bab ii tinjauan pustaka 2.1. landasan teori 2.1.1 ......operator komputer yang berdedikasi ketimbang...
TRANSCRIPT
7
Universitas Muhammadiyah Riau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Pengertian Humas secara umum adalah salah satu bagian dari organisasi
yang berfungsi untuk melakukan interaksi, hubungan, dan kerjasama dengan
masyarakat yang terkait dengan organisasi tersebut. Humas merupakan singkatan
dari Hubungan Masyarakat atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Public
Relation (PR) yang bertanggungjawab dalam membangun dan mempertahanan
reputasi, citra, dan komunikasi yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan
publik.
Dalam dunia bisnis, fungsi humas kerap dikaitkan dengan marketing,
padahal sangat berbeda. Sebagai profesi, bidang Humas nantinya membantu
mendidik, memberikan infomasi, membangkitkan ketertarikan masyarakat,
merencanakan strategi untuk meraih simpati hingga membuat masyarakat mengerti
dalam situasi tertentu.Seperti ketika perusahaan diterpa kasus tidak sedap yang
mengancam citra baik, pihak humas nantinya akan memberikan edukasi dan
berbagai upaya pada khalayak supaya tidak memberikan citra buruk tentang
perusahaan mereka.
Bidang ini akan menyusun berbagai strategi supaya mendapatkan simpati
dan agar brand yang dibangun dengan susah payah tidak gelap begitu saja. Makanya
pekerjaan humas nantinya akan berhubungan dengan pers (baca: pengertian pers)
dan tidak pernah lepas dari ilmu komunikasi. Pengertian Humas Menurut Para Ahli:
Beberapa Ahli pernah menjelaskan tentang definisi humas (hubungan
masyarakat), diantaranya adalah:
1. J.C Seidel
Menurut J. C Sidel pengertian Humas adalah proses berkesinambungan dari
usaha-usaha manajemen agar bisa mendapatkan itikad baik dan pengertian dari
para pelanggan, karyawan, dan publik secara umum.
8
Universitas Muhammadiyah Riau
2. Howard Bohham
Menurut Howard Bohham pengertian humas adalah suatu seni untuk
menciptakan pengertian publik yang lebih baik untuk meningkatkan
kepercayaan publik atau pemberdayaan lebih tinggi terhadap sebuah lembaga
atau organisasi.
3. Cultip, Center, & Broom
Menurut Cultip, Center, & Broom, pengertian Humas adalah fungsi
manajemen yang bertujuan membangun dan mempertahankan hubungan baik
dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang bisa memberikan dampak
positif terhadap keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi.
4. Scott M. Cutlip dan Allen H. Center
Menurut Scott M. Cutlip & Allen H. Center, Definisi humas adalah
merupakan fungsi manajemen yang bertugas untuk:
a. Memberikan penilaian terhadap sikap publik
b. Mengidentifikasi kebijakan dan tata cara organisasi/ perorangan dalam
melayani kepentingan publik
c. Membuat rencana dan melakukan program untuk mendapatkan pemahaman
dan dukungan dari masyarakat
5. International Public Relations Association (IPRA)
Pengertian humas menurut IPRA, humas adalah fungsi manajemen yang
terencana dan berkalanjutan di dalam orgnisasi induk atau pun lembaga
swasta yang bertujuan mendapatkan simpati, pegertian serta dukungan dari
pihak terkait. Kalau disederhanakan lagi humas adalah manajemen yang
membantu pencapaian tujuan organisasi, memfasilitasi perubahan
organisasional dan mendefinisikan filosofi.
Fungsi Humas Dalam Organisasi
Menurut Edward L. Bernays, ada beberapa fungsi humas, diantaranya:
a. Memberikan pemahaman kepada publik
b. Melakukan persuasi kepada masyarakat dengan tujuan untuk mengubah
sikap dan tingkah laku Berupaya untuk menyatukan sikap dan perilaku
publik agar sesuai dengan sikap dan perbuatan sebuah lembaga, atau
sebaliknya.
9
Universitas Muhammadiyah Riau
Tujuan Humas Dalam Organisasi
Ada beberapa tujuan utama humas, diantaranya adalah:
1. Meningkatkan dukungan, bantuan, dan partisipasi dari publik dalam bentuk
sarana, prasarana, tenaga, dan dana, untuk memudahkan pencapaian tujuan
organisasi.
2. Menciptakan rasa tanggungjawab dari masyarakat akan keberlangsungan
program organisasi secara efektif dan efisien.
3. Melibatkan publik dalam penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi oleh
organisasi.
4. Membuat dan mengembangkan pencitraan yang baik untuk organisasi dan
juga kepada para pimpinan atau stakeholder dengan sasaran terjalinnya
hubungan yang baik antara publik internal dengan publik eksternal.
5. Memperluas jangkauan pelanggan yang terhubung untuk berpartisipasi
dalam upaya peningkatan mutu organisasi.
Manfaat Humas Bagi Organisasi
Dari penjelasan pengertian humas tentu kita menyadari manfaat humas di
dalam sebuah organisasi. Menurut Frank Jefkins, beberapa manfaat Hubungan
Masyarakat adalah:
1. Manajemen Krisis
Semua organisasi pasti pernah mengalami masa krisis sehingga dibutuhkan
adanya persiapan dalam mengatasinya. Divisi humas akan bermanfaat
sebagai tim manajemen krisis dalam organisasi yang berhubungan dengan
masyarakat.
2. Penerbitan Desktop
Manfaat humas sebagai penerbitan desktop sangat penting pada sebuah
organisasi. Dan organisasi jaman sekarang lebih memang membutuhkan
operator komputer yang berdedikasi ketimbang editing konvensional.
3. Identitas Perusahaan
Staff humas bertugas menciptakan identitas perusahaan. Tugas ini sangat
penting karena menyangkut semua aspek organisasi secara keseluruhan dan
10
Universitas Muhammadiyah Riau
merupakan bagian paling penting dari semua jenis komunikasi dalam
organisasi.
4. Hubungan Parlemen
Beberapa organisasi membutuhkan humas yang berhubungan dengan
pemerintah, parlemen, dan birokrat di instansi pemerintah.
5. Public Relations Finansial
Organisasi juga membutuhkan konsultan humas yang khusus beraktivitas
pada bidang keuangan dan operasional bisnis sebuah perusahaan. Aktivitas
tersebut dilakukan untuk mendukung rencana perusahaan klien agar turut serta
di bursa saham atau memberikan dukungan saat membuat laporan keuangan
tahunan.
Secara umum tugas utama humas adalah mempromosikan pengertian dan
pengetahuan akan semua fakta tentang urutan situasi sehingga organisasi
mendapatkan simpati dari situasi dan kejadian tersebut.
Tugas pokok humas pada sebuah organisasi adalah:
1. Menciptakan Kesan/ Image
Kesan yang didapatkan seseorang terhadap seseorang, produk, atau situasi,
sesuai dengan tingkat pengetahuan orang tersebut.
2. Pengetahuan dan Pengertian
Humas sangat berperan dalam memberikan informasi kepada publik
internal dan publik eksternal dengan menyediakan informasi yang akurat
dan dalam format yang mudah dipahami.
3. Menciptakan Ketertarikan (interest)
Humas juga harus mampu menciptakan ketertarikan publik terhadap situasi
tertentu yang berdampak besar pada organisasi.
4. Penerimaan
Humas bertanggungjawab dalam memberikan penjelasan kepada publik
atas situasi atau kejadian sehingga sikap menentang, ketidakpedulian yang
ada di sekitarnya dapat berubah menjadi pengertian dan penerimaan.
