bab iv hasil penelitian dan pambahasan€¦ · kabupaten demak merupakan salah satu sekolah yang...
TRANSCRIPT
-
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Profil SD Negeri Purwosari 1
SD Negeri Purwosasi 1 Kecamatan Sayung
Kabupaten Demak merupakan salah satu sekolah yang
berstatus Negeri di Kabupaten Demak, berdiri pada
tanggal 1 Maret 1955 dan tanggal operasional tanggal 1
Maret 1985, berdasarkan Surat Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:
421.2/005/10/51/1985. Lokasi SD Negeri Purwosari 1
Sayung terletak di Kelurahan Purwosari Kecamatan
Sayung Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah,
tepatnya Jalan Raya Sayung Demak (denah terlampir).
Gedung SD Negeri Purwosari 1 Sayung Seluas ± 644 M2
terletak diatas tanah seluas 2,5880 M2 (foto terlampir).
Gedung ini terdiri atas sebuah gedung induk berlantai
dua dan beberapa gedung lainnya. SD Negeri Purwosari 1
Sayung memeiliki 12 ruang kelas, 1 ruang perpusta-kaan,
1 ruang kantor guru, serta 6 ruang KM/WC.
Visi SD Negeri Purwosari 1 Sayung adalah
Membentuk generasi yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, cerdas,
trampil, dan berwawasan luas. Sedangkan Misi SD Negeri
Purwosari 1 Sayung adalah 1) Menumbuhkan sikap /
perilaku yang baik sesuai norma yang berlaku; 2)
Meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam bidang
IPTEK; 3) Mengembangkan ketrampilan peserta didik agar
siap terjun di masyarakat; 4) Menumbuh kembangkan
kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungan sekitarnya; 5) Menghasilkan lulusan yang
berkualitas; 6) Tidak menbedakan gender. Tujuan SD
-
72
Negeri Purwosari 1 Sayung adalah 1) Memenuhi
kebutuhan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun; 2)
Wilayah pedesaan yang penduduknya pada umumnya
belum sadar akan pentingnya pendidikan; 3) Merupakan
sekolah yang bisa berpartisipasi dan mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang bermutu, berdaya guna, dan
berhasil guna sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional.
Dalam rangka mencapai tujuan diatas SD Negeri
Purwosari 1 Sayung memiliki 15 orang tanaga pedidik dan
5 tenaga kependidikan. Diantara 15 orang tenaga
pendidik tersebut 1 orang sudah berijasah S-2 sedangkan
14 orang berijasah S-1, sedangkan 5 tenaga kependidikan
diantaranya 2 orang berijasah S-1, 1 orang berijasah DIII
dan 2 orang berijasah SLTA. Seluruh tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan melayani peserta didik sebanyak 374
anak yang terdiri dari kelas IA 39 siswa, kelas IB 36
siswa, kelas IIA 35 siswa, kelas IIB 33, kelas IIIA 34
siswa, kelas IIIB 33 siswa, kelas IVA 36 siswa, kelas IVB
30, kelas VA 20 siswa, kelas VB 24 siswa, kelas VIA 28
siswa, dan kelas VIB 25 siswa.
SD Negeri Purwosari 1 Sayung berada dalam
lingkungan masyarakat yang heterogen dengan latar
belakang kondisi ekonomi menengah ke bawah.
4.1.2. Konteks komite sekolah dalam peningkatan
mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung
Demak
Konteks dalam penelitian ini merupakan upaya
untuk mengumpulkan dan menganalisis faktor-faktor
yang melatarbelakangi kinerja komite SD N Purwosari 1
Sayung Demak. Evaluasi konteks dalam penelitian ini
juga bertujuang mengatahui latar belakang kinerja komite
SDN Purwosari 1 Sayung Demak pada faktor motivasi,
berikut hasil wawancara beberapa narasumber: ketua
-
73
komite sekolah, Sekretaris, bendahara, anggota, kepala
sekolah dan guru.
Kinerja komite sekolah SD N Purwosari 1 Sayung
Demak dalam pelaksanaannya dalam program sekolah
sebagai badan pertimbangan, pendukung, kontrol, dan
penghubung. Maka dari hasil penelitian dilapangan
bahwa ada beberapa yang tidak maksimal dalam proses
pengawalan terkait kinerja komite sekolah. dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Kinerja komite sekolah sebagai badan pertimbangan
Dalam proses memberikan pertimbangan kepada
kepala sekolah komite menyelengarakan rapat pleno
dengan orang tua siswa dan tokoh masyarakat, dan
memberikan masukan terhadap pengelolaan dan
penyusunan visi, misi, dalam hal pertimbangan
mengenai RKAS, komite sekolah hanya melihat dari
laporan sekolah. kurangnya memberikan masukan
sarana prasarana dalam pemeliharaan (mengecatan,
perbaikan pintu, meja, kursi almari, serta perawatan)
dan pembangunan gedung menjadi dua lantai yang
sedang berjalan di SD N Purwosari 1 Sayung Demak,
pembelajaran, komite hanya menerima laporan dari
sekolah.
b. Kinerja komite sekolah sebagai badan badan
pendukung
Komite sekolah dalam pelaksanaannya selalu
memberikan dukungan terhadap proses kegiatan
ekstrakurikuler, dan hubungan kerjasama antara
sekolah dengan orang tua serta masyarakat dalam
bentuk pertemuan dan rapat.
