bab iii pemodelan sistem 3.1 tempat dan waktu …

14
Laporan Tugas Akhir BAB III STT Telematika Telkom Purwokerto 24 D311050 BAB III PEMODELAN SISTEM 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENGAMBILAN DATA Pada penulisan Tugas Akhir ini, data yang dirancang diambil dari PT. Telkom Akses Yogyakarta melalui survey microdemand untuk mengetahui jumlah homepass, alamat homepass dan keterangan lain yang diperlukan di wilayah Tambak Bayan, Gowok, Banguntapan, Laksada Adi Sucipto Babarsari, Yogyakarta. Waktu pengambilan data dilakukan mulai dari tanggal 03 Februari sampai dengan 25 April 2014. 3.2 ALAT DAN BAHAN PERANCANGAN Alat dan bahan yang digunakan untuk pengumpulan data dan perancangan yaitu: 1. Alat tulis, perlengkapan alat tulis ini digunakan untuk melakukan survey homepass di lapangan. Alat tulis ini digunakan untuk mencatat keterangan-keterangan setiap homepass yang ditemukan di lapangan. 2. Data homepass hasil survey microdemand. 3. Laptop dengan sistem operasi Windows 7 yang dapat terkoneksi dengan internet. 4. Aplikasi google earth, digunakan untuk meng-input data hasil survey microdemand. 5. Aplikasi KMLCSV converter digunakan untuk mengkonversi hasil input-an google earth dari KML ke dalam bentuk CSV. 6. Aplikasi Microsoft Excel yang digunakan untuk pengolahan data yang telah dikonversi menggunakan KMLCSV. 3.3 FLOWCHART PERANCANGAN Proses pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu dimulai dengan melakukan survey microdemand di wilayah yang diperoleh dari PT. Telkom Akses Yogyakarta. Setelah penentuan lokasi diperoleh maka langkah berikutnya yaitu melakukan survey microdemand. Pengumpulan data ini yaitu berupa survey di lapangan. Target jumlah hasil survey pada survey ini tidak dapat dibatasi karena jumlah homepass di lapangan

Upload: others

Post on 15-Feb-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto 24 D311050

BAB III

PEMODELAN SISTEM

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENGAMBILAN DATA

Pada penulisan Tugas Akhir ini, data yang dirancang diambil dari PT. Telkom

Akses Yogyakarta melalui survey microdemand untuk mengetahui jumlah homepass,

alamat homepass dan keterangan lain yang diperlukan di wilayah Tambak Bayan,

Gowok, Banguntapan, Laksada Adi Sucipto Babarsari, Yogyakarta. Waktu

pengambilan data dilakukan mulai dari tanggal 03 Februari sampai dengan 25 April

2014.

3.2 ALAT DAN BAHAN PERANCANGAN

Alat dan bahan yang digunakan untuk pengumpulan data dan perancangan yaitu:

1. Alat tulis, perlengkapan alat tulis ini digunakan untuk melakukan survey homepass

di lapangan. Alat tulis ini digunakan untuk mencatat keterangan-keterangan setiap

homepass yang ditemukan di lapangan.

2. Data homepass hasil survey microdemand.

3. Laptop dengan sistem operasi Windows 7 yang dapat terkoneksi dengan internet.

4. Aplikasi google earth, digunakan untuk meng-input data hasil survey

microdemand.

5. Aplikasi KMLCSV converter digunakan untuk mengkonversi hasil input-an google

earth dari KML ke dalam bentuk CSV.

6. Aplikasi Microsoft Excel yang digunakan untuk pengolahan data yang telah

dikonversi menggunakan KMLCSV.

3.3 FLOWCHART PERANCANGAN

Proses pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu dimulai dengan melakukan survey

microdemand di wilayah yang diperoleh dari PT. Telkom Akses Yogyakarta. Setelah

penentuan lokasi diperoleh maka langkah berikutnya yaitu melakukan survey

microdemand. Pengumpulan data ini yaitu berupa survey di lapangan. Target jumlah

hasil survey pada survey ini tidak dapat dibatasi karena jumlah homepass di lapangan

25

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

tidak dapat diprediksi. Pada penulisan Tugas Akhir ini homepass yang dirancang yaitu

3689 homepass.

