bab iii perencanaan beton bertulang data bangunan

45
22 BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG 3.1 Data Perencanaan Perencanaan Balok Grid (waffle Slab) mengambil studi alternatif perencanaan struktur pada pembangunan Gedung RSUD dr.Djatikusumo Kab. Bojonegoro. Data Bangunan Jenis Bangunan : Gedung Kesehatan Lokasi : Jl.Veteran Kab.Bojonegoro Luas Bangunan : + 1860 m 2 Jumlah Lantai : 5 Lantai Fungsi Gedung : Kesehatan Panjang Bangunan : 62 m Lebar Bangunan : 30 m Tinggi Antar Lantai : 4 m Data Bahan Mutu Beton (fc) : 30 Mpa Berat Jenis Beton : 24 kN/m 3 Mutu Baja (fy) : 400 Mpa : 320 Mpa Modulus Elastisitas Baja (Es) : 2.0 x 10 5 kg/cm 2 Modulus Elastisitas Beton (Ec) : 4700√′

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

22

BAB III

PERENCANAAN BETON BERTULANG

3.1 Data Perencanaan

Perencanaan Balok Grid (waffle Slab) mengambil studi alternatif

perencanaan struktur pada pembangunan Gedung RSUD dr.Djatikusumo

Kab. Bojonegoro.

Data Bangunan

Jenis Bangunan : Gedung Kesehatan

Lokasi : Jl.Veteran Kab.Bojonegoro

Luas Bangunan : + 1860 m2

Jumlah Lantai : 5 Lantai

Fungsi Gedung : Kesehatan

Panjang Bangunan : 62 m

Lebar Bangunan : 30 m

Tinggi Antar Lantai : 4 m

Data Bahan

Mutu Beton (fc) : 30 Mpa

Berat Jenis Beton : 24 kN/m3

Mutu Baja (fy) : 400 Mpa

: 320 Mpa

Modulus Elastisitas Baja (Es) : 2.0 x 105 kg/cm2

Modulus Elastisitas Beton (Ec) : 4700√�′�

Page 2: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

23

Data Beban Hidup / Beban Guna dan Beban Gravitasi

Beban Guna Atap : 1,00 kN/m2

Berat Spesi (0,03 x 0,6 KN/m2) : 0,018 KN/m2

Berat plafon + penggantung(0,11 KN/m2 + 0,07 KN/m2) : 0,18 KN/m2

Beban air hujan (0,05 x 1000) : 0,5 KN/m2

Beban Guna Lantai : 3,83 kN/m2

Berat lantai keramik + spesi

(0,5 KN/m2) + (0,03 x 0,6 KN/m2) : 0,52 KN/m2

Data Gempa

Koefisien gempa dasar (C) = 0,15 (Zona 2 dari jenis tanah keras)

Faktor keutamaan (I) = 1,5 (untuk gedung rumah sakit)

Faktor reduksi gempa (R) = 3,00 (Rangka beton bertulang pemikul

momen biasa)

Page 3: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

24

Gambar 3.1: Rencana Pembalokan Grid Lantai

Gambar 3.2: Rencana Pembalokan Grid Atap

Page 4: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

25

3.2 Diagram alur Perencanaan Balok Grid

Mulai

Input data-data perencanaan

Pembebanan pada Grid: - B. hidup - B. Mati - B. Kombinasi

Data struktur: - Dimensi balok

- Panjangbentang

Analisa data: - Perhitungan Balok Grid

- Analisa Stadpro

Kontrol: Kontrol lendutan

Output: Perencanaan Penulangan

Balok Grid

Selesai

OK

Tidak OK

Page 5: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

26

3.3 Diagram alur Perencanaan Struktur Keseluruhan

Data Perencanaan ( Beban guna, mutu bahan, data geometric)

Pembebanan Plat Beton: - B. Mati - B. Hidup

- B. Kombinasi

Perencanaan Struktur: - Penulangan Pelat - Penulangan Balok Grid - Penulangan Balok Induk - Penulangan Kolom

Selesai

Pembebanan Balok Grid: - B. Mati - B. Hidup - B. Kombinasi

OK

Tidak OK

Pra-dimensi desain

Pembebanan Portal: - B. Mati - B. Hidup - B. Reaksi dari Grid - B. Gempa - B. Kombinasi

OK

Tidak OK

Analisa Statika Struktur Pada Balok Grid

Analisa Statika Struktur Pada Portal

Kontrol Lendutan Balok Grid

Page 6: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

27

3.4 Perencanaan Struktur Plat Lantai

Dimensi Balok

Menurut pengalaman di lapangan

h = �

��−

�� �

b = �

�−

� ℎ

- Dimensi Balok Induk Bangunan

h = �

��−

�� �

= �

�� 12000

= 1000 mm

b = �

�. h

= �

�. 1000

= 500 mm

- Dimensi Balok Anak Bangunan

h = �

��−

�� �

= �

�� 4000

= 350 mm

b = �

�. h

= �

�. 350

= 175 mm 200 mm

Page 7: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

28

Direncanakan dimensi balok grid sebesar 200/350

Maka ditabelkan:

Tabel 3.1: Rencana Dimensi Balok Lantai

Balok Dimensi

Balok Induk 500/1000

Balok Grid 250/500

Balok Anak 350/200

a) Perencanaan Dimensi Plat lantai

Panjang plat = 12000/12 = 1000 mm

Lebar plat = 12000/12 = 1000 mm

Ketebalan plat menurut SNI-2847-2013 pasal 9 ayat 5.3.3 adalah :

h min = �� ��,� �

��

�����

�� � �� (∝���,�)

h mak =

936

1400/8,0ln

fy

Dimana : fc’ = 30 Mpa

fy = 400 Mpa

= 9,81

ln = 1,0 m = 1000mm

h min = 2,0181,9.536

1400/4008,01000

= 14,43 mm

h mak =

36

1400/4008,01000 = 30,16 mm

h min = 14,43 mm < 80 mm

Page 8: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

29

Dipakai tebal pelat lantai sebesar 120 mm 12 cm

b) Perhitungan Pembebanan Pada Plat Lantai

Diketahui tebal plat lantai 10 cm =0,12 m

a. Beban mati (Qdl)

-Berat sendiri plat (0,12 x 24 KN/m2) = 2,88 KN/m2

-Berat lantai keramik + spesi

(0,5 KN/m2) + (0,03 x 0,6 KN/m2) = 0,52 KN/m2

Qdl = 3,4 KN/m2

b. Beban hidup (Qll)

- Beban guna Bangunan Qll = 3,83 KN/m2

c. Beban berfaktor plat lantai (qu)

qu = 1,2 Qdl +1,6 Qll

= 1.2 (2,44) + 1,6 (3,82) = 9,04 KN/m2

c) Perhitungan Momen Statis Pada Plat Lantai

0,11000

1000

Ix

Iy < 2 maka berlaku dua arah

Mlx = 0,001.qu.Lx2.X = 0,001 x 9,04 x (1)2 x 25 = 0,226 KNm

Mly = 0,001.qu.Ly2 X = 0,001 x 9,04 x (1)2 x 25 = 0,226 KNm

Mtx = -0,001.qu.Lx2.X = -0,001 x 9,04 x (1)2 x 51 = -0,46 KNm

Mty = -0,001.qu.Ly2 X = -0,001 x 9,04 x (1)2 x 51 = -0,46 KNm

1000 mm

1000 mm

Page 9: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

30

3.5 Perencanaan Penulangan Plat Lantai

Direncanakan

- hplat = 120 mm

- bplat = 1000 mm (direncanakan setiap 1m lebar pelat)

- drenc = 120 – 30 mm= 90 mm

3.5.1 Penulangan Plat Lantai Lapangan Arah X

Mlx = 0,226 KNm

035,0)90.(1000.8,0

10.226,0

.. 2

6

2

db

MuK

� = 0,85 − �0,72 − 1,17�

���

� = 0,85 − �0,72 − 1,7�,���

�� = 0,00264

� = ����

�� = 0,000198

0044,0320

4,14,1min

fy

044,0320600

600

320

85,03085,0

600

600'85,0 1

xx

fyfy

cfb

033,0044,075,075,0max xb

Syarat maxmin

Dipakai ρmin

Luas Tulangan

Page 10: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

31

As = db.. = 0,0044 x 1000 x 90 = 396 mm2

Dipakai tulangan 8-100 (As = 502,7 mm2)

Tulangan susut

As = 0,0014 x b x h = 0,0014 x 1000 x 120 = 168 mm2

Dipakai tulangan 2508 (As = 201,1 mm2)

3.5.2 Penulangan Plat Lantai Lapangan Arah Y

Mly = 0,226 KNm

035,0)90.(1000.8,0

10.226,0

.. 2

6

2

db

MuK

� = 0,85 − �0,72 − 1,17�

���

� = 0,85 − �0,72 − 1,7�,���

�� = 0,00264

� = ����

�� = 0,000198

0044,0320

4,14,1min

fy

044,0320600

600

320

85,03085,0

600

600'85,0 1

xx

fyfy

cfb

033,0044,075,075,0max xb

Syarat maxmin

Dipakai ρmin

Luas Tulangan

As = db.. = 0,0044 x 1000 x 90 = 396 mm2

Page 11: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

32

Dipakai tulangan 8-100 (As = 502,7 mm2)

Tulangan susut

As = 0,0014 x b x h = 0,0014 x 1000 x 120 = 168 mm2

Dipakai tulangan 2508 (As = 502,7)

3.5.3 Penulangan Plat Lantai Tumpuan Arah X dan Y

Mty = 0,46 KNm

07,0)90.(1000.8,0

10.46,0

.. 2

6

2

db

MuK

� = 0,85 − �0,72 − 1,17�

���

� = 0,85 − �0,72 − 1,7�,��

�� = 0,0038

� = ����

�� = 0,00029

0044,0320

4,14,1min

fy

044,0320600

600

320

85,03085,0

600

600'85,0 1

xx

fyfy

cfb

033,0044,075,075,0max xb

Syarat maxmin

Dipakai ρmin

Luas Tulangan

As = db.. = 0,0044 x 1000 x 90 = 396 mm2

Dipakai tulangan 8-100 (As = 502,7 mm2)

Tulangan susut

Page 12: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

33

As = 0,0014 x b x h = 0,0014 x 1000 x 120 = 168 mm2

Dipakai tulangan 2508 (As = 201,1 mm2)

Kontrol:

d pakai = h – selimut beton - �

�∅ �������� �����

= 120 – 20 - �

� . 8

= 96 mm

d pakai = 96 mm > d rencana = 90 mm (OK)

