bab iii - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/t_adpen_989758_chapter3.pdftempat prakerin....

12
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berawal dari tujuan pokok penelitian, yaitu ingin mendeskripsikan dan menganalisa data dan informasi lapangan sesuai dengan keadaan sebenamya terhadap pengelolaan Prakerin dalam rangka penyelenggaraan program Pendidikan Sistem Ganda di SMK Negeri 1 Bandung. Winamo Surakhmad (1982) menjelaskan bahwa pada intinya penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh gambaran tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan (expose de facto). Hal ini dipertegas oleh L. J. Moleong (1990: 7) bahwa penelitian dengan menggunakan metode deskriptif lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data dan hasil penelitian disepakati oleh kedua belah pihak yakni peneliti dan subjek penelitian. Penelitian kualitatif sering disebut juga dengan metode naturalistik. Metode penelitian mempunyai karakteristik antara lain: (a) data langsung diambil dari setting alami; (b) penentuan sampel dilakukan secara purposive; (c) peneliti sebagai instrumen pokok; (d) lebih menekankan pada proses dari pada hasil, sehingga bersifat deskriptif analitik; (e) analisis data secara induktif atau 86

Upload: hatruc

Post on 15-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik

dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berawal

dari tujuan pokok penelitian, yaitu ingin mendeskripsikan dan menganalisa data

dan informasi lapangan sesuai dengan keadaan sebenamya terhadap pengelolaan

Prakerin dalam rangka penyelenggaraan program Pendidikan Sistem Ganda di

SMK Negeri 1 Bandung.

Winamo Surakhmad (1982) menjelaskan bahwa pada intinya penelitian

deskriptif dirancang untuk memperoleh gambaran tentang status gejala pada saat

penelitian dilakukan (expose de facto). Hal ini dipertegas oleh L. J. Moleong

(1990: 7) bahwa penelitian dengan menggunakan metode deskriptif lebih

mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki

seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data dan hasil penelitian

disepakati oleh kedua belah pihak yakni peneliti dan subjek penelitian.

Penelitian kualitatif sering disebut juga dengan metode naturalistik.

Metode penelitian mempunyai karakteristik antara lain: (a) data langsung diambil

dari setting alami; (b) penentuan sampel dilakukan secara purposive; (c) peneliti

sebagai instrumen pokok; (d) lebih menekankan pada proses dari pada hasil,

sehingga bersifat deskriptif analitik; (e) analisis data secara induktif atau

86

Page 2: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

87

interpretasi bersifat idiografik; dan (f) mengutamakan makna di balik data

(Nasution, 1996:9).

Menumt Bogdan & Biklen (1882: 27-30) dan Lincoln & Guba (1985: 39-

44) yang dikutip oleh L. J. Moleong dalam Metodologi Penelitian Kualitatif

(1996: 4-8), penelitian kualitatif memiliki berbagai karakteristik sebagai berikut:

(1) melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan

(entity); (2) manusia sebagai alat (instrumen) penelitian, sehingga hal ini

memungkinkan untuk megadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan

yang ada di lapangan dan mampu memahami hubungan kenyataan-kenyataan di

lapangan; (3) menggunakan metoda kualitatif; (4) menggunakan analisis data

secara induktif; (5) menghendaki arah penyusunan teori dari dasar (grounded

theory) ; (6) laporan penelitian bersifat deskriptif; (7) lebih mementingkan segi

proses daripada hasil; (8) adanya batas yang ditentukan oleh fokus yang timbul

sebagai masalah dalam penelitian; (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan

data; (10) desain yang bersifat sementara karena desain tersebut disesuaikan

dengan kenyataan di lapangan; (11) hasil penelitian diundangkan dan disepakati

bersama.

