bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti ialah
kelas 5. Di kelas 5 ini memiliki jumlah siswa 38 orang siswa, siswa putra
sebanyak 18 orang dan siswa putri 20 orang.
SD Karangduren 01 terletak di Desa Karangduren RT 01 RW 01 Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang. Jarak SD Karangduren 01 dengan Kota Salatiga
adalah 7,5 km. Lokasi SD berdekatan denga SMP 2 Tengaran dan SMK 1
Tengaran. Tidak jauh dari SD terdapat pasar desa yaitu Kembang Sari.
Sebagian besar pekerjaan orang tua siswa adalah pegawai swasta. Mereka
belajar dalam fasilitas yang cukup memadahi. Prestasi SD Karangduren 01
ditingkat Kecamatan dan Kabupaten dapat dikatakan cukup. SD ini sering
menjuarai lomba akademik maupun non akademik. Tingkat keamanan SD juga
sangat tinggi karena jauh dari jalan raya. Akan tetapi, SD ini termasuk SD
pinggiran sehingga kurang favorit. Oleh sebab itu, peneliti ingin menggunakan
SD ini untuk melakukan penelitiannya.
Karakteristik siswa kelas 5 sebagian dari siswa perilakunya kurang
mendukung di dalam pembelajaran seperti; konsentrasi kurang dan merasa cepat
jenuh, menjadikan mereka malas mengikuti pelajaran. Motivasi dari siswa yang
rendah untuk belajar serta strategi pembelajaran yang kurang tepat merupakan
bentuk-bentuk permasalahan yang muncul dalam pembelajaran PKn. Akhirnya,
berakibat rendahnya hasil belajar PKn.
3.2 Variabel yang Diteliti dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (x) dan
variabel terikat (y). Variabel bebas penelitian ini adalah model pembelajaran
23
kooperatif tipe NHT, sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah hasil
belajar. Definisi operasional untuk masing-masing variabel tersebut adalah:
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT merupakan salah satu tipe dari
model pembelajaran kooperatif dengan mengelompokkan siswa, setiap
kelompok mendapat nomor. Penugasan diberikan kepada setiap siswa
berdasarkan nomor terhadap tugas berangkai (siswa nomor satu mencatat
soal, siswa nomor dua mengerjakan soal, siswa nomor tiga melaporkan hasil
pekerjaan dan seterusnya). Jika perlu guru menyuruh kerjasama antar
kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama
beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini
siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokan hasil
kerjasama mereka. Untuk menyatukan pendapat guru menyebut nomor
(1,2,3,4,5) dan siswa dengan nomor yang bersangkutan harus menjawab.
2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan yang meliputi
aspek kognitif dan afektif berdasarkan hasil pengalaman atau pelajaran
setelah mengikuti pembelajaran secara periodik di kelas.
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang terdiri dari dua siklus. Langkah-langkah dalam tiap siklus terdiri dari: (1)
Perencanaan (Planning), (2) Tindakan dan Observasi, (3) Refleksi (Reflecting).
3.3.1 Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Yang meliputi: (1) menyusun kisi-kisi soal, (2) menyusun skenario kooperatif
(RPP), (3) membuat LKS pembelajaran kooperatif tipe NHT, (4) menyiapkan
media pembelajaran, (5) menyiapkan instrumen observasi.
24
b. Pelaksanaan (Acting)
Yang meliputi langkah-langkah: (1) membuat kelompok belajar terdiri 5-6
siswa, (2) melaksanakan KBM dengan model Pembelajaran Kooperatif tipe
NHT.
c. Pengumpulan Data (Observation)
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaborasi dengan
sejawat dengan menggunakan alat monitoring berupa instrument yang telah
direncanakan. Pada akhir siklus 1 guru mengadakan wawancara dengan
siswa. Validasi hasil dilakukan dengan triangulasi dari siswa, guru, dan teman
sejawat.
d. Refleksi (Reflecting)
Menganalisa hasil observasi dengan instrumen yang telah ada. Hasil analisa
digunakan untuk melihat hasil tindakan baik positif maupun negatif dan untuk
menentukan tindak lanjut siklus berikutnya. Refleksi dilakukan analisa
deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil observasi awal dengan hasil
observasi pada siklus 1.
