bab ii tinjauan pustaka a. review penelitian...

26
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu Ratnasari (2006), dalam penelitiannya tentang “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Koperasi Surya Sekawan Asy Syfa’ RSI Aisyiyah”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang berjalan masih sederhana dan masih ada beberapa kelemahan. Hal ini ditunjukkan dengan dokumen yang digunakan pada aktivitas penjualan adalah nota penjualan, fungsi yang terkait masih terbatas, serta pada pencatatan penjualan kredit belum terdapat catatan mengenai piutang anggota. Menurut Nurhayati (2007), dalam penelitiannya tentang “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada Koperasi Karyawan Melati UMM”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan yang ada di Kopkar “Melati” UMM sudah berjalan dengan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan dokumen yang digunakan pada aktivitas penjualan adalah nota penjualan dan laporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang ditandatangani oleh pembeli, sudah ada pemisahan fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem penjualan, pembagian tugas dan wewenang juga sudah cukup baik, koperasi juga sudah menerapkan praktek yang sehat dan koperasi memiliki karyawan tetap yang cukup berkompeten. Sedangkan Agustin (2012), dalam penelitiannya tentang “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada UKM Sari Apel Brosem

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Terdahulu

Ratnasari (2006), dalam penelitiannya tentang “Penerapan Sistem Informasi

Akuntansi pada Koperasi Surya Sekawan Asy Syfa’ RSI Aisyiyah”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa sistem yang berjalan masih sederhana dan masih

ada beberapa kelemahan. Hal ini ditunjukkan dengan dokumen yang digunakan

pada aktivitas penjualan adalah nota penjualan, fungsi yang terkait masih terbatas,

serta pada pencatatan penjualan kredit belum terdapat catatan mengenai piutang

anggota.

Menurut Nurhayati (2007), dalam penelitiannya tentang “Penerapan Sistem

Informasi Akuntansi Penjualan pada Koperasi Karyawan Melati UMM”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan yang ada di

Kopkar “Melati” UMM sudah berjalan dengan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan

dokumen yang digunakan pada aktivitas penjualan adalah nota penjualan dan

laporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang ditandatangani oleh

pembeli, sudah ada pemisahan fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem

penjualan, pembagian tugas dan wewenang juga sudah cukup baik, koperasi juga

sudah menerapkan praktek yang sehat dan koperasi memiliki karyawan tetap yang

cukup berkompeten.

Sedangkan Agustin (2012), dalam penelitiannya tentang “Analisis

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada UKM Sari Apel Brosem

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

6

kota Batu”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input sistem informasi akuntansi

penjualan berupa dokumen-dokumen dan catatan akuntansi masih kurang

lengkap. Pada proses sistem akuntansi penjualan juga masih terbatas dan terjadi

perangkapan tugas yang dilakukan oleh bagian penjualan. Selain itu, hasil analisis

terhadap output sistem akuntansi penjualan adalah laporan penjualan dan laporan

bahan baku dan penunjang masih sangat sederhana.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan saat

ini adalah penelitian saat ini dilakukan pada CV. Royal Jaya, Malang. Sedangkan

persamaan dari penelitian ini adalah bertujuan untuk menganalisis keefektifan

sistem informasi akuntansi fungsi penjualan.

B. Kajian Pustaka

1. Pengertian Sistem

Sistem menurut Romney dan Steinbart (2004:2) adalah rangkaian dari

dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang

berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Hall (2001:5) sistem

merupakan sekelompok atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

(interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan

yang sama (common purpose). Pada dasarnya sistem adalah sekelompok unsur

yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama

untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu

yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi (Mulyadi, 2001:02).

Bodnar dan Hopwood (2001:1) menyatakan bahwa sistem adalah

kumpulan sumberdaya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

7

Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak

dapat berdiri lepas sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem

saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga

tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai (Jogiyanto, 2005:02).

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan sistem adalah sekumpulan elemen yang saling

berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk

mencapai suatu tujuan.

2. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk

mengambil keputusan yang tepat. Pemakai informasi akuntansi dapat dibagi

menjadi dua kelompok besar yaitu pihak internal dan pihak eksternal (Bodnar

dan Hopwood, 2001: 1).

