bab ii (test bench) kp 8
DESCRIPTION
kerja praktekTRANSCRIPT
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pneumatik
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,
keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan
pneumatik berasal bahasa Yunani “ pneuma “ yang berarti “napas” atau “udara”. Jadi
pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat. Pneumatik
merupakan cabang teori aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya meliputi
penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa,
selang-selang, gawai dan sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara mampat.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan
keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-
gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan
teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses
mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik
meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses
pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih
sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).
Udara yang digunakan dalam pneumatik sangat mudah didapat/diperoleh di
sekitar kita. Udara dapat diperoleh dimana saja kita berada, serta tersedia dalam
jumlah banyak. Selain itu udara yang terdapat di sekitar kita cenderung bersih dari
kotoran dan zat kimia yang merugikan. Udara juga dapat dibebani lebih tanpa
menimbulkan bahaya yang fatal. Karena tahan terhadap perubahan suhu,
maka penumatik banyak digunakan pula pada industri pengolahan logam dan
sejenisnya.
14
2.2 Pengertian Instrumentasi
Instrumen adalah sebuah device atau alat yang digunakan secara langsung
ataupun secara tidak langsung untuk mengukur atau mengontrol sebuah variabel.
Instrumentasi adalah susunan atas rangkaian-rangkaian instrumen yang mengukur,
menunjukkan, mencatat, mengendalikan, dan mengamankan suatu proses.
Instrumentasi dapat dikatakan sebagai teknologi yang digunakan untuk mewujudkan
automatisasi. . Setiap kegiatan proses dalam sebuah sistem di industri senantiasa
membutuhkan peralatan–peralatan otomatis untuk mengendalikan parameter–
parameter prosesnya.
Otomatisasi tidak saja diperlukan demi kelancaran operasi, keamanan,
ekonomi, maupun mutu produk, tetapi lebih mengutamakan pada kepentingan
penggunaan manusia (user) sebagai kontrol manual, kecepatan, kualitas, serta
kuantitas yang dihasilkan dibandingkan dengan menggunakan kontrol manual, dalam
hal ini manusia sebagai pengendali dan pelaku keputusan.
Hampir semua proses industri dalam menjalankan proses produksinya
membutuhkan bantuan sistem pengendali, contohnya pengendalian di suatu proses
pengilangan minyak. Proses di suatu pengilangan minyak tidak mungkin dapat
dijalankan tanpa bantuan fungsi sistem pengendalian. Ada banyak pengendalian yang
harus dikendalikan di dalam suatu proses. Pada dasarnya, tujuan utama diciptakan
automatisasi adalah untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi, sehingga bila
produksi perlu dilakukan dalam jumlah besar, produk yang dihasilkan akan seragam
dan mengurangi ongkos produksi.
Tujuan kedua dari sistem instrumentasi adalah agar terwujud keselamatan kerja
dan keselamatan alat-alat industri. Pengoperasian alat-alat harus benar-benar aman
dan pada saat-saat keadaan darurat dapat dimatikan (dihentikan) atau dipasangkan
alarm dan suatu pendeteksi api,panas,dan asap sehingga tidak sampai terjadi
15
kecelakaan atau gangguan pada proses produksi. Instrumentasi memiliki beberapa
fungsi umum yaitu:
a. Alat ukur
untuk mengetahui/ memonitor jalannya suatu kondisi operasi melalui
pengukuran besaran dari variable proses yang sedang diukur. (Indikator &
Recorder). Pengukuran yang banyak dilakukan adalah berupa pengukuran
tekanan (pressure), suhu (themperature), aliran (flow), dan tinggi cairan
(level)
b. Alat kontrol
Untuk mengendalikan jalannya operasi agar variable proses yang diukur
dapat diatur atau dikendalikan sesuai harga yang diinginkan.
c. Alat pengaman
mencegah kerusakan pada peralatan, mencegah terjadinya bahaya
kecelakaan pada orang yang bekerja, dan mencegah kerusakan
lingkungan. Sistem pengaman ini mempunyai tahap – tahap, yaitu
memberikan peringatan berupa alarm dan melakukan shutdown terhadap
proses yang ada.
d. Alat analisa
Sebagai alat analisa peralatan instrumen berfungsi untuk menganalisis
kualitas kandungan dari suatu produk yang dikelola. Kemudian dapat juga
dipergunakan sebagai alat analisa untuk mencegah polusi dari hasil
buangan industri agar tidak membahayakan dan merusak lingkungan.
2.3 Fungsi Instrumentasi sebagai alat ukur
16
Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/ awal
dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari
semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh di
antaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban,
tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya, kecepatan, torque, sifat
listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik), viskositas, density, dan lain-lain.
