bab iii-metode penelitian

15
Demineralisasi Jenis dan konsentrasi asam minuman yang tidak berdisosiasi Kandungan karbohidrat dalam minuman pH minuman Kandungan kalsium, fosfat dan fluor yang ada dalam minuman Kekerasan email gigi Struktur email Hormon Volume minuman Frekuensi mengkonsumsi minuman Lama kontak minuman pada email Usia BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori 10

Upload: ruli-adi-nugroho

Post on 31-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III-metode Penelitian

Demineralisasi

Jenis dan konsentrasi asam minuman yang tidak berdisosiasiKandungan karbohidrat dalam minuman

pH minuman

Kandungan kalsium, fosfat dan fluor yang ada dalam minuman

Kekerasan email gigi

Struktur emailHormon

Volume minuman

Frekuensi mengkonsumsi minuman

Lama kontak minuman pada email

Usia

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Teori

Gambar 2. Skema kerangka teori.

10

Page 2: Bab III-metode Penelitian

Minuman tuak

pH Mineral kalsium, fosfat, dan fluor

Kekerasan mikro email gigi

Mineral lain Nutrisi Usia dan jenis kelamin Genetik

3.2. Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

Hubungan antar variabel

Gambar 3. Skema kerangka konsep.

11

Page 3: Bab III-metode Penelitian

3.3. Alur Penelitian

Gambar 4. Skema alur penelitian tahap I.

12

Aquadest Minuman tuak

Pengukuran pH

Pengukuran kandungan mineral kalsium, fosfat, dan

fluor

Page 4: Bab III-metode Penelitian

Kelompok I20 sampel (aquadest)

Kelompok II20 sampel (minuman tuak)

Pemotongan mahkota 40 gigi insisivus satu rahang atas

Mahkota gigi (sampel) ditanam pada balok orthoplast

Pengukuran kekerasan mikro awal (0 menit)

Perendaman sampel pada larutan uji selama 30 menit

Pengumpulan dan analisis data

Pengukuran kekerasan mikro email gigi (30 menit)

Perendaman sampel pada larutan uji selama 30 menit

Pengukuran kekerasan mikro email gigi (60 menit)

Perendaman sampel pada larutan uji selama 60 menit

Pengukuran kekerasan mikro email gigi (120 menit)

Gambar 5. Skema alur penelitian tahap II.

13

Page 5: Bab III-metode Penelitian

3.4. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris.

3.5. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah pre test-post test with control group

design.

3.6. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar,

Laboratorium Ilmu Konservasi Gigi FKG Unhas Makassar, dan Balai Latihan Kerja

Industri (BLKI) Makassar.

3.7. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan September 2012.

3.8. Sampel

Sampel yang digunakan adalah gigi insisivus satu permanen rahang atas yang

diperoleh dari pasien yang berkunjung ke Bagian Ilmu Bedah Mulut Rumah Sakit

Gigi dan Mulut Pendidikan FKG Unhas.

3.9. Jumlah Sampel

Berdasarkan rumus Frederer, maka jumlah sampel yang digunakan sebanyak

40 sampel.

14

Page 6: Bab III-metode Penelitian

Rumus Frederer13:

(2-1) (r-1) ≥ 15

1 (r-1) ≥ 15

r-1 ≥ 15

r ≥ 15+1

r ≥ 16

Keterangan:

t = jumlah kelompok

r = jumlah sampel

Berdasarkan rumus di atas diperoleh jumlah sampel minimal 16 sampel. Pada

penelitian ini digunakan 20 sampel di setiap kelompoknya.

3.10. Kriteria Sampel

Adapun kriteria sampel yang digunakan adalah: gigi permanen, tidak

mengalami karies, akar terbentuk sempurna, tidak terdapat tumpatan, tidak retak

dan/atau fraktur, dan gigi dicabut karena alasan penyakit periodontal.

3.11. Variabel Penelitian

3.11.1. Variabel Pengaruh

Variabel pengaruh adalah minuman tuak dan aquadest.

15

(t-1) (r-1) ≥ 15

Page 7: Bab III-metode Penelitian

3.11.2. Variabel Terpengaruh

Variabel terpengaruh adalah kekerasan mikro email gigi manusia.

3.11.3. Variabel Kendali

Variabel kendali adalah lama perendaman sampel pada larutan uji yaitu

30 menit, 60 menit, dan 120 menit; pH larutan uji yang diukur dengan pH meter

digital; konsentrasi mineral kalsium, fosfat, dan fluor pada larutan uji yang diukur

dengan Spektroskopi Serapan Atom (SSA); dan sumber minuman tuak yang berasal

dari satu lokasi yaitu dari Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.

3.11.4. Variabel Tak Terkendali

Variabel tak terkendali adalah waktu pengambilan minuman tuak dari pohon

aren.

3.11.5. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Minuman tuak: minuman tradisional yang disadap dari pohon aren kemudian

disimpan selama 24 jam yang memiliki pH asam.

2. Kekerasan mikro email gigi: tingkat kekerasan email gigi yang diukur dengan

skala mikro dengan menggunakan alat Vickers Hardness Tester.

