bab iii perancangan dan realisasi...perbandingan harga dengan mikrokontroler yang ada di pasaran. 2....
TRANSCRIPT
35
BAB III
PERANCANGAN dan REALISASI
Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi alat secara
keseluruhan dan terbagi dalam beberapa sub bab sesuai dengan modul-modul yang
terkait dalam realisasi alat. Perancangan yang dimaksud adalah perancangan dalam
bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Secara lengkap, alat yang dirancang dan
direalisasikan dapat dilihat dalam blok diagram pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Blok Diagram Alat
36
Alat yang direalisasikan terdiri dari dua bagian besar yaitu ear tag RFID dan
Portable Control Box. Ear tag RFID berupa RFID tag dengan chip Mifare 1k S50.
Portable Control Box sendiri merupakan sebuah kotak portable yang berfungsi untuk
mengatur semua proses rekam perkembangan data ternak sapi.
Seluruh kerja alat diatur oleh mikrokontroler mulai dari operasi baca tulis
terhadap ear tag RFID melalui RFID reader, menampilkan menu melalui LCD sebagai
antarmuka dengan pengguna, koneksi dengan keypad sebagai masukan, dan juga
berkomunikasi dengan RTC dan MMC.
3.1. Perancangan Perangkat Keras
3.1.1. Ear Tag RFID
Ear tag RFID merupakan salah jenis RFID tag yang berbentuk anting-anting. Ear
tag RFID ini menggunakan chip Mifare 1k S50 yang dapat dibaca dan ditulis dengan
memori sebesar 1 kilobyte. Ear tag RFID ini akan difungsikan sebagai memori
penyimpan data ternak sapi yang akan dipasangkan pada telinga ternak sapi.
Dengan besar memori 1 kilobyte, chip ini sudah memenuhi kebutuhan untuk
menyimpan data ternak. Tersedia 47 blok data yang dapat digunakan dan kebutuhan
blok data hanya sekitar 20 blok data saja. Tabel 3.1 menunjukkan pembagian alokasi
memori ear tag RFID untuk penyimpanan data ternak sapi.
Tabel 3.1. Pembagian Alokasi Penyimpanan Data Pada Memori Ear Tag RFID
Nomor Blok Data Nomor Blok Data 4 Nama peternak 14 Tanggal IB dan hasil 5 Nama sapi 16 Tanggal IB dan hasil 6 Nomor telinga 17 Tanggal IB dan hasil 8 Tanggal lahir 18 Tanggal IB dan hasil 9 Jenis kelamin 20 Tanggal IB dan hasil 10 Berat lahir 21 Tanggal IB dan hasil 12 Induk jantan 22 Tanggal IB dan hasil 13 Induk betina 24 Tanggal IB dan hasil
37
3.1.2. Modul Mikrokontroler
Modul mikrokontroler menggunakan mikrokontroler ARM CORTEX-M0
LPC1114. Pemilihan mikrokontroler ARM CORTEX-M0 LPC1114 pada perancangan
skripsi ini didasarkan pada:
1. Harga yang murah untuk sebuah mikrokontroler. Perbandingan harga dengan
mikrokontroler yang ada di pasaran.
2. Memiliki ukuran yang tergolong kecil. Mendukung untuk perancangan alat
yang dibuat portable, cocok dengan dimensi alat yang dibuat.
3. Memiliki fitur yang sesuai kebutuhan. Fitur-fitur yang sudah dijelaskan pada
bab 2.
4. Memiliki kecepatan tinggi karena dapat berjalan atau bekerja sampai frekuensi
50Mhz.
5. Memiliki memori program sebesar 32 kiloByte. Ruang memori yang cukup
besar untuk menyimpan perangkat lunak.
Untuk perancangan perangkat kerasnya, Gambar 3.2 menunjukkan skematik dari
modul mikrokontroler.
