bab ii tinjauan literatur dampak pandemi covid-19
TRANSCRIPT
37
BAB II
TINJAUAN LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID-19
TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI PEDAGANG
Bab II dijelaskan kajian pustaka yang dipergunakan dalam penelitian.
Kajian pustaka meliputi Dampak, Pandemi Covid-19, kondisi sosial dan ekonomi,
pasar tradisional dan pedagang. Setelah memaparkan tinjauan pustaka maka akan
menentukan variabel apa saja yang akan digunakan pada penelitian ini yang
dijelaskan pada penentuan sintesa variabel.
2.1 Pengertian Dampak
Definisi dampak yang disampaikan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu suatu benturan yang mempunyai akibat positif maupun negatif. Secara
umum dampak memiliki pengertian lain berdasarkan pengertian oleh (Hikmah,
2009) dampak ialah seluruh hal yang terjadi akibat adanya sesuatu yang dialami,
sedangkan dampak menurut (Cristo, 2008) Dampak adalah hal-hal yang
dihasilkan dari apa yang dilakukan, dapat berupa pengaruh baik atau buruk atau
kuat yang berdampak buruk atau baik. Berdasarkan pengertian yang telah
dijelaskan sebelumnya peneliti menyimpulkan pengertian dampak adalah seluruh
hal yang terjadi akibat adanya sesuatu yang dilakukan, hal yang dilakukan dapat
berupa hal yang mendatangkan pengaruh maupun akibat bersifat positif maupun
negatif yang terdapat dalam lingkungan sekitarnya dalam kehidupan sosial, dan
juga yang bersifat tetap maupun yang bersifat sementara. Dampak dibedakan
menjadi dua seperti yang telah disebutkan yaitu dampak positif dan dampak
negatif sebagai berikut:
1. Pengertian Dampak Positif
Pengertian dampak yiatu kemauan dalam mempengaruhi dan meyakinkan
orang lain dengan maksud dan tujuan agar orang tersebut dapat
mendukung dan megikuti kemauannya. Sedangkan positif ialah segala
38
sesuatu yang tegas juga nyata terutama dalam memperhatikan hal yang
baik dan positif. Pengertian dampak positif adalah kemauan dalam
mempengaruhi dan meyakinkan orang lain terutama kepada hal yang baik
dan positif.
2. Pengertian Dampak Negatif
Pengertian dampak negatif berdasarkan penjelasan yang disampaikan dari
Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak negatif merupakan pengaruh
dominan yang menimbulkan akibat mengenai hal-hal yang negatif.
Pendapat lain tentang pengertian dampak negatif merupakan kemauan
guna mempengaruhi dan meyakinkan orang lain terutama hal-hal yang
buruk serta negatif juga menimbulkan akibat tertentu (Ana Retnonngsih,
Suharso, 2006).
2.2 Pengertian Perubahan
Pengertian Perubahan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
perubahan merupakan suatu hal, keadaan yang berubah, peralihan, pertukaran.
Perubahan – perubahan yang terjadi dapat terjadi dapat berupa hal yang
menunjukkan kemajuan maupun kemunduran. Unsur kemasyarakatan yang
mengalami perubahan biasanya dapat dilihat melalui nilai-nilai sosial, norma-
norma sosial, pola-pola perikelakuan, organisasi lembaga-lembaga
kemasyarakatan, kekuasaan dan sebagainya (Abdul Syani,2008). Perubahan sosial
dapat terjadi pada berbagai macam bidang dalam kehidupan bermasyarakat,
contohnya saja dalam bidang sosial, bidang politik, bidang ekonomi, bidang
pendidikan, bidang ilmu pengetahuan teknologi, dan sebagainya. Menurut (Salim,
2002) perubahan sosial merupakan salah satu bentuk peradaban manusia karena
adanya perubahan sosial mempunyai ruang lingkup dari hal yang sederhana
contohnya seperti di lingkungan maupun kelembaagaan dalam bermasyarakat.
Berdasarkan Gillin dan Gillin, pada suatu perubahan sosial lebih tertuju
terhadap suatu dinamika masyarakat dan reaksi yang masyarakat tersebut terhadap
suatu lingkungan sosialnya, perubahan yang terjadi baik yang berkaitan dengan
gaya mereka dalam kehidupan, kondisi alam sekitar, budaya mereka, serta
39
dinamika kehidupan yang dianut dan yang telah ditemukannya hal-hal baru dalam
kehidupan mereka (Marius,Jelamu Ardhu, 2006). Pada penelitian ini perubahan
yang terjadi yaitu akibat adanya Pandemi Covid-19 sehingga adanya perubahan
yang terjadi di lingkungan masyarakat menyebabkan dampak positif maupun
negatif.
2.3 Pengertian Bencana Covid-19
2.3.1 Pengertian Bencana
Pengertian bencana berdasarkan penjelasan yang ada dalam Undang-
Undang No.24 Tahun 2007, bencana diartikan sebagai suatu kejadian maupun
serangkaian kejadian yang dapat mengancam ataupun mengusik kesejahteraan
bagi kehidupan masyarakat yang biasanya disebabkan oleh beberapa faktor
contohnya seperti faktor alam, faktor non alam dan juga faktor manusia yang
menimbulkan korban jiwa manusia, rusaknya lingkungan karena suatu kejadian,
kerugian harta benda dan dampak terhadap psikologis yang disebabkan oleh
kejadian tersebut. Berdasarkan Undang-undang No.24 Tahun 2007 bencana
dikelompokkan menjadi 3 jenis bencana yaitu bencana alam, bencana non alam
serta bencana sosial sebagai berikut:
1. Bencana alam diartikan sebagai rangkaian dari peristiwa bencana alam
yang menyebabkan terjadinya kejadian seperti longsor, gempa bumi,
banjir bandang, tsunami,puting beliung, banjir dan juga kekeringan yang
ditimbulkan oleh faktor-faktor cuaca dan alam.
