bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. diskripsi...
TRANSCRIPT
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti akan menguraikan hasil dan pembahasan dari
penelitian yang bertujuan untuk peningkatan perilaku kedisiplinan anak
Kelompok A di TK Islam Taruna Tama IV Pancuran-Salatiga. Hasil dan
pembahasan akan dibagi menjadi beberapa subtopik pembahasan, sebagai berikut:
4.1. Diskripsi Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
4.1.1. Diskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di TK Islam Taruna Tama IV
Pancuran-Salatiga, yang beralamat lengkap di Jl. Talang Tirto No. 606
Pancuran, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
TK Islam Taruna Tama IV merupakan salah satu TK dengan letak yang
sangat strategis yaitu berada di tengah kota Salatiga, tepatnya di belakang
Pasar Raya II Salatiga, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Di TK
ini memiliki 2 rombongan belajar yang dibedakan sesuai usia anak yaitu
Kelompok A dengan usia 4-5 tahun berjumlah 20 anak dan Kelompok B
dengan usia 5-6 tahun terdapat 17 anak.
Penelitin ini diadakan dari akhir bulan Oktober sampai dengan
awal bulan Desember 2016, dan dilakukan selama 5 kali pertemuan yang
terbagi dalam dua siklus. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
ialah peningkatan perilaku disiplin anak Kelompok A di TK Islam Taruna
Tama IV Pancuran-Salatiga.
4.1.2. Diskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil subjek penelitian yaitu anak-anak yang
berada pada Kelompok A dengan usia 4-5 tahun berjumlah 20 anak,
terbagi dalam pengelompokkan tabel sebagai berikut :
26
Tabel 4.1 Pengelompokkan Anak Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia
Usia Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
4 tahun 3 5 8
5 tahun 8 4 12
Total 11 9 20
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa anak laki-laki
berusia 4 yang berada di Kelompok A yaitu 3 anak dengan prosentase
15%, sedangkan jumlah anak perempuan berusia 4 tahun yaitu 5 anak
dengan prosentase 25%. Selanjutnya anak laki-laki yang berusia 5 tahun
yaitu 8 anak dengan prosentase 40%, sedangkan anak perempuan yang
berusia 5 tahun yaitu 4 anak dengan prosentase 20%. Total semua anak
yang berusia 4 tahun yaitu 8 anak dengan prosentase 40%, dan jumlah
anak yang berusia 5 tahun yaitu 12 anak dengan prosentase 60%. Jumlah
keseluruhan anak yang menjadi subjek penelitian yaitu 20 anak.
4.2. Analisa Hasil Penelitian
4.2.1. Hasil Prasiklus
Hasil observasi pada prasiklus yang dilaksanakan di Kelompok A
dalam meningkatkan perilaku disiplin dengan bercerita menggunakan
media gambar seri, di TK Islam Taruna Tama IV Pancuran-Salatiga, dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Prasiklus (Observasi Awal)
No Skor Pra siklus
Keterangan F %
1 BSB -
2 BSH 5 25%
3 BM 15 75%
Jumlah 20 100%
27
Grafik 4.1 Hasil Prasiklus (Observasi Awal)
Berdasarkan prosentase keberhasilan dalam hal ini adalah perilaku
disiplin anak dalam pra siklus (observasi awal) dari tabel dan grafik di atas
dapat diketahui bahwa dalam perilaku disiplin anak belum berkembang
sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya 15 anak dengan prosentase
75 % yang berada di dalam kategori perilaku disiplinnya belum muncul,
sedangkan perilaku disiplin anak yang berada pada kategori berkembang
sesuai harapan terdapat 5 anak dengan jumlah prosentase 25 %. Dan dapat
dilihat pula bahwa belum ada anak yang masuk dalam kategori perilaku
disiplin yang berkembang sangat baik. Oleh karena itu diadakannya
penelitian ini yang terbagi dalam dua siklus diharapkan perilaku disiplin
anak dapat meningkat ke dalam kategori berkembang sangat baik.
4.2.2. Siklus I
4.2.2.1 Pertemuan I
Hasil obeservasi yang didapatkan oleh peneliti pada pra siklus
yaitu anak memiliki ke perilaku disiplin yang masuk dalam kategori
belum muncul. Oleh karena itu, peneliti membuat rancangan kegiatan
harian dalam 1 kali pertemuan untuk tindakan yang dilakukan pada
siklus 1 pertemuan ke 1.
