bab iii tinjauan khusus arsitektur tradisional bali · pengertian tradisional bali dikenal dengan...

54
BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI Pada dasarnya tinjauan yang ada pada bab ini adalah untuk melandasi proses perancangan dari proyek Bali Nikko Hotel, yang mana disana akan ditampilkan arsitektur tradisional Bali, sebagai usaha untuk merevitalisasi arsitektur tradisional Bali yang selama ini seolah-olah di museumkan. Penghadiran perancangan arsitektur diusahakan untuk tetap memiliki identitas sebagai arsitektur Bali, untuk itu nilai-nilai yang mendasari arsitektur tradisional Bali haruslah dipertahankan, sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk yang baru tetapi memiliki makna yang sama. 1. TINJAUAN UMUM TATA NILAI BUDAYA TRADISIONAL BALI Dalam pengertiannya yang umum, tradisi diartikan sebagai suatu aturan yang diturunkan secara berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya dengan tetap bertolak pada bentuk aturan setempat yang dalam pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional Bali, perlu kiranya dikaji lebih dalam masalah pola hidup dan sikap hidup masyarakat Bali seutuhnya serta berbagai aspek kehidupan tradisional lainnya. Sehingga makin jelaslah .. ife ball nikko hotel Nusa Dua, Bali

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

ARSITEKTUR TRADISIONAL

BALI

Pada dasarnya tinjauan yang ada pada bab ini adalah untuk melandasi

proses perancangan dari proyek Bali Nikko Hotel, yang mana disana akan

ditampilkan arsitektur tradisional Bali, sebagai usaha untuk merevitalisasi

arsitektur tradisional Bali yang selama ini seolah-olah di museumkan. Penghadiran

perancangan arsitektur diusahakan untuk tetap memiliki identitas sebagai

arsitektur Bali, untuk itu nilai-nilai yang mendasari arsitektur tradisional Bali

haruslah dipertahankan, sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk yang baru tetapi

memiliki makna yang sama.

1. TINJAUAN UMUM TATA NILAI BUDAYA TRADISIONAL BALI

Dalam pengertiannya yang umum, tradisi diartikan sebagai suatu aturan

yang diturunkan secara berkesinambungan dari satu generasi ke generasi

berikutnya dengan tetap bertolak pada bentuk aturan setempat yang dalam

pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk

mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional Bali, perlu kiranya

dikaji lebih dalam masalah pola hidup dan sikap hidup masyarakat Bali seutuhnya

serta berbagai aspek kehidupan tradisional lainnya. Sehingga makin jelaslah

.. ife ball nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 2: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

III-2

bahwa arsitektur tradisional Bali bukanlah wujud bangunan semata, tetapi

didalamnya terkandung unsur tata nilai dan tata cara dalam menempatkan diri

terhadap alam lingkungan. Arsitektur tradisional Bali kemudian dipandang

sebagai suatu karya seni yang melibatkan berbagai disiplin ilmiah tradisional

setempat.

Dalam perwujudannya, arsitektur tradisional Bali banyak dilandasi oleh

aspek-aspek spiritual dalam fungsinya untuk mewadahi berbagai kegiatan

masyarakat Bali.

Kajian berikut merupakan pembahasan terhadap filosofi dogma-dogma

agama Hindu yang melatar belakangi sistem masyarakat Bali, hal ini untuk

memperlihatkan bagaimana arsitektur tradisional Bali merupakan suatu produk

budaya yang sepenuhnya diinspirasikan dari keyakinan agama yang kuat dan

mengakar pada keiiidupan sosialnya.

1.1. Latar Belakang Budava

Kondisi perkembangan budaya masyarakat Bali tidaklah lepas dari segenap

aspek pendukung terciptanya budaya tersebut, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pada kesempatan ini tidak akan dapat untuk dipaparkan secara

terperinci dan luas seperti proses perkembangan kebudayaan itu sendiri.

Pada kesempatan ini penulis hanya akan memaparkan faktor-faktor yang

melatar belakangi berkembangnya budaya Bali yang berhubungan dengan

perkembangan arsitektur tradisional Bali.

& bali nikko hotel Nusa Dua, Hah

Page 3: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

in-:

Dalam pembahasan secara ringkas dibawah ini, akan diuraikan beberapa

faktor yang mempengaruhi proses perkembangan budaya Bali, yaitu : letak

dan keadaan alam, pola perkampungan, penduduk (asal-usul, mata

pencaharian), latar belakang sejarah, sistem kemasyarakatan, sistem religi

dan pengetahuan.1

Keadaan alam Bali dengan adanya pegunungan yang membujur

ditengah-tengah yang membagi pulau Bali menjadi dua bagian (utara dan

selatan). Keberadaan gunung yang masih aktif dan danau-danau ini

membuat tanah di Bali menjadi lahan yang subur. Keberadaan ini

menentukan bentuk-bentuk perwujudan arsitekturnya merupakan

penyelarasan kehidupan manusia dan alamnya, seperti memperhatikan

iklim dengan sebaik-baiknya, pola penataan ruang terbuka, dll.

Pola penataan perkampungan di Bali umumnya dipengaruhi oieh beberapa

faktor. Faktor tata nilai ritual yang menempatkan zone sakral di bagian

kangin (timur) arah terbitnya matahari sebagai arah yang disakralkan. Pola

perkampungan pada umumnya berpola Pempatan Agung yang disebut

Nyatur Desa atau Nyatur Muka, yaitu dua jalan utama yang bersilangan

dengan orientasi timur-barat dan utara-selatan, membentuk persilangan

yang menjadi pusat desa.

Penduduk Bali berjumlah kurang lebih 2.736.0902 jiwa, menempati pulau

yang luasnya kurang lebih 5.632 km". Ajaran Hindu yang dianut oleh

Pembahasan faktor-faktor berikut bersumber dari buku karangan Gelebet, I Nyoman. Arsitektur Tradisional Daerah Bali, pp. 10-24

Sutnber dari kantor statistik bali tahun 1993

ife bali nikko hotel

Page 4: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

III-4

penduduknya sangatlah dominan dalam menjiwai dan melatar belakangi

pola hidup masyarakatnya. Secara garis besar terdapat 4 lapis kasta dalam

masyarakat Bali, yaitu : Brahmana, Ksatria, Wesya dan Sudra, dimana hal

ini mempengaruhi penampilan arsitektur tradisionalnya. Penduduk Bali

80% adalah petani dan bertempat tinggal di pedesaan, memerlukan pola

ruang tradisionil dalam menampung kegiatannya.