2. Bencana non alam diartikan sebagai suatu bencana yang timbul bukan
karena faktor alam tetapi disebabkan oleh faktor-faktor non alam seperti
terjadinya wabah penyakit, dalam suatu periode waktu terjadi kegagalan
teknologi yang berdampak terhadap kehidupan, serta kegegalan
moderniasasi juga termasuk bencana yang buka disebabkan oleh alam.
3. Bencana sosial diartikan sebagai suatu bencana yang terjadi bukan karena
diakibatkan dari faktor alam maupun faktor non alam namun bencana yang
terjadi akibat ulah dari sesuatu yang dilakukan manusia contohnya seperti
kerusuhan sosial, konflik sosial yang terjadi antar kampung, dan juga teror
baik disebabkan oleh individu maupun kelompok.
40
2.3.2 Pengertian Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yaitu suatu wabah baru ditemukan yang penyebabnya
berasal dari coronavirus . Pada dasarnya definisi Pandemi Covid-19 terdiri dari
dua kata yunani yaitu“pan” yang artinya semua, dan “demo” yang artinya orang,
jadi pengertian pandemi yaitu sesuatu yang terjadi pada semua orang dalam hal ini
sesuatu yang berawal dan tumbuh di beberapa negara secara bersamaan. Menurut
WHO (World Health Organization) coronavirus termasuk dalam keluarga besar
virus yang gejala awalnya terjadi seperti flu biasa hingga penyakit yang lebih
parah dari itu seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah yang lebih dikenal
dengan (MERS-CoV), dan Sindrom Pernafasan Akut Parah yang dikenal dengan
(SARS-CoV). Virus baru ini baru dikenal pertama kali di Wuhan, Tiongkok,
bulan Desember 2019. WHO (World Health Organization) mengumumkan secara
resmi bahwasannya Covid-19 merupakan sebuah wabah penyakit yang menjadi
pandemi pada tanggal 9 maret 2020, Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi karena
virusnya terjadi sudah di beberapa negara dan meyebar luas ke negara yang ada di
seluruh dunia.
Pandemi Covid-19 merupakan bencana alam yang sudah ditetepkan
sebagai bencana nasional. Penularan Covid-19 terjadi bisa jadi dari hal yang tidak
terlihat karena virus ini tidak terlihat, biasanya suatu benda yang terkontaminasi
virus berasal dari cairan yang keluar dari hidung atau mulut yang keluar saat
seseorang terinfeksi virus Covid-19 cairan tersebut dapat keluar saat seseorang
batuk, bersin atau berbicara, ketika percikan tersebut menempel pada suatu benda
orang yang menyentuh benda tersebut dan memegang area muka maka berpotensi
besar terjangkit coronavirus. Penerapan protokol kesehatan mulai diterapkan
untuk menekan penyebaran virus yang semakin hari semakin luas ini, hal-hal yang
dapat dilakukan yaitu dengan cara rajin mencuci tangan, melakukan tindakan yang
tepat dengan menutup saat bersin dan batuk, menjaga jarak aman antar orang,
serta memakai masker. Hindari berdekatan dengan prang lain yang kira-kira orang
tersebut memiliki gejala yang ditimbulkan dari virus corona seperti batuk, bersin
dan sesak napas.
41
Penyebaran Covid-19
Penyebaran virus Covid-19 dapat terjadi melalui percikan yang
dikeluarkan oleh orang terkena penyakit ini, contohnya seperti orang ynag
terjangkit berbicara, bersin, ataupun batuk, percikan yang menempel pada suatu
benda dan apabila orang lain dengan tidak sengaja menyentuhnya lalu menyentuh
area wajah seperti mata, hidung dan mulut maka orang tersebut dapat terjangkit
virus ini. Sedangkan ada orang yang terjangkit virus ini tidak semua memiliki
gejala dan yang paling berbahaya yaitu Orang Tanpa Gejala (OTG) karena mereka
terjangkit namun tidak sadar sehingga penularan Covid-19 sulit terdeteksi dan
semakin meluas.
Gejala Covid-19
Gejala yang dirasakan bagi orang yang terjangkit Covid-19 memiliki
gejala yang berbeda tidak bisa disamaratakan, namun gejala yang biasanya
dirasakan bagi orang terjangkit adalah suhu badan sangat tinggi dan terjadi
demam, mengalami batuk kering, dan biasanya saat merasakan lelah karena
imunitas tubuh yang menurun. Selain gejala yang disebutkan sebelumnya gejala
lainnya yang jarang terjadi dan hanya dialami oleh beberapa pasien yaitu seperti
rasa nyeri dan sakit, tidak bisa merasakan makanan dan tidak bisa mencium bau
aroma, kepala yang terasa sakit, susah bernafas karena hidung tersumbat, seperti
radang sakit tenggorokan, terjadi ganguan pencernaan, ruam pada area kulit, atau
terjadinya perubahan warna jari tangan maupun kaki. Gejala Covid-19 akan terjadi
namun tidak secara bersamaan biasanya gejala yang terjadi secara bertahap.
Orang yang terifeksi Covid-19 sebagian besar mampu sembuh tanpa perlu
perawatan khusus, namun imunitas tubuh harus kuat biasanya hal tersebut terjadi
kepada orang yang masih muda dan usia produktif, tidak berlaku untuk orang
yang sudah lanjut usia ataupun orang yang mempunyai penyakit bawaan, karena
virus ini akan lebih berbahaya apabila menyerang sesorang yang lanjut usia dan
memilikipenyakit bawaan seperti contohnya memiliki gangguan organ penyakit
dalam, diabetes, darah tinggi ataupun penyakit paru-paru dimana virus ini
menyerang ke pernapasan manusia, serta orang yang memiliki penyakit kanker
akan mengalami sakit yang lebih serius dari orang yang biasanya. Pihak keluarga
perlu segera melaporkan dan mengecek keadaan seseorang apabila terjadi
42
peningkatan suhu tubuh yang tinggi, batuk-batuk disertai kesulitan bernafas dan
merasakan nyeri dibagian dada serta kehilangan indera penyiuman dan perasa
sehingga tidak dapat mencium bau dan merasakan rasa manis, asam, pahit dsb.