5. Simpati
Humas harus bisa menyampaikan informasi secara jelas kepada publik
untuk meraih simpati.
11
Universitas Muhammadiyah Riau
Kegiatan-Kegiatan Humas
Meskipun demikian, kegiatan humas bukan berarti harus banyak menggelar
konferensi pers atau mengundang wartawan demi membuat citra baik. Namun
humas dituntut untuk membuat simbol komunikasi baik verbal maupun non-verbal.
Contoh kegiatan verbal antara lain menulis artikel, proposal, presentasi, press
release, membuat progress report dan sebagainya. Sementara komunikasi verbal
bisa berupa open house, presenter, desk information, announcer dan lain-lain.
1. Customer Relations
Divisi humas menciptakan hubungan baik dengan pihak di luar
perusahaan, misalnya dengan konsumen.
2. Employe Relations
Tidak hanya di luar perusahaan, humas juga wajib membangun
komunikasi antara pimpinan dan bawahan.
3. Community Relations
Community relation bertujuan menciptakan hubungan baik antara
perusahaan dengan pihak terkait misalnya partner dan juga komunitas
tertentu.
4. Government Relations
Menciptakan hubungan baik antara organisasi dengan pemerintah.
5. Media Relations
Media berperan penting dan harus dijembatani oleh humas perusahaan
karena kebanyakan sumber citra perusahaan bersumber dari sini.
Peranan Humas dalam Perusahaan
1. Expert Pereciber Communication
Ini yang unik. PR dianggap sebagai expert yang kerap memberikan masukkan untuk
perusahaan. Ini berkaitan dengan pengertian humas yang berperan sebagai
jembatan informasi antara perusahaan dan konsumen.
2. Facilitator
Humas atau PR berfungsi dalam setiap menejemen. Mereka berperan sebagai
fasilitator dan selalu ada saat masa kritis perusahaan muncul. Bahkan, devisi humas
12
Universitas Muhammadiyah Riau
akan menjadi leader dalam permasalahan yang dihadapi perusahaan di lingkungan
dan masyarakat.
Contoh Humas dalam Organisasi
Pada umumnya setiap perusahaan pasti memiliki divisi humas. Beberapa contoh
humas (hubungan masyarakat) yang ada dalam perusahaan diantaranya:
1. Humas Media Cetak
Seperti disebutkan sebelumnya, divisi humas itu berbeda dengan divisi pemasaran.
Namun, seringkali humas melakukan kegiatan promosi bila ada perubahan dalam
perusahaan, atau ada peluncuran layanan dan produk baru.
Humas ini bertugas untuk berkomunikasi secara intens dengan media cetak. Humas
media cetak disusun sedemikian rupa dan dilaksanakan dengan press release ke
berbagai media cetak.
2. Humas Media Audio Visual
Hampir sama dengan humas media cetak. Namun, bentuk informasi yang
disampaikan ke publik terkait organisasi adalah melalui Televisi dan Radio.
3. Humas Media Online
Penyebaran informasi dalam bentuk teks dan video bisa dilakukan secara online.
Biasanya dilakukan dengan cara membuat konten berisi kata kunci tertentu
mengenai produk, dan selanjutnya mempublish konten tersebut ke blog/ website.
Dengan upaya tertentu maka konten tersebut akan tampil di mesin pencari,
misalnya Google. Dengan begitu akan lebih banyak orang mengetahui tentang
perusahaan dan produk yang dipublikasikan
Keberadaan fungsi humas pada suatu organisasi atau perusahaan
biasanya diketahui dari adanya bagian atau departemen humas. Di berbagai
perusahaan di Indonesia penggunaan istilah public relations adalah sama
banyaknya dengan dengan humas. Pada umumnya, lembaga atau instansi
pemerintah masih menggunakan istilah humas, sementara perusahaan swasta lebih
senang menggunakan istilah public relati Dalam penulisan proposal skripsi ini
penulis menggunakan istilah humas karena penulis melakukan penelitian di
lembaga pemerintahan.
Frank Jefkins (dalam Morissan, 2008:8) memberikan batasan humas, yaitu
‘’ sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana. baik itu ke
13
Universitas Muhammadiyah Riau
dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuan -tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian
‘’.Menurut Widjaja (2010:53) humas adalah ‘’kegiatan yang menyangkut baik
individu ke dalam maupun keluar dan semua kegiatan diselenggarakan dalam
rangka pelaksanaan tugas dan fungsi masing –masing lembaga atau organisasi’’.
Cutlip, Centereal (2006:6) memberikan batasan humas adalah ‘’fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut Setelah penulis melihat definisi humas dari beberapa
para ahi, maka saya sebagai penulis menyimpulkan humas adalah suatu fungsi
manajemen yang membuat, merencanakan hingga mengevaluasi seluruh kegiatan
yang di rencanakan dengan tujuan untuk membangun hubungan baik antar pegawai
dengan manajemen atau pegawai dengan pegawai.
Menurut Cutlip, Center dan Brown Public Relation adalah fungsi
manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam
komunikasi,pemahaman,penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan
berbagai publiknya (Soemirat Ardianto 2008:14).
Sedangkan menurut Webster’s New World Relations New, Humas (Public
Relations) adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap
publik,mengidentifikasi kebijaksanaan dan prosedur - prosedur seorang individu
atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu
program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik
(Moore,2005:56).Dari dua teori di atas humas terbagi menjadi 4 unsur dasar .
Pertama humas merupakan filsafat manajemen yang bersifat sosial; kedua humas
adalah suatu pernyataan tentang filsafat tersebut dalam keputusan kebijaksanaan;
ketiga humas adalah tindakan akibat kebijaksanaan tersebut; dan keempat humas
merupakan komunikasi dua arah yang menunjang kearah penciptaan kebijaksanaan
ini kemudian menjelaskan ,mengumumkan,mempertahankan atau
mempromosikannya kepada publik sehingga memperoleh saling pengertian dan
itikad baik.
14
Universitas Muhammadiyah Riau
2.1.2. Kedudukan dalam organisasi
Dapat dijelaskan bahwa kedudukan humas adalah menilai sikap masyarakat
(publik) agar tercipta keserasian antara masyarakat dan kebijaksanaan organisasi
atau instansi. Pada prinsipnya secara struktural fungsi humas dalam organisasi
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kelembagaan
atau organisasi. Fungsi humas dalam menyelenggarakan komunikasi timbal balik
dua arah (reciprocal two way traffic communication) antara organisasi atau badan
instansi yang diwakilinya dengan publik sebagai sasaran (target audience).
Humas akan melaksanakan strategi komunikasi yang persuasive pada buku
yang berjudul “Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi (Ruslan
2014:131) yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau
kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
2. PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap
dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulus
tertentu.
3. Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan agar terjadi
perubahan sikap dan penilaian.
4. Perubahan sikap dan penilaian dari pihak dapat terjadi maka pembinaan atau
pengembangan terus menerus agar peran serta terpelihara dengan baik. Disamping
itu dalam menjalankan fungsi PR,seorang praktisi PR dituntut memiliki empat
kemampuan yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan mengamati,menganalisa,perncanaan kerja dan
mampu mengevaluasi suatu problematika yang dihadapi.
2. Kemampuan untuk menarik perhatian melalui kegiatan publikasi yang
kreatif,inovatif dan dinamis.
3. Kemampuan untuk mempengaruhi pendapat umum dan merekayasa
pandangan publik agar searah dengan kebijakan organisasi.