Kebudayaan Bali Mula merupakan kebudayaan yang masih sederhana yang

menggunakan benda-benda dari alam sekitar. Kebudayaan Bali Mula tidak

meninggalkan peninggalan budaya karena mengingat bahan perwujudan

arsitekturnya (batuan dan kayu) kurang tahan terhadap iklim. Ada beberapa

sisa peninggalan yang masih dapat dilihat hingga kini, yaitu : Gunung

kawi. Tirta Empul, Gua gajah, Tampak Siring, dan beberapa tempat

lainnya. Dalam perkembangan selanjutnya arsitek tradisional menerima

pengaruh asing yang disesuaikan dengan arsitektur tradisional yang telah

ada. Bangunan Wantilan, loji, hiasan patra Cina, patra Olanda, patra Mesir

dan beberapa elemen arsitektur lainnya merupakan hasil pengaruh asing

yang telah disesuaikan dengan arsitektur tradisional Bali.

Kekerabatan merupakan pendekatan sistem kemasyarakatan. Masyarakat

Bali terikat dalam bentuk-bentuk kekerabatan dan bentuk ikatan

kekeluargaan lainnya yang membentuk unit kesatuan masyarakat yang

merupakan ikatan keturunan. Ikatan upacara adat dalam satu keturunan

ife bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 5: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

III-4

penduduknya sangatlah dominan dalam menjiwai dan melatar belakangi

pola hidup masyarakatnya. Secara garis besar terdapat 4 lapis kasta dalam

masyarakat Bali, yaitu : Brahmana, Ksatria, Wesya dan Sudra, dimana hal

ini mempengaruhi penampilan arsitektur tradisionalnya. Penduduk Bali

80% adalah petani dan bertempat tinggal di pedesaan, memerlukan pola

ruang tradisionil dalam menampung kegiatannya.

Kebudayaan Bali Mula merupakan kebudayaan yang masih sederhana yang

menggunakan benda-benda dari alam sekitar. Kebudayaan Bali Mula tidak

meninggalkan peninggalan budaya karena mengingat bahan perwujudan

arsitekturnya (batuan dan kayu) kurang tahan terhadap iklim. Ada beberapa

sisa peninggalan yang masih dapat dilihat hingga kini, yaitu : Gunung

kawi, Tirta Empul, Gua gajah, Tampak Siring, dan beberapa tempat

lainnya. Dalam perkembangan selanjutnya arsitek tradisional menerima

pengaruh asing yang disesuaikan dengan arsitektur tradisional yang telah

ada. Bangunan Wantilan, loji, hiasan patra Cina, patra Olanda, patra Mesir

dan beberapa elemen arsitektur lainnya merupakan hasil pengaruh asing

yang telah disesuaikan dengan arsitektur tradisional Bali.

Kekerabatan merupakan pendekatan sistem kemasyarakatan. Masyarakat

Bali terikat dalam bentuk-bentuk kekerabatan dan bentuk ikatan

kekeluargaan lainnya yang membentuk unit kesatuan masyarakat yang

merupakan ikatan keturunan. Ikatan upacara adat dalam satu keturunan

*

jfe ball nikko hotel \u , Bali

Page 6: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

III-5

Agama, adat dan kepercayaan adalah yang melatar belakangi ilmu

pengetahuan dan ilmu pengetahuan yang melandasi agama, bila agama

dianut untuk stabihtas kepercayaan yang ilmiah. Jelaslah, bahwa agama

dan ilmu pengetahuan merupakan perimbangan dalam sistem religi dan

pengetahuan yang harmonis.

Dengan demikian agama Hindu memiliki 3 rangka dasar keyakinan yang

harus dilakukan secara berkelanjutan dan berkaitan satu dengan yang

lainnya pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Tiga rangka dasar

keyakinan tersebut adalah ':

° TATWA, merupakan keyakinan agama (dharma) adalah yang

mendasari semua aspek pemikiran filosofi.

° SUSILA, merupakan keyakinan agama (dharma) adalah yang

mendusari semua nilai etika atau sikap manusia.

o UPAKARA, merupakan keyakinan agama (dharma) adalah yang

mendasari semua aspek tradisi.

Didasari pada tiga rangka dasar ini, maka implementasi dari budaya

tradisional Bali menjadi sangat kuat dan melekat pada kehidupan sosial

masyarakatnya.

1.2. Perscpsi Filosofis Rcligius Dalam Hukum Adat Bali

Masyarakat Bali (dalam hal ini diartikan sebagai masyarakat yang dalam

kehidupannya dituntun oleh nilai-nilai kebudayaan Bali yang bersifat

Manuaba, Prof.Dr.l.B.G. Filsafat Hindu dalam Kesehatan, pp.2

& bait nikko hotel

Page 7: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

III-6

Hinduistis) selalu berusaha bersikap seimbang terhadap alam sekitarnya.

Hal ini dilandasi oleh kesadaran bahwa alam semesta adalah kompleksitas

unsur-unsur yang satu sama lain terkait dan membentuk suatu sistem

kesemestaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai dasar dari kehidupan

adat di Bali adalah nilai keseimbangan.

Nilai ini akan terwujud kedalam dua unsur, yaitu 4:

° selalu ingin menyesuaikan diri dan berusaha menjalin hubungan

dengan elemen-elemen alam dan kehidupan yang mengitarinya.

° ingin menciptakan suasana kedamaian dan ketentraman antar sesama

mahluk dan juga terhadap alam dimana manusia hidup sebagai salah

satu elemen dari alam semestanya.

Kedua unsur tersebut oleh masyarakat Bali dianggap sebagai asas yang

harus digunakan sebagai pedoman dalam segala kegiatan hidupnya. Nilai

dan asas tersebut kemudian dipersepsikan dalam ajaran filsafat Tri Hita

Karana.

Ajaran Tri Hita Karana secara singkat dapat dirumuskan sebagai tiga hal

yang menyebabkan manusia mencapai kesejahteraan, kebahagiaan dan

kedamaian. Menurut I Gusti ketut Kaler secara harafiah Tri Hita Karana

berarti5:

• Tri, artinya tiga :

• Hita, artinya adalah baik, senang, gembira dan lestari ;

Dharmayudha, I Made Suasthawa. Filsafat Adat Bali, pp.6

idem

ife ball nikko hotel Nufva Dua, Bah

Page 8: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

III-7

• Karana, artinya sebab musabab, atau sumber dari segala

sebab.

Jadi Tri Hita Karana berarti tiga sebab yang memungkinkan menimbulkan

kebaikan.

