bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. diskripsi...

23
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan menguraikan hasil dan pembahasan dari penelitian yang bertujuan untuk peningkatan perilaku kedisiplinan anak Kelompok A di TK Islam Taruna Tama IV Pancuran-Salatiga. Hasil dan pembahasan akan dibagi menjadi beberapa subtopik pembahasan, sebagai berikut: 4.1. Diskripsi Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian 4.1.1. Diskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di TK Islam Taruna Tama IV Pancuran-Salatiga, yang beralamat lengkap di Jl. Talang Tirto No. 606 Pancuran, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. TK Islam Taruna Tama IV merupakan salah satu TK dengan letak yang sangat strategis yaitu berada di tengah kota Salatiga, tepatnya di belakang Pasar Raya II Salatiga, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Di TK ini memiliki 2 rombongan belajar yang dibedakan sesuai usia anak yaitu Kelompok A dengan usia 4-5 tahun berjumlah 20 anak dan Kelompok B dengan usia 5-6 tahun terdapat 17 anak. Penelitin ini diadakan dari akhir bulan Oktober sampai dengan awal bulan Desember 2016, dan dilakukan selama 5 kali pertemuan yang terbagi dalam dua siklus. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ialah peningkatan perilaku disiplin anak Kelompok A di TK Islam Taruna Tama IV Pancuran-Salatiga. 4.1.2. Diskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil subjek penelitian yaitu anak-anak yang berada pada Kelompok A dengan usia 4-5 tahun berjumlah 20 anak, terbagi dalam pengelompokkan tabel sebagai berikut :

Upload: vantruc

Post on 24-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan hasil dan pembahasan dari

penelitian yang bertujuan untuk peningkatan perilaku kedisiplinan anak

Kelompok A di TK Islam Taruna Tama IV Pancuran-Salatiga. Hasil dan

pembahasan akan dibagi menjadi beberapa subtopik pembahasan, sebagai berikut:

4.1. Diskripsi Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

4.1.1. Diskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di TK Islam Taruna Tama IV

Pancuran-Salatiga, yang beralamat lengkap di Jl. Talang Tirto No. 606

Pancuran, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

TK Islam Taruna Tama IV merupakan salah satu TK dengan letak yang

sangat strategis yaitu berada di tengah kota Salatiga, tepatnya di belakang

Pasar Raya II Salatiga, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Di TK

ini memiliki 2 rombongan belajar yang dibedakan sesuai usia anak yaitu

Kelompok A dengan usia 4-5 tahun berjumlah 20 anak dan Kelompok B

dengan usia 5-6 tahun terdapat 17 anak.

Penelitin ini diadakan dari akhir bulan Oktober sampai dengan

awal bulan Desember 2016, dan dilakukan selama 5 kali pertemuan yang

terbagi dalam dua siklus. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini

ialah peningkatan perilaku disiplin anak Kelompok A di TK Islam Taruna

Tama IV Pancuran-Salatiga.

4.1.2. Diskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil subjek penelitian yaitu anak-anak yang

berada pada Kelompok A dengan usia 4-5 tahun berjumlah 20 anak,

terbagi dalam pengelompokkan tabel sebagai berikut :

26

Tabel 4.1 Pengelompokkan Anak Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia

Usia Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

4 tahun 3 5 8

5 tahun 8 4 12

Total 11 9 20

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa anak laki-laki

berusia 4 yang berada di Kelompok A yaitu 3 anak dengan prosentase

15%, sedangkan jumlah anak perempuan berusia 4 tahun yaitu 5 anak

dengan prosentase 25%. Selanjutnya anak laki-laki yang berusia 5 tahun

yaitu 8 anak dengan prosentase 40%, sedangkan anak perempuan yang

berusia 5 tahun yaitu 4 anak dengan prosentase 20%. Total semua anak

yang berusia 4 tahun yaitu 8 anak dengan prosentase 40%, dan jumlah

anak yang berusia 5 tahun yaitu 12 anak dengan prosentase 60%. Jumlah

keseluruhan anak yang menjadi subjek penelitian yaitu 20 anak.

4.2. Analisa Hasil Penelitian

4.2.1. Hasil Prasiklus

Hasil observasi pada prasiklus yang dilaksanakan di Kelompok A

dalam meningkatkan perilaku disiplin dengan bercerita menggunakan

media gambar seri, di TK Islam Taruna Tama IV Pancuran-Salatiga, dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Prasiklus (Observasi Awal)

No Skor Pra siklus

Keterangan F %

1 BSB -

2 BSH 5 25%

3 BM 15 75%

Jumlah 20 100%

27

Grafik 4.1 Hasil Prasiklus (Observasi Awal)

Berdasarkan prosentase keberhasilan dalam hal ini adalah perilaku

disiplin anak dalam pra siklus (observasi awal) dari tabel dan grafik di atas

dapat diketahui bahwa dalam perilaku disiplin anak belum berkembang

sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya 15 anak dengan prosentase

75 % yang berada di dalam kategori perilaku disiplinnya belum muncul,

sedangkan perilaku disiplin anak yang berada pada kategori berkembang

sesuai harapan terdapat 5 anak dengan jumlah prosentase 25 %. Dan dapat

dilihat pula bahwa belum ada anak yang masuk dalam kategori perilaku

disiplin yang berkembang sangat baik. Oleh karena itu diadakannya

penelitian ini yang terbagi dalam dua siklus diharapkan perilaku disiplin

anak dapat meningkat ke dalam kategori berkembang sangat baik.