c. Kinerja komite sekolah sebagai badan kontrol
Komite sekolah dalam pelaksanaannya sebagai
badan kontrol, belum maksimal dalam mengontrol
-
74
penyusunan program sekolah, organisasi sekolah,
penjadwalan program dan alokasi anggaran serta
memantau pelaksanaan program sekolah, sumber
daya pelaksanaan program sekolah dan partisipasi
stakeholder pendidikan dalam pelaksanan program,
akan tetapi komite sekolah hanya menerima laporan
dari sekolah diantaranya terkait hasil ujian akhir,
alokasi anggaran, dan partisipasi stakeholder dalam
pelaksanaan program.
d. Kinerja komite sekolah sebagai badan penghubung
Kinerja komite sekolah dalam pelaksanaannya
masih belum maksimal dalam menciptakan hubungan
dan kerja sama antara sekolah dan masyarakat,
kurangnya pertemuan antara kepala sekolah dan
dewan guru, kurangnya komunikasi dengan alumni
dan kerja sama antara lembaga lain. Selama ini tidak
menggunakan program perencanaan tetapi sifatnya
insidental sehingga dalam pelaksanaannya kurang
maksimal.
4.1.3. Input kinerja komite sekolah dalam peningkatan
mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung
Demak
Evaluasi Input (masukan) dalam penelitian ini
merupakan upaya deskripsikan sumber daya dan strategi
alternatif yang dimiliki SD N Purwosari 1 Sayung pada
program kerja komite SD N Purwosari 1 Sayung.
Dari hasil penelitian evaluasi kinerja komite sekolah
yang diperoleh yaitu berupa rekomendasi dan catatan
dalam bentuk data dan materi untuk peningkatan mutu
pendidikan. Sumber daya yang dimiliki SD N Purwosari 1
Sayung terdiri dari: 1) Sumber Daya Manusia (SDM) yang
meliputi: Pengurus dan anggota komite sekolah, tenaga
administrasi dan keuangan, 2) Daya dukung yang
-
75
meliputi: sarana dan prasarana fisik kantor, administrasi,
data keuangan dan dokumen.
4.1.3.1. Sumber Daya Manusia
Untuk dapat melaksanakan kegiatan operasional
komite sekolah memerlukan dukungan fasilitas organisasi
yang memadai salah satunya adalah sumber daya
manusia. Sumber daya manusia yang diperoleh dengan
peningkatan sumber daya terkait peran dan fungsinya
sebagai komite sekolah dan pihak sekolah yang meliputi
kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Sumber
daya manusia dapat ditingkatkan melalui pelatihan-
pelatihan, seminar, dan diklat peningkatan kinerja.
4.1.3.1.1. Pengurus dan anggota komite sekolah
Kepengurusan dan keanggotaan komite SD N
Purwosari 1 Sayung Demak. Menurut penuturan kepala
sekolah SD N Purwosari 1 Sayung. Sri Sukeksi, S.Pd.
sebagai berikut:
“...untuk pembentukan komite sekolah yang
dilakukan di SD N Purwosari 1 Sayung sesuai
aturan yang berlaku berlandaskan 044/U/2002
serta AD/ART yang berlaku pada masa jabatan
komite sekolah, bahwa pergantian
kepengurusan dan anggota dilakukan melalui
musyawarah rapat dengan pihak wali murid,
kepala sekolah, dan guru. Prosedur
pembentukan komite sekolah mulai dari
pemilihan calon ketua sampai kepada
keanggotaan langsung dibahas dan ditetapkan
dalam musyawarah oleh pihak wali murid,
kepala sekolah dan guru, dengan cacatan
pihak yang terpilih bersedia menjadi pengurus
atau keanggotaan komite sekolah. kemudian
-
76
hasilnya akan disampaikan dalam berita
acara dan jika ada perubahan akan dibahas
lebih lanjut”.
(wawancara tanggal, 29 Maret 2016)
Sesuai hasil wawancara tersebut dapat
didiskripsikan bahwa SD N Purwosari 1 Sayung telah
memiliki organisasi komite sekolah, proses pemben-
tukannya melalui musyawarah wali murid, kepala
sekolah, dan guru, dengan acuan dari Kemendiknas dan
AD/ART yang berlaku. Setelah pembentukan komite
sekolah akan disampaikan dalam bentuk berita acara.
Berikut ini hasil observasi, penulis memperoleh data
kepengurusan organisasi sebagai berikut:
1. H. Nurdin Nasir, sebagai ketua komite sekolah
2. Fahrurozi, Sebagai Sekretaris komite sekolah
3. Sri Hartatik, S.Pd.SD, M.Si., Sebagai bendahara
komite sekolah
4. Dr. Fuad, Sebagai Anggota
5. Sri Hati, S.Pd.SD. Sebagai Anggota
6. Martono, Sebagai Anggota
7. Sutimin, W. S.Pd. Sebagai Anggota
8. Adnan Widodo, S.Pd. Sebagai Anggota
9. Sri Murniati, S.Pd.SD. Sebagai Anggota
Setelah melihat data kepengurusan komite sekolah
dapat dijelaskan bahwa dari 9 orang anggota, 5 orang
berlatar belakang pendidikan S1, 3 orang berlatar
belakang pendidikan SMA, dan 1 orang berpendidikan S2.
Sesuai hasil wawancara pada pembentukan komite
sekolah dilakukan secara musyawarah dan prosedur
acuannya adalah Kemendiknas 044/U/2002 dan AD/ART
yang berlaku serta peraturan pemerintah daerah,
kepengurusan dan keanggotaan juga dilatarbelakangi
berbagai jenjang pendidikan mulai SMA, S1 sampai S2.