Sedangkan Menurut Jogiyanto (2005: 692), Informasi dapat didefinisikan

sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Pengertian lain dari informasi menurut Raymond Mc.leod dalam

(www.sarjanaku.com), informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk

yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan

keputusan saat ini atau mendatang.

Romney dan Steinbart (2004:11), informasi adalah data yang telah diatur

dan diproses untuk memberikan arti. Setelah data dikumpulkan selanjutnya

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

8

tugas dari sistem informasi akuntansi untuk merubah berbagai fakta tersebut

agar dapat digunakan untuk membuat keputusan.

3. Pengertian Akuntansi

Akuntansi menurut Syam (2009:3), adalah suatu kegiatan jasa yang

fungsinya memberikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan

dari suatu kesatuan usaha ekonomi yang berguna dalam pengambilan

keputusan-keputusan yang bersifat ekonomi.

American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) dalam (Syam,

2009:2), akuntansi diartikan sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan

pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan

kejadian-kejadian umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan

hasil-hasilnya.

Accounting Principle Board Statement No. 4 dalam (Syam, 2009:2)

mendefinisikan akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang fungsinya

memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai

suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan

keputusan ekonomi, yang diggunakan dalam memilih diantara alternatif.

Akuntansi sebagai bahan dari informasi merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari suatu gugusan tugas manajemen dalam mencapai

tujuannya.Akuntansi merupakan alat pembantu untuk memperlancar tugas-

tugas manajemen (facilitating function)terutama dalam fungsi perencanaan dan

pengawasan (Syam, 2009:5).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

9

4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi menurut Widjajanto (2001:4), adalah susunan

berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya

serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan

secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi

informasi yang dibutuhkan manajemen.

Menurut Hall (2001:7) menyatakan bahwa suatu sistem informasi adalah

sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi

informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.

Bodnar dan Hopwood (2001:1), mendefinisikan sistem informasi

akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusiadan peralatan, yang

dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi

kemudian dikomunikasikan kepada berbagai pihak pengambil keputusan.

Sedangkan Mulyadi (2001:3) menyatakan bahwa sistem informasi

akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh

manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Unsur pokok suatu

sistem akuntansi adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar

dan buku pembantu, serta laporan.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi adalah serangkaian

sumberdaya yang dapat merubah data akuntansi yang diproses melalui proses

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

10

akuntansi kemudian akan menghasilkan suatu informasi yang digunakan

sebagai alat pengambilan keputusan.

5. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001:19), tujuan umum dari pengembangan sistem

informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

a) Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan usaha baru

Kebutuhan pengembangan sistem informasi akuntansi terjadi jika

perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru

yang berbeda dengan usaha yang selama ini dijalankan.Perusahaan

manufaktur baru biasanya memerlukan pengembangan sistem informasi

akuntansi yang lengkap.

b) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada

Ada kalanya sistem informasi akuntansi yang berlaku tidak memenuhi

kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepaan penyajian maupun

struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini kemungkinan

disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga menuntut

sistem informasi akuntansi untuk dapat menghasilkan laporan dengan mutu

informasi yang lebih baik dan tepat penyajiannya, dengan struktur informasi

yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manajemen.

c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan internal

Pengembangan sistem informasi akuntansi seringkali ditunjukkan

untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan organisasi sehingga

pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

11

dilaksanakan dengan baik. Selain itu dapat pula ditujukan untuk

memperbaiki pengecekan internal agar informasi yang dihasilkan oleh

sistem tersebut dapat dipercaya.

d) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi

Pengembangan sistem informasi akuntansi seringkali ditujukan untuk

menghemat biaya karena informasi merupakan barang ekonomi. Untuk

memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi yang lain.oleh

karena itu, dalam menghasilkan informasi perlu dipertimbangkan besarnya

manfaat yang diperoleh dengan pengorbanan yang dilakukan. Sistem yang

sudah ada perlu dirancang kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber

daya bagi penyediaan informasi tersebut.