Fungsi alat ukur adalah merubah variable proses kedalam bentuk satuan yang
dapat dimengerti sehingga dapat di manfaatkan untuk keperluan dan pengukuran /
monitoring ataupun untuk analisa.
Secara garis besar sebuah alat ukur terdiri dari beberapa elemen dasar sebagai
berikut :
1. Tranducer Element : Berfungsi untuk merubah besaran fisis ke
gerakan mekanis, besaran listrik, dan lain-
lain.
2. Signal Conditioning Element : Berfungsi untuk memproses output dari
tranducer ke bentuk yang cocok. Operasi
elemen ini dapat berbentuk amplifier
seperti mechanical linkage (gear, lever,
link), penguat elektronik, filter, dan
converter.
3. Data Presentation Element : Berfungsi untuk menampilkan data,
informasi hasil pengukuran melalui alat-
alat recorder, indicator (digital atau
analog), atau melalui layar computer.
4. Calibration Element : Elemen tambahan yang diperlukan untuk
mengkalibrasi agar alat sesuai dengan
kondisi standar perlatan yang telah
ditentukan.
17
5. External Power Element : Elemen tambahan yang berfungsi sebagai
penyedia daya, agar alat dapat bekerja
2.3.1 Karakteristik dasar alat ukur
Fungsi alat ukur adalah untuk meraba atau mendeteksi parameter yang
terdapat dalam proses industri atau penelitian iImu pengetahuan seperti : tekanan
temperatur aliran, gerakan, tegangan, arus Iistrik, dan daya. Alat ukur harus mampu
mendeteksi tiap perubahan dengan teliti dan dapat membangkitkan sinyal peringatan
yang menunjukan perlunya dilakukan pengaturan secara manual atau mengaktifkan
peralatan otomatis. Untuk mendapatkan sifat unjuk kerja yang optimum maka perlu
diperhatikan sejumlah karakteristik dasar. Akan dijelaskan masing-masing
karakteristik yang sesuai untuk mengukuran.
2.3.2 Kalibrasi
Kalibrasi merupakan hal yang penting pada pengukuran industri dan
pengaturan/kontrol. Dapat didefinisikan sebagai pembandingan harga spesifik input
dan output instrumen terhadap standar referensi yang bersangkutan. Kalibrasi ini
memberikan garansi pada alat atau instrumen bahwa ia akan bekerja dengan ketelitian
yang dibutuhkan dan jangkauan yang dispesifikasikan dalam lingkungan yang
tertentu pula. Dengan alat yang telah dikalibrasi pembuat atau pemroses dapat
memproduksi barang dengan kualitas sesuai dengan spesifikasi.
Dengan proses kalibrasi maka kesalahan dan koreksi maka kesalahan dan
koreksi dapat ditentukan/dijelaskan, Kalibrasi harus dilakukan secara periodik untuk
18
menguji kebenaran unjuk kerja alat atau sistem, untuk itu diperlukan standar sebagai
pembanding kerja. Pembanding ini memerlukan opeator yang telah ahli/ terlatih, dan
perlu adanya referensi standar yang baik, dan standard) baku pula.
2.3.3 Tujuan Pengukuran
Mengukur adalah suatu aktivitas atau tindakan membandingkan suatu besaran
yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah
diketahui nilainya, misalnya dengan besaran yang standar. Pekerjaan membandingkan
tersebut tidak lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur banyak sekali
dilakukan dalam bidang teknik atau industri.
Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari
banyak faktor, misalnya objek yang di ukur serta hasil yang diinginkan. Pengetahuan
yang harus dimiliki adalah bagaimana menentukan besaran yang di ukur, bagaimana
mengukurnya dan mengetahui dengan apa besaran tersebut harus di ukur. Ketiga hal
tersebut mutlak harus dimiliki oleh orang yang akan melakukan pengukuran.
Dalam pengukuran digunakan sejumlah istilah sebagai berikut :
a. Ketelitian(presisi)
Yaitu harga suatu pembacaan instrumen yang mendekati harga
sebenarnya dari veriabel yang di ukur yang menyatakan berapa dekat nilai
bacaan alat ukur tersebut ketika dilakukan pengukuran secara berulang – ulang
Ketelitian pengukuran atau pembacaan merupakan hal yang sifatnya relatip
pada pengukuran, ketelitian dipengaruhi kesalahan statis,. kesalahan dinamis,
drift/sifat berubah, reproduksibilitas dan non Ketelitian didefinsikan sebagai
kedekatan (closeness) pembacaan terhadap harga standar yang diterima atau
19
harga benar. Ketelitian yang absolut tidak punya arti dalam pengukuran
besaran fisika.
