bab ii tinjauan pustaka
DESCRIPTION
respirasiTRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks
Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan
termasuk dalam ordo Actinomycetales. Kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M.
tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M.microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks
tersebut, M. Tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling sering dijumpai.
Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan
bagian lain tubuh manusia Penyebab tuberkulosis paru adalah kuman Mycobacterium
tuberculosa, yang berbentuk batang dan mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam
pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman
TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di
tempat gelap dan lembab. Oleh karena itu dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dorman
(tidur), tertidur lama selama beberapa tahun (Depkes, 2002).
M. tuberculosis merupakan kuman berbentuk batang, berukuran panjang 5μ dan lebar
3μ, tidak membentuk spora, dan termasuk bakteri aerob, pada pewarnaan gram maka warna
tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu M. tuberculosis disebut
sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Pada dinding sel M. Tuberculosis lapisan lemak
berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan yang ada dibawahnya, hal ini
menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik.
Lipoarabinomannan,
yaitu suatu molekul lain dalam dinding sel M. tuberculosis, yang berperan dalam interaksi
antara inang dan patogen, sehingga M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofag
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) atau juga dikenali sebagai Chronic
Obstructive Pulmonary Disease (COPD) merupakan obstruksi saluran pernafasan yang
progresif dan ireversibel; terjadi bersamaan bronkitis kronik, emfisema atau kedua-duanya.
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) bukanlah penyakit tunggal, tetapi merupakan satu
istilah yang merujuk kepada penyakit paru kronis yang mengakibatkan gangguan pada sistem
pernafasan. Secara klinis, bronkitis kronik didefinisikan sebagai manifestasi batuk kronik
yang produktif selama 3 bulan sepanjang dua tahun berturut-turut. Sementara emfisema
didefinisikan sebagai pembesaran alveolus di hujung terminal bronkiol yang permanen dan
abnormal disertai dengan destruksi pada dinding alveolus serta tanpa fibrosis yang jelas. The
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) guidelines mendefinisikan
PPOK sebagai penyakit yang ditandai dengan gangguan pernafasan yang ireversibel,
progresif, dan berkaitan dengan respon inflamasi yang abnormal pada paru akibat inhalasi
partikel-partikel udara atau gas-gas yang berbahaya.
Asma merupakan sebuah penyakit kronik saluran napas yang terdapat di seluruh
dunia dengan kekerapan bervariasi yang berhubungan dengan dengan peningkatan kepekaan
saluran napas sehingga memicu episode mengi berulang (wheezing), sesak napas
(breathlessness), dada rasa tertekan (chest tightness), dispnea, dan batuk (cough) terutama
pada malam atau dini hari. (PDPI, 2006; GINA, 2009). Menurut National Heart, Lung and
Blood Institute (NHLBI, 2007), pada individu yang rentan, gejala asma berhubungan dengan
inflamasi yang akan menyebabkan obstruksi dan hiperesponsivitas dari saluran pernapasan
yang bervariasi derajatnya.