0%
25%
75%
PROSENTASE KEBERHASILAN BELAJAR
BSB
BSH
BM
28
1. Pelaksanaan Kegiatan Harian
Siklus 1 pertemuan 1 hari Senin tanggal 21 Nopember 2016,
dengan rincian sebagai berikut :
a. Kegiatan sebelum masuk kelas
Pada saat sebelum bel masuk, guru sudah bersiap di depan
kelas menyambut anak yang datang dengan bersalaman sambil
mengucapkan salam. Kemudian anak berbaris rapi di depan
kelas untuk melakukan senam ringan sesuai dengan tema yang
akan dipelajarinya, selanjutnya anak masuk ke dalam kelas
dengan berbaris beriring-iringan membentuk kereta api dan
bernyanyi lagu naik kereta api.
b. Kegiatan awal
Setelah anak-anak masuk ke kelas, guru memimpin untuk
membuka karpet kemudian guru memberi salam dan berdoa
bersama. Guru menanyakan kabar anak-anak dengan menyanyi
menyebut nama anak satu per satu sembari mengabsen anak.
Guru menanyakan kembali tentang apa yang dilakukan anak-
anak kemarin dengan tanya jawab.
Guru kemudian memberikan sebuah gambar kepada anak.
Anak-anak diminta aktif menebak apa yang akan diceritakan
oleh guru melalui gambar judul yang diberikan guru. Setelah
anak-anak menebak dan guru mengarahkan anak ke cerita yang
akan diceritakan, yaitu cerita tentang “ Mengembalikan
Mainan itu menyenangkan”.
Saat mulai bercerita guru aktif memberi pertanyaan kepada
anak, tak lupa di akhir cerita guru memberikan pesan dari
cerita tersebut.
c. Kegiatan inti
Sebelum melaksanakan kegiatan inti anak-anak diajak untuk
melakukan senam ringan tentang bagian-bagian tanaman, dan
tepuk semangat, supaya anak-anak merasa segar kembali.
29
Guru kemudian menjelaskan apa yang akan di pelajari hari ini,
yaitu asal usul tanaman, guru menanyakan kepada anak dari
mana asal tanaman, yaitu dari : biji atau tunas. Kemudian guru
menjelaskan bahwa hari ini mereka akan menanam tanaman
yang berasal dari biji, yaitu kacang hijau. Penanaman ini
dilakukan dengan media yang sederhana yaitu menggunakan
kapas dan air.
Tetapi sebelum menanam guru membuat gambar apel dengan
angka di tengahnya sehingga anak bisa menandai tanamannya.
Gambar apel yang diberikan sesuai nomor absen ini harus
diwarnai terlebih dahulu kemudian dicocoh. Setelah anak-anak
selesai mencocoh, gambar apel dengan angka absen kemudian
ditempel di pot (gelas plastik), lalu anak-anak mulai bisa
menananam biji kacang hijaunya.
d. Istirahat
Kegiatan istirahat dimulai dengan anak-anak membereskan
sisa-sisa kotoran dari pekerjaannya, yaitu kertas-kertas, spidol,
dan lain-lain. Kemudian anak-anak dipimpin dengan duduk
secara melingkar, lalu berdoa makan, cuci tangan, makan bekal
bersama, dan bermain di luar.
e. Penutup
Untuk mengakhiri kegiatan pada hari ini, guru mengajak anak
bernyanyi bersama, mengulas kegiatan yang telah tadi
dilakukan, dan tanya jawab mengenai cara merawat tanaman.
Kemudian setelah selesai anak-anak berdoa pulang,
mengucapkan salam, dan bersalaman dengan guru saat keluar
dari kelas.
2. Observasi
Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, objek, kondisi
atau suasana tertentu dalam peningkatan perilaku disiplin anak
dengan metode bercerita dengan menggunakan media gambar seri.
Observasi sendiri digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk
30
melaksanakan tindakan selanjutnya. Hasil observasi yang telah di
dapat oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Anak sudah mulai mengembalikan barang (mainan, alat tulis,
dan lain-lain) ketempatnya.
b. Anak sudah mulai memiliki kesadaran dengan mengajak
temannya yang lain untuk mengembalikan mainannya dan
berprilaku disiplin.
3. Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I
Berikut merupakan hasil yang telah diperoleh dari
siklus I pertemuan I, yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4. Perilaku Disiplin anak Kelompok A di TK Islam
Taruna Tama IV dengan metode bercerita menggunakan gambar
ser.
Tabel 4.3 Hasil Siklus I Pertemuan I
No Skor Pertemuan I
Keterangan F %
1 BSB 5 25 %
2 BSH 5 25 %
3 BM 10 50%
Jumlah 20 100 %
Grafik 4.2 Hasil Penilaian Pada Siklus I Pertemuan I
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Perilaku Kedisiplinan Anak
BSB
BSH
BM
31
Berdasarkan grafik perkembangan perilaku disiplin di atas,
dapat diperoleh gambaran bahwa terdapat peningkatan pada
perilaku disiplin anak. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya 5
anak atau 25% yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat
Baik, dimana anak memiliki perilaku disiplin seperti
mengembalikan sendiri mainan yang telah ia gunakan, mau
menunggu giliran, berdoa dengan baik, dan melaksanakan jadwal
yang telah ditetapkan. Sedangkan terdapat 5 anak atau 25 % yang
masuk dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan karena perilaku
disiplinnya tidak selalu muncul, sehingga masih harus dalam
tuntunan guru. Dan ada 10 anak atau 50 % yang masuk dalam
kategori Belum Muncul karena perilaku disiplinnya belum muncul
saat pemberian tindakan.