Tri Hita Karana yang mengajarkan pola hubungan yang seimbang diantara

ketiga sumber kesejahteraan dan kedamaian ini, mengharapkan agar

manusia selalu berusaha untuk menjaga keharmonisan hubungan diantara

ketiga unsur yang ada, yakni :

° hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan

° hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam

° hubungan yang harmonis antara manusia dengan manusia

1.2.1. Pola Hubungan yang Harmonis antara Manusia dengan Fuhan

Dalam pandangan adat Bali, hubungan manusia dengan Sang Pencipta

dikonsepsikan sebagai "Kaula" (yang dikuasai) dan "Gusti" (Yang

Menguasai). Hubungan Kaula dan Gusti ini melahirkan paham "Tuhan

sebagai Sang Sangkan Paraning Dumadi" atau Tuhan sebagai asal tujuan

hidup manusia. Kondisi ini mewujudkan asas Berbhakti atau Bhakti ini

merupakan cerminan dari perasaan dalam diri yang menyadari sepenuhnya

bahwa dirinya hanya sebagian unsur kecil yang ikut terbawa oleh proses

peredaran alam semesta yang maha besar sebagai hasil ciptaan Yang Maha

Kuasa."

ibid, pp.8

sfe ball mkko hotei Nusa Dua, Hah

Page 9: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

III-8

Dasar pemikiran diatas mempengaruhi segenap pola hidup masyarakat

Bali, seperti dilakukannya upacara sakral untuk memulai setiap

kegiatannya. Setiap benda diberikan kekuatan , energi (prana) untuk

menjaga keselamatan dan ketentraman manusia. Kekuatan atau prana ini

lahir dari bersatunya antara Atman dengan badan (pada manusia) atau

antara Paratman dengan Dunia (pada alam semesta).

Makna simbolisasi dari upacara tersebut dapat diamati melalui

lambang-lambang yang terdapat pada banten atau sajen. Misalkan saja •

seperti yang terdapat pada banten pengurip-urip pada rumah-rumah di Bali

7 .

° gambar "Acintya" pada "Ulap-ulap" (secarik kain putih yang

digantungkan pada kolong atap rumah) adalah melambangkan Tuhan

telah memberi kekuatan prana. Dengan gambar Acinta adalah lambang

"Atmaraksa" (Jiwa telah menyatu)

° gambar bunga Padma (teratai) adalah lambang kesucian.

° bentuk bunga Temu yang terdapat pada "orti" (yaitu bunga-bungaan

yang terbuat dari daun lontar) melambangkan bertemunya bangunan itu

dengan kekuatan hidup (Prana).

1.2.2. Pola Hubungan yang Harmonis antara Manusia dengan Alam

Dalam pandangan masyarakat Bali tentang alam dibedakan menjadi dua

sudut pandang, yaitu alam nyata dan alam tidak nyata.

ibid, pp.10

ife ball nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 10: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

III-9

Paham subyektif terhadap alam nyata dari masyarakat Bali sangat jelas

sekali dari konsepsi "Bhuana Agung dan Bhuana Alit". Konsepsi ini

didasari oleh ide dasar yaitu "ide kesatuan". Dimana manusia hams

melakukan penyatuan terhadap alam secara serasi, selaras dan seimbang.

Dari ide kesatuan ini muncullah kesadaran identifikasi terhadap alam.

Manusia secara hakiki adalah identik dengan alam, sehingga alam semesta

disebut sebagai "Bhuana Agung" (makrokosmos) dan diri manusia sendiri

disebut sebagai "Bhuana Alit" (mikrokosmos). Sifat identik antara manusia

dengan alam dapat dilihat melalui pembidangan dikotomis yaitu pada

manusia ada unsur purusa (atman) yang merupakan unsur aktif dan unsur

prakerti (pradana) yaitu badan atau wadah yang merupakan unsur pasif

Demikian pula alam semesta terdiri dari unsur Pramatman (Tuhan) sebagai

Purusa dan bumi sebagai unsur prakertinya. Antara Atman dan Paratman

adalah dalam kwalitas yang sama, ini ditunjukan dengan adagium

"Brahman Atman Aikyan"8.

Demikian pula tubuh manusia dengan bumi berhakekat dasar yang sama

disebut "Panca Mahabhuta" yang terdiri dari :

• unsur padat (perthiwi)

• unsur cair(apah)

• unsur panas (teja)

• unsur udara (bayu)

• unsur ether (akasa)

ibid, pp.12

«fe ball nikko hotel Nusa Dua Bali

Page 11: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Ill-10

Manusia dalam hidupnya harus dapat menyatukan dirinya dengan alam,

yang berarti manusia harus mempergunakan alam sebagai paradigma/acuan

dalam bertindak.

Serasinya hubungan antara manusia dengan alam mengambil

perumpamaan manik ring cepupu (seperti janin dalam rahim ibu)9. Hal ini

mengandung makna, manusia hidup dilingkupi oleh alam dan dari alamlah

manusia mendapatkan sarana untuk hidup. Perumpamaan Manik Ring

Cepupu adalah menyangkut keserasian antara pola hubungan antara "isi"

dengan "wadah"nya. dalam pengertian luas maka manusia harus

menyesuaikan dirinya dengan kondisi alam yang melingkupinya (manusia

sebagai isi dari alam).

Keadaan alam (Bhuana Agung) adalah bertingkat yaitu "Alam Atas" (Swah

Loka). "Alam Tengah" (Bhuah Loka) dan "Alam Bawah" (Bhur Loka).

Masing-masing memiliki sifat Utama-Madya-Nista.

Dari konsep diatas maka lahirlah konsep Utama-Madya-Nista pada nilai

tata kesusilaan yang berlaku baik secara vertikal maupun horisontal. Oleh

karena manusia berkedudukan sebagai pusat (centrum), maka muncullah

pasangan antinomisnya. misalkan10:

° Hulu-Teben, yaitu hulu adalah kepala, utama dan teben adalah hilir,

nista. Di bali konsep hulu-teben ini digunakan untuk memberi kwalitas

pada arah. dan patokannya adalah Gunung dan Laut. Arah Gunung

1 ibid, pp.14

" ibid, pp.15

rft bali nikko hotel NUSJ Dua, Bali

Page 12: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Ill-1 1

disebutnya Kaja atau utara yang merupakan hulu, dan arah Laut disebut

Kelod atau selatan yang merupakan teben.

° Pradaksina-Prasawya, yang artinya berputar kekanan dan berputar

kekiri. Berputar kekanan Pradaksina) digunakan sebagai simbol

upacara penyucian yang temiju pada Swah Loka. Sedangkan berputar

kekiri (prasawya) digunakan sebagai simbol upacara peleburan atau

pengembalian pada bhuta menuju Bhur Loka. jadi Pradaksina nilainya

utama dan Prasawya nilainya nista.

° Kiwa-Tengen, yang artinya .<iri dan kanan. Dalam dunia mistik Bali,

pengiwa adalah ilmu hitam >ang bersumber pada Bhur Loka sehingga

bernilai nista. Penengen adalah ilmu putih yang menerima kekuatan

dari alam dewa (Swah Loka i. sehingga bernilai Utama.

