bab ii tinjauan literatur dampak pandemi covid-19

21
37 BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI PEDAGANG Bab II dijelaskan kajian pustaka yang dipergunakan dalam penelitian. Kajian pustaka meliputi Dampak, Pandemi Covid-19, kondisi sosial dan ekonomi, pasar tradisional dan pedagang. Setelah memaparkan tinjauan pustaka maka akan menentukan variabel apa saja yang akan digunakan pada penelitian ini yang dijelaskan pada penentuan sintesa variabel. 2.1 Pengertian Dampak Definisi dampak yang disampaikan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu suatu benturan yang mempunyai akibat positif maupun negatif. Secara umum dampak memiliki pengertian lain berdasarkan pengertian oleh (Hikmah, 2009) dampak ialah seluruh hal yang terjadi akibat adanya sesuatu yang dialami, sedangkan dampak menurut (Cristo, 2008) Dampak adalah hal-hal yang dihasilkan dari apa yang dilakukan, dapat berupa pengaruh baik atau buruk atau kuat yang berdampak buruk atau baik. Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya peneliti menyimpulkan pengertian dampak adalah seluruh hal yang terjadi akibat adanya sesuatu yang dilakukan, hal yang dilakukan dapat berupa hal yang mendatangkan pengaruh maupun akibat bersifat positif maupun negatif yang terdapat dalam lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sosial, dan juga yang bersifat tetap maupun yang bersifat sementara. Dampak dibedakan menjadi dua seperti yang telah disebutkan yaitu dampak positif dan dampak negatif sebagai berikut: 1. Pengertian Dampak Positif Pengertian dampak yiatu kemauan dalam mempengaruhi dan meyakinkan orang lain dengan maksud dan tujuan agar orang tersebut dapat mendukung dan megikuti kemauannya. Sedangkan positif ialah segala

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

37

BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI PEDAGANG

Bab II dijelaskan kajian pustaka yang dipergunakan dalam penelitian.

Kajian pustaka meliputi Dampak, Pandemi Covid-19, kondisi sosial dan ekonomi,

pasar tradisional dan pedagang. Setelah memaparkan tinjauan pustaka maka akan

menentukan variabel apa saja yang akan digunakan pada penelitian ini yang

dijelaskan pada penentuan sintesa variabel.

2.1 Pengertian Dampak

Definisi dampak yang disampaikan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu suatu benturan yang mempunyai akibat positif maupun negatif. Secara

umum dampak memiliki pengertian lain berdasarkan pengertian oleh (Hikmah,

2009) dampak ialah seluruh hal yang terjadi akibat adanya sesuatu yang dialami,

sedangkan dampak menurut (Cristo, 2008) Dampak adalah hal-hal yang

dihasilkan dari apa yang dilakukan, dapat berupa pengaruh baik atau buruk atau

kuat yang berdampak buruk atau baik. Berdasarkan pengertian yang telah

dijelaskan sebelumnya peneliti menyimpulkan pengertian dampak adalah seluruh

hal yang terjadi akibat adanya sesuatu yang dilakukan, hal yang dilakukan dapat

berupa hal yang mendatangkan pengaruh maupun akibat bersifat positif maupun

negatif yang terdapat dalam lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sosial, dan

juga yang bersifat tetap maupun yang bersifat sementara. Dampak dibedakan

menjadi dua seperti yang telah disebutkan yaitu dampak positif dan dampak

negatif sebagai berikut:

1. Pengertian Dampak Positif

Pengertian dampak yiatu kemauan dalam mempengaruhi dan meyakinkan

orang lain dengan maksud dan tujuan agar orang tersebut dapat

mendukung dan megikuti kemauannya. Sedangkan positif ialah segala

Page 2: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

38

sesuatu yang tegas juga nyata terutama dalam memperhatikan hal yang

baik dan positif. Pengertian dampak positif adalah kemauan dalam

mempengaruhi dan meyakinkan orang lain terutama kepada hal yang baik

dan positif.

2. Pengertian Dampak Negatif

Pengertian dampak negatif berdasarkan penjelasan yang disampaikan dari

Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak negatif merupakan pengaruh

dominan yang menimbulkan akibat mengenai hal-hal yang negatif.

Pendapat lain tentang pengertian dampak negatif merupakan kemauan

guna mempengaruhi dan meyakinkan orang lain terutama hal-hal yang

buruk serta negatif juga menimbulkan akibat tertentu (Ana Retnonngsih,

Suharso, 2006).

2.2 Pengertian Perubahan

Pengertian Perubahan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

perubahan merupakan suatu hal, keadaan yang berubah, peralihan, pertukaran.

Perubahan – perubahan yang terjadi dapat terjadi dapat berupa hal yang

menunjukkan kemajuan maupun kemunduran. Unsur kemasyarakatan yang

mengalami perubahan biasanya dapat dilihat melalui nilai-nilai sosial, norma-

norma sosial, pola-pola perikelakuan, organisasi lembaga-lembaga

kemasyarakatan, kekuasaan dan sebagainya (Abdul Syani,2008). Perubahan sosial

dapat terjadi pada berbagai macam bidang dalam kehidupan bermasyarakat,

contohnya saja dalam bidang sosial, bidang politik, bidang ekonomi, bidang

pendidikan, bidang ilmu pengetahuan teknologi, dan sebagainya. Menurut (Salim,

2002) perubahan sosial merupakan salah satu bentuk peradaban manusia karena

adanya perubahan sosial mempunyai ruang lingkup dari hal yang sederhana

contohnya seperti di lingkungan maupun kelembaagaan dalam bermasyarakat.

Berdasarkan Gillin dan Gillin, pada suatu perubahan sosial lebih tertuju

terhadap suatu dinamika masyarakat dan reaksi yang masyarakat tersebut terhadap

suatu lingkungan sosialnya, perubahan yang terjadi baik yang berkaitan dengan

gaya mereka dalam kehidupan, kondisi alam sekitar, budaya mereka, serta

Page 3: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

39

dinamika kehidupan yang dianut dan yang telah ditemukannya hal-hal baru dalam

kehidupan mereka (Marius,Jelamu Ardhu, 2006). Pada penelitian ini perubahan

yang terjadi yaitu akibat adanya Pandemi Covid-19 sehingga adanya perubahan

yang terjadi di lingkungan masyarakat menyebabkan dampak positif maupun

negatif.

