bab iii pembahasan...31 21 februari 2017 bnn telah memiliki 152 bnnk/kota. bnn kota depok adalah...
TRANSCRIPT
30
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Badan Narkotika Nasional Kota Depok
Badan Narkotika Nasional (disingkat BNN) adalah sebuah Lembaga
Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Indonesia yang mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pencegahan, pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif
lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol. BNN dipimpin oleh
seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden melalui
koordinasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dasar hukum BNN adalah
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Sebelumnya, BNN
merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 17 Tahun 2002, yang kemudian diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 83
Tahun 2007.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika yang
mengamanatkan bahwa Badan Narkotika Nasional Lembaga Pemerintahan Non
Kementrian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Presiden, dan Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa BNN merupakan
lembaga vertikal yang memiliki perwakilan di daerah yang disebut Badan Narkotika
Nasional Provinsi (BNNP) dan Badan Narkotika Nasional Kab/Kota
(BNNKab/Kota). Hingga saat ini, BNN telah memiliki perwakilan daerah di 33
Provinsi. Sedangkan tingkat Kabupaten dan Kota, menurut Perka BNN No. 7 tanggal
31
21 Februari 2017 BNN telah memiliki 152 BNNK/Kota. BNN Kota Depok adalah
salah satu BNN yang berada di Provinsi Jawa Barat. BNN Kota Depok awal
berdirinya pada tahun 2012 yang beralamat di Jalan Boulevard, Kelurahan
Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. Pada tanggal 16 Desember 2014
Badan Narkotika Nasional Kota Depok kini beralamat di Jalan Merdeka No.10,
Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16411 dan
diresmikan oleh Bapak Dr. Anang Iskandar, S.H., M.H. selaku Kepala Badan
Narkotika Nasional Kota Depok dan Bapak H. Nur Mahmudi Isma’il selaku
Walikota Depok.
A. Visi dan Misi BNNK Depok
Visi
Menjadi instansi vertikal yang profesional dan mampu menggerakkan seluruh
komponen masyarakat, instansi pemerintah dan swasta dalam melaksanakan
Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika di wilayah Kota Depok.
Misi
BNNK Depok bersama komponen masyarakat, instansi pemerintah terkait dan
swasta di wilayah Kota depok, melaksanakan :
1. Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat.
2. Pemberantasan.
3. Rehabiltasi.
4. Kerjasama di bidang P4GN
32
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi Badan Narkotika Nasional Kota
Depok
Struktur Organisai sebagaimana disebut dalam Peraturan Kepala Badan
Narkotika Nasional Nomor 14 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK)
Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota.
Struktur Organisasi yang ada di Badan Narkotika Nasional Kota Depok adalah
sebagai berikut :
Struktur Organisasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok
Sumber: Badan Narkotika Nasional Kota Depok
Gambar III.1
Struktur Organisasi Badan Narkotika Nasional Kota Depok
Kepala BNNK Depok
Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan
Masyarakat (P2M)Seksi Rehabilitasi Seksi Pemberantasan
SUBBAG UMUM
Pegawai
33
A. Tata Kerja Organisasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok
Adapun tata kerja oganisasi dari BNN Kota Depok adalah sebagai berikut :
1. Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Depok
a. Memimpin BNN Kota Depok dalam melakukan tugas, fungsi, dan
kewenangan BNN di wilayah Kota Depok.
b. Mewakili Kepala BNN dalam melaksanakan hubungan kerjasama
Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN) dengan instansi pemerintah, terkait dan komponen
masyarakat dalam wilayah Kota Depok.
2. Sub Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana
strategis dan rencana kerja tahunan P4GN, evaluasi dan pelaporan BNNK Depok
dan administrasi serta sarana prasarana BNNK Depok.
3. Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana strategis dan
rencana kerja tahunan P4GN, kebijakan teknis P4GN, diseminasi informasi dan
advokasi, pemberdayaan alternatif dan peran serta masyarakat dan evaluasi, dan
pelaporan dibidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat dalam wilayah
Kota Depok.
4. Seksi Rehabilitasi
Seksi Rehabilitasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan
koordinasi penyusunan rencana strategis dan rencana kerja tahunan, kebijakan
teknis P4GN, asesmen penyalah guna dan/atau pecandu narkotika, peningkatan
kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial penyalah guna
34
dan/atau pecandu narkotika baik yang diselenggarakan pemerintah maupun
masyarakat, peningkatan kemampuan layanan pasca rehabilitasi dan
pendampingan, penyatuan kembali ke dalam masyarakat, dan evaluasi dan
pelaporan di bidang rehabilitasi dalam wilayah Kota Depok.
5. Seksi Pemberantasan
Seksi Pemberantasan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan
koordinasi penyusunan rencana strategis dan rencana kerja tahunan, kebijakan
teknis P4GN, administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana
narkotika, pengawasan distribusi prekursor sampai pada pengguna akhir, dan
evaluasi dan pelaporan di bidang pemberantasan dalam wilayah Kota Depok.