3.3.2 Siklus II
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini meliputi: (1) identifikasi permaalahan siklus 1 dan rencana
perbaikan, (2) menyusun RPP LKS pembelajaran kooperatif tipe NHT, (3)
identifikasi masalah untuk diskusi dilaksanakan sama dengan siklus 1.
Namun upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa dan menggali masalah
dengan diri siswa maupun dari guru, (4) menyusun ulang (tes).
b. Pelaksanaan (Acting)
Proses pembelajaran sistem ini sama dengan siklus 1 semua kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada pelaksanaan siklus 1 akan diperbaiki pada
siklus 2. Perbaikan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan aktivitas siswa
25
dalam belajar, pada siklus ini siswa masih perlu dijelaskan tentang
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
c. Pengumpulan Data (Observation)
Pada tahap ini sama dengan siklus 1 data yang dianggap penting seperti
kemajuan hasil belajar dan aktivitas belajar yang dipantau lewat lembar
observasi kelas, hasil pengamatan siswa dan hasil pekerjaan siswa.
d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi pada siklus 2 ini didiskusikan pada pengalaman yang diperoleh dari
siklus 1, menilai kembali sasaran perbaikan yang ditetapkan. Refleksi
dilakukan dengan penggunaan analisis deskriptif kooperatif yaitu dengan
membandingkan hasil observasi siklus 1 dengan hasil observasi pada siklus 2.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4
teknik yaitu:
a. Teknik observasi
Observasi dalam penelitian ini merupan salah satu teknik pengumpulan data
yang sangat menentukan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
Observasi merupakan pengamatan dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan
pembelajaran yang berlangsung. Hal ini dilakukan selama kegiatan
pembelajaran di kelas dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat
sebagai perangkat pengumpulan data.
b. Teknik tes
Alat pengumpulan data berupa tes, diperlukan untuk mengukur tingkat
ketercapaian tindakan sebagai sumber belajar dalam meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Teknik tes dilakukan
pada akhir pembelajaran dengan menggunakan lembar soal. Tes yang
26
digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes uraian terutama digunakan
untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif.
c. Teknik non tes
Alat pengumpulan data berupa data diperlukan untuk mengukur kemampuan
afektif siswa terhadap pelajaran maupun dalam pembelajaran PKn sehingga
dapat diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
d. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang peristiwa-
peristiwa ataupun kejadian yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi evaluasi dan refleksi dengan melalui foto sebagai laporan serta
bukti dalam penelitian ini.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
a. Pedoman Observasi
Melalui pedoman observasi ini, observer dapat mengetahui apa yang terjadi
di dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Kisi-kisi instrumen
observasi guru dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2
Kisi-kisi instrumen observasi untuk guru dalam menggunakan metode
Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran PKn
Kegiatan
pembelajaran Indikator Aspek yang dinilai No. Item
Kegiatan pra
pembelajaran
Merumuskan tujuan
tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
oleh siswa sesuai
dengan materi serta
menyusun RPP.
a. Menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
1
Menyiapkan materi
pembelajaran dan
menjabarkan materi
ke dalam diskusi
kelompok dengan
a. Mendesain
model
pembelajaran
kooperatif tipe
NHT.
2, 3
27
model pembelajaran
NHT.
b. Menyusun
instrumen
observasi.
Mempersiapkan
perlengkapan
pembelajaran.
Menyiapkan lembar
observasi.
a. Menyiapkan
perlengkapan
yang akan
digunakan dalam
pembelajaran.
b. Menyiapkan
lembar observasi.
4, 5
Kegiatan
awal
Memberikan
apersepsi dan
memotivasi siswa
dengan
menyampaikan
materi pelajaran yang
akan diajarkan.
a. Guru
menyiapkan
siswa secara
psikis dan fisik
untuk mengikuti
proses
pembelajaran.
b. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
c. Melakukan
apersepsi.
d. Menyampaikan
materi yang akan
diajarkan.
1, 2, 3, 4
Kegiatan inti Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok yang
beranggotakan 5-6
orang siswa.
