bab iii model penelitian 3.1 setting -...

14
18 BAB III MODEL PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakasanakan di SD N 01 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan, pada semester I tahun pelajaran 2017/2018. SD N 1 Jumo adalah sekolah yang terletak pada sebuah desa Kelurahan Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. letak sekolah ini yang berada pada pedesaan membuat lingkungan belajar yang tenang dan jauh dari keramaian aktifitas masyarakat. 3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri 1 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan yang berjumlah 31 siswa yang terdiri 12 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Dengan keadaan lingkungan pedesaan, pekerjaan orang tua siswa adalah seorang petani namun ada juga orang tua siswa yang mempunyai profesi lain. Begitu pula dalam proses pembelajaran, karakteristik siswa kelas 5 SD Negeri 1 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan sangat beragam. Ada yang berani untuk mengeluarkan pendapat, namun tidak sedikit pula siswa yang masih pasif dalam mengikuti pembelajaran. 3.2 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, persoalan yang diteliti merupakan persoalan yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian. Delam penelitian ini terdapat dua variabel yang meliputi :

Upload: lamminh

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

18

BAB III

MODEL PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakter Subyek Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

Penelitian ini dilakasanakan di SD N 01 Jumo Kecamatan

Kedungjati Kabupaten Grobogan, pada semester I tahun pelajaran

2017/2018.

SD N 1 Jumo adalah sekolah yang terletak pada sebuah desa

Kelurahan Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. letak

sekolah ini yang berada pada pedesaan membuat lingkungan belajar

yang tenang dan jauh dari keramaian aktifitas masyarakat.

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri 1 Jumo

Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan yang berjumlah 31 siswa yang

terdiri 12 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang

berbeda-beda. Dengan keadaan lingkungan pedesaan, pekerjaan orang tua

siswa adalah seorang petani namun ada juga orang tua siswa yang

mempunyai profesi lain. Begitu pula dalam proses pembelajaran,

karakteristik siswa kelas 5 SD Negeri 1 Jumo Kecamatan Kedungjati

Kabupaten Grobogan sangat beragam. Ada yang berani untuk

mengeluarkan pendapat, namun tidak sedikit pula siswa yang masih pasif

dalam mengikuti pembelajaran.

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, persoalan yang diteliti merupakan persoalan

yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian. Delam penelitian ini

terdapat dua variabel yang meliputi :

19

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

Kooperatif dan Mind Mapping. Penggunaan model

pembelajaran kooperatif dan Mind Mapping dalam penelitian

ini adalah sebuah model dan model pembelajaran yang dipilih

untuk pembelajaran IPA yang telah di sesuaikan dengan materi

ajar.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini menyangkut hasil belajar

siswa, karena variabel terikat ini dipengaruhi oleh variabel bebas

atau model pembelajaran Kooperatif dan Mind Mapping.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini mengikuti prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dan terdiri 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 3 langkah yaitu

planing (perencanaan), acting & observing (pelaksanaan tindakan dan

observasi) serta refecting (refleksi).

Adapun tahap prosedur penelitian yang akan digunakan seperti pada

gambar 3.1 berikut ini :

Gambar 3. 1

Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral

oleh Kemmis dan Mc Taggart

Sumber : Suharsimi Arikunto, (2007:22)

20

3.3.1 Perencanaan

Kegiatan dalam perencanaan adalah menemukan

permasalahan pembelajaran/analisis masalah kemudian menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi dan

penyediaan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya

tindakan, membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi,

lembar soal tes dan pengajuan ijin penelitian.

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan

tindakan yang telah dirancang dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun di dalam kelas dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui Mind

Mapping yang dilakasanakan dalam 2 siklus. Masing-masing siklus

terdiri dari 3 pertemuan. Dalam setiap siklus, pertemuan 1 dan 2

digunakan untuk proses pembelajaran, sedangkan pertemuan ke 3

digunakan untuk tes evaluasi. Selama poses pembelajaran

berlangsung perlu dilakukan observasi sebagai sarana pengumpulan

data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian.

Kegiatan ini dilakukan oleh guru kelas yang berperan sebagai

observer pada waktu bersamaan dalam pelaksanaan tindakan.

