bab iii - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/t_adpen_989758_chapter3.pdftempat prakerin....
TRANSCRIPT
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik
dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berawal
dari tujuan pokok penelitian, yaitu ingin mendeskripsikan dan menganalisa data
dan informasi lapangan sesuai dengan keadaan sebenamya terhadap pengelolaan
Prakerin dalam rangka penyelenggaraan program Pendidikan Sistem Ganda di
SMK Negeri 1 Bandung.
Winamo Surakhmad (1982) menjelaskan bahwa pada intinya penelitian
deskriptif dirancang untuk memperoleh gambaran tentang status gejala pada saat
penelitian dilakukan (expose de facto). Hal ini dipertegas oleh L. J. Moleong
(1990: 7) bahwa penelitian dengan menggunakan metode deskriptif lebih
mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki
seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data dan hasil penelitian
disepakati oleh kedua belah pihak yakni peneliti dan subjek penelitian.
Penelitian kualitatif sering disebut juga dengan metode naturalistik.
Metode penelitian mempunyai karakteristik antara lain: (a) data langsung diambil
dari setting alami; (b) penentuan sampel dilakukan secara purposive; (c) peneliti
sebagai instrumen pokok; (d) lebih menekankan pada proses dari pada hasil,
sehingga bersifat deskriptif analitik; (e) analisis data secara induktif atau
86
87
interpretasi bersifat idiografik; dan (f) mengutamakan makna di balik data
(Nasution, 1996:9).
Menumt Bogdan & Biklen (1882: 27-30) dan Lincoln & Guba (1985: 39-
44) yang dikutip oleh L. J. Moleong dalam Metodologi Penelitian Kualitatif
(1996: 4-8), penelitian kualitatif memiliki berbagai karakteristik sebagai berikut:
(1) melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan
(entity); (2) manusia sebagai alat (instrumen) penelitian, sehingga hal ini
memungkinkan untuk megadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan
yang ada di lapangan dan mampu memahami hubungan kenyataan-kenyataan di
lapangan; (3) menggunakan metoda kualitatif; (4) menggunakan analisis data
secara induktif; (5) menghendaki arah penyusunan teori dari dasar (grounded
theory) ; (6) laporan penelitian bersifat deskriptif; (7) lebih mementingkan segi
proses daripada hasil; (8) adanya batas yang ditentukan oleh fokus yang timbul
sebagai masalah dalam penelitian; (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan
data; (10) desain yang bersifat sementara karena desain tersebut disesuaikan
dengan kenyataan di lapangan; (11) hasil penelitian diundangkan dan disepakati
bersama.
Penelitian kualitatif dalam pendidikan sering disebut inkuiri naturalistik
atau naturalistic inquiry { Williams, 1988: 53; Bogdan & Biklen, 1982: 3). Inkuiri
naturalistik berarti proses pengkajian yang dilakukan pada situasi lapangan yang
alami (bukan di laboratorium), menggunakan metode-metode alami (observasi,
wawancara, dan Iain-lain), dan peneliti berinteraksi secara alami dengan subyek
penelitian (Williams, 1988: 53). Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti
88
berfungsi sebagai instmmen penelitian dan peneliti mengkonsentrasikan perhatian
dalam memahami perilaku, sikap, pendapat, persepsi, dan sebagainyaberdasarkan
pandangan subyek yang diteliti tersebut. Pengumpulan data dan informasi
dilakukan melalui kontak langsung dengan subyek yang diteliti dengan cara
mendeskripsikan kebijakan dan kegiatan terhadap pengelolaan program Prakerin
di SMK Negeri 1 Bandung.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMK Negeri 1 Bandung untuk melihat
pengelolaan dan kinerjanya, dan di instansi/pemsahaan untuk melihat kinerja
tempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor
wilayah kerja, waktu, dan biaya, peneliti mempertimbangkan hal-hal antara lain:
(1) hubungan kerja sama antara SMK Negeri 1 Bandung dengan Majelis
Sekolahnya telah beijalan dengan baik; dan (2) kepala sekolah telah mempunyai
masa jabatan yang cukup lama di SMK Negeri 1 Bandung. Keabsahan data dan
informasi akan relatif terjamin karena peneliti sendiri sebagai gum Dpk pada salah
satu SMK swasta di Bandung dan bahkan pemah menjadi gum pembimbing
Prakerin.
Subjek penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini terdiri dari semua
personil yang memberikan informasi untuk kelengkapan data yang diperlukan.
