bab iii metode penelitian 3.1 jenis dan lokasi penelitian...kelas 3a eksperimen dan kelas 3b sebagai...

17
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen jenis Quasi Experimental Design yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tetapi kelompok eksperimen tidak berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Hal ini dilakukan dengan membandingkan kelas eksperimen yang menggunakan model cooperative leraning tipe STAD dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvension. Kemudian pada kelas tersebut dilakukan evaluasi hasil belajar. 3.1.2 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - April semester 2 tahun ajaran 2014 / 2015 yang dilaksanakan di SDN Karangtengah, Desa Karangtengah, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SDN Karangtengah mempunyai 12 guru PNS dan 3 guru honorer. 3.2 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2002:108). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SDN Karangtengah yang terdiri dari kelas 3A eksperimen dan kelas 3B sebagai kelas kontrol. Populasi penelitian berdasarkan data siswa tahun ajaran 2014 / 2015.

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 32

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

    3.1.1 Jenis Penelitan

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen. Menurut

    Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode

    penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

    lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan penelitian

    eksperimen jenis Quasi Experimental Design yaitu desain eksperimen dengan

    kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tetapi kelompok eksperimen tidak

    berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel – variabel luar yang mempengaruhi

    pelaksanaan eksperimen. Hal ini dilakukan dengan membandingkan kelas eksperimen

    yang menggunakan model cooperative leraning tipe STAD dengan kelas kontrol

    yang menggunakan metode konvension. Kemudian pada kelas tersebut dilakukan

    evaluasi hasil belajar.

    3.1.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - April semester 2 tahun ajaran

    2014 / 2015 yang dilaksanakan di SDN Karangtengah, Desa Karangtengah,

    Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SDN Karangtengah mempunyai 12 guru

    PNS dan 3 guru honorer.

    3.2 Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2002:108). Populasi

    dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SDN Karangtengah yang terdiri dari

    kelas 3A eksperimen dan kelas 3B sebagai kelas kontrol. Populasi penelitian

    berdasarkan data siswa tahun ajaran 2014 / 2015.

  • 33

    Tabel 3.1

    Jumlah Siswa Kelas III SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang

    No Kelas Jumlah Siswa

    Total Keterangan Laki-Laki Perempuan

    1. 3A 7 13 20 Kelas Eksperimen

    2. 3B 12 8 20 Kelas Kontrol

    3.3 Variabel Penelitian

    Menurut Azwar (2010: 54) variabel diartikan sebagai suatu konsep atau

    konstruksi logik yang dideskripsikan dengan ciri khusus mengenai seluruh anggota

    dan ciri khusus tersebut bervariasi. Ciri khusus yang bervariasi itu memungkinkan

    untuk diobservasi dan diukur.

    Menurut Sugiyono (2010:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

    berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

    informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

    Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas

    (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas adalah merupakan

    variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

    variabel terikat (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas dilambangkan dengan hufuf (x),

    dalam penelitian ini yaitu pembelajaran kooperatif tipe STAD. Variabel terikat

    merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

    variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat dilambangkan dengan huruf (y)

    yaitu hasil belajar siswa kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten

    Semarang.

  • 34

    3.4 Desain Penelitian

    Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group

    design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya

    pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara

    random.

    Sugiyono (2010)

    Dalam desain ini terdapat dua kelompok, kemudian diberi pretest untuk

    mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen (O1) dan

    kelompok kontrol (O3). Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak

    berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen

    (X), dan pengaruh pembelajaran (O2 & O4 ).

    Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

    O1 & O3 = Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan

    awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol.

    X = Kelompok kelas eksperimen diberi perlakuan, yaitu model

    pembelajaran kooperatif tipe STAD.

    Y = Kelompok kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran dengan

    pembelajaran konvensional.

    O2 = Hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti

    pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

    O4 = Hasil belajar dari tes kelompok kontrol dengan pembelajaran

    konvensional.

    Q1 X Q2

    ………………………………………..