4. Kemampuan menjalin suasana saling percaya,toleransi,menghargai, itikad
baik ,baik melalui publik internal maupun eksternal.
Menurut Rusady Ruslan (2014 :140) Humas berfungsi untuk menciptakan
iklim yang kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara
15
Universitas Muhammadiyah Riau
pejabat humas atau PRO dan masyarakat untuk mewujudkan tujuan bersama.Fungsi
tersebut dapat diwujudkan melalui beberapa aspek-aspek pendekatan yaitu seperti
yang dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya
(community relations) dan untuk memperoleh opini publik serta perubahan sikap
yang positif bagi kedua belah pihak (mutual understanding).
2.1.3. Peranan
Pengertian peranan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,” Peranan
adalah tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
peristiwa atau bagian yang dimainkan seseorang dalam suatu peristiwa. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia 2008:1173).
Secara umum Peranan adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan
oleh banyak orang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki status
atau kedudukan tertentu.
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran di
pengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.
Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi
sosial tertentu. Membangun dan mempertahankan reputasi baik dengan publik
kunci merupakan suatu pekerjaan yang melelahkan memerlukan pengorbanan
waktu memerlukan keahlian perencanaan dan profesional yang berkaliber
tinggi.Untuk dapat terlibat dalam kegiatan membangun reputasi sebuah
kelembagaan merupakan suatu pekerjaan yang sulit.
Humas berperan penting dalam organisasi dalam membentuk opini
masyarakat. Dozier dan Broom membagi peran Humas dalam 4 kategori yaitu:
1. Peran Humas sebagai penasehat ahli Humas membantu mencarikan
solusi dalam menyelesaikan masalah hubungan dengan publiknya. Dalam
peran ini, Humas memberikan usulan dan masukan kepada manajemen
untuk mengatasi persoalan yang tengah dihadapi organisasi.
2. Peran Humas sebagai fasilitator komunikasi Humas bertindak sebagai
komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal
mendengar apa yang diinginkan atau diharapkan publiknya. Di pihak
lain, Humas juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan,
16
Universitas Muhammadiyah Riau
kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga
dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian,
mempercayai, mendukung dan memberikan toleransi yang baik antara
kedua belah pihak.
3. Fasilitator Pemecahan masalah humas membantu pimpinan organisasi baik
sebagai penasehat hingga mengambil tindakan dalam menghadapi
persoalan secara rasional dan profesional. Dalam menghadapi masalah
biasanya dibentuk suatu tim yang dikoordinasikan oleh Humas dengan
melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus
untuk membantu organisasi dalam mengatasi krisis.
4. Teknisi Komunikasi Peran dari teknisi komunikasi ini menjadikan
Humas sebagai jurnalistin resident yang hanya menyediakan layanan
teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in
organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari
masing-masing bagian atau tingkatan yaitu secara teknis komunikasi baik
arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan
dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan.
2.2.Pengertian Peran Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu peran, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini
1. Dewi Wulan Sari
Menurut Dewi Wulan Sari, (2009:106) ‘’peran adalah konsep tentang apa yang
harus dilakukan oleh individu dalam masyarakat dan meliputi tuntutan-tuntutan
perilaku dari masyarakat terhadap seseorang dan merupakan perilaku individu
yang penting bagi struktur sosial masyarakat’’.
2. Abdulsyani
Menurut Abdulsyani, (2012 :94) peranan adalah suatu perbuatan seseorang
dengan cara tertentu dalam usaha menjalankan hak dan kewajiban sesuai
dengan status yang dimilikinya dan seseorang dapat dikatakan berperan jika ia
telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan status sosialnya dalam
masyarakat
3. Maurice Duverger
17
Universitas Muhammadiyah Riau
Maurice Duverger, (2010:103) berpendapat bahwa istilah ‘’peran’’ (role)
dipilih secara baik karena dia menyatakan bahwa setiap orang adalah pelaku di
dalam masyarakat dimana dia hidup juga dia adalah seorang aktor yang harus
memainkan beberapa peranan seperti aktor-aktor profesional.
Menurut Maurice Duverger, (2010:102) bahwa ‘’Peranan adalah atribut sebagai
akibat dari status dan perilaku yang diharapkan oleh anggota-anggota lain dari
masyarakat terhadap pemegang status,singkatnya, peranan hanyalah sebuah
aspek dari status ‘’.
4. Soerjono Soekanto
Soekanto, (2006:212) berpendapat bahwa ‘’ peranan merupakan aspek dinamis
kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai
dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan.
Menurut Soerjono Soekanto, (2006:213) Peranan yang melekat pada diri
seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan.
Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukan
tempat individu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk
pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang
menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan.
Suatu peranan mencakup tiga hal yaitu sebagai berikut :
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi
atau tempat seseorang masyarakat. Peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing
seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting
bagi struktur sosial masyarakat.
Berdasarkan pengertian peran dan peranan diatas dapat disimpulkan
bahwa peran adalah suatu tindakan atau aktivitas yang diharapkan
oleh masyarakat atau pihak lain untuk dilakukan oleh seseorang
sesuai dengan status yang mereka miliki sehingga peran atau
18
Universitas Muhammadiyah Riau
peranan tersebut dapat dirasakan pengaruhnya dalam lingkup
kehidupan.
a. Konsep Peran
Dari penjelasan di atas kita mengetahui bahwa peran dan status
sosial merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Adapun konsep
peran adalah sebagai berikut:
1. Persepsi Peran
Persepsi Peran adalah pandangan kita terhadap tindakan yang seharusnya
dilakukan pada situasi tertentu. Persepsi ini berdasarkan interpretasi atas
sesuaty yang diyakini tentang bagaimana seharusnya kita berperilaku.
2. Ekspektasi Peran
Ekspektasi peran merupakan sesuatu yang telah diyakini orang lain
bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu. Sebagian besar
perilaku seseorang ditentukan oleh peran yang didefinisikan dalam konteks
dimana orang tersebut bertindak.
3. Konflik Peran
Saat seseorang berhadapan dengan ekspektasi peran yang berbeda maka
akan menghasilkan konflik peran. Konflik ini akan muncul saat
seseorang menyadari bahwa syarat satu peran lebih berat untuk dipenuhi
ketimbang peran lain.
4. Struktur Peran
Secara umum, struktur peran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu:
a. Peran Formal
Peran formal merupakan peran yang nampak jelas yaitu berbagai
perilaku yang sifatnya homogen. Contohnya dalam keluarga, suami atau
ayah dan istri atau ibu memiliki peran sebagai provider (penyedia),
pengatur rumah tangga, merawat anak, rekreasi dan lain-lain.
b. Peran Informal
19
Universitas Muhammadiyah Riau
Peran informal merupakan peran yang tertutup, yaitu suatu peran yang
sifatnya implisit (emosional) dan umumnya tidak terlihat di permukaan.
Tujuan peran informal ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan
emosional dan menjaga keseimbangan dalam keluarga.
5. Jenis-Jenis Peran
Mengacu pada penjelasan di atas, peran dapat dibagi menjadi tiga jenis.
adapun jenis-jenis peran adalah sebagai berikut:
a. Peran Aktif
Peran aktif adalah peran seseorang seutuhnya selalu aktif dalam
tindakannya pada suatu organisasi. Hal tersebut dapat dilihat atau diukur
dari kehadirannya dan kontribusinya terhadap suatu organisasi.
b. Peran Partisipasif
Peran partisipasif adalah peran yang dilakukan seseorang berdasarkan
kebutuhan atau hanya pada saat tertentu saja.
c. Peran Pasif
Peran pasif adalah suatu peran yang tidak dilaksanakan oleh individu.
