bab iii akuntabilitas kinerja -...

58
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 22 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Salah satu pilar Good Governance adalah akuntabilitas karena akan menunjukkan sejauh mana instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dalam melayani masyarakat yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, karena itu pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berjalan dengan baik. Akuntabilitas Kinerja Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI merupakan pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2016 yang memuat data realisasi kinerja dan persentase capaian kinerja atas target kinerja yang telah diperjanjikan dalam perjanjian kinerja yang telah ditandatangani pada awal tahun 2016. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 702 Tahun 2016 tentang Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Pada Kementerian Agama. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis suatu organisasi. Sasaran Strategis Ditjen Bimas Katolik tahun 2016 ada 9 yang terdiri dari 12 Indikator Kinerja seperti telah diuraikan di atas. A. Capaian Kinerja Organisasi Program Ditjen Bimas Katolik tahun 2016 yang dijabarkan pada Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) sebagai wujud pelaksanaan

Upload: phamhanh

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Salah satu pilar Good Governance adalah akuntabilitas karena

akan menunjukkan sejauh mana instansi pemerintahan telah memenuhi

tugas dalam melayani masyarakat yang dampaknya dapat dirasakan

langsung oleh masyarakat, karena itu pengendalian dan

pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam

memastikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berjalan dengan

baik.

Akuntabilitas Kinerja Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI

merupakan pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2016 yang

memuat data realisasi kinerja dan persentase capaian kinerja atas target

kinerja yang telah diperjanjikan dalam perjanjian kinerja yang telah

ditandatangani pada awal tahun 2016. Berdasarkan Keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 702 Tahun 2016 tentang Pedoman

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Pada Kementerian Agama.

Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari

suatu tujuan dan sasaran strategis suatu organisasi. Sasaran Strategis

Ditjen Bimas Katolik tahun 2016 ada 9 yang terdiri dari 12 Indikator

Kinerja seperti telah diuraikan di atas.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Program Ditjen Bimas Katolik tahun 2016 yang dijabarkan pada

Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) sebagai wujud pelaksanaan

Page 2: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 23

Penyusunan Cascading Indikator Kinerja Utama Ditjen Bimas Katolik di Wisma Samadi Jakarta 9 Mei 2016.

dimana telah di buat pada Perjanjian Kinerja sebagai kontrak kerja

yang harus dilaksanakan, maka Rencana Kerja Prioritas (RKP) yang

sudah direncanakan tersebut dibagi menjadi dua fungsi yaitu:

I. Fungsi Agama :

Kegiatan Urusan Agama Katolik.

1) Memberikan informasi tentang peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan kebijaksanaan Pemerintah di

bidang sosio keagamaan kepada masyarakat Katolik agar

mengetahui hak dan kewajibannya, kemudian dapat

mengatur dirinya dengan sebaik-baiknya dalam

kebersamaan dengan elemen bangsa lainnya.

Page 3: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 24

2) Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk praktis

kepada masyarakat Katolik dalam pemenuhan prosedur-

prosedur hukum dan prosedur administrasi dalam

urusan-urusan yang berkaitan dengan keagamaan

Katolik, misalnya prosedur administratif pembangunan

tempat-tempat peribadatan, prosedur administrasi dan

persyaratan-persyaratannya untuk memperoleh bantuan

dari Pemerintah.

3) Memberikan pelayanan administratif kepada masyarakat

Katolik berupa surat-surat keterangan, rekomendasi,

perijinan bahkan surat-surat keputusan untuk memenuhi

persyaratan dan kebutuhan sesuai dengan peraturan-

peraturan yang berlaku.

4) Membantu penyelesaian masalah-masalah atau kasus-

kasus kemasyarakatan yang erat hubungannya dengan

keagamaan Katolik, agar kehidupan dan kegiatan-

kegiatan agama katolik berjalan sebagaimana mestinya.

5) Memberikan bantuan sarana fisik keagamaan untuk

memenuhi kebutuhan Masyarakat Katolik seperti

misalnya Kitab Suci, bantuan untuk pembangunan atau

rehabilitasi rumah ibadat, bantuan untuk membangun

gedung dan peralatan lembaga pendidikan agama,

bantuan untuk guru-guru agama Katolik, bantuan untuk

Ormas Katolik (PMKRI, Pemuda Katolik, WKRI, FMKI).

Page 4: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 25

6) Memberikan bantuan penyuluhan kepada kelompok

masyarakat terasing, kelompok kategorial, kelompok

masyarakat khusus.

II. Fungsi Pendidikan:

RKP pada Pendidikan Agama Katolik dan Pendidikan

Keagamaan Katolik adalah sebagai berikut:

a) Pendidikan Agama Katolik (PAK)

1) Bekerja sama dengan Gereja Katolik Indonesia

merancang kurikulum PAK tingkat dasar sampai

perguruan tinggi.

2) Bekerja sama dengan Gereja Katolik Indonesia dalam

melaksanakan pengadaan, pengangkatan,

penempatan dan pembinaan GAK, Pengawas PAK

tingkat SD, SMP, dan SMA.

3) Menyusun Juklak Pembinaan GAK dan Pengawas

Pendidikan Agama Katolik.

4) Membantu pengadaan buku PAK di sekolah (SD,

SMP, SMA).

5) Memberikan bantuan pembinaan kehidupan

keagamaan bagi siswa-siswi Sekolah (SD, SMP, SMA).

6) Bekerja sama dengan Gereja Katolik Indonesia

menyusun buku pegangan Guru Agama Katolik dan

Page 5: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 26

buku pegangan siswa mata pelajaran Agama Katolik

(SD, SMP, dan SMA).

7) Bekerja sama dengan Gereja Katolik menyusun

kurikulum pendidikan agama katolik di perguruan

tinggi umum.

8) Bekerja sama dengan Gereja Katolik dalam

memberikan pembinaan dosen agama Katolik di

perguruan tinggi umum.

9) Memberikan bantuan kepada guru-guru agama

Katolik tidak tetap (honor).

b. Pendidikan Keagamaan Katolik

1) Membantu Gereja Katolik dalam pemberian ijin

penyelenggaraan pendidikan keagamaan Katolik

tingkat menengah dan perguruan tinggi.

2) Menyusun Juklak Pembinaan Lembaga Pendidikan

Keagamaan Katolik.

3) Membantu pengadaan buku PAK di PTAKS.

4) Melakukan pengawasan pelaksanaan Ujian Negara

pada SMAKS dan PTAKS.

5) Memberikan pengesahan ijazah bagi lulusan SMAKS

dan PTAKS.

6) Memfasilitasi pengadaan dosen pada PTAKS.

Page 6: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 27

Capaian kinerja menjadi dasar dalam menilai suatu organisasi

dapat berhasil atau tidak dalam melaksanakan suatu kegiatan yang

telah ditetapkan dalam mewujudkan Visi dan Misi Ditjen Bimas

Katolik. Dalam jangka waktu satu tahun pelaksanaan program dan

kegiatan diperoleh hasil capaian kinerja sebagai berikut : Secara

umum target kinerja Ditjen Bimas Katolik tahun 2016 telah tercapai,

dengan persentase capaian realisasi anggaran sebesar 92,49%,

sedangkan capaian kinerja rerata adalah sebesar 118,59% Capaian

Kinerja ini berdasarkan 9 sasaran strategis yang terdiri dari 12

indikator kinerja utama yang telah ditetapkan.

(Tabel 5)

Laporan Capaian Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016

No

Sasaran Program

Indikator Kinerja

Target

Realisasi

%

1

Meningkatnya Kualitas

Pemahaman, Pengamalan

dan Pelayanan Agama

Katolik

Jumlah Penyuluh dan tenaga

teknis keagamaan Katolik

yang difasilitasi dalam pem-

binaan dan pengembangan

7.450

org

7.744

org

103,95

Jumlah lembaga sosial

keagamaan yang difasilitasi

untuk ditingkatkan kualitas

pelayanan nya

116 Lbg

161 Lbg

138,79

2

Meningkatnya Kualitas

Kerukunan Intern Umat

Beragama

Jumlah dialog kerukunan

untuk meningkatkan kuru-

kunan intern umat

beragama

490 org

470 org

95,92

3

Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Kehidupan

Beragama Katolik

Jumlah rumah Ibadah yang

difasilitasi untuk ditingkat-

kan kualitas pelayanannya

133

lokasi

129

lokasi

96,99

Page 7: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 28

No

Sasaran Program

Indikator Kinerja

Target

Realisasi

%

4

Meningkatnya Akses

Masyarakat Katolik tdk

mampu terhadap Program

Indonesia Pintar pada

Pendidikan Menengah

(SMAK)

Jumlah siswa SMAK yang

menerima KIP

800

org

815

siswa

101,88

5

Meningkatnya akses

pendidikan keagamaan

sesuai aspirasi umat

Jumlah peserta didik yang

mengikuti pendidikan

keagamaan pada SMAK

1.592

siswa

2.323

siswa

145,92

Katolik Jumlah lembaga pendidikan

agama dan keagamaan

SMAK difasilitasi dalam pe-

nguatan dan pemberdayaan

22

Lbg

27

lembaga

122,73

6

Meningkatnya kualitas te-

naga pendidik dan kepen-

didikan Agama dan

Keagamaan Katolik tikgkat

dasar dan menengah

Jumlah tenaga pendidik dan

kependidikan yang difasili-

tasi dalam pembinaan dan

pengembangan

9.117

org

9.257

org

101,54

7

Meningkatnya Akses

Pendidikan Tinggi Agama

Katolik

Jumlah Mahasiswa penerima

beasiswa miskin

2.500

org

2.500

org

100,00

8 Meningkatnya Kualitas

Pendidikan Tinggi Agama

Katolik

Persentase prodi satuan

pendidikan yang

terakreditasi minimal B

10% (2)

2

100,00

Jumlah satuan pendidikan yang terakreditasi

22

17

77,27

9

Meningkatnya Kuaitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pendidik- an Tinggi Agama Katolik.

Persentase dosen perguruan Tinggi Katolik yang berkualifikasi minimal S2.

