bab ii tinjauan pustaka a. pendidikan kesehatan 1.repository.ump.ac.id/4248/3/nurfauzi bab...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian
Pendidikan kesehatan adalah istilah yang diterapkan pada
penggunaan proses pendidikan secara terencana untuk mencapai tujuan
kesehatan yang meliputi beberapa kombinasi dan kesepakatan belajar atau
aplikasi pendidikan didalam bidang kesehatan (Notoadmodjo, 2012).
Sedangkan menurut Suliha (2008) Pendidikan kesehatan adalah proses
perubahan perilaku secara terencana pada diri individu, kelompok atau
masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan sehat.
2. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Kesehatan
Tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan secara umum yaitu untuk
mengubah perilaku individu atau masyarakat dalam bidang kesehatan.
Selain hal tersebut, tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan ialah :
a. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai dimasyarakat.
b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau kelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan lebih sehat.
c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
d. Agar penderita (masyarakat) memilki tanggung jawab yang lebih
besar pada kesehatan.
e. Agar orang melakukan langkah-langkah positif dalam mencegah
terjadinya sakit, mencegah berkembangnya sakit menjadi parah dan
mencegah penyakit menular.
f. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pribadi, keluarga
dan masyarakat umum sehingga dapat memberikan dampak yang
bermakna terhadap derajat kesehatan masyarakat.
g. Meningkatkan pengertian terhadap pencegahan dan pengobatan
terhadap berbagai penyakit yeng disebabkan oleh perubahan gaya
hidup dan perilaku sehat sehingga angka kesakitan terhadap penyakit
tersebut berkurang (Notoadmodjo, 2012, Suliha, 2008).
3. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan.
Ruang lingkup pendidikan kesehatan yaitu:
a. Dimensi Sasaran
1) Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu
2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok
3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat.
b. Dimensi Tempat Pelaksanaanya
1) Pendidikan kesehatan disekolah, dilakukan disekolah dengan
sasaran murid yang pelaksanaanya diintegrasikan dengan Upaya
Kesehatan Sekolah (UKS)
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
2) Pendidikan pelayanan kesehatan di pelayanan kesehatan,
dilakukan Pusat Kesehatan Masyarakat, Balai Kesehatan, Rumah
Sakit Umum maupun khusus dengan sasaran pasien dan sasaran
pasien.
3) Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran
buruh atau karyawan.
c. Tingkat Pelayanan Pendidikan Kesehatan
1. Promosi kesehatan (Health Promotian).
2. Perlindungan khusus (Spesific Protection).
3. Diagnosa dini dan pengobatan segera (Early Diagnosis and
Promt Treatment).
4. Pembatasan cacat (Disability Limitatiaon).
5. Rehabilitasi (Rehabilitatian). (Mubarok, 2011)
4. Metode Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan
a. Metode ceramah
Ceramah ialah cara menyajikan palajaran melalui penuturan secara
lisan atau penjelasan langsung pada sekelompok peserta didik.
b. Metode diskusi kelompok
Diskusi kelompok ialah percakapan yang direncanakan atau
dipersiapkan diantara 3 orang atau lebih tentang topik tertentu
dengan seorang pemimpin, untuk memecahkan suatu permasalahan
serta membuat suatu suatu keputusan.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
c. Metode panel
Panel adalah pembicara yang sudah direncanakan didepan
pengunjung tentang sebuah topik dan diperlukan tiga panelis atau
lebih serta diperlukan seorang pemimpin. Dalam diskusi panel
audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan sebagai
peninjau para panelis yang sedang berdiskusi.
d. Metode forum panel
Forum panel adalah panel yang didalamnya pengunjung
berpartisipasi dalam diskusi, misalnya audiens disuruh untuk
merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.
e. Metode permainan peran
Bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari
simulasi yang diarahkan untuk mengkreasikan peristiwa sejarah,
mengkreasikan peristiwa-peristiwa actual, atau kejadian-kejadian
yang mungkin muncul pada masa mendatang.
f. Metode symposium
Symposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu
persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan
keahlian. Setelah para penyaji memberikan pandangan tentang
masalah yang dibahas, maka symposium diakhiri dengan pembacaan
kesimpulan.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
g. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pembelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukan kepada peserta didik tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya
sekedar tiruan. (Sanjaya, 2011).
5. Media atau Alat Bantu Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan
Alat bantu pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh
pendidik dalam menyampaikan bahan pengajaran dan biasanya dengan
menggunakan alat peraga pengajaran. Alat peraga pada dasarnya dapat
membantu sasaran pendidik untuk menerima pelajaran dengan
menggunakan panca inderanya. Semakin banyak indera yang digunakan
dalam menerima pelajaran semakin baik penerimaan pelajaran (Suliha,
2008).
