bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil ......4.1.2.1 deskripsi program kerja dan...
TRANSCRIPT
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Diskripsi Objek Penelitian
SMK N 2 Salatiga berdiri sejak tanggal 17 November 2000, berada
di Jalan Parikesit, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota
Salatiga, merupakan salah satu sekolah kejuruan yang berada di kota
Salatiga, dan telah mendapatkan Akreditasi Program “A” sejak tanggal
9 November 2010.
SMK N 2 Salatiga mengalami perkembangan yang sangat luar
biasa, baik dari sisi kelembagaan maupun prestasi siswa, mempunyai
sarana pendidikan yang memadahi karena SMK N 2 Salatiga termasuk
salah satu pelaksana program Sekolah Model SBI ADB Invest, sebagai
tindak lanjut dari Program RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional), dimana sekolah mengarah pada pelayanan pendidikan
yang bermutu. SMK N 2 Salatiga berusaha menjadi sekolah yang
menggunakan pendidikan berorientasi kepada Dunia Industri dan pada
tahun 2014 menjadi sekolah rujukan.
SMK N 2 Salatiga memiliki Visi dan Misi yang menjadi pedoman
dalam penyelenggaraan pendidikan yaitu:
a. Visi
Menjadi sekolah dengan budaya industri untuk menyiapkan
tamatan siap bersaing di era global.
b. Misi
1. Menyiapkan tamatan siap masuk kerja.
2. Menyiapkan tamatan memiliki budaya industri sebagai
bagian dari pembentukan karakter bangsa.
3. Menyiapkan tamatan maupun menerapkan jiwa
kewirausahaan.
4. Menyelenggarakan sekolah bersih, teratur dengan wawasan
lingkungan sebagai cerminan budaya industri.
32
5. Menyelenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan
masyarakat kecil yang teratur, sebagai sumbangan
membentuk masyarakat madani yang luas.
Visi dan misi sekolah ini diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan
intrakurikuler baik kegiatan pembelajaran di ruang teori maupun
didalam gedung praktikan, serta menyelengarakan kegiatan
ekstrakurikuler yang terdiri dari beberapa macam pilihan kegiatan
yakni OSIS, Pramuka, PMR, Mading, Teater, Marching Band, Volly,
Basket, Budaya Jepang dan Paskibra. Peserta didik berhak mengikuti
salah satu dari berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan, sesuai dengan minat dan bakatnya.
Kegiatan ekstrakurikuler paskibra di SMK N 2 Salatiga dikenal
dengan sebutan “ Peleton Inti” yang terbentuk pada tanggal 17 Agustus
2007. Pada saat itu terlahir sebutan peleton inti yang mempunyai makna
pasukan yang benar-benar siap dan menjadi inti dari sebuah pasukan
reguler yang ada. Kegiatan ekstrakurikuler paskibra sudah melahirkan
kurang lebih 11 generasi, dimana dari generasi ke generasi mengalami
perkembangan yang cukup baik, yang dapat dilihat dari pelaksanaan
Program kerja maupun didalam kegiatan perlombaan.
Generasi peleton inti angkatan 11 saat ini merupakan siswa-siswi
SMK N 2 Salatiga kelas XI dari semua jurusan yang ada di SMK N 2
Salatiga. Berikut tabel nama-nama siswa-siswi yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler paskibra.
33
Tabel 04. Nama-nama siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler
paskibra tahun pembelajaran 2017-2018
Kelas Nama Kelas Nama XI TGB A Dian Marsela G. XI TKK Alfian Naufal
Laila Oktavia Eka Bimahafizh Mumayis
Salsabilla Listya s. Hafizh Mumayis
XI TGB B Anditia Ganang N. XI TAV A Fita Kartika
Bangun Nur K. XI TAV B Angi Marwa
Dwiki Permana S. Desi Kusmarini
Nando Risky O. M Nanda Vicko
Wilda Abadi M. XI TEI A Anditiya Rahmadhani
Yulita Fahrisa Alif Saputra
XI TKBB A Ade Arum Sari Rahwamati Putri
Ahmad Luky Tegar Aji
Heni Pujiati XI TEI B Alesandro Petrik B
Putri Aknista Angga Setiawan
Sri Wahyuni Dayududya Lutyiarasaty
Windu Cahyono Farisa Gita K
XI TKBB B Agus Dwi Maulana Jesika Ayu
Dwi Nur Aizah XI TEI C M Naufal
Melinda Widya Toyib Syarifudin
XI TPM A Aziz Naufalangga XI TKR B Wahit Muhamad A
XI TPM B Angga Ade Tama Yonatan Efato
Damar Mulyono Tomi Indriyanto
Isholikhul Hadi XI TPBO Muhamat Wafi
Marcello Lion Risky Dwy Kurniawan
Surya Pradipta XI TKJ A Desi Rosda Arum
Viki Rahmawan Erlina Prasetyo
XI TKR A Akbar Guntur S. Jesika Riyan
Muhamad Sodikin XI TKJ B Aisyah Nimas
XI TKJ B Muhamad Farid Alvina Maulida
Risky Anisa W Maulana Firmansyah
Lu'.U Salsabila
Dari data tabel diatas terlihat bahwa siswa-siswi SMK N 2 salatiga
kelas XI yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibra berjumlah
59 orang dan hampir mewakili dari semua jurusan, sehingga output
atau hasil dari kegiatan ekstrakurikuler paskibra disamping dapat
dirasakan oleh setiap siswa, diharapkan juga dapat memberikan contoh
sikap yang baik didalam proses pembelajaran akademik maupun dalam
lingkungan masyarakat.
34
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler paskibra berada dibawah
tanggung jawab Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), sehingga
ekstrakurikuler paskibra berada dibawah keorganisasian OSIS SMK N
2 Salatiga, namun didalam pertanggung jawabannya bisa langsung
menuju ke bagian Kesiswaan SMK N 2 Salatiga. Berikut susunan
organisasi ekstrakurikuler paskibra SMK N 2 Salatiga.
