bab iii metode penelitian - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/5081/4/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
60
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1.Tempat
Penelitian ini dilakukan di kantor Samsat Kota Kupang yang
beralamat di Jln. Teratai No. 01 Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa.
3.1.2.Waktu
Penelitian ini adalah selama enam bulan yaitu terhitung dari bulan
Februari 2018 sampai dengan bulan Juli 2018.
3.2. Jenis Data
3.2.1.Menurut Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumbernya langsung. Pada penelitian ini, teknik
yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain
melakukan wawancara dengan kepala bagian evaluasi dan verifikasi,
kepala bagian penetapan dan penagihan, beberapa pegawai dan
beberapa wajib pajak, serta penyebaran kuisoner pada responden yaitu
wajib pajak .
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh peneliti
dari sumber yang telah ada. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan
data dari berbagai sumber seperti buku, laporan mengenai jumlah objek
pajak yang membayar di Kota Kupang, jumlah objek pajak yang
61
menunggak, sejarah berdirinya instansi, visi dan misi, struktur
organisasi serta uraian tugas pokok dan fungsi.
3.2.2.Menurut Sifat Data
1. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,
skema, dan gambar (Sugiyono, 2011:23). Data kualitatif yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah berdirinya instansi, visi
dan misi, struktur organisasi serta uraian tugas pokok dan fungsi.
2. Data kuantitatif, yakni data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka
dan atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2011:23). Oleh
sebab itu data kuantitatif dapat diolah dan dianalisis menggunakan
teknik perhitungan matematika dan statistika. Data kuantitatif yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah objek pajak kendaraan
bermotor Kota Kupang dan hasil kuesioner yang berupa jawaban
responden yang diukur dengan skala likert tentang variabel yang
dimaksud yaitu pengetahuan wajib pajak, kesadaran wajib pajak,
kualitas pelayanan publik dan kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor di Kota Kupang .
62
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1.Populasi
Menurut Sugiyono (2017:117), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari subjek atau objek yang menjadi kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dengan demikian, yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah subjek kendaraan bermotor yang menunggak di Kota Kupang
yaitu berjumlah 10.302 orang.
3.3.2.Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2017:118). Menurut Umar (Putri, 2017) bahwa
untuk menentukan ukuran sampel digunakan rumus slovin yaitu sebagai
berikut:
= +Keterangan:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, dalam penelitian ini
adalah 0,1.
63
= .+ . ( , )= . ,= ,
Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang diambil
dalam penelitian ini sebanyak 99 orang.
3.4. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability
sampling. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampling
yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2017:118).
Dalam non probability sampling terdapat beberapa teknik
pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah sampling insidental. Sampling insidental adalah teknik pengumpulan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau
insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2017: 124).
64
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka
penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara
Menurut Sugiyono (2017:194), wawancara yaitu teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
dan jumlahnya respondennya sedikit atau kecil. Peneliti melakukan
tanya jawab secara lisan dengan narasumber yaitu kepala bagian
evaluasi dan verifikasi, kepala bagian penetapan dan penagihan,
beberapa pegawai dan beberapa wajib pajak.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukkan kepada subyek penelitian.Teknik ini tujuannya
untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya. Studi
dokumentasi yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data
mengenai jumlah objek pajak kendaraan bermotor yang menunggak di
Kota Kupang, sejarah umum instansi,tugas pokok dan fungsi serta
gambar yang diambil selama proses penelitian berlangsung yaitu
menggunakan foto atau gambar.
65
3. Angket (Kuisoner)
Menurut Sugiyono (2017:199), kuisoner yaitu teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pada
penelitian ini, peneliti membuat angket (kuisoner) yang berisikan
seperangkat pertanyaan sesuai dengan variabel penelitian sekaligus
alternatif jawaban dengan menggunakan skala likert.
3.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.6.1.Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:61), variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam
variabel bebas dan variabel terikat, yaitu :
1. Variabel bebas
Menurut Sugiyono (2017:61), variabel bebas (X) adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengetahuan wajib pajak sebagai variabel bebas yang pertama
(X1), kesadaran wajib pajak sebagai variabel bebas yang kedua (X2) dan
kualitas pelayanan publik sebagai variabel bebas yang ketiga (X3).
66
2. Variabel terikat
Menurut Sugiyono (2017:61), variabel terikat (Y) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor.