Dalam alam tidak nyata. masyarakat Bali n.engenal istilah "Sekala

Niskala" (nyata tidak nyata). Sekala berarti berwujud dalam ruang dan

waktu. Niskala berarti hakekat yang tidak dapat dikatakan.

Konsepsi Sekala-Niskala ini merupakan refleksi dari penghayatan dua sifat

alam yang satu dengan lainnva berbeda. Dalam masyarakat bali umumnya

disebut dengan "Rwa Bhineda' atau dua hal yang berbeda. seperti siang

dan malam, panas-dingin. baik-buruk dan lainnya.

Bagi masyarakat Bali pola Rv.a Bhineda ini tidaklah dipertentangkan,

melainkan harus diharmoniskan (baca : kesatuan dalam perbedaan dan

perbedaan dalam kesatuan).

„___._. ife bali nikko hotg! i

Page 13: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Ill-12

*

1.2.3. Hubungan yang Harmonis antara Manusia dengan Manusia

Kehidupan masyarakat Bali yang didukung oleh adat istiadat yang kuat

dalam hal hubungan antara warga yang satu dengan warga yang lainnya

didasarkan atas asas moral yang telah melembaga dalam diri individu.

Salah satu dari asas agama Hindu yang berkembang menjadi dasar filosofi

hidup, perilaku dan etika adalah TAT TWAM ASI (engkau adalah aku),

yang dapat diartikan sebagai segala sesuatu diluar kita adalah bagian dari

diri kita."

Secara harafiah, Tat berarti "Itu" (la), Twam berarti "Kamu" dan Asi

artinya "adalah". Secara keseluruhan artinya: Itu (la) adalah Kamu.

Konsepsi ini mengandung makna yang sangat luas dan dalam, dimana kita

dituntut untuk selalu mengemoangkan kebijaksanaan, kebaikan, keluhuran

antar sesama mahluk hidup.

Bagi masyarakat Bali, alampun dipersonifikasikan sebagai keluarganya. •

Seperti terungkap dalam ucapan "Bapa Akasa dan Ibu Pertiwi". Langit

dianggap sebagai bapak (purusa) dan Bumi dianggap sebagai ibu

(pradana), dan diri manusia dianggap sebagai anaknya.

1.3. Konsepsi Desa. Kala. Patra

Konsepsi ini merupakan hal yang mendasari kelangsungan adat tradisional

bali dalam perubahan. Seperti yang diungkapkan oleh J.L. Swellengrebel

ibid, pp.24

& ball nikko hotel Nusa Dua, Bah

Page 14: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

01-13

bahwa unsur-unsur budaya Bali adalah berpola mosaik. Dimana keadaan

seperti ini dapat terjadi oleh karena masyarakat Bali mempunyai daya

adaptasi yang tinggi. Hal ini sesuai dengan yang ditulis oleh Philips

Hanson Hiss, yaitu :12

"The Balinese are highly gifted poeple, who have absorbed a great

many foreign ideas and adapted them to their needs, but in so doing

they have added something enterely their own" (phillips Hanson

Hiss, 1941 : 11)

Dengan kata lain budaya Bali mengalami modifikasi sejalan dengan

perkembangan masa. Namun perubahan ini dijalani dengan suatu pedoman

yang disebut sebagai Desa Kala Patra (ruang, waktu dan orang). Dari

konsep ini ditarik tiga kategori normatif, yaitu :13

0 diterimanya proses perubahan sebagai hal yang wajar dan layak serta

selalu dipakai sebagai bahan pertimbangan.

° dengan disadarinya hakekat perubahan tersebut, maka segala wujud

perubahan harus disesuaikan sehingga tercapai harmoni atau dengan

kata lain perbuatan manusia selalu mencari dasar dan berpedoman pada

perubahan yang telah, sedang dan akan terjadi.

° bahwa perubahan-perubahan terjadi pada dasarnya bersumber atau

& ball nikko hotel Nusa Mi..i, Baii

Page 15: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-14

2. FILOSOFI YANG MENDASARI ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI

° Tri Hita Karana

Arsitektur sebagai buah dari kebudayaan merupakan cerminan dari budaya

itu sendiri. Arsitektur Tradisinal Bali yang merupakan media pengejawantahan

dari nilai-nilai religi masyarakat Bali didasari atas filosofi Tri Hita Karana.

Tri Hita Karana yang menjadi filosofi utama menciptakan filosofi, konsep

dan prinsip lainnya dalam arsitektur tradisional Bali. Tri Hita Karana adalah tiga

hal yang menciptakan kesempurnaan, yang terbentuk dari hubungan antara Tuhan,

manusia dan alam. Ketiga elemen tersebut adalah M:

° ATMA/JIWA, yang berarti jiwa, tidak akan sempurna tanpa didasari

pada jiwa yang mulia.

° ANGGA, yang berarti fisik atau badan, yang tidak akan sempurna

tanpa badan yang utuh.

° BAYU, yang berarti tenaga, yang tidak akan sempurna tanpa tenaga

yang kuat.

° Tri Angga

Dalam perwujudannya arsitektur tradisional Bali dilandasi oleh konsep Tri

Angga ,yakni suatu konsep yang membagi segala sesuatunya menjadi tiga bagian

atau zone : Nista (bawah, kaki), Madya (tengah, badan), Utama (atas, kepala)15.

Secara garis besar, konsep tri angga dapat dilihat pada gambar 3.1.

14 Gelebet, Ir.I Nyoman, Arsitektur Tradisional Daerah Bali, pp.77 15 Budiharjo, Eko. Architectural Conservation in Bali, pp.33

ife ball nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 16: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-15

Penetapan tri angga sebagai titik acuan dalam menghadirkan gubahan ruang

dan bentuk arsitektur , mengingat bahwa tri angga merupakan konsep yang paling

jelas terasa pengaruhnya pada arsitektur tradisional Bali, khususnya pada skala

bangunan. Tri Hita Karana misalnya baru dapat dilihat dengan jelas pada skala

urban (lingkungan desa adat). Sementara Nawa Sanga hanyalah merupakan hasil

persilangan antara Tri Angga sejajar sumbu bumi dengan tri Angga sejajar sumbu

religi.16 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2.

