bab iii metodologi penelitian 3.1 jenis penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/bab iii.pdf ·...

21
55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori (Explanatory Research). Explanatory Research adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui uji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya, sehingga dapat mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besar arah hubungan yang terjadi (Sugiyono, 2014). Alasan pemilihan jenis penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel dari Social Media Marketing Efforts dengan variabel Brand Equity, serta seberapa besar variabel keduanya saling mempengaruhi. Metode penelitian dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:8), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat penelitian berlangsung dalam rangka mengumpulkan data yang peneliti butuhkan sebagai penguat bukti nyata dalam penulisan. Lokasi penelitian juga akan mempengaruhi hasil penelitian yang

Upload: others

Post on 13-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori

(Explanatory Research). Explanatory Research adalah penelitian yang

menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui uji

hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya, sehingga dapat mengetahui seberapa

besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besar

arah hubungan yang terjadi (Sugiyono, 2014). Alasan pemilihan jenis penelitian

ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel dari Social Media

Marketing Efforts dengan variabel Brand Equity, serta seberapa besar variabel

keduanya saling mempengaruhi.

Metode penelitian dalam penelitian ini merupakan metode penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:8), metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat penelitian berlangsung dalam rangka

mengumpulkan data yang peneliti butuhkan sebagai penguat bukti nyata dalam

penulisan. Lokasi penelitian juga akan mempengaruhi hasil penelitian yang

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

56

peneliti lakukan dan juga akan sangat berkaitan dengan penggunaan metode

penelitian serta memudahkan peneliti dalam mencari data yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakannya di Kota Malang, Jawa

Timur, di mana merupakan lokasi menyebar kuisioner penelitian secara luas.

3.3 Populasi dan Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Supranto (2008:22), populasi adalah kumpulan dari seluruh

elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain karena karakteristiknya.

Perbedaan-perbedaan itu disebabkan karena adanya nilai karakteristik yang

berlainan. Sementara definisi populasi menurut Sugiyono (2014:80), adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi

merupakan sekelompok orang atau objek lain yang memiliki karakteristik tertetnu

yang dapat diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan oleh peneliti. Dalam

penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah pengakses Instagram di

Kota Malang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah subkelompok atau sebagain dari populasi. Sampel terdiri

atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Uma Sekaran, 2013). Menurut

Sugiyono (2014:81), sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Dalam menetapkan jumlah anggota sampel, Roscoe (1982)

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

57

seperti dikutip oleh Sugiyono (2014:90), memberikan aturan tentang ukuran

sampel untuk penelitian sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria dan wanita, pegawai

negeri dan swasta dan lain sebagainya) maka jumlah anggota sampel

setiap kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel

minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel

penelitiannya ada 6 (independen dan dependen), maka jumlah anggota

sampel adalah 10 x 6 = 60.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan

kelompok ekperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel

masing-masing antara 10 sampai dengan 20.

Pada penelitian ini jumlah variabel yang diteliti adalah lima variabel yang

mencakup lima variabel bebas (Entertainment, Interaction, Trendiness,

Customization, dan Word of Mouth) dan satu variabel terikat (Brand Equity), serta

berdasarkan pendapat Roscoe (1982) seperti dikutip oleh Sugiyono (2014), maka

jumlah responden dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 200 responden.

Jumlah 200 responden ini diperoleh dari penggenapan hasil penghitungan jumlah

item pertanyaan yang berjumlah 18 dikalikan 10 (18 x 10 = 180). Jumlah 200

responden ini sudah termasuk ke dalam aturan ukuran sampel yang layak dalam

suatu penelitian yang seperti yang telah diungkapkan oleh Roscoe (1982) seperti

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

58

dikutip oleh Sugiyono (2014), bahwa jumlah aturan sampel yang layak untuk

diteliti adalah 30 sampai dengan 500. Jumlah 200 responden ini dirasa juga

mampu meningkatkan keakuratan data yang akan dihasilkan dari penelitian ini.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non probability sampling. Menurut Sugiyono (2014:84), non probability sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel.