Skala Bencana
Skala bencana Pandemi Covid-19 ini sudah ditetepkan sebagai bencana
nasional, sehingga dalam penanganannya sudah dibentuk dan ditetapkan, adanya
pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Protokol
Penanganan Covid-19 sebagai pedoman dalam penanganan pandemi ini. Pada
masing-masing lapisan pemerintahan tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota
serentak membentuk Gugus Tugas sesuai dengan keadaan kondisi daerahnya
masing-masing. Pada pelaksanaanya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-
19 daerah mengacu pada pedoman teknis maupun standart layanan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Penanganan Pandemi Covid-19 pada tiap daerah baik di
tingkat provinsi maupun daerah mempunyai perbedaan dalam proses
penanganannya, maka dari itu kebijakan yang dibuat pada masing-masing daerah
perlu disesuaikan menurut kondisi wilayahnya berdasarkan peningkatan kasus
penyebaran Covid-19.
Kebijakan Pandemi Covid-19
Kebijakan Pandemi Covid-19 sudah ditetapkan dan dijalankan secara turun
temurun baik dari arahan presiden, selanjutnya kebijakan pada masing-masing
provinsi dan diperluas lagi dengan kebijakan yang ditetapkan pada masing-masing
kabupaten/kota. Kebijakan penanganan pandemi ini juga dipertegas melalui
Undang- undang No. 4 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta Undang-
undang No. 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan. Dalam menanganai
Pandemi Covid-19, Gugus Tugas Percepatan yang berwenang dalam penanganan
Covid-19 diharapkan dapat bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat yang
ada untuk sama-sama menekan penularan pandemi dan wabah penyakit Covid-19.
Melalui Surat Edaran Gubernur Lampung no.044.2/1396.a/V.02/2020
tentang Protokoler kesehatan yang harus ditingkatkan oleh Ketua Gugus Tugas
Kesehatan pada seluruh Kab/Kota. Walikota Bandar Lampung mengeluarkan
surat edaran Nomor: 443/412/IV.06/2020 tentang mengantisipasi Penyebaran
Virus Corona (Covid-19) pada lingkup Kota Bandar Lampung. Dalam
43
mengantisipasi penyebaran virus corona maka pemerintah Kota Bandar Lampung
mengintensifkan sosialisasi protokol kesehatan di pusat keramaian seperti fasilitas
umum dan tempat perniagaan salah satunya seperti pasar tradisonal dengan
diterapkannya penataan jarak antar pedagang, wajib menggunakan masker,
sterilisasi berkala dan pengecekan suhu serta tempat cuci tangan. Sehingga
dengan adanya tatanan baru membuat perubahan yang berdampak terhadap
keadaan sosial dan ekonomi pedagang pasar Perumnas Way Halim, Kota Bandar
Lampung.
2.4 Pengertian Kondisi Sosial dan Ekonomi
Pengertian sosial ekonomi selalu diartikan secara terpisah antara kondisi
sosial dan kondisi ekonomi, namun keduanya merupakan dua hal yang saling
berkaitan erat. Sosial ekonomi merupakan segala sesuatu yang berhubungan
dengan aktivitas ekonomi yang dilakukan biasanya untuk memenuhi kebutuhan
tiap individu seperti kebutuhan sandang, kebutuhan pangan dan kebutuhan papan
(Wibisono, 2008). Sedangkan menurut (Soerjono S. , 2012) sosial dan ekonomi
adalah mencangkup beberapa ha yaitu lingkungan sosial, kinerja, yang merupakan
hak dan kewajiban yang berkaitan dengan sumber daya. Posisi sosial dan ekonomi
merupakan keadaan sesorang di dalam kehidupan bermasyarakat karena tentunya
sebagai maksluk sosial manusia memerlukan dan membutuhkan orang lain selama
hidupnya. Pengertian kondisi sosial dan ekonomi juga dipaparkan oleh (Astrawan,
2014) yang kurang lebih pengertiannya mirip dengan sebelumnya bahwa sosial
ekonomi merupakan keadaan individu di dalam kelompok masyarakat yang dalam
melihat kondisi sosial ekonominya ditentukan oleh pendidikan dan pendapatan
orang tersebut serta jenis aktivitas ekonomi yang dilakukannya.
Sosial dan Ekonomi merupakan dua hal yang keberadaannya memiliki
hubungan yang erat dengan keadaan manusia, karena manusia hidup dan
bersosialisasi untuk bertahan hidup harus memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-
hari. Pengertian sosial dan ekonomi dapat disimpulkan dengan penjelasan
sebelumnya bahwa aspek sosial dan ekonomi merupakan keadaan dari seseorang
bermasyarakat yang hubungannya erat dengan aktivitas dan tindakan ekonomi
44
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, seperti pendapatan, kesehatan, seperti
kebutuhan sandang, kebutuhan pangan dan kebutuhan papan.
2.4.1 Pengertian Kondisi sosial
Kondisi sosial merupakan keadaan tertentu dimana berlangsung koneksi
ataupun silaturahmi antar manusia yang dilihat dari berbagai sisi antara lain
hubungan sosial/ interaksi sosial, kemanan dan juga kenyamanan (Saraswati R,
Pierawan A.C , 2016). Menurut Dalyono (2012) dalam Abdul Muttalib, Mashur
(2019) kondisi sosial adalah seluruh manusia lain yang mempengaruhi kita.
