bab iv analisa dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/bab iv_07-27.pdf ·...
TRANSCRIPT
108
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Permasalahan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa apakah Yamaha Mio dapat diterima
oleh masyarakat baik dari segi nilai jual, konsumsi bahan bakar ataupun dari desain
motor itu sendiri.
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari pengisian
kuesioner yang telah disebarkan kepada 500 ( lima ratus ) orang responden untuk
mengetahui persepsi masyarakat terhadap Yamaha Mio. Namun kuesioner berhasil
dikumpulkan kembali dan dianalisa adalah sebanyak 350 ( tiga ratus lima puluh )
eksemplar. Kuesioner disebar secara acak di bengkel-bengkel motor, kampus,
parkiran motor, mailing list di Jakarta dan luar Jakarta ( Jawa Barat ). Target
responden dalam penelitian ini adalah masyarakat umum yang memakai sepeda
motor. Profil responden dalam survei ini terdiri dari kategori jenis kelamin, usia,
pekerjaan.
4.1.1 Five Forces Porter
Analisis Porter yang dilakukan pada Yamaha bertujuan untuk menganalisis
keunggulan bersaing suatu perusahaan berdasarkan lima kekuatan kompetisi yang
109
dimiliki oleh perusahaan tersebut yaitu pemasok, pembeli, persaingan dalam
perusahaan, pendatang baru potensial dan produk-produk pengganti atau substitusi.
4.1.1.1 Power of Buyer
Produk yang diproduksi dan didistribusikan oleh Yamaha tergolong jenis Slow
Moving Customer Goods ( SMCG ) yang tingkat permintaannya cukup tinggi.
Kebanyakan produk-produk tersebut cukup populer dan mempunyai merek ( brand )
yang kuat di pasaran, karena itu Yamaha tidak mengalami kesulitan dalam
mendapatkan konsumen terhadap produk-produk yang dihasilkannya. Selain itu
produk yang dihasilkan juga menghadapi berbagai produk pesaing yang juga
mempunyai brand dan kualitas yang bagus. Dengan demikian tekanan kuat akan
muncul dari pihak pembeli karena pembeli mempunyai banyak pilihan produk-
produk lain selain yang didistribusikan oleh Yamaha.
Target pembeli produk Yamaha diantaranya :
§ Usia produktif ( 17-45 tahun )
§ Keluarga menengah kebawah
§ Orang-orang yang menyukai hal-hal praktis dan mudah digunakan
110
4.1.1.2 Power of Supplier
Yamaha mempunyai jaringan distribusi yang dikelola sendiri dari hulu ke hilir
sehingga merupakan suatu kesatuan yang membentuk supply chain bagi kepentingan
produksinya.
Gambar 4. 1 Yamaha Production Chain
Yamaha bekerja sama dengan anak perusahaan dari YAMAHA Motor Co., Ltd.
untuk menciptakan suatu supply chain yang kuat yang dapat menjamin pengiriman
yang konsisten di seluruh Indonesia dan menjaga tingkat persediaan yang tinggi. Di
111
Indonesia, partner utama di produksi adalah YAMAHA Motor Parts Manufacturing
Indonesia ( YPMI ), MORIC, dan TOYO-BESQ.
1. YIMM : PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing à Perakitan
2. YMMWJ : PT Yamaha Motor Manufacturing West Java à Perakitan
3. YMKI : PT Yamaha Motor Kencana Indonesia à Pemasaran
4. YPMI : PT Yamaha Motor Parts Manufacturing Indonesia à Produksi Gir
Die-Cast
5. PT MORIC Indonesia à Produksi Spare Part Elektrik
6. PT TOYO-BESQ Presicion Parts Indonesia à Produksi Gir
4.1.1.3 Industry Competitor
Tingginya permintaan skuter matic, menyeret dua pesaing abadi Yamaha untuk
ikut menggarap pasar yang awalnya sama sekali tidak dilirik ini. Pemimpin pasar
sepeda motor di Indonesia, PT Astra Honda Motor ( AHM ) melansir model skuter
matic-nya, Honda Vario. Langkah ini juga diikuti oleh PT Indomobil Niaga
International ( INI ) – pemegang merek Suzuki – dengan meluncurkan Suzuki Spin.
Seperti jelas terlihat dengan ramainya peluncuran skuter matic pada semester
kedua tahun 2006, perebutan kue pasar motor jenis ini benar-benar akan semakin
ramai di tahun ini. Apalagi Kymco sudah siap sejak pertengahan tahun 2006 dengan
Free LX atau Phantom.
Pertumbuhan pasar skuter matic dari tahun ke tahun memang menjanjikan.
Sukses Yamaha Mio sejak 2003, juga Kymco yang mulai dipasarkan pada tahun
112
2000, menarik pabrikan lain untuk ikut partisipasi. Data tahun lalu yang
menunjukkan pertumbuhan dua kali lipat penjualan motor jenis ini dalam pasar roda
dua di Indonesia sangat menggiurkan. Dari hanya 3,5% pada 2005 menjadi 7,8%
pada 2006. ( sumber : http://kafemotor.wordpress.com )
4.1.1.3.1 Honda
Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah
persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor
Honda yang sudah lama berada di Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap
mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit
dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik
kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri PT Astra Honda
Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia,
sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang,
dan PT Astra International Tbk, Indonesia. Keunggulan teknologi Honda Motor
diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan
raya maupun di lintasan balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu
menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga
menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika
harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi. Astra International memiliki
pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di
Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra juga
113
mampu memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian
rupa sehingga brand Honda semakin unggul.
Gambar 4. 2 Launching Honda Vario
PT. Astra Honda memperkenalkan produk terbaru New Honda Vario, sebuah
automatic transmission ( AT ) skuter dengan fitur- fitur terbaru yang terlengkap di
Indonesia. Honda Vario hadir dengan keunggulan berupa built-in liquid-cooled
engine ( radiator yang menyatu dengan mesin ), selain desain yang penuh gaya dan
berkesan sporty untuk memenuhi konsumen Indonesia. New Honda Vario ini mulai
dijual seluruh jaringan sepeda motor Honda di Indonesia awal September 2006.
Konsep utama dalam pengembangan New Honda Vario adalah gabungan antara
kenyamanan dan kesenangan berkendara yang bertujuan menciptakan sebuah skuter
yang "Absolute Matic" dengan memberikan suatu nilai tambah bagi konsumen.
114
Diciptakan untuk selera muda yang mengutamakan kepribadian New Honda
Vario memberikan tekanan pada konsep "Keen and Sharp" dengan memberikan
keseimbangan yang baik dalam bermanuver dan kenyamanan, walaupun dengan
berboncengan. Menggunakan mesin 110 cc 4 langkah dengan built-in liquid cooled
system , dikombinasikan dengan sistem transmisi V Matic untuk memberikan
akselerasi yang halus tanpa harus melakukan perpindahan tuas persneling. New
Honda Vario hadir dalam 2 tipe yaitu tipe velg racing ( Cast Wheel ) dan tipe jari-jari
( spoke ) . Baik tipe velg racing maupun jari-jari, tersedia masing-masing dalam
5 varian warna. Skuter matic Vario sudah menggunakan local content sebanyak 87%.
Fitur- fitur utama Vario :
Absolute Styling
“Keen and Sharp” menekankan pada kemampuan bermanuver Vario ;
• "Dual Keen Eyes", lampu depan sporty dengan multi reflector merupakan
simbol dari konsep desain Vario yang dinamis dan langsing.
• Desain bodi “Sharp” yang futuristik dan aerodinamis memenuhi selera kaum
muda.
Absolute Packaging
Pengemasan “Just Size” yang dilengkapi kelegaan tempat duduk tercanggih ;
• Kursi ganda yang luas dan pijakan kaki penumpang yang dapat dilipat dari
Vario memberikan kenyamanan berkendara bagi pengendara dan kesenangan
dalam berboncengan.
115
Absolute Riding Performance
Kombinasi antara kesenangan berkendara didukung oleh performa yang berkualitas
tinggi dengan kenyaman berkendara ;
• Mesin kapasitas 110 cc – 4 langkah dengan "built- in liquid cooled system”,
merupakan kombinasi antara kemampuan mesin yang handal dengan
konsumsi bahan bakar yang irit.
• Vario merupakan skuter pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan "sistem
transmisi Honda V-Matic", sistim transmisi otomatis yang memberikan
akselerasi halus tanpa hentakan dalam segala situasi melalui sistem
perpindahan gigi yang berkesinambungan.
Absolute Security
Sistem keamanan canggih skuter yang memberikan rasa aman yang pasti ;
• "Parking Brake Lock" diaplikasikan pada tuas rem belakang yang memiliki
kemiripan cara kerja dengan rem tangan mobil. Rem ini mencegah Vario
bergeser atau tergelincir meskipun diparkir pada kondisi jalan yang menurun.
• Untuk menjamin rasa aman, "Side Stand Switch" akan menonaktifkan mesin
Vario ketika standar samping masih direndahkan. Ini untuk mencegah cedera
yang mungkin muncul dari ke-alpaan pengendara untuk mengangkat standar
samping sebelum menyalakan mesin sepeda motor.
• Kunci silinder utama diperlengkapi dengan "Secure Key Shutter", yang
melindungi lubang kunci dengan magnet, berguna untuk mengurangi rasa
takut kehilangan Vario dari tindakan pencurian.
116
Absolute Environmental Performance
Teknologi "clean" tercanggih untuk memenuhi standar lingkungan yang lebih dari
biasa ;
• Vario diperlengkapi dengan Secondary Air Supply System ( SASS ) &
Catalytic Converter untuk memenuhi standar Euro-2 yang ditetapkan
pemerintah. SASS memasukkan udara bersih kedalam saluran pembuangan
untuk membakar ulang gas yang tidak terbakar dengan sempurna di dalam
ruang bakar sehingga menghasilkan gas buang hasil pembakaran yang bersih.
Advanced Features
Beberapa item canggih menambah kenyamanan berkendara dan hidup lebih gaya
dengan sepeda motor ;
• Auto Choke, sistem ini menjamin kestabilan mesin saat dihidupkan. Pemakai
terbebas dari pekerjaan untuk menyesuaikan choke, teknologi ini merintis
pembaruan signifikan dalam kemudahan penggunaan. ( sumber :
wahanaartha.com & astra-honda.com )
Johannes Hermawan, Direktur Pemasaran AHM, mengungkapkan bahwa
dalam beberapa tahun terakhir, pasar skuter matic mengalami pertumbuhan yang
cukup tinggi. Disebutkannya, jika tahun lalu skuter matic hanya meraih 3% dari total
pasar sepeda motor di Indonesia, tahun ini diperkirakan skuter matic bakal
memberikan kontribusi 6% terhadap total pasar sepeda motor nasional. Karena itu,
AHM berani memasang target penjualan hingga 20 ribu unit per bulan untuk Honda
Vario. “Model skuter matic semakin berkembang dan makin diminati pasar. Lantaran
117
pengendara kini rata-rata ingin bisa mengendarai motor dengan mudah tanpa harus
capek mengoperasionalkan gigi persneling,” tutur Johannes.
