bab ii - sinta.unud.ac.id. bab ii...sehingga pengertian museum menurut icom (international council...

30
SEMINAR TUGAS AKHIR Museum Nelayan Tradisional Bali | 8 BAB II TINJAUAN MUSEUM NELAYAN TRADISIONAL Dalam bab tinjauan teori ini akan dibahas mengenai teori-teori serta beberapa tinjauan proyek sejenis yang terkait dengan Museum Nelayan Tradisional Bali. 2.1 Tinjauan Umum Museum Dalam tinjauan umum terhadap museum ini akan dibahas beberapa hal seperti pengertian museum; fungsi museum, peranan museum; klasifikasi museum; koleksi museum; persyaratan museum; pengunjung museum dan sistem pengelolaan museum. 2.1.1 Pengertian Museum Kata museum diambil dari nama dewi bangsa Yunani kuno yang dibuatkan tempat pemujaan baginya yaitu Dewi Muse, lambang-lambang berbagai cabang ilmu pengetahuan dan kesenian. Sedangkan gedung pusat kegiatan pencurahan ilmu dan kesenian itu sendiri disebut Museion.Dengan demikian museion tidak lain adalah tempat kerja ahli-ahli pikir yang hidup pada jaman itu, sebagai tempat pendidikan dan penyelidikan serta tempat pembaktian kepada Dewi Muse. Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan oleh kalangan profesi permuseuman dari seluruh dunia adalah sebagai berikut:

Upload: dinhkhanh

Post on 01-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 8

BAB II

TINJAUAN MUSEUM NELAYAN TRADISIONAL

Dalam bab tinjauan teori ini akan dibahas mengenai teori-teori serta

beberapa tinjauan proyek sejenis yang terkait dengan Museum Nelayan Tradisional

Bali.

2.1 Tinjauan Umum Museum

Dalam tinjauan umum terhadap museum ini akan dibahas beberapa hal seperti

pengertian museum; fungsi museum, peranan museum; klasifikasi museum; koleksi

museum; persyaratan museum; pengunjung museum dan sistem pengelolaan

museum.

2.1.1 Pengertian Museum

Kata museum diambil dari nama dewi bangsa Yunani kuno yang dibuatkan

tempat pemujaan baginya yaitu Dewi Muse, lambang-lambang berbagai cabang

ilmu pengetahuan dan kesenian. Sedangkan gedung pusat kegiatan pencurahan ilmu

dan kesenian itu sendiri disebut Museion.Dengan demikian museion tidak lain

adalah tempat kerja ahli-ahli pikir yang hidup pada jaman itu, sebagai tempat

pendidikan dan penyelidikan serta tempat pembaktian kepada Dewi Muse.

Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums)

yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

oleh kalangan profesi permuseuman dari seluruh dunia adalah sebagai berikut:

Page 2: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 9

museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap; tidak mencari keuntungan;

melayani masyarakat dan perkembangannya; terbuka untuk umum; yang

memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan untuk tujuan-tujuan

studi, pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan

lingkungannya. Museum juga dapat dikatakan sebagai suatu bangunan tempat

orang memelihara, menelaah dan memamerkan barang-barang yang mempunyai

nilai lestari, misalnya peninggalan sejarah, seni, ilmu, dan barang-barang kuno.

2.1.2 Jenis-Jenis Museum

Museum yang ada di Indonesia dapat digolongkan kedalam beberapa jenis

klasifikasi dan dilihat dari beberapa segi. Berikut dipaparkan jenis-jenis museum.

A. Jenis museum berdasarkan koleksi museum yang dimiliki, dapat dibagi

menjadi dua jenis.

1. Museum Umum

Museum umum adalah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti

material manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai

cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi.

2. Museum Khusus

Museum Khusus adalah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

bukti material atau lingkungan yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu

cabang ilmu pengetahuan atau satu cabang teknologi.

B. Jenis museum berdasarkan kedudukannya, dapat dibagi menjadi tigas jenis.

1. Museum Nasional

Museum Nasional adalah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

benda yang berasal dari, mewakili dan berkaitan dengan bukti material

manusia atau lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai

nasional.

2. Museum Provinsi

Museum Provinsi adalah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

benda yang berasal dari, mewakili dan berkaitan dengan bukti material

manusia atau lingkungan dari wilayah provinsi tertentu.

3. Museum Lokal

Page 3: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 10

Museum Lokal adalah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

benda yang berasal dari, mewakili dan berkaitan dengan bukti material

manusia dan atau lingkungannya dari wilayah kabupaten atau kotamadya

tertentu.

C. Jenis museum menurut penyelenggaranya

1. Museum Pemerintahan

Museum Pemerintah yaitu museum yang diselenggarakan dan dikelola oleh

pemerintah. Museum ini dapat dibagi lagi dalam museum yang dikelola oleh

Pemerintah Pusat dan yang dikelola oleh Pemerih Daerah.

2. Museum Swasta

Museum Swasta yaitu museum yang diselenggarakan dan dikelola oleh

pihak swasta.

D. Menurut Tipe Museum

1. Museum Umum Negeri Propinsi Tipe A yaitu museum negeri propinsi yang

tergolong besar.

2. Museum Umum Negeri Propinsi Tipe B yaitu museum negeri propinsi yang

tergolong sedang.

3. Museum Umum Negeri Propinsi Tipe C yaitu museum negeri propinsi yang

tergolong kecil.

Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pertimbangan pembuatan museum ini

adalah sebagai berikut.

1. Segi kependudukan :

Tipe A adalah provinsi yang jumlah penduduknya lebih dari 10 juta jiwa,

tipe B adalah yang jumlah penduduknya 5-10 juta jiwa, tipe C adalah

provinsi yang jumlah penduduknya sampai 5 juta jiwa.

2. Segi Politik Keamanan

Tipe A adalah provinsi yang letaknya berbatasan dengan negara tetangga,

tipe B adalah provinsi yang berhubungan langsung dengan Negara luar, tipe

C adalah provinsi yang letaknya mudah terjadi terakulturasi kebudayaan.

