bab ii telaah pustaka dan hipotesis a. telaah …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfakuntansi adalah...

24
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH PUSTAKA 1. Pengertian Akuntansi Menurut Sukrisno Agoes (2010:2) memberikan pengertian akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sedangkan menurut Rudianto (2009:14) dalam pengantar akuntansi memberikan pengertian akuntansi adalah: Aktivitas megumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatatat dan melaporkan aktivitas/tranksaksi perusahaan dalam bentuk informasi keuangan. Penggunaan informasi akuntansi menurut Winwin yadiati dan Ilham wahyudi (2010: 8) dibagi kedalam kedua kelompok yaitu: 1. Pemakai intern yaitu: pihak yang melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian organisasi seperti manajer pemasaran, kepala bagian produksi,dan direktur keuangan. 2. Pemakai ekstern yaitu: pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan seperti bank sebagai pemberi kredit. Laporan keuangan yang telah diselenggarakan haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum yang secara rinci prinsip-prinsip 11

Upload: hoangdan

Post on 09-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

11

BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. TELAAH PUSTAKA

1. Pengertian Akuntansi

Menurut Sukrisno Agoes (2010:2) memberikan pengertian akuntansi

sebagai berikut:

Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi

perusahaan.

Sedangkan menurut Rudianto (2009:14) dalam pengantar akuntansi

memberikan pengertian akuntansi adalah:

Aktivitas megumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka,

mengklasifikasikan, mencatatat dan melaporkan aktivitas/tranksaksi

perusahaan dalam bentuk informasi keuangan.

Penggunaan informasi akuntansi menurut Winwin yadiati dan Ilham

wahyudi (2010: 8) dibagi kedalam kedua kelompok yaitu:

1. Pemakai intern yaitu:

pihak yang melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengendalian organisasi seperti manajer pemasaran, kepala bagian

produksi,dan direktur keuangan.

2. Pemakai ekstern yaitu:

pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan,

tetapi merupakan pihak luar perusahaan seperti bank sebagai pemberi

kredit.

Laporan keuangan yang telah diselenggarakan haruslah sesuai dengan

prinsip-prinsip akuntansi berterima umum yang secara rinci prinsip-prinsip

11

Page 2: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

12

tersebut tercantum dalam standar akuntansi keuangan yang di publikasikan oleh

Ikatan akuntansi Indonesia.

Tujuan pelaporan keuangan yang utama disebutkan dalamAPB Statement

no 4 dalam Ahmed riahi belkaoui (20011:212) adalah:

1. Tujuan khusus dari laporan keungan adalah menyajikan secara wajar

dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi berlaku umum.

2. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a) Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai

sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis.

b) Untuk memberikan informasi agar dapat diandalkan mengenai

perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan

bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.

3. Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:

a) Relevansi

b) Dapat mengerti

c) Dapat diverifikasi

d) Netralitas

e) Ketepatan waktu

f) Komprabilitas (daya banding)

g) Kelengkapan

Tujuan-tujuan yang dinyatakan oleh APB statement no 4 memberikan

dasar pemikiran bagi bentuk dan isi dari laporan keuangan konvensional.

Pernyataan tersebut bahkan mengakui bahwa tujuan-tujuan tertentu dinyatakan

atas dasar prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum pada saat laporan

keuangan tersebut dibuat (Ahmed Riahi Belkaoui, 2011: 214)

Pentingnya laporan keuangan dalam menjalankan usaha atau organisasi

maka banyak para pembuat laporan keuangan memanipulasi data laporan

keuangan.Agar laporan keuangan yang disajikan menggambarkan perusahaan

dalam kondisi baik.Padahal, yang sebenarnya kondisi keuangan perusahaan dalam

tidak baik

Page 3: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

13

2. Konsep Fraud Triangle

Konsep fraud triangle pertama kali diperkenalkan dalam SAS No. 99 yaitu

standar audit di Amerika Serikat yang terdiri dari: tekanan, kesempatan dan

rasionalisasi. Tiga hal tersebut yang mendorong terjadinya upaya fraud. Tekanan

berhubungan dengan manajemen/pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan

untuk melakukan kecurangan, sedangkan opportunity adalah kesempatan yang

muncul sebelum tindak kecurangan dan rasionalisasi berkaitan dengan

pembenaran tindak kecurangan oleh pelaku.

a. Pertama, Tekanan yaitu insentif yang mendorong orang melakukan

kecurangan karena tuntutan gaya hidup, ketidakberdayaan dalam soal

keuangan, perilaku gambling, mencoba-coba untuk mengalahkan sistem

dan ketidakpuasan kerja. Tekanan ini sesungguhnya mempunyai dua

bentuk yaitu nyata (direct) dan persepsi (indirect). Tekanan nyata

disebabkan oleh kondisi faktual yang dimiliki oleh pelaku seperti orang

sering gambling atau menghadapi persoalan-persoalan pribadi, sedangkan

tekanan karena persepsi merupakan opini yang dibangun oleh pelaku yang

mendorong untuk melakukan kecurangan seperti misalnya executive need.

b. Kedua, Kesempatan yaitu peluang yang menyebabkan pelaku secara

leluasa dapat menjalankan aksinya yang disebabkan oleh kontrol yang

lemah, ketidakdisplinan, kelemahan dalam mengakses informasi, tidak ada

mekanisme audit, dan sikap apatis. Hal yang paling menonjol di sini

adalah dalam hal kontrol. Kontrol yang tidak baik akan memberi peluang

orang untuk melakukan kecurangan.

