bab ii - meryhandayani.files.wordpress.com file · web viewkaitannya dengan pajak hotel dan...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Tentang Pajak Hotel dan restoran
Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997, pajak Hotel dan
restoran adalah pajak atas pelayanan hotel dan restoran, sedangkan dalam
peraturan daerah Kota Sibolga Nomor 2 Tahun 1998 tentang pajak hotel dan
restoran yang dimaksud pajak hotel dan restoran adalah pajak yang dipungut
atas pelayanan yang disediakan dengan pembayaran oleh hotel dan restoran.
Objek pajak hotel dan restoran adalah sebagai berikut :
1. Pembayaran atas pembelian makanan dan minuman termasuk tambahan
dirumah makan/restoran.
2. Pembayaran atas penyewaan kamar termasuk tambahannya di hotel, rumah
penginapan, motel.
3. Pembayaran atas penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan
di hotel, rumah penginapan, motel dan losmen.
Berkaitan dengan pajak ini, pajak hotel dan restoran diklasifikasikan
sebagai pajak objektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohmad Soemitro,
(1992 : 122), bahwa pajak objektif adalah : “Pajak yang erat hubungannya
dengan objek pajak sehingga besarnya pajak hanya tergantung kepada keadaan
objek itu dan sama sekali tidak menghiraukan dan tidak dipengaruhi oleh
keadaan subjek pajak”.
Kaitannya dengan pajak hotel dan restoran dapat dijelaskan lebih lanjut
8
yakni menurut Hadi Setia Tunggal, (1996 : 40), menyatakan : “Rumah makan
adalah suatu tempat untuk menjual makanan dan minuman dengan
menyediakan tempat duduk atau tidak menyediakan tempat duduk untuk
menyantap termasuk usaha yang melayani pesanan makanan dan minuman”.
Selanjutnya rumah penginapan menurut Hadi Setia Tunggal, (1996 : 4),
menyatakan : “Rumah penginapan adalah semua penginapan dalam bentuk
dan klasifikasi apapun fasilitasnya ayng dipergunakan baik untuk menginap
maupun tidak menginap yang disewakan untuk umum. Dalam pengertian ini
termasuk didalamnya hotel, home stay (pondok pariwisata).
Dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Kota Sibolga tahun 1998 tentang
Pajak Hotel dan restoran dijelaskan pengertian dari Hotel dan restoran, sebagai
berikut, hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat
menginap/istirahat, memperoleh pelayanan, atau fasilitas lainnya dengan
dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dekelola serta
termasuk dalam pengertian hotel antara lain motel, wisma, losmen, rumah
penginapan termasuk rumah kos dengan jumlah kamar 15 (lima belas) atau
lebih yang menyediakan fasilitas seperti perumahan kecuali untuk perkantoran
dan pertokoan. Restoran adalah tempat menyantap makanan atau minuman
yang disediakan dengan dipungut bayaran, termasuk dalam pengertian rumah
makan antara lain steak house, fast food, tidak termasuk jasa boga.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak
Daerah pasal 15 menyatakan, objek Pajak hotel dan restoran adalah pelayanan
yang disediakan dengan pembayaran di hotel dan restoran, termasuk :
9
1. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek.
2. Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau
tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan
kenyamanan.
3. Fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan khusus tamu hotel, bukan
untuk umum.
4. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara pertemuan di hotel.
5. Penjualan makanan dan minuman di tempat yang disetai dengan fasilitas
penyantapan.
Subjek pajak hotel dan restoran menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 1997 adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran
atas pelayanan hotel dan restoran, pemilik hotel dan restoran selaku subjek
pajak berstatus sebagai wajib pajak sekaligus wajib setor atas pungutan pajak
hotel da restoran. Dengan kata lain konsumen berstatus sebagai penanggung
beban pajak, sedangkan pihak perusahaan bertanggung jawab untuk
memungut pajak hotel dan restoran dan menyetorkan ke kas daerah. Hal ini
mengandung konsekuensi bahwa apabila perusahaan tidak memungut pajak
dari konsumen, maka perusahaan yang bersangkutan tetap bertanggung jawab
untuk menyetorkan sejumlah pajak yang tidak dipungut.