3.1.3. Kegiatan Usaha Badan Narkotika Nasional Kota Depok
Demi untuk tercapainya tujuan, adapun Tugas Utama yang dilakukan Badan
Narkotika Nasional Kota Depok tercantum dalam PERKA 07 TAHUN 2017 Badan
Narkotika Nasional yaitu sebagai berikut :
1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai P4GN.
2. Mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika.
3. Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara RI dalam P4GN.
4. Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi pecandu
Narkotika baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat.
5. Memberdayakan masyarakat dalam P4GN.
6. Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan masyarakat dalam P4GN.
7. Melakukan kerjasama bilateral dan multilateral, baik regional maupun
internasional, guna mencegah memberantas peredaran gelap Narkotika dan
35
8. Mengembangkan Labolaturium Narkotika dan Prekursor Narkotika.
9. Melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap
penyalahgunaan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Populasi dan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai/
karyawan Badan Narkotika Nasional Kota Depok sebanyak 37 orang. Penelitian ini
menggunakan sampel jenuh artinya metode yang dilakukan dengan pengambilan
keseluruhan populasi untuk dijadikan sampel. Sampel yang diambil sebanyak 37
responden. Dalam penelitian yang dilakukan untuk perhitungan dibantu
menggunakan program SPSS versi 16.
3.2.2. Karakteristik Responden
Berdasarkan kuesioner yang penulis bagikan kepada reponden terkait
mengenai pertanyaan disiplin kerja dan kinerja pegawai pada Badan Narkotika
Nasional Kota Depok maka karakteristik yang penulis cantumkan yakni berdasarkan
jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan terkahir dari responden.
Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi:
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel III.1
Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang) (%)
1 Pria 20 orang 54%
2 Wanita 17 orang 46%
Total 37 Orang 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
36
Berdasarkan tabel III.1 yang sudah dijabarkan dapat dilihat bahwa jumlah
karakteristik responden yang berjenis kelamin pria lebih banyak yaitu berjumlah 20
orang dengan jumlah presentase sebanyak 54%, sedangkan karakteristik responden
yang berjenis kelamin wanita berjumlah sebanyak 17 orang dengan presentase 46%.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel III.2
Usia Responden
No. Usia Jumlah (Orang) %
1 18 - 28 tahun 12 orang 32%
2 29 - 39 tahun 13 orang 35%
3 40 - 49 tahun 8 orang 22%
4 >50 tahun 4 orang 11%
Total 37 Orang 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.2 yang sudah dijabarkan dapat dilihat jumlah karakteristik
responden dengan rentang usia 18-28 tahun berjumlah 12 orang dengan presentase
sebanyak 32%, responden dengan rentang usia 29-39 tahun berjumlah 13 orang
dengan presentase 35%, rentang usia 40-49 tahun berjumlah 8 orang dengan
presentase 22%, dan rentang usia rerponden dengang usia >50 tahun berjumlah 4
orang dan presentase sebanyak 11%.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel III.3
Jenis Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang) %
1 Pegawai Negeri 26 70%
2 Pegawai Swasta (Tenaga Kerja Kontrak) 11 30%
Total 37 Orang 100%
Sumbe: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.3 karakteristik responden dengan jenis pekerjaan pegawai
negeri berjumlah 26 orang dengan presentase sebanyak 70%, sedangkan pegawai
37
swasta atau yang disebut tenaga kerja kontrak berjumlah 11 orang dengan jumlah
presentase sebanyak 30%.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel III.4
Pendidikan Terakhir Responden
No. Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) %
1 S2 2 orang 5%
2 S1 18 orang 49%
3 D3 9 orang 24%
4 SMA 8 orang 22%
Total 37 Orang 100%
Sumber : Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.4 yang sudah dijabarkan dengan karakteristik pendidikan
terakhir responden maka dapat disimpulkan responden yang berpendidikan S2
sebanyak 2 orang dengan presentase 5%, responden berpendidikan S1 berjumlah 18
orang dengan presentase 49%, responden dengan pendidikan D3 berjumlah 9 orang
dengan presentase 24%, dan responden dengan pendidikan SMA sebanyak 8 orang
dengan presentase 22%.
3.2.3. Uji Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui valid dan reliabel atau tidaknya jawaban dari responden,
penulis melakukan uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan program SPSS
Versi 16. Berikut adalah hasil dari uji validitas dan uji reliabilitas dari variabel
disiplin kerja (X) dan variabel kinerja (Y).
1. Variabel Disiplin Kerja (X)
a. Uji Validitas
Dalam uji validitas ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada
38
masing-masing pernyataan setiap variabel yang telah dianalisis dengan program
SPSS. Berdasarakan r tabel product moment menggunakan taraf kesalahan 5% (0,05)
dengan uji 2 (dua) arah dengan rumus df = N-2 ketika dihitung maka (37-2=35),
maka didapat nilai r tabel adalah 0,334. Variabel disiplin dan variabel kinerja akan
dikatakan valid jika nilai r hitungnya melebihi 0,334.
