bab iii desain penelitianrepository.upi.edu/3119/6/s_pkr_0901361_chapter3.pdf · istilah-istilah...
TRANSCRIPT
46
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
DESAIN PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas objek penelitian, metode penelitian, operasional
variabel penelitian, jenis dan sumber data penelitian, populasi, teknik dan alat
pengumpulan data penelitian, pengujian instrument penelitian, teknik analisis
data, uji homogenitas, uji linearitas dan pengujian hipotesis.
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dari pengaruh penilaian kinerja terhadap motivasi kerja
karyawan di PT. Pindad (Persero) Bandung, adalah terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebasnya (independent variable),
penilaian kinerja dinotasikan sebagai variabel X dan variabel terikatnya
(dependent variable) adalah motivasi kerja karyawan dinotasikan sebagai variabel
Y.
Adapun mengenai siapa dan apa unit yang akan diteliti, serta dimana
tempat penelitian adalah sebagai berikut :
Unit yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
produksi PT. Pindad (Persero) Bandung.
Tempat penelitian dilakukan di PT. Pindad (Persero) Bandung yang
beralamat di Jl. Gatot Subroto No. 158 Bandung.
Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai
pengaruh penilaian kinerja terhadap motivasi kerja karyawan di PT. Pindad
(Persero) Bandung.
47
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2 Metode penelitian
Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus
menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman
atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa
peneliti kepada suatu kesimpulan yang merupakan pemecahan dari masalah yang
diteliti.
Langkah-langkah dalam suatu penelitian disebut prosedur penelitian atau
metode penelitian. Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif kuantitatif
yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey eksplanasi
(explanatory survey).
Objek telaahan penelitian survey eksplanasi (explanatory survey) adalah
untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Dengan penggunaan
metode survey eksplanasi ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh
gambaran dua variabel, yaitu variabel penilaian kinerja dan variabel motivasi
kerja karyawan. Apakah terdapat pengaruh positif pada penilaian kinerja terhadap
motivasi kerja karyawan dan seberapa besar pengaruh penilaian kinerja terhadap
motivasi kerja karyawan pada bagian produksi di PT. Pindad (Persero) Bandung.
3.3 Operasional Variabel
Definisi operasional variabel, dimaksudkan untuk memberikan persamaan
persepsi, sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas, karena
terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi
48
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau maksud yang sama, atau sebaliknya. Istilah-istilah yang sama dipergunakan
untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda. Operasional variabel ini
dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas.
Sugiyono (2006:19), menyatakan bahwa “Variabel penelitian itu adalah
suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan.” Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu variabel penilaian kinerja
(X) sebagai variabel independent atau variabel bebas, dan variabel motivasi kerja
(Y) sebagai variabel dependent atau variabel terikat. Untuk menghindari
kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul,
maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud
yang terkandung dalam judul penelitian, sehingga diharapkan akan menambah
keragaman landasan berpikir peneliti dan pembaca.
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh penilaian kinerja
terhadap motivasi kerja karyawan pada bagian produksi di PT. Pindad (Persero)
Bandung, maka penulis menjelaskan operasional variabel secara lebih rinci
sebagai berikut:
3.3.1 Operasional Variabel Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dalam penelitian ini, diukur melalui ukuran dan indikator
yang meliputi: 1) relevan/keterkaitan, 2) akseptabel/dapat diterima, 3)
reliabel/keterandalan, 4) sensitif/kepekaan, 5) kepraktisan. Uraian dan indikator
penilaian kinerja tersebut secara lebih rinci akan dibahas pada tabel berikut ini.
49
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penilaian Kinerja
Variabel Indikator Ukuran Skala
Pengukuran
No.
Item
Penilaian kinerja
(Variabel X)
Suatu evaluasi
yang dilakukan
secara periodik
dan sistematis
tentang prestasi
kerja / jabatan
seorang tenaga
kerja, termasuk
potensi
pengembangannya.