Penelitian ini memakai non probability sampling karena jumlah anggota populasi

tidak diketahui. Peluang dari anggota populasi untuk dijadikan sampel

berdasarkan keputusan peneliti.

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Purposive sampling menurut Sugiyono (2014:85) adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Menurut Uma Sekaran (2013:136), pengambilan

sampel dalam hal ini terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan

informasi yang diinginkan, entah karena mereka adalah satu-satunya yang

memilikinya atau memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti.

Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Responden mengetahui tentang Mie Setan.

2. Responden pernah mengakses akun Instagram @MieSetan

3. Responden berusia minimal 17 tahun. Menurut standar internasional dalam

buku Peter Chisnall (2007), 16 tahun ke atas telah dianggap dewasa dan

penulis menetapkan untuk membatas di minimal usia 17 tahun karena pada

usia ini dinilai telah memasuki jenjang akhir sekolah ataupun memasuki

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

59

usia perguruan tinggi, di mana dapat lebih bertanggung jawab terhadap

keputusan yang dibuat.

3.4 Sumber Data

Dalam memperoleh data yang diperkirakan terdapat beberapa sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini, sumber data tersebut adalah:

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2014:137), sumber primer merupakan sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer

dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuisioner kepada

responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Kuisioner (questionnaires) adalah daftar pertanyaan tertulis yang

telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam

alternatif yang didefinisikan dengan jelas. Kuisioner dapat diberikan

secara pribadi, disuratkan kepada responden atau disebarkan secara

elektronik (Uma Sekaran, 2013).

Dalam penelitian ini, peneliti menyebar kuisioner kepada

responden pengguna internet yang ada di Kota Malang dan sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2014:137) sumber sekunder merupakan

sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan

memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku,

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

60

serta dokumen perusahaan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah

penelitian terdahulu, literatur-literatur, serta media elektronik (internet).

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Menurut Putri (2013:44), Studi kepustakaan merupakan penelitian yang

dilakukan dengan cara mempelajari, mencatat serta mengumpulkan data

melalui buku-buku, seperti referensi, jurnal maupun media cetak yang ada

di perpustakaan maupun internet yang berkaitan dengan masalah yang

dihadapi. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh informasi melalui

buku-buku, jurnal, maupun media elektronik (internet).

2. Studi Lapangan

Menurut Putri (2013:44), Studi lapangan merupakan suatu penelitian yang

dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung kepada

konsumen atau penonton program televisi yang menjadi objek penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Adapun cara

memperoleh data primer sebagai berikut:

• Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

61

pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan

dari responden. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila

jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas

(Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan

kuisioner kepada responden pengguna internet yang ada di Kota

Malang dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, dengan

melalui media angket digital atau secara online melalui Google

Forms.

3.6 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.6.1 Variabel

Menurut Sugiyono (2014:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terbagi menjadi dua kelompok,

yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Dependent

Variable) (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini, variabel bebas (X)

adalah elemen-elemen dari social media marketing efforts. Subvariabel

dari variabel bebas (X) social media marketing efforts terdiri dari:

• Entertainment (Hiburan – X1)

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

62

• Interaction (Interaksi – X2)

• Trendiness (Kekinian – X3)

• Customization (Kustomisasi – X4)

• Word of Mouth (Pembicaraan dari Mulut ke Mulut – X5)

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian

ini, yang digunakan sebagai variabel terikat (Y) adalah Brand Equity.

3.6.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah mendefnisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi, atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena (Hidayat, 2007).

Adapun definisi operasional dari penelitian adalah sebagian berikut:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2014). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Entertainment (Hiburan) (X1)

Entertainment atau hiburan adalah hasil yang didapat dari

kesenangan dan ketertarikan yang muncul dari pengalaman dalam

menggunakan social media (Agichtein et al., 2008).

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

63

• Interaction (Interaksi) (X2)

Interaction atau interaksi pada dasarnya dapat mengatur

komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan (Gallaugher &

Ransbotham, 2010).