3. Segi Etnis :

Page 4: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 11

Tipe A adalah provinsi yang didiami oleh lebih dari 9 kelompok etnis, tipe

B adalah provinsi yang didiami antara 6-9 kelompok etnis, tipe C adalah

provinsi yang didiami samapi dengan 5 kelompok etnis.

4. Segi Pariwisata :

Tipe A adalah provinsi yang memperoleh prioritas pengembangan

pariwisata, tipe B adalah provinsi yang telah dipersiapkan perencanaan

pariwisatanya, tipe C adalah provinsi yang belum direncanakan

pariwisatanya.

5. Segi Potensi Ketenagaan :

Tipe A adalah provinsi yang telah memiliki perguaruan tinggi dan institut

yang telah menghasilkan sarjana antropologi budaya, sejarah, arkeologi,

geografi dan ilmu pendidikan. Tipe B adalah provinsi yang memiliki

perguruan tinggi dan institut tetapi belum menghasilkan sarjana seperti yang

tersebut pada tipe A, Tipe C adalah provinsi yang belum memiliki

perguruan tinggi yang memiliki jurusan dalam bidang seperti tipa A.

6. Segi Penerimaan Dana Rutin Pembangunan Daerah :

Tipe A adalah provinsi yang mempunyai dana lebih dari 21 milyar rupiah,

tipe B adalah provinsi yang mempunyai dana 11-20 milyar rupiah, tipe C

adalah provinsi yang mempunyai dana 1-10 milyar rupiah.

7. Segi Kebudayaan :

Tipe A adalah provinsi yang sangat banyak memiliki kelompok koleksi

terbesar, tipe B adalah provinsi yang cukup memiliki kelompok koleksi

yang besar, tipe C adalah provinsi yang sedikit memiliki kelompok koleksi

yang besar.

Data ini nantinya akan berperan dalam menentukan tipe museum yang akan

dibangun.

2.1.3 Fungsi dan Peranan Museum

Sesuai dengan pengertian dan juga jenis-jenis museum maka dapat dilihat

beberapa fungsi dan peranan dari museum itu sendiri, dimana museum memiliki

fungsi dan peranan sebagai tempat tujuan wisata budaya dan juga pusat edukasi.

A. Fungsi Museum

Page 5: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 12

Berdasarkan dari definisi rumusan ICOM, maka dapat dikemukakan sembilan

fungsi museum.

1. Pengumpulan dan pengamanan warisan alam dan budaya.

2. Dokumentasi dan penelitian ilmiah.

3. Konservasi dan preservasi.

4. Penyebaran dan perataan ilmu untuk umum.

5. Pengenalan dan penghayatan kesenian.

6. Pengenaan budaya antar daerah dan antar bangsa.

7. Visualisasi warisan budaya dan alam.

8. Cerminan pertumbuhan peradaban umat manusia.

9. Pembangkit rasa bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. Peranan Museum

Peranan museum dalam kehidupan sosial masyarakat sangat penting baik

dalam dunia pendidikan maupaun dalam dunia kebudayaan salah satunya

sebagai sarana penyebaran dan pemerataan ilmu pengetahuan serta kebudayaan

untuk umum. Berikut dipaparkan mengenai peranan dari museum.

1. Museum dapat memperkaya dan memperdalam pengetahuan, pengertian

dan pengalaman yang telah didapat dari buku atau ajaran-ajaran guru.

2. Museum dapat memberikan bantuan yang sangat berharga bagi

pengunjung, oleh karena apa yang mereka lihat akan menjadi pengalaman

yang tersusun bulat.

3. Museum dapat memberikan suatu nilai rekreatif dan menghibur.

4. Museum dapat memberikan bantuan bagi pengunjung untuk dapat

menangkap dalam waktu yang singkat banyak pengetahuan, pengertian

yang dalam waktu yang sama yang tidak mungkin dicapai dengan cara

belajar dari buku dan guru di kelas. Karena dengan sekali pandang orang

dapat melihat dan seolah-olah merasakan benda, lukisan, peristiwa dan

lain-lain yang dipamerkan dengan semua dimensinya.

5. Museum melalui susunan dan penempatan yang betul dari apa yang

dipamerkan akan dapat membangkitkan minat dan mengajak orang untuk

berfikir, bertanya-tanya dan merenung.

Page 6: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 13

2.1.4 Kegiatan Museum

Museum tidak semata hanya merupakan tempat yang digunakan untuk

menampung benda-benda yang memiliki nilai historis dan kebudayaan. Berikut ini

dipaparkan mengenai kegiatan-kegiatan yang terdapat di museum.

1. Kegiatan Pendidikan

Museum mampu menjadi pusat pendidikan dengan cara memberikan

pengetahuan tambahan mengenai koleksi-koleksi kepada pelajar ataupun

masyarakat umum.

2. Kegiatan Penelitian dan Studi Ilmiah

Hasil penelitian akan digunakan sebagai bahan acuan tambahan

pengetahuan tentang benda koleksi yang dipamerkan kepada publik

pengunjung museum.

3. Kegiatan Rekreasi

Museum mampu menyajikan benda-benda yang sudah jarang kita temui

dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hal tersebut mampu menjadi daya

tarik wisata budaya.

2.1.5 Tugas Museum

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesai No. 079 tahun 1975, pasal 726 dan 757 menjabarkan mengenai tugas-

tugas dari museum sebagai berikut.

A. Tugas Pengumpulan Koleksi

Koleksi-koleksi yang dikumpulkan untuk museum merupakan benda-

benda yang memiliki nilai historis dan kebudayaan dan memenuhi

persyaratan untuk dipamerkan dimuseum.

B. Tugas Pendidikan

Museum memiliki tugas untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat

umum mengenai benda-benda koleksi yang ada dimuseum sehingga

pengunjung mampu memahami nilai-nilai yang terkandung dalam benda-

benda yang dipajang dimuseum tersebut.