Selanjutnya untuk mengetahui pajak hotel dan restoran sesuai dengan
keputusan Walikota Sibolga Nomor 188.342/56/1999 Tahun 1998 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Sibolga Nomor 2 Tahun 1998
tentang Pajak hotel dan restoran dapat diuraikan tata cara pembayaran dan
10
penetapan pajak pengusaha hotel dan restoran sistem Menghitung Pajak
Sendiri (MPS) mengisi dan menyampaikan pemberitahuan pajak daerah
(SPTPD) setiap triwulan sekali.
1. Berdasarkan SPTPD Kepala Dinas Pendapatan Daerah menetapkan pajak
terhutang (SKPD).
2. Penyetoran pajak dilakukan oleh wajib pajak MPS setiap tanggal 7, 14, 21,
28 bulan berjalan di bendahara khusus (BKP) Dinas Pendapatan Daerah
yang ditunjuk.
3. Besarnya setoran dihitung dengan cara mengalihkan jumlah pembayaran
(penjualan) yang dilakukan pada hotel dan restoran dengan tarif pajak
yang ditetapkan 10 %.
4. Setiap berakhirnya masa pajak akan diadakan pemeriksaan oleh petugas
yang ditunjuk guna memeriksa dan meneliti kebenaran atas jumlah
penyetoran dengan jumlah kredit pajak atau pajak yang terhutang.
5. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang
terhutang atau kurang bayar diterbitkan surat ketetapan pajak daerah
kurang bayar (SKPDKB) ditambah sanksi administrasi bunga 2 % dari
pokok pajak sebelum dihitung pajak yang kurang atau terlambat bayar.
6. Apabila jumlah penyetoran pajak sama besarnya dengan jumlah kredit
pajak atau pajak terhutang diterbitkan surat ketetapan pajak daerah nihil
(SKPDN).
7. Apabila jumlah penyetoran pajak lebih diterbitkan surat ketetapan pajak
daerah lebih bayar (SKPDLB).
11
8. Apabila setelah diperiksa ada tambahan pajak, diterbitkan surat ketetapan
pajak daerah tambahan (SKPDT).
9. Pengusaha hotel dan restoran sistem transaksi mengisi dan menyampaikan
surat pemberitahuan pajak daerah (SPTPD) setiap triwulan sekali.
10. Berdasarkan (SPTPD) Kepala Dinas Pendapatan Daerah menetapkan pajak
terhutang (SKPD).
11. Penyetoran pajak dilakukan setiap bulan sekali sebelum tanggal 10 bulan
berjalan.
12. Terlambat pembayaran pajak dari ketentuan waktu yang telah ditetapkan
dikenakan sanksi administrasi bunga 2 %.
13. Pajak yang dipungut disetorkan ke bendahara khusus penerima Dinas
Pendapatan Daerah atau cabang Dinas Pendapatan Daerah dengan
menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD).
B. Sistem
1. Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefenisikan sistem,
yaitu yang menekan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
komponen atau elemennya. Pendekatan yang lebih menekankan pada
prosedurnya mendefenisikan sistem seperti yang diuraikan Aji Supriyanto
(2005: 238), yaitu suatu jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang
saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.
Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponen
penyusun sistem mendefenisikan sistem seperti yang diuraikan oleh Aji
12
Supriyanto (2005: 238) yaitu suatu kumpulan elemen baik abstrak maupun
fisik yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak saling bertentangan, yang
berbeda adalah cara pendekatannya. Defenisi ini akan mempunyai peranan
yang penting sebagai pendekatan dalam mempelajari suatu sistem, yang
merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan.
2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu.
Menurut Aji Supriyanto (2005: 238-239), karakteristik sistem atau sifat-
sifat tertentu seperti elemen-elemen (elements), batasan sistem (boundary),
lingkungan sistem (environments), penghubung (interface), masukan
(input), pengolahan (process), keluaran (output) dan tujuan (goal).
a. komponen – komponen (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.
b. Batasan Sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan sistem (environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari
13
sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan karena
dapat mengganggu kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung (interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber daya mengalir dari satu subsistem kesubsistem lainnya.
e. Masukan (input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.
f. Pengolahan (process)
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
g. Keluaran (output)
Keluaran merupakan hasil dari input.
h. Tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan jika tidak mempunyai tujuan,
maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Berdasarkan uraian di atas karakteristik sistem harus memiliki unsur,
media, dan misi (tujuan), karena sistem adalah gabungan dari berberapa
komponen yang saling berbeda tetapi saling ketergantungan.
