bab iii metode penelitian desain penelitianthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf•...

22
51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan deskriptif dan asosiatif. Menurut Nazir (2003:54) Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun sekelompok kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan penelitian asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (menanyakan apakah ada hubungan atau terhadap variable independent mempengaruhi variabel dependent). Tabel 3.1 Desain Penelitian Sumber: Penulis(2009) Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit A nalisis Time horizon T-1 Asosiatif Survey Indiv idu pasien rawat inap RSB Limijati Bandung C ross Sectional T-2 Asosiatif Survey Indiv idu pasien rawat inap RSB Limijati Bandung C ross Sectional

Upload: buiquynh

Post on 31-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

51

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan deskriptif dan

asosiatif. Menurut Nazir (2003:54) Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti

status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran

ataupun sekelompok kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan penelitian

asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (menanyakan

apakah ada hubungan atau terhadap variable independent mempengaruhi variabel

dependent).

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Sumber: Penulis(2009)

Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian

Jenis

Penelitian

Metode

Penelitian

Unit

Analisis

Time

horizon

T-1 Asosiatif Survey Indiv idu pasien rawat inap RSB Limijati

Bandung

Cross

Sectional

T-2 Asosiatif Survey Indiv idu pasien rawat inap RSB Limijati

Bandung

Cross

Sectional

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

52

Keterangan :

T-1 = Mengetahui dan menganalisis kontribusi Komunikasi Dokter dan

Quality A ssurance secara simultan terhadap Mutu Pelayanan.

T-2 = Mengetahui dan menganalisis kontribusi Komunikasi Dokter,

Quality Assurance dan Mutu Pelayanan secara simultan terhadap

Kepuasan pasien.

3.2 Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa variable. Adapun

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independent ( Variabel B ebas), yang tediri dari :

• Komunikasi dok ter(x1): k redibili tas dokter sebagai komunikator

• Quality A ssurance(x2):upaya yang dilaksanakan secara

berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam

menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan

berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan

melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan

kemampuan yang tersedia, serta menila i hasil yang dicapai dan

menyusun saran tindak lanj ut untuk lebih meningkatkan mutu

pelayanan.

2. Variabel Dependent ( Variabel Terikat), yang tediri dari :

• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien

terhadap kualitas jasa rumah sakit.

• Kepuasan pasien (z): persepsi pasien terhadap mutu rumah sakit

dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang

diharapkan pasien tersebut.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

53

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Instrumen

Ukuran

Skala

Penguk

uran

Model

Komunikasi

Dokter

(X1)

Positiveness

(sikap positif )

-Menanggapi

keluhan,usulan,pendapat,

pertanyaan.

- Memberikan saran.

Kuesioner Interval Likert

Emphaty

(Empati)

- Peduli.

- Pelayanan personal.

- Kejuj uran.

Kuesioner Interval Likert

Supportiveness

(dukungan)

- Dukungan morill. Kuesioner Interval Likert

Equality

(kesamaan)

- Menanyakan kabar dan

kesiapan.

- Hubungan sebagai teman.

Kuesioner Interval Likert

Openess

(terbuka)

- Tindakan yang akan dilakukan.

- Membangun kepercayaan.

Kuesioner Interval Likert

Quality

Assurance

(X2)

Aspek klinis - Pelayanan dokter, perawat,

dan terkait teknis medis.

Kuesioner Interval Likert

Efisiensi dan

efektivitas

- Pelayanan yang murah.

- Tepat guna.

- Tidak ada diagnosa berlebihan.

Kuesioner Interval Likert

Keselamatan

pasien

- Perl indungan pasien.

- Pera latan yang mendukung.

Kuesioner Interval Likert

Kepuasan

pasien

- Kenyamanan.

- Keramahan.

- Kecepatan pelayanan.

Kuesioner Interval Likert

Ketanggapan - Keinginan para staf dan

karyawan membantu pelanggan.

Kuesioner Interval Likert

Keandalan - Memberikan pelayanan yang

dijanj ikan dengan segera,

akurat, dan memuaskan.