C. Tugas Pemeliharaan

Melakukan pemeliharaan terhadap benda-benda yang dipamerkan

dimuseum dengan cara konservasi, preservasi dan restorasi.

Page 7: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 14

D. Tugas Pengamanan

Menjaga benda-benda koleksi dari kerusakan baik yang disebabkan oleh

manusia atau faktor lainnya.

E. Tugas Penerangan

Dilakukan dengan cara mengadakan pameran yang merupakan kegiatan

yang khas pada museum.

F. Tugas Penyidikan Museum

Museum mengumpulkan benda-benda koleksi baik untuk pameran

maupun obyek studi dalam lingkup penelitian.

G. Tugas Publikasi

Menyelenggarakan penerbitan hasil-hasil penelitian koleksi museum

melalui majalah, brosur, dan lain-lain.

2.1.6 Kelembagaan Museum

Berdasarkan UUD 1945dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995, maka

pengadaan dan pengelolaan museum merupakan tanggung jawab pemerintah

bersama dengan masyarakat. Dengan hal yang sudah disampaikan diatas maka

kemungkinan yang menjadi pemilik dan pengelola museum adalah sebagai berikut.

1. Perorangan/Swasta

2. Lembaga Pemerintah/Badan Usaha Milik Negara dan Daerah

3. Campuran diantara unsur-unsur diatas

Sedangkan untuk tingkat pelayanan museum disesuaikan dengan daerah kekuasaan,

yaitu :

1. Tingkat Provinsi

Wadah Pembinaan dan pengembangan kegiatan sejarah, seni dan

kebudayaan yang ruang lingkup pelayanannya mencakup tingkat provinsi

merupakan museum provinsi yang dikelola langsung oleh pemerintah

provinsi.

2. Tingkat Kabupaten

Wadah pembinaan sejarah, seni dan kebudayaan dalam ruang lingkup

kabupaten dan kelengkapan fasilitasnya yang disesuaikan dengan potensi

dan kondisi daerah serta kebijaksanaan pemerintah setempat dikelola

langsung oleh kabupaten.

Page 8: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 15

2.1.7 Persyaratan Museum

Adapun persyaratan-persyaratan untuk didirikannya suatu museum adalah sebagai

berikut.

A. Persyaratan Lokasi

Pemilihan lokasi suatu museum dapat dilakukan dengan berbagai macam

pertimbangan-pertimbangan. Salah satu pertimbangan tersebut adalah

aksebilitas publik. Museum berlokasi ditempat yang mudah dicapai oleh

semua kendaraan maupun pejalan kaki. Disamping itu akses aksebilitas

lokasi museum juga harus memiliki nilai historis yang berhubungan dengan

museum tersebut. Berikut merupakan kriteria-kriteria dalam pemilihan

lokasi museum.

Table 2.1 Kriteria Lokasi Museum

Kriteria menurut sistem historis Kriteria menurut Sistem Kegiatan

Masyarakat Berdasarkan nilai sejarah memiliki kriteria

sebagai berikut:

1. Lokasi bernilai historis yang secara

planologis dapat dipertanggung jawabkan

2. Lokasi yang bernilai historis yang relevan

terhadap nilai koleksi, dimana antara

koleksi museum dengan lokasi museum

memiliki keterikatan, sehingga koleksi

museum tersebut selain memiliki nilai

historis, juga mampu memunculkan nilai

historis dari tempat museum itu didirikan

3. Lokasi bernilai historis menurut sejarah

bangunan, pelaku maupun peranannya.

1. Lokasi yang dihubungkan dengan nilai

lingkungan yang bersifat Community

Center.

2. Lokasi yang dihubungkan dengan

kedekatannya terhadap pusat pendidikan

(sekolah-sekolah, universitas,

gelanggang remaja dll)

3. Lokasi yang dihubungkan dengan

daerah-daerah yang masih baru

berkembang,

Sumber: Dirjen Kebudayaan Depdikbud, 2015

B. Persyaratan Bangunan

Dalam ruang lingkup museum terdapat berbagai macam jenis bangunan,

dimana bangunan itu nantinya akan mendukung dari kegiatan pada

bangunan utama. Berikut merupakan bangunan yang terdapat pada

museum.

1. Bangunan utama (ruang pameran)

a. Memuat benda-benda koleksi yang akan dipamerkan.

b. Mudah dicapai dari luar maupun dari dalam.

c. Memiliki daya tarik sebagai bangunan pertama yang dikunjungi.

d. Sistem keamanan yang baik, baik dari segi konstruksi, spesifikasi

ruang maupun kriminalitas.

Page 9: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 16

2. Bangunan Auditorium

a. Mudah dicapai umum.

b. Dapat digunakan untuk kegiatan pertemuan ataupun diskusi.

3. Bangunan Khusus (Laboratorium Konservasi, Perpustakaan, Storage)

a. Terletak pada area tenang

b. Memiliki sistem keamanan yang baik dari segi konstruksi maupun

spesifikasi ruang

4. Bangunan Administrasi

a. Terletak strategis dan dekat dengan bangunan lainnya

b. Mempunyai pintu khusus

Sebuah bangunan museum yang fungsional, harus terdiri dari bangunan

pokok dan penunjang sebagai berikut :

1. Bangunan Utama, terdiri dari ruang-ruang :

a. Pameran Tetap

b. Pameran Temporer

c. Auditorium

d. Kantor Administrasi

e. Ruang Rapat

f. Perpustakaan

g. Laboratorium Konservasi

h. Studio Preparasi

i. Gudang/Storage

2. Bangunan Penunjang terdiri dari :

a. Keamanan

b. Parkir

c. Lobby

d. Ticket Box

e. Marchandise shop

f. Cafetaria

g. Toilet

Page 10: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 17

2.1.8 Persyaratan Koleksi Museum

Koleksi museum adalah semua jenis bukti material hasil budaya manusia, alam

dan lingkungan yang disimpan dalam museum yang mempunyai nilai bagi

pembinaan dan atau pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi serta

kebudayaan (Depdikbud, 1999/2000:19-28).