Artinya, peran pasif hanya dipakai sebagai simbol dalam kondisi
tertentu di dalam kehidupan masyarakat.
Adapun beberapa aktivitas humas dalam melakukan Peranan pemerintah
untuk membangun citra positif terutama di salah satu instansi pemerintah yaitu pada
Humas Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis antara lain sebagai berikut
1. Peranan pada bagian peliputan dan dokumentasi yang sudah memberikan
informasi baik kepada masyarakat maupun kepada pihak pers yang ingin
memuat berita pada media mereka masing-masing dan selalu
mempublikasikan setiap kegiatan pemerintahan kabupaten dalam
pembentukan citra pada Kabupaten Bengkalis.
2. Peranan pada bagian kehumasan ini sendiri yang selalu melayani
masyarakat maupun publik lainnya dalam meliput setiap kegiatan-kegiatan
ataupun setiap kebijakan pemerintahan yang akan dilakukan oleh
pemerintahan kabupaten Bengkalis.
3. Peranan pada bagian penulisan naskh dan informasi dalam melakukan setiap
kegiatan membuat naskah pidato bupati di tiap acara dan membantu
20
Universitas Muhammadiyah Riau
mempublikasi setiap kegiatan acara dan kunjungan kerja bupati dan pejabat-
pejabat yang dilakukan oleh setiap pemerintah maupun pejabat lainnya demi
terciptanya citra yang positif di Kabupaten Bengkalis.
Setiap lembaga atau instansi tentu ingin berhasil mencapai tujuannya, begitu
pula halnya Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal, sebagai
suatu unit pelaksana teknis Direktorat. Keberhasilan tersebut tidak dapat dicapai
hanya berdasarkan kemampuan yang ada pada lembaga itu saja. Disamping itu
perlu adanya pengertian,penerimaan dan keikutsertaan publiknya.Yang dimaksud
dengan publik adalah publik internal maupun eksternal.
Pada dasarnya tujuan utama dari program kerja dan berbagai aktivitas
humas adalah cara menciptakan hubungan harmonis antar organisasi atau lembaga
yang diwakilinya dengan khalayak. Kementerian pendayagunaan aparatur negara
dan reformasi birokrasi telah mengeluarkan pedoman umum tatakelola kehumasan
di instansi pemerintah. Hal ini dimaksudkan untuk setiap bagian kehumasan punya
tata cara kelola yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan dalam sebuah instansi
pemerintah.Perencanaan program terbilang sangat penting. Antara lain tujuan dari
proses perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas humas
tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajemen
humas yang dikelola secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan hasil
atau sasarannya (Ruslan 2010:147).
Humas adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan
dijalankan secara berkesinambungan yang oleh organisasi-organisasi dan lembaga
umum atau pribadi yang dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling
pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan
ada kaitannya dengan organisasi tersebut dengan cara menilai opini publik mereka
dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan
ketatalaksanaan guna mencapai kerja sama yang lebih produktif dan memenuhi
kepentingan bersama yang lebih efisien dengan kegiatan penerangan yang
terancana dan tersebar luas ( Rosady Ruslan 2003 :23).
Humas mempunyai peran penting dalam sebuah Pemerintahan. Peran
humas yaitu membina hubungan baik dengan pihak-pihak terkait melalui proses
komunikasi. Pihak-pihak tersebut adalah khalayak yang menjadi sasaran seorang
21
Universitas Muhammadiyah Riau
humas dan stakeholder. Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam
maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan
suatu Pemerintahan (Kasali 1994:63). Stakeholder dikelompokkan menjadi dua
yaitu stakeholder internal dan juga stakeholder eksternal.Maka dari itu humas
mempunyai peran penting terhadap perusahaan agar dapat membina hubungan
saling percaya baik dengan pihak luar maupun pihak dalam pemerintahan.
Kegiatan hubungan masyarakat (Humas) atau public relations (PR)
merupakan perpaduan antara ilmu sosial dan seni yang mampu menganalisis
kecenderungan serta mengamalkan akibat yang akan ditimbulkan dikemudian hari.
Publik relation adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang
terencana,baik itu kedepan maupun keluar antara satu organisasi dengan semua
khalayak dalam rangka mencapai tujuan spesifik yang berdasarkan pada saling
pengertian. Sedangkan humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang
lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu
individu atau organisasi.dari masyarakat tentang persoalan baru dan tekanan sosial
guna memperoleh partisipasi dan dukungan masyarakat (Moore 2002:131).
c. Tujuan Public Relation
Tujuan Public Relations menurut Kriyantono, (2008:6) adalah,
(goals) merupakan suatu yang ingin di capai dituju dan di raih. Seorang
praktisi public relations harus merumuskan tujuan secara jelas, spesifik
dan dinyatakan dalam bentuk tertulis tentang apa saja yang mesti di
capai devisi public relations. Karena public relation berfungsi dalam
pelaksanaan kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya tujuan public
relations adalah tujuan-tujuan komunikasi. Tujuan tersebut
diimplementasikan ke dalam program-program public relations.
Menurut Kriyantono (2008:7) Tujuan kegiatan public relations pertama
kali adalah berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan
dan publiknya. Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi
hubungan yang baik antara perusahaan dan publiknya. Perusahaan harus
mampu memahami kondisi nyata publiknya. Public Relations harus
memulai aktivitasnya dengan bertanya misalnya ‘’ apa yang sedang di
lakukan perusahaan untuk publiknya’?, demikian sebaliknya publik
22
Universitas Muhammadiyah Riau
harus mempunyai informasi yang cukup tentang perusahaan misalnya
‘’apa atau sedang yang di lakukan oleh perusahaan?’’
d. Tugas dan Fungsi Humas
Humas berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap
komponen pada suatu slembaga atau perusahaan dalam memberikan
pengertian,menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua itu ditujukan
bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan good will (keinginan
baik) publiknya serta memperoleh opini publik yang menguntungkan. Jadi
seorang praktisi humas harus membuat perencanaan sampai mengevaluasi
sebagai kebijakan yang telah dilakukan untuk memperoleh pengakuan dari
publiknya.
Humas sebagai interpreter public dalam hal ini menemukan apa
yang benar publik pikirkan tentang perusahaan agar manajemen dapat
segera tahu dan mampu mengantisipasi secara benar perasaan publiknya.
Konsep lainnya adalah PR sebagai interpreter manajemen yaitu PR harus
mampu menerjemah falsafah,kebijakan,program dan praktek manajemen
pada publiknya (Soemirat dan Ardianto 2005:15)
Pada dasarnya pelaku hubungan masyarakat (PRO) ketika
menjalankan tugas dan operasionalnya harus bisa menjadi komunikator dan
mediator ,maupun organisator. Menurut Onong Uchjana Effendy (2002)
adalah sebagai berikut:
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan
publik eksternal.
3. Menjalankan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publiknya dan menyaurkan opini kepada masyarakat.
4. Melayani publik dengan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan
umum.
5. Operasionalisasi dan organisasi PR adalah bagaimana membina hubungan
harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya
23
Universitas Muhammadiyah Riau
rintangan psikologis ,baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun
pihak publiknya ( Ruslan ,2002:9)
Menurut Cutlip,dkk (2000:31-32) menyebutkan 6 tugas atau kegiatan humas yaitu
1. Writing (menulis dan menyunting)
Yaitu kegiatan membuat macam –macam tulisan yang dibuat dalam bentuk
berita, surat kabar, korespondensi, laporan pidato, buklet, teks , naskah,
radio, televisi, skripfilm, artikel untuk majalah atau bulletin dagang, iklan
institusional, informasi produk dan material teknikal.
