bab iii metodologi penelitian a. desain penelitianrepository.upi.edu/21292/6/s_pls_1000600_chapter...
TRANSCRIPT
30 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian adalah usaha sistemasis yang dilakukan untuk menjawab rasa
penasaran peneliti dengan berbagai prosedur yang telah ditentukan. Sependapat
dengan peneliti, Wiratha (2006, hlm.15) menjelaskan bahwa penelitian adalah
suatu tindakan yang dilakukan dengan sistemasis dan teliti. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa prosedur yang dilakukan dalam penelitian haruslah detail
dan mencakup semua prosedur penelitian agar permasalahan yang menjadi objek
penelitian dapat dipecahkan.
Dalam mencapai tujuan yang diharapkan tentu perlu sebuah tools atau alat
yang mampu memecahkan permasalah penelitian ini. Iskandar (2003, hlm.5)
menyebutkan bahwa melakukan penelitian pada intinya menggiring kita pada
mencari solusi (jalan keluar) penyelesaian masalah secara metode ilmiah. Dengan
metode ilmiah peneliti akan mendapatkan kesimpulan yang rasional, empiris, dan
sistematis. Metode penelitian secara umum menurut Sugiyono (2014, hlm.3)
adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Dengan demikian metode penelitian merupakan komponen yang digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah penelitian yang sedang diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriftif
menggunakan pendekatan kuantitatif. Wirartha (2006, hlm.154) menjelaskan
bahwa penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk
memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala, penelitian ini
hanya menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, situasi, atau berbagai
variabel. Kemudian Wirartha (2006, hlm.140) menerangkan bahwa penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik
(angka) yang diolah dengan metoda statistika. Dengan metode ini peneliti
mengupayakan untuk menyajikan suatu fakta-fakta penelitian dengan
mengungkapkan fakta-fakta yang ada dilapangan kemudian dirangkum dan
31 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digambarkan sebagai suatu konsep atau fenomena yang kemudian dapat
dipecahkan.
Penelitian ini dilakukan di LKP Citra Sarana Bahasa & Informatika. Proses
pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli - September 2015. Penelitian ini
dibagi kedalam tiga tahap penelitian yaitu, tahap perencanaan, tahap pengambilan
dan pengolahan data, dan tahap penyusunan laporan.
Adapun ruang lingkup penelitian ini dibahas pada variabel sebagai berikut:
Gambar 3.1
Desain Penelitian
B. Partisipan
Dalam penelitian ini, peneliti mempertimbangkan beberapa partisipan yang
akan dilibatkan dalam pengumpulan data, yaitu pengelola, pendidik, dan peserta
pelatihan komputer desain grafis. Partisipan yang dianggap paling berperan adalah
peserta pelatihan desain grafis yang dengan langsung akan menjadi subjek dan
responden dalam penelitian. Sedangkan pengelola dan pendidik dijadikan sebagai
informan dengan beberapa pertimbangan seperti, mendampingi peserta pelatihan
dalam mengikuti pelatihan desain grafis. Mengetahui kondisi real pembelajaran
dilapangan, dan mengetahui kondisi real peserta pelatihan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Arikunto (2013, hlm. 173) menjelaskan bahwa Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sedangkan
Sugiyono (2014, hlm. 117) menjelaskan bahwa Populasi adalah wilayah
32 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Dari definisi populasi diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian yang ditentukan oleh peneliti yang mencakup
subyek/obyek dengan syarat tertentu untuk kemudian dipelajari. Dalam Hal ini
yang menjadi populasi penelitian adalah peserta pelatihan komputer desain grafis.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan
komputer desain grafis tahun 2015 sebanyak 2 angkatan dengan jumlah 40 orang.
2. Sampel
Arikunto (2013, hlm. 174) menyebutkan bahwa sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti. Sedangkan Sugiyono (2014, hlm. 118) dalam
menjelaskan bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
sampel adalah sebagian yang mampu mewakili populasi penelitian. Dalam
penelitian ini peneliti menentukan sampel dengan teknik sampling total
dikarenakan populasi yang terbatas. Adapun sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sejumlah 40 orang sampel.
