bab iii metode penelitian a. jenis, subyek,...
TRANSCRIPT
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis, Subyek, Waktu, dan Tempat Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan objektif dalam usaha menemukan
dan mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan prinsip-
prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif
dalam pengembangan generalisasi dengan menggunakan metode ilmiah
(Asy’ari dalam Hadi dkk (2005)). Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Creswell dalam Sangadji
(2010) menyatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian
yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya
sehingga datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa
menggunakan teknik statistik.
Subyek penelitian ini ditentukan dengan menggunakan purposive
sampling, yakni suatu pengambilan sampel sebagai sumber data dengan
berdasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Tujuan
dan pertimbangan pengambilan sampel penelitian adalah berdasarkan pada
hal-hal berikut.
1. Kebersediaan subyek untuk terlibat secara aktif dalam penelitian.
2. Kesanggupan subyek untuk diwawancara sebanyak 4 sampai 5 kali selama
kurang lebih satu bulan.
3. Memperoleh ijin dari pihak sekolah dan orangtua subyek.
4. Kepercayaan guru bahwa subyek akan melibatkan diri secara aktif dalam
kegiatan wawancara.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dipilih enam orang
siswa yang terdiri dari tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan kelas IV SD
N 02 Pulutan sebagai subyek penelitian. Enam orang siswa tersebut
merupakan siswa dengan kemampuan matematika beragam. Kebersediaan
subyek untuk diteliti merupakan hal yang sangat penting, mengingat
keberhasilan dalam penelitian sangat dipengaruhi kesediaan dan kerelaan
subyek untuk terlibat secara aktif dalam wawancara, sedangkan kemampuan
matematika subyek yang beragam memungkinkan untuk memperoleh
berbagai skim matematika yang beragam pula yang dipunyai oleh subyek
(Sutriyono, 2012). Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SD N 02 Pulutan yang
beralamat di Jalan Dipomenggolo No 11 Salatiga Telepon (0298) 324930 Kode
Pos 50716 dengan materi pengurangan bilangan pecahan. Penelitian dilakukan
pada bulan Februari-Maret 2014 pada semester 2.
24
B. Langkah Penelitian
Tahap penelitian meliputi tahap perencanaan, tahap validitas instrumen,
tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan. Tahap
pertama yaitu tahap perencanaan. Tahap perencanaan dimulai dengan
mencari sekolah untuk dijadikan tempat penelitian dan mencari masalah yang
terdapat dalam sekolah tersebut kemudian dilanjutkan dengan mencari
permasalahan dalam beberapa jurnal internasional yang sesuai dengan
masalah yang terdapat di sekolah tersebut untuk dijadikan pemicu masalah.
Setelah pemicu masalah ditemukan, kemudian melakukan wawancara dengan
guru kelas dan kepala sekolah untuk menentukan subyek penelitian dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya, melakukan penyusunan
instrumen pendukung penelitian yang akan digunakan dan penyusunan kisi-
kisi wawancara. Instrumen pendukung dalam penelitian ini berupa soal
pengurangan bilangan pecahan sebanyak 42 soal berbentuk uraian.
Tahap kedua yaitu validitas instrumen dimana instrumen soal yang telah
dibuat sebelumnya kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan validitas
konstruksi melalui expert judgement. Pengujian validitas instrumen dilakukan
oleh guru kelas IV SD N 02 Pulutan. Tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan
penelitian. Tahap ini berisi tentang pengumpulan data penelitian dengan
menggunakan teknik triangulasi yang merupakan gabungan dari observasi
partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan
penelitian dilakukan dirumah tiap subyek penelitian. Tahap selanjutnya adalah
tahap analisis data. Data yang diperoleh selama penelitian, kemudian
dianalisis menggunakan 4 tahap yaitu data collection, data reduction, data
display, dan conclution drawing / verification. Tahap terakhir dalam penelitian
ini adalah tahap kegiatan penulisan laporan berisi tentang simpulan penafsiran
pemikiran siswa berupa skim-skim pengurangan bilangan pecahan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik triangulasi.
