bab ii tinjauan pustaka a. penelitian terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/aji yoga piguna bab...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Selama peneliti melakukan penelusuran terhadap beberapa skripsi, penulis belum mendapatkan karya yang sama persis dengan penelitian yang akan penulis teliti. Namun ada beberapa karya yang berkaitan, yaitu mengenai penelitian karya sastra, pembaruan Islam. Di antaranya: 1. Skripsi Novyandha Tiara Andriawan (UMP, Fakultas Agama Islam, 2014) yang berjudul Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari. Mengungkapkan tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari. Nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Kubah di antaranya adalah nilai I‟tiqadiyyah, yaitu berkaitan dengan pendidikan keimanan. Nilai Khulukuyyah, yaitu berkaitan dengan pendidikan etika. Dan yang terakhir adalah nilai Amaliyyah, yang berkaitan dengan pendidikan tingkah laku sehari-hari meliputi ibadah. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini adalah pada obyek dan hal-hal yang terkandung di dalam penelitian antara nilai-nilai dengan pembaruan pendidikan Islam. 2. Skripsi Ahmad Syauki Mubarak (UMP, Fakultas Agama Islam, 2007) yang berjudul Studi Analisis tentang Aspek-aspek Pendidikan Islam dalam 8 Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Selama peneliti melakukan penelusuran terhadap beberapa skripsi,

penulis belum mendapatkan karya yang sama persis dengan penelitian yang

akan penulis teliti. Namun ada beberapa karya yang berkaitan, yaitu

mengenai penelitian karya sastra, pembaruan Islam. Di antaranya:

1. Skripsi Novyandha Tiara Andriawan (UMP, Fakultas Agama Islam, 2014)

yang berjudul Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Novel Kubah Karya

Ahmad Tohari mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai

pendidikan agama Islam dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari.

Mengungkapkan tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung

dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari. Nilai-nilai pendidikan Islam

yang terkandung dalam novel Kubah di antaranya adalah nilai

I‟tiqadiyyah, yaitu berkaitan dengan pendidikan keimanan. Nilai

Khulukuyyah, yaitu berkaitan dengan pendidikan etika. Dan yang terakhir

adalah nilai Amaliyyah, yang berkaitan dengan pendidikan tingkah laku

sehari-hari meliputi ibadah. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan

peneliti saat ini adalah pada obyek dan hal-hal yang terkandung di dalam

penelitian antara nilai-nilai dengan pembaruan pendidikan Islam.

2. Skripsi Ahmad Syauki Mubarak (UMP, Fakultas Agama Islam, 2007)

yang berjudul Studi Analisis tentang Aspek-aspek Pendidikan Islam dalam

8

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

9

Ibadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-

aspek pendidikan Islam yang terkandung dalam ibadah Kurban. Penelitian

ini bersifat deskriptif analisis yang berusaha memaparkan aspek-aspek

pendidikan Islam. Hasil penelitian ini adalah bahwa di dalam ibadah

Kurban terdapat aspek-aspek pendidikan Islam yaitu aspek aqidah, akhlaq,

rasa keindahan dan sosial kemasyarakatan yang semua saling melengkapi

dimana dalam pendidikan Islam dibutuhkan penanaman aqidah dan akhlak

sesuai dengan ajaran Islam yang disertai dengan rasa keindahan tanpa

mengesampingkan rasa sosial kemasyarakatan. Gambarannya pendidikan

Islam adalah pendidikan yang berlandaskan firman Allah dan Sunah Rasul

dan beserta Sunah Pencipta Alam. Tujuannya adalah menciptakan manusia

yang berkualitas yang diharakan mampu berperan sebagai khalifah di

bumi. Perbedaan yang nampak dalam penelitian yang dilakukan peneliti

saat ini terletak pada sifat penelitian, yaitu deskriptif analisis dengan

content analysis.

3. Skripsi Syamsul Ma‟arif (UMP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

2013) yang berjudul Perbandingan Religiusitas Tokoh Utama Antara

Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral dengan Jejak Sang

Pencerah Karya Didik L. Hariri. Obyek penelitian ini adalah kereligiusitas

tokoh utama yang terdapat pada novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery

Basral dengan Jejak Sang Pencerah karya Didik L. Hariri. Data yang di

gunakan adalah teks yang mengandung religiusitas tokoh utama yang

terdapat pada novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral dengan

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

10

Jejak Sang Pencerah karya Didik L. Hariri. Pendekatan yang dilakukan

adalah pendekatan struktural dan pendekatan moral. Pendekatan struktural

untuk mengetahui tokoh utama pada kedua novel dan pendekatan moral

digunakan untuk menguji kereligiusitasnya. Hasil penelitian ini

kereligiusitas yang di temukan meliputi lima aspek yaitu, aspek Ilmu,

aspek Amal, aspek Ihsan, aspek Islam, aspek Iman. Di dalam

perbandingan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan persamaan dan

perbedaan kereligiusitasnya tokoh utama yang terdapat pada beberapa

aspek religiusitas tokoh utama. Perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan peneliti saat ini adalah pada obyek dan hal-hal yang terkandung

di dalam penelitian antara perbandingan antara dua novel dengan

pembaruan pendidikan Islam.