2.3 Pengertian Bencana Covid-19

2.3.1 Pengertian Bencana

Pengertian bencana berdasarkan penjelasan yang ada dalam Undang-

Undang No.24 Tahun 2007, bencana diartikan sebagai suatu kejadian maupun

serangkaian kejadian yang dapat mengancam ataupun mengusik kesejahteraan

bagi kehidupan masyarakat yang biasanya disebabkan oleh beberapa faktor

contohnya seperti faktor alam, faktor non alam dan juga faktor manusia yang

menimbulkan korban jiwa manusia, rusaknya lingkungan karena suatu kejadian,

kerugian harta benda dan dampak terhadap psikologis yang disebabkan oleh

kejadian tersebut. Berdasarkan Undang-undang No.24 Tahun 2007 bencana

dikelompokkan menjadi 3 jenis bencana yaitu bencana alam, bencana non alam

serta bencana sosial sebagai berikut:

1. Bencana alam diartikan sebagai rangkaian dari peristiwa bencana alam

yang menyebabkan terjadinya kejadian seperti longsor, gempa bumi,

banjir bandang, tsunami,puting beliung, banjir dan juga kekeringan yang

ditimbulkan oleh faktor-faktor cuaca dan alam.

2. Bencana non alam diartikan sebagai suatu bencana yang timbul bukan

karena faktor alam tetapi disebabkan oleh faktor-faktor non alam seperti

terjadinya wabah penyakit, dalam suatu periode waktu terjadi kegagalan

teknologi yang berdampak terhadap kehidupan, serta kegegalan

moderniasasi juga termasuk bencana yang buka disebabkan oleh alam.

3. Bencana sosial diartikan sebagai suatu bencana yang terjadi bukan karena

diakibatkan dari faktor alam maupun faktor non alam namun bencana yang

terjadi akibat ulah dari sesuatu yang dilakukan manusia contohnya seperti

kerusuhan sosial, konflik sosial yang terjadi antar kampung, dan juga teror

baik disebabkan oleh individu maupun kelompok.

Page 4: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

40

2.3.2 Pengertian Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yaitu suatu wabah baru ditemukan yang penyebabnya

berasal dari coronavirus . Pada dasarnya definisi Pandemi Covid-19 terdiri dari

dua kata yunani yaitu“pan” yang artinya semua, dan “demo” yang artinya orang,

jadi pengertian pandemi yaitu sesuatu yang terjadi pada semua orang dalam hal ini

sesuatu yang berawal dan tumbuh di beberapa negara secara bersamaan. Menurut

WHO (World Health Organization) coronavirus termasuk dalam keluarga besar

virus yang gejala awalnya terjadi seperti flu biasa hingga penyakit yang lebih

parah dari itu seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah yang lebih dikenal

dengan (MERS-CoV), dan Sindrom Pernafasan Akut Parah yang dikenal dengan

(SARS-CoV). Virus baru ini baru dikenal pertama kali di Wuhan, Tiongkok,

bulan Desember 2019. WHO (World Health Organization) mengumumkan secara

resmi bahwasannya Covid-19 merupakan sebuah wabah penyakit yang menjadi

pandemi pada tanggal 9 maret 2020, Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi karena

virusnya terjadi sudah di beberapa negara dan meyebar luas ke negara yang ada di

seluruh dunia.

Pandemi Covid-19 merupakan bencana alam yang sudah ditetepkan

sebagai bencana nasional. Penularan Covid-19 terjadi bisa jadi dari hal yang tidak

terlihat karena virus ini tidak terlihat, biasanya suatu benda yang terkontaminasi

virus berasal dari cairan yang keluar dari hidung atau mulut yang keluar saat

seseorang terinfeksi virus Covid-19 cairan tersebut dapat keluar saat seseorang

batuk, bersin atau berbicara, ketika percikan tersebut menempel pada suatu benda

orang yang menyentuh benda tersebut dan memegang area muka maka berpotensi

besar terjangkit coronavirus. Penerapan protokol kesehatan mulai diterapkan

untuk menekan penyebaran virus yang semakin hari semakin luas ini, hal-hal yang

dapat dilakukan yaitu dengan cara rajin mencuci tangan, melakukan tindakan yang

tepat dengan menutup saat bersin dan batuk, menjaga jarak aman antar orang,

serta memakai masker. Hindari berdekatan dengan prang lain yang kira-kira orang

tersebut memiliki gejala yang ditimbulkan dari virus corona seperti batuk, bersin

dan sesak napas.

Page 5: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

41

Penyebaran Covid-19

Penyebaran virus Covid-19 dapat terjadi melalui percikan yang

dikeluarkan oleh orang terkena penyakit ini, contohnya seperti orang ynag

terjangkit berbicara, bersin, ataupun batuk, percikan yang menempel pada suatu

benda dan apabila orang lain dengan tidak sengaja menyentuhnya lalu menyentuh

area wajah seperti mata, hidung dan mulut maka orang tersebut dapat terjangkit

virus ini. Sedangkan ada orang yang terjangkit virus ini tidak semua memiliki

gejala dan yang paling berbahaya yaitu Orang Tanpa Gejala (OTG) karena mereka

terjangkit namun tidak sadar sehingga penularan Covid-19 sulit terdeteksi dan

semakin meluas.

Gejala Covid-19

Gejala yang dirasakan bagi orang yang terjangkit Covid-19 memiliki

gejala yang berbeda tidak bisa disamaratakan, namun gejala yang biasanya

dirasakan bagi orang terjangkit adalah suhu badan sangat tinggi dan terjadi

demam, mengalami batuk kering, dan biasanya saat merasakan lelah karena

imunitas tubuh yang menurun. Selain gejala yang disebutkan sebelumnya gejala

lainnya yang jarang terjadi dan hanya dialami oleh beberapa pasien yaitu seperti

rasa nyeri dan sakit, tidak bisa merasakan makanan dan tidak bisa mencium bau

aroma, kepala yang terasa sakit, susah bernafas karena hidung tersumbat, seperti

radang sakit tenggorokan, terjadi ganguan pencernaan, ruam pada area kulit, atau

terjadinya perubahan warna jari tangan maupun kaki. Gejala Covid-19 akan terjadi

namun tidak secara bersamaan biasanya gejala yang terjadi secara bertahap.