4.2.2. Siklus I

4.2.2.1 Pertemuan I

Hasil obeservasi yang didapatkan oleh peneliti pada pra siklus

yaitu anak memiliki ke perilaku disiplin yang masuk dalam kategori

belum muncul. Oleh karena itu, peneliti membuat rancangan kegiatan

harian dalam 1 kali pertemuan untuk tindakan yang dilakukan pada

siklus 1 pertemuan ke 1.

0%

25%

75%

PROSENTASE KEBERHASILAN BELAJAR

BSB

BSH

BM

28

1. Pelaksanaan Kegiatan Harian

Siklus 1 pertemuan 1 hari Senin tanggal 21 Nopember 2016,

dengan rincian sebagai berikut :

a. Kegiatan sebelum masuk kelas

Pada saat sebelum bel masuk, guru sudah bersiap di depan

kelas menyambut anak yang datang dengan bersalaman sambil

mengucapkan salam. Kemudian anak berbaris rapi di depan

kelas untuk melakukan senam ringan sesuai dengan tema yang

akan dipelajarinya, selanjutnya anak masuk ke dalam kelas

dengan berbaris beriring-iringan membentuk kereta api dan

bernyanyi lagu naik kereta api.

b. Kegiatan awal

Setelah anak-anak masuk ke kelas, guru memimpin untuk

membuka karpet kemudian guru memberi salam dan berdoa

bersama. Guru menanyakan kabar anak-anak dengan menyanyi

menyebut nama anak satu per satu sembari mengabsen anak.

Guru menanyakan kembali tentang apa yang dilakukan anak-

anak kemarin dengan tanya jawab.

Guru kemudian memberikan sebuah gambar kepada anak.

Anak-anak diminta aktif menebak apa yang akan diceritakan

oleh guru melalui gambar judul yang diberikan guru. Setelah

anak-anak menebak dan guru mengarahkan anak ke cerita yang

akan diceritakan, yaitu cerita tentang “ Mengembalikan

Mainan itu menyenangkan”.

Saat mulai bercerita guru aktif memberi pertanyaan kepada

anak, tak lupa di akhir cerita guru memberikan pesan dari

cerita tersebut.

c. Kegiatan inti

Sebelum melaksanakan kegiatan inti anak-anak diajak untuk

melakukan senam ringan tentang bagian-bagian tanaman, dan

tepuk semangat, supaya anak-anak merasa segar kembali.

29

Guru kemudian menjelaskan apa yang akan di pelajari hari ini,

yaitu asal usul tanaman, guru menanyakan kepada anak dari

mana asal tanaman, yaitu dari : biji atau tunas. Kemudian guru

menjelaskan bahwa hari ini mereka akan menanam tanaman

yang berasal dari biji, yaitu kacang hijau. Penanaman ini

dilakukan dengan media yang sederhana yaitu menggunakan

kapas dan air.

Tetapi sebelum menanam guru membuat gambar apel dengan

angka di tengahnya sehingga anak bisa menandai tanamannya.

Gambar apel yang diberikan sesuai nomor absen ini harus

diwarnai terlebih dahulu kemudian dicocoh. Setelah anak-anak

selesai mencocoh, gambar apel dengan angka absen kemudian

ditempel di pot (gelas plastik), lalu anak-anak mulai bisa

menananam biji kacang hijaunya.

d. Istirahat

Kegiatan istirahat dimulai dengan anak-anak membereskan

sisa-sisa kotoran dari pekerjaannya, yaitu kertas-kertas, spidol,

dan lain-lain. Kemudian anak-anak dipimpin dengan duduk

secara melingkar, lalu berdoa makan, cuci tangan, makan bekal

bersama, dan bermain di luar.

e. Penutup

Untuk mengakhiri kegiatan pada hari ini, guru mengajak anak

bernyanyi bersama, mengulas kegiatan yang telah tadi

dilakukan, dan tanya jawab mengenai cara merawat tanaman.

Kemudian setelah selesai anak-anak berdoa pulang,

mengucapkan salam, dan bersalaman dengan guru saat keluar

dari kelas.

2. Observasi

Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, objek, kondisi

atau suasana tertentu dalam peningkatan perilaku disiplin anak

dengan metode bercerita dengan menggunakan media gambar seri.