Tabel 4.4 Perbandingan Pra Siklus dan Siklus I Pertemuan I
No Skor Pra Siklus
Siklus I
Pertemuan I Keterangan
F % F %
1 BSB - 5 25 %
2 BSH 5 25 % 5 25 %
3 BM 15 75 % 10 50 %
Jumlah 20 100 % 20 100 %
4. Refleksi dan Evaluasi
Berikut ini merupakan refleksi dan evaluasi yang dilakukan oleh
peneliti pada siklus 1 pertemuan 1 dimana dapat terlihat
peningkatan perilaku disiplin anak, yaitu adanya 5 anak atau 25 %
yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Jika
dibandingkan dengan Pra Siklus yang tidak terdapat anak yang
masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Walaupun
masih ada anak yang masuk dalam kategori Belum Muncul (BM)
yaitu 10 anak atau 50%.
32
Dalam pelaksanaan siklus 1 pertemuan 1 ini anak sangat antusias
dan bersemangat saat mendengarkan cerita yang dibacakan oleh
peneliti karena alur ceritanya berasarkan pada kehidupan anak-anak
setiap harinya, walaupun masih terdapat kendala-kendala yang
dialami yaitu : pemusatan perhatiaan anak, kurangnya percaya diri
pembaca cerita, kata-kata yang digunakan masih tercampur antara
bahasa jawa dan bahasa indonesia.
Belum tercapainya indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu
80 %, sehingga peneliti mengevaluasi kemudian melaksanakan
kembali tindakan pada siklus 1 pertemuan ke 2.
4.2.2.2 Pertemuan II
Hasil yang diperoleh pada siklus 1 pertemuan 1 yaitu perilaku
disiplin anak sudah mulai berkembang dimana dapat dilihat bahwa
terdapat 5 anak atau 25 % masuk dalam kategori Berkembang Sangat
Baik (BSB), 5 anak atau 25 % masuk dalam kategori Berkembang Sesuai
Harapan (BSH), dan 10 anak atau 50 % anak masuk dalam kategori Belum
Muncul (BM). Karena masih banyaknya anak yang masuk dalam kategori
Belum Muncul (BM) dan belum tercapainya terget indikator keberhasilan
yaitu 80 %, setelah melalui proses refleksi dan evalusi, peneliti membuat
Rencana Kegiatan Harian selanjutnya untuk melaksanakan tindakan pada
siklus I pertemuan ke 2.
1. Pelaksanaan Kegiatan Harian
Siklus I pertemuan ke 2 pada hari Jum’at tanggal 25 Nopember
2016, sebagai berikut :
a. Kegiatan Sebelum Masuk Kelas
Pada saat sebelum bel masuk, guru sudah bersiap di depan
kelas menyambut anak yang datang dengan bersalaman sambil
mengucapkan salam. Kemudian anak berbaris rapi di depan
kelas untuk melakukan senam ringan sesuai dengan tema yang
akan dipelajarinya, selanjutnya anak masuk ke dalam kelas
33
dengan berbaris beriring-iringan membentuk kereta api dan
bernyanyi lagu naik kereta api.
b. Kegiatan Awal
Setelah anak-anak masuk ke kelas, guru memimpin untuk
membuka karpet kemudian guru memberi salam dan berdoa
bersama. Guru menanyakan kabar anak-anak dengan menyanyi
menyebut nama anak satu per satu sembari mengabsen anak.
Guru menanyakan kembali tentang apa yang dilakukan anak-
anak kemarin dengan tanya jawab.
Guru kemudian memberikan sebuah gambar kepada anak.
Anak-anak diminta aktif menebak apa yang akan diceritakan
oleh guru melalui gambar judul yang diberikan guru. Setelah
anak-anak menebak dan guru mengarahkan anak ke cerita yang
akan diceritakan, yaitu cerita tentang “ Ayo Mengantri ”. Guru
menanyakan dahulu kepada anak apa yang mereka ketahui
tentang antri.
Saat mulai bercerita guru aktif memberi pertanyaan kepada
anak, tak lupa di akhir cerita guru memberikan pesan dari
cerita tersebut.
c. Kegiatan inti
Sebelum melaksanakan kegiatan inti anak-anak diajak untuk
melakukan senam ringan tentang bagian-bagian tanaman,
mengajarkan tinggi rendah dengan menyanyikan lagu naik-
naik ke puncak gunung dan tepuk semangat, supaya anak-anak
merasa segar kembali.