Kuesioner Interval Likert

Bukti fisik

langsung

- Fasil itas fisik, perlengkapan,

pegawai, dan sarana

Kuesioner Interval Likert

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

54

Mutu

Pelayanan

(Y)

komunikasi.

Empati - Kemudahan dalam melakukan

hubungan, komunikasi baik,

perhatian pribadi, dan

memahami kebutuhan para

pelanggan

Kuesioner Interval Likert

Jaminan - Pengetahuan, kemampuan,

kesopanan, dapat dipercaya,

bebas dari bahaya, resiko,

keraguan.

Kuesioner Interval Likert

Kepuasan

pasien (Z)

Pelayanan staf

medik dan

semua yang

bekerja di

dalamnya.

- Pelayanan tepat waktu.

- Efektif dan efisien.

- Dokter mudah ditemui.

- Pelayanan yang baik.

- Dokter yang komunikatif dan

informatif.

Kuesioner Interval Likert

Pelayanan

makanan

pasien.

- Variasi menu makanan.

- Cara penyajian makanan.

- Ketepatan waktu

menghidangkan makanan.

- Keadaan tempat

makan(piring,sendok).

-Kebersihan makanan yang

dihidangkan.

- Sikap dan perilaku petugas

yang menghidangkan makanan.

Kuesioner Interval Likert

Sarana medis

dan obat-

obatan

- Ketersediaan obat-obatan di

apotek RS.

- Pelayanan petugas apotek RS.

- Lama waktu pelayanan apotek

RS.

- Kelengkapan peralatan medis

sehingga tak perlu dik irim ke RS

lain untuk pemakaian suatu alat.

- Kelengkapan pelayanan

laboratorium RS.

Kuesioner Interval Likert

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

55

- Sikap dan perilaku petugas

pada fasili tas penunjang medis.

- Lama waktu mendapatkan

kepastian hasil dari penunjang

medis.

Kondisi

fasil itas.

- Keterjangkauan letak RS.

- Keadaan halaman dan

lingkungan RS.

- Kebersihan dan kerapihan.

- Keamanan pasien dan

pengunjung RS.

- Penerangan lampu yang

cukup.

- Tempat parkir kendaraan di

RS.

- Ruang perawatan bebas dari

serangga.

Kuesioner Interval Likert

Sumber: Penulis(2009)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

T-1 T-2

Data Komunikasi

Dokter

Kualitatif - Data primer dari

kuesioner konsumen √ √

Data Quality

A ssurance

Kualitatif - Data primer dari

kuesioner konsumen √ √

Data Mutu

Pelayanan staff

medik

Kualitatif - Data primer dari

kuesioner konsumen √ √

Data Kepuasan

Pasien

Kualitatif - Data primer dari

kuesioner konsumen √

Sumber : Penulis(2009)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

56

3.4 Tempat dan waktu pe nelitian

Lokasi penelitian di laksanakan di RSB Limijati B andung. yang terletak di Jl.

RE. Martadinata 33 - 39 Bandung 40115. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-

Juli 2009. Dimana k riteria objek akan dipilih sesuai dengan k riteria inklusi, yaitu:

• Pasien rawat inap yang te lah melahirkan minimal untuk kedua kalinya.

• Pasien rawat inap yang pernah menggunakan jasa bersal in baik di RSB

Limijati maupun di luar RSB Limijati.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akan diolah, maka teknik pengumpulan data

yang di lakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan/ Riset Lapangan (F ield Research)

• Observasi, tinjauan langsung ke lapangan untuk membantu

pengidentif ikasian peri laku pasien.

• Kuesioner, menggunakan format pertanyaan yang menggunakan

skala.

2. Studi kepustakaan/ Riset kepustakaan (Library Research)

Studi yang di lakukan dengan cara mempelajari buku- buku wajib

(textbooks), buku-buku pelengkap atau referensi, majalah, jurnal,

laporan resmi dari perusahaan, internet research dan catatan kuliah yang

relevan dengan permasalahan yang ditel iti. Dengan studi kepustakaan ini

dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan landasan teori

sebagai bahan untuk studi perbandingan.

