bab iii pembahasan 3.1. tinjauan umum organisasi 3.1.1 ...€¦ · ruang lab, ruang tata usaha,...
TRANSCRIPT
28
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Organisasi
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Sekolah
SDS Angkasa 10 berdiri pada tahun 1973, SDS Angkasa 10 terletak di
Komplek TNI AU Halim Perdanakusuma, tepatnya di Komplek Rajawali
Kelurahan Halim Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Seiring berkembangnya
waktu SDS Angkasa 10 salah satu unggulan diantara sekolah Angkasa yang lain
di sekitar wilayah Halim Perdanakusuma. SDS Angkasa 10 adalah sekolah yang
bagus dengan lokasi aman dan strategis, sarana dan prasarana seperti ruang kelas,
ruang lab, ruang tata usaha, ruang guru, ruang kepala sekolah, aula dan masih
banyak lagi dengan demikian SDS Angkasa 10 termasuk sekolah favorit. Adapun
Visi dan Misi SDS Angkasa 10 sebagai berikut :
Visi SDS Angkasa 10 adalah “Terwujudnya sekolah angkasa yang unggul
dan rujukan dalam menghasilkan abdi yang beragama, berbangsa dan bernegara
serta berilmu demi kejayaan nusantara.
Misi SDS Angkasa 10 adalah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran agama guna menghasilkan
lulusan yang beriman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran kebangsaan guna
menghasilkan lulusan yang cinta tanah air, cinta alam sekitar, cinta sesama,
dan cinta diri sendiri.
29
3. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi guna menghasilkan lulusan yang cerdas intelektual, kinestetik dan
estetis ; cinta ilmu pengetahuan, teknologi dan keunggulan sesuai minat dan
bakat peserta didik.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Organisasi
Sebagai suatu organisasi dalam rangka kelancaran pelaksanaan
pencapaian tujuan, SDS Angkasa 10 telah memiliki struktur organisasi. Struktur
atau susunan organisasi SDS Angkasa 10 terdiri dari :
1) Kepala Sekolah
2) Wakil Kepala Sekolah
3) Tata Usaha
4) Bendahara
5) Guru
6) Karyawan
Selengkapnya stuktur organisasi SDS Angkasa 10 dapat dilihat pada gambar III.1
30
Gambar Sruktur Organisasi SDS Angkasa 10
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan SDS Angkasa 10.
1) Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyusun perencanaan
b. Mengorganisasikan kegiatan
c. Mengarahkan / mengendalikan kegiatan
d. Mengkoordinasikan kegiatan
e. Melaksanakan pengawasan
f. Menentukan kebijaksanaan
g. Mengadakan rapat mengambil keputusan
h. Mengatur proses belajar mengajar
i. Mengatur administrasi Ketatausahaan, Kesiswaan, Ketenagaan, Sarana
Prasarana, dan Keuangan
31
2) Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
b. Pengurus administrasi guru dan siswa
c. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
d. Penyusunan administrasi perlengkapan
e. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
f. Mengerjakan tugas Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
h. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara
berkala
3) Bendahara mempunyai tugas sebagai berikut :
SDS Angkasa 10 memiliki bendahara yang bertanggung jawab kepada kepala
sekolah. Peran Bendahara SDS Angkasa 10 secara umum sebagai jabatan atau
yang mengerjakan segala bentuk yang berhubungan dengan uang dan bayaran
sekolah . Dalam pekerjaan pokok atau efektivitas secara umum sebagai berikut:
a. Bersama Bendahara Komite Sekolah mengkoordinir dan melaksanakan .
pengumpulan sumbangan dari orang tua/wali siswa.
b. Mempersiapkan rapat dengan pengurus Komite Sekolah dan orang tua / wali
siswa dalam upaya dukungan dana.
c. Mengkoordinir guru dan karyawan dalam peningkatan kesejahteraan
d. Menyerahkah gaji bulanan pegawai rutin setiap awal bulan
e. Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana iuran komite sekolah
kepada pengurus komite sekolah
f. Membuat pertanggungjawaban keuangan sekolah dengan sebaik-baiknya
g. Menangani uang BOS (Biaya Operasional Sekolah)
32
4) Bagian Guru Kesiswaan mempunyai tugas :
a. Mengatur pelaksanaan Bimbingan Konseling
b. Membantu Kegiatan penerimaan peserta didik baru
c. Membuat data statistik peserta didik.
d. Mendokumentasikan prestasi akademik dan non akademik.
e. Mendokumentasikan program kerja kesiswaan.
f. Mendokumentasikan progam kegiatan pengembangan diri.
g. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kebersihan,
Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan).
h. Mengatur pelaksanaan Kurikuler dan Ekstra Kurikuler.
i. Menyusun dan mengatur pemilihan siswa teladan sekolah
5) Bagian Guru Sarana dan Prasarana mempunyai tugas :
a. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar
mengajar
b. Merencanakan program pengadaan sarana yang ada di sekolah
c. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana
d. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian
e. Menyusun laporan
6) Bagian Guru Kurikulum mempunyai tugas :
a. Mendokumentasikan Standar Isi
b. Mendokumentasikan Kurikulum 2013
c. Mendokumentasikan Silabus
d. Menyiapkan format Silabus, RPP, dan Penilaian Hasil Belajar
e. Menyiapkan perangkat pengawasan proses pembelajaran
33
f. Mendokumentasikan bahan ujian/ulangan
g. Mendokumentasikan SKL Satuan Pendidikan
h. Mendokumentasikan SKL Mata Pelajaran
i. Mendokumentasikan KKM
j. Membantu memfasilitasi pelaksanaan kurikulum dan Silabus
7) Bagian Karyawan mempunyai tugas :
a. Memanfaatkan peta wilayah untuk kepentingan keamanan sekolah
b. Merespon peristiwa dengan cepat dan tepat
c. Menyapu dan mengepel wilayah sekitar sekolah
d. Melakukan tindakan pengamanan
e. Menggunakan peralatan pengamanan
f. Menyampaikan laporan sesuai tugasnya
g. Memelihara kebersihan sekolah
h. Memelihara peralatan kebersihan
i. Membayar tagihan telepon, air dan listrik
3.1.3. Kegiatan Usaha
Kegiatan belajar mengajar pada SDS Angkasa 10 Halim Perdanakusuma
adalah kegiatan seseorang yang tampak dalam wujud duduk di kelas,
mendengarkan guru yang sedang menerangkan, menghafal sesuatu atau
mengerjakan kembali apa yang telah diperoleh di sekolah. Tetapi pendapat para
ahli pendidikan tentang makna belajar lebih luas lagi, misalnya dengan adanya
konsep long-life education, bahwa seluruh gerak dan tempat hidup siswa/siswi
merupakan kegiatan belajar.
34
Karena subjek mengajar adalah peserta didik, maka mau tidak mau
peserta didik harus aktif. Jadi, belajar tidak lain adalah proses yang
memungkinkan berbagai potensi yang ada pada diri peserta didik lain, dengan
konsep dan fakta yang muncul di dalam kelas, dan lingkungan belajar sebagai satu
kesatuan. Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak
terlepas dari ciri-ciri tertentu yaitu sebagai berikut :
1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam
suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud dengan kegiatan belajar
mengajar itu sadar akan tujuan, dengan menempatkan anak didik sebagai
pusat perhatian.
2. Ada suatu proses (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk
mencapai secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada
prosedur, atau langkah-langkah sistematik dan relevan.
3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang
khusus. Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa, sehingga cocok
untuk mencapai tujuan.
4. Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa anak didik
merupakan syarat untuk bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
5. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam
perannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan
memberi motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif.
6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin. Disiplin dalam
kegiatan belajar mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang
35
diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru
maupun anak didik dengan sadar.
7. Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem
berkelas (kelompok anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang
tidak bisa ditingkatkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan
itu sudah harus tercapai.
8. Evaluasi. Dari seluruh kegiatan diatas, masalah evaluasi bagian penting yang
tidak bisa diabaikan, setelah guru melakukan kegiatan belajar mengajar.
Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan
pengajaran yang telah dilakukan.
3.2. Data Laporan Penelitian
3.2.1. Bidang Praktek Yang Dilakukan
Berdasarkan hasil penelitian Bagian Kepegawaian SDS Angkasa 10.
Lembar penerima surat masuk diawali dengan mengisi buku penerima surat
masuk yang digunakan untuk mencatat atau mendaftar surat yang masuk dan surat
yang keluar di Bagian Kepegawaian pada SDS Angkasa 10. Buku ini berisi
kolom-kolom yang harus diisi sesuai dengan keterangan yang ada pada kolom.
A. Keterangan yang harus diisi pada penanganan kolom surat masuk antara lain :
1) Nomor urut
2) Tanggal penerimaan, diisi tanggal pada saat menerima surat
3) Nama instansi yang mengirim atau asal surat, diisi nama instansi atau
orang yang mengirim pesan
4) Nomor surat, diisi nomor surat yang tertera pada surat yang diterima
5) Tanggal surat, diisi tanggal yang tertera pada surat yang diterima
36
6) Perihal, diisi isi ringkas dari surat yang diterima
7) Penanggung jawab pengelola, diisi jabatan atau nama orang yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan surat tersebut
8) Keterangan, diisi keterangan yang merupakan sarana untuk
mengendalikan surat, baik surat masuk ataupun surat keluar secara
efektif dan efisien.