2. Menjadi penghubung media dan pemuatan
Yaitu menghubungi media berita ,majalah,suplemen minggu ,penulis lepas
dan publikasi dagang agar mereka membuat dan menayangkan berita atau
Feature tentang atau organisasi stakeholder bersangkutan. Menanggapi
permintaan media akan informasi bukti berita dan akses dengan sumber
yang berwenang.
3. Melakukan penelitian
Yaitu mengumpulkan informasi tentang opini publik, kecenderungan, isu
yang muncul, iklim dan legislasi politik, liputan media, kelompok minat
khusus dan kepentingan lainnya yang berkaitan dengan stakeholder
organisasi. Mencari di internet, layanan online dan database elektronik
Pemerintah. Membuat rancangan penelitian program, mengadakan survey
dan penyewaan kantor penelitian.
4. Mengatur manajemen dan administrasi
Yaitu membuat program dan perencanaan melalui kerjasama manager
lainnya, menetapkan publik, menentukan sasaran dan tujuan, serta fotografi,
layout untuk brosur, buklet, laporan, iklan institusional, publikasi
periodikal, rekaman dan auditing suara dan video tipe serta persentasi audio
visual.
5. Training (melatih)
Yaitu persiapan eksekutif dan juru bicara lain dengan menunjuk untuk
menangani media dan penampilan publik lainnya. Mengintruksikan
organisasi lainnya untuk memperbaiki keterampilan menulis dan
berorganisasi. Bekerjasama dengan wakil organisasi atau perusahaan untuk
24
Universitas Muhammadiyah Riau
membuat persiapan menghadapi media,persentasi dan pemunculan publik
lainnya.
6. Melakukan kontak
Yaitu memberikan layanan sebagai penghubung dengan media komunitas
serta kelompok internal dan eksternal lainnya. Mendengar, menegosiasi,
mengelola konflik dan mencapai kesepakatan lainnya. Menemui dan
menghibur tamu sebagai tuan rumah.
Menurut pakar humas Cutlip Center Broom fungsi hubungan masyarakat
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Menunjang kegiatan utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama.
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan dan organisasi dengan
khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi
dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang
diwakilinya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran
kepada pemimpin manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, mengatur arus
informasi dan publikasi (Rosady 2005:19).
Fungsi dan tujuan ruang pekerjaan public relations Menurut Kriyantono (2008:23)
yakni secara sederhana pekerjaan yang biasa dilakukan public relations dapat
disingkat menjadi PENSILS, yaitu:
a.) Publication dan Publicity, yaitu memperkenalkan lembaga atau perusahan
kepada publik.
b.) Events, mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra.
c.) News, seorang public relations adalah menghasilkan informasi kepada
publik.
d.) Community involvement, public relations mesti membuat program-
program yang ditunjukkan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau
masyarakat sekitarnya.
25
Universitas Muhammadiyah Riau
e.) Identity media, merupakan pekerjaan public relations dalam membina
hubungan dengan media (pers). Media butuh public relations sebagai
sumber berita sebagai sarana penyebar informasi serta petunjuk opini
publik.
f.) Lobbying, public relations sering melakukan persuasi dan negosiasi dengan
berbagai pihak.
g.) Social Investement, pekerjaan public relations membuat program-program
yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial.
Keberadaan Humas Pemerintah
Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas hubungan masyarakat (humas)
yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah (lembaga komersial)
adalah tidak adanya unsur komersial walaupun humas pemerintah juga melakukan
hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas
Pemerintah lebih menekankan pada Public services atau meningkatkan pelayanan
umum.
Melalui unit atau program kerja humas tersebut pemerintah dapat
menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan
tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas atau kewajiban
kepemerintahnya. Menurut John D. Millet dalam bukunya Management in Public
Service the Quest for Effective Performance artinya, humas atau PR dalam dinas
instansi atau lembaga ke pemerintah terdapat beberapa hal untuk melaksanakan
tugas utamanya yaitu sebagai berikut:
1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat keinginan dan aspirasi yang
terdapat dalam masyarakat (learning about public desires and aspiration).
2. Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi apa
sebaiknya dilakukan oleh instansi atau lembaga pemerintah seperti apa
yang dikehendaki oleh pihak publiknya (advising the public about what is
should desire).
3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang
diperoleh antara hubungan publik dengan aparat pemerintah (ensuring
satisfactory contact between public and government official)
26
Universitas Muhammadiyah Riau
4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan
oleh suatu lembaga atau instansi pemerintah yang bersangkutan(informing
and about what an agency is doing).
Menurut Dimock dan Koenig (1987), pada umumnya tugas - tugas dari
pihak humas instansi atau lembaga pemerintah yaitu sebagai berikut :
1. Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang
pelayanan masyarakat, kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh
pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut.
2. Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak
masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan program
pembangunan di berbagai bidang sosial, budaya, ekonomi, politik serta
menjaga stabilitas dan keamanan sosial.
3. Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintah yang
bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam melaksanakan
tugas serta kewajibannya masing- masing.
Peran Taktis dan Strategi Humas Pemerintah (Ruslan 2002: 94).
1. Secara taktis dalam jangka pendek, humas instansi pemerintah berupaya
memberikan pesan-pesan atau informasi yang efektif kepada masyarakat
sebagai khalayak sasarannya. Kemampuan untuk melaksanakan
komunikasi yang efektif, memotivasi dan memiliki pengaruh terhadap opini
publik sebagai upaya” menyamakan persepsi” dengan tujuan dan maksud
dari instansi pemerintah.
2. Secara strategis (jangka panjang) humas instansi pemerintah berperan
secara aktif dan proses pengambil keputusan dalam memberikan sumbang
saran, gagasan atau ide yang kreatif dan cemerlang untuk memsukseskan
program kerja yang bersangkutan.
Aktivitas Humas
Aktivitas humas secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan pelaksanaan
tugas-tugas dan fungsi pokok dalam sistem. Adapun ruang lingkup humas menurut
Widjaja (2002:5) yaitu: pengumpulan dan pengolahan data, penerangan dan
publikasi.
27
Universitas Muhammadiyah Riau
pengumpulan dan pengolahan data mempunyai tugas mengumpulkan dan
mengolah data untuk keperluan informasi bagi masyarakat dan lembaga serta
informasi umpan balik dari masyarakat. Penerangan mempunyai tugas
mempersiapkan pemberian penerangan kepada masyarakat tentang kebijakan dan
pelaksanaan kegiatan lembaga malalui media masa. Sedangkan publikasi
mempunyai tugas mengurus publikasi tentang kebijakan dan pelaksanaan kegiatan
lembaga.Tujuan Humas itu sendiri adalah memastikan niat baik dari kiprah
organisasi yang bersangkutan senantiasa dapat dimengerti oleh pihak lain yang
berkepentingan sehingga diperoleh tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang
posifit terhadap organisasi yang diwakilinya.
Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas
Humas dilapangan pada praktiknya adalah bagaimana upaya menciptakan
hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakili dengan
publiknya sebagai sasaran khalayak yang terkait. Pada akhir tujuannya tersebut
diharapkan akan tercipta citra positif, kemauan yang baik, saling menghargai, saling
timbul pengertian, toleransi antara kedua belah pihak yang terkait dan sebagainya.