Orang yang terifeksi Covid-19 sebagian besar mampu sembuh tanpa perlu

perawatan khusus, namun imunitas tubuh harus kuat biasanya hal tersebut terjadi

kepada orang yang masih muda dan usia produktif, tidak berlaku untuk orang

yang sudah lanjut usia ataupun orang yang mempunyai penyakit bawaan, karena

virus ini akan lebih berbahaya apabila menyerang sesorang yang lanjut usia dan

memilikipenyakit bawaan seperti contohnya memiliki gangguan organ penyakit

dalam, diabetes, darah tinggi ataupun penyakit paru-paru dimana virus ini

menyerang ke pernapasan manusia, serta orang yang memiliki penyakit kanker

akan mengalami sakit yang lebih serius dari orang yang biasanya. Pihak keluarga

perlu segera melaporkan dan mengecek keadaan seseorang apabila terjadi

Page 6: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

42

peningkatan suhu tubuh yang tinggi, batuk-batuk disertai kesulitan bernafas dan

merasakan nyeri dibagian dada serta kehilangan indera penyiuman dan perasa

sehingga tidak dapat mencium bau dan merasakan rasa manis, asam, pahit dsb.

Skala Bencana

Skala bencana Pandemi Covid-19 ini sudah ditetepkan sebagai bencana

nasional, sehingga dalam penanganannya sudah dibentuk dan ditetapkan, adanya

pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Protokol

Penanganan Covid-19 sebagai pedoman dalam penanganan pandemi ini. Pada

masing-masing lapisan pemerintahan tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota

serentak membentuk Gugus Tugas sesuai dengan keadaan kondisi daerahnya

masing-masing. Pada pelaksanaanya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-

19 daerah mengacu pada pedoman teknis maupun standart layanan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Penanganan Pandemi Covid-19 pada tiap daerah baik di

tingkat provinsi maupun daerah mempunyai perbedaan dalam proses

penanganannya, maka dari itu kebijakan yang dibuat pada masing-masing daerah

perlu disesuaikan menurut kondisi wilayahnya berdasarkan peningkatan kasus

penyebaran Covid-19.

Kebijakan Pandemi Covid-19

Kebijakan Pandemi Covid-19 sudah ditetapkan dan dijalankan secara turun

temurun baik dari arahan presiden, selanjutnya kebijakan pada masing-masing

provinsi dan diperluas lagi dengan kebijakan yang ditetapkan pada masing-masing

kabupaten/kota. Kebijakan penanganan pandemi ini juga dipertegas melalui

Undang- undang No. 4 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta Undang-

undang No. 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan. Dalam menanganai

Pandemi Covid-19, Gugus Tugas Percepatan yang berwenang dalam penanganan

Covid-19 diharapkan dapat bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat yang

ada untuk sama-sama menekan penularan pandemi dan wabah penyakit Covid-19.

Melalui Surat Edaran Gubernur Lampung no.044.2/1396.a/V.02/2020

tentang Protokoler kesehatan yang harus ditingkatkan oleh Ketua Gugus Tugas

Kesehatan pada seluruh Kab/Kota. Walikota Bandar Lampung mengeluarkan

surat edaran Nomor: 443/412/IV.06/2020 tentang mengantisipasi Penyebaran

Virus Corona (Covid-19) pada lingkup Kota Bandar Lampung. Dalam

Page 7: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

43

mengantisipasi penyebaran virus corona maka pemerintah Kota Bandar Lampung

mengintensifkan sosialisasi protokol kesehatan di pusat keramaian seperti fasilitas

umum dan tempat perniagaan salah satunya seperti pasar tradisonal dengan

diterapkannya penataan jarak antar pedagang, wajib menggunakan masker,

sterilisasi berkala dan pengecekan suhu serta tempat cuci tangan. Sehingga

dengan adanya tatanan baru membuat perubahan yang berdampak terhadap

keadaan sosial dan ekonomi pedagang pasar Perumnas Way Halim, Kota Bandar

Lampung.

2.4 Pengertian Kondisi Sosial dan Ekonomi

Pengertian sosial ekonomi selalu diartikan secara terpisah antara kondisi

sosial dan kondisi ekonomi, namun keduanya merupakan dua hal yang saling

berkaitan erat. Sosial ekonomi merupakan segala sesuatu yang berhubungan

dengan aktivitas ekonomi yang dilakukan biasanya untuk memenuhi kebutuhan

tiap individu seperti kebutuhan sandang, kebutuhan pangan dan kebutuhan papan

(Wibisono, 2008). Sedangkan menurut (Soerjono S. , 2012) sosial dan ekonomi

adalah mencangkup beberapa ha yaitu lingkungan sosial, kinerja, yang merupakan

hak dan kewajiban yang berkaitan dengan sumber daya. Posisi sosial dan ekonomi

merupakan keadaan sesorang di dalam kehidupan bermasyarakat karena tentunya

sebagai maksluk sosial manusia memerlukan dan membutuhkan orang lain selama

hidupnya. Pengertian kondisi sosial dan ekonomi juga dipaparkan oleh (Astrawan,

2014) yang kurang lebih pengertiannya mirip dengan sebelumnya bahwa sosial

ekonomi merupakan keadaan individu di dalam kelompok masyarakat yang dalam

melihat kondisi sosial ekonominya ditentukan oleh pendidikan dan pendapatan

orang tersebut serta jenis aktivitas ekonomi yang dilakukannya.