Tabel 05. Susunan organisasi ekstrakurikuler paskibra tahun 2017-2018
Ketua I : Isholikul Hadi
Wakil : Dian Marsela
G
Sekertaris 1 : M.Farid Muslich
Sekertaris 2 : Salsabilla Listiya
S.A.S
Bendahara 1 : Aziz Naufal
Bendahara 2 : Melinda Widya
Sie Giat :Neni Pujiarti, Yulita Fahrisa,Angga Satriatama,Thoyib Syariffudin
Sie Perkap :M.Wafi Arij, Maulana Firmansyah,Surya Pradipta,Dwiki Permana S
Sie Evaluasi :Sri Wahyuni,Wakhid Muhammad A,Hafidz Mumayiz, Farisa Gita K,
Arif Saputra
Sie Acara :Aditya Ramdhan,Vita Kartika,Alexandro Petrik B, Tegar Aji P
Sie Dec.dok :M.Nanda Vicko,Rahmawati Putri Rindu,A.Naufal Pradana, Tomi Indriyanto
Sie Agama :Yonathan Efata, Agung Dwi Maulana, Lukluk Salsabila Z, Rizkia Annisa
Sie Perlombaan :Aisyah Nimas Adara, Rizky Dwi Kurniawan,Wildan Abdi
Sie Humas :Avina Maulida, Bangun Nur C, Eka Bima,Windu Cahyono,Ahmad Lucky M
Sie Konsumsi :Dwi Nur A ,Desi Rosda, Erlyna Prasetyoningrum, Desi Kusmarini. Putri
Agnista
Sie Kesehatan :M.Naufal Farras, Marcello Lion S,Laila Oktaviani, ,Jessica Ayu,Viki
Rahmawan
Sie Informasi :Agi Marwa T,Ade Arum Sari,Dayudyalutfia R,Angga Adetama, Damar
Mulyono
Sie Tatib :M.Sodiqin, Akbar Guntur S,Adhitya Ganang,Jessica Riyan, Nada Risky
35
Dari data diatas terlihat bahwa struktur organisasi ekstrakurikuler
paskibra sudah tertata dengan baik dan lengkap. Tugas dan tanggung
jawab serta pembagian tugas sudah merata dan terbagi sesuai dengan
kemampuan masing-masing siswa guna menjalankan program kerja yang
akan dilaksanakan. Berkaitan dengan program kerja yang disusun,
peleton inti angkatan 11 memiliki 5 Program kerja yang dilaksanakan
pada tahun pembelajaran 2017-2018. Berikut merupakan tabel program
kerja yang dilaksanakan pada tahun 2017-2018.
Tabel 06. Program kerja ekstrakurikuler paskibra tahun 2017-
2018
No Program Pelaksanaan
1 Apel Pagi Peleton Inti Senin, Rabu, Jumat
2 Pengibaran Bendera Senin/ Hari Besar
3 Pelatihan Rutin Senin, Rabu
4 Bimbingan Konseling Senin, Rabu
5 Bakti Sosial Sabtu/Minggu
Dari data diatas menunjukkan bahwa didalam pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler paskibra SMK N 2 Salatiga tidak hanya
berkaitan dengan Baris-berbaris, akan tetapi didalam kegiatan
ekstrakurikuler paskibra memiliki tujuan yang lebih kepada pembentukan
sikap dan perilaku yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya sikap disiplin, tanggungjawab, kepemimpinan dan sosial.
4.1.2 Deskribsi Data
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian Kualitatif yang
mengunakan dua Variabel, yaitu variabel implementasi kegiatan
ekstrakueikuler paskibra sebagai variabel bebas dan variabel sikap
kepemimpinan sebagai variabel terikat. Penelitian ini melibatkan
seluruh subyek dalam populasi siswa-siswi anggota paskibra kelas XI
di SMK N 2 Salatiga.
Untuk mengetahui bagaimana implementasi kegiatan
ekstrakurikuler paskibra dalam peneliti mengumpulkan data melalui
observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Validitas data diuji
36
melalui triangulasi sumber, metode dan rentang waktu.(sugiyono,
2013:330)
Uraian berikut merupakan penjelasan hasil penelitian yang
berkaitan dengan pelaksanaan program kerja ekstrakurikuler paskibra
SMK N 2 Salatiga.
4.1.2.1 Deskripsi Program kerja dan Pelaksanaannya
Kegiatan keorganisasian Ekstrakurikuler paskibra SMK N 2
Salatiga tahun pembelajaran 2017-2018, memiliki 5 program kerja
terstruktur yang masing-masing pelaksanaanya diuraikan dibawah ini:
1. Apel Pagi Peleton Inti
Kegiatan apel pagi peleton inti merupakan kegiatan
berkumpulnya anggota paskibra SMK N 2 Salatiga yang rutin
dilakukan setiap anggota pada hari Senin, Rabu dan Jumat.
Pelaksanaan kegiatan apel pagi dilakukan di lapangan voli SMK N 2
Salatiga. Dalam pelaksanaanya terbagi menjadi dua kloter/grup,
kloter pertama kegiatan apel pagi yang diikuti seluruh anggota
paskibra kelas XI pada jam 06:15, dan kloter kedua kegiatan apel
pagi diikuti seluruh calon anggota paskibra kelas X pada pukul
06:25. Kegiatan apel pagi peleton ini bertujuan melatih kedisiplinan
anggota paskibra, melaksanakan koordinasi berkaitan dengan tugas
dan penyampaian informasi internal maupun eksternal, serta melatih
siswa untuk siap diatur dan mengatur. Hal ini selaras dengan
pendapat Wakil Kepala Kesiswaan SMK N 2 Salatiga dalam
wawancara yang mengatakan bahwa “tujuan dari diadakan apel pagi
peleton inti adalah sekolah dapat mengontrol kedisiplinan siswa dari
kehadiran, lebih cepat memberikan informasi kepada anak-anak,
menanamkan nilai nilai nasionalisme, melatih belajar siap diatur dan
siap mengatur”
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti kurang lebih 8
minggu dalam kegiatan apel pagi peleton inti, keaktifan siswa dalam
mengikuti kegiatan apel pagi terbilang sangat baik terlihat dari hasil
37
dokumentasi presensi kehadiran anggota paskibra kelas XI sejumlah
59 anggota hadir semua dalam setiap kegiatan apel pagi peleton inti.
Selain itu dalam pembagian tugas, materi dan penangungjawab
dalam pelaksanaan apel pagi ekastrakurikuler paskibra maupun apel
pagi sekolah berjalan dengan efektif dan efisien terlihat dari setiap
agenda yang disusun dan jadwal pembagian tugas yang di sepakati
bersama sudah berjalan dengan lancar.
