bab ii pemahaman terhadap perpustakaan ......5 bab ii pemahaman terhadap perpustakaan umum dengan...

31
5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum di kenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu memberi sekian banyak buku atas biaya sendiri. Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan atau akses ke map, cetak, tape audio, CD dan DVD. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data dengan CD atau internet. Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk

Upload: others

Post on 24-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

5  

 

 

         

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN

UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR

TROPIS

2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum

2.1.1. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat

diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum

di kenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah

kota atau institusi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak

mampu memberi sekian banyak buku atas biaya sendiri. Tetapi, dengan koleksi

dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak

perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan atau akses ke map, cetak,

tape audio, CD dan DVD. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan fasilitas

umum untuk mengakses gudang data dengan CD atau internet. Oleh karena itu

perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk

Page 2: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

6  

mengakses informasi dalam format apapun, apakah informasi itu disimpan dalam

gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain

kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksi ada dalam perpustakaan

digital.

2.1.2. Fungsi Perpustakaan

Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan dan penelitian,

pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan

keberdayaan bangsa ( UU RI No.43 tentang Perpustakaan).

Memenuhi kebutuhan pendidikan dan penelitian yaitu perpustakaan dapat

menunjang system pembelajaran yang diterapkan oleh pemerintah, bukan semata

sebagai pendukung kulikulum pendidikan, melainkan lebih dari itu, yaitu menjadi

tempat belajar dan penelitian bagi masyarakat. Pendidikan ini dapat dilakukan

dengan cara menyelenggarakan pameran, ceramah, pertunjukan kesenian,

pemutaran film, bahkan bercerita untuk anak-anak.

Memenuhi kebutuhan pelestarian adalah perpustakaan sebagai pusat

pelestarian bahan pustaka dan hasil budaya bangsa untuk dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat umum.

Memenuhi kebutuhan informasi adalah perpustakaan sebagai penyedia

informasi yang dibutuhkan masyarakat, informasi dari perpustakaan berjalan

seiring dengan perkembangan zaman dengan menambah dan memperbarui

koleksinya. Pada fungsi ini anggota masyarakat yang memerlukan informasi dapat

meminta atau menanyakannya ke perpustakaan terutama mengenai subtansi

informasi yang dikelolanya. Dengan demikian, diharapkan pengunjung

perpustakaan ini mampu mengoptimalkan informasi yang didapat dari

perpustakaan menjadi informasi baru yang dapat diakses oleh pengunjung lain.

2.1.3. Tujuan Perpustakaan

Tujuan pepustakaan ( UU RI No.43 tentang perpustakaan) adalah

memberikan layanan kepada pengunjung perpustakaan, meningkatkan kegemaran

membaca, memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa.

Page 3: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

7  

2.1.4. Jenis-jenis Perpustakaan

Jenis-jenis perpustakaan ( UU RI No.43 tentamg perpustakaan)

terdiri dari perpustakaan nasional, perpustakaan sekolah,perpustakaan khusus,

perpustakaan umum, perpustakaan pergutuan tinggi.

2.1.5. Penyelenggaraan Perpustakaan Umum Berdasarkan

Kepemilikan

Penyelenggaraan perpustakaan umum berdasarkan kepemilikan ( UU RI

No.43 tentang perpustakaan) terdiri dari perpustakaan pemerintah, perpustakaan

Kabupaten/Kota, perpustakaan Desa/Kelurahan, perpustakaan keluarga,

perpustakaan provinsi, perpustakaan kecamatan, perpustakaan pribadi,

perpustakaan masyarakat.

Berdasarkan pada jenis-jenis perpustakaan yang ada dan ditinjau dari

penyelenggaranya, maka perpustakaan yang dikembangkan atau direncanakan di

Denpasar ini adalah jenis perpustakaan umum kabupaten/kota karena lokasi

perencanaan dan perancangan perpustakaan ini berada didaerah kabupaten/kota

dan diperuntukan bagi masyarakat umum.

2.2. Pemahaman Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota

Adapun teori mengenai perpustakaan umum kabupaten secara mendasar

adalah sebagai berikut: pengetian perpustakaan umum kabupaten/kota, lingkup

standar nasional perpustakaan umum kabupaten/kota, standar penyelenggara

perpustakaan, standar layanan perpustakaan, standar koleksi perpustakaan, standar

tenaga perpustakaan, standar pengelolaan perpustakaan, standar sarana dan

prasarana, standar ruang perpustakaan.

2.2.1. Pengertian Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota

Perpustakaan merupakan suatu tempat yang diperuntukan bagi masyarakat

luas di daerah kabupaten/kota untuk mencari, memperoleh, menyimpan, mengolah

dan menyampaikan informasi dengan berbagai media yang tersedia ( koleksi

karya tulis, karya cetak atau digital) guna memenuhi kebutuhan pendidikan,

penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi yang diperlukan untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosial tanpa membedakan umur, jenis

kelamin, suku, ras, agama dan status sosial ekonomi dan dikelola secara

professional dengan sistem yang baku.

Page 4: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

8  

2.2.2. Lingkup Standar Nasional Perpustakaan Umum

Kabupaten/Kota

Standar nasional perpustakaan umum kabupaten/kota (UU RI No.43

tentang perpustakaan) meliputi standar koleksi perpustakaan, standar sarana dan

prasarana, standar pelayanan perpustakaan, standar tenaga perpustakaan, standar

penyelenggara, standar pengelola.

2.2.3. Standar Penyelenggaraan Perpustakaan

Standar penyelenggaraan perpustakaan dibagi menjadi 3 yaitu

pembentukan perpustakaan, struktur organisasi, tugas dan fungsi perpustakaan,

menurut Standar Nasional Perpustakaan (Perpustakaan Nasional RI 2011).