3.6 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelit ian ini dimaksudkan untuk

menduga/ mewakili ni lai suatu populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

57

pasien rawat inap RSB Limijati, Bandung. Teknik Pengambilan sampel

menggunakan rumus dari Taro Yamane sebagai berikut:

Dengan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan diketahui Jumlah populasi

pengunjung RSB Limijati rata-ratanya adalah dari bulan Juli 2009- Desember 2009

kurang lebih dari jumlah kamar yang dihuni pasien tersebut. Sehingga dengan

menggunakan rumus yang ada jumlah sampel minimal untuk penelitian ini adalah:

n =         83  

       83. 0,12 + 1 

n = 45, 36  ≈ 45 orang 

 

3.7 M etode A nalisis

Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian

Tabel 3.4 Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian

Tujuan A lat analisis

T-1 Path Analysis dan Korelasi Pearson

T-2 Path Analysis dan Korelasi Pearson

Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007:62)

A . Koefisien Korelasi Pearson

Berdasarkan R iduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p61) untuk

mengetahui hubungan antara variable X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1 dan X2

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

58

terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah

Pearson Product Moment, dengan rumus:

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga

(- 1≤r≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya

tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r

akan ditampilkan pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai berikut.

Tabel 3.5 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000

0,60 – 0,799

0,40 – 0,599

0,20 – 0,399

0,00 – 0,199

Sangat Kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007:62)

Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signif ikansi dari

hubungan antara variable X terhadap Y. Uji signifikansi adalah sebagai berikut:

Hipotesis

Ho: Variabel X tidak memil iki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

Ha: Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y

Dasar pengambilan keputusan

Sig ≥ α Ho diterima, Ha ditolak

Sig < α Ho ditolak, Ha diterima

Ket: α (alpha) = tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-tingkat kepercayaan)

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

59

B. Path A nalysis

Analisis jalur yang dikenal dengan path analy sis dikembangkan pertama

tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom,

1996; Johnson & Wichern, 1992). Path Analy sis diartikan oleh Bhornstedt (1974

dalam Kusnendi, 2005:1)yang dikutip oleh Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro

(2007,p1) bahwa “a technique for estimating the effect’s a set of independent

variables han on a dependent caribale from a set of observed correlations, given a

set of hypothesized causa l asymmetric relation among the varibales.” Sedangkan

Tujuan utama path analy sis adalah ….. a method of measuring the direct influence

along each separate path in such a sy stem and thus of finding the degree to which

variation of a given effect is determined by each particular cause. The method

depend on the combination of knowledge og the degree of corre lation among the

variables in a sy stem with such knowledge as may possessed of the causa l

relations (Maruyama, 1998:p.16).

Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar

variable dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak

langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variable terikat

(endogen).

Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan

(kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram j alur

hubungan kausal antara variable X1, X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada

Z. Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien

jalur.

Al Rasy id dalam Sitepu (1994:24) yang dikutip oleh R iduwan dan Kuncoro

(2007, p115) mengatakan bahwa dalam penelit ian social t idak semata-mata hanya

mengungkapkan hubungan variable sebagai terjemahan statistic dari hubungan

antara variable alami, tetapi terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan

kausal antar variable.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

60

Manfaat lain model path analysis adalah untuk : (1) Penjelasan (explanation)

terhadap fenomena yang dipe lajari atau permasalahan yang ditel iti; (2) Predik si

nilai variable terikat (Y ) berdasarkan nilai variable bebas (X), dan prediksi dengan

path analy sis ini bersifat kualitatif ; (3) Faktor determinan yaitu penentuan variable

bebas (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap variable terikat (Y), juga

dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variable

bebas (X) terhadap variable terikat (Y ); (4) Pengujian model, menggunakan theory

trimming, ba ik untuk uji reliabi litas (uj i kejegan) konsep yang sudah ada ataupun

uji pengembangan konsep baru.