Gambar Tata Alur prosedur Surat Masuk dapat dilihat pada gambar III.2
dibawah ini :
Kepala Sekolah Tata Usaha
Sumber : SDS Angkasa 10 Halim 2019
Gambar III.2 Prosedur surat masuk
Awal Penerimaan
Surat
Pengagendaan
Surat Masuk
Disposisi
Selesai
Pemeriksaan
37
Penjelasan :
a. Surat masuk diterima oleh Kepala Sekolah dan dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut sebelum diserahkan kepada Tata Usaha
b. Bagian Tata Usaha melakukan catatan data Agenda Surat Masuk dan
penyimpanan fisik surat dengan melakukan pemindaian dokumen. Pemindaian
dokumen merupakan hal yang bersifat opsional. Apabila surat yang diterima
sudah dalam bentuk salinan naskah (softcopy), atau merupakan surat yang
bersifat rahasia, pemindaian dokumen tidak diperlukan.
c. Data agenda surat masuk tersimpan dalam buku agenda surat masuk.
d. Pengguna dan tujuan surat dapat melihat data surat masuk yang ditujukan
kepadanya untuk diperiksa isi detail surat masuk.
e. Pengguna dan tujuan surat dapat menangani surat masuk dengan membuat
disposisi.
Dan riset merupakan kumpulan sejumlah informasi tertulis yang didapatkan
dari hasil penelitian atau riset pada suatu tempat. Dalam hal ini penulis
melakukan riset mengenai Pelaksanaan Administrasi Surat Masuk dan Surat
Keluar pada Bagian Tata Usaha SDS Angkasa 10 Halim data riset yang penulis
kumpulkan yaitu 31 Januari 2019. Data berasal dari Bagian Tata Usaha SDS
Angkasa 10 Halim.
38
Gambar III.3 Tata Alur Prosedur Surat Keluar
B. Keterangan yang harus diisi pada penanganan kolom surat keluar antara lain :
1) Pembuatan Konsep
Kegiatan yang pertama dalam menangani surat keluar adalah pembuatan
konsep surat dengan baik, yaitu :
a. Penetapan tujuan. Maksudnya adalah sebelum pembuatan konsep-
konsep surat dimulai, harus diketahui terlebih dahulu tujuan
pembuatan surat tersebut. Seperti untuk membalas surat pesanan,
dengan mengetahui tujuan ini akan dapat diketahui isi dan macam
surat yang akan dibuat.
Kepala Sekolah Tata Usaha Pengetikan
Surat/Konsep
Pemberian
Nomor Surat
Pengecekan
Surat
Penanda Tanganan Surat
Oleh Kepala Sekolah
Pengiriman
Surat
Pengiriman
Surat
Perintah
Pembuatan Surat
39
b. Menyediakan informasi pelengkap yang diperlukan. Dengan
mengetahui isi dan macam surat yang akan dibuat, dapat dipersiapkan
informasi pendukung yang diperlukan untuk surat yang akan dibuat
dapat dipersiapkan terlebih dahulu. Hal ini sudah tentu akan
mempermudah dalam proses penyusunan konsep surat.
c. Mengetahui calon penerima surat. Calon penerima surat perlu
diketahui juga, hal ini akan sangat membantu dalam memilih kata-kata
dan bahasa yang cocok untuk digunakan dalam surat yang akan
dibuat. Kemudian dalam pembuatan konsep surat harus diusahakan
agar konsep tersebut sudah dapat mencerminkan surat yang
sesungguhnya. Maksudnya harus sudah dapat mencerminkansurat
yang baik sepserti, yang telah diterangkan sebelumnya.
2) Persetujuan Konsep
Setelah konsep selesai dibuat harus terlebih dahulu disetujui oleh pihak
yang bertanggung jawab terhadap surat tersebut. Dalam hal ini biasanya
adalah orang yang akan menandatangani surat.