Berikut adalah hasil perbandingan r tabel dengan r hitung yang didapat, yaitu :
Tabel III.5
Validitas Disiplin Kerja (X)
Variabel No. Item r hitung r tabel Keterangan
Disiplin (X)
X1 0,510
0,334
Valid
X2 0,571 Valid
X3 0,615 Valid
X4 0,379 Valid
X5 0,481 Valid
X6 0,486 Valid
X7 0,490 Valid
X8 0,507 Valid
X9 0,607 Valid
X10 0,583 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 16, (2019)
Berdasarkan tabel III.5 yang sudah dijabarkan menunjukan nilai r hitung variabel
disiplin X1 sampai dengan X10 sebesar 0,379 – 0,615 dimana semua indikator
variabel X lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,334. Maka dapat disimpulkan
bahwa indikator disiplin kerja tersebut valid dan dapat digunakan untuk penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Berikut adalah hasil uji reliabilitas variabel disiplin kerja yang didapat dari
perhitungan menggunakan SPSS versi 16, yaitu sebagai berikut:
39
Tabel III.6
Reliabilitas Disiplin Kerja (X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.681 10
Sumber : Hasil Output SPSS 16, (2019)
Reliability Statistics adalah hasil dari analisis dengan menggunakan Cronbach’s
Alpha dengan ketentuan nilai Cronbach’s Alpha menurut (Priyatno, 2018) dengan
nilai 0,61-0,80 dikatakan reliabel, berdasarkan tabel III.6 dapat dinyatakan bahwa
nilai variabel disiplin kerja sebesar 0,681 maka dapat dikatakan reliabel.
2. Variabel Kinerja Pegawai (Y)
a. Uji Validitas
Dalam uji validitas ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada
masing – masing pernyataan setiap variabel yang telah dianalisis dengan program
SPSS. Berdasarakan r tabel product moment menggunakan taraf kesalahan 5% (0,05)
dengan uji 2 (dua) arah dengan rumus df = N-2 ketika dihitung maka (37-2=35),
maka didapat nilai r tabel adalah 0,334. Variabel disiplin dan variabel kinerja akan
dikatakan valid jika nilai r hitungnya melebihi 0,334.
Berikut adalah hasil perbandingan r tabel dengan r hitung yang didapat, yaitu :
40
Tabel III.7
Validitas Kinerja Pegawai (Y)
Variabel No. Item r hitung r tabel Keterangan
Kinerja (Y)
Y1 0,496
0,334
Valid
Y2 0,467 Valid
Y3 0,454 Valid
Y4 0,429 Valid
Y5 0,615 Valid
Y6 0,487 Valid
Y7 0,693 Valid
Y8 0,561 Valid
Y9 0,385 Valid
Y10 0,485 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 16, (2019)
Berdasarkan tabel III.7 untuk nilai r hitung variabel kinerja Y1 sampai dengan Y10
sebesar 0,385- 0,693 dimana semua indikator variabel Y lebih besar dari r tabel yaitu
sebesar 0,334. Maka dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja tersebut valid dan
dapat digunakan untuk penelitian.
B. Uji Reliabilitas
Berikut adalah hasil uji reliabilitas variabel disiplin kerja yang didapat dari
perhitungan menggunakan SPSS versi 16, yaitu sebagai berikut:
Tabel III.8
Reliabilitas Kinerja Pegawai (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.677 10
Sumber: Hasil Output SPSS 16, (2019)
Reliability Statistics adalah hasil dari analisis dengan menggunakan Cronbach’s
Alpha dengan ketentuan nilai Cronbach’s Alpha menurut (Priyatno, 2018) dengan
nilai 0,61 – 0,80 dikatakan reliabel. Berdasarkan tabel III.8 dapat dinyatakan bahwa
nilai variabel kinerja pegawai sebesar 0,677 maka dapat dikatakan reliabel.
41
3.2.4. Data Hasil Kuesioner Variabel Disiplin Kerja (X)
Setelah penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada 37 orang responden,
penulis melakukan pengolahan data sesuai dengan jawaban responden di masing-
masing pernyataan kuesioner yang sebelumnya sudah disediakan. Pengolahan data
yang disajikan penulis dalam bentuk tabel dan berisikan bobot jawaban dan
persentase berdasarkan dari masing-masing indikator pernyataan.
Berikut adalah uraian hasil jawaban dari responden terkait disiplin kerja di Badan
Narkotika Nasional Kota Depok.
1. Tujuan dan Kemampuan
Indikator tujuan dan kemampuan meliputi kejelasan tujuan dan kemampuan
pekerjaan yang dibebankan kepada pegawai yang dituangkan ke dalam butir soal
pernyataan nomor 1 dan 2.
