bab iii metode penelitianrepository.upi.edu/10692/4/s_mrl_0708165_chapter3.pdf · kelurahan dago...
TRANSCRIPT
28
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah daerah di Jalan Dago Pojok
RW 03 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Provinsi Jawa
Barat. Batas-batas wilayah kelurahan Dago, yaitu :
a. Sebelah utara berbatasan dengan daerah Kabupaten Bandung
b. Sebelah timur berbatasan dengan daerah Kelurahan Cigadung,
Kelurahan Sekeloa, Kelurahan Lebak Gede.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan daerah Kelurahan Lebak Siliwangi
d. Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Cikapundung, Kelurahan
Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap
Gambar 3.1 : Peta Lokasi Jalan Dago Pojok
Sumber : maps.google.com
29
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:80), populasi adalah “Wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini adalah daerah Dago Pojok RW 03.
Menurut Arikunto (2002:109) sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan
menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu
yang berlaku bagi populasi. Sampel ndalam penelitian ini terdiri dari dua jenis,
yaitu sampel wilayah dan sampel responden.
1. Sampel wilayah
Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah kawasan kampung wisata
Dago Pojok. Dari sampel wilayah dilakukan penelitian yang dimaksudkan
untuk menganalisis perencanaan kawasan Kampung Wisata Dago Pojok.
2. Sampel responden
Jumlah penduduk Kelurahan Dago pada tahun 2011 adalah sebesar 25.372
orang dengan kepala keluarga sebesar 8.589, jumlah warga RW 03 di
Kelurahan Dago sendiri pada tahun 2011 sebanyak 1512 orang dengan
jumlah kepala keluarga sebanyak 378.
Pengumpulan sampel responden menggunakan teknik purposive sampling
yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2007: 54) yakni para masyarakat lokal yang aktif dan partisipatif
30
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dalam proses operasional Kampung Wisata Dago Pojok. Jumlah masyarakat
yang aktif tersebut yaitu 315 orang. Pengambilan sampel responden
menggunakan rumus Slovin, yaitu:
𝑛 =N
1 + 𝑁(𝑒)2
Dengan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
d = Persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir. (d = 0.15)
𝑛 =315
1 + 315(0.15)2
𝑛 =315
1+7.0875 = 38.94 ≈ 40 responden
Maka berdasarkan perhitungan tersebut di atas, jumlah minimum sampel
masyarakat yang masuk dalam wilayah kajian penelitian yang harus diambil
dalam penelitian ini adalah sebanyak 39 orang/responden.
B. Desain dan Waktu Penelitian
Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102)
adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh
bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Selanjutnya dijelaskan
oleh Margono (2009:100) desain penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan
proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang akan dilakukan dan
terdiri dari tahap persiapan, tahap inventarisasi, tahap analisis, dan tahap sintesis.
31
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
1. Tahap Persiapan
Teknik pengumpulan data yang dilakukan ini adalah dengan cara :
a. Langsung mengunjungi tempat yang dijadikan penelitian (Observasi
lapangan) dan mengetahui kondisi lahan.
b. Mengumpulkan informasi dasar dan dokumentasi foto.
c. Membuat gagasan dan tujuan perencanaan kawasan wisata kreatif
berbasis masyarakat.
2. Tahap Inventarisasi
Di tahap ini harus dilakukan inventarisasi atau pengumpulan data
mengenai kondisi lingkungan di Kampung Wisata Dago Pojok agar
memudahkan dalam melaksanakan penelitian, tahap inventarisasi tersebut
yaitu :
a. Wawancara dengan sumber terkait.
b. Inventarisasi konsep perencanaan.
c. Menyebarkan Angket (Kuesioner) yaitu penyebaran kepada warga
lokal guna mendapatkan informasi mengenai respon masyarakat
terhadap perencanaan yang akan dilakukan.
3. Tahap Analisis
Tahap analisis yaitu tahap pemecahan persoalan yang dimulai dari dugaan
akan kebenarannya. Di tahap analisis yang harus dilakukan ialah :
a. Menganalisis informasi yang berasal dari narasumber.
32
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
b. Menganalisis kuesioner guna mendapatkan informasi mengenai
respon masyarakat lokal yang berpartisipatif di Kampung Wisata
Dago Pojok.
c. Aplikasi analisis menggunakan teori dan mereduksi data.
d. Menganalisis potensi dan kendala melalui hasil wawancara dengan
sumber terkait dan observasi langsung.
4. Tahap Sintesis
Tahap sintesis adalah tahap perpaduan berbagai pengertian sehingga
menjadi satu kesatuan yang selaras. Tahap yang harus dilakukan ialah :
a. Mengkaji konsep perencanaan yang telah dibuat sebelumnya untuk
digunakan pengolahan data selanjutnya
b. Menyajikan data dengan teks yang bersifat naratif tentang potensi
dan kendala yang ada di Kampung Wisata Dago Pojok.
c. Triangulasi data, yaitu menggabungkan berbagai teknik pengumpulan
data dan sumber data yang telah ada.
33
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Desain dan waktu penelitian lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut.
