bab ii tinjauan pustaka

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales. Kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M. tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M.microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks tersebut, M. Tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling sering dijumpai. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia Penyebab tuberkulosis paru adalah kuman Mycobacterium tuberculosa, yang berbentuk batang dan mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat gelap dan lembab. Oleh karena itu dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dorman (tidur), tertidur lama selama beberapa tahun (Depkes, 2002). M. tuberculosis merupakan kuman berbentuk batang, berukuran panjang 5μ dan lebar 3μ, tidak membentuk spora, dan termasuk bakteri aerob, pada pewarnaan gram maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu M. tuberculosis disebut sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Pada dinding sel M. Tuberculosis lapisan lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan yang ada dibawahnya, hal ini menurunkan permeabilitas dinding sel,

Upload: bagus-susetio

Post on 19-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

respirasi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh

bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks

Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan

termasuk dalam ordo Actinomycetales. Kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M.

tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M.microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks

tersebut, M. Tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling sering dijumpai.

Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk

mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan

bagian lain tubuh manusia Penyebab tuberkulosis paru adalah kuman Mycobacterium

tuberculosa, yang berbentuk batang dan mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam

pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman

TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di

tempat gelap dan lembab. Oleh karena itu dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dorman

(tidur), tertidur lama selama beberapa tahun (Depkes, 2002).

M. tuberculosis merupakan kuman berbentuk batang, berukuran panjang 5μ dan lebar

3μ, tidak membentuk spora, dan termasuk bakteri aerob, pada pewarnaan gram maka warna

tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu M. tuberculosis disebut

sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Pada dinding sel M. Tuberculosis lapisan lemak

berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan yang ada dibawahnya, hal ini

menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik.

Lipoarabinomannan,

yaitu suatu molekul lain dalam dinding sel M. tuberculosis, yang berperan dalam interaksi

antara inang dan patogen, sehingga M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofag

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) atau juga dikenali sebagai Chronic

Obstructive Pulmonary Disease (COPD) merupakan obstruksi saluran pernafasan yang

progresif dan ireversibel; terjadi bersamaan bronkitis kronik, emfisema atau kedua-duanya.

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) bukanlah penyakit tunggal, tetapi merupakan satu

istilah yang merujuk kepada penyakit paru kronis yang mengakibatkan gangguan pada sistem

pernafasan. Secara klinis, bronkitis kronik didefinisikan sebagai manifestasi batuk kronik

yang produktif selama 3 bulan sepanjang dua tahun berturut-turut. Sementara emfisema

didefinisikan sebagai pembesaran alveolus di hujung terminal bronkiol yang permanen dan

Page 2: BAB II Tinjauan Pustaka

abnormal disertai dengan destruksi pada dinding alveolus serta tanpa fibrosis yang jelas. The

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) guidelines mendefinisikan

PPOK sebagai penyakit yang ditandai dengan gangguan pernafasan yang ireversibel,

progresif, dan berkaitan dengan respon inflamasi yang abnormal pada paru akibat inhalasi

partikel-partikel udara atau gas-gas yang berbahaya.

Asma merupakan sebuah penyakit kronik saluran napas yang terdapat di seluruh

dunia dengan kekerapan bervariasi yang berhubungan dengan dengan peningkatan kepekaan

saluran napas sehingga memicu episode mengi berulang (wheezing), sesak napas

(breathlessness), dada rasa tertekan (chest tightness), dispnea, dan batuk (cough) terutama

pada malam atau dini hari. (PDPI, 2006; GINA, 2009). Menurut National Heart, Lung and

Blood Institute (NHLBI, 2007), pada individu yang rentan, gejala asma berhubungan dengan

inflamasi yang akan menyebabkan obstruksi dan hiperesponsivitas dari saluran pernapasan

yang bervariasi derajatnya.