Bambang Wahyudi
(2004 : 101)
1. Relevan/
Keterkaitan
a.Tingkat keterkaitan langsung
antara unsur-unsur penilaian
kinerja dengan uraian
pekerjaan. Ordinal
1
b.Tingkat mengomunikasikan dan
mendefinisikan dengan jelas
standar dari unsur-unsur
penilaian yang dicapai.
2,3
2. Akseptabel/
Dapat
diterima
a.Tingkat kemampuan penilai
dalam melakukan penilaian
sesuai dengan kemampuan
tugas dan tanggung jawab
karyawan. Ordinal
4
b.Tingkat diterima dan
dimengertinya sistem penilaian
kinerja baik oleh penilai
maupun yang dinilai.
5,6
3. Reliabel/
Keterandalan
a. Tingkat keandalan karyawan
menyangkut penyelesaian
tugas dan tindak lanjut.
Ordinal
7
b. Tingkat dipercayanya sistem
penilaian kinerja untuk menilai
kinerja.
8
c.Tingkat konsistensi alat ukur
yang digunakan. 9,10
4. Sensitif/
Kepekaan
a.Tingkat keakuratan sistem
penilaian kinerja dalam menilai
kinerja karyawan.
Ordinal
11
b.Tingkat keakuratan/kecermatan
sistem penilaian kinerja yang
dapat membedakan karyawan
yang berprestasi dan yang tidak
berprestasi.
12
50
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Kepraktisan
a.Tingkat kesesuaian alat
penilaian kinerja yang mudah
digunakan dan dimengerti oleh
penilai dan yang dinilai. Ordinal
13,14
b.Tingkat kesesuaian sistem
penilaian kinerja yang tidak
rumit dan tidak memerlukan
biaya yang besar.
15
3.3.2 Operasional Variabel Motivasi Kerja
Motivasi kerja merupakan suatu upaya yang diberikan oleh seseorang
dalam melakukan aktivitas kerjanya demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Di
mana setiap inidividu yang dapat dikategorikan sebagai pegawai yang memiliki
karakteristik tertentu. Mahmudin (1999:49) yang mengkategorikan karakteristik
motivasi kerja pegawai dari segi yang tinggi dan rendah, yaitu:
Pegawai yang memiliki motivasi tinggi adalah berambisi, bersaing atau
berkompetisi, bekerja keras, tekun memperbaiki status sosialnya dan
memberikan penilaian tinggi terhadap produktivitas dan kreativitas.
Sementara itu pegawai yang memiliki motivasi rendah yaitu memberikan
perilaku yang rendah terhadap hasil kreasi dan hasil yang diperoleh
dengan kompetisi apatis dan cenderung memencilkan atau mengundurkan
diri.
Untuk memudahkan pemeriksaan operasional variabel motivasi kerja
karyawan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
51
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja
Variabel Indikator Ukuran Skala
Pengukuran
No.
Item
Motivasi kerja
(Variabel Y)
Suatu upaya yang
diberikan oleh
seseorang dalam
melakukan aktivitas
kerjanya demi
memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Mahmudin
(1999:47)
1. Ambisi untuk
berkompetisi
a. Tingkat kesediaan
untuk menampilkan
pekerjaan yang lebih
baik
Ordinal
1
b. Tingkat kesediaan
untuk bersaing secara
sehat dalam bekerja
2
c. Tingkat kesediaan
untuk meningkatkan
hasil kerja
3
d. Tingkat keinginan
untuk lebih berprestasi 4
2. Bekerja keras
a. Tingkat keinginan
untuk melebihi target
tugas yang ditetapkan
perusahaan
Ordinal
5
b. Tingkat kesediaan
untuk bekerja melebihi
target perusahaan
6
c. Tingkat kesediaan
untuk giat dalam
bekerja
7
d. Tingkat kesediaan
menjalankan aktivitas
kerja dengan performa
dan motivasi yang
tinggi.