Data hasil input-an google earth dikonversikan ke dalam bentuk excel .xls

dengan menggunakan software KMLCSV converter. Pengkonversian ini bertujuan

untuk mengetahui ada berapa homepass yang telah di-input dalam google earth dan

mengetahui jumlah homepass yang akan dirancang. Pengerjaan berikutnya yaitu

perancangan jaringan Fiber To The Home (FTTH) sesuai dengan kebutuhan perangkat

terhadap jumlah homepass. Tahap perancangan yaitu penentuan kabel feeder, ODC,

distribusi, kebutuhan ODP dan penarikan kabel drop. Setelah perancangan, tahapan

berikutnya yaitu melakukan perhitungan link budget dari jaringan yang telah selesai

di-design. Setelah diketahui nilai link budget tahapan berikutnya yaitu menentukan

kebutuhan Bill of Quantity (BoQ).

Proses pengerjaan Tugas Akhir secara berurut dapat dilihat pada gambar

diagram alir 3.1.

Menentukan lokasi survey homepass dan

jumlah homepass

Mulai

Input hasil survey homepass menggunakan

google earth dan KML CSV converter

sebagai converter

Menghitung parameter Link Budget

Selesai

Pembuatan tabel BoQ

Survey homepass

Perancangan FTTH

Gambar 3.1 Diagram alir pengerjaan Tugas Akhir

26

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

3.4 DATA HASIL PENELITIAN

Data hasil survey microdemand pada penulisan Tugas Akhir ini jumlah

homepass yang di-design yaitu 3689 homepass yang terdiri dari 4 boundary. Dimana

setiap boundary memiliki jumlah homepass yang berbeda-beda. Data hasil survey ini

diperoleh dengan survey dilapangan yaitu di wilayah Tambak Bayan, Gowok,

Banguntapan, Adi Sucipto Babarsari, Yogyakarta yang ditentukan oleh PT. Telkom

Akses Yogyakarta. Jumlah homepass dari setiap boundary yaitu:

1. Boundary 1 = 144 homepass

2. Boundary 2 = 1383 homepass

3. Boundary 3 = 492 homepass

4. Boundary 4 = 1670 homepass

Pada perancangan Tugas Akhir ini, boundary yang dirancang dengan konfigurasi

one stage dan two stage yaitu boundary dengan jumlah homepass 144.

3.5 PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA

1. On site survey

On site survey merupakan pelaksanaan survey yang dilakukan di lapangan

atau outdoor. On site survey merupakan pelaksanaan survey microdemand yaitu

dengan melakukan survey homepass di lapangan di wilayah Tambak Bayan,

Gowok, Banguntapan, Adi Sucipto Babarsari, Yogyakarta.

Wilayah yang telah ditentukan harus di-survey secara keseluruhan dan

pencatatan keterangan dari setiap homepass harus jelas. Pelaksanaan survey

homepass ini selain mencatat keterangan bangunan juga menggambar lokasi setiap

homepass pada printout map wilayah survey.

Target dari survey on site ini yaitu jumlah homepass, alamat homepass, kriteria

homepass atau spesifikasi homepass. Spesifikasi homepass yaitu berupa tipe

bangunan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT. Telkom Akses.

Penggunaan layanan Telkom yaitu apakah bangunan hasil survey menggunakan

telepon dan menggunakan layanan TV kabel Telkom atau menggunakan TV kabel

dari layanan selain PT. Telkom . Keterangan hasil survey atas kondisi bangunan

yaitu apakah bangunan tersebut dihuni atau tidak. Untuk penentuan kriteria

homepass yang di-survey dapat menyesuaikan aturan yang ditentukan dari PT.

27

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

Telkom Akses Yogyakarta. Kriteria bangunan untuk keterangan hasil survey dapat

dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Karakteristik tipe homepass[11]

