bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. gambaran …eprints.ums.ac.id/54443/12/bab 4 skripsi...

30
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro 1. Sejarah Singkat SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro merupakan salah satu Sekolah Menengah kejuruan yang berciri khas agama islam yang dikelola oleh yayasan Muhammadiyah. Sekolah ini mulai berdiri pada tanggal 16 Juli 1985 berdasarkan Surat Keputusan Pendirian Sekolah dari Yayasan Muhammadiyah nomor 24/Mjl/VI/1985 tanggal 1 Juni 1985 dengan nama SMEA Muhammadiyah 2 Wuryantoro. Sedangkan Surat Keputusan dari Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan propinsi Jawa Tengah didapat setahun kemudian dengan nomor 824/I.03/I.86 tertanggal 23 Juni 1986, dengan status sekolah tercatat. Pada awal berdirinya ini penyelenggaraan sekolah dilaksanakan siang hari dan menggunakan gedung SMP Muhammadiyah yang hingga saat ini masih satu lokasi. Sejak berdiri SMEA Muhammadiyah 2 Wuryantoro memiliki dua jurusan yakni Rumpun Keuangan dan Rumpun Perdagangan yang terbagi lagi menjadi dua program studi yaitu Akuntansi dan Manajemen Pemasaran. Sejak berdiri, SMEA Muhammadiyah mengalami perkembangan yang baik. Fisik bangunan semakin permanen, sarana prasarana yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar terus mengalami peningkatan seiring dengan tuntutan kemajuan teknologi. Pada tahun ajaran 1990/1991 mendapat jenjang akreditasi yang pertama dengan Surat Keputusan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Tengah nomor 009/C/Kep/I/90 tanggal 20 Januari 1990, status sekolah diakui. Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar pun telah dapat dilaksanakan secara kombinasi yaitu pagi dan siang. Kemudian pada tahun ajaran 1994/1995 terjadi perubahan nama program studi atas kebijaksanaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat. Program studi Manajemen Pemasaran diganti nama menjadi Manajemen Bisnis. Pada tahun ini juga, istilah nama sekolah kejuruan pun

Upload: haquynh

Post on 11-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro

1. Sejarah Singkat SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro

SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro merupakan salah satu Sekolah

Menengah kejuruan yang berciri khas agama islam yang dikelola oleh

yayasan Muhammadiyah. Sekolah ini mulai berdiri pada tanggal 16 Juli 1985

berdasarkan Surat Keputusan Pendirian Sekolah dari Yayasan

Muhammadiyah nomor 24/Mjl/VI/1985 tanggal 1 Juni 1985 dengan nama

SMEA Muhammadiyah 2 Wuryantoro. Sedangkan Surat Keputusan dari

Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan propinsi Jawa Tengah

didapat setahun kemudian dengan nomor 824/I.03/I.86 tertanggal 23 Juni

1986, dengan status sekolah tercatat.

Pada awal berdirinya ini penyelenggaraan sekolah dilaksanakan siang

hari dan menggunakan gedung SMP Muhammadiyah yang hingga saat ini

masih satu lokasi. Sejak berdiri SMEA Muhammadiyah 2 Wuryantoro

memiliki dua jurusan yakni Rumpun Keuangan dan Rumpun Perdagangan

yang terbagi lagi menjadi dua program studi yaitu Akuntansi dan Manajemen

Pemasaran. Sejak berdiri, SMEA Muhammadiyah mengalami perkembangan

yang baik. Fisik bangunan semakin permanen, sarana prasarana yang

mendukung proses kegiatan belajar mengajar terus mengalami peningkatan

seiring dengan tuntutan kemajuan teknologi. Pada tahun ajaran 1990/1991

mendapat jenjang akreditasi yang pertama dengan Surat Keputusan Kanwil

Depdikbud Propinsi Jawa Tengah nomor 009/C/Kep/I/90 tanggal 20 Januari

1990, status sekolah diakui. Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar pun

telah dapat dilaksanakan secara kombinasi yaitu pagi dan siang.

Kemudian pada tahun ajaran 1994/1995 terjadi perubahan nama

program studi atas kebijaksanaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Pusat. Program studi Manajemen Pemasaran diganti nama menjadi

Manajemen Bisnis. Pada tahun ini juga, istilah nama sekolah kejuruan pun

48

mengalami perubahan dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA)

menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Perubahan nama program studi

terjadi lagi pada Tahun Ajaran 2000/2001 atas kebijaksanaan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Program studi Manajemen Bisnis

berganti nama menjadi program studi Penjualan sampai sekarang.