Berikut merupakan hasil jawaban responden atas kuesioner indikator tujuan dan
kemampuan:
Tabel III.9
Hasil Jawaban Responden Terhadap Tujuan dan Kemampuan
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
1 % 2 %
Sangat Setuju 5 12 32% 6 16,20%
Setuju 4 24 65% 26 70,30%
Ragu - Ragu 3 0 0 3 8,10%
Tidak Setuju 2 1 3% 2 5,40%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0
Jumlah 37 100 37 100
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.9 dapat diperoleh informasi bahwa responden yang
menjawab pernyataan nomor 1 mengenai kejelasan tujuan dari kedisiplinan yakni
dengan jawaban sangat setuju sebanyak 12 orang dengan presentase 32%,
42
jawaban dengan setuju sebanyak 24 orang dengan presentase 65%, dan jawaban
ragu-ragu 0, jawaban tidak setuju sebanyak 1 orang presentase 3%, dan sangat
tidak setuju 0. Sedangkan pertanyaan butir 2 mengenai kemampuan perseorangan
yang memilih jawaban sangat setuju sebanyak 6 orang dengan presentase 16,2 %,
jawaban setuju sebanyak 26 orang dengan presentase 70,3%, ragu-ragu sebanyak
3 orang dengan presentase 8,1%, tidak setuju sebanyak 2 orang presentase 5,4%,
untuk jawaban sangat tidak setuju adalah 0.
2. Teladan Pimpinan
Indikator teladan pimpinan meliputi suatu sikap yang ditunjukan seorang
pimpinan dalam menentukan kedisiplinan para pegawai/karyawan. Pimpinan
akan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya, yang dituangkan ke
dalam butir pernyataan nomor 3.
Berikut merupakan hasil jawaban responden atas kuesioner indikator teladan
pimpinan:
Tabel III.10
Hasil Jawaban Responden Terhadap Teladan Pimpinan
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
3 %
Sangat Setuju 5 20 54%
Setuju 4 17 46%
Ragu - Ragu 3 0 0
Tidak Setuju 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah 37 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.10 dapat diperoleh jawaban terhadap teladan pimpinan
sangat setuju sebanyak 20 orang dengan presentase 54%, setuju dengan jumlah
43
17 orang dengan presentase 46%, sedangkan untuk ragu-ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju jumlahnya 0.
3. Balas Jasa
Indikator balas jasa ini meliputi kepuasan terhadap balas jasa yang diberikan oleh
instansi kepada para karyawannya yang dituangkan ke dalam butir pernyataan
nomor 4. Berikut merupakan hasil dari jawaban responden atas kuesioner
indikator balas jasa:
Tabel III.11
Hasil Jawaban Responden Terhadap Balas Jasa
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
4 %
Sangat Setuju 5 13 35%
Setuju 4 21 57%
Ragu - Ragu 3 2 5%
Tidak Setuju 2 1 3%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah 37 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.11 jawaban sangat setuju terhadap balas jasa sebanyak 13
orang dengan presentase sebanyak 35%, jawaban setuju sebanyak 21 orang
presentase 57%, jawaban ragu-ragu sebanyak 2 orang dengan presentase 5%,
tidak setuju sebanyak 1 orang dengan presentase 3%, sedangkan untuk jawaban
sangat tidak setuju jumlahnya 0.
4. Keadilan
Indikator keadilan ini meliputi adanya keadilan yang dirasa dan adanya
persamaan hak dan kewajiban dalam pemberian balas jasa, hukuman dan
pembagian pekerjaan yang akan dikerjakan karyawan, yang dituangkan pada
44
pernyataan nomor 5 dan 6. Berikut merupakan hasil jawaban responden terhadap
kuesioner indikator keadilan:
Tabel III.12
Hasil Jawaban Responden Terhadap Keadilan
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
5 % 6 %
Sangat Setuju 5 8 22% 9 24%
Setuju 4 19 51% 27 73%
Ragu - Ragu 3 9 24% 1 3%
Tidak Setuju 2 1 3% 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0
Jumlah 37 100 37 100
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.12 jawaban sangat setuju terhadap keadilan butir soal 5
sebanyak 8 orang dengan presentase 22%, jawaban setuju sebanyak 19 orang
presentase 51%, ragu-ragu sebanyak 9 orang presentase 24%, tidak setuju
sebanyak 1 orang dengan presentase 3%, sedangkan sangat tidak setuju
jumlahnya 0. Sedangkan pernyataan keadilan butir soal 6 yangmenjawab sangat
setuju sebanyak 9 orang dengan presentase 24%, jawaban setuju sebanyak 27
orang dengan presentase 73%, ragu-ragu sebanyak 1 orang dengan presentase
3%, tidak setuju dan sangat tidak setuju jumlahnya 0.
5. Waskat
Indikator waskat meliputi tindakan atau perilaku nyata seorang pemimpin yang
aktif dalam melakukan pengawasan terhadap para karyawannya, yang dituangkan
dalam butir pernyataan nomor 7.