Sosial dan Ekonomi merupakan dua hal yang keberadaannya memiliki

hubungan yang erat dengan keadaan manusia, karena manusia hidup dan

bersosialisasi untuk bertahan hidup harus memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-

hari. Pengertian sosial dan ekonomi dapat disimpulkan dengan penjelasan

sebelumnya bahwa aspek sosial dan ekonomi merupakan keadaan dari seseorang

bermasyarakat yang hubungannya erat dengan aktivitas dan tindakan ekonomi

Page 8: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

44

dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, seperti pendapatan, kesehatan, seperti

kebutuhan sandang, kebutuhan pangan dan kebutuhan papan.

2.4.1 Pengertian Kondisi sosial

Kondisi sosial merupakan keadaan tertentu dimana berlangsung koneksi

ataupun silaturahmi antar manusia yang dilihat dari berbagai sisi antara lain

hubungan sosial/ interaksi sosial, kemanan dan juga kenyamanan (Saraswati R,

Pierawan A.C , 2016). Menurut Dalyono (2012) dalam Abdul Muttalib, Mashur

(2019) kondisi sosial adalah seluruh manusia lain yang mempengaruhi kita.

Sedangkan kondisi sosial menurut (Juariyah & Basrowi, 2010) ialah semua orang

yang mempengaruhi kita. Jadi kondisi sosial adalah suatu keadaan tertentu dimana

berlangsung keterkaitan antar individu maupun kelompok di dalam masyarakat

tertentu yang dapat mempengaruhi kita. Kehidupan masyarakat pada dasarnya

akan selalu mengalami perubahan ke arah yang dinamis tidak selalu dalam

keadaan yang diam.

Penelitian ini akan melihat kondisi sosial akibat perubahan sosial yang

ditimbulkan oleh bancana non alam Pandemi Covid-19. Berdasarkan penjabaran

teori diatas kondisi sosial diartikan sebagai adalah suatu keadaan tertentu dimana

berlangsung hubungan individu satu dengan individu lainnya, hubungan individu

dengan kelompok kecil maupun besar, dan hubungan antar kelompok di dalam

kehidupan bermasyarakat yang dapat mempengaruhi kita. Penelitian ini

membatasi kondisi sosial dilihat dari sisi hubungan sosial/ interaksi sosial,

kenyamanan dan keamanan.

1. Interaksi Sosial

Manusia disebut juga sebagai makhluk sosial dimana manusia dalam

menjalani kehidupannya pasti membutuhkan bantuan dan saling bergantung

dengan makhluk lainnya baik kepada manusia lain maupun dengan sumber daya

alam dan makhluk yang ada didalamnya, dalam hidup bermasyarakat manusia

perlu untuk berinteraksi dengan sesamanya secara baik agar terjalin masyarakat

yang tentram, damai dan sejahtera menjalani kehidupan. Menurut (Raho, 2004)

secara etimologis, interaksi sosial dibagi menjadi duayaitu aksi dan antara, dapat

disimpulkan pengertian dari interaksi sosial diartikan sebagai rangkaian

Page 9: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

45

perbuatan/tingkah laku sesorang yang saling memberikan sinyal timbal balik

ataupun repon baik antara individu satu dengan individu yang lainnya, individu

satu dengan kelompok lingkup besar maupun kecil, dan juga antar kelompok

(Gerungan, 1996).

Pengertian Interaksi sosial dijelaskan juga lain juga oleh (Soekanto S. ,

2015) bahwasannya interaksi sosial merupakan kegiatan yang dilakukan antar

individu dalam melaksanakan aktivitas sosial, karena interaksi sosial merupakan

hal yang penting dari keseluruhan kehidupan sosial yang mampu menjadi syarat

utama akan terjadinya aktivitas sosial, contohnya kegiatan pada saat proses jual

beli di pasar. Di pasar kegiatan jual beli yang terjadi itu merupakan kegiatan yang

di dalamnya terdapat hubungan saling respon ataupun timbal balik yang saling

mempengaruhi dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pembeli

membutuhkan penjual untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk

kebutuhan sehari-hari dan penjual membutuhkan pembeli untuk membeli dan

menghabiskan barang dagangannya.

Menurut Gillin dalam (Soerjono, 2007) mengklasifikasikan interaksi

sosial ke dalam dua bentuk, yakni proses asosiatif merupakan suatu bentuk

interaksi sosial yang bersifat positif dan proses disosiatif yaitu bentuk interaksi

sosial yang bersifat negatif. Berikut ini merupakan penjabaran bentuk-bentuk dari

interaksi sosial yang dibahas :

1. Interaksi Asosiatif, yaitu bentuk dari interaksi sosial yang tujuannya

menuju kerjasama dalam kebutuhan kepentingan bersama.

a. Kerjasama

Kerja sama merupakan suatu bentuk hubungan antar individu, individu

dengan kelompok juga hubungan kelompok dengan kelompok yang

berupa kegiatan bersama dalam mencapai tujuan yang sama. Menurut

(Cooley, 1930) kerjasama terjadi ketika seseorang mulai berfikir

bahwasannya kedua belah pihak memiliki kepentingan dan tujuan yang

sama baik dalam segi apapun yang dapat menguntungkan bagi kedua

belah pihak maka dalam memenuhi kebutuhan mereka melaksanakan

kerjasama. Dalam melakukan kegiatan kerja sama, maka individu

melakukan interaksi dengan individu ataupun kelompok lainnya.

Page 10: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

46

b. Akomodasi

Akomodasi adalah sesuatu yang dilakukan individua maupun

kelompok untuk menyelesaikan konflik. Akomodasi bertujuan untuk

mengurangi kesalahpahaman, mencegah terjadinya ledakan konflik

dan untuk mempersatukan dua orang yang berkonflik untuk mencapai

kesepakatan bersama untuk kesatuan.

c. Asimilasi

Pengertian asimilasi yaitu alur sosial yang dicirikan dengan adanya

kegiatan mengurangi hal-hal yang menjadi perbedaan antar individu

maupun kelompok untuk mencapai kesatuan dengan memperhatikan

kepentingan Bersama. Faktor yang dapat mempengaruhi asimilasi

cotohnya seperti toleransi, sikap saling menghargai perbedaan baik ras,

suku dan agama, serta unsur budaya dari perkawinan campuran.