2. Visi dan Misi

Visi : Menjadi sekolah yang berkarakter islami, unggul, profesional dan

berwawasan enterpeneur

Misi :1. Melaksanakan pendidikan berdasarkan iman, islam dan ikhsan

2. Menyelenggarakan pendidikan unggul sesuai dengan program

berbasis ICT

3. Mencetak lulusan yang kompeten di bidangnya

4. Membekali lulusan yang berwawasan enterpreneur

3. Sarana dan Fasilitas Pembelajaran

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada SMK

Muhammadiyah 02 Wuryantoro, diperlukan sarana dan fasilitas pembelajaran

yang memadai serta optimalisasi operasional pemanfaatannya. Sarana dan

fasilitas pembelajaran SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro yang ada antara

lain:

a. Untuk keperluan kegiatan KBM dan sekretariat, ada 20 RKB lengkap

dengan meja kursi dengan kapasitas 34-36 siswa setiap ruang, ruang guru

dengan luas 63 m2 dan 1 unit kantor sekretariat dan ruang kepala Sekolah.

b. Untuk membantu kebutuhan perluasan pengetahuan disediakan 2 ruang

perpustakaan yang meliputi 1 ruang perpustakaan kovensional dengan

luas 63 m2 dan 1 ruang perpustakaan multimedia yang dapat digunakan

untuk menambah wawasan siswa.

c. Sedangkan untuk sarana pembelajaran ketrampilan disediakan 2 ruang

laboratorium komputer dengan luas 112 m2

dan 1 ruang ketrampilan.

d. Untuk praktik ibadah shalat dan kegiatan keagamaan lainnya disediakan 1

masjid dengan luas 56 m2.

49

e. Dalam rangka pengenalan kegiatan usaha kepada siswa dan untuk

membantu pemenuhan kebutuhan siswa dan guru/karyawan, disediakan 1

ruang koperasi/toko dan 1 ruang unit produksi.

f. Sebagai pelengkap kebutuhan, disediakan pula kamar mandi/WC pada

setiap unit bangunan baik untuk guru maupun siswa yang berjumlah 10

kamar mandi/WC.

4. Kurikulum

Tujuan penyusunan kurikulum yaitu sebagai acuan dan pedoman bagi

sekolah dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang

bermutu, terukur, berkesinambungan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 SMK Muhammadiyah 02

Wuryantoro menggunakan kurikulum 2013 sebagai pedoman dalam

pembelajaran. Salah satu poros utama perubahan kurikulum 2006 ke 2013

adalah perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Sesuai dengan

Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan,

siswa SMK harus memiliki sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sebagai

berikut:

1. Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak

mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif

dalam ilmu pengetahuan, teknologi seni, dan budaya dengan wawasan

kebudayaan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian

3. Keterampilan

50

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam

ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di

sekolah secara mandiri.

Isi program kurikulum SMK Muh 02 Wuryantoro meliputi

kompetensi inti, kompetensi dasar, dan mata pelajaran. Untuk rumusan

kompetensi inti dan kompetensi dasar menggunakan notasi yang meliputi

kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.

Sedangkan mata pelajaran SMK Muh 02 Wuryantoro terbagi menjadi 3

kelompok yaitu kelompok A (wajib), B (wajib), C (mata pelajaran pilihan)

yang disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Daftar Mata Pelajaran

MATA PELAJARAN KELAS

X XI X2

1 2 1 2 1 2

Kelompok A (Wajib)

1 Pendidikan Agama dan budi pekerti 5 5 5 5 5 5

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 3 3

4 Matematika 4 4 4 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2

6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3

Kelompok B (Wajib)

1 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2

2 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2

3 Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3

4 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2

5 Kemuhammadiyahan 1 1 1 1 1 1

Kelompok C

C1. Dasaar Bidang Keahlian

1 Pengantar Ekonomi dan Bisnis 2 2 2 2 - -

2 Pengantar Administrasi Perkantoran 2 2 2 2 - -

51

3 Pengantar Keuangan dan Akuntansi 2 2 2 2 - -

C2. Dasar Program Keahlian

1 Simulasi Digital 3 3 - - - -

2 Etika Profesi 3 3 - - - -

3 Dasar-dasar Perbankan 3 3 - - - -

4 Paket Program Pengolahan Angka 4 4 - - - -

5 Akuntansi Perusahaan Jasa 3 3 - - - -

B. Analisis Deskriptif

1. Data Hasil Angket Dukungan Orangtua (X1)

Data Dukungan Orangtua diperoleh melalui angket yang terdiri dari 12

item pernyataan dengan lima alternatif jawaban dan skor 5, 4, 3, 2, dan 1.

Angket dibagikan kepada 84 orang siswa kelas X Akuntansi SMK

Muhammadiyah 02 Wuryantoro Tahun Pelajaran 2016/2017. Dari hasil

analisis dan perhitungan diperoleh nilai sebagai berikut:

a. Nilai tertinggi = 58

b. Nilai terendah = 30

c. Rentang = 58 - 30 = 28

d. Interval = (28+1)/5 = 5,8 (dibulatkan 6)

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Dukungan Orangtua

No Interval Kelas Frekuensi Kriteria

54 – 59 2 Sangat Baik

48 – 53 19 Baik

42 – 47 28 Cukup

36 – 41 31 Kurang

30 – 35 4 Sangat Kurang

Jumlah 84

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa frekuensi terbanyak dari data

Dukungan Orangtua adalah skor antara 36 - 41 yaitu sebanyak 31 orang.