Page 4: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

14

c. Ketiga, Rasionalisasi yaitu sikap yang ditunjukkan oleh pelaku dengan

melakukan justifikasi atas perbuatan yang dilakukan. Hal ini merujuk pada

sikap, karakter atau sistem nilai yang dianut oleh pelakunya. Rasionalisasi

mengacu pada fraud yang bersifat situasional. Pelaku akan mengatakan:

“I’m only borrowing they money; I’ll pay it back”, “Everyone does it”,

“I’m not hurting anyone”, “It’s for a good purpose”, dan“It’s not that

serious”. Sikap dan perilaku rasionalisasi bisa juga akan melahirkan

perilaku serakah.

Di sisi lain fraud triangle mempunyai kelemahan yaitu faktor tekanan dan

rasionalisasi yang tidak bias diobservasi dan juga keterbatasan lainnya dalam

mendeteksi motif kecurangan pelaku. Keterbatasan dalam fraud triangle dapat

disempurnakan dengan model fraud triangle yang kedua yaitu tindakan (Act),

penyembunyian (Concealment), dan Perubahan (Conversion).

3. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Standar Profesional Akuntan Publik SA seksi 316 (2011:316) menjelaskan

bahwa kecurangan akuntansi sebagai berikut:

1. Salah saji yang timbul dari kecurangan pelaporan keuangan yaitu: salah

saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam

laporan keuangan utnuk mengelabui pemakai laporan keuangan.

Kecurangan dalam laporan keuangan dapat menyangkut tindakan yang

disajikan berikut ini:

a. Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau

dokumen pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian

laporan keuangan.

b. Repsentasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan

keuangan peristiwa, tranksaksi Atau informasi signifikan.

c. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan

dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

2. Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya hal ini sering

disebut sebagai penyalah gunanaan atau penggelapan berkaitan dengan

Page 5: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

15

pencurian aktiva entitas berakibat laporan keuangan tidak disajikan

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dapat disimpulkan bahwa kecenderungan kecurangan akuntansi (KKA)

adalah keinginan untuk melakukan segala sesuatu untuk memperoleh keuntungan

dengan cara tidak jujur seperti penutupan kebenaran, penipuan, maipulasi,

kelicikan, atau mengelabui yang berupa salah saji, atas laporan keuangan, korupsi,

dan penyalahgunaan asset.

Jenis-jenis kecurangan akuntansi menurut Ahmed riahi belkahoui

(20011:79-85) adalah sebagai berikut:

1. Kecurangan korporat yaitu:

Kecurangan yang dilakukan dengan sengaja oleh pejabat, eksekutif atau

laba dari perusahaan publik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

jangka pendek mereka.

2. Kecurangan dalam pelaporan keuangan yaitu:

Perlakuan yang sengaja atau sembrono, baik tindakan atau

penghilangan yang menghasilkan laporan keuangan yang secara

material menyesatkan.Pelaporan inimenodai integritas dari informasi

keuangan dan dapat merugikan para pemegang saham, kreditor,

karyawan, auditor, dan bahkan kompetitor.

3. Kejahatan kerah putih yaitu:

Suatu pelanggaran atas hukum yang mengatur bisnis yang dilakukan

oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan tersebut atau agen-agennya

dalam pelaksanaan usahanya yang menimbulkan kerugian ekonomi,

fisik, serta merusak susunan dan struktur sosial.

4. Kegagalan audit yaitu:

Kegagalan auditor untuk mendeteksi kesalahan atau penyajian yang

keliruan kesalahan saji keuangan material.

Berikut adalah beberapa tipe-tipe kecurangan akuntansi:

1. Kecurangan eksternal yaitu:

kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu entitas

seperti kecurangan yang dilakukan oleh wajib pajak terhadap

pemerintah.

2. Kecurangan internal yaitu:

tindakan tidak legal yang dilakukan karyawan, manajer, eksekutif

ditempatmereka bekerja yang menimbulkan kerugian yang besarbagi

perusahaan mereka.