3.6 Perencanaan Struktur Plat Atap

Dimensi Balok

Menurut pengalaman di lapangan

h = �

��−

�� �

b = �

�−

� ℎ

- Dimensi Balok Induk Bangunan

h = �

��−

�� �

= �

�� 12000

= 800 mm

b = �

�. h

= �

�. 800

= 400 mm

Page 13: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

34

- Dimensi Balok Anak Bangunan

h = �

��−

�� �

= �

�� 4000

= 300 mm

b = �

�. h

= �

�. 300

= 150 mm 200 mm

Direncanakan dimensi balok induk sebesar 400/800

Tabel 3.2: Rencana Dimensi Balok Atap

Balok Dimensi

Balok Induk 400/800

Balok Grid 250/500

Balok Anak 200/300

a) Perencanaan Dimensi Plat Atap

Panjang plat = 12000/12 = 1000 mm

Lebar plat = 12000/12 = 1000 mm

Ketebalan plat menurut SNI-2847-2013 pasal 9 ayat 5.3.3 adalah :

h min = �� ��,� �

��

�����

�� � �� (∝���,�)

h mak =

36

1400/8,0ln fy

Dimana : fc’ = 30 Mpa

Page 14: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

35

fy = 400 Mpa

= 9,81

ln = 1,0 m = 1000 mm

h min = 2,0181,9.536

1400/4008,01000

= 14,43 mm

h mak =

36

1400/4008,01000 = 30,16 mm

h min = 14,43 mm < 100 mm

Dipakai tebal pelat lantai sebesar 100 mm 10 cm

b) Perhitungan Pembebanan Pada Plat Atap

Diketahui tebal plat lantai 10 cm =0,1 m

a. Beban mati (Qdl)

-Berat sendiri plat (0,1 x 24 KN/m2) = 2,4 KN/m2

-Berat Spesi (0,03 x 0,6 KN/m2) = 0,018 KN/m2

-Berat plafon + penggantung

(0,11 KN/m2 + 0,07 KN/m2 ) = 0,18 KN/m2

Qdl = 2,6 KN/m2

b. Beban hidup (Wll)

- Beban guna Atap = 1,00 KN/m2

- Beban air hujan (0,05 x 10 kN/m3) = 0,5 KN/m2

Qll = 1,5 KN/m2

c. Beban berfaktor plat Atap (qu)

qu = 1,2 Qdl +1,6 Qll

Page 15: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

36

= 1.2 (2,6) + 1,6 (1,5) = 5,52 KN/m2

c) Perhitungan Momen Statis Pada Plat Atap

0,11000

1000

Ix

Iy < 2 maka berlaku dua arah

Mlx = 0,001.qu.Lx2.X = 0,001 x 5,52 x (1)2 x 25 = 0,138 KNm

Mly = 0,001.qu.Ly2 X = 0,001 x 5,52 x (1)2 x 25 = 0,138 KNm

Mtx = -0,001.qu.Lx2.X = -0,001 x 5,52 x (1)2 x 51 = -0,28 KNm

Mty = -0,001.qu.Ly2 X = -0,001 x 5,52 x (1)2 x 51 = -0,28 KNm

3.7 Perencanaan Penulangan Plat Atap

Direncanakan

- hplat = 100 mm

- bplat = 1000 mm (direncanakan setiap 1m lebar pelat)

- drenc = h – 30 mm = 70 mm

3.7.1 Penulangan Plat Atap Lapangan Arah X

Mlx = 0,138 KNm

035,0)70.(1000.8,0

10.138,0

.. 2

6

2

db

MuK

� = 0,85 − �0,72 − 1,17�

���

� = 0,85 − �0,72 − 1,7�,���

�� = 0,00264

1000 mm

1000 mm

Page 16: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

37

� = ����

�� = 0,000198

0044,0320

4,14,1min

fy

044,0320600

600

320

85,03085,0

600

600'85,0 1

xx

fyfy

cfb

033,0044,075,075,0max xb

Syarat maxmin

Dipakai ρmin

Luas Tulangan

As = db.. = 0,0044 x 1000 x 90 = 396 mm2

Dipakai tulangan 8-100 (As = 502,7 mm2)

Tulangan susut

As = 0,0014 x b x h = 0,0014 x 1000 x 120 = 168 mm2

Dipakai tulangan 2508 (As = 201,1 mm2)

3.7.2 Penulangan Plat Atap Lapangan Arah Y

Mly = 0,138 KNm

035,0)90.(1000.8,0

10.138,0

.. 2

6

2

db

MuK

� = 0,85 − �0,72 − 1,17�

���

� = 0,85 − �0,72 − 1,7�,���

�� = 0,00264

� = ����

�� = 0,000198

Page 17: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

38

0044,0320

4,14,1min

fy

044,0320600

600

320

85,03085,0

600

600'85,0 1

xx

fyfy

cfb

033,0044,075,075,0max xb

Syarat maxmin

Dipakai ρmin

Luas Tulangan

As = db.. = 0,0044 x 1000 x 90 = 396 mm2

Dipakai tulangan 8-100 (As = 502,7 mm2)

Tulangan susut

As = 0,0014 x b x h = 0,0014 x 1000 x 120 = 168 mm2

Dipakai tulangan 2508 (As = 502,7)