Sedangkan kondisi sosial menurut (Juariyah & Basrowi, 2010) ialah semua orang
yang mempengaruhi kita. Jadi kondisi sosial adalah suatu keadaan tertentu dimana
berlangsung keterkaitan antar individu maupun kelompok di dalam masyarakat
tertentu yang dapat mempengaruhi kita. Kehidupan masyarakat pada dasarnya
akan selalu mengalami perubahan ke arah yang dinamis tidak selalu dalam
keadaan yang diam.
Penelitian ini akan melihat kondisi sosial akibat perubahan sosial yang
ditimbulkan oleh bancana non alam Pandemi Covid-19. Berdasarkan penjabaran
teori diatas kondisi sosial diartikan sebagai adalah suatu keadaan tertentu dimana
berlangsung hubungan individu satu dengan individu lainnya, hubungan individu
dengan kelompok kecil maupun besar, dan hubungan antar kelompok di dalam
kehidupan bermasyarakat yang dapat mempengaruhi kita. Penelitian ini
membatasi kondisi sosial dilihat dari sisi hubungan sosial/ interaksi sosial,
kenyamanan dan keamanan.
1. Interaksi Sosial
Manusia disebut juga sebagai makhluk sosial dimana manusia dalam
menjalani kehidupannya pasti membutuhkan bantuan dan saling bergantung
dengan makhluk lainnya baik kepada manusia lain maupun dengan sumber daya
alam dan makhluk yang ada didalamnya, dalam hidup bermasyarakat manusia
perlu untuk berinteraksi dengan sesamanya secara baik agar terjalin masyarakat
yang tentram, damai dan sejahtera menjalani kehidupan. Menurut (Raho, 2004)
secara etimologis, interaksi sosial dibagi menjadi duayaitu aksi dan antara, dapat
disimpulkan pengertian dari interaksi sosial diartikan sebagai rangkaian
45
perbuatan/tingkah laku sesorang yang saling memberikan sinyal timbal balik
ataupun repon baik antara individu satu dengan individu yang lainnya, individu
satu dengan kelompok lingkup besar maupun kecil, dan juga antar kelompok
(Gerungan, 1996).
Pengertian Interaksi sosial dijelaskan juga lain juga oleh (Soekanto S. ,
2015) bahwasannya interaksi sosial merupakan kegiatan yang dilakukan antar
individu dalam melaksanakan aktivitas sosial, karena interaksi sosial merupakan
hal yang penting dari keseluruhan kehidupan sosial yang mampu menjadi syarat
utama akan terjadinya aktivitas sosial, contohnya kegiatan pada saat proses jual
beli di pasar. Di pasar kegiatan jual beli yang terjadi itu merupakan kegiatan yang
di dalamnya terdapat hubungan saling respon ataupun timbal balik yang saling
mempengaruhi dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pembeli
membutuhkan penjual untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk
kebutuhan sehari-hari dan penjual membutuhkan pembeli untuk membeli dan
menghabiskan barang dagangannya.
Menurut Gillin dalam (Soerjono, 2007) mengklasifikasikan interaksi
sosial ke dalam dua bentuk, yakni proses asosiatif merupakan suatu bentuk
interaksi sosial yang bersifat positif dan proses disosiatif yaitu bentuk interaksi
sosial yang bersifat negatif. Berikut ini merupakan penjabaran bentuk-bentuk dari
interaksi sosial yang dibahas :
1. Interaksi Asosiatif, yaitu bentuk dari interaksi sosial yang tujuannya
menuju kerjasama dalam kebutuhan kepentingan bersama.
a. Kerjasama
Kerja sama merupakan suatu bentuk hubungan antar individu, individu
dengan kelompok juga hubungan kelompok dengan kelompok yang
berupa kegiatan bersama dalam mencapai tujuan yang sama. Menurut
(Cooley, 1930) kerjasama terjadi ketika seseorang mulai berfikir
bahwasannya kedua belah pihak memiliki kepentingan dan tujuan yang
sama baik dalam segi apapun yang dapat menguntungkan bagi kedua
belah pihak maka dalam memenuhi kebutuhan mereka melaksanakan
kerjasama. Dalam melakukan kegiatan kerja sama, maka individu
melakukan interaksi dengan individu ataupun kelompok lainnya.
46
b. Akomodasi
Akomodasi adalah sesuatu yang dilakukan individua maupun
kelompok untuk menyelesaikan konflik. Akomodasi bertujuan untuk
mengurangi kesalahpahaman, mencegah terjadinya ledakan konflik
dan untuk mempersatukan dua orang yang berkonflik untuk mencapai
kesepakatan bersama untuk kesatuan.
c. Asimilasi
Pengertian asimilasi yaitu alur sosial yang dicirikan dengan adanya
kegiatan mengurangi hal-hal yang menjadi perbedaan antar individu
maupun kelompok untuk mencapai kesatuan dengan memperhatikan
kepentingan Bersama. Faktor yang dapat mempengaruhi asimilasi
cotohnya seperti toleransi, sikap saling menghargai perbedaan baik ras,
suku dan agama, serta unsur budaya dari perkawinan campuran.
2. Interaksi Disosiatif, merupakan bentuk interaksi suatu perjuangan dalam
melawan individu ataupun kelompok. Bentuk dari disosiatif secara jelas
dapat dilihat sebagai berikut:
a. Persaingan
Pengertian persaingan ialah salah satu proses saat individu/ kelompok
saling bersaing dalam meraih keuntungan/keinginan tertentu. Bentuk
persaingan yang terjadi bisa berupa persaingan ekonomi, selain itu ada
persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan serta persaingan ras.
b. Kontavensi
Kontravensi adalah kegiatan sosial yang terjadi dalam bentuk
pertentangan maupun persaingan. Berdasarkan penjelasan oleh
Leopold von Weise dan howard Becker, menjelaskan tentang hal
dalam kontravensi mencakup penolakan, penghasutan, dan perbuatan
khianat.
c. Pertengkaran / Pertikaian
Pertengkaran atau pertikaian adalah bentuk perilaku dari individu
maupun kelompok yang berbeda pendapat dalam memenuhi tujuannya
masing-masing saling bertentangan maka terjadilah pertikaian atau
pertangkaran.