Pada desa yang dekat dengan daerah pegunungan, arah orientasi tidaklah

mengacu pada Gunung Agung, tetapi pada gunung tertinggi yang terdekat dan

masih dapat terlihat. Maka Gunung Agung bukanlah acuan yang mutlak sebagai

orientasi Nawasanga.17

° Rwa Bhineda

Didasari pada filosofi ini, lahirlah sebuah konsep dan prinsip untuk

menciptakan kesatuan antara dua kutub yang berlawanan dalam arsitektur

tradisional Bali. Prinsip ini mempengaruhi pada penataan masa bangunan dalam

arsitektur tradisional Bali yang berorientasi pada ruang luar.'8

Natah (ruang terbuka yang terletak di tengah-tengah komposisi masa)

menjadi pusat dari orientasi bangunan pada penataan pola tapak bangunan

tradisional Bali.19

" Gelebet, Ir.l Nyoman, Arsitektur Tradisional Daerah Bali, pp.28 17 Budiharjo, Eko. Architectural Conservation in Bali, pp.41

" Budiharjo, Eko. Architectural Conservation in Bali, pp.33 10 Gelebet, Ir.l Nyoman, Arsitektur Tradisional Daerah Bali, pp. 107

... Jfe bali nikko hotel Nitsa Dua. Hah

Page 17: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

•mHOBBi

36-

Nus

O c

Bal

""* *

o ali

Z5 A 7T o zr O r-+ (D_

NISTA

PALEMAHAN [l»g]

Gambar 3.1. a.

MADYA

PAWONGAN [body]

UTAMA PARAHYANGAN [htod]

Page 18: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.1. b.

111-17

' N I S T A impure s ea / WQ 1e r b e l o w / low evil spirit itai post hel! leg

LEG

MADYA neut rol land middle man l i f e present world body

BODY

pur* . mountain / s V y a b o v e / high gods l i fe af.tr deatK future heaven head

HEAD

BODY

LEG

•HEAD-

Page 19: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

M I - I S

TRI LOKA

TRI ANG6.+

1.Universe

2 Erth/wortc)

3 Villoge/t<Nvn

t Housing

S Temp i t

SHU4H LOKA

U1AMA

atmosphere

mountain . ( lor gods!

PURA (Umpie ]

P.*RAKYANGAN, PA 1 A JAN/ SANGGAH (houshold Shrine?

(inside. <he most sacred ]

3HUV4AH LOKA

MAOYA

lithosphere

land {(or men]

3ANJAR [human settlement)

MWONGAN / N A T A H

(worWng and sleeping ojarters]

TENGAi-1

(miad'.e )

3HUR LOKA

NISTA

hydrosphere

sea [ lor evil spirits]

KU3URAN (cemeleryj

PALEWAHAN/ L E 3 U H

[entrance Ihe mast public orea )

JA3A (outside, the least

sacred ]

Gambar 3.1. c.

Page 20: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

I l l - I 1 )

Page 21: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.2. a.

f-Tilf sanga mandala

JWAH

+ 2^

4 M U X

ftCLOO

H A M

J ^ A A M G I I

/

SWAM

N I S I A

M A 0 t A

U I A M A

-sir --J •

A

U I A M A

M A 0 Y A

H I 5 1 A

s *:•:

«rGl'f f

Page 22: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.2. b. KAJA

KAJAKAUH /TJLTS) KA.HKANOH

KAUH

x^ K

PUSCH " % = H r 4 > KANGIN

KEUDKAUH VNK>' KElflOKANGN | rw»o tonyo]

KELCO

UnAMANING! UTAMV~Vj j MS1A I MADiA , U1AM\

- t - -

MADtAMNG IHVJlAMMG ' . , _ , . NISTA J HAIfcl I MAOTA

NISUWTNO | NISJAN-.'G ." „ , , , . NISIA i MA&M. J N | S U tnhitokoronc/

tri onrjgo

iW.MEIEN

aALE" TlA JG SANGA TO

O D

LM ra

°D M - •RO-eriAj\N

. PENGUENG

-3ALE SIKEPAt/ SEXANGGEN

[ t i l f plan :o< a 3aSnw» IKautt

JINENG/ 'PAON ILM3UNG

ball nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 23: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

III-

&*J« 1HJYOH ISMUfiH

NlSU iMA0TA l u T i f t

7m LOKA/TRI ANGGA heirarchy o? scoce

BB °o

«

LM E»

OPEN AH , COURT CONCEPT

<fo H I . AGUNG

S t *

NAWA SANGA/SANGA MANDALA cosmologtcal orientation

o 0 NATUPI

I UKMiTtCTUBt

MASIK 3:NG CJCUPU balanced cosmology

HUMAN SCALE AND PROPORTION

m tCKttH •rtu.

CCH.IMN

CLARITY OF STRUCTURE

1—»STCNC

4—»WOOO

TRUTH OF MATERIAL

Gambar 3.2. c.

bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 24: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-23

° Catur Muka

Merupakan ungkapan dari perpotongan dua sumbu orientasi (sumbu religi

dan sumbu bumi) pada arah kangin-kauh dan arah kaja-kelod. Konsep ini

diungkapkan dalam pola Iingkungan sebagai pusat kegiatan masyarakat dalam

wujud Pempatan Agung.20

° Sangga Mandala

Merupakan perpaduan filosofis "asta dala" dan "nawa sanga" yang dalam

ungkapan fisiknya terwujud pada sembilan bagian (zoning) dari suatu area. Untuk

kondisi di kabupaten Badung (Bali Selatan) di gambarkan sebagai berikut2I:

kaja kauh

UTAMA

NING

NISTA

kauh

MADYA

NING

NISTA

kelod kauh

NISTA

NING

NISTA

kaja

UTAMA

NING

MADYA

tengah

MADYA

NING

MADYA

kelod

NISTA

NING

MADYA

kaja kangin

UTAMA

NING

UTAMA

kangin

MADYA

NING

UTAMA

kelod kangin

NISTA

NING

UTAMA

Runa, I Wayan. Variasi Perubahan Rumah Tinggal Tradisionai Desa Adat Tenganan Pegeringsingan, pp.22

Gelebet, lr.l Nyoman, Arsitektur Tradisionai Daerah Bali, pp.28

ifc bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 25: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-24

Beranjak dari konsep diatas, maka lahirlah wujud arsitektur tradisional Bali

yang memiliki karakteristik khusus. Adapun perwujudan dari konsep-konsep

diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

° Bentuk bangunan arsitektur tradisional Bali, baik pada rumah tinggal

(griya) maupun pada tempat suci (pura) pada prinsipnya terdiri dari

tiga bagian, yaitu : alas (batur), badan (rangka tiang dan dinding),

kepala (atap). Ketiga bagian itu berlandaskan atas kepercayaan pada

filosofi Tri Angga.22

° Proporsi ditentukan berdasarkan asta kosala kosali dan asta bumi. Pada

hakekatnya adalah skala manusia sebagai hasil yang dapat

mewujudkan proporsi yang baik sesuai dengan fungsi dan kebutuhan."

° Pemakaian warna pada bangunan didominasi oleh warna merah-putih

(batu bata uan batu padas) sebagai perwujudan dari filosofi purusa dan

pradana (pria dan wanita, aktif dan pasif).

° Masa pada rumah tinggal disusun dengan membentuk ruang ditengah

yang disebut dengan natah, yang berfungsi 'multipupose' dan terutama

sebagai ruang komunikasi.