Kepengurusan dan keanggotaan komite SD N Purwosari 1
-
77
Sayung Demak telah memenuhi syarat kualifikasi dan
sangat potensial untuk dapat melaksanakan peran dan
fungsinya sebagai komite sekolah.
4.1.3.1.2. Tenaga administrasi dan keuangan
Tenaga administrasi dan keuangan komite sekolah
SD N Purwosari 1 Sayung Demak, berikut penyampaian
dari kepala sekolah SD N Purwosari 1 Sayung Demak, Sri
Sukeksi, S.Pd.
“dalam susunan kepengurusan komite sekolah
tercantum pembagian tugas sekretaris, bendahara,
anggota, namun pelaksanaannya dilimpahkan atau
dijalankan oleh salah satu tenaga tata usaha sekolah
sebagai tenaga administrasinya, sedangkan tenaga
keuangan dijalankan oleh bendahara sekolah, hal itu
kami sadari karena mereka-mereka itu juga mempunyai
pekerjaan sendiri, sebab disini mereka tidak memperoleh
honor”. (wawancara tanggal, 29 Maret 2016)
Sesuai hasil wawancara dapat didiskripsikan bahwa
dalam susunan kepengurusan komite sekolah SD N
Purwosari 1 Sayung Demak telah disusun berdasarkan
pembagian tugas, termasuk tugas sekretaris dan
bendahara. Dengan demikian berarti komite SD N
Puwosari 1 Sayung Demak sesuai prosedur dan
keanggotaannya memenuhi syarat tugas dan fungsinya
sebagai komite SD N Purwosari 1 Sayung Demak. Komite
bisa memenuhi tenaga administrasi dan keuangan secara
maksimal.
4.1.3.2. Daya Dukung
Dukungan fasilitas organisasi selain sumber daya
manusia, agar dapat melaksanakan kegiatan operasional
komite sekolah juga memerlukan daya dukung yang
-
78
berupa prasarana fisik kantor, administrasi dan
keuangan, serta data dan dokumen.
4.1.3.2.1. Prasarana fisik kantor
Deskripsi prasarana fisik kantor komite sekolah SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak adalah sebagai berikut:
menurut keterangan Sri Sukeksi, S.Pd. sebagai berikut:
“untuk menunjang kinerja komite, kami dari
pihak sekolah menyediakan fasilitas fisik yang
berupa ruangan atau kantor yang bisa
digunakan untuk transit, serta kami lengkapi
dengan meja, kursi, almari arsip, ATK, dan
papan tulis, dan seperangkat komputer (hasil
wawancara, 25 Maret 2016)”.
Hal demikian juga disampaikan oleh ketua komite
sekolah SD Negeri Sayung Demak, Nurdin Nasir sebagai
berikut:
“Ya, memang kami sudah difasilitasi oleh
sekolah berupa ruangan khusus untuk
pertemuan kami juga, juga dilengkapi dengan
sarana penunjang yaitu meja, kursi, almari
arsip, ATK, seperangkat komputer, (Hasil
wawancara, 25 Maret 2016)”.
Hasil wawancara keduanya bahwa sekolah telah
menyediakan fasilitas diantaranya: meja, kursi, almari
arsip, ATK dan seperangkat komputer, untuk menunjang
kinerja komite sekolah yang bisa digunakan sebagai
pendukung kinerja komite sekolah di SD Negeri Purwosari
1 Sayung Demak.
-
79
4.1.3.2.2. Administrasi dan keuangan
Administrasi dan keuangan komite SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak, kepala sekolah Sri Sukeksi,
S.Pd. menuturkan berikut:
“komite telah mengadministrasi agenda dan file surat
keluar, masuk, daftar hadir, rapat-rapat, notulen rapat,
buku kas, rekening bank, RKAS, (wawancara, 25 Maret
2016)”.
Hal ini juga disampaikan oleh komite sekolah, Nurdin
Nasir, sebagai berikut:
“kami telah mengadministrasikan walaupun yang
membuat dari pihak sekolah, (wawancara, 25 Maret
2016)
Sesuai hasil beberapa wawancara daya dukung
sekolah terhadap komite yaitu: administrasi dan
keuangan terdiri dari buku agenda dan file surat keluar,
masuk, daftar hadir, rapat-rapat, notulen rapat, buku
kas, rekening bank, dan RKAS. Data dan dokumen terdiri
dari dokumen panduan umum, acuan operasional, sudah
diadministrasikan, meskipun pelaksanaan sepenuhnya
oleh tugas administrasi sekolah.
4.1.3.2.3. Data dan dokumen
Data dan dokumen komite sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak menurut keterangan kepala
sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung, sebagai berikut:
“segala sesuatu yang dilakukan oleh komite telah
diarsipkan, namun yang melakukan pengarsipan adalah
satu tata usaha sekolah, (wawancara, 25 Maret 2016)
-
80
Hal ini disampaikan oleh komite sekolah, Nurdin Nasir,
yang menyatakan sebagai berikut:
“...memang segala kegiatan yang telah kami lakukan
sudah saya arsipkan, walaupun yang melakukan bukan
kami sendiri, (wawancara, 25 Maret 2016)
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi penulis
mendapatkan data-data sebagai berikut: surat tugas,
notulen rapat, susunan pengurus, surat tugas, SK
Pengurus, dan daftar pendidik, foto kegiatan komite
sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak. Komite
sekolah mempunyai program kerja yang dapat digunakan
untuk acuan bekerja sistematiks dan terarah akan tetapi
programnya masih bersifat insidental.