Dari hasil percobaan, ketelitian dipengaruhi oleh batas-batas kesalahan
intrinsik, batas variasi pada indikasi, ketidak stabilan listrik nol (electrical zero)
dan lingkungan. Harga kesalahan ini sama dengan derajat kesalahan pada hasil
akhir. Ketelitian ditentukan dengan mengkalibrasi pada kondisi kerja tertentu
dan dinyatakan diantara plus dan minus suatu prosentasi harga pada harga skala
yang ditentukan. Semua instrumen ditentukan dalam klasifikasi yang disebut
kelas atau tingkat (grade) yang tergantung dari ketelitian produk itu.
b. Kepekaan (sensitivitas)
Kepekaan adalah perbandingan keluaran terhadap perubahan besaran
yang diukur. Suatu alat yang peka akan memberikan tanggapan atau respon
yang besar jika besaran yang diukur mengalami perubahan sedikit.
c. Ketepatan (akurasi)
Ketepatan yaitu Kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang sama dengan memberikan harga tertentu bagi sebuah variabel. harga atau
nilai seberapa dekat angka terbaca pada alat ukur dengan nilai sebenarnya
besaran yang diukur tersebut. Karakteristik lain pada instrumen adalah
ketepatan divais/alat. Ketepatan adalah merupakan kedekatan pengukuran
masing-masing yang didistribusikan terhadap harga rata-ratanya.
Maksudnya merupakan ukuran kesamaan terhadap angka yang diukur
sendiri dengan alat yang sama, jadi tidak dibandingkan dengan harga
standar/baku. Ketepatan ini, berlainan dengan ketelitian, dan ketepatan yang
tinggi tidak menjamin ketelitian yang tinggi (ketelitian dibandingkan dengan
harga baku).
20
d. Resolusi (daya pisah)
Yaitu Perubahan nilai terkecil dalam nilai yang diukur, dimana
instrumen akan member respon. Resolusi adalah kemampuan sistem pengukur
termasuk pengamatnya, untuk membedakan harga-harga yang hampir sama.
Dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara dua besaran input yang
menghasilkan perubahan terkecil informasi output, perubahan input dilakukan
secara searah. Bila input diubah perlahan-Iahan dari sembarang harga yang
bukan nol, maka pada output terlihat tidak berubah sampai harga perubahan
input tertentu dilampaui.
Perubahan ini disebut resolusi. Maka resolusi dapat didefinisikan
sebagai perubahan input yang dapat memberikan perubahan output terkecil
yang dapat diukur. Kedua hal tersebut dapat dinyatakan dalam satuan absolut
atau juga dengan prosentase terhadap skala penuh (F.S). Instrumen yang
mempunyai histerisis besar belum tentu mempunyai solusi rendah.
e. Sensitivitas (Sensitivity)
Yaitu Perbandingan antara sinyal keluaran terhadap perubahan masukan
atau variabel yang di ukur. Suatu alat yang peka akan memberikan tanggapan
atau respon yang besar jika besaran yang diukur mengalami perubahan sedikit.
f. Kesalahan (Error)
Yaitu Penyimpangan variabel yang di ukur dari harga yang sebenarnya.
Kesalahan adalah simpangan terhadap nilai sebenarnya besaran yang diukur.
Terdapat hubungan antara yang diukur (measurand) dengan output teoritis atau
ideal dari sebuah transduser. Pada transduser ideal outputnya memberikan harga
21
yang benar, Pada kenyataannya tidak demikian, dalam batas jangkauan tertentu
dari sebuah transduser terdapat hubungan antara output transduser dengan
kurva teoritis.
Hubugan ini dapat dinyatakan dengan persamaan matematika, grafik
atau harga tabel. Harga output ideal tidak memperhatikan keadaan lingkungan
(ambient environ-mental) seperti kondisi instrumen sebenarnya. Pada
kenyataannya output transduser memiliki sifat non ideal, maka terdapat deviasi
yang diukur dengan harga yang benar, perbedaan dari harga yang dibaca dengan
harga yang benar disebut kesalahan (error). Biasanya kesalahan dinyatakan
dalam persen terhadap output skala penuh (full scale output/FS).
Perbandingan kesalahan ini terhadap skala penuh output adalah merupakan
ketelitian alat. Kesalahan tersebut di atas terdiri dari kumpulan kesalahan
individual. Pada pengukuran sesungguhnya kesalahan transduser telah diketahui
secara pasti. Dengan mengetahui kesalahan individual yang akan dijelaskan
lebih lanjut dapat digunakan untuk koreksi dari data akhir maka akan
menaikkan ketelitian pengukuran. Kesalahan Sistimatik atau Instrumental
Kesalahan yang disebabkan karena karakteristik bahan yang digunakan untuk
pembuatan alat pengukur atau sistem disebut kesalahan instrumental atau
sistimatik.