Observasi sendiri digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk

30

melaksanakan tindakan selanjutnya. Hasil observasi yang telah di

dapat oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Anak sudah mulai mengembalikan barang (mainan, alat tulis,

dan lain-lain) ketempatnya.

b. Anak sudah mulai memiliki kesadaran dengan mengajak

temannya yang lain untuk mengembalikan mainannya dan

berprilaku disiplin.

3. Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I

Berikut merupakan hasil yang telah diperoleh dari

siklus I pertemuan I, yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Perilaku Disiplin anak Kelompok A di TK Islam

Taruna Tama IV dengan metode bercerita menggunakan gambar

ser.

Tabel 4.3 Hasil Siklus I Pertemuan I

No Skor Pertemuan I

Keterangan F %

1 BSB 5 25 %

2 BSH 5 25 %

3 BM 10 50%

Jumlah 20 100 %

Grafik 4.2 Hasil Penilaian Pada Siklus I Pertemuan I

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Perilaku Kedisiplinan Anak

BSB

BSH

BM

31

Berdasarkan grafik perkembangan perilaku disiplin di atas,

dapat diperoleh gambaran bahwa terdapat peningkatan pada

perilaku disiplin anak. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya 5

anak atau 25% yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat

Baik, dimana anak memiliki perilaku disiplin seperti

mengembalikan sendiri mainan yang telah ia gunakan, mau

menunggu giliran, berdoa dengan baik, dan melaksanakan jadwal

yang telah ditetapkan. Sedangkan terdapat 5 anak atau 25 % yang

masuk dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan karena perilaku

disiplinnya tidak selalu muncul, sehingga masih harus dalam

tuntunan guru. Dan ada 10 anak atau 50 % yang masuk dalam

kategori Belum Muncul karena perilaku disiplinnya belum muncul

saat pemberian tindakan.

Tabel 4.4 Perbandingan Pra Siklus dan Siklus I Pertemuan I

No Skor Pra Siklus

Siklus I

Pertemuan I Keterangan

F % F %

1 BSB - 5 25 %

2 BSH 5 25 % 5 25 %

3 BM 15 75 % 10 50 %

Jumlah 20 100 % 20 100 %

4. Refleksi dan Evaluasi

Berikut ini merupakan refleksi dan evaluasi yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus 1 pertemuan 1 dimana dapat terlihat

peningkatan perilaku disiplin anak, yaitu adanya 5 anak atau 25 %

yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Jika

dibandingkan dengan Pra Siklus yang tidak terdapat anak yang

masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Walaupun

masih ada anak yang masuk dalam kategori Belum Muncul (BM)

yaitu 10 anak atau 50%.

32

Dalam pelaksanaan siklus 1 pertemuan 1 ini anak sangat antusias

dan bersemangat saat mendengarkan cerita yang dibacakan oleh

peneliti karena alur ceritanya berasarkan pada kehidupan anak-anak

setiap harinya, walaupun masih terdapat kendala-kendala yang

dialami yaitu : pemusatan perhatiaan anak, kurangnya percaya diri

pembaca cerita, kata-kata yang digunakan masih tercampur antara

bahasa jawa dan bahasa indonesia.

Belum tercapainya indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu

80 %, sehingga peneliti mengevaluasi kemudian melaksanakan

kembali tindakan pada siklus 1 pertemuan ke 2.

4.2.2.2 Pertemuan II

Hasil yang diperoleh pada siklus 1 pertemuan 1 yaitu perilaku

disiplin anak sudah mulai berkembang dimana dapat dilihat bahwa

terdapat 5 anak atau 25 % masuk dalam kategori Berkembang Sangat

Baik (BSB), 5 anak atau 25 % masuk dalam kategori Berkembang Sesuai

Harapan (BSH), dan 10 anak atau 50 % anak masuk dalam kategori Belum

Muncul (BM). Karena masih banyaknya anak yang masuk dalam kategori

Belum Muncul (BM) dan belum tercapainya terget indikator keberhasilan

yaitu 80 %, setelah melalui proses refleksi dan evalusi, peneliti membuat

Rencana Kegiatan Harian selanjutnya untuk melaksanakan tindakan pada

siklus I pertemuan ke 2.

1. Pelaksanaan Kegiatan Harian

Siklus I pertemuan ke 2 pada hari Jum’at tanggal 25 Nopember

2016, sebagai berikut :

a. Kegiatan Sebelum Masuk Kelas

Pada saat sebelum bel masuk, guru sudah bersiap di depan

kelas menyambut anak yang datang dengan bersalaman sambil

mengucapkan salam. Kemudian anak berbaris rapi di depan

kelas untuk melakukan senam ringan sesuai dengan tema yang

akan dipelajarinya, selanjutnya anak masuk ke dalam kelas

33

dengan berbaris beriring-iringan membentuk kereta api dan

bernyanyi lagu naik kereta api.

b. Kegiatan Awal

Setelah anak-anak masuk ke kelas, guru memimpin untuk

membuka karpet kemudian guru memberi salam dan berdoa

bersama. Guru menanyakan kabar anak-anak dengan menyanyi

menyebut nama anak satu per satu sembari mengabsen anak.