2. Pengibaran Bendera
Kegiatan pengibaran bendera dilaksanakan setiap hari Senin
maupun hari-hari besar yang diperingati sekolah. Pelaksanaan
kegiatan pengibaran bendera terbagi menjadi 2 kegiatan yaitu
kegiatan pengibaran bendera pada pagi hari dan kegiatan penurunan
bendera yang dilakukan sore hari. Didalam pelaksanaanya kegiatan
pengibaran bendera dilaksanakan tepat pukul 07.00 yang diikuti oleh
seluruh keluarga besar SMK N 2 Salatiga dan kegiatan penurunan
bendera dilaksanakan tepat pukul 17.00 WIB yang diikuti oleh seluruh
anggota paskibra kelas XI dan kelas X SMK N 2 Salatiga.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengibaran terbagi menjadi 3
komponen petugas yaitu petugas dari anggota Paskibra, anggota OSIS
dan anggota Pramuka dengan pembagian yang sudah diatur terlebih
dahulu, sedangkan yang mengemban atau mengkoordinir tugas
upacara pengibaran bendera rutin tiap hari senin dan pada saat upacara
besar lainnya ialah anggota paskibra kelas XI SMK N 2 Salatiga.
Dari hasil observasi kurang lebih 8 kali proses pengibaran
bendera yang dilakukan, tidak ada kesalahan fatal yang membuat
pengibaran bendera itu terhenti. Hal ini dikarenakan anggota
paskibra kelas XI sudah terlebih dahulu mempersiapkan diri di hari
Sabtu untuk persiapan pengibaran bendera pada hari Senin. Selain
itu agenda pengibaran bendera sudah terjadwal dan terstruktur
petugas dari minggu ke-1 sampai minggu ke-4, sehingga anggota
paskibra yang memiliki tugas dan tangungjawab dapat
mempersiapkan dengan baik. Selain memegang peran penting dalam
38
proses upacara rutin di SMK N 2 Salatiga, anggota paskibra juga
memiliki peran atau tugas lain yaitu pertama, dalam barisan kompi
kelas masing masing memberi contoh sikap dan perilaku yang baik
dalam pelaksanaan upacara pengibaran bendera. Kedua, anggota
paskibra juga mendapatkan tugas dan wewenang dari Kesiswaan
SMK N 2 Salatiga untuk mengkontrol perlengkapan dan
kelengkapan kendaraan sepeda montor siswa-siswi SMK N 2
Salatiga. Ketiga, beberapa angota paskibra menjadi pagar betis di sisi
utara dan sisi timur lapangan SMK N 2 Salatiga yang bertujuan
supaya siswa yang terlambat berangkat sekolah tertahan dari pagar
betis yang ada sehinga pada saat pelaksanaan upacara tidak ada
siswa yang keluar masuk pada saat upacara pengibaran bendera
berlangsung, sehingga kegiatan upacara pengibaran bendera terkesan
hikmat.
3. Pelatihan Rutin
Kegiatan pelatihan rutin ekstrakurikuler paskibra
merupakan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan rutin guna
mengembangkan kemampuan setiap anggota paskibra dalam
bidang baris berbaris, tata upacara bendera maupun kemampuan
yang berkaitan dengan paskibra. Kegiatan ekstrakurikuler paskibra
dalam program pelatihan rutin dilaksanakan seriap hari Senin dan
Rabu, berlangsung pukul 15:00 sampai dengan pukul 17:00 WIB.
Kegiatan pelatihan rutin ekstrakurikuler paskibra bertujuan
seperti yang tertulis didalam AD/ART ekstrakurikuler paskibra
pada pasal (5) tentang tujuan yaitu, menciptakan generasi muda
yang bertaqwa kepadaTuhan YME, disiplin, berkualitas, cerdas,
profesional, tangguh, memiliki pasukan yang berkualitas dan
memiliki keperibadian unggul, membentuk jiwa bertangungjawab
serta bersinergi untuk mencapai tujuan organisasi. jadi jelas bahwa
tujuan dari pelatihan rutin tidak terlepas dari tujuan yang tercantum
di pasal 5 AD /ART ekstrakurikuler paskibra.
39
Dari hasil observasi dan dokumentasi kegiatan pelatihan
rutin kurang lebih 8 minggu kegiatan pelatihan rutin berjalan
secara efetif dan efisien tidak ada kendala dalam pelaksanaan,
antusias kehadiran dalam kegiatan pelatihanpun cukup tinggi
terlihat dari prosentase kehadiran kelas XI dalam kurun waktu 8
minggu sejumlah 59 siswa hadir semua mengikuti kegiatan
pelatihan rutin untuk membimbing adik kelasnya guna menjadi
paskibra yang lebih baik, hal ini tidak terlepas dari program yang
sudah tersetruktur mengenai materi dan petugas setiap anggota
paskibra kelas XI yang dilaksanakan tiap minggunya. Tidak hanya
kegiatan baris berbaris yang dilakukan dalam kegiatan rutin akan
tetapi diberikan juga materi mengenai kekeluargaan, nasionalisme,
bimbingan mental, bimbingan konseling, sesuai agenda program
kerja ekstrakurikuler paskibra tahun pembelajaran 2017-2018.
4. Bimbingan Konseling
Kegiatan bimbingan konseling ekstrakurikuler paskibra
dilaksanakan minimal satu bulan sekali. Dalam pelaksanaannya
bimbingan konseling dilakukan dalam kegiatan pelatihan rutin dan
kegiatan apel pagi, ketika dirasa keadaan adik kelas tingkat X
maupun kakak tingkat kelas XI sudah mulai agak kendor dalam
berorganisasi. Kegiatan bimbingan konseling menyangkut dua aspek
yaitu, motivasi dan kendala/keluhan dari setiap anggota. Konsep
konseling dari anggota kelas XI adalah mereka berdiskusi atau
berbincang santai duduk bersama membicarakan motivasi, kendala,
keluhan dari setap angota. Dalam bimbingan konseling ini biasanya
dipimpin oleh SIE Litev dan moderatornya adalah ketua putra dan
wakilnya. Biasanya kegiatan konseling ini bisa berlangsung dari
kegitan apel pagi sampai kegiatan evaluasi pelatihan, apabila
memerlukan waktu tambahan biasanya mengunakan waktu luang
yaitu hari Sabtu.
Tujuan dari dilaksanakannya Bimbingan konseling ini adalah
agar setiap anggota paskibra berperan mengungkapkan perasaannya
40
pendapatnya guna memberi masukan dalam mencari jalan terbaik
dan mengoptimalkan pencapaian tujuan dari sebuah organisasi,
sehingga semakin kompak melaksanakan pembenahan bersama
guna mencapai tujuan bersama.
