bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 ......4. ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam...

21
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. adalah 39 siswa yang terdiri dari 24 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Siswa yang terlibat dalam penelitian ini 39 siswa. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Kondisi Pra Siklus Kondisi sebelum tindakan merupakan kondisi awal sebelum di gunakan model pembelajaran Group Investigation dalam pelajaran IPA materi pokok Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu. Pada kondisi sebelum tindakan, diketahui bahwa dari total siswa yaitu 39 siswa, 22 siswa dinyatakan belum lulus KKM (65) yang ditetapkan sekolah, sementara yang tuntas hanya 17 siswa. Hasilnya disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Skor Kriteria Hasil Belajar Pra Siklus Jumlah Siswa (%) 65 Tuntas 17 44% 65 Tidak Tuntas 22 56% Jumlah 39 100% Berdasarkan tabel 4.1. Ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan wujud benda yang tuntas sebanyak 17 siswa (44%) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 22 siswa (56%). Hasil perolehan dari tabel tersebut disajikan dalam diagram batang berikut ini:

Upload: others

Post on 21-Jan-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN Tlogo Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang. adalah 39 siswa yang terdiri dari 24 siswa

perempuan dan 15 siswa laki-laki. Siswa yang terlibat dalam penelitian ini 39

siswa.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Kondisi Pra Siklus

Kondisi sebelum tindakan merupakan kondisi awal sebelum di gunakan

model pembelajaran Group Investigation dalam pelajaran IPA materi pokok

Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu. Pada

kondisi sebelum tindakan, diketahui bahwa dari total siswa yaitu 39 siswa, 22

siswa dinyatakan belum lulus KKM (65) yang ditetapkan sekolah, sementara yang

tuntas hanya 17 siswa. Hasilnya disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

Skor Kriteria Hasil

Belajar

Pra Siklus

Jumlah Siswa (%)

65 Tuntas 17 44%

≥ 65 Tidak Tuntas 22 56%

Jumlah 39 100%

Berdasarkan tabel 4.1. Ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA materi perubahan wujud benda yang tuntas sebanyak 17 siswa (44%) dan

siswa yang belum tuntas sebanyak 22 siswa (56%). Hasil perolehan dari tabel

tersebut disajikan dalam diagram batang berikut ini:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

39

Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus

Berdasarkan data yang diperoleh, maka diperlukan upaya untuk menindak

lanjuti melalui penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini telah

disetujui oleh guru kelas dengan menggunakan model pembelajaran Group

Investigation yang dilaksanakan dalam dua siklus (tiap siklus dua pertemuan).

4.2.2. Siklus I

Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan

Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu. Dalam

siklus I ini dilakukan melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai

berikut:

A. Perencanaan

Siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28

Juli 2016. Sebelum proses pembelajaran siklus 1 dilaksanakan, peneliti telah

melakukan kerja kelompok dengan teman sejawatnya untuk menentukan model

yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran

berlangsung kondusif. Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran (RPP) siklus

1 untuk mata pelajaran IPA materi. Memahami beragam sifat dan perubahan

wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Dalam

melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti menggunakan model

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Tuntas Belum Tuntas

Pra Siklus

Pra Siklus

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

40

pembelajaran group investigation, adapun langkah-langkah pembelajaran

terlampir.

Kemudian peneliti menyiapkan lembar observasi kinerja guru dalam

pelaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer. Dan untuk mengetahui

sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan, peneliti merancang alat

evaluasi berupa soal tes tertulis yang akan menguji siswa berkaitan dengan materi

tersebut. Perencanaan yang dilakukan tersebut diatas telah mampu menjadi

pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program

tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah

pembelajaran suatu materi, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan

lancar.

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pertama ini

adalah mempersiapkan instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

B. Tindakan

1. Pertemuan pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2016 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

Sebelum pelajaran dimulai berdo’a terlebih dahulu, kemudian

mengabsen siswa. Untuk mengawali pembelajaran guru bertanya kepada

siswa ”Coba sebutkan benda apa saja yang ada di dalam kelas?”.