2. Interaksi Disosiatif, merupakan bentuk interaksi suatu perjuangan dalam

melawan individu ataupun kelompok. Bentuk dari disosiatif secara jelas

dapat dilihat sebagai berikut:

a. Persaingan

Pengertian persaingan ialah salah satu proses saat individu/ kelompok

saling bersaing dalam meraih keuntungan/keinginan tertentu. Bentuk

persaingan yang terjadi bisa berupa persaingan ekonomi, selain itu ada

persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan serta persaingan ras.

b. Kontavensi

Kontravensi adalah kegiatan sosial yang terjadi dalam bentuk

pertentangan maupun persaingan. Berdasarkan penjelasan oleh

Leopold von Weise dan howard Becker, menjelaskan tentang hal

dalam kontravensi mencakup penolakan, penghasutan, dan perbuatan

khianat.

c. Pertengkaran / Pertikaian

Pertengkaran atau pertikaian adalah bentuk perilaku dari individu

maupun kelompok yang berbeda pendapat dalam memenuhi tujuannya

masing-masing saling bertentangan maka terjadilah pertikaian atau

pertangkaran.

Page 11: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

47

Berdasarkan penjelasan yang telah dinyatakan beberapa para ahli maka

kesimpulan dari definisi interaksi sosial adalah perilaku seseorang yang

melakukan hubungan dalam hal bekerja bekerja sama dengan orang lain maupun

kelompok, perlaku tersebut dapat mengubah, mempengaruhi, memperbaiki

kelakuan individu

lain ataupun sebaliknya, dari kegiatan dan perlakuan tersebut menghasilkan

hubungan yang saling timbal balik. Interaksi sosial bisa berjalan apabila kedua

belah pihak melakukan kontak sosial juga komunikasi. Saat melakukan kontak

sosial yang merupakan tahap pertama dalam hal interaksi sosial, sedangkan

pengertian komunikasi adalah penyediaan informasi serta interpretasi dan reaksi

terhadap informasi yang dikirimkan. Karp & Yoels berbagi berbagai pengetahuan

mengenai beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi untuk memulai

komunikasi dan interaksi sosial (Soekanto S. , Sosiologi Suatu Pengantar, 2005).

Pedagang yang ada di pasar berinteraksi antar pedagang, interaksi pedagang

dengan pembeli dan lainnya karena menganggap pentingnya interaksi untuk

menunjang dan membantu dalam proses berjualan sehari-harinya. Interaksi sosial

yang ada di pasar dapat dilihat dari perilaku, kebiasaan pedagang, dan kegiatan

jual beli yang berlangsung seperti menjadi sarana pembelajaran dan tempat saling

bertukar informasi yang dibutuhkan.

2. Kenyamanan

Kenyamanan diartikan sebagai situasi perasaan mereka yang sehat dan

merupakan respon subjektif terhadap lingkungan atau situasi tertentu (Richard,

1980). Pengertian lain juga kenyamanan merupakan kondisi perasaan suatu

individu saat merasa dirinya nyaman berdasarkan persepsi masing-masing dari

individu karena pendapat orang mengenai rasa nyaman berbeda-beda yang hanya

bisa dirasakan oleh individu tersebut (Kanal Informasi, 2016). Sedangkan

kenyamanan diartikan sebagai kebutuhan dasar pribadi yang terpenuhi karena

berbagai faktor lingkungan. Berdasarkan penjelasan Kamus Besar Bahasa

Indonesia kenyamanan memiliki arti kondisi yang sehat, enak, segar dan enak.

Sehingga pengertian kenyamanan disimpulkan bahwa keadaan kenyamanan dari

kesegaran dan kesejukan. Faktor keamanan dan kepercayaan merupakan faktor

Page 12: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

48

yang mendukung kenyamanan seseorang yang berarti para ahli mempercayai

bahwasannya kenyamanan tidak akan mengganggu mereka, tidak akan cemas,

tidak akan cemburu, tidak akan rendah diri, tidak akan sombong, dan tidak merasa

frustasi dan depresi.

3. Keamanan

Menurut (Josang, 2007), defini keamanan adalah kondisi tanpa merasa

bahaya. Karena definisi keamanan yang masih sangat luas, maka memiliki rasa

aman dan dapat terlindungi dari bencana alam dan juga kejahatan disengaja

maupun kejahatan yang tidak disengaja lainnya. Ancaman keamanan diartikan

sebagai data atau potensi dari kejadian, dalam bentuk perusakan, kebocoran,

pengubahan dan penyalahgunaan data (Kalakota R and Whinston A B, 1996).

2.5 Pengertian Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Sosial dan Ekonomi

Dampak Pandemi Covid-19 bukan hanya terjadi dalam hal kesehatan,

namun Pandemi Covid-19 juga berdampak pada bidang lain selain kesehatan

yaitu berdampak pada bidang bidang sosial dan ekonomi. Dari pernyataan yang

dijelaskan pada sebuah video yang dapat dilihat pada kanal youtube Nas Dal

Official dengan judul Be Careful of the Next 2 Years, yaitu pernyataan yang

membicarakan terkait Pandemi Covid-19 tidak hilang di muka bumi setidaknya

selama 2 tahun dan berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan

dan kehilangan pekerjaan. Contoh pekerjaan yan terdampak Pandemi Covid-19

yaitu para pedagang dengan penurunan penghasilan sebesar 30%, hal itu

disampaikan oleh Kepala UPTD Pasar Perumnas Way Halim, terjadi penurunan

pembelian karena masyarakat takut untuk keluar rumah dan memilih untuk

belanja secara online sehingga terjadinya minim pendapatan oleh para pedagang.

Jika dilih berdasarkan konsisi sosial dan ekonomi yang ada di pasar

tradisional, eksistensi pasar tradisional ialah lokasi yang mempertemukan

berbagai masyarakat dengan tujuan tertentu biasanya melakukan transaksi jual

beli yang berupa jual beli jasa ataupun barang dalam memenuhi kebutuhan

Page 13: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

49

hidupnya sehari-hari. Pasar tradisonal juga memiliki fungsi sebagai tempat yang

dimanfaatkan dalam menunjang eksistensi masyarakat dalam fungsi sosialnya.