Tiga penelitian di atas merupakan beberapa judul yang mengungkap

tentang seni sastra dan pemikiran pembaruan, dan pendidikan Islam.

Sedangkan penulis mencoba membuka ranah seni sebagai sarana dalam

penyampaian pembaruan yang digunakan dalam melakukan penelitian pada

novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral dengan judul pembaruan

pendidikan Islam K.H Ahmad Dahlan dalam novel Sang Pencerah karya

Akmal Nasery Basral. Menjadi fokus penelitian adalah analisis dan

pengungkapan tentang isi cerita yang terkandung dalam novel, yang

mengandung dan selaras dengan pembaruan pendidikan Islam, sehingga

kemudian memberikan penguatan bahwa dengan media karya sastra,

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

11

terutama novel, dapat pula memberikan kontribusi dan tambahan referensi

untuk materi di dalam pembaruan ajaran agama Islam.

B. Pembaruan

Istilah pembaruan berasal dari kata “baru”, yang dapat di sama artikan

dengan “kekinian”, “akhir”, “up-todate”, atau semacamnya. Bisa dikatakan

sebagai kebalikan dari “lama”, “kolot”, atau semacamnya. (Azizy, 2004: 5).

Istilah “pembaruan” berasal dari kata “baru” yang bermakna sesuatu

yang tidak pernah ada, tidak pernah dilihat, tidak pernah diketahui atau di

dengar sebelumnya. Pembaruan juga mengandung pengertian memperbaiki

supaya menjadi baru atau mengganti dengan yang baru (Harahap, 1997: 171).

Pembaruan perlu menjadi arah yang terbaik dalam menghadapi

perkembangan zaman yang begitu cepat berubah dari masa ke masa.

Pembaruan adalah proses, cara, perbuatan memperbarui (Moeliono,

2005: 109).

Pembaruan sesungguhnya lebih merupakan upaya atau usaha

perbaikan keadaan, baik dari segi cara, konsep dan serangkaian metode yang

bisa diterapkan dalam rangka mengantarkan keadaan yang lebih baik.

(Suwito, 2008: 161)

Harun Nasution dalam Lestari (2010: 88) pembaruan adalah suatu

aliran, gerakan, pemikiran, dan usaha untuk mengubah paham, adat istiadat

lama agar semuanya disesuaikan dengan pendapat dan keadaan baru yang

timbul oleh kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

12

Pembaruan sama halnya dengan modernisasi yang dasarnya adalah

suatu bentuk tindakan kultural yang amat penting dan berlangsung dalam

perangkat tradisi yang dinamis. (Madjid, 2000: 454)

Menurut Al-Maududi dalam Lestari (2010: 89) suatu gerakan dapat

disebut sebagai pembaruan jika:

1. Merupakan usaha perbaikan kondisi masyarakat dengan membersihkan

penyakit yang meracuninya.

2. Mencari letak permasalahan untuk menyelesaikannya.

3. Identifikasi kemampuan dirinya untuk melakukan pembaruan.

4. Upaya menciptakan perombakan pandangan dan pola pikir masyarakat ke

arah yang lebih baik.

5. Berijtihad

6. Active dan responsive mengembangkan aplikasi Islam

Menurut Azizy (2005: 9) langkah pembaruan pada dasarnya lebih

menekankan pada tiga hal, yaitu:

1. Progressive (kemajuan),

2. Scientific (ilmiah),

3. Rational (segala sesuatu harus masuk akal).

Jadi pada intinya, pembaruan merupakan suatu upaya positif membawa

kemajuan yang dilakukan dengan persiapan yang matang, sikap terbuka

terhadap perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan bertujuan untuk

mengimbangi serta menyetarakan bahkan mengoreksi kekurangan masa lalu

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

13

dengan kondisi saat ini dan saat yang akan datang agar terwujudnya keadaan

yang lebih baik.

C. Pendidikan Islam

Kegiatan pendidikan amat banyak macamnya, antara lain disebabkan

beranekanya segi kepribadian yang harus dibina oleh pendidikan. Pendidikan

Islam tumbuh dan berkembang sejalan dengan adanya dakwah Islam yang

telah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Pola pendidikan Islam memiliki

corak dan karakteristik yang berbeda, sejalan dengan upaya pembaruan yang

dilakukan secara terus menerus pasca generasi Nabi. pengertian yang luas

pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. (Tafsir, 2011: 5)

Pendidikan Islam terus mengalami perubahan baik dari segi kurikulum

(mata pelajaran), maupun dari segi lembaga pendidikan Islam yang dimaksud.