Setelah kegiatan itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan

dilakukan.

b. Kegiatan inti

Guru menjelaskan materi wujud benda padat, cair dan gas dengan

menggunakan alat peraga, menjelaskan sifat-sifat benda padat, cair dan

gas, menyebutkan contoh-contoh benda padat, cair dan gas, menentukan

benda sesuai dengan sifatnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dengan jelas, guru menjelaskan materi secara singkat, guru membagi

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

41

siswa dalam beberapa kelompok, Siswa bersama kelompoknya mulai

mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh dari kegiatan membaca

materi, Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi sifat-sifat

benda padat, cair dan gas yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari–

hari. Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa. Siswa

bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar

menemukan jawaban yang dianggap paling tepat, Guru berkeliling untuk

mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang

memerlukan, Guru memberi pengarahan kepada tiap kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi.

c. Kegiatan akhir

Di kegiatan akhir guru bersama siswa membuat kesimpulan, tanya

jawab, dan tindak lanjut. Guru menjelaskan pada siswa bahwa dalam

pertemuan berikutnya akan menggunakan model pembelajaran group

investigation. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan

refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan

pesan moral.

2. Pertemuan kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2016 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

Sebelum masuk pada materi guru bertanya kepada siswa tentang

kegiatan/materi pelajaran sebelumnya. Guru memberikan salam kepada

siswa Guru mengkondisikan kelas Guru mengabsensi siswa, Sebagai

apersepsi guru meminta siswa untuk membangun pandangan awal

tentang perubahan wujud benda “Guru bertanya kepada siswa ” Coba

sebutkan benda apa saja yang ada di dalam kelas? Menyampaikan

tujuan pembelajaran Guru membagi siswa dalam kelompok masing-

masing 4-5 orang sesuai dengan tingkat kemampuan akademik siswa

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

42

(tinggi, sedang, rendah). Setelah itu guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan serta tujuannya.

b. Kegiatan inti

Guru mengajak siswa untuk menggali pengetahuan siswa materi IPA

tentang sifat-sifat benda padat, cair dan gas. Guru bertanya jawab

kepada siswa tentang materi sifat-sifat bangun datar persegi dan

trapesium yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Membantu

siswa memberi informasi jika diperlukan siswa. Siswa diberikan

kesempatan untuk menentukan sifat-sifat benda padat, cair dan gas

melalui media yang telah di siapkan oleh guru. Guru membagikan

lembar kerja kelompok, Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk

menjawab pertanyaan, agar menemukan jawaban yang dianggap paling

tepat. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi

serta membantu siswa yang memerlukan. Masing–masing kelompok

mempresetasikan hasil diskusi. Guru memanggil salah satu nomor

kelompok secara acak. Kelompok yang ditunjuk nomornya mengangkat

tangan dan mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok.

Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari

kelompok yang presentasi. Guru memberikan umpan balik dan

penguatan terhadap kerja siswa.

c. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang

sifat-sifat benda padat, cair dan gas, setelah itu guru bersama siswa

merefleksi proses pembelajaran. Tindak lanjut guru melaksanakan

evaluasi dengan membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan secara

individu selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan Salam

penutup.

C. Observasi

Aktivitas guru atau proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas

yang menjadi fokus pengamatannya adalah bagaimana penggunaan model

pembelajaran group investigation dalam pembelajaran IPA, serta implikasi dari

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

43

model pembelajaran group investigation pada hasil belajar matematika. Selama

mengajar, observer merekam jalanya pembelajaran melalui lembar observasi yang

telah disediakan. Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua yang diamati adalah

keseluruhan selama proses pembelajaran berlangsung. hal-hal yang menjadi

pengamatan adalah aktivitas guru, maka instrumen pengamatan yang digunakan

adalah lembar observasi dalam penggunaan model pembelajaran group

investigation pada pembelajaran IPA materi Mengidentifikasi wujud benda padat,

cair, dan gas memiliki sifat tertentu.