No. Jenis

Bangunan Spesifikasi

Tipe

R1 R2 R3

1 Perumaha

n

Ukuran >500 m2 200-500 m

2 < 200 m

2

Fasilitas Ada Tidak Tidak

Petugas

Keamanan

Ada Ada Tidak

Wealth Tinggi Sedang Rendah

Kendaraan Many cars Car Motorbike

Architect Bagus Sedang Biasa

2

Residentia

l and

Office

Jumlah Lantai >10 lantai 5-10 lantai < 5 lantai

Jumlah Tenant >40 20-40 < 20

Jumlah Security >15 5-15 < 5

Parkir Mobil >100 20-100 < 20

Lokasi Strategis Tinggi Sedang Rendah

3 Shopping

Mall

Jumlah Tenants >250 tenants 100-250

tenants

< 100

tenants

Jumlah Lantai >5 2-5 < 2

Security >15 5-15 < 15

Parkir Mobil >100 20-100 < 20

Lokasi strategis Tinggi Sedang Biasa

4 Ruko

Jumlah unit >20 unit 10-20 unit < 10 unit

Lokasi Strategis Tinggi Sedang Rendah

Jenis Bangunan Bagus Sedang Biasa

5

Gedung

Pemerinta

h

Ukuran >5000 m2 2500-5000 m

2 <2500 m

2

Security >15 5-15 < 5

Parkir Mobil >100 20-100 < 20

Level Nasional Regional Lokal

6 School/ca

mpus

Ukuran >2500 m2 1000-2500 m

2 < 1000

m2

Reputation Famous Semi Famous Not

famous

Number of

student

>1000 250-1000 < 250

7 Hotel Jumlah lantai >10 lantai 5-10 lantai < 5 lantai

Jumlah rooms >100 20-100 < 20

Security >15 5-15 < 5

Parkir mobil >100 20-100 < 20

Lokasi Strategis Tinggi Sedang Biasa

8 Usaha

Kecil dan

Menengah

Ukuran Usaha Besar Sedang Kecil

Luas Bangunan Besar Sedang Kecil

Jenis Bangunan Bagus Sedang Biasa

28

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

Tabel 3.1 Karakteristik tipe homepass[lanjutan, 9]

No. Jenis

Bangunan Spesifikasi

Tipe

R1 R2 R3

9 Lain-lain Ukuran Besar Sedang Kecil

(Rumah

Ibadah,

Rumah

Sakit,gedu

ng

pertemuan

dan

lapangan)

Lokasi Strategis Tinggi Sedang Rendah

Profil Tinggi Sedang Rendah

10 Kost/Rum

ah Petak

Jumlah ruangan >30 10-30 < 10

Parkir Mobil >20 10-20 < 10

Kemudahan

Akses

Mudah Sedang Sulit

Security >5 2-5 < 2

Profil Tinggi Sedang Rendah

Jenis Bangunan Bagus Sedang Biasa

2. On desk survey

On desk survey merupakan kegitan pengolahan data. Pada penulisan Tugas

Akhir ini untuk aktivitas on desk yaitu pengolahan data berupa input data hasil

survey microdemand dengan menggunkan google earth. Data hasil survey yaitu

berupa homepass dan keterangannya di-input menggunakan google earth sebagai

pemetaan atau maping. Data yang di-input mengikuti data hasil survey homepass.

Penamaan pada mapping google earth yaitu berupa R1-A-X-H1, R2-A-0-H2, R3-

C-0-H3.

R1/ R2/ R3 merupakan penamaan untuk menunjukkan keterangan tipe bangunan.

C merupakan penamaan menunjukkan bangunan tersebut dilalui jalur kabel

tembaga.

A merupakan penamaan menunjukkan apakah bangunan tersebut dilalui jalur optic.

0 merupakan penamaan menunjukkan bangunan tersebut menggunakan telepon.

X merupakan penamaan menunjukkan apakah bangunan tersebut tidak

menggunakan telepon.

H1/ H2/ H3 menunjukkan harga rumah menyesuaikan dengan tipe rumah.

29

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

Untuk urutan penamaan yaitu dimulai dari tipe bangunan, dilalui jalur optic atau

tembaga, menggunakan telepon atau tidak dan harga bangunan tersbut.

Sedangkan untuk alamat, keterangan huni atau tidak huni, langganan TV kabel

Telkom atau TV kabel lain ditulis diketerangan ketika input.

3. Input menggunakan google earth

Peng-input-an data homepass hasil survey menggunakan google earth,

diawali dengan mencari lokasi atau wilayah yang akan di-input di google earth.