Berdasarkan penjabaran yang dipaparkan kesimpulan dari konsep sosial

dan ekonomi yaitu dua hal seperti mata uang koin yang terpisah tetapi sangat

terikat satu sama lain, yaitu keadaan seseorang dimana sesorang itu hidup dan

harus memenuhi kebutuhan hidupnya yang ditentukan oleh jenis aktivitas sosial

serta ekonomi. Selama terjadinya masa Pandemi Covid-19 berbagai permasalahan

sosial dan ekonomi terjadi di sekitar masyarakat. Tidak bisa dihindari bahwa

Pandemi Covid-19 sudah hampir melumpuhkan kondisi sosial dan ekonomi

masyarakat dengan terus bertambahnya kasus masyarakat yang terjangkit Covid-

19 , karena terus bertambahnya kasus pemerintah membuat berbagai kebijakan

dalam menekan penyebaran virus ini seperti himbauan social distancing,

pemberlakuan Work Form Home bagi pegawai, memberlakukan pembatasan

sosial, dan membangun RS yang peruntukukannya khusus untuk penanganan

pasien Covid-19. Munculnya Pandemi Covid-19 ini menimbulkan perubahan baru

dalam aktifitas kegiatan yang ada di pasar tradisonal dalam segi sosial maupun

ekonomi sehingga penelitian ini dilakukan untuk melihat Dampak Pandemi

Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang pasar perumnas Way

Halim, Kota Bandar Lampung. Dalam penelitian ini fokus yang diteliti yaitu

mengenai sosial dan ekonomi pedagang pasar tradisional yang dilihat dari kondisi

sosial meliputi interaksi sosial, keamanan pedagang, dan kenyamanan pedagang,

dan jam kerja pedagang, sedangkan dalam aspek ekonomi meliputi pendapatan

pedagang dan pengeluaran pedagang, hal yang telah dipaparkan sebelumnya

dilakukan demi mencapai tujuan pada penelitian ini yaitu mengetahui Dampak

Pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang.

2.4.2 Pengertian Kondisi Ekonomi

Definisi ekonomi berawal dari dua kata Yunani “oikos” berarti keluarga

atau rumah tangga dan “nomos” berarti atutan hukum. Jadi pengertian dari

ekonomi merupakan aturan yang mengatur di dalam manajemen rumah tangga.

Pengertian ekonomi berdasarkan pengertian yang disampaikan dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, pengertian ekonomi merupakan ilmu-ilmu yang

Page 14: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

50

berhubungan dengan asas dari produksi, distribusi, pemakaian barang serta

kekayaan (seperti perdagangan, keuangan dan perindustrian). Indikator dalam

kondisi ekonomi mencangkup berbagai hal yang berhubungan erat dalam hal

memenuhi kebutuhan seperti pekerjaan, pendapatan, pengeluaran, kepemilikan

aset dan kredit (Juariyah & Basrowi, 2010). Selain itu menurut (Firdausa &

Arianti ) jam kerja merupakan suatu hal yang berpengaruh positif bagi pendapatan

pedagang, sehingga penelitian ini membatasi kondisi ekonomi dari beberapa

aspek yaitu pendapatan, pengeluaran dan jam kerja.

1. Pendapatan Pedagang

Pendapatan dalam pengertian umum diartikan sebagai hasil pencaharian

usaha. Menurut (Nazir, 2010) pendapatan adalah hasil yang diterima seseorang

ataupun rumah tanngga dari kegiatan bekerja atau usaha yang dijalankan pada

kurun waktu tertentu. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam

bekerja dan memiliki profesi dalam pekerjaan contohnya seperti bertani, nelayan,

beternak hewan, buruh, serta berdagang dan juga bekerja pada sektor pemerintah

dan swasta. Pendapat lain disampaikan juga oleh (Winardi, 1992) pendapatan

adalah hasil yang dapat diraih seseorang dari penggunaan faktor – faktor produksi

ataupun materi lain. Pendapatan ditentukan berdasarkan jumlah penghasilan yang

didapatkan seseorang dalam kurun waktu tertentu selama orang tersebut bekerja,

yaitu ada yang jangka waktu harian, waktu mingguan, jangka waktu bulanan

ataupun tahunan (Sukirno, 2006). Sehingga dapat disimpulkan dari ururaian diatas

bahwa pendapatan memiliki arti seluruh jumlah materi baik beruoa uang ataupun

hal berarti lainnya yang diperoleh seseorang ataupun rumah tangga dari hasil

bekerja pada periode waktu tertentu.

Menurut Badan Pusat Statistik (2005) beberapa tolak ukur yang

digunakan dalam melihat tingkat kesejahteraan masyarakat yaitu terdapat tolak

ukur dari hal pendapatan. Pendapatan dikategorikan dalam 3 kelompok kriteria

sebagai berikut:

- Pendapatan Tinggi yaitu pendapatan yang lebih besar dari 10 juta/ bulan

- Pendapatan Sedang yaitu pendapatan 5-10 juta / bulan

- Pendapatan Rendah yaitu pendapatan yang kurang dari 5 juta/ bulan

Page 15: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

51

2. Jam Kerja Pedagang

Waktu kerja mengacu pada waktu yang dihabiskan untuk aktivitas kerja.

Aktivitas kerja yang dimaksud adalah pekerjaan yang menggiurkan. Waktu kerja

juga dapat diartikan sebagai waktu yang dihabiskan seseorang untuk

menghasilkan barang atau jasa tertentu. Menurut "Kamus Besar Bahasa

Indonesia", jam kerja adalah jam untuk mengatur karyawan dan peralatan lain

untuk bekerja. Jam kerja untuk para pekerja di bidang swasta pengaturan waktu

bekerjanya berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 yang membahas

mengenai ketenagakerjaan.

Lamanya Jam Kerja

Pengertian lamanya jam kerja menurut Bondan Supraptilah dalam

(Ananta, 1985) mengelompokkan lamanya jam kerja menjadi tiga kelompok

yaitu:

1) Individu yang bekerja < 35 jam/minggu. Apabila individu tersebut bekerja

kurang dari 35 jam/minggu, maka itu tersebut termasuk dalam kelompok bekerja

dibawah jam kerja yang normal.