Dari pengamatan tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan

kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi dari siklus I

adalah pembelajaran berjalan dengan lancar tetapi masih ada sedikit hambatan

yaitu sebagai berikut:

1. Ada beberapa siswa yang masih ramai selama proses pembelajaran

berlangsung sehingga mengganggu teman yang lain.

2. Ada beberapa siswa yang sangat antusias dalam pembelajaran, siswa tersebut

ingin cepat-cepat bekerja dalam kelompok sehingga tidak mendengarkan

petunjuk dan arahan dari guru dan hal ini menyebabkan suasan kelas menjadi

gaduh.

3. Siswa agak kebingungan dalam menerima materi pembelajaran dan kurang

bersemangat.

4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan

materi kepada anggota kelompok lain.

5. Beberapa siswa juga sering menertawakan anggota kelompok saat

menjelaskan materi, sehingga suasana menjadi gaduh.

6. Guru belum mengkoordinir dengan baik, baik dalam pembentukan kelompok,

diskusi kelompok maupun presentasi tiap-tiap anggota kelompok

7. Waktu pembelajaran yang terbatas, menjadikan proses pembelajaran belum

dilaksanakan maksimal.

D. Refleksi

Berdasarkan observasi pada siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan untuk

memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

44

a. Untuk mengatasi kekurangan dari tiap pertemuan yang telah dilakukan, maka

peneliti melakukan kegiatan perbaikan pada rencana pembelajaran yang akan

dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

b. Untuk mengatasi siswa yang kurang semangat dengan cara memotivasi siswa

dengan memberi pujian misalnya dengan kata-kata: ”kamu pasti bisa, fokus

ayo anak-anak”.

c. Memberi pengarahan pada siswa agar dalam melakukan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru dan bersikap lebih tegas.

d. Memberi arahan dan motvasi agar siswa tidak malu menjelaskan materi

kepada anggota kelompoknya dan juga memberikan semangat.

e. Memberikan pengertian pada siswa bahwa saat teman berbicara atau

menjelaskan materi harus kita hargai.

f. Dari berbagai kekurangan yang ada pada siklus I maka, untuk itu perlu

dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II.

4.2.3. Siklus II

Praktek pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan “sifat-sifat

perubahan wujud benda” Menjelaskan perubahan wujud benda yang dapat

kembali ke wujud Semula, menjelaskan faktor yang mempengaruhi perubahan

wujud benda, mendemonstrasikan proses perubahan wujud benda, menyimpulkan

hasil demonstrasi”. Siklus II ini dilakukan melalui dua pertemuan dengan rincian

sebagai berikut:

A. Perencanaan

Siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 1 dan 2

Agustus 2016. Sebelum proses pembelajaran siklus II dilaksanakan, peneliti telah

melakukan kerja kelompok dengan teman sejawatnya untuk menentukan model

yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran

berlangsung kondusif. Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran siklus II

untuk mata pelajaran IPA materi mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud

cair ke padat ke cair; cair ke gas ke cair; padat ke gas.. Dalam melaksanakan

perbaikan pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran group

investigation, adapun langkah-langkah pembelajaran terlampir.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

45

Kemudian peneliti menyiapkan lembar observasi kinerja guru dalam

pelaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer. Dan untuk mengetahui

sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan, peneliti merancang alat

evaluasi berupa soal tes tertulis yang akan menguji siswa berkaitan dengan mteri

tersebut. Perencanaan yang dilakukan tersebut diatas telah mampu menjadi

pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program

tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah

pembelajaran suatu materi, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan

lancar.

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pada

siklus II ini adalah dengan mempersiapkan instrumen, alat dan bahan untuk

penelitian agar efektifitas pembelajaran dapat meningkat dibanding pada siklus I.