Dari hasil observasi dalam kurun waktu 4 pertemuan
kegiatan bimbingan konseling yang dilaksanakan oleh
ekstrakurikuler paskibra berjalan sangat baik sesuai dengan jadwal
dan perencanaan yang sudah tersusun. Setiap anggota aktif
memberikan saran, kritikan serta solusi guna mendapatkan jalan
terbaik dalam sebuah pembahasan maupun permasalahan, guna
mencapai tujuan organisasi.
5. Bakti Sosial
Pelaksanaan Kegiatan bakti sosial ekstrakurikuler paskibra
dilakukan tidak menentu waktunya akan tetapi teragendakan dalam 1
bulan sekali untuk melakukan kegiatan bakti sosial. Kegiatan bakti
sosial diikuti oleh anggota paskibra kelas X dan kelas XI. Dalam
pelaksanaanya kegiatan bakti sosial biasanya berjalan bersamaan
dengan kegiatan tambahan kemampuan anggota paskibra seperti
kegiatan renang dan lari. Bentuk kegiatan bakti sosial pun ada
beberapa macam yaitu bakti sosial dalam bidang kebersihan
lingkungan dan bakti sosial di bidang kemanusiaan seperti bencanan
alam, partisipasi dalam donor darah, serta pembagian makanan
bungkus kepada yang membutuhkan. Area bakti sosial dalam
program kerja ekstrakurikuler mencakup dua lingkup yaitu dalam
kota dan luar kota.
Kegiatan bakti sosial ekstrakurikuler paskibra dilaksankan
dengan tujuan untuk berbagi antar sesama umat manusia,
menumbuhkan rasa persaudaraan dari dalam diri setiap anggota
paskibra. Dalam pelaksanaanya bedasarkan pengamatan peneliti
setiap siswa anggota paskibra kelas XI dan kelas X mempunyai jiwa
kebersamaan dan persaudaraan yang sangat kuat, mereka
41
melaksanakan kegiatan dengan ceria dan tanpa tekanan dari pihak
manapu
4.1.2.2 Deskripsi sikap kepemimpinan yang dikembangkan
berdasarkan program kerja paskibra yang dilaksanakan
1. Kegiatan apel pagi peleton inti
Sikap kepemimpinan yang dikembangkan melalui kegiatan
apel pagi peleton inti adalah sebagai berikut:
a. Sikap disiplin
Kegiatan apel pagi peleton inti SMK N 2 Salatiga
dalam pelaksanaannya setiap anggota paskibra dituntut
untuk memiliki sikap kedisiplinan. Sikap disiplin dalam
kegiatan apel pagi peleton inti terlihat dari :
(1)Ketepatan waktu kegiatan, hal ini terlihat dalam setiap
kegiatan apel pagi yang dibagi menjadi 2 kloter/grup,
pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan waktu yang
sudah ditentukan. Hal ini juga ditegaskan oleh
koordinator/ketua paskibra SMK N 2 Salatiga yang
mengatakan bahwa
“Didalam pelaksanaan Apel Pagi kami harus
disiplin dalam apel, apa lagi ketepatan waktu sangat
penting”.
(2)Kelengkapan atribut anggota paskibra, sikap disiplin
siswa juga dapat dilihat dari atribut yang dipakainya.
Dalam setiap kegiatan apel pagi terdapat pengecekan
atribut oleh sesama anggota paskibra.
(3)Kesadaran akan pembagian tugas, setiap anggota
paskibra yang sudah terbagi dalam tugas pemateri
ataupun sebagai pemimpin pasukan, dituntut untuk
melaksanakan tugas yang sudah dibagi dan disepakati
bersama. Hal ini terlihat dari hasil studi dokumentasi dan
hasil pengamatan, dalam pelaksanaan apel pagi tidak ada
42
nama penganti dalam setiap struktur pembagian tugas,
ini menegaskan bahwa setiap anggota memiliki
kedisiplinan dalam pelaksanaan tugas yang harus
dilakukan dalam kegiatan apel pagi peleton inti.(4)
kehadiran dalam apel pagi dalam pengamatan selama
kurun waktu 8 minggu tampak bahwa 59 siswa kelas XI
anggota paskibra, setiap harinya hadir mengikuti
kegiatan apel pagi tersebut.
Berdasarkan keempat hal diatas menunjukan bahwa
pelaksanaan kegiatan apel pagi peleton inti
mengembangkan sikap kepemimpinan yang terkait
dengan disiplin waktu. Disiplin dalam menggenakan
atribut pakaian, disiplin dalam telaksanaan tugas yang
sudah dibagikan, dan disip;in kehadiran dalam kegiatan.
b. Sikap tanggung jawab
Kegiatan apel pagi peleton inti SMK N 2 Salatiga
dalam pelaksanaanya juga menuntut/mengembangkan
sikap tanggung jawab. Hal ini terlihat dari kesadaran
mereka terhadap pelaksanaan tugas. Bedasarkan
pengamatan peneliti kurang lebih 8 minggu, setiap
anggota paskibra memiliki tugas dan tanggungjawab
yang sama rata, baik sebagai petugas pemateri maupun
pengintruksi. Bedasarkan studi dokumentasi juga
menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan apel pagi kurun
waktu 1 tahun setiap angota pakibra kelas XI
mendapatkan tugas dan tangung jawab yang sama rata,
serta berjalan sesuai dengan apa yang di rencanakan
dalam 1 tahun. Hal ini selaras dengan hasil wawancara
dengan kordinator/ketua paskibra kelas XI, yang
mengatakan bahwa:
“sikap tangung jawab teman-teman saya terlihat
dari petugas apel paskibra dan petugas apel sekolah
43
yang bertugas sudah berjalan sesuai agenda yang telah
kita buat. Dari pemateri sampai pemberi interuksi sudah
berjalan sesuai agenda kerja”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan kegiatan apel pagi peleton inti
mengembangkan sikap kepemimpinan yang terkait
dengan sikap tanggungjawab, dalam melaksanakan tugas
setiap anggota paskibra melaksanakan tugas secara
bertanggungjawab dala kegiatan apel pagi baik sebagai
pemberi materi, pemberi intruksi, petugas apel pagi
sampai petugas pembantu kesiswaan SMK N 2 Salatiga.