Guru memberi
nomor kepada setiap
siswa dalam
kelompok dan nama
kelompok yang
berbeda.
a. Guru melakukan
kegiatan tanya
jawab dengan
siswa.
b. Membagi siswa
menjadi
beberapa
kelompok.
c. Memberi nomor
kepada siswa
sesuai dengan
anggota
kelompok.
d. Memberi nama
kepada setiap
kelompok.
1, 2, 3, 4
Menjelaskan
langkah-langkah
kegiatan dengan
menggunakan model
a. Menjelaskan
langkah kegiatan
menggunakan
model
pembelajaran
5
28
pembelajaran NHT. NHT.
Membagi LKS pada
setiap kelompok.
a. Membagikan
lembar kerja
pada setiap
kelompok.
6
Memberi berbagai
pertanyaan kepada
setiap siswa sesuai
dengan nomor siswa.
a. Memberi
beberapa
pertanyaan
kepada setiap
siswa sesuai
dengan nomor
siswa.
b. Menunjuk secara
acak salah satu
nomor untuk
menjawab
sebuah
pertanyaan
secara
bergantian.
c. Menunjuk
kelompok lain
untuk
memberikan
tanggapan.
7, 8, 9
Guru bersama siswa
menyimpulkan
jawaban akhir dari
segala pertanyaan
yang berhubungan
dengan materi yang
disajikan.
a. Guru bersama
siswa
menyimpulkan
jawaban dari
semua
pertanyaan yang
berhubungan
dengan materi
pelajaran.
10
Kegiatan
akhir
Refleksi Guru memberikan
refleksi pada akhir
pembelajaran.
1
Evaluasi Guru memberikan
evaluasi kepada
siswa. 2
29
Melalui pedoman observasi ini, observer juga dapat mengetahui apa yang
terjadi di dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Kisi-
kisi instrumen observasi siswa dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
Tabel 3
Kisi-kisi instrumen observasi untuk mengetahui aktivitas siswa
ketika mengikuti pelajaran PKn
Variabel Langkah-
langkah Indikator Aspek yang dinilai
Penerapan
teknik
Numbered
Head
Together
(NHT)
Pra
pembelajaran
Persiapan siswa
dalam menerima
pelajaran.
a. Siswa menempati
tempat duduknya
masing-masing.
b. Kesiapan
menerima
pelajaran.
Kegiatan
pembuka
pelajaran
Apersepsi a. Siswa mampu
menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh
guru.
Penjelasan tentang
teknik NHT.
a. Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
tentang NHT.
Siswa tahu tujuan
pembelajaran yang
hendak dicapai.
a. Siswa
mendengarkan
dengan seksama
saat dijelaskan
kompetensi yang
hendak dicapai.
Kegiatan inti
pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran
dengan teknik
Numbered Head
Together (NHT)
a. Siswa bergabung
dengan
kelompoknya
masing-masing
yang telah
dibentuk oleh
guru.
30
b. Siswa
memperhatikan
tugas yang
diberikan oleh
guru untuk
dikerjakan.
c. Terjadi kerjasama
yang positif antar
siswa.
d. Siswa menulis
hasil diskusi dalam
lembar jawaban
yang telah
tersedia.
e. Siswa
mempresentasikan
hasil dari diskusi
di depan kelas.
f. Siswa dalam
mengikuti proses
pembelajaran
dengan tenang dan
tidak merasa
tertekan.
g. Siswa merasa
terbimbing.
h. Siswa mampu
menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh guru
dengan benar.
i. Siswa aktif
memberi
kesimpulan.
Kegiatan akhir Memberikan
evaluasi kepada
siswa.
a. Siswa secara aktif
membuat
rangkuman.
b. Siswa
mengerjakan soal
evaluasi dengan
tertib dan tenang.
31
b. Soal tes
Merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang dites dan dapat ditarik
kesimpulan tentang aspek tertentu pada siswa tersebut. Soal tes juga merupakan alat ukur untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam belajar. Kisi-kisi instrumen evaluasi siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4
Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus 1
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Item Soal
Nomor
Soal
Jumlah
Soal
4. Menghargai
keputusan
bersama
4.1 Mengenal bentuk
keputusan
bersama
1. Menjelaskan makna keputusan
bersama. 1 1
2. Menyebutkan bentuk-bentuk
keputusan bersama 2,5,6 3
3. Menjelaskan arti dari musyawarah
untuk mufakat serta tujuan
dilakukannya musyawarah.