52

Sedangkan frekuensi terendah terdapat pada skor antara 54 - 59 yaitu

sebanyak 2 orang.

Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi

normal atau tidak, maka disajikan grafik histogram dari Distribusi Frekuensi

variabel Dukungan Orangtua sebagai berikut:

Gambar 4.1 Histogram data Dukungan Orangtua

Berdasarkan grafik histogram dapat dilihat bahwa data Dukungan

Orangtua memiliki distribusi frekuensi yang normal.

2. Data Kemandirian Belajar (X2)

Data Kemandirian Belajar diperoleh melalui angket yang terdiri dari 18

item pernyataan dengan lima alternatif jawaban dan skor 5, 4, 3, 2, dan 1.

Angket dibagikan kepada 84 orang siswa kelas X Akuntansi SMK

Muhammadiyah 02 Wuryantoro Tahun Pelajaran 2016/2017. Dari hasil

analisis dan perhitungan diperoleh nilai sebagai berikut:

a. Nilai tertinggi = 86

b. Nilai terendah = 48

c. Rentang = 86 - 48 = 38

d. Interval = (38+1)/5 = 7,8 (dibulatkan 8)

53

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar

No Interval Kelas Frekuensi Kriteria

80 – 88 1 Sangat Baik

72 – 79 18 Baik

64 – 71 63 Cukup

56 – 63 31 Kurang

48 – 55 7 Sangat Kurang

Jumlah 84

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa frekuensi terbanyak dari data

Kemandirian Belajar adalah skor antara 64 - 71 yaitu sebanyak 63 orang.

Sedangkan frekuensi terendah terdapat pada skor antara 80 - 88 yaitu

sebanyak 1 orang.

Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi

normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari Distribusi

Frekuensi variabel Kemandirian Belajar sebagai berikut:

Gambar 4.2 Histogram data Kemandirian Belajar

Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data

Kemandirian Belajar memiliki distribusi frekuensi yang normal.

54

3. Data Students Engagement (Y1)

Data Students Engagement diperoleh melalui angket yang terdiri dari 18

item pernyataan dengan lima alternatif jawaban dan skor 5, 4, 3, 2, dan 1.

Angket dibagikan kepada 84 orang siswa kelas X Akuntansi SMK

Muhammadiyah 02 Wuryantoro Tahun Pelajaran 2016/2017. Dari hasil

analisis dan perhitungan diperoleh nilai sebagai berikut:

a. Nilai tertinggi = 95

b. Nilai terendah = 59

c. Rentang = 95 - 59 = 36

d. Interval = (36+1)/5 = 7,4 (dibulatkan 8)

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Students Engagement

No Interval Kelas Frekuensi Kriteria

91 – 98 2 Sangat Baik

83 – 90 9 Baik

75 – 82 31 Cukup

67 – 74 31 Kurang

59 – 55 11 Sangat Kurang

Jumlah 84

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa frekuensi terbanyak dari data

Student Engagement adalah skor antara 67 - 74 dan 75 - 82 yaitu sebanyak 31

orang. Sedangkan frekuensi terendah terdapat pada skor antara 91 - 98 yaitu

sebanyak 2 orang.

Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi

normal atau tidak, maka disajikan grafik histogram dari Distribusi Frekuensi

variabel Students Engagement sebagai berikut:

55

Gambar 4.3 Histogram data Student Engagement

Berdasarkan grafik histogram dapat dilihat bahwa data Student

Engagement memiliki distribusi frekuensi yang normal.

4. Data Prestasi Belajar Pengantar Akuntansi (Y2)

Data prestasi belajar pengantar akuntansi diperoleh dengan metode

dokumentasi, yaitu mengambil dari hasil nilai mid semester siswa kelas X

Akuntansi SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro Tahun Pelajaran

2016/2017. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai sebagai berikut:

a. Nilai tertinggi = 95

b. Nilai terendah = 50

c. Rentang = 95 - 50 = 45

d. Interval = (45+1)/5 = 9,2 (dibulatkan 10)

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Pengantar Akuntansi

No Interval Kelas Frekuensi Kriteria

90 – 99 6 Sangat Baik

56

80 – 89 11 Baik

70 – 79 39 Cukup

60 – 69 21 Kurang

50 – 59 7 Sangat Kurang

Jumlah 84

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa frekuensi terbanyak dari data

prestasi belajar pengantar akuntansi adalah skor antara 70 - 79 yaitu sebanyak

39 orang. Sedangkan frekuensi terendah terdapat pada skor antara 90 - 99

yaitu sebanyak 6 orang.

Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi

normal atau tidak, maka disajikan histogram dari Distribusi Frekuensi variabel

prestasi belajar pengantar akuntansi sebagai berikut:

Gambar 4.4 Histogram data Prestasi Belajar Pengantar Akuntansi

Berdasarkan histogram dapat dilihat bahwa data prestasi belajar

pengantar akuntansi memiliki distribusi frekuensi yang normal.

57

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Menurut Gozali (2011:160), tujuan dilakukan uji normalitas adalah

untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel residual memiliki

distribusi normal. Uji normalitas dilakukan menggunakan analisis grafik yaitu

grafik histogram yang dilakukan dengan membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Selain itu,

untuk memperkuat hasil analisi grafik tersebut dapat melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal.

Uji normalitas dengan analisis grafik dan normal probability plot

dilakukan menggunakan alat bantu program SPSS versi 17.0 adalah sebagai

berikut

Gambar 4.5 Histogram Uji Normalitas

58

Grafik 4.1 Normal Plot Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat dilihat

bahwa grafik histogram menunjukan pola distribusi normal dan pada grafik

normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta

mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data sampel dari

masing-masing variabel berdistribusi normal atau model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

Uji normalitas dengan grafik terkadang kurang akurat, maka uji grafik

perlu dilengkapi dengan uji statistik. Menurut Ghozali (2011:163) Uji

statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan

skewness dari residual dengan kriteria jika Z hitung > Z tabel maka distribusi

tidak normal dan sebaliknya jika Z hitung < Z tabel maka data berdistribusi

normal. Perhitungan nilai Z statistik dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.6 Ringkasan Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Maximum Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual 84 13.77207 -.335 .263 -.296 .520

Valid N (listwise) 84

59

dan

Berdasarkan hasil perhitungan Zskewness dan Zkurtosis tersebut Z

hitung < Z tabel yaitu -1,254 dan -0,554 < 1,70 yang berarti bahwa data

penelitian berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Menurut Gozali (2011:166), uji linieritas digunakan untuk melihat

apakah model yang digunakan sudah benar atau tidak dan apakah fungsi yang

digunakan dalam studi empiris sebaliknya berbentuk linier, kuadrat atau

kubik. Kriteria dari uji linieritas adalah bahwa hubungan yang terjadi

berbentuk linier jika nilai Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi < 0,05. Adapun

ringkasan hasil uji linieritas yang dilakukan menggunakan alat bantu program

SPSS versi 17.0 adalah sebagai berikut:

a. Dukungan Belajar terhadap Prestasi belajar

ANOVA Table

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Y2 * X1 Between

Groups

(Combined) 2946.499 22 133.932 1.677 .058

Linearity 990.098 1 990.098 12.396 .001

Deviation from Linearity 1956.401 21 93.162 1.166 .312

Within Groups 4872.203 61 79.872

Total 7818.702 83

Dari output di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 12,396 dengan taraf

signifikansi 0,001 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara

60

variabel dukungan orangtua dengan prestasi belajar pengantar akuntansi

berbentuk linier.

b. Kemandirian Belajar

ANOVA Table

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Y2 * X2 Between Groups (Combined) 4448.352 29 153.391 2.458 .002

Linearity 2403.688 1 2403.688 38.512 .000

Deviation from

Linearity

2044.665 28 73.024 1.170 .304

Within Groups 3370.350 54 62.414

Total 7818.702 83

Dari output di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 38,512 dengan taraf

signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara

variabel kemandirian belajar dengan prestasi belajar pengantar akuntansi

berbentuk linier.

c. Students Engagement

ANOVA Table

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Y2 * Y1 Between Groups (Combined) 5150.919 30 171.697 3.411 .000

Linearity 3169.740 1 3169.740 62.972 .000

Deviation from Linearity 1981.179 29 68.317 1.357 .165

Within Groups 2667.783 53 50.336

Total 7818.702 83

Dari output di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 62,972 dengan taraf

signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan

61

antara variabel students engagement dengan prestasi belajar pengantar

akuntansi berbentuk linier.

3. Uji Multikolonieritas

Menurut Gozali (2011:105), uji multikolonieritas ini digunakan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel bebas. Model regresi yang bebas dari multikolonieritas

dapat diketahui dengan melihat nilai VIF < 10.00 atau nilai tolerence > 0,10.

Uji multikolonieritas ini menggunakan bantuan program SPSS versi

17.00 yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 9.742 8.612 1.131 .261

X1 -.092 .194 -.051 -.476 .636 .624 1.602

X2 .274 .167 .213 1.637 .106 .424 2.357

Y1 .652 .163 .510 4.010 .000 .445 2.249

a. Dependent Variable: Y2

Berdasarkan hasil output tersebut dapat dilihat bahwa nilai VIF masing-

masing variabel < 10.00 yaitu Variabel dukungan orangtua (X1) sebesar 1,602

< 10,00 dengan nilai tolerence 0,624 > 0,10, variabel kemandirian belajar

(X2) sebesar 2,357 < 10,00 dengan nilai tolerence 0,424 > 0,10, dan variabel

students engagement (Y1) sebesar 2,249 < 10,00 dengan nilai tolerence 0,445

> 0,10 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas antar

variabel.