Berdasarkan hasil penelitian pada daya dukung
bahwa fasilitas organisasi yang berupa prasarana fisik
kantor, administrasi keuangan, serta data dan dokumen
yang disediakan sekolah sangat mendukung kinerja
komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak
untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
komite sekolah. prasarana fisik kantor terdiri dari ruang
komite, meja kursi rapat, papan tulis dan papan data.
Administrasi dan keuangan terdiri dari buku agenda, file
surat masuk, keluar, daftar hadir rapat-rapat, notulen
rapat, SK Pengurus, buku kas, rekening bank dan RKAS,
dan data dokumen terdiri dari dokumen umum, acuan
operasional.
4.1.4. Proses kinerja komite sekolah dalam peningka-
tan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Sayung
Demak
Proses evaluation (Evaluasi Proses) dalam model
CIPP diarahkan untuk mengetahui seberapa baik kegiatan
yang dilaksanakan, apakah program terlaksana sesuai
dengan rencana atau tidak. Evaluasi proses juga
-
81
digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi
rancangan prosedur atau rancangan pelaksanaan selama
tahap implementasi, menyediakan informasi untuk
keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip
prosedur yang telah terjadi.
Evaluasi proses dalam penelitian ini merupakan
upaya mendeskripsikan pelaksanaan rancangan prosedur
yaitu proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi
pertimbangan (advisory), pendukung (supporting),
pengontrol (controlling), dan mediator. Selain itu juga
untuk mendeskripsikan pemanfaatan sumber daya yang
meliputi: sumber daya manusia, prasarana fisik kantor,
administrasi dan keuangan, dan data.
4.1.4.1. Pemberi pertimbangan (advisory)
Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi
pertimbagan (advisory) berikut: penuturan dari beberapa
narasumbar mengenai bentuk kegiatan yang dilakukan
komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak
dalam merealisasikan program kerjanya sebagai pemberi
pertimbangan: penuturan dari ketua komite SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak, Nurdin Nasir sebagai berikut:
“menampung aspirasi masyarakat dilingkungan,
dan data-data penjaringan peserta didik dari pihak
sekolah, kemudian data itu kami analisis dan kami
gunakan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam penyusunan RKAS, pengem-
bangan kurikulum, penyusunan visi misi, tujuan,
kebijakan, dan kegiatan-kegiatan sekolah lainnya
atau program-program yang direncanakan SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, (wawancara, 25
Maret 2016)”.
-
82
Pendapat ini juga disampaikan oleh kepala sekolah SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, Sri Sukeksi, S.Pd.
sebagai berikut:
“setahu saya, komite meminta data-data
sekolah tentang kondisi sosial ekonomi orang
tua siswa dan data guru dan karyawan, dan
inventarisir sekolah baik sarana prasarana,
untuk dianalisis sebagai bahan masukan,
pertimbangan, dan rekomendasi kepada kepala
sekolah kami pada saat rapat antara sekolah
dengan komite yang membahas pengembangan
kurikulum, proses belajar, dan mengajar,
penyusunan visi misi, tujuan, kebijakan, dan
kegiatan sekolah, (wawancara, 25 Maret 2016)”.
Berdasarkan wawancara dari beberapa narasumber
mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan komite
sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, dalam
perannya sebagai pemberi pertimbangan (advisary) dapat
dideskripsikan sebagai berikut: mengadakan pendataan
dan menganalisis kondisi ekonomi keluarga peserta didik
dan sumber daya pendidikan di SD Negeri Purwosari 1
Sayung Demak. Bersama-sama dengan kepala sekolah,
dewan guru dan kepala tata usaha menyusun RKAS,
pengembangan kurikulum, penyusunan visi misi, tujuan,
kebijakan, dan kegiatan-kegiatan sekolah lainnya atau
program-program yang direncanakan SD Negeri Purwosari
1 Sayung Demak. Hasil pendataan dan analisis
digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan
dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Hambatan dalam merealisasikan peran dan fungsi
komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai
pemberi pertimbangan (advisory) berikut penuturan
komite sekolah Nurdin Nasir, mengenai hambatan yang
-
83
dihadapi dalam merealisasikan program kerjanya sebagai
pemberi pertimbangan,
“ya...tentunya ada sedikit hambatan bagi kami
yaitu keterbatasan waktu apabila pengambilan
data kondisi ekonomi orang tua siswa secara
keseluruhan harus saya cek/ survei, hasilnya
lebih valid, tapi menurut hemat saya maka saya
mengambil data yang dimiliki sekolah,
(wawancara, 25 Maret 2016)”.
Sesuai wawancara tersebut dapat dideskripsikan
bahwa, dalam merealisasikan peran dan fungsi sebagai
pemberi pertimbangan (advisory), komite sekolah SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak menghadapi hambatan
yaitu tidak dapat melakukan pengambilan data sendiri
dikarenakan belum dapat meluangkan waktu untuk
bekerja sebagai komite sekolah. Hambatan bisa ditangani
dengan mengambil data yang sudah ada disekolah.
4.1.4.2. Pendukung (supporting)
Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pendukung
(supporting) yang berfungsi sebagai pendorong orang tua
dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan,
berikut penuturan dari kepala sekolah Sri Sukeksi, S.Pd.,
dalam merealisasikan program kerjanya sebagai
pendorong orang tua dan masyarakat untuk
berpartisipasi pendidikan:
“mengadakan dan memimpin rapat pleno setahun
sekali pada tahun pelajaran baru, mengadakan
pertemuan dengan orang tua siswa kelas VI dalam
rangka menghadapi ujian, melakukan pendekatan
kepada orang tua dan masyarakat yang dipandang
mampu untuk dapat menjadi narasumber dalam
kegiatan intrakurikuler bagi siswa, memberikan
-
84
dukungan untuk pemeriksaan kesehatan para
siswa, mendukung sekolah dalam mencegah dan
memberantas penyebarluasan narkoba di sekolah,
mendukung sekolah dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler para siswa, (wawancara, 25 Maret
2016)”.