14
C. Analisa dan Perancangan Sistem
1. Pengertian Analisa dan Perancangan Sistem
Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi
serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Perancangan sistem atau desain sistem adalah melakukan
perancangan terhadap suatu sistem, misalnya mendesain dari manual
menjadi komputerisasi. Menurut John Burch dan Gari Grundnitski
(2000 : 28), perancangan sistem dapat didefenisikan sebagai berikut :
“system design can be defined as the drawing, planning, sketching or arranging of many saparate elements into aviable, reunifield awhole (Desain sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa dan pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi)”.
Perancangan sistem dapat dibagi kedalam dua bagian, yaitu :
a. Disain sistem secara umum
Disain sistem secara umum disebut juga dengan disain konseptual
(conceptual design) atau disain logika (logical design).
b. Disain sistem terinci
Disain sistem secara terinci disebut juga dengan disain sistem secara
fisik (physical system design) atau disain internal (internal design).
15
2. Langkah-Langkah Perancangan Sistem
Langkah-langkah analisa sistem menurut Jogiyanto (2002: 130)
adalah :
a. Mengidentifikasi Masalah (Identify)
1) Mengidentifikasi penyebab masalah.
2) Mengidentifikasi titik keputusan.
3) Mengidentifikasi personil kunci.
b. Memahami kerja dari sistem yang ada (Understand)
1) Menentukan jenis penelitian.
2) Merencanakan jadwal.
3) Membuat penugasan penelitian.
4) Membuat agenda wawancara.
5) Mengumpulkan hasil penelitian.
c. Menganalisa sistem (Analize)
1) Menganalisa kelemahan sistem.
2) Menganalisa kebutuhan informasi pemakai.
d. Membuat laporan hasil analisa (Report)
1) Pelaporan bahwa analisa telah selesai dilakukan.
2) Meluruskan kesalahan apa yang telah ditemui dan dianalisa.
D. Sistem Informasi
1. Informasi
Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah
16
data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dari
suatu yang nyata. Sistem yang kurang mendapatkan informasi akan
mengalami hambatan dalam perkebangannya dan akhirnya akan berakhir.
Informasi yang baik adalah yang mempunyai kualitas informasi dan
kualitas suatu informasi tergantung pada tiga hal, yaitu :
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan, akurat
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat Waktu
Informasi yang diperoleh tidak boleh terlambat karena informasi yang
telah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi
merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
c. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
2. Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe
Davis (2001 : 10) adalah :
“Sistem informasi adalah suatu sistem suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.
Semua sistem informasi memiliki tiga kegiatan utama, yaitu :
a. Menerima data sebagai masukan (input)
17
b. Melakukan pemrosesan dengan mengerjakan perhitungan,
penggolongan unsur data, pemutakhiran (updating) dan lain-lain.
c. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).
3. System Development Life Cycle (SDLC)
Siklus hidup sistem (system life cycle) disingkat SLC adalah proses
evolusioner dalam menetapkan sistem dan sub sistem informasi berbasis
komputer. SLC yang juga dikenal sebagai pendekatan air terjun (waterfall
approach) terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-
langkah pendekatan sistem, karena proses tersebut mengikuti sebuah pola
yang teratur dan dilakukan secara top-down.
Sedangkan System Development Life Cycle atau yang disingkat
SDLC adalah metoda tradisional yang digunakan untuk membangun,
memelihara dan mengganti suatu sistem informasi. System Development
Life Cycle (SDLC) terdiri dari tujuh fase, diantaranya adalah :
a. Project Indetification and Selection
Fase dimana kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan
diidentifikasi dan analisa.
b. Project Intiation and Planning
Fase dimana suatu proyek sistem informasi yang potensial dilakukan
dan direncanakan terinci dikembangkan untuk pengembangan sistem.
c. Analisys
Suatu fase dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan
alternatif sistem baru diusulkan.
18
d. Logical Design
Suatu fase dimana semua kegiatan fungsional dari sistem yang
diusulkan untuk dikembangkan dan digambarkan secara independent.
e. Phisycal Design
Fase rancangan logis dari sebelumnya diubah dalam bentuk teknis
yang terinci dimana pemrograman dan bentuk sistem dapat dibuat.
f. Implementation
Suatu fase dimana sistem informasi diuji dan digunakan untuk
mendukung suatu organisasi.
g. Maintenance
Dimana sistem informasi secara sistematis diperbaiki dan
dikembangkan.