A. Syarat-syarat Benda Koleksi Museum

Adapun beberapa syarat-syarat dari benda yang nantinya akan dipamerkan

dimuseum adalah sebagai berikut.

1. Mempunyai nilai sejarah dan ilmiah

2. Dapat diidentifikasi mengenai wujud, tipe, gaya, fungsi, makna dan asal

benda tersbut secara historis dan geografis

3. Dapat dijadikan sebuah doumen yang dapat membantu sebuah penelitian

4. Dapat dijadikan suatu monumen atau akan menjadi manumen dalam sejarah

alam atau budaya.

5. Reproduksi atau replika yang sah menurut aturan permuseuman.

B. Pengadaan Benda Koleksi Museum

Adapun cara-cara yang digunakan dalam pengumpulan barang koleksi adalah

sebagai berikut.

1. Hibah

2. Barang titipan untuk dirawat dan dilindungi

3. Pinjaman

4. Tukar menukar dengan museum lain

5. Hasil temuan dari hasil survei, ekskavasi, atau sitaan

6. Pembelian dari hasil penemuan atau warisan

7. Barang sitaan dan pengadilan

Dalam pengadaan koleksi museum ini hendaknya memilki peraturan yang

menyangkut kebijaksanaan pengadaan koleksi, dan juga menyangkut

kelanjutannya seperti penempatannya, pengamanan, perlindungan, dan

penyediaan tempat. Pengadaan koleksi museum ini memiliki 2 tujuan pokok

yaitu :

a. Penyelamatan warisan sejarah alam dan sejarah budaya

Page 11: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 18

b. Sebagai bahan penyebarluasan informasi mengenai kekayaan warisan

sejarah, alam dan sejarah budaya dengan melalui pameran museum baik

tetap maupun temporer

C. Klasifikasi Koleksi Museum

Klasifikasi koleksi merupakan penggolongan koleksi berdasarkan kriteria

tertentu, yaitu disiplin ilmu dan bersifat konvensi (kesepakatan tidak

tertulis). Adapun klasifikasi benda-benda koleksi museum terdiri atas 10

jenis benda koleksi yaitu sebagai berikut:

1. Geologika: adalah benda koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu

geologi antara lain meliputi batuan, mineral, fosil, dan benda-benda

bentukan alam lainnya.

2. Biologika: adalah benda koleksi yang masuk kategori benda objek

penelitian ilmu biologi.

3. Etnografika: adalah benda koleksi yang menjadi objek penelitian

antropologi. Benda-benda tersebut merupakan hasil budaya atau

menggambarkan identitas suatu etnis.

4. Arkeologika: adalah benda koleksi yang merupakan hasil budaya

manusia masa lampau yang menjadi objek penelitian arkeologi.

5. Historika: adalah benda koleksi yang mempunyai nilai sejarah menjadi

objek penelitian sejarah serta meliputi kurun waktu sejak masuknya

budaya barat sampai sekarang.

6. Numismatika dan Heraldika

a. Numismatika: adalah setiap mata uang atau alat tukar.

b. Heraldika: adalah setiap tanda jasa, lambang dan tanda pangkat

resmi (termasuk cap/stempel).

7. Filologika: adalah benda koleksi yang menjadi objek penelitian filologi,

berupa naskah kuno ditulis tangan yang menguraikan sesuatu

hal/peristiwa.

8. Keramologika: adalah benda koleksi yang dibuat dari bahan tanah liat

yang dibakar berupa barang pecah belah.

9. Koleksi seni rupa: adalah benda koleksi seni yang mengekspresikan

pengalaman artistik manusia melalui objek dua atau tiga dimensi.

Page 12: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 19

10. Teknologika: adalah setiap benda/kumpulan benda yang

menggambarkan perkembangan teknologi yang menonjol berupa

peralatan dan atau hasil produksi yang dibuat secara massal oleh suatu

industri/pabrik.

D. Bahan Koleksi Museum

Adapun jenis-jenis bahan yang dapat digunakan untuk koleksi museum

dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Kelompok benda organik, yaitu semua benda yang mengandung unsur

organ yang hidup, misalnya benda-benda yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan dan binatang, seperti kayu, kertas, tekstil, daun lontar, kulit,

tulang, gading, tanduk, dan sebagainya.

2. Kelompok benda anorganik, yaitu logam yang meliputi emas, perak,

tembaga, perunggu dan kuningan, batu, keramik, kaca, tembikar dan

baja putih, fiberglass, gips, benang, silikon, dan sebagainya.

3. Kelompok benda khusus, yang dimaksud adalah lukisan dengan segala

jenis dan bahan yang digunakan, misalnya lukisan cat minyak dan

lukisan cat air.

E. Penyajian Koleksi Museum

Ada tiga metode yang digunakan dalam penyajian pameran.

1. Metode Romantik

Metode romantik merupakan suatu metode yang menyebabkan

pengunjung dapat merasakan suasana ruang yang sesuai dengan tema

yang dipamerkan.

2. Metode Intelektual

Metode Intelektual merupakan suatu metode yang menyebabkan

pegunjung mampu memperoleh informasi dari benda-benda yang

dipamerkan.

3. Metode Estetis

Metode Estetis merupakan suatu metode yang menyebabkan

pengunjung mampu menangkap keindahan dari benda-benda yang

bersifat kebudayaan.

F. Standar Metode Penyajian

Page 13: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 20

1. Ukuran Vitrin dan Panil

Tinggi rendahya suatu Vitrin dan Panil disesuaikan dengan tinggi rata-

rata penduduk Indonesia, sehigga Vitrin dan Panil tidak boleh terlalu

tinggi. Dimana tinggi vitrin 210 cm, alas terendah 65-70 cm, dan tebal

50 cm.

2. Tata Cahaya

Pengaturan cahaya harus disesuaikan dengan jenis-jenis koleksi yang

ada. Dimana koleksi anorganik bebas untuk ukuran cahaya. Untuk

benda-benda yang bersifat organik tidak boleh melebihi 150 Lux.