Telah tampak dan terjadi upaya perubahan secara alamiah (nature) dalam

pendidikan Islam (Suwito, 2008: 158).

Menurut Arifin (2011: 7) pendidikan Islam berarti sistem pendidikan

yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin

kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah

menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.

Menurut Arief (2002: 16) pendidikan Islam yaitu sebuah proses yang

dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya, beriman dan

bertakwa kepada Tuhan serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

14

khalifah Allah di muka bumi, berdasarkan kepada ajaran Al Qur‟an dan

sunah.

Sependapat dengan pengertian di atas, Daulay (2007: 3) Pendidikan

Islam adalah proses pembentukan manusia ke arah yang di cita-citakan Islam.

Menurut Jamal (1980: 7) yang dikutip Idi (2006: 46) pendidikan Islam

adalah usaha yang dilakukan Islam dalam rangka pembentukan masyarakat

baru sebagai lawan dari masyarakat Jahiliyyah.

Dari beberapa pendapat yang telah dikutip di atas, dapat disimpulkan

bahwa pendidikan Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa

berakhlak mulia, mengajarkan ajaran agama Islam secara utuh diarahkan

kepada pembentukan kepribadian anak untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan serta harus mampu hidup di dalam kedamaian dan kesejahteraan

sebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam sebagai pemimpin di dunia,

sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan

manusia, baik duniawi maupun ukhrawi. Pendidikan Islam tetap terbuka

terhadap tuntutan kesejahteraan umat manusia baik tuntutan bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi maupun tuntutan pemenuhan kehidupan rohaniah.

Pendidikan Islam bersifat akomodatif terhadap tuntutan kemajuan jaman

sesuai acuan norma-norma kehidupan Islam.

Menurut Ramayulis (2011: vii) pendidikan Islam terdapat dua bagian,

yaitu pelaku pendidikan Islam dan komponen-komponen dasar pendidikan

Islam. Dapat di jelaskan lebih terperinci dua bagian tersebut, yaitu:

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

15

1. Pelaku Pendidikan Islam

a. Pendidik dalam Pendidikan Islam

Menurut Ramayulis (2011: 56) pendidik dalam pendidikan Islam

adalah setiap orang dewasa yang karena kewajiban agamanya

bertanggung jawab atas pendidikan dirinya dan orang lain. Sedangkan

yang menyerahkan tanggung jawab dan amanat pendidikan adalah

agama, dan wewenang pendidik dilegitimasi oleh agama, sementara

yang menerima tanggung dan amanat adalah setiap orang dewasa.

Menurut Saebani (2009: 224) pendidik merupakan orang pilihan,

yang bukan hanya memiliki kelebihan ilmu pengetahuan melainkan

juga memiliki tanggung jawab yang berat dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya. Pendapat tersebut dikuatkan oleh Tirtarahardja (2008:

54) pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

pendidikan dengan sasaran peserta didik.

Moh. Fadhil al-Djamil yang dikutip Ramayulis (2011: 58)

menyebutkan bahwa pendidik adalah orang yang mengarahkan

manusia kepada kehidupan yang baik sehingga terangkat derajat

kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki oleh

manusia.

Pendidik adalah orang yang mendidik, karenanya secara implisit

ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung

jawab pendidikan yang dipikul di pundak orang tua, selain itu pendidik

juga menjadi pemimpin bagi anak didiknya dan sebagai pemimpin akan

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

16

diminta pertanggungjawabannya terhadap apa yang dipimpin, sesuai

dengan firman Allah pada Q.S Al Thuur: 21) yang artinya: “tiap-tiap

manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya” (Sutoyo dalam

Djamil, 2005: 229)

Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab

memberikan pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan

jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaannya, mampu

mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah

SWT, dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai

makhluk individu yang mandiri. Di dalam Al Qur‟an dijelaskan

beberapa aspek karakter pendidik, yaitu (1) al-murabbi; (2) al-muallim;

(3) al-muzakki; (4) al-ulama; (5) al-rasikun fi al-„ilm; (6) ahl-al-dzikr;

(7) ulu al-bab; (8) al-muaddib; (9) al-mursyid; (10) al-muwa‟idz; (11)

al-faqih. (Nata, 2010: 160)

Tugas pendidik dalam pandangan Islam adalah mendidik, yaitu

mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi

psikomotor, kognitif maupun potensi afektif. Potensi itu harus

dikembangkan secara seimbang sampai ke tingkat setinggi mungkin

menurut ajaran Islam. (Tafsir, 2012: 120)

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

17

Ahmadi (2014: 120) menggolongkan pendidik dalam pendidikan

Islam dipandang dari segi diri-pribadinya (self oriented), seorang

pendidik berperan sebagai:

1) Pekerja sosial (social worker), yaitu seorang yang harus memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

2) Pelajar dan ilmuwan, yaitu seorang yang harus senantiasa belajar

secara terus-menerus untuk mengembangkan penguasaan

keilmuannya.

