bab iii batuan beku

Upload: gagaskusumo

Post on 04-Nov-2015

251 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hd

TRANSCRIPT

26

BAB IIIBATUAN BEKUIII . 1 Pengertian batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai batuan instrusif maupun di atas permukaan bumi sebagai ekstrutif. Batuan beku dalam bahasa latin dinamakan igneus (dibaca ignis) yang artinya api.1. Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan oleh tiga hal utama, yaitu kritalinitas, Granularitas dan Bentuk Kristal. Mari kita bahas ketiga hal penting tersebut satu persatu.2.Kristalinitas merupakan derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak3. berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan magma.Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf. Dalam pembentukannnya dikenal a. Holokristalin, Holokristalin adalah batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuanplutonik, yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan.b. Hipokristalin, Hipokristalin adalah apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.c. Holohialin, Holohialin adalah batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.1. Granularitas dapat diartikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu: a. Fanerik atau fanerokristalin, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata telanjang. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:- Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm.- Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 5 mm.- Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 30 mm.- Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm. b. Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak bisa dibedakan dengan mata telanjang sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis mikroskopis dibedakan menjadi tiga yaitu :- Mikrokristalin, Jika mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 0,01 mm. Bentuk kristal merupakan sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi - Euhedral, jika batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang.- Subhedral, jika sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.- Anhedral, jika mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.

1.Klasifikasi batuan bekuPembagian batuan bekuberdasarkan komposisi ini telah lama menjadi standar dalam geologi, dan di bagi dalam empat golongan yaitu :a. Batuan Beku AsamTermasuk golongan ini bila batuan beku tersebut mengandung silika (SiO2) lebih dari 66%.contoh batuan ini dalah Granit dan Ryolit. Batuan yang tergolong kelompok ini mempunyai warna terang (cerah) karena (SiO2) yang kaya akan menghasilkan batuan dengan kandungan kuarsa, dan alkali feldspar dengan atau tanpa muskovit.

b. Batuan Beku Menengah (intermediat)Apabila batauan tersebut mengandung 52 66% silika maka termasuk dalam kelas ini. Batuan ini akan berwarnagelap karena tingginya kandungan mineral feromagnesia. Contoh batuan ini adalah Diorit dan Andesit.c. Batuan Beku Basa Yang termasuk kelompok batuan beku ini adalah bataun yang mengandung 4552% silika. Batuan ini akan memiliki warna hitam kehijauan karena terdapatkandungan mineral olivine. Contoh batuan ini adalah Gabbro dan Basalt.d. Batuan Beku Ultra BasaGolongan batuan beku ini adalah apabila bataun beku mengnadung 45% SiO2 . Warna batuan ini adalah hijau kelam karena tidak terdapat silika bebas sebagai kuarsa. Contoh batuan ini adalah Peridotit dan Dunit. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan MineralogiAnalisa kimia batuan beku itu pada umumnya memakan waktu, maka sebagian besar klasifikasi batuan beku berdasarkan atas susunan mineral dari batuan itu. Mineral-mineral yang biasanya dipergunakan ialah mineral kuarsa, plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk mafik mineral biasanya mineral amphibol, piroksen, dan olivine (Graha 1987). Klasifikasi yang didasarakan atas mineralogi dan tekstur akan lebih dapat mencerminkan sejarah pembentukan batuan daripada atas dasar komposisi kimia. Tekstur batuan beku adalah mengambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular memberi arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan artibahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik mengambarkan pembekuan yang cepat (Graha, 1987). Klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russell B Travis (1955), dalam klasifikasi ini tekstur batuan beku yang didasrkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi:a. Batuan DalamBertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral menyusun batuan tersebut dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan alat pembesar.b. Batuan Gang bermasa dasar faneritikBertekstur porfiritik dengan masa dasar faneritik.c. Batuan Gang bermasa dasar afanitikBertekstur porfiritik dengan masa dasar afanitik.d.Batuan LelehanBertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakan atau dilihat dengan mata biasa. Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan tempat terbentuknya, warna, kimia, tekstur, dan mineraloginya.

