bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 pelaksanaan...

22
46 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Tindakan A. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SDN Gunung Gempol Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas V sebanyak 12 siswa. Letak SDN Gunung Gempol berada di Wilayah Kelurahan Gunung Gempol Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung. SDN Gunung Gempol terletak di desa Gunung Gempol Kelurahan Gunung Gempol Kecamatan Jumo Kabupaten Temangung. Arah keselatan dari SD adalah jalan raya menuju ke Kecamatan. Suasana SDN Gunung Gempol masih asri dengan suasana pedesaan, sungai dan persawahan, di disebelah timur dan selatan terdapat perumahan warga, dan disebelah timur juga terdapat Kantor Kelurahan Gunung Gempol, Puskemas, TK, dan Play Group. Letak yang strategis ini membuat SDN Gunung Gempol mudah dijangkau. Selain itu, dekat dengan pemikiman penduduk Dusun Gunung Gempol. SDN Gunung Gempol bukan merupakan satu-satunya sekolah yang ada di Kelurahan Gunung Gempol ada sekolah lain yaitu MTS Gunung Gempol namun sebagian besar penduduk Gunung Gempol bersekolah di SDN Gunung Gempol karena letaknya dekat. SDN Gunung Gempol yang mempunyai beberapa ruang yang terdiri atas kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah keseluruhan siswa 125 siswa. Ruangan SDN Gunung Gempol terdapat Delapan ruangan. Dengan rincian enam ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, satu ruang kantor guru dan satu perpustakaan. Ruang kelas juga sudah cukup baik, dengan penerangan dan ventilasi yang cukup. Disetiap ruang kelas juga tersedia tempat hasil karya siswa dengan berbagai macam karya-karya siswa sehingga kelas terkesan menarik, tidak membosankan bagi siswa dan dapat memacu kreatifitas siswa dalam berkarya. Selain itu juga terdapat tempat untuk menyimpan hasil nilai

Upload: buikhue

Post on 28-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

46

BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Pelaksanaan Tindakan

A. Gambaran Sekolah

Penelitian ini dilakukan di SDN Gunung Gempol Kecamatan Jumo Kabupaten

Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dengan Subyek Penelitian

Siswa Kelas V sebanyak 12 siswa. Letak SDN Gunung Gempol berada di Wilayah

Kelurahan Gunung Gempol Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung.

SDN Gunung Gempol terletak di desa Gunung Gempol Kelurahan Gunung

Gempol Kecamatan Jumo Kabupaten Temangung. Arah keselatan dari SD adalah

jalan raya menuju ke Kecamatan. Suasana SDN Gunung Gempol masih asri

dengan suasana pedesaan, sungai dan persawahan, di disebelah timur dan selatan

terdapat perumahan warga, dan disebelah timur juga terdapat Kantor Kelurahan

Gunung Gempol, Puskemas, TK, dan Play Group. Letak yang strategis ini

membuat SDN Gunung Gempol mudah dijangkau. Selain itu, dekat dengan

pemikiman penduduk Dusun Gunung Gempol.

SDN Gunung Gempol bukan merupakan satu-satunya sekolah yang ada di

Kelurahan Gunung Gempol ada sekolah lain yaitu MTS Gunung Gempol namun

sebagian besar penduduk Gunung Gempol bersekolah di SDN Gunung Gempol

karena letaknya dekat. SDN Gunung Gempol yang mempunyai beberapa ruang

yang terdiri atas kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah keseluruhan siswa 125

siswa.

Ruangan SDN Gunung Gempol terdapat Delapan ruangan. Dengan rincian

enam ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, satu ruang

kantor guru dan satu perpustakaan. Ruang kelas juga sudah cukup baik, dengan

penerangan dan ventilasi yang cukup. Disetiap ruang kelas juga tersedia tempat

hasil karya siswa dengan berbagai macam karya-karya siswa sehingga kelas

terkesan menarik, tidak membosankan bagi siswa dan dapat memacu kreatifitas

siswa dalam berkarya. Selain itu juga terdapat tempat untuk menyimpan hasil nilai