Komponen dari System Development Life Cycle (SDLC) ini seperti
yang terlihat pada gambar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.1. System Development Life Cycle
19
Project Identification dan Selection
Project initiation dan planning
Analysis
Logical Design
Physical Design
Maintenance
Implementation
Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang
digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama, dan langkah-
langkah didalam tahapan tersebut dalam proses pengembangnnya. Tiap-
tiap pengembangan sistem itu dibagi menjadi beberapa tahapan kerja.
Tiap tahapan ini mempunyai karakteristik tersendiri. Sebagai awal dari
pelaksanaan pengembangan sistem adalah proses kebijaksanaan dan
perencanaan sistem. Dimana kebijaksanaan sistem merupakan landasan
dan dukungan dari menajemen puncak untuk membuat perencanaan
sistem. Sedangkan perencanaan sistem merupakan pedoman untuk
melakukan pengembangan dari sistem tersebut.
4. Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem
Informasi
Perancangan sistem sangat perlu dalam pengolahan data dan
informasi, karena tanpa dirancang terlebih dahulu maka data yang diolah
untuk informasi tidak akan sempurna. Dalam perancangan sistem ini,
banyak peralatan sebagai alat bantu yang digunakan untuk mempermudah
dalam suatu pekerjaan, antara lain :
a. Aliran Sistem Informasi (ASI)
Sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang ada pada
suatu perusahaan. Dari sini dapat diketahui apakah sistem informasi
tersebut masih layak dipakai atau tidak, serta masih manual atau sudah
komputerisasi. Jika sistem informasi tidak layak dipakai maka perlu
adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan
20
sistem informasi yang cepat dan akurat supaya menghasilkan suatu
keputusan yang lebih baik.
Simbol-simbol standar yang akan digunakan dalam pembuatan
ASI dapat dilihat pada tabel 2.1. berikut :
Tabel 2.1. Simbol Aliran Sistem Informasi
SIMBOL KETERANGANDokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi, yang menunjukkan input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer.
Proses Manual. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual atau pekerjaan yang dilakukan tanpa menggunakan komputer. Uraian singkat kegiatan manual dicantumkan di dalam simbol ini.Proses Komputer / Online Computer Process. Simbol ini menggambarkan kegiatan proses dari pegolahan data dengan komputer secara online. Uraian singkat tentang operasi program komputer ditulis di dalam simbol.
Arsip. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan file komputer / non komputer yang disimpan sebagai arsip. Di dalam simbol ini bisa ditulis huruf F atau huruf A.
Penghubung pada halaman yang sama. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan hubungan arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama. Di dalam simbol ini dicantumkan nomor sebagai penghubung.Penghubung pada halaman yang berbeda. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan hubungan arus proses yang terputus dengan sambungannya ada di halaman yang lain, sesuai dengan nomor yang tercantum dalam simbol. Garis Alir. Simbol ini menunjukkan aliran/arah dari proses pengolahan data.
b. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran sistem secara
logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak,
struktur data atau organisasi file. Keuntungan dari DFD, memudahkan
pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti
sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.
21
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terlihat pada tabel
berikut 2.2. ini :
Tabel 2.2. Simbol Data Flow Diagram
SIMBOL KETERANGANKesatuan Luar / External Entity. Merupakan sumber/tujuan data atau suatu bagian/orang yang berada diluar sistem tapi berhubungan dengan sistem tersebut, baik itu memasukkan data maupun mengambil data dari sistem.
Proses. Simbol ini digunakan untuk melakukan proses pengolahan data di dalam DFD, yang menunjukkan suatu kegiatan yang mengubah aliran data masuk (input) menjadi aliran data keluar (output).Penyimpanan Data / Data Store. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan dokumen-dokumen/file-file yang dibutuhkan dalam suatu sistem informasi.Aliran Data. Menunjukkan arus dalam proses, dimana simbol aliran data ini mempunyai nama tersendiri.
