bab iv hasil penelitian dan pembahasaneprints.ums.ac.id/43164/5/bab iv.pdf · achmad yasin saputra,...
TRANSCRIPT
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Latar Penelitian
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penulis di SD Muhammadiyah 22 Sruni
Surakarta, yang beralamatkan di Jalan Samudra Pasai 2 RT 01 / Rw 20,
Sruni, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta. SD Muhammadiyah 22 merupakan
sekolah unggulan terbukti dengan akreditasi A (sangat baik) yang ditetapkan
pada tahun 2003. Lokasi SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarata berlokasi
sangat strategis hal ini dikarena SD Muhammadiyah 22 terletak ditengah-
tengah pemukiman masyarakat.
Profil Sekolah
Nama Sekolah : SD Muhammadiyah 22 Sruni
Alamat dan No. Telp Lengkap : Jl. Samudra Pasai 2 RT 01 / Rw 20,
Sruni, Kadipiro, Banjarsari,
Surakarta 57136/ Telp.
(0271)7083604
NPSN/NSS : 20328182 / 102036105084
Status Sekolah : Sekolah potensial / RSSN / SSN /
RSBI / SBI *)
Jenjang Akreditasi : A tahun 2013
Tahun Didirikan : 1966
Badan Hukum : E-1/I-33/1978
Kepemilikan Tanah dan Bangunan : Milik Sendiri
Luas Tanah : 1109 m2
Luas Seluruh Bangunan : 475 m2
36
2. Sarana Prasarana
SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta memiliki beberapa ruangan , yaitu :
a. Ruang kelas sebanyak 12.
b. Ruang penunjang yang terdiri dari perpustakaan, UKS, Gudang,
mushola, dan koperasi yang lokasinya menjadi satu dengan ruang
guru.
c. Ruang kantor yang terdiri dari ruang guru laki-laki yang terpisah
dengan ruang guru perempuan, ada juga ruang kepala sekolah ruang
tersebut juga digunakan untuk menerima tamu dari luar baik dari
sekolah lain, orang tua siswa dll.
3. Personalia SD Muhammadiyah 22 Sruni
Guru dan karyawan SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta
Tabel 4.1 Data Guru SD Muhamamdiyah 22 Sruni Surakarta
No Nama Jabatan 1. Muzaini, S.Ag, S.PdSD, MM Kepala Sekolah 2. Sarji, S.Pd Guru Kelas IV A 3. Markamah, S.Pd Guru Kelas I A 4. Iman Rosani Guru Kelas II B 5. Larmi, S.Pd SD Guru Kelas IV B 6. Murtini, S.Pd Guru Kelas V B 7. Fatimah, S.Pd I Guru Kelas I B 8. Puji Rahayu Guru Kelas II B 9. Widyaningrum Yudi R, S. Pd Guru Kelas IV B 10. Yanuar Isa M, S.Sos I Guru Kelas II A 11. Eka Prismantara, S.Pd Guru Kelas V A 12. Rahmita Rosadi, S.Pd Guru Kelas II A 13. Ahmad Samsudin Guru Kelas VI A 14. Endang Nur Mujiastuti, S.PdI Guru PAI 15. Luluk Lailatul Farida, S.PdI Guru PAI 16. Achmad Yasin Saputra, S.Pd Guru Penjaskes 17. Hana Sri Kusuma Wardhani Guru Bahasa Inggris 18. Siska Yuliyanti Guru Wiyata Bakti 19. Binar Vina Indri Hapsari, S.Sos Tata Usaha 20. Neni Yuniati, A.Md Tata Usaha 21. Ali Muchson Penjaga Sekolah
37
4. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi:
Menjadi lembaga pendidikan yang islami dengan mewujudkan sumber
daya yang cerdas, terampil, sehat dan unggul dalam prestasi.
b. Misi :
1) Menyelenggarakan pendidikan islami yang unggul dan prestasi
2) Mengembangkan budaya hidup cerdas, terampil dan sehat.
3) Meningkatkan kemampuan sumberdaya untuk terbentuknya siswa
yang cerdas, terampil, sehat dan berprestasi.
c. Strategi :
1) Pembibitan tim murid lomba akademis atau non academia
2) Pembentukan Tim guru pelatih
3) Pengenalan alata teknologi modern
4) Pembelajaran di luar kelas (outbound)
5) Praktik keagamaan secara rutin
B. Deskripsi Kondisi Prasiklus
Kegiatan prasiklus dilakukan sebelum penelitian hal ini bertujuan untuk
memperoleh fakta di lapangan dan untuk penulis menentukan fokus penelitian
dalam pembelajaran. Observasi prasiklus dilakukan melalui kegiatan
wawancara pada siswa kelas IV, wawancara dengan guru kelas IV dan penulis
mengikuti pembelajaran Matematika kelas.
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan prasiklus di SD
Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta, yaitu sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih konvensional.
2. Kebanyakan siswa menganggap belajar matematika itu membosankan.
3. Antusiasme siswa dalam pembelajaran masih kurang.
4. Minat siswa dalam membaca buku khususnya materi matematika masih
rendah.
5. Keaktifan siswa dalam pembelajaran masih kurang.
6. Siswa kurang konsentrasi pada saat mengikuti pembelajaran.
38
7. Media yang digunakan guru kurang mendukung.
8. Siswa merasa kurang percaya diri dalam mengerjakan soal matematika di
depan kelas.
Berdasarkan permasalahan yang telas diuraikan di atas, maka dapat
disimpukan faktor utama yang menyebabkan hasil belajar siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta kurang dari KKM ≥ 65 adalah
pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru terkesan kurang menarik
sehingga terlihat membosankan bagi siswa.
Kurangnya hasil belajar operasi hitung bilangan bulat dapat dilihat dari daftar
nilai pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Daftar Nilai Siswa kelas IV Kegiatan Prasiklus
No Nama KKM Nilai Pra
Siklus Keterangan
1 Adelia Clareza Putri 65 40 Belum Tuntas
2 Aisyah Nur Hasanah 65 100 Tuntas
3 Akmal Putra Satrio Wibowo 65 60 Belum Tuntas
4 Aldo Imawan 65 60 Belum Tuntas
5 Anggia Dwi Retno 65 47 Belum Tuntas
6 Anisa Nur Fatihah 65 60 BelumTuntas
7 Bagus Adi Lutfi 65 67 Tuntas
8 Bintang Hugo Setiawan 65 100 Tuntas
9 Chelsia Alivvia 65 34 Belum Tuntas
10 Dania Peta Berlianti 65 54 Belum Tuntas
11 Elisa Oktavia Putri 65 54 Belum Tuntas
12 Fauzan Al- Anshory 65 20 Belum Tuntas
13 Frahma andreansyah 65 47 Belum Tuntas
14 Hasna Amelia 65 54 Belum Tuntas
15 Ilham Raditya Putra 65 34 Belum Tuntas
16 Lutfiah Ulima Jawwad 65 47 Belum Tuntas
39
17 Muhammad Kevin Fahrezy 65 67 Tuntas
18 Muhammad Bihantoro 65 14 Belum Tuntas
19 Muhammad Ridwan 65 87 Tuntas
20 Muhammad Rosyid Adiansyah 65 67 Tuntas
21 Nabila Sasya Anggita 65 40 Belum Tuntas
22 Naufal Muhammad Rizqi 65 54 Belum Tuntas
23 Satria Dwi Maulana 65 14 Belum Tuntas
24 Sidiq Nur Rochman 65 67 Tuntas
25 Valentin Nur Khasanah 65 67 Tuntas
26 Van Munchen Holen N 65 60 Belum Tuntas
27 Zahratul Jannah 65 47 Belum Tuntas
28 Zakiya Jamila Khusnul
Khotimah 65 54 Belum Tuntas
29 Yogi Parma Saputra 65 14 Belum Tuntas
30 Muhammad Rafi Akbar 65 80 Tuntas
31 Alan Setiawan 65 67 Tuntas
Jumlah 1674
Nilai rata-rata kelas 54
Prosentase siswa yang mencapai KKM ≥ 65 =
10
31�100% = 32.3%
Gambar 4.1 Grafik Prosentase Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Pra Siklus
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Tuntas Belum Tuntas
40
Dilihat dari tabel dan grafik nilai siswa pada tahap prasiklus maka dapat
disimpulkan bahwa dari 31 siswa di kelas IV SD Muhammadiyah 22 hanya 10
siswa atau 32.3% yang mendapat hasil belajar lebih dari KKM ≥ 65.