• Trendiness (Kekinian) (X3)

Trendiness atau kekinian dari penggunaan social media dapat

memberikan kabar terbaru dan topik yang menarik untuk dapat

didiskusikan (Naaman, Becker & Gravano, 2011).

• Customization (Kustomisasi) (X4)

Customization atau kustomisasi personalisasi dalam penggunaan

social media perusahaan, sebuah brand dapat dikustomisasi,

mengekspresikan simbol perusahaan dan membangun afinitas dan

loyalitas brand (Martin dan Todorov, 2010).

• Word of Mouth (Pembicaraan dari Mulut ke Mulut) (X5)

Word of Mouth atau pembicaraan dari mulut ke mulut dalam social

media berguna dalam interaksi oleh konsumen kepada konsumen

tentang sebuah produk (Muntinga et al.,2011).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat atau dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014). Dalam

penelitian ini, variabel terikatnya, yaitu:

Brand Equity (Y) menurut Philip Kotler dan Kevin Keller (2016:324),

brand equity adalah nilai tambah bagi produk dan/atau jasa bagi

konsumen. Hal itu dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir,

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

64

merasakan dan bertindak dengan percaya kepada brandnya, sama seperti

harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang brand tersebut miliki.

Untuk lebih jelasnya mengenai variabel, indikator dan item penelitian

dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Identifikasi Variabel

Variabel Item Sumber Entertainment (Hiburan) (X1).

X1.1 Mengakses/menggunakan akun social media Instagram @MieSetan itu menyenangkan.

Godey et al., 2016; Kim & Ko, 2012.

X1.2 Konten akun social media Instagram @MieSetan nampak menarik.

Interaction (Interaksi) (X2).

X2.1 Akun social media Instagram @MieSetan memungkinkan berbagi informasi dengan orang lain.

Godey et al., 2016; Kim & Ko, 2012.

X2.2 Akun social media Instagram @MieSetan memungkinkan percakapan atau pertukaran opini dengan orang lain. X2.3 Mudah untuk menyampaikan opini Saya melalui/di akun social media Instagram @MieSetan.

Trendiness (Kekinian) (X3).

X3.1 Akun social media Instagram @MieSetan memberikan informasi yang terbaru.

Godey et al., 2016; Kim & Ko, 2012.

X3.2 Menggunakan akun social media Instagram @MieSetan sangat kekinian/trendy.

Customization (Kustomisasi) (X4).

X4.1 Akun social media Instagram @MieSetan menyajikan fitur pencarian informasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Godey et al., 2016; Kim & Ko, 2012.

X4.2 Akun social media Instagram @MieSetan menyajikan layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

65

Lanjutan Tabel 3.1 Identifikasi Variabel

Variabel Item Sumber Electronic Word of Mouth (Pembicaraan dari Mulut ke Mulut) (X5).

X5.1 Saya akan menyampaikan informasi tentang brand, produk atau jasa pada akun social media Instagram @MieSetan kepada teman.

Godey et al., 2016; Kim & Ko, 2012.

X5.2 Saya akan meng-upload konten dari akun social media Instagram @MieSetan di Blog atau Micro Blog Saya.

Brand Equity (Y) Y1.1 Saya selalu sadar terhadap brand Mie Setan.

Godey et al., 2016; Kim & Hyun, 2011.

Y1.2 Saya mengingat karakteristik brand Mie Setan dengan cepat. Y1.3 Saya dapat dengan cepat/mudah untuk menyebutkan kembali simbol atau logo Mie Setan. Y1.4 Mie Setan adalah perusahaan terkenal di bidang industri makanan. Y1.5 Mie Setan memiliki pengalaman yang panjang/lama di bidang industri makanan. Y1.6 Mie Setan mewakili industri yang mapan/kompeten. Y1.7 Mie Setan adalah perusahaan yang berorientasi pada pelanggan.

Sumber: Data Diolah, 2017

3.7 Pengukuran Variabel

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif, maka data yang

diperoleh dari responden melalui kuisioner dikodekan sesuai dengan skala Likert.