Guru kemudian menjelaskan apa yang akan di pelajari hari ini,
yaitu bagian-bagian tumbuhan. Pertama guru menerangkan
tentang cara merawat tanaman yang mereka punya yaitu
tanaman biji kacang hijau, lalu guru memberikan lembar kertas
melingkari tindakan yang tepat untuk merawat tanaman dan
menyilang tindakan yang bisa merusak tanaman.
34
Yang kedua adalah usap abur, dengan pola bunga dan daun,.
Guru menerangkan cara membuatnya, kemudian anak-anak
mulai mengerjakan usap abur seperti contoh guru.
d. Istirahat
Kegiatan istirahat dimulai dengan anak-anak membereskan
alat-alat yang telah digunakan, yaitu kertas-kertas, spidol, dan
lain-lain. Kemudian anak-anak dipimpin dengan duduk secara
melingkar, lalu berdoa makan, cuci tangan dengan berantri,
makan bekal bersama, dan bermain di luar.
e. Penutup
Untuk mengakhiri kegiatan pada hari ini, guru mengajak anak
bernyanyi bersama, mengulas kegiatan yang telah tadi
dilakukan, dan tanya jawab mengenai cara merawat tanaman
yang benar dan apa yang akan dihasilkan tanaman jika sudah
tumbuh besar. Kemudian setelah selesai anak-anak berdoa
pulang, mengcapkan salam, dan bersalaman dengan guru saat
keluar dari kelas.
2. Observasi
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan dengan menggunakan
lembar observasi yang berpedoman pada instrument cek list. Hasil
observasi membuktikan bahwa anak menunjukkan perilaku
kedisiplinan sebagai berikut :
a. Anak sudah mulai tumbuh kesadaran dirinya untuk
mengembalikan benda yang mereka gunakan ke tempatnya
kembali.
b. Ada anak yang memimpin temannya yang lain untuk
mengembalikan benda yang telah mereka gunakan ke
tempatnya kembali.
c. Anak mulai menunjukkan perilaku untuk tertib berantri dalam
kegiatan yang dilakukan, yaitu : menganti untuk mengambil
alat mewarnai, mengantri mengambil kertas, mengantri
mencuci tangan sebelum makan, dan lain-lain.
35
3. Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II
Berikut ini merupakan hasil yang didapatkan dari siklus 1
pertemuan ke 2, apat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel. 4.5 Hasil Siklus I Pertemuan II
No Skor Pertemuan II
Keterangan F %
1 BSB 10 50 %
2 BSH 6 30 %
3 BM 4 20%
Jumlah 20 100 %
Grafik 4.3 Hasil penilaian anak pada siklus 1 pertemuan ke II
Berdasarkan grafik diatas dapat diperoleh gambaran pada
perkembangan perilaku disiplin anak dengan terjadinya
peningkatan, terdapat 10 anak atau 50 % termauk dalam kategori
Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 6 anak atua 30 % masuk
dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Terjadi
pengurangan pada anak dengan kategoroi Belum Muncul (BM)
yang berjumlah 4 anak atau 20 %, karena perilaku disiplinnya
belum muncul setelah tindakan dilakukan.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Perilaku Disiplin Anak
BSB
BSH
BM
36
Tabel 4.6 Tabel perbandingan Prasiklus, Siklus I Pertemuan I dan II
No Skor Pra Siklus
Siklus I
Pertemuan I
Siklus I
Pertemuan II Keterangan
F % F % F %
1 BSB - 5 25% 10 50%
2 BSH 5 25% 5 25% 6 30%
3 BM 15 75% 10 50% 4 20%
Jumlah 20 100% 20 100% 20 100%
4. Refleksi dan Evaluasi
Berikut ini merupakan refleksi dan evaluasi yang dilakukan oleh
peneliti pada siklus 1 pertemuan II dimana dapat terlihat
peningkatan perilaku disiplin anak, yaitu adanya 10 anak atau 50 %
yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Jika
dibandingkan dengan Siklus 1 Pertemuan I yang hanya terjadi
pengingkatan 25 % atua hanya 5 anak yang masuk dalam kategori
Berkembang Sangat Baik (BSB). Walaupun masih ada anak yang
masuk dalam kategori Belum Muncul (BM) yaitu 4 anak atau 20%.
Dalam pelaksanaan siklus 1 pertemuan 1 ini anak sangat antusias
saat mendengarkan cerita yang dibacakan oleh peneliti karena latar
cerita yang mengambarkan kegiatan di sekolah setiap hari dan
anak-anak sangat bersemangat untuk mendengarkan cerita yang
ada di halaman berikutnya, meskipun ada beberapa kendala seperti
masih adanya anak yang belum berkonsentrasi secara penuh.