Teknik triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan
menggunakan observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi (Sugiyono,
2010).
1. Observasi Partisipatif
Observasi dapat diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (Hadi dkk,
2005). Faisal dalam Sugiyono (2008) mengklasifikasikan observasi menjadi
25
observasi partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, dan observasi
yang tak terstruktur. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi partisipatif, yaitu suatu proses pengamatan yang
dilakukan oleh observer dengan cara ikut mengambil bagian dalam
kehidupan orang-orang yang akan diobservasi (Hadi dkk, 2005).
Observasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang seakurat
mungkin. Dalam observasi ini, peneliti terlibat sepenuhnya terhadap apa
yang dilakukan subyek penelitian dan ikut merasakan suka dukanya.
Observasi dilakukan selama siswa mengerjakan soal pengurangan bilangan
pecahan yang diberikan, serta ketika siswa menjawab setiap pertanyaan
dalam wawancara. Hasil observasi kemudian didokumentasikan dan untuk
beberapa hal yang penting terkait penelitian dicatat untuk menambah
keakuratan penelitian. Kegiatan observasi dilakukan di rumah tiap subyek
penelitian.
2. Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pernyataan secara lisan untuk dijawab secara lisan
pula. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap
muka antara pencari informasi dan dan sumber informasi, sehingga pencari
informasi harus mampu menciptakan hubungan baik dengan sumber
informasi atau mengadakan rapport, yaitu situasi psikologis yang
menunjukkan bahwa sumber informasi bersedia bekerja sama, bersedia
menjawab pertanyaan dan memberi informasi sesuai dengan pikiran dan
keadaan yang sebenarnya (Hadi dkk, 2005). Wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara klinis berdasarkan model dari
Piaget.
Wawancara klinis memungkinkan untuk mengenal pasti konsepsi siswa
terhadap aspek matematik tertentu dari kacamata siswa sendiri. Teknik
wawancara klinis melibatkan tiga komponen yaitu pemerhatian, penyoalan,
dan penilaian. Dalam konteks mengenal pasti skim siswa, pewawancara
tidak memberi tekanan apakah soal yang diberikan dijawab dengan betul
atau tidak, tetapi lebih melihat bagaimana subjek mempunyai pemikiran
atas soal yang diberikan tersebut sehingga memperoleh jawabannya
(Sutriyono, 2012).
Wawancara klinis dalam penelitian ini dibagi ke dalam empat
pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan wawancara selama kurang lebih
50 hingga 60 menit. Wawancara pertama berkaitan dengan gambaran
26
mental tentang bilangan pecahan, perwakilan bilangan pecahan, dan
membandingkan dua bilangan pecahan.
Wawancara kedua bertujuan untuk mengetahui penafsiran siswa
tentang pengurangan bilangan pecahan ( ) berupa pengurangan
bilangan asli dengan pecahan biasa, pecahan biasa dengan pecahan biasa
berpenyebut sama, pecahan biasa dengan pecahan biasa berpenyebut
beda, pengurangan bilangan asli dengan pecahan campuran, pecahan
campuran dengan pecahan campuran berpenyebut sama, pecahan
campuran dengan pecahan campuran berpenyebut berbeda, pengurangan
pecahan campuran dengan pecahan biasa berpenyebut sama, pengurangan
pecahan campuran dengan pecahan biasa berpenyebut berbeda, serta soal
cerita terkait. Wawancara ketiga bertujuan untuk mengetahui penafsiran
siswa dalam menentukan bilangan pengurang apabila diketahui bilangan
terkurang dan hasil pengurangan ( ) serta soal cerita terkait.
Wawancara keempat bertujuan untuk mengetahui penafsiran siswa
dalam menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan
pengurang dan hasil pengurangan ( ) serta soal cerita terkait.