Berikut hasil jawaban responden atas kuesioner indikator waskat (pengawasan
melekat):
45
Tabel III.13
Hasil Jawaban Responden Terhadap Waskat
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
7 %
Sangat Setuju 5 15 41%
Setuju 4 16 43%
Ragu - Ragu 3 3 8%
Tidak Setuju 2 3 8%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah 37 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.13 yang menjawab sangat setuju terhadap waskat
(pengawasan melekat) sebanyak 15 orang dengan presentase 41%, jawaban
setuju sebanyak 16 orang presentase 43%, dan yang menjawab ragu-ragu dan
tidak setuju sama-sama 3 orang dengan presentase 8%, sedangkan sangat tidak
setuju jumlahnya 0.
6. Sanksi Hukuman
Indikator sanksi hukuman ini meliputi pelaksanaan hukuman bagi karyawan yang
tidak mematuhi peraturan, pemberian hukuman sesuai dengan peraturan yang
berlaku, yang dituangkan ke dalam butir pertanyaan nomor 8.
Berikut merupakan hasil jawaban kuesioner atas indikator sanksi hukuman :
Tabel III.14
Hasil Jawaban Responden Terhadap Sanksi Hukuman
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
8 %
Sangat Setuju 5 14 38%
Setuju 4 20 54%
Ragu - Ragu 3 2 5%
Tidak Setuju 2 1 3%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah 37 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
46
Berdasarkan tabel III.14 yang menjawab butir soal mengenai sanksi hukuman
dengan jawaban sangat setuju sebanyak 14 orang presentase sebesar 38%, setuju
20orang presentase 54%, menjawab ragu-ragu sebanyak 2 orang dengan
presentase 5%, menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang presentase 3%, dan yang
menjawab sangat tidak setuju berjumlah 0.
7. Ketegasan
Indikator ketegasan ini meliputi sikap tegas dari seorang pemimpin dalam
menerapkan kedisiplinan dan sikap tegas dalam menghukum karyawan yang
melanggar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Indikator ketegasan ini
dituangkan ke dalam pernyataan nomor 9.
Berikut merupakan hasil jawaban responden atas kuesioner ketegasan:
Tabel III.15
Hasil Jawaban Responden Terhadap Ketegasan
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
9 %
Sangat Setuju 5 6 16%
Setuju 4 26 70%
Ragu - Ragu 3 5 14%
Tidak Setuju 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah 37 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan data tabel III.15 yang sudah dijabarkan responden yang menjawab
butir soal mengenai ketegasan dengan sangat setuju sebanyak 6 orang dan
presentase 16%, setuju sebanyak 26 orang presentase 70%, untuk ragu-ragu
sebanyak 5 orang presentase 14%, dan jawaban tidak setuju dan sangat tidak
setuju berjumlah 0 atau tidak ada yang memilih.
47
8. Hubungan Kemanusiaan
Indikator hubungan kemanusiaan ini meliputi suatu hubungan harmonis yang
terjalin dan adanya kerja sama antar karyawan lainnya maupun dengan atasan.
Indikator hubungan kemanusiaan ini dituangkan ke dalamp pernyataan nomor 10.
Berikut merupakan hasil jawaban responden atas kuesioner indikator
kemanusiaan:
Tabel III.16
Hasil Jawaban Responden Terhadap Hubungan Kemanusiaan
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
10 %
Sangat Setuju 5 12 32%
Setuju 4 23 62%
Ragu - Ragu 3 2 5%
Tidak Setuju 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah 37 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.16 mengenai pertanyaan hubungan kemanusiaan yang
menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang dengan presentase 32%, jawaban
setuju sebanyak 23% presentase 62%, ragu-ragu 2 orang presentase 5%, dan
responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 0 atau
tidak ada yang memilih.
48
Hasil rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan variabel disiplin kerja,
maka akan dijelaskan pada tabel III.17 sebagai berikut:
Tabel III.17
Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Disiplin Kerja
No. Res Jawaban Atas Pernyataan X Total
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
3 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 45
4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 5 43
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 5 4 5 5 4 4 2 5 4 4 42
7 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 45
8 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 43
9 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
10 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
11 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 44
12 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 4 4 5 5 5 4 2 5 4 4 42
15 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 43
16 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
17 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 34
18 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 44
19 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38
20 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
22 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 46
23 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 45
24 5 4 5 5 3 5 5 5 4 5 46
25 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 45
26 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37
27 4 2 5 5 4 4 4 5 3 3 39
28 5 3 5 5 3 5 3 3 3 5 40
29 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 38
30 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 45
31 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 44
32 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 45
33 5 3 5 3 3 5 5 4 5 5 43
34 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 45
35 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 41
36 4 4 5 2 4 4 5 5 4 5 42
37 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 36
TOTAL 158 147 168 157 145 156 154 158 149 158 1550
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
49
3.2.5. Data Hasil Kuesioner Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Setelah penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada 37 orang responden,
penulis melakukan pengolahan data sesuai dengan jawaban responden di masing-
masing pernyataan kuesioner yang sebelumnya sudah disediakan. Pengolahan data
yang disajikan penulis dalam bentuk tabel dan berisikan bobot jawaban dan
persentase berdasarkan dari masing-masing indikator pernyataan.