Dalam DFD ini nantinya akan diperlihatkan aliran sistem mulai
dari input, proses hingga laporan yang dihasilkan, dan bisa digunakan
untuk menggambarkan sistem informasi yang logikal, yang akan
menggambarkan bagaimana hubungan suatu sistem informasi dengan
file-file yang akan diakses oleh komputer.
c. Entity Relationship Diagram (ERD)
Model Entity-Relationship berisi komponen-komponen dari suatu
himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi
dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta yang
ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang
ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan
hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to
many, one to many, atau one to one. Lebih jelasnya akan digambarkan
22
secara sistematis dengan menggunakan Diagram Entity-Relationship
(Diagram E-R / ERD).
Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship
Diagram dijelaskan pada tabel 2.3. berikut ini :
Tabel 2.3. Simbol Entity Relationship Diagram (Diagram E-R)
SIMBOL KETERANGANEntity. Simbol yang menyatakan himpunan entitas ini bisa berupa : suatu elemen lingkungan, sumber daya, atau transaksi, yang begitu pentingnya bagi perusahaan sehingga didokumentasikan dengan data.Attribute. Simbol terminal ini untuk menunjukkan nama-nama atribut yang ada pada entiti. Primary Key Attribute. Simbol atribut yang digarisbawahi, berfungsi sebagai key (kunci) di antara nama-nama atribut yang ada pada suatu entiti.Relationship. Simbol ini menyatakan relasi ini digunakan untuk menunjukkan hubungan yang ada antara entiti yang satu dengan entiti yang lainnya.Link. Simbol berupa garis ini digunakan sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.
Hubungan/relasi antar atribut yang terdapat pada sistem
konseptual secara bebas yang terdiri dari entiti-entiti, dan setiap entiti
terdiri dari atribut yang ada, yaitu :
1) Unary, adalah satu entiti berelasi hanya dengan satu entiti saja.
2) Binary, adalah satu entiti berhubungan dengan entiti yang lain.
3) Ternary, adalah satu entiti berhubungan dengan beberapa entiti
yang lainnya.
Dalam merancang suatu program, juga ada peralatan yang
digunakan hingga program yang dibuat akan lebih sempurna. Adapun
peralatan yang digunakan untuk merancang suatu program adalah :
23
1. Struktur Program
Menggambarkan menu utama program yang akan dirancang
atau dibuat, juga untuk menampilkan apa yang dikerjakan pada
sebuah sistem atau membuat bagian bentuk spesifikasi dari modul-
modul program yang dikerjakan pada sebuah sistem.
Simbol-simbol standar yang digunakan dalam struktur
program terlihat pada tabel 2.4. di bawah ini :
Tabel 2.4. Simbol Struktur Program
SIMBOL KETERANGAN Simbol Sumber / Tujuan Data.
Simbol Proses Terdefenisi, digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rincinya ditunjukkan di tempat lama.
2. Flowchart
Merupakan alat bantu yang digunakan untuk menerangkan
logika program, berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci
langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat
dengan simbol-simbol standar sebagai berikut :
Tabel 2.5. Simbol-Simbol Flowchart
SIMBOL KETERANGANTerminal Point Symbol. digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.
Preparation Symbol. Simbol Persiapan digunakan untuk memberi nilai awal Suatu besaran atau variabel ( harga awal ).
Process Symbol. Simbol Proses atau Pengolahan digunakan untuk mewakili suatu proses, seperti pengolahan aritmatika atau pemindahan data.
24
Predefined Process Symbol. Simbol Proses Terdefenisi digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain atau untuk proses yang detilnya dijelaskan terpisah, misalnya berbentuk subroutine.Decision Symbol. Simbol Keputusan digunakan untuk mewakili operasi perbandingan logika atau suatu penyeleksian kondisi di dalam program.
Input/Output Symbol. Simbol Input/Output digunakan untuk menyatakan dan mewakili data masukan atau keluaran.
Connector Symbol. Simbol Penghubung digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang terputus di halaman yang masih sama.Off-page Connector. Simbol Penghubung Halaman lain digunakan untuk menunjukkan hubungan arus proses yang terputus dengan sambungannya ada di halaman yang lain.Flow Lines Symbol. Simbol Garis Alir digunakan untuk menunjukkan aliran atau arus dari proses.
E. Pengolahan Data
1. Pengertian Data
Data berasal dari kata datum yang berarti fakta digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan. Dalam bidang komputer data lebih
dikenal sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
(event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu dan kesatuan nyata
adalah suatu objek nyata seperti tempat benda dan orang yang betul-betul
ada dan terjadi.