Belum tercapainya indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu
80 %, sehingga peneliti mengevaluasi metode dan media yang
digunakan kemudian melaksanakan kembali tindakan pada siklus
2.
37
4.2.3 Siklus II
4.2.3.1 Pertemuan I
1. Pelaksanaan Kegiatan Harian
Siklus II pertemuan ke I pada hari Selasa tanggal 29 Nopember
2016, sebagai berikut :
a. Kegiatan Sebelum Masuk Kelas
Pada saat sebelum bel masuk, guru sudah bersiap di depan
kelas menyambut anak yang datang denga bersalaman sambil
mengucapkan salam. Kemudian anak berbaris rapi di depan
kelas untuk melakukan senam ringan sesuai dengan tema yang
akan dipelajarinya, selanjutnya anak masuk ke dalam kelas
dengan berbaris beriring-iringan membentuk kereta api dan
bernyanyi lagu naik kereta api.
b. Kegiatan Awal
Setelah anak-anak masuk ke kelas, guru memimpin untuk
membuka karpet. Sebelum berdoa guru akan bercerita terlebih
dahulu karena cerita ini erhubungan dengan berdoa. Guru
bertanya kepada anak apa cerita yang kemarin telah di
ceritakan. Guru kemudian memberikan sebuah gambar kepada
anak. Anak-anak diminta aktif menebak apa yang akan
diceritakan oleh guru melalui gambar judul yang diberikan
guru. Setelah anak-anak menebak dan guru mengarahkan anak
ke cerita yang akan diceritakan, yaitu cerita tentang “Anak
Sholeh rajin berdoa ”.
Saat mulai bercerita guru aktif memberi pertanyaan kepada
anak, tentang apa yang dilakukan anak yang ada dalam cerita,
jika baik maka diberi tanda jempol ke atas () dan perilaku
yang tidak baik dengan tanda jempol () tak lupa di akhir
cerita guru memberikan pesan dari cerita tersebut.
Setelah bercerita kemudian guru memimpin berdoa
bersama dan tidak lupa mengucap salam. Guru menanyakan
38
kabar anak-anak dengan menyanyi menyebut nama anak satu
per satu sembari mengabsen anak. Guru menanyakan kembali
tentang apa yang dilakukan anak-anak kemarin dengan tanya
jawab.
c. Kegiatan inti
Sebelum melaksanakan kegiatan inti anak-anak diajak untuk
melakukan senam ringan tentang bagian-bagian tanaman,
mengajarkan tinggi rendah dengan menyanyikan lagu naik-
naik ke puncak gunung dan tepuk semangat, supaya anak-anak
merasa segar kembali.
Guru kemudian menjelaskan apa yang akan di pelajari hari ini,
yaitu tanaman buah. Pertama guru menerangkan tentang jenis-
jenis buah yang diketahui anak. Selama anak menjawab guru
menggambarkannya dikertas yang ditempel di papan tulis, lalu
anak-anak diminta memilih buah kesukaan mereka dan
menggambarkannya dikertas HVS yang telah disediakan.
Yang kedua adalah besar-kecil dengan gambar apel, anak-anak
diminta mengurutkan dengan menggunakn angka. 1 untuk apel
yang berukuran keci, 2 untuk apel berukuran sedang, dan 3
untuk apel dengan ukuran yang besar.
d. Istirahat
Kegiatan istirahat dimulai dengan anak-anak membereskan
alat-alat yang telah digunakan, yaitu kertas-kertas, spidol, dan
lain-lain. Kemudian anak-anak dipimpin dengan duduk secara
melingkar, lalu berdoa makan, cuci tangan dengan berantri,
makan bekal bersama, dan bermain di luar.
e. Penutup
Untuk mengakhiri kegiatan pada hari ini, guru mengajak
anak bernyanyi bersama, mengulas kegiatan yang telah tadi
dilakukan. Kemudian setelah selesai anak-anak berdoa pulang,
mengcapkan salam, dan bersalaman dengan guru saat keluar
dari kelas.
39
2. Observasi
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan dengan menggunakan
lembar observasi yang berpedoman pada instrument cek list. Hasil
observasi membuktikan bahwa anak menunjukkan perilaku
kedisiplinan sebagai berikut :
a. Anak lebih bersemangat untuk berdoa dengan tertib setelah
mendengarkan cerita yang di bacakan oleh guru.
b. Anak mengembalikan barang-barang yang telah ia pakai ke
tempatnya.
c. Anak sudah mulai mengantri dengan tertib. Mereka berinisiatif
membuat barisan sendiri menyerupai kereta api.
3. Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan I
Berikut ini merupakan hasil yang didapatkan dari siklus II
pertemuan ke I, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Siklus II Pertemuan I
No Skor Pertemuan II
Keterangan F %
1 BSB 14 70 %
2 BSH 6 30 %
3 BM - -
Jumlah 20 100 %
Grafik 4.4 Hasil penilaian anak pada siklus II pertemuan ke I
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Perilaku Disiplin Anak
BSB
BSH
BM
40
Berdasarkan grafik diatas dapat diperoleh gambaran pada
perkembangan perilaku disiplin anak dengan terjadinya
peningkatan, terdapat 14 anak atau 70 % mauk dalam kategori
Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 6 anak atua 30 % masuk
dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Tidak terdapat
anak yang masuk dalam kategori Belum Muncul (BM)
Tabel 4.8 Tabel perbandingan Prasiklus, Siklus I Pertemuan I dan
II serta Siklus II Pertemuan I
4. Refleksi dan Evaluasi
Berikut ini merupakan refleksi dan evaluasi yang dilakukan
oleh peneliti pada siklus II pertemuan I dimana dapat terlihat
peningkatan perilaku disiplin anak, yaitu adanya 14 anak atau 70 %
yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Jika
dibandingkan dengan Siklus 1 Pertemuan II yang hanya terjadi
pengingkatan 50 % atau hanya 10 anak yang masuk dalam kategori
Berkembang Sangat Baik (BSB). Walaupun masih ada anak yang
masuk dalam kategori Berkembang sesuai harapan (BSH) yaitu 6
anak atau 30%.
Dalam pelaksanaan siklus II pertemuan 1 ini anak sangat
antusias saat mendengarkan cerita yang dibacakan oleh peneliti
karena latar cerita yang mengambarkan kegiatan di sekolah setiap
hari dan anak-anak sangat bersemangat untuk mendengarkan cerita
No Skor Pra Siklus
Siklus I
Pertemuan I
Siklus I
Pertemuan II
Siklus II
Pertemuan I Ket
F % F % F % F %
1 BSB - 5 25% 10 50% 14 70%
2 BSH 5 25% 5 25% 6 30% 6 30%
3 BM 15 75% 10 50% 4 20% - -
Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% 20 100%
41
yang ada di halaman berikutnya, dan anak merasa senang
dilibatkan untuk memberi tanda jempol () pada perilaku anak
yang baik dan jempol () untuk perilaku anak yang buruk. Dalam
bercerita peneliti menemukan berbagai kendala, salah satunya yaitu
pemberian tanda jempol yang tidak memenuhi kapasitas anak,
sehingga hanya sebagian anak yang dipilih.
Belum tercapainya indikator keberhasilan yang
direncanakan yaitu 80 %, sehingga peneliti mengevaluasi metode
dan media yang digunakan kemudian melaksanakan kembali
tindakan pada pertemuan yang ke II.
4.2.3.2 Pertemuan II
1. Pelaksanaan Kegiatan Harian
Siklus pertemuan ke 2 pada hari Jum’at tanggal 2 Desember 2016,
sebagai berikut :
a. Kegiatan Sebelum Masuk Kelas
Pada saat sebelum bel masuk, guru sudah bersiap di depan
kelas menyambut anak yang datang denga bersalaman sambil
mengucapkan salam. Kemudian anak berbaris rapi di depan
kelas untuk melakukan senam ringan sesuai dengan tema yang
akan dipelajarinya, selanjutnya anak masuk ke dalam kelas
dengan berbaris beriring-iringan membentuk kereta api dan
bernyanyi lagu naik kereta api.
b. Kegiatan Awal
Setelah anak-anak masuk ke kelas, guru memimpin untuk
membuka karpet kemudian guru memberi salam dan berdoa
bersama. Guru menanyakan kabar anak-anak dengan menyanyi
menyebut nama anak satu per satu sembari mengabsen anak.
Guru menanyakan kembali tentang apa cerita yang didengar
anak-anak kemarin dengan tanya jawab. Menunjuk anak yang
berani maju menceritakan kembali isi cerita sebelumnya.
42
Guru kemudian memberikan sebuah gambar kepada anak.
Anak-anak diminta aktif menebak apa yang akan diceritakan
oleh guru melalui gambar judul yang diberikan guru. Setelah
anak-anak menebak dan guru mengarahkan anak ke cerita yang
akan diceritakan, yaitu cerita tentang “Si Tepat Waktu”.
Saat mulai bercerita guru aktif memberi pertanyaan kepada
anak, tentang apa yang dilakukan anak yang ada dalam cerita,
jika baik maka diberi tanda jempol ke atas () dan perilaku
yang tidak baik dengan tanda jempol (), tak lupa di akhir
cerita guru memberikan pesan dari cerita tersebut.
c. Kegiatan inti
Sebelum melaksanakan kegiatan inti anak-anak diajak untuk
melakukan senam ringan tentang bagian-bagian tanaman, dan
tepuk semangat, supaya anak-anak merasa segar kembali.