    O3 Y O4

  • 35

    3.5 Prosedur Penelitian

    1. Menentukan subyek penelitian.

    Menentukan subyek penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, yang

    peneliti lakukan pada bulan Maret 2015

    2. Membuat kisi-kisi soal tes.

    Kisi – kisi tes dibuat setelah mendapatkan materi yang sesuai dengan subyek

    penelitian.

    3. Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi.

    Setelah membuat kisi – kisi tes peneliti menyusun soal tes yang akan diuji

    coba.

    4. Mengujicobakan instrumen soal uji coba.

    Uji validitas ini dilaksanakan pada hari selasa, 7 April 2015 di SDN Tlogo

    Kecamatan Tuntang Kab. Semarang yang berbentuk pilihan ganda.

    5. Menganalisis data hasil instrumen soal uji coba.

    Setelah memberikan soal uji coba di SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kab.

    Semarang yang berbentuk pilihan ganda pada kelas uji coba peneliti

    mengkoreksi hasil pekerjaan kelas uji coba kemudian dilakukan analisis data.

    6. Memberi perlakuan pada kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang

    sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    7. Memberi tes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

    8. Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar.

    9. Menyusun laporan hasil penelitian.

    3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, diperlukan menyusun instrument dalam bentuk

    observasi, dokumnetasi dan tes yang digunakan agar dapat memperoleh data yang

    diperlukan untuk keperluan peneliti.

  • 36

    a. Observasi

    Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010:203) observasi

    merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yan tersusun dari

    berbagai proses biologis dan psikologis.

    Instrumen yang digunakan dalam variabel bebas (X) adalah lembar

    observasi. Lembar observasi digunakan untuk mrngukur aktifitas guru dan

    siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan Cooperative Learning tipe

    STAD. Kemudian lembar observasi diberikan kepada pengamat yaitu guru

    kelas untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan Cooperative Learning

    tipe STAD ini benar-benar telah terlaksana dengan baik

    Instrumen penelitian lembar observasi di isi menggunaan cara ceklis.

    Adapun kisi – kisi instrumen Cooperative Learning tipe STAD dapat dilihat

    dalam tabel 3.2 dan tabel 3.3.

    Tabel 3.2 Kisi- kisi lembar observasi guru implementasi

    Model pembelajaran STAD pada mata

    Pelajaran IPA kelas III SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang

    Kabupaten Semarang Semester II Tahun ajaran 2014/2015

    NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

    I. PRA PEMBELAJARAN

    1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran

    2. Memeriksa kesiapan siswa

    II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

    3. Melakukan kegiatan apresepsi

    4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

    dan rencana kegiatan

    III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

    A. Penguasaan materi pelajaran

    5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

  • 37

    6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

    relevan

    7. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

    8. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

    9. Memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan

    mengembangkan kreativitas siswa.

    B. Pendekatan /strategi pembelajaran

    10. Menyajikan pembelajaran sesuai pokok bahasan.

    11. Mengajar sesuai dengan Cooperative Learning tipe

    STAD.

    12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

    (tujuan) yang akan di capai.

    13. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat

    perkembangan dan kebutuhan siswa.

    14. Melaksanakan pembelajaran secara runtut.

    15. Menguasai kelas.

    16. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

    17. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

    tumbuhnya kebiasaan positif.

    18. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang

    telah dialokasikan.

    C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

    19. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media

    20. Menggunakan media secara efektif dan efisien

    21. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

    D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara

    keterlibatan siswa

    22. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

  • 38

    pembelajaran

    23. Merespon secara positif terhadap partisipasi siswa

    24. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa,dan

    sumber belajar.

    25. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

    26. Menunjukkan hubungan antara pribadi yang kondusif

    27. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam

    belajar

    E. Penilaian proses dan hasil belajar

    28. Memantu kemajuan belajar

    29. Melakukan enilaian akhir sesuai dengankompetensi

    (tujuan)

    F. Penggunaan Bahasa

    30. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

    31. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

    32. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

    IV. PENUTUP

    33. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan

    siswa.