Johannes memaparkan, konsep utama Honda dalam pengembangan produk ini
adalah menggabungkan unsur kenyamanan dan kesenangan berkendara. Selain itu,
untuk motor yang menyandang mesin empat langkah 110 CC ini dihadirkan sebagai
kendaraan irit bahan bakar tapi tetap bertenaga. Honda Vario, dilansir dalam dua
mode: dengan velg racing seharga Rp 13,5 juta; dan pelek jari-jari yang dibanderol Rp
12,5 juta. Harga yang ditawarkan Honda ini tidak selisih jauh dari Yamaha Nouvo,
tapi masih lebih mahal sekitar Rp 1.000.000,00 dibanding Yamaha Mio. ( sumber :
Swa.co.id )
Honda diperkuat dengan jaringan distribusi yang mencakup jaringan
penjualan ( H1 ), pemeliharaan ( H2 ), dan Suku Cadang ( H3 ) yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Gambar 4. 3 Jaringan Distribusi Honda
Jaringan Penjualan Honda, berlogo H1 pada eksteriornya, selalu memberikan
kepuasan bagi konsumen sepeda motor Honda. Pada showroom resmi Honda selalu
118
menyediakan koleksi lengkap sepeda motor Honda. Selain itu, informasi lengkap
mengenai spesifikasi sepeda motor seperti :
§ Harga
§ Pilihan kredit pembelian dan pembiayaan
§ Pengurusan dokumen
§ Program Garansi ( Warranty Extension Program )
Jaringan Pemeliharaan ( H2 ) adalah bagian dari PT Astra Honda Motor yang
salah satu tugasnya adalah sebagai layanan purna jual. Beberapa hal yang dilakukan
antara lain adalah menjadi yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan ( Customer Satisfaction Index No. 1 ) yaitu dengan memberikan perbaikan
dan pelayanan terbaik di bengkel resmi Honda/AHASS ( Astra Honda Authorized
Service Station ).
Jumlah AHASS sampai dengan akhir Februari 2003 adalah 1933 bengkel.
Selain jumlahnya yang cukup banyak letaknya juga tersebar di berbagai daerah di
Indonesia yang dipilih sesuai dengan jumlah penyebaran sepeda motor Honda dan
kebutuhan akan perlunya layanan purna jual yang baik.
H3 merupakan Layanan Ketersediaan Suku Cadang sepeda motor Honda
bagi para pemilik sepeda motor Honda. Produk suku cadang Honda yang dipasarkan
oleh PT Astra Honda Motor ( AHM ) yaitu HGP ( Honda Genuine Parts ) dimana
suku cadang tersebut sama dengan komponen yang ada di setiap sepeda motor merk
Honda. Sebagai suku cadang asli sepeda motor Honda, PT Astra Honda Motor
menjamin kualitas produk Honda Genuine Parts sama dengan yang terpasang pada
semua sepeda motor Honda yang dijual oleh distributor Honda, di Indonesia.
119
4.1.1.3.2 Suzuki
Berbeda dari Honda yang berani menawarkan harga lebih tinggi, Suzuki justru
mengeluarkan jurus value for money. Suzuki Spin hanya dibanderol Rp 10,7 juta
untuk tipe feminin; dan Rp 10,8 juta untuk tipe Spin 125R dengan tampilan sporty.
“Target kami 10 ribu unit per bulan,” ungkap Suandi Widiarto, Manajer Pemasaran
Roda Dua INI.
Gambar 4. 4 Suzuki Spin – Andalan Suzuki
Suandi menambahkan, keunggulan Suzuki Spin terletak pada akselerasi dan
kecepatan yang diklaimnya paling tinggi di segmen ini. Maklum saja, kapasitas mesin
yang digunakan skuter matic ini merupakan yang terbesar di segmennya, yaitu mesin
empat langkah 125 CC. “Kami harapkan Suzuki Spin 125R bisa mengejar
ketertinggalan, dan bisa mengangkat pangsa pasar Suzuki menjadi 25%,” ucapnya.
( sumber : Swa.co.id )
120
Aspek pelestarian lingkungan juga tidak luput menjadi perhatian dalam
pengembangan Suzuki Spin 125. Kendaraan ini dilengkapi teknologi Pulsed
Secondary Air Injection System ( PAIR ) yang memungkinkan masuknya udara segar,
sehingga mampu menguraikan gas-gas beracun menjadi uap air dan gas CO2 yang
lebih ramah lingkungan. Untuk knalpot juga dilengkapi Catalyzer guna
menyempurnakan proses kerja PAIR. Dengan kedua teknologi itu Suzuki Spin 125
telah memenuhi standar Euro II. ( sumber: www.pikiran-rakyat.com )
4.1.1.3.3 Kymco
KYMCO didirikan tahun 1963 untuk membuat sparepart Honda. Merupakan
perusahaan manufaktur scooter di Taiwan. Sejak saat itu, KYMCO memilki
pertumbuhan dan berjalan dengan baik. Mereka membangun motor pertamanya pada
tahun 1970 dan memulai pemasaran dibawah brand "Kymco" pada 1992. Sejak tahun
1963 sampai 2000, motor KYMCO telah terjual lebih dari 12.000.000 unit di lebih
dari 50 negara di seluruh dunia, antara lain Perancis, Spanyol, Jerman, Itali, dan
lain- lain. KYMCO berkontribusi terhadap perkembangan industri di Taiwan dan
sedang memimpin untuk menemui tantangan di masa depan. Berikut merupakan Misi
perusahaan : “Looking over the past, we must attribute our accomplishments today to
the hard working of all KYMCO employees, now and then. Only by doing so can
KYMCO fulfill its responsibility to the society and continue to make progresses in
the future.” Beberapa penghargaan juga diperoleh KYMCO, antara lain:
121
1. ISO 9001 tahun 1994
2. National Quality Award tahun 1996
3. Dan lain- lain
Pada tahun 2006, perusahaan diberikan penghargaan sebagai “2005 SPECIAL
AWARD FOR TPM ACHIEVEMENT” oleh Japan Institute of Plant Maintenance
sebagai penghargaan pencapaian yang luar biasa pada modernisasi teknik /
pendekatan perawatan pabrik. Saat ini perusahaan tengah membuka kesempatan
untuk rekan kerja sebagai distributor di China dan Indonesia. Hal ini membuktikan
bahwa pangsa pasar di Indonesia masih menggiurkan untuk dieksplorasi lebih lanjut.
Di Eropa, Amerika dan negara Asia Kymco sudah punya nama yang cukup terkenal,
bahkan kualitasnya dianggap mampu mengungguli sementara harganya jauh di bawah
motor dengan brand Jepang.
PT. KYMCO Lippo Motor Indonesia sebagai ATPM ( Agen Tunggal
Pemegang Merek ) KYMCO berlokasi di Cikarang-Bekasi, Jawa Barat. Pada bulan
April 2000 motor Jetmatic KYMCO telah terbukti sebagai motor paling tangguh
dengan tes performa Jakarta-Bali NON STOP 100 JAM, dan rekor ini tercatat di
MURI ( Museum Rekor Indonesia ) sebagai rekor yang tak tertandingi. Pada tahun
2002 KYMCO resmi menjadi anggota AISI ( Asosiasi Industri Sepedamotor
Indonesia ) bergabung dengan Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki & Piaggio. Pada
bulan Juli 2005 motor Jetmatic KYMCO kembali membuktikan diri sebagai motor
satu-satunya dan pertama di Indonesia yang berhasil memecahkan rekor MURI 150
Jam Non-Stop Jakarta - Bali - Jakarta.
122
Teknologi peredam getar mesin yang dipakai Kymco Jetmatic sudah
diterapkan Vespa 60 tahun yang lalu, mungkin 60 tahun lebih.
Akan tetapi Kymco membuatnya jauh lebih baik, desain chasisnya yang unik dan
balancing tiap mesin yang diproduksi Kymco dilakukan sangat cermat.
Jetmatic KYMCO Free-EX diberi penghargaan oleh Menteri Negara
Lingkungan Hidup sebagai motor dengan standar Emisi Gas Buang EURO 2 terbaik
dikelasnya sesuai dengan “Program Peringkat Hasil Uji Emisi Gas Buang Kendaraan
Bermotor Tipe Baru Tahun 2005”.
Berdasarkan situs http://blog.kymco.or.id/pengalaman-turing-event/ dari
sharing yang diberikan oleh ”Tok”, layanan purna jual yang diberikan Kymco sangat
memuaskan customernya. Kymco segera mengirimkan Chief Mechanic ke tempat
customer yang mengeluh untuk melakukan service keesokan hari setelah keluhan
diterima. Hanya saja persediaan spare part nya terbatas sehingga untuk melakukan
perbaikan atas suatu unit kendaraan yang mengalami kerusakan, dilakukan
”pencopotan” spare part dari unit display yang ada di showroom. Hal ini menjadi
salah satu keterbatasan bagi Kymco dalam memberikan pelayanan.
Layanan purna jual ini menjadi salah satu keunggulan Kymco karena orang
yang menerima keluhan customer tersebut ( yang merupakan salah satu petinggi di
Kymco ) memiliki Emotional Intelligence yang hebat dan juga customer oriented
sehingga dapat memenangkan hati dan memberi rasa aman dan nyaman kepada
konsumennya.
Adapun berikut merupakan jaringan distribusi yang memperkuat Kymco saat
ini yaitu ;
123
§ JaBoDeTaBek
§ Jawa Barat
§ Jawa Tengah
§ Jawa Timur
§ Bali
§ Sumatra
§ Kalimantan
§ Sulawesi
§ Papua
§ Jakarta
§ Bandung
§ Cirebon
§ Cianjur
§ Purwakarta
§ Yogyakarta
§ Solo
§ Kudus
§ Purwokerto
§ Semarang
§ Surabaya
§ Malang
§ Kediri
§ Madiun
§ Jember
§ Bali
§ Medan
§ Pekanbaru
§ Padang
§ Jambi
§ Palembang
§ Bengkulu
§ Lampung
§ Situbondo
§ Pontianak
§ Banjarmasin
§ Makasar
§ Kendari
§ Sulawesi
§ Manado
§ Balikpapan
Event – Event yang dilaksanakan Kymco untuk melakukan pendekatan
kepada pasar :
• Test Ride & Free Style Pekanbaru
Bekerja sama dengan SMA Cendana Cevron, Main Dealer CV. Bonanza
Sahmura Riau Mulia Pekanbaru para tanggal 24 Februari 2007 mengadakan
acara promosi berupa Test Ride dan Free Style show motor Kymco Free LX
yang bertempat di kawasan CPI Rumbai.
124
Gambar 4. 5 Aksi Free Style oleh para siswa SMA Cendana pada acara Test
Ride & Free Style di kawasan CPI Rumbai ( 24/2/2007 )
Event tersebut mendapat sambutan yang sangat antusias dari para murid dan
guru serta masyarakat sekitar untuk mencoba motor Kymco. Komentar positif
pun langsung berdatangan dari para siswa dan siswi yang telah melakukan test
ride dan siswa yang melakukan aksi free style menggunakan Free LX. Berikut
komentar ilham yang telah menjuarai beberapa event free style, diantaranya
Juara 1 POPEYE EXTREME di Dumai... : "Power mesin ok, bensinnya irit
banget! Mudah sekali buat diajak Stupie, Wheelle, Burn Out, Stupie 12
Clock"...tidak seperti motor matic merek lain...
• Kymco Peduli Service Nasional I Jawa 2007
Dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih dan memberikan kepuasan
kepada konsumen, KYMCO kembali menggelar acara service gratis nasional.
Acara service gratis atau yang lebih dikenal dengan nama Service Campaign
untuk yang pertama di tahun 2007 ini dilaksanakan hanya di pulau Jawa.
125
Gambar 4. 6 Peta Service Campaign Nasional I Jawa 2007
Jadwal kegiatan yang bertajuk "SERVICE CAMPAIGN NASIONAL I
JAWA 2007" ini dibarengi pula dengan TES EMISI bagi setiap unit yang
datang untuk semua type dan merek motor KYMCO. Dalam acara ini
KYMCO menyediakan selain diskon suku cadang yang menarik & 1 botol oli
gratis, motor menjadi nyaman untuk keluarga dan lingkungan.