Praktisi humas senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus mengenai
bermacam fakta yang sebenarnya terlepas dari apakah fakta itu hitam, putih ataupun
abu-abu. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan lagi bagi suatu
organisasi untuk menutupi suatu fakta. Oleh karena itu para personelnya dituntut
untuk mampu menjadikan orang lain memahami suatu pesan demi menjaga reputasi
atau citra lembaga yang diwakilinya.Tugas praktisi humas adalah menegakkan citra
organisasi atau perusahan yang diwakilinya agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman dan tidak melahirkan isu yang dapat merugikan. Perhatian humas
dalam penegakan citra berkaitan erat dengan persepsi, sikap (pendirian) dan opini
orang perseorangan didalam kelompok stakeholder (Kasali 2003:31).
2.1.3 Citra
Citra (good image) merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki
Organisasi yang selayaknya harus terus dibangun dan dipelihara. Citra yang baik
merupakan salah satu alat yang penting bagi sebuah lembaga atau instansi untuk
tetap mendapat kepercayaan dari masyarakat. Citra senantiasa berhubungan dengan
28
Universitas Muhammadiyah Riau
publik atau khalayak luas. Kesan dan pengetahuan publik terhadap lembaga atau
instansi akan membentuk citra lembaga tersebut. Menurut (Soemirat
Ardiyanto,2005:78) citra adalah cara pihak lain memandang sebuah perusahaan
,seseorang suatu komite atau suatu aktivitas .
Citra juga menunjukkan keberadaan sebuah lembaga di mata publik yaitu
menunjukkan pandangan khalayak terhadap organisasi yang terbentuk dalam
jangka waktu yang panjang.Pencitraan yang dibentuk dengan baik akan
memberikan dampak yang baik pula demi tercapainya tujuan yang ditetapkan suatu
lembaga atau instansi. Dalam hal ini mampu memberikan peluang bagi lembaga
untuk meraih keuntungan dari pelayanan yang diberikan karena memiliki citra yang
baik.selain itu akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga dalam
menjalankan program pemerintah.
Ada banyak citra lembaga atau instansi misalnya : siap membantu, inovatif
, sangat memperhatikan karyawannya,bervariasi dalam produk dan tepat dalam
pengiriman. Tugas perusahaan dalam rangka membentuk citranya adalah dengan
mengidentifikasi citra seperti apa yang ingin dibentuk di mata masyarakat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian citra adalah (1) kata
benda: gambar,rupa,gambaran: (2) gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai
pribadi, perusahaan, organisasi atau produk ; (3) kesan mental atau bayangan visual
yang ditimbulkan oleh sebuah fakta,frase atau kalimat dan merupakan unsur dasar
yang khas dalam karya frosa atau puisi.
Frank Jefkins dalam bukunya public relations technique,menyimpulkan
bahwa secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang
sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengertian seseorang
tentang fakta atau kenyataan. Jalaludin Rakhmat dalam bukunya, Psikologi
Komunikasi menyebutkan bahwa citra adalah penggambaran tentang realitas dan
tidak harus sesuai dengan realitas, citra adalah dunia menurut persepsi. Salomon,
dan Rakhmat mengemukakan sikap pada seseorang atau sesuatu bergantung pada
citra kita tentang orang atau objek tersebut (Soemirat Ardianto 2008:114).
1. Proses pembentukan Citra (Image)
Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan
pengertian tentang fakta-fakta atau kenyataan (Soemirat Ardianto 2007:115).
29
Universitas Muhammadiyah Riau
Untuk mengetahui nilai citra perlu menelaah persepsi dan sikap seseorang terhadap
citra organisasi tersebut. Semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada
informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Citra terbentuk berdasarkan
pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.
Gambar 2.1 Model pembentukan Citra (Soemirat Ardianto 2007:115)
a. Stimulus: Rangsangan (kesan lembaga yang diterima dari luar untuk
membentuk persepsi). Sensasi adalah Kognisi Persepsi Sikap Motivasi fungsi
alat indra dalam menerima informasi dari langganan.
b. Persepsi: Hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang langsung dikaitkan
dengan suatu pemahaman, pembentukan makna pada stimulus indrawi.
c. Kognisi:Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide dan
konsep.
d. Motivasi: Kecenderungan yang menetap untuk mencapai tujuan tertentu dan
sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan maksimal bagi individu setiap saat.
e. Sikap: Hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensinya penggunaan
suatu objek.
f. Tindakan: Akibat atau respons individu sebagai organisme terhadap
rangsangan-rangsangan yang berasal dari dalam dirinya maupun lingkungan.
g. Respons: Tindakan-tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap rangsangan atau
stimulus.Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap,
30
Universitas Muhammadiyah Riau
pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu. Untuk mengetahui bagaimana citra
suatu pemerintahan atau lembaga yang di benak publiknya dibutuhkan adanya
suatu penelitian. Melalui penelitian pemerintahan dapat mengetahui secara pasti
sikap publik terhadap lembaganya, mengetahui apa yang disukainya dan apa
yang tidak disukai oleh publiknya
Frank Jefkins, dalam bukunya Publik Relations (1984) dan buku
lainnyaEssential of Public Relations (1998) mengemukakan jenis citra antara lain:
1. The mirror image (cerminan citra) yaitu bagaimana dugaan (citra)
menajemen publik ekternal dalam melihat pemerintahannya.
2. The current image (citra masih hangat) yaitu citra yang terdapat pada publik
eksternal yang berdasarkan pengalaman menyangkut miskinnya informasi
dan pemahaman publik eksternal. Citra ini bisa saja bertentangan dengan
mirror image.
3. The wish image (citra yang diinginkan) yaitu manajemen menginginkan
pencapaian prestasi tertentu. Citra ini di publikasikan untuk sesuatu yang
baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap.
4. The multiple image (citra yang berlapis) Yaitu sejumlah individu, kantor
cabang atau perwakilan pemerintahan lainnya dapat mebentuk citra tertentu
yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau
pemerintahan.
5. Corporate image (Citra perusahaan) yaitu yang berkaitan dengan sosok
perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra
perusahaan (Corporate Image) yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh
publiknya mungkin tentang sejarahnya, kualitas pelayanan prima,
keberhasilan dalam bidang marketing dan hingga berkaitan dengan
tanggung jawab sosial sebagainya.
6. Performance image (Citra penampilan) yaitu citra ini lebih ditujukan kepada
subjeknya bagaimana kinerja atau penampilan diri (Performance image)
para profesional pada perusahaan atau instansi pemerintahan yang
bersangkutan. Berikut ini adalah bagan dari orientasi publik relations yakni
image building (membangun citra) dapat dilihat sebagai model kumunikasi
dalam Public Relations.
31
Universitas Muhammadiyah Riau
2.9.Model Komunikasi Dalam Public Relations
Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi yang diterima
seseorang. Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif dijelaskan oleh model
pembentukan citra pengalaman melalui stimulus yang dijelaskan oleh Nimpoeno
(1995:36) ”model pembentukan citra ini menunjukan bagaimana stimulus yang
berasal dari luar organisasikan dan mempengaruhi respon. Stimulus yang diberikan
pada individu dapat diterima atau ditolak. Jika rangsangan ditolak maka proses
selanjutnya tidak akan berjalan. Sebaliknya, jika rangsangan diterima, berarti
terdapat komunikasi dan terdapat perhatian dari organisme dengan begitu proses
selanjutnya dapat berjalan” (Soemirat Ardianto 2005:115).
Teori agenda setting yang diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw
(1972) menyatakan bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka
media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.
Jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat.