B. Tindakan

1. Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2016 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

Sebelum pelajaran guru mengucapkan salam kemudian dimulai

berdoa terlebih dahulu, kemudian mengabsen siswa. Guru dan siswa

mempersiapkan materi yang akan dipelajari. Untuk mengawali

pemelajaran guru bertanya pada siswa: ”Coba sebutkan contoh benda

padat, cair dan gas?” setelah itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang

akn dilakukan.

b. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti: guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan

jelas tentang penjelasan materi memahami perubahan wujud benda padat

ke cair ke padat, cair ke gas dan padat ke gas dan menentukan faktor yang

mempengaruhi perubahan wujud benda., guru menjelaskan materi secara

singkat, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru membagi

lembar kerja kelompok untuk di pelajari dan di diskusikan dalam anggota

kelompok, guru meminta setiap anggota kelompok membacakan hasil

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

46

diskusi kelompok yang ditugaskan dan bertanggung jawab atas hasilnya.

Setelah selesai mempresentasikan hasil kerja kelompok, semua anggota

kelompok kembali ke kursi masing-masing.

c. Kegiatan akhir

Kemudian guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah

dilakukan.

2. Pertemuan kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2016 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan awal

Untuk mengawali pembelajaran guru bertanya kepada siswa tentang

kegiatan/materi sebelumnya. Setelah itu guru menjelaskan tentang

kegiatan yang akan dilakukan. Guru meminta siswa untuk

mendemonstrasikan proses perubahan wujud benda serta menyimpulkan

hasil demonstrasi.

b. Kegiatan inti

Guru menjelaskan secara singkat materi perubahan wujud cair ke

padat ke cair; cair ke gas ke cair; padat ke gas. Guru menjelaskan tahap-

tahap dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran group investigation. Kemudian setelah siswa paham

dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan, Guru membagi kelas

menjadi 4-5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Masing-

masing anggota kelompok di beri media alat peraga untuk

mendemonstrasikan proses terjadinya perubahan wujud benda padat

menjadi cair (gelas berisi air dan es batu) yang telah di sediakan oleh

guru. Kemudian setiap anggota kelompok harus memperhatikan setiap

proses yang terjadi dalam perubahan wujud benda tersebut dan membuat

kesimpulan dari hasil pengamatan peristiwa tersebut. Setelah selesai

perwakilan dari masing-masing anggota kelompok mempresentasikan

hasil yang telah di simpulkan.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

47

c. Kegiatan akhir

Guru bersama siswa membahas soal yang belum bisa dikerjakan oleh

siswa dalam permainan dan bersama-sama membuat kesimpulan dari

semua hasil kesimpulan kelompok terhadap peristiwa pengamatan

perubahan wujud benda padat menjadi cair. Untuk mengukur

keberhasilan pembelajaran guru memberikan sola evaluasi kepada siswa.

C. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan proses

berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Pada siklus II pertemuan pertama dan

kedua yang diamati adalah keseluruhan aktivitas guru atau proses pembelajaran

yang berlangsung di dalam kelas. Fokus pengamatannya adalah bagaimana

penggunaan model pembelajaran group investigation dalam pembelajaran IPA,

serta implikasi dari model pembelajaran group investigation pada hasil belajar

IPA. Berkenaan dengan penelitian ini, maka hal-hal yang menjadi pengamatan

selama kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu mengamati aktivitas guru, maka

instrumen pengamatan yang digunakan adalah lembar observasi dalam

penggunaan model pembelajaran Group Investigation pada pembelajaran IPA

materi perubahan wujud cair ke padat ke cair; cair ke gas ke cair; padat ke gas.

Dalam penelitian ini guru kelas 5 bertindak sebagai observer jalannya

kegiatan pembelajaran. Adapun hasil dari observasi guru kelas selama siklus II

berlangsung adalah sebagai berikut:

1. Sebagian siswa sudah aktif dalam kegiatan pemahaman materi, siswa

sudah mulai terbiasa bekerjasama untuk memecahkan masalah.

2. Di dalam pertemuan kedua ini dalam diri siswa telah tumbuh semangat

dan kebernian untuk mengajarkan materi kepada taman. Sebagian besar

siswa juga terlihat tidak ragu lagi untuk mengajukan pertanyaan untuk

temannya.