2.4 Fungsi Instrumentasi Pada Industri
Fungsi instrumentasi pada industri sangatlah penting, bisa dikatakan bahwa
instrumentasi adalah bagian integral dari industri karena tidak ada suatu industri tanpa
menggunakan instrumentasi.Suatu industri yang makin kompleks maka instrumentasi
22
yang diperlukan juga makin kompleks.Hal ini berkaitan dengan jalannya proses
produksi pada industri tersebut dimana ketepatan dan keakuratan hasil menjadi hal
yang utama.
Sebagai contoh dalam pengolahan material, ada banyak variabel-variabel yang
mempengaruhi proses tersebut. Untuk suatu proses nilai (harga) dari variabel-variabel
ini sudah ditentukan pada saat designnya,jadi jika pada saat proses variabel-variabel
ini berubah harganya maka jalannya proses tidak seperti yang direncanakan sehingga
hasilnyapun tidak seperti yang direncanakan (kualitasnya).Pada dasarnya
instrumentasi mengendalikan proses pengolahan industri yaitu mengendalikan
variabel-variabel proses agar selalu berada dalam nilai-nilai yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Sistem yang tak kalah pentingnya yaitu sistem instrumentasi yang disebut safe
guarding system yaitu suatu sistem instrumentasi yang berfungsi mendeteksi variabel-
variabel proses yang berhubungan dengan peralatan proses, apabila variabel-variabel
tersebut tidak terkendali dan membahayakan peralatan proses maka sistem akan
menghentikan poses dari pada terjadi kerusakan pada peralatan proses. Sistem safe
guarding sangat penting dalam industri untuk menjaga terhadap bahaya-bahaya
kebakaran atau kerusakan peralatan lain seperti motor-motor listrik, mesin turbin dan
peralatan proses yang lain.
2.5 Pengertian Tekanan
Tekanan adalah gaya tiap satuan luas yang dihasilkan oleh gas, cairan, atau
benda padat. Tekanan dapat diukur sebagai tekanan absolut, tekanan diferensial atau
tekanan terukur. Tekanan absolut adalah tekanan total yang dihasilkan oleh medium,
sedangkan tekanan diferensial adalah beda antara dua tekanan. Tekanan terukur
adalah suatu tipe khusus dari tekanan diferensial yang dinyatakan sebagai berikut :
Pg = Pa-Ps
23
Dimana Pg = tekanan terukur
Pa = tekanan absolut
Ps = tekanan atmosfer
Suatu ruang hampa di lain pihak didefinisikan sebagai ruangan gas yang
tekanannya kurang dari tekanan atmosfer. Tekanan dalam ruang hampa ini merupakan
sejenis tekanan diferensial :
V = Pa – Pa
Satuan dasar dari tekanan dalam cgs adalah dyne/cm2. Satu bar setara dengan
10 pangkat 6 dyne per sentimeter kuadrat dan untuk memudahkan satu milibar
didefinisikan sebagai 1000 dyne per sentimeter kuadrat. Satu torr atau torr setara
dengan 1/760 atmosfer atau satu illimeter kolom air raksa. Harap diperhatikan, bahwa
tekanan yang dihasilkan oleh kolom air raksa, 76 cm tinggi mempunyai kerapatan
13,5951 gm/cm2 dan sehubungn dengan percepatan yng disebabkan oleh gravitasi
980,665 cm/det2, didefinisikan sebagai satu atmosfer ( 1013,250 mb ).
2.5.1 Pengertian Pengukuran Tekanan
Tekanan (pressure) adalah gaya yang bekerja persatuan luas, dengan
demikian satuan tekanan identik dengan satuan tegangan (stress). Dalam konsep
ini tekanan didefnisikan sebagai gaya yang diberikan oleh fuida pada tempat yang
mewadahinya. Tekanan mutlak (absolute pressure) adalah nilai mutlak tekanan yang
bekerja pada wadah tersebut. Tekanan relatif atau tekanan pengukuran (gage
pressure) adalah selisih antara tekanan mutlak dan tekanan atmosfir. Tekanan vakum
atau hampa (vacuum) menunjukkan seberapa lebih tekanan atmosfr dari tekanan
mutlak ( Holman, 1985). Grafk dibawah ini menunjukkan perbedaan diantara ketiga
tekanan diatas.
24
Gambar 2.1 Berbagai Macam Tekanan