Kegunaan data adalah sebagai dasar penyusunan kebijakan dan
keputusan oleh organisasi. Data yang relevan disusun menurut suatu
sistem tertentu (terstruktur) akan membentuk suatu fakta, dan sejumlah
fakta tertentu yang tersusun secara sistematis akan menciptakan suatu teori
yang mudah untuk dipahami. Dengan kata lain data merupakan suatu
elemen terkecil dari sesuatu dalam bidang pengetahun tertentu.
25
2. Pengertian Pengolahan Data
Pengolahan Data dengan menggunakan komputer dikenal dengan
nama Pengolahan Data Elektronik (PDE) yaitu manipulasi data dalam
bentuk yang lebih berarti berupa suatu informasi dengan menggunakan
suatu alat elektronik yaitu komputer. Data mentah belum dapat dikatakan
suatu informasi sehingga perlu diolah lebih lanjut. Jadi pengolahan data
adalah suatu proses atau manipulasi data yang menerima data sebagai
masukan (input). Proses tersebut dalam bentuk informasi (output).
Adapun definisi Pengolahan Data menurut Jogiynto, (2005), yaitu :
“Pengolahan data adalah manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih
berguna dan berarti berupa suatu informasi”.
F. Pengantar Basis Data
1. Pengertian Basis Data
Basis data menurut Hengky W. Pramana (2002 : 3) adalah sebuah
kumpulan dari sekelompok informasi yang diorganisasikan dengan
beberapa cara logik dan saling berhubungan. Menurut Aryanto (2001 : 19)
menerangkan database merupakan keterangan mengenai kumpulan
sejumlah tabel, prosedur tersimpan (stored procedure) dan hubungan
relasi antar tabel yang saling berhubungan dalam membentuk suatu
program aplikasi.
a. Tingkatan Susunan Organisasi Data
Sebelum membentuk suatu database, data mempunyai tingkatan
mulai dari karakter-karakter (characters), item data (data item atau
26
field), record, file kemudian database. Menurut Aji Supriyanto (2005:
190), tingkatan susunan organisasi data adalah:
1) Karakter
Merupakan bagian data terkecil, dapat berupa karakter numerik,
huruf atau karakter khusus yang membentuk item data.
2) Field
Adalah suatu atribut dari record yang menunjukkan item dari data.
3) Record
Merupakan kumpulan dari field yang menggambarkan suatu unit
data tertentu atau sekumpulan data item yang berhubungan secara
logika dari suatu objek.
4) File
Merupakan kumpulan dari record yang menggambarkan suatu
kesatuan yang sejenis.
5) Database
Merupakan kumpulan dari file yang membentuk satu kesatuan
tertentu atau suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara
bersama-sama pada suatu media, tanpa adanya suatu kerangkapan
data sehingga mudah untuk digunakan kembali.
Dari defenisi di atas maka tingkatan susunan organisasi data
menurut penulis terdiri dari type data (yang berupa karakter dan
numerik), field, record, file dan database.
27
b. Komponen-komponen Sistem Basis Data
Menurut Hariyanto (2004 : 56), sistem basis data merupakan
sistem penyusunan data yang saling terpadu, yang mempunyai
komponen-komponen sebagai berikut :
1) Database (basis data) adalah kumpulan file-file yang saling
berhubungan atau berelasi untuk menghasilkan suatu informasi.
2) Software (perangkat lunak) adalah perangkat lunak yang
digunakan dalam suatu sistem basis data. Misalnya: SQL,
Microsoft Access.
3) Hardware (perangkat keras), merupakan perangkat keras
yang digunakan dalam sistem basis data yaitu unit pusat pengolah
(Central Processing Unit atau CPU), unit penyimpanan (Storage
Unit), keyboard, monitor, printer dan lain-lain.
4) Brainware (manusia), merupakan elemen penting pada
sistem basis data yang terdiri dari sistem enginer, administrator
basis data, programmer dan pemakai akhir.