Untuk pencarian lokasi ini PC harus terhubung dengan internet. Setelah lokasi yang

akan di-input ditemukan, kemudian menyesuaikan peta pada google earth dengan

boundary atau peta hasil survey. Peta hasil survey adalah sama adalah sesuai

dengan google earth, karena boundary/peta survey merupakan hasil printout map

itu sendiri. Yang dibutuhkan untuk input homepass adalah ketelitian ketika

menentukan dan menyesuaikan boundary survey dengan hasil pencarian pada

google earth. Kemudian meng-input data menyesuaikan dengan hasil survey,

peletakan homepass beserta keterangan yang tertera pada hasil survey. Bentukan

hasil survey dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Hasil survey

No. Alamat R1 R2 R3 Huni Telkom Tv Kabel

1 Jl. Saturan Raya √ √ √ −

2 Jl. Saturan Raya √ √ − −

3 Jl. Saturan Raya √ √ √ −

Proses input data hasil survey menggunakan google earth:

a. Mengakses lokasi hasil survey microdemand dengan menggunakan PC yang

terhubung dengan jaringan internet.

b. Pencarian lokasi yang akan diakses dengan menggunakan aplikasi google earth

pada kolom search seperti pada gambar 3.2.

30

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

Gambar 3.2 Pencarian lokasi

c. Setelah lokasi yang dicari muncul, kemudian dilanjutkan dengan menyesuaikan

gambar boundary dengan lokasi yang ada pada google earth.

d. Langkah selanjutnya adalah melakukan input data, yaitu dimulai dengan

membuat folder dengan nama lokasi yang akan di-input, dimana dalam folder

lokasi tersebut dibuat folder sesuai jenis rumah, yaitu folder R1, R2 dan R3.

Pembuatan folder ini dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Pembuatan folder

e. Proses input data disesuaikan dengan tipe rumah, bila tipe rumah yang di-input

adalah R1 maka input-an tersebut dimasukkan kedalam folder R1, bila tipe

rumah yang di-input adalah R2 maka input-an tersebut dimasukkan kedalam

31

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

folder R2 dan bila tipe rumah yang di-input adalah R3 maka input-an tersebut

dimasukkan kedalam folder R3. Proses input data dapat dilihat pada gambar

3.4, 3.5 dan 3.6.

Gambar 3.4 Proses input homepass tipe R1 pada google earth

Gambar 3.5 Proses input homepass tipe R2 pada google earth

Gambar 3.6 Proses input homepass tipe R3 pada google earth

32

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

f. Pengkonversian data pada KMLCSV converter dapat dilakukan dengan cara

melakukan penyimpanan data yang sudah di-input sebelumnya dalam format

KML. Penyimpanan data dalam format KML dapat dilihat pada gambar 3.7 dan

3.8.

Gambar 3.7 Pengkonversian menggunakan KMLCSV converter.

Gambar 3.8 Penyimpan file

g. Pengkonversian data kedalam bentuk excel yaitu dengan menggunakan menu

configure pada aplikasi KMLCSV, maka akan muncul tampilan untuk

pemilihan file yang akan dikonversi. Untuk mengakses folder tempat

penyimpan file yang akan dikonversi yaitu dengan menggunakan menu browser

pada bagian file management dan untuk pemilihan file yang akan dikonversi

33

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

yaitu dengan menggunakan browser pada bagian launcher. Pengkonversian file

dapat dilihat pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Konversi file

h. Pada kolom watched folder akan muncul file yang telah dipilih sebelumnya.

File yang dikonversi disimpan dalam bentuk excel dengan menggunakan menu

create file. Pengkonversian file ini dapat dilihat pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Konversi file ke dalam excel

4. Perancangan

Perancangan menggunakan google earth diantaranya yaitu penempatan

perangkat-perangkat jaringan Fiber To The Home (FTTH), diantaranya Optical

Distribution Cabinet (ODC), Optical Distribution Point (ODP), kabel feeder, kabel

distribusi dan kabel drop. Pada perancangan ini penempatan perangkat disesuaikan

34

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

dengan kondisi homepass pada boundary. Yang perlu diperhatikan yaitu

penempatan Optical Distribution Cabinet (ODC), Optical Distribution Point

(ODP), jarak antara kedua perangkat ini yang ideal yaitu sejauh 2 km.