38
123456789
10111213141516171819202122
9-30
Header 22
123456789
10111213141516171819202122
4-31
Header 22
2-11
1-01-11-23-03-12-31-31-4GND1-113-23.3V1-51-6/RXD1-7/TXD3-32-62-00-0/RESET0-1/CLKOUT
2-43-4
1-90-5/SDA RTC0-4/SCL RTC0-32-12-82-70-2/SSEL01-8
1-100-10/SCK00-9/MOSI0/D10-8/MISO0/D02-2
2-102-90-70-63-52-5
0-11
12345678
KEYPAD
Header 8
12345678
MMC
Header 8
5V
GND3.3V
0-1/CLKOUT0-0/RESET
3.3V
0-9/MOSI0/D1
0-8/MISO0/D0
0-10/SCK0
0-2/SSEL0
2-43-4
2-102-90-70-63-52-5
123456789
101112
LCD
Header 12
1K
RLCDRes12-11
1-00-11
5V
1-11-23-03-1
12
34
56
78 3.3v
Header 4X2
12
34
56
78 5v
Header 4X2
3.3V 5V
1K
RBLIGHTRes1
12
34
56
78 ground
Header 4X2
123456
down
Header 6
123456789
10111213
port
Header 13
2-31-31-41-113-21-5
1-6
/RX
D
1-7
/TX
D
3-32-62-00-0/RESET0-1/CLKOUT
1 2 3
6 5 4
swithingSW DIP-3 1
234
rfidddd
Header 4
rxdowntxdown
3.3Vrxrfidrtxrfid
rxrfid
rtxrfid
1-6/RXD1-7/TXD
rxd
ow
n
txdow
n
Gambar 3.2. Skematik Modul Mikrokontroler
Modul mikrokontroler ini sebagai modul utama. Semua koneksi, komunikasi, dan
kerja alat diatur melalui modul ini. Perancangan koneksi pin keluaran dari
mikrokontroler adalah sebagai berikut (Gambar 3.2):
1. Pin 1.6/RXD dan pin 1.7/TXD terhubung dengan pin-pin pada modul RFID
reader. Pin ini akan dipararel dengan programming downloader. Pin ini
diparalel karena hanya disediakan 1 koneksi UART.
39
2. Pin 2.10, 2.9, 0.7, 0.6, 3.5, 2.5, 2.4, 3.4 dikonfigurasikan sebagai inputan
untuk mikrokontroler dan akan dikoneksikan dengan keypad. Koneksi ini
membutuhkan 8 pin.
3. Pin 2.11, 0.11, 1.0, 1.1, 1.2, 3.0, 3.1 dikonfigurasikan sebagai output untuk
mikrokontroler dan akan dikoneksikan dengan LCD. Koneksi dengan LCD ini
membutuhkan 12 pin termasuk untuk catu daya dan ground.
4. Pin 0.5/SDA RTC dan pin 0.4/SCL RTC dikonfigurasikan untuk komunikasi
I2C dengan RTC. Koneksi in membutuhkan 2 pin komunikasi.
5. Pin 0.8/MISO/D0, 0.10/SCK0, 0.9/MOSI/D1, 0.2/SSEL0 dikonfigurasikan
untuk komunikasi SPI dengan MMC. Koneksi dengan MMC membutuhkan 7
pin termasuk catu daya dan ground.
3.1.2.1 Regulator Tegangan
Pada modul mikrokontroler juga terdapat rangkaian catu daya. Catu daya yang
dirancang menghasilkan tegangan 3,3 V dan 5 V. Sumber tegangan berasal dari baterai
dengan besar 9 V. Gambar 3.3 merupakan gambar skematik dari untai catu daya.
12
34
56
78
SUMBERHeader 4X2
IN3
1
OUT 2
ADJ
U1 LM317T9-15V
100pF
C2Cap
100pF
C1Cap
IN1
3
OUT 2
GND
U2 L7805CP9-15V
100pF
C3Cap
100pF
C4Cap
5V
3.3V
330
R1Res1
560
R2Res1
1K
rled
Res2
ledddDiode 1N914
Gambar 3.3. Untai Catu Daya 3,3 V dan 5 V.
40
Catu daya dirancang menghasilkan tegangan 3,3 V karena ARM CORTEX-M0
LPC1114 dan modul RFID reader CR-028 membutuhkan catu daya sebesar 3,3 V.