    34. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

    35. Melaksanakan tindakan lanjut

  • 39

    Tabel 3.3 Kisi- kisi lembar observasi siswa implementasi

    Model pembelajaran STAD pada mata

    Pelajaran IPA kelas III SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang

    Kabupaten Semarang Semester II Tahun ajaran 2014/2015

    NO ASPEK YANG DIAMATI Ya Tidak

    I Pra Pembelajaran

    1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing

    2 Kesiapan menerima pembelajaran

    II Kegiatan Awal Pembelajaran

    3 Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan

    kompenensi yang hendak dicapai

    4 Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi

    5 Siswa mampu menjawab rumusan masalah

    III Kegiatan Inti Pembelajaran

    A. Penjelasan materi pembelajaran

    6 Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan cara

    penggunaan media

    7 Aktif bertanya saat proses belajar mengajar

    berlangsung

    8 Adanya interaksi positif antar siswa selama kegiatan

    penemuan

    9 Adanya bimbingan guru yang dapat memunculkan

    interaksi positif antarsiswa dengan guru dan media

    B. Pendekatan / strategi

    10 Siswa terlibat aktif dalam kegiatan

    kelompok / penemuan

    11 Siswa merasa terbmbing selama kegiatan Penemuan

    12 Siswa memberikan pendapatny ketika diberi

  • 40

    kesempatan

    13 Siswa bekerjasama dengan teman kelompok untuk

    mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru

    14 Siswa termotivasi dalam mengikuti proses

    pembelajaran

    15 Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan

    tenang dan tidak merasa tertekan

    16 Siswa merasa senang menerima pelajaran

    C. Pemanfaatan media pembelajaran / sumber

    belajar

    17 Adanya interaksi positif siswa pada saat melakukan

    diskusi kelompok

    18 Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan

    dengan dukungan media

    19 Siswa semakin jelas dengan materi yang dipelajari

    setelah terlibat secara aktif dalam kegiatan

    penemuan

    D. Penilaian proses dan hasil

    20 Siswa mempresentasikan hasil diskusi

    b. Tes

    Instrumen yang digunakan dalam variabel (Y) untuk mengumpulkan

    data utama dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk tes

    pilihan ganda yang diberikan di akhir pembelajaran. Berikut ini adalah

    internal nilai dan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar yang disajikan dalam

    bentuk tabel.

  • 41

    Tabel 3.3

    Kategori Rentang Nilai

    NO NILAI KETERANGAN

    1

  • 42

    kehidupan

    manusia

    fikasi

    kehidupan

    manusia

    sesuai

    dengan

    keadaan

    cuaca

    tertentu.

    Mendiskripsikan

    hubungan

    antara

    pakaian

    yang

    dikenakan

    dengan

    keadaan.

    4, 5, 12, 16,

    38

    3.7 Uji Instrumen Pengumpulan Data

    3.7.1 Validitas Instrumen

    Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrument (alat ukur) maksudnya

    apakah instrumen yang digunakan betul – betul tepat untuk mengukur apa yang

    akan diukur Zainal Arifin (2011 : 245).

    Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi

    tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Instrument dikatakan

    valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

    hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara

    mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah

    dikurangi skor butirnya sendiri(corrected item to total correlation).

    Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan,

    biasanya dilakukan uji signifikansi koefesien korelasi pada taraf signifikansi 0,05,

    artinya suatu item dianggap valis jika berkolerasi signifikan terhadap skor total.

    Menurut Azwar (2010: 90) semua item yang mencapai koefesien korelasi

    minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan

  • 43

    bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas

    kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria 0,20 sangat tidak

    disarankan.

    Sebelum soal tes hasil belajar diberikan kepada siswa kelas 3 SDN

    Karangtengah yang berjumlah 42 siswa untuk pretest dan posttest, soal tes hasil

    belajar di uji cobakan kepada siswa kelas 3 SDN Tlogo yang berjumlah 33 siswa.

    Tabel 3.6

    Hasil Uji Validitas Soal Pretest dan Postest SDN Tlogo Kecamatan Tuntang

    Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

    Standar

    Kompete

    nsi

    Kompetensi

    Dasar

    Indikator

    Pembelajaran

    Nomor Soal

    6.