Page 2: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

47

yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan dan mempunyai tempat

dokument yang berisi hasil nilai presasi belajarnya sehingga siswa dapat melihat

hasil nilai prestasi belajar yang diperolehnya. Sekolah Dasar Negeri Gunung

Gempol juga menyediakan dua WC yang terdiri dari WC guru dan siswa. Selain

ruangan dan WC SDN Gunung Gempol juga mempunyai halaman yang cukup luas

yang digunakan sebagai satu lapangan upacara. Fasilitas belajar yang ada di

Sekolah Dasar Negeri Gunung Gempol masih terbatas. Adapun komputer yang

digunakan untuk memfasilitasi guru dalam mengetik data-data administrasi yang

diperlukan, selain itu alat peraga dalam pembelajaran juga masih terbatas. Akan

tetapi penunjang sarana belajar siswa sudah cukup baik seperti buku-buku yang

dapat membantu siswa dalam belajar. Buku-buku tersebut terdiri dari buku-buku

pelajaran, buku-buku cerita serta buku-buku lain yang dapat menunjang dalam

membantu siswa dalam belajar. Untuk setiap ruang kelas juga sudah cukup

memadai ketersediaan fasilitasnya.

B. Kondisi Awal Subyek Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas V SDN Gunung Gempol Pelajaran 2011/ 2012

yang berjumlah 12 siswa. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan bisa

terlihat dari nilai sekunder hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran

matematika yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik

memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 62). Diperoleh data

hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh

peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1.

Page 3: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

48

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Matematika

Siswa Kelas V SDN Gunung Gempol Semester II

Tahun Pelajaran 2011/2012

Pra Siklus

Skor Frekuensi Persentase (%) Keterangan

<51 4 33,3% Tidak Tuntas

52 - 61 5 41,67% Tidak Tuntas

62-71 3 25% Tuntas

72-81 0 0% Tuntas

82-91 0 0% Tuntas

>92 0 0% Tuntas

Jumlah 12 100

Nilaia Rata-rata 56,75

Nilai Tertinggi 71

Nilai Terendah 45

Dilihat dari tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai pada mata pelajaran Matematika

pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam

belajarnya (KKM= 62). Diketahui pada skor nilai antara <51 frekuensinya ada 4

dengan presentase 33,3% dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, skor nilai

anatara 52 s/d 61 frekuensinya ada 5 dengan persentase 41,67% dari jumlah

keseluruhan siswa tidak tuntas, dan skor nilai antara 62 s/d 71 frekuensinya ada 3

dengan persentase 25% dari jumlah keseluruhan siswa sudah tuntas atau

mencapai KKM yang ditentukan dapat dilihat pada daftar nilai siswa (terlampir).

Sehingga peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi

membantu meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya siswa kelas V SDN

Gunung Gempol Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2011/ 2012 pada mata

Page 4: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

49

pelajaran matematika. Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram

seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1

Hasil Perolehan Nilai Pra Siklus

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 62) data hasil

perolehan nilai pada pra siklus dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2.

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Pra Siklus

No. Ketuntasan

Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1. Tuntas 3 25%

2. Belum tuntas 9 75%

Jumlah 12 100%

Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Pra Siklus dapat diketahui

bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM=62) sebanyak 9 siswa atau 75%, sedangkan yang sudah mencapai

ketuntasan minimal sebanyak 3 siswa dengan persentase 25%. Ketuntasan belajar

siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada gambar 4.2.

Page 5: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

50

Gambar 4.2

Persentase Nilai Pra Siklus

C. Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Siklus 1 terdiri dari 2 kali pertemuan, setiap pertemuan masing masing

berlangsung selama 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Penelitian dilakukan

pada tanggal 22 Maret 2012 sampai dengan 23 Maret 2012.

Pada Siklus 2 persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah:

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2. Melakukan koordinasi dengan guru kelas sehubungan dengan penelitian

yang akan dilaksanakan.

3. Menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa.

4. Menyusun lembar kerja yang meliputi menyusun tes dan menyiapkan alat

peraga serta mencari berbagai sumber materi pelajaran.

Page 6: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

51

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun yaitu:

a. Pertemuan I

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan salam, mengabsen

siswa dan menata kesiapan belajar siswa. Bersama-sama menyanyikan lagu

“Pecahan”, guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti siswa dibagi menjadi tiga kelompok dan diminta

membaca komik yang berbeda-beda kemudian perwakilan tiap kelompok

diminta menjelaskan kepada kelompok lain tentang materi pada komik yang

telah mereka pelajari. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal

yang belum diketahui. Dalam kelompok yang sama siswa diminta baris

diantara meja kemudian guru membagi kartu bilangan siswa di jelaskan cara

permainan kemudian siswa melakukan permainan kartu bilangan.