3.6.2. Definisi Operasional Variabel
1. Pengetahuan wajib pajak adalah adalah informasi pajak yang diperoleh
wajib pajak yang dapat digunakan sebagai dasar untuk bertindak,
mengambil keputusan, dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu
setelah wajib pajak benar-benar mengerti dan memahami informasi
tersebut sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajibannya
dibidang perpajakan.
2. Kesadaran wajib pajak adalah sebuah itikad baik seseorang yang
diwujudkan dalam bentuk tindakan untuk memenuhi kewajiban
membayar pajak berdasarkan hati nuraninya yang tulus dan ikhlas.
3. Kualitas pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani
keperluan orang atau masyarakat dan atau organisasi lain yang
mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut, sesuai dengan aturan
pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan
kepuasan kepada penerima pelayanan.
67
4. Kepatuhan wajib pajak adalah suatu keadaan dimana wajib pajak
memenuhi hak perpajakan dan melaksanakan semua hal yang menjadi
kewajiban perpajakannya.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan variabel penelitian dan
indikator, skala dan sumber :
Tabel 3.1.Variabel dan Indikator
Variabel Indikator Skala
Pengetahuan Wajib Pajak (X1)
Pengetahuan tentang fungsipajak
Interval
Pengetahuan tentangketentuan prosedurpembayaranPengetahuan sanksi pajakPengetahuan lokasipembayaran pajak
Kesadaran Wajib Pajak (X2)
Kesadaran adanya hak dankewajiban pajak memenuhikewajiban membayar pajak
Interval
Kepercayaan masyarakatdalam membayar pajak untukpembiayaan Negara danDaerahDorongan diri sendiri untukmembayar pajak secarasukarela
Kualitas Pelayanan Publik (X3)
Bukti fisik
IntervalKeandalanDaya tanggapKeyakinanEmpati
Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Memenuhi kewajiban pajaksesuai dengan ketentuan yangberlaku
IntervalMembayar pajaknya tepatpada waktunyaWajib pajak memenuhipersyaratan dalam
68
membayarkan pajaknyaWajib pajak dapatmengetahui jatuh tempopembayaran
3.7. Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran
3.7.1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk
mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,
2017:148). Jadi bisa dikatakan, instrumen penelitian merupakan suatu alat
yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur nilai dari pada variabel yang
akan diteliti.
Jumlah instrumen dalam penelitian tergantung pada jumlah variabel
yang akan diteliti. Terdapat empat instrumen dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan wajib pajak, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan publik
dan kepatuhan wajib pajak. Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang
digunakan berupa kuesioner dimana pertanyaan yang diajukan dijawab oleh
responden kemudian data tersebut diolah.
69
3.7.2.Skala Pengukuran
Menurut Sugiyono (2017:133), skala pengukuran merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Skala sikap atau intensitas perilaku yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan
skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan.
Jawaban setiap item instrumen menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-
katadan sekaligus jawaban tersebut diberi skor.
Tabel 3.2.Skala Pengukuran Respon
Kode Keterangan SkorSS Sangat setuju 5S Setuju 4N Netral atau Ragu-ragu 3TS Tidak setuju 2
STS Sangat tidak setuju 1Sumber: Sugiyono (2017:134)
70
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dibuat dalam
bentuk checklist (Sugiyono, 2017:135). Checklist adalah suatu daftar yang
berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati.
3.8. Pengujian Instrumen
Sebelum digunakan untuk mengambil data primer melalui kuesioner,
instrumen penelitian dapat diuji terlebih dahulu dengan melakukan uji
validitas dan uji reliabilitas dengan tujuan untuk memperoleh, mengolah,
dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden agar
bersifat valid dan reliabel.