16

Page 8: Bab III-metode Penelitian

3.12. Alat dan Bahan

3.12.1. Alat

(1) Vickers Hardness Tester (Matsuzawa® MHT2, High Quality

Microhardness Tester, Matsuzawa SEIKI Co; Ltd, Tokyo, Jepang); (2) Spektroskopi

Serapan Atom (Tactrac® AA50 Varian, Australia); (3) pH meter digital (Mettler

Toledo® GmBH, Swiss); (4) Rubber bowl; (5) Spatel; (6) Wadah plastik individual;

(7) Pinset; (8) Handpiece High Speed (Pana-Air Σ, Nakanishi Inc 700 Shimohinata,

Kanuma, Tochigi 322-8666, Jepang); dan (9) Diamond Straight Fissure Bur (FG

Diamond Burs Student Kit by Edenta, Swiss).

3.12.2. Bahan

(1) Larutan tuak; (2) Aquadest (Aqua®, Kadaluarsa: Agustus 2014); (3) Gigi

yang telah diekstraksi; (4) Gips keras (Moldano); dan (5) Self Curing Acrylic

(Orthoplast).

3.13. Prosedur Kerja

Perlakuan terhadap sampel diawali dengan memotong gigi pada daerah

cementoenamel junction dengan menggunakan bur fisur kecepatan tinggi disertai

pendingin air untuk memisahkan bagian mahkota dari akar gigi. Mahkota gigi dibagi

menjadi 2 kelompok secara random dengan jumlah yang sama (menggunakan

metode sampling simple random). Kelompok I sebagai kelompok kontrol dan

Kelompok II sebagai kelompok perlakuan. Setiap sampel dalam setiap kelompok

diberi nomer urut.

17

Page 9: Bab III-metode Penelitian

Kemudian, dibuat mould dari gips keras dan dari mould tersebut dibuat balok

orthoplast. Selanjutnya, sampel ditanam dalam balok orthoplast dengan ukuran 2 cm

x 3 cm x 0,5 cm (panjang x lebar x tinggi) dengan permukaan labial menghadap ke

atas. Setelah tahap penanaman gigi selesai, maka selanjutnya dilakukan uji kekerasan

mikro dengan dua identasi pada permukaan email gigi pada setiap sampel dengan

menggunakan alat Vickers Hardness Tester dan dicatat. Nilai yang diperoleh

merupakan nilai kekerasan awal sebelum diberi perlakuan.

Uji kekerasan dilakukan sebagai berikut: balok orthoplast dengan permukaan

labial menghadap ke atas ditempatkan pada meja alat Vickers Hardness Tester.

Selanjutnya sampel diatur supaya letaknya tepat di tengah lensa objektif dan

terfokus. Setelah fokus, sampel digeser sehingga tepat berada di bawah diamond

penetrator, kemudian tombol penetrator ditekan. Diamond penetrator akan turun

perlahan-lahan hingga menyentuh permukaan sampel dan setelah 30 detik akan naik

kembali dengan meninggalkan identasi pada permukaan sampel. Bentuk identasi

yang dihasilkan diamati melalui lensa okuler mikroskop dengan pembesaran 400X

sehingga akan tampak bentuk belah ketupat. Panjang diagonal yang berbentuk belah

ketupat langsung diukur dengan mikrometer yang terdapat pada lensa okuler. Hasil

pengukuran panjang diagonal kemudian dirata-ratakan. Nilai kekerasan Vickers

(Vickers Hardness Number [VHN]) diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai

berikut7:

18

Page 10: Bab III-metode Penelitian

VHN= 1, 854 x P

d2

Keterangan:

VHN = nilai kekerasan Vickers (kg/mm2)

P = berat beban (100 g)

d = panjang diagonal (1/1000 mm)

Setelah didapatkan nilai kekerasan awal (sebelum perendaman), tahap

berikutnya adalah tahap perendaman sampel dalam larutan uji. Sebelumnya,

dilakukan pengukuran kandungan mineral kalsium, fosfat, dan fluor dengan

menggunakan alat Spektroskopi Serapan Atom (SSA) dan pengukuran pH dengan

menggunakan pH meter digital dari semua larutan uji.

Selanjutnya, setiap sampel pada Kelompok I ditempatkan ke dalam suatu

wadah individual yang berisi larutan aquadest hingga seluruh permukaan labial gigi

terendam dan dibiarkan selama 30 menit. Setelah 30 menit, sampel dikeluarkan dari

larutan aquadest secara hati-hati dengan menggunakan pinset dan dilakukan

pengukuran kekerasan permukaan. Sampel kemudian direndam kembali dalam

larutan aquadest selama 30 menit dan dilakukan pengukuran kekerasan permukaan

sampel yang merupakan pengukuran setelah 60 menit perendaman. Sampel direndam

kembali selama 60 menit dan dilakukan pengukuran kembali yang merupakan

pengukuran setelah 120 menit perendaman. Pada Kelompok II dilakukan perlakuan

yang sama dengan Kelompok I namun dengan menggunakan larutan uji yang

berbeda, yaitu minuman tuak. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan

dianalisis.

19

Page 11: Bab III-metode Penelitian

3.14. Data

3.14.1. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data primer.

3.14.2. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS for Windows

versi 18.00.

3.14.3. Analisis Data

Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Levene untuk melihat

homogenitas varians dan distribusi data; uji t untuk mengetahui perbedaan setiap

periode antar kelompok; uji ANOVA satu arah untuk mengetahui perbedaan dalam

kelompok; dan uji Tukey untuk mengetahui perbedaan antar periode waktu dalam

kelompok dengan tingkat kepercayaan 95% (p<0,05).14

3.14.4. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

20