Sejalan dengan pendapat Nasution (1988: 11) bahwa penelitian kualitatif tidak
menggunakan sampel yang acak dan juga tidak menggunakan populasi dan
sampel yang banyak. Dalam penelitian kualitatif biasanya menggunakan sampel
89
sedikit dan sampel dipilih menumt tujuan penelitian. Sesuai dengan paradigma,masalah dan tujuan penelitian, subjek penelitian yang ditetapkan adalah dan pihakpengelola program Prakenn, pihak pelaksana program Prakenn diinstansi/pemsahaan, dan siswa peserta program Prakenn. Subjek penelitian danpihak pengelola yaitu Kepala Sekolah SMK Negen 1Bandung, Wakil KepalaSekolah Bidang Duma Usaha dan Industri sebagax pengelola program Prakenn,dan gum pembimbing. Dari pihak pelaksana program Prakerin di
mstansL/pemsahaan adalah Kepala/direktur/kepala bagian/manajerinstansi/pemsahaan dan instruktur di tempat tersebut. Subjek penelitian di atasterns berkembang tergantung pada tujuan dan pertimbangan kelengkapaninformasi sesuai dengan data yang diperlukan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, sampel dalam penelitianini diambil secara purposive sampling (Lincoln &Guba, 1985: 40). Hal inimengingat keragaman fenomena yang akan diteliti. Pemilihan informasi dicari
dari subyek yang benar-benar menguasai permasalahan dan memiliki ciri-ciri
spesifik dan terlibat dalam proses pengelolaan Prakerin.
Teknik pengumpulan data secara khusus dilaksanakan sebagai berikut:
a. Melakukan wawancara dengan sampel penelitian. Wawancaranya lebih
menekankan pada konsep "snowball sampling", artinya tidak tergantung pada
jumlah responden, tetapi pada kelengkapan data. Materi wawancara hamsberpedoman pada materi yang telah dibuat.
90
b. Melakukan observasi, yaitu melakukan pengamatan tentang fasilitas yang
dimiliki SMK Negeri 1 Bandung dan melihat fasilitas dan lingkungan
instansi/pemsahaan tempat siswa melakukan program Prakerin.
c. Melihat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan aspek pengelolaan,
kinerja para pengelola program Prakerin, gum pembimbing, instruktur, dan
siswa.
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dan informasi dalam
penelitian ini antara lain: (1) pedoman wawancara, (2) pedoman observasi, (3)
pedoman penilaian dokumen. Alat bantu lain bempa buku catatan dan alat
dokumentasi, sedangkan data yang tidak dapat dihimpun melalui alat bantu
tersebut akan diambil untuk selanjutnya difotokopi.
Pedoman wawancara digunakan untuk menghimpun data tentang visi,
misi, tujuan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, faktor-
faktor penghambat dan penunjang pengelolaan program Prakerin di SMK Negeri
1 Bandung. Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
pengadaan dengan perbandingan rencana, sedangkan penilaian dokumen dijadikan
panduan untuk melihat keunggulan dan kelemahan program Prakerin tersebut.
D. Tahap-tahap Penelitian
Tahapan-tahapan dalam penelitian ini dapat dibedakan atas tiga tahap,
yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi dan tahap member check (Lincoln dan
Guba, 1985: 235-236; Nasution, 1996: 33-34). Tahap-tahap tersebut yaitu:
1. Tahap Orientasi
91
Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan lengkap
tentang masalah yang akan diteliti. Tahap ini juga berguna untuk memantapkan
desain dan fokus penelitian beserta nara sumbemya. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti meliputi: pembuatan desain penelitian dan penelitian
pendahuluan dengan melakukan kunjungan secara informal pada lokasi yang akan
diteliti. Setelah desain itu disetujui melalui seminar desain, peneliti membuat
instrumen penelitian.
2. Tahap Eksplorasi
Tahap eksplorasi mempakan tahap penelitian sesungguhnya. Pada tahap
ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian.
Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara dengan nara
sumber di sekolah dan industri/pasangan. Selama proses pengumpulan datan dan
informasi, peneliti menggunakan alat-alat bantu seperti alat perekam, buku catatan
lapangan dan dokumen lainnya.
Dalam tahap ini penulis juga menganalisa perolehan data dan informasi
dengan cara mereduksi data yang berlebihan, menanyakan kembali hal-hal yang
kurang jelas, mencek kebenaran atau merangkum hasil percakapan secara
sistematis.
3. Tahap Member Check
Tahap ini bertujuan untuk mencek kebenaran semua informasi yang telah
dikumpulkan agar hasil penelitian dapat dipercaya. Setiap selesai melakukan
wawancara, peneliti mengkonfirmasikan kembali catatan-catatan hasil wawancara
kepada responden untuk menghindarkan kesalahan interpretasi dan melengkapi
92
data atau informasi yang kurang. Pada tahap ini peneliti juga melakukan
triangulasi kepada responden atau nara sumber lain untuk melengkapi dan
memantapkan informasi.
E. Analisa Data
Dalam penelitian kualitatif data yang diperoleh hams dianalisa agar data
tersebut menjadi lebih bermakna dan dapat dipahami, dengan syarat analisa data
hams dimulai sejak awal. Nasution (1996: 129) menyarankan tiga langkah
menganalisa data, yaitu (1) reduksi data, (2) display data, dan (3) mengambil
kesimpulan dan verifikasi.
Tahap reduksi data mempakan kegiatan merangkum catatan-catatan di
lapangan sehingga peneliti menemukan hal-hal pokok tentang objek penelitian,
yaitu efektivitas pengelolaan Praktek Kerja Industri dalam rangka
penyelenggaraan program PSG yang mengacu kepada petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan dari Pusat.