Macam-macam media atau alat bantu tersebut adalah sebagai berikut:
a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau
media yang hanya meiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman
suara.
b. Media visual, yaitu media yang hanya dilihat saja, tidak mengandung
unsur suara, seperti film, slide, foto, transparasi, lukisan, gambar,
dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.
c. Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur
suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
rekaman video, berbagai ukuran film, dan slide suara. Kemampuan
media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik.
d. Media atau alat bantu berdasarkan pembuatanya
a) Alat bantu elektronik yang rumit, contohnya film, film slide,
transparasi. Jenis media ini memerlukan alat proyeksi khusus
seperti film protector, slide projector, operhead projector (OHP).
b) Alat bantu sederhana, contohnya: leaflet, model buku bergambar,
benda-benda nyata (sayuran/buah-buahan), papan tulis, film chart,
poster, boneka, phantom, spanduk, dan lain-lain. Ciri-ciri alat
bantu sederhana adalah mudah dibuat, mudah memperoleh bahan-
bahan, ditulis atau digambar dengan sederhana, memenuhi
kebutuhan pengajar, mudah dimengerti serta tidak menimbulkan
salah persepsi (Sanjaya, 2011, Suliha, 2008).
B. Pengetahuan
1. Definisi
Pengetahuan merupakan hasil dari “Tahu” dan terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu obyek.
Penginderaan terjadi melalui panca indera yaitu : penglihatan,
pendengaran, penciuman rasa dan raba. Namun sebagian besar
pengetahuan seseorang didapat melalui panca indera mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2012).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
2. Tingkatan Pengetahuan
Tingkatan pengetahuan dalam revisi Toksonomi Bloom adalah
sebagai berikut (Anderson and Krathwohl, 2001; dalam Wikipedia):
a. Remembering (mengingat)
Kemampuan menyebutkan kembali informasi / pengetahuan
yang tersimpan dalam ingatan.
b. Understanding (memahami)
Kemampuan memahami instuksi dan menegaskan
pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam
bentuk lisan, tertulis, maupun grafik/diagram
c. Applying (menerapkan)
Kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan konsep
dalam situasi tertentu.
d. Analyzing (menganalisis)
Kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa
komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh
pemahaman atas konsep tersebut secara utuh.
e. Evaluating (menilai)
Kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma,
kriteria atau patokan tertentu.
f. Creating (mencipta)
Kemapuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk
baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
3. Pengukuran Tingkat Pengetahuan
Pengukuran tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan teknik
wawancara atau kuisoner yang menanyakan isi materi yang akan diukur
dari subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2012).
Pengukuran tingkat pengetahuan menurut Budiman (2013) terbagi
menjadi :
a. Tingkat pengetahuan baik bila nilai ≥75
b. Tingkat pengetahuan cukup bila nilai 56 – 74
c. Tingkat pengetahuan kurang bila nilai ≤55
C. Perilaku Kesehatan
1. Pengertian perilaku kesehatan
Perilaku adalah hasil (output) yang diharapkan dari suatu promosi atau
pendidikan kesehatan (Notoadmodjo, 2012)
Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme)
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan
(Notoadmodjo, 2012).
Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok :
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
a. Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health maintanance)
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau
menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan
bilamana sakit.
b. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan
kesehatan (health seeking behavior)
Menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat
menderitapenyakit atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini
dimulai dari mengobati diri sendiri (self treatment) sampai mencari
pengobatan keluar negeri.
c. Perilaku kesehatan lingkungan
Bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik
maupunsosial budaya, dan sebagainya, sehingga lingkunga tersebut
tidak mempengaruhi kesehatanya (Notoadmodjo, 2012)
2. Strategi perubahan perilaku
Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku tersebut
oleh WHO dikelompokan menjadi:
a. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran atau
masyarakat sehingga ia mampu melakukan (berperilaku) seperti
yang diharapkan, misalnya dengan adanya peraturan-
peraturan/perundang-undangan yang harus dipatuhi oleh anggota
masyarakat. Cara ini akan menghasilkan perilaku yang cepat, akan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
tetapi perubahan tersebut belum tentu akan berlangsung lama karena
perubahan perilaku yang terjadi tidak atau belum didasari oleh
kesadaran sendiri.
b. Pemberian informasi
Dengan memberikan informasi tentang cara-cara mencapai hidup
sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit, dan
sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal
tersebut. Selanjutnya dengan pengetahuan itu akan menimbulkan
kesadaran mereka, dan akhirnya akan menyebkan orang berperilaku
sesuai dengan pengetahuan yang dimilkinya itu.
c. Diskusi partisipasi
Cara ini adalah sebagai peningkatan cara kedua dalam memberikan
informasi tentang tentang kesehatan tidak bersifat searah saja.