6. Elemen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2004:3), terdapat lima elemen yang

merupakan unsur penting dalam sistem informasi akuntansi, yaitu:

a) Orang-orang

Mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

b) Prosedur-prosedur

Baik manual maupun yang terotomasi, yang dilibatkan dalam

mengumpulkan, memproses, menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas

organisasi.

c) Data

Berkaitan dengan proses-proses bisnis organisasi.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

12

d) Software

Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data organisasi.

e) Insfrastruktur Teknologi Informasi

Peralatan yang digunakan termasuk komputer, peralatan pendukung

(peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen diatas secara bersama-sama memungkinkan suatu

sistem informasi akuntansi untuk memenuhi tiga fungsi penting dalam

organisasi, yaitu:

1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh

aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai

aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak luar

yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal yang telah terjadi.

2) Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen

untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan.

3) Menyediakan pengendalian yang memadai untuk asset-aset organisasi,

termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia

saat dibutuhkan.

7. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2004:12), informasi akuntansi yang

berguna mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

13

a) Relevan

Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian, memperbaiki

kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi,

mengkonfirmasikan atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya.

b) Andal

Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara

akurat mewakili kejadian atau aktivitas di organisasi.

c) Lengkap

Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari

kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang

diukurnya.

d) Tepat Waktu

Informasi dapat dikatakan tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat

untuk memungkinkan pengambil keputusan menggunakannya dalam

membuat suatu keputusan.

e) Dapat Dipahami

Sebuah informasi dapat dipahami jika informasi tersebut disajikan dalam

bentuk yang dapat dipakai dan disajikan dengan jelas.

f) Dapat Diverifikasi

Suatu informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang

baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan

informasi yang sama.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

14

Dengan demikian, pada prinsipnya sistem informasi akuntansi

mempunyai peranan penting dalam proses pengambilan keputusan. Sistem

informasi akuntansi yang baik harus memiliki prinsip-prinsip kesesuaian

desain suatu organisasi.

8. Penjualan Tunai

Penjualan tunai dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan

pembeli melakukan pembelian harga barang terlebih dahulu, sebelum barang

diserahkan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, selanjutnya

barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai

kemudian dicatat oleh perusahaan (Mulyadi, 2001:457).

Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai

adalah:

a) Fungsi Penjualan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur

penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk

kepentingan pembayaran harga barang kepada fungsi kas.

b) Fungsi Kas

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.

c) Fungsi Gudang

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang sudah dipesan oleh

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

15

pembeli, serta menyerahkan barang tersebut kepada bagian fungsi

pengiriman.

d) Fungsi Pengiriman

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang

yang sudah dibayar kepada pembeli.

e) Fungsi Akuntansi

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas

dan pembuat laporan penjualan.

Pada sistem penerimaan kas dari penjualan tunai juga menggunakan

beberapa dokumen-dokumen, yaitu:

a) Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Faktur

penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar

pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber

untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.

b) Pita Register Kas (Cash Register Tape)

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan

mesin register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan bukti

penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen

pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

16

c) Credit Card Sales Slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan

kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu

kredit. Dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk

menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit, untuk

transaksi penjualan yang telah dilakukan oleh pemegang kartu kredit.

d) Bill of Lading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan

penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum, digunakan oleh

fungsi penerimaan dan penjualan yang penyerahan barangnya dilakukan

oleh perusahaan angkutan umum.

e) Faktur Penjualan COD (Cash on Delivery)

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. COD Sales

adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan

angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan

kas dari hasil penjualan. COD Sales merupakan sarana untuk perluas daerah

pemasaran dan untuk memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli

dan jaminan penerimaan kas bagi perusahaan penjual.

f) Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke

bank, dibuat sebanyak tiga lembar dan diserahkan fungsi kas kepada bank

bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Dua

lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

17

dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor ke bank

diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi dan dipakai oleh fungsi

akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan

kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.

g) Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga

pokok produk yang dijual selama satu periode selain itu juga digunakan oleh

fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bagi pembuatan bukti

memorial untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari

penjualan tunai adalah:

a) Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan

meringkas data penjualan.

b) Jurnal Penerimaan Kas

Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari

berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai.

c) Jurnal Umum

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang

dijual.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

18

d) Kartu Persediaan

Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu ini diselenggarakan di

fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang

disimpan di gudang.