3. Guru sudah mengkoordinir dengan baik, baik dalam pembentukan

kelompok, diskusi kelompok maupun presentasi tiap-tiap anggota

kelompok.

4. Proses pembelajaran sudah dilaksanakan maksimal.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

48

5. Ketuntasan belajar siswa sudah mencapai kriteria yang ditetapkan sekolah

(minimal 85% dari total siswa tuntas KKM).

D. Refleksi

Berdasarkan observasi siklus II dengan menggunakan model pembelajaran

Group Investigation maka dilakukan refleksi yaitu berdiskusi dengan guru kelas,

observer, atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran hasil refleksi diambil

dari lembar observasi dan tes. Setelah tindakan pada siklus II dilaksanakan, perlu

dilakukan refleksi tentang keseluruhan proses belajar mengajar. Refleksi

didasarkan atas temuan baik temuan observer maupun temuan guru selama proses

pembelajaran dilaksanakan. Hasil refleksi setelah proses perbaikan pembelajaran

siklus II adalah sebagai berikut :

Hasil refleksi tersebut adalah pembelajaran dalam menggunakan model

pembelajaran group investigation pada siklus II pertemuan pertama sudah baik

sekali, untuk pertemuan berikutnya guru harus mengoptimalkan seluruh kegiatan

yang direncanakan agar hasilnya lebih baik lagi. Pada pertemuan pertama siklus II

siswa sudah terbiasa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran group investigation sehingga pembelajaran dilakukan dengan aktif

dan siswa tidak ramai sendiri.

Pada pertemuan kedua yang dilakukan guru sudah dapat dikatakan berhasil,

yang dapat ditunjukan dari meningktanya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 39

siswa atau 92% siswa tuntas. Dapat disimpulkan pembelajaran yang dilakukan

dalam penggunaan model pembelajaran group investigation pada siklus II.

Dari uraian diatas peneliti dan guru kelas 4 SD Negeri Tlogo menyimpulkan

hasil refleksi pada siklus II, bahwa pembelajaran IPA. dengan menggunakan

model pembelajaran group investigation pada siklus II sudah terlaksana secara

optimal. Penggunaan model pembelajaran group investigation dapat menigkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran . Berdasarkan hasil dari refleksi siklus II

ini, maka peneliti dan guru yang bersangkutan membuat kesepatan untuk

menghentikan tindakan pada siklus II.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

49

4.3 Hasil Analisis Data

Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil

belajar siswa.

4.3.1 Analisis Hasil Belajar Siklus I

A. Analisis Deskriftif Hasil Penelitian

Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil

belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dari temuan hasil penelitian diperoleh

hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I.

Hasil tes siklus I mengalami peningkatan dari hasil tes pada data awal pra siklus.

Berdasarkan hasil tes siswa data awal pra siklus, diketahui nilai rata-rata yang

diperoleh siswa secara keseluruhan sebesar 62% meningkat menjadi 71% pada

siklus I. Hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

yang telah dilakukan diperoleh hasil yang tersaji pada tebel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Skor Kriteria Hasil

Belajar

Sebelum Tindakan

Jumlah Siswa (%)

65 Tidak Tuntas 14 36%

≥ 65 Tuntas 25 64%

Jumlah 39 100%

Berdasarkan tabel 4.2 Ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA materi perubahan wujud benda yang tuntas sebanyak 25 siswa (64%) dan

siswa yang belum tuntas sebanyak 14 siswa (36%). Hasil perolehan dari tabel

tersebut disajikan dalam diagram batang berikut ini:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

50

Gambar 4.2 Diagram Batang Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

Berdasarkan Tabel 4.2, Gambar 4.2 diketahui bahwa jumlah siswa yang

tuntas belajar dengan perolehan nilai ≥65 pada siklus I adalah 25 siswa (64%),

dan siswa yang belum tuntas belajar dengan perolehan nilai <65 pada siklus I

adalah 14 siswa (36%).