c. Sikap dapat mengarahkan dan diarahkan
Kegiatan apel pagi peleton inti SMK N 2
Salatiga, juga mengembangkan sikap yang terkait
dengan dapat mengarahkan dan diarahkan. Melalui
pembagian tugas anggota paskibra dalam pelaksanaan
kegiatan apel pagi yang sama rata, maka setiap siswa
diharapkan dapat memimpin dan mengarahkan temannya
sendiri serta diarahkan oleh temannya sendiri. Hal ini
diperkuat dengan pendapat wakil koordinator/ketua
esktrakurikuler paskibra dari hasil wawancara yang
mengatakan bahwa:
“sikap mengarahkan terlihat dari teman-teman
yang bertugas bisa mengarahkan teman-teman yang lain
dalam konsep apel pagi yang telah mereka rancang. Dan
sikap diarahkan dapat terlihat dari teman-teman yang
bertugas dapat diarahkan teman-temannya semisal ada
kebingungan atau ada kekurangan dalam materi yang
disiapkan”
Berdasarkan observasi/pengamatan peneliti
selama kurun waktu 8 minggu, sikap dapat mengarahkan
44
dan diarahkan dalam kegiatan apel pagi peleton inti
terlihat juga dalam proses persiapan dimana setiap siswa
yang bertugas melakukan kordinasi, didalam proses
kordinasi tersebut terjadi proses mengarahkan dan
diarahkan satu sama lain.
2. Kegiatan pengibaran bendera
Sikap kepemimpinan yang dikembangkan melalui kegiatan
Pengibaran bendera adalah sebagai berikut:
a. Sikap Disiplin
Didalam pelaksanaan kegiatan pengibaran bendera
dan penurunan bendera selama kurun waktu 8 minggu
pengamatan, sikap disiplin siswa anggota paskibra
terlihat dalam pelaksanaan tugas. Sebelum pelaksanaan
tugas pengibaran bendera terlihat setiap siswa yang
bertugas mempersiapkan diri terlebih dahulu,
mempersiapkan kelengkapan dan perlengkapan upacara
bendera. Selanjutnya dalam pelaksanaan upacara bendera
masing-masing siswa melaksanakan tugas upacara
maupun tugas yang lain yang menunjukan sikap
kedisiplinan, misalnya tugas didalam barisan
kompi/kelas masing-masing, terlihat setiap siswa
anggota paskibra menjalankan tugasnya dengan baik dan
bisa menjadi contoh dalam barisan, selain itu ada
beberapa anggota yang bertugas sebagai pagar betis,
sehingga upacara berjalan dengan lancar tanpa adanya
lalu-lalang siswa yang terlambat. Selain itu beberapa
anggota paskibra yang bertugas sebagai pembantu
kesiswaan menjalankan tugas dengan baik dan mereka
tidak ragu untuk melaporkan kelengkapan kepada
kesiswaan sekalipun yang di laporkan adalah motor
teman mereka sendiri. Hasil wawancara terhadap wakil
koordinator ekstrakurikuler paskibra yang mengatakan
45
bahwa “Dalam pelaksanaan pengibaran dan penurunan
bendera juga kedisiplinan teman-teman terlihat dari
sikap mereka dalam bertugas.”
b. Sikap Tanggung Jawab
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengibaran dan
Penurunan Bendera, sikap Tanggung Jawab siswa
anggota paskibra terlihat dari siswa sebagai petugas
upacara melaksanakan kegiatan pengibaran dan
penurunan bendera dengan sungguh-sungguh. Setiap
gerakan mantap dan terkesan siap dalam pelaksanaan
kegiatan pengibaran dan penurunan bendera. Sikap
tangung jawab anggota paskibra selain sebagai petugas
upacara, mereka juga mampu melaksanakan tugas
membantu kesiswaan dalam pengecekan kelengkapan
sepeda motor, dan melaksanakan tugas membentuk
pagarbetis di sisi utara maupun sisi timur. Mereka sudah
siap dalam barisan tepat pukul 07.00 WIB.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap
tannggungjawab siswa dalam kegiatan pengibaran dan
penurunan bendera terlihat dari mulai persiapan sampai
pelaksanaan kegiatan pengibaran bendera, setiap siswa
yang bertugas berusaha menyiapkan diri sebaik mungkin
dan dalam pelaksanaan berusaha menampilkan yang
terbaik dalam upacara maupun dalam tugas yang menjadi
tanggungjawabnya.
c. Sikap Terampil
Selama kurun waktu 8 minggu hasil observasi
menunjukkan bahwa sikap terampil anggota paskibra
terlihat dari bagai mana mereka berproses sebelum
pelaksanaan kegiatan upacara bendera yaitu
mempersiapkan diri, mempersiapkan perlengkapan yang
dibutuhkan. Kesigapan anggota paskibra yang bertugas
46
sangat bagus dan tepat dilakukan. Setelah kegiatan
upacara berakhir tanpa adanya perintah dari kesiswaan
mereka sudah merapikan perlengkapan yang ada di
kembalikan ke tempat semula.
3. Kegiatan Pelatihan Rutin
Sikap kepemimpinan yang dikembangkan melalui kegiatan
Pelatihan rutin adalah sebagai berikut:
a. Sikap Menghormati
Dalam pelaksanaan kegiatan Pelatihan Rutin
ekstrakurikuler paskibra, sikap menghormati tercermin
dari sikap anggota paskibra yang menyadari akan tugas
dan tanggung jawabnya, terlebih ketika ada salah satu
teman mereka sedang memimpin di depan ada kesadaran
bahwa tidak ada yang mengambil alih atau memberikan
perintah lain. Dari sisi petugas dan pemateri sejak awal
sudah dibagi, olah karena itu anggota paskibra
menyadari dan paham akan peran masing-masing
anggota.
Sikap saling menghormati juga terlihat ketika
mereka dalam proses pelatihan terkendala faktor alam
semisal hujan sehingga mereka harus mencari jalan
keluar untuk tetap melaksanakan pelatihan. Dalam
keadaan yang mendadak mereka harus melaksanakan
musyawarah berasama anggota paskibra yang datang di
pelatihan dan harus memutuskan materi yang akan
diberikan didalam ruangan. Dalam proses musyawarah
anggota paskibra sudah terbiasa mendengarkan orang
yang berbicara di depan dan proses diskusi selalu ada
kata intruksi sebelum mereka menanyakan atau
menyampaikan pendapat.