3.7.3 Penulangan Plat Atap Tumpuan Arah X

Mtx = 0,28 KNm

07,0)70.(1000.8,0

10.28,0

.. 2

6

2

db

MuK

� = 0,85 − �0,72 − 1,17�

���

� = 0,85 − �0,72 − 1,7�,��

�� = 0,0038

� = ����

�� = 0,00029

0044,0320

4,14,1min

fy

Page 18: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

39

044,0320600

600

320

85,03085,0

600

600'85,0 1

xx

fyfy

cfb

033,0044,075,075,0max xb

Syarat maxmin

Dipakai ρmin

Luas Tulangan

As = db.. = 0,0044 x 1000 x 90 = 396 mm2

Dipakai tulangan 8-100 (As = 502,7 mm2)

Tulangan susut

As = 0,0014 x b x h = 0,0014 x 1000 x 120 = 168 mm2

Dipakai tulangan 2508 (As = 201,1 mm2)

3.7.4 Penulangan Plat Atap Tumpuan Arah Y

Mty = 0,46 KNm

07,0)90.(1000.8,0

10.46,0

.. 2

6

2

db

MuK

� = 0,85 − �0,72 − 1,17�

���

� = 0,85 − �0,72 − 1,7�,��

��= 0,0038

� = ����

�� = 0,00029

0044,0320

4,14,1min

fy

044,0320600

600

320

85,03085,0

600

600'85,0 1

xx

fyfy

cfb

Page 19: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

40

033,0044,075,075,0max xb

Syarat maxmin

Dipakai ρmin

Luas Tulangan

As = db.. = 0,0044 x 1000 x 90 = 396 mm2

Dipakai tulangan 8-100 (As = 502,7 mm2)

Tulangan susut

As = 0,0014 x b x h = 0,0014 x 1000 x 120 = 168 mm2

Dipakai tulangan 2508 (As = 201,1 mm2)

Kontrol:

d pakai = h – selimut beton - �

�∅ �������� �����

= 100 – 20 - �

� . 8

= 76 mm

d pakai = 76 mm > d rencana = 70mm (OK)

Tabel 3.3: Hasil analisa penulangan pelat

Plat Arah Tumpuan (KNm)

Lapangan (KNm)

Penulangan Tulangan Susut Tumpuan Lapangan

Atap X 0,28 0,138 8-100 8-100 2508

Y 0,28 0,138 8-100 8-100 2508

Lantai X 0,46 0,226 8-100 8-100 2508

Y 0,46 0,226 8-100 8-100 2508

Page 20: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

41

3.8 Perhitungan Perataan Beban Struktur

Gambar 3.3: Perataan Distribusi Grid

Gambar 3.4: Perataan Beban

Page 21: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

42

3.8.1 Perataan Beban Segitiga (GRID)

A1 = 1/2 x 1m x 0,5 m = 0,25m2

RA = RB = A1 = 0,25q

Mx = RA.0,5 – A1.(1/3.0,5)

= 0,25q.0,5 – 0,25q . 0,17

= 0,125q – 0,043q

= 0,082q

Mmaks = 1/8 . h . L2 . q

= 1/8 . h . 12 . q

= 0,125qh

Mx = Mmaks

0,082q = 0,125q . Heq

Qeq = 0,66 m

Page 22: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

43

3.8.2 Perataan Beban Trapesium

A1 = 1/2 x 1,5 x 1,5 = 1,125 m2

A2 = 1/2 x 1,5 = 0,75 m2

Ra = Rb = A1 + A2

= 1,125 + 0,75

= 1,875q

Mx = RA.2,00 – A1.1,00 – A2.0,25

= 1,875q. 2,00 – 1,125.1,00 – 0,75.0,25

= 2,44q (kNm)

Mmaks = 1/8 h .L2 .q

= 1/8.h.42.q

= 2,00 q h

Mx = Mmaks

2,44q = 2,00q.h, maka

Qeq = 1,22 x 2

Qeq = 2,44 m

Page 23: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

44

Perataan Beban Segitiga

A1 = 1/2 x 3 m x 1,5 m = 2,25 m2

RA = RB = A1 = 2,25q

Mx = RA.1,5 – A1.(1/3.1,5)

= 2,25q . 1,5 – 2,25q . 0,5

= 3,375q – 1,125q

= 2,25q

Mmaks = 1/8 . h . L2 . q

= 1/8 . h . 32 . q

= 1,125qh

Mx = Mmaks

2,25q = 1,125q . Heq

Qeq = 2 m

Page 24: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

45

3.9 Perhitungan Beban Merata Balok Grid Atap

3.9.1 Beban Balok Grid Atap Tipe 1 ( Memanjang )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x 0,66 = 1,4 KN/m

Berat sendiri balok (25/50) : 0,25 x (0,50 – 0,10) x 24 = 2,4 KN/m

QDL = 3,8 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x 0,66 QLL = 0,99 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 3,8) + (1,6 . 0,99)

= 6,15 KN/m

3.9.2 Beban Balok Grid Atap Tipe 1 ( Melintang )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x 0,66 = 1,4 KN/m

Berat sendiri balok (25/50) : 0,25 x (0,50 – 0,10) x 24 = 2,4 KN/m

QDL = 3,8 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x 0,66 QLL = 0,99 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 3,8) + (1,6 . 0,99)

= 6,15 KN/m

Page 25: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

46

3.9.3 Beban Balok Grid Atap Tipe 2 ( Memanjang )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x 0,66 = 1,4 KN/m

Berat sendiri balok (25/50) : 0,25 x (0,50 – 0,10) x 24 = 2,4 KN/m

QDL = 3,8 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x 0,66 QLL = 0,99 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 3,8) + (1,6 . 0,99)