4. Uji Heterokedastisitas

Menurut Gozali (2011:139), uji heteroskedastisitas digunakan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

62

residual satu pengamat ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas ini

dapat dilihat pada grafik scatterplot, jika terdapat titik-titik yang membentuk

pola tertentu dan teratur maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya

jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Adapun uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar sebagai

berikut:

Gambar 4.7 Grafik Scatterplot

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

D. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengunjian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan dua tahap yaitu

analisis regresi dan analisis jalur (path analysis). Analisi regresi dilakukan untuk

mengetahui pengaruh antar variabel baik variabel bebas maupu variabel terikat.

Sedangkan analisis jalur (path analysis) digunakan untuk mengukur seberapa

besar pengaruh variabel intervening (students engagement) dalam memediasi

pengaruh dukungan orangtua dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar

63

p4

p2

p1

p3

p5

pengantar akuntansi. Sebelum menghitung analisis regresi berganda dalam

penelitian ini disajikan diagram jalur yang menghubungkan antar veriabel.

Gambar 4.6 Hubungan kausal antar variabel

1. Analisis Regresi

Analisis Regresi digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel

dengan bantuan program spss versi 17.00 sebagai berikut:

a. Pengaruh Dukungan Orangtua terhadap Students Engagement (p1)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .554a .307 .299 6.358

a. Predictors: (Constant), X1

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1471.543 1 1471.543 36.398 .000a

Residual 3315.159 82 40.429

Total 4786.702 83

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y1

Berdasarkan tabel output model summary tersebut besarnya adjusted

R2 adalah 0,299, yang artinya pengaruh dukungan orangtua terhadap

students engagement sebesar 29,9% dan sisanya 70,1 % dipengaruhi oleh

variabel lain. Sedangkan pada tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa

Students

Engagement (Y1)

Kemandirian

Belajar (X2)

Dukungan

Orangtua (X1)

Prestasi

Belajar (Y2)

64

Fhitung diperoleh sebesar 36,398 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05,

maka H0 ditolak, yang artinya dukungan orangtua berpengaruh secara

signifikan terhadap students engagement.

b. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Students Engagement (p2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .728a .529 .524 5.241

a. Predictors: (Constant), X2

ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2534.436 1 2534.436 92.273 .000a

Residual 2252.267 82 27.467

Total 4786.702 83

a. Predictors: (Constant), X2

b. Dependent Variable: Y1

Berdasarkan tabel output model summary tersebut besarnya adjusted

R2 adalah 0,524, yang artinya bahwa besarnya pengaruh kemandirian

belajar terhadap students engagement adalah 52,4% dan sisanya 47,6 %

dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan pada tabel ANOVA di atas

dapat dilihat bahwa Fhitung diperoleh sebesar 92,273 dengan taraf

signifikan 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, yang artinya kemandirian

belajar berpengaruh secara signifikan terhadap students engagement.

c. Pengaruh Students Engagement terhadap Prestasi Belajar (p3)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .637a .405 .398 7.530

a. Predictors: (Constant), Y1

65

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3169.740 1 3169.740 55.909 .000a

Residual 4648.962 82 56.695

Total 7818.702 83

a. Predictors: (Constant), Y1

b. Dependent Variable: Y2

Berdasarkan tabel output model summary tersebut besarnya adjusted

R2 adalah 0,398, yang artinya pengaruh students engagement terhadap

prestasi belajar siswa sebesar 39,8% dan sisanya 47,6 % dipengaruhi oleh

variabel lain. Sedangkan pada tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa

Fhitung diperoleh sebesar 55,909 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05,

maka H0 ditolak, yang artinya students engagement berpengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

d. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar (p4)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .554a .307 .299 8.126

a. Predictors: (Constant), X2

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2403.688 1 2403.688 36.399 .000a

Residual 5415.015 82 66.037

Total 7818.702 83

a. Predictors: (Constant), X2

b. Dependent Variable: Y2

66

Berdasarkan tabel output model summary tersebut besarnya adjusted

R2 adalah 0,299, yang artinya pengaruh kemandirian belajar terhadap

prestasi belajar siswa sebesar 29,9% dan sisanya 70,1 % dipengaruhi oleh

variabel lain. Sedangkan pada tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa

Fhitung diperoleh sebesar 36,399 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05,

maka H0 ditolak, yang artinya kemandirian belajar berpengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

e. Pengaruh Dukungan Orangtua terhadap Prestasi Belajar (p5)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .356a .127 .116 9.126

a. Predictors: (Constant), X1

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 990.098 1 990.098 11.889 .001a