42% (91)

org

216 org

238,10

Nilai Rerata Capaian Kinerja 2016 118,59

Page 8: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 29

Data Penyuluh PNS Agama Katolik Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016

I. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun

2016;

1. Sasaran Strategis 1 (Meningkatnya Kualitas

Pemahaman, Pengamalan dan Pelayanan Agama

Katolik) terdiri dari dua indikator yaitu ;

1. Jumlah Penyuluh dan tenaga teknis keagamaan

Katolik yang difasilitasi dalam pembinaan dan

pengembangan dengan target 7.450 orang. Adapun

kegiatan ataupun pertemuan yang dilakukan atau

difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

antara lain; Penyuluh non PNS yg terbina sebanyak

PenyuluhPNS

1 S3

2 S2

3 S1

4 D2/D3

5 SLTA

19% 14% %

1%

6

82%

Page 9: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 30

210 orang dari berbagai Provinsi, dan Penyuluh

penerima tujangan sebesar 4.650 orang untuk

seluruh Penyuluh yang ada di Indonesia, Pembinaan

Guru Sekolah Minggu realisasi sebanyak 334 orang

diadakan Provinsi; Sumatera Utara, Riau, Jambi,

Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Timur dan

Kalimantan Selatan, Pembinaan Keluarga Bahagia

sebanyak realisasi 230 orang yang dilaksanakan di;

Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sumatera

Selatan dan Sumatera Barat. Sedangkan

Pembinaan OMK realisasi sebanyak 2.467 orang

yang dilaksanakan di; Bangka Belitung, Jogjakarta,

Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi

Tenggara dan Kepulauan Riau. Dari target 7.450

yang terealisasi sebanyak 7.744 orang atau 103%

dari yang direncanakan.

Total Penyuluh Agama Katolik adalah

sebesar 5.024 yang terdiri dari Penyuluh Non

Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) yang saat ini

berjumlah sekitar 4.800 orang di seluruh Indonesia,

sedangkan Penyuluh PNS berjumlah 218 orang,

sedangkan pada tahun 2016 Penyuluh PNS

berjumlah 224 orang (berkurang karena ada yang

pensiun dan meninggal dunia)

2. Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi

untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya. Adapun

Page 10: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 31

bentuk bantuan yang dilaksanakan yaitu ; Bantuan

kelompok Kategorial realisasi sebanyak 50 kelompok

diberikan kepada kelompok yang tersebar di

Provinsi ; Sumatera Utara, Belitung, Nusa Tenggara

Pembimas Katolik dan para Pejabat Prov. Jawa Tengah saat pertemuan kerukunan Umat beragama dengan Yenny Wahid pada bulan Juli tahun 2016

Barat, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogja,

Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara. Lembaga

keagamaan katolik yang difasilitasi sebanyak 92 lembaga

yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sumatera

Utara, Sulawesi Utara, Maluku dan Kalimantan Barat, dan

Papua. Peralatan Misa (bantuan)/ paket/unit 19 unit yaitu

di Sumatera Utara, Jogjakarta, dan Sulawesi Utara. Target

semula lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi untuk

ditingkatkan kualitas pelayanannya sebesar 116 lembaga

Page 11: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 32

namun realisasi sebesar 161% atau 138,79% melebihi

target yang direncanakan. Hal itu terjadi karena begitu

banyak umat atau Lembaga yang mengajukan

permohonan untuk dibantu sedangkan anggaran terbatas,

dan sesuai dengan ketentuan pedoman juklak-juknis yang

layak dibantu maka anggaran yang untuk dibantukan

volume Rupiahnya diperkecil dan sasaran penerimanya

diperbanyak agar pemohon terpenuhi sesuai dengan

kemampuan.

2. Sasaran Strategis 2 (Meningkatnya Kualitas Kerukunan Intern

Umat Beragama) terdiri dari satu indikator yaitu ; Jumlah

dialog kerukunan untuk meningkatkan kurukunan intern

umat beragama. Adapun kegiatan ataupun pertemuan yang

dilakukan untuk mendukung kerukunan tersebut yaitu ;

Pembinaan kerukunan umat beragama yang dilaksanakan di

Provinsi ; Maluku, Jakarta, Nusa Tenggara Barat dan Jawa

Timur. Pembinaan Pejabat Gereja, tokoh Masyarakat dan

tokoh adat dilaksanakan di Provinsi ; Lampung, Maluku dan

di Jakarta. Jumlah dialog kerukunan untuk meningkatkan

kurukunan intern umat beragama direncanakan targetnya

490 orang akan tetapi realisasinya hanya mencapai 470 orang

atau sebesar 95,92%.

Maksud tujuan dari pertemuan kurukunan intern

umat beragama atau Dialog Kerukunan Umat beragama

ini adalah dianggab mampu untuk membantu Pemerintah

Page 12: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 33

dalam menjaga kelangsungan keharmonisan antar umat

beragama dengan menumbuhkan rasa toleransi dan saling

pengertian dalam menjalankan agama masing-masing

terlebih di daerah-daerah yang rawan konflik sara, sesuai

faham agama yang dianutnya. Ditjen Bimas Katolik turut

serta membantu Pemerintah dengan berbagai pertemuan

bahkan sampai ke manca Negara.

3. Sasaran Strategis 3 (Meningkatnya Kualitas Pelayanan

Kehidupan Beragama Katolik) terdiri dari satu indikator yaitu ;

Jumlah rumah Ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan

kualitas pelayanannya adapun jumlah rumah Ibadah yang

difasilitasi atau yang dibantu adalah sebesar 129 rumah

ibadah dari 133 yang ditargetkan atau 96,99%. Persebaran

rumah ibadah yang dibantu adalah di Provinsi ; Sumatera

Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka

Belitung, Kep.Riau, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Banten,

Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur ,

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,

Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara

dan Jakarta. Bantuan untuk rumah ibadah umumnya

diberikan berganti-ganti antar provinsi setiap tahun mana

yang sudah dibantu umumnya tahun berikutnya tidak dibantu

lagi. Akan tetapi mengingat masih banyaknya bantuan yang

diharapkan oleh rumah ibadah dari Pemerintah terbukti dari

semakin banyaknya proposal pemohon bantuan dan

Page 13: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 34

terbatasnya anggaran yang ada maka bantuan diberikan

sebahagian dari yang dibutuhkan.

Realitanya masyarakat Katolik sangat mengharapkan

bantuan untuk yang lebih memadai untuk memfasilitasi

kenyamanan dan keamanan rumah ibadah saat umat Katolik

menjalankan ibadah khususnya dalam pembangunan atau

renovasi gereja. Namun sehubungan dengan adanya

anggaran yang dibintang maka bantuan yang ditargetkan

pada awal tahun menjadi sangat berkurang jumlah uangnya

sehingga bantuan tersebut diberikan lebih kecil karena

banyaknya pemohon.

Direktur Urusan Agama Katolik sosialisasikan Lembaga Agama Katolik Badan Hukum Maret tahun 2016(Lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas playanannya)

4. Sasaran Strategis 4 (Meningkatnya Meningkatnya Akses

Masyarakat Katolik tidak mampu terhadap Program Indonesia

Page 14: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 35

Pintar pada Pendidikan Menengah Sekolah Menengah Agama

Katolik (SMAK) terdiri dari satu indikator yaitu ; Jumlah siswa

SMAK yang menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Target

awal adalah sebanyak 800 siswa SMAK namun realisasinya

sebesar 815 orang atau 101,88%. Realisasi melebihi target

yaitu 15 siswa, hal ini dikarenakan oleh adanya sisa dari

pembuatan kartu KIP (penghematan) dari biaya pencetakan

dan setelah dihitung cukup untuk menambah KIP kepada 15

siswa lagi, maka realisasi menjadi 815 siswa.

5. Sasaran Strategis 5 (Meningkatnya akses pendidikan

keagamaan sesuai aspirasi umat Katolik) ; terdiri dari dua

indikator yaitu Jumlah peserta didik yang mengikuti

pendidikan keagamaan pada SMAK target sebesar 1.592

siswa akan tetapi akhir tahun 2016 siswa pada SMAK telah

bertambah menjadi 2.323 siswa atau sebesar 145,92%.

Jumlah lembaga pendidikan agama dan keagamaan SMAK

difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan. Jumlah

lembaga pendidikan agama dan keagamaan SMAK difasilitasi

dalam penguatan dan pemberdayaan, target awal adalah

22 lembaga SMAK namun pada akhir tahun 2016 SMAK

bertambah menjadi 27 sekolah yang tersebar diberbagai

Provinsi di Indonesia maka capaian realisasinya adalah

sebesar 122,73%.

Page 15: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 36

Dirjen Bimas Katolik saat memberi arahan pada peserta didik yang mengiuti pendidikan

keagamaan di Jakarta tahun 2016

Ditjen Bimas Katolik juga berpartisipasi dalam

mengadakan pembinaan terhadap siswa-siswi bahkan

mahasiswa di perguruan umum, yaitu pembinaan

keagamaan melalui bantuan ret-ret, dan tahun 2016 jumlah

siswa-siswi yang terbina melalui ret-ret sebanyak 2.317

orang dari target 2.180 berarti melebihi target atau realisasi

sebesar 106,28%. Pembinaan keagamaan terhadap peserta

peserta didik ini sangat perlu dilakukan karena nilai-nilai

moral dan budipekerti yang mereka dapatkan selain dari

sekolah formal akan sangat membantu peserta didik dalam

pertumbuhan kedewasaan moral dan perilaku sehari-hari,

sehingga harapannya mereka tumbuh sebagai generasi

penerus bangsa yang berbudi luhur berahlak mulia amin!

Page 16: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 37

6. Sasaran Strategis 6 (Meningkatnya kualitas tenaga pendidik

dan kependidikan Agama dan Keagamaan Katolik tingkat

dasar dan menengah) yang terdiri dari satu indikator yaitu ;

Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang difasilitasi

dalam pembinaan dan pengembangan. Target awal adalah

sebesar 9.117 orang, realisasi 9.257 orang atau 101, 54%.

Untuk mendukung sasaran di atas kegiatan yang dilakukan

antara lain : Bantuan MGMP dan MGMP, Guru penerima

tunjangan profesi, Pembinaan Iman GAK tingkat Dasar dan

menengah melalui ret-ret, Pembinaan Pimpinan sekolah Katolik,

Pembinaan Pimpinan sekolah Katolik, Guru Penerima Tunjangan

Fungsional, Bantuan GTT.