3) Orang tua, artinya guru adalah wakil orang tua peserta didik bagi

setiap peserta didik di sekolah.

4) Model keteladanan, artinya guru adalah model perilaku yang harus

dicontoh oleh para peserta didik, dan

5) Pemberi keselamatan bagi setiap peserta didik. Peserta didik

diharapkan akan merasa aman berada dalam didikan pendidiknya.

Menurut Muchtar (2008: 155) secara umum tugas pendidik

adalah:

1) Mujadid (مجادد) yakni sebagai pembaharu ilmu, baik dalam teori

maupun praktek, sesuai syariat Islam.

2) Mujtahid ( مجتهد ) yaitu sebagai pemikir yang ulung, dan

3) Mujahid (مجاهد) yaitu sebagai pejuang kebenaran terhadap agama

Allah SWT.

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

18

Pendidik adalah orang yang melakukan pertolongan kepada

peserta didik dalam proses pendidikan, pengajaran penanaman ilmu

yang tidak hanya di lingkungan sekolah, melainkan di dalam kehidupan

keluarga dan masyarakat. Semua kegiatan yang di dalamnya terdapat

penanaman nilai Islam, norma Islam dan pengetahuan Islam maka

sudah dikatakan sebagai langkah mendidik sesuai tujuan Islam.

b. Peserta Didik dalam Pendidikan Islam

Menurut Ramayulis (2011: 77) peserta didik adalah orang yang

sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara

fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri

dari seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik.

Menurut Mujib (2008: 103) peserta didik dalam pendidikan islam

adalah individu sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik,

psikologis, sosial, dan religius dalam mengarungi kehidupan di dunia

dan di akhirat kelak.

Peserta didik cakupannya lebih luas daripada anak didik. Peserta

didik tidak hanya melibatkan anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Penyebutan istilah peserta didik ini bukan hanya orang-orang yang

belum dewasa dari segi usia, melainkan juga orang-orang yang dari segi

usia sudah dewasa, namun dari segi mental, wawasan, pengalaman,

keterampilan, dan sebagainya masih memerlukan bimbingan. (Nata,

2012: 173)

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

19

Menurut Mochtar (2008: 159) dalam menuntut ilmu (belajar)

terdapat beberapa prinsip peserta didik yang harus diperhatikan:

1) Ilmu yang dituntut adalah ilmu yang diridhai Allah SWT. Bukan

yang dilarang karena bertentangan dengan agama Islam.

2) Berniat baik dan ikhlas karena Allah SWT.

3) Beribadah dengan benar dan taat melaksanakan perintah Allah SWT

serta menjauhi larangan-Nya.

4) Bersungguh-sungguh, rajin dan ulet.

5) Bersikap hormat dan sopan kepada siapapun, terutama kepada

orangtua dan pendidik.

6) Mengajarkan dan mengamalkan ilmu yang telah di dapat.

Berdasarkan pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa

peserta didik adalah individu yang sedang memerlukan bimbingan dari

seorang pendidik. Peserta didik harus memiliki adab yang baik terhadap

pendidik supaya dapat memiliki ilmu yang bermanfaat bagi dirinya dan

orang lain.

2. Komponen-komponen dasar Pendidikan Islam

a. Sumber Pendidikan Islam

Menurut Hans Wehr dalam Nata (2012: 73) kata Sumber dapat

diartikan starting point (titik tolak), point of origin (sumber asli), origin

(asli), source (sumber), infinitive (tidak terbatas), verbal nounce

(kalimat kata kerja), dan absolute or internal object (mutlak atau tujuan

yang bersifat internal).

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

20

Menurut Nizar (2005: 179) sumber pendidikan Islam dapat dibagi

kepada Al Qur‟an dan Hadist, yang kemudian akal (rasional) dan

intuisi (qalb) menjadi penerjemah dalam setiap isi ajarannya.

Menurut Razak (2011: 102) Sumber pendidikan Islam adalah Al

Qur‟an dan Sunnah. Kitab Al Qur‟an adalah kumpulan firman Allah

SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan

Sunah adalah kumpulan kata-kata, perbuatan dan sikap nabi

Muhammad SAW yang dijadikan teladan bagi umat Islam

Lebih luas dijelaskan menurut Langgulung yang dikutip Nata

(2012: 75) bahwa sumber pendidikan Islam adalah Al Qur‟an, as

Sunah, ucapan para sahabat (mazhab al Shahabi), kemaslahatan umat

(mashalih al-mursalah), tradisi atau adat yang sudah di praktikkan

dalam kehidupan masyarakat (al-„urf), dan hasil ijtihad para ahli.

