bab iii metodologi penelitian a. metode...
TRANSCRIPT
24
24 Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan Didactical Design
Research (DDR). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara lebih
profesional. Oleh karena itu, PTK terkait erat dengan persoalan praktek
pembelajaran sehari-hari yang dihadapkan oleh guru (Yusnandar 2013 :7).
B. Prosedur Penelitian
DDR dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa mengajar tersebut
melibatkan proses berpikir. Ide dasar dari DDR adalah Metapedadidaktik. Di
keseluruhan tahap tersebut guru memikirkan antar-hubungan guru-materi-
siswa. Secara umum, hubungan antara guru-siswa disebut hubungan
pedagogis (HP) dan hubungan siswa-materi disebut hubungan didaktis (HD),
sementara hubungan guru-materi disebut antisipasi didaktis-pedagogis (ADP).
Bagan 3.1
.Metapedadidaktik Dilihat dari Sisi ADP, HD, dan HP
Adapun dalam Didactical Design Reasearch (DDR) siklus tahapannya
yaitu:
25
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Tahapan siklus DDR
PRA IMPLEMENTASI LESSON DESIGN IMPLEMENTASI REFLEKSI
1. Pra Implementasi
Dalam tahapan pra implementasi hal pertama yang peneliti
lakukan yaitu pemetaan kurikulum, dimana dari kurikulum yang ada
peneliti membuat mind map untuk merancang tahapan pembelajaran.
Setelah itu peneliti mencoba merepersonalisiasi buku teks yang dipakai.
Repersonalisasi dalam hal ini bertujuan untuk memprediksi kesulitan
apa yang akan dialami oleh siswa jika cara pembelajaran guru seperti
apa yang terdapat pada buku teks. Selanjutnya peneliti melakukan
wawancara kepada siswa sebagai bahan untuk mengetahui ketepatan
pemahaman siswa terhadap buku teks dan kesulitan yang siswa alami
setelah mempelajari buku teks. Pengamatan yang peneliti lakukan tidak
hanya sampai pada pemahaman siswa tetapi juga berlanjut ke cara guru
mengajar di kelas, hal tersebut peneliti lakukan guna untuk mengetahui
analisis metapedadidaktik. Dari semua tahapan diatas dapat ditarik satu
kesimpulan yaitu untuk mengetahui pokok masalah yang dialami siswa
dalam memahami konsep X.
2. Lesson Design
Tahapan lesson design dalam DDR sama hal nya seperti tahapan
Tindakan dalam PTK. Hal yang dapat dihasilkan dari tahapan ini yaitu
RPP atau Lesson Design. Isi dari RPP atau lesson design yaitu:
a. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
b. Tujuan
c. Tahap kegiatan:
o Pembahasan materi
o Individu, kelompok atau klasikal
o Percobaan, media atau Question-Answer (QA)
d. Prediksi respon siswa
26
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Antisipasi guru
f. Evaluasi
Pada bagian evaluasi peneliti dapat melakukan beberapa cara
yaitu dengan mengadakan pretest, wawancara dan meminta siswa untuk
menceritakan kembali pengalaman belajarnya.
3. Implementasi
Implementasi disebut juga analysis metapedadidaktik. Pada
tahapan ini peneliti menerapkan pembelajaran sesuai perencanaan yang
telah dibuat. Kriteria analisisnya yaitu:
a. Kesatuan (Unity)
Kesatuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu pola pikir materi
berdasarkan tujuan.
b. Keluwesan (Flexibility)
Keluwesan yang dimaksud yaitu kebenaran antara prediksi dan
kenyataan yang terjadi.
c. Kesinambungan (Coherence)
Kesinambungan yang dimaksud yaitu apakah tahapan kegiatannya
sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti.