Kedua perangkat ini dihubungkan oleh kabel distribusi, dengan kata lain

panjang ideal kabel distribusi adalah 2 km. Kemudian jarak Optical Distribution

Point (ODP) dengan Optical Distribution Point (ODP) yang ideal yaitu sejauh 45

meter, sedangkan untuk jarak Optical Distribution Point (ODP) ke pelanggan yang

ideal yaitu 100 meter. Pengadaan perangkat pada jaringan Fiber To The Home

(FTTH) harus diperhitungkan untuk mengetahui kebutuhan minimal perangkat

yang harus disediakan untuk pembangunan jaringan nantinya.

Perancangan pada Tugas Akhir ini, penempatan STO sesuai dengan data dari

PT. Telkom Akses Yogyakarta. Penarikan kabel feeder sesuai dengan perancangan

yang dibuat. Penarikan kabel feeder menuju Optical Distribution Cabinet (ODC)

dapat dilihat pada gambar 3.11. Kabel feeder yang dibutuhkan untuk menyambung

STO dengan Optical Distribution Cabinet (ODC) yaitu 1,33 km.

Gambar 3.11 Penarikan kabel feeder.

Pada penulisan Tugas Akhir ini perancangan menggunakan tiga konfigurasi

yaitu 1:32, 1:4-1:8 dan 1:2-1:16. Konfigurasi ini digunakan untuk mengetahui

kebutuhan minimal perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan jaringan Fiber

To The Home (FTTH). Penarikan kabel feeder untuk ketiga konfigurasi yaitu sama.

A. Konfigurasi 1:32

𝑃𝑆 𝑂𝐷𝐶 = ℎ𝑜𝑚𝑒𝑝𝑎𝑠𝑠

32 ....................................................................................... (3.1)

35

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

𝑃𝑆 𝑂𝐷𝐶 = ℎ𝑜𝑚𝑒𝑝𝑎𝑠𝑠

32=

144

32= 4,5 = 5

𝑂𝐷𝑃 = ℎ𝑜𝑚𝑒𝑝𝑎𝑠𝑠

8=

144

8= 18

B. Konfigurasi 1: 4 dan 1:8

Perancangan dengan konfigurasi 1:4 dan 1:8 merupakan perbandingan

dalam penggunaan passive spliter. Penggunaan passive spliter yaitu ada di

Optical Distribution Cabinet (ODC) dengan perbandingan 1:4 dan passive

spliter di Optical Distribution Point (ODP) dengan perbandingan 1:8.

𝑃𝑆 𝑂𝐷𝑃 =ℎ𝑜𝑚𝑒𝑝𝑎𝑠𝑠

8 ....................................................................................... (3.2)

𝑃𝑆 𝑂𝐷𝑃 = ℎ𝑜𝑚𝑒𝑝𝑎𝑠𝑠

8=

144

8= 18

𝑃𝑆 𝑂𝐷𝐶 = 𝑃𝑆 𝑂𝐷𝑃

4 .......................................................................................... (3.3)

𝑃𝑆 𝑂𝐷𝐶 = 18

4= 4,5 = 5

𝐾𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = 𝑃𝑆 𝑂𝐷𝑃

𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖=

18

12= 1,5 = 2

C. Konfigurasi 1:2 1:16

Perancangan dengan konfigurasi 1:2 dan 1:16 merupakan perbandingan

dalam penggunaan passive spliter. Penggunaan passive spliter yaitu ada di

Optical Distribution Cabinet (ODC) dengan perbandingan 1:2 dan passive

spliter di Optical Distribution Point (ODP) dengan perbandingan 1:16.

𝑃𝑆 𝑂𝐷𝑃 = ℎ𝑜𝑚𝑒𝑝𝑎𝑠𝑠

16 ....................................................................................... (3.4)

𝑃𝑆 𝑂𝐷𝑃 =144

16= 9

𝑃𝑆 𝑂𝐷𝐶 = 𝑃𝑆 𝑂𝐷𝑃

2 .......................................................................................... (3.5)

𝑃𝑆 𝑂𝐷𝐶 =9

2= 4,5 = 5

𝐽𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = 𝑂𝐷𝑃

12 ............................................................................... (3.6)

𝐽𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 =9

12= 0,75 = 1

PS = Passive Spliter

Perancangan ini membutuhkan sedikitnya 1 kabel distribusi, sedangkan

untuk jumlah Optical Distribution Point (ODP), dibutuhkan sedikitnya 9 Optical

36

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

Distribution Point (ODP) karena pada perancangan dengan konfigurasi 1:2 dan

1:16 ini menggunakan Optical Distribution Point (ODP) dengan kapasitas 16

pelanggan dimana setiap kabel distribusi maksimal dapat digunakan untuk

meng-cover 12 Optical Distribution Point (ODP).