47
b. Sikap Menghargai
Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan rutin
ekstrakurikuler paskibra, sikap menghargai tercermin
didalam sikap mereka yang menghormati teman mereka
yang sedang membawakan materi di depan calon angota
paskibra kelas X, disamping itu juga terlihat dari proses
berjalannya kegiatan tersebut seperti, menghargai
pendapat teman, menghargai keputusan bersama dalam
keadaan genting, terlebih didalam akhir kepelatihan
rutin selalu ada evaluasi terhadap setiap anggota paskibra
yang memberi materi ataupun yang memimpin sebagai
instruktur, didalam evaluasi ini setiap anggota yang
mendapatkan evaluasi menerima dan memahami akan
kekuranganya serta termotivasi untuk belajar dan terus
belajar lagi.
c. Sikap Disiplin
Didalam pelaksanakan kegiatan pelatihan rutin
ekstrakurikuler paskibra, sikap disiplin tercermin dari
ketepatan waktu mereka yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler paskibra, walaupun jampulang sekolah
masing-masing siswa anggota paskibra berbeda beda,
kesadaran mereka akan adanya pelatihan cukup tinggi
terlihat dari waktu kedatangan kelas X yang berlari
berhamburan ke lapangan pelatihan agar tidak terlambat.
Begitu juga kakak kelas tingkat XI yang memiliki tugas
masing masing sesuai jadwal yang sudah terbentuk dari
pemateri dan pemberi instruksi sudah siap di lapangan
pelatihan. Ketepatan waktu antara pemberi materi dan
pengimplementasiannya juga cukup terbagi secara bagus.
48
Disamping itu sikap kedisiplinan siswa angota
paskibra kelas XI juga tercermin dari pemberian contoh
dan tingkah laku mereka dalam proses pelatihan rutin,
pembagian tugas dan pemahaman akan peran masing
masing anggota sangatbagus dan berjalan dengan baik.
d. Sikap Mengarahkan Dan Diarahkan
Sikap mengarahkan dan diarahkan tercermin dari
sikap anggota paskibra kelas XI yang dapat mengarahkan
adik kelas tingkat X sebagai pemateri maupun sebagai
instruksi, selain itu juga berperan sebagai pembenaran,
mengarahkan sikap dan gerakan yang benar dan
membenarkan yang salah. Kegiatan mengarahkan dan
diarahkan dalam proses kegiatan pelatihan rutin berjalan
secara efektif dan berlangsung baik. Sikap mengarahkan
terlihat dari proses petugas pemateri dan pemberi
instruksi yang dapat mengarahkan teman temannya agar
pelatihan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang
ada.
4. Kegiatan bimbingan konseling
Sikap kepemimpinan yang dikembangkan melalui kegiatan
Bimbingan konseling adalah sebagai berikut:
a. Sikap Jujur
Didalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan
Konseling ekstrakurikuler paskibra, Sikap jujur anggota
paskibra kelas XI terlihat dari keberanian mereka
mengungkapkan perasaan, saling mengkoreksi, saling
mengemukakan pendapat mengenai berlangsungnya
kegiatan pelatihan yang berjalan atau sudah berjalan.
49
b. Sikap Menghargai
Didalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan
Konseling ekstrakurikuler paskibra, sikap menghargai
tercermin dari adanya satu sesi pengungkapan perasaan,
pengkoreksian sikap satu dengan yang lain. Setiap anggota
paskibra kelas XI sudah memiliki jiwa kerbersamaan,
sehingga mereka bisa menghargai masukan dan saran dari
teman mereka untuk lebih baik kedepannya. Mereka juga
menghargai teman mereka yang sedang berbicara di depan.
c. Sikap Tanggung Jawab
Didalam pelasksanaan kegiatan Bimbingan
Konseling ekstrakurikuler paskibra, sikap tanggung jawab
terlihat dari setiap anggota paskibra kelas XI yang
mendapatkan teguran atau melakukan kesalahan langsung
membenahi diri dan menentukan sikap kedepan untuk
merubah kesalahannya, dan bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan atau yang sudah disusun.
d. Sikap Dapat Mengarahkan Dan Diarahkan
Didalam pelasksanaan kegiatan Bimbingan
Konseling ekstrakurikuler paskibra, sikap dapat
mengarahkan tercermin dari setiap anggota dapat memberi
masukan dan solusi bagi setiap permasalahan anggota
maupun dalam pelaksanaan program. Sikap diarahkan
terlihat dari anggota setiap individu dapat menerima saran
dan solusi yang disampaikan temannya agar mencapai
tujuan bersama.
5. Kegiatan bakti sosial
Sikap kepemimpinan yang dikembangkan melalui kegiatan
Bakti sosial adalah sebagai berikut:
50
a. Sikap Terampil
Kegiatan Bakti sosial ekstrakurikuler paskibra,
sikap terampil angota paskibra kelas XI terlihat dari merkea
menentukan agenda bakti sosial yang tepat dilakukan.
Terlebih dalam proses pelaksanaannya setiap angota
paskibra terlihat menyiapkan perlengkapan masing masing
guna melakukan bakti sosial. Kegiatan bakti sosial terakir
yang dilakukan adalah bakti sosial bagi bagi nasi pada saat
bulan puasa dan bersih bersih taman kota salatiga. Dalam
hal ini setiap angota terampil membawa perlengkaan
masing-masing .
b. Sikap Menghargai
Didalam pelaksanaan kegiatan Bakti sosial
ekstrakurikuler paskibra, sikap menghargai tercermin dari
setiap angota paskibra ikut merasakan apa yang dirasakan
oleh orang lain mereka memahami akan pentingnya
kebersihan dan menghargai petugas kebersihan dalam
penerapanya bakti sosial ini setiap angota paskibra didik
untuk memahami, merasakan apa yang mereka lihat dan
apa yang mereka lakukan.
51
Hasil pengamatan wawancara dan dokumentasi tersebut diatas juga
didukung oleh hasil angket yang diisi oleh 59 siswa-siswi anggota paskibra kelas
XI SMK N 2 Salatiga yang menunjukkan sikap kepemimpinan yang dimiliki oleh
siswa anggota paskibra. Sikap kepemimpinan yang dimiliki siswa yang mencakup
sikap hormat, sikap tanggungjawab, sikap saling menghargai, sikap disiplin, sikap
mengarahkan dan diarahkan, sikap jujur, berdasarkan pengolahan angket dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 07. Sikap kememimpinan yang dimiliki siswa anggota paskibra
No Indikator Sikap Kepemimpinan Prosentase Katagori
1 Sikap Hormat 91,73% Sangat Baik
2 Sikap Tanggungjawab 93,11% Sangat Baik
3 Sikap Saling Menghargai 83,89% Sangat Baik
4 Sikap Disiplin 91,38% Sangat Baik
5 Sikap Dapat Mengarahkan dan
Diarahkan
87,71% Sangat Baik
6 Sikap Jujur 66,31% baik
Rata-Rata 85,69% Sangat Baik
Keterangan :
INTERVAL KATEGORI
81% - 100% Sangat baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Cukup
21% - 40% Kurang
0% - 20% Sangat Kurang
Prosentase setiap indikator diperoleh dengan cara membandingkan skor yang
diperoleh dengan skor masksimum dikalikan 100%. Skor maksimum diperoleh
dari 59 (responden) x 4 (nilai maksimum) x 4 (butir soal) = 944. (lihat pengolahan
data angket dalam lampiran 12). Bedasarkan tabel 05 menunjukkan bahwa sikap
kepemimpinan yang dimiliki siswa anggota paskibra bedasarkan rata-rata
prosentase sikap hormat, sikap tanggungjawab, sikap saling menghargai, sikap
disiplin, sikap mengarahkan dan diarahkan dan sikap jujur adalah 85,69% dalam
katagori sangat baik, sikap hormat 91,73% dalam katagori sangat baik, sikap
tanggungjawab 93,11% dalam katagori sangat baik, sikap saling menghargai
83,89% dalam katagori sangat baik, sikap disiplin 91,38%, sikap dapat
mengarahkan dan diarahkan 87,71% dalam katagori sangat baik, dan sikap jujur
66,31% dalam katagori baik.