7. Sasaran Strategis 7 (Meningkatnya Akses Pendidikan Tinggi

Agama Katolik) yang terdiri dari satu indikator yaitu ; Jumlah

Mahasiswa penerima beasiswa miskin, target awal sebesar

2.500 orang dan terealisasi 100%. Mahasiswa penerima

beasiswa miskin tersebut tersebar di 21 Perguruan Tinggi

Agama Katolik Swasta (PTAKS) di berbagai Provinsi.

8. Sasaran Strategis 8 (Meningkatnya Persentase prodi satuan

pendidikan yang terakreditasi minimal B) terdiri dari dua

indikator yaitu : Persentase prodi satuan pendidikan yang

terakreditasi minimal B. Jumlah PTAKS ada 21 ditambah

Ledalero 1 yang sudah terakreditasi B ada 2. Terkendala

masih proses koordinasi yg melibat kan BAN PT untuk PTAKS

dan BAN SM untuk SMAK maka target awal 2% dan realisasi

2 maka capaian menjadi 100%, dan Jumlah satuan

Page 17: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 38

pendidikan yang terakreditasi Jumlah Satuan Pendidikan

yang Terakreditasi target sebesar 22 lembaga dan realisasi

17 atau 77,27%.

9. Sasaran Strategis 9 (Meningkatnya Kuaitas Tenaga Pendidik

dan Kependidikan Pendidikan Tinggi Agama Katolik) yang

terdiri dari satu indikator yaitu Persentase dosen perguruan

Tinggi Katolik yang berkualifikasi minimal S2 Sebenarnya

dosen pada PTAKS semua sudah Strata dua (S2) . Jumlah

dosen pada PTAKS ada 216 orang ; yang berpendidikan S3=23

orang, S2=193. Target dosen perguruan Tinggi Katolik yang

berkualifikasi minimal S2 adalah 42% atau 91 orang

sedangkan realisasi dosen yang sudah S2 sebanyak 193

orang atau 238,10%.

II. Perbandingan antara capaian realisasi kinerja tahun 2016

dengan capaian realisasi kinerja tahun 2015.

Perjanjian Kinerja Ditjen Bimas Katolik tahun 2016 berbeda

dengan Perkin tahun 2015. Perkin tahun 2016 mempunyai 9

sasaran strategis yang terdiri dari 12 indikator kinerja (adalah

kesepakatan bersama dalam penyusunan Perkin seluruh Unit

Eselon I Kementerian Agama), sedangkan Perkin tahun 2015

masih menurut kebutuhan masing-masing unit. Perkin Ditjen

Bimas Katolik tahun 2015 mempunyai 5 (lima) sasaran strategis

dan 21 (dua puluh satu) indikator kinerja yaitu 16 indikator pada

Urusan Agama Katolik dan 5 indikator pada dukungan layanan,

adapun kegiatan/pertemuan yang dilaksanakan untuk mencapai

Page 18: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 39

sasaran strategis tersebut untuk tahun 2016 dan 2015 antara lain

adalah:

(Tabel 6) Kegiatan Yang Dilaksanakan Ditjen Bimas Katolik Tahun 2015- 2016

No Kegiatan/Pertemuan/Bantuan Dilaksanakan Realisasi 2016 (%)

Realisasi 2015 (%)

1 Penyuluh non PNS yg terbina (penerima tujangan) 103,95

217,00

2 Pembinaan Guru Sekolah Minggu atau Pembinaan Bina Iman Anak

100,00 100,00

3 Pembinaan Keluarga Bahagia 100,00 100,00

4 Pembinaan Orang Muda Katolik 103,95 100,00

5 Bantuan kelompok Kategorial 137,79 108

6 Lembaga keagamaan katolik yang difasilitasi 54,48 134,88

7 Peralatan Misa (bantuan)/ paket/ unit 138,79 89,77

8 Dialoq Pembinaan kerukunan umat beragama 96,81 100,00

9 Pembinaan Pejabat Gereja, tokoh Masyarakat dan tokoh adat

94,92 100

10 Peningkatan kualitas rumah Ibadah yang difasisitasi

96,99 117,26

11 Penerima Kartu Indonesia Pintar 101,88 100,00

12 Lembaga pendidikan yg difasilitasi (BOP) 96,84 99,25

13 Sarana prasarana PAK (bantuan) 122,73 88,37

14 Peningkatan kualitas Tenaga Pen-didik & Kependidikan yg terbina

101,54 71,10

15 Pembinaan Pimpinan sekolah Katolik 100,00 0

16 Penguatan manaJemen lembaga pendidikan keagamaan

100,00 0

17 Beasiswa Mahasiswa Miskin Berprestasi 100,00 100,00

18 Pembinaan Iman Siswa/ ret-ret 88,87 104,67

Rerata realisasi kinerja berdasarkan sasaran Strategis

118,59 94,21

Page 19: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 40

Dirjen Bimas Katolik didampingi Pastor meresmikan SMAK Seminari St..Yohanes di Labuan Bajo NTT (lembaga pendidikan agama dan keagamaan difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan ) Mei Thn 2016

A. Perbandingan Capaian Kinerja Bidang Urusan Agama Katolik

ditinjau dari indikator Tahun 2016 dengan Tahun 2015 sebagai

berikut :

1. Total Penyuluh Agama Katolik sebesar 5.018 orang Penyuluh

Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) yang saat ini berjumlah sekitar

4.800 orang seluruh Indonesia, sedangkan Penyuluh PNS

berjumlah 218 orang. Penyuluh Agama Katolik PNS adalah

pegawai negeri sipil yang diberi tugas tanggung jawab,

wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang

Page 20: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 41

berwewenang untuk melaksanakan bimbingan atau penyuluhan

agama Katolik dan pembangunan kepada masyarakat melalui

bahasa agama kepada kelompok masyarakat Katolik. Tahun

2015 penyuluh agama katolik PNS berjumlah 224 orang dan tahun

2016 hanya tinggal 218 orang (ada yang pensiun dan meninggal).

Tahun 2016 bantuan untuk penyuluh terealisasi melebihi target

yaitu 103,95% walaupun jika dibandingkan tahun sebelumnya

masih lebih besar tahun 2015.

2. Tenaga teknis keagamaan Katolik yang dipasilitasi untuk

ditingkatkan kualitasnya. Tenaga teknis keagamaan Katolik

melingkupi : Pembina Guru Sekolah Minggu atau Pembina Bina

Iman Anak (PAUD), Pembina Keluarga Bahagia, Pembina Orang

Muda Katolik. Secara garis besar Tenaga teknis keagamaan Katolik

yang dipasilitasi untuk ditingkatkan kualitasnya lebih besar realisasi

tahun 2016 sebesar 3,95 %.

3. Dialog kerukunan umat beragama, adapun yang dilakukan untuk

merukunkan umat beragama maka pertemuan yang dilakukan

adalah membuat pertemuan/pembinaan kerukunan umat

beragama diberbagai lokasi apalagi di daerah rawan konflik sara

seperti ; Ambon, Makassar, Papua dan daerah lain yang dianggab

strategi untuk menangi konflik. Tahun 2016 dan tahun 2015 untuk

indikator Dialog kerukunan umat beragama terlaksana 100%.

Page 21: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 42

Dirjen Bimas Katolik, Uskup Agung Medan beserta Tokoh-tokoh agama menghadiri Sinode Keuskupan Agung Medan, Juli Tahun 2016

4. Rumah Ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas

pelayanannya. Peningkatan kualitas Rumah Ibadah perlu dilakukan

dangan memberikan bantuan kepada Rumah Ibadah melalui

masyarakat. Pembangunan dan pengembangan tempat ibadah

umat Katolik saat ini masih menjadi perhatian pemerintah terutama

didaerah pedesaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Oleh karena

itu Kementerian Agama dalam hal ini Ditjen Bimas Katolik, berusaha

untuk berupaya memberikan dukungan berupa bantuan dana guna

mendorong masyarakat Katolik dalam membangun tempat ibadah.

Agar tidak terjadi potensi gejolak sosial terutama bagi masyarakat

terpencil dan secara ekonomi penghasilan hidupnya rendah.

Adapun maksud diberikannya bantuan peningkatan kualitas /

Rehabilitasi Rumah Ibadah/gereja adalah 1) Meringankan beban

Page 22: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 43

sosial masyarakat Katolik dalam memikul biaya pembangunan

tempat ibadah, terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah;

2) Memberikan pelayanan bantuan sarana pada masyarakat Katolik

yang rentan terhadap kondisi sosial; dan 3) Untuk memberikan

kenyamanan dan kemudahan dalam melaksanakan ibadah; serta 4)

Untuk memberikan kehidupan masyarakat Katolik yang damai dan

sejahtera.

Disamping maksud sebagaimana tersebut di atas, maka Tujuan

diberikannya bantuan Rehabilitasi Rumah Ibadah adalah agar

masyarakat Katolik tidak kesulitan dalam melaksanakan misa bagi

masyarakat Katolik termasuk melaksanakan upacara keagamaan.

Penerima Program bantuan Rehabilitasi rumah Ibadah adalah

komunitas masyarakat Katolik/lembaga sosial keagamaan yang

belum memiliki sarana ibadah atau rumah ibadah seperti gereja,

kapel, Katedral atau aula gereja yang memiliki potensi untuk

dapat dikembangkan baik sarana maupun prasarananya.

Indikator Rumah Ibadah yang difasilitasi untuk

ditingkatkan kualitas pelayanannya, tahun 2016 ditargetkan

tersebar di 133 gereja dengan realisasi sebanyak 129 gereja atau

96,99% sedangkan tahun 2015 target 65 gereja dan realisasi

76 = 117,21%, terjadi penurunan sebesar 20,22%. Hal ini terjadi

karena tahun 2016 ada pemotongan anggaran dan yang paling

banyak pemotongan diambil dari alokasi bantuan, termasuk

bantuan untuk rumah ibadah (karena itulah realisasi tidak

mencapai target). Masyarakat Katolik sangat berterima kasih.