2) Individu yang bekerja pada 35 s/d 44 jam/minggu. Maka individu tersebut

masuk kedalam kelompok yang bekerja pada jam kerja yang normal.

3) Individu yang bekerja > 45 jam/minggu. Maka apabila individu tersebut

bekerja lebih dari 45 jam/ minggu dikelompokkan pada bekerja dengan jam kerja

yang panjang.

Lamanya waktu individu melakukan pekerjaan dengan waktu yang baik

biasanya 6 hingga 8 jam, waktu yang tersisa yaitu 16 hingga 18 jam dimanfaatkan

dalam kebutuhan keluarga, bersosialisasi dengan masyarakat, serta untuk istirahat

dan kegiatan lainnya. Jadi dalam satu minggu individu dapat bekerja secara baik

dalam jangka wkatu 40 hingga 50 jam. Apabila lebih dari jam kerja maksimal

biasanya pekerjaan menjadi tidak efisien. Pada akhirnya kemampuan pekerjaan

akan menurun, dan cenderung terjadi kelelahan dan keselamatan kerja masing-

masing yang akan meningkatkan kemajuan juga mendorong kelancaran usaha

dalam individu maupun kelompok. Waktu yang dihitung dalam penelitian ini

yaitu lamanya waktu operasional yang dilakukan dalam berdagang setiap harinya.

Page 16: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

52

Dihitung saat pedagang mempersiapkan dan membuka tempat dagangannya

hingga pedagang menutup tempat dagangannya.

3. Pengeluaran Pedagang

Pengertian pengeluaran menurut penjelasan berdasarkan Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Pengeluaran diartikan sebagai pembayaran yang dibayar saat

ini untuk kebutuhan dan keharusan di masa yang akan datang untuk kebutuhan

mendapatkan keuntungan. Sedangkan pengertian pengeluaran dari yaitu biaya

yang didapatkan dari keuntungan kembali dikurang bunga yang dikembalikan

oleh debitur dalam jangka waktu sebelum datangnya tanggal jatuh tempo yang

telah ditentukan. Menurut (Anwar, Y & Adang, 2013) Pengeluaran merupakan

indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi seseorang.

Setiap individu maupun keluarga mempunyai pengeluaran berbeda, biasanya

pengeluaran dipengaruhi oleh jumlah pendapatan. Semakin tinggi jumlah

pendapatan sesorang, maka akan semakin banyak hal yang diinginkan guna

pemenuhan kebutuhan hidupnya. Pengeluaran merupakan kegiatan yang pasti

dilakukan oleh pelaku ekonomi. Setiap masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

yang diperlukan seperti sandang, pangan juga papan, tiap-tiap individu pasti

mengorbankan hasil pendapatannya ke pengeluaran. Pengeluaran yang dimaksud

dapat berupa uang, barang/ jasa yang memiliki nilai. Pengeluaran rumah tangga

termasuk dalam salah satu indikator yang diberlakukan dalam mengukur

kesejahteraan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran yaitu: faktor umur

dari kepala rumah tangga, faktor berapa jumlah anggota rumah tangga, serta

faktor jumlah upah gaji yang didapatkan kepala rumah tangga.

Sehingga Pengeluaran Pedagang yang dimaksudkan pada penelitian ini

yaitu pembayaran yang dilakukan oleh seorang pedagang untuk hal-hal keperluan

berdagangnya seperti pembayaran uang sewa, uang salar ataupun uang yang

dikeluarkan untuk modal berjualan.

Menurut Badan Pusat Statistik (2005) dalam mengetahui tingkat

kesejahteraan masyarakat, pengeluaran merupakan salah satu indikatornya yang

kemudian pengeluaran dikelompokkan ke dalam 3 kelompok yaitu:

- Pengeluaran Tinggi yaitu pengeluaran yang lebih besar dari 5 juta/ bulan

- Pengeluaran Sedang yaitu pengeluaran antara 1 juta s/d 5 juta / bulan

Page 17: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

53

- Pengeluaran Rendah yaitu pengeluaran yang kurang dari 1 juta/ bulan

2.6 Pengertian Pasar Tradisional

Segala sesuatu yang berkaitan dengan pasar tradisional diatur dalam

Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 Tahun 2007 yang berisi

mengenai Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Modern, Pasar tradisional adalah pasar yang didirikan dan dikelola oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta, Badan Usaha Milik Negara,

dan Badan Usaha Milik Daerah, termasuk tempat komersial yang bekerjasama

dengan swasta, antara lain toko, kios, warung, dan tenda. Dimiliki / dikelola oleh

pedagang kecil, menengah, lembaga swadaya masyarakat, atau koperasi dengan

usaha kecil, modal kecil, dan proses tawar menawar dan jual beli barang.

Sedangkan pengertian pasar tradisional berdasarkan Permendagri (2007)

pengertian pasar tradisional adalah wadah yang mempertemukan penjual dengan

pembeli dalam menjalankan transaksi barang maupun jasa, melakukan interaksi

sosial budaya masyarakat, serta sebagai sarana pengembangan ekonomi

masyarakat.

Pasar Tradisional merupakan suatu wadah yang lokasinya dapat

menjangkau dengan luas dari berbagai kalangan masyarakat. Lapisan masyarakat

dari kalangan atas, kalangan menengah maupun masyarakat kalangan bawah.

Pasar tradisional juga merupakan pusat kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat,

sehingga pola hubungan ekonomi yang terjadi di pasar tradisional menyebabkan

terjalinnya interaksi sosial yang erat antara pembeli dan penjual, pembeli dan

pemasok, dan pemasok. Ini adalah salah satu warisan sosial yang

merepresentasikan kebutuhan untuk bersosialisasi antar individu.. Menurut

(Salamatun Askadiyah, Tina Sulistyani, 2004) pasar tradisional berfungsi secara

rinci sebagai berikut:

1. Pasar tradisional berfungsi sebagai fasilitas umum yang memenuhi

kebutuhan sehari-hari masyarakat. Meski berbelanja di pasar tradisional

bukan hal yang membuat menyenangkan, tetapi pasar tradisional

memberikan berbagai macam pelayanan kepada masyarakat.