Siklus I direncanakan untuk dilakasanakan tanggal 25-26

Juli 2017 dengan menyajikan kompetensi dasar 1.3

Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubunganya

dengan makanan dan kesehatan. Pertemuan pertaman dengan

alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk melakukan proses

pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif melalui model Mind Mapping untuk mencapau indikator

1) Mengidentifikasi alat pencernaan makanan pada manusia 2)

mengidentifikasi organ pencernaan pada manusia 3) Mencari

informasi tentang penyakit yang berhubungan dengan pencernaan.

21

Pada pertemuan yang kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit

digunakan untuk melakukan proses pembelajaran IPA dengan

model pembelajaran kooperatif melalui Mind Mapping untuk

mencapai indikator 3).mengidentifikasi makanan berdasarkan jenis

4) mengidentifikasi sumber nutrisi pada makanan. Pada pertemuan

ketiga digunakan untuk melakukan tes formatif siklus pertama.

Siklus II direncanakan untuk dilaksanakan pada tanggal 27-

28 Juli 2017dengan menyajiakn kompetensi dasar 1.4

Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia. Pertemuan

pertaman dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk

melakukan proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif melalui Mind Mapping untuk mencapai

indikator 1) mengidentifikasi alat peredaran darah manusia melalui

gambar 2) mengidentifikasi fungsi alat peredaran darah manusia.

Pada pertemuan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan

untuk melakukan proses pembelajaran IPA dengan model

pembelajaran Kooperatif melalui Mind Mapping untuk mencapai

indikator 3) mengidentifikasi peredaran darah manusia 4)

mengidentifikasi tentang penyakit yang mempengaruhi alat

peredaran darah manusia. Pada pertemuan ketiga dilakukan untuk

melaksanakan tes formatif siklus 2.

Berdasarkan hasil observasi kemudian refleksi dan evaluasi

tentang hasil pelaksanaan tindakan yang telah maupun belum

tercapai kemudian hasilnya sebagai acuan perbaikan dalam siklus

selanjutnya. Apabila pada siklus kedua hasil belajar sudah mencapai

indikator kinerja yang telah ditentukan maka tidak lagi diteruskan

ke siklus selanjutnya. Namun jika hasil belajar hingga siklus kedua

belum mencapai indikator kinerja maka akan dilakukan siklus

selanjutnya.

22

3.3.3 Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelakasanaan tindakan

dan observasi pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk

mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran

yang telah diterapkan. Hasil refleksi ini berguna untuk yang telah

dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana

kegiatan pada siklus 2. Siklus 2 dilaksanakan untuk menetapkan

pembelajaran selanjutnya.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi dan tes.

Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

melalui mind mapping. Sedangkan tes dalam penelitian ini digunakan untuk

mengukur hasil belajar IPA yaitu dalam aspek kognitif.

3.4.1 Lembar observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini adalh lembar

observasi pelajaran, berdasarkan model pembelajaran kooperatif

melalui mind mapping. rincian lembar observasi ini akan diuraikan

dalam kisi-kisi lembar observasi kemudian, dimana perlu juga

disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Adapun

lembar observasi guru dapat dilihat di tabel 3.1 berikut

23

Tabel 3.1

Lembar Observasi Guru Model pembelajaran Kooperatif melalui

Mind Mapping

No Aktivitas Guru Ya Tidak

I Kegiatan Awal

1 Guru memeriksa kesiapan siswa

2 Guru membuka pelajaran meliputi doa dan presensi

3 Guru melakukan apersepsi

4 Guru menyampaikan tujuan pelajaran

II Kegiatan Inti

5 Guru membagi siswa dalam kelompok

6 Guru menampilkan gambar materi yang membantu

proses pembelajaran

7 Guru menjelaskan materi

8 Guru membagikan LKS berupa kata topik utama,

sub topik dan kertas karton

9 Guru meminta siswa untuk berdiskusi

mengelompokkan topik dan sub untuk

dikembangkan materi.

