bab iii pergaulan bebas di mesir - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (al-khalidiy, 2016:23,...

40
89 BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR Sastra yang ditulis oleh pengarang pada kurun waktu tertentu pada umumnya langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat zaman itu (Luxemburg dalam Sangidu, 2007:41). Novel “Asywa>k” karya Qutb merupakan deskripsi pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di Mesir dalam kurun waktu tahun 1906-1947, tahun dimana Qutb lahir sampai novel “Asywa>k” diterbitkan. Peristiwa penting di Mesir yang terjadi dalam kurun tersebut adalah terjadinya revolusi pada tahun 1919, yaitu tentara Inggris menduduki Mesir (Mitchell, 2005:5). Hal ini berawal dari dibukanya kembali Teruzan Suez yang menghubungkan antara Eropa dan Asia, sehingga menyebabkan ekspansi imperialisme Barat ke benua Timur dan Mesir (Noor, 2014:281). Menurut Iswati akibat dari dibukanya Terusan Suez ini antara lain proses Eropanisasi bangsa Asia menjadi dipercepat, pantai Afrika utara menjadi rebutan negara-negara imperialis Barat terutama Mesir, dan paham-paham Barat masuk ke Asia (2012:92). Mesir sebagai pemilik Terusan Suez memiliki daya tarik bagi Inggris dari segi ekonomi dan militer (Iswati, 2014:93). Sebab Terusan Suez menguntungkan Inggris dalam perdagangan dan upayanya dalam membentuk Britania Raya (Noor, 2014:274). Inggris ingin menguasai Mesir dengan jalan meminjamkan dana terhadap Mesir, dan ketika Mesir tidak sanggup membayar dan menjual saham-sahamnya, Inggris masuk dan ikut campur dalam pemerintahan sehingga pada akhirnya menimbulkan nasionalisme Mesir (Iswati, 2014:93). Dengan demikian, dari sana terjadi penyebaran budaya- budaya Barat di Mesir dengan mudah. Adapun pembahasan mengenai

Upload: others

Post on 15-Oct-2019

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

89

BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR

Sastra yang ditulis oleh pengarang pada kurun waktu tertentu pada

umumnya langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat zaman itu

(Luxemburg dalam Sangidu, 2007:41). Novel “Asywa>k” karya Qutb

merupakan deskripsi pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di Mesir

dalam kurun waktu tahun 1906-1947, tahun dimana Qutb lahir sampai novel

“Asywa>k” diterbitkan. Peristiwa penting di Mesir yang terjadi dalam kurun

tersebut adalah terjadinya revolusi pada tahun 1919, yaitu tentara Inggris

menduduki Mesir (Mitchell, 2005:5). Hal ini berawal dari dibukanya kembali

Teruzan Suez yang menghubungkan antara Eropa dan Asia, sehingga

menyebabkan ekspansi imperialisme Barat ke benua Timur dan Mesir (Noor,

2014:281). Menurut Iswati akibat dari dibukanya Terusan Suez ini antara lain

proses Eropanisasi bangsa Asia menjadi dipercepat, pantai Afrika utara menjadi

rebutan negara-negara imperialis Barat terutama Mesir, dan paham-paham

Barat masuk ke Asia (2012:92).

Mesir sebagai pemilik Terusan Suez memiliki daya tarik bagi Inggris

dari segi ekonomi dan militer (Iswati, 2014:93). Sebab Terusan Suez

menguntungkan Inggris dalam perdagangan dan upayanya dalam membentuk

Britania Raya (Noor, 2014:274). Inggris ingin menguasai Mesir dengan jalan

meminjamkan dana terhadap Mesir, dan ketika Mesir tidak sanggup membayar

dan menjual saham-sahamnya, Inggris masuk dan ikut campur dalam

pemerintahan sehingga pada akhirnya menimbulkan nasionalisme Mesir

(Iswati, 2014:93). Dengan demikian, dari sana terjadi penyebaran budaya-

budaya Barat di Mesir dengan mudah. Adapun pembahasan mengenai

Page 2: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

90

pergaulan bebas dalamnovel “Asywa>k” berdasarkan sosiologi pengarang dan

sosiologi karya sastra dibahas lebih detail sebagai berikut:

A. SOSIOLOGI PENGARANG

Pembahasan mengenai masalah sosiologi pengarang adalah berkaitan

dengan diri pengarang, yaitu meliputi jenis kelamin, tempat kelahiran, status

sosial, profesi, ideologi, latar belakang, ekonomi, agama dan keyakinan, tempat

tinggal, serta kesenangan yang dimiliki pengarang (Kasnandi dan Sutejo,

2010:59). Berikut informasi mengenai pengarang dan pendapat pengarang

mengenai novel “Asywa>k”:

1. Biografi Sayyid Qutb

Ibrahim Husein Syadzili Sayyid Qutb (1906—1966 M) adalah salah seorang

penulis, pemikir, dan aktivis Islam terkemuka (‘Imarah, 2009: 273). Qutb lahir

pada tanggal 9 Oktober 1906 di desa Musya>, provinsi Asyuth, Mesir. Dia berasal

dari keluarga yang cukup terpandang dan tumbuh dalam tuntunan Islam yang

kental .Qutb mengenyam bangku pendidikan hingga bergelar sarjana. Riwayat

pendidikan Qutb yaitu bersekolah di Pra-Sekolah Dasar (SD) dan SD, kemudian

melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru Tingkat Pertama. Setelah itu Qutb

melanjutkan pendidikan ke Kairo di universitas Da>r al-U>lum dan mendapat gelar

sarjana Licence dalam bidang bahasa dan sastra Arab (Al-Khalidiy, 2016:23, 43-

44, 79-80). Berikut keterangan lebih rinci mengenai diri Qutb:

a. Secara Fisik

Qutb adalah seorang laki-laki pemberani bertubuh tegap (An-Nadwiy

dalam Al-Khalidiy, 2016:59). Dia memiliki kulit cokelat dan bertubuh

tinggi sedang, dengan ukuran tubuh juga sedang, tidak gemuk dan tidak

Page 3: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

91

kurus. Sejak kecil beliau menderita berbagai penyakit yang membuat

tubuhnya lemah. Meskipun demikian, dalam menulis, Qutb memilki gaya

bahasa yang lugas dan keras (Al-Khalidiy, 2016:60).

Al-Khalidiy (2016:60) menyatakan bahwa selain penyakit, beliau juga

mengalami berbagai siksaan fisik yang berakibat buruk terhadap

kesehatannya selama di penjara; dipindahkan dari satu penjara ke penjara

lain. Bahkan, beliau pernah menghuni penjara dengan lantai yang dingin

tanpa terkena sinar matahari sama sekali, dan hal tersebut berlangsung

dalam jangka waktu yang lama. Fisik Qutb berubah menjadi tidak setegap

dan segagah sebelumnya, namun jiwanya tetap besar melahirkan banyak

karya, revolusioner, serta menginspirasi bagi para mujahid (Al-Khalidiy,

2016:61).

b. Tempat Kelahiran

Qutb lahir di desa Musya >(Arab: Musya>h), sebuah desa di provinsi

Asyuth, Mesir. Desa ini terkenal dengan sebutan kampungnya Syeikh

Abdul Fattah, seorang tokoh penting di sana. Sebagian besar penduduk

desa ini menganut agama Islam dan sebagian kecil ada yang menganut

agama Nasrani. Pada umumnya keluarga nasrani tinggal di kampung lama

yang terletak di punggung bukit dan beradasekitar lima kilometer dari

kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36).

Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang

mengapit kawasan permukiman dan pertanian desa. Desa ini memiliki area

khusus yang luas untuk menggarap tanaman mereka, sebab letak desa

adalah di bantaran sungai Nil yang melintasi areal pertanian. Karena

Page 4: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

92

terlampui luas, jumlah petani penggarap kalah jauh dibandingkan bidang

tanah yang digarap.Mereka menanam berbagai macam sayuran dan buah-

buahan (Qutb dalam Al-Khalidiy, 2016:37).

Setiap tahun, desa tempat kelahiran Qutb melewati tiga musim tani;

musim air naik, musim panen, dan musim memetik kapas. Musim air naik

terjadi ketika air sungai Nil meluap saat musim panas tiba. Air sungai

meluap dan menggenangi seluruh areal pertanian hingga satu atau dua

meter bahkan lebih.Sementara permukiman seperti pulau di tengah lautan,

dan sarana transportasi rakit dan perahu-perahu kecil (Al-Khalidiy,

2016:37).

Penduduk desa Musya> hidup dengan rukun, saling gotong-royong, dan

tidak membeda-bedakan kelas sosial. Tidak ada kelas pembantu seperti di

kota-kota atau beberapa desa dan tempat lain, yakni pembantu

kedudukannya hampir sama dengan budak. Meskipun diantara mereka

terdapat orang miskin, orang tersebut tidak memanggil majikannya dengan

“ndoro”, melainkan dengan kata “paman” (ammu)atau “bibi” (imra’ah

‘ammi). Mereka dapat bekerja di rumah, di kebun, atau menggembala

ternak seharian dan saat menjelang malam mereka pulang ke rumah seperti

majikan mereka (Qutb dalam Al-Khalidiy, 2016:39).

c. Status Sosial

Kedudukan Qutb dalam masyarakat sebagai seorang tokoh yang

memiliki pengaruh besar. Selain berasal dari keluarga yang terpandang

dan berpendidikan yang tinggi, Qutb adalah penulis, pemikir, dan aktivis

Islam terkemuka yang menyibukkan diri dalam aliran dan gerakan Islam

Page 5: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

93

kontemporer. Dalam dunia kepenulisan, Qutb adalah seorang penyair,

sastrawan, dan pengamat sastra yang terjun dalam berbagai peperangan

kritik sastra melawan banyak tokoh dan pengamat sastra terkemuka

(‘Imarah, 2009:273).

Pada 1949 M, Qutb pernah mengkritik Taufiq Hakim dalam drama

Edipe yang diilhami cerita-cerita Yunani dan keyakinan berhalaisme yang

bertentangan dengan Islam, dengan memanfatkan seni Barat tanpa

mengambil isinya berupa keyakinan dan pemikiran. Sebelumnya Qutb

memulai studi tentang seni Islam dalam bukunya “Gambaran Seni dalam

Qur’an” (At-Tashwirul Fanni fil Qur’an) pada tahun 1945 M (‘Imarah,

2009:275).