Guru menanyakan kembali tentang apa yang dilakukan anak-

anak kemarin dengan tanya jawab.

Guru kemudian memberikan sebuah gambar kepada anak.

Anak-anak diminta aktif menebak apa yang akan diceritakan

oleh guru melalui gambar judul yang diberikan guru. Setelah

anak-anak menebak dan guru mengarahkan anak ke cerita yang

akan diceritakan, yaitu cerita tentang “ Ayo Mengantri ”. Guru

menanyakan dahulu kepada anak apa yang mereka ketahui

tentang antri.

Saat mulai bercerita guru aktif memberi pertanyaan kepada

anak, tak lupa di akhir cerita guru memberikan pesan dari

cerita tersebut.

c. Kegiatan inti

Sebelum melaksanakan kegiatan inti anak-anak diajak untuk

melakukan senam ringan tentang bagian-bagian tanaman,

mengajarkan tinggi rendah dengan menyanyikan lagu naik-

naik ke puncak gunung dan tepuk semangat, supaya anak-anak

merasa segar kembali.

Guru kemudian menjelaskan apa yang akan di pelajari hari ini,

yaitu bagian-bagian tumbuhan. Pertama guru menerangkan

tentang cara merawat tanaman yang mereka punya yaitu

tanaman biji kacang hijau, lalu guru memberikan lembar kertas

melingkari tindakan yang tepat untuk merawat tanaman dan

menyilang tindakan yang bisa merusak tanaman.

34

Yang kedua adalah usap abur, dengan pola bunga dan daun,.

Guru menerangkan cara membuatnya, kemudian anak-anak

mulai mengerjakan usap abur seperti contoh guru.

d. Istirahat

Kegiatan istirahat dimulai dengan anak-anak membereskan

alat-alat yang telah digunakan, yaitu kertas-kertas, spidol, dan

lain-lain. Kemudian anak-anak dipimpin dengan duduk secara

melingkar, lalu berdoa makan, cuci tangan dengan berantri,

makan bekal bersama, dan bermain di luar.

e. Penutup

Untuk mengakhiri kegiatan pada hari ini, guru mengajak anak

bernyanyi bersama, mengulas kegiatan yang telah tadi

dilakukan, dan tanya jawab mengenai cara merawat tanaman

yang benar dan apa yang akan dihasilkan tanaman jika sudah

tumbuh besar. Kemudian setelah selesai anak-anak berdoa

pulang, mengcapkan salam, dan bersalaman dengan guru saat

keluar dari kelas.

2. Observasi

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan dengan menggunakan

lembar observasi yang berpedoman pada instrument cek list. Hasil

observasi membuktikan bahwa anak menunjukkan perilaku

kedisiplinan sebagai berikut :

a. Anak sudah mulai tumbuh kesadaran dirinya untuk

mengembalikan benda yang mereka gunakan ke tempatnya

kembali.

b. Ada anak yang memimpin temannya yang lain untuk

mengembalikan benda yang telah mereka gunakan ke

tempatnya kembali.

c. Anak mulai menunjukkan perilaku untuk tertib berantri dalam

kegiatan yang dilakukan, yaitu : menganti untuk mengambil

alat mewarnai, mengantri mengambil kertas, mengantri

mencuci tangan sebelum makan, dan lain-lain.

35

3. Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II

Berikut ini merupakan hasil yang didapatkan dari siklus 1

pertemuan ke 2, apat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel. 4.5 Hasil Siklus I Pertemuan II

No Skor Pertemuan II

Keterangan F %

1 BSB 10 50 %

2 BSH 6 30 %

3 BM 4 20%

Jumlah 20 100 %

Grafik 4.3 Hasil penilaian anak pada siklus 1 pertemuan ke II

Berdasarkan grafik diatas dapat diperoleh gambaran pada

perkembangan perilaku disiplin anak dengan terjadinya

peningkatan, terdapat 10 anak atau 50 % termauk dalam kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 6 anak atua 30 % masuk

dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Terjadi

pengurangan pada anak dengan kategoroi Belum Muncul (BM)

yang berjumlah 4 anak atau 20 %, karena perilaku disiplinnya

belum muncul setelah tindakan dilakukan.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Perilaku Disiplin Anak

BSB

BSH

BM

36

Tabel 4.6 Tabel perbandingan Prasiklus, Siklus I Pertemuan I dan II

No Skor Pra Siklus

Siklus I

Pertemuan I

Siklus I

Pertemuan II Keterangan

F % F % F %

1 BSB - 5 25% 10 50%

2 BSH 5 25% 5 25% 6 30%

3 BM 15 75% 10 50% 4 20%

Jumlah 20 100% 20 100% 20 100%

4. Refleksi dan Evaluasi

Berikut ini merupakan refleksi dan evaluasi yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus 1 pertemuan II dimana dapat terlihat

peningkatan perilaku disiplin anak, yaitu adanya 10 anak atau 50 %

yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Jika

dibandingkan dengan Siklus 1 Pertemuan I yang hanya terjadi

pengingkatan 25 % atua hanya 5 anak yang masuk dalam kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB). Walaupun masih ada anak yang

masuk dalam kategori Belum Muncul (BM) yaitu 4 anak atau 20%.