Penuturan dari ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari
1 Sayung Demak sebagai berikut:
“kepada orang tua siswa, masyarakat, instansi
yang pandang mampu untuk dapat menjadi
narasumber dalam kegiatan intrakurikuler,
mendukung kegiatan pemeriksaaan kesehatan
para siswa, pencegahan dan memberantas
narkoba di sekolah, mendukung pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. kami bersama
sekolah mengundang orang tua siswa dalam rapat
tahunan yaitu rapat pleno, untuk mengetahui
kondisi orang tua siswa, (wawancara, 25 Maret
2016)”.
Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pendukung
(supporting) dan berfungsi sebagai pendorong tumbuhnya
perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
4.1.4.3. Pengontrol (controlling)
Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pengontrol
(controlling) dalam fungsi pelaksana evaluasi dan
pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan berikut
penuturan dari beberapa nara sumber mengenai bentuk
kegiatan yang dilakukan komite SD Negeri Purwosari 1
-
85
Sayung Demak dalam merealisasikan program kerjanya
sebagai pelaksana evaluasi dan pengawasan terhadap
kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran
pendidikan. Penuturan dari ketua komite sekolah SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,
“ya kami melaksanakan “...” mengadakan
pertemuan antara kepala sekolah, dewan guru,
TU, mengadakan kunjungan atau silaturahmi ke
sekolah, ketika program BOS dimulai, peman-
tauan dan pengawasan pada proses pelaksanaan-
nya, karena kami ikut bertanggungjawab dalam
pelaksanaannya, (wawancara, 25 Maret 2016)”.
Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1
Sayung Demak,
“ya melakukan... kegiatan ini tidak seperti
kegiatan yang dilakukan seorang monev
melainkan hanya sekedar mengadakan rapat
atau pertemuan bulanan dan sifatnya insidental
dengan kami dan dewan guru ketika ada kegiatan
yang perlu dimusayawarahkan dan dilaporkan,
serta meminta penjelasan dan keterangan kepada
kami tentang hasil belajar siswa atau hasil
pelaksanaan suatu program, bekerja sama
dengan sekolah kami dalam kegiatan
penulusuran alumni, (wawancara, 25 Maret
2016)’.
Hambatan yang dihadapi komite SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak, dalam merealisasikan peran
dan fungsinya sebagai pendorong tumbuhnya perhatian
dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggarakan
pendidikan yang bermutu.
-
86
4.1.4.4. Mediator (Mediatory)
Proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai mediator yang
berfungsi menjalin kerja sama dengan masyarakat berikut
penuturan dari beberapa narasumber mengenai bentuk
kegiatan yang dilakukan komite sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak dalam merealisasikan
program kerjanya, penuturan komite sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak,
“kami melaksanakan yang sudah saya jelaskan.
Intinya saya sebagai penyambung, membina
hubungan dan kerjsama dengan stakeholders
pendidikan sekolah ini , menjalin kerja sama
dengan usaha dan lembaga lain, (wawancara, 25
Maret 2016)”.
Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1
Sayung Demak,
“ya melakukan, walaupun baru beberapa instansi
yang dijalin hubungan dengan dunia usaha atau
industri, saya kira perlu terobosan lagi, memang
melihat pengurus komite sudah gigih dalam
menjalin hubungan dengan stakeholders
pendidikan untuk memajukan sekolah ini,
(wawancara, 25 Maret 2016)”.
Dalam merealisasikan peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung sebagai mediator yang
berfungsi menampung dan menganalisis aspirasi, ide,
tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang
diajukan masyarakat.
Hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa proses
kinerja komite sekolah dalam pelaksanaannya masih
banyak kekurangan dan kurang maksimal.
Dibuktikannya komite sekolah tidak mempunyai
-
87
perencanaan program jangka pendek dan program jangka
panjang, proses pelaksanaan program dilakukan secara
insindental tanpa mengacu pada perencanaan, komite
sekolah dalam pengarsipan dokumen dan administasi
mengikuti pihak sekolah. Komite sekolah melakukan
kegiatan secara insindental contoh rapat pleno,
pertemuan dengan orang tua dan masyarakat, diskusi
dengan pihak sekolah, komite sekolah hanya menerima
laporan penyusunan RKAS, dokumen, arsip, dan hasil
ujian akhir.
4.1.5. Produk kinerja komite sekolah dalam
peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari
1 Sayung Demak
Product evaluation (Evaluasi Produk) ialah untuk
melayani daur ulang suatu keputusan dalam program,
dari evaluasi produk diharapkan dapat membantu
pimpinan proyek dalam mengambil suatu keputusan
terkait program yang sedang terlaksana, apakah program
tersebut dilanjutkan, berakhir, ataukah ada keputusan
lainnya. Keputusan ini juga dapat membantu untuk
membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil
yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah
program itu berjalan. Evaluasi produk diarahkan pada
hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada
masukan mentah.
Evaluasi produk dalam penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan ketercapaian proses
merealisasikan peran dan fungsi komite SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi
pertimbangan (advisory), pendukung (supporting),
pengontrol (controlling), dan mediator.