Sehubungan dengan pendapat di atas dapat di tarik suatu

kesimpulan bahwa sumber pendidikan Islam adalah yang utama adalah

Al Qur‟an yang memuat wahyu Allah SWT, dimana ajarannya

mencakup seluruh ilmu pengetahuan dan Sunnah yang merupakan

segala sesuatu yang datangnya dari Rasulullah SAW yang menjelaskan

lebih terperinci isi kandungan Al Qur‟an.

b. Tujuan Pendidikan Islam

Perlu diuraikan istilah “tujuan” atau “sasaran”, atau “maksud”

yang dalam bahasa bahasa Arab dinyatakan dengan kata-kata ghayat,

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

21

atau ahdaaf, atau maqasid. Dalam bahasa Inggris “tujuan” dikatakan

dengan goal, purpose, objectives atau aim. (Arifin, 2011: 53)

Ramayulis (2012: 22) pendidikan Islam bertujuan meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman tentang agama

Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa

kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tujuan pendidikan Islam adalah perwujudan nilai-nilai Islami

dalam pribadi manusia didik yang di ikhtiarkan oleh pendidik muslim

melalui proses yang terminal pada hasil (produk) yang berkepribadian

Islam yang beriman, bertakwa, dan berilmu pengetahuan yang sanggup

mengembangkan dirinya menjadi hamba Allah yang taat. (Arifin, 2011:

54). Sedangkan bertujuan untuk membina atau mengembalikan manusia

kepada fitrahnya yaitu kepada Rubbubiyah Allah sehingga mewujudkan

manusia yang berjiwa tauhid, takwa kepada Allah SWT, rajin beribadah

dan beramal shalih, ulil albab, serta berakhlakul karimah. (Muchtar,

2008: 128).

Di dalam Laporan Hasil World Conference on Muslim Education

yang pertama di Mekkah tanggal 31 Maret sampai 8 April 1977, yang

dikutip Idi (2006: 49) disebutkan:

“Education should aim at balanced growht of the total

personality of man through the Training of Mans spirit, intellect,

the rational self, feelings, and bodily senses. Education should

therefore carter for the growth of man in alk Ita aspects: spiritual,

Intellectual, imaginative, physical, Scientific, linguistic bot

individually and collectively and motivate al these aspect towards

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

22

goodness and the attainment of perfection. The ultimate aim of

Muslim Education lies in the realization of complete submission to

Allah on the level of individual, the community and humanity at

large”

(Pendidikan seharusnya bertujuan menimbulkan

pertumbuhan kepribadian total manusia secara seimbang, melalui

latihan spiritual, intelektual, rasional diri, perasaan dan kepekaan

tubuh manusia. Oleh karena it

u, pendidikan seharusnya menyediakan jalan bagi

pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya: spiritual, intelektual,

imajinasi, fisik, ilmiah, linguistik baik secara individual maupun

kolektif dan memotivasi aspek tersebut untuk mencapai kebaikan

dan kesempurnaan. Tujuan akhir pendidikan Muslim terletak pada

realisasi kepasrahan mutlak kepada Allah pada tingkat individual,

masyarakat, dan kemanusiaan pada umumnya)

Demikian pula yang terjadi dalam tujuan pendidikan Islam,

bahwa penetapan tujuan akhir itu mutlak diperlukan dalam rangka

mengarahkan pembaruan segala proses, latihan, sejak dari perencanaan

program sampai dengan pelaksanaannya, untuk membentuk manusia

yang berkepribadian Islam yang beriman, bertakwa, dan berilmu

pengetahuan yang sanggup mengembangkan dirinya agar tetap

konsisten dan tidak mengalami deviasi (penyimpangan) dari aturan dan

nilai-nilai agama. Tujuan pendidikan Islam lebih pada upaya

kebahagiaan di dunia dan di akhirat, menghamba diri kepada Allah

SWT, memperkuat keislaman, melayani kepentingan masyarakat Islam

dan akhlak mulia.

c. Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan kata

“Manhaj” yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

23

bersama peserta didiknya untuk mengembangkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap mereka. (Arief, 2002: 30)

Kurikulum (Manhaj) adalah seperangkat perencanaan dan media

untuk mengantar lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan

pendidikan yang diinginkan. (Mujib, 2008:122)

Adapun tentang pengertian kurikulum dalam pendidikan, maka

jika kita kembali kepada kamus-kamus bahasa Arab, maka kita dapati

kata-kata “manhaj” (kurikulum) yang bermakna jalan yang terang, atau

jalan terang yang dilalui manusia pada berbagai bidang kehidupan.

(Nata, 2012: 121)

Menurut Hasan Langgulung (1988: 303) yang dikutip Ramayulis

(2011: 153) ada empat komponen kurikulum yaitu:

1) Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu.