4.1.1.4 Subtitute Product
Semakin tingginya tingkat polusi terutama di kota-kota besar, penggunaan
motor skuter matic dapat digantikan dengan penggunaan mobil. Ataupun kesadaran
akan pentingnya mengeluarkan keringat dapat mendorong kecenderungan
penggunaan sepeda sebagai ’solusi sehat’. Juga dengan adanya Trans Jakarta ( Bus
Way ) yang dibangun pemerintah sejak tahun 2005 menyebabkan banyak pengguna
kendaraan mengalihkan dana transportasinya ke fasilitas tersebut. Produk substitusi
yang paling dekat dengan motor skuter matic dengan tingkat harga serupa Yamaha
Mio adalah motor bebek baik merek Yamaha ataupun merek lainnya.
126
4.1.1.5 Potential entrants
Kalau ada pemasar otomotif yang sekarang sibuk berjibaku, salah satunya
adalah PT Semesta Citra Motorindo ( SCM ), produsen dan pemasar Kanzen. Simak
saja agresivitas mereka dalam membangun dealer-dealer baru. Hanya dalam 6 bulan
sudah membuka sekitar 40 gerai baru. Lalu, belum lama ini, SCM juga
mengumumkan mencari dealer dalam iklan satu halaman penuh di sejumlah media
cetak ternama.
Salah satu faktor penyebab seretnya penjualan Kanzen, bisa diduga, persepsi
konsumen bahwa kualitas mocin tidak bagus, jauh di bawah sepeda motor Jepang
seperti Honda, Yamaha atau Suzuki. Persepsi ini diperkuat data pasar, bahwa
perceived quality mocin sangat rendah. Konsumen rupanya memilih lebih baik
membeli sepeda motor lebih mahal dengan jaminan kualitas ketimbang sepeda motor
murah, tetapi kualitas tidak ditanggung.
Celakanya lagi, sinyalemen bahwa kualitas motor Jepang lebih baik tersebut
dibuktikan dengan kenyataan performa mocin yang onderdilnya gampang rontok alias
tak awet. Hal inilah yang membuat masyakarat makin percaya pada motor Jepang.
Sebaliknya, bagi merek non-Jepang, hambatan penetrasi menjadi lebih tinggi karena
stigma buruk telanjur terbentuk. Kanzen pun setali tiga uang, terkena imbas karena ia
produk non-Jepang.
Manajemen Kanzen tampaknya sadar betul terhadap persoalan ini. Saat ini
berbagai upaya pemasaran telah diarahkan ke sana. "Yang terpenting memang
menumbuhkan brand yang kuat. Nike terkenal di mana-mana sebagai merek Amerika
127
padahal pabriknya ada di sini. Kenapa kita tidak bisa," ungkapan optimistis Rini M.S.
Suwandi, Preskom SCM yang menginvestasikan Rp 50 miliar dari kocek pribadinya
di SCM.
Mantan Menperindag semasa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri ini
mengelak Kanzen disamakan dengan mocin. Karena konsep awal Kanzen adalah
multisourcing, mengambil pasokan dari banyak supplier baik lokal maupun luar --
Taiwan, Cina hingga Korea. "Kami mencoba mengambil standar terbaik dari semua
pemasok," katanya. Namun dalam praktiknya, mendapatkan industri pendukung di
pasar lokal tak semudah yang diduga. Semula ia berharap beberapa industri
pendukung dalam negeri yang memasok ke merek Jepang bisa digandeng.
Kenyataannya, sulit. Karena, kebanyakan pemasok lokal merupakan perusahaan joint
venture Jepang.
Akhirnya, SCM yang kini mempunyai 700 karyawan menggandeng Samsung
Corporation ( Korea ) yang kemudian memberi akses teknologi ke Daelim, produsen
sepeda motor terbesar di Negeri Ginseng itu. "Peralatan manufaktur dan komponen
utama didatangkan dari sana," ujar Rini yang juga Presdir PT Semesta Citra Dana --
lembaga pembiayaan Kanzen. Rini belakangan makin antusias membesarkan merek
motor nasionalnya yang lama menjadi obsesinya itu setelah tak lagi duduk di
pemerintahan.
Dilihat dari banyak sisi, strategi pemasaran Kanzen jauh lebih baik daripada
mocin. Paling mudah bisa dilihat dari pengembangan gerai penjualan dan layanan
pascajual -- satu hal yang sering menjadi titik lemah para pemasar mocin. Kini SCM
memiliki 130-an gerai, kebanyakan di Sumatera dan Kalimantan. Belum lama ini
128
membuka gerai ke-131 di Batam Center. "Bukan sebuah kebetulan kami memilih
Sumatera. Dari survei dan analisis pasar, Sumatera paling menjanjikan, terutama
dilihat dari hasil bumi yang tumbuh besar," kata Beteng Santoso yang lama bekerja di
Astra dan beberapa tahun di Hyundai Mobil Indonesia.
Selain itu, menurut Beteng, Sumatera dipilih karena masyarakatnya smart,
bukan snob people. "Kalau kualitasnya sama, mereka ambil yang harganya menarik,"
ungkapnya. Di Pekanbaru, misalnya, Kanzen malah bisa terjual 1.000 unit/bulan
sehingga menempatkannya menjadi tiga besar motor terlaris, diapit merek Jepang. Di
Lampung, Kanzen bisa terjual 300 unit/bulan, sementara di Padang juga mendekati
300 unit/bulan.
"Pengalaman saya, orang kota susah menerima barang baru, mereka sudah
snob karena sudah digarap merek Jepang puluhan tahun," ujar Beteng sehingga
sepakat Kanzen konsentrasi menggarap pasar marginal di luar daerah. Mereka ini,
menurutnya, belum terlalu terpengaruh merek Jepang.
Dari cara membangun gerai penjualan dan layanan pascajual, kelihatan bahwa
Kanzen tak bisa disamakan dengan mocin. Gerai 130 tentu saja bukan jumlah kecil
bagi pemain baru seperti Kanzen. Namun, bila dilihat dari polanya, sebenarnya yang
dilakukan Kanzen mirip strategi penetrasi mocin; mereka juga masuk dari pasar-pasar
pinggiran. Hanya saja, yang dilakukan Kanzen memang tampak lebih ekstensif, dan
perlahan tetapi pasti. Sebagai bagian dari strategi bertahan hidup di tahap awal, cara-
cara pemasaran flingking stragey sebagaimana dijalankan Kanzen tentu bisa
dimengerti.
129
Dilihat dari aspek keandalan produk, Kanzen sebenarnya cukup baik. Bahkan
bisa dikatakan, elemen inilah yang merupakan competitive advantage tertinggi
Kanzen. Manajemen SCM terlihat serius di sini. Mereka membangun industri sepeda
motor, bukan sekadar trader sebagaimana dilakukan banyak pemain mocin. Hal ini
juga kelihatan dari investasi mereka.
Menurut Taufik Hidayat, Direktur Pengembangan Produk SCM, untuk
membangun pabrik investasinya sekitar Rp 165 miliar. Dibanding pabrik-pabrik
motor non-Jepang lainnya di Indonesia, Kanzen terlihat paling maju. Misalnya, SCM
telah menggunakan teknologi robotik pada beberapa proses produk tertentu, dan itu
belum dilakukan satu pun pemain non-Jepang lain di Indonesia.
Dalam pengembangan produksi, manajemen Kanzen banyak dibantu
mitranya, Daelim dari Korea yang memang dikenal paling ahli dan memimpin pasar
sepeda motor Negeri Ginseng. Pemilihan Daelim dinilai paling reasonable. Semula
SCM ingin menggandeng pabrikan Jepang, tetapi mereka tak mau tulus melakukan
transfer teknologi. "Kelihatan sekali pabrikan Jepang tak mau sungguh-sungguh
mengajari, karena itu kami pilih Korea," ujar Taufik. Mengenai standar kualitas tak
perlu diragukan karena manajemen SCM amat ketat dalam menyeleksi pasokan
komponen. Taufik mengutarakan, SCM pernah mengembalikan muffler ( knalpot )
400 unit kepada supplier karena kualitasnya tidak memenuhi standar. "Kami didik
keras supplier memenuhi standar setara dengan Jepang," paparnya.
Salah satu bukti kualitas itu agaknya bisa dilihat dari sertifikasi yang telah
diraih. Belum lama ini Kanzen menerima Sertifikat Sistem Manajeman Mutu ISO
9001:2000 untuk Manufacturing of Motorcycle Crank Case dari TUV Certification
130
Body yang berbasis di Jerman. Sertifikat ini tentu saja merupakan manifestasi dari
kebijakan mutu SCM. Bukti lain, di lapangan, motor Kanzen juga cukup andal. Baru-
baru ini Kanzen menjuarai kejuaraan nasional Grasstrack di Riau. Di sirkuit Air
Molek, Riau, pembalap-pembalap yang tergabung dalam Kanzen Scudetto Racing
Team Pekanbaru membuktikan bahwa mereka tak kalah dari pembalap motor Jepang.
Pilihan produk yang ditawarkan Kanzen juga cukup beragam, mulai dari
model bebek, sport hingga skuter, dengan varian mesin 100 cc, 110 cc dan 125 cc.
Model bebek, misalnya, ada tipe Pesona ( 100 cc ), Spectra ( 100 cc ) dan Kelana
( 110 cc ). Lalu, model sport ada tipe RoadStar ( 125 cc ), K-Cross ( 125 cc ),
RoadWin ( 125 cc ) dan V-Star ( 125 cc ). Sementara model skuter otomatis ada tipe
Spazio dan Scudeto. Sebenarnya, dari sisi harga, Kanzen tak bisa dibilang murah.
Selisih harganya dari motor-motor Jepang tipis. Model bebek Pesona 100 cc,
misalnya, harganya sekitar Rp 8,5 juta, Spectra Rp 8,9 juta dan Kelana 110 cc Rp 9,2
juta.
Memang dari cara mereka mengoperasikan bisnis, tampak sekali manajemen
Kanzen paham betul apa yang seharusnya dilakukan. Khususnya melihat upaya-
upaya mereka dalam membangun dealership, men-set up manufacturing serta
menyinergikannya dengan lembaga pembiayaan. Pilihan-pilihan cerdik itu tentu
hanya bisa dilakukan dengan tepat oleh mereka yang berlatar belakang industri
otomotif sebelumnya. Dan memang, salah satu keunggulan Kanzen, dikelola oleh
para mantan Astrawan.
Saat ini dari 12 manajer di SCM, 10 diantaranya pernah bekerja di Astra. Rini,
tak asing lagi, mantan orang nomor satu, CEO, di Astra. Lalu, ada Dorrys
131
Herlambang dan Himawan Surya yang sebelumnya juga merupakan direksi Astra.
Belum lagi para manajer senior lainnya, kebanyakan jebolan Astra. Banyaknya
mantan eksekutif Astra dan pemain otomotif lain yang bergabung di Kanzen bisa
memperkuat jaringan Kanzen, karena para eksekutif yang bergabung itu sudah punya
pengalaman dan membawa jaringan sendiri-sendiri," kata Darmadi Durianto, pakar
pemasaran.
Dengan latar belakang seperti itu, wajar bila angka penjualannya tak buruk
dan terus meningkat. Yakni, 10 ribu unit tahun 2001, lalu 11 ribu unit tahun 2002, 16
ribu unit tahun 2003, dan sampai akhir 2004 ditaksir 25 ribu unit.
Sekali lagi, di sini persoalannya lebih pada bagaimana menanamkan citra
bahwa Kanzen merupakan produk berkualias layaknya motor Jepang. Sejauh ini
upaya promosi dan pengembangan merek dilakukan dengan menegaskan bahwa
Kanzen berteknologi Korea. Lalu, kegiatan below the line-nya mengadopsi
experience marketing, dilakukan dengan membentuk klub-klub. Dimulai dengan
membentuk tim balap di Pekanbaru, Kanzen Scudeto Motorsport, dan V-Star Owner
Club di Jakarta. Selain itu, promosi melalui institusi- institusi dan beriklan seremonial
di harian Ibukota.