= 6,15 KN/m

3.9.4 Beban Balok Grid Atap Tipe 2 ( Melintang )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x 0,66 = 1,4 KN/m

Berat sendiri balok (25/50) : 0,25 x (0,50 – 0,10) x 24 = 2,4 KN/m

QDL = 3,8 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x 0,66 QLL = 0,99 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 3,8) + (1,6 . 0,99)

= 6,15 KN/m

Page 26: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

47

3.10 Perhitungan Beban Merata Balok Grid Lantai

3.10.1 Beban Balok Grid Lantai Tipe 1 ( Memanjang )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x 0,66 = 1,61 KN/m

Berat sendiri balok (25/60) : 0,25 x (0,60 – 0,10) x 24 = 3 KN/m

QDL = 4,16 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat lantai : 3,83 x 0,66 QLL = 2,53 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 4,16) + (1,6 . 2,53)

= 9,04 KN/m

3.10.2 Beban Balok Grid Lantai Tipe 1 ( Melintang )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x 0,66 = 1,61 KN/m

Berat sendiri balok (25/60) : 0,25 x (0,60 – 0,10) x 24 = 3 KN/m

QDL = 4,16 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat lantai : 3,83 x 0,66 QLL = 2,53 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 4,16) + (1,6 . 2,53)

= 9,04 KN/m

Page 27: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

48

3.10.3 Beban Balok Grid Lantai Tipe 2 ( Memanjang )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x 0,66 = 1,61 KN/m

Berat sendiri balok (25/60) : 0,25 x (0,60 – 0,10) x 24 = 3 KN/m

QDL = 4,16 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat lantai : 3,83 x 0,66 QLL = 2,53 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 4,16) + (1,6 . 2,53)

= 9,04 KN/m

3.10.4 Beban Balok Grid Lantai Tipe 2 ( Melintang )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x 0,66 = 1,61 KN/m

Berat sendiri balok (25/60) : 0,25 x (0,60 – 0,10) x 24 = 3 KN/m

QDL = 4,16 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat lantai : 3,83 x 0,66 QLL = 2,53 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 4,16) + (1,6 . 2,53)

= 9,04 KN/m

Page 28: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

49

3.11 Perhitungan Beban Merata Balok Anak Atap

3.11.1 Beban Balok Anak Atap

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x 2,44 = 5,17 KN/m

Berat sendiri balok (20/30) : 0,20 x (0,30 – 0,10) x 24 = 0,96 KN/m

QDL = 6,13 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x 2,12 QLL = 3,18 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 6,13) + (1,6 . 3,18)

= 12,44 KN/m

3.11.2 Beban Balok Anak Lantai

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x 2,44 = 5,95 KN/m

Berat sendiri balok (20/35) : 0,20 x (0,35 – 0,10) x 24 = 1,2 KN/m

QDL = 7,15 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 3,83 x 2,24 QLL = 8,6 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 7,15) + (1,6 . 8,6)

= 22,34 KN/m

Page 29: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

50

3.12 Perhitungan Beban Balok Induk

3.12.1 Beban Balok Induk Atap (portal line 1 - a-b-d-f-g-i-k-l)

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x 0,66 = 1,4 KN/m

Berat sendiri balok (40/80) : 0,40 x (0,80 – 0,10) x 24 = 6,72 KN/m

QDL = 8,12 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x 0,66 QLL = 0,99 KN/m

c. Akibat beban terpusat

Beban Reaksi (Node 158 + Qu (grid tipe 1)= (8,670 + 6,15) = 14,82 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

Beban Reaksi (Node 44 + Qu (grid tipe 2)= (16,214 + 4,992) = 21,206 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

3.12.2 Beban Balok Induk Atap (1 a-b)

a. Akibat beban mati

Page 30: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

51

Berat sendiri plat atap : 2,6 x 2,44 = 5,17 KN/m

Berat sendiri balok (40/80) : 0,40 x (0,80 – 0,10) x 24 = 6,72 KN/m

QDL = 11,89 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x 2,44 QLL = 3,66 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 11,89) + (1,6 . 3,66)

= 20,12 KN/m

3.12.3 Beban Balok Induk Atap ( portal line 3 – a-b-c-d-e-f-g-h-i-j-k-l )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x (2 x 0,66) = 2,8 KN/m

Berat sendiri balok (40/80) : 0,40 x (0,80 – 0,10) x 24 = 6,72 KN/m

QDL = 9,52 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x (2 x 0,66) QLL = 1,98 KN/m

c. Akibat beban terpusat

Beban Reaksi (Node 2 + Qu (grid tipe 1)= (8,670 + 6,15) = 14,82 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

Page 31: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

52

Beban Reaksi (Node 2 + Qu (grid tipe 2)= (16,214 + 6,15) = 22,364 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

3.12.4 Beban Balok Induk Atap (3 a-b)

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x (2 x 2,44) = 10,35 KN/m

Berat sendiri balok (40/80) : 0,40 x (0,80 – 0,10) x 24 = 6,72 KN/m

QDL = 17,07 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x (2 x 2,44) QLL = 7,32 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 11,89) + (1,6 . 7,32)