10 Guru memberikan arahan kepada siswa untuk

menyusun mind map

11 Guru mengamati dan membimbing siswa dalam

membuat mind map

12 Guru membimbing siswa mempresentasikan hasil

mind map

13 Guru menambahi materi yang belum diungkapakan

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

III Kegiatan Penutup

14 Bersama siswa membahas hasil pembelajaran

15 Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

16 Menutup pelajaran

Total

Selain kegiatan guru, observasi juga dilakukan untuk mengamati

kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Kooperatif melalui Mind mapping, adapun kisi-kisi lembar pengamatan siswa

disajian pada tabel 3.2 berikkut :

24

Tabel 3.2

Lembar Observasi Siswa Model pembelajaran Kooperatif melalui

Mind Mapping

No Aktivitas Siswa Ya Tidak

I Kegiatan Awal

1 Siswa siap melaksanakan pembelajaran

2 Siswa berdoa bersama guru

3 Siswa menanggapi apersepsi guru

4 Siswa menyimak tujuan pembelajaran

II Kegiatan Inti

5 Siswa mendapatkan kelompok

6 Siswa menyimak gambar yang membantu proses

penyampaian materi pelajaran

7 Siswa menyimak penjelasan materi

8 Siswa mendapatkan LKS berupa kata topik utama,

sub topik dan kertas karton

9 Siswa untuk berdiskusi mengelompokkan topik dan

sub untuk dikembangkan materi.

10 Masing-masing kelompok membuat dan

mengembangkan mind map

11 Siswa mendapatkan bimbingan untuk menyusus

mind map

12 siswa mempresentasikan hasil mind map

13 Guru menambahi materi yang belum diungkapakan

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

III Kegiatan Penutup

14 Bersama guru membahas hasil pembelajaran

15 Bersama guru menyimpilkan hasil pembelajaran

16 Menutup pelajaran

Total

3.4.2 Butir Tes Tertulis

Tes tertulis akan diberikan kepada siswa setelah diberikan tindakan.

Tes tertulis ini digunakan untuk mengukur bagaimana upaya

peningkatan hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran

Kooperatif melalui mind mapping. Adapun lembar soal disesuaikan

dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Pada penelitian ini

diginakan tes tertulis dengan jenis soal pilihan ganda. Tes hasil belajar

25

akan dilakukan pada pertemuan ketiga pada tiap siklusnya. Adapun kisi-

kisi soal dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Tes Penerapan Model pembelajaran Kooperatif melalui Mind

Mapping Mata Pelajaran IPA Siklus I

Standar

Kompetens

i

Kompetensi

Dasar

Indikator Indikator Soal No

Soal

1.

Mengidenti

fikasi

fungsi

organ

tubuh

manusia

dan hewan

1.3

Mengidentifika

si fungsi organ

pencernaan

manusia dan

hubungannya

dengan

makanan dan

kesehatan.

1.

Mengidentif

ikasi alat

pencernaan

makanan

pada

manusia

Mengidentifika

si mulut

1,4,5,

30

Identifikasi

usus

2

Identifikasi

darah

7

Identifikasi

lambung

8,21

2.

Mengientifi

kasi fungsi

organ

pencenaan

pada

manusia

Fungsi mulut 3,20

Fungsi usus 6

Fungsi

lambung

27,12

Fungsi anus 26

3. mencari

informasi

tentang

penyakit

yang

berhubunga

n dengan

pencernaan

Identifikasi

penyebab mag

9,24

Identifias

penyebab

sembelit

10,23

Identifikasi

penyebab diare

11

4.

Mengidentif

ikasi

makanan

berdasarkan

jenis

Identifikasi

makanan

13,

Identifikasi

jenis vitamin

15,29

Identifikasi air 18

Jenis makanan 16,29,

22

5.

Mengidentif

Sumber

vitamin

14,

19, 25

26

Tes hasil belajar siklus I dilaksanakan pada pertemuan terakhir,

yaitu pertemuan ketiga. Tes ini dilakukan untuk tindak lanjut dari tes pada

siklus 1 dan juga sebagai perbandingan dari hasil belajar siswa antara siklus

1 dan siklus 2. Adapun kisi-kisi soal siklus 2 dapat dilihat dalam tabel 3.4

berikut :

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Tes Model pembelajaran Koopertatif melalui Mind Mapping

Mata Pelajaran IPA Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Indikator

soal

Nomor

Soal

1.

mengidentifik

asi fungsi

organ tubuh

manusia dan

hewan

1.4

mengidentifi

kasi organ

peredaran

darah

manusia

1.