Pada tahap display peneliti melakukan perangkuman informasi dalam
susunan yang lebih sistematis sehingga tema atau polanya yang berhubungan
dengan efektivitas pengelolaan program Prakerin dapat diketahui dengan mudah.
Proses pengambilan kesimpulan yang berlangsung sejak data awal
dikumpulkan hams diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk lebih
menjamin validitas atau confirmability sehingga peneliti dapat melakukan
pemberian makna yang relevan atas kesimpulan yang diambil sehubungan dengan
93
penyelenggaraan Prakerin di SMK Negeri 1 Bandung dan kinerja siswa program
Prakerin.
Ketiga langkah di atas saling berhubungan dan berlangsung terns selama
penelitian dilakukan.
F. Kriteria Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian
Dalam penelitian kualitatif ada sejumlah kriteria yang umumnya
dipergunakan untuk memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian. Menumt
Nasution (1996: 114-122) kriteria-kriteria tersebut yaitu: kredibilitas (validitas
internal), transferabilitas (validitas ekstemal), dependabilitas (reliabilitas), dan
konfirmabilitas (objektivitas). Dalam penelitian ini peneliti bemsaha untuk
memenuhi kriteria-kriteria tersebut.
1. Kredibilitas
Kredibilitas mempakan ukuran tentang tingkat kepercayaan data yang
dikumpulkan. Cara-cara yang dilakukan untuk mewujudkan kriteria ini
diantaranya:
a. Memperpanjang masa observasi
Waktu yang digunakan untuk observasi hams benar-benar cukup sehingga
peneliti dapat mengenai suatu lingkungan dengan baik, mengenai hubungan baik
dengan orang-orang di sana, mengenai kebudayaan lingkungan dan mencek
kebenaran informasi.
b. Pengamatan yang terns menerus
94
Peneliti dapat memperhatikan sesuatu secara lebih cermat, terinci dan
mendalam melalui pengamatan yang terns menerus. Pada akhirnya peneliti dapat
membedakan hal-hal yang bermakna dan tak bermakna untuk memahami gejala
tertentu.
c. Triangulasi
Triangulasi mempakan kegiatan mencek kebenaran data tertentu dengan
cara membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain pada berbagai
tahap penelitian lapangan dengan waktu yang berlainan.
d. Membicarakannya dengan orang lain (Peer debriefing)
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan pertanyaan-
pertanyaan yang tajam dari orang-orang yang tidak terlibat dalam penelitian ini
agar pandangannya lebih netral dan objektif sehingga tingkat kepercayaan dan
kebenaran penelitian lebih terjamin.
e. Menganalisa kasus negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai dengan hasil penelitian
hingga saat tertentu. Penelitian hams dilanjutkan sampai semua kasus negatif
secara tuntas tercakup dalam kesimpulan yang diambil.
f. Menggunakan bahan referensi
Peneliti menggunakan hasil rekaman dari tape recorder untuk
meningkatkan kepercayaan terhadap data yang terkumpul. Hal ini dapat
memudahkan ketika penulis melakukan analisa dan penafsiran data.
g. Melakukan member check
95
Peneliti melakukan member check untuk meyakinkan bahwa informasi
yang diperoleh sesuai dengan yang dimaksud oleh informan. Kegiatan member
check dilakukan pada setiap akhir wawancara sehingga apabila dalam catatan
peneliti ada kekeliruan, responden dapat memperbaikinya atau menambahkan
kekurangannya.
2. Transferabilitas
Transferabilitas berhubungan dengan sampai manakah hasil penelitian ini
dapat diaplikasikan atau digunakan dalam situasi-situasi yang lain. Menumt
Nasution (1996:118) bagi peneliti naturalistik transferabilitas bergantung pada si
pemakai, yakni hingga manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam
konteks dan situasi tertentu. Oleh karena itu peneliti menyerahkan transferabilitas
hasil penelitian ini kepada para pemakai. Tentu saja bila pemakai berada pada
situasi yang relatif sama dengan permasalahan dalam penelitian ini.
3. Dependabilitas dan Konfirmabilitas
Dependabilitas menguji tentang kualitas pelaksanaan suatu penelitian,
sedangkan konfirmabiUtas berhubungan dengan tingkat objektivitas hasil yang
diperoleh dalam penelitian ini. Kedua kriteria tersebut dapat dipenuhi melalui
audit trail. Proses audit trail dilakukan dengan cara meneliti dan mengkonfirmasi
pelaksanaan dan hasil penelitian sehingga penelitian ini terjamin kebenarannya.
Audit trail dalam penulisan tesis ini dilakukan oleh pembimbing. Oleh karena itu
peneliti menyediakan bahan-bahan sebagai berikut: data mentah, hasil analisa
data, hasil sintesa data dan catatan mengenai proses yang digunakan
,996:120) tl^rDalam penelitian ini, peneliti bemsaha untuk selalu melakukan
usaha agar hasil penelitian terpercaya (kredibilitas, dependabilitas, dan
konfirmabilitas) melalui diskusi dengan para pembimbing.
96