Page 6: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

16

Menurut Arens (2008: 432) penyebab terjadinya kecurangan disebutkan

dengan segitiga kecurangan (fraud tringgle) yaitu:

1. Intensif/tekanan

Manajemen atau pegawai mungkinmerasa tertekan sehingga mereka

melakukan kecurangan akuntansi, seperti tekanan dalam masalah

finansial atau kebutuhan.

2. Kesempatan

Dengan adanya kesempatan maka inilah waktu yang paling pas untuk

manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan kecurangan.

Longgarnya pengendalian internal maka akan memudahkan mereka

untuk berlaku curang.

3. Sikap atau rasionalisasi

Ada sikap atau serangkaian nilai-nilai etis yang membolehkan

manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur,

atau mereka pada lingkungan yang membuat mereka tertekan

sehinggan mereka mengabaikan rasa rasioanlisasi mereka.

4. Pengendalian Internal

Standar Profesional Akuntan publik SA seksi 319 (2011:319) menjelaskan

pengendalian internal adalah:

Suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan

personel lain entitasyang didesain untuk memberikan keyakinan memadai

tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:

a. kendala pelaporan keuangan.

b. efektivitas dan efesiensi operasi dan

c. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Mulyadi (2001) menyatakan bahwa pengendalian internal memiliki tujuan

sebagai berikut:

1. Menjaga kekayaan organisasi.

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

3. Mendorong efesiensi.

Page 7: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

17

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Standar profesional akuntan publik SA seksi 319 (2011:319) menjelaskan

pengendalian internal terdiri dari lima komponen yang saling terkaitberikut ini:

1. Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,

mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya.Lingkungan

pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian

internal menyediakan disiplin dan struktur.

2. Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap

resikoyang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar

untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola.

3. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

4. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan

dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang

memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kerja

pengendalian internal sepanjang waktu.

Didalam pengendalian internal juga tedapat beberapa keterbatasan. Berikut

adalah beberapa keterbatasan pengendalian internal menurut Mulyadi (2002 :181)

yaitu:

1. Kesalahan dam pertimbangan

Manajemen dan personel lain sering dianggap salah dalam

mempertimbangkan keputusan bisnis yang diambil dalam

melaksanakan tugas rutin kerena tidak memadainya informasi,

keterbatasan waktu atau tekanan lain.

2. Gangguan

Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi

karena personil secara keliru memahami perintah atau membuat

kesalahan kerena kelalaian karena tidak adanya perhatian atau

kelelahan yang bersifat sementara atau permanen dalam dalam

personil atau dalam sistem atau prosedur dapat pula mengakibatkan

gangguan.

3. Kolusi

Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut

kolusi.Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya pengendalian internal

yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas atau tidak

terdeteksinya kecurangan oleh pengendalian internal yang dirancang.

Page 8: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

18

4. Pengabaian oleh manajemen

Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah

ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan pribadi

manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan atau kepatuhan

semu.

5. Biaya lawan mamfaat

Biaya yang dipelukan untuk mengoperasikan pengendalian internal

tidak boleh melebihi mamfaat yang diharapkan dari pengendalian

internal tersebut.Karena pengukuran secara cepat baik biaya maupun

mamfaat tidak dapat dilakukan,Manajemen harus mempertimbangkan

secara kuatitatif dan kualitatif dalam mengevaluasi biaya dan mamfaat

suatu pengendalian intern.

Unsur pokok dari sistem pengendalian intern menurut Mulyadi

(2001:164)adalah:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap

organisasi.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Dengan demikian,dengan adanya pegendalian internal yang efektif

memungkinkan suatu organisasi dapat terhidar dari suatu kecenderungan

kecurangan akuntani (KKA) yang dilakukan dalam suatu organisasi tersebut.

5. Kompensasi

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan organisasi kepada

karyawan, yang bersifat finansial maupun non finansial pada periode yang tetap

(Andi Sopandi:2014). Bagi perusahaan atau para pegawai kompensasi memilik

arti penting karena kompensasi merupakan upaya organisasi dalam

mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dengan

diberikannya kompensasi maka diharapkan para pegawai dapat meningkatkan

Page 9: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

19

kinerja meraka dan dapat meningkatkan prestasi kerja mereka, kompensasi

diharapkan juga dapat memberikan motivasi agar mereka dapat bekerja lebih giat

lagi. Sebaliknya beberapa pengalaman menunjukkan kompensasi yang tidak

memadai dapat menurunkan prestasi dan motivasi karyawan dalam bekerja.

Dengan demikian kesesuaian kompensasi adalah kecocokan dan kepuasan

karyawan, pegawai, pekerja atas apa yang diberikan pada mereka baik berupa

gaji, upah perjam maupun upah periodik sebagai balasan atas pekerjaan yang

mereka lakukan. Dengan adanya kompensasi diharapkan dapat meminimalkan

kecenderungan kecurangan akuntansi didalam perusahaan maupun instansi.