e) Kartu Gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya

berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang, diselenggarakan

oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang

disimpan dalam gudang. Dalam transaksi penjualan tunai, kartu gudang

digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

Bagan alir penjualan secara tunai yang menggambarkan aliran dan

dokumen penjualan secara tunai dapat dilihat pada gambar 2.1

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

19

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai

Mulai

Menerima

Order Dari

Pembeli

Mengisi

Faktur

Penjualan

Tunai

3

2

FPT 1

1

2

N

1

FPT 1

Menerima

Uang Dari

Pembeli

Mengopera

sikan

register kas

PRK

FPT 1

3

Mengisi

Bukti Setor

Bank

3

2

Bukti Setor

Bank 1

Diserahkan

Ke Bank

Bersama

Uang

U 5

N

FPT 2

2

Kartu

Gudang

Menyerah

kan

Barang

FPT 2

Bersama

Barang

U

4

4

PRK FPT

1 FPT

2

Membandin

gkan FPT lbr

1 & lbr 2

Menyerahkan

Barang kpd

Pembeli

2

FPT 1

PRK

5 Untuk

Pembeli

Bersama Barang

sebagai Slip

Pembungkus

U

Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai

Bagian Penjualan Bagian Kasa Bagian Gudang Bagian Pengiriman

3

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

20

Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai (Lanjutan)

Bagian Jurnal Bagian Kartu Persediaan

Keterangan:

FPT : Faktur Penjualan Tunai

PRK : Pita Register Kas

RHPP : Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

T : Disimpan Berdasarkan Tanggal

N : Disimpan Berdasarkan Nomor

(Sumber: Mulyadi, Sistem Akuntansi, 2001)

Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai (Lanjutan)

PRK FPT

1

6

Jurnal

Penjualan

7

6

Bukti Setor

Jurnal

Penerimaan

Kas

T

RHPP Bukti

Memorial

Jurnal

Umum

N

8

Selesai

7

PRK FPT

1

Kartu

Persediaan

Membuat

Rekapitulasi HPP

RHPP

Membuat Bukti

Memorial

RHPP Bukti

Memorial

Secara

Periodik

U

8

N

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

21

9. Penjualan Kredit

Kegiatan penjualan kredit terdiri dari transaksi penjualan barang atau

jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika

order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau

penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang

kepada pelanggannya. Penjualan kredit ditangani oleh perusahaan melalui

sistem penjualan kredit, perusahaan dapat melakukan penjualan kredit dengan

kartu kredit yang dikeluarkan oleh perusahaan (Mulyadi, 2001:204).

Dalam penjualan secara kredit melibatkan beberapa fungsi yang terkait,

yaitu:

a) Fungsi Kredit

Dalam transaksi penjualan kredit dengan kartu kredit, fungsi ini

bertanggung jawab atas pemberian kartu kredit kepada pelanggan yang

terpilih. Fungsi kredit melakukan pengumpulan informasi tentang

kemampuan keuangan calon anggota dengan meminta fotocopy rekening

koran bank, keterangan gaji atau pendapatan calon anggota dari perusahaan

tempat ia bekerja atau dari sumber-sumber lain.

b) Fungsi Penjualan

Dalam transaksi penjualan kredit dengan kartu kredit, fungsi

penjualan bertanggung jawab melayani kebutuhan barang pelanggan.Fungsi

ini bertugas mengisi faktur penjualan kartu kredit untuk memungkinkan

fungsi gudang dan fungsi pengiriman melaksanakan penyerahan barang

kepada pelanggan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

22

c) Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab menyediakan barang yang diperlukan

oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur

penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan.

d) Fungsi Pengiriman

Fungsi pengiriman bertanggung jawab untk menyerahkan barang

sesuai dengan kuantitas, mutu, dan spesifikasinya sesuai dengan yang

tercantum dalam tembusan faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari

fungsi penjualan.

e) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi bertambahnya

piutang kepada pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan faktur

penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan. Selain itu,

fungsi akuntansi juga bertaggung jawab atas pencatatan transaksi penjualan

di dalam jurnak penjualan.

f) Fungsi Penagihan

Fungi penagihan bertanggung jawab untuk membuat surat tagihan

secara periodik kepada pemegang kartu kredit.