4. Refleksi
Refleksi dalam PTK sama halnya dengan Analysis Retrospective
dalam DDR. Tahapan ini akan menghasilkan Design Hipotesis, untuk
mendapatkan Design Hipotesis ada langkah-langkah yang harus di
terapkan yaitu yang pertama bagaimana hubungan antara design yang
telah dibuat dengan implementasinya, yang kedua hubungan antara
kesulitan belajar siswa dengan metapedadidaktik dan yang ketiga yaitu
prediksi atau antisipasi dengan keadaan yang terjadi.
27
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam DDR Pra Implementasi dan Lesson Design dijadikan satu
bagian yang dinamakan Prosfektif Analysis. Sedangkan Implementasi
dinamakan Analisis Metapedadidaktik, dan Refleksi dinamakan Analisis
Retrospektif.
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu
mengkaji dan menganalisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle)
sehingga desain didaktis yang diharapkan dapat memperbaiki dan
mengembangkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik sehingga
dapat mengatasi kesulitan belajar (learning obstacle) yang dialami oleh
siswa.
Tidak hanya bagi siswa dalam penelitian ini juga dapat
membantu guru dalam mengembangkan konsep yang ada dengan
penyajian pembelajaran yang berbeda. Jadi guru harus kreatif untuk
mencari solusi dari kesulitan yang dialami siswa. Peneliti menyarankan
beberapa langkah-langkah yang bisa digunakan oleh guru sebagai tahap
awal perencanaan, persiapan dan pelaksanaan.
“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri
kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial
untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik” (Kemmis
dan Mc.Taggart dalam buku Basuki, 2003 : 7).
Dalam PTK guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran di
kelas.Menurut Kemmis dan Mc Taggart, dengan melalui 4 tahap, yaitu:
a) melakukan Perencanaan (planning),
rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.
b) Tindakan (action),
Prospective Analysis Analysis
Metapedadidaktik Analysis
Retrospective
Pra
Implementasi Lesson Design Implementasi Refleksi
28
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
c) Pengamatan (observation), dan
Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan
atau dikenakan terhadap siswa.
d) Refleksi (reflection),
dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan. yang diharapkan
tercapai (criteria keberhasilan).
Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas
hasil atau dampak dari berbagai kriteria bersama sama guru dapat
melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.
Sebelum peneliti dan guru melaksanakan tindakan, perlu
disusun langkah tindakan yang diambil sebagai berikut :
a. Melatih guru untuk melakukan tau memberikan informasi cara
melakukan sesuai rancangan. Hal ini sangat perlu jika apa yang
akan dilakukan merupakan hal baru bagi guru.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas
c. Mempersiapkan contoh – contoh perintah suruhan melakukan
secara jelas.
d. Mempersiapkan cara observasi hasil beserta alatnya.
e. Membuat skenario apa yang akan dilakukan guru dan apa yang
dilakukan siswa dalam melakukan tindakan yang telah
direncakan.
Jika semua telah disiapkan, maka skenario tindakan
tersebut dilaksanakan. Kegiatan (pelaksanaan) ini merupakan
tindakan awal pada siklus pertama, dan di ikuti dengan langkah
observasi dan refleksi. Bila belum sesuai dengan harapan berarti
perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya. Perbaikan akan
terus dilakukan sampai diperoleh hasil yang diingikan. Dengan
29
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
demikian tahapan siklus akan ditentukan oleh tercapainya tujuan
penelitian tindakan kelas secara optimal.
C. Proses Tindakan
Penelitian ini diawali dengan pra siklus yaitu melakukan
repersonalisasi. Repersonalisasi tersebut yaitu menganalisis sumber daya
alam yaitu sebuang bendungan danau tentang air serta mengamati sejarah
terbentuknya bendungan di Desa Situterate. Selanjutnya yaitu mengamati
aktivitas masyarakat dalam pemanfaatannya bagi kehidupan makhluk
hidup dan lingkuangan sekitanya. Dari kegiatan tersebut peneliti
memperoleh data tentang bagaimana proses pembelajaran sumber daya
alam tentang air. Data yang diperoleh yaitu, hasil analisis wawancara
kepada masyarakat, persiapan guru dalam merancang pembelajaran serta
melaksanakannya, aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas serta interaksi
antara guru dengan siswa di kelas. Kegiatan pra siklus dilakukan untuk
mengetahui situasi asli pembelajaran IPA dalam pembahasan sumber daya
alam tentang air menyatukan dengan budaya Desa Situterate di kelas IV.
Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis untuk persiapan melakukan
tindakan pada siklus 1.
Berikut adalah proses tindakan penelitian model Arikunto dengan
penerapan DDR yang telah dimodifikas.
30
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.2
Alur PTK dalam Modifikasi model Arikunto dengan penerapan DDR dalam
pembelajaran sumber daya air dengan menggunakan pendekatan
kontekstual learning
PRASIKLUS
Repersonalisasi
Mengamati aktifitas siswa dan
guru dalam proses pembelajaran
Refleksi
Merumuskan permasalahan yang
ditemukan pada proses
pembelajaran
SIKLUS I
Refleksi (Retrospektif)
Mengkategorikan data analisis setelah itu penerapan desain pembelajaran
Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam upaya mengkaji tujuan penelitian
Pelaksanaan
Menerapkan desain pembelajaran
(RPP) dalam pembelajaran IPA
sumber daya alam tentang air.
Jika hasil pembelajaran belum
maksimal, maka melakukan perbaikan
dan menyusun desain pembelajaran baru
untuk siklus berikutnya
Perencanaan (Prospektif)
o Membuat desain pembelajaran
(RPP) IPA sumber daya alam
tentang air
o Mempersiapkan fasilitas dan
sarana penunjang pembelajaran
o Mempersiapkan pedoman
observasi untuk guru dan siswa
Pengamatan (Metapedadidaktik)
Mengamati, apakah ada kesulitan
yang dialami siswa dalam
pembelajaran tersebut
31
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pra Siklus
a. Repersonalisasi
Repersonalisasi disini bermaksud mengamati aktivitas belajar siswa,
menganalisis data wawancara dari beberapa sumber budaya
masyarakat desa Situterate dan buku teks serta mengamati cara guru
dalam menyajikan buku teks tersebut.
b. Refleksi
Melakukan diskusi dengan guru kelas IV, merumuskan permasalahan
yang ditemukan dari hasil repersonalisasi yang menyebabkan kesulitan
belajar yang dialami siswa. Selanjutnya mengungkapkan solusi dengan
merumuskan perencanaan pada siklus 1 dengan berorientasi pada
pendekatan konstekstual lerning.
2. Siklus
a. Perencanaan (Prospektif)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat desain
pembelajaran (RPP) yang telah direncankan dalam konsep sumber
daya air terhadap budaya masyarakat Siturate menggunakan
pendekatan kontekstual dengan permasalahan yang membuat kesulitan
belajar pada siswa.
b. Pelaksanaan & Pengamatan (Metapedadidaktik)
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu :
1) mengkaji materi yang akan diajarkan pada peserta didik dengan
memilih materi yang kontestual dan dapat dikaitkan dengan hal-
hal yang aktual.
2) Mengkaji konteks kehidupan peserta didik sehari-hari dengan
cermat sebagai upaya untuk memahami konteks kehidupan peserta
didik.
3) Memilih materi yang kontekstual yang dapat dikaitkan dengan
konteks kehidupan peserta didik.
32
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Menyusun persiapan kegiatan belajar-mengajar yang telah
memasukkan konteks kehidupan ke dalam materi yang akan
diajarkan.
5) Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar kontekstual dengan
mendorong siswa untuk mengaitkan materi yang dipelajari dengan
pengetahuan atau pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
6) Melakukan penilaian yang sebenarnya terhadap hasil belajar
peserta didik, dimana hasil penilaian tersebut digunakan untuk
bahan perbaikan atau penyempurnaan persiapan dan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran selanjutnya.
1. Kontruktivisme
2. Inkuiri
3. Bertanya
4. Masyarakat belajar
5. Pemodelan
6. Refleksi
7. Penilaian autentik
7) Mengamati untuk mengungkap analisis pengumpulan data baru
selama penerapan desain pembelajaran kontekstual learning.