Guru kemudian menjelaskan apa yang akan di pelajari hari ini,
yaitu Tanaman Buah, anak-anak diminta menghias nanas
dengan menggunakan kertas tisue makanan yang dibuat
bulatan-bulatan terlebih dahulu.
Yang kedua membedakan rasa manis dan asam pada buah.
Buah yang digunakan adalah buah pisang dan jeruk.
d. Istirahat
Kegiatan istirahat dimulai dengan anak-anak membereskan
sisa-sisa kotoran dari pekerjaannya, yaitu kertas-kertas, spidol,
dan lain-lain. Kemudian anak-anak dipimpin dengan duduk
secara melingkar, lalu berdoa makan, cuci tangan, makan bekal
bersama, dan bermain di luar.
e. Penutup
Untuk mengakhiri kegiatan pada hari ini, guru mengajak anak
bernyanyi bersama, mengulas kegiatan yang telah tadi
dilakukan. Kemudian setelah selesai anak-anak berdoa pulang,
mengcapkan salam, dan bersalaman dengan guru saat keluar
dari kelas.
43
2. Observasi
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan dengan menggunakan
lembar observasi yang berpedoman pada instrument cek list. Hasil
observasi membuktikan bahwa anak menunjukkan perilaku
kedisiplinan sebagai berikut :
a. Anak sudah mulai timbul kesadaran dalam menggunakan
waktu.
b. Anak berdoa dengan tertib tanpa diperintah.
c. Anak sudah mau mengembalikan benda yang ia pakai tanpa di
perintah terlebih dahulu.
d. Anak sudah mau berantri dalam setiap kegiatan.
3. Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan II
Berikut ini merupakan hasil yang didapatkan dari siklus II
pertemuan ke II , dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.9 Hasil Siklus II Pertemuan II
No Skor Pertemuan II
Keterangan F %
1 BSB 17 85 %
2 BSH 3 15 %
3 BM - -
Jumlah 20 100 %
Grafik 4.5 Hasil penilaian anak pada siklus II pertemuan ke
II
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Perilaku Disiplin Anak
BSB
BSH
BM
44
Berdasarkan grafik diatas dapat diperoleh gambaran pada
perkembangan perilaku disiplin anak dengan terjadinya
peningkatan, terdapat 17 anak atau 85 % termauk dalam kategori
Berkembang Sangat Baik (BSB) dari siklus sebelumnya yaitu 14
anak atau 70% dan terjadi pengurangan dalam kategori
Berkembang Sesuai Harapan (BSH) yaitu terdapat 3 anak atau
15% ang pada siklus II pertemuan ke I sebelumnya terdapat 6 anak
atau 30%. Tidak terapat anak yang masuk pada kategori Belum
Muncul.
Tabel 4.10 Tabel perbandingan Prasiklus, Siklus I Pertemuan I dan
II, serta Siklus II Pertemuan I dan II
4. Refleksi dan Evaluasi
Berikut ini merupakan refleksi dan evaluasi yang dilakukan oleh
peneliti pada siklus II pertemuan II dimana dapat terlihat
peningkatan perilaku disiplin anak, yaitu adanya 17 anak atau 85 %
yang masuk dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Jika
dibandingkan dengan Siklus II Pertemuan I yang hanya terjadi
pengingkatan 70 % atau hanya 14 anak yang masuk dalam kategori
Berkembang Sangat Baik (BSB). Walaupun masih ada anak yang
masuk dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) yaitu 3
anak atau 15%.
No Skor Pra Siklus
Siklus I
Pertemuan I
Siklus I
Pertemuan II
Siklus II
Pertemuan I
Siklus II
Pertemuan II Ket
F % F % F % F % F %
1 BSB - 5 25% 10 50% 14 70% 17 85%
2 BSH 5 25% 5 25% 6 30% 6 30% 3 15%
3 BM 15 75% 10 50% 4 20% - - - -
Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% 20 100% 20 100%
45
Dalam pelaksanaan siklus II pertemuan II ini anak sangat
antusias saat mendengarkan cerita yang dibacakan oleh peneliti
karena latar cerita yang mengambarkan kegiatan di sekolah setiap
hari dan anak-anak sangat bersemangat untuk mendengarkan cerita
yang ada di halaman berikutnya, dan anak merasa senang
dilibatkan untuk memberi tanda jempol () pada perilaku anak
yang baik dan jempol () untuk perilaku anak yang buruk.
Hasil dari siklus II Pertemuan ke II yaitu anak yang telah
mencapai seluruh aspek perkembangan perilaku disiplian adalah
85% atau 17 anak, maka dari itu telah tercapainya indikator
keberhasilan yang direncanakan yaitu 80 %, sehingga tidak
diperlukan untuk ke siklus berikutnya.