Mengidentifika

si alat

peredaran

darah manusia

melalui

gambar.

identifikasi

jantung

1,5 ,12

Identifikasi

pembuluh darah

7,12

Identifikasi

darah

17

2.

Mengidentifika

si fungsi alat

peredaran

manusia

Fungsi jantung 2,11,

26

Fungsi darah 23, 24,

25, 30

3.

mengidentifika

si peedaran

darah manusia

Identifikasi

pembuluh darah

8,9,10,

13

Identifikasi

darah

15,

22,24

Identifikasi

jantung

27

4.

mengidentifika

si tentang

penyakit yang

mempengaruhi

Identifikasi

anemia

3,

14,18,

20

Identifikasi

leukimia

4

ikasi sumber

nutrisi pada

makanan

Sumber

protein

17,

25,

Sumber zat 28

27

alat peredaran

darah manusia

Identifikasi

hipertensi

6

Identifikasi 12,16,

19,20

Stroke 28

3.4.3 Uji Validitas dan Realibilitas

Sebelum soal evaluasi digunakan dalam penelitian, sebelumnya

telah dilakukan uji validitas dan rabilitas untuk memperoleh kevalidan dan

keajegan soal. Soal diujikan pada siswa kelas 6 SD N 1 Jumo yang

berjumlah 28 anak, uji coba soal siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 22 Juli

2017 dan suklus 2 pada 24 Juli 2017

3.4.3.1 Uji Validitas

Instrumen dapat disebut valid apabila terdapat persamaan dengan

data yang terkumpul terhadapa data yang terjadi pada objek yang diteliti.

Menurut Mimin Haryati (2007:17) validitas artinya menilai apa yang

seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur

kompetensi yang akan dicapai.

Berdasarkan soal tes yang diujikan pada siswa kelas 6 SD Negeri 1

Jumo kemudian hasilnya diolah menggunakan SPSS versi 22 untuk

mengetahui validitas dan reabilitas nutir soal. Dasar pengambilan keputusan

item yang valid berdasarkan kriteria Naniek Wardani (2012:342) dengan

mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Hasil korelasi

dapat dilihat pada Output Item-soal Statistics pada kolom Corrected Item

Total Correlation. Nilai yang ada kolom Corrected Item Correlation ini

kemudia dibandingkan dengan nilao yang ada pada r table dengan taraf

signifikansi yang digunakan 0,05 unntuk responden sebanyak 30, maka

didapat r tabel sebesar 0,361 kategori inilah yang digunakan untuk

menentukan apakah item valid atau tidak. Analisis pada soal siklusI

diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 3.5:

28

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Siklus I

Indikator Butir Soal

Valid Tidak Valid

1. Mengidentifikasi

alat pencernaan

makanan pada

manusia

1,2,4,5,7,30 8 ,21

2. Mengientifikasi

fungsi organ

pencenaan pada

manusia

3,6,12,26,27 20

3. mencari informasi

tentang penyakit yang

berhubungan dengan

pencernaan

9,10,24 11

4. Mengidentifikasi

makanan berdasarkan

jenis

13,15,16,18 29

5. Mengidentifikasi

sumber nutrisi pada

makanan

14,17,28 19,22,23,25

Dari tabel di atas, dapat diketahui butir soal yang tidak valid dan

berada pada kriteria tidak ada validitas pada siklus 1 berjumlah 9 butir soal

dan butir soal yang tidak valid tersebut akan dihilangkan sehingga

menyisakan 21 soal valid dan akan digunakan 20 butir soal yang dipilih

berdasarkan persebaran setiap indikator.

Begitupula pada soal tes siklus 2 yang telah diajukan pada siswa SD

Negeri 1 Jumo kemudian hasilnya diolah menggunakan SPSS versi 22 dan

hasil analisanya dapat dilihat lampiran. Adapun hasil uji validitas instrumen

siklus 2 disajikan pada tabel 3.6 berikut:

29

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitasi Siklus II

Indikator Butir Soal

Valid Tidak Valid

1. Mengidentifikasi alat

peredaran darah manusia

melalui gambar.