Page 18: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

54

2. Pasar tradisional berfungsi sebagai pusat perdagangan kota Pasar

merupakan penggerak kegiatan ekonomi perkotaan dan elemen utama

pembentuk tata ruang kota. Oleh karena itu, kawasan perdagangan

perkotaan biasanya berkembang dari adanya pasar, dan intensitas

aktivitasnya meningkat seiring dengan perkembangan kota dan kebutuhan

masyarakat. Selain itu, sebagai pusat perdagangan yang melayani seluruh

kota bahkan wilayah, pasar dapat berkembang lebih luas.

3. Pasar tradisional sebagai stabilitas harga, yang jadi tempat pembuatan harga

eceran untuk bermacam komoditas, dan sediakan kesempatan buat

mendapatkan pemasukan. Tidak hanya itu, banyak kelompok warga yang

bisa mendapatkan pemasukan dari kegiatan ekonomi pasar, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Secara langsung pasar berikan peluang

pekerjaan pula berupaya kepada, tukang parkir, pemasok benda, buruh

angkut, penjaga malam, rentenir, pengemis serta pemulung.

Pengertian Pedagang

Pengertian pedagang berdasarkan penjasalan pada Kamus Besar Bahasa

Indonesia merupakan individu yang mencari penghasilan atau nafkah dengan cara

berdagang. Contoh pekerjaan dengan cara berdagang contohnya seperti membuka

usaha retail, toko kerajinan, usaha jasa maupun barang dimulai dari kecil-kecilan

(Sudirmansyah, 2011). Menurut Akhinayasrin (2011) pedagang merupakan

seluruh tindakan yang ditujukan untuk mengirimkan barang dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari, prosesnya berlangsung dari produsen

untuk konsumen. Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya

disimpulkan bahwa pengertian pedagang adalah seseorang yang pekerjaannya

melaksanakan proses distribusi dengan bertransaksi dengan tujuannya

menyampaikan barang untuk keperluan hidup sehari-hari untuk memperoleh

keuntungan. Pedagang yang ada di pasar tradisonal terdiri dari berbagai macam

dari pedagang sayuran, pedagang pakaian, pedagang ikan dan ayam, pedagang

buah-buahan serta menjual segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup

masyarakat sehari-hari.

Page 19: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

55

Pedagang di pasar tradisional dibedakan menjadi pedagang kios dan

pedagang non kios, hal tersebut disampaikan secara detail sebagai berikut:

(Hentiani,2011).

1. Pedagang kios merupakan pedagang yang berjualan dengan menggunakan

bangunan kios yang ada di area pasar.

2. Pedagang non kios merupakan pedagang yang berjualan dengan

menggunakan tempat bukan kios, contohnya seperti Ios, luas los, dasaran dan

palyon.

2.7 Sintesa Variabel

Sintesa variabel dilakukan untuk memaparkan penjelasan dari teori yang sudah

ada pada penelitian sebelumnya. Tinjauan pustaka digunakan dalam penelitian ini

untuk dasar yang dijadikan pendirian sebuah pengambilan keputusan berdasarkan

teori-teori yang ada.

Page 20: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

56

TABEL II. 1

SINTESA VARIABEL

No Literatur Variabel Sumber Teori Keterangan

1 Kondisi

Sosial

Interaksi Sosial

Saraswati &

Pierawan (2016:12-

13)

Kondisi sosial merupakan kondisi

tertentu terjadinya hubungan antar

individu atau antara dua individu atau

lebih Kondisi sosial dapat dilihat dari

berbagai aspek, antara lain hubungan /

interaksi sosial, keamanan dan

kenyamanan.

Interaksi sosial bisa terjalin apabila antara 2

orang ataupun kelompok ada kontak sosial serta

komunikasi. Kontak sosial ialah sesi awal dari

terbentuknya ikatan sosial komunikasi ialah

penyampaian sesuatu data serta pemberian

tafsiran serta respon terhadap data yang di

informasikan.

Kenyamanan

Pedagang

Kenyamanan ialah keadaan seseorang yang

melibatkan rasa sejahtera dengan merasa dirinya

aman, senang dan tidak ada beban pikiran saat

beraksi terhadap diri lingkungan

Keamanan

Pedagang

Keamanan merupakan status seorang dalam

kondisi nyaman, keadaan yang terlindungi

secara raga, sosial, spiritiual, finansial, politik,

emosi, pekerjaan, psikologis ataupun bermacam

akibat dari suatu kegagalan, kehancuran,

musibah, ataupun bermacam kondisi yang tidak

di idamkan.

2 Kondisi

Ekonomi

Pendapatan

Ayu, Harafah dan

Millia (2016:140)

Kondisi ekonomi masyarakat dapat

dikaji dari berbagai aspek, aspek

pendapatan salah satunya.

Pendapatan merupakan jumlah pemasukan

segala duit yang diterima oleh seorang ataupun

rumah tangga selaku imbalan balas jasa ataupun

apa yang dia bagikan maupun korbankan

sepanjang jangka waktu tertentu.

Page 21: BAB II TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19

57

No Literatur Variabel Sumber Teori Keterangan

Jam Kerja

Fidausa dan Arianti

(2013:4)

Faktor jam kerja berpengaruh positif

dalam hal pendapatan seorang

pedagang

Jam kerja merupakan jumlah waktu yang

digunakan buat kegiatan kerja. Kegiatan kerja

yang diartikan merupakan kerja yang

menciptakan duit.

Pengeluaran Abdulsyani, 2008)

Pengeluaran ialah termasuk kedalam

salah satu indikator dalam menentukan

tingkat kondisi ekonomi dari seseorang

Pengeluaran merupakan jumlah pembayaran

yang harus dikeluarkan saat ini untuk membayar

kewajiban di masa yang akan datang sebagai

tanggung jawab untuk memperoleh keuntungan. Sumber : Hasil Analisis Peneliti,2020