bab ii tinjauan pustaka a. buah naga buah naga adalah...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Buah Naga
1. Asal usul Buah naga
Buah naga adalah tanaman kaktus berasal dari daerah Meksiko,
Amerika Tengah yang sering disebut pita haya. Buah ini dikenal
sebagai penurun kolesterol dan meningkatkan kerja otak. Buah naga
sudah lama dimanfaatkan oleh orang India,namun belum diberitakan
oleh massa dunia.
Tanaman buah naga merupakan jenis tanaman memanjat. Di
habitat aslinya tanaman ini memanjat tanaman lainnya untuk
menopang dan bersifat epifit. Namun bisa hidup meskipun akarnya
dicabut karena masih bisa memperoleh makanan dari udara melalui
akar yang tumbuh di batangnya. Secara morfologis tanaman ini
termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki daun.
2. Sistematika Buah naga
Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman buah naga termasuk klas berikut
ini :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
6
7
Famili : Cactaceae
Genus : Hylocereus
Species :
- Hylocereus undatus (daging putih)
- Hylocereus polyrhizus (daging merah)
- Hylocereus costaricensis (daging merah super)
- Selenicereus megalanthus (kulit kuning, tanpa sisik)
3. Morfologi
Secara morfologi bagian-bagian dari tanaman buah naga sebagai
berikut :
a. Akar
Akar tumbuhan buah naga berupa akar serabut pendek,
warnanya putih kekuningan. Akar buah naga seperti akar kaktus
lainnya, sangat cepat menyerap air. Akar tumbuhan buah naga
tidak hanya tumbuh di pangkal batang di dalam tanah, tetapi juga
pada celah-celah batang. Akar tersebut berfungsi sebagai alat
pelekat sehingga tumbuhan dapat melekat atau memanjat
tumbuhan lain atau pada tiang penyangga. Akar pelekat ini dapat
juga disebut akar gantung yang memungkinkan tumbuhan tetap
dapat hidup tanpa tanah atau hidup sebagai epifit.
8
b. Batang dan Cabang
Tumbuhan buah naga memiliki batang yang berbentuk
segitiga dan tidak seperti kaktus pada umumnya, tumbuhan ini
memiliki duri pendek sekali bahkan hampir tidak kelihatan,
sehingga kadang ia dianggap sebagai kaktus tidak berduri. Batang
tumbuhan buah naga tumbuh memanjang dan melengkung
sehingga disebut juga tanaman melengkung (tanlung).
Gambar 1. Batang buah naga Gambar 2. Cabang buah naga
c. Bunga
Bunga buah naga berbentuk corong memanjang berukuran
sekitar 30 cm dan akan mulai mekar di sore hari dan akan mekar
sempurna pada malam hari. Setelah mekar warna mahkota bunga
bagian dalam putih bersih dan didalamnya terdapat benangsari
berwarna kuning dan akan mengeluarkan bau yang harum.
Gambar 3. Bunga buah naga
9
d. Buah
Buah berbentuk bulat lonjong dan biasanya terletak
mendekati ujung cabang atau batang. Pada cabang atau batang
biasanya tumbuh lebih dari satu dan terkadang berdekatan. Kulit
buah tebal sekitar 1-2 cm dan pada permukaan kulit buah terdapat
sirip atau jumbai berukuran sekitar 2 cm.
Gambar 4. Buah naga daging merah Gambar 5. Buah naga daging putih
e. Biji
Biji berbentuk bulat berukuran kecil dan tipis seperti biji
selasih. Biji buah naga dapat dimakan tanpa mengganggu
kesehatan, dan dapat dikecambahkan untuk dijadikan
bibit.(Winarsih,Sri,2007)
f. Jenis Buah Naga
Dewasa ini telah banyak ditemukan jenis atau varietas
tanaman buah naga yang memiliki Empat macam jenis buah naga
antara lain yaitu :
10
1) Buah naga berdaging putih (Hylocereus undatus)
Buah naga berdaging putih paling banyak dijumpai di
pasaran, dan rasanya kurang manis bila dibandingkan dengan
yang berdaging merah.
Gambar 6. Buah naga daging putih
2) Buah naga berkulit kuning
Buah naga berkulit kuning dengan daging putih,
mempunyai ukuran paling kecil jika dibandingkan dengan jenis
lainnya.Buah naga jenis ini biasanya ditanam di daerah dingin
dengan ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut.
Buah naga berkulit kuning memiliki batang hijau ramping,
tepiannya tidak tajam, bunga berwarna putih dengan daun-daun
pelindung kecil.