° Pada arsitektur tradisional Bali dapat dilihat adanya massa dominan

dan massa penting, dimana satu dengan lainnya tidak saling terkait.

Jadi massa penting tidak selalu dominan dan massa dominan tidak

selalu penting. Misalkan Pura massa pentingnya adalah padmasana

" Hasil Sabha Arsitektur Tradisional Bali. Rumusan Arsitektur Tradisional Bali, pp. 146

" Budiharjo, Eko. Architectural Conservation in Bali, pp.45

& ball nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 26: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-25

yang dimensinya relatif kecil dan tidak mendominasi massa lainnya.

Justru yang dominan adalah meru dengan atap tumpangnya.

3. STUDI ELEMEN ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI

3.1. Sistem Struktur

Dalam sistem struktur bangunan tradisional Bali, maka dapat diamati

adanya pembagian setiap elemen bangunan menjadi tiga bagian, secara

garis besar bangunan dibagi menjadi tiga bagian yaitu : atap (kepala),

dinding (badan) dan pondasi (kaki).

3.1.1. Bebaturan

Merupakan bagian bawah atau kaki bangunan, yang teidiri dari jongkok

asu sebagai pondasi tiang, tapa sujan sebagai pekerasan tepi bebaturan.

Bebaturan merupakan lantai bangunan, tangga untuk lintasan naik turun ke

halaman.

Sebagaimana bahan-bahan lain pada bangunan tradisional bebaturan juga

menampakkan warna asli warna alam dari bahan-bahan yang dipakai.

Tinggi bebaturan bangunan perumahan sesuai dengan sirkulasi fungsinya

masing-masing, semakin rendah untuk yang sering dilalui dan semakin

tinggi untuk yang jarang dilalui.24

u Gelebet, Ir.I Nyoman, Arsitektur Tradisional Daerah Bali, pp.62

«fe ball mkko hotel Nusa D\ia

Page 27: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-26

3.1.2. Dinding

Untuk bangunan yang tergolong sederhana bidang-bidang pembatas sisi

dipakai dinding gedeg (anyaman bambu) atau daun kelapa. Pemasangan

penutup dinding pada rangka dinding diikat dengan tali bambu atau tali

ijuk dalam suatu komposisi yang menarik.

Rumah tinggal yang tergolong madya atau utama bidang-bidang sisi ruang

ditembok dengan pasangan batu bata atau berbagai jenis batu alam yang

tersedia. Bahan bangunan yang diterima oleh tiang-tiang diteruskan ke

tanah melalui pondasi jongkok asu. Untuk meneruskan beban tembok ke

tanah dibuatkan pondasi tembok yang juga berfungsi sebagai bidang tepi

bebaturan.

Tembok dan pilar-pilarnya di bangun dengan pola kepala badan dan kaki.

Tembok tradisional dibangun terlepas dari konstruksi rangka bangunan.

Dipertegas dengan celah antara kepala tembok dengan sisi bawah atap

sehingga tembok bebas tidak memikul. Dengan sistem konstruksi ini

diharapkan akan dapat terbebas dari bahaya gempa.25

3.1.3. Sesaka

Elemen konstruksi utama dalam bangunan tradisional adalah tiang modul

dasar atau disebut sebagai sesaka, penampang tiang adalah bujur sangkar.

Bahan yang dipakai untuk sesaka adalah kayu yang jenisnya disesuaikan

25 ibid, pp.63

& bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 28: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-27

dengan kasta dari penghuni rumah. Tiang-tiang yang ujungnya bebas beban

umumnya diberi kencut sebagai kepala tiang dengan penampang cekingnya

(yang mengecil) adalah 3 cm sebagai penanda bahwa tiang tersebut bebas

beban.

Balok belandar sekeliling rangkaian tiang tadi disebut dengan lambang.

Lambang rangkap dua yang disatukan, balok rangkaian ini yang dibawah

disebut lambang dan yang diatas disebut sineb. Balok tarik yang

membentang ditengah-tengah mengikat jajaran tiang disebut dengan

pementang. Balok yang mengikat pementang berakhir diatas tiang tengah

disebut tapakdasi. Pementang dan tapakdasi merupakan balok tarik yang

menstabilkan lambang dan sineb dengan tiang-tiang penyangga.

Bagian atap terdiri dari struktur iga-iga atau usuk. Pangkal iga-iga

dirangkai dengan kolong atau dedalas yang merupakan bingkai tepi luar

atap. Iga-iga yang menempati sudut-sudut atap dari tiang-tiang sudut

kepuncak disebut pemade.

Penutup atap tradisional disebut dengan raab yang umumnya terbuat dari

bahan alam sebagian besar terbuat dari alang-alang atau bahan lain yang

mudah didapat seperti daun kelapa, bambu dan sebagainya.26

3.2. Ornamen

Ornamen yang merupakan salah satu jenis ragam hias dalam penampilan

arsitektur tradisional Bali merupakan perwujudan keindahan manusia dan

ibid, pp.65

sfe bail nikko hotel Nusa Dua. Bah

Page 29: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-28

alamnya. Benda-benda alam yang diterjemahkan kedalam bentuk ragam

hias adalah tumbuhan, binatang, unsur alam, nilai-nilai agama dan

kepercayaan yang disarikan ke dalam perwujudan keindahan yang

harmonis.

Bentuk-bentuk hiasan, tata warna, cara membuat dan penempatannya

mengandung arti dan maksud tertentu. Ciri-ciri hakiki dari benda alam

yang dijadikan bentuk-bentuk hiasan masih menampakkan identitasnya

walaupun telah diolah dalam usahanya untuk menonjolkan nilai

keindahannya.

Flora sebagai sumber langgam hias umumnya merupakan latar belakang

yang berupa bentukan dedaunan dalam bentuk pepatraan. Beberapa jenis

ragam hias yang umum digunakan adalah keketusan, kekarangan,

pepatraan (patra wangga, patra sari, patra punggel, patra batu timun, dan

lainnya), lihat gambar 3.3.27 Fauna sebagai sumber ragam hias umumnya

dipahatkan dalam bentuk kekarangan yang merupakan pola tetap.