-
88
4.1.5.1. Pemberi pertimbangan (advisory)
Hasil proses realisasi peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pemberi
pertimbangan (advisory) berikut penuturan dari beberapa
narasumber mengenai hasil kegiatan yang dilakukan
komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak.
Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1
Sayung Demak,
“ya hasilnya baik... meskipun cara memperoleh
data-data hanya meminta dari sekolahan, yang
kemudian mereka analisis ternyata masukan
dan pertimbangan mereka dapat kami terima
serta dapat saya gunakan sebagai bahan
masukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten,
(wawancara, 25 maret 2016)”.
Penuturan dari ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari
1 Sayung Demak,
“Hasilnya baik, karena usulan serta masukan dari
kami mendapat respon dan bisa diterima pihak
sekolah, (wawancara, 25 Maret 2016)”.
Komite sekolah memberikan pertimbangan disaat
pertemuan rapat pleno, pertemuan pihak sekolah dengan
orang tua serta masyarakat. Dalam pertemuan terjadi
proses dialog dan penyampaian aspirasi dari orang tua
dan masyarakat dalam proses pelaksanaan pendidikan
sekolah di SD N Purwosari 1 Sayung. Pada saat rapat
pleno antara komite sekolah dan pihak sekolah, komite
sekolah memberikan pertimbangan keputusan terkait
pelaksanaan program sekolah baik internal dan eksternal
sekolah.
Hasil rapat pleno dan pertemuan dengan pihak
orang tua dan masyarakat diantaranya aspirasi orang tua
-
89
dan masyarakat berupa saran dan kritik terhadap kinerja
komite sekolah dan pihak sekolah baik internal (program
sekolah, pembelajaran, pelayanan sekolah, serta
pelaksanaan kegiatan sekolah) maupun eksternal
(hubungan sekolah dengan stakeholder, orang tua,
masyarakat, kerjasama dengan instansi pemerintah
maupun swasta).
4.1.5.2. Pendukung (supporting)
Hasil realisasikan peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagi pendukung
(supporting) yang berfungsi sebagai pendorong orang tua
dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan,
berikut penuturan dari beberapa narasumber mengenai
hasil kegiatan yang dilakukan komite sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak, dalam merealisasikan
program kerjanya sebagai pendorong orang tua dan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan.
Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1
Sayung Demak,
“saya kira usahanya sudah optimal, namun
hasilnya kurang optimal, misalnya target untuk
mendapatkan orang tua asuh balum dapat
terpenuhi, orang-orang yang diundang banyak
tidak hadir, (wawancara, 25 Maret 2016)”.
Penuturan dari ketua komite sekolah SD Negeri Purwosari
1 Sayung Demak yaitu sebagai berikut:
“ya... hasilnya belum optimal, belum sesuai apa
yang kami harapkan, padahal kami sudah
berusaha semaksimal mungkin, (wawancara, 25
Maret 2016)”.
-
90
Hasil realisasikan peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pendukung
(supporting) dan berfungsi sebagai pendorong tumbuhnya
perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
4.1.5.3. Pengontrol (controlling)
Hasil realisasi peran dan fungsi komite SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak sebagai pengontrol
(controlling) dalam fungsi pelaksana evaluasi dan
pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan berikut
penuturan dari beberapa narasumber mengenai hasil
kegiatan yang dilakukan Komite Sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak dalam merealisasikan
program kerjanya sabagai pelaksana evaluasi dan
pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan. Penuturan
ketua komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,
“walau kami belum dapat melaksanakan setiap
hari, hasilnya sangat positif, dapat menghilangkan
kesan kami seperti LSM, keakraban dengan pihak
sekolah dapat terjalin dengan baik, (wawancara,
23 Maret 2016)”.
Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1
Sayung Demak,
“hasilnya baik, dapat terjalin kerjasama, dan saya
rasa hasil akan lebih baik lagi, bila dari komite
setiap hari ada yang datang ke sekolahan,
(wawancara, 25 Maret 2016)
4.1.5.4. Mediator (Mediatory)
Deskripsi hasil merealisasikan peran dan fungsi
komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai
-
91
mediator yang berfungsi penjalinan kerjasama dengan
masyarakat berikut penuturan dari beberapa narasumber
mengenai hasil kegiatan yang dilakukan komite sekolah
SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak, dalam menjalin
kerjasama dengan masyarakat. Penuturan dari ketua
komite SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak,
“belum semua dapat kami lakukan sesuai
rencana, saya akui sangat sulit untuk menjalin
kerjasama dengan masyarakat, khususnya dengan
dunia usaha, bahkan mereka merasa tidak butuh,
(wawancara, 25 Maret 2016)”.
Penuturan dari kepala sekolah SD Negeri Purwosari 1
Sayung Demak,
“Hasilnya kurang optimal... ya itu tadi baru
sedikit, (wawancara, 25 Maret 2016)”.
Deskripsi hasil realisasi peran dan fungsi komite sekolah
SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai mediator
yang berfungsi menampung dan menganalisa aspirasi,
ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang
diajukan oleh masyarakat.
4.1.5.5. Hambatan Komite Sekolah
Hambatan yang dihadapi komite sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung Demak dalam merealisasikan peran
dan fungsi komite sebagai pendorong orang tua dan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan,
berikut penuturan dari beberapa nara sumber; menurut
Kepala Sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung sebagai
berikut:
“hambatannya adalah sulit untuk menghadirkan beliau-beliau yang diundang dengan berbagai alasan”(wawancara tanggal 25 Maret 2016)”.
Komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak
menambahkan:
-
92
“...sulit mencari waktu yang dapat menghadirkan orang-orang yang diundang secara bersama-sama, termasuk anggota komite sekolah yang lainpun juga sama”(wawancara 25 Maret 2016).
Hasil penelitian yang menjadikan hambatan komite
sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak
diantaranya komite juga tidak mempunyai rencana
program yang komprehensif dalam pelaksanaan kinerja
dalam program komite sebagai kutipan pernyataan kepala
sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai
berikut:
“... benar, beberapa tahun ini komite mempunyai kendala dalam pelaksanaan kinerjanya, karena tidak ada perencanaan program bersama sekolah, semua agenda yang dilakukan masih bersifat insidental, sehingga mempengaruhi pelaksanaan program” (wawancara tanggal 26 Maret 2016).
Faktor lain yang menjadi kendala yaitu komite tidak
diberikan sosialisasi dan pelatihan tentang tugas dan
fungsi sebagai komite sekolah oleh di Dinas Pendidikan
Kabupaten Demak. Sesuai yang dikemukakan oleh ketua
komite sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak
sebagai berikut:
“Seluruh pengurus dipilih melalui rapat pleno dan kami mempunyai anggota dan susunan
pengurus, akan tetapi dalam proses kinerja kami masih mengalami kendala karena tidak ada sosialisasi dan pelatihan tentang komite
yang didasarkan pada Kemendikasn Nomor: 044/U/2002 tugas dan fungsi komite yang
ideal”(wawancara tanggal 25 Maret 2016).
Berdasarkan deskripsi diatas bahwa hambatan
yang dialami oleh komite sekolah SD Negeri Purwosari 1
Sayung Demak sangat krusial, karena komite hanya
-
93
menerima materi tentang Kemendiknas Nomor:
044/U/2002 tentang kinerja tugas dan fungsi Komite
Sekolah, tidak ada sosialisasi dan pelatihan yang
mendukung sumber daya manusia komite sekolah yang
maksimal.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Konteks kinerja komite sekolah dalam
peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari
1 Sayung Demak
Era otonomi satuan pendidikan SD Negeri
Purwosari 1 Sayung memiliki peluang untuk
meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, apabila
peranan komite sekolah sebagai salah satu stakeholder
dapat menunjukkan kinerjanya sesuai dengan UU Nomor
20 Tahun 2003 pasal 56. Jika komite sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung sudah dapat melaksanakan keempat
peranannya itu dengan baik, maka diasumsikan bahwa
komite sekolah tersebut dapat memberikan dampak
terhadap mutu pendidikan di SD Negeri Purwosari 1
Sayung.
Tujuan Evaluasi Konteks adalah untuk
mengumpulkan dan menganalisis faktor-faktor yang
melatarbelakangi kinerja komite sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung. Secara garis besar menurut teori,
faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor
kemampuan (ability) dan faktor motivasi yang didukung
program baik program jangka pendek, menengan maupun
jangka panjang.
a. Kemampuan
Faktor kemampuan terdiri dari kemampuan potensi
(IQ) dan kemampuan realita (Pendidikan). Sesuai hasil
penelitian bahwa sumber daya manusia komite SD Negeri
-
94
Purwosari 1 dari 9 orang anggota, 6 orang berijazah
sarjana, 3 orang berijazah SMA. Dengan kondisi tersebut
secara potensial dan realita kemampuan, komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung mempunyai kemampuan
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai komite
sekolah. Oleh karena itu struktur organisasi komite
sekolah SD Negeri Purwosari 1 Sayung perlu
menempatkan posisi tugas yang sesuai dengan
keahliannya.
b. Motivasi
Faktor motivasi terbentuk dari sikap (attitude)
seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation)
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri
pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap
mental merupakan kondisi mental yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja. Untuk
mendapatkan motivasi kerja dalam organisasi
membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang
meliputi aspek kompensasi, imbalan, promosi, dan lain-
lainnya. Ada tiga model untuk mendapatkan motivasi
kerja yaitu model tradisional, model hubungan manusia
dan model sumber daya manusia. Model tradisional
mengemukakan bahwa untuk memotivasi manusia agar
bekerja meningkat dilakukan dengan mengakui
kebutuhan sosial manusia dengan membuat mereka
berguna dan penting. Model sumberdaya manusia
mengemukakan bahwan manusia dimotivasi oleh banyak
faktor bukan hanya uang atau barang ataupun
keingingan dan kepuasan tetapi juga kebutuhan akan
pencapaian dan pekerjaan, berarti kecenderungan
memperoleh kepuasan dari prestasi.
-
95
4.2.2. Input kinerja komite sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung
Manajemen sebagai suati proses tertentu, yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan merencanakan (Planning),
mengorganisasikan (organizing), melaksanakan
(actuating), dan mengendalikan (controlling) manusia dan
sumberdaya lainnya, yang kesemuanya itu dilakukan
untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi. Pemberdayaan sumberdaya manusia menjadi
menjadi suatu hal yang sangat signifikan, strategis dan
komprehenshif bagi setiap proses aktivitas organisasi
dalam mewujudkan kinerja sebagaimana yang
diharapkan. Pemberdayaan merupakan suatu proses
untuk menjadikan orang menjadi lebih berdaya atau lebih
berkemampuan untuk memanfaatkan fasilitas yang
mendukung kinerja serta dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi dalam pelaksanaan kerja, dengan cara
mengoptimalkan fungsi dan kegunaan fasilitas yang
tesedia, sehingga menumbuhkan rasa tanggungjawab
dengan bekerja yang sebaik-baiknya. Kualitas SDM
sangat ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu
pendidikan dan kesehatan. Kualitas sumberdaya
manusia, salah satunya ditentukan oleh faktor
pendidikan. Sehingga faktor pendidikan mempunyai
peranan yang sangat penting dan strategis dalam
menentukan kemajuan dan keberhasilan suatu kerja.