Tabel 2
Kisi-Kisi Wawancara Klinis
Fokus Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
Aspek yang Diteliti
Indikator
Skim Pengurangan
Bilangan Pecahan
Penafsiran siswa dalam melakukan
operasi pengurangan
bilangan pecahan
Penafsiran siswa tentang bilangan pecahan
- Menjelaskan makna bilangan pecahan dengan cara sendiri
- Membandingkan dua bilangan pecahan
Penafsiran siswa dalam menentukan hasil pengurangan apabila diketahui bilangan terkurang dan bilangan pengurang ( )
Proses berpikir siswa mengenai penyelesaian soal berbentuk
a.
b.
c. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan bilangan pecahan
27
apabila diketahui bilangan terkurang dan bilangan pengurang
Penafsiran siswa dalam menentukan bilangan pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan ( )
Proses berpikir siswa mengenai penyelesaian soal berbentuk
a.
b.
c. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan bilangan pecahan apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan
Penafsiran siswa dalam menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan pengurang dan hasil pengurangan ( )
Proses berpikir siswa mengenai penyelesaian soal berbentuk
a.
b.
c. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan bilangan pecahan apabila diketahui bilangan pengurang dan hasil pengurangan
3. Dokumentasi
Data hasil kegiatan observasi dan wawancara klinis didokumentasikan
dengan menggunakan kamera video dan kamera foto untuk mendukung
kredibilitas data yang telah diperoleh. Transkrip rekaman video wawancara
klinis merupakan data mentah yang penting dalam penelitian ini. Transkrip
tersebut meliputi catatan subjek, catatan pewawancara selama interaksi
berlangsung, dan tingkah laku bukan lisan subjek sewaktu wawancara
dijalankan.
28
D. Instrumen Penelitian
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, namun
dalam penelitian ini terdapat instrumen pendukung yaitu tes kemampuan
matematika berupa soal uraian yang kemudian penjelasan pemerolehan
jawaban pada soal uraian tersebut diperoleh melalui wawancara klinis
sehingga dapat diketahui skim pengurangan bilangan pecahan yang dimiliki
tiap siswa. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen soal tes dalam penelitian ini.
Tabel 3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Bentuk Soal
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
6.4 Mengurangkan pecahan
Mengurangkan pecahan biasa yang berpenyebut sama
(
)
1.
2.
3.
4.
5. Tinggi sebuah tanaman
adalah
meter.
Kemudian tanaman
tersebut dipotong
meter. Berapakah tinggi tanaman sekarang?
6. Ibu memiliki telur
sebanyak
kg. Kemudian
telur ibu diminta bibi
kg. Berapakah sisa telur ibu?
7. Nana memiliki
potong
semangka, kemudian
potong semangka tersebut diberikan kepada adik. Berapakah sisa semangka Nana?
29
Mengurangkan pecahan biasa yang berpenyebut berbeda
(
)
1.
2.
3.
4.
5. Amir memiliki
bagian
semangka, kemudian
nya diberikan kepada Tono. Berapakah sisa semangka milik Amir?
6. Alifa memiliki
potong
pizza, kemudian
potong
dimakan Sasa. Berapakah sisa pizza Alifa?
7. Kakak membeli
kg gula
pasir, kemudian kakak
menggunakannya
kg
untuk membuat kue. Berapakah sisa gula pasir kakak?
Menentukan bilangan pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut
sama (
)
1.
2.
3.
4.
5. Adik mengisi
bagian bak
air. Kemudian ayah menggunakan beberapa bagian untuk mandi sehingga air di bak tersisa
bagian. Berapa bagian
air yang dihabiskan ayah?
6. Sari membeli gula
kg
kemudian gula tersebut digunakan untuk membuat kue sehingga
gula milik Sari tersisa
kg.
Berapakah gula yang digunakan untuk membuat kue?
7. Kakak memiliki
potong
melon kemudian melon
30
tersebut dimakan adik sehingga melon kakak
tersisa
potong. Berapa
potong kah melon yang dimakan adik?
Menentukan bilangan pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut berbeda
(
)
1.
2.
3.
4.
5. Tania memiliki roti
sebanyak
bagian,
kemudian roti tersebut diberikan kepada kakaknya sehingga tersisa
bagian. Berapa bagian
kah roti yang diberikan kepada kakak?
