bab iii kd sip

13
BAB I ALKALIMETRI & ASIDIMETRI Tujuan Praktikum Membuat larutan standard natrium hidroksida 0,1 N. Standarisasi natrium hidroksida dengan asam oksalat. Menentukan kemurnian asam dalam asam cuka yang diperdagangkan Tinjauan Pustaka Alkalimetri adalah pengukuran konsentrasi basa dengan menggunakan larutan baku asam. Dan bisa disebut juga titrasi asam-basa. Titrasi adalah proses mengukur volume larutan yang terdapat dalam buret yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi r Larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam jumlah yang maksimal, sehingga tidak dapat di tambahkan lagi zat terlarut. Pembentukan larutan jenuh dipercepat dengan pengadukan yang kuat dan zat terlarut yang berlebih. [1] Lazimnya kelarutan dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 cm 3 atau 100 g pelarut pada temperatur yang ditentukan. [2]

Upload: anis

Post on 29-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kimia dasar pratikum

TRANSCRIPT

BAB IALKALIMETRI & ASIDIMETRITujuan Praktikum Membuat larutan standard natrium hidroksida 0,1 N. Standarisasi natrium hidroksida dengan asam oksalat. Menentukan kemurnian asam dalam asam cuka yang diperdagangkanTinjauan PustakaAlkalimetri adalah pengukuran konsentrasi basa dengan menggunakan larutan baku asam. Dan bisa disebut juga titrasi asam-basa.Titrasi adalah proses mengukur volume larutan yang terdapat dalam buret yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi rLarutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam jumlah yang maksimal, sehingga tidak dapat di tambahkan lagi zat terlarut. Pembentukan larutan jenuh dipercepat dengan pengadukan yang kuat dan zat terlarut yang berlebih.[1] Lazimnya kelarutan dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 cm3 atau 100 g pelarut pada temperatur yang ditentukan.[2]Larutan tak jenuh adalah suatu larutan yang mengandung jumblah solut lebih sedikit (encer) dari pada larutan jenuhnya.[1]Larutan lewat jenuh adalah larutan yang mengandung solut lebih banyak (pekat) dari pada yang ada pada larutan jenuhnya pada suhu yang sama. Larutan lewat jenuh tidak berada dalam kesetimbangan melainkan dalam sistem metastabil. Larutan ini biasanya dibuat dengan membuat larutan jenuh pada suhu yang sama.[1]Faktor- faktor yang mempengaruhi kelarutan, antara lain:1. Temperatur pada kelarutan Zat padat dalam cairanZat padat menjadi lebih banyak larut ke dalam suatu cairan, bila temperatur di naikkan namun terdapat beberapa zat padat yang kelarutannya menurun bila temperatur dinaikkan. Gas dalam cairanKelarutan suatu gas dalam suatu cairan biasanya menurun dengan naikya temperatur.[2]2. Tekanan pada kelarutanPerubahan tekanan berpengarus sedikit saja pada kelarutan, jika zat terlarut itu cairan atau padatan. Tetapi, dalam pembentukan larutan jenuh suatu gas dalam suatu cairan, tekanan gas memainkan bagian penting dalam menentukan berapa banyak gas itu melarut.[2]3. PelarutAnalisa memanfaatkan kelarutan dalam pelarut organik yang rendah untuk memisahkan dua zat yang sangat larut dalam air.[3]4. Pengaruh aktivitasBanyak endapan menunjukan kelarutan yang meningkat dalam larutan yang mengandung ion-ion yang tidak bereaksi secara kimia dengan ion-ion endapan.[3]Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut.[4]Terdapat beberapa metoda yang lazim untuk mengungkapkan kuantitas-kuantitas: Persen Bobot Persentase yang diberikan itu merujuk ke zat terlarut.[2] Persen Volume Konsentrasi suatu larutan dari dua cairan seringkali dinyatakan sebagai persentasi volume.[2] Fraksi mol,Bagian pecahan dari jumlah total mol yang bersangkutan dengan zat terlarut adalah fraksi mol terlarut ; bagian pecahan dari jumlah total yang bersangkutan dengan pelarut ialah fraksi mol pelarut. Fraksi mol dikalikan 100 adalah persen mol. [2] MolaritasMolaritas suatu larutan ialah banyaknya mol zat terlarut per liter larutan.[2] NormalitasNormalitas dari suatu larutan adalah banyaknya ekuivalen zat terlarut per liter larutan. Konsentrasi yang dinyatakan dalam normalitas digunakan dalam reaksi oksidasi-reduksi dan dalam reaksi asam-basa. [2] obot ekuivalen Bobot ekuivalen adalah secara sederhana bobot ekuivalen adalah bobot zat yang ekuivalen satu sama lain dalam reksi-reaksi kimia.[2]Konsentrasi larutan :Campuran homogen solvent & soluteM= m= N=. [5]