Pada era 1950 sampai 1960 Qutb adalah anggota utama Ikhwanul

Muslimin(IM) Mesir. IM merupakan organisasi dakwah islamiyah yang

berperan besar dalam revolusi Mesir pada 23 Juli 1952 M. Qutb menjadi

penasihat dewan pimpinan revolusi bidang kebudayaan dan perburuhan,

kemudian diangkat menjadi sekretaris pembantu Ha’ah At-Tahrir,

organisasi revolusi pertama yang berdiri pada Januari 1952 M. Pasca

peristiwa upaya pembunuhan presiden Gamal Abd Nasser yang

dituduhkan kepada IM, Qutb dimasukkan penjara dan divonis kerja paksa

selama lima belas tahun. Setelah lima belas bulan pembebasan dari

penjara, Qutb kembali dipenjara pada Agustus 1965. Dia dituduh

memimpin organisasi baru yang mengideologikan pemikirannya yang

baru, sehingga dihukum mati. Qutb digantung dan menjadi syahid pada

tanggal 26 Agustus 1966 M (‘Imarah, 2009:277).

Page 6: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

94

d. Profesi

Profesi Qutb adalah guru dan pegawai kementerian. Menurut ‘Imarah

Qutb mulai masuk ke sekolah Awwaliyah (pra Sekolah Dasar) di desanya

selama 4 (empat) tahun pada umur 6 (enam) tahun. Di madrasah tersebut,

Qutb menghafalkan al-Qur’an al-Karim.Kemudian pada tahun 1921 M, dia

pindah ke Kairo untuk meneruskan belajarnya.Setelah meraih ijazah Al-

Kafa’ah, dia menjadi guru di sekolah Awwaliyah dan meneruskan studi di

sekolah persiapan Da>r al-‘Ulu>m dilanjutkan ke sekolah tinggi Da>r al-

‘Ulu>m dan lulus pada tahun 1933 M (2009:274).

Setelah menyelesaikan studinya di Da>r al-‘Ulu>m pada tahun 1933,

Qutb bekerja sebagai guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di beberapa

sekolah yang berada di bawah jajaran Kementerian Pendidikan dan

Pengajaran.Pada tanggal 2 Desember 1933, Qutb ditunjuk sebagai

pengajar pada sekolah Persiapan ad-Dawudiyyah yang terletak di

Kairo.Dia memperoleh gaji senilai 6 (enam) pound Mesir.setelah 2 (dua)

tahun mengajar, Qutb pindah ke Sekolah Dasar (SD) Dumyath pada 1

September 1935. Kondisi cuaca yang tidak sesuai dengan kondisi

kesehatan Qutb membuatnya mengajukan perpindahan ke SD Bani Suwaif

pada 1 Desember 1935.Qutb kembali dipindahkan pada 1 November 1936

ke SD Helwan.Setelah lebih dari 6 (enam) tahun mengajar, dia pindah

bekerja di Kementerian Pendidikan pada 1 Maret 1940 (Al-Khalidiy,

2016:88-89).

Qutb di Kementerian Pendidikan bertugas sebagai redaktur bahasa

Arab, pada bagian Penilik Pengetahuan Umum. Pada tanggal 17 April

Page 7: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

95

1940, dia dipindahkan ke Biro Terjemahan dan Statistik. Tidak lama

setelah itu, dia dipindahkan dan ditunjuk sebagai Penilik Pendidikan

Dasar. Mutasi ini dilakukan sebagai hukuman atas kemarahan Menteri

Pendidikan akibat aktivitas Qutb dalam bidang keilmuan, sastra, dan

politik. Pada April 1945 dia kembali ditarik ke Biro Pengetahuan Umum

sampai tahun 1948. Pada 3 November Qutboleh Kementerian diberi tugas

ke Amerika untuk mendalami bidang pendidikan dan dasar-dasar

metodologinya (Baqi dalam Al-Khalidiy, 2016:89-90).

Sewaktu bekerja di Kementerian, Qutb aktif dalam usulan-usulan

perbaikan mulai dari praktik pendidikan, pola, cara, sampai sarana

pendidikan di Kementerian dengan sikap yang berani, terbuka, dan lugas.

Selain itu, dia juga membuat rancangan untuk kemajuan melalui penelitian

dan membuat laporanUsulan yang disampaikan Qutb anatara lain;

pengubahan metode pendidikan di kampus Da>r al-‘ulu>m, meperbaiki

kurikulum mata pelajaran tata Bahasa Arab (nahwu), balaghah,morfologi

(sharf), dan dikte (imlak) (Al-Khalidiy, 2016:91-92).

Pada 18 November 1952 Qutb mengajukan pengunduran diri dari

Kementerian, karena adanya hubungan tidak baik antara Pemerintahan

Revolusi dan Kelompok IM, kelompok yang diikuti Qutb. Qutb telah

bekerja di Kementerian selama 18 tahun, 10 bulan, 16 hari.Pengunduran

diri Qutb dihalangi oleh rekannya Menteri Isma’il al-Qubbaniy yang

menyukai kinerja Qutb dan menyayangkan apabila keluar. Al-Qubbaniy

melakukan berbagai cara dan sengaja mengulur waktu agar Qutb menarik

kembali surat pengunduran dirinya. Akan tetapi Qutb tetap bersikukuh

Page 8: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

96

untuk keluar dari Kementerian dan akhirnya dikabulkanoleh kabinet

Pemerintahan Revolusi pada13 Januari 1954 (Al-Khalidiy, 2016:90-91).

e. Ideologi

Ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas

pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan

hidup, cara berpikir, paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu

program sosial politik (KBBI, 2008:517). Pada dunia perpolitikan, Qutb

terlibat dan mengenal beberapa fase yang berbeda-beda, mulai dari Partai

Al-Wafd, Al-Haiah, dan terakhir bergabung dengan Al-Ikhwan al-

Muslimun atau yang biasa disebut dengan Ikhwanul Muslimin (IM)

(‘Imarah, 2009:276).

Adapun ideologi Qutb secara pribadi, dia mengalami beberapa tahap

perubahan: 1) masa kecil tumbuh dalam tuntunan Islam kental, 2)

kemudian ketika pindah ke Kairo, dia mulai mengkaji sastra, kritik,

analisis, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, serta mengenal kebudayaan

materialisme Barat. Sejak saat itu dia dilanda kebimbangan dan

meragukan hakikat serta eksistensi agama, 3) dan terakhir kebimbangan

Qutb sirna pada tahun 1940, dia kembali pada keimanan Islam, pemikiran

yang islami, medan dakwah, pergerakan, dan jihad (Al-Khalidiy,

2016:153,155,170).

Qutb kecil tumbuh dalam tuntunan nilai-nilai luhur dan keimanan

Islam yang ditanamkan oleh kedua orangtuanya.Ayah Qutb merupakan

sosok yang selalu komitmen pada ajaran agama yang dianutnya; rajin

datang ke masjid tanpa melupakan kewajibannya kepada yang berhak,

Page 9: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

97

memprioritaskan akhirat dalam segala perilaku dan pikiran, serta selalu

membaca al-Fatihah tiap kali sebelum tidur.Ibu Qutb juga seorang yang

selalu berusaha menjaga keluhuran agama yang dianutnya, menunaikan

kewajiban ritual, serta mengikatkan diri dengan al-Qur’an, serta

mendengarkan bacaan dari para qari’ dengan penuh perhatian. Hal

tersebut membuat Qutb memiliki antusiasme yang tinggi untuk mengikuti

salat berjama’ah di masjidsejak kecil, suka mendengarkan ceramah

mubaligh, serta terlibat dalam diskusi terhadap pelajaran yang diberikan

(Al-Khalidiy, 2016:65).

Setelah melewati masa kecilnya di kampung; menamatkan SD dan

Sekolah Pendidikan Guru Tingkat Pertama pada 1918, Qutb melanjutkan

sekolah ke Kairo dan tinggal di sana. Ketika di Kairo, Qutb mulai

mengenal ajaran, pemikiran, dan falsafah materialisme Eropa dan Barat.

Budaya materialisme Barat ini bertentangan dengan ajaran dan nilai Islam

yang dianutnya.Qutb melahap segala ajaran tersebut, diserap mentah-

mentah tanpa terkecuali, sebab sejak dini Qutb terobsesi menimba

wawasan dan mempelajari kebudayaan. Qutb membaca buku-buku

terjemahan yang berada di perpustakaan besar milik gurunya, Abbas al-

Aqqad. Sejak saat itulah Qutb berada dalam dua idealisme; ajaran Islam

dan materialisme Barat,membawanya dalam kebimbangan dan keresahan

jiwa yang terlihat dalam tulisan dan gubahan syai’irnya (Al-Khalidiy,

2016:78, 153-158).

Setelah lima belas (15) tahun Qutb terlena dan larut dalam dunia

dunia sastra dan budaya Barat, Qutb secara bertahap kembali pada

Page 10: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

98

pemahaman Islam dan menjadi pionir pemikir Islam. Perubahan itu

bermula ketika Qutb mempelajari al-Qur’an dengan motivasi sastra di

perpustakaan al-Qur’an “baru”. Qutb memikirkan beberapa alur berpikir

yang disampaikan al-Qur’an kemudian menuangkannya dalam sebuah

buku “Keadilan Sosial dalam Islam” (Al-Ada>lah al-Ijtima>’iyyah fi al-

Isla>m) (Al-Khalidiy, 2016:155, 168-170).

Adapun dalam perpolitikan, Qutb bergabung dengan Partai Al-Wafd

dan loyal sampai tahun 1942. Dia menulis di sejumlah media yang

dikelola partai tersebut, di samping menulis kajian dan puisi. Namun dua

puluh tahun setelahnya dia tidak bergabung dengan partai, kelompok, atau

organisasi mana pun sampai menemukan organisasi yang tepat baginya

yaitu Ikhwanul Muslimin. Dia resmi bergabung dengan IM pada 1953 dan

menghabiskan sisa hidupnya untuk organisasi ini (Al-Khalidiy, 2016:24).

Qutb mengalami perpindahan partai dari Al-Wafd setelah 17 (tujuh

belas) tahun, yaitu sejak berada di sekolah menengah sampai peristiwa

Februari 1942. Peristiwa tersebut adalah ketika Mesir berada di bawah

ancaman Inggris; Duta Besar (Dubes) Inggris menekan raja Faruk dan

untuk mencopot perdana menteri serta meminta Mustafa an-Nahhas,

pemimpin Partai al-Wafd, untuk membentuk kabinet baru dalam batas

waktu 24 (dua puluh empat) jam. Raja dan pimpinan partai Al-Wafd

mematuhi tekanan dari Dubes Inggris tersebut. Adapun Qutb tidak

sepaham dengan keputusanPartai Al-Wafd dan pemimpinnya yang mau

diatur-atur oleh Inggris yang mereka benci, sehingga dia memutuskan

keluar dari partai dan membentuk partai baru, Al-Wafd Garda Depan.