Pertanyaannya, apakah langkah ini saja sudah cukup efektif untuk mendobrak
stigma bahwa motor non-Jepang tak berkualitas atau perceived quality-nya rendah?
Darmadi melihat, upaya Kanzen masih standar dan belum sistematis dalam
membangun merek. "Lihat saja, Kanzen belum memiliki personality!" katanya.
Menurutnya, Kanzen belum jelas mau ke mana dan segmen pasar yang dibidiknya
pun belum jelas. Meskipun dalam promosinya selalu disebutkan Kanzen
132
menggunakan terknologi Korea, itu bukan jaminan. "Masalahnya, Korea dalam hal
teknologi masih kalah jauh dari Jepang. Bahkan di bidang motor, Korea belum
terkenal, karena dalam persepsi orang Indonesia, motor yang bagus itu adalah motor
Jepang. Justru ini yang harus dipertanyakan, apanya yang mau ditonjolkan dari
teknologi Korea," ujar Darmadi.
Sinyalemen Darmadi tentu saja punya dasar kuat. Bila diamati tema-tema
promosinya, termasuk iklannya di televisi, komunikasi Kanzen memang masih jauh
dari mengikat ( bounding ). Memang dari sisi produk dan persebaran gerai, Kanzen
mungkin lebih baik. Namun sekali lagi, faktor citra merupakan titik sentral. Artinya,
manajemen Kanzen harus segera menemukan formula branding yang jitu sehinga
bisa mempercepat terbentuknya citra sebagai produk berkualitas.
Tanpa terobosan, mungkin saja Kanzen bertahan atau penjualannya
meningkat, tetapi kemungkinan hanya akan amat pelan. Kalau toh Kanzen bermain di
daerah pinggiran ( rural market ), itu juga bukan strategi yang ampuh. Alasannya, di
daerah-daerah motor Jepang juga cukup mendominasi. Bahkan di daerah tertentu,
masyarakatnya menyebut motor dengan "Honda". "Ini menunjukan betapa besarnya
penetrasi motor Jepang di daerah," ungkap Darmadi. Dalam hal ini, peran terobosan
brand building dari Beteng yang baru saja bergabung di Kanzen amat dibutuhkan,
sehingga bisa sukses seperti ketika mengorbitkan Hyundai -- Beteng adalah mantan
Direktur Pemasaran & Penjualan Hyundai. ( Sumber : Swa.co.id )
133
4.2 Analisa Kuesioner
4.2.1 SWOT Analysis
Gambar 4. 7 Diagram SWOT
4.2.1.1 Strength ( Kekuatan )
• Branding Position
Yamaha mempunyai brand position yang cukup kuat dalam hal Skuter Matic,
Yamaha dapat menyaingi Honda yang notabene sudah mempunyai brand yang
kuat untuk sepeda motor bebek. Dapat dilihat dari analisa kuesioner bahwa 53.48
% dari total responden, lebih mengenal mengenal Yamaha dibandingkan dengan
brand yang lain. Hanya 28.07 % dari total responden yang mengenal Honda.
134
Gambar 4. 8 Branding Position Untuk skuter matic, nama Yamaha sudah cukup dikenal khalayak luas, Yamaha
mampu mengalahkan pioneer skuter matic di Indonesia ( menurut persepsi
masyarakat Indonesia ) yaitu Jetmatic Kymco, serta brand-brand besar lainnya
baru terjun di industri / pasar skuter matic pada tahun 2006, seperti Suzuki yang
mengeluarkan Suzuki Spin dan Honda mengeluarkan Honda Vario.
Hal ini juga dapat diperkuat dengan pencapaian kinerja kuartal 1 tahun 2007
Yamaha, dimana mereka akhirnya dapat mengalahkan pesaing terberatnya dalam
industri sepeda motor yaitu Honda, mereka berhasil melebihi penjualan sepeda
motor Honda di kuartal 1.
• Yamaha Production Chain
Yamaha memiliki beberapa industri yang saling berkaitan dan menunjang industri
sepeda motor Yamaha sebagaimana digambarkan pada Gambar 4.8, hanya
beberapa bagian dari komponen sepeda motor yang dikerjakan oleh supplier
( seperti Knalpot, Shock brecker , etc ). Sehingga kontrol dan jadwal perakitan
pun dapat lebih dimaksimalkan karena Yamaha langsung dapat mengetahui apa
135
yang sedang terjadi. Strategi perusahaan pun lebih dapat di implementasikan
khususnya dari segi penjualan dan pemasaran.
Hal ini juga dapat dilihat dari analisa kuesioner bahwa menurut responden, jalur
distribusi tidak menjadi masalah ( 1.9 % ) sedangkan ketersediaan suku cadang
menurut responden ( 8.4 % ), bukan merupakan suatu masalah. Mereka merasa
puas dengan kinerja Yamaha dalam menunjang ketersediaan suku cadang dan
distribusi produk Yamaha.
• Promosi yang Efektif
Yamaha cukup efektif dalam melakukan promosi dapat dilihat dengan banyaknya
konsumen yang mengetahui iklan Yamaha dan mengetahui tag line nya dengan
baik.Dimana pihak Yamaha lebih fokus melakukan promosi Above The Line
( iklan televisi ) dibandingkan Below The Line, pihak Yamaha membuat beberapa
versi cerita tentang produknya khususnya Yamaha Mio. Dimulai dengan Tessa
Kaunang yang mengenalkan Yamaha Mio kepada Komeng sampai tag line-nya
yang terkenal yaitu “ Wanita jangan mau ketinggalan “, Yamaha mampu
menciptakan brand awarness yang cukup kuat kepada customer.
Selain Above The Line mereka juga cukup efektif dalam melakukan promosi di
even-even ataupun membuat suatu komunitas wanita pencinta skuter matic. Pihak
Yamaha mampu mengambil hati konsumen wanita dimana mereka memberikan
petunjuk penggunaan sepeda motor dalam bentuk CD ( agar lebih mudah
dicerna ), mendirikan komunitas Yamaha Mio, mengadakan coaching klinik
sehingga wanita tidak merasa ragu dan takut dalam mengendarai sepeda motor,
136
dan melakukan sosialisasi mengendarai skuter matic dengan menempati stand-
stand test drive yang dapat dicoba oleh seluruh customer.
Dari hasil analisa kuesioner dapat dilihat bahwa responden mengetahui produk
Yamaha melalui media televisi ( 75.71 % ) dan mereka mengenal Brand Yamaha
melalui Bintang iklannya ( 37.78 % ) dan merek Yamaha sebesar 32.53 %
4.2.1.2 Weakness ( Kelemahan )
• Desain Motor
Konsumen sepeda motor khususnya skuter matic Yamaha merasa bahwa mereka
belum merasa nyaman dalam mengendarai skuter matic Yamaha. Dapat dilihat
dari analisa kuesioner dimana 20.87 % dari total responden Yamaha Mio
menginginkan agar pihak Yamaha memperbaiki desain sepeda motor Yamaha
Mio. Responden lainnya mereka merasa bahwa Yamaha Mio kurang lincah,
kurang dinamis dan lain- lain. Hal ini sebenarnya dialami juga oleh industi sepeda
motor yang sejenis, konsumen masih merasa desain sepeda motor di Indonesia
belum mewakili keinginan dan kebutuhan customer di Indonesia.
• Harga Jual
Harga jual merupakan salah satu faktor utama konsumen dalam memilih merk
mana yang akan digunakan, rata-rata konsumen indonesia menginginkan harga
yang dapat dijangkau mengingat penduduk negara Indonesia masih memiliki
pendapatan rata-rata yang terlampau rendah.
137
Hal ini diperkuat dari analisa kuesioner dimana 20.87 % dari total responden
merasa bahwa Yamaha Mio masih terlalu mahal dan belum terjangkau mereka
menginginkan harga yang terjangkau.
• Konsumsi bahan bakar
Dalam era menipisnya sumber daya alam, konsumen mulai merasa sadar bahwa
cadangan minyak alam bumi sudah semakin menipis dan dalam beberapa tahun
kemungkinan akan punah sehingga mereka mulai sadar dalam penggunaan bahan
bakar. Konsumen Yamaha Mio menginginkan Yamaha Mio lebih irit dalam
penggunaan bahan bakar mereka merasa Yamaha Mio lebih boros dibandingkan
merek lain yang sejenis, apalagi merek lain melakukan promosi irit bahan bakar.
Hal ini dapat dilihat dari analisa kuesioner 31.17 % dari total responden
menginginkan agar Yamaha Mio lebih irit dalam penggunaan bahan bakar.
Identiknya motor kencang dengan boros bahan bakar telah tertanam di benak
masyarakat Indonesia. Hasil kuisioner memperlihatkan bahwa brand Yamaha
sebagai sepeda motor “kencang” – yang juga identik dengan konsumsi bahan
bakar yang cukup besar – menyebabkan masyarakat mengambil kesimpulan
bahwa konsumsi bahan bakar Yamaha Mio juga boros. Padahal berdasarkan
penelitian yang dilakukan Yamaha, untuk jarak dekat (pengendaraan dalam
kota)Yamaha Mio terbukti irit dalam konsumsi bahan bakar. Untuk jarak jauh
Yamaha Mio sedikit lebih boros jika dibandingkan dengan Honda Vario.
138
4.2.1.3 Opportunities ( Peluang )
• Pasar Skuter Matic
Berdasarkan pada kuisioner yang sudah dianalisis, sebagian besar responden
menginginkan skuter matic sebagai kendaraannya karena selain mudah dikendarai
karena tidak membutuhkan waktu pembelajaran yang lama, serta lincah karena
memiliki fisik motor yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis sepeda motor
lain. Yamaha juga berhasil mengedukasi pasar yang belum di sentuh oleh para
kompetitornya. Skuter matic sebenarnya adalah pasar yang dilihat oleh Kymco
tetapi Kymco tampak tidak serius menggarap pasar yang dimilikinya.
Yamaha berhasil melihat peluang ini dan merancang strategi yang jelas sebelum
memasuki pasar skuter matic. Keberhasilan Yamaha dalam melakukan marketing
kepada konsumen wanita dan sekaligus mengedukasinya, membuat pasar skuter
matic menjadi besar. Hal ini disadari oleh kompetitornya yang mengikuti jejak
Yamaha dalam memasuki pasar skuter matic. Kesempatan Yamaha masih besar
karena semua competitor Yamaha kurang berani menerapkan strategi untuk pasar
skuter matic ini. Langkah Yamaha sampai saat ini yang mengkhususkan Yamaha
Mio sebagai motor untuk kaum wanita, membuat kaum wanita mulai terdorong
untuk mengendarai skuter matic.
Masih tingginya permintaan masyakat terutama skuter matic dan peran Yamaha
sebagai perusahaan yang mengedukasi pasar pertama kali memberikan
kesempatan bagi Yamaha untuk mengeksplorasi pasar seluas- luasnya. Sekalipun
dikelilingi perusahaan competitor yang semakin gencar dengan upaya penjualan
139
produk serupa, Yamaha memiliki kekuatan brand awareness dan metode
pemasaran yang efektif. Hal ini dapat dilihat dari penghargaan yang diterima
Yamaha yaitu Marketing Award ( tahun 2006 ) sebagai Best of The Best,
The Best in Marketing Campaign, The Best Market Driving Company, The Best
In Experiental Marketing.
• Loyalitas konsumen
Sebagai produsen sepeda motor yang telah dikenal lama oleh masyarakat luas,
tentunya brand Yamaha mempunyai tempat tersendiri di masyarakat umum. Itu
sebabnya Yamaha mampu bertahan sampai saat ini, walau pun pernah terkena
krisis akibat penjualan sepeda motor dengan mesin dua langkah ( RX King ) yang
merosot tajam. Penjualan motor Yamaha merosot karena terdapat larangan untuk
sepeda motor jenis 2 langkah. Setelah mengalami hal tersebut Yamaha sempat
berhenti beroperasi karena tidak sanggup menutup biaya operasioal.