Dalam pelaksanaan siklus 1 pertemuan 1 ini anak sangat antusias

saat mendengarkan cerita yang dibacakan oleh peneliti karena latar

cerita yang mengambarkan kegiatan di sekolah setiap hari dan

anak-anak sangat bersemangat untuk mendengarkan cerita yang

ada di halaman berikutnya, meskipun ada beberapa kendala seperti

masih adanya anak yang belum berkonsentrasi secara penuh.

Belum tercapainya indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu

80 %, sehingga peneliti mengevaluasi metode dan media yang

digunakan kemudian melaksanakan kembali tindakan pada siklus

2.

37

4.2.3 Siklus II

4.2.3.1 Pertemuan I

1. Pelaksanaan Kegiatan Harian

Siklus II pertemuan ke I pada hari Selasa tanggal 29 Nopember

2016, sebagai berikut :

a. Kegiatan Sebelum Masuk Kelas

Pada saat sebelum bel masuk, guru sudah bersiap di depan

kelas menyambut anak yang datang denga bersalaman sambil

mengucapkan salam. Kemudian anak berbaris rapi di depan

kelas untuk melakukan senam ringan sesuai dengan tema yang

akan dipelajarinya, selanjutnya anak masuk ke dalam kelas

dengan berbaris beriring-iringan membentuk kereta api dan

bernyanyi lagu naik kereta api.

b. Kegiatan Awal

Setelah anak-anak masuk ke kelas, guru memimpin untuk

membuka karpet. Sebelum berdoa guru akan bercerita terlebih

dahulu karena cerita ini erhubungan dengan berdoa. Guru

bertanya kepada anak apa cerita yang kemarin telah di

ceritakan. Guru kemudian memberikan sebuah gambar kepada

anak. Anak-anak diminta aktif menebak apa yang akan

diceritakan oleh guru melalui gambar judul yang diberikan

guru. Setelah anak-anak menebak dan guru mengarahkan anak

ke cerita yang akan diceritakan, yaitu cerita tentang “Anak

Sholeh rajin berdoa ”.

Saat mulai bercerita guru aktif memberi pertanyaan kepada

anak, tentang apa yang dilakukan anak yang ada dalam cerita,

jika baik maka diberi tanda jempol ke atas () dan perilaku

yang tidak baik dengan tanda jempol () tak lupa di akhir

cerita guru memberikan pesan dari cerita tersebut.

Setelah bercerita kemudian guru memimpin berdoa

bersama dan tidak lupa mengucap salam. Guru menanyakan

38

kabar anak-anak dengan menyanyi menyebut nama anak satu

per satu sembari mengabsen anak. Guru menanyakan kembali

tentang apa yang dilakukan anak-anak kemarin dengan tanya

jawab.

c. Kegiatan inti

Sebelum melaksanakan kegiatan inti anak-anak diajak untuk

melakukan senam ringan tentang bagian-bagian tanaman,

mengajarkan tinggi rendah dengan menyanyikan lagu naik-

naik ke puncak gunung dan tepuk semangat, supaya anak-anak

merasa segar kembali.

Guru kemudian menjelaskan apa yang akan di pelajari hari ini,

yaitu tanaman buah. Pertama guru menerangkan tentang jenis-

jenis buah yang diketahui anak. Selama anak menjawab guru

menggambarkannya dikertas yang ditempel di papan tulis, lalu

anak-anak diminta memilih buah kesukaan mereka dan

menggambarkannya dikertas HVS yang telah disediakan.

Yang kedua adalah besar-kecil dengan gambar apel, anak-anak

diminta mengurutkan dengan menggunakn angka. 1 untuk apel

yang berukuran keci, 2 untuk apel berukuran sedang, dan 3

untuk apel dengan ukuran yang besar.

d. Istirahat

Kegiatan istirahat dimulai dengan anak-anak membereskan

alat-alat yang telah digunakan, yaitu kertas-kertas, spidol, dan

lain-lain. Kemudian anak-anak dipimpin dengan duduk secara

melingkar, lalu berdoa makan, cuci tangan dengan berantri,

makan bekal bersama, dan bermain di luar.

e. Penutup

Untuk mengakhiri kegiatan pada hari ini, guru mengajak

anak bernyanyi bersama, mengulas kegiatan yang telah tadi

dilakukan. Kemudian setelah selesai anak-anak berdoa pulang,

mengcapkan salam, dan bersalaman dengan guru saat keluar

dari kelas.