47
Berdasarkan penjelasan yang telah dinyatakan beberapa para ahli maka
kesimpulan dari definisi interaksi sosial adalah perilaku seseorang yang
melakukan hubungan dalam hal bekerja bekerja sama dengan orang lain maupun
kelompok, perlaku tersebut dapat mengubah, mempengaruhi, memperbaiki
kelakuan individu
lain ataupun sebaliknya, dari kegiatan dan perlakuan tersebut menghasilkan
hubungan yang saling timbal balik. Interaksi sosial bisa berjalan apabila kedua
belah pihak melakukan kontak sosial juga komunikasi. Saat melakukan kontak
sosial yang merupakan tahap pertama dalam hal interaksi sosial, sedangkan
pengertian komunikasi adalah penyediaan informasi serta interpretasi dan reaksi
terhadap informasi yang dikirimkan. Karp & Yoels berbagi berbagai pengetahuan
mengenai beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi untuk memulai
komunikasi dan interaksi sosial (Soekanto S. , Sosiologi Suatu Pengantar, 2005).
Pedagang yang ada di pasar berinteraksi antar pedagang, interaksi pedagang
dengan pembeli dan lainnya karena menganggap pentingnya interaksi untuk
menunjang dan membantu dalam proses berjualan sehari-harinya. Interaksi sosial
yang ada di pasar dapat dilihat dari perilaku, kebiasaan pedagang, dan kegiatan
jual beli yang berlangsung seperti menjadi sarana pembelajaran dan tempat saling
bertukar informasi yang dibutuhkan.
2. Kenyamanan
Kenyamanan diartikan sebagai situasi perasaan mereka yang sehat dan
merupakan respon subjektif terhadap lingkungan atau situasi tertentu (Richard,
1980). Pengertian lain juga kenyamanan merupakan kondisi perasaan suatu
individu saat merasa dirinya nyaman berdasarkan persepsi masing-masing dari
individu karena pendapat orang mengenai rasa nyaman berbeda-beda yang hanya
bisa dirasakan oleh individu tersebut (Kanal Informasi, 2016). Sedangkan
kenyamanan diartikan sebagai kebutuhan dasar pribadi yang terpenuhi karena
berbagai faktor lingkungan. Berdasarkan penjelasan Kamus Besar Bahasa
Indonesia kenyamanan memiliki arti kondisi yang sehat, enak, segar dan enak.
Sehingga pengertian kenyamanan disimpulkan bahwa keadaan kenyamanan dari
kesegaran dan kesejukan. Faktor keamanan dan kepercayaan merupakan faktor
48
yang mendukung kenyamanan seseorang yang berarti para ahli mempercayai
bahwasannya kenyamanan tidak akan mengganggu mereka, tidak akan cemas,
tidak akan cemburu, tidak akan rendah diri, tidak akan sombong, dan tidak merasa
frustasi dan depresi.
3. Keamanan
Menurut (Josang, 2007), defini keamanan adalah kondisi tanpa merasa
bahaya. Karena definisi keamanan yang masih sangat luas, maka memiliki rasa
aman dan dapat terlindungi dari bencana alam dan juga kejahatan disengaja
maupun kejahatan yang tidak disengaja lainnya. Ancaman keamanan diartikan
sebagai data atau potensi dari kejadian, dalam bentuk perusakan, kebocoran,
pengubahan dan penyalahgunaan data (Kalakota R and Whinston A B, 1996).
2.5 Pengertian Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Sosial dan Ekonomi
Dampak Pandemi Covid-19 bukan hanya terjadi dalam hal kesehatan,
namun Pandemi Covid-19 juga berdampak pada bidang lain selain kesehatan
yaitu berdampak pada bidang bidang sosial dan ekonomi. Dari pernyataan yang
dijelaskan pada sebuah video yang dapat dilihat pada kanal youtube Nas Dal
Official dengan judul Be Careful of the Next 2 Years, yaitu pernyataan yang
membicarakan terkait Pandemi Covid-19 tidak hilang di muka bumi setidaknya
selama 2 tahun dan berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan
dan kehilangan pekerjaan. Contoh pekerjaan yan terdampak Pandemi Covid-19
yaitu para pedagang dengan penurunan penghasilan sebesar 30%, hal itu
disampaikan oleh Kepala UPTD Pasar Perumnas Way Halim, terjadi penurunan
pembelian karena masyarakat takut untuk keluar rumah dan memilih untuk
belanja secara online sehingga terjadinya minim pendapatan oleh para pedagang.
Jika dilih berdasarkan konsisi sosial dan ekonomi yang ada di pasar
tradisional, eksistensi pasar tradisional ialah lokasi yang mempertemukan
berbagai masyarakat dengan tujuan tertentu biasanya melakukan transaksi jual
beli yang berupa jual beli jasa ataupun barang dalam memenuhi kebutuhan
49
hidupnya sehari-hari. Pasar tradisonal juga memiliki fungsi sebagai tempat yang
dimanfaatkan dalam menunjang eksistensi masyarakat dalam fungsi sosialnya.