4.3.2 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan Dengan

Siklus I

Membandingkan ketuntasan belajar sebelum tindakan dengan setelah

tindakan pada siklus I dimaksudkan untuk melihat apakah penggunaan model

pembelajaran group investigation, memberikan pengaruh dalam meningkatkan

ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan wujud benda

padat,cair dan gas.

Berikut ini disajikan dalam Tabel 4.3 perbandingan ketuntasan belajar siswa

sebelum tindakan dan setelah tindakan pada siklus I.

Tabel 4.3

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus dengan Siklus I

No Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I

Jumlah siswa % Jumlah siswa %

1 Belum Tuntas 22 56 14 36

2 Tuntas 17 44 25 64

Total 39 100 35 100

0%

20%

40%

60%

80%

Tuntas Belum Tuntas

Siklus I

Siklus I

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

51

Berikut ini disajikan dalam Gambar 4.3 perbandingan jumlah ketuntasan

belajar siswa sebelum tindakan dan setelah diberikan tindakan pada siklus I.

Gambar 4.3 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus dengan Siklus I

Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 diketahui bahwa terjadi peningkatan

jumlah maupun persentase ketuntasan belajar siswa. Jika sebelum tindakan, siswa

yang tuntas belajar adalah 17 siswa (44%) dari total jumlah siswa, terjadi

peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus I, dimana siswa yang tuntas

menjadi 25 siswa (64%) dari total jumlah siswa. Jumlah siswa yang belum tuntas

sebelum tindakan adalah 22 siswa (56%) dan berkurang setelah diberikan

tindakan pada siklus I menjadi 14 siswa (36%).

Meskipun terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan

tindakan pada siklus I, diketahui bahwa ketuntasan belajar ini belum memberikan

hasil yang diharapkan yaitu minimal 85% dari total siswa tuntas belajar atau

tuntas KKM yang ditetapkan sekolah =65. Dengan kata lain, dengan hasil ini

diperlukan lagi tindakan yang harus dilaksanakan pada siklus II.

4.3.3 Analisis Hasil Belajar Siklus II

A. Analisis Deskriftif Hasil Penelitian

Dari temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang

telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus II. Hasil tes siklus II mengalami

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Tuntas Belum Tuntas

Pra Siklus

Siklus I

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

52

peningkatan dari hasil tes pada data awal pra siklus. Berdasarkan hasil tes siswa

data awal pra siklus, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara

keseluruhan sebesar 62% meningkat menjadi 83% pada siklus II. Hasil analisis

pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yang telah dilakukan

diperoleh hasil yang tersaji pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II

Skor Kriteria Hasil

Belajar

Siklus II

Jumlah Siswa (%)

65 Tidak Tuntas 3 8

≥ 65 Tuntas 36 92

Jumlah 39 100%

Berdasarkan tabel 4.4 Ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA materi perubahan wujud benda yang tuntas sebanyak 36 siswa (92%) dan

siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa (8%). Hasil perolehan dari tabel

tersebut disajikan dalam diagram batang berikut ini:

Gambar 4.4 Diagram Batang Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Berdasarkan Tabel 4.4 Gambar 4.4 Ketuntasan jumlah siswa yang tuntas

belajar dengan perolehan nilai ≥65 pada siklus II adalah 36 siswa (92%), dan

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Tuntas Belum Tuntas

Siklus II

Siklus II

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

53

Membandingkan ketuntasan belajar sebelum tindakan dengan setelah

tindakan pada siklus II dimaksudkan untuk melihat apakah penggunaan model

group investigation, memberikan pengaruh dalam meningkatkan ketuntasan

belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan wujud benda.

Berikut ini disajikan dalam Tabel 4.5 perbandingan ketuntasan belajar siswa

sebelum tindakan dan setelah tindakan pada siklus II.

siswa yang belum tuntas belajar dengan perolehan nilai <65 pada siklus II

adalah 3 siswa (8%).