D. Instrumen Penelitian
Penelitian pada umumnya adalah proses mengukur data lapangan yang telah
didapat dalam tahapan pengumpulan data yang kemudian dianalisa menggunakan
metode serta strategi yang telah ditetapkan agar data yang dihasilkan tidak biasa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penggunaan instrument penelitian yang tepat
merupakan bagian yang terpenting sebagai suatu alat penelitian yang dijadikan
pedoman pengumpulan data yang diperuntukan untuk mengukur variabel-variabel
yang diteliti. Adapun instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket/kuisioner.
Untuk menyusun kuisioner/angket dalam mengumpulkan data, mula-mula
peneliti membuat intrumen penelitian yang kemudian dijabarkan kedalam tabel
dibawah ini:
33 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Penyusunan Instrumen Penelitian
Variabel Aspek Indikator
Latar Belakang
Peserta Pelatihan
(X1)
Identitas peserta
pelatihan
1. Usia
2. Tingkat pendidikan
Pelatihan Komputer
Desain Grafis (X2)
Perencanaan 1. Identifikasi Kebutuhan
2. Perumusan tujuan pelatihan
3. Penyusunan program
pelatihan
Pelaksanaan 1. Media Pembelajaran
2. Bahan Ajar
3. Tutor
4. Waktu
5. Sarana Prasarana
6. Metode Pelatihan
7. Peserta Didik
Evaluasi 1. Jenis Evaluasi
2. Tahapan Evaluasi
Kemandirian Belajar
Berkelanjutan (Y)
Otonomi Pribadi 1. Mampu membuat rencana
2. Bebas dalam membuat
pilihan
3. Memiliki kekuatan dan
kemampuan
4. Berdisiplin diri
5. Mempunyai motivasi diri
Manajemen Diri 1. Kemauan mengelola diri
2. Kemampuan mengelola diri
Meraih Kebebasan
Dalam Belajar
1. Memiliki kebutuhan belajar
2. Sadar manfaat belajar
3. Paham cara belajar
4. Memiliki kebutuhan
meningkatkan diri
5. Berorientasi kemasa depan
Kontrol Pebelajar
Terhadap Pembelajaran
1. Mengorganisir tujuan
belajar
2. Mengorganisir materi
belajar
34 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mengembangkan langkah-
langkah belajar
4. Mengembangkan
metodologi belajar
5. Memiliki peran dalam
mengevaluasi belajar
(Sumber: Dokumen Peneliti, 2015)
Skala pengukuran yang digunakan dalam pembuatan instrument adalah
skala likert dan instrument dibuat dalam benatuk checklis. Menurut Sugiyono
(2014, hlm.134) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, dalam skala
likert variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian
indikator-indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”.
Dalam melakukan analisis kuantitatif, maka diberikan skor pada setiap
pernyataan. Adapun untuk skor setiap pernyataan adalah sebagai berikut
Sering Sekali 4
Sering 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
(Sumber: Sugiyono, 2014. Hlm.135)
Setelah instrument dibuat, proses selanjutnya yang dilakukan adalah dengan
menguji validitas dan Reliabilitas. Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui
kevalid-an suatu data dan keterpercayaan suatu data. Hal ini dilakukan karena
instrumen yang baik adalah instrument yang masuk kedalam kategori valid dan
reliebel.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bantuan SPSS versi 20.0
sebagai alat bantu untuk mempermudah perhitungan, dan uji validitas tersebut.
Suatu item pertanyaan dikatakan valid, apabila koefisien korelasi product moment
> r-tabel (Siregar, 2014)
1. Uji Validitas Angket
Uji validitas digunakan sebagai sarana untuk mengukur kevaliditasan suatu
angket. Artinya, angket yang sudah diuji validitas diharapkan dapat mengukur apa
35 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang mau diukur. Siregar (2014, hlm.46) menjelaskan bahwa validitas adalah
menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin
diukur. Rumus yang digunakan dalam pengujian validitas ini adalah sebagai
berikut:
rhitung = ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ √ ∑ ∑
Keterangan:
n = Jumlah responden
x = Skor variabel
Y = Skor total dari variabel
(Sumber: Siregar, 2014, hlm.48)
Dalam pengolah data validitas, peneliti menggunakan bantuan software
SPSS versi 20.0. Taraf signifikansi α = 0,05 Corrected Item Total Correlation
(rhitung) kemudian dibandingkan dengan rtabel. Apabila rhitung > rtabel maka data dapat
dikatakan valid, sebaliknya Apabila rhitung ≤ rtabel maka data tersebut tidak valid.