Sedangkan siswa yang mendapat hasil belajar kurang dari KKM ≥ 65
sebanyak 21 siswa atau 67.7% dengan nilai rata-rata kelas 54.
Melihat permasalahan banyak siswa yang mempunyai hasil belajar
kurang dari KKM ≥ 65, pada pembelajaran Matematika diharapkan dengan
metode pembelajaran kontekstual akan bisa meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Melalui
pembelajaran kontekstual akan membantu siswa dalam proses penanaman ilmu
matematika yang semula bersifat abstrak menjadi konkret. Selain itu, siswa
akan merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika
sehingga tidak membuat mereka berpikir bahwa belajar matematika itu
membosankan.
C. Deskripsi Hasil Siklus I
Pada siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu
kurang lebih 1 x 35 menit setiap pertemuannya. Siklus 1 pertemuan ke 1
dilakukan pada hari selasa tanggal 22 Maret 2016 dan siklus 1 pertemuan ke 2
dilakukan pada hari kamis tanggal 24 Maret 2016 Setiap pertemuan diikuti
oleh siswa kelas IV sebanyak 31 siswa. Adapun tahapan yang dilaksanakan
dalam siklus I adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan I
a. Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan tindakan terlebih dahulu yaitu pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berfungsi sebagai pedoman
melakukan tindakan yang dilakukan oleh penulis dan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Pada pembuatan RPP penulis
berdiskusi dengan guru, dan melihat dari data yang telah didapatkan pada
kegiatan prasiklus mengidentifikasi masalah yang ada dalam kegiatan
tersebut yang menyebabkan banyak siswa mendapatkan hasil belajar
41
kurang dari KKM ≥ 65 dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.
Pada tahap perecanaan tindakan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Mengidentifikasi masalah belajar siswa terutama dalam proses
pembelajaran bilangan bulat.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3) Menyiapkan media gambar bilangan bulat, papan rumpang dan
cerita untuk proses pembelajaran.
4) Menyiapkan soal evaluasi yang akan diberikan di akhir
pembelajaran guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai
materi bilangan bulat yang diajarkan oleh guru.
5) Menyiapkan lembar observasi dan penilaian yang akan digunakan
dalam pembelajaran mengurutkan dan membandingkan bilangan
bulat.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan guru mengucap salam dan
meminta ketua kelas untuk memimpin doa guna mengawali
pembelajaran, kemudian guru melakukan presensi kehadiran siswa
untuk mengetahui berapa jumlah siswa yang hadir mengikuti
pembelajaran. Untuk mengingatkan siswa dengan pembelajaran yang
dilkukan kemarin guru melakukan apersepsi, lalu guru memberi
motivasi ke siswanya agar semangat dan berkonsentrasi dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dan untuk
mengetahui apa yang akan siswa pelajari hari ini guru menjelaskan
kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini dan menyampaikan tujuan
yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang
sederhana dan dapat dipahami siswa.
42
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti terbagi menjadi 3 tahap yaitu eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi memiliki tujuan untuk
mengali pengetahuan awal siswa dengan mendengarkan pendapat
siswa dan menggabungkannya dengan pengetahuan baru dan benar.
Pada saat kegiatan eksplorasi guru memberikan pertanyaan tentang
apa itu bilangan bulat dan dimana kita dapat menemukan bilangan
bulat di kehidupan sehari-hari kepada siswa dan siswa menyampaikan
pendapat-pendapatnya, lalu guru menjelaskan apa itu bilangan bulat
sebenarnya dan dimana saja kita dapat menjumpai bilangan bulat
dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan elaborasi siswa melihat gambar bilangan bulat yang
pegang oleh guru dan membaca bersama-sama, setelah itu guru
menggunakan papan bilangan bulat didepan kelas untuk membangun
konsep dasar bilangan bulat dalam diri anak. Siswa menyalin dalam
buku catatan mereka papan bilangan bulat tersebut. Siswa
mendengarkan penjelasan dari guru mengenai papan bilangan bulat.
Siswa melihat guru menyelesaikan 1 contoh soal mengurutkan
bilangan bulat. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
cara membandingkan bilangan bulat. Guru membuat soal berupa
melengkapi bilangan bulat dalam papan rumpang dan memasangkan
lambang perbandingan dengan tepat, siswa menyalin di buku dan
mengerjakannya.
Pada kegiatan konfirmasi setelah siswa selesai mengerjakan soal
dari guru, lalu guru meminta siswa menuliskan jawabannya ke depan
kelas. Siswa yang lain menanggapi jawaban dari temannya benar atau
salah jawaban yang diberikan. Kemudian guru mempertegas jawaban
dari soal yang dkerjakan oleh siswa. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Setelah itu guru menyimpulkan mengenai apa saja yang telah
dibahas.
43
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan
belajar yang telah dilakukan yang bertujuan untuk menguatkan daya
ingat siswa. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa
setelah mengikuti pembelajaran guru memberikan soal evaluasi yang
dikerjakan secara individu kepada siswa. Kemudian guru bersama
siswa membahas soal evaluasi tersebut, guru memberikan penilaian
terhadap soal evaluasi yang telah dikerjakan dan memberikan
penghargaan pada siswa yang mendapat nilai sempurna. Lalu guru
memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah dengan tujuan supaya
siswa di rumah belajar dan mengulang lagi apa yang telah diajarkan.
Guru menginformasikan mengenai materi pembelajaran selanjutnya
supaya siswa dapat mempersiapkan terlebih dahulu, dan agar dapat
dengan mudah mengikuti pelajaran yang akan datang. Untuk yang
terakhir guru dan siswa berdoa untuk menutup pembelajaran.
c. Observasi Tindakan
Observasi atau pengamatan dilakukan pada saat proses
pembelajaran sedang berlangsung. Penulis dalam melaksanakan
pengamatan terhadap proses pembelajaran mengadakan kolaborasi
dengan guru kelas dan pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan
instrumen monitoring sebagai alat bantu berupa lembar observasi dan
foto. Tujuan dari dilaksanakannya pengamatan adalah untuk memperoleh
data mengenai kesesuaian pelaksanaan proses pembelajaran dengan
konpetensi dasar yang akan dicapai yaitu mengurutkan bilangan bulat.
Adapun tujuan pokok dari penelitan ini adalah untuk mengetahui
keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran operasi
hitung bilangan bulat melalui model pembelajaran kontekstual.