8
3. Ketekunan
a. Tingkat kesediaan
untuk tekun dalam
bekerja
Ordinal
9
b. Tingkat kemampuan
dalam menjiwai dan
menyenangi
pekerjaannya
10
c. Tingkat kemampuan
untuk menggunakan
waktu luang secara
efektif
11
52
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Tingkat loyalitas
kepada perusahaan 12
4. Kreativitas
a. Tingkat kemampuan
memberikan ide atau
gagasan baru dalam
menyelsaikan
pekerjaan
Ordinal
13
b. Tingkat kemampuan
dalam menyampaikan
pendapat yang
berhubungan dengan
pekerjaan
14
c. Tingkat keterampilan
yang sesuai dengan
pekerjaan yang
diberikan
15
3.4 Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan
keterangan tentang data. Dalam penelitian yang dilakukan penulis, sumber data
yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Kedua data tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber data primer, merupakan sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan
penulis langsung dari objek penelitian. Sumber data primer dalam penelitian
ini berasal dari Bagian Sumber Daya Manusia dan Bagian Produksi PT.
Pindad (Persero) Bandung.
2. Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang diperoleh penulis tidak
berhubungan langsung dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi data sekunder yaitu buku-buku literatur, hasil observasi maupun
dokumen dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.
53
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Karakteristik Responden
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kalemain
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin tampak pada tabel
berikut:
Tabel 3.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Pria 35 95%
2. Wanita 5 5%
Total 40 100%
Sumber: Data hasil penyebaran angket
Berdasarkan tabel di atas, responden terdiri dari pria dan wanita, data ini
sekaligus mencerminkan bahwa karyawan bagian produksi PT. Pindad (Persero)
Bandung ini terdiri dari 95% pria dan 5% wanita. Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan yang berjenis kelamin pria menjadi prioritas utama di bagian produksi,
karena karyawan pria memiliki fisik yang lebih kuat untuk bekerja keras terutama
di bagian produksi yang memproduksi alat-alat berat.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia tampak pada tabel berikut
Tabel 3.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Persentase
1. 20-35 19 48%
2. 36-45 15 38%
3. 46-55 6 15%
Total 40 100%
Sumber: Data hasil penyebaran angket
Berdasarkan tabel di atas, usia responden paling banyak berada pada
rentang 20-35 tahun, yaitu sebanyak 48%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan
54
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang usianya berada pada rentang 20-35 tahun memiliki skill yang bagus serta
semangat bekerja yang tinggi dibandingkan dengan rentang usia di atas 35 tahun,
sehingga target perusahaan dapat tercapai.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan tampak pada tabel
berikut:
Tabel 3.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah Persentase
1. SMU/Sederajat 21 53%
2. Diploma 9 23%
3. S1 7 23%
4. S2 3 18%
5. S3 0 0
Total 40 100%
Sumber: Data hasil penyebaran angket
Tabel di atas menunjukkan bahwa pendidikan terakhir responden sebagian
besar berada pada jenjang pendidikan SMU/Sederajat, yaitu sebanyak 21 orang.
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dengan jenjang pendidikan SMU/Sederajat
sudah memenuhi syarat untuk bisa bekerja terutama di bagian produksi yang
banyak merekrut karyawan dari lulusan STM yang sudah ahli dalam hal teknik
permesinan guna menunjang pencapaian target perusahaan.
55
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6 Populasi Penelitian
Sambas A. Muhidin (2009:1) menyatakan bahwa “Populasi adalah
keseluruhan elemen atau unit penelitian atau unit analisis yang memiliki
ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi
perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.
Pendapat lain menurut Sugiyono (2006:90) berpendapat bahwa “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Jadi populasi berhubungan dengan data, dan populasi bukan hanya orang,
tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada
pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang
dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan pada bagian
produksi PT. Pindad (Persero) Bandung yang berjumlah 40 orang. Gambaran
mengenai jumlah populasi dapat dilihat pada tabel 3.6. Seluruh ukuran populasi
akan dijadikan sampel. Oleh karena itu ukuran sampelnya adalah 40 orang
karyawan (sensus).