Derajat kebebasan (n-2) dimana menjelaskan banyaknya jumlah responden.
Adapun, hasil perhitungan menggunakan bantuan SPSS Versi 20.0 adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Hasil Pengujian Validitas Variabel Pelatihan Komputer Desain Grafis
No
Item
Corrected Item Total
Correlation ( r-hitung) r-tabel Keterangan
1 0.797
0.374
Valid
2 0.825 Valid
3 0.671 Valid
4 0.787 Valid
5 0.762 Valid
6 0.670 Valid
7 0.607 Valid
8 0.763 Valid
9 0.742 Valid
10 0.714 Valid
11 0.848 Valid
12 0.740 Valid
13 0.800 Valid
14 0.105 Tidak Valid
15 0.738 Valid
16 0.819 Valid
17 0.764 Valid
36 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18 0.861 Valid
19 0.754 Valid
20 0.779 Valid
21 0.059 Tidak Valid
22 0.376 Valid
23 0.740 Valid
24 0.854 Valid
25 0.717 Valid
(Sumber: Pengolahan data penelitian dengan SPSS Versi 20.0)
Dari hasil uji validitas variabel pelatihan desain grafis sejumlah 25 item
soal, 2 item soal dinyatakan tidak valid karena rhitung > rtabel Kelima item soal
tersebut kemudian tidak digunakan. Meskipun demikian, 23 item soal yang valid,
bisa digunakan dalam penelitian karena hasil ujinya menyatakan valid, artinya
instrument tersebut bisa mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan hasil
perhitungan validitas untuk variabel Kemandirian Belajar dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kemandirian Belajar
No
Item
Corrected Item Total
Correlation ( r-hitung) r-tabel Keterangan
1 0.734
0.374
Valid
2 0.654 Valid
3 0.062 Tidak Valid
4 0.643 Valid
5 0.663 Valid
6 0.713 Valid
7 0.666 Valid
8 0.596 Valid
9 0.691 Valid
10 0.625 Valid
11 0.822 Valid
12 0.543 Valid
13 0.610 Valid
14 0.646 Valid
15 0.588 Valid
16 0.603 Valid
17 0.523 Valid
18 0.659 Valid
19 0.661 Valid
20 0.751 Valid
21 0.703 Valid
37 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22 0.506 Valid
23 0.246 Tidak Valid
24 0.661 Valid
25 0.326 Tidak Valid
26 0.311 Tidak Valid
27 0.394 Valid
28 0.407 Valid
29 0.603 Valid
30 0.603 Valid
31 0.671 Valid
32 0.393 Valid
33 0.234 Tidak Valid
34 0.734 Valid
35 0.654 Valid
36 0.603 Valid
37 0.502 Valid
38 0.603 Valid
39 0.451 Valid
40 0.713 Valid
41 0.588 Valid
42 0.197 Tidak Valid
43 0.713 Valid
44 0.654 Valid
45 0.713 Valid
46 0.666 Valid
47 0.646 Valid
48 0.603 Valid
(Sumber: Pengolahan data penelitian dengan SPSS Versi 20.0)
Dari hasil uji validitas sejumlah 48 item soal, 5 item soal dinyatakan tidak
valid karena r-hitung > r-tabel. Kelima item soal tersebut kemudian tidak
digunakan. Meskipun demikian, 43 item soal yang valid, bisa digunakan dalam
penelitian karena hasil ujinya menyatakan valid, artinya instrument tersebut bisa
mengkur apa yang ingin diukur.