Menurut Samsudin (2006) dalam Kadarisman (2012:77) tujuan

diberikannya kompensasi yaitu untuk:

a. Pemenuhan kebutuhan ekonomi

Karyawan ataupun pegawai mendapatkan kompensasi dari tempat

mereka bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

mereka.Dengan adanya kepastian mereka mendapatkan gaji atau upah

secara periodik adanya jaminan baginya dan keluarga yang menjadi

tanggung jawabnya.

b. Meningkatkan produktivitas kerja

Pemberian kompensasi dapat meningkatkan kinerja karyawan menjadi

lebih produktif.

c. Memajukan organisasi atau perusahaan

Semakin berani suatu oraganisasi memberikan kompensasi yang

tinggi, menunjukkan suksesnya suatu organisasi, sebab pemberian

kompensasi yang tinggi hanya mungkin apabila pendapatan organisasi

atau perusahaan itu besar.

d. Menciptakan keseimbangan dan keahlian

Ini berartipemberian kompensasi berhubungan dengan persyaratan

yang harus dipenuhi oleh karyawan pada jabatan sehingga tercipta

keseimbangan input dan output.

Dari tujuan kompensasi diatas dapat diketahui pemberian kompensasi

dapat memenuhi kebutuhan ekonomi karyawan, meningkatkan produktivitas

Page 10: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

20

kerja, memajukan organisasi/perusahaan, menciptakan keseimbangan dan

keahlian.

Ada tiga komponen-komponen komopensasi menurut Veitzal rivai

(2011:744) yaitu:

1. Gaji

Gaji yaitu balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan

sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai karyawan yang

memberikan sumbanga tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuan

perusahaan.

2. Upah

Upah adalah imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada

karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yag dihasilkan atau

banyaknya pelayanan yang diberikan. Tidak seperti gaji yag relative

sama tetapi upah akan selalu berubah-ubah tergantung pada keluaran

yang dihasilkan.

3. Insentif

Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada

karyawan atau pekerja karena kinerjanya melebihi standar yang telah

ditentukan.Tujuan utama diberikan insentif adalah untuk meningkatkan

kualitas dan kuantitas kinerjanya.Sedangkan bagi perusahan insentif

merupakan strategi untuk meningkatkan profitabilitas dan efesiensi

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, dimana

produktivitas merupakan sesuatu hal yang sangat penting.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian

kompensasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para karyawan/pekerja

dan pemberian kompensasi dapat meningkatkan kinerja dan juga dengan adanya

kompensasi dapat meminimalkan kecenderungan kecurangan akuntansi pada

perusahaan maupun instansi.

6. Ketaatan Aturan Akuntansi

Aturan menurut kamus bahasa Indonesia merupakan suatu cara (ketentuan,

patokan, petunjuk, perintah) yang telah ditetapkan supaya dituruti. Selain aturan

juga merupakan tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. SA seksi 377

Page 11: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

21

(Institut AkuntanPublik, 2011:337) menjelaskan manajemen bertanggung jawab

untuk menerapkan, mengevaluasi, dan mempertanggung jawabkan litigasi, klaim

dan asasmen sebagai basis untuk pembuatan laporan keuangan sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

Tearney (1997:93-95) dalam Wilopo(2006)menjelaskan bahwa kegagalan

penyusunan laporan keuangan yang disebabkan karena ketidaktaatan pada aturan

akuntansi, akan menimbulkan kecurangan perusahaan yang tidak dapat dideteksi

oleh auditor.

Aturan akuntansi yang berkualitas akan menjadi faktor penting dalam

mewujudkan transparansi dalam bidang keuangan disebuah organisasi atau

perusahaan. Aturan akuntansi memuat kebijakan dalam penyajian dan penyusunan

laporan keuangan yang harus ditaati dan dipatuhi agar tidak terjadinya

penyimpangan atau penyelewengan yang merugikan berbagai pihak-pihak terkait.

PP RI Nomor 24/25 dalam menjelaskan mengenai aturan yang digunakan

dalam kegiatan akuntansi adalah standar akuntansi keuangan sedangkan ketaatan

akuntansi dipandang sebagai sesuatu tingkat yang sesuai dengan prosedur

pengolahan asset organisasi, pelaksanaan prosedur akuntansi dan penyajian

laporan keuangan beserta semua bukti pendukungnya dengan aturan yang sudah

ditentukan oleh BPK atau SAP. Jika suatu perusahaan atau organisasi berpedoman

dengan aturan akuntansi yang berlaku maka kecil kemungkinan akan kecurangan

akuntansi dapat dapat terjadi.

Page 12: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

22

7. Asimetri Informasi

Menurut Scoot (2003: 7-8) memberikan pengertian asimetri informasi

sebagai berikut:

Asimetri informasi adalah situasi diamana terjadi ketidak selarasan

informasi antara pihak yang memiliki atau menyediakan informasi (preaper)

dengan pihak yang membutuhkan informasi seperti pemegang saham dan

stockholder.