Dalam pengamatan penulis tidak hanya ditujukan pada kegiatan
atau proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, namun juga pada
aspek partisipasi siswa dan bagaimana siswa menerima proses
44
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Uraian observasi pada siklus
I pertemuan I sebagai berikut :
Siklus I pertemuan I dilaksanakan pembelajaran bilangan bulat
dengan kompetensi dasar mengurutkan bilangan bulat. Hasil pengamatan
pada siklus I yaitu :
1) Tindak Mengajar Guru
Dalam melakukan setiap tahap-tahap kegiatan pembelajaran
guru selalu melakukan dengan sebaik mungkin. Dalam kegiatan
apersepsi yang diberikan guru berjalan belum cukup baik. Belum
adanya tahap menyampaikan motivasi pada siswa masih kurang.
Tidak adanya ice breaking. Guru menyampaikan materi terlalu cepat,
oleh karena itu masih bnyak siswa yang urang paham dengan materi
mengurutkan bilangan bulat. Pengendalian kelas oleh guru dirasa
kurang. Guru dalam menyampaikan aturan strategi make a much
dirasa masih kurang. Dalam membuat kesimpulan guru kurang
melibatkan siswa. Belum adanya kegiatan refleksi.
2) Tindak Belajar Siswa
Dalam kegiatan apersepsi siswa mampu menjawab semua
pertanyaan yang ditanyakan oleh guru. Siswa terkesan ramai pada saat
guru menjelaskan materi bilangan bulat. Pada saat kegiatan make a
much siswa terlihat antusias tetapi banyak yang salah karena kurang
mengetahui aturannya.
3) Hasil Belajar
Berikut ini adalah pencapaian hasil belajar siswa dari
mengurutkan bilangan bulat pada siklus I pertemuan I dapat dilihat
pada tabel dibawah :
45
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa kelas IV Mengurutkan Bilangan Bulat
No Nama KKM Nilai Ket.
Adelia Clareza Putri 65 60 BT
2 Aisyah Nur Hasanah 65 90 T
3 Akmal Putra Satrio Wibowo 65 80 T
4 Aldo Imawan 65 74 T
5 Anggia Dwi Retno 65 54 BT
6 Anisa Nur Fatihah 65 67 T
7 Bagus Adi Lutfi 65 80 T
8 Bintang Hugo Setiawan 65 100 T
9 Chelsia Alivvia 65 47 BT
10 Dania Peta Berlianti 65 60 BT
11 Elisa Oktavia Putri 65 67 T
12 Fauzan Al- Anshory 65 47 BT
13 Frahma andreansyah 65 54 BT
14 Hasna Amelia 65 60 BT
15 Ilham Raditya Putra 65 47 BT
16 Lutfiah Ulima Jawwad 65 60 BT
17 Muhammad Kevin Fahrezy 65 74 T
18 Muhammad Bihantoro 65 54 BT
19 Muhammad Ridwan 65 87 T
20 Muhammad Rosyid Adiansyah 65 74 T
21 Nabila Sasya Anggita 65 67 T
22 Naufal Muhammad Rizqi 65 60 BT
23 Satria Dwi Maulana 65 54 BT
24 Sidiq Nur Rochman 65 74 T
25 Valentin Nur Khasanah 65 74 T
26 Van Munchen Holen N 65 67 T
27 Zahratul Jannah 65 60 BT
28 Zakiya Jamila Khusnul Khotimah
65 74 T
29 Yogi Parma Saputra 65 34 BT
30 Muhammad Rafi Akbar 65 87 T
31 Alan Setiawan 65 80 T
Jumlah 2067
Nilai rata-rata kelas 66,6
46
Ket: T : Tuntas
BT : Belum Tuntas
Prosentase siswa yang mencapai KKM ≥ 65 =
17
31�100% = 54,8%
Gambar 4.2 Grafik Prosentase Hasil Belajar Mengurutkan Bilangan Bulat
Dilihat dari tabel hasil belajar siswa pada siklus I Pertemuan I
dapat diketahui bahwa dalam pertemuan ini siswa yang memiliki hasil
belajar di atas KKM ≥ 65 atau bisa dikatakan tuntas adalah sebanyak
17 siswa (54,8%) dan siswa yang memiliki hasil belajar dibawah
KKM ≥ 65 atau dapat dikatakan belum tuntas sebanyak 14 siswa
(45,2%) dengan nilai rata-rata 66,6. Hasil belajar siswa dalam materi
bilangan bulat mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan
prosentase pencapaian hasil belajar pada kegiatan prasiklus, sehingga
dapat disimpulkan bahwa pada siklus I pertemuan I terjadi
peningkatan hasil belajar operasi hitung bilanagan bulat dan tindakan
akan dilanjutkan kepertemuan II.
d. Refleksi
Refleksi dari tindakan siklus I pertemuan I mendiskusikan hasil
observasi kelas yang telah didapat. Dalam kegiatan refleksi ini diperoleh
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
Tuntas Belum Tuntas
47
beberapa catatan sebagai bahan masukan untuk diperbaiki pada
pertemuan selanjutnya, yaitu :
1) Bagi siswa :
a) Siswa kurang aktif pada saat pembelajaran dan penggunaan media.
b) Siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.
c) Siswa ramai saat guru menjelaskan materi.
2) Bagi guru :
a) Guru belum memberiankan motivasi dan ice breaking oleh sebab
itu siswa kurang semangat belajar.
b) Guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi.
c) Guru kurang dalam penguasaan kelas sehingga sebagian besar
siswa ramai hinga menimbulkan kegaduhan dan berakibat
mengganggu konsentrasi siswa lainnya.
d) Guru kurang dalam tahapan kesimpulan.
e) Guru kurang dalam menjelaskan aturan dari strategi yang akan
digunakan.
Oleh karena itu perlu diadakan evaluasi terhadap tindakan siklus I
pertemuan I. Hal ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang
dihadapi pada siklus I pertemuan I dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Adapun tindakan perbaikan yaitu sebagai berikut :
1) Bagi Guru
a) Guru sebaiknya memberi memotivasi dan ice breaking terhadap
siswa, supaya siswa lebih semangat dalam proses pembelajaran.
b) Guru sebaiknya bisa menguasai kelas, supaya tercipta suasana yang
kondusif dalam proses pembelajaran.
c) Guru sebaiknya menjelaskan materi dengan perlahan supaya lebih
mudah dimengerti oleh siswa.
d) Guru sebaiknya menjelaskan aturan strategi yang akan digunakan
dengan baik.
e) Guru sebaiknya mengikutsertakan siswa dalam tahapan membuat
kesimpulan, supaya siswa lebih paham.
48
2) Bagi Siswa
a) Siswa sebaiknya lebih aktif dalam proses pembelajaran.
b) Siswa sebaiknya berkonsentrasi dan memperhatikan guru pada saat
menjelaskan materi.
2. Pertemuan II
a. Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan tindakan terlebih dahulu yaitu pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berfungsi sebagai pedoman
melakukan tindakan yang dilakukan oleh penulis dan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Pada pembuatan RPP penulis
berdiskusi dengan guru, dan melihat dari data yang telah didapatkan pada
kegiatan prasiklus mengidentifikasi masalah yang ada dalam kegiatan
tersebut yang menyebabkan banyak siswa mendapatkan hasil belajar
kurang dari KKM dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.
Pada tahap perecanaan tindakan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Mengidentifikasi masalah belajar siswa terutama dalam proses
pembelajaran bilangan bulat.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan.
4) Menyiapkan soal evaluasi yang akan diberikan di akhir
pembelajaran guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai
materi bilangan bulat yang diajarkan oleh guru.