Dalam hal ini media di asumsikan memiliki efek yang sangat kuat terutama karena
asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan
pendapat.
Adapun beberapa indikator aktivitas humas dalam melakukan Peranan
pemerintah untuk Membentuk citra positif terutama di salah satu instansi
32
Universitas Muhammadiyah Riau
pemerintah yaitu pada Humas Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis antara lain
sebagai berikut:( Kusumastuti 2002:23).
1. Peranan pada bagian Kehumasan yang sudah memberikan informasi baik
kepada masyarakat maupun kepada pihak pers yang ingin memuat berita
pada media mereka masing-masing dan selalu mempublikasikan setiap
kegitan pemerintahan kabupaten dalam pembentukan citra pada Kabupaten
Bengkalis.
2. Peranan pada bagian Dokumentasi ini sendiri yang selalu melayani
masyarakat maupun publik lainnya dalam meliputi setiap kegiatan-kegiatan
ataupun setiap kebijakan pemerintahan yang akan dilakukan oleh
pemerintahan Kabupaten Bengkalis.
3. Peranan pada bagian penulisan naskah dan informasi membuat naskah
pidato bupati di tiap acara ,mempublikasi setiap kegiatan dalam melakukan
setiap kegiatan bupati dan dalam kunjungan kerjanya ,membantu peranan
dan mengatur setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh setiap pemerintah
maupun pejabat lainnya demi terciptanya citra yang positif di Kabupaten
Bengkalis.
2.1.4 New Release
Release adalah sesuatu “mengeluarkan”atau Hal yang dikeluarkan
adalah agar diketahui oleh publik. Jika publish berhubungan dengan tulisan,
tetapi release lebih menitikberatkan pada informasi, bukan tulisannnya.
Seperti release pada tuntutan demonstran yang diberikan kepada wartawan.
Oxford menjelaskan release dengan “to make information formally available to
the public”. Release juga bisa kita gunakan seperti yang digunakan
pada publish seperti buku, film, CD, dan produk lainnya yang ditujukan kepada
publik.
Release adalah “mengeluarkan”. Hal yang dikeluarkan adalah agar
diketahui oleh publik. Jika publish berhubungan dengan tulisan,
33
Universitas Muhammadiyah Riau
tetapi release lebih menitikberatkan pada informasi, bukan tulisannnya.
Seperti release pada tuntutan demonstran yang diberikan kepada wartawan.
Oxford menjelaskan release dengan “to make information formally available to
the public”. Release juga bisa kita gunakan seperti yang digunakan
pada publish seperti buku, film, CD, dan produk lainnya yang ditujukan kepada
publik.
News Release atau Rilis Berita atau Siaran Pers atau Press Release adalah
Informasi/ beritayang tertulis atau direkam yang diarahkan pada anggota media
berita untuk tujuanmengumumkan sesuatu yang dianggap sebuah berita.
Biasanya, mereka dikirimkan,faks, ataue-mailuntuk tugaseditor disurat
kabar ,majalah,stasiun radio,stasiun televisi, dan jaringantelevisi.Website telah
mengubah cara siaran pers yang disampaikan. Komersial, biaya berbasis
layanandistribusi siaran pers, seperti layanan kawat berita, atau layanan website
gratis co-ada, membuatdistribusi berita lebih terjangkau dan tingkat
lapangan bermain untuk usaha kecil. Websiteseperti memegang repositori dari
siaran pers dan mengklaim untuk membuat berita perusahaanlebih menonjol di
web dan dicari melalui mesin pencari utama.Penggunaan siaran pers adalah
umum di bidang hubungan masyarakat (PR). Biasanya, tujuannyaadalah untuk
menarik perhatian baik media untuk klien PR profesional dan / atau
memberikan publisitas untuk produk atau peristiwadipasarkan oleh klien-
klien. Siaran pers menyediakanwartawan dengan subsidi informasiyang berisi
dasar-dasar yang dibutuhkan untuk mengembangkan berita. Siaran pers dapat
mengumumkan berbagai berita, seperti acara-acarayang dijadwalkan, promosi
pribadi, penghargaan, produk baru dan layanan, penjualan dan datakeuangan
34
Universitas Muhammadiyah Riau
lainnya, prestasi, dll. Mereka sering digunakan dalam menghasilkan cerita
fitur ataudikirim untuk tujuan tersebut untuk mengumumkan konferensi pers,
acara mendatang atau perubahan dalam perusahaan.
Pernyataan pers
informasi yang diberikan kepada wartawan. Ini adalah pengumuman
resmi atauaccount dari sebuah berita yang khusus dipersiapkan dan dikeluarkan
untuk surat kabar danmedia berita lainnya bagi mereka untuk membuat dikenal
masyarakat.Rilis pers modern pertama diciptakan oleh Ivy Lee. lembaga
Lee bekerja dengan PennsylvaniaRailroad pada saat kecelakaa kereta 1906
Atlantic City. Lee dan perusahaan bekerja samauntuk mengeluarkan siaran pers
pertama langsung kepada wartawan, sebelum versi lain daricerita, atau
pengandaian, bisa tersebar di antara mereka dan melaporkan. Dia
menggunakansiaran pers, selain mengundang wartawan dan fotografer ke
tempat kejadian dan menyediakanmereka dengan sampel bebas dari valin,
sebagai sarana membina komunikasi terbuka denganmedia.
Elemen
Secara teknis, apa pun sengaja dikirim ke wartawan atau sumber media
dianggap siaran pers ituadalah informasi yang dirilis oleh tindakan yang dikirim
ke media. Namun, PR profesionalsering mengikuti format standar yang mereka
percaya efisien dan meningkatkan peluang merekauntuk mendapatkan
publisitas yang mereka inginkan. Formatnya adalah seharusnya untuk
2.1.4 Media
Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan
35
Universitas Muhammadiyah Riau
bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti “perantara”
yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver)
(Heinich, dkk dalam Hermawan, 2007: 3). Kata media dalam bahasa Arab
adalah wasaai yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan (Arsyad 2002: 4). Sedangkan kata media dalam
“media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar,
sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang
diciptakan untuk membuat seseorang melakukan sesuatu belajar (Riana,
2007: 5-5). Jadi media pembelajaran diartikan wahana penyalur pesan atau
informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005: 726)
media pendidikan adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses
pengajaran atau pembelajaran Menurut Mc.Luhan (Wibawa, 1991: 7) media
ialah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi
dari seseorang ke orang lain yang tidak ada dihadapanya. Romiszowski
(Wibawa, 1991: 8) berpendapat 7 media ialah pembawa pesan yang berasal
dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada
penerima pesan. Sebagaimana yang telah dikemukakan Bruner (Aisyah,
2007: 1.6) bahwa dalam proses belajar sebaiknya siswa diberikan
kesempatan untuk memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang dapat
diotak-atik, sehingga siswa dapat memahami konsep matematika dengan
baik, misalnya dalam konsep matematika, materi pelajaran perlu disajikan
dengan memperhatikan tahap perkembangan kognitif agar pengetahuan itu
dapat divisualisasikan dalam pikiran (struktur kognitif) siswa tersebut.