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p2), asumsi-asumsi yang mendasari

path analy sis sebagai berikut:

1. Pada model path analy sis, hubungan antar variable adalah bersifar l inier,

adaptif dan bersifat normal

2. Hanya system aliran kausa l ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas

yang berbalik

3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio

4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel

untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel

5. Observed variables diukur tanpa kesa lahan (instrument pengukuran valid

dan re liable) artinya variable yang ditel iti dapat diobservasi secara langsung

6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar

berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang re levan artnya model teori

yang dikaji atau dibangun berdasarkan kerangka teorit is tertentu yang

mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variable yang diteliti.

Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu: (a) anak

panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variable

eksogen [variable penyebab (X)] terhadap sebuah variable endogen [variable

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

61

akibat(Y)],misalnya:

dan (b) anak panah dua anak yang menyatakan hubungan korelasional

antara variable eksogen, misalnya

Langkah-langkah menguji Path Analy sis sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural

Struktur: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koef isien regresi

a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan

rumuskan persamaan struktura lnya yang sesuai hipotesis yang

diajukan.

Hipotesis: Naik turunnya variable endogen (Y ) dipengaruhi secara

signif ikan oleh variable eksogen (X1 dan X2).

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang te lah dirumuskan.

Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan:

Persamaan regresi ganda: Y = a + b1 X1 + b1X2 + ε1

Pada dasarnya koef isien jalur (path) adalah koefisien regresiyang

distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah

diset da lam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata

= 0 dan standar dev iasi = 1). Koefisien jalur yang distandarkan (standardize

path coefficient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan

mempredik si) variable bebas (eksogen) terhadap variable lain yang

diberlakukan sebagai variable terikat (endogen). K oefisien path ditunjukkan

oleh output yang dinamakan Coefficient atau dikenal dengan ni lai Beta. Jika

ada diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara

variable eksogen dengan variable endogen, maka koefisien path-nya adalah

sama dengan koefisien kore lasi r sederhana.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

62

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (kese luruhan)

Uji secara kese luruhan hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut

Ha: ρyx1 = ρyx2 = ....... = ρyxk ≠ 0

Ho: ρyx1 = ρyx2 = …….. = ρyxk = 0

a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: Menggunakan Tabel F

Keterangan:

n= jumlah sampel

k= jumlah variable eksogen

R2yxk= R square

Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan

F hitung ≤ F tabel, terima Ho artinya tidak signif ikan

Dengan taraf signifik an (α) = 0,05

Carilah ni lai F tabel menggunakan Tabel F dengan menggunakan rumus:

F tabel = F {(1-α) (dk=k), (dk=n-k-1) atau F {(1-α) (v1=k), (v2=n-k-1)}

Cara mencari F tabel : nilai (dk=k) atau V 1 disebut sebagai nilai pembilang

Nilai (dk=n-k-1) atau V 2 disebut sebagai nilai penyebut

b. Kaidah pengujian signifikansi: Program SPSS

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nila i probabilitas Sig

atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

4. Menghitung Koefisien jalur secara Indiv idu

Hipotesis penelit ian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic

berikut:

Ha: ρyx1 > 0

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

63

Ho: pyx1 = 0

Secara indiv idual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang dihitung

dengan rumus (S chumacker & Lomax, 1996:44. Kusnendi, 2005:12)

Keterangan:

Statistik SeρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi

sete lah data ordinal ditansformasi ke interval.

Selanjutnya untuk mengetahui signif ikansi analisis ja lur bandingkan antara ni lai

probabil itas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih keci l atau sama dengan ni lai probabilitas Sig atau

[0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabil itas Sig

atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya siginifikan.