Residual 6828.604 82 83.276

Total 7818.702 83

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y2

Berdasarkan tabel output model summary tersebut besarnya adjusted

R2 adalah 0,116, yang artinya pengaruh kemandirian belajar terhadap

prestasi belajar siswa hanya sebesar 11,6% dan sisanya 88,4 %

dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan pada tabel ANOVA di atas

dapat dilihat bahwa Fhitung diperoleh sebesar 11,889 dengan taraf

signifikan 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak, yang artinya dukungan

orangtua berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

67

p5

p4

p1

p3

p2

2. Interpretasi Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda

atau analisis regresi yang digunakan untuk mengukur hubungan kausalitas

antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel dapat dilihat pada gambar

sebagai berikut:

Gambar 4.7

Hubungan langsung (Direct Effect) X1, X2 Mempengaruhi Y2

Gambar 4.8

Hubungan Tidak langsung (Indirect Effect) X1, X2 Mempengaruhi Y2

Melalui Y1

Gambar 4.7 merupakan variabel X1 dan X2 berpengaruh langsung

terhadap Y2 atau sering disebut direct effect. Sedangkan pada gambar 4.8

menggambarkan bentuk mediasi yaitu pengaruh tidak langsung X1 dan X2 ke

Y2 melalui Y1 atau disebut indirect effect. Menurut Ghozali (2011:250),

untuk mengetahui pengaruh tidak langsungnya sebuah jalur dengan cara

mengalikan koefisien tidak langsungnya. Pengukuran pengaruh langsung

maupun tidak langsungnya dapat dilihat sebagai berikut:

Dukungan

Orangtua (X1)

Prestasi

Belajar (Y2)

Kemandirian

Belajar (X2)

Dukungan

Orangtua (X1)

Prestasi

Belajar (Y2)

Students

Engagement (Y1)

Kemandirian

Belajar (X2)

68

a. Pengaruh Dukungan Orangtua (X1) terhadap Prestasi Belajar (Y2)

melalui Students Engagement (Y1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 44.254 8.187 5.406 .000

X1 .644 .187 .356 3.448 .001

a. Dependent Variable: Y2

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 40.614 5.704 7.120 .000

X1 .785 .130 .554 6.033 .000

a. Dependent Variable: Y1

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.426 8.179 1.397 .166

Y1 .814 .109 .637 7.477 .000

a. Dependent Variable: Y2

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Standaridized Coefficient

(beta) masing-masing variabel. Pengaruh langsung dukungan orangtua

terhadap prestasi belajar sebesar 0,356 (p5), sedangkan pengaruh tidak

langsungya sebesar 0,554 (p1) x 0,637 (p3) = 0,352898. Dari hasil

tersebut dapat diketahui total pengaruh dukungan orangtua terhadap

prestasi belajar melalui enggagement sebesar 0,356 + 0,352898 = 0,708.

Hal ini berarti besarnya pengaruh total dukungan orangtua terhadap

69

p1= 0,554

p3= 0,637

p5= 0,356

e1

e2

prestasi belajar siswa melalui students engagement yaitu 70,8 % dan

sisanya (100-70,8 = 29,2 %) dipengaruhi dari faktor lain.

Dari perhitungan di atas, model hubungan kausal antar variabel

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.9 Hubungan klausal dukungan orangtua terhadap

prestasi belajar melalui student engagement

b. Pengaruh Kemandirian Belajar (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y2)

melalui Students Engagement (Y1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 25.916 7.735 3.351 .001

X2 .713 .118 .554 6.033 .000

a. Dependent Variable: Y2

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 27.172 4.988 5.447 .000

X2 .732 .076 .728 9.606 .000

a. Dependent Variable: Y1

Students

Engagement (Y1)

Dukungan

Orangtua (X1)

Prestasi

Belajar (Y2)

70

p2= 0,728

p3= 0,637

p4= 0,554 e1

e2

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.426 8.179 1.397 .166

Y1 .814 .109 .637 7.477 .000

a. Dependent Variable: Y2

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Standaridized Coefficient

(beta) masing-masing variabel. Pengaruh langsung kemandirian belajar

terhadap prestasi belajar sebesar 0,554 (p4), sedangkan pengaruh tidak

langsungya sebesar 0,728 (p2) x 0,637 (p3) = 0,463736. Dari hasil

tersebut dapat diketahui total pengaruh kemandirian belajar terhadap

prestasi belajar melalui students engagement sebesar 0,554 + 0,463736 =

1,017. Hal ini berarti pengaruh total dukungan orangtua terhadap prestasi

belajar siswa melalui students engagement yaitu sebesar 101,7 % atau

setengah dari pengaruh langsungnya.

Dari perhitungan di atas, model hubungan kausal antar variabel

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.5 Hubungan kausal kemandirian belajar terhadap

prestasi belajar melalui students engagement.

