bab iii. metolodologi penelitian - ocw.upj.ac.id filerandom samples stratified random sampling...
TRANSCRIPT
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PART II
Bab III. Metolodologi Penelitian
Populasi dan Sampel
Penelitian 01
Teknik Sampling 02
Metode Pengujian Data 03
Keterbatasan Penelitian 04
Materi Pertemuan 6
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi mengacu pada seluruh kumpulan objek,
pengamatan, atau skor yang memiliki beberapa
karakteristik yang sama. Misalnya, semua pemilih
terdaftar yang berusia antara 18 dan 25 dapat
dianggap sebagai populasi
Populasi Penelitian
Probability Sampling
Suatu teknik sampling yang
memberikan peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel,
Non Probobality
Sampling Teknik yang tidak memberikan
peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi
sampel
B
A
Sampel adalah istilah yang digunakan untuk merujuk
pada orang atau unit yang benar-benar dimasukkan
oleh peneliti dalam penelitian. Sampel juga dapat
diartikan sebagai sehimpunan kecil kasus yang dipilih
peneliti dari himpunan besar dan akan
mengeneralisasikan populasi
Sampel Penelitian
Sampling merupakan upaya menyeleksi orang atau unit
analisis tertentu untuk dimasukan dalam studi penelitian
PERHITUNGAN SAMPEL
N : jumlah populasi
n : jumlah sampel
d : tingkat kesalahan (1 %, 5 %, atau 10 %)
RUMUS SLOVIN
Probability Sampling
Salah satu teknik yang digunakan jika populasi mempunyai
anggota atau unsur yang tidak homogen serta berstrata secara
proporsional. Pengambilan sample ini digunakan jika subpopulasi
sifatnya bertingkat
Stratified Random Sampling
pengambilan sampel penelitian dapat dipergunakan dengan acak
sederhana (undian) atau menggunakan pendekatan bilangan random.
Makna simple atau sederhana sebab pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang
terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini dapat lakukan jika anggota
populasi dianggap homogen.
Simple Random Sampling
Teknik sampling daerah dipakai untuk menentukan sampel jika objek yang
akan diteliti atau sumber data sangat luas, seperti misalnya penduduk dari
suatu negara, provinsi atau dari suatu kabupaten.
Cluster Sampling
Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap
kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
Systematic Sampling
Simple
Random
Samples
Stratified
Random
Sampling
Cluster
Samples
Systematic
Samples
Teknik untuk menentukan sampel yang
berasal dari populasi yang memiliki ciri-ciri
tertentu sampai jumlah kuota yang
diinginkan. Teknik penentuan sampel ini
mengambil keseluruhan atan quota dari
sampel penelitian
Quota Sampling
Dalam beberapa kasus, peserta dapat
secara sukarela berpartisipasi untuk menjadi
bagian dari sampel penelitian. Sampel
sukarela sering direkrut dengan
menawarkan peserta hadiah sebagai
imbalan atas waktu mereka
Volunteer Sampling
Sampel Non Acak yang dipilih peneliti dari
orang yang kebetulan lewat
Convenience Sampling
Dalam teknik ini, melibatkan peserta yang secara
acak memilih untuk memenuhi atau memenuhi tujuan
tertentu yang ada dalam pikiran peneliti. Sampel
dipilih berdasarkan karakteristik spesifik yang
diselidiki peneliti - umumnya, para peserta
memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan
yang digunakan oleh peneliti untuk menentukan
kelayakan.
Purposive Sampling
Metode yang digunakan melibatkan meminta peserta
untuk merujuk peneliti ke orang lain yang bisa
berfungsi sebagai peserta. Pengambilan sampel
jaringan sering digunakan dalam kasus di mana
variabel atau karakteristik yang sedang dipelajari
jarang atau sulit untuk diidentifikasi dalam suatu
populasi
Network Sampling
Non Probability Sampling
D E F I N I S I V A L I D I T A S Validitas dapat diartikan sebagai benar
atau tepat.
Penelitian dikatakan valid jika indikator
yang kita pilih dapat mengukur variabel
penelitian yang ingin kita ukur/uji.
Validitas memberitahu kepada kita
seberapa baik definisi konseptual dan
operasional dapat saling bekerjasama
antara satu dengan yang lainnya.
PR
ES
EN
TA
TI
ON
INGAT!