5. Meringkas dan meny impulkan

Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah ringkasan dari hasil

penelitian tersebut kemudian dianalisis dan disimpulkan yang berguna untuk

pengambilan keputusan penelitian

3.8 Uji Validitas

Uji validitas di lakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap

konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya

diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument menurut R iduwan

(2004:109-110) menje laskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur. Untuk menguji validitas alat

ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari a lat ukur

secara keseluruhan dengan cara mengkore lasikan setiap butir alat ukur dengan

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

64

skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas

alat ukur yang digunakan rumus:

Dimana:

r hitung = Koefisien kore lasi

∑ Xi = Jumlah skor item

∑ Yi = Jumlah skor total

n = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

Dimana:

t = Nilai t hitung

r = Koefisien kore lasi hasi l r hitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2)

Kaidah keputusan : J ika t hitung > t table berarti valid seblaiknya

t hitung < t table berarti tidak valid

Jika instrument itu valid, maka dil ihat criteria penafsiran mengenai indeks

korelasinya (r) sebagai berikut:

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Antara 0600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

65

3.9 Uji Reliabilitas

Uji Reliabil itas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan

atau keajegan) alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Uji re liabilitas

instrument di lakukan dengan rumus a lpha. Metode mencari reliabilitas

internal yaitu menganalisis realibil itas alat ukur dari satu kali pengukuran,

rumus yang digunakan adalah A lpha.

Langkah-langkah mencari ni lai rel iabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung Varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

Dimana:

Si = Varians skor tiap-tiap item

Σ Xi2 = Jumlah kuadrat item Xi

(ΣXi )2 = Jumlah item Si dikudratkan

N = Jumlah responden

Langkah 2: K emudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

Σ Si = S1 + S2 + S3……. Sn

Dimana:

Σ Si = Jumlah Varians semua item

S1 + S2 + S3……. Sn = Varians item ke- 1,2,3…….n

Langkah 3: Menghiting Varians total dengan rumus:

Dimana:

St = Varians total

ΣX t2 = Jumlah kuadrat X total

(Σ X t)2 = Jumlah X total dikuadratkan

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

66

Langkah 4: Masukkan nilai A lpha dengan rumus:

Dimana:

r11 = Nilai Reliabilitas

Σ Si = Jumlah varians skor t iap-tiap item

St = Varians total

K = Jumlah item

Kemudian diuji dengan uji Reliabi litas instrument di lakukan dengan rumus Korelasi

Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:

Harga r xy atau rb ini baru menunjukkan reabilitas setengah tes. Oleh karenanya

disebut r awal-akhir. Untuk mencari reabilitas seluruh tes digunakan rumus spearman

Brown yakni:

Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi

(Tabel r) untuk alpha 0,05 atau a lpha 0,01 dengan derajad kebebasan (dk = n-2).

Kemudian membuat keputusan membandingkan r11 dengan r table. Adapun

kaidah keputusan: Jika r11 > r tabel berarti rel iabel dan r 11 < r tabel berarti Tidak

Reliabel

3.10 Rancangan Uji Hipotesis

Rancangan Uji Hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%,

dimana tingkat presisi (α) = 5% =0,05

Dasar Pengambilan Keputusan:

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

67

‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih keci l atau sama dengan ni lai probabilitas

Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

signif ikan.

‐ Jika nila i probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan ni lai probabilitas

Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

siginifikan.

Variabel:

X1 = Komunikasi dokter

X2 = Quality Assurance

Y = Mutu pelayanan staf medik

Z = Kepuasan pasien rawat inap

Tujuan 1 (T -1)

Tujuan 1 (T -1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:

Y= ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

Sumber : Riduwan dan Kuncoro

Gambar 3.1 Substuktur 1 A nalisis Jalur

a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Y

Hipotesis penelit ian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρy X1 = 0

Ha : ρy X1 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

X1

X2

Y

ρyX1

ρyX2

ε1

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

68

Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Ha: X1 ada hubungan yang signif ikan dengan variable Y

Secara indiv idual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan r

umus:

Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis

regresi sete lah data ordinal ditransformasi ke interval

b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Y

Hipotesis penelit ian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho :ρy X2 = 0