Gambar 3.4. Untai Adjustable Regulator LM317 [14, h.5]
Dikarenakan LM317 merupakan regulator tegangan 1,2 V-25 V, maka untuk
mendapatkan tegangan keluaran (Vout) sebesar 3,3 V digunakan persamaan 3.1 untuk
mendapatkan perbandingan nilai resistor R1 dan R2 sesuai Gambar 3.4.
+=
1
21R
RVV refout (3.1)
Dengan nilai Vref sebesar 1,25 V dan hasil perhitungan didapat,
+=
1
2125,13,3R
R (3.2)
1
225,125,13,3R
R+= (3.3)
1
2.25,125,13,3R
R=− (3.4)
1
2
25,105,2
R
R= (3.5)
41
Perbandingan nilai R2 dibanding R1 adalah 2,05:1,25. Dalam realisasi alat
digunakan nilai resistor R2 = 560Ω dan R1 = 330Ω. Apabila dikembalikan lagi ke dalam
persamaan 3.1 didapat,
+=
1
21R
RVV refout (3.6)
+=330560
125,1outV (3.7)
( )7,1125,1 +=outV (3.8)
( )7,225,1=outV (3.9)
VV out 375,3= (3.10)
Dari hasil perhitungan didapatkan tegangan keluaran sebesar 3,375 V.
Untuk mendapatkan tegangan 5 V digunakan regulator tegangan 7805. Untai
regulator 5 V yang menggunakan regulator tegangan 7805 ditunjukan Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Untai Regulator 7805 [5, h.21]
3.1.3. RFID Reader
Modul RFID reader yang digunakan adalah CR-028 buatan China. Modul ini
merupakan modul yang tergolong murah dan berdaya rendah. Penggunaan dari modul
ini juga mudah. Untuk berkomunikasi dengan modul mikrokontroler sebagai modul
7805
42
utama, modul RFID reader ini menggunakan protokol komunikasi UART. Secara
keseluruhan ada 4 jalur yang terhubung dengan modul mikrokontroler, 2 jalur data, 1
jalur catu daya, dan 1 jalur ground. Untuk jalur data, koneksi antara kedua modul dapat
dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Koneksi Antar Pin Modul Mikrokontroler dan Modul RFID
Reader
Pin RFID Reader Pin Mikrokontroler TXD 1.6/RXD RXD 1.7/TXD
Untuk catu daya, modul ini membutuhkan tegangan sebesar 3,3 V yang didapat
dari regulator tegangan 3,3V yang ada pada modul mikrokontroler.
3.1.4. Liquid Cyrstal Display (LCD)
Modul LCD yang digunakan adalah LCD karakter 20 kolom x 4 baris. LCD ini
memiliki pin keluaran sebanyak 16 pin, tetapi pada perancangan ini hanya 12 pin yang
digunakan. 12 pin yang terkoneksi dengan modul mikrokontroler sudah termasuk
dengan koneksi tegangan 5V (pin 2), ground (pin 1), dan LED backlight (pin 15 dan
16). 7 pin yang langsung terkoneksi dengan pin-pin pada mikrokontroler dapat dilihat
pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Konfigurasi Pin Modul LCD dengan Pin Modul Mikrokontroler
Pin LCD Pin Mikrokontroler RS PIO 2-11
R/W PIO 0-11 E PIO 1-0
Data 4 PIO 1-1 Data 5 PIO 1-2 Data 6 PIO 3-0 Data 7 PIO 3-1
43
Pin RS adalah pin Register Select, utnuk memilih jenis data yang dikirm ke LCD.
Ada 2 kondisi:
• RS=0, data yang akan dikirim adalah perintah untuk pengaturan kerja LCD.
• RS=1, data yang dikirim adalah kode ASCII yang akan ditampilkan pada
LCD atau yang dikirim oleh modul mikrokontroler.
Pin E merupakan pin isyarat sinkronisasi, saat nilai pin E berubah dari ‘1’ menjadi
‘0’, maka data pada pin Data 4–data 7 diterima oleh LCD. Sedangkan untuk mengambil
data, pin E harus berubah menjadi ‘1’ dan data harus diambil sebelum pin E di-nol-kan
lagi.