5) Menyiapkan lembar observasi dan penilaian yang akan
digunakan dalam pembelajaran mengurutkan dan
membandingkan bilangan bulat
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan guru mengucap salam dan
meminta ketua kelas untuk memimpin doa guna mengawali
49
pembelajaran, kemudian guru melakukan presensi kehadiran siswa
untuk mengetahui berapa jumlah siswa yang hadir mengikuti
pembelajaran. Untuk mengingatkan siswa dengan pembelajaran yang
dilkukan kemarin guru melakukan apersepsi, lalu guru memberi
motivasi ke siswanya agar semangat dan berkonsentrasi dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dan untuk
mengetahui apa yang akan siswa pelajari hari ini guru menjelaskan
kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini dan menyampaikan tujuan
yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang
sederhana dan dapat dipahami siswa.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti terbagi menjadi 3 tahap yaitu eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi memiliki tujuan untuk
mengali pengetahuan awal siswa dengan mendengarkan pendapat
siswa dan menggabungkannya dengan pengetahuan baru dan benar.
Pada saat kegiatan eksplorasi guru memberikan pertanyaan tentang
penjumlahan bilangan kepada siswa, lalu siswa membaca buku
tentang penjumlahan bilangan bulat siswa dan menyampaikan
pendapat-pendapatnya, guru menjelaskan cara mengerjakan
penjumlahan bilangan bulat dengan papan garis bilangan.
Kegiatan elaborasi guru memberikah contoh soal penjumlahan
bilangan bulat dan siswa ingin mencoba menjawab maju dan
menunjukkan langkah-langkah penjumlan bilangan bulat dengan
diagram panah di papan garis bilangan. Guru membuat lantai garis
bilangan dan memberikan contoh langkah-langkah penjumlahan
blangan bulat dengan lantai garis bilangan.Siswa dibagi kedalam 8
kelompok. Siswa diberikan soal oleh guru yaitu menjumlahkan 2
bilangan bulat positif dan soal menjumlahkan 2 bilangan bulat negatif
dengan lantai garis bilangan
Pada kegiatan konfirmasi setelah siswa selesai mengerjakan soal
dari guru, guru meminta siswa menuliskan jawabannya ke depan
50
kelas. Siswa yang lain menanggapi jawaban dari temannya benar atau
salah jawaban yang diberikan. Kemudian guru membahas satu persatu
soal yang di kerjakan oleh siswa. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Setelah itu guru menyimpulkan mengenai apa saja yang telah dibahas
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan
kegiatan belajar yang telah dilakukan yang bertujuan untuk
menguatkan daya ingat siswa. Untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan siswa setelah mengikuti pembelajaran guru memberikan
soal evaluasi yang dikerjakan secara individu kepada siswa.
Kemudian guru bersama siswa membahas soal evaluasi tersebut, guru
memberikan penilaian terhadap soal evaluasi yang telah dikerjakan
dan memberikan penghargaan pada siswa yang mendapat nilai
sempurna. Lalu guru memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah
dengan tujuan supaya siswa di rumah belajar dan mengulang lagi apa
yang telah diajarkan. Guru menginformasikan mengenai materi
pembelajaran selanjutnya supaya siswa dapat mempersiapkan terlebih
dahulu, dan agar dapat dengan mudah mengikuti pelajaran yang akan
datang. Untuk yang trakhir guru dan siswa berdoa untuk menutup
pembelajaran
c. Observasi Tindakan
Observasi atau pengamatan dilakukan pada saat proses
pembelajaran sedang berlangsung. Penulis dalam melaksanakan
pengamatan terhadap proses pembelajaran mengadakan kolaborasi
dengan guru kelas dan pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan
instrumen monitoring sebagai alat bantu berupa lembar observasi dan
foto. Tujuan dari dilaksanakannya pengamatan adalah untuk memperoleh
data mengenai kesesuaian pelaksanaan proses pembelajaran dengan
konpetensi dasar yang akan dicapai yaitu mengurutkan bilangan bulat.
Adapun tujuan pokok dari penelitan ini adalah untuk mengetahui
51
keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran operasi
hitung bilangan bulat melalui model pembelajaran kontekstual.
Dalam pengamatan penulis tidak hanya ditujukan pada kegiatan
atau proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, namun juga pada
aspek partisipasi siswa dan bagaimana siswa menerima proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Uraian observasi pada siklus
I pertemuan II sebagai berikut :
Siklus I pertemuan II dilaksanakan pembelajaran bilangan bulat
dengan kompetensi dasar menjumlah bilangan bulat. Hasil pengamatan
pada siklus I yaitu :
1) Tindak Mengajar Guru
Dalam melakukan setiap tahap-tahap kegiatan pembelajaran
guru selalu melakukan dengan sebaik mungkin. Dalam kegiatan
apersepsi yang diberikan guru untuk meningkatan kesiapan siswa
menerima pelajaran sudah baik. Sudah ada tahap menyampaikan
motivasi pada siswa tetapi dirasa masih kurang baik. Sudah ada
tindakan ice breaking tetapi belum sepenuhnya dilaksanakan secara
baik. Guru menyampaikan materi sudah baik tapi kalimat yang
digunakan kurang komunikatif. Pengendalian kelas oleh guru cukup
baik. Guru dalam menyampaikan aturan strategi yang digunakan
sudah cukup baik. Dalam membuat kesimpulan guru kurang
melibatkan siswa. Sudah adanya kegiatan refleksi.
2) Tindak Belajar Siswa
Respon siswa terhadap tindakan yang dilakukan guru cukup
baik. Dalam kegiatan apersepsi siswa mampu menjawab semua
pertanyaan yang ditanyakan oleh guru. Pada saat guru memberi
motivasi siswa tidak memperhatikan. Siswa terkesan ramai pada saat
guru memberikan materi. Siswa kurang percaya diri dalam
menyelesaikan soal dengan media lantai bilangan bulat.
52
3) Hasil Belajar
Berikut ini adalah pencapaian hasil belajar siswa dari
menjumlahkan bilangan bulat pada siklus I pertemuan II dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Daftar Nilai Siswa kelas IV Menjumlah Bilangan Bulat
No Nama KKM Nilai Ket.
1 Adelia Clareza Putri 65 60 BT
2 Aisyah Nur Hasanah 65 100 T
3 Akmal Putra Satrio Wibowo 65 60 T
4 Aldo Imawan 65 60 T
5 Anggia Dwi Retno 65 67 BT
6 Anisa Nur Fatihah 65 74 T
7 Bagus Adi Lutfi 65 60 T
8 Bintang Hugo Setiawan 65 100 T
9 Chelsia Alivvia 65 67 BT
10 Dania Peta Berlianti 65 67 BT
11 Elisa Oktavia Putri 65 67 T
12 Fauzan Al- Anshory 65 67 BT
13 Frahma andreansyah 65 60 BT
14 Hasna Amelia 65 54 BT
15 Ilham Raditya Putra 65 60 BT
16 Lutfiah Ulima Jawwad 65 60 BT
17 Muhammad Kevin Fahrezy 65 80 T
18 Muhammad Bihantoro 65 67 BT
19 Muhammad Ridwan 65 100 T
20 Muhammad Rosyid Adiansyah 65 80 T
21 Nabila Sasya Anggita 65 74 T
22 Naufal Muhammad Rizqi 65 60 BT
23 Satria Dwi Maulana 65 60 BT
24 Sidiq Nur Rochman 65 87 T
25 Valentin Nur Khasanah 65 67 T
26 Van Munchen Holen N 65 60 BT
27 Zahratul Jannah 65 60 BT
28 Zakiya Jamila Khusnul Khotimah
65 80 T
53
29 Yogi Parma Saputra 65 60 BT
30 Muhammad Rafi Akbar 65 87 T
31 Alan Setiawan 65 74 T
Jumlah 2179
Nilai rata-rata kelas 70,2
Ket: T : Tuntas
BT : Belum Tuntas
Prosentase siswa yang mencapai KKM≥ 65 =
18
31�100% = 58%
Gambar 4.3 Grafik Prosentase Hasil Belajar Menjumlah Bilangan
Bulat Siklus
Dilihat dari tabel hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan II
dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki hasil belajar di atas KKM
≥ 65 atau bisa dikatakan tuntas adalah sebanyak 18 siswa (58%) dan
siswa yang memiliki hasil belajar dibawah KKM≥ 65 atau dapat
dikatakan belum tuntas sebanyak 13 siswa (42%) dengan nilai rata-
rata 70,2 . Hasil belajar siswa dalam materi bilangan bulat mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan prosentase pencapaian hasil
belajar pada pertemuan I, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
siklus I pertemuan II terjadi peningkatan hasil belajar operasi hitung
bilangan bulat. Penelitian pada siklus I harus dilanjutkan ke siklus II
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
Tuntas Belum Tuntas
54
untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil yang sesuai dengan
indikator pencapaian yang telah ditetapkan.