36
Universitas Muhammadiyah Riau
Menurut Gagne dan Bringgs (Rahardjo, dkk 2006: 6) yang mengatakan
bahwa media adalah berbagai jenis komponen dan segala alat fisik dalam
lingkungan siswa yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar. Sedangkan media pembelajaran menurut Kemp & Dayton
(Arsyad, 2007: 19) dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media
digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang
besar jumlahnya, yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan
informasi, dan (c) memberi instruksi. Media pembelajaran dapat
dikelompokkan sebagai berikut: (1) media visual, (2) media audio, (3)
media display, (4) pengalaman nyata dan simulasi, (5) media cetak, (6)
media terprogram, dan (7) pembelajaran melalui komputer atau computer
alded instruction (CAI) (Klasek dalam Riana, 2007: 5-7). 8 Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan media adalah sarana atau
perantara dalam menyampaikan informasi dari seseorang ke orang lain.
Informasi dalam hal ini adalah konsep pelajaran
Pengertian Media Visual
Media visual adalah media yang dapat ditangkap oleh indera
penglihatan. Secara umum media dikelompokan dalam beberapa macam
(Riana, 2007: 5-14) diantaranya: a) Media visual : yaitu media yang hanya
dapat dilihat. b) Media audio : adalah media yang hanya dapat didengar saja.
c) Media audio visual : yaitu media yang dapat dilihat sekaligus didengar.
d) Multimedia : adalah media yang dapat menyajikan unsur media ..secara
lengkap e) Media realita : yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan
,,alam. Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat. Menurut Raharjo
37
Universitas Muhammadiyah Riau
(Mustolihbrs, online: 2007) menyatakan bahwa media visual
mempermudah orang untuk memahami suatu pengertian. Orang yang hanya
mendengarkan tidaklah sama tingkat pemahamannya terhadap suatu
pengertian dibandingkan dengan mereka yang melihatnya (Ibrahim dalam
Arsyad, 2002: 16). Menurut Hermawan, dkk (2007: 22). Media visual
adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera
penglihatan. Sedangkan dalam KBBI (2005: 1262) visual adalah dapat
dilihat dengan indera penglihatan (mata), jadi media visual adalah media
yang dapat dilihat dengan 9 mata. Begitu juga Zain, dkk (2006: 141) yang
berpendapat Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti
strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, atau lukisan.
Sedangkan Arsyad (2002: 91) mengatakan media visual dapat
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan, visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata. Pendapat lain juga mengatakan Alat
bantu (media) visual dalam kegiatan belajar mengajar yaitu berupa sarana
yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk
mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang
abstrak, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar (Raharjo dalam
Miarso, 1986: 255). Sementara itu Wibawa (1991: 28) berpendapat bahwa
Media visual dalam proses belajar mengajar dapat berfungsi untuk (a)
mengembangkan kemampuan visual, (b) mengembangkan imajinasi anak,
(c) membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang
38
Universitas Muhammadiyah Riau
abstrak, dan (d) mengembangkan kreativitas siswa. Secara umum media
visual mempunyai kegunaan untuk mengatasi hambatan dalam
berkomunikas, keterbatasan fisik dalam kelas, sikap pasif siswa serta
mempersatukan pengamatan anak. Hambatan-hambatan yang timbul
disebabkan: (a) verbalisme; ketergantungan pada penggunaan kata-kata
lisan untuk memberikan penjelasan. (b) kekacauan penafsiran; istilah yang
10 sama dapat ditafsirkan berbeda, dan (c) perhatian yang bercabang.
(Miarso, 1986: 256). Levie & Lentz (Arsyad, 2002: 16-17) mengemukakan
empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: a) Fungsi
Atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran. b) Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. c)
Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan peneliti yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar mempercapai tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar. d) Fungsi Kompensatoris media visual berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara
verbal. Media visual memiliki kelebihan sebagai berikut (a) umumnya
murah harganya, (b) mudah didapat, (c) mudah digunakan, (d) dapat
memperjelas suatu masalah, (e) lebih realistis, (f) dapat membantu
mengatasi keterbatasan pengamatan, dan (g) dapat mengatasi keterbatasan
39
Universitas Muhammadiyah Riau
ruang dan waktu (Wibawa 1991: 29). Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dan
mampu memberikan pengalaman visual 11 kepada siswa sehingga dapat
mengatasi hambatan-hambatan dalam belajar dan dapat menumbuhkan
minat siswa dengan memberikan hubungan antara isi materi pelajaran
dengan dunia nyata.
b. Penelitian terdahulu
Penelitian - penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan
penelitian. Penelitian -penelitian sebelumnya telah mengkaji mengenai humass
yang masing- masing meneliti bagaimana peran dan strategi hubungan masyarakat
dalam membentuk citra. Dari hasil kajian pustaka maka penulis menemukan bahwa
ada penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut.
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
PENELITIAN /
TAHUN
JUDUL KESIMPULAN
1 Ira Dwi Rahayu
(2014), Universitas
Negeri Yogyakarta
Peran Humas Dalam
Rangka Meningkatkan
Citra Sekolah Di SMK
YPKK 3 Sleman
Yogyakarta
• Metode: Deskriptif Kualitatif
• Hasil: Peran Humas Dalam Rangka
Meningkatkan Citra Sekolah Di SMK
YPKK 3 Sleman Yogyakarta
dikategorikan sangat baik
2 Cut Desi Ruzaimah
(2018), Universitas
Islam Negeri Ar -
Raniry Banda Aceh
Peran Humas Polda Aceh
Dalam Meningkatkan Citra
Polisi
• Metode : Deskriptif Kualitatif
• Hasil: Peran Humas Dalam Rangka
Meningkatkan Citra Polisi Di Polda
Aceh sudah berjalan dengan baik
,tetapi perlu di tingkatkan lagi
pelayanan humas nya untuk
masyarakat
3 Nurfaidah Rezky
Mustafa (2017),
Universitas Islam
Negeri (UIN)
Alauddin Makasar
Strategi Humas Dalam
Meningkatkan Citra
Kantor Kesyahbandara
Utama Makasar
• Metode: Deskriptif Kualitatif
• Hasil: trategi humas untuk
meningkatkan Citra Kantor
Kesyahbandaran Utama Makasar
,kesimpulannya baik ,tetapi hendaknya
strategi Humas dapat terus
ditingkatkan dalam membangun citra
yang positif bagi Kantor
Kesyahbandaran Utama Makassar
dengan cara bagian humas dalam
40
Universitas Muhammadiyah Riau
pelayanan publik, baik internal
maupun eksternal lebih responsif dan
informatif.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa penelitian ini dilakukan untuk
melihat strategi maupun peran public relations dalam membentuk atau
meningkatkan citra melihat sejauh mana mereka menjalani kegiatan tersebut
kepada publiknya.
Selain itu, penelitian terdahulu yaitu Peran Humas Dalam Rangka
Meningkatkan Citra Sekolah Di SMK YPKK 3 Sleman Yogyakarta. Dalam hal ini
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peran yang dilakukan
humas SMK YPKK 3 Sleman Yogyakarta untuk meningkatkan citra. Kemudian
selain itu peneliti terdahulu juga meneliti Peran Humas Polda Aceh Dalam
Meningkatkan Citra Polisi.
Kemudian penelitian ketiga mengenai Strategi Humas Dalam
Meningkatkan Citra Kantor Kesyahbandaran Utama Makasar. Dalam hal ini
penelitian dilakukan untuk mengetahui apa strategi yang digunakan humas Kantor
Kesyahbandaran Utama Makasar dalam meningkatkan citra positif. Ketiga
penelitian terdahulu ini menggunakan konsep deskriptif kualitatif untuk
menjelaskan hasil penelitiannya.
41
Universitas Muhammadiyah Riau
KERANGKA PIKIRAN
Sumber : hasil olahan sendiri
-News Release
-Media
Public
Affect Your
reputation:
Image or
Credibility in
positive way.