Tabel 3.4. Register Selection LCD [9, h.7]
Tabel 3.4 menjelaskan hubungan antara pin RS, R/W dan operasi yang dikerjaan.
• Saat RS = 0 dan R/W =0, LCD mengerjakan operasi internal.
• Saat RS = 0 dan R/W =1, maka D7 akan menunjukkan Busy Flag atau jika
D7 = 1, maka LCD sedang menjalankan operasi internal sehingga pada
kondisi ini tidak dapat melakukan perintah dari luar.
• Saat RS = 1 dan R/W =0, dikerjakan proses penulisan data ke DDRAM
atau CGRAM.
• Saat RS = 1 dan R/W =1, dilakukan proses pembacaan dari DDRAM atau
CGRAM.
44
3.1.5. Keypad
Modul keypad yang digunakan adalah modul keypad jenis membran dengan
ukuran 4 kolom x 4 baris. Bentuk fisik dari keypad 4x4 ditunjukkan oleh Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Keypad 4x4
Perancangan untuk modul ini menggunakan scanning keypad. Scanning dilakukan
dengan mengkonfigurasikan pin-pin dari keypad menjadi masukan dan keluaran untuk
mikrokontroler. Ditentukan pin-pin yang dikonfigurasikan sebagai keluaran,
dihubungkan dengan pin yang terhubung dengan 4 baris pada keypad dan pin-pin yang
dikonfigurasikan sebagai masukan dihubungkan dengan pin yang terhubung dengan 4
kolom pada keypad. Konfigurasi koneksi antar pin ditunjukkan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Konfigurasi Pin Keypad
Pin Keypad (tampak depan) Pin Mikrokontroler Fungsi Pin Mikrokontroler Pin 1 PIO 2-10 output Pin 2 PIO 2-9 output Pin 3 PIO 0-7 output Pin 4 PIO 0-6 output Pin 5 PIO 3-5 input Pin 6 PIO 2-5 input Pin 7 PIO 2-4 input Pin 8 PIO 3-4 input
45
3.1.6. Real-Time Clock (RTC)
Perancangan untuk modul Real-Time Clock (RTC) menggunakan IC RTC
DS1307 (Gambar 3.8).
Gambar 3.7. Pin Out DS 1307 [3, h.1]
(a)
46
12
Y1XTAL
BT1Battery
0-4/SCL RTC0-5/SDA RTC
5V
5V5V
1K
R4Res1
1K
R5Res1
X11
X22
VBAT 3
GND4
SDA5 SCL6
SQW/OUT 7
VCC 8U3
DS1307
(b)
Gambar 3.8. (a) Untai Modul RTC [3, h.2]; (b) Skematik Untai Modul RTC.
Pin X1 dan X2 (Gambar 3.9a) adalah pin yang terhubung dengan Kristal
eksternal. Kristal ini merupakan pembangkit sinyal untuk mendukung kerja DS 1307.
Nilai Kristal yang digunakan adalah 32,768 kHz.
Pin Vbat adalah pin yang terhubung dengan baterai yang berfungsi sebagai catu
daya cadangan apabila catu daya utama IC DS1307 (VCC, pin 8) mati. Ketika catu
daya mati, baterai ini akan tetap menjaga IC DS1307 bekerja.
Pin SDA dan SCL ini adalah pin yang dihubungkan dengan mikrokontroler
sebagai jalur data dan jalur clock. Komunikasi antara 2 IC ini menggunakan 2 kabel (2
wire biderictional ). Untuk pin SDA DS1307 terhubung dengan pin PIO 0-5/SDA dan
untuk pin SCL DS1307 akan terhubung dengan pin PIO 0-4/SCL pada mikrokontroler.
47
3.1.7. Multi Media Card (MMC)
Gambar 3.9. Pin Out MMC
Komunikasi yang digunakan antara modul MMC dan mikrokontroler adalah SPI.