Pada kegiatan akhir Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, guru

membagikan hasil evaluasi, memberikan pekerjaan rumah dan memberikan

pesan positif.

b. Pertemuan II

Guru membuka pelajaran dengan salam, mengabsen siswa, kemudian

guru memeriksa kesiapan belajar siswa. Mengingatkan kembali macam-

macam pecahan yang mereka ketahui pada pelajaran yang lalu.

Pada kegiatan inti Siswa membaca komik kemudian siswa maju

mengambil soal yang diletakkan dikotak seperti kupon kemudian siswa

diminta mengerjakan soal didepan kelas. Setelah mengerjakan siswa diminta

menjelaskan pada teman-temannya tentang hasil pekerjaannnya.Siswa yang

belum paham bertanya. Setelah itu siswa melakukan evaluasi bersama

tentang hasil pekerjaan siswa kemudian siswa melakukan permainan kartu

bilangan. Siswa yang banyak benarnya adalah pemenangnya

Page 7: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

52

Pada kegiatan akhir siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diketahui, meluruskan kesalahan pemahaman, dan siswa dengan diberikan

penguatan dan menyimpulkan materi pelajaran.

c. Pertemuan III

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan salam, mengabsen

siswa kemudian siswa mengingat kembali pelajaran yang telah lalu melalui

kegiatan tanya jawab

Pada kegiatan inti salah satu siswa membaca komik didepan kelas

kemudian siswa dibagi menjadi 3 kelompok setiap kelompok diminta

mengerjakan soal didepan kelas siswa yang lain mengoreksi hasil pekerjaan

temannya. setelah itu siswa melakukan permainan kartu bilangan.

Pada kegiatan akhir siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diketahui, meluruskan kesalahan pemahaman, diberikan penguatan, siswa

dengan bantuan guru menyimpulkan materi pelajaran.

Dari uraian serangkaian kegiatan pembelajaran pada Siklus pertama

terlihat bahwa pada Siklus 1 guru memperbaharui pembelajaran yang semula

menggunakan pembelajaran konvensional atau ceramah sekarang

menggunakan komik dan permainan kartu bilangan.

3. Hasil Evaluasi

Setelah selesai pembelajaran pada siklus I pada pertemuan III dilaksanakan

evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi. Hasil

evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar dengan nilai 62 maka

diperoleh dari seluruh jumlah siswa yang berjumlah 12 siswa dalam belajarnya

sebanyak 9 siswa tuntas dengan mendapat nilai ≥ 62 dan rata-rata dari jumlah

keseluruhan 72. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu

ketercapaian KKM pada prestasi belajar siswa penulis memberikan patokan 80%

dari jumlah keseluruhan siswa prestasi belajarnya meningkat dengan mencapai nilai

≥ 62 berdasarkan hasil hasil evaluasi siswa dan 80% dari jumlah keseluruhan siswa

mencapai ketuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai ≥ 62 sesuai dengan

Page 8: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

53

KKM. Berdasarkan hasil evaluasi tertulis siswa, indikator kinerja yang ditentukan

belum tercapai melebihi indikator yang telah ditentukan. Yaitu 80% dari jumlah

keseluruhan siswa mendapat nilai ≥ 62 dengan maksimal 100 dan minimal 62.

Sehingga dilanjutkan pada siklus II dengan menggunakan komik dan permainan kartu

bilangan.

Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus I maka secara keseluruhan

hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I adalah sebagai

berikut:

a. Hambatan

1. Siswa masih belum terbiasa berbicara didepan kelas terutama menjelaskan

pada temannya.

2. Siswa masih tidak percaya diri saat diminta maju kedepan melakukan

permainan kartu.

b. Penyelesaian

1. Siswa yang kurang berani berbicara lebih banyak ditunjuk.

2. Siswa sering diajak mengikuti kegiatan permainan kartu bilangan.

3. Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang maksimal dalam

setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa.

4. Siswa lebih sering diminta berbicara didepan kelas agar percaya diri dan bisa

menjelaskan pada teman-temannya.

5. Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang maksimal dalam

setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa

D. Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2011 dan 29 Maret 2011,

dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 jam

pelajaran tiap pertemuan.