Tabel 3.1 Desain dan Waktu Penelitian
Waktu Penelitian Minggu Desain Penelitian
April
(PERSIAPAN)
II
III
IV
Mei
(INVENTARISASI)
I
II
III
VI
Juni
(ANALISIS)
I
II
III
VI
Juli
(SINTESIS)
I II
III
IV
Agustus-September
(SINTESIS) I-IV
Sumber : Diolah peneliti, 2012
Observasi Langsung ke
Kampung Wisata Dago Pojok
Penemuan dan PerumusanMasalah
Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data dan Perizinan
Dokumentasi
Studi Literatur
Reduksi Data
Kuisioner
Observasi
Wawancara
Pengolahan Data
Pengumpulan Data II
Penyusunan Laporan
34
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Keterangan :
: Masa Bimbingan
: Persiapan Penelitian
: Pelaksanaan Penelitian
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penelitian
deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119). Di samping
itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data
untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan
keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek
yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
Nazir (2003:54), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian
deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat dan tatacara yang
berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk hubungan,
kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh
dari suatu fenomena. Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan
fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif.
Adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi serta penelitian terhadap fenomena-
fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu, sehingga
banyak ahli menamakan metode deskriptif ini dengan nama survey normatif.
35
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau
faktor dan melihat hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain. Oleh
karena itu, metode deskriptif juga dinamakan studi kasus.
Metode deskriptif lebih menekankan pada suatu studi untuk memperoleh
informasi mengenai gejala yang muncul saat penelitian berlangsung. Metode
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Moh.Nazir,
2003:54).
Metode kualitatif menurut Sugiyono (2007:1) adalah metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi.
D. Definisi Operasional
Perencanaan menurut Wardiyanto (2011 : 41) adalah suatu proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang pada hakekatnya terdapat pada setiap jenis
usaha manusia Perencanaan pariwisata perlu dilaksanakan secara komprehensif
36
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dengan mempertimbangkan kepentingan semua komponen yang terkait, juga
dengan mempertimbangkan rencana penggunaan tanah secara keseluruhan.
Menurut diskusi pariwisata kreatif dengan judul “Towards Sustainable
Strategies for Creative Tourism” yang diadakan UNESCO di Santa Fe, New
Mexico, Amerika Serikat (2006), wisata kreatif adalah kegiatan kepariwisataan
yang melibatkan interaksi dari pendatang, sehingga pendatang dapat belajar,
berhubungan secara emosional, sosial, dan interaksi partisipatif dengan tempat,
budaya, dan masyarakat lokal. Dalam hal ini, interaksi tersebut akan
menyebabkan wisatawan mendapatkan nilai-nilai edukasi, emosional, sosial
terhadap kehidupan masyarakat lokal, sehingga mereka akan merasa menjadi
bagian dari masyarakat lokal itu sendiri.
Komunitas menurut Hermantoro (2011 : 128) sering dipahami sebagai
penduduk yang tinggal di area geografis yang sama dan memiliki ikatan sosial
serta psikologikal yang erat, baik diantara mereka maupun diantara mereka
dengan lingkungannya. Pembangunan pariwisata melalui pendekatan komunitas
merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena interaksi yang terjadi antara
wisatawan dan komunitas akan dapat menguntungkan komunitas itu sendiri dalam
beberapa hal.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan
untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui instrumen pengumpulan data.
37
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Teknik pengumpulan data disusun agar data yang diperlukan diperoleh
secara sistematis dan untuk membedakan sumber data yang diperlukan dalam
melengkapi penelitian ini dari berbagai sumber.
1. Studi Literatur
Studi literatur yaitu teknik pengambilan data, informasi, teori dan hukum
dari buku, hasil penelitian, laporan, artikel dan browsing internet yang berkaitan
dengan penelitian ini.
2. Observasi Langsung
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan
langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Data yang dikumpulkan
melalui pengamatan langsung ada yang dapat di kuantifikasikan, maupun tidak.
3. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara sipenanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara merupakan proses
percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka.
4. Dokumentasi
Dilakukan untuk melengkapi data dalam menganalisis masalah yang
sedang diteliti dengan jalan mencari informasi dari dokumen yang diperlukan
dalam mendukung penelitian ini baik dari instansi pemerintah maupun swasta.
Data tersebut berupa foto, peta atau dokumen lainnya.
38
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
5. Kuesioner
Kuesioner merupakan pertanyaan tentang fakta-fakta yang dianggap
dikuasai oleh responden. Fakta-fakta tersebut bisa saja berhubungan dengan
responden, dengan suatu keadaan ataupun dengan orang-orang yang dikenal oleh
oleh responden sendiri. Dalam membuat pertanyaan peneliti harus selalu merujuk
pada permasalahan yang diteliti, dengan kata lain pertanyaan yang dibuat harus
mempunyai hubungan yang relevan dengan permasalahan pokok. Dalam
menjawab pertanyaan diperlukannya waktu maka pertanyaan seyogyanya harus
dapat dijawab oleh responden dalam waktu singkat, biasanya waktu yang
diperlukan tidak lebih dari 10 menit.
F. Teknik Analisis Data
Patton dalam Lexy J. Moleong (2002: 103) menjelaskan bahwa analisis
data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Miles and Huberman dalam Sugiyono (2007:91) mengemukakan bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh Aktivitas
dalam analisis data Miles and Huberman ini, yaitu data reduction, data display,
dan conclusion drawing/verification.
39
Desy Chairunnisa, 2012 Perencanaan Kampung Wisata Dago Pojok Sebagai Wisata Kreatif Berbasis Komunitas Lokal Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif.
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami tersebut.
3. Conclusion Drawing (Verifikasi)
Penarikan kesimpulan dan verifikasi dalam penelitian kualitatif adalah
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.