d. Refleksi
Refleksi dari tindakan siklus I pertemuan II mendiskusikan hasil
observasi kelas dan hasil belajar siswa yang telah didapat. Dalam
kegiatan refleksi ini diperoleh beberapa catatan sebagai bahan masukan
untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya , yaitu :
1) Bagi siswa :
a) Siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi.
b) Siswa ramai saat guru memberikan contoh menyelesaikan soal
menggunakan media lantai bilangan bulat.
2) Bagi guru :
a) Guru dalam memberiankan motivasi dan ice breaking kurang baik
oleh sebab itu siswa kurang semangat belajar.
b) Guru dalam menjelaskan materi menggunakan kalimat yang kurang
efektif.
c) Guru kurang dalam penguasaan kelas sehingga sebagian besar
siswa ramai hinga menimbulkan kegaduhan dan berakibat
mengganggu konsentrasi siswa lainnya hal ini terlihat pada saat
penyelesaian soal menggunakan media lantai bilangan bulat.
Oleh karena itu perlu diadakan evaluasi terhadap tindakan siklus I
pertemuan II. Hal ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang
dihadapi pada siklus I pertemuan II dan meningkatkan hasil belajar
siswa. Adapun tindakan perbaikan yaitu sebagai berikut :
1) Bagi Guru
a) Guru sebaiknya memotivasi dan memberi ice breaking siswa
dengan lebih baik, supaya siswa lebih semangat dalam proses
pembelajaran menceritakan tokoh idola siswa.
b) Guru sebaiknya bisa menguasai kelas, supaya tercipta suasana
yang kondusif dalam proses pembelajaran.
55
c) Guru sebaiknya menjelaskan materi dengan kalimat yang
efektive supaya lebih mudah dimengerti.
2) Bagi Siswa
a) Siswa sebaiknya berkonsentrasi dan memperhatikan guru pada
saat menjelaskan materi.
D. Deskripsi Hasil Siklus II
Pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu
kurang lebih 1 x 35 menit setiap pertemuannya. Siklus II pertemuan ke I
dilakukan pada hari selasa tanggal 29 maret 2016 dan siklus II pertemuan ke II
dilakukan pada hari kamis tanggal 31 maret 2016. Setiap pertemuan diikuti
oleh siswa kelas IV sebanyak 31 siswa. Adapun tahapan yang dilaksanakan
dalam siklus II adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan I
a. Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan tindakan terlebih dahulu yaitu pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berfungsi sebagai pedoman
melakukan tindakan yang dilakukan oleh penulis dan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Pada pembuatan RPP penulis
berdiskusi dengan guru, dan melihat dari data yang telah didapatkan pada
kegiatan prasiklus mengidentifikasi masalah yang ada dalam kegiatan
tersebut yang menyebabkan banyak siswa mendapatkan hasil belajar
kurang dari KKM dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.
Pada tahap perecanaan tindakan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Mengidentifikasi masalah belajar siswa terutama dalam proses
pembelajaran bilangan bulat.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan.
56
4) Menyiapkan soal evaluasi yang akan diberikan di akhir
pembelajaran guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai
materi bilangan bulat yang diajarkan oleh guru.
5) Menyiapkan lembar observasi dan penilaian yang akan
digunakan dalam pembelajaran mengurutkan dan
membandingkan bilangan bulat.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai dengan guru mengucap salam dan
meminta ketua kelas untuk memimpin doa guna mengawali
pembelajaran, kemudian guru melakukan presensi kehadiran siswa
untuk mengetahui berapa jumlah siswa yang hadir mengikuti
pembelajaran. Untuk mengingatkan siswa dengan pembelajaran yang
dilkukan kemarin guru melakukan apersepsi, lalu guru memberi
motivasi ke siswanya agar semangat dan berkonsentrasi dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dan untuk
mengetahui apa yang akan siswa pelajari hari ini guru menjelaskan
kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini dan menyampaikan tujuan
yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang
sederhana dan dapat dipahami siswa.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti terbagi menjadi 3 tahap yaitu eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi memiliki tujuan untuk
mengali pengetahuan awal siswa dengan mendengarkan pendapat
siswa dan menggabungkannya dengan pengetahuan baru dan benar.
Pada saat kegiatan eksplorasi guru bertanya pada siswa masalah
pengurangan bilangan bulat, lalu siswa membaca buku pengurangan
bilangan bulat. Siswa mencoba menjawab masalah dari guru.
Kemudian guru meluruskan dan memberikan penjelasan mengenai
jawaban dari siswa.
57
Kegiatan elaboasi contoh langkah-langkah mengerjakan
pengurangan bilangan bulat menggunakan anak tangga bilangan
bulat.kemudian guru melempar bola ke pada siswa dengan cara
menghadap ke belakang.Siswa yang terkena lemparan bola dari guru
maju dan menjawab soal yang sudah di siapkan oleh guru dengan
anak tangga bilangan bulat. Siswa dan guru membahas bersama-sama
soal yang telah dikerjakan. Siswa memperhatikan guru menjelaskan
lawan dari bilangan bulat dan menuliskan kalimat pengurangan ke
kalimat penjumlahan atau sebaliknya.
Pada kegiatan konfirmasi guru mempersiapkan gambar-gambar
tertutup di depan kelas yang berisi hadiah dan soal-soal. Siswa yang
terakhir memegang bola maju dan melemparkan bola ketemannya
dengaan menghadap membelakangi.Siswa yang terkena bola maju dan
memilih gambar yang berisi soal dari guru dan jika menjawab dengan
benar siswa berhak memilih gambar yang berisi hadiah.Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum dipahami. Setelah itu guru menyimpulkan mengenai apa
saja yang telah dibahas.
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan
belajar yang telah dilakukan yang bertujuan untuk menguatkan daya
ingat siswa. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa
setelah mengikuti pembelajaran guru memberikan soal evaluasi yang
dikerjakan secara individu kepada siswa. Kemudian guru bersama
siswa membahas soal evaluasi tersebut, guru memberikan penilaian
terhadap soal evaluasi yang telah dikerjakan dan memberikan
penghargaan pada siswa yang mendapat nilai sempurna. Lalu guru
memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah dengan tujuan supaya
siswa di rumah belajar dan mengulang lagi apa yang telah diajarkan.