Menurut Sugiyono (2014:93), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

66

item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala Likert

menggunakan lima tingkatan jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif,

yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan dengan diberi skala skor 1 - 5,

skala Likert dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skala Likert

Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2014:93)

Berdasarkan jawaban-jawaban di atas, dapat dikembangkan sesuai

kebutuhan berdasarkan substansi pertanyaan atau pernyataan yang diajukan

kepada responden, dengan tujuan agar tidak terjadi bias pernyataan atau

kesalahpahaman dalam memahami pertanyaan atau pernyataan yang diajukan

kepada responden

3.8 Uji Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, uji instrumen penelitian terdiri dari uji validitas dan

uji reliabilitas. Melalui uji ini diharapkan hasil data yang terkumpul merupakan

data yang valid dan reliabel.

3.8.1 Uji Validitas

Dalam penelitian ini, pengujian validitas dari masing-masing variabel yang

diteliti dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Uji

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

67

(Ghozali, 2012). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya dapat diukur (Sugiyono, 2014).

Teknik untuk mengukur validitas kuisioner adalah dengan menghitung korelasi (r)

antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus

korelasi product momento, sebagai berikut:

𝑟!" =𝑛 𝑥𝑦 − ( 𝑥)( 𝑦)

[𝑛 𝑥! − 𝑥 !] [𝑛 𝑦! − 𝑦 !]

Keterangan:

n = Banyaknya sampel

x = Skor item x

y = Skor item y

r = Korelasi nilai

Bila probabilitas koefisien korelasinya 0,05 maka alat ukur (instrumen)

tersebut dinyatakan valid. Nilai berkisar antara -1 sampai 1 dengan ketentuan

sebagai berikut:

• Jika r = 0, maka kedua variabel tidak memiliki korelasi

• Jika r = -1, maka kedua variabel berhubungan negatif sempurna

• Jika r = 1, maka kedua variabel berhubungan positif sempurna

• Jika r antara 0 sampai 1 maka kedua variabel berkorelasi dengan keeratan

relatif

Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan

membandingkan indeks korelasi product moment pearson dengan taraf signifikasi

sebesar 5% sebagai nilai kritisnya. Jika 100 data yang digunakan peneliti ini

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

68

100% valid, maka data siap untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga dapat

digunakan perbandingan antara rhitung dengan rtabel dengan kriteria sebagai berikut:

rhitung > rtabel : Valid

rhitung < rtabel : Tidak valid

3.8.2 Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas dari masing-masing variabel

yang diteliti menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences).

Realibilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2012). Instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2014). Reliabilitas dihitung

dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, sebagai berikut:

𝑟 = 𝑘

(𝑘 − 1) 1− 𝛼𝑏2

𝛼𝑏2

Keterangan:

r = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

𝛼𝑏2 = Jumlah butir varians

𝛼!! = Total varians

Teknik uji reliabilitas dengan menggunakan nilai koefisien reliabilitas

Alpha Cronbach. dan dengan menggunakan uji Alpha Cronbach, suatu variabel

dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach > 0,60.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

69

3.9 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian dengan analisis regresi, terlebih dahulu

dilakukan pengujian apakah persamaan yang diasumsikan telah memenuhi syarat.

Uji asumsi pada penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan

uji heteroskedastisitas.

3.9.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2012:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan

terjadinya bias. Uji normalitas data antara lian dapat dilakukan dengan

membandingkan probabilitas nilai Kolmogorov-Smirnov dengan sebesar 0,05

(5%). Apabila probabilitas nilai koefisien α > 0,05 maka dapat terdistribusi

normal, sebaliknya jika nilai koefisien α < 0,05 maka tidak dapat terdistribusi

normal.