= 25,98 KN/m

Page 32: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

53

3.12.5 Beban Balok Induk Atap ( portal line a – 1-2-3-4-5-6 )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x 2 = 4,24 KN/m

Berat sendiri balok (40/80) : 0,40 x (0,80 – 0,10) x 24 = 6,72 KN/m

QDL = 10,96 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x 2 QLL = 3 KN/m

c. Akibat beban terpusat

Beban mati terpusat P(2)

Pd = qd balok anak A-B x ½ L

= 6,13 KN/m1 x ½ 6 m = 18,39 KN

Beban hidup terpusat P(2)

PL = 0,89 KN

Beban terpusat kombinasi

Wu = 1,2 Wdl +1,6 Wll = (1,2 x 18,39)+(1,6 x 0,89) = 23,492 KN

3.12.6 Beban Balok Induk Atap ( portal line b – 1-2-3-4-5-6 )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x (2 + 0,66) = 5,64 KN/m

Berat sendiri balok (40/80) : 0,40 x (0,80 – 0,10) x 24 = 6,72 KN/m

QDL = 12,36 KN/m

b. Akibat beban hidup

Page 33: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

54

Beban guna plat atap : 1,5 x (2 + 0,66) QLL = 3,99 KN/m

c. Akibat beban terpusat

Beban Reaksi (Node 14 + Qu (grid tipe 1)= (8,670 + 6,15) = 14,82 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

Beban Reaksi (Node 8 + Qu (grid tipe 2)= (16,214 + 6,15) = 22,364 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

3.12.7 Beban Balok Induk Atap ( portal line f – 1-3-4-6 )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat atap : 2,6 x (2 x 0,66) = 3,44 KN/m

Berat sendiri balok (40/80) : 0,40 x (0,80 – 0,10) x 24 = 6,72 KN/m

QDL = 10,16 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 1,5 x (2 x 0,66) QLL = 1,98 KN/m

Page 34: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

55

c. Akibat beban terpusat

Beban Reaksi (Node 26 + Qu (grid tipe 1)= (8,670 + 6,15) = 14,82 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

Beban Reaksi (Node 14 + Qu (grid tipe 2)= (16,214 + 6,15) = 21,206 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

3.13 Perhitungan Beban Balok Induk Lantai

3.13.1 Beban Balok Induk Lantai (portal line 1 - a-b-c-d-e-f-g-h-i-j-k-l)

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x 0,66 = 1,61 KN/m

Berat sendiri balok (50/100): 0,50 x (1,00 – 0,10) x 24 = 10,8 KN/m

Berat dinding pas. ½ bata : 2,5 x 12 = 30 KN/m

QDL = 42,41 KN/m

b. Akibat beban hidup

Page 35: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

56

Beban guna plat lantai : 3,83 x 0,66 QLL = 2,53 KN/m

c. Akibat beban terpusat

Beban Reaksi (Node 158 + Qu (grid tipe 1)= (22,315 + 7,7) = 31,355 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

Beban Reaksi (Node 44 + Qu (grid tipe 2)= (23,191 + 7,7) = 32,231 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

3.13.2 Beban Balok Induk Lantai (1 a-b)

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x 2,44 = 5,95 KN/m

Berat sendiri balok (50/100): 0,50 x (1,00 – 0,10) x 24 = 10,8 KN/m

Berat dinding pas. ½ bata : 2,5 x 4 = 10 KN/m

QDL = 26,75 KN/m

b. Akibat beban hidup

Page 36: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

57

Beban guna plat atap : 3,83 x 2,44 QLL = 9,35 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 26,75) + (1,6 . 9,35)

= 47,06 KN/m

3.13.3 Beban Balok Induk Lantai ( portal line 3 – a-b-c-d-e-f-g-h-i-j-k-l )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x (2 x 0,66) = 3,22 KN/m

Berat sendiri balok (50/100): 0,50 x (1,00 – 0,10) x 24 = 10,8 KN/m

Berat dinding pas. ½ bata : 2,5 x 6 = 15 KN/m

QDL = 29,02 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat lantai : 3,83 x (2 x 0,66) QLL = 1,98 KN/m

c. Akibat beban terpusat

Beban Reaksi (Node 2 + Qu (grid tipe 1)= (22,315 + 7,7) = 31,355 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

Beban Reaksi (Node 2 + Qu (grid tipe 2)= (23,191 + 7,7) = 32,231 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

Page 37: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

58

3.13.4 Beban Balok Induk Lantai (3 a-b)

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x (2 x 2,44) = 11,9 KN/m

Berat sendiri balok (50/100): 0,50 x (1,00 – 0,10) x 24 = 10,8 KN/m

Berat dinding pas. ½ bata : 2,5 x 4 = 10 KN/m

QDL = 32,7 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat atap : 3,83 x (2 x 2,44) QLL = 18,69 KN/m

c. Qu = 1,2 QDL + 1,6 QLL

= (1,2 . 32,7) + (1,6 . 18,69)

= 69,14 KN/m

3.13.5 Beban Balok Induk Lantai ( portal line a – 1-2-3-4-5-6 )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x 2 = 4,88 KN/m

Berat sendiri balok (50/100): 0,50 x (1,00 – 0,10) x 24 = 10,8 KN/m

Berat dinding pas ½ bata : 2,5 x 6 = 15 KN/m

QDL = 30,68 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat lantai : 3,83 x 2 QLL = 7,66 KN/m