Page 11: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

99

Dalam partai barunya, Qutb menghimbau agar seluruh partai politik

mengubah program-program mereka sesuai selera rakyat (Al-Khalidiy,

2016:173-174).

Pada tahun 1945, Qutb memutuskan tidak berafiliasi karena merasa

kecewa. Dalam majalah Ar-Risa>lah yang ditulisnya Qutb mengatakan

bahwa “partai politik masa itu tidak lagi pantas menjadi pemimpin bagi

generasi baru, sebab pola pikir solusi yang setengah hati, yaitu pola pikir

bahwa Inggris adalah negara tak terkalahkan dan kemiskinan adalah

penyakit pribumi. Mereka sudah kehabisan tenaga dan hati mereka sudah

kosong dari rasa percaya pada bangsa dan rakyat mereka sendiri.

Akhirnya pada 1953 Qutb menemukan apa yang dicarinya dalam

organisasi Ikhwanul Muslimin dan bergabung hingga akhir hayat (Al-

Khalidiy, 2016:174-175).

f. Latar Belakang

Di mata masyarakat kampungnya, keluarga Qutb merupakan keluarga

terpandang dan dianggap lebih maju daripada yang lain. Keluarga ini juga

memiliki pegawai yang bekerja menggarap sawahnya dan menerima upah.

Ayah Qutb cukup disegani dan dihormati oleh warga desa karena dianggap

memiliki kedudukan lebih tinggi. Bahkan, ada warga yang suka rela

menawarkan diri untuk membantu keluarga ini. Selain itu, seorang

pegawai pemerintah yang ditempatkan di desa ini rajin berkunjung ke

rumah Qutb. Bahkan, setiap keluarga Qutb mengadakan acara, orang-

orang kampung pasti menghadirinya (Al-Khalidiy, 2016:44).

Page 12: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

100

Ayah Qutb adalah seorang yang pekerja keras, dermawan, sadar

politik, dan religious. Adapun ibu Qutb adalah perempuan yang taat

beragama, penyayang, serta tangguh. Ayah Qutb memiliki dua orang istri,

istri pertama ayahnya melahirkan seorang anak laki-laki, dan istri kedua

ayahnya adalah ibu kandung Qutb yang melahirkan 5 (lima) orang anak:

dua laki-laki dan tiga perempuan. Mereka adalah Nafisah, Qutb, Aminah,

Muhammad, dan Hamidah(Al-Khalidiy, 2016:45-50).

Qutb mempunyai akar keturunan India (2009:273). Hal ini diperkuat

oleh pendapat Al-Khalidiy yang menjelaskan bahwa meskipun masih

terdapat beberapa pertentangan mengenai hal tersebut yakni beberapa

penulis biografi Qutb lebih menyukai bahwa Qutb adalah asli Mesir,

namun banyak penulis yang yakin dia berasal dari India, dengan bukti

ucapan Qutb sendiri, “kakek kami yang keenam orang India” (2016:41).

g. Ekonomi

‘Imarah mengatakan bahwa Qutb berasal dari keluarga yang

kondisinya tertutup secara materi (2009:273). Berbeda dengan ‘Imarah,

Al-Khalidiy menyebutkan bahwa Qutb berasal dari keluarga yang cukup

terpandang, walaupun tidak memiliki kekayaan yang berlimpah. Meskipun

sebenarnya keluarga Qutb pernah merasakan bagaimana hidup

bergelimang harta, tetapi lama kelamaan harta itu menyusut karena harus

dibagi-bagi dan diwariskan (2016:43).

Qutb dewasa memiliki kondisi ekonomi yang berkecukupan.Hal

tersebut terlihat dari profesinya sebagai seorang guru PNS di beberapa

sekolah yang berada di bawah jajaran Kementerian Pendidikan dan

Page 13: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

101

Pengajaran. Dia memperoleh gaji senilai 6 (enam) pound Mesir.Setelah

tidak bekerja sebagai pengajar, Qutb pindah kerja di Kementerian (Al-

Khalidiy, 2016:88-89). Bahkan, Qutb mampu membeli rumah yang

mulanya disewa, yaitu hunian seluas setengah acre (1 acre kurang lebih

4.047 meter persegi) milik pejabat di Helwan seharga dua ribu pound

(Hamudah dalam Al-Khalidiy, 2016:89).

h. Agama dan Keyakinan

Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan

kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan

dengan dengan pergaulan manusia dengan manusia serta manusia dengan

lingkungannya (KBBI, 2008:15). Adapun keyakinan merupakan bagian

dari agama atau religi yang berwujud konsep yang menjadi keyakinan para

penganutnya (KBBI, 2008:1566). Agama dan keyakinan Qutb sejak lahir

sampai akhir hayatnya adalah Islam. Ketika umur sepuluh tahun, Qutb

sudah mampu menghafal seluruh al-Qur’an. Akan tetapi Qutb di masa

muda pernah mengalami masa kelam yakni terjebak antara tersesat dan

ateisme.Akan tetapi ketersesatan tersebut pada taraf kebimbangan,

kegalauan, dan keraguan, serta tidak sampai pada taraf pengingkaran

(kufur) kepada Allah SWT. Kemudian secara bertahap Qutb kembali pada

cahaya iman Islam dan sirna seluruh kebimbangannya terhadap agama.

Qutb menjadi pionir penggerak dakwah dan jihad, serta bergabung dengan

organisasi Islam Ikhwanul Muslimin (Al-Khalidiy, 2016:69, 159).

Pada era 1950 sampai 1960 Qutb adalah anggota utama IM Mesir.

Pasca peristiwa upaya pembunuhan presiden Gamal Abd Nasser yang

Page 14: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

102

dituduhkan kepada IM, Qutb dimasukkan penjara dan divonis kerja paksa

selama lima belas tahun. Namun pemimpin Irak, Abdussalam ‘Arif yang

kagum terhadap tafsiran Qutb yang berjudul fi> zhilalil Qur’an, meminta

agar Qutb dibebaskan, pada bulan Mei 1964 M (‘Imarah, 2009:277).

Pasca pembebasannya dari penjara, pemikirannya berpindah, sehingga

dia menghukumi semua masyarakat Islam sebagai kafir dan jahiliyah dan

menghukumi umat Islam telah keluar (murtad) dari Islam sejak beberapa

abad. Qutb menulis, “sesungguhnya eksistensi umat Islam telah putus

sejak beberapa abad dan yang diharapkan sekarang adalah menjadikan

mereka sebagai muslim kembali”. Dalam fase tersebut, Qutb

mengekspresikannya melalui buku-bukunya hadad-din, al-mustaqbal li

hadzad-din, dan ma’alim fit-thariq (‘Imarah, 2009:278).

Pada tahun 1965 Qutb kembali dimasukkan ke penjara karena dituduh

memimpin organisasi IM dan mengideologikan pemikirannya yang tidak

sepaham dengan keputusan pemerintah yang tunduk terhadap

kependudukan Inggris di Mesir, pasca pembebasannya selama lima belas

bulan. Pada 29 Agustus1966 Qutb dihukum dan digantung di umurnya

yang ke 59 tahun (‘Imarah, 2009: 277). Qutb syahid sebagai mujahid,

namun pemikirannya tetap hidup, dikenang, serta bermanfaat bagi umat

Islam (Al-Khalidiy, 2016:170).

i. Tempat Tinggal

Sejak lahir sampai akhir hayat, Qutb bertempat tinggal di Negara

Mesir.Akan tetapi, suatu waktu dia pernah berkunjung ke Amerika untuk

sebuah tugas atas profesinya di Kementerian Pendidikan dan Pengajaran.

Page 15: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

103

Qutb lahir pada tanggal 9 Oktober 1906 di Desa Musya> provinsi Asyuth

dan menghabiskan masa kecil di sana. Pada usia 14 (empat belas)

tahunQutb merantau ke Kairountuk melanjutkan studi dan tinggal di

rumah pamannya Ahmad Husain Utsman, yang terletak di Distrik az-

Zaytun, daerah Mesir lama (Al-Khalidiy, 2016:29).

Setelah menyelesaikan studinya, Qutb bekerja sebagai pengajar dan

berpindah dari suatu daerah ke daerah lain. Pada 1933 Qutb mengajar di

Kairo. Kemudian pada 1935 dia pindah ke Dumyath. Karena cuaca

Dumyath lembab dan tidak cocok dengan kesehatannya, Qutb mengajukan

pindah. Pada tahun 1935 Qutb dipindahkan di SD Bani Suwaif (Al-

Khalidiy, 2016:88-89). Pada 1936 Qutb pindah ke Helwan dan membeli

rumah di daerah tersebut. Awalnya rumah tersebut hanya disewa oleh

Qutb, namun kemudian dia membelinya dengan seharga dua ribu pound

(Hamudah dalam Al-Khalidiy, 2016:89).

Qutb memilih tempat tinggal di Helwan karena alasan cuaca. Helwan

memiliki cuaca sedang, agak kering dan tidak lembab. Selain itu sinar

matahari di tempat ini juga bagus. Kondisi kesehatan beliau memang

mudah terganggu dan tidak tahan terhadap cuaca dingin dan lembab, di

samping sering demam dan tidak suka kebisingan (Al-Khalidiy, 2016:89).

Hunian tersebut dikelilingi oleh taman yang luas dan indah. Terdapat

sebatang pohon tua besar yang dahannya menjulur ke bawah. Di bawah

pohon itu terdapat sebuah bangku dan di sela-selanya dipasang sebuah

bohlam.Bangku tersebut biasa digunakan Qutb untuk menyambut tamunya

(Fayyadh dalam Al-Khalidiy, 2016:89).

Page 16: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

104

Pada 3 November 1948Qutb melakukan perjalanan ke Amerika untuk

sebuah tugas atas profesinya di Kementerian Pendidikan. Selama tinggal

di Amerika, dia berpindah-pindah dari satu negara bagian ke negara bagian

lainnya. Di setiap kota yang dia kunjungi, Qutb singgah di universitas dan

institut yang ada, dan melihat kurikulum serta metode pembelajarannya.

Kota pertama di Amerika yang menjadi tempat tinggalnya adalah New

York. Kota lain yang sempat dia tinggali adalah Washington, ibu kota

Amerika. Kota lainnya adalah Greeley yang terletak di negara bagian

Colorado, dia agak lama tinggal dikota ini. Kemudian, dia tinggal di

negara bagian California, pada awalnya tinggal di San Fransisco, namun

cuaca di kota itu tidak cocok bagi kesehatannya, dia pindah di desa Palo

Alto. Dari Palo Alto kemudian pindah ke kota San Diego (Al-Khalidiy,

2016:147-149).