Tabel 4.1

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus II

Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

Tuntas 17 44 25 64 36 92

Belum Tuntas 22 56 14 36 3 8

Jumlah 39 100 39 100 39 100

Nilai Tertinggi 90 100 100

Nilai Terendah 40 50 60

Rata-Rata 60 66 81

Dari Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dari

pra siklus sampai ke siklus II mengalami peningkatan. Pada pra siklus siswa yang

tuntas belajar adalah 17 siswa (44%), pada siklus I menjadi 25 siswa (64%) dan

pada siklus II menjadi 36 siswa (92%). Sedangkan siswa yang belum tuntas

jumlahnya menurun. Pada saat pra siklus terdapat 22 siswa (56%) belum tuntas,

pada siklus I masih 14 siswa (36%) yang belum tuntas dan pada siklus II masih 3

siswa (8%). Nilai tertinggi siswa meningkat yaitu pada pra siklus 90, siklus I nilai

tertinggi yaitu 100 dan pada siklus II nilai tertinggi yaitu 100. Nilai terendah pra

siklus 40, siklus I 50 dan siklus II nilai terendah 60. Rata-rata nilai siswa dari pra

siklus ke siklus II juga mengalami peningkatan dari pra siklus 62% menjadi 71%

ke siklus I atau naik sebesar 9% dan pada siklus II menjadi 83 atau naik sebesar

12%. Selanjutnya untuk memperjelas perbandingan hasil belajar dan ketuntasan

belajar siswa dari pra siklus sampai dengan Siklus II. Berikut ini disajikan dalam

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

54

Gambar 4.5 perbandingan jumlah ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dan

setelah diberikan tindakan pada siklus II.

Gambar 4.5 Perbandingan Nilai Tertinggi, Terendah dan Nilai Rata Rata

Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus II

Berikut ini disajikan dalam Gambar 4.6 perbandingan jumlah ketuntasan

belajar siswa pra siklus dan setelah diberikan tindakan pada siklus II.

Gambar 4.6 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus 1 dan

Siklus II

Berdasarkan Tabel 4.5 dan Gambar 4.6 diketahui bahwa terjadi peningkatan

jumlah maupun persentase ketuntasan belajar siswa. dapat dilihat adanya

peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk

Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata

90

40

62

100

50

71

100

60

83

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas Nilai rata-rata

17 22

62

25 14

71

36

3

83

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

55

klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 17 siswa atau

44% Jika siklus I, siswa yang tuntas belajar adalah 25 siswa (64%) dari total

jumlah siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus II,

dimana siswa yang tuntas menjadi 36 siswa (92%) dari total jumlah siswa. Hasil

ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar

siswa yaitu 8 siswa (21%). Jumlah siswa yang belum tuntas siklus I adalah 14

siswa (36%) dan berkurang setelah diberikan tindakan pada siklus II menjadi 3

siswa (8%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan jumlah

siswa yang belum tuntas yaitu 11 siswa (28%).

Peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus

II, diketahui bahwa ketuntasan belajar sudah memberikan hasil yang diharapkan

yaitu minimal 85% dari total siswa tuntas belajar atau tuntas KKM yang

ditetapkan sekolah =65.

4.4 Pembahasan

Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan hasil

belajar IPA siswa kelas 4 SDN Tlogo dengan menggunakan model pembelajaran

group investigation. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk mengembangkan

kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara

mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba untuk mempelajari

semua materi sendirian sehingga mengajak siswa untuk bekerja sama dalam

kelompok dan mengembangkan sikap rasa percaya diri siswa untuk menjawab

pertanyaan. Sehingga Tugas guru dalam pembelajaran ini bukan sebagai

pentransfer pengetahuan tetapi hanya sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran

pembelajaran ini siswa belajar secara berkelompok sehingga akan dapat

mengoptimalkan kerjasama siswa dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa juga

diminta untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya di depan kelas dan

kelompok lain memberikan komentar atau tanggapan. Dominasi guru dalam

penggunaan model pembelajaran group investigation menjadi kurang sehingga

siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha mengoptimalkan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