Hal ini menunjukan bahwa Penggunaan Metode Bercerita
dengan Media Gambar Seri pada peningkatan Perilaku Disiplin
anak memiliki keuntungan sebagai berikut :
a. Bahan yang digunakan untuk membuatnya sangat mudah
namun anak dapat dengan senangnya mengikuti rangkaian
cerita yang diberikan karena warna-warni pada gambar.
b. Cerita yang digunakan adalah cerita sehari-hari yang dialami
anak sehingga akan lebih mengena di anak.
c. Anak tidak merasa dikekang dengan aturan-aturan yang kita
berikan.
4.3 Hasil Siklus I dan Siklus II
Dan hasil penelitian kelas yang dilakukan selama 2 kali siklus
dengan masing-masing siklus terdapat 2 kali pertemuan. Perilaku disiplin
anak melalui peningkatan.. Perilaku jika diprosentasikan adalah sebagai
berikut, pada tahap prasiklus tidak ada anak yang masuk dalam kategori
Berkembang Sangat Baik, namun hanya 5 anak (25%) anak yang masuk
dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), siklus I pertemuan I
anak yang berada di kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) ada 25%,
lalu meningkat menjadi 10 anak (50%) pada pertemuan ke II masuk dalam
46
kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Indikator keberhasilan yang
berlum tercapai membuat peneliti melanjutkan penelitian karena belum
ada pengaruh yang signifikan, dikarenakan anak hanya diam dan tidak
aktif saat peneliti membacakan cerita, sehingga peneliti mencari sumber-
sumber referensi yang ada untuk memperbaiki siklus I. Akhinya siklus II
pertemuan I dimulai, media yang digunakan diubah sedemikian rupa
sehingga melibatkan anak secara langsung dalam penentuan tindakan yang
salah dan benar, dan hasilnya 70% anak masuk kategori berkembang
sangat baik (BSB), dan pada siklus II Pertemuan II naik menjadi 85% dan
telah mencapai bahkan melebihi indikator penilaian yang telah dibuat,
sehingga penelitian ini berhenti di siklus II. Dan metode bercerita
menggunakan gambar seri dapat meningkatkan perilaku kedisiplinan anak.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Bercerita dalam penelitin ini merupakan media untuk
mengembangkan perilaku disiplin anak. Bercerita diawali dengan guru
yang memulai bercerita di depan kelas menggunakan gambar seri,
kemudian anak-anak menebak cerita selanjutnya dan memberi tanda yang
sudah di siapkan oleh guru. Peningkatan perkembangan perilaku disiplin
berkembang dari kondisi awal Berkembang Sesuai Harapan 25%
mencapai berkembang sangat baik 85% setelah dilakukannya tindakan.
Hal ini sangat sesuai dengan tahap pekembangan anak menurut
Piaget (dalam Rahayu, 2013) bahwa anak Taman kanak-kanak masuk
dalam kategori Pra operasional dimana anak belajar menggunakan gambar
dan kata-kata. Sehingga saat penggunaan media gambar anak sangat
menujukkan antusiasnya, dan berdasar pada Nugraha (2008) cerita adalah
media yang dapat digunakan dalam pemberian materi ajar anak sehingga
dapat dilihat bahwa cerita yang diberikan lebih masuk kedalam pikiran
anak. Dan diperkuat dengan teori dari Harlock (1978) bahwa selain
metode bercerita dengan gambar seri sebagai sarana peningkatan perilaku
disiplin hal yang perlu diperhatikan adalah, 1) Peraturan, 2) Hukuman , 3)
47
Penghargaan, dan 4) Konsistensi, yang tergabung menjadi suatu kesatuan
yang utuh sehingga dapat mengembangkan perilaku disiplin anak.
Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa
perilaku disiplin anak dapat ditingkatkan melalui metode bercerita dengan
menggunakan media gambar seri. Melalui media dan metode tersebut anak
dapat megetahui perbuatan yang baik dan salah sesuai aturan yang ada
dalam masyarakat. Selain itu metode bercerita menggunakan gambar seri
juga lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran peraturan
kedisiplinan anak menggunakan tulisan dan secara lisan saja.
Hasil penelitian dalam siklus I dan II menujukkan bahwa melalui
metode bercerita menggunakan gambar seri dapat meningkatkan perilaku
disiplin anak kelompok A di TK Islam Taruna Tama IV Pancuran -
Salatiga. Hal ini terlihat dari hasil observasi peneliti yang mendapati
belum adanya anak yang masuk kategori Berkembang Sangat Baik, dan
hanya 25% anak masuk kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH),
setelah melalui siklus I meningkat sebanyak 50% anak masuk kategori
Berkembang Sangat Baik (BSB) dan meningkat kembali pada siklus II
menjadi 85% anak masuk kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) dan
telah melalui indikator keberhasilan yang telah ditentukan.