Page 38: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

59

c. Akibat beban terpusat

Beban mati terpusat P

Pd = qd balok anak A-B x ½ L

= 7,15 KN/m1 x ½ 6 m = 21,45 KN

Beban hidup terpusat P

PL = 4,45 KN

Beban terpusat kombinasi

Wu = 1,2 Wdl +1,6 Wll = (1,2 x 18,39)+(1,6 x 4,45) = 29,188 KN

3.13.6 Beban Balok Induk Lantai ( portal line b – 1-2-3-4-5-6 )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x (2 + 0,66) = 6,49 KN/m

Berat sendiri balok (50/100): 0,50 x (1,00 – 0,10) x 24 = 10,8 KN/m

Berat dinding pas. ½ bata : 2,5 x 6 = 15 KN/m

QDL = 32,29 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat lantai : 3,83 x (2 + 0,66) QLL = 10,19 KN/m

c. Akibat beban terpusat

Beban Reaksi (Node 14 + Qu (grid tipe 1)= (22,315 + 7,7) = 31,355 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

Page 39: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

60

Beban Reaksi (Node 8 + Qu (grid tipe 2)= (23,191 + 7,7) = 32,231 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

3.13.7 Beban Balok Induk Lantai ( portal line f – 1-2-3-4-5-6 )

a. Akibat beban mati

Berat sendiri plat lantai : 3,4 x (2 x 0,66) = 3,22 KN/m

Berat sendiri balok (50/100): 0,50 x (1,00 – 0,10) x 24 = 10,8 KN/m

Berat dinding pas. ½ bata : 2,5 x 6 = 15 KN/m

QDL = 29,02 KN/m

b. Akibat beban hidup

Beban guna plat lantai : 3,83 x (2 x 0,66) QLL = 5,06 KN/m

c. Akibat beban terpusat

Beban Reaksi (Node 26 + Qu (grid tipe 1)= (22,315 + 7,7) = 31,355 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

Page 40: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

61

Beban Reaksi (Node 14 + Qu (grid tipe 1)= (23,191 + 7,7) = 32,231 KN

Beban terpusat selanjutnya ditabelkan......

3.14 Beban Kolom ( portal line 1 a-b-d-f-g-i-j-k-l)

Beban Lantai

a. Akibat beban mati

Berat sendiri kolom : (0,8 x 0,8) x 4 x 24 = 61,44 KN/m

Berat sendiri plat lantai : (12 x 12) x 3,4 = 489,6 KN/m

Berat sendiri balok induk : 0,5 (1,0-0,12) x 24 x 12 = 126,72 KN/m

Berat sendiri balok Grid (25/50): 0,25 x (0,50 – 0,12) x 24= 2,4 KN/m

MDL = 680,16 KN/m

b. Akibat beban hidup

Luas Plat x Qll : (12 x 12) x 3,83 MLL = 551,52 KN/m

c. Pu = 1,2 MDL + 1,6 MLL

Page 41: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

62

= (1,2 . 680,16) + (1,6 . 551,52)

= 1698,62 KN/m

Beban Atap

a. Akibat beban mati

Berat sendiri kolom : (0,8 x 0,8) x 4 x 24 = 61,44 KN/m

Berat sendiri plat atap : (12 x 12) x 2,6 = 374,4 KN/m

Berat sendiri balok induk : 0,5 (1,0-0,1) x 24 x 12 = 129,6 KN/m

Berat sendiri balok Grid (25/50): 0,25 x (0,50 – 0,1) x 24 = 2,4 KN/m

MDL = 567,84 KN/m

b. Akibat beban hidup

Luas Plat x Qll : (12 x 12) x 1,5 MLL = 216 KN/m

c. Pu = 1,2 MDL + 1,6 MLL

= (1,2 . 567,84) + (1,6 . 216)

= 1027 KN/m

3.15 Perhitungan Beban Gempa

a. Berat Lantai 6 (Atap)