Berikut adalah uraian hasil jawaban dari responden terkait kinerja pegawai di Badan
Narkotika Nasional Kota Depok:
1. Kualitas
Indikator kualitas meliputi tingkat proses dalam menyelesaikan tugas dan
menyelesaikan tugas dengan cara ideal guna mendapatkan hasil yang sempurna
dalam arti lain mengurangi kekeliruan dan kesalahan. Indikator ini dituangkan ke
dalam pernyataan nomor 1 dan 2.
Berikut merupakan hasil jawaban kuesioner atas indikator kualitas:
Tabel III.18
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kualitas
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
1 % 2 %
Sangat Setuju 5 17 46% 18 48,65%
Setuju 4 20 54% 18 48,65%
Ragu - Ragu 3 0 0 1 2,70%
Tidak Setuju 2 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0
Jumlah 37 100 37 100
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.18 jawaban atas pernyataan kualitas butir 1 yang menjawab
sangat setuju sebanyak 17 orang presentase 46%, setuju sebanyak 20 orang
presentase 54%, dan jawaban ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju
50
berjumlah 0 atau tidak ada yang memilih. Sedangkan pernyataan kualitas butir 2
yang menjawab sangat setuju sebanyak 18 orang presentase 48,65%, setuju
sebanyak 18 orang presentase 48,65%, rag-ragu 1 orang presentase 2,70%, dan
jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 0 atau tidak ada yang
memilih.
2. Kuantitas
Indikator kuantitas meliputi tingkat pencapaian pekerjaan yang dihasilkan oleh
karyawan. Indikator ini dituangkan ke dalam pernyataan butir 3.
Berikut merupakan hasil jawaban atas kuesioner kuantitas:
Tabel III.19
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kuantitas
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
3 %
Sangat Setuju 5 7 19%
Setuju 4 27 73%
Ragu - Ragu 3 3 8%
Tidak Setuju 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah 37 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.19 yang memilih jawaban sangat setuju sebanyak 7 orang
presentase 19%, setuju sebanyak 27 orang presentase 73%, ragu-ragu sebanyak 3
orang presentase 8%, dan untuk jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju
berjumlah 0 atau tidak ada yang memilih.
3. Ketepatan Waktu
Indikator ketepatan waktu meliputi pemanfaatan waktu untuk kegiatan lain dan
penggunaan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Indikator ini dituangkan ke
51
dalam pernyataan butir 4. Berikut merupakan hasil jawaban atas kuesioner
ketepatan waktu:
Tabel III.20
Hasil Jawaban Responden Terhadap Ketepatan Waktu
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
4 % 5 %
Sangat Setuju 5 8 22% 7 19%
Setuju 4 27 73% 26 70%
Ragu - Ragu 3 2 5% 4 11%
Tidak Setuju 2 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0
Jumlah 37 100 37 100
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.20 yang memilih jawaban atas pernyataan butir 4 dengan
jawaban sangat setuju sebanyak 8 orang presentase 22%, setuju sebanyak 27
orang presentase 73%, ragu-ragu sebanyak 2 orang presentase 5%, dan untuk
jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 0 atau tidak ada yang
memilih. Sedangkan yang memilih jawaban atas pernyataan butir 5 dengan
jawaban sangat setuju sebanyak 7 orang presentase 19%, setuju sebanyak 26
orang presentase 70%, ragu-ragu sebanyak 4 orang presentase 11%, dan untuk
jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 0 atau tidak ada yang
memilih.
4. Efektifitas Biaya
Indikator efektifitas biaya meliputi tingkat penggunaan sumber daya yang
dimiliki perusahan, yang dituangkan ke dalam pernyataan butir 6 dan 7.
Berikut merupakan hasil jawaban atas kuesioner efektifitas biaya:
52
Tabel III.21
Hasil Jawaban Responden Terhadap Efektifitas Biaya
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
6 % 7 %
Sangat Setuju 5 8 22% 13 35%
Setuju 4 27 73% 22 60%
Ragu - Ragu 3 2 5% 2 5%
Tidak Setuju 2 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0
Jumlah 37 100 37 100
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.21 yang memilih jawaban atas pernyataan butir 6 dengan
jawaban sangat setuju sebanyak 8 orang presentase 22%, setuju sebanyak 27
orang presentase 73%, ragu-ragu sebanyak 2 orang presentase 5%, dan untuk
jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 0 atau tidak ada yang
memilih. sedangkan yang memilih jawaban atas pernyataan butir 7 dengan
jawaban sangat setuju sebanyak 13 orang presentase 35%, setuju sebanyak 22
orang presentase 60%, ragu-ragu sebanyak 2 orang presentase 5%, dan untuk
jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju berjumlah 0 atau tidak ada yang
memilih.