3. Tata Warna.

Ruang pameran menggunakan warna netral seperti warna krem, abu –

abu, dan warna pastel.

4. Tata Letak

Membuat tata letak yang baik harus memperhatikan proporsi,

keseimbangan, kesatuan, kontras, harmonis, ritme dan klimaks. Dalam

perletakkan benda-benda koleksi dapat dilakukan dengan 3 cara yakni

perletakkan benda pameran yang menempel didinding, perletakkan

benda pameran free standing, peletakkan benda pameran pada bidang

etalase.

Gambar 2.1Jenis-jenis Tata Cahaya

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:144-146

Gambar 2.2 Peletakan Benda Pamer Menempel Dinding

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Page 14: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 21

5. Tata Pengamanan

Kaca Vitrin digunakan untuk melapisi benda-benda koleksi, tebal kaca

vitrin 5 mm. Kaca vitrin memiliki ketahanan terhadap benturan ataupun

terhadap debu. Selain penggunaan vitrin pada koleksi, di ruang pameran

dipasang peralatan pengamanan seperti kamera JE 7542 Vidichip CCD,

TV Monitor, Passive Infra Red, dan Flush Mound Door Contact.

6. Labelling/Penamaan

Label adalah sarana komunikasi untuk memberikan informasi yang

dimiliki oleh museum kepada pengunjung. Untuk kegiatan pameran

dapat dibedakan sebagai berikut, label judul, label subjudul, label

pengantar, label kelompok, label individu, serta identifikasi label.

7. Foto Penunjang

Gambar 2.3 Peletakan Benda Pamer Free Standing

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Gambar 2.4 Peletakan Benda Pamer pada Media Etalase

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Page 15: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 22

Foto Penunjang diletakkan didekat benda koleksi dengan ukuran standar

30 x 40 cm atau 45 x 60 cm. Hal ini bertujuan agar benda-benda koleksi

yang dipamerkan lebih informatif terhadap pengunjung.

G. Perawatan Koleksi Museum

Perawatan koleksi museum merupakan kegiatan untuk menjaga dan

memelihara serta merawat benda-benda koleksi museum dengan metode

konservasi yang sudah ditentukan. Adapun faktor-faktor yang merubah

kondisi fisik koleksi adalah sebagai berikut.

1. Kelembaban relatif yang dipersyaratkan bagi kelestarian benda-benda

koleksi adalah 45-60% dengan suhu antara 20-24°C. Apabila

kelembaban berlebihan maka akan berpotensi bagi mikro ogrganisme

untuk berkemang biak.

2. Mencegah terjadinya penyinaran langsung khususnya pada benda-benda

tekstil. kertas, Lukisan, cat minyak pada kanvas, kayu dan lukisan cat

air. Sinar buatan (lampu) pada objek yang paling peka terhadap cahaya

sebaiknya paling dekat berjarak ±40 cm. Guna mencegah resapnya

ultraviolet dapat dipasang reflektor yang dicatat dengan oksida atau

titanium triokrida.

3. Faktor lingkungan udara atau atmosfer perlu diperhatikan baik

lingkungan makro maupun mikro. Pencemaran udara dapat disebabkan

karena sulfur dioxid, yang dapat mengakibatkan proses pelenturan dan

proses pelunakan/pelapukan. Hydrogen sulfide, mengakibatkan proses

penghitaman pada bahan timah dan proses pengkaburan pada bahan

logam.

2.2 Tinjauan Umum Nelayan

2.2.1 Pengertian Nelayan

Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan tahun 2002 nelayan adalah

orang yang memiliki mata pencaharian melakukan penangkapan ikan. Dalam

perstatistikan perikanan perairan umum, nelayan adalah orang yang secara aktif

melakukan operasi penangkapan ikan diperairan umum. Sedangkan orang yang

pekerjaannya membuat jaring, mengangkut alat-alat penangkapan ikan tidak

dikategorikan sebagai nelayan. Mengingat sebagian besar wilayah Indonesia

Page 16: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 23

merupakan perairan, oleh sebab itu sebagian besar masyarakat yang ada di pesisir

berprofesi sebagai nelayan.

2.2.2 Klasifikasi Jenis Nelayan

A. Klasifikasi Nelayan Menurut Statistik perikanan KKP

1. Nelayan Penuh

Nelayan tipe ini hanya memiliki satu mata pencaharian, yaitu sebagai

nelayan. Hanya menggantungkan hidupnya dengan profesi kerjanya sebagai

nelayan dan tidak memiliki pekerjaan dan keaahllian selain menjadi seorang

nelayan.

2. Nelayan Sambilan Tambahan

Nelayan tipe ini biasanya memiliki pekerjaan lain sebagai sumber

penghasilan, sedangkan pekerjaan sebagai nelayan hanya untuk tambahan

penghasilan.

B. Klasifikasi Kelompok Nelayan Berdasar Kepemilikan Penangkapan Ikan (UU

Bagi Hasil Perikanan)

1. Nelayan Penggarap

Nelayan penggarap adalah orang yang sebagai kesatuan menyediakan

tenaganya turut serta dalam usaha penangkapan ikan laut, bekerja dengan

sarana penangkapan ikan milik orang lain.

2. Juragan/Pemilik

Orang atau badan hukum yang dengan hak apa pun berkuasa/memiliki atas

sesuatu kapal/perahu dan alat-alat penangkapan ikan yang dipergunakan

dalam usaha penangkapan ikan, yang dioperasikan oleh orang lain. Jika

pemilik tidak melaut maka disebut juragan/pengusaha. Jika pemilik

sekaligus bekerja melaut menangkap ikan maka dapat disebut sebagai

nelayan yang sekaligus pemilik kapal.

C. Klasifikasi Nelayan Berdasar Kelompok Kerja

1. Nelayan Perorangan

Nelayan yang memiliki peralatan tangkap ikan sendiri, dalam

pengoprasiannya tidak melibatkan orang lain.