2. Uji Reliabilitas Angket/Kuisioner
Keterpercayaan dan kehandalan suatu alat pengumpul data dapat dilakukan
dengan menggunakan uji Reliabilitas. Uji reablitas ini dilakukan dengan teknik
Alpha Cronbach karena bentuk jawaban yang diberikan oleh responden adalah
skala. Adapun dalam mengukur ketepatan data yang reliabel dapat dilihat dari
tabel dibawah ini:
Tabel 3.4
38 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas
0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.00 Sangat Kuat
Sumber: Sugiono (2014, hlm. 257)
Dalam hal ini, penulis menggunakan SPSS Versi 20.0 untuk membantu
dalam perhitungan Reliabilitas, adapun hasil perhitungan Reliabilitas variabel
pelatihan dan kemandirian belajar adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Reliabilitas Pelatihan Komputer Desain Grafis
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.964 23
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Reliabilitas Kemandirian Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.962 42
Dari hasil perhitungan Reliabilitas variabel pelatihan menggunakan bantuan
SPSS versi 20.0 nilai alpha Cronbach yang diperoleh adalah 0.964, apabila dilihat
dari tabel koefisien Reliabilitas maka instrument variabel pelatihan dinyatakan
Reliabilitas. Adapun nilai pengujian untuk variabel kemandirian belajar
menggunakan SPSS versi 20.0 menghasilkan nilai 0.962, apabila melihat nilai
tabel koefisien Reliabilitas, maka instrumen kemandirian belajar dinyatakan
Reliabilitas.
E. Prosedur Penelitian
Sebelumnya dalam desain penelitian, peneliti membagi penenelitian ini
kedalam tiga tahapan penelitian, yaitu:
39 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Perencanaan
Perencanaan adalah tahap awal yang dilakukan oleh peneliti dengan
melakukan aktivitas seperti studi pendahuluan untuk mengetahui fenomena-
fenomena yang dapat diangkat menjadi sebuh penelitian. Studi pendahuluan
tersebut peneliti lakukan dengan membaca penelitian-penelitian terdahulu yang
penulis anggap sangat menarik, dan layak diteliti. Setelah dirasa cukup, kemudian
peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk menentukan bahan yang
akan dijadikan sebagai objek penelitian. Setelah disepakati dengan dosen
pembimbing, peneliti mulai menyusun instrumen penelitian.
Setelah instrumen dibuat, kemudian penulis mulai menyusun
angket/kuisioner yang akan dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Hal tersebut
peneliti lakukan melalui tahapan pembuatan aturan/petunjuk pengisian, membuat
daftar pernyataan sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi yang dibuat, dan
membuat alternatif pilihan jawaban.
Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah merevisi kisi-kisi dan instrument
yang telah dibuat. Tahap ini dilakukan dengan cara berkonsultasi dan berdiskusi
dengan dosen pembimbing dengan tujuan agar yang menjadi hasil yang
diharapkan oleh peneliti bisa dicapai.
Setelah dirasa cukup, peneliti melakukan uji angket/kuisioner untuk
mengetahui apakah kuisioner/angket yang dibuat dapat dikatakan valid, sehingga
dapat disebar ke responden. Adapun yang menjadi responden dalam pengujian
instrument ini adalah responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan
responden penelitian. Dalam uji validitas dan Reliabilitas, peneliti menggunakan
SPSS versi 20.0 sebagai alat untuk mengukurnya dengan pertimbangan
kemudahan penggunaan.
2. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan data
a. Tahap Pengumpulan data
Pada tahap ini, kuisioner/angket yang telah di uji validitas dan
Reliabilitasnya kemudian disebar ke responden penelitian. Dalam proses
penyebaran kuisioner/angket peneliti mula-mula memberikan pengarahan kepada
responden tentang tujuan, dan maksud dari angket yang diberikan, kemudian
40 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan pengarahan tentang tata cara pengisian kuisioner/angket ini. Teknik
sampling yang digunakan adalah teknik sampling sensus. Adapun yang menjadi
pertimbangan dalam hal ini adalah jumlah populasi penelitian dibawah 30 orang.
b. Tahap pengolahan data
Pada tahap ini, data-data yang telah dikumpulkan kemudian diolah
menggunakan rumus yang telah ditetapkan. Adapun teknik analisis data yang
dilakukan adalah (1) Perhitungan kecenderungan umum skor (2) Uji distribusi
normalitas data (3) Pengujian Hipotesis. Hasil dari pengelolah data ini, diharapkan
akan membantu dalam proses yang dilakukan selanjutnya.
3. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini, data yang telah diolah kemudian dianalisa dan dibahas dalam
bab pembahasan penelitian yang dilakukan. Kemudian ditarik kesimpulan sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
F. Analisis Data
Analisis data merupakan upaya yang dilakuan peneliti dalam menganalisa
data yang telah diperoleh dari responden yang menjadi subjek penelitian yang
kemudian ditafsirkan. Dalam analisa data, penulis menggunakan analisa data
deskriptif sesuai dengan metode yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam
penelitian ini data yang telah didapat kemudian dianalisa dengan cara
mendeskripsikan, menggambarkan dan menjelaskan data yang telah didapat
dilapangan. Hal ini sependapat dengan Sugiyono (2014, hlm. 207) yang
mejelaskan bahwa statistika deskriptif adalah statistika yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku secara umum atau generalisasi.
Lebih lanjut Sugiyono (2014, hlm. 208) mengungkapkan bahwa penyajian
data analisis deskriptif melalui tabel, grafik, diagram lingkar, pictogram,
perhitungan modus, median, mean, (pengukuran tendensi sentral), perhitungan
desil, presentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan
standar deviasi, perhitungan presentase.
41 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mendeskripsikan hasil penelitian, dilakukan uji statistik yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Deskripsi hasil penelitian diantaranya dilakukan dengan
cara :
1. Menyeleksi data dan menentukan bobot nilai
Setelah angket di isi oleh seluruh responden, peneliti memeriksa jawaban
responden berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yaitu memilih data yang
akan diolah, kemudian data yang telah terkumpul dibentuk dalam bentuk tabel.
Selanjutnya menentukan bobot nilai untuk setiap item variabel penelitian dengan
menggunakan skala likert dan telah ditentukan skor nya.
2. Transformasi Data Ordinal menjadi Interval melalui (MSI)
Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval (dalam Riduwan
dan Kuncoro, 2012, hlm.30) sebagai berikut :
a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang
disebar.
b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4
dan 5
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya
disebut proporsi.
d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan perkolom skor.
e. Gunakan tabel distribusi normal, hitung Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh.
f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh
g. Tentukan nilai skala
h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y – NS + [1 + (Nsmin)]
3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang membahas cara
pengumpulan dan penyajian data. Statistika dekriptif hanya mereduksi,
menguraikan atau memberikan keterangan suatu data, fenomena atau keadaan ke
dalam beberapa besaran untuk disajika secara bermakna dan mudah dimengerti.
(dalam Susetyo, 2010, hlm.4)
Adapun data pengelohan dan rumus-rumus pengujian adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan ukuran data statistik yang diperlukan, diantaranya: mean,
median, data terbesar (max), data terkecil (min) dan skor ideal.
42 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mendeskripsikan setiap variabel dan indikator dari penelitian dalam bentuk
persentase.
4. Perhitungan kecenderungan umum skor
a. Mencari skor rata-rata setiap variabel
X = ∑
Keterangan:
X = Rata-rata skor responden
∑fx = Jumlah skor dari setiap alternative jawaban
N = Jumlah responden
(Sumber:Suziani, 2014, hlm.50)
b. Mencari skor ideal setiap variabel
Xid = Bt x Ji
Keterangan:
Xid = Skor ideal setiap variabel
Bt = Bobot tertinggi alternative jawaban
Ji = Jumlah item untuk stiap variabel
(Sumber:Suziani, 2014, hlm.50)
c. Mencari kecenderungan umum skor
Keterangan:
P = Proporsi skor rata-rata
X = Jumlah skor hasil penelitian
Xid = Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap
responden pada setiap pertanyaan memberi jawaban dengan skor tertinggi.
(Sumber:Suziani, 2014, hlm.50)
5. Uji Asumsi Klasik
a. Distribusi Normalitas Data
Pengujian ini dimaksud untuk menentuakan teknik analisis data yang
digunakan. Jika data normal teknik yang digunakan adalah statistik parametris
tetapi jika data tidak normal maka teknik statistik yang digunakan yaitu statistik
nonparametris. Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kolmogolorov-smirnov Z dengan menggunakan SPSS Versi 20.0
43 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2011, hlm. 105) Uji Multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakan model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang
nilai kolerasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas adalah sebagai berikut:
1) Nilai R2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang
tidak signifkan mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antara
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90),
maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya
korelasi yang tinggi antara variabel independen tidak berarti bebas dari
multikolonierita. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya,
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi
variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen
lainnya. Tolerace mengukur variabel-variabel independen yang terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cotoff
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terhadap
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka
44 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang Homoskesdadatisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai
ukuran (kecil, sedang, besar).