6. Ibu membeli minyak
goreng
liter kemudian
digunakan untuk menggoreng tempe sehingga minyak goreng
ibu tersisa
liter. Berapa
liter kah minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng tempe?
7. Anik membeli semangka
bagian kemudian semangka tersebut dimakan Dewi sehingga semangka tersebut
tersisa
bagian. Berapa
bagian kah semangka yang dimakan Dewi?
31
Menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan pengurang berupa pecahan biasa dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut
sama (
)
1.
2.
3.
4.
5. Ita membeli celana baru di pasar, karena terlalu panjang celana tersebut
kemudian dipotong
meter. Panjang celana Ita
sekarang adalah
meter.
Berapa meter panjang celana Ita mula-mula?
6. Ari membeli tali di toko kemudian tali tersebut
digunakan
meter untuk
membuat layang-layang
sehingga tali Ari tersisa
meter. Berapa panjang tali Ari mula-mula?
7. Ibu memiliki gula pasir kemudian gula tersebut
diambil nenek
kg
sehingga gula ibu tersisa
kg. Berapa kilogram
gula ibu mula-mula?
Menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan pengurang berupa pecahan biasa dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut berbeda
(
)
1.
2.
3.
4.
5. Adik telah meminum susu
sebanyak
liter sehingga
susu tersebut tinggal
liter. Berapakah susu adik mula-mula?
6. Anita membeli minyak goreng di pasar kemudian minyak goreng tersebut
digunakan
liter untuk
menggoreng ikan sehingga minyak itu
tersisa
liter. Berapa liter
32
minyak goreng Anita mula-mula?
7. Amin memotong bambu
meter sehingga bambu
tersebut tersisa
meter.
Berapa meter panjang bambu Amin mula-mula?
E. Teknik Validitas Intrumen
Uji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
validitas konstruksi yang diperoleh melalui expert judgement atau melalui
pendapat para ahli (Sugiyono, 2011). Setelah instrumen penelitian dikonstruksi
tentang aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu, maka
selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya
tentang instrumen yang telah disusun dan para ahli akan memberi keputusan
apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan
mungkin dirombak total. Ahli dalam pengujian validitas instrumen penelitian
ini adalah guru kelas IV SD N 02 Pulutan.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data deskriptif kualitatif adalah usaha yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikannya, memilah-milah menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menentukan
pola, menemukan apa yang penting dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain (Moelong, 2005). Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (2010) memaparkan tahapan analisis deskriptif kualitatif, yaitu data
collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing / verification
(Sugiyono, 2011).
Gambar 5
Tahapan dalam Analisis Data
data collection data reduction
data display conclusion
33
1. Data Collection dan Data Reduction
Tahap awal dalam analisis data adalah data collection. Dalam tahap
data collection, video dan rekaman hasil wawancara selama siswa
mengerjakan soal pengurangan bilangan pecahan ditulis secara rinci, teliti,
dan jelas. Hasil data collection kemudian direduksi untuk dipilih hal-hal
yang penting dan pokok, dan untuk menentukan bentukan pola-pola
perilaku yang ditunjukkan subjek selama mengerjakan soal pengurangan
bilangan pecahan.
2. Data Display
Tahap berikutnya adalah data display atau penyajian data. Dalam
penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Data
display dalam skim pengurangan bilangan pecahan adalah dengan
menyajikan data hasil reduksi berupa pengelompokkan pola-pola perilaku
yang ditunjukkan siswa ke dalam pola yang sejenis untuk mempermudah
pengelompokkan jenis-jenis skim yang dimiliki siswa pada tahap conclution
drawing / verification.
3. Conclution Drawing / Verification
Tahap terakhir yaitu conclution drawing / verification. Pada tahap ini
hasil data display dirumuskan jenis skimnya berdasarkan pola perilaku
siswa. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-
remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Hasil data display
apabila telah didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat dijadikan
kesimpulan yang kredibel.
34