Setelah dua tahun menetap di Amerika, Qutb kembali ke Kairo pada

20 Agustus 1950.Sepulang dari Amerika, Qutb membawa semangat tinggi,

tujuan yang mulia, dan misi reformasi Islam yang ingin diwujudkannya.

Namun, kondisi Mesir justru semakin parah.Kehidupan social dan politik

kian merosot.Rakyat semakin menderita. Qutb melakukan tugas reformasi

dan perubahan berasaskan Islam lewat menulis di surat kabar, majalah,

dan buku, serta memberikan kuliah, mengikuti berbagai seminar, dan

membangun interaksi dengan berbagai forum. Pada tahun 1953 Qutb resmi

bergabung dengan gerakan Ikhwanul Muslimin (IM)dan melakukan

berbagai aktifitas; tugas dakwah di bidang intelektual seperti menertbitkan

majalah Al-Ikhwa>n al-Muslimu>n, menjadi pembicara dalam kajian, serta

Page 17: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

105

pembicara dalam kajian-kajian keislaman(Al-Khalidiy, 2016:149, 183,

187).

Qutb mengunjungi berbagai daerah atas tugas dakwahnya di organisasi

IM. Pada 2 Maret 1953, Qutb diutus ke Damaskus sebagai utusan dari

Komite Studi Sosial Mesir untuk menghadiri Konferensi Studi Sosial.

Pada 2 Desember 1953, dia mewakili organisasi IM dalam Konferensi

Rakyat Islam di kota Al-Quds. Pada tahun 1954 Qutb bersama sejumlah

petinggi IM dijebloskan penjara. Qutb dijatuhi hukuman lima belas tahun

penjara. Setelah sepuluh tahun mendekam di sana, dia dibebaskan dengan

alasan kesehatan. Namun, dia ditangkap kembali pada tahun 1965 (Al-

Khalidiy, 2016:187-188). Sehingga tempat tinggal Qutb di masa

menjelang meninggalnya adalah di dalam penjara.

j. Kegemaran

Imarah mengatakan bahwa Qutb memiliki kemampuan seni, syair,

sastra, dan kritik sastra yang besar (2009:273). Hal tersebut diperkuat

pendapat Al-Khalidiy bahwa Qutb gemar menulis di koran harian,

majalah, jural mingguan berupa puisi, prosa, esai sastra, resensi buku,

substansi makalah yang dipresentasikan dalam seminar, maupun kritikan

dalam bidang sastra, seni dan musik, pendidikan, sosial, maupun politik

(2016:97, 100). Dia tumbuh dengan berguru pada Ustadz Abbas al-Aqqad,

serta terinspirasi oleh Dr. Toha Husein, sehingga menjadi salah satu murid

yang paling dekat dengan sang guru (‘Imarah, 2009:273).

Tulisan pertama Qutb dimuat dalam harian Al-Bala>gh pada 1922, di

umurnya yang ke enam belas tahun, yang mengulas tentang metode

Page 18: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

106

pengajaran. Dia memiliki hubungan yang baik dengan redaksi surat kabar

sejak muda, yaitu ketika menginjakkan kakinya di Kairo. Orang yang turut

membantunya dalam menjalin hubungan baik dengan para redaktur adalah

pamannya, Ahmad Husain Utsman, seorang jurnalis sekaligus aktivis

Partai Al-Wafd. Partai Al-Wafd juga berperan membuka pintu lebar bagi

Qutb untuk menulis di harian milik partai. Sebelumnya, Qutb telah

berkecimpung dalam dunia kepenulisan di beberapa koran mingguan.

Tulisan tersebut antara lain puisi yang dimuat dalam majalah Al-Haya>h al-

Jadi>dah, dan puisi sertatulisandalam surat kabar Al-Ahramdan Al-Usbu>’

(Al-Khalidiy, 2016:96-97).

Beberapa surat kabar lainnya yang memuat tulisan Qutb adalah Al-

Jihad, Kaukab asy-Syarq, Al-Mushawwir, Al-Wa>di, Ats-Tsaqa>fah, Ar-

Risa>lah,Ad-Da’wah, Rooz al-Yousuf, Abollo, Al-Ama>m, Da>r al-‘Ulu>m, Al-

K>a>tib al-Mishriy, Al-Kita>b, As-Sawa>diy, Asy-Syu’u>n al-Ijtima>’iyyah.

Adapun majalah yang memuat tulisannya antara lainAl-Fikr al-Jadi>d, Al-

‘Alam al-‘Arabiy, Al-Adi>b,Al-Liwa’ al-Jadi>d, danAl-Ikhwa>n al-

Muslimu>n(Al-Khalidiy, 2016:99-100).

Pada tahun 1948 M Qutb mulai menulis dengan mengkaitkan

pemikirannya secara organisasi dengan beberapa kelompok perubahan dan

pembaruan yang mempunyai latar belakang Islam.Qutb ikut serta dalam

pengelolaan majalah Al-Fikr Al-Jadid yang diterbitkan oleh organisasi

IM.Dalam majalah edisi Januari 1948 M, Qutb menulis proyek perundang-

undangan pemikiran sosial dan masyarakat.Dia juga terlibat dalam

penggarapan surat kabar Al-Isytirakiyah, menjadi jubir partai sosialisme,

Page 19: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

107

serta ikut dalam majalah Al-Liwa’ Al-Jadid, jubir dewan tertinggi partai

nasional (‘Imarah, 2009:274, 276).

Pada tahun 1949 M, Qutb berhasil menerbitkan buku “keadilan sosial

dalam Islam” (al-‘adalatul ijtima’iyah fil Islam). Kemudian pada 1951

diterbitkannya buku “peperangan antara Islam dan kapitalisme”

(ma’rakatul Islam war ra’sumaliyah), “perdamaian dunia dan Islam” (as-

salam al-‘alami wa al- Aslam), “di bawah naungan al-Qur’an” (tafsir fi>

zhilail Qur’an). Dalam tahun ini pula Qutb menulis dalam majalah ad-

da’wah (majalah milik IM), mengungkapkan tentang perindahan visinya

dengan ucapan, “Saya telah dilahirkan tahun 1951 M”. Qutb juga menulis

sebuah artikel berjudul “Musuh Utama Kita: Orang Kulit Putih”, untuk

mengungkapkan kesejajarannya kesadaran akan keistimewaan peradaban

Islam dengan kesadaran akan ancaman peradaban Barat bagi kebangkitan

Islam, yang ditulis dalam dalam surat kabar Ar-Risalah di tahun 1952

(‘Imarah, 2009: 275-276).

Beberapa karya yang diterbitkan Qutb selain yang disebutkan di atas

adalah adalah “petunjuk jalan” (ma'alim fi< thariq), “representasi artistik

dalam al-Qur’an” (al-tashwi>r al-fanni fi al-Qur`an), “inilah Islam” (ha>dza

al-di>n), “masa depan Islam” (al-mustaqbal li ha>dza al-di>n), “karakteristik

pandangan Islam” (khasha>'is al-tashawwur al-Isla>mi wa

muqawwimâtihi’), “Islam dan persoalan peradaban” (al-Isla>m wa

musykilah al-hadha>rah) (al-Khalidiy,2016:187). Dia meninggalkan

warisan pemikiran berupa dua puluh empat (24) buku, satu (1) diwan

syair, seratus sepuluh (110) kasidah, tiga (3) kisah untuk anak, empat (4)

Page 20: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

108

cerita bergambar, sebuah buku renungan yang dikerjakan bersama teman-

temannya, dua buah riwayat, sebuah autobiografi, 487 makalah, dan

sejumlah mukadimah yang ditulis pada beberapa buku (‘Imarah, 2009:

277-278).

2. Pendapat Sayyid Qutb

Berdasarkan biografi Qutb, dapat diketahui bagimana pendapatnya terhadap

pergaulan bebas dalam novel “Asywa>k”. Hal ini didasarkan pada artikel yang

ditulis Qutb berjudul “Kembalilah ke Timur” (U>du>’ ila> asy-Syarq) dalam majalah

Al-‘Alam al-‘Arabiy yang menyatakan pertentangan segala jenis kekejian,

mengajak orang berperilaku mulia, menolak pandangan Barat dalam persoalan

kebebasan seks dan syahwat serta mengajak manusia agar tidak terjerumus ke

dalamnya (Al-Khalidiy, 2016:160-161). Pertama, Qutb tidak menyetujui

hubungan pacaran.Kedua, Qutb berpesan bahwa penting bagi wanita menjaga

kehormatannya.Ketiga, seorang wanita sebaiknya tidak tabbaruj untuk menjaga

dari fitnah. Berikut adalah penjabaran yang lebih terperinci:

a. Tidak Menyetujui Hubungan Berpacaran

Qutb adalah seorang yang religius, sehingga menanggapi pergaulan

antara laki-laki dan perempuan yang bebas tidak sepakat. Qutb

berpendapat terhadap hubungan Samirah dengan Dliya Afandi yang

menjalin hubungan tidak resmi atau berpacaran adalah tidak setuju. Hal itu

terlihat pada terlihat pada dimulculkannya tokoh Sami yang termasuk

tokoh utama dalam cerita. Sami yang dalam cerita sebagai narator

mengungkapkan ketidaksukaan hubungan Samirah dengan Dliya Afandi.

Page 21: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

109

Berikut kutipan yang menunjukkan Qutb tidak menyetujui adanya

pacaran:

؟ ممنذ عا منهمغضب حني أهلهلى إ ديهلتر ،لمعسكر افي إليه هيبلم تذأ: لقا

عن بعيداً متشينالقد )) خيمة(( في بلهقاألكنني لم و ، ذهبتنعم : قالت .

بينا رقلفاافما .. ىخرأثة ركا وهذم.. للرماا.. آه. ! للرماالمعسكر في ا

هناتي وسيأ. له ننيستكو. انتهينالقد لحا ةأي على : لقا. ؟ للرماوا خليمة

كنت قد وإن ، بألسباا اءبدإ دون ،بانسحابي الليلة أهلكسأخبر و. اً غد

وأهله أهلكضة رمن معا فمتخو هو نهأل. يقلطرالكما أمهد نبأ تعهدت

.(Qutb, 1947:16)

Qa>la: alam tadzhabi> ilaihi fi>l-mu‘askari, li taruddi>hi ila> ahlihi chi>na ghadiba minhum mundzu ‘a>min?. Qa>lat: na’am dzahabtu, walakinnani> lam uqa>bilhu fi> ((khaimah)) laqad tamasysyaina> ba’i>dan ‘anil-mu‘askari fi>r-rama>li!. a>h... ar-rama>lu..wa hadzihi ka>ritsatun ukhra>.. Fa mal-fa>riqu bainal-khaimati war-ramal?. Qa>la: ‘ala> ayati cha>lin laqad intahaina>. Satakuni>na lahu. Wa saya'ti> huna> ghadan. Wa sa'ukhbiru ahlaka al-lailata bin-sicha>bi du>na ibda>'il-asba>bi, wa in kuntu qad ta‘ahhadtu bi'an umahhida lakuma> ath-thari>qa. Li'annahu huwa mutakhawwifun min mu‘a>radhati ahlika wa ahlihi.