2) Pengetahuan (knowledge), informasi-informasi, data-data, aktifitas-

aktifitas dan pengalaman-pengalaman.

3) Metode dan cara-cara mengajar yang dipakai pendidik untuk

mendidik dan memotivasi.

4) Metode dan cara penilaian yang dipergunakan dalam menilai dan

mengukur kurikulum.

Kurikulum yang baik dan relevan dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan Islam adalah yang bersifat intergrated dan komprehensif

serta menjadiakan Al Qur‟an dan Hadist sebagai sumber utama dalam

penyusunannya. Al Qur‟an dan Hadist merupakan sumber utama

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

24

pendidikan Islam berisi kerangka dasar yang dapat dijadikan sebagai

acuan operasional penyusunan dan pengembangan kurikulum

pendidikan Islam. (Ramayulis, 2011: 155)

Menurut Ramayulis (2011: 155) kerangka dasar kurikulum

pendidikan Agama Islam, kerangka itu adalah tauhid dan perintah

membaca.

Dapat disimpulkan bahwa kurikulum pendidikan Islam adalah

suatu jalan yang dilalui dalam pencapaian tujuan pendidikan, yang

berisikan tujuan, pengetahuan, cara-cara mengajar, dan cara menilai,

yang bersifat integrated dan komprehensif .

d. Metode Pendidikan Islam

Metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya

pencapaian tujuan, karena ia menjadi sarana dalam menyampaikan

materi. Tanpa metode, suatu materi pelajaran tidak akan dapat

berproses secara efisien dan efektif dalam kegiatan belajar. (Arifin,

2011: 144)

Menurut Ahmadi (2014: 55) pengertian metode adalah suatu cara

atau pola yang digunakan dalam pendidikan, memberikan petunjuk

kepada pengajar dalam setting pengajaran maupun setting lainnya.

Menurut Ramayulis (2011: 185) metode adalah seperangkat cara,

jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses

pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

25

atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam suatu

model.

Metode pendidikan Islam adalah prosedur umum dalam

penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikan didasarkan atas

asumsi tertentu tentang hakikat Islam sebagai suprasistem.(Mujib,

2006: 165).

Menurut Arief (2002: 41) metode pendidikan Islam adalah cara

yang dapat di tempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan

pendidikan Islam. Pengertian ini sependapat dengan Saebani (2009:

260) yang mengemukakan metode pendidikan Islam adalah cara-cara

yang ditempuh dan dilaksanakan dalam pendidikan Islam agar

mempermudah tercapainya tujuan pendidikan. Kemudian Saebani juga

menjelaskan metode yang diterapkan adalah:

1) Metode Al-Hikmah, yakni metode pendidikan Islam dengan

pemberian pemahaman ajaran Islam secara filosofis yang

bersandarkan pada nilai-nilai cinta dan kebijaksanaan, kemudian

bersifat persuasif dan menekankan pendekatan kasih sayang kepada

semua peserta didik.

2) Metode Al-Mau‟idhah, yakni metode pendidikan Islam yang

menerapkan nasihat-nasihat secara lisan maupun tulisan, melalui

berbagai perumpamaan, cerita, dan sindiran.

3) Metode Mujadalah atau debat, yakni metode pendidikan Islam yang

menggunakan perdebatan baik debat langsung atau polemik.

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

26

Menurut Muchtar (2008: 18) metode pendidikan Islam secara

garis besar terdiri dari lima metode, yaitu:

1) Metode Keteladanan (Uswah Hasanah), yaitu dengan memberikan

contoh atau teladan terhadap peserta didik bagaimana cara berbicara,

bersikap dan mengerjakan sesuatu atau cara beribadah.

2) Metode Pembiasaan, yaitu melaksanakan tugas atau kewajiban

secara benar dan rutin terhadap peserta didik diperlukan pembiasaan.

3) Metode Nasihat, yaitu pemberian petuah dan nasihat yang

bermanfaat kepada peserta didik.

4) Metode Memberi Perhatian, yaitu dengan memberikan pujian dan

penghargaan.

5) Metode Hukuman, yaitu penghargaan (reward/targhib)dan hukuman

(punishment/tarhib)

Peran metode dalam pendidikan sangatlah penting. Sehubungan

itu dianjurkan agar menggunakan metode yang menarik perhatian

peserta didik. Misalnya dalam pemberian nasihat di selingi oleh kisah-

kisah para Nabi, sahabat, atau orang-orang salih. Juga hendaknya

jangan hanya menggunakan satu metode saja, tapi gunakan juga

metode-metode yang lainnya. Lebih baik lagi apabila dengan disertai

menggunakan alat peraga (media). (Muchtar, 2008: 15)

Metode menjadi hal penting dalam setiap proses pendidikan Islam

melalui prosedur umum dalam menyampaikan materi dan penanaman

nilai-nilainya, karena dalam suatu pendidikan pasti akan membutuhkan

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

27

cara dalam penyampaiannya, agar materi yang disampaikan dapat

dipahami secara utuh oleh peserta didik yang ada.

e. Media Pendidikan Islam

Menurut Daradjat pengertian media pendidikan adalah sumber

belajar dan juga pengantar yang dapat membuat siswa mungkin

memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. (Ramayulis, 2011:

203)

Menurut Saebani (2009: 245) pengertian media pendidikan adalah

sebuah perangkat atau alat yang digunakan dalam melaksanakan dan

dimanfaatkan untuk pendidikan, yang secara umum media pendidikan

bukan hanya perangkat dalam bentuk benda, tetapi ada yang bersifat

abstrak.