Pada Siklus 2 persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah:

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Page 9: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

54

2. Melakukan koordinasi dengan guru kelas sehubungan dengan penelitian

yang akan dilaksanakan

3. Menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa

4. Menyusun lembar kerja yang meliputi menyusun tes dan menyiapkan

soal-soal evaluasi dan menyiapkan alat peraga

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun yaitu:

a. Pertemuan I

Guru membuka pelajaran dengan salam, mengabsen siswa kemudian

memeriksa kesiapan belajar siswa kemudian siswa dan guru bernyanyi lagu

membandingkan pecahan setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti siswa dijelaskan tentang membandingkan pecahan

kemudian siswa diminta membaca komik dan mengidentifikasinya. Setelah

itu siswa diminta mengerjakan soal yang ada didalam komik setelah dikoreksi

siswa melakukan permainan kartu bilangan.

Kegiatan diakhiri dengan tanya jawab tentang hal-hal yang belum

dipahami atau diketahui siswa, kemudian siswa dengan bantuan guru

menyimpulkan pelajaran.

b. Pertemuan II

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan salam,

mengabsen siswa kemudian siswa mengingat kembali pelajaran yang telah

lalu melalui kegiatan tanya jawab

Pada kegiatan inti siswa membaca komik kemudian siswa diminta

mengerjakan soal didepan setelah itu menjelaskan pada teman-temannya

setelah itu siswa melakukan permainan kartu bilangan.

Page 10: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

55

Pada kegiatan akhir siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diketahui, meluruskan kesalahan pemahaman, diberikan penguatan, siswa

dengan bantuan guru menyimpulkan materi pelajaran.

c. Pertemuan III

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan salam,

mengabsen siswa kemudian siswa mengingat kembali pelajaran yang telah

lalu melalui kegiatan tanya jawab

Pada kegiatan inti siswa membaca komik kemudian siswa diminta

mengerjakan soal didepan setelah itu menjelaskan pada teman-temannya

setelah itu siswa melakukan permainan kartu bilangan.

Pada kegiatan akhir siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diketahui, meluruskan kesalahan pemahaman, diberikan penguatan, siswa

dengan bantuan guru menyimpulkan materi pelajaran.

Melalui gambaran sekilas pada kegiatan Siklus 2 guru memperhatikan

siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM untuk sering ditunjuk sehingga

siswa tersebut bisa lebih berani maju dan bertanya bila belum paham, selain

itu pemberian pertanyaan diutamakan pada siswa yang masih memperoleh

nilai dibawah KKM.

3. Hasil Evaluasi

Setelah selesai pembelajaran pada pada siklus II maka dilaksanakan evaluasi

untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi. Hasil evaluasi yang

diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar dengan nilai 62 maka diperoleh dari

seluruh jumlah siswa yang berjumlah 12 siswa dalam belajarnya sebanyak 12 siswa

tuntas dengan mendaat nilai diatas 62 dan rata-rata dari jumlah keseluruhan 83,75.

Dengan demikian penerapan komik dan permainan kartu bilangan yang dilakukan

pada siklus II berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu ketercapaian KKM pada

prestasi belajar siswa penulis memberikan patokan 80% dari jumlah keseluruhan

siswa prestasi belajarnya meningkat dengan mencapai nilai ≥ 62 berdasarkan hasil

Page 11: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

56

hasil evaluasi siswa dan 80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai ketuntasan

belajar siswa dengan memperoleh nilai ≥ 62 sesuai dengan KKM. Berdasarkan hasil

evaluasi tertulis siswa, indikator kinerja yang ditentukan telah tercapai melebihi

indikator yang telah ditentukan. Yaitu 100% dari jumlah keseluruhan siswa mendapat

nilai ≥62 dengan maksimal 100 dan minimal 55. Dengan demikian berdasarkan hasil

evaluasi tertulis siswa pada siklus II telah mencapai indikator kinerja dan mengalami

peningkatan dibandingkan dengan siklus I.

Berdasarkan pengamatan dari observer maka secara keseluruhan hasil refleksi

yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

i. Hambatan

1. Siswa masih belum terbiasa berbicara didepan kelas terutama menjelaskan

padatemannya.

2. Siswa masih tidak percaya diri saat diminta maju kedepan melakukan

permainan kartu.

ii. Penyelesaian

Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang maksimal dalam

setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa.