Banyak kompetitor sejenis yang menekan Yamaha baik secara langsung ataupun
tidak langsung dalam keadaan tersebut Yamaha mampu bangkit dan masuk ke
dalam pasar skuter matic. Team marketing Yamaha dengan berbagai riset dan ide
kreatifnya berhasil membuat nama yamaha kembali dilihat oleh masyarakat. Hal
yang dilakukan Yamaha ini akan sia-sia bila masyarakat sudah kehilangan
kepercayaan kepada Yamaha. Banyak yang mengatakan sepeda motor Yamaha
kencang tapi tidak irit bahan bakar dan mempunyai mesin dengan jenis 2 langkah,
pikiran ini begitu melekat pada pecinta motor.
Pihak marketing Yamaha tidak menghilangkan faktor ”kencang” ketika membuat
iklan sepeda motornya. Yamaha ditinggalkan oleh konsumennya bukan karena
140
kekencangan motornya tapi lebih karena jenis mesin yang digunakan. Karena itu
ketika Yamaha menyampaikan pada masyarakat bahwa Yamaha menggunakan
mesin 4 langkah, Yamaha kembali mendapat perhatian dari pecinta motor
”kencang”.
Tidak seperti competitor nya yang menggunakan faktor harga untuk
meningkatkan penjualan, Yamaha memilih meningkatkan penjualan dengan cara
membentuk komunitas untuk setiap jenis sepeda motor. Strategi ini terbukti
berhasil karena banyak masyarakat yang mulai khawatir dengan strategi cash
back yang dilakukan competitor Yamaha. Kekhawatiran ini yang dijawab oleh
pihak Yamaha ketika melakukan penjualannya dimana Yamaha tidak melakukan
pengurangan harganya. Komunitas yang sudh diciptakan Yamaha berhasil
menciptakan sua tu nilai emosional kepada pengguna sepeda motor Yamaha.
Dengan strategi tersebut Yamaha berhasil membuat konsumennya setia. Mereka
percaya ketika mereka membeli sepeda motor Yamaha mereka tidak hanya
membeli sepeda motor, akan tetapi mereka juga yakin Yamaha dapat memberikan
kenyamanan dan kepercayaan terhadap mereka. Dengan keberhasilan tersebut
Yamaha sedikit demi sedikit berhasil menguasai market share sepeda motor.
Dengan tingkat kesetiaan yang tinggi daripada konsumennya ini, akan banyak
konsumen yang memberi masukkan kepada Yamaha untuk menjawab kebutuhan
konsumen.
141
4.2.1.4 Threats ( Ancaman )
• R&D kurang berperan
Yamaha Indonesia mendapatkan blue print produk sepeda motor dari Yamaha
Jepang, sehingga di Indonesia hanya tinggal menyalin blue print nya menjadi
produk tersebut. Research and Development di Indonesia tidak dapat berkembang
dengan baik karena mereka hanya mendapatkan ide dari Jepang, mereka tidak
dapat berimprovisasi dan mengeluarkan inovasi baru.
Padahal seharusnya R&D di Indonesia dapat lebih bebas berimprovisasi agar
dapat mengetahui selera dan permintaan pasar konsumen sepeda motor di
Indonesia. Apabila tetap dibiarkan kemungkinan market share sepeda motor akan
diambil oleh merek lokal yang dapat mengikuti selera dan permintaan pasar
konsumen sepeda motor di Indonesia. Salah satu contohnya sepeda motor lokal
merk Kanzen dimana mereka menekankan pada nyamannya motor ketika banjir
karena mereka men desain motor yang dapat berjalan ketika banjir, seperti yang
kita ketahui di Indonesia dapat mengalami banjir selama beberapa hari. Sehingga
mereka dapat menarik minat konsumen sepeda motor Indonesia karena mereka
mampu membaca permintaan pasar konsumen sepeda motor di Indonesia.
• Kebutuhan konsumen yang tidak terakomodir
Karakteristik konsumen sepeda motor di Indonesia begitu ber variasi dan dinamis.
Setiap daerah mempunyai kendala dan permintaan yang ber variasi. Seperti
contohnya daerah Aceh mereka membutuhkan sepeda motor yang kuat nanjak
142
mengingat daerah mereka yang berada di perbukitan, atau daerah Jakarta yang
sering macet sehingga membutuhkan sepeda motor yang ringan dan nyaman.
Tingginya permintaan setiap konsumen menyebabkan rentannya loyalitas
konsumen, konsumen dapat dengan mudah berpindah ke lain hati apabila
produsen tidak memenuhi kebutuhan mereka. Pihak produsen harus dapat dengan
cepat memenuhi kebutuhan tiap konsumen, apabila tidak ingin ditinggalkan.
Pihak produsen harus menempatkan perwakilannya di setiap daerah agar
kebutuhan mereka terjangkau baik itu kebutuhan suku cadang, service, penjualan
sepeda motor ataupun divisi yang menangani keluhan pelanggan. Oleh karena itu
pihak produsen harus mempunya jalur distribusi yang kuat.
4.2.2 4P Kotler
4.2.2.1 Place Strategy
Kuesioner disebarkan ke Pria dan Wanita di Jakarta dan di Luar Jakarta
dengan pengelompokan usia berdasarkan kemampuan memilih kendaraan bermotor
sebagai berikut :
1. Dibawah 17 tahun à masih ditentukan oleh orang tuanya.
2. Antara 17 tahun s.d 22 tahun à usia pelajar / mahasiswa yang dapat
menentukan sendiri kendaraan yang akan digunakannya, namun masih
dibawah pengawasan orang tuanya
143
3. Diatas 22 tahun à usia mature dimana seseorang dapat menentukan sendiri
kendaraan yang akan dibelinya, dan cenderung memberikan saran bagi
teman/saudara yang akan membeli kendaraan bermotor.
4.2.2.1.1 Usia Responden
Gambar 4. 9 Umur Responden Pemakai Sepeda Motor
( Sumber: Hasil Kuesioner )
Berdasarkan hasil kuesioner, pemakai sepeda motor di Jakarta terdiri dari
0.57% berumur dibawah 17 tahun, 22.79% berumur 17 – 22 tahun dan 33.33%
berumur diatas 22 tahun. Sedangkan pemakai sepeda motor di luar Jakarta 1.42%
berumur dibawah 17 tahun, 13.39% berumur antara 17 – 22 tahun.
144
Gambar 4. 10 Umur Responden Memakai Sepeda Motor untuk Jakarta
( Sumber : hasil Kuesioner )
Kuesioner ini disebarkan ke responden pria di Jakarta untuk usia dibawah 17
tahun nihil, 26.84% berusia diantara 17 - 22 tahun, 49.25% berusia diatas 22 tahun.
Sedangkan untuk responden wanita di Jakarta untuk yang berumur dibawah 17 tahun
sebesar 1.01%, untuk yang berumur 17 – 22 tahun sebesar 11.56%, dan yang berumur
diatas 22 tahun sebesar 9.55%.
Gambar 4. 11 Umur Responden Memakai Sepeda Motor untuk di Luar Jakarta
( Sumber : hasil kuesioner )
145
Kuesioner ini disebarkan ke responden pria di luar Jakarta yang berusia
dibawah 17 tahun sebesar 1.97%, 25.66% berusia diantara 17 - 22 tahun, 60.53 %
berusia diatas 22 tahun. Sedangkan untuk kaum wanita di luar Jakarta untuk yang
berumur dibawah 17 tahun sebesar 1.32%, untuk yang berumur 17 – 22 tahun sebesar
5.26%, dan yang berumur diatas 22 tahun sebesar 5.26%.
4.2.2.1.2 Jenis Kelamin
Gambar 4. 12 Jenis Kelamin Responden
( Sumber : hasil kuesioner )
Total Responden adalah 350 orang dengan komposisi 82.34% adalah kaum
pria sedangkan 17.66% adalah kaum wanita.
Gambar 4. 13 Jenis Kelamin Responden berdasarkan Lokasi
146
( Sumber : hasil kuesioner )
Untuk lokasi di Jakarta total responden kaum pria sebanyak 44.16% dan kaum
wanita sebanyak 12.54%, sedangkan untuk kaum wanita sebanyak 12.54%. Untuk
lokasi di luar Jakarta total responden kaum pria sebanyak 38.18%, sedangkan untuk
kaum wanita sebanyak 5.13%.
4.2.2.1.3 Lokasi
Gambar 4. 14 Lokasi Responden Pemakai Sepeda Motor
( Sumber : hasil kuesioner )
Dari total 350 responden, 43.30% berada di luar Jakarta, 32.19% berada di
Jakarta Timur, 7.98% berada di Jakarta Pusat, 7.41% berada di Jakarta Selatan,
6.55% berada di Jakarta Utara, sedangkan Jakarta Barat sebesar 2.56%.
4.2.2.1.4 Pekerjaan
42.09% dari total responden mempunyai pekerjaan sebagai karyawan, 31.07%
sebagai pelajar / wiraswasta, 13.28% mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta,
5.65% mempunyai pekerjaan sebagai buruh, 4.8% memilih lainnya, 2.26%
147
mempunyai pekerjaan sebagai sopir dan 0.85% mempunyai pekerjaan sebagai petani
( Gambar 4.15 ).
Gambar 4. 15 Pekerjaan Responden Pemakai Sepeda Motor
( Sumber : hasil kuesioner )
Gambar 4. 16 Pekerjaan Responden Pemakai Sepeda Motor berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
Di Jakarta total terbesar dari responden yaitu sebesar 27.68% mempunyai
pekerjaan sebagai karyawan, 18.93% sebagai pelajar, 3.67% mempunyai pekerjaan
sebagai wiraswasta, 3.11% memilih lainnya, 1.98% mempunyai pekerjaan sebagai
148
buruh, 1.41% mempunyai pekerjaan sebagai sopir, sedangkan tidak ada yang memilih
petani.
Sedangkan di luar Jakarta 14.41% responden adalah karyawan, 12.15%
mempunyai pekerjaan sebagai pelajar, 9.6% mempunyai pekerjaan sebagai
wiraswasta, 3.67% mempunyai pekerjaan sebagai buruh, 1.69% memilih lainnya,
0.85% mempunyai pekerjaan sebagai petani dan sopir.
149
4.2.2.1.5 Pengeluaran
Gambar 4. 17 Pengeluaran per Bulan Responden Pemakai Sepeda Motor
( Sumber : hasil kuesioner )
Total 28.14% dari total responden mempunyai pengeluaran diantara
Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 1.999.999,-. 26.63% mempunyai pengeluaran
Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000,-. 17.59% mempunyai pengeluaran
Rp. 500.000,- sampai dengan Rp. 999.999,-. 12.56% mempunyai pengeluaran
dibawah Rp. 500.000,-. 12.06% memilih lainnya, sedangkan 3.02% mempunyai
pengeluaran diatas Rp.10.000.000,-
150
Gambar 4. 18 Pengeluaran per Bulan Responden Pemakai Sepeda Motor Khusus
Responden Pria
( Sumber : hasil kuesioner )
28.39% dari total responden mempunyai pengeluaran sebesar Rp. 2.000.000,-
sampai dengan Rp. 10.000.000,-. 25.16% mempunyai pengeluaran sebesar
Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 1.999.9999,-. 18.06% mempunyai pengeluaran
sebesar Rp. 500.000,- sampai dengan Rp. 999.999,-. 12. 9% mempunyai pengeluaran
dibawah Rp. 500.000,-. 12.26% memilih lainnya, sedangkan 3.23% mempunyai
pengeluaran diatas Rp. 10.000.000,-
151
Gambar 4. 19 Pengeluaran per Bulan Responden Pemakai Sepeda Motor Khusus
Responden Wanita
( Sumber : hasil kuesioner )
38.64% dari total responden mempunyai pengeluaran sebesar Rp. 1.000.000,-
sampai dengan Rp. 1.999.999,-. 20.45% mempunyai pengeluaran sebesar Rp.