Contoh :
Indikator mengenai
konsep “konten”
berbeda-beda sesuai
dengan konteksnya.
Konten instagram dengan
konten film berbeda satu
dengan lainnya.
PR
ES
EN
TA
TI
ON
Semakin baik kesesuaian
antara konsep dengan
pemilihan indikator dan
pernyataan serta
pertanyaan dalam kuisioner
penelitian, maka semakin
valid juga penelitian kita.
Validitas Wajah
Validitas Konten/Isi
Validitas Kriteria
Validitas Konstruk
Jenis Jenis Validitas Pengukuran
Validitas Wajah
Suatu jenis validitas pengukuran dengan indikator yang “masuk akal” sebagai ukuran konstruk apabila dinilai oleh pihak lainnya, terutama
dalam komunitas ilmiah
Penilaian ini menjawab “ Apakah orang percaya dengan definisi dan metode pengukuran yang
ditentukan? Apakah sudah sesuai?”
Jika alat ukur merupakan kuesioner, maka item-item pertanyaan
dalam kuesioner harus dapat dipahami oleh subjek penelitian
dengan benar.
Face Validity (Neuman, 2006: 195)
Construct
Measures Scientific Community
Penilaian ini dilakukan oleh komunitas ilmiah bahwa indikator tsb benar-benar mengukur
konstruk.
Validitas Konten/Isi
Suatu jenis validitas pengukuran yang mensyaratkan bahwa suatu
ukuran mewakili seluruh aspek definisi konseptual dari suatu
konstruk Validitas menjawab pertanyaan :
“Apakah seluruh isi definisi terwakili dalam suatu ukuran?”
Langkah Melakukan Validitas
Relevansi isi (content relevance) merujuk kepada kesesuaian antara masing-masing item
pengukuran dengan isi variabel yang diukur.
Cakupan isi (content coverage) merujuk kepada lingkup item pengukuran dalam meliputi
segala aspek isi variabel yang diukur.
• Non Statistik
• Menelaah setiap item pertanyaan
• Contoh : Jika soal ujian tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh dosen. Maka tidak reliabel
Validitas Kriteria
Validitas Kriteria menggunakan beberapa standar atau
kriteria untuk menunjukkan konstruk secara akurat.
Validitas dari suatu indikator dengan
membandiingkannya dengan ukuran lain dari konstruk
yang sama yang dipercaya oleh peneliti.
Dua Jenis Validitas Kriteria
Validitas Serentak : Validitas Pengukuran yang bergantung pada ukuran yang telah ada dan telah diterima untuk memverikasi indikator suatu konstruk
Validitas prediktif : Pengukuran validitas yang tergantung pada terjadinya peristiwa atau perilaku di masa depan, yang konsisten secara logika untuk membuktikan indikator dari sebuah konstruk.
Criterion Validity (Neuman, 2006: 195)
Future Behavior
Similar Results
Construct
Measures
Existing Measures
Predictive Concurrent
Contoh Validitas Kriteria :
Validitas serentak : kita membuat uji baru untuk mengukur kecerdasan, yaitu suatu uji
yang sangat dihubungkan dengan IQ
Asumsinya : jika orang mendapatkan nilai tinggi pada test sebelumnya, yaitu tes IQ.
Kemudian uji pada test baru, hasilnya sama. Berarti, valid
Validitas prediktif : kita menggunakan penilaian lain, seperti hasil test try out dengan
menunggu 6 bulan kemudian setelah proses belajar untuk membantu memprediksikan
tingkat keberhasilan
Validitas Konstruk
Suatu jenis validitas pengukuran yang menggunakan indikator majemuk. Sebuah test
dikatakan memiliki validitas konstruk apabila setiap item pertanyaan yang
membangun tes tsb mengukur aspek berpikir dan konstruk penelitian.
Menjawab pertanyaan : “ Apakah ukurannya valid, apakah berbagai macam
indikator beroperasi dalam cara yang konsisten?
Ada dua syarat dalam validitas konstruk : relevan dengan teori dan variabel yang
ingin diukur.
Dua Jenis Validitas Konstruk
Validitas konvergen : suatu jenis validitas pengukuran untuk indikator majemuk berdasarkan pada definisi konseptual dan operasionalisasi konsep bahwa indikator-indikator dari satu konstruk akan bertindak serupa atau berkumpul.