MMC dan mikrokontroler dihubungkan dengan 4 kabel dan konfigurasi pin-pin yang
berhubungan dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Konfigurasi Koneksi Pin MMC dan Mikrokontroler
Pin Keypad (tampak depan) Pin Mikrokontroler Pin 1 CS PIO 0-2/SSEL0
Pin 2 MOSI PIO 0-9/MOSI0 Pin 5 SCK PIO 0-10/SCK0
Pin 7 MISO PIO 0-8/MISO0
Modul ini membutuhkan tegangan 3,3 V agar dapat bekerja dengan baik.
Tegangan 3,3 V didapat dari regulator 3,3V pada modul mikrokontroler.
3.1 Perancangan Perangkat Lunak
3.2.1. Prosedur Baca dan Tulis
Perancangan perangkat lunak diutamakan pada perancangan proses baca tulis
terhadap ear tag RFID. untuk dapat melakukan baca tulis pada ear tag RFID, ada
beberapa prosedur yang harus dijalankan. Prosedur ini tergantung dengan jenis modul
RFID reader yang akan melakukan proses baca tulis. CR-028 sebagai modul RFID
48
reader yang digunakan dalam perancangan ini, memiliki beberapa prosedur sebelum
melakukan proses baca tulis ear tag RFID seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 2.
Untuk dapat melakukan proses baca tulis, modul RFID reader akan dikontrol
kerjanya oleh mikrokontroler. Ada beberapa function code untuk mengatur kerja dari
RFID reader (Tabel. 3.7)
Tabel 3.7. Function Code
Bentuk Data (2 byte dengan high byte terlebih dahulu) Keterangan 01 01 Set baud rate 01 04 Baca device 02 01 Request tipe ear tag RFID 02 02 Mifare anti collision 02 03 Pilih ear tag RFID 02 07 Mifare autentikasi 2 02 08 Mifare read 02 09 Mifare write
Pertama yang harus dilakukan adalah melakukan koneksi agar dapat
berkomunikasi. Dalam Pengaturan komunikasi salah satunya adalah pengaturan baud
rate. Baud rate yang digunakan adalah 19200 bps.
Tabel 3.8. Format Data Set Baud Rate
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE DATA XOR AA BB 06 00 00 00 01 01 03 XOR
Kolom DATA berisi data 03 karena kode untuk baud rate 19200 pada CR-028
adalah 03. Setelah data baud rate dikirim, maka akan mendapat balasan dengan format
data sperti pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Format Data Respon Set Baud Rate
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE STATUS DATA XOR AA BB 06 00 00 00 01 01 00 - XOR
49
Dalam format data balasan terdapat byte STATUS. STATUS ini menunjukan
keberhasilan dalam pengirim data dan pengiriman perintah. Apabila bernilai ‘00’ proses
pengiriman data dan perintah berhasil dan apabila bernilai selain ‘00’, berarti gagal.
Setelah proses koneksi antara mikrokontroler dan modul RFID reader berhasil,
maka dapat dilakukan proses selanjutnya seperti proses baca tulis terhadap ear tag
RFID. Proses baca dan tulis dari ear tag RFID dapat dijelaskan melalui diagram alir
pada Gambar 3.10 dan pseudocode berikut.
Gambar 3.10. Diagram Alir Proses Baca dan Tulis
50
Pseudocode untuk diagram alir pada Gambar 3.10 adalah :
1. Kirim fungsi untuk memeriksa tag.
2. Cek status balasan apakah berhasil mengirim fungsi untuk memeriksa tag atau
tidak.
3. Jika gagal, maka akan kembali mengulang mengirim fungsi memeriksa tag.
Apabila berhasil, maka dilanjutkan mengirim fungsi request serial number atau
ID.
4. Kirim fungsi untuk request serial number.
5. Cek status balasan apakah berhasil mengirim fungsi untuk request serial number
atau tidak.
6. Jika gagal, maka akan kembali mengulang mengirim fungsi memeriksa tag.
Apabila berhasil, maka dilanjutkan mengirim fungsi memilih tag.
7. Kirim fungsi untuk memilih tag.
8. Cek status balasan apakah berhasil mengirim fungsi untuk memilih tag atau
tidak.
9. Jika gagal, maka akan kembali mengulang mengirim fungsi memeriksa tag.
Apabila berhasil, maka dilanjutkan mengirim fungsi autentikasi 2.