‘Sami berkata, “tidakkah kamu pergi menemuinya di perkemahan, untuk mengembalikannya pada keluarganya ketika dia marah pada mereka setahun yang lalu?”. Samirah menjawab, “iya aku pergi, tetapi tidak bertemu dengannya di perkemahan, kami hanya berjalan-jalan di padang pasir, tempat itu jauh dari perkemahan!”.Ah..padang pasir.. ini pukulan lain.. apa bedanya perkemahan dengan padang pasir?. Sami berkata, “bagaimanapun keadaannya, hubungan kita telah berakhir. Kamu akan menjadi miliknya. Besok dia akan kesini. Malam ini aku akan memberitahu keluargamu dengan pengundurandiriku, tanpa membocorkan rahasia kalian, dan aku mengusahakan dengan membentangkan jalan pada kalian berdua. Sesungguhnya dia mengkhawatirkan pertentangan keluargamu dan keluarganya’

Berdasarkan kutipan diatas terjadi perdebatan Sami dengan Samirah.

Sami meminta penjelasan pada Samirah tentang pertemuannya dengan

Page 22: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

110

Dliya di perkemahan al-Haram. Mendengar penjelasan Samirah justru

menimbulkan kecemburuan lain. Perkemahan al-Haram dan Ramal bagi

Sami adalah sama saja, artinya calon istrinya pernah bermesraan disana

dengan lelaki lain. Sami yang dalam cerita sebagai narator

mengungkapkan ketidaksukaan hubungan Samirah dengan Dliya Afandi,

dalam kalimat Ah..padang pasir.. ini pukulan lain.. apa bedanya

perkemahan dengan padang pasir? (ar-rama>lu, wa hadzihi ka>ritsatu

ukhra>). Artinya Qutb melalui tokoh Sami mengungkapkan ketidaksetujuan

Samirah yang berdua-duaan dengan Dliya Afandi dalam hubungan yang

tidak resmi tersebut.

Ketidaksetujuan Qutb terhadap hubungan pacaran terlihat dalam

artikelnya yang menyatakan, “siapa yang menginginkan kenikmatan ala

binatang yang murahan, maka carilah kehidupan ala Barat. Namun, bagi

siapa yang mendambakan kenikmatan ala manusia, maka carilah di

budaya Timur (Al-Khalidiy, 2016:160). Budaya berpacaran bukanlah

budaya asli orang Timur, namun berasal dari Barat, seperti yang

diungkapkan Tomassow mengenai interaksi antara laki-laki dan

perempuan di Barat, “pergaulan laki-laki dan perempuan biasanya bebas

dan membangun hubungan yang bervariasi seperti berpacaran”

(1986:59). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Qutb tidak

menyetujui adanya hubungan berpacaran yang mengadopsi budaya Barat.

Pandangan Qutb yang tidak menyetujui adanya pacaran diperkuat

dengan aktifitasnya yang disibukkan dengan pembicaraan mengenai

jama’ah, dan gerakan Islam secara umum maupun khusus (Qutb,

Page 23: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

111

1986:101). Artinya ideologi dan keyakinan Qutb berkiblat pada ajaran dan

tuntunan Islam. Apabila konteks berpacaran tersebut dikaitkan dengan

syari’at Islam, maka pacaran adalah suatu hal yang dilarang, sebab pacaran

merupakan salah satu jalan untuk menuju perzinaan, sedangkan Allah

SWT melarang keras untuk mendekati zina (Siauw, 2014:43). Adapun

penyebab adanya fenomena berpacaran ini apabila dikaitkan dengan sisi

kebudayaan, maka budaya Barat telah masuk di Timur dengan

didudukinya Mesir oleh Inggris yang dipicu adanya Terusan Suez yang

menghubungkan Eropa ke Asia (Iswati, 2014:92).

b. Pentingnya Menjaga Kehormatan bagi Wanita

Qutb dalam novel “Asywa>k” mengungkapkan bahwa keperawanan

seorang wanita sangat penting, sebab apabila kesucian tersebut hilang akan

memunculkan banyak keraguan orang lain terhadap dirinya. Melalui tokoh

pembanding Samirah yaitu Sami, diungkapkan perbedaan yang mendalam

antara seseorang dengan gadis yang telah terenggut harga dirinya:

:اً شعر يكتب ، وراح لليلف افي جوح لمصبااقد وأو

بعيدا ـلمناعو لكن:::: ة خطو بينكو بيين

(Qutb, 1947:30). دلوجواغنَي بهكنز :::: من ن غتارفااي يدو

Wa auqada al-mishba>cha fi> jaufil-laili, wara>cha yaktubu syi‘ran: baini> wa bainaka khuthwatun// lakin ‘awa>limuna> ba‘i>dun. Wa yada>ya fa>righata>ni min// kanzin bihi ghaniyal-wuju>di. ‘Sami menyalakan lampu di dalam dalamnya malam, dan mulai menulis puisi: //antara aku dan kamu hanya satu langkah// tetapi dunia kita jauh. Dan tanganku hampa dari// harta simpanan yang dengannya adalah kekayaan sejati’

Page 24: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

112

Berdasarkan kutipan di atas, Sami mengungkapkan perasaannya

lewat kata dan bait dalam sebuah puisi. Sami sedang merasakan

kegundahan jiwa disebabkan perasaan ragu-ragunya terhadap Samirah

yang telah dianggapnya sebagai kekayaan yang sejati namun tidak

menghargai dirinya sendiri dengan hilang keperawanan Samirah. Sebab,

wanita dengan masa lalu tanpa noda adalah sesuatu yang sangat penting,

karena seorang wanita dipilih karena masa lalunya. Apabila seorang

wanita hilang kehormatannya maka hilanglah daya pikatnya (Siauw,

2014:35).

Di saat Samirah kehilangan kehormatannya dan Dliya Afandi tidak mau

menikahinya sebab tidak direstui orang tua mereka, maka kehidupan

Samirah sangat berat karena beban yang ditanggungnya. Beban berat dari

aktivitas seks bebas adalah mengacaukan masa depan, tidak ada lelaki yang

menerima wanita tersebut sebagai pasangannya, menimbulkan perasaan

bersalah terhadap pasangannya kelak, dan menimbulkan kehamilan yang

tidak diinginkan (Hapsari, 2015:202-204). Hal tersebutlah yang terjadi pada

tokoh Samirah.

Adapun dalam hal ini, Qutb mengisyaratakan bahwa penting bagi

seorang wanita untuk menjaga harga diri dan kehormatannya. Hal ini

sesuai dengan tulisannya yang dimuat dalam majalah yang menyatakan,

“memang tidak dapat disangkal bahwa hidup dengan cara barat terasa

lezat dan menyenangkan. Akan tetapi, tidak lebih mulia dan terhormat,

tidak lebih berbudaya secara manusiawi. Hidup ala mereka, membiarkan

wanita lepas tanpa ikatan. Hidup yang melegalkan campur baur dan

Page 25: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

113

bersenang-senang antara laki-laki dan perempuan. Campur baur dalam

artian yang sebebas-bebasnya….” (Al-Khalidiy, 2016:160-161). Dari

tulisan tersebut, Qutb menggarisbawahi bahwa seorang wanita sebaiknya

tidak bergaul secara bebas tanpa memiliki batasan aturan-aturan yang

seharusnya ditaati. Sebab, hal tersebut hanya akan merendahkan martabat

dan kehormatan manusia. Pergaulan yang bebas hanya akan membawa

manusia dalam kesenangan yang menipu.

c. Wanita Sebaiknya Tidak Tabbaruj

Qutb dengan masa kecil yang dilingkupi dengan pendidikan tradisional

dan taat pada peraturan mengisyaratkan dalam novel “Asywa>k” bahwa

wanita sebaiknya tidak bertabbaruj atau memamerkan keindahan dan

perhiasannya kepada laki-laki yang bukan mahramnya. Dalam

pengertiannya, tabbaruj adalah segala perbuatan (pakaian, riasan, atau

tingkah) wanita yang menarik perhatian laki-laki, baik diniatkan ataupun

tidak (Siauw, 2014:41). Hal tersebut adalah agar menghindarkan wanita

dari fitnah. Berikut kutipan yang menunjukkan bahwa tabbaruj dapat

menimbulkan fitnah, baik bagi wanita yang melakukannya maupun orang

lain yang memandangnya:

–فنظر أس لرق اخل مطرد. نفسه جبهدمل على يتحا متهدمز جل عجور هوو

ة فجأو. ر في فتو �ا يدهمد و تنيقطع تذكرو – هاحدو مهمااقدألى إكأنما

لى إ ينتبهحتى لم ة ، بشد جههاو في حيدق هوذ و نتفض كالمأخووا سهرأفع ر

موقفهلى إ تنبهثم . ام لتراتذكرتي ول تناد ، ولنقوا لهلتي تمد ى األخرا ليدا

(Qutb, 1947:20).!ب لباا خلفهغلق وأفانسحب مسرعًا

Wa huwa rajulun ‘aju>zun mutahaddimun yatacha>malu ‘ala> nafsihi bijuhdin. Dakhala mathriqar-ra'si fa nazhara -ka'annama>ila> aqda>mihima> wachdaha>- wa qatha‘a

Page 26: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

114

tadzkirataini wa madda yadahu biha> fi> futu>rin. Wa faj'atan rafa‘a ra'sahu wa intafadha kal-ma'khu>dzi wa huwa yachdiqu fi> wajhiha> bisyiddatin, chatta> lam yantabih ila>l-yaddil-ukhra>l-lati> tamuddu lahun-nuqu>da, wa tana>wala tadzkiratai at-tara>mi. Tsumma tanabbaha ila> mauqifihi fa insachaba musri‘an wa aghlaqa khalfahul-ba>bu! ‘Kondektur itu lelaki tua renta berusaha menahan diri berjalan menjaga keseimbangannya.Ia masuk dengan kepala terunduk lalu melihat mereka sepintas, menyobek dua karcis, dan menyerahkan pada mereka. Tiba-tiba, seperti bangun tidur, kondektur itu mengangkat kepalanya dan memandang Samirah lekat-lekat , hingga tidak memperhatikan tangan Sami yang memberikan uang pembayaran karcis. Setelah beberapa saat kondektur itu kembali tersadar segera mengambil uang dari tangan Sami dan membuka kunci pintu gerbong’

Berdasarkan kutipan di atas, diceritakan bahwa hari itu tidak banyak

penumpang, hanya Samirah dan Sami yang mengisi gerbong pertama.