Dokumen yang digunakan untuk melaksanakan sistem penjualan kredit

dengan menggunakan kartu kredit perusahaan adalah:

a) Faktur Penjualan

Dokumen ini digunakan untuk merekam transaksi penjualan dengan

menggunakan kartu kredit. Lembar ke-1 dan ke-2 digunakan sebagai dasar

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

23

pembuatan surat tagihan yang secara periodik dibuat oleh fungsi penagihan

dan kemudian dikirim kaepada pelanggan. Oleh karena itu, fungsi

pengiriman harus mendapatkan tanda tangan diatas faktur penjualan kartu

kredit lembar ke-1 dan ke-2 pada saat fungsi tersebut menyerahkan barang

kepada pelanggan. Lembar ke-3 berfungsi sebagai perintah kepada gudang

untuk menyiapkan barang yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan lembar ke-4

berfungsi sebagai perintah pengiriman barang kepada fungsi pengiriman.

Lembar ke-2 dokuman ini tetap disimpan di dalam arsip fungsi akuntansi,

dan lembar ke-1 dilampirkan pada surat tagihan yang dikirim secara

periodik kepada pelanggan.

b) Surat Tagihan

Di dalam surat tagihan dibagi menjadi dua bagian. Bagian atas

merupakan dokumen yang harus disobek dan dikembalikan bersama cek

oleh pelanggan ke perusahaan, sedangkan bagian bawah berisi rincian

transaksi pembelian yang dilakukan pelanggan dalam periode tertentu.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit dengan

menggunakan kartu kredit adalah:

a) Jurnal Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan,

baik secara tunai maupun kredit. Jika perusahaan menjual beberapa macam

jenis produk dan menajemen memerlukan informasi penjualan menurut

jenis produk, dalam jurnal penjualan dapat disediakan kolom-kolom untuk

mencatat penjualan menurut jenis produk tersebut.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

24

b) Kartu Piutang

Kartu piutang marupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi

piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya. Dalam metode pencatatan

piutang tertentu, buku pembantu piutang ini tidak diselenggarakan dan

digantikan fungsinya dengan arsip faktur menurut abjad.

c) Kartu Gudang

Catatan ini sebenarnya bukan termasuk dalam golongan catatan

akuntansi. Catatan ini diselanggarakan oleh fungsi gudang dan hanya berisi

data kuantitas barang yang disimpan digudang beserta mutasinya.

Bagan alir penjualan secara kredit yang menggambarkan aliran dan

dokumen penjualan secara kredit dapat dilihat pada gambar 2.2

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

25

Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit

Bagian Order Penjualan Bagian Gudang Bagian Pengiriman Bagian Piutang Bagian Penagihan

Mulai

Membuat

FPKK

Menerima

Order dari

Pelanggan

5 4

3 2

FPK 1

1 2 N

Gambar 2.2. Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit

2

4

FPK 3

Menyiapkan

Barang

4

FPK 3

Kartu

Gudang

A

N

3

Bersama

Penyerahan

Barang

U

Bersama

Penyerahan

Barang

U

1 3

2

FPK 1 FPK 4

Membanding

kan

4

2

FPK 1

4

Ke

Pelanggan

Bersama

Penyerahan

Barang

U

2

FPK 1

4

Kartu

Piutang

A

5 6

5

FPK 1

A

Membuat

Surat

Tagihan

FPK 1

Surat

Tagihan

Secara

Periodik

U

Ke

Pelanggan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

26

Bagan Alir Sistem Penjualam Kredit (Lanjutan)

Bagian Jurnal

Selesai

N

Jurnal

Penjualan

6

FPK 2

Keterangan:

FPK : Faktur Penjualan Kredit

T : Disimpan Berdasarkan Tanggal

A : Disimpan Berdasarkan Alphabet

N : Disimpan Berdasarkan Nomor

(Sumber: Mulyadi, Sistem Akuntansi, 2001)

Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit (Lanjutan)

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

27

10. Prosedur Penjualan

Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan

dengan maksud agar penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik. Bagian

yang terlibat dalam prosedur penjualan antara lain adalah bagian pesanan

penjualan, bagian kredit, bagian pengiriman dan bagian billing (Pembuatan

Faktur).

a) Bagian Pesanan Penjualan (Sales Order Departement)

Dalam suatu perusahaan, bagian pesanan penjualan merupakan bagian

yang berdiri sendiri dibawah bagian penjualan. Fungsi dari bagian pesanan

penjualan adalah sebagau berikut:

1. Mengawasi semua pesanan yang diterima.

2. Memeriksa surat pesanan yang diterima dari langganan atau salesman

dan melengkapi informasi yang kurang yang berhubungan dengan

spesifikasi produk dan tanggal pengiriman.