    Memaha

    mi

    kenampa

    kan

    permukaa

    n bumi,

    cuaca dan

    pengaruh

    nya bagi

    manusia,

    serta

    hubungan

    nya

    dengan

    cara

    manusia

    memeliha

    ra dan

    melestari

    kan alam

    6.2

    Menjelaskan

    hubungan

    antara

    keadaan

    awan dan

    cuaca

    6.3Mendeskrip

    sikan pengaruh

    Mengidentifikasi kondisi

    cuaca

    Meramalkan keadaan

    cuaca yang

    kan terjadi

    berdasarkan

    keadaan

    langit

    Menggambarkan secara

    sederhana

    symbol yang

    bias

    digunakan

    untuk

    menunjukan

    cuaca

    Mengidentifikasi

    6, 8, 10, 14,

    17, 19, 20,

    23, 24, 25,

    28, 32, 33, 35

    1, 11, 13, 18,

    26, 29, 30, 34

    2, 3, 9, 21,

    31,36, 39

    7, 15, 22, 27,

  • 44

    cuaca bagi

    kehidupan

    manusia

    kehidupan

    manusia

    sesuai

    dengan

    keadaan

    cuaca

    tertentu.

    Mendiskripsikan

    hubungan

    antara

    pakaian yang

    dikenakan

    dengan

    keadaan.

    37, 40

    4, 5, 12, 16,

    38

    Data diatas adalah rancangan instrumen validitas pretes yang telah diuji

    cobakan pada siswa kelas III SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang

    Kabupaten Semarang. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 20 for

    windows dapat dilihat di dalam kolom Corrected Item-Total Correlation

    terdapat 5 soal yang jumlah itemnya ≤ 0,25 dan terdapat 35 soal yang jumlah

    itemnya ≥ 0,25 dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat 5 soal tidak

    valid, dan 35 soal valid.

    Tabel 3.7

    Hasil Uji Validitas Soal Pretes dan Posttes

    Bentuk soal Nomor soal Valid Tidak Valid

    Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

    11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

    18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,

    25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,

    32, 33, 34, 35, 36, 37, 38,

    39, 40

    1, 2, 3, 4, 5,

    6, 7, 8, 9,

    11, 12, 13,

    14, 15, 16,

    17, 18, 19,

    20, 21, 22,

    10, 13, 22,

    24, 35

  • 45

    23, 24, 25,

    26, 27, 28,

    29, 30, 31,

    32, 33, 34,

    35, 36, 37,

    38, 39, 40

    3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes

    Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrument yang bersangutan. Reliabilitas

    berenaan dengan pertanyaan, apakah suatu instrument dapat dipercaya sesuai dengan

    kriteria yang telah ditetapkan Zainal Arifin (2011 : 248).

    Menurut Azwar (2010: 98) ketentuan reliabilitas pada penelitian ini mengacu

    pada pendapat menyatakan bahwa reliability kurang dari 0,6 adalah kurang baik,

    sedangkan ),7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Berikut tabel kriteria

    Reliabilitas berdasarkan nilai Alpha:

    Tabel 3.8

    Kriteria Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

    Koefesien Reliabilitas Kriteria

    0.800 ≤ r11 ˂ 1.000 Sangat Reliabel

    0.600 ≤ r11 < 0.800 Reliabel

    0.400 ≤ r11 < 0,600 Cukup Reliabel

    0,200 ≤ r11 < 0.400 Agak Reliabel

    r11 < 0.200 Kurang Reliabel

    Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat koefesien reliabilitas 0.800 kurang dari

    sama dengan 1.000 mempunyai kriteria sangat reliabel. Koefesien reliabilitas 0.600

  • 46

    kurang dari sama dengan 0.800 mempunyai kriteria reliabel. Koefesien reliabilitas

    0.400 kurang dari sama dengan 0.600 mempunyai kriteria cukup reliabel, koefesuen

    reliabilitas 0.200 kurang dari sama dengan o.400 mempunyai kriteria agak reliabel

    dan koefesien reliabilitas kurang dari 0.200 mempunyai kriteria kurang reliabel.