Gambar 7. Buah naga berkulit kuning
11
3) Buah naga berdaging merah (Hylocereus Polyrhizus) dan super
merah (Hylocereus Costaricensis)
Buah naga berdaging merah dan super merah, daerah
asalnya dari Costa Rica dan Nikaragua hingga Peru. Jenis ini
memiliki batang berlilin, hijau keputih-putihan dengan tepian
tajam, memiliki duri sangat kecil, bunga putih dengan tepian
ungu
Gambar 8. Buah naga daging merah
4. Perbedaan Buah Naga Daging Putih dengan Buah Naga Daging Merah
Perbedaan buah naga putih dengan isi merah
a. Buah Naga Daging Putih (Hylocereus undatus)
1. Gerigi batang berwarna hijau kebiru – biruan.
Gambar 9. Batang buah naga
12
2. Bagian tepi sasut berwarna hijau
Gambar 10. Bunga buah naga
3. Warna isi
Gambar 11. Buah naga daging putih
4. Susunan sisik jarang, bentuk lurus dan panjang
Gambar 12. Bagian luar buah
5. Ukuran buah 500 – 800 gram
b. Buah Naga Daging Merah (Hylocereus Polyrhizus)
1. Gerigi batang berwarna hijau agak terang
Gambar 13. Batang buah naga
13
2. Bagian tepi sasut berwarna merah keunguan
Gambar 14. Bunga buah naga
3. Warna isi
Gambar 15. Buah naga daging merah
4. Susunan sisik lebih rapat, bentuk lebar dan pendek
Gambar 16. Bagian luar buah
5. Ukuran buah 300 – 500 gram
5. Khasiat Buah naga
Kandungan serat dalam buah naga sekitar 0,7 gram per 100 gram
bahan. Selain serat, buah naga juga mengandung kalium, pektin,
magnesium, fosfor dan zat besi. Buah naga juga bisa digunakan untuk
memperlancar sistem pencernaan, menurunkan kandungan gula darah,
mengatur keseimbangan gula darah, membantu mengatasi rematik dan
14
asam urat, meningkatkan kesehatan organ penglihatan, membantu
mengontrol kadar kolesterol darah. Kandungan serat dalam buah naga
bisa digunakan untuk memperlancar proses pencernaan makanan dan
mencegah konstipasi. Buah naga juga mengandung zat antioksidan
sehingga bisa digunakan untuk mencegah kanker.
(http://labarasi.wordpress.com/2011/02/21/buah-buahan-yang-berserat-
tinggi) Di akses Kamis 5 Januari 2012 jam 13:40
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai
penghilang dahaga, karena mengandung kadar air tinggi sekitar 90%
dari berat buah. Menurut AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D,
buah kaktus ini cukup kaya berbagai zat vitamin dan mineral yang
sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan metabolisme.
Penelitiannya menunjukkan bahwa buah naga ini baik untuk sistem
peredaran darah, juga memberi efek mengurangi tekanan emosi dan
menetralkan toksik dalam darah. Selain itu juga dapat mencegah
kanker usus, kolesterol tinggi dan menurunkan kadar lemak dalam
tubuh. Secara keseluruhan buah naga mengandung protein yang
mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan
jantung.(www.obatherbalalami.com/2010/02/khasiat-dan-manfaat-
buah-naga.html?m=1) Di akses Kamis 5 Januari 2012 jam 14:41
15
Tabe1 1. Kandungan Nutrisi Buah Naga (Kristanto D,2008)
Nutrisi KandunganKadar gula 13-18 briksAir 90,20%Karbohidrat 11,5 gAsam 0,139 gProtein 0,53 gSerat 0,71 gKalsium 134,5 mgFosfor 8,7 mgMagnesium 60,4 mgLemak 0,21 – 0,61 gBetakarotin 0,005 – 0,012 mgKalsium 6,3 – 8,8 mgBesi 0,55 – 0,65 mgVitamin B1 0,28 – 0,30 mgVitmin B2 0,043 – 0,045 mgVitamin C 9,4 mgNiasin 1,297 – 1,300 mg
B. Kalium
Kalium adalah suatu unsur kimia dan merupakan logam alkali yang
reaktif. Punya lambang K+, berwarna putih perak dan merupakan logam
yang lunak. Kalium mempunyai nomor atom 19, berat atom 39,102, titik
didih 759˚C, titik lebur 63,380C, dan massa 0,86 gram. Kalium dapat
teroksidasi di udara dan bereaksi dengan air yang menghasilkan kalium
hidroksida dan gas hydrogen (Sunardi,2006)
1. Kalium Dalam Tubuh Manusia
Tubuh manusia mengandung sekitar 2,6 mg kalium / kg berat badan
tanpa/bebas lemak, terutama bagian yang banyak kandungan unsur
kalium yaitu sel-sel syaraf dan otot dan dalam jumlah yang kecil
dijumpai dalam cairan ekstraseluler. Di dalam cairan intraseluler unsur
16
kalium sama halnya dengan unsur Na, yaitu merupakan kation penting
yang berperan dalam keseimbangan PH dan osmolaritas.