39

2. Observasi

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan dengan menggunakan

lembar observasi yang berpedoman pada instrument cek list. Hasil

observasi membuktikan bahwa anak menunjukkan perilaku

kedisiplinan sebagai berikut :

a. Anak lebih bersemangat untuk berdoa dengan tertib setelah

mendengarkan cerita yang di bacakan oleh guru.

b. Anak mengembalikan barang-barang yang telah ia pakai ke

tempatnya.

c. Anak sudah mulai mengantri dengan tertib. Mereka berinisiatif

membuat barisan sendiri menyerupai kereta api.

3. Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan I

Berikut ini merupakan hasil yang didapatkan dari siklus II

pertemuan ke I, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil Siklus II Pertemuan I

No Skor Pertemuan II

Keterangan F %

1 BSB 14 70 %

2 BSH 6 30 %

3 BM - -

Jumlah 20 100 %

Grafik 4.4 Hasil penilaian anak pada siklus II pertemuan ke I

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Perilaku Disiplin Anak

BSB

BSH

BM

40

Berdasarkan grafik diatas dapat diperoleh gambaran pada

perkembangan perilaku disiplin anak dengan terjadinya

peningkatan, terdapat 14 anak atau 70 % mauk dalam kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 6 anak atua 30 % masuk

dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Tidak terdapat

anak yang masuk dalam kategori Belum Muncul (BM)

Tabel 4.8 Tabel perbandingan Prasiklus, Siklus I Pertemuan I dan

II serta Siklus II Pertemuan I

4. Refleksi dan Evaluasi

Berikut ini merupakan refleksi dan evaluasi yang dilakukan

oleh peneliti pada siklus II pertemuan I dimana dapat terlihat

peningkatan perilaku disiplin anak, yaitu adanya 14 anak atau 70 %

yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Jika

dibandingkan dengan Siklus 1 Pertemuan II yang hanya terjadi

pengingkatan 50 % atau hanya 10 anak yang masuk dalam kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB). Walaupun masih ada anak yang

masuk dalam kategori Berkembang sesuai harapan (BSH) yaitu 6

anak atau 30%.

Dalam pelaksanaan siklus II pertemuan 1 ini anak sangat

antusias saat mendengarkan cerita yang dibacakan oleh peneliti

karena latar cerita yang mengambarkan kegiatan di sekolah setiap

hari dan anak-anak sangat bersemangat untuk mendengarkan cerita

No Skor Pra Siklus

Siklus I

Pertemuan I

Siklus I

Pertemuan II

Siklus II

Pertemuan I Ket

F % F % F % F %

1 BSB - 5 25% 10 50% 14 70%

2 BSH 5 25% 5 25% 6 30% 6 30%

3 BM 15 75% 10 50% 4 20% - -

Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% 20 100%

41

yang ada di halaman berikutnya, dan anak merasa senang

dilibatkan untuk memberi tanda jempol () pada perilaku anak

yang baik dan jempol () untuk perilaku anak yang buruk. Dalam

bercerita peneliti menemukan berbagai kendala, salah satunya yaitu

pemberian tanda jempol yang tidak memenuhi kapasitas anak,

sehingga hanya sebagian anak yang dipilih.

Belum tercapainya indikator keberhasilan yang

direncanakan yaitu 80 %, sehingga peneliti mengevaluasi metode

dan media yang digunakan kemudian melaksanakan kembali

tindakan pada pertemuan yang ke II.

4.2.3.2 Pertemuan II

1. Pelaksanaan Kegiatan Harian

Siklus pertemuan ke 2 pada hari Jum’at tanggal 2 Desember 2016,

sebagai berikut :

a. Kegiatan Sebelum Masuk Kelas

Pada saat sebelum bel masuk, guru sudah bersiap di depan

kelas menyambut anak yang datang denga bersalaman sambil

mengucapkan salam. Kemudian anak berbaris rapi di depan

kelas untuk melakukan senam ringan sesuai dengan tema yang

akan dipelajarinya, selanjutnya anak masuk ke dalam kelas

dengan berbaris beriring-iringan membentuk kereta api dan

bernyanyi lagu naik kereta api.

b. Kegiatan Awal

Setelah anak-anak masuk ke kelas, guru memimpin untuk

membuka karpet kemudian guru memberi salam dan berdoa

bersama. Guru menanyakan kabar anak-anak dengan menyanyi

menyebut nama anak satu per satu sembari mengabsen anak.

Guru menanyakan kembali tentang apa cerita yang didengar

anak-anak kemarin dengan tanya jawab. Menunjuk anak yang

berani maju menceritakan kembali isi cerita sebelumnya.

42

Guru kemudian memberikan sebuah gambar kepada anak.

Anak-anak diminta aktif menebak apa yang akan diceritakan

oleh guru melalui gambar judul yang diberikan guru. Setelah

anak-anak menebak dan guru mengarahkan anak ke cerita yang

akan diceritakan, yaitu cerita tentang “Si Tepat Waktu”.