3.1. Alat dan BahanA. Alat Batang pengaduk Beakerglass Botol aquadest Cawan penguapan Corong kaca Erlenmeyer Gelas arloji Karet penghisap Neraca analitis Pembakar Bunsen Pipet tetes Pipet volume

B. Bahan Aquadest Natrium klorida (NaCl)3.2. Prosedur PercobaanA. Preparasi larutan Pipet 20 mL aquadest, masukkan dalam Erlenmeyer Tambahkan 5 gr natrium klorida, aduk hingga larut Jika semua NaCl larut, tambahkan lagi 1 gr natrium klorida, aduk hingga larut Ulangi prosedur di atas hingga kelebihan natrium klorida tertinggal di dasar Erlenmeyer Biarkan beberapa waktu agar kelebihan natrium klorida mengendap di dasar ErlenmeyerB. Mengukur konsentrasi larutan natrium klorida jenuh Timbang berat kosong cawan penguapan Pipet 5 mLS larutan jenuh natrium klorida, masukkan dalam cawan penguapan Panaskan cawan penguapan dengan penangas air atau pembakar Bunsen hingga semua air menguap Angkat, biarkan dingin, timbang berat cawan penguapan (bila residu dalam cawan penguapan masih kelihatan lembab, ulangi pemanasan)

3.3. Data PengamatanA. Perhitungan Menghitung berat residuDiketahui:Berat kosong cawan penguapan=25,7 gramBerat cawan penguapan=27,3 gram Ditanya :Berat residuJawab:Berat residu=berat cawan penguapan berat kosong cawan penguapanBerat residu=25,7 gram 27,3 gram=1,6 gram Menghitung konsentrasi larutanDiketahui:Massa NaCl=1,6 gramVpelarut=5 mLMr NaCl=58Ditanya:Molaritas

Jawab:B. Data pengamatan konsentrasi larutan jenuh natrium kloridaBerat cawan penguapan kosongBerat cawan penguapan setelah dipanaskanBerat residuKonsentrasi

25,7 gram27,3 gram1,6 gram5,517 M

3.4. Pembahasan Larutan jenuh telah mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal.[1] Pembentukan larutan jenuh dipercepat dengan pengadukan yang kuat.[2] Pembentukan larutan jenuh dipercepat dengan zat-zat terlarut yang berlebih.[2] Larutan jenuh tidak perlu pekat-pekat.[2] Larutan tak jenuh jumlah solut lebih sedikit (encer).[2] Larutan lewat jenuh jumlah solut lebih banyak (pekat).[2] Larutan lewat jenuh di buat dengan dengan larutan jenuh pada temperatur yang tinggi.[2] Suatu larutan lewat jenuh adalah suatu sistem metasbil. [2]

3.5. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan dan perhitungan berat cawan penguapan kosong 25,7, berat cawan penguapan setelah dipanaskan menjadi 27,3 dan berat residunya setelah di hitung dengan cara pengurangan berat cawan penguapan kosong dengan berat cawan penguapan setelah dikosongkan menjadi 1,6 Berdasarkan percobaan dan perhitungan, diperoleh hasil konsentrasi larutan jenuh sebesar 5,517 M

DAFTAR PUSTAKA

1. Andi, Kimia Fisika untuk Paramedis, Yogyakarta, 2005.2. Keenan, Charles W, et.al, Ilmu kimia untuk universitas, Erlangga, Jakarta3. 4. (____,http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan/27/03/2012)5. (____,http://id.kd2_slide2.pdf/Larutan/27/03/2012)

LEMBAR ASISTENSI PRATIKUMKIMIA DASARKelompok: 1 (satu) Hari/Tgl pratikum: Selasa/27-03-2012Nama: 1. Dian Arif NIM : 11.14.0012. Zulio Leonardi NIM : 11.14.0023. Anis Putri Dyba NIM : 11.14.009Percobaan/Bab : Konsentrasi Larutan Jenuh/III (Tiga)No.TanggalKeterangan123Paraf

Asistensi Pertama:Asistensi Terakhir: Asisten,

TachrisiawanNIM 09140026