Tabel 3.6
Populasi Penelitian
No Bagian Jumlah Karyawan
1. Produksi 40 orang
Sumber: Admin Sumber Daya Manusia PT. Pindad (Persero) Bandung
56
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pelaksanaan pengumpulan
data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan
untuk memperoleh data penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan
dalam membahas permasalahan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik
pengumpul data sebagai berikut:
1. Teknik Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data primer
melalui penyebaran kuesioner yang merupakan daftar pertanyaan yang disebut
secara tertulis dan disusun sedemikian rupa sehubungan dengan masalah yang
sedang diteliti. Cara mengumpulkan data primer dilakukan dengan
mengajukan kuesioner kepada responden. Kuesioner tersebut dikonstruksi
dalam dua jenis yang meliputi: (1) Instrumen tentang penilaian kinerja, dan (2)
Instrumen tentang motivasi kerja. Item-item alat pengumpulan data yang akan
digunakan dalam kuesioner tersebut adalah item-item yang mirip dengan
model skala yang dikembangkan oleh Likert.
Pada penelitian ini digunakan angket tertutup, dengan jawaban untuk
setiap butir pernyataan telah tersedia. Penyebaran angket dilakukan kepada
karyawan-karyawan bagian produksi di PT. Pindad (Persero) Bandung. Dalam
menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur berikut :
a. Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu Penilaian Kinerja
(variabel X) dan Motivasi Kerja (variabel Y).
57
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menentukan indikator-indikator dari variabel X dan variabel Y.
c. Menyusun kisi-kisi instrumen yang dilengkapi dengan indikator dan
ukurannya.
d. Membuat pertanyaan-pertanyaan dari setiap variable yang disertai dengan
alternatif jawaban.
e. Menetapkan kriteria penilaian atau bobot skor untuk masing-masing
alternatif jawaban baik variabel X maupun variabel Y dengan
menggunakan skala Likert. Kriteria penilaian atau bobot skor tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.7
Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban untuk Variabel X dan Y
Rentang Kategori Skor Penafsiran
1.00 – 1.79 Sangat Tidak Efektif/Sangat Rendah
1.80 – 2.59 Tidak Efektif/Rendah
2.60 – 3.39 Cukup Efektif/Cukup Tinggi
3.40 – 4.19 Efektif/Tinggi
4.20 – 5.00 Sangat Efektif/Sangat Tinggi
Sumber: Sugiyono, 2006:108
3.8 Pengujian Instrumen Penelitian
Uji instrumen ini dilakukan pada saat instrumen penelitian sudah tersedia
dan siap untuk dipergunakan. Tujuannya adalah untuk menguji keandalan
instrumen melalui uji kevalidan dan reliabilitasnya. Uji coba angket dilakukan
terhadap 20 orang responden diluar jumlah responden yang menjadi responden
dalam penelitian ini. Data angket yang terkumpul, kemudian secara statistik
dihitung validitas dan reliabilitasnya. Sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
angket yang diujicobakan terdiri atas angket untuk mengukur variabel penilaian
58
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kinerja, dan motivasi kerja. Penyebaran jumlah item angket pada masing-masing
variabel tampak pada tabel berikut :
Tabel 3.8
Jumlah Item Angket Uji Coba
No. Variabel Jumlah Item
Angket
1. Penilaian Kinerja 15
2. Motivasi Kerja 15
Jumlah 30
Sumber : Hasil pembuatan angket
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah item angket
yangakan diuji cobakan sebanyak 30 item.
3.8.1 Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa
besar ketapatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya.
Arikunto (1998:160) menyatakan bahwa “validitas dalam penelitian dijelaskan
sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
keshahihan sesuatu instrumen”.
Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi
product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :
])(][)([
))(()(
2222
iiii
iiiixy
YYNXXN
YXYXNr
(Suharsimi Arikunto, 1998)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah responden
iX = Nomor item ke i
59
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iX = Jumlah skor item ke i
2
1X = Kuadrat skor item ke i
2
iX = Jumlah dari kuadrat item ke i
Y = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
iY = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
iY = Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
ii YX = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh
tiap respoden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba
instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang menyaratkannya, namun
disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
60
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.
Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2,
dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah
20 orang, sehingga diperoleh db = 20 – 2 = 18 dan α = 5 %.