Berat pelat : 0.10 x 1860 x 2400 = 357120 kg

Berat balok induk arah x : 0,4 x 0,8 x 62 x 4 x 2400 = 190464 kg

Berat balok induk arah y : 0,4 x 0,8 x 30 x 8 x 2400 = 184320 kg

Berat balok grid atap arah x : 0,5 x 0,25 x 54 x 30 x 2400 = 486000 kg

Berat balok grid atap arah y : 0,5 x 0,25 x 30 x 54 x 2400 = 486000 kg

Berat balok anak atap : 0,2 x 0,3 x 8 x 5 x 2400 = 5760 kg

Page 42: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

63

Berat plafon + penggantung : (7 + 11) x 1860 = 33480 kg

W atap = 1743144 kg

b. Berat Lantai 5

Berat pelat : 0,12 x 1860 x 2400 = 446400 kg

Berat balok induk arah x : 0,5 x 1,0 x 62 x 4 x 2400 = 297600 kg

Berat balok induk arah y : 0,5 x 1,0 x 30 x 8 x 2400 = 288000 kg

Berat balok grid lantai arah x : 0,5 x 0,25 x 54 x 30 x 2400= 486000 kg

Berat balok grid lantai arah y : 0,5 x 0,25 x 30 x 54 x 2400= 486000 kg

Berat balok anak lantai : 0,2 x 0,35 x 8 x 5 x 2400 = 6720 kg

Berat lantai keramik + spesi : 5 + (0,3 x 6) x 1860 = 12648 kg

Berat dinding pas. ½ bata : 0,15 x 4 x 250 x 516 = 77400 kg

Berat kolom : 0,8 x 0,8 x 4 x 63 x 2400 = 387072 kg

W lantai 5 = 2398560 kg

c. Berat Lantai 4

Berat pelat : 0,12 x 1860 x 2400 = 446400 kg

Berat balok induk arah x : 0,5 x 1,0 x 62 x 4 x 2400 = 297600 kg

Berat balok induk arah y : 0,5 x 1,0 x 30 x 8 x 2400 = 288000 kg

Berat balok grid lantai arah x : 0,5 x 0,25 x 54 x 30 x 2400= 486000 kg

Berat balok grid lantai arah y : 0,5 x 0,25 x 30 x 54 x 2400= 486000 kg

Berat balok anak lantai : 0,2 x 0,35 x 8 x 5 x 2400 = 6720 kg

Berat lantai keramik + spesi : 5 + (0,3 x 6) x 1860 = 12648 kg

Page 43: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

64

Berat dinding pas. ½ bata : 0,15 x 4 x 250 x 516 = 77400 kg

Berat kolom : 0,8 x 0,8 x 4 x 63 x 2400 = 387072 kg

W lantai 4 = 2398560 kg

d. Berat Lantai 3

Berat pelat : 0,12 x 1860 x 2400 = 446400 kg

Berat balok induk arah x : 0,5 x 1,0 x 62 x 4 x 2400 = 297600 kg

Berat balok induk arah y : 0,5 x 1,0 x 30 x 8 x 2400 = 288000 kg

Berat balok grid lantai arah x : 0,5 x 0,25 x 54 x 30 x 2400= 486000 kg

Berat balok grid lantai arah y : 0,5 x 0,25 x 30 x 54 x 2400= 486000 kg

Berat balok anak lantai : 0,2 x 0,35 x 8 x 5 x 2400 = 6720 kg

Berat lantai keramik + spesi : 5 + (0,3 x 6) x 1860 = 12648 kg

Berat dinding pas. ½ bata : 0,15 x 4 x 250 x 516 = 77400 kg

Berat kolom : 0,8 x 0,8 x 4 x 63 x 2400 = 387072 kg

W lantai 3 = 2398560 kg

e. Berat Lantai 2

Berat pelat : 0,12 x 1860 x 2400 = 446400 kg

Berat balok induk arah x : 0,5 x 1,0 x 62 x 4 x 2400 = 297600 kg

Berat balok induk arah y : 0,5 x 1,0 x 30 x 8 x 2400 = 288000 kg

Berat balok grid lantai arah x : 0,5 x 0,25 x 54 x 30 x 2400= 486000 kg

Berat balok grid lantai arah y : 0,5 x 0,25 x 30 x 54 x 2400= 486000 kg

Berat balok anak lantai : 0,2 x 0,35 x 8 x 5 x 2400 = 6720 kg

Page 44: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

65

Berat lantai keramik + spesi : 5 + (0,3 x 6) x 1860 = 12648 kg

Berat dinding pas. ½ bata : 0,15 x 4 x 250 x 516 = 77400 kg

Berat kolom : 0,8 x 0,8 x 4 x 63 x 2400 = 387072 kg

W lantai 2 = 2398560 kg

Berat total bangunan (Wtotal)

Wtotal = Watap + Wlantai5 + Wlantai4 + Wlantai3 + Wlantai2

= 1743144 kg + 2398560 kg + 2398560 kg + 2398560 kg + 2398560 kg

= 11337384 kg

Gambar 3.5: Peta Zona Gempa

Waktu Getar Bangunan (T)

Tx = Ty = 0,18 H3/4

H = 20 m

Tx = Ty = 0,18 (20)3/4 = 1,7 dt

Koefisien Gempa Dasar (C)

Page 45: BAB III PERENCANAAN BETON BERTULANG Data Bangunan

66

(Berdasarkan SNI-1726-2002)

Untuk Tx = Ty = 1,7 dt, zona 2 dari jenis tanah keras diperoleh harga C =

0,15

Faktor Keutamaan (I) Dan Faktor Reduksi Gempa (R)

(Berdasarkan SNI-1726-2012)

I = 1,5 (untuk gedung Rumah Sakit)

R = 3,00 (rangka beton bertulang pemikul momen biasa)

Gaya Geser Horizontal Total Akibat Gempa

Vx = Vy = tWR

IC1 = 1133738400,3

5,115,0x

x= 850303,8 kg

Perhitungan Distribusi Gempa Tiap Tingkat

Fi x,y = xV

hiWi

hiWi

n

.

.1

1

Lantai 5 : 01,15972911337384

)2398560(16xF = 41578,44 kg

Tabel 3.4: Perhitungan Gaya Geser Gempa

Tabel Perhitungan Gaya Geser Gempa

Lantai hi

(m) Wi (kg)

hi x wi (kg)

Fi (kg)

Arah y Arah x

∑ Portal

Fi y (kg)

∑ Portal

Fi x (kg)

6(atap) 20 1743144 34862880 226627.24 12 18885.60 6 37771.21

5 16 2398560 38376960 249470.62 11 20789.2 6 41578.44

4 12 2398560 28782720 187102.97 11 15591.9 6 31183.83

3 8 2398560 19188480 124735.31 11 10394.6 6 20789.22

2 4 2398560 9594240 62367.66 11 5197.30 6 10394.61

11337384 130805280