8) Mengevaluasi untuk perbandingan analisis pengumpulan data
awal dengan analisis pengumpulan data setelah penerapan desain
pembelajaran kontekstual learning.
c. Refleksi (Retrospektif)
1) Menganalisis hubungan antara prospektif dengan
metapedadidaktik.
2) Mengkategorikan tipe analisis pengumpulan data baru setelah
penerapan desain pembelajaran kontekstual.
3) Melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru
jika hasil penelitian dianggap kurang memuaskan.
D. Instrumen Penelitian
33
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrument merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
ketercapaian kompetensi (Trianto, 2010 : 271).
Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam peneltian ini
yaitu:
a. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktu, aldalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumplan data (Sugiyono,
2012: 197 ).
Dalam wawancara tidak berstruktur, peneliti belum mengetahui secara
pasti data yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak
mendengarkan apa yang diceritakan oleh narasumber.
Wawancara ini dilakukan dengan face to face langsung kepada
narasumber.
b. Observasi
Hadi (dalam Sugiyono, 2013,203) berpendapat bahwa “observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikhologis”. Observasi dalam
penelitian ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dan informasi
tentang partisipasi siswa dalam KBM serta melihat cara guru dalam
mengajarkan sebuah konsep.
Analisis data dengan teknik observasi yaitu pengamatan langsung ke
tempat penelitian yang dituju sehingga dapat melihat langsun proses
yang terjadi di lapangan. Menurut Nasution (dalam Sugioyono:310),
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.
34
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Format observasi aktivitas guru pada pembelajaran konsep sumber daya air
terhadap budaya masyarakat Situterate dengan menggunakan pendekatan
kontekstual learning
No
Aspek yang
diamati Indikator
Nilai
1. Kontruktivisme
1. Guru memberikan stimulus awal kepada siswa tentang konsep sumber daya air
2. Guru memotivasi siswa untuk dapat berfikir dan beranimengeluarkan pendapat
2. Pemodelan
1. Guru mengajak siswa untuk mengamati alat peraga yang digunakan untuk praktikum
2. Guru mendemonstrasikan konsep sumber daya air dengan alat peraga yang ada
3. Bertanya
1. Guru bertanya kepada siswa mengenai hasil pengamatan yang dilakukan siswa
2. Guru melakukan tanya jawab tentang konsep sumber daya air
4.
Masyarakat
belajar
1. Guru mengelompokan serta mengidentifikasi konsep sumber daya air
2. Guru meminta setiap kelompok untuk menemukan informasi dari masyarakat
5. Menemukan
1. Guru meminta setiap kelompok untuk melakukan percobaan sumber daya air
2. Guru meminta setiap kelompok untuk menuliskan hasil informasi
6.
Penilaian
sebenarnya
1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal tes yang sudah dibuat
2. Setiap kelompok medapatkan hasil pengamatan dari kelompok lain
7. Refleksi
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami
2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
35
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kategori
30 - 39 : Gagal
40 – 55 : Kurang
56 - 65 : Cukup
66 – 79 : Baik
80 – 100 : Baik Sekali
3. Tes
Tes (sebelum adanya ejaan yang disempurnakan dalam bahasa
Indonesia ditulis dengan test). Tes adalah merupakan alat atau prosedur
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan
tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan: misalnya melingkari salah
satu huruf didepan pilihan jawaban menerangkan mencoret jawaban yang
salah melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan dan
sebagainya (Arikunto,2002:53).
“Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan
petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai
dengan petunjuk” (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007:77). Dari
beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes merupakan suatu
alat pengumpulan informasi untuk mengukur siswa dan untuk mengukur
keberhasilan program pengajaran. Dalam bagian ini hanya akan
dibicarakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa.
Tes objektif ialah tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan
memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan
keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang
menjawab salah. Tes objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih
36
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jawaban yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah
disediakan, memberi jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau
pernyataan yang belum sempurna (Pupuh Faturohman dan M.sobry S,
2007:81).
“Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang paling
banyak digunakan karena banyak sekali materi yang mencakup”
(Suharsimi arikunto, 2002:168).
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes
objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan siswa yang
menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat
kembali, kemampuan mengenal kembali, dan kemampuan pengertian.
Adapun bentuk tes objektif jenis pilihan ganda berjumlah 20 soal
yang diberikan kepada siswa untuk mengukur keberhasilan belajar, yang
mencerminkan keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pada
Pembelajaran Pendekatan Kontekstual Learning dalam pembelajaran pada
sumber daya air dilihat dari hasil belajar siswa.
37
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Soal
Keterangan :
Aspek Intelektual
C1 : Ingatan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
No. Indikator Taraf
Kesukaran Nomor Soal
Jumlah
Soal
Aspek
intelaktual
1. Membandingkan/membedakan
jenis sumber daya alam
Mudah 1,2
5
C1
Sedang 3,4 C2
Sukar 5 C3
2. Menyebutkan macam-macam
sumber daya alam Mudah
6,7
,8,
10
C1
Sedang
9,
10,
11,
C2
Sukar
12,
13,
14,
15
C3
3. Cara
menggunakan/melestarikan
secara sederhana sumber daya
alam
Mudah 16,
17
5
C1
Sedang 18,
19 C2
Sukar 20 C3
38
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
benar!
1. Bahan dari alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia
disebut ….
a. Sumber hidup c. Alam sekitar
b. Kekayaan alam d. Sumber daya alam
2. Segala sesuatu bahan dari alam yang bukan makhluk hidup disebut ...
a. Sumber daya alam hayati
b. Sumber daya alam dapat diperbaharui
c. Sumber daya alam non hayati
d. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
3. Berikut ini merupakan contoh sumber daya alam hayati, kecuali ....
a. Hewan b. Manusia c. Air d. Tumbuhan
4. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah ….
a. Tambang b. Minyak c. Emas d. Air
5. Perhatikan daftar bahan-bahan berikut ini:
A. Minyak bumi C. Batu bara E.Besi
B. Kayu D. Hewan F. Tumbuhan
Dari daftar bahan-bahan di atas, sumber daya alam yang dapat diperbarui
adalah . . .
a. A, B, C b. C, D, E c. B, C, D d. B, D, F
6. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, kecuali ....
a. Minyak bumi b. batu bara c. logam d. hewan
7. Berikut ini yang bukan berasal dari hewan adalah ....
a. Telur b. Susu c. Bantal kapasd. Jaket kulit
8. Benda berikut yang bahan pembuatnya dapat diperbaharui adalah ....
a. Meja kayu b. Guntingc. sendok dan garpud. bensin dan solar
9.
Benda pada gambar di samping ini berasal dari bahan
....
39
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Logam b. Kayu
c. Tumbuhan d.Hewan
10. Tanaman eceng gondok disamping banyak
dimanfaatkan untuk ....
a. Tanaman hias c. Obat - obatan
b. Kerajinan d. Makanan ringan
11. Memelihara ikan di danau atau waduk dengan menggunakan petakan-
petakan segi empat yang terbuat dari bambu disebut . . . .
a. Keramba b. Kolam ikan c. Danau d. Sungai
12. Pukat harimau dilarang digunakan untuk mengambil ikan di laut sebab . . . .
a. mematikan ikan secara langsung
b. merusak terumbu karang
c. ikan yang masih kecil ikut terjaring
d. nelayan tidak kebagian ikan
13. PLTA memanfaatkan sumber daya alam air sungai dengan cara membuat . .
a. Irigasi b. Turbin c. Bendungan d. Jembatan
14. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat
peralatan rumah tangga adalah ….
a. akar b. Daun c. Kayu d. Dahan
15. Agar hutan tetap lestari, penebangan pohon harus disertai dengan ....
a. pembakaran hutan c. penyemprotan hama
b. penanaman kembali d. pemanenan
16. Hutan yang gundul disebabkan oleh ....
a. penebangan pohon secara liar
b. pemungutan ranting-ranting
c. datangnya hujan
d. adanya erosi
17.