Contoh, jika berdasarkan teori, kecemasan ditandai oleh bukti-bukti adanya telapak tangan berkeringat, gerakan mondar-mandir, dan kesulitan memusatkan perhatian, maka sebuah alat ukur kecemasan dikatakan memiliki validitas konvergen apabila berkorelasi dengan bukti-bukti tersebut
Validitas diskriminan : Suatu jenis validitas pengukuran untuk indikator majemuk berdasarkan pada gagasan bahwa indikator-indikator dari konstruk yang sangat berbeda/menyimpang.
Contoh, jika teori patofisiologi menyatakan bahwa kecemasan tidak dimanifestasikan dalam bentuk tingkat kebotakan kepala (alopecia), maka pengukuran yang memiliki validitas diskriminan seharusnya tidak berkorelasi dengan tingkat kebotakan kepala
Lihat daftar r tabel sesuai dengan responden
Jika r hitung > r tabel berarti item pertanyaan
valid
Jika r hitung < r tabel berarti item pertanyaan
tidak valid
Reliabilitas
Reliabilitas (Keandalan) berarti kemampuan untuk diandalkan atau adanya konsistensi.
Maksudnya, hal yang sama diulang atau terjadi dalam kondisi yang identik atau
sangat mirip.
Reliabilitas berarti hasil numerik yang dihasilkan oleh indikator tidak bervariasi karena
karakteristik dari proses pengukuran atau instrumen pengukuran itu sendiri.
Jenis- Jenis Reliabilitas (Neuman, 2006)
• Sepanjang Waktu (test – retest method) Stabil
• Lintas subpopulasi/subkelompok (analisa sub populasi)
Representatif (Terwakili)
• Lintas indikator ( split half / metode belah dua) Ekuivalen (Seimbang)
Reliabilitas Stabil
• Reliabilitas atau keandalan sepanjang waktu
• Apakah ukuran memberikan jawaban yang sama apabila diterapkan dalam kurun waktu yang berbeda?
• Menggunakan metode uji – uji ulang (test-retest), pengujian ulang indikator pada kelompok orang yang sama
Contoh Reliabilitas Stabil
Timbangan dikatakan alat yang valid untuk mengukur berat badan, namun timbangan yang tidak konsisten dalam mengukur berat badan, maka dikatakan
tidak reliabel.
Reliabilitas Terwakili
• Keandalan sepanjang sub populasi atau menguji beragam sub populasi atau sub kelompok yang berbeda.
• Dikatakan reliabel jika setiap kelompok yang berbeda memberikan jawaban yang sama pada indikator yang ditanyakan
Contoh
• Misalnya menanyakan usia pada dua kelompok yang berbeda untuk mengukur tingkat kejujuran.
Usia 20 tahunan
Jawaban : 20 an
1 Usia 50 tahunan
Jawaban : Mengurangi usia mereka
2
TIDAK
RELIABEL
Reliabilitas Seimbang
• Digunakan saat peneliti menggunakan indikator majemuk (beberapa ukuran)
• Menjawab pertanyaan : Apakah ukuran tersebut memberikan hasil yang konsisten dalam seluruh indikator yang berbeda? Jika sama, berarti reliabel
• Metode yang digunakan metode belah dua (split half
CONTOH :
• 6 orang mahasiswa disebar untuk melakukan pengamatan siswa merokok di kantin.
• Setiap mahasiswa dibagi pertanyaan yang beda-beda
• Kemudian, Jika keenam siswa melaporkan hal yang sama atau selaras satu dengan yang lain. Maka dikatakan reliabel.
Angka pada Cronbach’s Alpha
Level Angka Status Reliabilitas
0.90 + Excellent
0.80 – 0.90 Good
0.70 – 0.80 Respectable
0,65 – 0.70 Minimally Acceptable
0.60 – 0.65 Undesirable
0.60 Really Minimally Acceptable
> 0.60 Unacceptable
KETERBATASAN PENELITIAN
1. Bukan Keterbatasan Peneliti
2. Pemaparan tentang apa yang tidak diteliti dalam
penelitian
3. Keterbatasan penelitian ini menjadi peluang bagi
peneliti lainnya untuk melakukan penelitian
4. Misalnya : keterbatasan penggunaan metode
penelitian, keterbatasan cakupan penelitian,
keterbatasan teori penelitian yang digunakan, dsb