Guru menginformasikan mengenai materi pembelajaran selanjutnya
supaya siswa dapat mempersiapkan terlebih dahulu, dan agar dapat
58
dengan mudah mengikuti pelajaran yang akan datang. Untuk yang
trakhir guru dan siswa berdoa untuk menutup pembelajaran
c. Observasi Tindakan
Observasi atau pengamatan dilakukan pada saat proses
pembelajaran sedang berlangsung. Penulis dalam melaksanakan
pengamatan terhadap proses pembelajaran mengadakan kolaborasi
dengan guru kelas dan pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan
instrumen monitoring sebagai alat bantu berupa lembar observasi dan
foto. Tujuan dari dilaksanakannya pengamatan adalah untuk memperoleh
data mengenai kesesuaian pelaksanaan proses pembelajaran dengan
konpetensi dasar yang akan dicapai yaitu mengurutkan bilangan bulat.
Adapun tujuan pokok dari penelitan ini adalah untuk mengetahui
keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran operasi
hitung bilangan bulat melalui model pembelajaran kontekstual.
Dalam pengamatan penulis tidak hanya ditujukan pada kegiatan
atau proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, namun juga pada
aspek partisipasi siswa dan bagaimana siswa menerima proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Uraian observasi pada siklus
II pertemuan I sebagai berikut :
Siklus II pertemuan I dilaksanakan pembelajaran bilangan bulat
dengan kompetensi dasar mengurangkan bilangan bulat. Hasil
pengamatan pada siklus I yaitu :
1) Tindak Mengajar Guru
Dalam kegiatan apersepsi guru melakukan tanya jawab dengan siswa.
Guru memberikan ice breaking beberapakali saat siswa terlihat kurang
semangat. Kegiatan pemberian motivasi guru melakukannya dengan
baik. Guru menyampaikan materi dengan komunikatif. Guru sudah
menguasai kelas dan tercipta suasana belajar yang kondusif. Alokasi
waktu juga dimanfaatkan guru dengan baik.
59
2) Tindak Belajar Siswa
Siswa mengikuti dengan baik proses pembelajaran yang dilakukan
oleh guru. Dalam kegiatan apersepsi siswa sangat antusias. Saat guru
memberi motivasi sebagaian besar siswa memperhatikan. Saat
menyelesaikan soal dengan anak tangga bilangan bulat siswa terlihat
aktif. Saat guru menjelaskan materi anak memperhatikan dengan
seksama. Siswa memiliki rasa percaya diri dalam menyelesaikan soal.
3) Hasil Belajar
Berikut ini adalah pencapaian hasil belajar siswa dari
pengurangan bilangan bulat pada siklus II pertemuan I dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Daftar Nilai Siswa kelas IV Pengurangan Bilangan Bulat
No Nama KKM Nilai Ket.
1 Adelia Clareza Putri 65 74 T
2 Aisyah Nur Hasanah 65 100 T
3 Akmal Putra Satrio Wibowo 65 80 T
4 Aldo Imawan 65 74 T
5 Anggia Dwi Retno 65 80 T
6 Anisa Nur Fatihah 65 87 T
7 Bagus Adi Lutfi 65 74 T
8 Bintang Hugo Setiawan 65 94 T
9 Chelsia Alivvia 65 67 T
10 Dania Peta Berlianti 65 67 T
11 Elisa Oktavia Putri 65 74 T
12 Fauzan Al- Anshory 65 54 BT
13 Frahma andreansyah 65 67 T
14 Hasna Amelia 65 67 T
15 Ilham Raditya Putra 65 54 BT
16 Lutfiah Ulima Jawwad 65 67 T
17 Muhammad Kevin Fahrezy 65 74 T
18 Muhammad Bihantoro 65 80 T
19 Muhammad Ridwan 65 94 T
20 Muhammad Rosyid Adiansyah
65 60 BT
60
21 Nabila Sasya Anggita 65 87 T
22 Naufal Muhammad Rizqi 65 74 T
23 Satria Dwi Maulana 65 60 BT
24 Sidiq Nur Rochman 65 94 T
25 Valentin Nur Khasanah 65 74 T
26 Van Munchen Holen N 65 80 T
27 Zahratul Jannah 65 74 T
28 Zakiya Jamila Khusnul Khotimah
65 87 T
29 Yogi Parma Saputra 65 60 BT
30 Muhammad Rafi Akbar 65 100 T
31 Alan Setiawan 65 87 T
Jumlah 2365
Nilai rata-rata kelas 76,2
Ket: T : Tuntas
BT : Belum Tuntas
Prosentase siswa yang tuntas KKM ≥ 65 =
26
31�100% = 83,8%
Gambar 4.4 Grafik Prosentase Hasil Belajar Pengurangan Bilangan Bulat Siklus II Pertemuan I
Dilihat dari tabel hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan I,
bahwa siswa yang memiliki hasil belajar di atas KKM atau bisa
dikatakan tuntas adalah sebanyak 26 siswa (83,8%) dan siswa yang
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Tuntas Belum Tuntas
61
memiliki hasil belajar dibawah KKM atau dapat dikatakan belum
tuntas sebanyak 5 siswa (16,2%) dengan nilai rata-rata 76,2. Dengan
demikian hasil belajar siswa dalam materi bilangan bulat mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan prosentase pencapaian hasil
belajar pada kegiatan di siklus I dan prosentase ketuntasan hasil
belajar siswa dalam siklus II pertemuan I ini telah memenuhi indikator
pencapaian keberhasilan dan harus dilakukan pertemuan selanjutnya
untuk menentukan apakah penelitian selesai pada siklus II atau masih
berlanjut ke siklus III.
d. Refleksi
Refleksi dari tindakan siklus II pertemuan I mendiskusikan hasil
observasi kelas didapat. Dalam kegiatan refleksi ini diperoleh beberapa
catatan sebagai bahan masukan untuk diperbaiki pada pertemuan
selanjutnya , yaitu :
1) Bagi siswa
a) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan
materi dari guru.
b) Kurang serius pada saat penggunaan media pembelajaran untuk
menyelesaikan soal.
2) Bagi guru
a) Pembelajaran yag diberikan belum ada unsur tantangan.
Oleh karena itu perlu diadakan evaluasi terhadap tindakan siklusI I
pertemuan I. Hal ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang
dihadapi pada siklus II pertemuan I dan meningkatkan hasil belajar
siswa. Adapun tindakan perbaikan sebagai yaitu berikut :
1) Bagi Guru
a) Guru sebaiknya memberikan tantangan pada proses pembelajaran
berlangsung supaya siswa lebih bersemangat.
2) Bagi Siswa
a) Siswa sebaiknya lebih memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
62
E. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan hasil diskusi dengan guru
kelas yang terlibat dalam proses penelitian maka didapatkan hasil penelitian
sebagai berikut pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar
operasi hitung bilangan bulat pada siswa. Adapun deskripsi hasil penelitian
adalah dibawah ini :
1. Deskripsi data hasil tindakan
Penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar
operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV. Dalam tahapan
pelaksanaan tindakan terdapat perbedaan proses pembelajaran mulai dari
kegiatan pra siklus, siklus I, sampai siklus II adapun deskripsinya sebagai
berikut :
a. Kondisi Kegiatan Prasiklus
Pada kegiatan pra siklus proses pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional
sehingga sebagian besar siswa merasa bahwa pelajaran matematika
membosankan . Antusiasme, keaktifan dan hasil belajar siswa pada saat
mengikuti kegiatan pra siklus masih rendah.
Matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami oleh
sebagian besar siswa. Dampaknya minat belajar matematika menurun
yang berpengaruh juga pada hasil belajar siswa. Materi dalam
matematika berkenaan dengan gagasan dan struktur serta hubungannya
diatur dengan logika yang bersifat abstrak. Pada umumnya pembelajaran
akan lebih bermakna jika dilakukan melalui metode pendidikan yang
menyenangkan, edukatif, sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Oleh
karena itu sebuah model pembelajaran yang kaya akan media yang
menyenangkan sangat dibutuhkan.
b. Kondisi Kegiatan Siklus I Pertemuan I
Berdasarkan hasil observasi yang ditunjukkan pada halaman 123 – 123
didapatkan hasil sebagai berikut :
63
Dalam melakukan setiap tahap-tahap kegiatan pembelajaran guru
selalu melakukan dengan sebaik mungkin. Dalam kegiatan apersepsi
yang diberikan guru untuk meningkatan kesiapan siswa menerima
pelajaran cukup baik yaitu dengan bertanya jawab mengulang materi
yang telah lalu dan membahas PR yang diberikan. Namun guru belum
menggali pengetahuan awal siswa dan mengkaitkannya dengan materi
pembelajaran. Guru belum menyampaikan motivasi dan memberi ice
breaking pada siswa. Guru menyampaikan materi terlalu cepat.
Pengendalian kelas oleh guru dirasa kurang karena keadaan kelas kurang
kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dalam
penggunaan media garis bilangan sudah sangat baik.
Respon siswa terhadap tindakan yang dilakukan guru cukup baik.
Dalam kegiatan apersepsi siswa mampu menjawab semua pertanyaan
yang ditanyakan oleh guru. Siswa terkesan ramai pada saat guru
memberikan materi siswa bertanya pada teman di sebelahnya tentang
materi yangdi jelaskan oleh guru karena guru terlalu cepat dalam
menjelaskan materi. Siswa kurang aktif dalam menyelesaikan soal
dengan media garis bilangan bulat. Pada saat kegiatan make a much
siswa terlihat antusias.
c. Kondisi Kegiatan Siklus I Pertemuan II
Berdasarkan hasil dari observasi yang ditunjukkan pada halaman 123 –
123 didapatkan hasil sebagai berikut :
Dalam melakukan setiap tahap-tahap kegiatan pembelajaran guru
selalu melakukan dengan sebaik mungkin. Dalam kegiatan apersepsi
yang diberikan guru untuk meningkatan kesiapan siswa menerima
pelajaran sudah baik. Sudah ada tahap menyampaikan motivasi pada
siswa tetapi dirasa masih kurang baik. Sudah ada tindakan ice breaking
tetapi belum sepenuhnya dilaksanakan secara baik. Guru menyampaikan
materi sudah baik tapi kalimat yang digunakan kurang komunikatif.
Pengendalian kelas oleh guru cukup baik. Guru dalam menyampaikan
aturan strategi yang digunakan sudah cukup baik. Dalam membuat
64
kesimpulan guru kurang melibatkan siswa. Sudah adanya kegiatan
refleksi.
Respon siswa terhadap tindakan yang dilakukan guru cukup baik.
Dalam kegiatan apersepsi siswa mampu menjawab semua pertanyaan
yang ditanyakan oleh guru. Pada saat guru memberi motivasi siswa
kurang memperhatikan karena dirasa kurang menarik. Siswa terkesan
ramai pada saat guru memberikan materi siswa bertanya pada teman di
sebelahnya tentang materi yang dijelaskan oleh guru karena guru dalam
menjelaskan materi menggunakan kalimat yang sulit dipahami. Siswa
masih merasa kurang percaya diri dalam menyelesaikan soal dengan
media lantai bilangan bulat.
d. Kondisi Kegiatan Siklus II Pertemuan I
Berdasarkan hasil dari observasi yang ditunjukkan pada halaman 123 –
123 didapatkan hasil sebagai berikut :
Guru melakukan setiap langkah-langkah pembelajaran dengan
sangat baik. Dalam kegiatan apersepsi guru melakukan tanya jawab
dengan siswa tentang pembelajaran yang lalu dan jika ada yang masih
kurang paham guru akan mengajarkannya di akhir pelajaran. Guru
memberikan ice breaking beberapakali dalam pembelajaran ketika siswa
terlihat kurang semangat dan fokus. Kegiatan pemberian motivasi guru
melakukannya dengan cukup baik menceritakan seorang tokoh yang
terkenal dan sangat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi. Guru
menyampaikan materi dengan komunikatif. Guru sudah menguasai kelas
dan tercipta suasana belajar yang kondusif. Alokasi waktu juga
dimanfaatkan guru dengan baik.
Siswa mengikuti dengan baik proses pembelajaran yang dilakukan
oleh guru. Dalam kegiatan apersepsi siswa sangat antusias menjawab
pertanyaan dari guru dan menanyakan materi yang masih belum
diketahui. Saat guru memberi motivasi sebagaian besar siswa sangat
memperhatikan dan semangat belajar dari dalam diri siswa meningkat.
Saat menyelesaikan soal dengan anak tangga bilangan bulat siswa terlihat
65
aktif dan sebagaian besar siswa ingin mencoba. Saat guru menjelaskan
materi anak memperhatikan dengan seksama dan menanyakan materi
yang sekiranya kurang jelas. Siswa memiliki rasa percaya diri dalam
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
2. Deskripsi data hasil pengamatan
Penggunaan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil
belajar matematika tentang operasi hitung bilangan bulat. Pembelajaran
kontekstual menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
dan membuat siswa menjadi lebih antusias dalam mengikutinya. Dalam
proses pembelajaran kontekstual guru mengaitkan materi yang diajarkan
dengan lingkup kehidupan sehari-hari siswa. Guru menggunakan media
yang ada dalam dehidupan sehari-hari siswa seperti berjalan di lantai
dijadikan media lantai bilangan bulat dan siswa naik turun anak tangga
dijadikan anak tangga bilangan bulat. Pada kegiatan pra siklus siswa merasa
pembelajaran matematika sangat membosankan, banyak siswa tidak
mendengarkan penjelasan dari guru dan ketika diperintah untuk maju
mengerjakan siswa tidak bisa mengerjakan oleh sebab itu siswa banyak
yang mendapatkan nilai kurang dari KKM ≥ 65. Akan tetapi setelah
dilakukan tindakan penelitan dalam setiap siklus sikap siswa menunjukkan
perubahan menjadi lebih baik. Ditunjukkan dengan siswa lebih
memperhatikan penjelasan materi yang disampaiakan oleh guru, siswa lebih
antusias saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan banyak
siswamendapatkan hasil belajar yang melebihi KKM ≥ 65.
Peningkatan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini
Tabel 4.6 Daftar Nilai Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Sesudah Tindakan
No Nama KKM
Nilai siklus I
Nilai Akhir Siklus
I
Nilai siklus II
Nilai Akhir Siklus
II 1 2 1
1 Adelia Clareza Putri 65 60 60 60 74 74
66
2 Aisyah Nur Hasanah 65 90 100 95 100 100
3 Akmal Putra Satrio Wibowo 65 80 60 70 80 80
4 Aldo Imawan 65 74 60 67 74 74
5 Anggia Dwi Retno 65 54 67 60 80 80
6 Anisa Nur Fatihah 65 67 74 70 87 87
7 Bagus Adi Lutfi 65 80 60 70 74 74
8 Bintang Hugo Setiawan 65 100 100 100 94 94
9 Chelsia Alivvia 65 47 67 57 67 67
10 Dania Peta Berlianti 65 60 67 64 67 67
11 Elisa Oktavia Putri 65 67 67 67 74 74
12 Fauzan Al- Anshory 65 47 67 57 54 54
13 Frahma andreansyah 65 54 60 57 67 67
14 Hasna Amelia 65 60 54 57 67 67
15 Ilham Raditya Putra 65 47 60 53 54 54
16 Lutfiah Ulima Jawwad 65 60 60 60 67 67
17 Muhammad Kevin Fahrezy 65 74 80 77 74 74
18 Muhammad Bihantoro 65 54 67 60 80 80
19 Muhammad Ridwan 65 87 100 93 94 94
20 Muhammad Rosyid Adiansyah 65 74 80 77 60 60
21 Nabila Sasya Anggita 65 67 74 70 87 87
22 Naufal Muhammad Rizqi 65 60 60 60 74 74
23 Satria Dwi Maulana 65 54 60 57 60 60
24 Sidiq Nur Rochman 65 74 87 80 94 94
25 Valentin Nur Khasanah 65 74 67 70 74 74
26 Van Munchen Holen N 65 67 60 64 80 80
27 Zahratul Jannah 65 60 60 60 74 74
28 Zakiya Jamila Khusnul Khotimah 65 74 80 77 87 87
29 Yogi Parma Saputra 65 34 60 47 60 60
30 Muhammad Rafi Akbar 65 87 87 87 100 100
31 Alan Setiawan 65 80 74 77 87 87
Jumlah 2120 2365
Nilai rata-rata kelas 68,4 76,2
67
Gambar 4.5 Grafik Prosentase Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat.