a. Berdasarkan tempat terbentuknya batuan beku dibedakan atas :1. Batuan beku Plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuk jauh di perut bumi.2. Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan beku yang terbentu tidak jauh dari permukaan bumi3. Batuan beku vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi Berdasarkan warnanya, mineral pembentuk batuan beku ada dua yaitu mineral mafic (gelap) seperti olivin, piroksen, amphibol dan biotit, dan mineral felsic (terang) seperti Feldspar, muskovit, kuarsa dan feldspatoid.b. Klasifikasi batuan beku berdasarkan warnanya yaitu:1. Leucocratic rock, kandungan mineral mafic < 30%2. Mesocratic rock, kandungan mineral mafic 30% - 60%3. Melanocratic rock, kandungan mineral mafic 60% - 90% 4. Hypermalanic rock, kandungan mineral mafic > 90% c. Berdasarkan kandungan kimianya yaitu kandungan SiO2-nya batuan beku diklasifikasikan menjadi empat yaitu:1. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2> 65%, contohnya Granit, Ryolit.2. Batuan beku menengah (intermediat), kandungan SiO2 65% - 52%. Contohnya Diorit, Andesit3. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 52% - 45%, contohnya Gabbro.4. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan SiO2< 30%

III .2 Struktur dan Tekstur Batuan Beku Untuk mengetahui nama batuan beku kita dapat mengetahuinya melalui cara pendeskripsian. Deskripsi batuan beku meliputi :1. Warna2. Tekstur3. Struktur4. Komposisi5. Nama batuan1. WarnaWarna meliputi 2 yaitu: Warna segar adalah warna asli dari mineral itu sendiri Warna lapuk adalah warna yang di hasilkan akibat pengotor atau penambahan ion pada mineral itu sendiri

2. TeksturTekstur: dapat ditunjukan oleh derajat kristalisasi, granulalitas, fabrik dan hubungan kristal. Holokristalin : batuan yang terdiri dari masa kristal seluruhnya

Gambar 2.: holokristalin( sumber : perpuskam.blogspot.com ) Hipokristalin : batuan yang terdiri dari sebagian masa kristal dan sebagian lagi masa gelas.

Gambar. 3: Hipokristalin(sumber: blog.unnes.ac.id)

Holohialin : batuan yang terdiri dari masa gelas seluruhnya.

Gambar 4 : holohialin( sumber : jabiger.blogspot.com )

3. StrukturStruktur terlihat jelas di lapangan,sedangkan yang di lihat di laboratoium adalah :

Gambar . 5 Masif (sumber :id.wikipedia.org ) Masif:tidak berlubang atau ada srukturaliranVesikuler : berlubang oleh pelepasan gas, lubang teratur.

Gambar . 6 : vesikuler(sumber:miningunlam.blogspot.com) Skoria : berlubang besar tidak teratur.

Gambar. 6. Skoria(Sumber: miningunlam.blogspot.com) Amigdaolidal : lubang gas terisimineral

Gambar.7 .(sumber :tanaangga.wordpress.com)4. Komposisi mineral1. Berdasarkan komposisi mineralnya,dibagi menjadi 3 macam antara lain sebagai berikut : Mineral utama : mineral penentu penamaan batuan.Contohnya; kuarsa, feldspar, mika , amphibol, piroksin , atau olivin Mineral sekunder : mineral yang terbentuk dari mineral primer yang mengalami proses pelapukan, hidrotermal atau metamorfisme.Contohnya; kalsit,serpentine, klorit, serosit, atau kaolin. Mineral tambahan : mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma.Contohnya: hematit, magmatit, kromit, apatit, zirkon, rutil , atau ilmenit.2. Berdasarkan terang gelap warna di bagi menjadi asam dan basa- Mineral asam : kaya akan silika dan alumina, warna cerah, mineral cerah : kuarsa (orthoklas),feldspar (plagioklas), atau muskovit (mika putih)- Mineral basa : kaya akan besi, magnesium, dan kalsium, warna gelap contohnya: biotit (mika hitam), piroksin(augit), amphibol (hornblende), atau olivin.- perkecualian : dunit ( batu beku basa; warna terang ) dan obsidian ( batu beku asam; warna gelap )3. Klasifikasi batuan beku berdasarkan kandungan silikaMineral-mineral yang menyusun batuan beku menurut Bowen tersusun dalam urutan kristalisasi yang terkenal dengan nama : seri reaksi BowenGambar 8 :Reaksi bowen( sumber :http://imageshack.us/photo/my-images/42/bownseries.gif/)Kelompok batuan berdasrkan mineralnya :Batuan ultra basa : ( olivin piroksin ), Batuan basa ( olivin-piroksin-plag,olivin-plag atau piroksin-plag ), Batuan intermediet : ( piroksin-hornblende-plag, hornblende-plag, hornblende-biotit-plag-