Manajer sebagai pengelola perusahaan biasanya lebih banyak mengetahui

informasi yang terdapat didalam perusahan dan kinerja maupun rencana

perusahan dimasa yang akan datang dibandingkan pihak pemegang saham. Oleh

karena itu manajer wajib memberitahukan kondisi perusahaan kepada para

pemegang saham atau stockholder melalui pengungkapan informasi akuntansi

yang sebenarnya terjadi didalam perusahaan melalui laporan keuangan.

Laporan keuangan tersebut bertujuan untuk dapat digunakan oleh berbagai

pihak, seperti manajemen perusahaan (pihak internal) dan pihak para pemegang

saham (pihak eksternal) yang berguna untuk mengetahui kondisi yang sedang

terjadi didalam perusahaan. Biasanya pihak eksternal lebih memiliki

ketergantungan terhadap informasi akuntansi dibadingkan dengan pihak internal

karena pihak internal mengetahui seluruh peristiwa yang terjadi didalam

perusahaan. Sehingga situasi ini ini menimbulkan asimetri informasi.

Jika terjadi kesenjangan informasi antara pihak pembuat/ pengelola dengan

pihak pengguna atau pemakai maka akan membuka peluang bagi pihak pengelola

Page 13: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

23

laporan keuangan untuk berbuat kecurangan yang merugikan pihak luar

perusahaan.

Berikut adalah bentuk-bentuk asimetri informasi didalam Aranta (2013)

yaitu:

1. Asimetri informasi vertical yaitu:

Informasi yang mengalir dari tingkat rendah (bawahan) ketingkat yang

lebih tinggi (atasan).Setiap bawahan dapat mempunyai alasan yang

baik kepada yang meminta atau memberi informasi kepada atasan.

2. Asimetri informasi horizontal yaitu:

Informasi yang mengalir dari orang ke orang yang jabatan yang sama

tingkat otoritasnya atau informasi yang bergerak diantara orang-orang

dan jabatan-jabatan yang tidak menjadi atasan maupun bawahan satu

dengan yang lainnya dan mereka menempati bidang fungsional yang

berbeda dalam organisasi tapi dalam level yang sama.

Menurut Scoot (2003) dalam terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:

1. Adverse selection yaitu:

Bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya

mengetahui lebih banyak informasi tentang keadaan dan prospek

perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang

mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh

pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada

pemegang saham.

2. Moral hazard yaitu:

Bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak

seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi

pinjaman, sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar

pengetahuan pemegang sahamdengan melanggar kontrak yang

sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.

Dapat disimpulkan bahwa keberadaan asimetri informasi dimamfatkan

oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan yang merugikan para

pemangku kepentingan. Salah satu motivasi seseorang untuk berbuat curang

adalah untuk mendapatkan keuntungan pribadi karena terdapat kondisi asimetri

informasi dan lemahnya pengendalin internal sehingga terdapat peluang untuk

berbuat kecurangan.

Page 14: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

24

8. Moralitas Manajemen

Moral adalah istilah manusia menyebutkan kemanusian atau orang lainnya

dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Banyak tindakan manajemen yang

tidak bermoral seperti pemalsuan, manipulasi, mark up dan perbuatan tidak

bermoral lainnya.

Menurut Suseno (2001) moral selalau mengacu pada baik buruknya

manusi sebagai mausia, sehingga bidang moral adalah bidang kehidupan manusia

dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Dalam perusahaan semakin tingi

moralitas manajemen maka diharapkan kecenderungan kecurangan akuntansi

dapat dihindarkan.

Dalam Amin widjaja (1992:52) alasan yang melatar belakangi kecurangan

manajeman adalah manajer tidak mengindahkan moral (unscruplulos) mungkin

membantu kepentingan yang bertentangan. Dengan mengetahui sifat dan

karakteristik manusia yang paling mungkin melakukan kecurangan, perusahaan

atau organisasi dapat mengurangi terjadinya kecurangan akuntansi.

Teori Gone dalam wahyudi (2006) kecenderungan fraud juga berasal dari

dalam diri individu itu sendiri salah satunya moralitas. Menurut bartens (1993:7)

kata moralitas berasal dari kata “moralis” mempunyai arti yang pada dasarnya

sama dengan moral. Moralitas yaitu suatu perbuatan yang baik maupun buruk.

Teori Gone dalam Simanjuntak (2008:122) terdapat empat faktor

seseorang untuk melakukan kecurangan yaitu: greed (keserakahan), opportunity

(kesempatan), need (kebutuhan) dan exposure (pengungkapan). Opportunity dan

exposure berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan

Page 15: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

25

(disebut juga faktor generik/umum). Berdasarkan teori Gone diatas faktor

pendorong seseorang melakukan kecurangan yang disebabkan oleh moral yaitu

greed (keserakahan).