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. Jika rxyhitung > r tabel, maka valid
2. Jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada
kuosioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung
kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =
0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut
dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan
tidak valid. Berikut rekapitulasi perhitungannya:
61
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Variabel Penilaian Kinerja (X)
No.
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,749 0,444 Valid
2 0,637 0,444 Valid
3 0,926 0,444 Valid
4 0,702 0,444 Valid
5 0,896 0,444 Valid
6 0,738 0,444 Valid
7 0,847 0,444 Valid
8 0,859 0,444 Valid
9 0,578 0,444 Valid
10 0,857 0,444 Valid
11 0,681 0,444 Valid
12 0,705 0,444 Valid
13 0,655 0,444 Valid
14 0,857 0,444 Valid
15 0,738 0,444 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Berdasarkan tabel hasil uji validitas terhadap 15 item pernyataan angket
variabel X (Penilaian Kinerja) menunjukkan semua item valid. Dengan demikian
seluruh jumlah item angket yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
variabel X (Penilaian Kinerja).
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (Y)
No.
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,647 0,444 Valid
2 0,706 0,444 Valid
3 0,620 0,444 Valid
4 0,549 0,444 Valid
5 0,547 0,444 Valid
6 0,629 0,444 Valid
7 0,604 0,444 Valid
62
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8 0,529 0,444 Valid
9 0,647 0,444 Valid
10 0,572 0,444 Valid
11 0,563 0,444 Valid
12 0,745 0,444 Valid
13 0,560 0,444 Valid
14 0,563 0,444 Valid
15 0,691 0,444 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Berdasarkan tabel hasil uji validitas terhadap 15 item pernyataan angket
variabel Y (Motivasi Kerja) menunjukkan semua item valid. Dengan demikian
seluruh jumlah item angket yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
variabel Y (Motivasi Kerja).
Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil
ujicoba tampak pada tabel berikut :
Tabel 3.11
Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba
No. Jumlah Item Angket
Variabel Sebelum Uji Coba Valid Tidak Valid
1. Penilaian Kinerja 15 15 0
2. Motivasi Kerja 15 15 0
Total 30 30 0
Sumber: Hasil pengolahan data
3.8.2 Uji Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian reliabilitas
instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya
konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2011:123).
63
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alpha (α) dari Cronbach (1951), yaitu sebagai
berikut :
2
2
11 11
t
i
k
kr
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya bulir soal
∑ = jumlah varians
= varians total
Dimana rumus variansnya adalah sebagai berikut :
∑ [∑ ]
(Suharsimi Arikunto, 1993 : 236)
Keterangan:
= varians
∑ = jumlah skor
N = jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebar instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
64
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.
10. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
11. Menghitung nilai koefisien alpha (α).
12. Membandingkan nilai koefisien alpha dengan nilai koefisien korelasi yang
terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat
bebas (db) = n- 2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam
uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 – 2 = 18 dan α = 5%.
13. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. Jika 11r hitung > r tabel, maka reliabel,
2. Jika 11r hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.
65
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel
dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika
rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <
rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana
terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.12
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel rhitung rtabel Keterangan
1. Penilaian Kinerja 0,9463 0.444 Reliabel
2. Motivasi Kerja 0,8066 0.444 Reliabel
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Hasil uji reliabilitas variabel X dan variabel Y menunjukkan bahwa kedua
variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung> r tabel. Setelah memperhatikan
kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa instrumen
dinyatakan valid dan reliabel. Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya
tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan
oleh instrumen yang sudah teruji kevalidan dan kereliabilitasnya.
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada
tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah
gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya
hubungan antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data
66
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan
untuk manganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial
digunankan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya hubungan antar
variabel yang diteliti. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan
adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah
diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya
analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak
mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh
berbentuk data ordinal.
Langkah kerja analisis data desriptif meliputi:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban
responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan
kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh
responden.
3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.
4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun
grafik.
5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.
Sementara langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) meliputi:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban
responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan
kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh
responden.