Penelitian kualitatif dalam pendidikan sering disebut inkuiri naturalistik

atau naturalistic inquiry { Williams, 1988: 53; Bogdan & Biklen, 1982: 3). Inkuiri

naturalistik berarti proses pengkajian yang dilakukan pada situasi lapangan yang

alami (bukan di laboratorium), menggunakan metode-metode alami (observasi,

wawancara, dan Iain-lain), dan peneliti berinteraksi secara alami dengan subyek

penelitian (Williams, 1988: 53). Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti

Page 3: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

88

berfungsi sebagai instmmen penelitian dan peneliti mengkonsentrasikan perhatian

dalam memahami perilaku, sikap, pendapat, persepsi, dan sebagainyaberdasarkan

pandangan subyek yang diteliti tersebut. Pengumpulan data dan informasi

dilakukan melalui kontak langsung dengan subyek yang diteliti dengan cara

mendeskripsikan kebijakan dan kegiatan terhadap pengelolaan program Prakerin

di SMK Negeri 1 Bandung.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMK Negeri 1 Bandung untuk melihat

pengelolaan dan kinerjanya, dan di instansi/pemsahaan untuk melihat kinerja

tempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor

wilayah kerja, waktu, dan biaya, peneliti mempertimbangkan hal-hal antara lain:

(1) hubungan kerja sama antara SMK Negeri 1 Bandung dengan Majelis

Sekolahnya telah beijalan dengan baik; dan (2) kepala sekolah telah mempunyai

masa jabatan yang cukup lama di SMK Negeri 1 Bandung. Keabsahan data dan

informasi akan relatif terjamin karena peneliti sendiri sebagai gum Dpk pada salah

satu SMK swasta di Bandung dan bahkan pemah menjadi gum pembimbing

Prakerin.

Subjek penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini terdiri dari semua

personil yang memberikan informasi untuk kelengkapan data yang diperlukan.

Sejalan dengan pendapat Nasution (1988: 11) bahwa penelitian kualitatif tidak

menggunakan sampel yang acak dan juga tidak menggunakan populasi dan

sampel yang banyak. Dalam penelitian kualitatif biasanya menggunakan sampel

Page 4: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

89

sedikit dan sampel dipilih menumt tujuan penelitian. Sesuai dengan paradigma,masalah dan tujuan penelitian, subjek penelitian yang ditetapkan adalah dan pihakpengelola program Prakenn, pihak pelaksana program Prakenn diinstansi/pemsahaan, dan siswa peserta program Prakenn. Subjek penelitian danpihak pengelola yaitu Kepala Sekolah SMK Negen 1Bandung, Wakil KepalaSekolah Bidang Duma Usaha dan Industri sebagax pengelola program Prakenn,dan gum pembimbing. Dari pihak pelaksana program Prakerin di

mstansL/pemsahaan adalah Kepala/direktur/kepala bagian/manajerinstansi/pemsahaan dan instruktur di tempat tersebut. Subjek penelitian di atasterns berkembang tergantung pada tujuan dan pertimbangan kelengkapaninformasi sesuai dengan data yang diperlukan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, sampel dalam penelitianini diambil secara purposive sampling (Lincoln &Guba, 1985: 40). Hal inimengingat keragaman fenomena yang akan diteliti. Pemilihan informasi dicari

dari subyek yang benar-benar menguasai permasalahan dan memiliki ciri-ciri

spesifik dan terlibat dalam proses pengelolaan Prakerin.

Teknik pengumpulan data secara khusus dilaksanakan sebagai berikut:

a. Melakukan wawancara dengan sampel penelitian. Wawancaranya lebih

menekankan pada konsep "snowball sampling", artinya tidak tergantung pada

jumlah responden, tetapi pada kelengkapan data. Materi wawancara hamsberpedoman pada materi yang telah dibuat.

Page 5: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

90

b. Melakukan observasi, yaitu melakukan pengamatan tentang fasilitas yang

dimiliki SMK Negeri 1 Bandung dan melihat fasilitas dan lingkungan

instansi/pemsahaan tempat siswa melakukan program Prakerin.

c. Melihat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan aspek pengelolaan,

kinerja para pengelola program Prakerin, gum pembimbing, instruktur, dan

siswa.

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dan informasi dalam

penelitian ini antara lain: (1) pedoman wawancara, (2) pedoman observasi, (3)

pedoman penilaian dokumen. Alat bantu lain bempa buku catatan dan alat

dokumentasi, sedangkan data yang tidak dapat dihimpun melalui alat bantu

tersebut akan diambil untuk selanjutnya difotokopi.