5,7,12,17 1

2. Mengidentifikasi fungsi alat

peredaran manusia

2,11,23,25,30 24,26

3. mengidentifikasi peedaran

darah manusia

8,9,13,15,22,29 10,27

4. mengidentifikasi tentang

penyakit yang mempengaruhi

alat peredaran darah manusia

3,4,6,12,14,16,18,19,20 28

Tabel di atas menunjukan bahwa diketahui beberapa butir soal yang

tidak valid dan berada pada kriteria yang rendah, pada siklus 2 sebanyak 6

butir soal dan butir soal yang tidak valid tersebut akan dihilangkan sehingga

menyisakan 24 soal valid dan akan digunakan 20 butir soal yang dipilih

berdasarkan persebaran setiap indikator.

3.4.3.2 Uji Realibilitas

Menurut Naniek Wardani (2012:344) realibilitas adalah kemampuan alat

ukur memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Semakin tinggi

koefisien reabilitas suatu tes, maka makin tinggi pula keajegan atau

ketetapanya. Adapun kriteria rentang indeks reliabilitas menurut Naniek

Wardani (2012:346) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interprestasi

1 0,80-1,00 Sangat reliabel

2 <0,80-0,60 Reliabel

3 <0,60-0,40 Cukup reliabel

4 <0,40-0,20 Agak reliabel

5 <0,20 Kurang reliabel

30

Apabila alpha hitung lebih besar dari r tabel dan alpha hitung

bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat diterima. Berikut

hasil uji realibilitas tes siklus 1 setelah dimasukan dalam SPSS versi 22.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Siklus 1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,911 21

Sama dengan tes pada siklus 1, tes siklus 2 juga dimasukan dalam

SPSS versi 22 untuk hasil reabilitas instrumen siklus 2 dapat dilihat dalam

tabel berikut ini:

Tabel 3.9

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Siklus 2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,862 24

Berdasarkan hasil uji reabilitas instrumen siklus 1 dan siklus 2 pada tabel

3.8 dan 3.9 tersebut, maka dapat diketahui bahwa alpha hitung pada siklus

1 dan siklus 2 lebih besar dari r tabel dan alpha hitung tersebut bernilai

positif sehingga instrumen ini dapat disebut reliabel. Adapun indeks

reliabilitas pada siklus 1 yaitu .911yang berada pada kategori sangat reliabel

sedangkan indeks reliabilitas pada siklus 2 yairu .862 yang berada pada

kategori yang sangat reliabel.

31

3.5 Indikator kinerja

Indikator kinerja pada penelitian ini adalah meningkatnya hasil

belajar IPA siswa kelas 5 setelah melakukan tindakan dengan penerapan

Model pembelajaran Kooperatif melalui Model pembelajaran mind mipping

dengan hasil belajar 90% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas dengan KKM

yaitu 75.

3.6 Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan

analisis deskripsi komparatif dengan membandingkan skor hasil belajar

antar siklus. Analisis dilakukan melalui 3 tahap, antara lain tahap reduksi

dan paparan data, tahap analisis ketuntasan dan tahap analisis komparatif.

Tahap reduksi data dilakukan untuk penyederhanaan data yang dilakukan

melalui seleksi, pengelompokan, dan pengorganisasian data mentah

menjadi informasi bermakna. Pada tahap paparan data merupakan suatu

upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk

distribusi frekuensi dan grafik. Sedangkan pada tahap analisis ketuntasan

dilakukan dengan membandingkan skor tiap siswa dengan KKM yang telah

ditetapkan. Hasil analisis ketuntasan disajikan ke dalam tabel ketuntasan

hasil belajar. Pada tahap akhir berdasarkan hasil analisis ketuntasan

dilakukan analisis kompratif untuk membandingkan jumlah siswa yang

mencapai ketuntasan pada setiap siklus. Hasil analisis kompratif ini

digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan digunakan

sebagai penarikan simpulan dan menjawab permasalahan penelitian.