Saat mulai bercerita guru aktif memberi pertanyaan kepada

anak, tentang apa yang dilakukan anak yang ada dalam cerita,

jika baik maka diberi tanda jempol ke atas () dan perilaku

yang tidak baik dengan tanda jempol (), tak lupa di akhir

cerita guru memberikan pesan dari cerita tersebut.

c. Kegiatan inti

Sebelum melaksanakan kegiatan inti anak-anak diajak untuk

melakukan senam ringan tentang bagian-bagian tanaman, dan

tepuk semangat, supaya anak-anak merasa segar kembali.

Guru kemudian menjelaskan apa yang akan di pelajari hari ini,

yaitu Tanaman Buah, anak-anak diminta menghias nanas

dengan menggunakan kertas tisue makanan yang dibuat

bulatan-bulatan terlebih dahulu.

Yang kedua membedakan rasa manis dan asam pada buah.

Buah yang digunakan adalah buah pisang dan jeruk.

d. Istirahat

Kegiatan istirahat dimulai dengan anak-anak membereskan

sisa-sisa kotoran dari pekerjaannya, yaitu kertas-kertas, spidol,

dan lain-lain. Kemudian anak-anak dipimpin dengan duduk

secara melingkar, lalu berdoa makan, cuci tangan, makan bekal

bersama, dan bermain di luar.

e. Penutup

Untuk mengakhiri kegiatan pada hari ini, guru mengajak anak

bernyanyi bersama, mengulas kegiatan yang telah tadi

dilakukan. Kemudian setelah selesai anak-anak berdoa pulang,

mengcapkan salam, dan bersalaman dengan guru saat keluar

dari kelas.

43

2. Observasi

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan dengan menggunakan

lembar observasi yang berpedoman pada instrument cek list. Hasil

observasi membuktikan bahwa anak menunjukkan perilaku

kedisiplinan sebagai berikut :

a. Anak sudah mulai timbul kesadaran dalam menggunakan

waktu.

b. Anak berdoa dengan tertib tanpa diperintah.

c. Anak sudah mau mengembalikan benda yang ia pakai tanpa di

perintah terlebih dahulu.

d. Anak sudah mau berantri dalam setiap kegiatan.

3. Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan II

Berikut ini merupakan hasil yang didapatkan dari siklus II

pertemuan ke II , dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.9 Hasil Siklus II Pertemuan II

No Skor Pertemuan II

Keterangan F %

1 BSB 17 85 %

2 BSH 3 15 %

3 BM - -

Jumlah 20 100 %

Grafik 4.5 Hasil penilaian anak pada siklus II pertemuan ke

II

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Perilaku Disiplin Anak

BSB

BSH

BM

44

Berdasarkan grafik diatas dapat diperoleh gambaran pada

perkembangan perilaku disiplin anak dengan terjadinya

peningkatan, terdapat 17 anak atau 85 % termauk dalam kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB) dari siklus sebelumnya yaitu 14

anak atau 70% dan terjadi pengurangan dalam kategori

Berkembang Sesuai Harapan (BSH) yaitu terdapat 3 anak atau

15% ang pada siklus II pertemuan ke I sebelumnya terdapat 6 anak

atau 30%. Tidak terapat anak yang masuk pada kategori Belum

Muncul.

Tabel 4.10 Tabel perbandingan Prasiklus, Siklus I Pertemuan I dan

II, serta Siklus II Pertemuan I dan II

4. Refleksi dan Evaluasi

Berikut ini merupakan refleksi dan evaluasi yang dilakukan oleh

peneliti pada siklus II pertemuan II dimana dapat terlihat

peningkatan perilaku disiplin anak, yaitu adanya 17 anak atau 85 %

yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Jika

dibandingkan dengan Siklus II Pertemuan I yang hanya terjadi

pengingkatan 70 % atau hanya 14 anak yang masuk dalam kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB). Walaupun masih ada anak yang

masuk dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) yaitu 3

anak atau 15%.

No Skor Pra Siklus

Siklus I

Pertemuan I

Siklus I

Pertemuan II

Siklus II

Pertemuan I

Siklus II

Pertemuan II Ket

F % F % F % F % F %

1 BSB - 5 25% 10 50% 14 70% 17 85%

2 BSH 5 25% 5 25% 6 30% 6 30% 3 15%

3 BM 15 75% 10 50% 4 20% - - - -

Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% 20 100% 20 100%

45

Dalam pelaksanaan siklus II pertemuan II ini anak sangat

antusias saat mendengarkan cerita yang dibacakan oleh peneliti

karena latar cerita yang mengambarkan kegiatan di sekolah setiap

hari dan anak-anak sangat bersemangat untuk mendengarkan cerita

yang ada di halaman berikutnya, dan anak merasa senang

dilibatkan untuk memberi tanda jempol () pada perilaku anak

yang baik dan jempol () untuk perilaku anak yang buruk.

Hasil dari siklus II Pertemuan ke II yaitu anak yang telah

mencapai seluruh aspek perkembangan perilaku disiplian adalah

85% atau 17 anak, maka dari itu telah tercapainya indikator

keberhasilan yang direncanakan yaitu 80 %, sehingga tidak

diperlukan untuk ke siklus berikutnya.