10. Kirim fungsi untuk autentikasi 2.
11. Cek status balasan apakah berhasil mengirim fungsi untuk autentikasi 2 atau
tidak.
12. Jika gagal, maka akan kembali mengulang mengirim fungsi memeriksa tag.
Apabila berhasil, maka dilanjutkan proses baca tulis.
51
… …
Kirim fungsi memeriksa tag; if (berhasil) Kirim fungsi request serial number; If (berhasil) Kirim fungsi memilih tag; If (berhasil) Kirim fungsi auntentikasi 2; If (berhasil) Proses baca atau tulis; If (berhasil) Selesai; else
Ulangi kirim fungsi memeriksa tag;
else Ulangi kirim fungsi memeriksa tag;
else Ulangi kirim fungsi memeriksa tag; else Ulangi fungsi memeriksa tag; else Ulangi fungsi memeriksa tag; … …
3.2.1.1 Memeriksa Tipe Ear Tag RFID
Proses baca tulis diawali dengan memeriksa tipe ear tag RFID (Gambar 3.10).
Untuk mendapatkan tipe ear tag RFID, RFID reader mengirimkan data (Tabel 3.10)
melalui serial seperti pada pseudocode diatas.
Tabel 3.10. Format Data Periksa Ear Tag RFID
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE DATA XOR AA BB 06 00 00 00 01 02 52 XOR
52
Format data balasannya (Tabel 3.11).
Tabel 3.11. Format Data Respon Periksa Ear Tag RFID
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE STATUS DATA XOR AA BB 08 00 00 00 01 02 00 04 00 XOR
Dalam format data balasan isi dari DATA adalah 04 00, ini menunjukan bahwa
tipe ear tag RFID yang sedang dideteksi adalah Mifare 1k (S50). Pada dalam kolom
STATUS bernilai ‘0’ menunjukkan bahwa proses pengiriman data dan perintah
berhasil.
3.2.1.2 Request Serial Number atau ID
Setelah melakukan pemeriksaan tipe ear tag RFID, langkah selanjutnya
melakukan permintaan serial number dari ear tag RFID dengan format data (Tabel
3.12):
Tabel 3.12. Format Data Mifare Anti Collision
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE DATA XOR AA BB 05 00 00 00 02 02 - XOR
Balasannya akan berisi DATA yang menunjukkan serial number atau ID dari ear
ear tag RFID RFID (Tabel 3.13).
Tabel 3.13. Format Data Respon Mifare Anti Collision
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE STATUS DATA XOR
AA BB 0A 00 00 00 02 02 00 46 FF A6
B8 XOR
melihat dari Tabel 3.13 didapat hasil Request Serial Number adalah 46 FF A6 B8.
Sehingga ear tag RFID yang dibaca memiliki ID 46 FF A6 B8.
53
3.2.1.3 Memilih Ear tag RFID
Proses selanjutnya adalah memilih ear tag RFID yang akan dibaca atau ditulis.
Sebagai contoh ear tag RFID yang akan ditulis memiliki serial number 46 FF A6 B8
(Tabel 3.14) dan balasannya dapat dilihat pada Tabel 3.15.
Tabel 3.14. Format Data Memilih Ear tag RFID
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE DATA XOR AA BB 09 00 00 00 03 02 46 FF A6 B8 XOR
Tabel 3.15. Format Data Respon Memilih Ear tag RFID
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE STATUS DATA XOR AA BB 07 00 00 00 03 02 00 08 XOR
3.2.1.4 Mifare Autentikasi 2
Prosedur terakhir sebelum melakukan proses baca dan tulis adalah Mifare
Autentikasi 2. Proses ini berfungsi untuk pengenalan key pada ear tag RFID.
Tabel 3.16. Format Data Mifare Autentikasi 2
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE DATA XOR AA BB 0D 00 00 00 07 02 60 04 FF FF FF FF FF FF XOR
Sebagai contoh digunakan key A dengan kode data 60 dan akan melakukan proses
baca atau tulis pada block 4 dengan kode data 04 (Tabel 3.16). Apabila berhasil maka
akan mendapat balasan seperti pada Tabel 3.17.