Menurut Ghozali (2012:163), normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

histrogram dari residunya, dengan dasar pengambilan keputusan antara lain:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

70

3.9.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2012:105), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(Independent Variable). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan

nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi

adalah sebagai berikut:

1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang

tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas

0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

3. Multikolinieritas dapat juga dihilat dari dua unsur, yaitu; nilai tolerance

dan lawannya, dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai Cutoff yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai

Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

71

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2012:139), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan analisis grafik

dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

ZPRED dengan residualnya SRESID. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

Heteroskedastisitas maka digunakan dasar analisis sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik tertentu yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

telah terjadi Heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3.10 Analisis Data

3.10.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Gujarati (1999) seperti dikutip oleh Ghozali (2012:95),

menjelaskan bahwa analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel

independen (variabel bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

72

memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan

nilai variabel independen yang diketahui.

Perumusan model analisis linier berganda yang dapat digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2014):

Y = a + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + … + β nXn + e

Keterangan:

Y`= Nilai hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat

a` = Biangan konstanta sebagai titik potong

b = Koefisien regresi

X = Variabel Bebas

e = Error

Karena satuan dari Entertainment (X1), Interaction (X2), Trendiness (X3),

Customization (X4), dan Word of Mouth (X5), belum sama, maka perlu

disamakan dahulu dengan menggunakan standardized beta, sehingga tidak ada

konstantanya (Ghozali, 2012). Persamaan regresi linier berganda yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu:

Y = β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 5X5

Keterangan:

Y = Brand Equity / variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

b1X1 = Variabel Entertainment

b2X2 = Variabel Interaction

b3X3 = Variabel Trendiness

b4X4 = Variabel Customization

b5X5 = Variabel Word of Mouth

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

73

Dari model persamaan yang telah dibentuk, akan dapat digunakan untuk

memprediksi pengaruh antara beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat

dengan melihat besarnya koefisien (β) masing-masing variabel bebas.

3.10.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk

mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak

terhadap variabel dependen. Menurut Ghozali (2012:97), Koefisien determinasi

(R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikit presentase sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau

variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan

sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai R2 sama dengan 1,

berarti presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel indenpenden

terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel indepnden

yang digunakan dalam model menjelaskan secara menyeluruh variasi variabel

dependen.

3.10.3 Uji Ketepatan Model (Uji F)

Uji ini biasa disebut dengan uji ketepatan model (Goodness of Fit).

Menurut Ghozali (2012:96), secara statistik uji ketepatan model dapat dilakukan

melalui pengukuran nilai statistik F. Menurut Sugiyono (2014:182), uji F dapat

dicari dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan tingkat signifikansi (α) = 5%.

2. Menentukan Fhitung dengan rumus sebagai berikut:

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

74

𝐹 =𝑅!/𝑘

(1− 𝑅!)/(𝑛 − 𝑘 − 1)

Keterangan:

F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel

𝑅! = Koefisien determinasi

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel bebas

3. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel, yaitu:

Jika Fhitung > Ftabel atau sig < 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima.

Artinya terdapat pengaruh yang signikan dari variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y) secara simultan, yang berarti juga fungsi regresi tepat

digunakan.

Jika Fhitung > Ftabel atau sig < 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak.

Artinya tidak terdapat pengaruh yang signikan dari variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y) secara simultan, yang berarti juga fungsi

regresi tidak tepat digunakan.

3.11 Uji Hipotesis (Uji t)

Menurut Ghozali (2012:98), menjelaskan bahwa uji statistik t merupakan

uji signifikansi secara individual yang digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

variabel dependen. Menurut Sugiyono (2014:184), uji t dapat dicari dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan ...repository.ub.ac.id/6251/4/BAB III.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian ... metode

75

Ho = β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh secara parsial

terhadap variabel dependen.

Ha = β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh secara parsial

terhadap variabel dependen.

2. Menentukan tingkat signifikansi (level of significance), a = 5%

3. Menghitung thitung:

𝑡 =𝑟 𝑛 − 21− 𝑟!

Keterangan:

t = thitung yang selanjutnya dibandingkan dengan ttabel

r = Korelasi parsial yang ditemukan

n = jumlah sampel

4. Jika thitung > ttabel atau sig < 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima.

Artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) secara

parsial terhadap variabel terikat (Y).