Sami merasa memiliki permata berharga dan dia adalah penjaganya.

Permata berharga yang dimaksud adalah Samirah. Samirah berdandan

cantik dan mempesona pada saat itu. Sehingga seorang kondektur tua renta

yang jalannya kepayahan pun terpesona dengan kerupawanan Samirah.

Artinya kecantikan Samirah benar-benar dapat memikat semua orang.

Namun kecantikan itu sekaligus dapat membahayakan disebabkan karena

semua orang dapat melihat dan menikmatinya.

Pandangan kondektur kereta melekat pada wajah Samirah dan tidak

memperhatikan Sami yang hendak membayar. Artinya kecantikan Samirah

benar-benar dapat memikat semua orang. Namun kecantikan itu sekaligus

dapat membahayakan disebabkan karena semua orang dapat melihat dan

menikmatinya. Artinya Samirah tidak mengenakan niqab untuk menutup

wajahnya yang biasa dikenakan wanita Mesir untuk menutupi wajahnya.

Page 27: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

115

Seperti yang diungkapkan Feki, “budaya wanita Mesir dalam berbusana

adalah memakai niqab yaitu jubah panjang dan cadar (2013:1). Perlakuan

Samirah dapat dikategorikan ke dalam perilaku tabbaruj. Riasan Samirah

pada sore hari itu telah mengundang perhatian kondektur yang posisinya

adalah lelaki ajnabi atau orang asing bagi Samirah.

Asy-Syarif (2008:152) mengatakan bahwa dampak dari tabbaruj dapat

menimbulkan berbagai kerusakan yang berat dan berbahaya, baik bagi

yang sudah berkeluarga atau belum, serta merendahkan wanita. Dampak

tersebut antara lain: 1) terjadinya tindakan perzinaan yang menggantikan

posisi menikah secara syar’i, 2) rusaknya kehidupan rumah tangga,

hancurnya keluarga serta banyaknya kasus perceraian, 3) mematikan

keturunan atau nasab manusia, 4) kehancuran moral secara menyeluruh

disebabkan oleh berbagai dampak yang berbahaya ini serta munculnya

berbagai penyakit dan keburukan, 5) menyebarnya kebiasaan buruk,

seperti masturbasi dan zina, khususnya di kalangan mereka yang sedang

mengalami masa pubertas (Asy-Syarif,2008:154).

Dalam kasus ini, Qutb berpesan agar wanita sebaiknya tidak

bertabbaruj. Hal tersebut diperkuat dalam tulisannya, “kebebasan ala

Barat itu hanya kelezatan ragawi, yang tidak dibatasi lagi oleh adat

istiadat, bagi siapa yang mendambakan kenikmatan ala manusia, maka

carilah di budaya Timur! Di sini ada kenikmatan ruhani yang penuh

kehormatan, lebih tinggi dari kenikmatan ragawi, jauh lebih tinggi dari

sekedar pemikiran yang diagung-agungkan oleh para budak di Barat itu”

(Al-Khalidiy, 2016:161). Artinya Qutb mengakui bahwa adat istiadat

Page 28: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

116

Timur mengantarkan manusia pada kenikmatan kerohanian daripada

sekedar pemikiran yang diagung-agungkan yang mengantarkan manusia

pada kenikmatan ragawi semata.Salah satu adat istiadat budaya Timur

adalah dalam hal busana wanita. Wanita Mesir menggunakan niqab untuk

menjaga diri dari fitnah, selain alasan cuaca yakni berdebu akibat keadaan

alam yang didominasi oleh padang pasir (Feki, 2013:1).

B. SOSIOLOGI BERDASARKAN KARYA SASTRA

Sosiologi karya sastra adalah mempermasalahkan karya sastra itu

sendiri. Permasalahan yang dibahas yaitu berupaisi karya sastra, tujuan dan apa

yang tersirat dalam karya sastra tersebut yang berkaitan dengan masalah sosial

(Wellek dan Warren, 1993:111). Novel “Aswa>k”memuat aspek etika yakni

berupa pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Etika merupakan salah satu

unsur yang terdapat dalam sosiologi karya sastra (Wellek dan Warren dalam

Kasnandi dan Sutejo, 2010:59). Pergaulan bebas tersebut mengenai relasi antara

perempuan dan laki-laki yang melanggar beberapa aspek etika dalam budaya

Mesir.

Pergaulan bebas dalam novel “Aswa>k” karya Qutb yang merupakan

gambaran pergaulan bebas masyarakat Mesir pada kurun waktu tahun 1906-

1947, tahun kelahiran Qutb sampai novel“Aswa>k” diterbitkan. Dalam hal ini

terdapat pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan yang tidak sesuai

dengan etika masyarakat Mesir yaitu: 1) berkhalwat antara laki-laki dan

perempuan, 2) memiliki anak di luar pernikahan.

Page 29: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

117

Maka berikut penjabaran mengenai pergaulan bebas di Mesir yang

terdapat dalam karya tersebut:

1. Berkhalwat antara Laki-laki dan Perempuan

Salah satu kategori pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan

adalah berkhalwat. Tomassow menyatakan salah satu pergaulan bebas

yaitu antara laki-laki dan perempuan berkhalwat dengan pernyataannya,

“lawan jenis yang single bisa jadi teman dekat dan saling berbagi

masalah pribadi tanpa keterlibatan secara romantis”(1986:59). Artinya di

sana terdapat aktifitas yang mengizinkan antara laki-laki dan perempuan

berkumpul tanpa sebuah alasan yang memiliki manfaat. Kegiatan tersebut

termasuk dalam kategori berkhalwat.Khalwat adalah adalah berduaan

antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram di suatu tempat

dimana tidak ada orang lain sama sekali, maupun ada orang lain, tetapi

pembicaraan keduanya tidak dapat didengar orang lain (Siauw, 2014:44).

Hal ini bertentangan dengan pola pergaulan antara laki-laki dan

perempuan dalam masyarakat Mesir di era 1930-an yakni beberapa

keluarga tidak membiarkan pasangan untuk pergi tanpa ditemani saudara

laki-laki, saudara perempuan, atau mahramnya (Abaza, 2006:235). Berikut

penjabaran lebih detail mengenai berkhalwat yang terdapat dalam novel

“Asywa>k” :

a. Nostalgia tentang Hubungan dengan Kekasih Masa Lalu

Samirah dan kekasih masa lalunya yang bernama Dliya Afandi

telah berkhalwat dengan bukti perilakunya di masa lalu. Berikut

Page 30: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

118

kutipan penggalan ucapan Samirah dan Sami yang menunjukkan

hubungan Samirah dengan kekasih masa lalunya:

ي ستعدا.. ستي انتهينا � :ة لمباالم اعدو يةرلسخا يتكلف هول و قا

لطفلة ف افي خو كتفهعلى يدها ضعت وومنه فدنت . !ضياء لى دة إللعو

ء ضيا:لمتصنع زايلة هدوءه اقد ل وقا. كيف ؟! ضياء :قالت ولمتوسلة ا

على ، ولذعر ا جههاو على ا بد. ! اهلرمفي معسكر )) اخليمة(( صاحب

(( أي :ل نفعااثم قالت في ت ، بالكلما �السا تلعثماب ، و الضطرا عينيها

ت ثم جز.. ( ؟ )) خيمة (( في ليهذهيت إنني إلك ل قاهو )) خيمة

(Qutb, 1947:16). !الكذب ) ...غيظ في �ا سناأ

Qa>la wa huwa yatakalifus-suhriyata wa ‘adimal-muba>latan: intahaina> ya> sati>..ista‘iddi> lil‘audatin ila> Dhiya>’!. Fadanat minhu wa wadha‘at yadaha> ‘ala> katfihi fi> khaufith-thiflati-mutawasilati wa qa>la: Dhiya>‘! kaifa?. Qa>la waqad za>'ilahu hudu>‘ahul-mutashanni‘: Dhiya shachibu ((al-khaimatu)) fi> mus‘askaril-Harami!. Bada‘a ‘ala> wajhiha>dz-dzi‘ru, wa ‘ala> ‘ainaiha>l-idhthira>bu, wa tala‘tsama lisa>nuha> bil-kalima>tin, tsumma qa>lat fi> infi‘a>lin: ayyu ((khaimatun)) huwa qa>la laka innani> dzahabtu ilaihi fi> ((khaimatin))?.. (tsumma jazzat asna>nuha> fi> ghaidhin)… al-kadza>bu!

‘Sami berkata dan dia sebenarnya sedang mempengaruhi dengan sindiran tajam dan menghilangkan keprihatinan, “kita telah berakhir wahai kekasih..bersiaplah untuk kembali pada Dliya!”. Lalu Samirah mendekat pada Sami dan meletakkan tangannya pada bahu Sami dengan panik seperti anak kecil yang meminta tolong, dan berkata, “Dliya! Bagaimana?”.Sami berkata dan telah meninggalkan ketenangan yang dibangunnya: “Dliya yang menemanimu (kemah) di perkemahan al-Haram!”.Wajah Samirah mulai panik lagi, kedua matanya menunjukkan kebingungan, dan mulutnya gagap untuk berbicara, kemudian sejenak dia berkata dengan penuh emosi: “kemah yang mana, apakah dia berkata padamu bahwa aku pergi menemuinya di kemah?”, Samirah menggemeretakkan giginya untuk menahan amarah, “itu tidak benar!’

Page 31: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

119

Berdasarkan kutipan di atas, Sami menghendaki Samirah kembali

kepada kekasih masa lalunya. Artinya di masa lalu Samirah telah

menjalin sebuah hubungan dengan pemuda lain, yaitu bernama Dliya.

Hal tersebut menjadi bukti bahwa Samirah dengan Dliya telah

melakukan pergaulan bebas yang melanggar etika Mesir yaitu

berkhalwat berupa berpacaran. Berpacaran merupakan hubungan yang

tidak diakui, sebab satu-satunya lembaga sosial bagi eksistensi wanita

adalah melalui lembaga pernikahan (Ibrahim, 2002:95). Artinya

Samirah dengan Dliya Afandi telah membangun hubungan yang tidak

diakui oleh lembaga manapun, baik oleh negara maupun agama.