Pedoman wawancara digunakan untuk menghimpun data tentang visi,

misi, tujuan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, faktor-

faktor penghambat dan penunjang pengelolaan program Prakerin di SMK Negeri

1 Bandung. Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan

pengadaan dengan perbandingan rencana, sedangkan penilaian dokumen dijadikan

panduan untuk melihat keunggulan dan kelemahan program Prakerin tersebut.

D. Tahap-tahap Penelitian

Tahapan-tahapan dalam penelitian ini dapat dibedakan atas tiga tahap,

yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi dan tahap member check (Lincoln dan

Guba, 1985: 235-236; Nasution, 1996: 33-34). Tahap-tahap tersebut yaitu:

1. Tahap Orientasi

Page 6: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

91

Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan lengkap

tentang masalah yang akan diteliti. Tahap ini juga berguna untuk memantapkan

desain dan fokus penelitian beserta nara sumbemya. Kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh peneliti meliputi: pembuatan desain penelitian dan penelitian

pendahuluan dengan melakukan kunjungan secara informal pada lokasi yang akan

diteliti. Setelah desain itu disetujui melalui seminar desain, peneliti membuat

instrumen penelitian.

2. Tahap Eksplorasi

Tahap eksplorasi mempakan tahap penelitian sesungguhnya. Pada tahap

ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian.

Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara dengan nara

sumber di sekolah dan industri/pasangan. Selama proses pengumpulan datan dan

informasi, peneliti menggunakan alat-alat bantu seperti alat perekam, buku catatan

lapangan dan dokumen lainnya.

Dalam tahap ini penulis juga menganalisa perolehan data dan informasi

dengan cara mereduksi data yang berlebihan, menanyakan kembali hal-hal yang

kurang jelas, mencek kebenaran atau merangkum hasil percakapan secara

sistematis.

3. Tahap Member Check

Tahap ini bertujuan untuk mencek kebenaran semua informasi yang telah

dikumpulkan agar hasil penelitian dapat dipercaya. Setiap selesai melakukan

wawancara, peneliti mengkonfirmasikan kembali catatan-catatan hasil wawancara

kepada responden untuk menghindarkan kesalahan interpretasi dan melengkapi

Page 7: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

92

data atau informasi yang kurang. Pada tahap ini peneliti juga melakukan

triangulasi kepada responden atau nara sumber lain untuk melengkapi dan

memantapkan informasi.

E. Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif data yang diperoleh hams dianalisa agar data

tersebut menjadi lebih bermakna dan dapat dipahami, dengan syarat analisa data

hams dimulai sejak awal. Nasution (1996: 129) menyarankan tiga langkah

menganalisa data, yaitu (1) reduksi data, (2) display data, dan (3) mengambil

kesimpulan dan verifikasi.

Tahap reduksi data mempakan kegiatan merangkum catatan-catatan di

lapangan sehingga peneliti menemukan hal-hal pokok tentang objek penelitian,

yaitu efektivitas pengelolaan Praktek Kerja Industri dalam rangka

penyelenggaraan program PSG yang mengacu kepada petunjuk teknis dan

petunjuk pelaksanaan dari Pusat.

Pada tahap display peneliti melakukan perangkuman informasi dalam

susunan yang lebih sistematis sehingga tema atau polanya yang berhubungan

dengan efektivitas pengelolaan program Prakerin dapat diketahui dengan mudah.

Proses pengambilan kesimpulan yang berlangsung sejak data awal

dikumpulkan hams diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk lebih

menjamin validitas atau confirmability sehingga peneliti dapat melakukan

pemberian makna yang relevan atas kesimpulan yang diambil sehubungan dengan

Page 8: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

93

penyelenggaraan Prakerin di SMK Negeri 1 Bandung dan kinerja siswa program

Prakerin.

Ketiga langkah di atas saling berhubungan dan berlangsung terns selama

penelitian dilakukan.

F. Kriteria Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ada sejumlah kriteria yang umumnya

dipergunakan untuk memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian. Menumt

Nasution (1996: 114-122) kriteria-kriteria tersebut yaitu: kredibilitas (validitas

internal), transferabilitas (validitas ekstemal), dependabilitas (reliabilitas), dan

konfirmabilitas (objektivitas). Dalam penelitian ini peneliti bemsaha untuk

memenuhi kriteria-kriteria tersebut.