Page 23: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 44

B. Perbandingan Capaian Kinerja Bidang Pendidikan Agama Katolik

ditinjau dari indikator Tahun 2016 dengan Tahun 2015 sebagai

berikut:

1. Jumlah siswa SMAK yang menerima KIP. Meningkatnya

masyarakat tidak mampu terhadap program Indonesia Pintar

adalah salah satu dari kebijakan Pemerintah (Presiden).

Implementasinya di lingkungan Kementerian Agama c.q. Bimas

Katolik dilaksanakan dalam satu paket bantuan kepada siswa

SMAK yang menerima dana KIP. Target tahun 2016 jumlah

siswa yang akan dibantu sebanyak 800 orang dan realisasi sebesar

815 orang karena ada penghematan dari sisa pembuatan KIP yang

cukup ditambahkan kepada 15 orang siswa lagi, sehingga realisasi

sebesar 101,88% sedangkan tahun 2015 sebesar 100%, lebih

besar 1,88% untuk realisasi tahun 2016 dengan kategori sangat

baik.

Syarat-syarat penerima bantuan adalah:

1. Siswa miskin

2. Usia Sekolah dan masih duduk di bangku sekolah

3. Orang Tua Siswa sudah mempunyai KKS (Kartu Keluarga

Sejahtera)

4. Orang Tua Siswa sudah mempunyai KPS (Kartu Program

Sejahtera)

5. Dilampiri surat keterangan miskin dari pejabat pemerintah

setempat.

Page 24: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 45

Program KIP tetap perlu dilanjutkan mengingat program ini

masih sangat diperlukan oleh masyarakat tidak mampu agar dalam

menyelesaikan pendidikan pada jenjangnya/tidak putus sekolah.

Bantuan terhadap mahasiswa miskin berprestasi juga diberikan

kepada mahasiswa PTAKS target sebanyak 2.000 orang dan

terealisasi 100%.

2. Peserta didik yang mengikuti pendidikan keagamaan pada SMAK.

Tahun 2016 peserta didik yang mengikuti pendidikan keagamaan

pada SMAK target sebesar 1.592 siswa dan realisasi sebesar 2.323

atau 145,92%. Sedangkan tahun 2015 target sebesar 1.090 siswa

dan realisasi sebesar 1.090 atau 100%. Karena tahun 2015 jumlah

siswa SMAK masih sejumlah 1.090 siswa dan tahun 2016 sudah

menjadi 2.323 siwa karena adanya penambahan sekolah SMAK dari

22 menjadi 27 sekolah.

3. Tenaga pendidik dan kependidikan yang difasili-tasi dalam

pembinaan dan pengembangan realisasi sebesar 101,54%

sedangkan realisasi tahun 2015 hanya sebesar 71,10 % atau lebih

tinggi realisasi tahun 2016 sebesar 30,44%.

4. Mahasiswa penerima beasiswa miskin berprestasi juga diberikan

kepada mahasiswa PTAKS target sebanyak 2.000 orang dan

terealisasi 100%. Tahun 2016 bantuan terhadap mahasiswa

miskin berprestasi juga diberikan kepada mahasiswa PTAKS

target sebanyak 2.500 mahasiswa dan realisasi 100% sedangkan

tahun 2015 target sebanyak 2.000 orang dan terealisasi 100%,

semua terealisasi penuh dengan baik.

Page 25: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 46

5. Perguruan Tinggi Negeri Ditjen Bimas Katolik berdasarkan PMA

Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama

Katolik Negeri Pontianak tertanggal 17 Januari 2017 dan PMA

NOMOR 4 Tahun 2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak tertanggal 17

Januari 2017, telah memiliki Perguruan Tinggi Negeri yang

sebelumnya bernama Perguruan Tinggi Agama Katolik Swasta

(PTAKS) Pontianak.

Secara keseluruhan jika dibandingkan capaian realisasi kinerja

antara Tahun 2016 dengan tahun 2015 maka realisasi kinerja tahun

2016 lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2015. Rerata realisasi

kinerja berdasarkan sasaran Strategis untuk tahun 2016 sebesar

118,93% sedangkan rerata Rerata realisasi kinerja berdasarkan

sasaran Strategis untuk tahun 2015 sebesar 94,21%. Meskipun

anggaran tahun 2016 terkena bintang atau blok saving oleh

Pemerintah namun kinerja dapat terealisasi dan lebih tinggi

dibandingkan tahun sebelumnya atau lebih tinggi sebesar 24,72%.

III. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis.

Fungsi Renstra Ditjen Bimas Katolik adalah untuk :

1. Mewujudkan tujuan pembangunan agama, yang dilakukan

melalui peningkatan kualitas pembinaan kehidupan beragama,

peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan

keagamaan, peningkatan kualitas pelayanan kehidupan

Page 26: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 47

beragama, peningkatan tata kelola kepemerintahan yang bersih

dan berwibawa.

2. Renstra ini disusun menjadi alat untuk mengukur kinerja, tingkat

efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan, serta

menyusun langkah untuk mencapai tujuan pelayanan prima

Ditjen Bimas Katolik sebagaimana ditetapkan dalam visi dan

misi Bimas Katolik. Karena itu Renstra ini mempunyai makna

untuk merencanakan perubahan, pengelolaan keberhasila,

memberikan pelayanan prima, dan meningkatkan komunikasi

dalam pelayanan bimbingan kepada masyarakat Katolik.

3. Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Renstra dalam naskah ini dimaksudkan sebagai uraian program

utama yang akan dicapai selama 1 (satu) sampai dengan 5

(lima) tahunan. Dalam butir ke-3 dari Inpres tersebut

dinyatakan, bahwa Renstra harus mencakup uraian tentang visi,

misi, strategi, dan berbagai factor kunci keberhasilah organisasi,

uraian tentang tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi, serta

uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

Implikasinya adalah dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Dengan demikian, Renstra ini berfungsi sebagai acuan

penyusunan bagi penyusunan program pada Ditjen Bimas Katolik

dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat Katolik

sebagaimana diamanatkan dalam PMA Nomor 42 Tahun 2016

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama; yang salah

satu amanatnya adalah tugas pokok Ditjen Bimas Katolik adalah

Page 27: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 48

menyelenggara-kan perumusan dan pelaksana an kebijakan di

bidang bimbingan masyarajat Katolik sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Meskipun terdapat sedikit perbedaan antara Renstra dengan Perjanjian Kinerja, tapi dari apa yang telah diperjanjikan pada awal tahun secara keseluruhan dapat dilaksanakan hampir 100% bahkan untuk tahun 2016 realisasi mencapai 119%. Tahun 2017 sampai tahun 2019 pada Renstra umumnya target meningkat dibanding

dengan tahun 2015 dan 2016 akan tetapi Ditjen Bimas Katolik akan berupaya keras untuk mencapai target yang telah direncanakan. Sebagai contoh tahun 2016 ada peghematan anggaran namun realisasi tetap dioptimalkan sesuai anggaran yang masih tersedia. Berdasarkan rencana strategis lima tahun yaitu tahun yaitu tahun 2015 - 2019 maka tahun

Pembinaan Strategi Peningkatan Kompetensi Pegawai Ditjen Bimas Katolik 5-7 Desember 2016 di Bogor.

2015 target dari apa yang telah direncanakan bisa dikategorikan

terlakasa dengan baik atau 94,21%, sedangkan tahun 2016

realisasi sebesar 118, 93% atau lebih tinggi sebesar 24,72%.

Semoga tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya capaian realisasi

meningkat terus, semoga.

Page 28: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 49

Komitmen Seluruh Pegawai Ditjen Bimas Katolik untuk peningkatan Kualitas Kinerja pada Peningkatan Kompetensi tanggal 5-7 Desember 2016 di Bogor.

Fun Games Strategi Kualitas Rancangan pada Pembinaan Strategi Peningkatan Kompetensi Pegawai Ditjen Bimas Katolik 5-7 Desember 2016 di Bogor.

IV. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan .

Analisis penyebab keberhasilan pada besarnya realisasi tahun

2016 adalah adanya upaya memaksimalkan anggaran yang tersedia

walaupun telah dibintang (self blocking) dengan besaran

Rp21.726.424.000,-. Keberhasilan atas pencapaian target dari

rencana kinerja yang ditetapkan adalah tidak lepas dari peran serta

semua pihak yang terlibat di dalamnya. Keberhasilan tersebut

merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja yang

Page 29: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 50

berlaku dan didukung oleh suasana kerja yang dinamis dan bersifat

kekeluargaan.

Keberhasilan/kegagalan pencapaian kinerja Ditjen Bimas

Katolik pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

(Tabel 7)

Sasaran Strategis 1

MENINGKATNYA KUALITAS PEMAHAMAN, PENGAMALAN DAN PELAYANAN AGAMA KATOLIK

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

1. Jumlah penyuluh dan tenaga

teknis keagamaan Katolik

yang difasilitasi dalam

pembinaan dan

pengembangan

7.450 7.744 103,95 Sangat

Baik

Indikator 1 :

Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan.

Relisasi pada indikator 1 sebesar 7.744 atau 103,95% dari

target 7.450 melebihi dari yang direncanakan. Kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencapai indikator ini yaitu melalui ; bantuan

kepada penyuluh Non PNS dan pembinaan terhadap tenaga teknis

keagamaan. Realisasi melebihi target hal ini dicapai karena ada

perhitungan penghematan dari efisiensi biaya transportasi ketika

akan diadakan pertemuan tenaga teknis keagamaan, seperti

pembinaan diadakan perregio tidak semua pertemuan diadakan

pada satu lokasi (kegiatan dikelompokkan seperti pembinaan untuk

tenaga teknis keagamaan yang berada di Indonesia Timur maka

Page 30: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 51

lokasi di adakan di Kupang NTT, di Bali, untuk daerah Barat

pertemuan diadakan di Sumatera Selatan dan di Sumatera Barat dan

tingkat Nasional di Jakarta, sehingga jangkauan transportasi medah

dijangkau dan hemat. Jika dihitung capaian berdasarkan target 5

tahun maka realisasi tahun 2015 ditambah realisasi 2016 adalah

sebesar 35,46% dari target tahun 2015-2019. Penyuluh PNS Katolik

tahun 2016 sebanyak 216 orang, sedangkan Penyuluh Non PNS

sejumlah 26.456 orang dan jumlah Tenaga teknis keagamaan

sebanyak 6.455 orang total Jumlah penyuluh dan tenaga teknis

keagamaan sebanyak 33.117 orang.