Hubungan Samirah dengan Dliya yang membangun relasi tanpa

ikatan resmi maka akan membuat keduanya dilanda kebimbangan dan

ketidakpastian. Akibat dari perbuatan tersebut Samirah yang telah

jatuh cinta pada Dliya merasa tersakiti dengan keadaan yang tidak

pasti tersebut. Berikut kutipan yang menunjukkan perasaan sakit hati

Samirah karena hubungan yang tidak pasti bersama Dliya:

ال :هتمام الوالجد وجهها اعلى ا بد، ولدعابة رقتها روح اقد فاو –قالت

. نا هلا أقوأن أحب ف عيوبه ، وأعرأنني إ. عنه شيًأ ال تقل لي ..

فه ، تاإنه ! .. نت أبخاصة و.. حد ألي أطيق أن يقوهلا لكنني ال و

ا جد طيب. ولكنه طيب ... ته حركاظه ولفاأفي )) ي بلد(( ذج و ساو

(Qutb, 1947:17).مخلصو

Qa>lat –waqad fa>raqatha> ru>chud-da‘a>bati, wa bada'a ‘ala> wajhiha>l-jiddu wal-ihtima>mu: la>..la> taqul li> ‘anhu syai'an. Innani> a‘rifu ‘uyu>bahu, wa uchibbu an aqu>laha> ana>. Wa lakinnani> la> uthi>qu an yaqu>laha> li> achadun.. Wa bikha>shatin anta!.. Innahu ta>fihun, wa sa>dzijun wa ((baladi>)) fi> alfa>zhihi wa charaka>tihi… Wa lakinnahu thayyibun. Thayyibun jiddan wa mukhlishun.

Page 32: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

120

‘Samirah berkata-dan selera humornya telah hilang, wajahnya mulai serius dan berfikir, “Tidak..Jangan katakan apapaun tentang Dliya Afandi padaku, aku tahu kelemahan-kelemahannya, biar kukatakan sendiri. Akan tetapi aku tidak tahan bila kelemahannya itu dikatakan seorangpun..terutama kamu!.. dia itu bodoh, polos, kata-kata dan gerak-geriknya kampungan.. tetapi dia baik. Baik sekali dan tulus’

Berdasarkan kutipan di atas, Samirah memuji kekasih masa

lalunya, Dliya, dengan kebaikannya yang dikenang. Dia tidak tahan

apabila Dliya dicela oleh orang lain, artinya perasaan cintanya

terhadap Dliya masih tersimpan, namun sekaligus

memunculkankekecewaan. Peristiwa itu membuat Samirah tercabik-

cabik, sebab disisi lain sikap Dliya terhadap Samirah tidak

menghiraukannya lagi. berikut kutipan sikap Dliya mengenai akan

dibawa kemana hubungannya dengan Samirah:

بل راح يقول يف –كما كان ينتظر –ولكن الشاب مل يتحمس هلذا العرض

ولكن ماذا نصنع ألهلها :مط األلفاظ جة �ردة فيها شيء من الطراوة و هل

حينما ذهبت أخطبها لقد قابلوين مقابلة سيئة جداً ..

(Qutb, 1947:14).

Wa lakin asy-sya>bba lam yatachammas lihadza>l-‘ardhi -kama> ka>na yantazhiru- bal ra>cha yaqu>lu fi> lahjatin ba>ridatin fi>ha> syai'un minath-thara>wati wa maththil-alfa>zhi: wa lakin ma>dza nashna‘u li'ahliha>.. Laqad qa>balu>ni> muqa>balatan sayyi'atan jiddan chi>nama> dzahabtu akhthubuha>.. ‘Akan tetapi pemuda itu (Dliya Afandi) tidak bergairah untuk mempertimbangkan hal ini-seperti sedang menunggu- tetapi pergi mengatakan dengan nada yang dingin dari sesuatu yang lembut dan artikulasi yang diseret: “Dan tetapi apa yang akan kita lakukan pada keluarga Samirah.. Setelah aku menanggung pertemuan

Page 33: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

121

yang sangat menyakitkan saat aku pergi meminangnya..’

Perilaku Dliya menunjukkan bahwa dia tidak

bertanggungjawab.Dengan demikian hubungan berpacaran tersebut

merupakan hubungan yang tidak kokoh serta hanya dilandasi oleh

syahwat semata. Sebab apabila Dliya bersungguh-sungguh mencintai

Samirah maka akan berjuang meminta restu dari restu orang tua

Samirah, akan tetapi tidak demikian yang dilakukan Dliya. Berikut

kutipan yang menunjukkan bahwa Dliya tidak bertanggungjawab

terhadap hubungan cintanya:

وهم يعرفون امسك وصلتك .. بنت صادق �شا .. إن أمي تريد يل بنتا غنية

.(Qutb, 1947:14)! ولذا مل أرد أن أستقبلك يف املنزل.. بسمرية

Inna ummi> turi>du li> bintan ghaniyyatan.. Bintu Shadiqi Ba>sya>.. Wa hum ya‘rifu>na amsaka washlatika bi-Sami>rah.. Wa lidza> lam urid an astaqbilaka fi>l-manzili!. ‘Ibuku menginginkanku menikah dengan perempuan kaya.. Anak perempuan Sadiq Pasha.. Keluargaku juga mengetahui hubunganmu dengan Samirah.. Maka dari itu aku tidak mau bicara denganmu di rumah’

Berdasarkan kutipan di atas, keluarga Dliya tidak merestui

hubungan anaknya dengan Samirah.Dengan demikian, penderitaan

Samirah lengkap karena pihak keluarga tidak dapat membantu

membebaskan permasalahannya.Bahkan, mereka turut menentang

hubungan tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

sebuah hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam hal cinta

apabila tidak diikat dengan ikatan yang resmi, maka akan

Page 34: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

122

berdampak pada terbelenggu dalam perasaan yang menyiksa hati,

batin, serta jiwa.

b. Berkencan

Dalam novel “Asywa>k” karya Qutb, tokoh utama Samirah

dengan Dliya Afandi, kekasih masa lalunya, telah berbagi masalah

pribadi dan keduanya menjadi semakin dekat. Keduanya bepergian

bersama tanpa orang lain yang menemaninya. Berikut kutipan yang

menunjukkan terjadinya berkhalwat antara Samirah dan Dliya

Afandi berupa bepergian bersama atau yang biasa disebut dengan

berkencan:

أ� ال أعرف ملاذا تكرهها أمي : ولكن الشاب عاود الكالم يف رخاوة عجيبة

أ�ا هي ستأخذين منهم ، مع كل هذه الكراهية ؟ إن أهلي يعتقدون أ�ا

بت منهم يف العام املاضي ، و بقيت يف املعسكر ال اليت ردتين إليهم حني غض

. و كيف ردتك إليهم ؟ : قال يف أستفسار مغيظ . أدخل بيتهم عدة أ�م ؟

جاءت أيل يف املعسكر عند اهلرم ، و هددتين بقطع عالقا�ا : قال الشاب

.(Qutb, 1947:15)... ، فعدت معها يب إذا أ� مل أعد للمنزل

Wa lakin asy-sya>bba ‘a>wadal-kala>ma fi> rakha>watin ‘aji>batin: ana> la> a‘rifu li madza takrahuha> umi> kulla hadzihil-kara>hiyati? Inna ahli>ya‘taqidu>na annaha> sata'khudzuni> minhum, ma‘a annaha> hiyal-lati> raddatni>> ilaihim chi>na ghadhabtu minhum fi>l-‘a>mil-ma>dhi>, wa baqaitu fi>l-mu‘askari la> adkhulu baitahum ‘iddata ayya>min?. Qa>la fi> istifsa>rin maghizhin: wa kaifa raddatka ilaihim?. Qa>la asy-sya>bbu: ja>'at ilayya fi>l-mu‘askari ‘indal-harami, wa haddadatni> biqith‘i ‘ala>qa>tiha> bi> idza> ana> lam a‘ud lil-manzili, fa‘udtu ma‘aha>…

‘Dliya Afandi kembali mengucapkan secara labil sesuatu yang ganjil, “aku tidak tahu kenapa ibuku membenci Samirah dengan segala kebencian ini? Sesungguhnya keluargaku menganggap bahwa Samirah akan mengambilku dari mereka. Padahal Samirah telah

Page 35: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

123

mengembalikanku pada keluargaku, ketika aku marah pada mereka setahun yang lalu, dan aku tinggal di tempat perkemahan, tidak masuk ke rumah mereka beberapa hari?!”.Sami bertanya tidak mengerti, “Bagaimana Samirah mengembalikan dirimu kepada keluargamu?”. Dliya Afandi menjawab, “dia mendatangiku di perkemahan al-Haram, dan dia mengancam memutuskan hubungannya denganku jika aku tidak pulang ke rumah, kemudian aku pulang bersamanya…’ Dliya Afandi mengungkapkan kisah bersama Samirah yang

penuh dengan keromantisan, yaitu antara Samirah dengannya adalah

saling berbagi masalah pribadi dan membantu sama lain ketika Dliya

memiliki masalah dengan keluarganya. Samirah telah berupaya

memperbaiki hubungan Dliya Afandi dengan keluarganya.Awalnya

Dliya Afandi memiliki masalah dengan keluarganya dan kabur dari

rumah.Dan akhirnya berkat bujukan Samirah, Dliya Afandi mau untuk

kembali ke rumah bersama keluarganya.Peristiwa ini menimbulkan

kecemburuan yang besar bagi Sami yang posisinya adalah sebagai

calon suami Samirah. Dalam etika perilaku masyarakat Mesir, pihak

keluarga biasanya tidak akan membiarkan anak perempuannya pergi

dengan lawan jenis tanpa ditemani mahramnya (Abaza,2006:235).Abu

Maryam dalam bukunya Al-Manhiyat halaman 68 menyebutkan bahwa

mahram adalah seorang yang haram untuk dinikahi.Adapun mahram

bagi wanita adalah ayah, saudara laki-laki, keponakan laki-laki,

saudara sepersusuan, dan menantu (Sodiq, 2008:54). Samirah

bepergian bersama Dliya Afandi tanpa ditemani mahramnya, sehingga

Sami merasa bahwa Samirah telah melakukan tindakan di luar

batasnya sebagai seorang wanita yang baik. Akan berbahaya apabila

Page 36: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

124

seorang wanita yang pergi tanpa didampingi mahramnya, sebab wanita

merupakan tempat sasaran syahwat kaum laki-laki (Asy-Syarif,

2008:162)

c. Hubungan Laki-Laki dan Perempuan tanpa Tujuan untuk Menikah

Pergaulan bebas selanjutnya adalah apabila seseorang memiliki

hubungan dengan lawan jenisnya yang tidak memiliki ikatan ke

jenjang pernikahan. Seperti yang diungkapkan Tomassow, “hubungan

antara laki-laki dan perempuan dapat diakhiri setelah kencan ketiga

atau kencan yang berjalan mulus setelah sekian lama” (1986:59).