4.2 Hasil Analisis Data

A. Siklus I

Analisis penelitian setelah menggunakan komik dan permainan kartu bilangan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Rekapitulasi Nilai Siklus I

Skor Frekuensi Persentase (%) Keterangan

<51 0 0% Tidak Tuntas

3 52 - 61 3 25% Tidak Tuntas

62-71 4 33,3% Tuntas

72-81 2 16,67% Tuntas

Page 12: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

57

82-91 3 25% Tuntas 9

>92 0 0% Tuntas

Jumlah 12 100

Nilaia Rata-rata 72

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 55

Berdasarkan tabel 4.3 siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM = 62)

adalah sebanyak 9 siswa atau 75% dari keseluruhan siswa sedangkan siswa yang belum

mencapai ketuntasan belajar sebanyak 3 siswa atau 25% . Untuk lebih jelasnya data nilai

pada tabel 4.3 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.3.

Gambar 4.3

Perolehan Nilai Siklus I

Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus I berdasarkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM=62) dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.4.

Page 13: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

58

Tabel 4.4

Ketuntasan Belajar Siklus I

No. Ketuntasan

Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1. Tuntas 9 75%

2. Belum tuntas 3 25%

Jumlah 12 100

Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Siklus I dapat diketahui bahwa siswa

yang memiliki nilai kurang dari (KKM = 62) sebanyak 3 siswa atau 75%. Sedangkan yang

sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 9 siswa dengan persentase 75%.

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.4 dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4

Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Berdasarkan pada gambar 4.4 kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

komik dan permainan kartu bilangan siswa yang belum tuntas (KKM = 62) adalah

sebanyak 3 siswa atau 25% siswa. Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya

sebanyak 9 siswa atau 75% dari jumlah siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan

Page 14: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

59

bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Meskipun sudah terjadi

peningkatan hasil belajar siswa akan tetapi masih ada beberapa siswa yang nilainya

masih dibawah standar KKM yang telah ditentukan sekolah hal tersebut dapat

diupayakan ketuntasannya dalam Siklus selanjutnya.

Tabel 4.5

Tabel Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar

Kondisi Awal Dan Siklus 1

No Ketuntasan

Belajar

Kondisi Awal Siklus 1

Jumlah

Siswa

Persentase% Jumlah

Siswa

Persentase%

1 Tuntas 3 25 % 9 75%

2 Belum Tuntas 9 75% 3 25%

Jumlah 12 100% 12 100%

Untuk lebih jelasnya perbandingan persentase ketuntasan belajar Kondisi Awal dengan

Siklus 1 dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5

Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar

Page 15: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

60

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.5 dapat dapat disimpulkan bahwa pada

Siklus pertama terjadi peningkatan persentase ketuntasan siswa. Pada kondisi

awal ketuntasan belajar siswa hanya 25% dengan jumlah siswa yang tuntas 3

siswa dan 9 siswa belum tuntas, pada Siklus 1 ketuntasan belajar siswa meningkat

menjadi 75% dengan jumlah siswa yang telah tuntas yaitu 9 siswa. Hal ini

menunjukan adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa setelah

dilakukan penelitian Siklus 1 sebanyak 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Meskipun sudah terjadi

peningkatan hasil belajar siswa akan tetapi masih ada beberapa siswa yang

nilainya masih dibawah standar KKM yang telah ditentukan sekolah hal tersebut

dapat diupayakan ketuntasannya dalam Siklus selanjutnya.

B. Siklus II

Analisis penelitian setelah menggunakan pembelajaran dengan menggunakan

komik dan permainan kartu bilangan seperti pada tabel 4.6. Dari tabel 4.6 dapat

dilihat bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai <51 dan 52 s/d 51 sebanyak 0

siswa atau tidak ada yang mendapatkan nilai <62 dengan persentase 0%,

sedangkan nilai 62 s/d 71 sebanyak 2 siswa 16,67%, nilai 72 s/d 81 sebanyak 3

siswa 25% ,nilai 82 s/d 91 sebanyak 5 siswa 41,67% dan yang memiliki nilai 92 s/d