2.000.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000,-. 15.91% mempunyai pengeluaran
sebesar Rp. 500.000,- sampai dengan Rp. 999.999,-. 11. 36% mempunyai
pengeluaran dibawah Rp. 500.000,- dan memilih lainnya, sedangkan 2.27%
mempunyai pengeluaran diatas Rp. 10.000.000,-
4.2.2.2 Promotion Strategy
Seperti yang kita ketahui peranan media promosi itu sangat penting dalam
memperkenalkan dan menjual produk tersebut, baik itu Above the line maupun
Below the line. Dalam memilih media promosi harus dipertimbangkan dari banyak
hal salah satunya dari seberapa efektifitasnya bila menggunakan media promosi itu
152
dan pengaruhnya terhadap brand itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan riset dan
survei sebelum menentukan media mana yang akan dipilih.
Media Televisi
RCTI, 17.86%
Metro TV, 15.81%
SCTV, 13.55%Indosiar, 9.24%
Trans TV, 28.34%
Trans 7, 15.20%
Metro TV RCTI SCTV Indosiar Trans TV Trans 7
Gambar 4. 20 Media Televisi yang diminati Penduduk Indonesia
( Sumber : hasil kuesioner )
11.09% 11.09%8.21%
5.34%
19.51%
9.45%
4.72% 6.78% 5.34%3.90%
8.83%5.75%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
Jakarta Luar Jakarta
Media berdasarkan lokasi
Metro TV
RCTI
SCTV
Indosiar
Trans TV
Trans 7
Gambar 4. 21 Media Televisi yang diminati Penduduk Indonesia Berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
Dapat terlihat dari total responden 28.34% memilih media televisi Trans TV
sebagai media televisi yang terfavorit, hasil ini dipengaruhi oleh keadaan dimana
banyak siaran Trans TV yang mendapatkan rating tinggi seperti Extravaganza,
Bioskop Trans TV, Ceriwis dan Wisata Kuliner. Diikuti oleh RCTI sebesar 17.86%,
kemudian Metro TV sebesar 15.81%, Trans 7 sebesar 15.20%, SCTV sebesar 13.55%
dan terakhir oleh Indosiar sebesar 9.24%. Dan dari total 28.34% responden memilih
153
media televisi Trans TV sebagai media televisi yang terfavorit, 19.51% nya berada di
Jakarta dan 8.83% berada di Luar Jakarta. Sedangkan RCTI sebesar 17.86%, 11.09%
berasal dari responden yang berada di Jakarta dan 6.78% berasal dari responden yang
berada di luar Jakarta.
Media Iklan Untuk Yamaha Mio
Televisi, 75.71%
Radio, 3.36%
Event Yamaha, 9.56%
Billboard, 5.17%
Lainnya, 6.20%
Televisi Radio Event Yamaha Billboard Lainnya
Gambar 4. 22 Media Televisi Iklan Untuk Yamaha Mio ( Sumber : hasil kuesioner )
Dari hasil survei dapat terlihat bahwa 75.71% dari total responden mengetahui
produk Yamaha Mio dari media Televisi, 9.56% dari Event yang diadakan oleh pihak
Yamaha, 6.20% memilih lainnya, 5.17% mengetahui produk Yamaha Mio dari
Billboard, dan 3.36% mengetahui produk Yamaha Mio dari Media Radio.
Faktor Dominan Promosi Yamaha Mio
Merek, 32.53%
Logo Garpu Tala, 8.27%
Bintang Iklan, 37.87%
Slogan, 14.40%
Lagu Tema, 4.53%
Lainnya, 2.40%
Merek Logo Garpu Tala Bintang Iklan Slogan Lagu Tema Lainnya
Gambar 4. 23 Faktor Dominan Promosi Yamaha Mio
( Sumber : hasil kuesioner )
154
37.87% dari total responden Yamaha Mio mengingat bintang iklannya dalam
promosi Yamaha Mio, sedangkan 32.53% mengingat Merek Yamaha Mio dalam
promosinya, 14.4% lebih mengingat Slogan Yamaha Mio sendiri “ Wanita jangan
mau ketinggalan “, 8.27% dari total responden mengingat Logo Garputala, 4.53%
mengingat lagu temanya “ Selalu terdepan “, sedangkan 2.4% memilih lainnya.
Customer Expectation Yamaha Mio
Kebanggaan, 18.89%
Bergabung dalam Komunitas Yamaha Mio,
8.61%
Nilai Jual, 29.17%
Perawatan yang Mudah, 43.33%
Kebanggaan Bergabung dalam Komunitas Yamaha Mio Nilai Jual Perawatan yang Mudah
Gambar 4. 24 Customer Expectation Yamaha Mio
( Sumber : hasil kuesioner )
8.06%5.28%
18.06%
24.44%
10.83%
3.33%
11.11%
18.89%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
Jakarta Luar Jakarta
Customer Expectation Yamaha Mio berdasarkan lokasi
Kebanggaan
Bergabung dalam KomunitasYamaha MioNilai Jual
Perawatan yang Mudah
Gambar 4. 25 Customer Expectation Yamaha Mio Berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
43.33% dari total responden mengharapkan dalam hal ini produsen agar lebih
peduli terhadap kemudahan perawatan Yamaha Mio, 29.17% menginginkan agar
nilai jual dari Yamaha Mio tetap tinggi, 18.89% responden merasa bangga memiliki
Yamaha Mio, sedangkan sisanya merasa bangga karena bergabung dalam komunitas
155
Yamaha Mio. Dari total 43.33% total responden yang menginginkan agar produsen
lebih peduli terhadap kemudahan perawatan Yamaha Mio, 24.44% berasal dari
responden di Jakarta sedangkan 18.89% berasal dari luar Jakarta. Untuk 29.17%
menginginkan nilai jual Yamaha Mio tetap tinggi, 18.06% berasal dari responden di
Jakarta dan 11.11% berasal dari luar Jakarta. Dan dari 18.89% merasa bangga
memiliki Yamaha Mio 8.06% berada di Jakarta sedangkan sisanya 10.83% berada di
luar Jakarta.
Logo Vs Slogan
Logo Garpu Tala, 61.39%
Slogan, 38.61%
Logo Garpu Tala Slogan
38.92%
18.04%
22.47% 20.57%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
Jakarta Luar Jakarta
Logo Vs Slogan berdasarkan lokasi
Logo Garpu Tala
Slogan
Gambar 4. 26 Logo Vs Slogan
( Sumber : hasil kuesioner )
156
61.39% dari total responden lebih mengingat Logo Garpu tala Yamaha
dibandingkan 39.61% dari total responden yang lebih mengingat Slogan Yamaha Mio
“ Wanita Jangan Mau Ketinggalan “. Dari total 61.39% yang lebih mengingat logo
garpu tala 38.92% berasal di Jakarta sedangkan 22.47% berasal dari luar Jakarta.
Website Yamaha
Ya, 51.18%
Tidak, 48.82%
Ya Tidak
25.44%29.59%
25.74%
19.23%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
Jakarta Luar Jakarta
Website Yamaha berdasarkan Lokasi
Ya Tidak
Gambar 4. 27 Website Yamaha
( Sumber : hasil kuesioner )
51.18% dari total responden pernah mengunjungi website Yamaha, sedangkan
sisanya 48.82% belum pernah mengunjungi website Yamaha, hanya mengetahui
produknya saja. Dari total 51.18% yang pernah mengunjungi website Yamaha,
25.44% berasal dari Jakarta sedangkan sisanya berasal dari luar Jakarta.
157
4.2.2.3 Product Strategy
Gambar 4. 28 Faktor yang harus Dibenahi
( Sumber : hasil kuesioner )
Gambar 4. 29 Faktor yang harus Dibenahi berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
Berdasarkan hasil kuisioner ( Gambar 4.28 ), terlihat banyak responden yang
mengatakan bahwa Yamaha cukup berhasil dalam pendistribusian produknya. Ini
158
terbukti dari rendahnya persentase yang didapat dari jalur distribusi yang hanya
bernilai 4.08%. Dari sisi promosi, Yamaha juga telah melakukan berbagai terobosan -
terobosan di berbagai metode promosi, sehingga hanya 6,22% responden yang kurang
puas akan metode-metode promosi yang dijalankan oleh Yamaha. Pada ketersediaan
suku cadang di pasaran pun para responden tidak mengalami kesulitan yang berarti
dalam mencari suku cadang motor Yamaha yang diperlukan, walaupun tidak sedikit
juga yang kurang puas akan ketersediaannya khususnya di daerah Jakarta ( Gambar
4.28 ). Sehingga terdapat 14.81% responden yang mengatakan kurangnya
ketersediaan suku cadang. Namun ada beberapa faktor yang cukup penting bagi
Yamaha, yang sekiranya perlu dibenahi yakni dari segi kehandalan mesin dan
efisiensi dalam konsumsi bahan bakar. Karena kedua segi inilah yang memiliki nilai
cukup besar ( Kehandalan Mesin 25,32%, Konsumsi Bahan Bakar 26,39% ),
mengingat kehandalan mesin dan efisiensi dalam konsumsi bahan bakar merupakan
faktor pertimbangan yang cukup penting dalam memilih suatu kendaraan. Responden
di daerah Jakarta sebenarnya lebih memilih kehandalan mesin daripada konsumsi
bahan bakar sebagai faktor yang harus dibenahi. Untuk daerah di luar Jakarta
konsumsi bahan bakar bagi sebagian besar responden masih menjadi faktor utama,
sepertinya citra motor irit belum melekat pada produk Yamaha. Berdasarkan Gambar
4.28 terlihat 2 alasan mengapa konsumen akhirnya tidak memilih Yamaha, yang
pertama adalah konsumen yang pernah membeli produk Yamaha yang ditawarkan
sales force atau tertarik karena promosi yang sangat gencar dan merasa kecewa
karena kualitasnya tidak seperti yang diharapkan, yang kedua adalah konsumen
159
pindahan merek motor lain yang merasa kualitas Yamaha kurang daripada motor
sebelumnya yang digunakan.
Untuk menjembatani kedua alasan utama ( kehandalan mesin dan konsumsi
bahan bakar ) Yamaha harus melakukan suatu terobosan teknologi yang akan
mengangkat citra motor Yamaha sebagai motor yang mesinnya dapat diandalkan
serta hemat dalam penggunaan bahan bakar.
Gambar 4. 30 Customer Satisfaction Yamaha Mio
( Sumber : hasil kuesioner )
160
Gambar 4. 31 Customer Satisfaction Yamaha Mio berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
Pada Gambar 4.30 terlihat hasil kepuasan konsumen Yamaha terhadap motor
Yamaha Mio dimana 43.33% responden setuju perawatan Yamaha Mio mudah,
29.17% setuju nilai jualnya kembali tidak jatuh, 18.89% responden bangga memiliki
Yamaha Mio sebagai kendaraan operasionalnya serta 8.61% responden bertujuan
memiliki motor Yamaha Mio untuk ikut bergabung dalam komunitas Yamaha Mio.
Sebenarnya kebanggaan dan ikut ke dalam komunitas Yamaha tidak lepas dari
promosi Yamaha yang gencar dan menelan biaya yang cukup besar tidak seperti
pesaingnya yang mengenjot penjualan dengan menurunkan harga dan memberikan
bonus-bonus ketika membeli sepeda motor, Yamaha lebih memilih menggunakan
komunitas untuk memasarkan produknya. Teknik yang digunakan Yamaha dalam
161
meraih pasarnya juga membuat konsumen Yamaha setia dengan brand Yamaha.