3. Meminta persetujuan penjualan kredit dari bagian kredit.

4. Menentukan tanggal pengiriman.

5. Membuat surat perintah pengiriman dari back order beserta

tembusannya.

6. Membuat catatan mengenai pesanan-pesanan yang diterima dan

mengikuti pengirimannya sehingga dapat diketahui pesanan-pesanan

mana yang belum dikirim.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

28

7. Mengadakan hubungan dengan pembeli mengenai barang-barang yang

akan dikembalikan kepada pembeli, membuat catatan dan mengeluarkan

bukti memorial untuk bagian piutang.

8. Mengawasi pengiriman barang-barang untuk contoh (sampel).

b) Bagian Kredit

Dalam prosedur penjualan, setiap pengiriman barang untuk memenuhi

pesanan pembelian kredit, harus mendapatkan persetujuan dari bagian

kredit. Agar dapat memberikan persetujuan, bagian kredit menggunakan

catatan yang dibuat oleh bagian piutang untuk tiap-tiap pelanggan mengenai

sejarah kreditnya, jumlah maksimum dan ketepatan waktu pembayarannya.

Persetujuan dari bagian kredit biasanya ditunjukkan dalam formulir Surat

Perintah Pengiriman yang diterima dari bagian pesanan penjualan.

c) Bagian Pengiriman

Bagian pengiriman bertugas untuk mengirimkan barang kepada

pembeli. Pengiriman ini hanya boleh dilakukan apabila disertai dengan

surap perintah mengiriman yang sah. Selain itu bagian pengiriman juga

bertugas untuk mengirimkan kembali barang-barang kepada penjual yang

keadannya tidak sesuai dengan yang dipesan oleh pelanggan. Pengambilan

barang ini dilakukan apabila ada debit memo untuk retur pembelian.

d) Bagian Billing (Pembuatan Faktur)

Adapun tugas dari bagian billing adalah sebagai berikut:

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

29

1. Membuat atau menerbitkan faktur penjualan dan tembusan-tembusannya.

Terkadang tidak membuat faktur tetapi melengkapi data harga dan

perkalian dalam faktur.

2. Menghitung biaya kirim penjualan, pajak penjualan yang dibebankan

kepada pembeli.

11. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Sistem informasi akuntansi penjualan merupakan bagian suatu sistem

informasi akuntansi yang berperan penting dalam mencapai tujuan dan salah

satu cara untuk membarikan suatu informasi tentang penjualan kepada pihak

manajemen. Beberapa informasi yang diperlukan oleh para pejabat di jajaran

penjualan antara lain sebagai berikut:

a) Prakiraan penjualan (sales forecast) yang akan dijadikan bahan bagi kepala

divisi penjualan dan manager untuk menyusun perencanaan kegiatan

penjualan.

b) Analisis penjualan merupakan informasi mengenai realisasi penjualan

sehingga dapat dijadikan bahan untuk mengendalikan kegiatan penjualan.

Analisis penjualan bisa disusun menurut jenis produk dan menurut wilayah

penjualan.

c) Analisis kemampuan meraih laba (profitability analysis) merupakan

informasi yang merinci margin penjualan menurut masing-masing produk,

pelanggan, ataupun rincian lainnya. Dengan demikian, mereka bisa

mengambil kebijakan strategi dan taktik yang tepat untuk mengoptimalkan

laba secara keseluruhan.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/45056/3/jiptummpp-gdl-satriyodwi-42761-2-babii.pdflaporan harian, untuk penjualan kredit ada buku piutang yang

30

d) Analisis aktivitas petugas penjualan yang meliputi informasi, misalnya

mengenai jumlah kunjungan pelanggan, jangka waktu yang diberikan

kepada pelanggan da lain-lainnya yang dilakukan oleh petugas penjualan.

Informasi ini digunakan oleh kepala divisi penjualan untuk menilai

efektivitas kinerja jajaran petugas penjualan.