Umumnya penempatan ragam fauna dilengkapi dengan ragam hias flora

yang disenanginya. Fauna sebagai patung hiasan umumnya mengambil

bentuk kera, garuda, naga, singa dan binatang lainnya. Dalam

perwujudannya ragam hias fauna ini ditampilkan dalam bentuk kekarangan

(karang boma, karang sae, karang tapel dan lainnya), patung (garuda, singa,

lembu, kura-kura, kera dan lainnya), patra (patra naga, patra penyu, patra

kura-kura, patra kera dan lainnya), lihat gambar 3.4.1H

v ibid, pp.331

ifc bali nikko hotei Nusa Dua, Hah

Page 30: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar3.3. a. Pepatraan

III-21)

1. Pitr i S«ri

2. Pttr» Olwidi

3. Pttrc Cm

i. P»tri PunggiH

5. Pitra S«mblung

6. Pttra Bali

7. P§tr» B«nd

bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 31: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

PIDPIO

m i l ii i — • • " ' • " - — .n» - > . M « H « H I . I H i|Hfi|ttmm-f run"'*"*"• t-MH** ii» iim nn

rmw«fll^icninqWnTii»«iiin)ii,iipiiinniiiuuiiMMMM,miTTwnTTTTrnT.»--Mi«»in.i^

PATRA PUNGGEL

11 l j L i l . - i n t i i i i i i i i l i l > i i l l i l l i l l r . i n i i l i i i l l l i • • - r n n l n n i i l l l l ' l l

'inMnhHII;ir.nil'liimi'H^iliimiwitiiii3m-^'Mi'iir'a»imajiiii>^M.<«iiuii'»VM>m

PATBA SAMBLUNG

Gambar3.3.b. Pepatraan

Page 32: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

11-31

Gambar 3.4. a. Kekarangan

Karang Goak

i Karang Gajah

bali nikko hote Nusa Dua, Bali

Page 33: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Karang Boma

Gambar 3.4. b. Kekarangan Karang Sae

bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 34: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-33

3.3. Elemen Lansekap

Sebagai pola tatanan arsitektur ruang luar, maka arsitektur tradisional Bali

memiliki elemen-elemen arsitektur lansekap yang menonjol diantaranya

kori sebagai pintu gerbang, penyengker sebagai dinding pembatas,

sculpture/patung di taman.

Pintu masuk pekarangan disebut kori atau kori agung untuk tempat-tempat

yang diagungkan. Di beberapa tempat disebut dengan bintang aring atau

angkul-angkul. Bentuk massa bangunannya masif dengan lubang masuk

beratap. Atap kori merupakan pasangan lanjutan dari bagian badan, dapat

pula merupakan konstrusi rangka penutup atap serupa dengan atap rumah.

Dalam bentuk yang tradisional lengkap dengan tangga naik dan tangga

turun, lihat gambar 3.5.29 Batas pekarangan pada keempat sisi disebut

dengan penyengker karang (tembok penyengker). Untuk penyengker bisa

dengan pagar hidup atau dengan tembok pasangan. Untuk tembok

bangunan suci pemujaan pekarangannya memanjang kangin-kauh,

sedangkan untuk pekarangan perumahan memanjang kangin-kelod.

Sudut-sudut pekarangan, pertemuan tembok penyengkernya dibangun

pilar-pilar sudut dengan namanya masing-masing yang letaknya

kaja-kangin disebut sariraksa, kelod-kangin disebut ajiraksa, kelod-kauh

disebut rudraraksa, dan kaja-kauh disebut kalaraksa, lihat gambar 3.6.30

ibid, pp.45

ibid, pp.46

^t ball nikko hotel Nusa Du:i, Bah

Page 35: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-34

Sculpture atau patung merupakan elemen arsitektur lansekap yang

membuat suasana ruang luar menjadi menarik, dan umumnya menjadi

landmark pada suatu kawasan ruang luar. Patung yang dibuat biasanya

mencerminkan tokoh pewayangan, dan bahannya terbuat dari batu-batuan

alam (umumnya batu padas).

ifc bail nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 36: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.5. a. Kori

C

N» 4 4

m *m

= 3 =

¥=9*

111-35

KORI MKTU UASUK f€KAflA*GAX

mr*i«

at

TAMPAK DEPAN

•IS=

E

38

K

t TAMPAK ATAS

I I I I ' r

OENAH

rhs%

Page 37: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

to

Page 38: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.5. c. Kori Agung

111-37

&bali nikko hote Nusa Dua, Bali

Page 39: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

NI-3X

Gambar 3.5. d. Kori Agung

M * " ' « - *<~-c *— - — r t — i * - »

&bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 40: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.5. e. Kori dan Penyengker

•V)

bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 41: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

-40

bali nikko hote Nusa Dua, Bali

Page 42: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-41

4. POLA PENATAAN DESA TENGANAN PEGERINGSINGAN

Untuk menciptakan suatua suasana hunian Bali, maka salah satu teknik

yang digunakan adalah memakai pola penataan desa adat Bali dalam pola

penataan massa bangunan yang ada baik itu massa utama ataupun massa

penunjang lainnya.

Sedangkan pola penataan desa adat yang dipilih adalah desa Tenganan

Pegeringsingan. Pemilihan ini didasari oleh keaslian dan keunikan bentuk tatanan

desanya dibanding desa lainnya di Bali.

Pembahasan pola penataan desa berikut hanya dibatasi pada pola penataan

fisik desanya saja31. Sedangkan pembahasan tentang aspek sosio kulturalnya yang

lebih mendalam tidak dibahas karena dianggap diluar sasaran perancangan resort

hotel ini.

Lingkungan desa atau komplek perumahan merupakan lingkungan

"terkurung" dengan masing-masing sebuah pintu pada setiap arah mata angin.

Batas fisik yang membatasi berupa dinding penyengker, yang terbuat dari bahan

tanah Hat.

Untuk memasuki desa ini adalah melalui sebuah jalan yang lebar disebut

"Awangan", yaitu rangkaian halaman depan masing-masing pekarangan rumah

tinggal. Batas Awangan satu dengan lainnya yang saling berhadapan adalah

sebuah selokan air yang disebut "Boatan". Sedangkan sebagai batas halaman

belakang masing-masing pekarangan pekarangan rumah tinggal juga sebuah

31 Sumber data yang digunakan adalah laporan tesis oleh Runa, I Wayan. Variasi Perubahan Rumah Tinggal Tradisional Desa Adat Tenganan Pegeringsingan, pp. 82-91 dan laporan Institusional, Arsitektur Tradisional Tenganan Pegeringsingan dan kemungkinan perkembangannya, pp. 23-29

ife bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 43: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-42

selokan air yang disebut "Teba Pisan ". Jumlah Awangan sebagai jalan yang

membujur dari utara ke selatan ada tiga buah yaitu: Awangan Kauh (barat),

Awangan Tengah, Awangan Kangin (timur). Awangan Kauh yang paling lebar,

sebagai awangan utama didirikan banyak fasilitas umum. Awangan Tengah lebih

kecil dan Awangan Kangin yang paling kecil. Disamping tiga buah awangan (jalan

membujur) terdapat pula 2 jalan melintang arah barat timur yang disebut "Rurung"

(gang). Masih ada satu gang lagi yang merupakan gang khayal, dalam istilah

setempat disebut "Rurung Dewa" sebagai jalan para dewa dari Pura Naga Sulung

menyilang ke Kuburan Prajurit. Dengan adanya awangan tersebut, rumah warga

desa tersusun linier dalam deretan yang membujur dari utara ke selatan dengan

pintu pekarangan hanya menghadap ke dua arah yaitu bagian barat dan timur.