Gambar 4.31 merupakan penjelasan dari 4.30 yang dibagi berdasarkan daerah dan
jenis kelamin pria, wanita. Berdasarkan hasil analisis pada Gambar 4.30 Yamaha
harus tetap mempertahankan perawatan yang mudah untuk produk sepeda motor
Yamaha Mio-nya sambil tetap menjaga citra produk dalam kepuasan konsumen
berwujud kebanggaan konsumen memiliki motor Yamaha sebagai kendaraan sehari
harinya, ketersediaan suku cadang dan jaringan distribusinya yang selama ini disusun
dengan sangat rapih dan perlahan tetapi pasti. Hal ini perlu dilakukan untuk
mempertahankan nilai jualnya kembali dan loyalnya konsumen Yamaha sehingga
konsumen Yamaha sebelumnya tetap membeli produk yang dikeluarkan oleh
Yamaha. Penambahan teknologi yang direkomendasikan sesuai dengan Gambar 4.28
tidak boleh membuat harga jual kembali Yamaha Mio jatuh dan membuat perawatan
motor menjadi sulit. Pada Gambar 4.31 terlihat sebagian besar responden mengatakan
perawatan Yamaha Mio mudah tetapi untuk responden wanita yang berada di luar
Jakarta masih mengatakan perawatan Mio cukup sulit. Tampaknya konsumen wanita
Yamaha Mio di luar Jakarta kurang begitu paham melakukan perawatan motor
walaupun Yamaha sudah menyertakan VCD sebagai penganti buku petunjuk. Ada
juga kemungkinan Yamaha kurang menyediakan after sales service sehingga
responden wanita di luar Jakarta merasa kesulitan dalam melakukan perawatan, atau
memang konsumen Yamaha Mio enggan melakukan perawatan sehingga perawatan
yang mudah menjadi anggapan “tidak perlu dirawat”.
162
Gambar 4. 32 Jenis Sepeda Motor yang Diinginkan
( Sumber : hasil kuesioner )
Gambar 4. 33 Jenis Sepeda Motor yang Diinginkan berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
Pada Gambar 4.32 terdapat hasil “jenis sepeda motor yang diinginkan”
terdapat 51.19% responden yang menginginkan skuter matic sebagai kendaraan
operasionalnya. Hal ini tidak terlepas dari edukasi pasar jet matic kymco sebagai
innovator pada saat Yamaha belum masuk ke pasar skuter matic. Kymco
163
mengajarkan konsumen mengendarai skuter matic dan peran Yamaha sebagai
follower adalah membuat target pasar yang jelas dalam hal ini wanita dan kemudian
melakukan promosi di berbagai media yang sesuai dengan selera wanita, serta
mengedukasi wanita mengendarai skuter matic Mio. 37.80% responden tetap memilih
motor bebek sebagai kendaraan operasionalnya. Hal tersebut dapat terjadi karena
sepeda motor adalah produk yang dibeli sebagai asset untuk menunjang mobilitas dan
jarang ada orang yang cepat sekali mengganti sepeda motornya. sehingga ketika
skuter matic belum diyakini konsumen banyak wanita maupun pria yang akhirnya
memilih mengendarai sepeda motor bebek, karena konsumen sudah percaya dengan
produk ini dan telah terbukti kehandalannya. Penyerapan produk skuter matic akan
berlangsung cukup cepat karena sejak kehadiran dan edukasi yang dilakukan Kymco
maupun Yamaha kemudian disusul para competitor sepeda motor, konsumen menjadi
tertarik untuk memiliki sepeda motor skuter matic.
Kepercayaan ini timbul berkat promosi gencar yang dilakukan oleh masing
masing produsen sepeda motor yang mengeluarkan skuter matic. 8.04% memilih
motor sport sebagai kendaraan operasional dan 2.98% memilih sepeda motor jenis
lain. Jumlah untuk sepeda motor sport ataupun sepeda motor jenis lain seperti,
motorcross dan motor besar berada pada posisi yang wajar karena sifat kepemilikan
sepeda motor tersebut lebih kepada hobi, koleksi ataupun untuk olahraga dan akan
sangat jarang sekali yang menggunakannya untuk aktifitas sehari hari. Dengan
besarnya keinginan konsumen terhadap skuter matic maka kesempatan Yamaha untuk
melakukan perbaikan atau inovasi pada produk skuter matic masih terbuka lebar.
Pada Gambar 4.33 terdapat penjelasan secara lebih terperinci pada “jenis sepeda
164
motor yang diinginkan” berdasarkan lokasi survei dan juga berdasarkan jenis kelamin
pria dan wanita.
Gambar 4. 34 Customer Need Yamaha Mio
( Sumber : hasil kuesioner )
Gambar 4. 35 Customer Need Yamaha Mio berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
165
Seperti diketahui Yamaha punya kesempatan yang besar untuk melakukan
inovasi ataupun perbaikan untuk konsumen skuter matic begitu juga dengan
competitor yang mempunyai kesempatan yang sama. Pada Gambar 4.34 terlihat
kebutuhan konsumen Yamaha Mio 52.41% responden mengatakan agar Yamaha Mio
tetap mudah dikendarai, 25.40% mengatakan ketika konsumen mengendarai Yamaha
Mio mereka tampak elegan, bisa dipastikan hal ini terpengaruh dari cara Yamaha
mempromosikan produk Yamaha Mio yang menggunakan Miss Universe dan Putri
Indonesia ( Yamaha News Edisi khusus halaman 13 ) serta bintang iklan yang dipilih
Yamaha pada iklan Yamaha Mio yang terlihat nyaman dan tampak elegan ketika
mengendarai Yamaha Mio.
Sebanyak 16.84% responden mengatakan Yamaha Mio hemat bahan bakar,
konsumsi bahan bakar seperti diketahui sangat bergantung dari cara konsumen
membawa sepeda motornya sehingga persentase sebesar 16.84% menjadi wajar
karena responden tersebar di banyak daerah yang lingkungan jalannya berbeda,
kemacetan yang terjadi, dan juga kecepatan yang digunakan untuk memacu sepeda
motor tersebut. Melihat pada Gambar 4.35 yang memberikan Gambaran “customer
need” pada Jakarta dan di luar Jakarta, dapat terlihat perbedaan pandangan
masyarakat dalam konsumsi bahan bakar sepeda motor.
Di daerah Jakarta sepeda motor tidak dianggap hemat bahan bakarnya karena
kemacetan dan ketidakstabilan yang dilakukan pengguna sepeda motor ketika
memacu sepeda motornya setelah keluar dari kemacetan. Sedangkan untuk daerah di
luar Jakarta kondisi jalan raya lebih banyak yang berbentuk perbukitan sehingga
sepeda motor harus mampu dipacu menaiki dan menuruni bukit. Dengan semakin
166
besarnya akselerasi mesin yang dilakukan pengguna sepeda motor akan membuat
konsumsi bahan bakar menjadi semakin besar. Hal inilah yang perlu mendapat
edukasi lebih lanjut. Sebanyak 5.61% membutuhkan layanan Purna Jual. Dengan
kecilnya persentase pada bagian layanan purna jual, telah membuktikan Yamaha
berhasil memberikan layanan purna jual yang baik pada para konsumennya.
Gambar 4. 36 Keunggulan Yamaha Mio dibandingkan Competitor
( Sumber : hasil kuesioner )
Gambar 4. 37 Keunggulan Yamaha Mio dibandingkan Competitor berdasarkan
Lokasi ( Sumber : hasil kuesioner )
167
Pada Gambar 4.36 akan terlihat keunggulan Yamaha Mio bila dibandingkan
dengan kompetitornya 29.87% responden mengatakan Yamaha Mio mudah
dikendarai jika dibandingkan dengan skuter matic lain, 27.01% responden
mengatakan Yamaha Mio lincah, 25.97% responden mengatakan Yamaha Mio
ramping, sebanyak 10.91% responden mengatakan Yamaha Mio ringan, sedangkan
6.23% mengatakan Yamaha Mio pendek. Dengan melihat berbagai keunggulan yang
dimiliki Yamaha Mio dibandingkan dengan competitornya dapat dilihat banyak
faktor- faktor yang harus dipertahankan Yamaha ketika akan melakukan inovasi.
Tetapi hal tersebut tidak boleh menghambat Yamaha dalam melakukan inovasi, atau
malah tidak melakukan inovasi sama sekali. Karena seperti diketahui Yamaha dan
kompetitornya mempunyai kesempatan yang sama dalam melakukan inovasi pada
produk sepeda motornya.
Yamaha mempunyai 2 pilihan dalam menanggapi hal ini. Pilihan pertama
adalah menunggu competitor yang mengambil kesempatan kemudian menjadi
follower seperti pada saat mulai terjun ke produk skuter matic, sedangkan pilihan
yang kedua adalah mengambil kesempatan berinovasi ataupun memberikan masukan
kepada R&D Yamaha di Jepang. Gambar 4.37 menampilkan keunggulan Yamaha
Mio dibandingkan kompetitornya berdasarkan area survei dan jenis kelamin. Bila di
lihat pada Gambar 4.33 nilai yang didapat dari kedua lokasi survei cukup mirip
sehingga dapat disimpulkan keunggulan ini tidak dipengaruhi letak geografis.
168
Gambar 4. 38 Kekurangan Yamaha Mio
( Sumber : hasil kuesioner )
Gambar 4. 39 Kekurangan Yamaha Mio berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
169
Setiap produk selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kekurangan
terlihat pada Gambar 4.38 menunjukkan kekurangan Yamaha Mio berdasarkan hasil
kuisioner yang dilakukan pada 350 responden. Sebanyak 31.71 % responden
mengatakan Yamaha Mio tidak effisien dalam konsumsi bahan bakar, 20.87 %
responden mengatakan harga jual Yamaha Mio kurang sesuai, sedangkan 20.87 %
responden mengatakan desain / bentuk skuter matic Yamaha kurang jika
dibandingkan dengan competitor sejenis. Sedangkan 11.92% responden menganggap
mesin Yamaha Mio kurang bisa diandalkan, sebanyak 8.40 % responden kesulitan
mencari suku cadang. Sebanyak 4.34 % tidak puas dengan cara Yamaha melakukan
promosi dan 1.90 % responden kecewa dengan pendistribusian Yamaha.
Berdasarkan analisis pada Gambar 4.38, sepertinya usaha Yamaha untuk
menyakinkan konsumen kurang berhasil dalam hal konsumsi bahan bakar. Harus ada
usaha lebih dari Yamaha untuk menyakinkan konsumen bahwa Yamaha hemat dalam
penggunaan bahan bakar. Konsumsi bahan bakar juga dipengaruhi oleh letak
geografis karena terdapat perbedaan yang cukup mencolok untuk daerah Jakarta dan
daerah diluar Jakarta seperti terlihat pada Gambar 4.39 begitu juga dengan desain
atau bentuk sepeda motor yang lebih dominan dikomentari oleh responden di daerah
Jakarta. Untuk bagian promosi, pendistribusian, ketersediaan suku cadang masih
dapat ditolerir karena hanya sebagian kecil dan tidak menjadi masalah utama yang
segera membutuhkan penanganan. Tetapi setelah masalah utama ( citra konsumsi
bahan bakar, desain sepeda motor ) tertangani Yamaha harus segera
menyempurnakan pengaturan persediaan suku cadangnya, melakukan inovasi inovasi
yang kreatif pada cara promosinya atau melakukannya dalam jangka waktu yang
170
lama sehingga konsumen terbiasa dan mulai menidentifikasikan cara promosi tersebut
dengan Yamaha. Sedangkan untuk masalah pendistribusian Yamaha boleh saja tidak
melakukan apa apa karena tidak menunjukkan angka yang mengkuatirkan. Seiring
dengan berkembangnya pasar Yamaha, jaringan pendistribusian motor akan menjadi
semakin besar juga. Dengan begitu persentase kekecewaan konsumen juga akan
semakin mengecil atau tetap. Mengapa Harga jual tidak dipermasalahkan? Karena
seiring dengan kepuasan konsumen yang didapat, konsumen akan mulai percaya akan
produk Yamaha dan akan mengingat ”kalau mau membeli sepeda motor belilah
Yamaha”. Harga jual memang mempengaruhi pembelian tetapi bisa dilihat kegagalan
kompetitor yang melakukan promosi besar-besaran dengan menurunkan harga malah
membuat konsumen mulai mengkuatirkan kualitas sepeda motor tersebut. Bila
pertanyaan ”sebenarnya berapa harga sepeda motor ini?” timbul maka kepercayaan
pada produk pun akan turun dan produsen akan kehilangan kepercayaan yang
diberikan oleh konsumen.