Berdasarkan hasil analisis jalur tersebut, penelitian ini menggunakan

dua persamaan regresi sebagai berikut:

1) Pengaruh Dukungan Orangtua (X1) dan Kemandirian Belajar (X2)

terhadap Students Engagement (Y1)

Students

Engagement (Y1)

Kemandirian

Belajar (X2)

Prestasi

Belajar (Y2)

71

Students Engagement (Y1) = b1 X1+ b2 X2 + e1

Students Engagement (Y1) = 0,554 b1 + 0,728 b2 + e1

Students Engagement (Y1) = 1,282 + e1

Dari persamaan di atas apabila terjadi kenaikan satu satuan

dukungan orangtua diikuti kenaikan students engagement sebesar

0,554 dan apabila terjadi kenaikan satu satuan kemandirian belajar

akan diikuti kenaikan students engagement sebesar 0,728. Hal ini

menunjukan bahwa semakin tinggi dukungan orangtua dan

kemandirian belajar maka semakin tinggi pula students engagement

dalam belajar.

2) Pengaruh Dukungan Orangtua (X1) dan Kemandirian Belajar (X2)

dan Students Engagement (Y1) terhadap Prestasi Belajar (Y2)

Prestasi Belajar (Y2) = b1 X1+ b2 X2 + b3 Y1 + e2

Prestasi Belajar (Y2) = 0,356 b1 + 0,554 b2 + 0,637 b3 + e2

Prestasi Belajar (Y2) = 1,547 + e1

Dari persamaan di atas apabila terjadi kenaikan satu satuan

dukungan orangtua diikuti kenaikan prestasi belajar siswa sebesar

0,356, apabila terjadi kenaikan satu satuan kemandirian belajar akan

diikuti kenaikan prestasi belajar siswa sebesar 0,554 dan apabila

terjadi kenaikan satu satuan students engagement akan diikuti

kenaikan prestasi belajar siswa sebesar 0,637. Hal ini menunjukan

bahwa semakin tinggi dukungan orangtua, kemandirian belajar dan

students engagement maka semakin tinggi pula prestasi belajar

siswa.

72

3. Rekapitulasi

a. Pengaruh Dukungan Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh langsung = 0,356

Pengaruh tidak langsung (0,554 x 0,637) = 0,352

0,708

Jadi total pengaruh dukungan orangtua terhadap prestasi belajar sebesar

70,8 %.

b. Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh langsung = 0,554

Pengaruh tidak langsung (0,728 x 0,637) = 0,463

1,017

Jadi total pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar sebesar

101 %.

c. Pengaruh Students Engagement terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh students engagement terhadap prestasi belajar siswa secara

langsung yaitu sebesar 0,637 atau 63,7 %.

E. Pembahasan

1. Pengaruh Dukungan Orangtua terhadap Prestasi Belajar Melalui

Students Engagement

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh

dukungan orangtua terhadap prestasi belajar pengantar akuntansi SMK

Muhammadiyah 2 Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar

0,356 dengan taraf signifikan 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya

bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara dukungan orangtua

terhadap prestasi belajar. Dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa

semakin tinggi dukungan orangtua maka semakin tinggi pula prestasi belajar

siswa, begitu pula sebaliknya. Siswa yang mempunyai dukungan orangtua

yang baik cenderung lebih giat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajarnya seperti yang dikemukakan oleh Hawadi R. Akbar dalam

Wibawani (2016:25), “dukungan dari orangtua dapat mendorong siswa untuk

73

berprestasi”. Begitupun sebaliknya, rendahnya dukungan orangtua dalam

belajar berdampak buruk terhadap prestasi belajar siswa disekolah seperti

pendapat Slameto (2013:61) : “Orangtua yang kurang atau tidak

memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap

belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-

kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak

mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat

belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak

mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan

yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan anak kurang

atau tidak berhasil dalam belajarnya”. Hal ini berarti semakin besar dukungan

orangtua siswa maka semakin baik prestasi belajar yang akan diperoleh siswa

SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro.

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh

dukungan orangtua terhadap students engagement SMK Muhammadiyah 2

Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar 0,554 dengan taraf

signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara dukungan orangtua terhadap students

engagement. Dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa semakin baik

dukungan orangtua maka semakin baik pula students engagement dalam

belajar, begitu pula sebaliknya. Siswa yang memiliki dukungan orangtua

yang baik dalam belajar akan menampilkan prilaku atau students engagement

yang baik dalam kegiatan belajarnya seperti siswa lebih fokus dalam belajar,

antusias dan aktif di dalam kelas, senang dalam mengikuti pelajaran sehingga

prestasi belajarnya meningkat. Sebaliknya, kurangnya dukungan orangtua

yang berupa perhatian orangtua dalam kegiatan belajar mengakibatkkan

siswa malas dalam belajar, dan cenderung memiliki prestasi yang rendah.