Dengan demikian maka pengetahuan kesehatan sebagai dasar
perilaku mereka diperoleh secara mantap dan lebih mendalam, dan
akhirnya perilkau yang mereka peroleh akan lebih mantap juga,
bahkan merupakan referensi perilaku orang lain. Diskusi partisipasi
adalah salah satu cara yang baik dalam rangka memberikan
informasi-informasi dan pesan-pesan kesehatan (Notoadmodjo,
2012).
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Definisi
Keselamatan kerja (occupational safety) secara filosofi diartikan
sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khusunya dan manusia pada umunya serta hasil budaya dan karyanya.
Dari segi keilmuan diartikan sebagai pengetahuan dan penerapanya
dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Sedangkan kesehatan kerja adalah suatu kondisi
fisik, mental dan sosial seseorang yang bebas dari penyakit atau
gangguan kesehatan serta menunjukkan kemapuan untuk berinteraksi
dengan lingkungan dan pekerjaannya (Hikmawati, 2012).
Pengertian kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan
beserta praktiknya dalam pemeliharaan kesehatan secara kurativ,
preventif, promosioanal, dan rehabilitatif agar masyarakat tenaga kerja
dan masyarakat umum terhindar dari bahaya akibat kerja, serta dapat
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya untuk dapat bekerja
produktif (Soedirman, 2014).
Dasar hukum kesehatan dan keselamatan kerja adalah UU No. 1
Tahun 1970 tentang kesehatan dan keselamatan kerja. UU ini mengatur
kesehatan dan keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di
darat, di dalam tanah, di permukaan air maupun di udara, yang berada
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
dalam wilayah kekuasaan hukum Indonesia. Beberapa hal yang
menentukan kondisi kesehatan seseorang antara lain:
a. Lingkungan: fisik (alami/buatan), kimia (organik/anorganik),
biologi (virus dan mikroorganisme), dan sosial (ekonomi,
pendidikan, dan pekerjaan).
b. Perilaku: sikap, kebiasaan, dan tingkah laku.
c. Pelayanan kesehatan: pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi.
d. Genetik: bakat bawaan individu.
(Hikmawati, 2012).
2. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian kejadian lain yang berbahaya
e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi alat alat perlindungan diri pada para pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara dan getaran
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai, suhu serta
kelembapan udara yang baik
j. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
k. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya
(Hikmawati, 2012).
Beberapa istilah yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja antara lain:
a. Hazard (potensi bahaya)
Adalah segala hal yang berpotensi mengakibatkan cedera.
b. Risk (resiko)
Adalah kemungkinan terwujudnya suatu potensi bahaya.
c. Incident (nyaris celaka)
Adalah suatu peristiwa tidak diinginkan dimana dengan keadaan
yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya bagi manusia,
harta benda dan proses, accident (kecelakaan kerja) adalah suatu
benda atau menimbulkan kerugian terhadap proses. (Hikmawati,
2012).
Penyebab kecelakaan kerja pada umunya digolongkan menjadi
dua, yakni:
a. Perilaku pekerja itu sendiri (faktor manusia), yang tidak
memenuhi keselamatan, misalnya: karena kelengahan,
kecerobohan, ngantuk, kelelahan, dan sebagainya. Menurut
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
hasil penelitian yang ada, 85% dari kecelakaan yang terjadi
disebabkan karena faktor manusia.
b. Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau
„unsafety condition’, misalnya: lantai licin, pencahayaan
kurang, silau, mesin yang terbuka, dan sebagainya.
(Notoadmodjo, 2011).
E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif
Pengetahuan berikut berguna bagi para mekanik dan pekerja lain
dalam bengkel otomotif. Tujuanyan ialah untuk mengembangkan
kesadaran dalam penggunaan fasilitas, seperti daerah kerja, peralatan,
perlengkapan, dan bahan-bahan ketika melakukan aneka tugas perawatan
dan perbaikan kendaraan otomotif. Menurut Daryanto (2001) keselamatan
kerja bengkel otomotif sebagai berikut:
1. Pakaian kerja dan tujuanya
Berkenaan dengan pakaian kerja, berikut ini adalah yang harus
diperhatikan sehingga tujuan memakai pakaian kerja terjacapai yaitu
keselamatan kerja
a. Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tutup rapat, jaga, dan
kancingkan
b. Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari bahan
buatan yang mudah terbakar baik baju atas maupun baju bawah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
c. Longgarkan lengan baju, tidak berkancing atau T-shirt atau
pakaian berkerah, sabuk dapat dengan mudah mengait putaran
mesin
d. Kancing harus ditutupi bahan penutup untuk mencegah perusakan
permukaan ketika bekerja diatas tongkak atau penjaga dan
sebagainya
e. Sepatu yang kuat, pelindung mata (kaca mata), pelindung telinga,
masker atau pelindung hidung dan lain lain
2. Ventilasi bengkel
Problem utama timbul dari tempat yang tak terlindung dari:
a. Gas pembuangan, terutama karbon monoksida dan dihasilkan oleh
putaran mesin
b. Asap beracun yang muncul dari pengelasan.