2. Model Data
Model data adalah pemetaan yang menunjukkan hubungan logikal
antara elemen data atau suatu cara untuk menjelaskan bagaimana pemakai
dapat melihat data secara logika. Menurut Hariyanto (2004 : 56), model
data yang berbasis record terdiri dari :
a. Model Data Hirarki
28
Adalah sekumpulan record yang dihubungkan satu sama lain melalu
link (pointer) dan membentuk struktur hirarki atau struktur pohon.
b. Model Data Network
Merupakan sekumpulan record yang dihubungkan satu sama lain
melalui link (berupa pointer), masing-masing hanya berisi sebuah nilai
data yang disebut juga struktur plex.
c. Model Data Relational
Model data relational, digambarkan dalam bentuk tabel dua dimensi
untuk memberikan gambaran sebuah berkas data. Kolom menunjukkan
antara field dari suatu record, baris menunjukkan hubungan antara
record dala suatu berkas data.
Dari defenisi di atas model data adalah uraian dari sebuah disain data
yang memuat adanya relasi konsep dengan logika dari data tersebut.
G. Tinjauan Pemograman berorientasi objek
Munculnya generasi pemograman berorientasi objek yang khusus
digunakan untuk membuat aplikasi windows yang berbasis grafis atau
Graphical User Interface (GUI). Pemograman berorientasi objek ini
merupakan event driven programming (pemrograman terkendali kejadian)
yaitu Microsoft Visual Foxpro 8.0 yang artinya program menunggu sampainya
ada respon dari user berupa event /kejadian tertentu (tombol, klik, menu
pilihan dan lain-lain). Hal ini menandakan ketika event terdeteksi, kode yang
berhubungan dengan event akan dijalankan.
29
Pemograman berorientasi objek ini untuk pertama kali adalah Microsoft
Visual Foxpro 6.0 diperkenalkan pada tahun 1991 yaitu program Visual
Foxpro yang dijalankan dengan sistem operasi berbasis Disk Operating
System (DOS) dan Windows. Kemudian dikembangkan terus menerus hingga
sekarang telah mencapai Microsoft Visual Foxpro 8.0 yang dirilis tahun 2005.
Salah satu pemrograman berorientasi objek yang dimaksud adalah Microsoft
Visual Foxpro 8.0 yaitu sebuah bahasa pemrograman yang mempunyai
fleksibelitas yang sangat baik untuk berhubungan dengan aplikasi lain dengan
menggunakan OLE (Object Linking Embedding).
1. Komponen interface Pemograman berorientasi objek dalam Microsoft
Visual Foxpro 8.0
a) Project
Project adalah sekumpulan modul. Jadi project adalah program
aplikasi tersendiri. Project disimpan file yang berinteraksi .pjx. File ini
menyimpan seluruh komponen database, table, query, report kode
program, termasuk pilihan project, Data Environment, file EXE dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan proyek.
b) Form
Form adalah suatu obyek yang dipakai sebagai tempat bekerja
program aplikasi. Form berbentuk jendela dan dapat dibayangkan
sebagai kertas atau meja kerja yang dapat dilukisi atau diletakkan ke
dalamnya obyek-obyek lain.
c) Toolbar
30
Toolbar adalah kotak alat yang berisi icon-icon untuk memasukkan
obyek-obyek tertentu ke dalam jendela form.
31
d) Properties
Properties digunakan untuk menentukan pengaturan suatu obyek.
Suatu obyek biasanya mempunyai beberapa properties yang dapat
diatur dalam jendela properties.
e) Kode Program
Kode program adalah serangkaian tulisan perintah yang akan
dilaksanakan jika suatu obyek dijalankan. Kode program ini akan
mengontrol dan menentukan jalannya suatu obyek.
Komponen-komponen dari Pemograman berorientasi objek
contohnya Microsoft visual foxpro 8.0 dapat dilihat pada gambar 2.2.