Kendala/hambatan;

Kendala yang dihadapi oleh Ditjen Bimas Katolik adalah

untuk sebahagian belum terpetakannya secara jelas by name by

adress persebaran Penyuluh Non PNS secara geografis,

sedangkan penyuluh PNS jumlahnya masih sedikit dan masih perlu

penambahan namun formasi belum ada. Anggaran untuk bantuan

Penyuluh Non PNS dinilai masih terlalu kecil Rp300.000,- @ bulan

dan diberikan untuk satu tahun sedangkan daerah pembinaan

mereka rata-rata terdiri dari beberapa kelompok binaan dan lokasi

terkadang cukup berjauhan, maka bantuan kurang sebanding

dengan jerihpayah Penyuluh Non PNS tersebut.

Page 31: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 52

Upaya Tindak Lanjut;

Perlu pendataan segera mengenai persebaran kedudukan lokasi Penyuluh Non PNS secara geografis guna untuk perbandingan pembimbingan/penyuluhan umat Katolik dengan Penyuluhnya dan keadilan secara persentase dalam pemberian alokasi bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Dihimbau agar Pemerintah berupaya untuk menaikkan jumlah bantuan kepada Penyuluh Non PNS.

(Tabel 8)

Sasaran Strategis 1

MENINGKATNYA KUALITAS PEMAHAMAN, PENGAMALAN DAN PELAYANAN AGAMA KATOLIK

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

2. Lembaga sosial keagamaan yang

difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas

pelayanannya

116 161 138,79 Sangat

Baik

Indikator 2 :

Persentase lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) adalah lembaga Kalolik, Dirjen Bimas Katolik menerima Pengurus PMKRi diruang kerjanya tahun 2016

Page 32: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 53

Pada tahun 2016, Capaian indikator ini sebesar 138,79% dari target 6%.

Capaian ini diperoleh melalui kegiatan fasilitasi berupa pemberian

bantuan kepada lembaga sosial keagamaan yang mengajukan proposal

permohonan bantuan (prosposal diseleksi kebenaran dan kebutuhannya

sesuai dengan juklak/juknis pemberian bantuan). Untuk target indikator

ini pada tahun 2016 sebanyak 116 lembaga sampai dengan akhir tahun

2016 telah terfasilitasi sebanyak 161 lembaga atau 138,79% . Sehingga

capaian untuk indikator melebihi dari target yang ditetapkan, hal ini

disebabkan banyaknya lembaga sosial keagamaan Katolik yang meminta

bantuan dimana mereka memang sangat membutuhkan, sehingga

alokasi yang semula untuk satu rumah ibadah direncanakan sebesar

Rp50.000.000,- maka setelah dipelajari kebutuhannya dan ditimbang-

timbang maka diputuskan diberikan lebih kecil menjadi Rp35.000.000,-

dan efisiensi sebesar Rp15.000 diberikan kepada pemohon lain agar

lebih berbagi dengan tidak mengabaikan kebutuhan dan kualitas. Dengan

demikian lokasi/persebaran bantuan lebih luas sedangkan anggaran

terbatas. Capaian realisasi dari target lima tahun adalah tahun 2015 dan

2016 sebesar 13,23% dari target 29,55%. Jumlah lembaga sosial

keagamaan Katolik yaitu 13.424 data riil tahun 2016.

Kendala/hambatan;

Kendala yang dihadapi oleh Ditjen Bimas Katolik adalah

Data target untuk tahun 2016 yang ada pada renstra sebesar 225 yang

perjanjikan 116, sedangkan pada tahun 2016 target 270 namun

kenyataannya yang terdapat pada perjanjian kinerja Dirjen sebesar 86

Page 33: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 54

lembaga. Perbedaan antara Perjanjian kinerja dengan perencanaan

tidak sinkron terdapat perbedaan maka dengan sendirinya sulit untuk

diukur. Hal ini karena perencaranaan yang kurang cermat data tidak

mendukung dan bisa juga karena adanya pengurangan pagu anggaran,

sedangkan renstra dibuat lima tahunan.

Upaya Tindak Lanjut;

Perlu perbaikan renstra mengikuti kemampuan pagu

anggaran yang tersedia dan susunlah dengan teliti dengan melibatkan

tusi terkait didukung dengan data yang akan dibantu, berapa

sesunggunggnya baik pagu anggaran dalam rupiah dan lokasi yang akan

dibantu, juga meningkatkan sumberdaya yang menyusun perencanaan

dan setelah jelas rincian lokasi perlu juga diadakan sosialisasi bimbingan

teknis bagaimana mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan

lembaga dari Pemerintah dan bagaimana membuat laporan

pertanggungjawabannya jika bantuan diberikan sesuai dengan

juklak/juknis yang dibuat yang tidak bertentangan dengan aturan yang

ada.

(Tabel 9)

Sasaran Strategis 2

MENINGKATNYA KUALITAS KERUKUNAN INTERN UMAT BERAGAMA

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

3. Jumlah dialog kerukunan untuk meningkatkan kerukunan intern umat beragama

490 470 95,92 Sangat Baik

Page 34: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 55

Indikator 3 :

Jumlah dialog kerukunan untuk meningkatkan kurukunan intern umat beragama

Jumlah target dialog kerukunan pada renstra 2015 dan 2016

= 1.935 atau 84,68% dari 2.285, capaian realisasi dua tahun sebesar

413 atau 18,07%. Berdasarkan hasil capaian yang dihitung dari

target maka jelas terlihat bahwa perencanaan yang tertuang di

dalam renstra 2015-2019 untuk pembagian target tahun pertahun

kurang selaras karena target 2015 dan 2016 sebesar 1.835 atau

84,68% dari total target lima tahun yaitu 2.285 (jika dihitung dari

renstra). Jika dihitung dari Perjanjian kinerja target 2015 adalah 120

realisasi 100%, dan 2016 adalahrealisasi 95,92%, akan tetapi total l

realisasi selama dua tahun 25,82% jika dihitung dari renstra.

Direktur Urusan Agama Katolik dengan Pejabat Bimas Katolik di Ternate saat pertemuan dialog kerukunan Intern Umat Beragama tahun 2016

Page 35: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 56

Kendala/hambatan;

Karena terdapat perbedaan antara target di renstra dengan

target diperjanjian kinerja maka terjadilah selisih atau perbedaan

karena dasar perhitungan sudah berbeda.

Upaya Tindak Lanjut

Dalam hal ini perencanaan harus diperbaiki guna mencapai

target yang strategis dan efektif dan harus didukung oleh data yang

akurat (berapa sesungguhnya jumlah yang akan disasar). Menambah

alokasi anggaran demi peningkatan kerukunan.

(Tabel 10)

Sasaran Strategis 3

MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN KEHIDUPAN BERAGAMA KATOLIK

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

4. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya

133

129

96,99 Sangat Baik

Indikator 4 :

Jumlah rumah Ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya

Tahun 2016, Capaian indikator ini sebesar 96,99%, target

14,77%. Capaian ini diperoleh melalui pemberian bantuan kepada

rumah ibadah yang mengajukan proposal permohonan bantuan

(prosposal diseleksi kebenaran dan kebutuhannya sesuai dengan

juklak/juknis pemberian bantuan). Untuk target indikator ini pada

Page 36: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 57

tahun 2015 dan 2016 sebanyak 31,82% sedangkan capaiannya

hanya 23,90%, ini terjadi karena data yang ada pada renstra target

pada tahun 2015 sebesar 130 rumah ibadah sedangkan pada

perjanjian kinerja yang ditanda tangani oleh Dirjen sebesar 65

rumah ibadah berkurang 50% yang mengakibatkan total realisasi

dua tahun hanya 23 % saja. Namun demikian semua itu terjadi

karena adanya pemotongan anggaran untuk tahun 2015. Jika

dihitung dari total rumah ibadah keseluruhan maka realisasi rumah

ibadah yang sudah difasilitasi 1,55%.

Kendala/hambatan;

Kendala yang dihadapi oleh Ditjen Bimas Katolik adalah

Data target untuk tahun 2015 yang ada pada renstra untuk indikator

rumah ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas

pelayanannya sebesar 130 sedangkan yang perjanjikan 65,

sedangkan pada tahun 2016 di renstra target 150 sedangkan 133

namun kenyataannya yang terdapat perbedaan pada perjanjian

kinerja Dirjen dengan perencanaan tidak sinkron terdapat, maka

dengan sendirinya sulit untuk diukur mana yang akan menjadi

dasar. Hal itu juga karena kurang cermatnya perencanaan kurang

didukung data yang tidak akurat dan bias juga karena adanya

pengurangan pagu anggaran, sedangkan renstra dibuat lima

tahunan.

Page 37: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 58

Upaya Tindak Lanjut;

Perlu perbaikan renstra mengikuti kemampuan pagu

anggaran yang tersedia dan susunlah dengan teliti dengan

melibatkan tusi terkait didukung dengan data yang akan dibantu,

berapa sesunggunggnya baik pagu anggaran dalam rupiah dan

lokasi yang akan dibantu, juga meningkatkan sumberdaya yang

menyusun perencanaan dan setelah jelas rincian lokasi dan

anggaran perlu juga diadakan sosialisasi bimbingan teknis

bagaimana mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan

lembaga dari Pemerintah dan bagaimana membuat laporan

pertanggungjawabannya jika bantuan diberikan sesuai dengan

juklak/juknis yang dibuat yang tidak bertentangan dengan aturan

yang ada. Jika sudah diketahui jumlah pagu anggaran maka renstra

harus segera dirubah agar sesuai antara target di renstra dengan di

perjanjian kinerja sehingga dalam pengukurannya lebih mudah dan

besar kemungkinan lebih akurat.