Ramayulis (2011: 204) mengklasifikasikan media/alat pendidikan

kepada dua bagian yaitu media pendidikan yang bersifat benda

(materiil) dan media pendidikan yang bukan bersifat benda (non

materiil).

Dapat disimpulkan bahwa media dalam pendidikan Islam adalah

seperangkat alat yang digunakan untuk membantu ketercapaian dalam

penanaman dan pemahaman peserta didik dalam mempelajari

pendidikan Islam melalui bantuan benda ataupun bukan bersifat benda.

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

28

f. Lembaga Pendidikan Islam

Menurut Nata (2010: 189) lembaga pendidikan adalah badan atau

organisasi yang melakukan kegiatan pendidikan yang di dalamnya

mengandung nilai-nilai dan aturan.

Lembaga pendidikan Islam adalah suatu bentuk organisasi yang

diadakan untuk mengembangkan lembaga-lembaga sosial, baik yang

permanen (rukun iman, rukun Islam) maupun yang berubah-ubah

(ijtihad, fiqih, akhlak, lembaga ekonomi, lembaga seni, lembaga politik,

lembaga negara), serta mempunyai struktur tersendiri yang dapat

mengikat individu yang berada dalam naungannya, sehingga lembaga

ini mempunyai kekuatan hukum tersendiri. (Mujib, 2008: 222)

Lembaga pendidikan Islam adalah suatu bentuk organisasi yang

diadakan untuk mengembangkan lembaga-lembaga Islam, dan

mempunyai pola-pola tertentu dalam memerankan fungsinya, serta

mempunyai struktur tersendiri yang dapat mengikat individu yang

berada di bawah naungannya, sehingga mempunyai kekuatan hukum

tersendiri (Ramayulis, 2011: 279)

Menurut Ramayulis (2011: 281) jenis lembaga pendidikan Islam

dari aspek penanggung jawabnya terdiri atas tiga jenis, yaitu:

1) Lembaga Pendidikan In-Formal (keluarga)

2) Lembaga Pendidikan Formal (Sekolah/Madrasah)

3) Lembaga Pendidikan Non-Formal (Masyarakat)

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

29

Menurut Hasbullah (2001: 131) wujud dari lembaga pendidikan

Islam adalah:

1) Masjid (surau, langgar, mushalla dan muanasah)

2) Madrasah dan pondok pesantren (kuttab)

3) Pengajian dan penerangan Islam (majelis ta‟lim)

4) Kursus-kursus keislaman (training)

5) Badan-badan pembinaan rohani

6) Badan-badan konsultasi keislaman

7) Musabaqah Tilawatil Quran.

Dari pemaparan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa lembaga pendidikan Islam adalah badan atau organisasi untuk

mengembangkan lembaga-lembaga Islam, lembaga dapat berupa

keluarga, sekolah dan masyarakat melalui jalur pendidikan yang

memuat nilai-nilai Islam dan terdapat dasar kekuatan hukum tersendiri.

D. Pembaruan Pendidikan Islam

Pembaruan pendidikan Islam merupakan suatu yang sangat penting

dalam menghadapi tantangan zaman. Pembaruan pendidikan Islam yang

dimaksud adalah pembaruan dalam pola pikir dan praktis. Sebagaimana

pendapat Lestari dalam bukunya (2010: 93), bahwa pembaruan pendidikan

Islam diartikan sebagai pembaruan pemikiran yang dilakukan dalam bidang

pemikiran maupun praktek pendidikan Islam.

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

30

Pembaruan pendidikan Islam pada dasarnya suatu upaya menciptakan

sosok Muslim yang memiliki kombinasi harmonis antara tradisi keulamaan

dan sifat intelektualisme dengan melalui peralatan ilmu dan wawasan

keislaman yang kokoh. (Shihab, 1999: 309)

Pembaruan pendidikan Islam memiliki langkah akselerasi (percepatan

menuju kesempurnaan dan kecanggihan) dengan adanya kemauan yang kuat,

komitmen yang tinggi dan konsistensi terhadap proses. Tanpa ada akselerasi,

pendidikan akan mengalami set back, tidak mampu mengikuti dinamika

zaman, apalagi memandu perubahan zaman yang berjalan secara cepat.