100 sebanyak 2 siswa atau 16,67%. Dengan nilai rata-rata 83,75 dan nilai

terendahnya adalah 70 sedangkan nilai tertinggi adalah 100. Dari 21 siswa tersebut

siswa yang mendapatkan nilai ≥ 62 sebanyak 12 siswa sedangkan siswa yang

mendapatkan nilai < 62 sebanyak 0 siswa atau tidak ada. Berarti siswa yang sudah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 62) sebanyak 12 siswa atau 100%

dari keseluruhan dari jumlah siswa

Page 16: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

61

Tabel 4.6

Rekapitulasi Nilai Siklus II

Skor Frekuensi Persentase (%) Keterangan

<51 0 0% Tidak Tuntas

0 52 - 61 0 0% Tidak Tuntas

62-71 2 16,67% Tuntas

12 72-81 3 25% Tuntas

82-91 5 41,67% Tuntas

>92 2 16,67% Tuntas

Jumlah 12 100

Nilai Rata-rata 83,75

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 70

Berdasarkan tabel 4.6 siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM=62 ) adalah

sebanyak 9 siswa atau 75% dari keseluruhan siswa sedangkan siswa yang belum

mencapai ketuntasan belajar sebanyak 3 siswa atau 25% yang dapat diuraikan dengan

nilai <51 dan 52 s/d 61 dan sebanyak 0 siswa atau tidak ada yang mendapatkan nilai

<62dengan persentase 0%, sedangkan nilai 62 s/d 71 sebanyak 2 siswa dengan

persentase 16,67%, nilai 72 s/d 81 sebanyak 3 siswa atau 25%, nilai 82 s/d 91 sebanyak 5

siswa atau 41,67% dan yang memiliki nilai >92 sebanyak 2 siswa atau 16,67%. Dengan

nilai rata-rata 83,75dan nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah

70.Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.6 dapat dibuat diagram seperti pada

gambar 4.6.

Page 17: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

62

Gambar 4.6 Perolehan Nilai Siklus II

Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus II berdasarkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM = 62) dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.7

Tabel 4.7

Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1. Tuntas 12 100

2. Belum tuntas 0 0

Jumlah 12 100

Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Siklus II dapat diketahui bahwa siswa

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 62) sebanyak 0 siswa

atau tidak ada yang mendapatkan nilai <62 dengan persentase 0%. Sedangkan yang

sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa dengan persentase 100%.

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.7 dapat dilihat pada gambar 4.7.

Page 18: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

63

Gambar 4.7

Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Berdasarkan pada gambar 4.7 tentang ketuntasan belajar siswa dapat diketahui

dari jumlah siswa kelas V sebanyak 12 siswa, yang sudah tuntas sebanyak 12 siswa atau

100% dan yang belum tuntas 0 siswa atau tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di

bawah (KKM = 62). Berarti indikator kinerja pada penelitian pada siklus II telah tercapai

dengan baik.

Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan perbandingannya

pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Tabel Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar

Siklus 1 Dan Siklus 2

No

Ketuntasan

Belajar

Siklus 1 Siklus 2

Jumlah

Siswa

Persentase% Jumlah Persentase

1 Tuntas 9 75% 12 100%

2 Belum Tuntas 3 25% 0 0%

Jumlah 12 100% 12 100

Page 19: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

64

Untuk lebih jelasnya perbandingan persentase ketuntasan belajar siswa antara Siklus 1

dan Siklus 2 dapat dilihat pada gambar 4.8

Gambar 4.8 Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar

Siklus 1 Dan Siklus 2

Berdasarkan tabel dan diagram pada Siklus 2 dapat dilihat bahwa dari total siswa

kelas V, semua sudah memenuhi KKM yang ditentukan yaitu 62. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa meningkat dengan persentase ketuntasan

mencapai 100%.

peningkatan ketuntasan belajar siswa, pada Siklus 1 persentase ketuntasan siswa

75% dan Siklus 2 persentase ketuntasan siswa menjadi 100%. Hal ini menunjukan

adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah dilakukan penelitian pada Siklus 2

sebanyak 25%.

4.3 Pembahasan Penelitian

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas V SDN Gunung

Gempol Kabupaten Temanggung ditemukan bahwa tingkat kompetensi siswa masih

rendah, hal ini disebabkan karena guru masih menggunakan pembelajaran

konvensional sehingga siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena

Page 20: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

65

pembelajaran selalu monoton sehingga nilai rata-rata pelajaran matematika rendah,

khususnya pada materi pecahan. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM=62) hanya 3 siswa atau 25 % sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal sebanyak 9 siswa atau 75%. Nilai tertinggi yang berhasil di

dapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 71 sedangkan nilai terendahnya adalah

45. Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak

tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat menangkap materi

yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah karena ke-3 siswa ini

memang mempunyai daya tangkap yang lebih dibandingkan temannya yang lain,

sedangkan 9 siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru

hanya dengan ceramah atau teori saja karena daya tangkap mereka rendah. Anak

usia SD adalah anak yang berada pada usia sekitar 7 sampai 12 tahun. Menurut

Piaget anak usia sekitar ini masih berpikir pada tahap operasi konkrit artinya siswa

siswa SD belum berpikir formal. Ciri-ciri anak-anak pada tahap ini dapat memahami

operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit, belum dapat berpikir deduktif,

berpikir secara transitif. Sebagaimana kita ketahui, matematika adalah ilmu deduktif,

formal, hierarki dan menggunakan bahasa simbol yang memiliki arti yang padat.