Tabel 3.17. Format Data Respon Mifare Autentikasi 2
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE STATUS DATA XOR AA BB 06 00 00 00 07 02 00 - XOR
54
3.2.1.5 Baca Ear tag RFID
Tahap akhir, apabila akan melakukan pembacaan pada ear tag RFID maka format
data yang dikirimkan terlihat pada Tabel 3.18 dan apabila berhasil akan mendapat
balasan seprti Tabel 3.19 dengan data yang ditunjukkan pada kolom DATA.
Tabel 3.18. Format Data mifare Read
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE DATA XOR AA BB 05 00 00 00 08 02 04 XOR
Tabel 3.19. Format Data Respon Mifare Read
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE STATUS DATA XOR AA BB 16 00 00 00 08 02 00 data XOR
3.2.1.6 Tulis Ear tag RFID
Jika akan melakukan penulisan data format datanya seperti pada Tabel 3.20
dengan isi dari kolom DATA adalah data yang akan dikirim ke dalam ear tag RFID,
dan apabila proses tulis berhasil maka akan mendapat balasan yang menunjukkan proses
berhasil (Tabel 3.21).
Tabel 3.20. Format Data Mifare Write
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE DATA XOR AA BB 16 00 00 00 09 02 data XOR
Tabel 3.21. Format Data Respon Mifare Write
HEAD LENGTH NODE ID FUNC. CODE STATUS DATA XOR AA BB 06 00 00 00 09 02 00 - XOR
55
3.2.2. Antarmuka Visual
Perancangan antarmuka dengan pengguna menggunakan tampilan berupa menu
pada halaman awal. Pada menu awal terdapat 4 menu yaitu:
1. Terhubung ear tag RFID.
2. Inseminasi Buatan
3. Baca data dari MMC
4. Baca data logger.
Diagram alir dari tampilan menu ditunjukkan Gambar 3.11.
mulai
Tampilkan menu
Pilih 1? Ada tag?
Baca,tampilkan,
dan edit data
ternak dari tag
Pilih 2?
Pilih 3?
Menu IB
Tampilkan data
ternak dari MMC
ya
ya
ya
ya
tidak
Pilih 4?Tampilkan data
logger
ya
Tekan
kembali?
Tekan
kembali?
Tekan
kembali?
Tekan
kembali?
tidak
tidak
tidak
ya
ya
ya
ya
Gambar 3.11. Diagram Alir Menu
56
Penjelasan diagram alir pada gambar 3.11 akan dibahas dalam sub bab berikut.
3.2.2.1. Baca, Tampilkan, dan Edit Data Ternak dari Ear Tag RFID.
Proses baca, tampilkan, dan edit data ternak dapat dijelaskan melalui pseudocode
berikut.
… case '1':
while (ambil masukan keypad) ;
tampilkan "dekatkan Ear Tag"; while (1) if (ada tag) Tulis data logger; Baca ear tag RFID; Masuk menu edit; clear(); break; if (ada masukan keypad == 'C') break;
break;
…
Setelah pemilihan menu pertama, maka akan diminta untuk mendekatkan ear tag
RFID. setelah terdeteksi, maka akan melakukan pencatatan ke data logger dilanjutkan
menampilkan data hasil pembacaan dari ear tag RFID. Proses selanjutnya adalah edit
data.
57
3.2.2.2. Proses Penambahan Data IB
Menu kedua adalah menu untuk penambahan data mengenai kegiatan IB. menu IB
ini akan dijelaskan melalui pseudocode berikut.
… void m enu_ib()
while (tunggu masukan keypad) ; tampilkan "Ins. Buatan "); tampilkan "1.Penyuntikan "; tampilkan "2.Hamil "; tampilkan "3.Gagal "; while (1) key = get_keypad();
… if (masukan keypad == 'C') return; if(masukan keypad selain 1-3) tampilkan "Dekatkan Ear Tag"; while (1) if (masukan keypad == 'C') return; if (ada kartu) … switch (key) case '1': tulis suntik ke mmc dan tag; break; case '2': tulis hamil ke mmc dan tag; break; case '3': tulis gagal ke mmc dan tag; break; case 'C': return; …
…
…
… …