5. Perhitungan link budget

Perhitungan link budget pada penulisan Tugas Akhir ini yaitu berupa loss-loss

pada penggunaan perangkat di dalam jaringan Fiber To The Home (FTTH).

Perhitungan untuk setiap homepass, untuk redaman kabel yaitu panjang kabel mulai

dari Optical Line Terminal (OLT) sampai dengan Optical Network Terminal

(ONT), penggunaan jenis passive spliter, penggunaan connector dan loss

sambungan untuk setiap jenis penggunaan kabel. Loss pada passive spliter ini

dihitung menyesuaikan dengan jenis konfigurasi jaringan yang digunakan. Nama

homepass merupakan penamaan dari setiap homepass. Parameter link budget

memiliki nilai standar yang telah ditentukan oleh PT. Telkom Akses. Nilai redaman

kabel yaitu 0,35 dB/km. Untuk mengitung nilai redaman kabel, nilai redamana

dikalikan dengan panjang kabel dimulai dari Optical Line Terminal (OLT) sampai

dengan homepass. Hasil perkalian tersebut kemudian diisi pada kolom redaman

kabel. Pada parameter passive spliter untuk setiap homepass, kolom konfigurasi

tidak diisi semua. Kolom yang diisi yaitu menyesuaikan dengan sistem konfigurasi

yang digunakan. Untuk konfigurasi passive spliter 1:2 bernilai 3,70 dB dan 1:16

bernilai 14,10 dB. Untuk konfigurasi passive spliter 1:4 bernilai 7,25 dB dan 1:8

bernilai 10,38 dB. Sedangkan untuk perbandingan 1:32 bernilai 17,45 dB. Untuk

loss konektor, 0,25 dB kemudian dikalikan dengan jumlah konektor yang

digunakan. Hasil perkalian tersebut kemudian akan diisi pada kolom loss konektor.

Nilai di kolom redaman sambungan, dibagi menjadi 3 bagian yaitu redaman pada

sambungan pada penyambungan kabel feeder bernilai 0,10 dB kemudain dikalikan

dengan jumlah sambungan yang ada pada kabel feeder. Redaman pada

penyambungan kabel distribusi bernilai 0,10 dB, nilai ini dikalikan dengan jumlah

penyambungan kabel distribusi. Kemudian redaman pada penyambungan kabel

drop dengan nilai 0,1 dB dikalikan dengan jumlah penyambungan pada

pemasangan kabel drop. Setelah semua nilai redaman pada setiap perangkat

37

Laporan Tugas Akhir BAB III

STT Telematika Telkom Purwokerto D311050

diketahui, maka kemudian nilai redaman tersebut dijumlahkan, Hasil total redaman

yang diharapkan yaitu tidak melebihi nilai standar nilai redaman jaringan Fiber To

The Home yaitu 28 dB. Link budget yang dihitung yaitu mulai dari Optical Line

Terminal (OLT) sampai dengan Optical Network Terminal (ONT) pada satu

boundary yang dipilih. Perhitungan loss dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Perhitungan link budget

N

o.

Nama

Homepass Parameter link budget

Tota

l

Reda

man

kabel

Passive spliter

Loss

conne

ctor

Loss sambungan

1:

2

1:

4

1:

8

1:1

6

1:3

2 UPC

fee

der

Distrib

usi drop

6. Bill of Quantity (BoQ)

Penentuan Bill of Quality (BoQ) merupakan kebutuhan jumlah perangkat

yang diperlukan untuk pembangunan jaringan Fiber To The Home (FTTH). Bill of

Quality (BoQ) diperhitungkan untuk mengetahui kebutuhan perangkat dalam satu

boundary. Perangkat yang termasuk dalam Bill of Quality (BoQ) yaitu seluruh

perangkat dari jaringan feeder, jaringan distribusi dan jaringan drop. Point yang

perlu diketahui untuk penentuan Bill of Quality (BoQ) dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Bill of Quantity (BoQ)

No. Perangkat Satuan Jumlah