56

interaksi. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa siswa yang tuntas pra siklus

adalah 17 siswa (44%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I terjadi

peningkatan jumlah ketuntasan siswa menjadi 25 siswa (64%). Setelah diberikan

tindakan pada siklus II, terjadi lagi peningkatan jumlah ketuntasan menjadi 36

siswa (92%). Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 2 siswa

(56%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, berkurang menjadi 14 siswa

(36%). Setelah dilaksanakan lagi tindakan pada siklus II, menjadi 3 siswa (8%)

yang belum tuntas.

Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas dan pengamatan ketika

pembelajaran maka dapat diketahui bahwa tiga siswa tersebut dalam pembelajaran

sehari-hari memang memiliki kemampuan yang rendah dalam memahami dan

menguasai materi pembelajaran dibandingkan dengan teman-temannya. Terhadap

3 siswa yang nilai ulangannya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal

disebabkan karena anak tersebut kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal

maupun tugas yang diberikan oleh guru rendah sekali, Siswa tersebut diminta

untuk mengerjakan soal yang sama dengan soal tes untuk dikerjakan dirumah

dengan bimbingan orang tua, teman, ataupun orang yang dianggap dapat

memberikan bimbingan. Nilai hasil soal yang dikerjakan di rumah tersebut

digunakan untuk memperbaiki Nilai tes formatif setara dengan standar Nilai

kriteria ketuntasan minimal.

Dengan kata lain, bahwa upaya peningkatan hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran group investigation materi perubahan wujud benda pada siswa kelas

4 SDN Tlogo, berhasil dilakukan. Selain meningkatkan ketuntasan belajar,

menggunakan model pembelajaran group investigation dalam pembelajaran IPA

materi perubahan wujud benda, juga meningkatkan kinerja guru dan aktivitas

siswa. Pada siklus I, kinerja guru masuk dalam kategori cukup baik. Setelah

dilaksanakan perbaikan pada siklus II, kinerja guru meningkat menjadi baik

sekali. Setelah dilaksanakan perbaikan tindakan pada siklus II, aktivitas siswa

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

57

dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran group investigation

masuk dalam kategori baik sekali.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Vera

Sandria (2012) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 147 Palembang”.

Subjek Penelitian adalah siswa kelas IVA SD Negeri 147 Palembang semester

genap tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 40 orang siswa, terdiri dari

19 siswa laki-laki dan 21 siswi perempuan. Setelah melaksanakan penelitian

tindakan kelas, disimpulkan bahwa Model Pembelajaran group investigation,

dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 147

Palembang.

Selain itu, penelitian tindakan yang dilakukan oleh Sutanto (2012) yang

berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

group investigation (GI) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Gejayan Kecamatan

Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil yang diperoleh

dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar dari tiap siklus

dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70.

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan model

group investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

Semester II SD Negeri Gejayan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Selain mendukung dua hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini juga

mendukung pernyataan teoritis tentang model pembelajaran menurut Menurut

Isjoni (2013:68) model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Model ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks

karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang

berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi. Model ini dapat

melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan

siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir

pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......4. Ada beberapa siswa yang malu saat bekerja dalam kelompok dan menjelaskan materi kepada anggota kelompok lain. 5. Beberapa siswa

58

gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah

sehingga guru dapat memperbaiki kesalahan siswa materi perubahan wujud

benda pada siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang, Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.

Keunggulan dari penelitian yang telah dilaksanakan di SD Negeri Tlogo

Kecamatan Tuntang Kabupaten semarang ini yaitu dalam penelitian ini siswa

lebih aktif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran, siswa lebih

mendominasi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pada penelitian ini

mengalami peningkatan, selain dari proses pembelajaran keunggulan penelitian

ini dapat dilihat dari hubungan interpersonal dan komunikasi antar siswa, model

pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk aktif berkomunikasi antara siswa dan

siswa guru dan gurunya.