3.8.1.Uji Validitas
Validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur ketepatan
instrumen (angket) dalam mengukur apa yang diukur. Uji validitas
dilakukan untuk mengetahui kelayakan butir-butir pertanyaan atau
keasahihan instrumen yang digunakan. Menurut Sugiyono (2011:228), uji
validitas menggunakan teknik korelasi product moment dengan
mengkorelasikan antara masing-masing skor :
= ∑ − (∑ )(∑ ){ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = jumlah responden
71
∑ = jumlah skor butir soal∑ = jumlah kuadrat skor butir soal∑ = jumlah skor total soal∑ = jumlah kuadrat skor total soal∑ = jumlah perkalian x dan y
Uji validitas dengan teknik korelasi product moment menggunakan
bantuan program SPSS dimana hasil rhitung dibandingkan dengan rtabel, untuk
df = n-k, taraf signifikan 5%, dengan ketentuan :
1) Jika rhitung untuk tiap butir pertanyaan bernilai positif dan rhitung > rtabel
(lihat pada tabel item-total statistic pada kolom correct item-total
correlation) maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
2) Jika rhitung untuk tiap butir pertanyaan bernilai negatif dan rhitung < rtabel
maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
3.8.2.Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan
yang merupakan dimensi suatu variabel dalam suatu bentuk kuisoner.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Butir-butir pertanyaan untuk variabel pengetahuan wajib pajak,
kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan publik dan kepatuhan wajib pajak
yang telah diuji valid dilanjutkan dengan uji reliabilitas teknik cronbach’s
72
alpha. Teknik ini jika bantuan program SPSS, hasilnya akan terlihat pada
tabel reliability statistic. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai cronbach alpa> 0,60. Menurut Sugiyono (2011:365), rumus cronbach
alpha :
= ( − ) − ∑Keterangan:
K : Mean kuadrat antara subjek
Σ si2 : Mean kuadrat kesalahan
St2 : Varians total
Untuk variansi total dan variansi item:
= ∑ − (∑ )= −
Keterangan :
JKI : Jumlah kuadrat seluruh skor item
JKS : Jumlah kuadrat subjek
73
3.9. Teknik Analisis Data
3.9.1.Analisis Statistik Deskriptif
Adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi. Peneliti membuat tabel berdasarkan pendapat wajib pajak
terhadap pengetahuan, kesadaran, kualitas pelayanan publik dan kepatuhan
wajib pajak kendaraan bermotor, kemudian peneliti mempresentasikan
setiap jawaban dan memberikan penjelasan dari hasil presentasi tersebut.
Menurut Levis (2013) untuk menghitung tanggapan responden maka
formulanya sebagai berikut :
− = { − }{ } × %Keterangan :
Ps –p : Kategori persepsi responden
XPs –p : Rata – rata skor untuk persepsi responden
5 : Skor tertinggi skala likert
74
Menurut Levis (2010:17), untuk menjawab deskriptif tentang masing-
masing variabel penelitian ini, digunakan rentang skala sebagai berikut :
Tabel 3.3.Pencapaian Skor Maksimum Untuk Persepsi Responden
No KategoriPresentase
Pencapaian SkorMaksimum
1. Sangat rendah ≥20-36%2. Rendah ≥36-52%3. Kurang tinggi ≥52-68%4. Tinggi ≥68-84%5. Sangat tinggi ≥85-100%
3.9.2.Analisis Statistik Inferensial
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui, menguji
serta memastikan kelayakan model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini. Variabel tersebut berdistribusi normal, bebas
multikolinearitas, dan heterokedastisitas.
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2009:107). Analisis data mensyaratkan data
berdistribusi normal untuk menghindari bias dalam analisis data.
75
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik
yaitu histogram dan p-plot standardized residual dan dilengkapi
analisis statistik yaitu statistik non parametrik kolmogorov-
smirnov. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya, dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya berbentuk
lonceng yang tidak menceng (skewness) ke kanan maupun
ke kiri maka menunjukkan pola distribusi normal.
Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram agak
menceng menunjukkan bahwa pola distribusi tidak normal.
Jika dengan menggunakan analisis statistic kolmogorov smirnov,
maka ketentuannya adalah data berditribusi normal jika taraf
signifikan > 0,05 dan data tidak berdistribusi normal jika
signifikan < 0,05.
b) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna
antar variabel bebas (Ghozali, 2009:25). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Model
76
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika terbukti ada multikolinearitas,
sebaiknya salah satu dari variabel independen yang ada
dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang
kembali. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat
dilihat dari besaran variance inflation factor (VIF) dan tolerance.
Pengujian multikolinearitas dapat dilakukan sebagai berikut:
Tolerance value < 0,10 atau VIF > 10, terjadi
multikolinearitas.
Tolerance value >0,10 atau VIF < 10, tidak terjadi
multikolinearitas.
Menurut Sunyoto (2016:88), rumus yang digunakan untuk
uji multikolinieritas:
= atau =
77
c) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas menggunakan
metode grafik dengan uji scatterplot. Dasar analisis sebagai
berikut:
Jika titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi berganda. Menurut Sugiyono (2011:275), teknik
analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel
dependen (kriterium), bila dua atau lebih independen sebagai faktor
prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya).