berikut :
Gambar 2.2. Loading awal Pemograman berorientasi objek contohnya
Microsoft Visual Foxpro 8.0
32
Gmbar 2.3. Contoh Komponen-komponen Microsoft visual foxpro 8.0
2. Komponen control toolbox yang terdapat dalam Pemograman berorientasi
objek yaitu Microsoft Visual Foxpro 8.0
Komponen-komponen dari control toolbox yang terdapat pada
Microsoft Visual Foxpro 8.0 dapat dilihat pada tabel 2.6. ini :
Tabel 2.6. Komponen control toolbox Microsoft objek
No Gambar Nama Kontrol Keterangan1. Select Objects Untuk memilih objek/kontrol yang
digunakan2. View Classes Untuk menampilkan kontrol lainnya, jika
diklik maka muncul pilihan menu : Add, menambahkan kontrol baru Standard, menampilkan kontrol
standar ActiveX Controls, menampilkan
33
Menu ToolbarMain Menu UtamaTitle Bar
Project Manager
Form Control Toolbox
Properties Window
Command Window
Form Designer
Report Control Toolbar
kontrol activeX 3. Label Kontrol Label
4. Text Box Kotak Text untuk menampung masukan (input) program
5. Edit Box Untuk menampilkan field Memo
6. Command Button Tombol Perintah
7. Command Group Kumpulan Tombol Perintah dalam satu kendali
8. Option Group Kumpulan Kontrol /Objek yang menentukan alternatif pilihan
9. Check Box Kotak pilihan
10. Combo Box Kotak pilihan layar bergulung
11. List Box Menampilkan kotak /Daftar pilihan
12. Spinner Kontrol / Object yang berfungsi untuk menaikkan /menurunkan nilai /Value Object secara otomatis
13. Grid Kontrol yang berfungsi untuk menampilkan isi record suatu table
14. Image Untuk menampilkan gambar
15. Timer Pengatur pemrosesan suatu kegiatan berdasarkan waktu tertentu
16. Page Frame Kontrol yang berfungsi membuat halaman dalam suatu form
17. AxtiveX Control Kontrol ActiveX
18. ActiveX Bound Control Kontrol ActiveX dengan batasan tertentu
19. Line Kontrol untuk membuat garis
20. Shape Kontrol untuk membuat objek kotak, lonjong, lingkaran dan lainnya
21. Container Kontrol untuk menampung beberapa objek /kontrol di dalamnya
22. Separator Batas pemisah antar kontrol
23. Hyperlink Untuk membuat hyperlink
24. Builder Lock Untuk menampilkan /mengembalikan object secara otomatis
25. Button Lock Mengembalikan kontrol yang telah terkunci untuk penambahan beragam kontrol (Adding Multiple Control)
34
3. Keistimewaan Pemograman berorientasi objek dalam
Microsoft Visual Foxpro 8.0
Beberapa keistimewaan dari pemrograman berorientasi objek dangan
Microsoft Visual Foxpro 8.0 tersebut dibandingkan dengan Microsoft
Visual Foxpro 6.0 adalah:
a. Dapat menyajikan data dalam bentuk tiga dimensi.
b. Sudah mendukung file animasi (animation).
c. Mempunyai tingkat fleksibilitas Object Link Embedded (OLE) yang
makin besar.
d. Menyediakan komponen document view window, class browser, object
browser, task pane, dan toolbox pada komponen toolbars standard.
H. Perancangan Database dan Table
a. Merancang Project
1) Klik Menu File, Pilih New, sehingga Muncul tampilan Window
New seperti berikut :
Gambar 2.4. Window New Project
35
2) Pilih Option Project, dan Klik New File, untuk merancang dan
menyimpan Project yang dirancang, seperti yang terlihat pada
gambar berikut ini :
Gambar 2.5. Window Create Project
3) Ketik Nama Projectnya, Misalnya PrjPajak dan Klik Save, maka
akan tampil Window Project Manager seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.6. Window Project Manager
36
b. Merancang Database
1) Klik Tab Data, Pilih Database, dan Klik New sehingga muncul
tampilan Window New Database seperti berikut ini :
Gambar 2.7. Window New Database
2) Klik New Database, sehingga muncul Window Create, dan ketikkan
nama Databasenya, seperti DbPajak, dan klik Save, seperti gambar
berikut ini :
Gambar 2.8. Window Create Database
37
c. Merancang Table
1) Klik tanda plus (+) pada Database DbPajak, pilih Tables, dan Klik
New sehingga muncul tampilan Window New Table berikut ini :
Gambar 2.9. Window New Table
2) Klik New Table, sehingga muncul Window Create, dan ketikkan
nama Tablenya, seperti WjbPajak, dan Klik Save, seperti gambar
berikut ini :
Gambar 2.10. Window Create Table
38
3) Rancang Struktur Table TbPajak.Dbf dan jika sudah selesai
Klik OK, seperti berikut ini :
Gambar 2.11. Window Table Designer TbPajak.DBF
39