Berdasarkan penjabaran yang dipaparkan kesimpulan dari konsep sosial
dan ekonomi yaitu dua hal seperti mata uang koin yang terpisah tetapi sangat
terikat satu sama lain, yaitu keadaan seseorang dimana sesorang itu hidup dan
harus memenuhi kebutuhan hidupnya yang ditentukan oleh jenis aktivitas sosial
serta ekonomi. Selama terjadinya masa Pandemi Covid-19 berbagai permasalahan
sosial dan ekonomi terjadi di sekitar masyarakat. Tidak bisa dihindari bahwa
Pandemi Covid-19 sudah hampir melumpuhkan kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat dengan terus bertambahnya kasus masyarakat yang terjangkit Covid-
19 , karena terus bertambahnya kasus pemerintah membuat berbagai kebijakan
dalam menekan penyebaran virus ini seperti himbauan social distancing,
pemberlakuan Work Form Home bagi pegawai, memberlakukan pembatasan
sosial, dan membangun RS yang peruntukukannya khusus untuk penanganan
pasien Covid-19. Munculnya Pandemi Covid-19 ini menimbulkan perubahan baru
dalam aktifitas kegiatan yang ada di pasar tradisonal dalam segi sosial maupun
ekonomi sehingga penelitian ini dilakukan untuk melihat Dampak Pandemi
Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang pasar perumnas Way
Halim, Kota Bandar Lampung. Dalam penelitian ini fokus yang diteliti yaitu
mengenai sosial dan ekonomi pedagang pasar tradisional yang dilihat dari kondisi
sosial meliputi interaksi sosial, keamanan pedagang, dan kenyamanan pedagang,
dan jam kerja pedagang, sedangkan dalam aspek ekonomi meliputi pendapatan
pedagang dan pengeluaran pedagang, hal yang telah dipaparkan sebelumnya
dilakukan demi mencapai tujuan pada penelitian ini yaitu mengetahui Dampak
Pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang.
2.4.2 Pengertian Kondisi Ekonomi
Definisi ekonomi berawal dari dua kata Yunani “oikos” berarti keluarga
atau rumah tangga dan “nomos” berarti atutan hukum. Jadi pengertian dari
ekonomi merupakan aturan yang mengatur di dalam manajemen rumah tangga.
Pengertian ekonomi berdasarkan pengertian yang disampaikan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pengertian ekonomi merupakan ilmu-ilmu yang
50
berhubungan dengan asas dari produksi, distribusi, pemakaian barang serta
kekayaan (seperti perdagangan, keuangan dan perindustrian). Indikator dalam
kondisi ekonomi mencangkup berbagai hal yang berhubungan erat dalam hal
memenuhi kebutuhan seperti pekerjaan, pendapatan, pengeluaran, kepemilikan
aset dan kredit (Juariyah & Basrowi, 2010). Selain itu menurut (Firdausa &
Arianti ) jam kerja merupakan suatu hal yang berpengaruh positif bagi pendapatan
pedagang, sehingga penelitian ini membatasi kondisi ekonomi dari beberapa
aspek yaitu pendapatan, pengeluaran dan jam kerja.
1. Pendapatan Pedagang
Pendapatan dalam pengertian umum diartikan sebagai hasil pencaharian
usaha. Menurut (Nazir, 2010) pendapatan adalah hasil yang diterima seseorang
ataupun rumah tanngga dari kegiatan bekerja atau usaha yang dijalankan pada
kurun waktu tertentu. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam
bekerja dan memiliki profesi dalam pekerjaan contohnya seperti bertani, nelayan,
beternak hewan, buruh, serta berdagang dan juga bekerja pada sektor pemerintah
dan swasta. Pendapat lain disampaikan juga oleh (Winardi, 1992) pendapatan
adalah hasil yang dapat diraih seseorang dari penggunaan faktor – faktor produksi
ataupun materi lain. Pendapatan ditentukan berdasarkan jumlah penghasilan yang
didapatkan seseorang dalam kurun waktu tertentu selama orang tersebut bekerja,
yaitu ada yang jangka waktu harian, waktu mingguan, jangka waktu bulanan
ataupun tahunan (Sukirno, 2006). Sehingga dapat disimpulkan dari ururaian diatas
bahwa pendapatan memiliki arti seluruh jumlah materi baik beruoa uang ataupun
hal berarti lainnya yang diperoleh seseorang ataupun rumah tangga dari hasil
bekerja pada periode waktu tertentu.
Menurut Badan Pusat Statistik (2005) beberapa tolak ukur yang
digunakan dalam melihat tingkat kesejahteraan masyarakat yaitu terdapat tolak
ukur dari hal pendapatan. Pendapatan dikategorikan dalam 3 kelompok kriteria
sebagai berikut:
- Pendapatan Tinggi yaitu pendapatan yang lebih besar dari 10 juta/ bulan
- Pendapatan Sedang yaitu pendapatan 5-10 juta / bulan
- Pendapatan Rendah yaitu pendapatan yang kurang dari 5 juta/ bulan
51
2. Jam Kerja Pedagang
Waktu kerja mengacu pada waktu yang dihabiskan untuk aktivitas kerja.
Aktivitas kerja yang dimaksud adalah pekerjaan yang menggiurkan. Waktu kerja
juga dapat diartikan sebagai waktu yang dihabiskan seseorang untuk
menghasilkan barang atau jasa tertentu. Menurut "Kamus Besar Bahasa
Indonesia", jam kerja adalah jam untuk mengatur karyawan dan peralatan lain
untuk bekerja. Jam kerja untuk para pekerja di bidang swasta pengaturan waktu
bekerjanya berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 yang membahas
mengenai ketenagakerjaan.
Lamanya Jam Kerja
Pengertian lamanya jam kerja menurut Bondan Supraptilah dalam
(Ananta, 1985) mengelompokkan lamanya jam kerja menjadi tiga kelompok
yaitu:
1) Individu yang bekerja < 35 jam/minggu. Apabila individu tersebut bekerja
kurang dari 35 jam/minggu, maka itu tersebut termasuk dalam kelompok bekerja
dibawah jam kerja yang normal.
2) Individu yang bekerja pada 35 s/d 44 jam/minggu. Maka individu tersebut
masuk kedalam kelompok yang bekerja pada jam kerja yang normal.