78
Analisis regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini
adalah untuk tiga prediktor. Persamaan regresi untuk tiga prediktor
sebagai berikut:
= + +Keterangan :
Y : Variabel terikat
β 1, β2, β3 : Koefisien regresi variabel independen
x : Subjek pada variabel independen
3. Pengujian Hipotesis
a) Uji Parsial (uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial
antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.
Hipotesis penelitian tersebut dinyatakan ke dalam hipotesis
statistik adalah:
Pengetahuan wajib pajak
Ho : β1= 0 : Tidak terdapat pengaruh pengetahuan wajib
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor di Kota Kupang.
Ha : β1≠0 : Terdapat pengaruh pengetahuan wajib pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor di Kota Kupang.
79
Kesadaran wajib pajak
Ho : β2= 0 : Tidak terdapat pengaruh kesadaran wajib
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor di Kota Kupang.
Ha : β2≠0 : Terdapat pengaruh kesadaran wajib pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor di Kota Kupang.
Kualitas pelayanan publik
Ho : β3= 0 : Tidak terdapat pengaruh kualitas pelayanan
publik terhadap kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor di Kota Kupang.
Ha : β3≠0 : Terdapat pengaruh kualitas pelayanan publik
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor di Kota Kupang.
Tingkat signifikan adalah 5 % (α < 0,05) dan derajat bebas
(db) = n-k-1 untuk memperoleh nilai ttabel sebagai daerah
penerimaan dan penolakan hipotesis. Menghitung nilai thitung
bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
menyeluruh memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.
80
Menurut Sunyoto (2016:51), uji t dapat dianalisis dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
=Keterangan :
Bi : Koefisien regresi
Sbi : Simpangan baku (standar error) dari bi
Dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka
artinya ada pengaruh positif dan signifikan variabel independen
secara individual terhadap dependen. Jika thitung< ttabel maka
H0diterima dan Ha ditolak, maka artinya tidak ada pengaruh
positif dan signifikan variabel independen secara individual
terhadap dependen.Jika dengan menggunakan bantuan program
SPSS, maka hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficient.
b) Uji Simultan (uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen dalam sebuah model berpengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Hipotesisnya adalah :
81
Ho : β1. β2. β3= 0 : Tidak terdapat pengaruh pengetahuan wajib
pajak, kesadaran wajib pajak dan kualitas
pelayanan publik secara bersama-sama
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor di Kota Kupang.
Ha :β1. β2. β3≠0 : Terdapat pengaruh pengetahuan wajib
pajak, kesadaran wajib pajak dan kualitas
pelayanan publik secara bersama-sama
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor di Kota Kupang.
Tingkat signifikan adalah 5 % (α < 0,05) dan dk pembilang
= k-1, dan dk penyebut = n-k untuk memperoleh nilai Ftabel
sebagai daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Nilai Fhitung
bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
menyeluruh memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.
Menurut Tika (2005:100), uji F dapat dianalisis dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
= / ( − )/( − )
82
Keterangan :
JKR : Jumlah kuadrat regresi
JKE Jumlah kuadrat error
N : Jumlah responden
K : Jumlah variabel bebas
Selain itu, uji F dapat digunakan untuk melihat model
regresi yang digunakan sudah signifikan atau belum, dengan
ketentuan bahwa, jika p value < (α) = 0,05 dan Fhitung> Ftabel, maka
Ha diterima dan Ho ditolak berarti model tersebut signifikan dan
bisa digunakan untuk menguji hipotesis. Jika Fhitung< Ftabel, maka
Ha ditolak dan Ho diterima berarti model tersebut tidak
signifikan.
Jika dengan bantuan program SPSS maka hasil uji simultan
dapat dilihat pada tabel anova. Dikatakan simultan jika tingkat
probabilitasnya < 0,05.
c) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar persentase sumbangan dari variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah nol dan satu. Nilai R² mendekati nol berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat sangat rendah. Nilai R² mendekati
83
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan memprediksi variasi variabel
dependen. Menurut Supranto (2000:62), koefisien determinasi
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= × %Keterangan :
R2 : Koefisien determinasi
JKR : Jumlah kuadrat regresi
JKT : Jumlah kuadrat total
Jika dengan menggunakan bantuan program SPSS, maka
besarnya hasil adjusted R2 terlihat pada tabel model summary.