(Tabel 11)

Sasaran Strategis 4

MENINGKATNYA AKSES MASYARAKAT KATOLIK TIDAK MAMPU TERHADAP

PROGRAM INDONESIA PINTAR PADA PENDIDIKAN MENENGAH (SMAKS)

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

5. Jumlah siswa Sekolah Menengah

Aagama Katolik Swasta

800

Siswa

815

Siswa

101,

88 Sangat Baik

Indikator 5 :

Jumlah siswa SMAK yang menerima KIP

Page 38: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 59

Penerima KIP tahun 2016 sebanyak 800 siswa realisasinya

101,88%, karena adanya sisa dari pembuatan kartu KIP

(penghematan) dari biaya pencetakan dan setelah dihitung cukup

untuk menambah KIP kepada 15 siswa lagi, maka realisasi menjadi

815 siswa. Tahun 2015 realisasinya KIP 100%. Capaian penerima KIP

tahun 2015 dan 2016 sudah sebanyak 1.090 ditambah 815 = 1.905

siswa atau 82,01%. Karena setiap tahun ada pertambahan siswa

khususnya pada tahun ajaran baru. Maka bisa jadi pada tahun 2017

nanti perhitungan saldo dari target yang telah direncakan pasti

berubah.

Kendala/hambatan;

Pada indikator 5 ini terdapat perbedaan target direnstra

dengan target diperjanjian kinerja baik tahun 2015 maupun tahun

2016, karena itu pada penulisan laporan capaian ini penulis

menganalisis melalui data-data yang telah diperjanjikan dan bukan

memakai data renstra.

Upaya Tindak Lanjut;

Segera memperbaiki renstra apabila telah diketahui

kemampuan untuk memberikan KIP agar sama seperti yang

diperjanjikan. Demi untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan

maka dipandang perlu untuk menambah volume dan besaran

anggaran bagi penerima KIP.

Page 39: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 60

(Tabel 12)

Sasaran Strategis 5

MENINGKATNYA AKSES PENDIDIKAN KEAGAMAAN SESUAI ASPIRASI UMAT KATOLIK

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

6. Jumlah peserta didik yang

mengikuti pendidikan

keagamaan pada SMAKS

1.592

Siswa

2.323

Siswa

145,92

Sangat Baik

Indikator 6 :

Jumlah peserta didik yang mengikuti pendidikan keagamaan pada Sekolah Menengah Aagam Katolik

Peserta didik SMAK se Provinsi NTT sedang mengikuti Pentas seni dan Lomba tahun 2016

Pada indikator ini realisasi dua tahun telah tercapai sebesar

2.323 siswa atau 100%. Peserta didik pada tahun 2015 sejumlah

1.090 siswa. Peningkatan peserta didik SMAKS tahun 2016 dihitung

dari tahun 2015 sebesar 122,73%

Page 40: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 61

Kendala/hambatan;

Tidak ada hambatan yang berarti indikator ini bahkan

tercapai dengan sangat baik.

Upaya Tindak Lanjut;

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan agama dan

keagamaan maka sebaiknya pada tahun-tahun mendatang perlu

ditingkatkan pengembangan SMAK baik volume dan persebarannya

juga kurikulumnya.

(Tabel 13)

Sasaran Strategis 5

MENINGKATNYA AKSES PENDIDIKAN KEAGAMAAN SESUAI ASPIRASI UMAT KATOLIK

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

7. Jumlah lembaga pendidikan

agama dan keagamaan SMAKS

difasilitasi dalam penguatan dan

pemberdayaan

22

lembaga

27

lembaga

122,73

Sangat Baik

Indikator 7 :

Jumlah lembaga pendidikan agama dan keagamaan Sekolah Menengah Agama Katolik Swasta (SMAKS) difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan.

Indikator ini tahun 2015 jumlahnya sebanyak 22 SMAKS

dengan peserta didik sebanyak 1.592 siswa, akan tetapi tahun 2016

bertambah menjadi 27 SMAKS dengan peserta didik sebanyak

Page 41: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 62

2.323 siswa. Peningkatan SMAKS tahun 2016 dihitung dari tahun

2015 sebesar 122,73%.

Kendala/hambatan;

Hambatan yang dihadapi adalah perlu penambahan pagu

anggaran untuk peningkatan kualitas terlebih peningkatan pada

kualitas sarana dan prasarana juga volume banyaknya SMAKS dan

persebarannya di setiap provinsi.

Upaya Tindak Lanjut;

Bimas Katolik akan terus berupaya dalam meningkatkan

kualitas lembaga SMAKS baik kurikulumnya, sarana prasarana dan

persebaran lokasi serta kualitas peserta didiknya yang terutama

karena mereka adalah penerus bangsa.

(Tabel 14)

Sasaran Strategis 6

MENINGKATNYA KUALITAS TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN AGAMA DAN

KEAGAMAAN KATOLIK TINGKAT DASAR DAN MENENGAH

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

8. Jumlah tenaga pendidik yang

difasilitasi dalam pembinaan

dan pengembangan

9.117

orang

9.257

orang

101,54 Sangat Baik

Indikator 8 :

Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

Page 42: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 63

Pada indikator 8 ini capaian sebesar 101,54% untuk tahun

2016, sedangkan realisasi tahun 2015 hanya 71,10% (karena adanya

pemotongan anggaran) realisasi meningkat sebesar 30,44%. Ada

perbedaan pada perjanjian kinerja yang telah ditandatangani Dirjen

pada bulan Februari 2016 yaitu pada perkin tersebut tenaga pendidik

dan kependidikan yang difasilitasi dalam pembinaan dan

pengembangan jumlahnya 1.000 orang (sesuai dengan target yang

ada di renstra), sedangkan RKP yang ada pada RKA sebanyak 9.117

orang, dan untuk itu perjanjian kinerja telah diusulkan untuk

dirubah pada bulan September 2016 namun perubahan perjanjian

kinerja tersebut sampai penulisan laporan ini belum kami terima

kembali dari Sekretariat Jenderal atau TU Menteri. Capaian dua

tahun sebanyak 82,94% tenaga pendidik dan kependidikan yang

difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan. Jumlah total Guru

Pendidikan Agama Katolik (GPAK) PNS dan Non PNS baik Tingkat

Dasar dan Tingkat Menengah sebanyak 13.616 guru.

+ Guru yang sudah Sertifikasi GPAK Tk. Dasar Tk. Menengah

sebanyak 11.216 guru.

+ Guru yang belum Sertifikasi GPAK Tk. Dasar Tk. Menengah

sebanyak 2.400 guru

Kendala/hambatan;

Masih cukup banyak GPAK yang belum tersertifikasi.

Page 43: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 64

Upaya Tindak Lanjut;

Mencari upaya agar guru-guru tersebut dapat tersertifikasi

semuanya. Dalam hal pembinaan dan pengembangan Bimas Katolik

akan terus berupaya meningkatkan layanannya untuk

memaksimalkan potttensi-potensi yang dimiliki sesuai dengan pagu

anggaran yang ada melalui bimbingan teknik kurikukum dan

pembinaan serta diklat-diklat lainnya.

(Tabel 15)

Sasaran Strategis 7

MENINGKATNYA AKSES PENDIDIKAN TINGGI AGAMA KATOLIK

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

9. Jumlah Mahasiswa penerima

beasiswa miskin

2.500

orang

2.500

orang

100,00 Sangat

Baik

Indikator 9 :

Jumlah Mahasiswa penerima beasiswa miskin

Capaian pada indikator ini setiap tahun terealisasi 100%,

dan total yang sudah terealisasi selama dua tahun ini sebesar

56,25% dari jumlah mahasiswa yang ada pada PTAKS.

Page 44: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 65

Kiri visitasi Kepala Biro Ortala ke PTAKN di Pontianak di damping DPRD Prov. Kalbar dan Pejabat setempat serta Ketua PTAKN Pontianak

RDP di DPR RI saat pembahasan penegerian PTAKN Pontianak tahun 2016

Kendala/hambatan;

Persyaratan untuk mendapatkan beasiswa miskin masih

memiliki persyaratan yang agak rumit sehingga aga sedikit susah

dalam pencairan bantuan tersebut pada pertengan tahun.

Upaya Tindak Lanjut;

Mengusahakan agar semua persyaratan dipermudah tidak

berbelit-belit namun tetap patuh pada aturan Pemerintah yang

berlaku (tidak bertentangan dengan peraturan yang mengatur

bantuan).

Page 45: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 66

(Tabel 16)

Sasaran Strategis 8

MENINGKATNYA KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI AGAMA KATOLIK

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

10. Persentase Prodi satuan

pendidikan yang terakreditasi

minimal B

10% (2) 2 100,00

Sangat Baik

Indikator 10 :

Persentase prodi satuan pendidikan yang terakreditasi minimal B

Capaian pada indikator ini masih dua sedangkan total prodi

ada 24 prodi dari 21 PTAKS. Prodi yang terakreditasi B tersebut ada

di PTAKS Palangkaraya dan di Malang. Target awal akreditasi

minimal B sebesar 2% dan realisasi 2 maka capaian menjadi 100%,

dan Jumlah satuan pendidikan yang terakreditasi sebesar 21

lembaga dan realisasi 17 atau 77,27% (meskipun belum

terakreditasi B).

Kendala/hambatan;

Untuk mendapatkan akreditasi minimal B terkendala tidak

bisa terlaksana secepat yang kita mau walaupun kita telah berusaha

karena proses koordinasi yg melibatkan BAN PT untuk PTAKS dan

BAN SM untuk SMAK.

Page 46: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 67

Upaya Tindak Lanjut;

Bimas Katolik terus berupaya berkoordinasi dengan instansi

terkait dengan melibatkan BAN PT untuk PTAKS dan BAN SM

untuk SMAKS. Dan membimbing PTAKS serta SMAKS agar

menjaga kualitas baik kurikulum, sarana prasarana dan seluruh

potensi yang dimiliki oleh PTAKS dan SMAKS tersebut agar

akreditasi dapat segera diraih.

(Tabel 17)

Sasaran Strategis 8

MENINGKATNYA KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI AGAMA KATOLIK

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

11. Jumlah satuan pendidikan yang

terakreditasi

22 17 77,27 Baik

Indikator 11 :

Jumlah satuan pendidikan yang terakreditasi

Target tahun 2016 Jumlah satuan pendidikan yang

terakreditasi sebesar 22 lembaga dan realisasi 17 atau 77,27%

(meskipun belum terakreditasi B), sejak tahun 2015 memang

capaian untuk indikator ini masih tetap sejumlah 17 dan itupun baru

sebatas terakreditasi.