Dengan adanya prilaku serakah yang secara potensial ada dalam diri

seseorang, sifat pribadi yang rakus untuk melalakukan apapun untuk melakukan

kecurangan untuk kepentingan dirinya sendiri yang pada akhirnya membuat

kerugian berbagai pihak didalam perusahaan. Moral dapat dibedakan menjadi dua

macam didalam Petra (2013) yaitu:

1. Moral murni yaitu moral yang terdapatpada setiap manusia. Moral

murni disebut juga hati nurani.

2. Moral terapan yaitu moral yang didapat dari berbagai ajaran filosofis,

agama, adat, yang menguasai pemutaran manusia.

Menurut Amrizal (2004) dalam suatu organisasi perbuatan curang dapat

terjadi karena kurangnya kepedulian positif karyawan atau aparat terhadap

perbuatan yang salah tersebut, bahkan dipandang sebagai perbuatan yang biasa

atau pura-pura tidak mengetahuinya. Kepedulian positif dari lingkungan kerja

sangat diperlukan dalam membangun suatu etika dan prilaku dan kultur organisasi

yang kuat. Rendahnya kepedulian dapat meningkatkan tindakan kecurangan

akuntansi yang pada akhirnya dapat merusak bahkan menghancurkan suatu

organisasi atau perusahaan.

Disuatu perusahaaan sangat diharapkan tingginya moralitas manajemen,

karena jika moralitas manajemen tinggi maka diharapkan dapat mengurangi atau

menghindari resiko terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi.

Page 16: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

26

9. Hubungan Antar Variabel

a. Hubungan Keefektifan Pengendalian Internal dan kecenderungan

kecurangan Akuntansi

Teori atribusi menjelaskan bahwa tindakan seorang pemimpin maupun

orang yang diberikan wewenang dipengaruhi oleh atribut penyebab (Green and

Mitchell, dalam Waworuntu, 2003). Oleh sebab itu, diperlukan sistem

pengendalian untuk mengurangi penyebab terjadinya tindakan yang tidak etis dan

kecurangan akuntansi.

Sistem pengendalian internal diharapkan mampu mengurangi adanya

tindakan menyimpang yang dilakukan oleh manajemen. Manajemen cenderung

melakukan tindakan menyimpang untuk memaksimalkan keuntungan pribadi.

Salah satu contoh tindakan menyimpang yaitu kecenderungan melakukan

kecurangan akuntansi.

Kecenderungan kecurangan akuntansi dapat terjadi apabila ada peluang

untuk melakukan hal tersebut. Peluang yang besar membuat kecenderungan

kecurangan akuntansi lebih sering terjadi. Peluang tersebut dapat dikurangi

dengan sistem pengendalian internal yang baik. Pengendalian internal yang baik

dapat mengurangi atau bahkan menutup peluang untuk melakuakan

kecenderungan kecurangan akuntansi.

Smith et al., (1997) menyatakan bahwa pengendalian internal yang efektif

mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian ini berpendapat

bahwa pengendalian internal yang efektif mempengaruhi kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Page 17: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

27

b. Hubungan Kesesuaian Kompensasi dan Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Dalam teori atribusi, tindakan sesorang dalam organisasi dipengaruhi oleh

atribut penyebab (Waworuntu, 2003). Tindakan curang yang dilakukan seseorang

disebabkan oleh keinginan untuk memaksimalkan keuntungan pribadi. Tindakan

tersebut didorong oleh ketidakpuasan individu atas imbalan yang mereka peroleh

dari pekerjaan yang mereka kerjakan. Sistem kompensasi yang sesuai diharapkan

dapat membuat individu merasa tercukupi sehingga individu tidak melakukan

tindakan yang merugikan organisasi termasuk melakukan kecurangan akuntansi.

Kompensasi yang sesuain diharapkan mampu mengurangi adanya keinginan

untuk melakukan tindakan curang.

c. Hubungan Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Pada teori perkembangan moral Kohlberg (1969), moralitas manajemen

yang tinggi juga didukung pada ketaatan aturan yang berlaku. Dalam teori

tersebut pada tahap pasca konvensional, manajemen berorientasi pada peraturan

yang berlaku, sehingga ketaatan aturan akuntansi dapat membentuk moralitas

manajemen yang tinggi dan dapat menurunkan kecenderungan kecurangan

akuntansi yang dilakukan oleh manajemen.