Berdasarkan dari hasil analisis pada Gambar 4.28 sampai dengan Gambar
4.39 dapat dilihat bahwa Yamaha mempunyai peluang yang cukup besar untuk
memperbaiki pasar skuter matic. Melihat pada trend skuter matic belum mati dan
masih punya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Tergantung jenis sepeda
motor mana yang akan dikembangkan oleh Yamaha. Bila melihat kebutuhan
konsumen maka sebaiknya Yamaha mengembangkan skuter matic karena selain trend
sepeda motor kearah sana juga banyak konsumen yang menginginkan sepeda motor
yang mudah dikendarai. Konsumsi bahan bakar menjadi hal yang harus segera
diperbaiki atau mulai memposisikan sebagai motor yang irit bahan bakar dengan
171
melakukan suatu inovasi. Penambahan aksesoris untuk Yamaha Mio juga bisa
menjadi bahan pertimbangan . Bila akhirnya keputusan Yamaha adalah mengeluarkan
produk baru karena takut perbaikan perbaikan yang dilakukan pada produk tidak
berhasil, maka Yamaha harus memperhatikan banyak faktor yang telah dibabarkan
pada Gambar 4.29 sampai dengan 4.40.
4.2.2.4 Pricing Strategy
Gambar 4. 40 Jumlah Sepeda Motor Yang Dimiliki
( Sumber : hasil kuesioner )
Gambar 4. 41 Jumlah Sepeda Motor Yang Dimiliki berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
172
68.84% dari total responden mempunyai sepeda motor sebanyak 1 buah.
15.58% mempunyai sepeda motor sebanyak 2 buah, sebanya 12.18% tidak memiliki
sepeda motor dan 3.4% dari responden memiliki sepeda motor lebih dari 2 buah. Dan
dapat terlihat bahwa dari total responden yang mempunyai sepeda motor sebanyak 1
buah 35.13% nya adalah responden yang berada di Jakarta, dan 33.71% berada di luar
Jakarta. Sedangkan dari total sepeda motor yang dimiliki responden sebanyak 2 buah,
9.35% berasal dari responden yang berada di Jakarta, 6.23% berada di luar Jakarta.
Responden yang tidak mempunyai sepeda motor 9.35% nya berada di Jakarta
sedangkan 2.83% berada di luar Jakarta. Sedangkan untuk responden yang memiliki
sepeda motor lebih dari 2, yang berada di Jakarta sebesar 3.12% sedangkan sisanya
0.28% berasal dari luar Jakarta.
Gambar 4. 42 Frekuensi Pemakaian Sepeda Motor
( Sumber : hasil kuesioner )
173
Gambar 4. 43 Frekuensi Pemakaian Sepeda Motor Berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
Pada Gambar 4.42 dapat dilihat bahwa sebanyak 68.25% dari total responden
memakai sepeda motor setiap hari, sedangkan 6.82% responden memakai sepeda
motor dalam 1 minggu sebanyak 2 dan 3 kali. 9.20% dari total responden memilih
lainnya dan total 8.9% dari total responden memakai sepeda motor dalam 1 minggu
sebesar 4 kali. Dan dari total 68.25% memakai sepeda motor setiap hari, 39.76%
berada di Jakarta dan 28.49% berada di luar Jakarta.
Gambar 4. 44 Tujuan Pemakaian Sepeda Motor
( Sumber : hasil kuesioner )
174
Gambar 4. 45 Tujuan Pemakaian Sepeda Motor berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
Dari total responden sebanyak 31.03% memakai sepeda motor untuk ke
kantor, 19.54% memakai sepeda motor untuk ke kampus. Dan dari totalnya 25.29%
memilih lainnya, sedangkan 14.08% memakai sepeda motor untuk ke pasar, dan
10.06% memakai sepeda motor untuk ke sekolah. Dari total 31.03% memakai sepeda
motor untuk ke kantor, 19.83% berada di Jakarta sedangkan 11.28 berada di luar
Jakarta. Sedangkan dari total 19.54% memakai sepeda motor untuk ke kampus,
14.37% berada di luar Jakarta, 5.17% berada di luar Jakarta.
Gambar 4. 46 Jarak Tempuh Pemakaian Sepeda Motor
( Sumber : hasil kuesioner )
175
Gambar 4. 47 Jarak Tempuh Pemakaian Sepeda Motor berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
42.77% dari total responden menghabiskan jarak tempuh sebesar 10-49 km,
34.39% menghabiskan jarak tempuh dibawah 10 km, 10.12% dari total responden
nya memilih lainnya, 7.23% menghabiskan jarak tempuh 50 – 99 km, dan 5.49%
menghabiskkan jarak tempuh 100 – 199 km. Dari total 42.77% responden
menghabiskan jarak tempuh 10-49 km, 25.14% total responden berada di Jakarta
sedangkan 17.63% berada di luar Jakarta. Dan dari total 34.39% responden
menghabiskan jarak tempuh dibawah 10 km, 17.63% dari total responden berada di
Jakarta, sedangkan 16.76% berada di luar Jakarta.
Gambar 4. 48 Harga untuk Teknologi Baru Yamaha Mio
( Sumber : hasil kuesioner )
176
55.49% dari total responden Yamaha Mio tidak keberatan dengan harga yang
ditawarkan oleh pihak Yamaha apabila menggunakan teknologi yang menghemat
bahan bakar dan ramah lingkungan yaitu sebesar Rp. 10.000.000 sampai dengan Rp.
12.000.000,-. 37.69% memilih sebaiknya Yamaha Mio memberikan harga yang
semurah mungkin walaupun terdapat penambahan teknologi baru yaitu dibawah Rp.
10.000.000,-. Dan 6.82% tidak masalah apabila memang nantinya penerapan
teknologi baru memakan biaya yang cukup tinggi yaitu diatas Rp. 12.000.000,-.
Gambar 4. 49 Harga untuk Teknologi Baru Yamaha Mio berdasarkan Lokasi
( Sumber : hasil kuesioner )
Dari total 55.49% total responden yang tidak keberatan apabila Yamaha Mio
dengan harga Rp. 10.000.000,- sampai dengan Rp. 12.000.000,- 27% berada di
Jakarta dan 28.49% berada di luar Jakarta.
177
Tabel 4. 1 Perbandingan Harga dengan Competitor
Yamaha Mio Honda Vario Suzuki Spin Jetmatic Kymco
Product
Volume
Slinder
113,7 cc 108 cc 125 cc 125 cc
Tipe
Mesin
SOHC 2 klep
pendingin
udara, AIS,
EURO 2 ready
4 langkah,
SOHC
1 silinder, 4 tak
OHC
Harga Rp.
10.860.000,-
Rp.
13.150.000,-
Rp. 11.575.000,- Rp. 11.200.000,-
Seperti yang sudah terlihat bahwa rata-rata responden bekerja sebagai karyawan
sebesar 42.09%, atau sebagai pelajar sebesar 31.07% dan mempunyai pengeluaran
diantara Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000,-. Rata-rata responden
mempunyai sepeda motor hanya 1 buah dan mempunyai frekuensi pemakaian setiap
hari dan digunakan untuk keperluan ke kantor sebesar 31.03% dan ke kampus atau
sekolah sebesar 30% sesuai dengan rata-rata responden mempunyai pekerjaaan
sebagai karyawan dan pelajar. Dan rata-rata responden menghabiskan jarak 10-49 km
setiap harinya dalam menggunakan sepeda motor ( 42.77% ) dan dibawah 10 km
sebesar 34.39%. Responden memerlukan sepeda motor yang dapat menunjang
178
kegiatan sehari-harinya dan kendaraan yang tidak menghabiskan bahan bakar yang
cukup boros, mereka tidak keberatan dengan harga diantara Rp. 10.000.000 – Rp.
12.000.00,-. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden sangat peduli terhadap
pemakaian bahan bakar dan tidak masalah dengan harga yang cukup mahal asalkan
harga tersebut mempunyai kelebihan dalam penghematan pemakaian bahan bakar dan
ramah lingkungan.
4.3 Segmentation, Targeting, Positioning
Tidak ada perusahaan yang dapat bertahan dan unggul jika produk dan apa
yang ditawarkan menyerupai produk yang ditawarkan kompetitor dengan kata lain
hanya menjadi follower dari produk leader. Yamaha harus mempunyai positioning
dan diferensiasi yang jelas. Sebagai bagian dari manajemen strategis, Yamaha harus
menawarkan suatu ide yang brilian dan fokus pada target market sehingga Yamaha
dapat terus bertahan dalam kompetisi global.
1. Segmentation
Yamaha Mio merupakan motor skuter matic medium class. Segmentasinya dibedakan
dari sisi demografi primer dan sekunder, serta psikolografis yaitu :
§ Demografi Primer :
Wanita, usia berkisar 17-45 tahun, kelas ekonomi menengah sampai atas, profesi
ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa serta karyawati.
179
§ Demografi Sekunder :
Pria, usia berkisar 17-45 tahun, kelas ekonomi menengah sampai atas, profesi
pelajar, mahasiswa serta karyawan.
§ Psikografis :
Pengguna Yamaha Mio adalah wanita yang memiliki sifat mandiri yang aktif
dengan tingkat mobilitas yang cukup tinggi.
2. Targeting
Gambar 4. 50 2015 Image - Motorcycle Ownership Ratio
( Sumber : Yamaha in Markplus Workshop 25 Januari 2007 )
Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa permintaan kendaraan bermotor pada
masa mendatang :
• Permintaan oleh Pria akan berdifusi pada masa mendatang. Akan mencapai
4.8 orang per unit pada tahun 2015.
• Permintaan oleh Wanita memiliki potensi yang sangat besar. Yaitu
berkontribusi 30% atau lebih pada masa mendatang.
14.3 11.7 9.3 7.6 6.9 6.3 5.8 5.4 5.2 5 4.9 4.8 4.8 4.87.27.37.47.688.48.99.710.611.813.216.521.1
25.8
70.8
101.2
133.9
14.215.216.317.719.621.825.129.234.340.9
50.5
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
180
3. Positioning
Berdasarkan Gambar 4.26 yaitu perbandingan Logo Vs Slogan, lebih banyak
persentase responden yang lebih mengingat Logo Garpu tala Yamaha
dibandingkan yang lebih mengingat Slogan Yamaha Mio “ Otomatis duluan ” dan
“ Wanita Jangan Mau Ketinggalan “. Oleh karena itu, Yamaha harus
meningkatkan perhatiannya terhadap slogan Yamaha Mio agar dengan slogan
tersebut, customer langsung dapat mengingat atau menunjuk pada produk
Yamaha Mio. Hal ini akan memperkuat brand Yamaha Mio di pikiran customer.