52
Dalam bentuk diagram sikap kepemimpinan siswa anggota paskibra yang
mencakup sikap hormat, sikap tanggungjawab, sikap saling menghargai, sikap
disiplin, sikap mengarahkan dan diarahkan dan sikap jujur, dapat dilihat dalam
gambar berikut ini :
Gambar 04. Diagram sikap kepemimpinan siswa ekstrakurikuler paskibra
Dari diagram di atas dapat di simpulkan bahwa persentase dari setiap hasil
indikator sikap kepemiminan memiliki rentang lebih dari 66% 𝑠𝑑⁄ 93%,
sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap kepemimpinan siswa anggota paskibra
kelas XI dalam katagori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa program kerja
ekstrakueikuler paskibra dapat mengembangkan sikap kepemimpinan siswa
anggota paskibra dengan sangat baik.
4.1.2.3 Deskripsi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
program kerja paskibra
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi secara
langsung, ditemukan beberapa faktor pendukung dan penghambat
dalam pelaksanaan program kerja paskibra. Faktor pendukung
terbagi menjadi dua yaitu faktor pendukung dari dalam sekolah
maupun faktor pendukung dari motivasi siswa, berikut uraiannya :
1. Faktor Sekolah
Faktor pendukung dari sekolah adalah dengan
difasilitasinya ruang ekstrakurikuler paskibra yang berguna sebagai
0
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
Diagram persentase sikap kepemimpinan siswa
Keterangan :1. sikap hormat 91,7373% 4. sikap disiplin 91,3842%2. sikap tanggung jawab 93,1144% 5. sikap mengarahkan dan diarahkan 87,7119% 3. sikap menghargai 83,8989% 6. sikap Jujur 66,3136%
53
tempat perlengkapan atau sebagai tempat rapat anggota paskibra,
juga difasilitasi sarana dan prasarana kebutuhan ekstrakurikuler
paskibra seperti sarana dan prasarana kebutuhan pelatihan, tersedia
5 tempat latihan yang bisa digunakan untuk pengembangan diri
siswa yaitu lapangan upacara, lapangan voly, lapangan basket,
lapangan apel pagi, dan gedung rujukan. Tempat tempat tersebut
disediakan sekolah sebagai tempat latihan yang bisa dipilih dan
digunakan. Selajutnya difasilitasinya sarana perlengkapan lomba
oleh sekolah sebagai penunjang kegiatan lomba. Hal ini diperkuat
oleh hasil wawancara dengan pembina ekstrakurikuler paskibra
yang mengatakan bahwa “Yang pastinya saya selaku pembina
selalu menyampaikan ke pihak sekolah dan mengusahakan apa
saja kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan dan
pelaksanaan program kerja mereka. Dari perlengkapan kegiatan
upacara sampai tempat pelatihan dan kegiatan lomba di luar kota
pun kami fasilitasi dan mendorong mereka”
Berikut tabel fasilitas yang disediakan sekolah untuk mendukung
pelaksanaan program kerja ekstrakurikuler paskibra .
Tabel 08. Fasilitas Yang Disediakan Sekolah
No Fasilitas Keterangan
1 Ruang Estrakurikuler paskibra 1 ruang
2 Tempat pelatihan 5 tempat pelatihan
3 Tempat Pul-UP 3 Tempat Pul-UP
4 Seragam perlombaan A 20 pasang
5 Seragam perlombaan B 20 pasang
6 Perlengkapan upacara 1 paket
2. Faktor Siswa
Disamping faktor pendukung yang diberikan oleh pihak
sekolah terdapat faktor pendukung yang berasal dari dalam diri
siswa yaitu motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler paskibra. Motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler paskibra, terlihat dari ketertarikan dalam mengikuti
54
latihan, serta kemauan dan kemampuan dalam melaksanakan
program kerja paskibra. Bedasarkan hasil wawancara menunjukkan
bahwa siswa-siswi anggota paskibra mengikuti kegiatan paskibra
karena ingin menjadi paskibra kota/provisi/nasional sejumlah 25
siswa atau 42,37%, ingin menjadi anggota TNI dan POLRI
sejumlah 15 siswa atau 25,42%, mengembangkan kedisiplinan
sejumlah 10 siswa atau 16,94%, dan ingin menambah pengalaman
sejumlah 9 siswa atau 15,25%.
Berikut diagram lingkaran yang menggambarkan
persentase motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
paskibra:
Gambar 05. Diagram Lingkaran Motivasi Siswa
Selain faktor pendukung terdapat juga faktor penghambat dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler paskibra yang berasal dari
luar internal sekolah, yaitu orang tua/walimurid yang mengeluhkan
mengenai waktu kepulangan kegiatan paskibra yang terlalu malam.