Ha : ρy X2 > 0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y

Ha: X2 ada hubungan yang signif ikan dengan variable Y

Secara indiv idual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan

rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis

regresi sete lah data ordinal ditransformasi ke interval

c. Penguj ian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:

Ho: ρyX1 = ρyX2 ≠ 0

Ha: ρyX1 = ρyX2 = 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat:

Ho: Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signif ikan terhadap

Variabel Y

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

69

Ha: Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variable

Y

Tujuan 2 (T -2)

Tujuan 1 (T -1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:

Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2

Sumber : Riduwan dan Kuncoro

Gambar 3.2 Substruktur 2

a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Z

Hipotesis penelit ian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρzX1 = 0

Ha : ρzX1 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Ha: X1 ada hubungan yang signif ikan dengan variable Z

Secara indiv idual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan

rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi sete lah data ordinal ditransformasi ke interval

b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Z

ΡZY

X1

X2

Y Z

ρZX1

ρZX1

ε2

ρyX1

ρyX2

ε1

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

70

Hipotesis penelit ian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρzX2 = 0

Ha : ρzX2 >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Ha: X2 ada hubungan yang signif ikan dengan variable Z

Secara indiv idual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan

rumus:

Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi sete lah data ordinal ditransformasi ke interval

c. Uji korelasi variable Y dengan variable Z

Hipotesis penelit ian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:

Ho : ρzy = 0

Ha : ρzy >0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho: Y tidak ada hubungan yang signif ikan dengan variable Z

Ha: Y ada hubungan yang signifikan dengan variable Z

Secara indiv idual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan

rumus:

Keterangan: Statistik Se ρ y diperoleh dari hasi l komputasi pada SPSS untuk

dianalisis regresi sete lah data ordinal ditransformasi ke interval

d. Penguj ian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:

Ho: ρz y = ρz X2 = ρz X1 ≠ 0

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

71

Ha: ρz y = ρz X2 = ρzX1 = 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat:

Ho: Variabel X1, X2 dan Y tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan

terhadap Variabel Z

Ha: Variabel X1 , X2 dan Y berkontribusi secara simultan dan signif ikan terhadap

variable Z

Persamaan Struktural diagram Ja lur adalah:

Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1

Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2

3.11 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil

analisis telah selesai dikumpulkan, maka selanjutnya dari hasil kuesioner yang

dibagikan kepada Pasien RSB Limijati, Bandung, akan digunakan untuk

menggambarkan bagaimana hubungan antara komunikasi dokter dan quality

assurance terhadap mutu pelayanan dan dampaknya pada kepuasan pasien

RSB Limijati Bandung .

Dari analisis diatas, apabila terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat

antara komunikasi dokter dan quality assurance terhadap mutu pelayanan

maka artinya yang sudah dijalankan oleh RSB Limijati sudah baik karena

mampu menciptakan mutu yang baik kepada pasien. Jika dilihat dari mutu

pelayanan yang sudah baik atau tinggi maka pasien atau dalam kasus ini

adalah pasien rawat inap RSB Limijati, seharusnya pasien merasa puas

terhadap RSB Limijati. Pasien akan percaya terhadap kualitas yang diberikan

dan j uga kemampuan dari para dokter sehingga pasien dapat mengikuti

anjuran-anjuran yang diberikan. J ika program komunikasi dokter dan quality

assurance sudah baik, mutu pelayanan tinggi tetapi t idak membuat pasien

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00449-mn bab 3.pdf• Mutu Pelayanan (Y) : perbandingan antara harapan pasien ... Tabel 3.2 Operasional

72

merasa puas, berarti ada faktor lain yang menyebabkan hal ini, begitu j uga

sebaliknya.

Dengan adanya gambaran ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi

mengenai efektiv itas komunikasi dok ter dan quality assurance yang telah

dilakukan selama ini dalam meningkatkan mutu pelayanan agar pasien menjadi

puas pada RSB Limijati Bandung.