(Asmani, 2011: 227).

Pembaruan pendidikan Islam sebagai suatu upaya melakukan proses

perubahan kurikulum, cara, metodologi, situasi dan kondisi pendidikan Islam

dari yang tradisional (orthodox) ke arah yang lebih rasional, dan profesional

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suwito,

2008: 162).

Menurut Zuhairini (2011: 117) pola-pola pembaruan pendidikan Islam

pada garis besarnya terdapat tiga golongan yaitu:

1. Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern di Barat.

Melalui proses pendidikan dengan meniru (imitasi) pola pendidiakan yang

dikembangkan oleh negara Barat, sebagaimana dulu dunia Barat pernah

meniru dan mengembangkan sistem pendidikan Islam.

2. Gerakan pembaruan pendidikan Islam yang berorientasi pada sumber

Islam yang murni. Pola ini berpandangan bahwa Islam sendiri merupaka

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

31

sumber bagi kemajuan dan perkembangan peradaban dan ilmu

pengetahuan modern. Islam sudah penuh dengan ajaran-ajaran dan pada

hakikatnya mengandung potensi untuk membawa kemajuan dan

kesejahteraan serta kekuatan bagi umat manusia.

3. Usaha pembaruan pendidikan Islam yang berorientasi pada nasionalisme.

Rasa nasionalisme timbul bersamaan dengan berkembangnya pola

kehidupan modern. Adanya keyakinan di kalangan pemikir-pemikir

pembaruan di kalangan umat Islam , bahwa pada hakikatnya ajaran Islam

bisa diterapkan dan sesuai dengan segala zaman dan tempat. Ide

pembaruan yang berorientasi pada nasionalisme sesuai dengan ajaran

Islam.

Sedangkan menurut Abuddin Nata (2004: 188) yang

mengklasifikasikan pola-pola pembaruan dalam pendidikan Islam menjadi

tiga yaitu golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern Barat,

gerakan pembaruan pendidikan Islam yang berorientasi pada sumber Islam

yang murni, dan pembaruan pendidikan Islam yang ber orientasi pada

nasionalisme.

Masalah pembaruan pendidikan Islam sebenarnya bermula dari

munculnya kesadaran kaum Muslim terpelajar pada kondisi pendidikan Islam

disertai keinginan untuk memperbaikinya dengan membuka diri terhadap ide-

ide pemikiran dari luar yang membawa perubahan (perbaikan). Mengenai

prosesnya sangat tergantung pada budaya dan tradisi masing-masing wilayah

atau negara bersangkutan. (Zurqoni, 2001: 108)

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

32

Tuntutan pembaruan pendidikan menjadi suatu keharusan dan

“pembaruan” pendidikan selalu mengikuti dan relevan dengan kebutuhan

masyarakat. Baik pada konsep, kurikulum, sumber, proses, fungsi, tujuan,

lembaga-lembaga pendidikan dan sumber daya pengelola pendidikan

(Barnadib, 2003: 5).

Pembaruan pendidikan Islam adalah upaya perubahan melalui

pemikiran dan praktek pendidikan Islam dimulai dari konsep (berupa sumber

pendidikan), kurikulum, proses (berupa metode dan media pendidikan)

fungsi, tujuan, lembaga pendidikan dan sumber daya pengelola pendidikan

(berupa pendidik) dengan menggunakan langkah akselerasi (percepatan)

menggunakan pola imitasi yang diambil dari barat, pola pengamalan melalui

ajaran agama Islam yang murni dan pola nasionalisme dalam perubahan yang

berorientasi pada keislaman yang kokoh.

Pengaplikasian teori dalam pengkajian pembaruan pendidikan Islam K.H

Ahmad Dahlan dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral, peneliti

mencoba mengkaji pembaruan pendidikan Islam yang dlilakukan K.H Ahmad

Dahlan semasa hidupnya dari sisi sebagai pelaku pendidikan Islam dan juga

menyikapi komponen-komponen dasar pendidikan Islam pada kurun waktu

tertentu. Peneliti menfokuskan penelitian ini pada pelaku pendidikan Islam dan

komponen-komponen dasar pendidikan Islam. Penelitan pelaku pendidikan Islam

yang dimaksud adalah pembaruan pendidik. Sedangkan penelitian komponen-

komponen dasar pendidikan Islam yang dimaksud adalah pembaruan dalam

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulurepository.ump.ac.id/5683/3/Aji Yoga Piguna Bab II.pdfIbadah Kurban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang aspek-aspek pendidikan

33

sumber pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam,

metode pendidikan Islam, media pendidikan Islam dan lembaga pendidikan Islam.

Pembaruan Pendidikan Islam..., Aji Yoga Piguna, Fakultas Agama Islam UMP, 2015