1. Kredibilitas

Kredibilitas mempakan ukuran tentang tingkat kepercayaan data yang

dikumpulkan. Cara-cara yang dilakukan untuk mewujudkan kriteria ini

diantaranya:

a. Memperpanjang masa observasi

Waktu yang digunakan untuk observasi hams benar-benar cukup sehingga

peneliti dapat mengenai suatu lingkungan dengan baik, mengenai hubungan baik

dengan orang-orang di sana, mengenai kebudayaan lingkungan dan mencek

kebenaran informasi.

b. Pengamatan yang terns menerus

Page 9: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

94

Peneliti dapat memperhatikan sesuatu secara lebih cermat, terinci dan

mendalam melalui pengamatan yang terns menerus. Pada akhirnya peneliti dapat

membedakan hal-hal yang bermakna dan tak bermakna untuk memahami gejala

tertentu.

c. Triangulasi

Triangulasi mempakan kegiatan mencek kebenaran data tertentu dengan

cara membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain pada berbagai

tahap penelitian lapangan dengan waktu yang berlainan.

d. Membicarakannya dengan orang lain (Peer debriefing)

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan pertanyaan-

pertanyaan yang tajam dari orang-orang yang tidak terlibat dalam penelitian ini

agar pandangannya lebih netral dan objektif sehingga tingkat kepercayaan dan

kebenaran penelitian lebih terjamin.

e. Menganalisa kasus negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai dengan hasil penelitian

hingga saat tertentu. Penelitian hams dilanjutkan sampai semua kasus negatif

secara tuntas tercakup dalam kesimpulan yang diambil.

f. Menggunakan bahan referensi

Peneliti menggunakan hasil rekaman dari tape recorder untuk

meningkatkan kepercayaan terhadap data yang terkumpul. Hal ini dapat

memudahkan ketika penulis melakukan analisa dan penafsiran data.

g. Melakukan member check

Page 10: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

95

Peneliti melakukan member check untuk meyakinkan bahwa informasi

yang diperoleh sesuai dengan yang dimaksud oleh informan. Kegiatan member

check dilakukan pada setiap akhir wawancara sehingga apabila dalam catatan

peneliti ada kekeliruan, responden dapat memperbaikinya atau menambahkan

kekurangannya.

2. Transferabilitas

Transferabilitas berhubungan dengan sampai manakah hasil penelitian ini

dapat diaplikasikan atau digunakan dalam situasi-situasi yang lain. Menumt

Nasution (1996:118) bagi peneliti naturalistik transferabilitas bergantung pada si

pemakai, yakni hingga manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam

konteks dan situasi tertentu. Oleh karena itu peneliti menyerahkan transferabilitas

hasil penelitian ini kepada para pemakai. Tentu saja bila pemakai berada pada

situasi yang relatif sama dengan permasalahan dalam penelitian ini.

3. Dependabilitas dan Konfirmabilitas

Dependabilitas menguji tentang kualitas pelaksanaan suatu penelitian,

sedangkan konfirmabiUtas berhubungan dengan tingkat objektivitas hasil yang

diperoleh dalam penelitian ini. Kedua kriteria tersebut dapat dipenuhi melalui

audit trail. Proses audit trail dilakukan dengan cara meneliti dan mengkonfirmasi

pelaksanaan dan hasil penelitian sehingga penelitian ini terjamin kebenarannya.

Audit trail dalam penulisan tesis ini dilakukan oleh pembimbing. Oleh karena itu

peneliti menyediakan bahan-bahan sebagai berikut: data mentah, hasil analisa

Page 11: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan

data, hasil sintesa data dan catatan mengenai proses yang digunakan

,996:120) tl^rDalam penelitian ini, peneliti bemsaha untuk selalu melakukan

usaha agar hasil penelitian terpercaya (kredibilitas, dependabilitas, dan

konfirmabilitas) melalui diskusi dengan para pembimbing.

96

Page 12: BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/669/6/T_ADPEN_989758_Chapter3.pdftempat Prakerin. Pertimbangan memilih lokasi penelitian di samping faktor wilayah kerja, waktu, dan