3,12 2
4. Menyebutkan nilai-nilai dasar dalam
musyawarah. 11,13 2
32
5. Melaksanakan nilai-nilai dasar
dalam musyawarah serta dapat
menghargai pendapat orang lain.
4,7,8 3
6. Menyebutkan contoh-contoh
pengambilan keputusan bersama
dengan musyawarah.
9,10 2
7. Menjelaskan arti dari pemungutan
suara/voting. 14 1
8. Membedakan makna dari
musyawarah untuk mufakat dengan
pemungutan suara/voting.
16 1
9. Menjelaskan tujuan dari pemungutan
suara/voting. 15 1
10. Memahami dan menjelaskan syarat
utama dilakukannya voting dan
waktu yang tepat dilakukannya
voting.
19,20 2
11. Menyebutkan contoh-contoh dari
aklamasi dan syarat utama
dilakukannya aklamasi.
18 1
12. Menjelaskan kelebihan dan
kekurangan dari musyawarah,
voting, aklamasi.
17 1
33
Sedangkan kisi-kisi instrumen evaluasi siklus 2 dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5
Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus 2
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Item Soal
Nomor
Soal
Jumlah
Soal
4. Menghargai
keputusan
bersama
4.2 Mematuhi
keputusan
bersama
1. Menjelaskan cara musyawarah
untuk mufakat, voting, dan
aklamasi.
8,12,16 3
2. Menjelaskan pasal 28E ayat 3
dalam UUD 1945 5 1
3. Menyebutkan asas-asas dalam
melaksanakan keputusan bersama. 2,3 2
4. Menjelaskan asas-asas dalam
melaksakan keputusan bersama. 1 1
5. Menyebutkan macam kegiatan
yang mengutamakan asas
kekeluargaan.
4,6 2
34
6. Menyebutkan manfaat
melaksanakan keputusan bersama
secara kekeluargaan.
7,14 2
7. Menyebutkan serta menjelaskan
nilai-nilai yang terkandung dalam
sila keempat pada Pancasila.
9,13 2
8. Mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila sila
keempat untuk melaksanakan
keputusan bersama.
18,19 2
9. Menghormati dan menjunjung
tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
11,20 2
10. Menerima dan melaksanakan hasil
keputusan bersama dengan penuh
tanggungjawab serta tidak
memaksakan kehendak kepada
orang lain.
10,15,17 3
35
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji Instrumen
Sebelum soal tes diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan
tidaknya suatu item menggunakan validitas instrumen berkaitan dengan sejauh
mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Untuk
menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman dari
Santoso (2003) menggunakan SPSS versi 19.0, suatu item instrumen penelitian
dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total correlation ≥ 0,2.
Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kerja
instrumen dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini dengan menggunakan Sekaran (1992) sebagai berikut :
α ≥ 0,6 : batasan minimal diterima
α ≥ 0,7 : dapat diterima
0,8 <α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
3.6 Indikator Kinerja
Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan
kelas ini, tolok ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapain nilai KKM
≥ 69. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai ≥ 69
maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 75% siswa
telah mencapai nilai 69 maka dikatakan tuntas secara klasikal.
Kriteria Ketuntasan Minimal untuk Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SD Negeri 01 Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang adalah 69. Pada kondisi sebelum pelaksanaan tindakan,
persentase ketuntasan belajar siswa kelas 5 dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan hanya 63% siswa yang tuntas.
Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan bagi peneliti pada
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas 5 dengan menggunakan
36
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, maka kriteria keberhasilan setelah
pelaksanaan tindakan yaitu, 75% siswa kelas 5 mendapat nilai sesuai dengan
KKM yang ditentukan.
3.7 Analisis Data
Analisis data terdiri atas dua data, yaitu analisis ketuntasan dan analisis
komparatif hasil belajar. Analisis ketuntasan adalah membandingkan data hasil
belajar siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas. Sedangkan analisis
deskriptif komparatif adalah membandingkan data nilai awal tes dengan siklus 1
dan siklus 2 data hasil observasi merupakan data kuantitatif. Analisis data
kuantitatif dilakukan dengan membandingkan data hasil observasi antar siklus
yang didapat.