40
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1 Gambar 2
Gambar manakah yang lebih terlihat cahaya lampunya ....
a. Gambar 2 b. Gambar 1 c. Kedua-duanya d. Tidak terlihat
18. Dibawah ini merupakan upaya – upaya pelestarian sumber daya alam,
kecuali ....
a. Menebang pohon di hutan sesuka hati demi tercukupnya bahan
produksi.
b. Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang.
c. Penangkapan musiman untuk ikan
d. Keanekaragaman bahan pangan untuk mengurangi menstabilitas
kebutuhan
19. Manfaat pertumbuhan tanaman eceng gondok, kecuali ....
a. Eceng Gondok Dapat menjadi pupuk organik
b. Eceng Gondok Rumahnya Ikan
c. Eceng Gondok Untuk Makanan Ternak
d. Menyumbat saluran air dan Mematikan pertumbuhan di dalam air
20. Akibat yang ditimbulkan pertumbuhan tanaman eceng gondok secara liar di
sungai....
a. Banyak ikan yang mati dan air sehingga kandungan oksigen dalam air
terhambat.
b. Eceng Gondok memiliki manfaat untuk menyembuhkan beberapa
penyakit.
c. Eceng Gondok memamng memiliki manfaat sebagai bahan pengganti
d. Eceng Gondok juga mengandung vitamin yang dapat membantu
membuat tubuh
41
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata kunci :
1. D 6.D 11.A 16.A
2. C 7.C 12.B 17.B
3. C 8.A 13.B 18.A
4. D 9.B 14.C 19.D
5. D 10.B 15.B 20.A
E. Pengolahan Data
Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Data tentang aktivitas guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Data ini diperoleh dari hasil observasi. Observasi dilakukan pada saat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas berupa lembar
observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas
guru belajar mengajar dalam pembelajaran IPA pada konsep sumber daya
air dengan pendekatan Kontekstual Learning. Adapun penilaian dalam
observasi ini yaitu dengan rumus :
Presentase (%) = 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 x 100 = ...
2. Data Tentang Hasil Belajar Siswa
Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis, tes ini
dilaksanakan setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA pada
konsep sumber daya air dengan pendekatan Kontekstual Learning.
Instrumen yang digunakan berupa lembar tes. Lembaran ini akan
membantu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dicapai setelah
melakukan kegiatan belajar mengajar
Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan tes hasil belajar yaitu:
42
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Membuat kisi-kisi soal
b. Membuat soal
c. Memperbanyak soal
d. Membagikan soal
e. Memberikan penilaian
Na = ⅀ yang diperoleh siswa x 100 = ...
Skor maksimal
Rata – rata = ⅀ nilai seluruh siswa = ..
Jumlah Siswa
Keterangan
Na : Nilai akhir
Skor maksimal : 20
F. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas menerapkan design didactical
reserch bertempat kelas IV di tempat Sekolah Dasar Negeri Situterate
Kecamatan Cikande Kota Serang. Adapun alasan penelitian ini dilakukan
di SD tersebut, yaitu agar peneliti dapat lebih mengenal karakteristik
peserta didik melalui beberapa kali tatap muka sebelum penelitian ini
dilaksanakan. Penelitian ini mulai dirancang sejak bulan Februari hingga
berakhir pada bulan Juni.
2. Subjek Penelitian
Subyek yang diteliti dalam penelitian pembelajaran sumber daya air
budaya masyarakat desa Situterate melalui pendekatan kontekstual
learning adalah siswa kelas IV SDN Situterate, siswa laki-laki sebanyak
43
Maya Noor Fulaillah, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16 orang dan siswa perempuan sebanyak 15 sehingga jumlah keseluruhan
siswa terdiri dari 31 orang siswa kelas Sekolah Dasar Negeri Situterate
Kecamatan Cikande Kota Serang.