4.2.3. Proses kinerja komite sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung
Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh
seseorang atau kelompok sesuai dengan tugas dan
fungsinya atau melakukan suatu kegiatan dan
menyempurnakan sesuai dengan tanggungjawabnya
dengan hasil seperti yang diharapkan.
-
96
Proses evaluation (evaluasi proses) dalam model
CIPP diarahkan untuk mengetahui sebarapa baik
kegiatan yang dilaksanakan, apakah program terlaksana
sesuai dengan rencana atau tidak. Evaluasi prosse juga
digunakan untuk mendeteksi atau memperdiksi
rancangan prosedur atau rancangan pelaksanaan selama
tahap implementasi, menyediakan informasi untuk
keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip
prosedur yang telah terjadi.
Evaluasi proses dalam penelitian ini merupakan
upaya mendiskripsikan pelaksanaan rancangan prosedur
yaitu proses merealisasikan peran dan fungsi komite SD
Negeri Purwosari 1 Sayung sebagai pemberi pertim-
bangan (advisory), pendukung (supporting), pengontrol
(controlling), dan mediator.
4.2.4. Produk kinerja komite sekolah SD Negeri
Purwosari 1 Sayung
Product evaluation (Evaluasi produk) ialah untuk
melayani daur ulang suatu keputusan dalam program.
dari evaluasi produk diharapkan dapat membantu
pimpinan proyek dalam mengambil suatu keputusan
terkait program yang sedang terlaksana, apakah program
tersebut dilanjutkan, berakhir, ataukah ada keputusan
lainnya. Keputusan ini juga dapat membantu untuk
membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil
yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah
program itu berjalan. Evaluasi produk diarahkan pada
hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada
masukan mentah.
Hasil penelitian menunjukkan produk yang
dihasilkan komite sebagai badan pertimbangan yaitu
keputusan-keputusan terkait dengan program sekolah
dan sosialisasi program sekolah, penyusunan RKAS,
-
97
pembangunan dan pemeliharaan gedung sekolah,
pelaksanaan kegiatan sekolah yaitu kurikulum,
pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler.
4.2.5. Hambatan Komite Sekolah
Berdasarkan penelitan faktor kendala yang dialami
komite sekolah sangat krusial, kinerja komite sekolah SD
Negeri Purwosari 1 Sayung Demak masih bersifat
insidental dan hanya berjalan pada kegiatan-kegiatan
rutinitas program yang persemester, dalam pelaksanaan
program hanya direncanakan dan dilaksanakan secara
insidental dan praktis, tidak ada perencanaan matang
dalam jangka panjang, pendek dan menengah.
Dalam pelaksanaan kinerja komite sekolah hanya
berjalan secara insidental, kendala dalam partisipasi
beberapa pengurus komite dan masyarakat dalam
perannya, dan kurangnya pengetahuan tentang fungsi
dan peran komite dari masing-masing pengurus, sehingga
mempengaruhi pelaksanaan program kinerja komite
sekolah yang kurang maksimal. komite juga minta
bantuan Dinas Pendidikan Kabupaten untuk memberikan
sosialisasi dan pelatihan komite sekolah.
4.2.6 Implikasi Terapan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan,
dapat dikemukakan implikasi terapan berupa saran-saran
yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kinerja
komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di
SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak sebagai berikut:
1. Bagi Komite Sekolah
Komite Sekolah diharapkan dapat melaksanakan
perannya dengan berpedoman pada Kepmendiknas
Nomor: 044/U/2002. Hal yang dapat dilakukan adalah: a)
upaya meningkatkan peran dan fungsinya, b) mengga-
-
98
lang dana yang berasal stakeholder guna kepentingan
pendidikan, c) senantiasa melakukan kontrol terhadap
sekolah baik tentang hasil pendidikan, pelaksanaan
kebijakan sekolah maupun pengelolaan keuangan agar
benar-benar terjamin transparansi dan akuntabilitasnya,
d) berusaha memberdayakan sumber daya yang ada di
masyarakat sekitar sekolah dengan melakukan kegiatan
inovatif guna mengembangkan sekolah.
2. Bagi sekolah (Kepala sekolah dan guru)
Kepala sekolah disarankan untuk memberikan
imbalan kepada komite sekolah dengan tujuan dapat
memunculkan komitmen kerja komite, dan diharapkan
kepala sekolah selalu koordinasi dengan komite sekolah
ketika mengalami kendala dalam meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah.
3. Bagi Pemerintah (Dinas Pendidikan)
Pemerintah yang dalam hal ini Dinas Pendidikan
Kabupaten Demak hendaknya: 1) Memberikan sosialisasi
kepada semua pengurus komite sekolah pada satuan
pendidikan tentang tugas, peranan dan fungsinya dalam
meningkatkan mutu pendidikan, karena selama ini belum
semua pengurus komite sekolah memahami tugas, peran
dan fungsinya yang disebabkan karena ketidaktahuan
anggota komite sekolah, 2) Mengevaluasi kinerja komite
sekolah.