3) Pemberian Nomor Surat
Setelah konsep disetujui, konsep tersebut akan dilengkapi atau diberi
nomor surat. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pembuatan /
pemberian nomor surat hendaknya yang jelas, sederhana dan mudah
dimengerti serta tetap bentuknya. Nomor surat biasanya merupakan
gabungan dari nomor-nomor dan kode-kode tertentu, misalnya
281/SDA.10/VII/2018, yang artinya :
I. 281 = nomor urut surat
40
II. SDA.10 = nama institusi / perusahaan
III. VII = bulan pembuatan surat
IV. 2018 = tahun pembuatan surat
4) Pengetikan Konsep
Setelah konsep surat diberi nomor surat, kemudian diketik. Dalam proses
pengetikan ini, biasanya akan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a) Diteliti apakah semua persyaratannya telah lengkap
b) Dilihat berapa jumlah tembusan yang diperlukan
c) Memprioritaskan pengetikan surat yang lebih penting dahulu, dilihat
dari segi waktu pengirimannya dan isinya.
Setelah kegiatan tersebut diatas diteliti, berulang mulai proses
pengetikan. Dalam proses pengetikan surat ini perlu diperhatikan bahwa
bentuknya harus seragam, sesuai dengan aturan yang ada pada oganisasi
yang bersangkutan. Selain itu barang tentu harus rapi dan tidak bokeh
ada kesalahan pengetikan.
5) Penanda Tangangan Surat
Setelah konsep surat diketik dan dilengkapi dengan semua kelengkapan
surat tersebut siap untuk ditandatangani. Yang dimaksud kelengkapan
disini adalah antara lain : amplop, lampiran-lampiran, dan sebagainya.
Yang berhak menandatangani adalah orang yang akan bertanggung
jawab terhadap isi surat tersebut. Jadi diserahkan kembali kepada orang
yang telah memberikan parafnya pada konsep surat tersebut.
6) Pengiriman Surat
Proses pengiriman surat di SDS Angkasa 10 ada satu, yaitu :
41
Dikirim oleh petugas pengiriman surat / Tata Usaha.
7) Penyimpanan Surat
Surat yang asli dikirimkan kepada alamat yang dituju, sedangkan
tembusan atau lembar ke-2 disimpan sebagai arsip. Penyimpanan
dilakukan dengan menggunakan sistem penyimpanan.
Catatan :
1) Setiap surat harus dibuat minimal dua lembar, satu untuk alamat
yang dituju, dan lembar ke-2 untuk arsip.
2) Apabila alamat/orang yang dituju jumlahnya banyak, maka dapat
diperbanyak dengan mesin pengganda, sedangkan yang asli untuk arsip
dan salinannya untuk alamat yang dituju.
3.2.2 Hasil Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian di Bagian Tata Usaha SDS Angkasa 10
surat di Bagian Tata Usaha SDS Angkasa 10 sudah sesuai dengan teori dan
prosedur yang ada, akan tetapi masih ada kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan penanganan surat tersebut. Kendala yang dihadapi dalam
penanganan surat di Tata Usaha SDS Angkasa 10 diantaranya, yaitu :
1. Terkadang tidak semua surat diserahkan ke petugas pengelola surat untuk
diarsipkan, tetapi masih disimpan dimasing-masing kepala sekolah atau guru.
Sehingga bagian tata usaha lupa diarsipkan.
2. Terkadang Tata Usaha lupa memberi nomor surat keluar, dan ada alamat
tujuan yang salah.
3. Terkadang ada guru meminjam surat dan pada waktu pengembalian surat
tersebut yang meminjam surat itu mengembalikan surat sendiri tanpa
42
memberi tahu tata usaha dan terjadi kesalahan tempat dalam mengembalikan
surat. Sehingga pada waktu surat diperlukan kembali surat tersebut susah
ditemukan.
3.2.3 Kendala Praktek dan Cara Mengatasi
Cara Mengatasi Hambatan dan Cara Penyelesaian dalam menangani Surat
Masuk dan Surat Keluar di SDS Angkasa 10 Jakarta Timur yaitu :
1. Kepala sekolah sebaiknya memberikan pengarahan kepada petugas Tata
Usaha untuk segera menyampaikan surat masuk supaya dapat segera
ditindaklanjuti dan dapat segera diarsipkan.
2. Tata Usaha harus lebih teliti dan kreatif dengan cara melakukan pengecekan
setiap surat seperti mendata semua surat yang masuk dan keluar sesuai pokok
bidang yang dituju, dan mengecek setiap surat yang akan dikirim agar
pengelolaan surat menyurat dapat berjalan dengan baik tanpa ada
keterlambatan dalam penyampaian surat.
3. Tata Usaha harus selalu melakukan kontrol terhadap yang lain apakah masih
membawa surat yang seharusnya setelah menerima surat, surat tersebut
segera dikembalikan ke Tata Usaha untuk diarsipkan.