Karena adanya perbedaan karakteristik antara matematika dan anak usia SD, maka

matematika akan sulit dipahami oleh anak SD jika diajarkan tanpa memperhatikan

tahap berpikir anak SD.

Siswa akan lebih paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit atau nyata

selain itu dukungan atau motivasi juga sangat diperlukan dalam proses pembelajaran,

sehingga siswa lebih bersemangat dan antusias dalam belajar. Media pembelajaran

mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat bantu untuk menciptakan

proses belajar mengajar yang efektif. menurut Gerlach dan Ely (1980:224)

menyatakan bahwa secara umum media meliputi orang, bahan, peralatan, atau

kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Jadi dapat disimpulkan bahwa media bukan

hanya alat perantara seperti TV, radio, slide, bahan cetak, tetapi meliputi orang atau

manusia sebagai sumber belajar atau dapat juga berupa kegiatan semacam diskusi,

seminar, karya wisata, simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk

Page 21: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

66

menambah ketrampilan. Beberapa faktor yang merupakan karakteristik media menurut

Jerold Kemp (1986) antara lain:

1. Kemampuan dalam menyajikan gambar (Presentasion).

2. Faktor ukuran (Size); besar atau kecil.

3. Faktor warna (Colour); hitam putih atau berwarna.

4. Faktor gerak; diam atau bergerak.

5. Faktor bahasa; tertulis atau lisan.

6. Faktor keterikatan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja, atau

gabungan antara gambar dan suara.

media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz, seperti yang dikutip oleh Arsyad

(2002) bahwa media tersebut memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif,

fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual dapat

menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.

Fungsi afektif dari media visual dapat diamati dari tingkat “kenikmatan” siswa ketika

belajar (membaca) teks bergambar. Dalam hal ini gambar atau simbul visual dapat

menggugah emosi dan sikap siswa.

Berdasarkan temuan-temuan penelitian diungkapkan bahwa fungsi kognitif media

visual melalui gambar atau lambang visual dapat mempercepat pencapaian tujuan

pembelajaran untuk memahami dan mengingat pesan/ informasi yang terkandung

dalam gambar atau lambang visual tersebut. Fungsi kompensatoris media

pembelajaran adalah memberikan konteks kepada siswa yang kemampuannya lemah

dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi dalam teks. Dengan kata

lain bahwa media pembelajaran ini berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah

dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam bentuk

teks (disampaikan secara verbal).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian dengan judul upaya peningkatan

pemahaman konsep matematika tentang bilangan pecahan melalui metode permainan

kartu bilangan bagi siswa kelas V SDN Tunggulsari (Indrayani: 2008) dan Peningkatan

Ketrampilan Menulis Karangan Sederhana Dengan Menggunakan Media Komik Pada

Siswa Kelas III SDN Ngaglik 03 Batu (Nita Nurhayati: 2010. Berdasarkan perolehan

nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II bahwa pembelajaran dengan

Page 22: BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/835/5/T1_292008077_BAB IV.pdf47. yang diperoleh siswa, masing-masing siswa dipisahkan

67

menggunakan komik dan permainan kartu bilangan, menjelaskan tujuan belajar

kepada siswa, menggunakan media yang baik dan benar sesuai dengan tujuan

pembelajaran, membentuk kelompok, melakukan permainan, mengadakan kompetisi,

dapat meningkatkan kompetensi siswa pada materi pecahan kelas V SDN Gunung

Gempol Kabupaten Temanggung, karena pembelajaran dengan menggunakan komik

dan permaianan kartu bilangan merupakan pembelajaran yang menyenangkan karena

belajar sambil bermain. Situasi ini mendukung efektivitas proses pembelajaran dan

dengan langsung terlibat pada aktivitas (learning by doing) siswa akan lebih

memahami dan mengerti tentang kegiatan yang siswa kerjakan saat proses

pembelajaran.