3) Individu yang bekerja > 45 jam/minggu. Maka apabila individu tersebut
bekerja lebih dari 45 jam/ minggu dikelompokkan pada bekerja dengan jam kerja
yang panjang.
Lamanya waktu individu melakukan pekerjaan dengan waktu yang baik
biasanya 6 hingga 8 jam, waktu yang tersisa yaitu 16 hingga 18 jam dimanfaatkan
dalam kebutuhan keluarga, bersosialisasi dengan masyarakat, serta untuk istirahat
dan kegiatan lainnya. Jadi dalam satu minggu individu dapat bekerja secara baik
dalam jangka wkatu 40 hingga 50 jam. Apabila lebih dari jam kerja maksimal
biasanya pekerjaan menjadi tidak efisien. Pada akhirnya kemampuan pekerjaan
akan menurun, dan cenderung terjadi kelelahan dan keselamatan kerja masing-
masing yang akan meningkatkan kemajuan juga mendorong kelancaran usaha
dalam individu maupun kelompok. Waktu yang dihitung dalam penelitian ini
yaitu lamanya waktu operasional yang dilakukan dalam berdagang setiap harinya.
52
Dihitung saat pedagang mempersiapkan dan membuka tempat dagangannya
hingga pedagang menutup tempat dagangannya.
3. Pengeluaran Pedagang
Pengertian pengeluaran menurut penjelasan berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Pengeluaran diartikan sebagai pembayaran yang dibayar saat
ini untuk kebutuhan dan keharusan di masa yang akan datang untuk kebutuhan
mendapatkan keuntungan. Sedangkan pengertian pengeluaran dari yaitu biaya
yang didapatkan dari keuntungan kembali dikurang bunga yang dikembalikan
oleh debitur dalam jangka waktu sebelum datangnya tanggal jatuh tempo yang
telah ditentukan. Menurut (Anwar, Y & Adang, 2013) Pengeluaran merupakan
indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi seseorang.
Setiap individu maupun keluarga mempunyai pengeluaran berbeda, biasanya
pengeluaran dipengaruhi oleh jumlah pendapatan. Semakin tinggi jumlah
pendapatan sesorang, maka akan semakin banyak hal yang diinginkan guna
pemenuhan kebutuhan hidupnya. Pengeluaran merupakan kegiatan yang pasti
dilakukan oleh pelaku ekonomi. Setiap masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
yang diperlukan seperti sandang, pangan juga papan, tiap-tiap individu pasti
mengorbankan hasil pendapatannya ke pengeluaran. Pengeluaran yang dimaksud
dapat berupa uang, barang/ jasa yang memiliki nilai. Pengeluaran rumah tangga
termasuk dalam salah satu indikator yang diberlakukan dalam mengukur
kesejahteraan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran yaitu: faktor umur
dari kepala rumah tangga, faktor berapa jumlah anggota rumah tangga, serta
faktor jumlah upah gaji yang didapatkan kepala rumah tangga.
Sehingga Pengeluaran Pedagang yang dimaksudkan pada penelitian ini
yaitu pembayaran yang dilakukan oleh seorang pedagang untuk hal-hal keperluan
berdagangnya seperti pembayaran uang sewa, uang salar ataupun uang yang
dikeluarkan untuk modal berjualan.
Menurut Badan Pusat Statistik (2005) dalam mengetahui tingkat
kesejahteraan masyarakat, pengeluaran merupakan salah satu indikatornya yang
kemudian pengeluaran dikelompokkan ke dalam 3 kelompok yaitu:
- Pengeluaran Tinggi yaitu pengeluaran yang lebih besar dari 5 juta/ bulan
- Pengeluaran Sedang yaitu pengeluaran antara 1 juta s/d 5 juta / bulan
53
- Pengeluaran Rendah yaitu pengeluaran yang kurang dari 1 juta/ bulan
2.6 Pengertian Pasar Tradisional
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pasar tradisional diatur dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 Tahun 2007 yang berisi
mengenai Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan
Toko Modern, Pasar tradisional adalah pasar yang didirikan dan dikelola oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Perusahaan Swasta, Badan Usaha Milik Negara,
dan Badan Usaha Milik Daerah, termasuk tempat komersial yang bekerjasama
dengan swasta, antara lain toko, kios, warung, dan tenda. Dimiliki / dikelola oleh
pedagang kecil, menengah, lembaga swadaya masyarakat, atau koperasi dengan
usaha kecil, modal kecil, dan proses tawar menawar dan jual beli barang.
Sedangkan pengertian pasar tradisional berdasarkan Permendagri (2007)
pengertian pasar tradisional adalah wadah yang mempertemukan penjual dengan
pembeli dalam menjalankan transaksi barang maupun jasa, melakukan interaksi
sosial budaya masyarakat, serta sebagai sarana pengembangan ekonomi
masyarakat.
Pasar Tradisional merupakan suatu wadah yang lokasinya dapat
menjangkau dengan luas dari berbagai kalangan masyarakat. Lapisan masyarakat
dari kalangan atas, kalangan menengah maupun masyarakat kalangan bawah.
Pasar tradisional juga merupakan pusat kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat,
sehingga pola hubungan ekonomi yang terjadi di pasar tradisional menyebabkan
terjalinnya interaksi sosial yang erat antara pembeli dan penjual, pembeli dan
pemasok, dan pemasok. Ini adalah salah satu warisan sosial yang
merepresentasikan kebutuhan untuk bersosialisasi antar individu.. Menurut
(Salamatun Askadiyah, Tina Sulistyani, 2004) pasar tradisional berfungsi secara
rinci sebagai berikut:
1. Pasar tradisional berfungsi sebagai fasilitas umum yang memenuhi
kebutuhan sehari-hari masyarakat. Meski berbelanja di pasar tradisional
bukan hal yang membuat menyenangkan, tetapi pasar tradisional
memberikan berbagai macam pelayanan kepada masyarakat.