    Tabel 3.9

    Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest dan Postest SDN Tlogo Kecamatan Tuntang

    Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .901 35

    Berdasarkan perhitungan melalui SPSS for windows version 16.0 hasil

    reliabilitas instrumen dinyatakan reliabilitas bagus. Dengan melihat nilai Cronbach’s

    Alpha yaitu nilai Cronbach’s Alpha berada pada nilai 0,901. Berdasarkan pendapat

    dari Azwar nilai alpha yang terletak pada koefesien 0,800 – 0,1000 dinyatakan

    mempunyai kriteria sangat reliabel. Dengan demikian berdasarkan hasil uji coba 35

    item soal dengan nilai alpha 0,901 dapat dinyatakan bahwa item soal reliabel dan

    dapat diterima.

    3.8 Analisis Taraf Kesukaran Item Soal

    Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.

    Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berfikir lebih dalam usaha

    memecahkan masalah. Sebaliknyam soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

    menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar

    jangkauannya.

    Arikunto (2002: 58) mengatakan bahwa utuk menentukan derajat kesulitan alat

    tes d igunakan rumus sebagai berikut:

  • 47

    P = 𝐵

    𝐽𝑆

    Keterangan:

    P = Indeks Kesukaran

    B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

    JS = Jumlah seluruh peserta tes

    Kriteria harga P adalah sebagai berikut:

    0,00 ≤ P ˂ 0,30 = item soal sukar

    0,30 ≤ P ˂ 0,70 = item soal sedang

    0,70 ≤ P ˂ 1,00 = item soal mudah

    Tabel 3.10

    Tingkat Kesulitan Butir Soal

    No Tingkat Kesulitan Butir Jumlah Nomor Soal

    1 Mudah 5 soal 1,5,11,21,24,25,28,29

    2 Sedang 12 soal 2,3,4,6,7,8,9,12,13,15,16,17,18,

    20,22,23,26,2730,31,32,33,35

    3 Sulit 3 soal 10,14,19,34

    3.9 Uji Prasyarat Analisis Data

    Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui keefektifan model

    pembelajaran yang digunakan terhadap prestasi belajar. Agar kesimpulan

    yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-test adalah uji

    homogenitas dan uji normalitas.

    3.9.1 Uji Homogenitas

    Uji homogentitas digunakan untuk menguji apakah kelas eksperimen dan

    kelas kontrol tersebut homogen, artinya bhaw tidak terdapat perbedaan yang

    signifikan diantara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data yang digunakan

    untuk uji homogenitas adalah nilai hasil pre test yang dilakukan di kelas

    kontrol dan kelas eksperimen. Pengukuran uji homogenitas menggunakan

  • 48

    program SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan melihat tabel Test of

    Homogenety of Variances. Menurut Duwi Priyatno (2010: 76) kaidah

    keputusan adalah jika α = 0,05 lebih besar sama dengan nilai Sig (α= 0,05 ≥

    Sig) artinya tidak homogen, Jika α = 0,05 lebih kecil sama dengan nilai Sig

    (α= 0,05≥ Sig) artinya homogen .

    3.9.2 Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel telah

    berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebaran data untuk variabel

    terikat yaitu pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas

    dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov simirnov dengan

    menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Syarat suatu data

    dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai p > 0,05.

    3.10 Uji Hipotesis

    Setelah melakukan pengujian normalitas dan homogenitas, jika data yang

    diperoleh berdistribusi normal dan homogen, mka alangkah terakhir adalah

    melakukan pengujian hipotesis yaitu dengan melakukan uji perbedaan pada

    prestasi hasil belajar. Pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu

    menggunakan uji-t atau independent sample T-test independent. Melalui uji t

    dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan yang signifikan

    terhadap hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD dan

    hasil belajar yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.

    Menurut Ridwan dan Sunarto (2009: 128) uji t ini dilakukan dengan

    membandingkan nilai thitung dengan ttabel pada tingkat α = 0,05. Jika thitung ≥ ttabel

    dan Sig ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.