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh

students engagement terhadap prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 2

Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar 0,637 dengan taraf

signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh

74

positif dan signifikan antara students engagement terhadap prestasi belajar

siswa. Dari analisis tersebut menunjukan bahwa tingginya students

engagement dalam belajar semakin tinggi pula prestasi belajar siswa,

begitupun sebaliknya. Siswa yang mempunyai students engagement yang

baik cenderung lebih antusias dalam belajar baik di dalam kelas maupun di

luar kelas. Sebaliknya rendahnya students engagement dapat menimbulkan

prilaku yang buruk dalam kelas maupun di luar kelas seperti siswa malas

mengikuti pelajaran, siswa terlambat masuk kelas, dan pasif dalam belajar

kelompok. Hal-hal tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi students

engagement semakin tinggi pula prestasi belajar siswa disekolah.

Berdasarkan hasil analisis jalur terdapat pengaruh dukungan orangtua

terhadap pretasi belajar baik secara langsung maupun melalui students

engagement. Hal ini terlihat dari besarnya pengaruh langsung yaitu sebesar

0,356, sedangkan pengaruh tidak langsungya sebesar 0,352898 dan total

effect dukungan orangtua terhadap prestasi belajar siswa melalui students

engagement yaitu 0,708 atau 70,8 %. Besarnya total pengaruh dukungan

orangtua terhadap prestasi belajar siswa melalui students engagement yaitu

setengah dari pengaruh langsung antara dukungan orangtua terhadap prestasi

belajar yang menunjukan bahwa students engagement mempunyai pengaruh

yang sangat besar dalam memediasi hubungan dukungan orangtua terhadap

prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro. Hal ini berarti

semakin tinggi dukungan orangtua semakin tinggi pula students engagement

dalam belajar sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Melalui

Students Engagement

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh

kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 2

Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar 0,554 dengan taraf

signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar

75

siswa. Dari analisis tersebut menunjukan bahwa tingginya kemandirian

belajar dalam diri siswa semakin tinggi pula prestasi siswa dalam belajar,

karena dengan adanya rasa kemandirian dalam siswa akan meningkatkan

prestasi belajar siswa. Rasa kemandirian belajar berupa siswa sadar akan

pentingnya belajar, rasa tanggungjawab belajar yang dimiliki siswa

membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dalam belajarnya. Dengan

rasa kemandirian belajar, siswa dapat memecahkan kesulitan-kesulitan

belajar tanpa bantuan dari orang lain sehinngga siswa lebih mudah dalam

belajar dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini berarti semakin

tinggi rasa kemandirian belajar siswa maka semakin baik prestasi belajar

yang akan diperoleh siswa SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro.

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh

kemandirian belajar terhadap students engagement SMK Muhammadiyah 2

Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar 0,728 dengan taraf

signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara kemandirian belajar terhadap students

engagement. Dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa semakin baik

kemandirian belajar maka semakin baik pula students engagement dalam

belajar, begitu pula sebaliknya. Siswa yang memiliki kemandirian belajar

yang baik akan menampilkan prilaku atau students engagement yang baik

dalam kegiatan belajarnya seperti siswa antusias dalam belajar, mampu

menyelesaikan tugas-tugasnya tanpa bantuan dari orang lain, semangat dalam

mengikuti belajar, dengan hal tersebut siswa dapat meningkatkan prestasi

belajarnya. Sebaliknya rendahnya kemandirian belajar siswa mengakibatkan

siswa malas dalam belajar, siswa cenderung tidak mempunyai kepercayaan

diri dalam mengerjakan tugas dan hanya mengandalkan teman atau mencotek

pekerjaan temannya. Hal tersebut dapat menimbulkan kurangnya pamahaman

siswa dalam belajar sehingga prestasi siswa akan menurun.

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh

students engagement terhadap prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 2

Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar 0,637 dengan taraf

76

signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara students engagement terhadap prestasi belajar

siswa . Dari analisis tersebut menunjukan bahwa tingginya students

engagement dalam belajar semakin tinggi pula prestasi belajar siswa,

begitupun sebaliknya.

Berdasarkan hasil analisis jalur terdapat pengaruh kemandirian belajar

terhadap pretasi belajar siswa baik secara langsung maupun melalui students

engagement. Hal ini terlihat dari besarnya pengaruh langsung yaitu sebesar

0,554, dan pengaruh tidak langsungya 0,463736. Sedangkan total effect

kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa melalui students

engagement yaitu 1,107 atau 101,7 %. Besarnya total pengaruh kemandirian

belajar terhadap prestasi belajar siswa melalui students engagement yaitu

setengah dari pengaruh langsung antara kemandirian belajar terhadap prestasi

belajar yang menunjukan bahwa students engagement mempunyai pengaruh

yang sangat besar dalam memediasi hubungan kemandirian belajar terhadap

prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro. Hal ini berarti

semakin tinggi kemandirian belajar semakin tinggi pula students engagement

dalam belajar sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa disekolah.