Fungsi kalium dalam tubuh menurut Kartaspoetra (2005) adalah
sebagai berikut :
a. Merupakan unsur anorganik yang penting didalam cairan
intraseluler
b. Penting dalam transmisi impuls-impuls saraf
c. Penting untuk kontraksi otak
d. Penting untuk pertumbuhan
Kalium penting dalam menghantarkan impuls saraf serta
pembebasan tenaga dari protein, lemak dan karbohidrat sewaktu
metabolisme. Kalium bergerak di dalam tubuh secara difusi, absorbsi
dan sekresi. Kalium dapat masuk dalam tubuh dari saluran usus
dengan cara difusi melalui dinding kapiler dan absorbs aktif. Kalium
masuk ke dalam sel-sel juga dengan cara difusi dan membutuhkan
proses metabolisme yang aktif. Kalium dibuang melalui urin dengan
cara sekresi dan penyaringan, dan sebagian kecil dibuang melalui
feses. Kalium juga berperan penting dalam penyampaian impuls-
impuls saraf ke serat-serat dan juga dalam kemampuan otot untuk
berkontraksi. (Nasution dan Darwin,1998).
Kalium mudah diserap tubuh, diperkirakan 90% dari yang dicerna
akan diserap dalam usus kecil (Winarno,2004). Defisiensi kalium
disebabkan bukan karena bahan makanan yang kurang mengandung
17
kalium, melainkan disebabkan karena eksresi yang berlebihan
melalui ginjal, karena muntah-muntah yang keseringan dan diare berat.
Akibat dari kekurangan kalium adalah hipoklemia dan otot menjadi
lemah, kalau tidak diatasi dapat menimbulkan kelumpuhan
(Kartasapoetra,2005). Perkiraan kebutuhan minimum kalium dalam
tubuh sekitar 200 mg sehari (Almatsier,2009). Namun beberapa ahli
menganjurkan asupan 3500 mg/kg karena peran protektif kalium
terhadap hipertensi.
2. Sumber Kalium
Kalium merupakan bagian esensial dari semua sel hidup, kalium
hanya terdapat didalam semua makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Sumber utama kalium adalah makanan
mentah atau segar, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan
(Almatsier,2009). Selain itu kalium juga dapat diperoleh dari aditif
makanan, misalnya K-alginat sebagai pengental dan pengemulsi,
K-nitrat pengawet daging dan Kcl sebagai penganti garam dapur
(Muchtadi,2009)
18
Tabel 2. Kandungan kalium beberapa bahan makanan(mg/100 gram)
(Almatsier,2009)
Bahan Makanan Mg Bahan Makanan MgKacang merah 1151 Pisang 435Kacang hijau 1132 Durian 691Kacang kedelai 1504 Alpukat 278Bayam 462 Jambu biji 420Tomat 296 Beras giling 241Wortel 245 Singkong 394Kelapa 555 Pepaya 223
C. Analisa Kalium
1. Analisa kualitatif
Suatu bahan yang mengandung unsur kalium akan memberikan
gambaran yang khas terhadap penambahan reagen tertentu. Jika sampel
positif mengandung kalium, denngan reaksi nyala akan memberikan
warna ungu dan akan menghasilkan endapan putih dengan Kcl
penambahan asam tartrat 5% maupun Kcl ditambah asam perchlorat
pekat ( Bassett dkk,1994).
2. Analisa kuantitatif
a. Metode titrimetri (Reaksi Pengendapan)
Prinsip dari reaksi ini adalah kalium dapat diendapkan
dengan larutan natrium tetrafenilborat berlebih sebagai kalium
tetrafenilborat. Kelebihan reagen ditetapkan dengan larutan
merkurium (II) nitrat. Indikator terdiri dari suatu campuran dari besi
19
(II) nitrat dan natrium thiosianat hilang dan terbentuk merkurium
(II) thiosianat yang tidak berwarna ( Bassett dkk,1994).
b. Metode SSA (Spektrometri Serapan Atom)
SSA adalah suatu teknik atau metode analisa kimia bagi
penentuan kadar unsur-unsur logam dan metaloid yang terdapat di
dalam sampel dengan kadar rendah (ppm, ppb). Prinsip dasar
analisis pada metode ini adalah absorbsi energi radiasi
elektromagnetik oleh atom.