2. Nelayan Kelompok Usaha Bersama

Page 17: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 24

Gabungan dari minimal 10 (sepuluh) orang nelayan yang kegiatan usahanya

terorganisir tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama non-badan hukum.

3. Nelayan Perusahaan

Nelayan pekerja atau Pelaut Perikanan yang terikat dengan Perjanjian Kerja

Laut (PKL) dengan badan usaha perikanan.

2.2.3 Nelayan Tradisional

Nelayan merupakan suatu profesi yang sudah ada sejak jaman dahulu. Para

nelayan pada jaman dahulu menggunakan alat-alat tradisional untuk menangkap

ikan. Namun seiring dengan perkembangan jaman peralatan-peralatan tradisional

para nelayan sudah semakin ditinggalkan. Hal tersebut dikarenakan semakin

majunya teknologi dan tuntutan dari kebutuhan pasar. Perbedaan nelayan

tradisional dengan nelayan modern yakni nelayan tradisional khususnya d Bali

masih menganut sistem-sistem tradisi dan kepercayaan yang sudah dijalankan dari

jaman dahulu seperti prosesi upacara, sehingga kebudayaan itu tetap terjaga.

Di daerah Bali sendiri, hampir disepanjang pantai memiliki kelompok-

kelompok nalayan tradisional. Kelompok-kelompok nelayan tersebut masih

menggunakan peralatan-peralatan tradisional yang digunakan untuk melaut.

Meskipun kini sudah banyak nelayan-nelayan dari luar Bali yang datang ke Bali

dengan peralatan yang lebih modern, para nelayan-nelayan tradisional Bali tetap

bertahan. Menurut ketua Kelompok Nelayan KUB Putra Samudra Lebih yakni

Bapak I Made Ana disebutkan bahwa nelayan-nelayan tradisional masih mampu

bertahan dikarenakan adanya fasilitas untuk menyalurkan hasil tangkapan. Dan

juga adanya koperasi untuk nelayan dibeberapa daerah membuat kehidupan para

nelayan tradisional cukup terjamin.

Sedangkan untuk peralatan untuk menangkap ikan masih menggunakan

peralatan tradisional seperti pancing dan jaring namun dengan hasil tangkapan ikan

yang cukup bervariasi seperti berikut.

Table 2.2 Jenis Tangkapan Ikan

Jenis Peralatan Hasil Tangkapan

Pancing

Ikan Tenggiri

Ikan Lemadang

Ikan Tongkol

Ikan Jangki

Page 18: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 25

Ikan Kerapu

Ikan Kakap

Jaring

Ikan Lemburu dengan ukuran ¾ inch

Ikan Temban dengan ukuran ¾ inch

Ikan Tongkol dengan ukuran 2

sampai 3 inch.

Sebagai ungkapan terima kasih nelayan tradisional kepada Tuhan Maha Esa,

setiap kelompok nelayan memiliki ritual-ritual yang dilakukan seperti upacara

Segara Kerti, upacara tersebut dilakukan setap satu tahun sekali sebagai tanda

ucapan terima kasih para nelayan kepada Tuhan dalam manifestasi dewa penguasa

lautan.

2.3 Tinjauan Objek Sejenis

Tinjauan objek sejenis ini mengambil tiga contoh museum yang ada di Bali,

yakni Museum Subak Sanggulan, Museum Arma Ubud, dan Museum Bali. Ketiga

museum tersebut dijadikan tinjauan objek sejenis karena terdapat beberapa aspek-

aspek yang dirasa relevan untuk diterapkan pada Museum Nelayan Tradisional

Bali.

2.3.1 Museum Subak Sanggulan

Museum Subak Sanggulan merupakan museum khusus yang dikelola oleh

pemerintah. Museum Subak ini membahas bagaimana aktivitas disubak, dari sistem

irigasi air disawah hingga memanem padi. Museum ini merupakan museum satu-

satunya di Bali yang membahas sistem irigasi disawah di Bali, semua proses-proses

mengenai tata cara pengairan dijelaskan secara detail pada museum Subak ini.

Museum Subak Sanggulan ini sudah berdiri semenjak tanggal 13 Oktober 1981 dan

diresmikan langsung oleh Gubernur Bali. Museum Subak Sanggulan ini terletak di

Kabupaten Tabanan.

Page 19: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 26

Adapun visi dan misi dari museum subak ini adalah sebagai berikut.

A. Visi Museum Subak

Menjadi museum yang berdaya guna dalam mendukung pelestarian lembaga

adat subak yang merupakan warisan budaya bangsa yang adi luhung.

B. Misi Museum Subak

1. Menggali dan menghimpun berbagai benda dan data yang berkaitan dengan

subak termasuk yang mempunyai nilai sejarah;

2. Menyelamatkan, mengamankan, dan memelihara berbagai benda yang

berkaitan dengan subak;

3. Memamerkan dan mengkomunikasikan koleksi museum sebagai bahan

informasi, dokumentasi, media pendidikan, dan sarana studi/penelitian

tentang subak;

4. Menjadikan museum subak sebagai tempat rekreasi/objek wisata.

Museum subak juga memiliki berbagai macam fasilitas-fasilitas yang mampu

menunjang dari aktivitas museum.

Gambar 2.5Tampilan Eksterior Gedung Pameran

Sumber : Observasi, 08 Oktober 2015

Page 20: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 27

a. Museum Terbuka

Museum terbuka ini merupakan sebuah miniatur mengenai sistem pengairan

subak, dapat dilihat pada gambar 2.6.

b. Ruang Pameran Tertutup

1) Ruang Pameran berisi mengenai benda-benda yang digunakan oleh petani

pada saat melakukan aktivitas subak, mulai dari cangkul hingga alat-alat

pembajak sawah, dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.6 Miniatur Sumber Air Pengairan Subak

Sumber : Observasi, 08 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Gambar 2.7 Ruang Pameran Museum Subak

Sumber : Observasi, 08 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Page 21: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 28

2) Ruang Audio Visual

Ruang audio visul digunakan untuk pemutaran video mengenai subak

yang ada di Bali serta juga sebagai tempat untuk melakukan diskusi

mengenai subak.