Kendala/hambatan;

Sama seperti indikator sebelumnya untuk mendapatkan

satuan pendidikan yang terakreditasi terkendala tidak bisa

Page 47: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 68

terlaksana secepat yang kita mau walaupun kita telah berusaha

karena proses koordinasi yg melibatkan BAN PT untuk PTAKS dan

BAN SM untuk SMAK.

Upaya Tindak Lanjut;

Bimas Katolik terus berupaya berkoordinasi dengan instansi

terkait dengan melibatkan BAN PT untuk PTAKS dan BAN SM

untuk SMAKS. Dan membimbing PTAKS serta SMAKS agar

menjaga kualitas baik kurikulum, sarana prasarana dan seluruh

potensi yang dimiliki oleh PTAKS dan SMAKS tersebut agar

akreditasi dapat segera diraih.

(Tabel 18)

Sasaran Strategis 9

MENINGKATNYA KUALITAS TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN TINGGI AGAMA KATOLIK

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

12. Persentasi dosen perguruan

Tinggi Katolik yang

berkualitafikasi minimal S2

42%

452

254,52 Sangat Baik

Indikator 12 :

Persentase dosen perguruan Tinggi Katolik yang berkualifikasi minimal S2.

Capaian pada indikator ini sebesar 254,52% dari target 42%.

Dosen yang berkualifikasi minimal S2 Total 373 dan S3 79 orang,

sedangkan yang belum S2 (masih S1) sebanyak 154 orang total

seluruh dosen sebanyak 606 orang.

Page 48: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 69

Kendala/hambatan;

Salah satu persyaratan untuk menjadi dosen adalah harus

berpendidikan minimal S2, akan tetapi dosen di PTAKS masih ada

yang masih S1 sekitar 25,42%. Hal ini dikarenakan terbatasnya

jumlah alokasi bantuan untuk peningkatan kualitas jenjang

pendidikan formal.

Upaya Tindak Lanjut;

Dihimbau kepada para dosen yang belum S2 agar segera

kuliah kembali secara mandiri karena hal tersebut adalah syarat

mutlak untuk menjadi dosen, dimana bantuan dari Pemerintah

umumnya sangat sedikit hanya untuk beberapa orang (tidak dapat

mengakomodir semua) dan jika kelak ada bantuan dari Pemerintah

akan segera diberikan kepada dosen yang masih S1.

(Tabel 19)

Indikator Kinerja Target Realisasi

% Kategori

Persentase guru Agama Katolik

bersertifikat

100% 82,37% 82,37 Baik

Persentase dosen bersertifikat 606 orang 76 orang 13,04% Kurang baik

Guru Agama Katolik bersertifikat

GPAK tingkat Dasar dan Menengah yang sudah Sertifikasi

tahun 2016 = 11.216 orang atau (82,37%), yang belum sertifikasi

2.400 maka totalGPAK = 13.616 guru

Page 49: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 70

Kendala/hambatan;

Masih cukup banyak GPAK yang belum tersertifikasi, sedangkan

untuk tahun 2016 tidak ada alokasi anggaran untuk sertifikasi.

Upaya Tindak Lanjut;

Mencari upaya agar guru-guru tersebut dapat tersertifikasi

semuanya. Dalam hal pembinaan dan pengembangan Bimas Katolik

akan terus berupaya meningkatkan layanannya untuk

memaksimalkan potttensi-potensi yang dimiliki sesuai dengan pagu

anggaran yang ada melalui bimbingan teknik kurikukum dan

pembinaan serta diklat-diklat lainnya.

Dosen bersertifikat

Jumlah dosen Pendidikan Agama Katolik ada 606 orang dan yang

sudah bersertifikat sebanyak 76 orang atau 13,04%. Masih sangat

sedikit dari yang diharapakan. Jikia ditinjau dari masa kerja dan

jenjang pendidikan dosen-dosen tersebut sudah layak untuk

mendapatkan sertifikat.

Kendala/hambatan;

Minimnya anggaran yang dialokasikan untuk pelatihan dosen

dalam mendukung untuk pencapaian dosen bersertifikat.

Page 50: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 71

Upaya Tindak Lanjut;

Mencari upaya agar dosen-dosen tersebut dapat tersertifikasi

semuanya. Mengalokasikan anggaran untuk sertifikasi dosen dan

mengadakan pelatihan-pelatihan agar para dosen tersebut

terbimbing dengan baik.

Secara garis besar analisis penyebab kegagalan.

Sesuai dengan perjanjian kinerja tahun 2016 pagu anggaran

tahun pada awal tahun adalah sebesar Rp819.403.877.000,- namun

pada pertengahan tahun pagu anggaran dibintang/diblok sebesar

Rp21.726.424.000,- Capaian realisasi sebelum di blok sebesar 90,%

atau 92,49% setelah di blocking yaitu sebesar Rp737.806.893.577.

Saldo anggaran sebesar Rp59.870.559.423.

Adapun yang mempengaruhi realisasi tidak tercapai 100% karena :

1. Pembiayaan Pelaksanaan Pembangunan Yang menganut ad cost

khususnya biaya Perjalanan.

Peserta didik yang terbina pada pertemuan Aksi Panggilan tanggal 29 Nov. 2016 di Sumba Timur

Page 51: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 72

2. Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang terbina (Guru

Penerima Tunjangan Profesi), pada saat dilakukan verifikasi

berkas tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan

Tunjangan Profesi Target Rp32.584.714.000 realisasi

Rp22.655.905.700,- atau 69.88% saldo sebesar

Rp9.928.808.300. Guru Penerima Tunjangan Fungsional pada

saat dilakukan verifikasi berkas tidak memenuhi persyaratan

untuk dibayarkan Tunjangan Fungsional Target

Rp3.577.025.000 realisasi Rp2.963.562.110,- atau 82.85%

saldo sebesar Rp613.462890,-. Lembaga Pendidikan agama dan

Keagamaan Katolik Yang difasilitasi target awal

Rp6.089.441.000,-realisasi Rp3.734.586.690,- atau 61.33 % saldo

Rp2.354.854.310,- Hal ini terjadi karena adanya kendala dalam

peraturan pemberian bantuan dan tidak sesuainya proposal

yang diajukan, belum memenuhi persyaratan untuk dibantu.

Sarana dan Prasarana Pendidikan agama dan Keagamaan yang

memenuhi Standar target awal Rp9.109.598.000 dan realisasi

sebesar Rp5.337.423.283 tau 58,59% saldo Rp3.772.714.717,-

3. Dan sisa yang tidak terealisasi adalah dari Belanja Pegawai

(kode 51)

V. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.

Penggunaan pagu anggaran sebesar Rp819.403.877.000,-

dibintang/diblok sebesar Rp21.726.424.000,- Capaian realisasi

sebelum di blok sebesar 90,04% atau 92,49% setelah di blocking

yaitu sebesar Rp737.806.893.577. Saldo anggaran sebesar

Rp59.870.559.423. Seluruh jajaran (Pejabat dan pelaksana pada

Page 52: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 73

Ditjen Bimas Katolik dari semua tusi) telah berupaya untuk

melaksanakan efisiensi penggunaan sumber daya. Contoh

Sepanjang tahun anggaran 2016

Ditjen Bimas Katolik telah merefisi DIPA/RAKL sebanyak 6 kali, hal

ini dikarenakan oleh upaya mengefisiensikan anggaran. Contoh :

dari mulai merencanakan lokasi kegiatan biasanya dibuat pada

lokasi yang mudah dijangkau dari berbagai provinsi (menghindari

biaya pesawat/transport yang tinggi) atau pertemuan dilaksanakan

per regio/perwilayah.

Mulai dari merencanakan pertemuan kegiatan sudah

dirancang seefisiensi mungkin, kemudian hotel juga dicari yang

dapat diefisiensi artinya tidak semua dihabiskan sesuai pagu, lalu

apabila ada sisa dari pertemuan tersebut maka direfisilah

DIPA/RAKL dengan mengajukan suatu pertemuan kegiatan yang

baru dengan sisa uang dari pertemuan sebelumnya. Hal inilah yang

menyebabkan mengapa pagu realisasi lebih besar dibandingkan

dengan realisasi anggaran.

B. REALISASI ANGGARAN

Seperti telah diuraikan di atas pagu anggaran sebesar

Rp819.403.877.000,- dibintang/diblok sebesar Rp21.726.424.000,-

Capaian realisasi sebelum di blok sebesar 90,04% atau 92,49%

setelah di blocking yaitu sebesar Rp737.806.893.577, saldo

anggaran sebesar Rp59.870.559.423.