Hal ini menunjukan bahwa Penggunaan Metode Bercerita

dengan Media Gambar Seri pada peningkatan Perilaku Disiplin

anak memiliki keuntungan sebagai berikut :

a. Bahan yang digunakan untuk membuatnya sangat mudah

namun anak dapat dengan senangnya mengikuti rangkaian

cerita yang diberikan karena warna-warni pada gambar.

b. Cerita yang digunakan adalah cerita sehari-hari yang dialami

anak sehingga akan lebih mengena di anak.

c. Anak tidak merasa dikekang dengan aturan-aturan yang kita

berikan.

4.3 Hasil Siklus I dan Siklus II

Dan hasil penelitian kelas yang dilakukan selama 2 kali siklus

dengan masing-masing siklus terdapat 2 kali pertemuan. Perilaku disiplin

anak melalui peningkatan.. Perilaku jika diprosentasikan adalah sebagai

berikut, pada tahap prasiklus tidak ada anak yang masuk dalam kategori

Berkembang Sangat Baik, namun hanya 5 anak (25%) anak yang masuk

dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), siklus I pertemuan I

anak yang berada di kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) ada 25%,

lalu meningkat menjadi 10 anak (50%) pada pertemuan ke II masuk dalam

46

kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Indikator keberhasilan yang

berlum tercapai membuat peneliti melanjutkan penelitian karena belum

ada pengaruh yang signifikan, dikarenakan anak hanya diam dan tidak

aktif saat peneliti membacakan cerita, sehingga peneliti mencari sumber-

sumber referensi yang ada untuk memperbaiki siklus I. Akhinya siklus II

pertemuan I dimulai, media yang digunakan diubah sedemikian rupa

sehingga melibatkan anak secara langsung dalam penentuan tindakan yang

salah dan benar, dan hasilnya 70% anak masuk kategori berkembang

sangat baik (BSB), dan pada siklus II Pertemuan II naik menjadi 85% dan

telah mencapai bahkan melebihi indikator penilaian yang telah dibuat,

sehingga penelitian ini berhenti di siklus II. Dan metode bercerita

menggunakan gambar seri dapat meningkatkan perilaku kedisiplinan anak.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Bercerita dalam penelitin ini merupakan media untuk

mengembangkan perilaku disiplin anak. Bercerita diawali dengan guru

yang memulai bercerita di depan kelas menggunakan gambar seri,

kemudian anak-anak menebak cerita selanjutnya dan memberi tanda yang

sudah di siapkan oleh guru. Peningkatan perkembangan perilaku disiplin

berkembang dari kondisi awal Berkembang Sesuai Harapan 25%

mencapai berkembang sangat baik 85% setelah dilakukannya tindakan.

Hal ini sangat sesuai dengan tahap pekembangan anak menurut

Piaget (dalam Rahayu, 2013) bahwa anak Taman kanak-kanak masuk

dalam kategori Pra operasional dimana anak belajar menggunakan gambar

dan kata-kata. Sehingga saat penggunaan media gambar anak sangat

menujukkan antusiasnya, dan berdasar pada Nugraha (2008) cerita adalah

media yang dapat digunakan dalam pemberian materi ajar anak sehingga

dapat dilihat bahwa cerita yang diberikan lebih masuk kedalam pikiran

anak. Dan diperkuat dengan teori dari Harlock (1978) bahwa selain

metode bercerita dengan gambar seri sebagai sarana peningkatan perilaku

disiplin hal yang perlu diperhatikan adalah, 1) Peraturan, 2) Hukuman , 3)

47

Penghargaan, dan 4) Konsistensi, yang tergabung menjadi suatu kesatuan

yang utuh sehingga dapat mengembangkan perilaku disiplin anak.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa

perilaku disiplin anak dapat ditingkatkan melalui metode bercerita dengan

menggunakan media gambar seri. Melalui media dan metode tersebut anak

dapat megetahui perbuatan yang baik dan salah sesuai aturan yang ada

dalam masyarakat. Selain itu metode bercerita menggunakan gambar seri

juga lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran peraturan

kedisiplinan anak menggunakan tulisan dan secara lisan saja.

Hasil penelitian dalam siklus I dan II menujukkan bahwa melalui

metode bercerita menggunakan gambar seri dapat meningkatkan perilaku

disiplin anak kelompok A di TK Islam Taruna Tama IV Pancuran -

Salatiga. Hal ini terlihat dari hasil observasi peneliti yang mendapati

belum adanya anak yang masuk kategori Berkembang Sangat Baik, dan

hanya 25% anak masuk kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH),

setelah melalui siklus I meningkat sebanyak 50% anak masuk kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB) dan meningkat kembali pada siklus II

menjadi 85% anak masuk kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) dan

telah melalui indikator keberhasilan yang telah ditentukan.