54
2. Pasar tradisional berfungsi sebagai pusat perdagangan kota Pasar
merupakan penggerak kegiatan ekonomi perkotaan dan elemen utama
pembentuk tata ruang kota. Oleh karena itu, kawasan perdagangan
perkotaan biasanya berkembang dari adanya pasar, dan intensitas
aktivitasnya meningkat seiring dengan perkembangan kota dan kebutuhan
masyarakat. Selain itu, sebagai pusat perdagangan yang melayani seluruh
kota bahkan wilayah, pasar dapat berkembang lebih luas.
3. Pasar tradisional sebagai stabilitas harga, yang jadi tempat pembuatan harga
eceran untuk bermacam komoditas, dan sediakan kesempatan buat
mendapatkan pemasukan. Tidak hanya itu, banyak kelompok warga yang
bisa mendapatkan pemasukan dari kegiatan ekonomi pasar, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung pasar berikan peluang
pekerjaan pula berupaya kepada, tukang parkir, pemasok benda, buruh
angkut, penjaga malam, rentenir, pengemis serta pemulung.
Pengertian Pedagang
Pengertian pedagang berdasarkan penjasalan pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia merupakan individu yang mencari penghasilan atau nafkah dengan cara
berdagang. Contoh pekerjaan dengan cara berdagang contohnya seperti membuka
usaha retail, toko kerajinan, usaha jasa maupun barang dimulai dari kecil-kecilan
(Sudirmansyah, 2011). Menurut Akhinayasrin (2011) pedagang merupakan
seluruh tindakan yang ditujukan untuk mengirimkan barang dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari, prosesnya berlangsung dari produsen
untuk konsumen. Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya
disimpulkan bahwa pengertian pedagang adalah seseorang yang pekerjaannya
melaksanakan proses distribusi dengan bertransaksi dengan tujuannya
menyampaikan barang untuk keperluan hidup sehari-hari untuk memperoleh
keuntungan. Pedagang yang ada di pasar tradisonal terdiri dari berbagai macam
dari pedagang sayuran, pedagang pakaian, pedagang ikan dan ayam, pedagang
buah-buahan serta menjual segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat sehari-hari.
55
Pedagang di pasar tradisional dibedakan menjadi pedagang kios dan
pedagang non kios, hal tersebut disampaikan secara detail sebagai berikut:
(Hentiani,2011).
1. Pedagang kios merupakan pedagang yang berjualan dengan menggunakan
bangunan kios yang ada di area pasar.
2. Pedagang non kios merupakan pedagang yang berjualan dengan
menggunakan tempat bukan kios, contohnya seperti Ios, luas los, dasaran dan
palyon.
2.7 Sintesa Variabel
Sintesa variabel dilakukan untuk memaparkan penjelasan dari teori yang sudah
ada pada penelitian sebelumnya. Tinjauan pustaka digunakan dalam penelitian ini
untuk dasar yang dijadikan pendirian sebuah pengambilan keputusan berdasarkan
teori-teori yang ada.
56
TABEL II. 1
SINTESA VARIABEL
No Literatur Variabel Sumber Teori Keterangan
1 Kondisi
Sosial
Interaksi Sosial
Saraswati &
Pierawan (2016:12-
13)
Kondisi sosial merupakan kondisi
tertentu terjadinya hubungan antar
individu atau antara dua individu atau
lebih Kondisi sosial dapat dilihat dari
berbagai aspek, antara lain hubungan /
interaksi sosial, keamanan dan
kenyamanan.
Interaksi sosial bisa terjalin apabila antara 2
orang ataupun kelompok ada kontak sosial serta
komunikasi. Kontak sosial ialah sesi awal dari
terbentuknya ikatan sosial komunikasi ialah
penyampaian sesuatu data serta pemberian
tafsiran serta respon terhadap data yang di
informasikan.
Kenyamanan
Pedagang
Kenyamanan ialah keadaan seseorang yang
melibatkan rasa sejahtera dengan merasa dirinya
aman, senang dan tidak ada beban pikiran saat
beraksi terhadap diri lingkungan
Keamanan
Pedagang
Keamanan merupakan status seorang dalam
kondisi nyaman, keadaan yang terlindungi
secara raga, sosial, spiritiual, finansial, politik,
emosi, pekerjaan, psikologis ataupun bermacam
akibat dari suatu kegagalan, kehancuran,
musibah, ataupun bermacam kondisi yang tidak
di idamkan.
2 Kondisi
Ekonomi
Pendapatan
Ayu, Harafah dan
Millia (2016:140)
Kondisi ekonomi masyarakat dapat
dikaji dari berbagai aspek, aspek
pendapatan salah satunya.
Pendapatan merupakan jumlah pemasukan
segala duit yang diterima oleh seorang ataupun
rumah tangga selaku imbalan balas jasa ataupun
apa yang dia bagikan maupun korbankan
sepanjang jangka waktu tertentu.
57
No Literatur Variabel Sumber Teori Keterangan
Jam Kerja
Fidausa dan Arianti
(2013:4)
Faktor jam kerja berpengaruh positif
dalam hal pendapatan seorang
pedagang
Jam kerja merupakan jumlah waktu yang
digunakan buat kegiatan kerja. Kegiatan kerja
yang diartikan merupakan kerja yang
menciptakan duit.
Pengeluaran Abdulsyani, 2008)
Pengeluaran ialah termasuk kedalam
salah satu indikator dalam menentukan
tingkat kondisi ekonomi dari seseorang
Pengeluaran merupakan jumlah pembayaran
yang harus dikeluarkan saat ini untuk membayar
kewajiban di masa yang akan datang sebagai
tanggung jawab untuk memperoleh keuntungan. Sumber : Hasil Analisis Peneliti,2020