5. Kebutuhan Pengawasan
Indikator kebutuhan pengawasan meliputi keadaan yang menunjukkan seberapa
jauh pegawai membutuhkan pengawasan untuk dapat memperoleh hasil dan
disiplin yang maksimal. Indikator ini dituangkan ke dalam pernyataan butir 8.
Berikut merupakan hasil jawaban atas kuesioner kebutuhan pengawasan:
53
Tabel III.22
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kebutuhan Pengawasan
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
8 %
Sangat Setuju 5 13 35,1%
Setuju 4 19 51,4%
Ragu - Ragu 3 3 8,1%
Tidak Setuju 2 2 5,4%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah 37 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel III.22 yang memilih jawaban atas pernyataan butir 8 dengan
jawaban sangat setuju sebanyak 13 orang presentase 35,1%, setuju sebanyak 19
orang presentase 51,4%, ragu-ragu sebanyak 3 orang presentase 8,1%, dan untuk
jawaban tidak setuju sebanyak 2 orang presentase 5,4%, dan jawaban sangat
tidak setuju berjumlah 0 atau tidak ada yang memilih.
6. Pengaruh Interpersonal
Indikator pengaruh interpersonal meliputi tingkat pegawai dalam menunjukan
suatu kerjasama dan hubungan kepada atasan maupun antar rekan kerja. Indikator
ini dituangkan ke dalam pernyataan butir 9 dan 10.
Berikut merupakan hasil kuesioner pengaruh interpersonal :
Tabel III.23
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pengaruh Interpersonal
Alternatif Jawaban Skor Kuesioner
9 % 10 %
Sangat Setuju 5 10 27% 15 41%
Setuju 4 25 68% 21 57%
Ragu - Ragu 3 2 5% 1 3%
Tidak Setuju 2 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0
Jumlah 37 100 37 100
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
54
Berdasarkan tabel III.23 yang memilih jawaban atas pernyataan butir 9 dengan
jawaban sangat setuju sebanyak 10 orang presentase 27%, setuju sebanyak 25
orang presentase 68%, ragu-ragu sebanyak 2 orang presentase 5%, dan untuk
jawaban tidak setuju sangat tidak setuju berjumlah 0 atau tidak ada yang
memilih. Yang memilih jawaban atas pernyataan butir 10 dengan jawaban sangat
setuju sebanyak 15 orang presentase 41%, setuju sebanyak 21 orang presentase
57%, ragu-ragu sebanyak 1 orang presentase 3%, dan untuk jawaban tidak setuju
dan sangat tidak setuju berjumlah 0 atau tidak ada yang memilih.
55
Hasil rekapitulasi jawaban responden mengenai pernyataan variabel kinerja pegawai,
maka akan dijelaskan pada tabel III.24 sebagai berikut:
Tabel III.24
Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Pegawai
No. Res Jawaban Aatas Pernyataan Y Total
Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 46
2 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 42
3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 46
4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 45
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 44
7 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 44
8 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 45
9 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 47
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 41
15 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 44
16 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37
17 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 37
18 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 43
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43
21 4 5 5 5 4 4 5 2 4 4 42
22 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 45
23 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 43
24 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 47
25 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 43
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 5 5 3 4 4 4 5 2 4 4 40
28 4 5 3 4 4 3 4 3 3 5 38
29 4 5 4 4 3 5 4 4 4 3 40
30 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 46
31 5 5 5 3 4 4 4 3 5 5 43
32 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 45
33 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 46
34 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 46
35 5 3 3 4 4 4 3 4 5 4 39
36 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 43
37 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 43
TOTAL 165 165 152 154 151 154 159 154 156 162 1572
Sumber: Data penelitian yang diolah (2019)
56
3.2.6. Tabel Penolong
Untuk menghitung korelasi hubungan maka penulis membuat tabel penolong.
Tabel ini berisikan rangkuman dari hasil jawaban responden atas kuesioner variabel
disiplin kerja (X) dan Kinerja (Y) pada Badan Narkotika Nasional Kota Depok.