Artinya pergaulan bebas terjadi dengan sesorang yang tidak memiliki

ikatan menuju ke ikatan pernikahan. Dalam novel “Asywa>k” karya

Qutb, tokoh Samirah telah melakukan kencan dengan Dliya Afandi

dalam sebuah hubungan yang tidak memiliki komitmen untuk

menikah. Berikut kutipan yang menunjukkan perkencanan Samirah

dengan Dliya Afandi:

ي من قبل ف يتهامعهرأكنت قد ، و لسينماامس في أمعك يتهارألقد : ل قا

لي بك صلة ن أل، و خطبتهانك إ: ل قا ليوم ،ا عنها لتهفلما سأ، لمعسكر ا

.... متشكر : هرظاود ببرل قا. ! ك خبرأن أجب علي الوامن يت، رأ

(Qutb, 1947:25-26).!مضى و.... كهترو

Qa>la: laqad ra'aituha> ma’aka amsi fi>s-sinima>, wa kuntu qad ra'aituha> ma‘ahu min qablu fi>l-mu’askari, fa lamma> sa’altuhu anha>l-yauma. Qa>la: innaka khathabtaha>, wa li’anna li> bika shilatun, ra'aitu minal-wa>jibi ‘alayya an ukhbiraka!. Qa>la bi burudi>n zha>hirin: mutasyakkir…. Wa tarakahu…. Wa madha>!

‘Seorang lelaki (teman Dliya Afandi) itu berkata, “aku telah melihat Samirah bersamamu di gedung film kemarin.Sebelumnya aku pernah melihat Samirah

Page 37: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

125

bersama Dliya Afandi di perkemahan.Hari ini aku menanyakannya pada Dliya Afandi, dan dia mengatakan bahwa engkau telah meminang Samirah. Karena kita berkawan, maka menurutku adalah kewajibanku untuk memberitahumu!”.Sami berkata dengan terlihat dingin, “terimakasih”. Dan lelaki itu pun meninggalkan Sami kemudian pergi…!’

Seorang teman Dliya Afandi memberikan sebuah kabar kebenaran

yang mencengangkan Sami. Ketika hubungan Sami dengan Samirah

mulai membaik dan berjalan mulus, seorang teman Dliya menceritakan

kisah masa lalu Samirah bersama Dliya Afandi, yaitu Samirah dengan

Dliya Afandi pernah berkemah bersama di perkemahan al-Haram.

Pertemuan tersebut adalah bagian dari kencan Samirah bersama Dliya

Afandi. Hubungan mereka yang tidak ada tali pengikat pernikahan atau

sebuah komitmen yang menuju jenjang pelaminan. Artinya antara

Samirah dengan Dliya Afandi telah terjadi sebuah perilaku yang

termasuk dalam kategori pergaulan bebas.

Samirah dan Dliya Afandi telah berada dalam luar etika kebiasaan

masrakat Mesir karena telah menjalin hubungan tidak resmi, padahal

masyarakat Mesir sangat menghargai pernikahan (Allen,2009:29).

Samirah pergi menemui Dliya di perkemahan, padahal Islam telah

mengharamkan aktifitas interaksi antara laki-laki dan wanita yang

tidak berkepentingan syar’i seperti berjalan-jalan, bertamasya, nonton

bioskop, dan sebagainya, sebab aktifitas tersebut adalah pintu menuju

kemaksiatan yang lain (Siauw, 2014:44). Artinya pebuatan yang

dilakukan Samirah dengan Dliya Afandi merupakan perbuatan sia-sia

yang menjadi pintu menuju kemaksiatan lain.

Page 38: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

126

2. Memiliki Anak di Luar Pernikahan

Pergaulan bebas selanjutnya adalah memiliki seorang anak di luar

pernikahan. Seperti yang diungkapkan Tomassow bahwa, “laki-laki dan

perempuan yang sudah menikah kadang-kadang menganggap masing-

masing teman baiknya sama seperti suami atau istri mereka. Mereka juga

bergaul dengan lawan jenis sebagai pasangan atau secara bebas”

(1986:59). Dalam novel “Asywa>k” karya Qutb, tokoh Samirah memiliki

seorang anak tanpa memiliki ikatan pernikahan dengan siapapun. Hal

tersebut dapat dibuktikan berdasarkan kutipan berikut:

ط وهو يسري خبطوات نمث التفت إىل الطفل الصغري الذي ميسك بظرف ثو�ا وي

.(Qutb, 1947:69) !عم ن: أهذا ابنك ؟ قالت: وقال قافزة صغرية ،

Tsumma iltafata ila> ath-thiflish-shaghi>ri alladzi> yumsiku bitharfi tsaubiha> wa yanithu wa huwa yasi>ru bikhuthwa>tin qa>fizatin shaghi>ratin. Wa qa>la: ahadza> ibnuki?. Qa>lat: na‘am! ‘Lalu Sami memperhatikan pada anak kecil yang memegang pakaian Samirah dengan kelucuannya dan dia melompat-lompat dan dia melangkahkan kaki seperti katak kecil. Lalu Sami bertanya, “apakah ini anak laki-lakimu?”.Samirah menjawab, “ya!’

Berdasarkan kutipan di atas, saat Sami tidak sengaja bertemu

dengan Samirah pada sebuah sudut jalanan kota Kairo, setelah satu

setengah tahun putusnya hubungan pertunangan mereka, Samirah

membawa seorang anak laki-laki yang lucu yang tidak lain adalah anak

darah daging Samirah. Samirah memiliki seorang anak namun tidak

memiliki pengikat yang sah dalam hidupnya. Berikut kutipan yang

menunjukkan bahwa Samirah adalah tidak memiliki ikatan pernikahan:

Page 39: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

127

ةبهأعيش راس: قالت. ما خطسريك يف احلياة .. و أنت : وقال هو يف ذهول

(Qutb, 1947:68).

Wa qa<la huwa fi> dzuhu>lin: wa anti..ma> khaththu sairiki fi>l-chaya>ti. Qa>lat: sa'a‘i>syu ra>hibatan. ‘Sami berkata dalam kebingungan, “dan kamu..bagaimana garis hidupmu?”. Samirah menjawab, “aku akan hidup menjadi biarawati’

Berdasarkan kutipan di atas, Samirah mengatakan dirinya hidup

dengan menjadi biarawati.Biarawati merupakan seseorang yang

mengabdikan dirinya untuk agama dan tidak menikah lagi. Hal tersebut

diperkuat pernyataan Samirah kehilangan kehormatannya:

ة حس بنكأأ لكنهو . يكنفيهاجديدلم را ، ومكر ول ألا فهااعترا هيسالة لراكانت

جل ، ر نبيليء و نك برإ: (( نفسهح لجراشد من أبما كانت ح ، رلجرافي

)) ملوثة (( ة ير نا بنت شرأ. نا ألكنني ، و حليا�اتاجًا يكونن بأة فتاف أي تشر

قيميت فيوع نت مخد، وأ

(Qutb, 1947:28).

Ka>nat ar-risa>latu hiya i‘tara>fuha>l-awwalu mukarraran, wa lam yakun fi>ha> jadi>dun. Wa lakinnahu achassa binaka'atin fi>l-jurchi, rubbama> ka>nat asyadda minal-jurchi nafsihi: ((innaka bari>'un wa nabi>lun, rajulun tasyarrafa ayyu fata>tin bi'an yaku>na ta>jan lichaya>tiha>, walakinnani> ana>. Ana> bintu syari>ratin ((mulawwatsatin>)), wa anta makhdu>‘un fi> qi>mati. ‘Surat itu hanyalah pengakuan Samirah yang berulang, tidak ada sesuatu yang baru. Akan tetapi Sami merasakan sayatan luka, mungkin lebih parah dari luka itu sendiri: ((sesungguhnya kamu tidak bersalah dan mulia, kamu lelaki yang dihormati setiap gadis untuk menjadi mahkota hidupnya. Tetapi aku, aku perempuan ((kotor)). Kamu salah menilaiku’

Samirah menulis sebuah surat kepada Sami yang pada saat itu Sami

adalah calon suami Samirah. Dalam surat tersebut Samirah mengaku

Page 40: BAB III PERGAULAN BEBAS DI MESIR - abstrak.uns.ac.id · kantor kepala desa (Al-Khalidiy, 2016:23, 36). Secara geografis, desa Musya> terletak di antara dua bukit kecil yang mengapit

128

bahwa dirinya adalah wanita yang kotor dan dia merasa tidak pantas untuk

menjadi pendamping hidup Sami. Samirah mengatakan bahwa Sami

selama ini salah menilai dirinya.Oleh sebab itu Samirah tidak ingin Sami

merasa kecewa dengan keadaan Samirah yang sesungguhnya, bahwa

Samirah telah terjerumus pada perilaku yang tidak seharusnya dilakukan

sebelum melaksanakan pernikahan. Hal tersebut diperkuat dalam biografi

Qutb, sang pengarang novel “Asywa>k”, yang merupakancerita pribadinya,

dengan ungkapan, “apakah ia telah salah langkah, dengan menginginkan

seorang gadis perawan dari Kairo? Ataukah ia telah salah mengambil

langkah dari awal ketika ingin menempuh rumah tangga yang sama sekali

tak cocok untuknya? (Al-Khalidiy, 2016:163-164). Dengan demikian,

wanita dalam tokoh cerita yaitu Samirah telah dipertanyakan dalam lubuk

hatinya, mengapa sulit mendapatkan gadis perawan di kota Kairo.

Adapun ditinjau dari aspek lain, yakni dalam kacamata keagamaan,

memiliki anak di luar pernikahan adalah hal yang diharamkan, apalagi

bagi wanita (Ibrahim, 2002:95). Tiga agama Samawi, Islam, Nasrani, dan

Yahudi telah melarang adanya perzinaan, sebab selain mendapat dosa

besar, juga menibulkan dampak negatif yang sangat kompleks:

ketidakjelasan garis keturunan pada anaknya, terputusnya ikatan hubungan

darah antara anak dengan ayah si anak, tersebarnya penyakit kelamin,

menurunnya mentalitas, serta menyebarkan virus (Ilahi, 2005:17). Dampak

tersebut adalah yang menimpa Samirah dan anaknya.