Page 53: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 74

(Tabel 20 )

REALISASI BELANJA PER WILAYAH

PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK TAHUN ANGGARAN 2016

No Nama Lokasi Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Saldo (Rp.) Realisasi (%)

1 DITJEN BIMAS KATOLIK 56.961.605.000 46.750.695.768 10.210.909.232 82,07%

2 DKI JAKARTA 19.219.825.000 15.001.642.953 4.218.182.047 78,05% 3 JAWA BARAT 10.307.910.000 9.359.441.907 948.468.093 90,80% 4 JAWA TENGAH 53.225.159.000 48.534.882.148 4.488.087.869 91,19% 5 DI YOGYAKARTA 20.380.287.000 19.855.679.237 524.607.763 97,43% 6 JAWA TIMUR 30.562.132.000 28.559.774.347 2.002.357.653 93,45% 7 ACEH 1.449.789.000 1.313.689.552 116.596.448 91,96% 8 SUMATERA UTARA 92.288.101.000 84.759.408.644 7.528.692.356 91,84% 9 SUMATERA BARAT 3.097.256.000 2.658.492.695 438.763.305 85,83%

10 RIAU 4.786.353.000 4.629.536.752 156.816.248 96,72% 11 JAMBI 2.373.844.000 2.087.524.974 286.319.026 87,94% 12 SUMATERA SELATAN 8.007.801.000 7.711.250.527 296.550.473 96,30% 13 LAMPUNG 9.786.582.000 7.992.035.799 1.794.546.201 81,66% 14 KALIMANTAN BARAT 89.661.902.000 80.128.014.496 9.533.887.504 89,37% 15 KAL. TENGAH 14.011.084.000 13.233.472.007 777.611.993 94,45% 16 KALIMANTAN SELATAN 4.985.568.000 4.608.178.879 377.389.121 92,43% 17 KALIMANTAN TIMUR 9.490.620.000 8.299.804.772 1.324.060.805 87,30% 18 SULAWESI UTARA 17.278.436.000 15.954.375.195 1.324.060.805 92,34% 19 SULAWESI TENGAH 4.869.512.000 4.342.310.534 527.201.466 89,17% 20 SULAWESI SELATAN 19.208.421.000 18.363.016.344 845.404.656 95,60% 21 SULAWESI TENGGARA 3.377.243.000 3.042.146.643 792.336.718 90,08% 22 MALUKU 27.260.982.000 23.915.313.003 3.345.668.997 87,73% 23 BALI 4.367.649.000 3.965.138.772 402.510.228 90,78% 24 NTB 3.131.796.000 2.822.582.153 309.213.847 90,13% 25 NTT 237.471.647.000 214.690.590.939 22.781.056.061 90,41% 26 PAPUA 39.143.783.000 36.469.212.299 2.674.570.701 93,17% 27 BENGKULU 2.200.309.000 1.767.725.938 432.583.062 80,34% 28 MALUKU UTARA 1.291.770.000 1.223.754.143 68.015.857 94,73% 29 BANTEN 3.930.187.000 3.648.199.311 281.987.689 92,83% 30 KEP.BABEL 2.060.888.000 1.976.751.733 84.136.267 95,92% 31 GORONTALO 1.016.545.000 780.113.223 236.431.777 76,74% 32 KEPULAUAN RIAU 2.426.876.000 1.904.038.187 522.837.813 78,46% 33 PAPUA BARAT 14.429.439.000 13.119.957.833 1.309.841.167 90,92% 34 SULAWESI BARAT 2.719.353.000 2.209.164.197 510.188.803 81,24% 35 KALIMANTAN UTARA 2.623.223.000 2.109.834.673 513.388.327 80,43%

Total 819.403.877.000 737.806.893.577 81.596.983.423 90,04% (Capaian realisasi sebelum di blok sebesar 90,04% )

Page 54: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 75

Alokasi dan Realisasi anggaran per Belanja Program Bimbingan Masyarakat Katolik dan dan Satker Bimas Katolik (Pusat) per 31 Desember 2016 seperti di table bawah ini :

(Tabel 21)

Anggaran Dan realisasi Per Belanja Program Bimas KatolikTahun Anggaran 2016

URAIAN KEGIATAN

TAHUN ANGGARAN 2016

SEBELUM BLOCKING Blocking

SETELAH BLOCKING

% REAL Sisa Dana

ANGGARAN (Rp) Anggaran

Belanja Pegawai 713.945.136.000 7.671.898.000 706.273.238.000 91,83% 57.690.681.954

Belanja Barang 96.612.079.000 12.100.646.000 84.511.433.000 97,45% 2.151.435.872

Belanja Modal 3.031.662.000 1.953.880.000 1.077.782.000 97,36% 28.441.597

Belanja Bantuan Sosial

5.815.000.000 5.815.000.000 100,00% -

Jumlah Belanja 819.403.877.000 21.726.424.000 797.677.453.000 92,49% 59.870.559.423

(Tabel 22)

Anggaran Dan Realisasi Per Belanja Satker Bimas KatolikTahun Anggaran 2016

URAIAN KEGIATAN

TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN (Rp)

Blocking ANGGARAN

SETELAH BLOCKING

% REAL REALISASI

BELANJA (Rp)

Belanja Pegawai

15.736.233.000

66.876.000

97,01%

15.201.461.811

Belanja Barang

35.314.872.000

9.511.455.000

25.803.417.000

99,00%

25.544.351.857

Belanja Modal

95.500.000

-

95.500.000

99,35%

94.882.100

Belanja Bantuan Sosial

5.815.000.000

-

5.815.000.000

100,00%

5.815.000.000

Jumlah Belanja

56.961.605.000

9.578.331.000

47.383.274.000

98,46%

46.655.695.768

Page 55: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 76

Alokasi dan Realisasi anggaran per Jenis Kegiatan Program Bimbingan Masyarakat Katolik dan Satker Bimas Katolik (Pusat) per 31 Desember 2016 seperti di tabel bawah ini :

(Tabel 23)

Anggaran Dan Realiasi Per Jenis Kegiatan Program Bimas KatolikTahun Anggaran2016

Kode | Nama Kegiatan Sebelum

Blocking Pagu Blocking

Setelah Bloking Anggaran

% Realisasi

Realisasi (Rp)

Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik

102.699.215.000

18.858.461.000

83.840.754.000

94,90%

79.562.241.366

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik

35.175.445.000

577.350.000

34.598.095.000

99,31%

34.359.378.845

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Katolik

140.300.514.000

2.290.613.000

138.009.901.000

90,41%

124.781.262.554

Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Katolik

541.228.703.000

- 541.228.703.000 92,15% 498.758.363.832

819.403.877.000 21.726.424.000 797.677.453.000 92,49% 737.806.893.577

(Tabel 24)

Anggaran Dan Realiasi Per Jenis Kegiatan Satker Bimas Katolik Tahun Anggaran2016

Kode / Nama

Kegiatan Sebelum Blocking Blocking

Anggaran setelah bloking

% Realisasi Realisasi

Pagu Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik

22.427.071.000

7.043.105.000

15.383.966.000

97,01%

15.260.421.260

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik

10.033.390.000

352.640.000

9.680.750.000

99,00%

9.648.716.933

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Katolik

24.501.144.000

2.182.586.000

22.318.558.000 59,56% 21.746.557.575

56.961.605.000 9.578.331.000 47.383.274.000 98,46% 46.655.695.768

Page 56: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 77

Alokasi dan Realisasi anggaran per Fungsi Program Bimbingan Masyarakat Katolik dan Satker Bimas Katolik (Pusat) per 31 Desember 2016 seperti di tabel bawah ini :

(Tabel 25)

Anggaran Dan Realiasi Per Fungsi Program Bimas Katolik Tahun Anggaran2016

Kode / Nama

Kegiatan

Sebelum Blocking

Blocking Setelah Blocking

Anggaran

% Realisasi

Realisasi (Rp)

Pagu

FUNGSI AGAMA

175.475.959.000

2.867.963.000

172.607.996.000

92,20%

159.140.641.399

FUNGSI PENDIDIKAN

643.927.918.000

18.858.461.000

625.069.457.000

92,52%

578.666.252.178

819.403.877.000 21.726.424.000 797.677.453.000 92,49% 737.806.893.577

(Tabel 26)

Anggaran Dan Realiasi Per Fungsi Satker Bimas Katolik Tahun Anggaran2016

Kode / Nama

Kegiatan

Sebelum Blocking

Blocking Setelah Blocking

Anggaran

% Realisasi

Realisasi (Rp)

Pagu

FUNGSI AGAMA

34.534.534.000 2.535.226.000 31.999.308.000 98,41% 31.490.274.508

FUNGSI PENDIDIKAN

22.427.071.000 7.043.105.000 15.383.966.000 99,20% 15.260.421.260

56.961.605.000 9.578.331.000 47.383.274.000 98,66% 46.750.695.768

Page 57: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 78

Kiri atas : Blesing White Para Pejabat Bimas Katolik dengan Lembaga Konsultan Pengem-bangan SDM tahun 2016 Kanan atas : Direktur Urusan Agama Katolik dengan Tim Keuskupan Agung Jakarta membicarakan Lembaga Badan Hukum Katolik, 16 Agust 2016

Foto tengah Dirjen dan Sekretaris Ditjen Bimas Katolik dan Pejabat dari Daerah 2016 Kiri bawah :Pejabat DPRD Riau dengan Pejabat Bimas Katolik membicarakan formasi Guru Agama Katolik Juli 2016 Kanan bawah : Pertemuan Pimpinan Lembaga Agama Katolik Tahun 10-13 Mei 2016 di Ternate

Jika dibandingkan realisasi anggaran tahun 2015 dengan realisasi

anggaran tahun 2016 adalah seperti berikut :

1. Pagu Anggaran Dijen Bimas Katolik Tahun 2014 Rp686.410.978.000

realisasi sebesar 96,78%.

2. Pagu Anggaran Ditjen Bimas Katolik Tahun 2015 sebesar

Rp914.764.143.000,- dan realisasi sebesar 84,89%.

3. Pagu anggaran sebesar Tahun 2016 sebesar Rp819.403.877.000,-

dibintang/diblok sebesar Rp21.726.424.000,- sehingga menjadi

Rp797.677.453.000. Capaian realisasi sebelum di blok sebesar

Page 58: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - …bimaskatolik.kemenag.go.id/files/bimaskatolik/file/file/dokumen/3... · Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi ... terlebih di daerah-daerah

Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2016 79

90,04% atau 92,49% setelah di blocking yaitu sebesar

Rp737.806.893.577, saldo anggaran sebesar Rp59.870.559.423.

Pagu Anggaran Ditjen Bimas Katolik Rp797.677.453.000,-

setelah di bloking, sedangkan alokasi anggaran untuk fungsi

Pendidikan sebesar Rp625.069.457.000,- atau sekitar 78,36% dari total

pagu jauh lebih besar jika dibanding dengan fungsi Agama yang hanya

21,64% yaitu sebesar Rp172.607.996.000,- . Pemerintah sangat

memperhatikan peningkatan kualitas pendidikan terlihat dari alokasi

anggaran.

3,41%

83,41%

80,43%

96,75%

42,56%

102,33%

149,44%

111,09%

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%120,00%140,00%160,00%

TRIWULAN 1

TRIWULAN 2

TRIWULAN 3

TRIWULAN 4

Grafik Realisasi Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran

Triwulan I - IV Tahun 2016

Realisasi Kinerja Realisasi Anggaran