Hasil pernyataan responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:
Tabel III.25
Tabel Penolong
No. Resp X Y XY X² Y²
1 41 46 1886 1681 2116
2 41 42 1722 1681 1764
3 45 46 2070 2025 2116
4 43 45 1935 1849 2025
5 40 40 1600 1600 1600
6 42 44 1848 1764 1936
7 45 44 1980 2025 1936
8 43 45 1935 1849 2025
9 39 39 1521 1521 1521
10 38 40 1520 1444 1600
11 44 40 1760 1936 1600
12 41 47 1927 1681 2209
13 40 40 1600 1600 1600
14 42 41 1722 1764 1681
15 43 44 1892 1849 1936
16 38 37 1406 1444 1369
17 34 37 1258 1156 1369
18 44 43 1892 1936 1849
19 38 40 1520 1444 1600
20 42 43 1806 1764 1849
21 50 42 2100 2500 1764
22 46 45 2070 2116 2025
23 45 43 1935 2025 1849
24 46 47 2162 2116 2209
25 45 43 1935 2025 1849
26 37 40 1480 1369 1600
27 39 40 1560 1521 1600
28 40 38 1520 1600 1444
29 38 40 1520 1444 1600
30 45 46 2070 2025 2116
31 44 43 1892 1936 1849
32 45 45 2025 2025 2025
33 43 46 1978 1849 2116
57
Tabel lanjutan dari tabel III.25 Tabel Penolong
34 45 46 2070 2025 2116
35 41 39 1599 1681 1521
36 42 43 1806 1764 1849
37 36 43 1548 1296 1849
TOTAL 1550 1572 66070 65330 67082
Berdasarkan tabel III.25 tabel penolong perhitungan diatas, maka analisis antara
Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai diketahui sebagai berikut:
N = 37 ∑XY = 66070
∑X = 1550 ∑X² = 65330
∑Y = 1572 ∑Y² = 67082
3.3. Analisis Variabel Disiplin Kerja Terhadap Variabel Kinerja Pegawai
3.3.1. Uji Koefisien Korelasi
Uji koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara variabel disiplin kerja dan variabel kinerja pegawai pada Badan Narkotika
Nasional Kota Depok. Untuk mencari koefisien korelasi menggunakan rumus
korelasi melalui bantuan program SPSS Versi 16. Maka hasil hubungan antara
disiplin kerja terhadap kepuasan kinerja pegawai dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.26
Hasil Uji Koefisien Korelasi
Correlations
DisiplinKerja Kinerja
DisiplinKerja Pearson Correlation 1 .632**
Sig. (2-tailed) .000
N 37 37
Kinerja Pearson Correlation .632** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Output SPSS 16 (2019)
58
Berdasarkan tabel III.26 di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi
(hubungan) antara disiplin kerja dan kinerja pegawai sebesar 0,632 dapat diartikan
bahwa hubungan antara disiplin kerjaterhadap kinerja memiliki hubungan yang kuat
dan searah karena bernilai positif dan mendekati angka 1.
Berdasarkan tabel II.5 pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien
korelasi menurut (Sugiyono, 2016) maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar
0,632 termasuk pada kategori kuat. Jadi terdapat hubungan yang kuat antara disiplin
kerja dan kinerja pegawai
3.3.2. Uji Koefisien Determinasi
Setelah ditemukan hasil koefisien korelasi kemudian langkah selanjutnya
adalah mencari koefisien determinasi. Uji koefisien determinasi (KD) dimaksudkan
untuk mencari seberapa besar kontribusi variabel X (independent) terhadap variabel
Y (dependent). Dalam arti lain koefisien korelasi menentukan seberapa besar
pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Badan Narkotika Nasional Kota
Depok yang dapat dilihat dari nilai R square. Berikut adalah hasil koefisien korelasi
pada perhitungan menggunakan Output dari IBM SPSS 16 yang hasilnya sebagai
berikut:
Tabel III.27
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .632a .400 .383 2.242
a. Predictors: (Constant), DisiplinKerja
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Output SPSS 16 (2019)
59
Berdasarkan tabel III.27 dapat diketahui bahwa nilai r² (R square) adalah
sebesar 0.400 atau 40% artinya sebesar 40% pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai. Sementara sisanya 60% dipengaruhi oleh faktor lain yang mempengaruhi
kinerja.
3.3.3. Uji Persamaan Regresi
Analisis Regresi menurut digunakan untuk mendeskripsikan seberapa jauh
perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi atau
dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Persamaan regresi digunakan untuk mengukur
besarnya pengaruh antara variabel disiplin (independent) dan kinerja (dependent).
Berikut hasil perhiutngan persamaan regresi menggunakan program SPSS 16 :
Tabel III.28
Hasil Uji Persamaan Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.732 4.725 4.176 .000
DisiplinKerja .543 .112 .632 4.830 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Output SPSS 16 (2019)
Berdasarkan tabel III.28 hasil dari perhitungan program SPSS Versi 16, pada
tabel III.28 maka didapatkan a = Angka konstan dari unstandardized coefficient
sebesar 19,732 dan b = koefisien regresi sebesar 0,543.
60
Persamaan regresi untuk regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Y = 19,732 + 0,543X
Dimana:
Y = (Variabel Dependen) Kinerja Pegawai
X = (Variabel Independen) Disiplin kerja
a = Konstanta, yaitu nilai Y jika X = 0
b = Koefisien Regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y yang
didasarkan pada variabel X.
Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta (a) adalah 19,732. Hal ini dapat diartikan jika Disiplin (X)
bernilai nol (0) atau tanpa disiplin, maka kinerja pegawai (Y) akan bernilai
19,732.
2. Nilai Koefisien regresi (b) adalah 0,543. Hal ini menunjukan bahwa ketika terjadi
kenaikan disiplin sebesar satu (1), maka akan menaikkan kinerja pegawai sebesar
0,543. Selain itu terlihat tanda positif (+) yang berarti adanya pengaruh yang
positif antara disiplin kerja dan kinerja pegawai artinya terdapat hubungan yang
searah.