3) Rumah Tradisional Bali

Rumah tradisional Bali disini menjelaskan keterkaitan antara subak

dengan rumah, yakni dengan adanya jineng sebagai tempat penyimpanan

padi.

C. Fasilitas Penunjang

Selain dengan fasilitas-fasilitas utama yang dimiliki oleh museum subak,

juga terdapat beberapa ruang-ruang yang digunakan untuk menunjang aktivitas

utama yakni seperti, ruang informasi, ruang pengelola, gudang, perpustakaan, dan

ruang penelitian.

Museum subak merupakan sebuah museum yang dikelola oleh pemerintah,

dimana dalam hal ini dikelola oleh pemerintah Kabupaten Tabanan, dibawah

Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Tabanan. Berikut merupakan struktur

organisasi museum subak.

Seksi Kepegawaian

10 orang

Seksi Keuangan

8 orang

Seksi Tata Usaha

10 orang

Kepala Museum

1 orang

Kepala Tata Usaha KelompokJabatan

Fungsional

Gambar 2.8 Struktur Organisasi Museum Subak

Sumber : Museum Subak, 08/10/2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Page 22: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 29

2.3.2 Museum Pasifika

Museum Pasifika merupakan sebuah museum yang terlatak di daerah BTDC

Nusa Dua, Bali. Museum Pasifika didirikan pada tahun 2006 oleh Moetaryanto P

and Philippe Augier. Museum Pasifika merupakan sebuah museum seni yang

membahas kesenian-kesenian yang tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga yang

ada diseluruh Asia Pasifik. Museum Pasifika ini terdiri dari sebelas gedung dimana

masing-masing gedung memamerkan benda-benda yang berasal dari wilayah

tertentu.

Gedung 1 : Seniman-Seniman Indonesia

Gedung 2 : Seniman-Seniman Italia yang ada Indonesia

Gedung 3 : Seniman-Seniman Belanda yang ada di Indonesia

Gedung 4 : Seniman-Seniman Prancis yang ada Indonesia

Gedung 5 : Seniman-Senimana Indonesia-Eropa yang ada di Indonesia

Gedung 6 : Pameran Temporer

Gedung 7 : Seniman-Seniman di Indochina Peninsula: Laos, Vietnam, and

Cambodia

Gedung 8 : Seniman-seniman di Polynesia dan Tahiti

Gedung 9 : Kesenian Premier dari Vanuatu

Gedung 10 : Tapa dari Oceania dan Pasifik

Gedung 11 : beberapa pekerja seni di Jepang, China, Thailand, Malaysia,

Myanmar dan Filipina

Gambar 2.9 Tampilan Depan Museum Pasifika

Sumber : Observasi, 28 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Page 23: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 30

Selain dari gedung-gedung pameran, juga terdapat beberapa fasilitas-fasilitas

penunjang lainnya seperti ruang informasi, ruang pengelola, ruang perawatan

barang, gudang, toko buku dan cafeteria.

Gambar 2.10 Denah Museum Pasifika

Sumber : http://partogi.blogdetik.com/2011/12/21/apa-itu-

museum-pasifika/ diakses 30 November 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Gambar 2.11 Ruang Pameran Museum Pasifika

Sumber : Observasi, 28 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Page 24: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 31

2.3.3 Museum Bali

Museum Bali merupakan sebuah museum yang membahas kebudayaan Bali

dari jaman dahulu hingga saat ini. Museum Bali terletak ditengah-tengah kota

Denpasar. Museum Bali pertama kali dibuka pada tanggal 8 Desember 1932.

Tampilan bangunan dari Museum Bali ini cenderung menyerupai puri (Istana Raja).

Gambar 2.14 Museum Bali

Sumber : Observasi, 08 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Gambar 2.12 Ruang Pameran Temporer Museum Pasifika

Sumber : Observasi, 28 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Gambar 2.13 Penataan Landscape Museum Pasifika

Sumber : Observasi, 28 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Page 25: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 32

Pada Museum Bali, terdapat beberapa bangunan dengan berbagai macam

fungsinya. Berikut merupakan beberapa bagian bangunan yang terdapat didalam

Museum Bali.

a. Bale Peninjoan

Bangunan ini bertujuan untuk meninjau situasi disekitar museum,

mengingat konsep museum diadaptasi dari bangunan puri.

b. Balai Kulkul

Balai Kulkul jika dilihat dari keseluruhan bangunan museum memberikan

ciri bahwa museum tersebut sebagai sebuah pura.

c. Gedung Tabanan

Gedung Tabanan berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang-barang

koleksi kesenian dan Ethnografi.

d. Gedung Karangasem

Gedung Karangasem merupakan gedung induk yang terdapat di Museum

Bali, dimana pada gedung ini terdapat koleksi-koleksi pra-sejarah, sejarah,

arkeologi, ethnografi, dan seni rupa.

Gambar 2.15 GedungTabanan

Sumber : Observasi, 08 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Gambar 2.16 GedungKarangasem

Sumber : Observasi, 08 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Page 26: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 33

e. Gedung Buleleng

Gedung Buleleng difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan barang-

barang rumah tangga, alat-alat pertanian dan nelayan serta kerajaninan dari

batu maupun tanah liat.

f. Gedung Perpustakaan

Gedung perpustakaan digunakan untuk menyimpan buku-buku yang

berkaitan dengan peradaban manusia yang terjadi di Bali.

g. Gedung Pameran Sementara

Gedung ini terdiri dari dua lantai, dimana lantai pertama digunakan untuk

pameran sementara, sedangkan lantai kedua digunakan untuk ruang

direktur.

Museum Bali merupakan museum yang dikelola oleh pemerintah provinsi Bali

langsung dan berada dibawah Departemen Pariwisata dan Kebudayaan. Berikut

merupakan struktur organisasi Museum Bali.