Faktor-faktor yang mendorong perusahaan untuk menyediakan informasi

laporan keuangan adalah kekuatan pasar serta kekuatan regulasi (Foster, 1986: 24-

45). Regulasi ini mensyaratkan perusahaan untuk menyampaikan laporan

keuangan yang disusun sesuai aturan atau standar akuntansi kepada para pihak

Page 18: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

28

yang membutuhkan. Wolk and Tearney (1997: 93-95) menjelaskan bahwa

kegagalan penyusunan laporan keuangan yang disebabkan karena ketidaktaatan

pada aturan akuntansi, akan menimbulkan kecurangan perusahaan yang tidak

dapat dideteksi oleh para auditor.

d. Hubungan Asimetri Informasi dan Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Teori keagenan (Jensen and Meckling, 1976) sering digunakan untuk

menjelaskan kecurangan akuntansi. Teori keagenan bermaksud memecahkan dua

problem yang terjadi dalam hubungan keagenan. Salah satunya adalah problem

yang muncul bila keinginan atau tujuan dari prinsipal dan agen bertentangan, dan

juga disaat prinsipal merasa kesulitan untuk menelusuri apa yang sebenarnya

dilakukan oleh agen. Bila agen dan prinsipal berupaya memaksimalkan utilitasnya

masing-masing, serta memiliki kenginan dan motivasi yang berbeda, maka agen

(manajemen) tidak selalu bertindak sesuai keinginan prinsipal (pemegang saham).

Keinginan, motivasi dan utilitas yang tidak sama antara manajemen dan

pemegang saham menimbulkan kemungkinan manajemen bertindak merugikan

pemegang saham.

Bila terjadi asimetri informasi, manajemen perusahaan akan menyajikan

laporan keuangan yang bermanfaat bagi mereka, demi motivasi untuk

memperoleh kompensasi bonus yang tinggi, mempertahankan jabatan dan lain-

lain (Khang, 2002 dalam Wilopo, 2006). Demikian pula, bila terjadi asimetri

informasi, manajemen perusahaan membuat bias atau memanipulasi laporan

Page 19: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

29

keuangan sehingga dapat memperbaiki kompensasi dan reputasi manajemen, serta

ratio-ratio keuangan perusahaan (Scott, 2003:13 dalam Wilopo, 2006).

e. Hubungan Moralitas Manajemen dan Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Teori perkembangan moral Kohlberg (1969) menyatakan bahwa moral

berkembang melalui tiga tahapan, yaitu tahapan prakonvensional, tahapan

konvensional, dan tahapan pasca konvensional. Moralitas manajemen pada

tahapan pasca konvensional menunjukkan kematangan moral manajemen yang

tinggi. Dalam kematangan moral ini menjadi dasar dan pertimbangan manajemen

dalam merancang tanggapan dan sikap terhadap isu-isu etis.

Moralitas merupakan faktor penting dalam timbulnya kecurangan.

Kecenderungan kecurangan akuntansi juga dipengaruhi oleh moralitas orang yang

terlibat didalamnya. Dalam suatu perusahaan atau instansi moralitas manajemen

sangat berpengaruh terhadap kecenduran kecurangan akuntansi yang mungkin

timbul dalam perusahaan.

Seperti telah dihipotesiskan di atas, bahwa moralitas manajemen

berpengaruh pada perilaku etisnya. Hasil penelitian Wilopo (2006) menunjukan

bahwa dengan meningkatkan moralitas manajemen dapat menurunkan

kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian ini juga berpendapat moralitas

manajemen mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi. Artinya,

semakin tinggi tahapan moralitas manajemen (tahapan pasca-konvensional),

semakin manajemen memperhatikan kepentingan yang lebih luas dan universal

daripada kepentingan perusahaan semata, terlebih kepentingan pribadinya. Oleh

Page 20: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

30

karenanya, semakin tinggi moralitas manajemen, semakin manajemen berusaha

menghindarkan diri dari kecenderungan kecurangan akuntansi.

10. Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi telah dilakukan di Indonesia.

Tinjauan atas penelitian terdahulu berupa nama peneliti, tahun penelitian, variabel

yang dipergunakan serta hasil penelitiannya dapat dilihat pada tabel II.1 berikut

ini:

Tabel 2.1

Penelitian terdahulu

NO Peneliti Judul Variabel yang

diteliti

Hasil penelitian

1 Wilopo

(2006)

Analisis

faktor-faktor

yangberpengar

uh terhadap

kecendrungan

kecurangan

akuntansi

Independen

a. Pengendalian

internal

b. Kesesuaianan

kompensasi

c. Asimetri

informasi

d. Ketaatan aturan

akuntansi

e. Moralitas

manajemen

Dependen

Kecendrungan

kecurangan

akuntansi

Keefektifan

pengendalian internal,

kesesuainan

kompensasi,ketaatan

aturanakuntasi, asimetri

informasi,dan moralitas

manajemen

berpengaruh signifikan

terhadap kecendrungan

kecurangan akuntansi

Sedangkan kesesuaian

kompensasitidak

berpengaruh terhadap

kecenderungan

kecurangan akuntasi

2 Siti

thoyibatun

(2009)

Faktor-faktor

yang

berpengaruh

terhadap

perilaku tidak

etis dan

kecenderungan

Independen

a.Pengendalian

internal

b.Kesesuaian

kompensasi

c.Ketaatan aturan

akuntansi

Pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi,

ketaatan aturan

akuntansi berpengaruh

terhadap perilaku tidak

etis.