c. Penggunaan zat pelarut
d. Gas hidrogen dari zat asam baterai timbal, terutama selama
pengaliran/pengisian muatan arus
e. Gas pembakar elpiji yang lebih baik ketimbang udara dan
berakumulasi pada permukaan lantai, di bawah bangku, serta
lubang dan sebagainya
f. Asap cat semprot
g. Debu lapisan rem yang berisi asbes
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
3. Mengangkat dan membawa barang
Mengangkat dan membawa barang secara manual dapat
memberatkan badan untuk tekanan yang besar dan seringkali
menyebabkan kecelakaan. Untuk mencegah terjadinya cedera atau
kecelakaan akibat pengangkatan dan pengangkutan barang berikut
adalah langkah-langkahnya:
a. Gunakan perlengkapan mekanik yang cocok jika mungkin
b. Gunakan perlengkapan perlindungan yang tersedia.
c. Pelajari metode yang benar tentang pengangkatan dan
pengangkutan barang.
4. Bahan bakar, minyak pelumas, dan gas
Karena bahan bakar dan minyak pelumas sangat mudah terbakar
maka perlu perawatan yang baik untuk mencegah kebakaran, ledakan,
dan kerugian yang akan terjadi, berikut langkah-langkah antisipasinya:
a. Berilah ventilasi udara pada ruangan kerja
b. Jangan menggunakan bensin atau cairan yang mudah terbakar
untuk membersihkan bagian-bagian bengkel seperti lantai, ruang
pit, dan sebagainya
c. Segera bersihkan tumpahan bensin dan cairan yang mudah
terbakar
d. Buang bensin atau lap dengan kain secara aman
e. Simpan barang yang mudah terbakar pada ruangan dengan
ventilasi yang baik.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
f. Jangan merokok ketika menangani atau bekerja dengan cairan
yang mudah terbakar
g. Matikan mesin ketika mengisi bahan bakar
h. Tandai wilayah kerja dengan papan peringatan “BAHAYA” ketika
ada penguapan bahan bakar atau gas
5. Pengujian mesin dan kendaraan
a. Pengetesan di bengkel
Pengetesan kendaraan secara tetap dalam bengkel sering kali
memerlukan alat, instrumen, dan peralatan khusus.
b. Pengetesan dijalan
Hal-hal penting yang harus diperhatikan:
1) Jangan mempercepat kendaraan secara tiba-tiba dan kasar serta
mengemudikannya pada permukaan jalan yang tidak rata
2) Jangan mengerem kendaraan secara mendadak
3) Jangan mengemudi pada kecepatan yang tinggi
4) Patuhi aturan lalu lintas
6. Alat-alat otomotif khusus (mesin gerinda, dudukan katup, dan
peralatan muka katup)
a. Gunakan kacamata pengaman
b. Jangan menggunkan roda gerinda yang cacat atau retak, atau batu
asah yang kurang rata
c. Periksa tempat kerja pengoperasian saklar dan sistem kelistrikan
d. Gunakan tameng atau pelindung pada mesinnya
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
e. Jaga wajah dan mata dari percikan roda gerinda yang berputar
F. Kerangka Teori
Keterangan:
: Diteliti : Tidak diteliti
Gambar 2,1 Kerangka teori
Sumber: Notoadmodjo (2012), Azwar (2008), Suliha (2008).
Pendidikan Kesehatan
dan Keselamatan
Kerja
Pengetahuan Sikap Perilaku Kesehatan
Faktor yang
mempengaruhi:
Pengalaman
Pendidikan
Keyakinan
Fasilitas
Latar belakang
finansial
Sosial budaya
Faktor yang
mempengaruhi:
Pengalaman
Pengaruh orang
Kebudayaan
Media massa
Pendidikan &
agama
Faktor emosional
Faktor yang
mempengaruhi:
Pengetahuan
Sikap
Kepercayaan
Tradisi
Norma Sosoal
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017
G. Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka konsep
H. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian
(Notoadmodjo, 2012). Berdasarkan tinjauan dan landasan teori diatas maka
hipotesis penelitian adalah:
Ha :Ada pengaruh pendidikan kesehatan K3 terhadap pengetahuan
dan perilaku kesehatan pekerja bengkel di desa Karangkobar
Banjarnegara
Ho :Tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan K3 terhadap
pengetahuan dan perilaku kesehatan pekerja bengkel di desa
Karangkobar Banjarnegara
Tingkat pengetahuan
pre -intervensi
Perilaku kesehatan
pre intervensi
Intervensi
pendidikan
kesehatan K3
Tingkat pengetahuan
post -intervensi
Perilaku kesehatan
post intervensi
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Nurfauzi , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP , 2017