3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden
4. Menghitung nilai koefisien regresi.
5. Menghitung nilai uji statistik F.
6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat
bebas (db = N – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
67
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai
F yang terdapat dalam tabel.
8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau F lebih
besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.
3.10 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa
pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji homogenitas, dan Uji Linieritas.
3.10.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji
statsistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan
untuk menguji normalitas data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah
penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan
ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004).
Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut (Sambas dan
Maman, 2009: 73) sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun
ada data yang sama.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi
harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik
(observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z.
6. Menghitung Theoritical Proportion.
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion,
kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara
keduaproporsi.
68
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n
adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk
hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :
H0: X mengikuti distribusi normal
H1 : X tidak mengikuti distribusi normal
Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas
data :
Tabel 3.13
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
X F fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo
(Xi) │Sn (Xi) - Fo (Xi)│
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar
Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z =
Dimana :X = ∑
dan S = √
∑ ∑ )
)
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva
Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.
Kolom7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan
cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih
mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.
69
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara
√ .
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.
3.10.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah
untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.
Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji Barlett. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :
x² = ( 1n 1 0) [ B – (∑db. LogSi2) ……….. Ating dan Sambas (2006:294)
Dimana :
Si2
= Varians tiap kelompok
dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Burlett = (Log S2
Gab) (∑dbi)
S2
Gab = Varians gabungan = S2
Gab= ∑
∑
Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295) mengemukakan
bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians ini adalah:
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk
tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,
dengan model tabel sebagai berikut:
70
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.14
Model Tabel Uji Barlett
Sampel Db = n - 1 Si2 Log Si
2
Db. Log
Si2
Db. Si2
1
2
3
…
∑
3. Menghitung varians gabungan dengan rumus: S2=
∑
∑
4. Menghitung log dari varians gabungan.
5. Menghitung nilai Barlett.
6. Menghitung nilai χ²
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k
adalah banyaknya indikator.
8. Membuat kesimpulan dengan criteria sebagai berikut:
Jika nilaiχ²hitung<χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan
homogen).
Jika nilai χ²hitung ≥ χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan tidak
homogen).
3.10.3 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat
dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran
regresi. Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,
bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.
Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan
langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298) :
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y.
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) denganrumus:
JKReg[a] = ∑ )
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:
JKReg[b\a] = b. ∑ ∑ ) ∑ )
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
71
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
JKres = ∑XY² - JKReg[b\a]-JKReg[a]
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan
rumus:
RJKReg[a] =JKReg[a]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan
rumus:
RJKReg[b\a] = JKReg[b\a] =
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
RJKRes=
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
JKE =∑ ∑ ∑ )
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKRes –JKE
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan
rumus:
RJKTC =
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
RJKE =
12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
Fhitung =
13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α 5% menggunakan
rumus:
Ftabel = F (1- α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k
14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel
15. Membuat kesimpulan :
Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.
Jika Fhitung≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.
3.11 Pengujian hipotesis
Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang kebenarannya masih harus di uji secara empiris dan dengan pengujian
tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu
hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
Adapun langkah-langkah uji keberartian regresi adalah sebagai berikut:
72
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1 .
: β = 0 : Tidak ada pengaruh penilaian kinerja terhadap motivasi kerja.
: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh penilaian kinerja terhadap motivasi kerja.
2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji
F, yaitu:
Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( )) dengan rumus :
) ∑ )
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a ( ), dengan rumus:
) (∑
∑ ∑
)
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus:
∑ ) )
d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg (a)) dengan
rumus: RJK reg(a) = JK reg(a)
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg (a)) dengan
rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan
rumus:
g. Menghitung F, dengan rumus :
)
3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk
dbreg = 1 dan dbres = n-2
73
Ditaningsih Nurhasanah, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi Di PT Pindad (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F(1-a) (dbreg(b/a)(dbres)
Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F>Ftabel, maka tolak H0 yang
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara penilaian kinerja terhadap
motivasi kerja.
5. Membuat kesimpulan. (Somantri dan Muhidin, 2006:246).