(lihat gambar 3.7. dan 3.8.)

sff ban nikko hotel i ' i. Bali

Page 44: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-44

-BANMJ KAUH- •BANJAnTENG4H -BaNWlKANGIN—

nsuiibai .1 8 I'ola Sirkulasi Dcsa Tcugaiiau I'cgcriiiKsiiiKaii

bali nikko hote Nusa Dua, Bali

Page 45: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-45

4.2. Studi Masa Bangunan Tradisional Bali "

° Sakepat, dilihat dari luas ruang tergolong bangunan sederhana, luasnya

sekitar 3mx2,5m bertiang empat dengan denah segiempat. Letak

sakepat di timur sebagai sumanggen, disisi barat pamerajan sebagai

piyasan, dan di kelod kauh sebagai paon, lihat gambar 3.9.

o Sakenem, digolongkan sederhana bila bahan dan peyelesaiannya

sederhana dan digolongkan madia bila bahan dan penyelesaiannya

madia. Bentuk sakenem adalah empat persegi panjang dengan luas

bangunan sekitar 6mx2m, mendekati dua kali luas sakepat. Fungsi

sakenem sebagai sumanggen bila diletakkan di kangin atau kelod,

sebagai paon bila di kelod kauh, dan sebagai piyasan jika diletakkan di

pamerajan, lihat gambar 3.10.

o Sakutus, diklasifikasikan st'uagai bangunan madia dengan fungsi

tunggal sebagai tempat tidur yang disebut dengan bali meten, letaknya

dibagian kaja menghadap ke natah. Bentuk bangunan empat persegi

panjang denagn luas sekitar 5mx2,5m. Konstruksi dari delapan tiang

diarangkai dari empat-empat menjadi dua balai, lihat gambar 3.11.

° Aktasari, diklasifikasikan sebagai bangunan utama dalam fungsinya

sebagai sumanggen atau piyasan di pamerajan. Letaknya dibagian

kangin atau kelod dengan fungsinya sebagai bale sumanggen,

bangunan untuk upacara adat tamu dan tempat bekerja atau serba guna.

Bentuk bangunan mpat persegi panjang dengan luas sekitar 4m x 5m.

ibid, pp.40-44

& bali nikko hotel Nusa Dua. Bali

Page 46: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-46

Konstruksi bangunan dengan satu balai-balai dengan empat tiang dan

empat tiang lainnya berdiri dengan sawangan sebagai stabilitas, lihat

gambar 3.12.

° Tiangsanga, merupakan bangunan utama untuk perumahan utama.

Bentuk dan fungsi bangunan serupa dengan aktasari, sedikit lebih luas

dan tiangnya sembilan. Fungsi utama sebagai bale sumanggen letaknya

dibagian kangin atau kelod, disebut sebagai bale kangin atau bale

kelod. Dinding pada dua atau tiga sisi dan bukaan menghadap ke natah.

Jika menempati bagian barat menghadap ke timur difungsikan sebagai

tempat tidur, lihat gambar 3.13.

° Sakaroras, merupakan bangunan utama untuk perumahan utama.

Fungsi bangunan sebagai sumanggen atau kegiatan adat dan serbaguna.

Luas bangunan sekitar 12m x 12m dengan jumiah kolom 12 buah, lihat

gambar 3.14.

& bali-nikko hotel N'usa

Page 47: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.9. Paon Sakepat

111-47

•pmw^ywryw^u tow

/Ltotf^it a TAMPAK OEPAN

-Z± TAMPAK SAMPING

POTONGAN A - A

lift.

uo_

i f l -HL

POTONGAN B - 8

1 • ^ B rt-

H-

DENAH

J — 3 -

10

4-• f

flv? I

?:-..-„ i r . T . . " i

L > * * J i t - * r »• - - ' - • - ••" V -*Hti*.Ll"f»nt)

TAMPAK ATAS

bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 48: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.10 Sakencm Mesaka Pandak

-4S

TAMPAK OEPAN TAMPAK SAMPING

POTONGAN A - A POTONGAN B - 8

J ^ l

{

* H » l

^ ? * n

^ma rv§

zmryi . A g j

.±\ I ' j=d.- ; l r Uo»-4— "V-Uo-

* " 1—«.+

••+-

OENAH

in-* 'i^i^'i

ft::;.;.: i i t • i • • • . i

, t i l l , . ,

TAMPAK ATAS

bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 49: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.11. a. Meten Sakutus

III--W

irluMVmWIUIIMiMi^inll!

TAMPAK DEPAN

^ I TAMPAK SAMPING

>.yc

POTONGAN A - A POTONCN B - 8

4 « 4 — u i - f - ' D — i — i s — ( • < • • ! — "" B

DENAH TAMPAK ATAS

Page 50: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.11. b. Meten Gunungrata

ill-5<

t )H

1

YK

r \ !•*— ...i.r... ."\ W/Ggi

•.. .i'jn J

.;©& i i» ; •:

^M..:;.Z^^-:l; iff

L ^ ' ^ / : i « A

'.\. • -it

IfO J. X)_| -4

v\ . " " . sjvl" "*- A\

. ^ - M * - « • » — . " I * « *

Tit . ! • * — » • " "<*^ «*•«"*••"•£ U g g

TAMPAK ATAS

bali nikko hote Nusa Dua, Bali

Page 51: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

I

Gambar 3.11. c. Mcten Gunungrata

C3.

f-n TAMPAK SAMPING

POTONGAN B - B

&bali nikko hotel Nusa Dua, Bali

Page 52: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar3.12. Sangasari

111-52

^ ^ TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING

tLAIV—

POTONGAN A - A POTONGAN B - B

I-_(->oJ—L'xo— l 10 La

^v. M\ rt\ ^Wv'«ft

J _ <j£ nt"*,"

OENAH TAMPAK ATAS

bali nikko hotel e?t Nusa Dua, Bali

Page 53: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

Gambar 3.13. Tiang Sanga

POTONGAN A - A

*o-J? f-

l 710

L.

3^-4-r-v v.

POTONGAN B 0

v*:; ' P. ' • « • / -^ - , •' '

-• r

\Uj

CT

^jrc (til"--

I - -

_J.w J »<o—I— i « 1*>L-

.x--y

OENAH TAMPAK ATAS

bali nikko hotel e f t Nusa Dua, Bali

Page 54: BAB III TINJAUAN KHUSUS ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI · pengertian tradisional Bali dikenal dengan sebutan Desa Kala Patra. Untuk mendapatkan pengertian dasar tentang arsitektur tradisional

111-s-l