Dalam tindakan penelitian peningkatan hasil belajar operasi hitung
bilangan bulat melalui pembelajaran kontekstual yang dilakukan dalam 2
siklus dan siklus 1 terdiri 2 pertemuan, siklus 2 hanya 1 pertemuan. Masing-
masing pertemuan terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan, dan refleksi. Pada tiap akhir siklus
penulis menyimpulkan hasil observasi untuk menentukan keberhasilan dari
tindakan penelitian tersebut dan untuk mengetahui apakah tindakan
penelitian dilanjutkanke siklus berikutnya atau tidak.
Pada tindakan penelitian siklus I pertemuan I menunjukkan bahwa
siswa yang mendapat hasil belajar diatas KKM ≥ 65 sebanyak 17 siswa
atau 54,8% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 14 siswa atau 45,1%
dengan perolehan rata-rata kelas sebesar 66,6. Penelitian siklus I pertemuan
II menunjukkan bahwa siswa yang mendapat hasil belajar diatas KKM ≥ 65
sebanyak 18 siswa atau 58% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 13
siswa atau 42% dengan perolehan rata-rata kelas sebesar 70,2. Jadi rata-rata
siswa yang mendapat hasil belajar diatas KKM ≥ 65 pada siklus I sebanyak
16 siswa atau 51,7% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 15 siswa atau
48,3% dengan perolehan rata-rata kelas sebesar 68,4. Prosentase ketuntasan
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Pra Siklus Siklus IPertemuan I
Siklus IPertemuan II
Siklus IIPertemuan I
68
hasil belajar siswa pada kegiatan siklus I mengalami peningkatan
dibandingkan dengan prosentase ketuntasan hasil belajar pada kegiatan
prasiklus, tetapi kegiatan penelitian akan tetap berlanjut pada sikus II karena
prosentase ketuntasan belum memenuhi indikator pencapaian keberhasilan.
Pada tindakan penelitian siklus II pertemuan I menunjukkan bahwa
siswa yang mendapat hasil belajar diatas KKM ≥ 65 sebanyak 26 siswa
atau 83,8% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 5 siswa atau 16,2%
dengan perolehan rata-rata kelas sebesar 76,2. Prosentase ketuntasan hasil
belajar siswa pada kegiatan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan
dengan prosentase ketuntasan hasil belajar pada kegiatan siklus I, dan telah
memenuhi indikator pencapaian yaitu sebesar 75%, sehingga tindakan kelas
telah berhasil dan dinyatakan berhenti pada siklus II .
F. Pembahasan
Dalam pembelajaran matematika mencakup beberapa kompetensi dasar.
Diantaranya adalah mengurutkan, menjumlah dan mengurangkan. Setiap
kegiatan mempunyai cakupan materi yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam
menyampaikan materi matematika tentang operasi hitungbilangan bulat
dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran kontekstual.
Pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengkaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidulan nyata siswa
sehari-hari, baik dalam linkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun
warga negara dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi
kehidupannya. Dikutip dari Komalasari (2013: 7). Menurut Consorsium (2001
dalam Anitah 2009: 49) Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang
memunginkan peserta didik memperkuat, memperluas dan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan akademiknya dalam berbagai lingkunga baik
didalam maupun di luar kelas untuk memecahkan masalah-masalah yang
disimulasikan maupun yang terjadi didunia nyata.
Penelitian ini diperkuat dengan hasil dari penelitian-penelitian terdahulu
yang sudah dilakukan oleh penulis-penulis sebelumnya yaitu penelitian sebagai
berikut:
69
Angraini (2010) penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan
Menghitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangn Bulat Melalui Media
Manik-Manik pada Siswa Kelas IV SDN Balangan Teras Boyolali Tahun
Pelajaran 2009/2010” Menyimpulkan bahwa penggunaan media manik-manik
dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan menghitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Terbukti dengan adanya
peningkatan nilai rata-rata kelas, yaitu sebelum tindakan sebesar 52,82 pada
pada siklus II naik menjadi 76,73 dan persentase ketuntasan sebelum tindakan
35% pada siklus II meningkat menjadi 86,96%.
Pajarini, dkk. (2014. Vol.2) penelitian yang berjudul: “Pengaruh
Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Mind Mapping terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Gugus Budi Utama” Menyimpulkan
bahwa penerapan pembelajaran kontekstual berbasis Mind Mapping lebih baik
dari pada penerapan metode konvensional.
Suartini, Dkk. (2015. Vol.5) penelitian yang berjudul: “Pengaruh
Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan terhadap
Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 5 Bunutan”
Menyimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual berpengaruh positif terhadap
minat siswa dan hasil belajar Matematika siswa.
Nartani, Dkk. (2015. Vol.2) penelitian yang berjudul: “Communication
in Mathematics Contextual” menyimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual
secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika
untuk siswa dan pembelajaran kontekstual berbasis matematika memiliki
potensi untuk diterapkan di lapangan.
Berdasarkan hasil dari keempat penelitian diatas sejalan dengan
penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis bahwa melalui pembelajaran
kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan bulat
pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 22 Sruni semester 2 tahun pelajaran
2015/2016. Pada penelitian ini diperoleh peningkatan hasil belajar operasi
hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV yaitu pada kegiatan pra siklus siswa
yang memenuhi nilai lebih dari KKM ≥ 65 sebanyak 10 siswa atau 32,3%
70
yang mengalami peningkatan pada siklus I yang memenuhi KKM ≥ 65
sebanyak 16 siswa atau 51,7% dan pada siklus II sebanyak 26 siswa atau
83,8%. Selain hasil belajar siswa yang meningkat penelitian ini juga
menunjukkan meningkatnya kwalitastindak mengajar guru.
Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 22 Sruni
terjadi peningkatan ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar operasi
hitung bilangan bulat dari sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan
tindakan.
Oleh karena itu, maka hipotesis tindakan yang dirumuskan “Melalui
pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang
operasi hitung bilangan bulat di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta” dapat
diterima kebenarannya.
G. Keterbatasan Penelitian
Terdapat keterbatasan yang mempengaruhi penelitian tindakan kelas,
yaitu :
1. Proses pembelajaran diluar kelas kurang terkendali menyebabkan
pembelajaran kurang efektif dan banyak waktu yang digunakan menjadi
tidak efisien.
2. Penggunaan media anak tangga bilangan bulat dan lantai bilangan bulat
hanya bisa digunakan untuk operasi hitung bilangan bulat dengan angka
yang kecil.