6. Uji Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana adalah salah satu alat yang dapat digunakan dalam
memprediksi permintaan di masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau
untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas (Independent) terhadap satu
variabel tak bebas (dependent) adalah menggunakan regresi linear. (Siregar, 2014,
hlm.284)
Adapun model regresi linear sederhana yang dibentuk adalah
Y = a+b.X
Keterangan:
Y = Variabel terikat
a dan b = Konstanta
X = Variabel Bebas
(Sumber: Siregar, 2014, hlm. 284)
Kemudian harga a dan b dapat dicari dengan rumus:
∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
∑ ∑
(Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 262))
7. Uji Regresi Linear Berganda
Arikunto (2013, hlm. 339) menjelaskan bahwa regresi berganda adalah
analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih
dependent variabel. Lebih lengkap, Siregar (2014, hlm. 301) menjelaskan bahwa
Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear sederhana, yaitu
sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan di
masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui
pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel
tak bebas (dependent).
45 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun model regresi berganda yang dibentuk adalah
Y = b0 + b1X1 + b2X2
Keterangan:
Y = Variabel terikat
b0,b1,b2 = Konstanta
X1 = Variabel Bebas ke-1
X2 = Variabel Bebas ke-2
(Sumber: Siregar, 2014, hlm. 301)
8. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana
Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui besar pengaruh
yang terjadi pada variabel X1 terhadap Variabel Y dan Variabel X2 terhadap
variabel Y. adapun rumus yang digunakan adalah
∑ ∑ ∑
√( ∑
) ∑
(Sumber: Siregar, 2014, hlm. 284)
Untuk dapat memberikan penafsiran pada koefisien korelasi yang ditemukan
tersebut besar atau kecil, makan berpedoman pada ketentuan sebagai berikut
Table 3.7
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
(Sumber: Sugiyono, 2014, hlm. 257)
Selanjutnya mencari koefisien determinasi dengan rumus
KD = r2 x 100%
(Sumber:Suziani, 2014, hlm.53)
Langkah selanjutnya adalah mencari t-hit dengan rumus
√
√
(Sumber:Sugiyono, 2014, hlm.257)
Interval Koefisien Tingkat Korelasi
0.00 – 0.199 Sangat Rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat Kuat
46 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan t-tabel. Jika t-hit > t-tab
maka terdapat korelasi yang signifikan dan sebaliknya jika t-hit < t-tab maka tidak
ada korelasi yang signifikan.
9. Analisis Koefisien Korelasi Ganda
Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya
hubungan antara dua variabel dependen bersama-sama atau lebih dengan satu
variabel dependen (sugiyono, 2011, hlm. 232). Adapun rumus yang digunakan
adalah
√
Keterangan
Ry12 : Korelasi antara X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y
Ryx1 : Korelasi Product Moment anatar X1 dengan Y
Ryx2 : Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
(Sumber:Sugiyono, 2014, hlm.266)
Untuk dapat memberikan penafsiran pada koefisien korelasi yang ditemukan
tersebut besar atau kecil, makan berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:
Table 3.8
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
(Sumber: Sugiyono, 2014, hlm. 257)
Selanjutnya mencari koefisien determinasi dengan rumus
KD = R2 x 100%
Keterangan:
KD = koefisien determinasi yang dicari
R2 = koefisien korelasi
(Sumber:Suziani, 2014, hlm.53)
Langkah selanjutnya adalah mencari f-hit dengan rumus
Interval Koefisien Tingkat Korelasi
0.00 – 0.199 Sangat Rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat Kuat
47 Indra Hendiyana, 2015 PENGARUH LATAR BELAKANG PESERTA DAN PELATIHAN KOMPUTER DESAIN GRAFIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA PELATIHAN DI LKP CITRA SARANA BAHASA DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
R = Koefisien Korelasi Ganda
k = Jumlah Variabel Independent
n = Jumlah Anggota Sampel
(Sumber: Sugiyono, 2014, hlm.266)
Hasil perhitungan f-hit dibandingkan dengan f-tab dengan (dk=2), (dk=n-k-
1) pada tingkat kepercayaan 95%. Kriteria pengujian adalah jika f-hit > f-tab
maka terdapat korelasi yang signifikan dan jika f-hit < f-tab maka tidak ada
korelasi yang signifikan.