Gambar 2.17 GedungBuleleng

Sumber : Observasi, 08 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Page 27: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 34

Seksi Kepegawaian Seksi Keuangan Seksi Tata Usaha Seksi Rumah Tangga

Kepala Museum

Sub Bagian Tata

Usaha

Seksi Koleksi Seksi

Konservasi

Seksi

Bimbingan

Kelompok Tenaga

Fungsional

Gambar 2.18 Struktur Organisasi Museum Bali

Sumber : Museum Bali, 08 Oktober 2015

Sumber : Neufert Architects‘ Data, Third Edition, 2000:147

Page 28: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 35

2.3.4 Kesimpulan Tinjauan Objek Sejenis

Table 2.3 Kesimpulan Objek Sejenis

2.4 Spesifikasi Umum Museum Nelayan Tradisional Bali

Dalam Spesifikasi Umum Proyek ini akan dibahas mengenai gambaran

umum Museum Nelayan Tradisional Bali.

2.4.1 Pengertian Museum Nelayan Tradisional Bali

Pengertian dari Museum Nelayan Tradisional Bali adalah bangunan yang

digunakan sebagai tempat untuk menyimpan, merawat, serta memamerkan benda-

benda hasil kebudayaan para nelayan, sehingga dengan adanya bangunan ini

diharapkan mampu menjaga kebudayaan para nelayan tradisional Bali.

KESIMPULAN TINJAUAN OBJEK SEJENIS

No Kriteria Museum Subak

Sanggulan Museum Pasifika Museum Bali

1. Klasifikasi Museum Khusus Museum Khusus Museum Umum

2. Lokasi Kabupaten Tabanan Nusa Dua. Kota Denpasar

3. Fungsi dan

Peranan

Museum sistem

pertanian khas Bali

Museum Seni Museum Kebudayaan

Bali

4. Status

kelembagaan

Pemerintah Swasta Pemerintah

4. Fasilitas dan

Ruang

1. Museum Terbuka

2. Rumah Petani

Tradisional

3. Ruang Pameran

4. Ruang Audio

Visual

5. Perpustakaan

6. Gudang &

Preparasi

1. Ruang Pameran

2. Ruang Baca

3. Perpustakaan

4. Toko Buku

5. Panggung Terbuka

6. Ruang Informasi

7. Ruang Pengelola

8. Gudang

9. Cafetaria

1. Ruang pameran tetap

2. Ruang pameran

temporer

3. Auditorium

4. Ruang penyimpanan

koleksi

5. Ruang konservasi

6. Ruang tata usaha

7. Ruang perpustakaan

Page 29: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 36

2.4.2 Fungsi Museum Nelayan Tradisional Bali

a. Mengumpulkan benda-benda hasil kebudayaan para nelayan tradisional

yang keberadaannya akan susah untuk ditemui;

b. Memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai kebudayaan nelayan

tradisional; dan

c. Menjadi pusat penelitian mengenai kebudayaan para nelayan.

2.4.3 Klasifikasi Museum Nelayan Tradisonal Bali

Berdasarkan klasifikasi museum yang sudah dijabarkan pada tinjauan teori, maka

museum ini dikategorikan sebagai berikut.

a. Menurut koleksinya museum ini termasuk kedalam museum khusus;

b. Menurut penyelenggaranya museum ini termasuk museum pemerintah;

c. Memuat ruang lingkup wilayah museum ini termasuk museum lokal, karena

hanya mewakili benda-benda yang ada didaerah Bali saja; dan

d. Menurut tipenya museum ini termasuk tipe C, ditinjau dari segi politik

keamanan dan kependudukan,

2.4.4 Pelaku Kegiatan

Pelaku kegiatan dalam fasilitas museum ini dapat dibedakan menjadi tiga yakni,

a. Wisatawan

Wisatawan yang datang mengunjungi museum bisa bersifat umum dalam

artian hanya ingin mengunjungi museum sebagai tempat rekreasi budaya,

dan pengunjung khusus yang ingin melakukan penelitian didalam museum.

b. Pengelola

Pengelola adalah pihak yang mengatur segala kelancaran museum, dimana

pengelola tersebut sudah ditentutkan dengan struktur organisasi yang sesuai

dengan museum negeri.

2.4.5 Fasilitas Museum Nelayan Tradisional Bali

Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada museum ini nantinya akan dibedakan atas dua

jenis yaitu fasilitas utama dan fasilitas penunjang.

A. Fasilitas Umum

1. Ruang Pameran Tetap :

a. Pameran koleksi alat perlayaran dan penangkapan ikan tradisional Bali

b. Pameran koleksi jenis tangkapan ikan

Page 30: BAB II - sinta.unud.ac.id. BAB II...Sehingga pengertian museum menurut ICOM (International Council of Museums) yaitu suatu badan kerjasama professional di bidang permuseuman yang didirikan

SEMINAR TUGAS AKHIR

Museum Nelayan Tradisional Bali | 37

c. Pameran proses pengolahan ikan

d. Pameran proses pembuatan garam

e. Pameran kebudayaan nelayan secara spiritual

f. Pameran koleksi peralatan pribadi nelayan

g. Pameran koleksi jenis-jenis perahu

h. Pameran koleksi peralatan perdagangan ikan

i. Pameran miniatur pasar ikan tradisional

j. Pameran mengenai sejarah dewa segara/dewa baruna sebagai penguasa laut

beserta kegiatan upacara yang dilakukan oleh nelayan sebagai wujud rasa

syukur

2. Ruang Audio dan Visual

a. Pemutaran video dokumenter proses mengenai cara-cara pengangkapan

ikan

b. Pemutaran video prosesi upacara nelayan

c. Pemutaran video proses pengolahan ikan

d. Pemutaran video proses pembuatan garam

3. Ruang Edukasi

4. Ruang Auditorium

5. Ruang Perawatan

6. Perpustakaan

B. Fasilitas Penunjang

1. Ruang Pengelola

2. Ruang Informasi

3. Toilet

4. Tempat Parkir

5. Tempat Suci

6. Cafetaria