Page 21: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

31

kecurangan

akuntasi serta

akibatnya

terhadap

kinerja

organisasi

Dependen

Kecenderungan

kecurangan

akuntansi

Intervening

Perilaku tidak

etis

Sedangkan

pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi,

ketaatan aturan

akuntansi berpengaruh

terhadap

kecenderungan

kecurangan akuntansi.

3 Fawzi

(2011)

Analisispengar

uh keefektifan

pengendalian

internal,persep

si kesesuaian

kompensasi

moralitas

manajemen

terhadap

prilaku

tidak etis dan

kecendrungan

kecurangan

akuntansi

Independen

a.Keefektifan

pengendalian

internal

b.Kesesuaian

kompensasi

c.Moralitas

manajemen

Dependen

Kecenderungan

kecurangan

akuntansi

Intervening

Perilaku tidak

etis

a. k

e

e

Pengendalian

internal,dan moralitas

manajemen berpengaruh

signifikan terhadap

prilaku tidak etis dan

kecenderungan

kecurangan akuntansi

Sedangkan kesesuaian

kompensasitidak

memiliki pengaruh

terhadap perilaku tidak

etis danterhadap

kecenderungan

kecurangan akuntansi

4 Kusumast

uti

(2012)

Analisis

faktor-faktor

yang

berpengaruh

terhadap

kecenderungan

kecurangan

akuntansi

dengan prilaku

tidak etis

sebagai

variabel

intervening

Independen:

a.Keefektifan

pengendalian

internal,

b.Kesesuaian

kompensasi

c.Ketaatan aturan

akuntansi

d.Asimetri

informasi

e.Moralitas

manajemen

Dependen

Kecenderungan

kecurangan

akuntansi

Moralitas manajemen

berpengaruh signifikan

terhadap

kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Sedangkan keefektifan

pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi,

ketaatan aturan

akuntansi, asmetri

informasi tidak

berpengaruh terhadap

kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Keefektifan

pengendalian internal,

Page 22: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

32

Intervening

Perilaku tidak

etis

kesesuaian kompensasi,

ketaatan aturan

akuntansi, asimetri

informasi, moralitas

manajemen

berpengaruh terhadap

perilaku tidak etis

5 Petra zulia

aranta

(2013)

Pengaruh

moralitas

aparat dan

asimetri

informasi

terhadap

kecenderungan

kecurangan

akuntansi

Independen:

a Moralitas aparat

b.Asimetri

informasi

Dependen:

Kecenderungan

kecurangan

akuntansi

Moralitas aparat dan

asimetri informasi

berpengaruh terhadap

kecenderungan

kecurangan akuntansi.

6 Prekanida

farizqa

sintadevi

(2015)

Pengaruh

keefektifan

pengendalian

internal,

ketaatan aturan

akuntansi,

kesesuaian

kompensasi,

terhadap

kecenderungan

kecurangan

akuntansi

dengan

perilaku

tidak etis

sebagai

variabel

intervening

Independen

a. Keefektifan

pengendalian

internal

b. Ketaatan aturan

akuntansi

c. Kesesuaian

kompensasi

Dependen

Kecendrungan

kecurangan

akuntansi

Intervening

Perilakutidak

etis

Keefektifanpengendalia

n internal kesesuaian

kompensasi,

ketaatanaturan

akuntansi, berpengaruh

signifikan negatif

terhadap perilaku

tidak etis.

Keefektifan

pengendalian

internal,ketaatan aturan

akuntansi, kesesuaian

kompensasi

berpengaruh signifikan

negatif terhadap

kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Sedangkan

Kecenderungan

kecurangan akuntansi

berpengaruh positif

terhadap perilaku

tidaketis.

(Sumber: Penelitian terdahulu)

Page 23: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

33

11. Model Penelitian

Dari uraian hipotesis diatas, maka model penelitian yang dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 1

Model penelitian

B. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan model penelitian diatas, maka hipotesis penelitian yang

diajukanadalah:

H1: Efektifitas pengendalian internal berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi

H2 : Kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi

Keefektifan pengendalian

internal

Kecenderungan kecurangan

akuntansi

Kesesuaian kompensasi

Ketaatan aturan akuntansi

Asimetri Informasi

Moralitas Manajemen

Page 24: BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. TELAAH …repository.uir.ac.id/819/2/bab2.pdfAkuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan ... standar audit di Amerika Serikat yang

34

H3 : Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi

H4 : Asimetri informasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi

H5: Moralitas manajemen berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi

H6 : Keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan

aturan akuntansi, asimetri informasi dan moralitas manajemen

berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.