Walaupun kegiatan ekstrakurikuler paskibra berakhir tepat pukul
17.00 WIB, banyak orangtua/walimurid yang mengeluhkan
anaknya pulang sampai rumah sudah terlalu malam, hal ini
mengakibatkan ketidak setujuan orang tua/walimurid untuk
memperbolehkan anaknya mengikuti program kegiatan paskibra
apa lagi ketika anaknya terpilih menjadi pasukan lomba.
menjadi TNI/POLRI 25,42%
MASUK PASKOT,PASPROV,PASNANS42,37%MENAMBAHPENGALAMAN 15,25%
MENAMBAH DISIPLIN16,94%
55
4.1.2.4 Deskripsi upaya sekolah dalam mengatasi hambatan dalam
pelaksanaan program kerja paskibra
Dari hasil penelitian yang sudah dijelaskan di atas berkaitan
dengan faktor dalam pelaksanaanya kegiatan program kerja
ekstrakurikuler paskibra, maka upaya sekolah dalam
menyelesaikan permasalahan atau hambatan tersebut adalah
dengan menjelaskan kepada orangtua/warimurid tentang program
kerja kegiatan ekstrakurikuler paskibra. Hal ini juga dikatakan oleh
wakil kesiswaan SMK N 2 Salatiga yang mengatakan bahwa
“Kalau dari saya menyikapinya apabila ada orangtua/walimurid
yang menanyakan tentang waktu kepulangan siswa/siswi anggota
paskibra saya langsung mengatakan bahwa siswa memang
mengikuti kegiatan ekstrakueikuler paskibra dan jam pulangnya
pukul 17.00 WIB, disamping itu saya juga menginformasikan dan
menjelaskan tentang program kerja ekstrakurikuler paskibra dan
manfaatnya bsgi siswa agar orangtua/walimurid mengerti dan
memahami”
Upaya sekolah yang lain adalah pembina hadir di tempat
pelatihan dan melaksanakan pelatihan tepat waktu sehingga jam
pelatihan berakhir tepat pukul 17.00 WIB.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan olah data wawancara, observasi,
dokumentasi dan angket, menunjukkan bahwa program kerja
ekstrakurikuler paskibra SMK N 2 Salatiga dalam mengembangkan
sikap kepemimpinan yang dimiliki siswa ekstrakurikuler paskibra kels
XI tahun ajaran 2017-2018 terlaksana dengan baik dan sikap
kepemimpinan siswa berada dalam katagori sangat baik. Kelima
program kerja yang sudah dilaksanakan yaitu apel pagi peleton inti,
pengibaran bendera, pelatihan rutin,bimbingan konseling, dan bakti
sosial dapat mengembangkan sikap kepemimpinan siswa yang
56
mencakup sikap hormat, tanggungjawab, saling menghargai, disiplin,
mengarahkan dan diarahkan dan jujur.
Berdasarkan hasil angket sikap hormat dengan prosentase 91,73%
dalam katagori sangat baik, sikap tanggungjawab dengan prosentase
93,11% dalam katagori sangat baik, sikap saling menghargai dengan
prosentase 83,89% dalam katagori sangat baik, sikap disiplin dengan
prosentase 91,38%, sikap dapat mengarahkan dan diarahkan dengan
prosentase 87,71% dalam katagori sangat baik, dan sikap jujur dengan
prosentase 66,31% dalam katagori baik. Jika dirata-rata secara
keseluruhan sikap kepemimpinan yang dimiliki siswa 85,69% dalam
katagori sangat baik.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa program kegiatan
ekstrakurikuler paskibra SMK N 2 Salatiga tahun ajaran 2017-2018
dapat mengembangkan sikap kepemimpinan siswa yang mencakup
sikap hormat, tanggungjawab, saling menghargai, disiplin,
mengarahkan dan diarahkan dan jujur, dalam melaksanakan tugas yang
diembannya. Selaras dengan pendapat Hadiri (2012:22-23), bahwa
sikap kepemimpinan merupakan sikap yang muncul ketika terjadi
dinamika kepemimpinan, dimana terdapat interaksi satu orang dengan
orang lain. Sikap hormat, sikap tanggungjawab, sikap saling
menghargai, sikap disiplin, sikap mengarahkan dan diarahkan dan sikap
jujur, merupakan sikap-sikap yang muncul ketika terjadi dinamika
kepemimpinan dimana dapat interaksi satu orang dengan orang lain.
Program kegiatan ekstrakurikuler paskibra dapat dan berhasil
mengembangkan sikap kepemimpinan siswa ini juga selaras dengan
salah satu tujuan paskibra sebagimana dikemukakan oleh Afif
(2012:37) yang menyatakan bahwa Paskibra adalah kegiatan
ekstrakurikuler yang bertujuan untuk memupuk semangat kebangsaan,
cinta tanah air, bela negara, kepeloporan, kepemimpinan, berdisiplin
dan berbudi pekerti luhur, dalam rangka charachter building generasi
muda Indonesia.
57
Adapun Faktor pendukung terlaksananya program kerja
ekstrakurikuler paskibra dari pihak sekolah adalah penyediaan fasilitas,
sarana dan prasarana yang memadahi dalam bentuk ruang, tempat
pelatihan, seragam dan perlengkapan upacara. Hal ini menunjukkan
perhatian sekolah terhadap pelaksanaan program kerja ekstrakurikuler
paskibra sehingga program yang sudah direncanakan bisa berjalan
sesuai dengan apa yang diagendakan.
Disamping itu juga faktor pendukung yang berasal dari dalam diri
siswa yaitu motivasi siswa yang tinggi dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler paskibra. Ada berbagai alasan yang mendasari motivasi
siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibra, yaitu ingin
menjadi paskibra kota/paskibra provinsi maupun paskibra nasional,
ingin menjadi TNI/POLRI, ingin mengembangkan kedisiplinan, dan
menambah pengalaman. Motivasi siswa itulah yang mendukung
terlaksanannyabprogram kegiatan ekstrakurikuler paskibra dengan baik.
Selain faktor pendukung juga terdapat faktor penghambatnya yaitu
sering terjadi kegiatan ekstrakurikuler paskibra terhenti karena faktor
cuaca yang berganti dengan cepat, dan orangtua/walimurid yang
mengeluhkan waktu berakhirnya pelatihan paskibra yang terlalu sore
sehingga siswa sampai di rumah malam hari oleh karena itu orang
tua/walimurid kadang tidak mengijinkan anaknya untuk mengikuti
pelatihan paskibra. faktor penghambat inilah yang berpengaruh
terhadap sikap kepemimpinan dari beberapa siswa anggota paskibra
yang kurang maksimal. Pihak sekolah dalam mengatasi hambata ini
adalah dengan memberikan pengarahan kepada setiap siswa anggota
ekstrakurikuler paskibra untuk memulai latihan dan mengakhiri latihan
tepat waktu. Selain itu juga memberikan pengarahan kepada
orangtua/walimurid dengan memaparkan visi, misi serta program kerja
ekstrakurikuler paskibra, dengan harapan orangtua/walimurid dapat
memahami dan mengerti manfaat dari kegiatan esktrakurikuler
paskibra.