1. Pembentukan Perpustakaan

a. Penyelenggaraan perpustakaan umum kabupaten/kota menjadi tanggung

jawab pemerintah Daerah Tingkat II yang berkedudukan di ibukota

kabupaten/kota dan dipimpin oleh seorang kepala.

b. Perpustakaan dibentuk oleh Pemerintah Daerah Tingkat II, berdasarkan surat

keputusan Kepala Daerah Kabupaten/kota.

c. Pembentukan perpustakaan harus memenuhi syarat, memiliki koleksi,

tenaga, sarana dan prasarana (termasuk gedung perpustakaan), dan sumber

pendanaan.

d. Perpustakaan harus memiliki status kelembagaan yang dituangkan dalam

surat keputusan Pemerintah Daerah Tingkat II serta diberitahukan kepada

Perpustakaan Nasional.

e. Kebijakan daerah dalam pembinaan dan pengembangan perpustakaan

menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Tingkat II.

f. Pengaturan, pengawasan, dan evaluasi penyelenggaraan perpustakaan

menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Tingkat II.

g. Penyelenggaraan perpustakaan diarahkan untuk mendukung pembudayaan

kegemaran membaca dalam kerangka system pendidikan nasional.

2. Struktur Organisasi

a. Perpustakaan umum kabupaten/kota merupakan satuan organisasi

perpustakaan yang dipimpin oleh seorang kepala perpustakaan.

b. Struktur organisasi berada dibawah kepala perpustakaan.

Page 5: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

9  

c. Struktur organisasi perpustakaan umum kabupaten/kota sekurang-kurangnya

terdiri dari kepala perpustakaan, unit layanan pembaca, unit layanan teknis,

unit teknologi informasi dan komunikasi serta kelompok fungsional dan

unit tata usaha.

d. Struktur organisasi perpustakaan umum kabupaten/kota sebagai berikut:

Diagram 2.1. Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota

Sumber: Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan

a. Tugas Perpustakaan

Perpustakaan umum kabupaten/kota mempunyai tugas sebagai berikut:

• Menyediakan sarana pengembangan kebiasaan membaca sejak usia dini.

• Menyediakan sarana pendidikan seumur hidup

• Menunjang system pendidikan formal, non formal dan informal.

• Menyediakan sarana pengembangan kreatifitas dari anggota masyarakat.

• Menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat sehingga

aspirasi budaya local dapat terpelihara dan berkembang dengan baik.

• Mendayagunakan koleksi termasuk akses informasi, koleksi perpustakaan

lain serta berbagai situs Web.

• Menyelenggarakan kerja sama dan membentuk jaringan informasi.

• Menyediakan fasilitas belajar dan membaca.

Kepala Perpustakaan 

Unit Tata Usaha 

Unit Layanan Pembaca 

Unit Layanan Teknis 

Unit Teknologi Informasi 

dan Komunikasi

Kelompok Fungsional 

Page 6: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

10  

• Menfasilitasi pengembangan literasi informasi dan computer.

• Menyelenggarakan perluasan layanan perpustakaan proaktif antara lain

melalui perpustakaan keliling.

• Melakukan pengembangan dan pembinaan perpustakaan kecamatan dan

perpustakaan desa kelurahan diwilayahnya.

• Menghimpun dan melakukan pemutakhiran data perpustakaan diwilayah

dan menginformasikan ke system data nasional perpustakaan

(Perpustakaan Nasional RI).

b. Fungsi Perpustakaan

Penyelenggara perpustakaan menerapkan fungsi perpustakaan yang

meliputi:

• Mengembangkan koleksi.

• Menghimpun dan merawat koleksi muatan local.

• Mengorganisasi materi perpustakaan.

• Mendayagunakan koleksi.

• Menyelenggarakan pendidikan pengguna, menerapkan teknologi

informasi dan komunikasi.

• Merawat materi perpustakaan.

• Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya.

• Mengkoordinasikan kampanye gerakan pembudayaan gemar membaca di

wilayahnya.

c. Status Kelembagaan

• Di bawah wewenang dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala

Daerah Tingkat II/Bupati/Walikota.

• Perpustakaan umum kabupaten/kota mempunyai tingkat eselon sekurang-

kurangnya setara eselon III.

2.2.4. Standar Layanan Perpustakaan

Standar layanan perpustakaan pada buku SNP (Standar Perpustakaan

Nasional RI 2011):

1.Jam Buka

Jam buka perpustakaan sekurang-kurangnya 8 jam per hari.

Page 7: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

11  

2.Jenis Layanan

Perpustakaan menyelenggarakan jenis layanan sekurang-kurangnya

meliputi: layanan sirkulasi, layanan membaca ditempat, layanan leferensi,

layanan bercerita, layanan keliling (mobil keliling), dan layanan bimbingan

pemustaka.

3.Kerja Sama

Untuk mengoptimalkan layanan, perpustakaan mengembangkan kerja sama

dengan sesama perpustakaan maupun instansi teknis dilingkungan instansi.

4.Keanggotaan Sebagai Persentase Penduduk

Jumlah anggota perpustakaan sekurang-kurangnya 10% dari jumlah penduduk.

5.Kunjungan Per Kapita Per Tahun

Jumlah kunjungan fisik per kapita per tahun sekurang-kurangnya 0,55

(jumlah kunjungan pertahun/jumlah penduduk).

2.2.5. Standar Koleksi Perpustakaan

Standar koleksi perpustakaan menurut buku Standar Nasional

Perpustakaan (Perpustakaan Nasional RI,3:2011)

1.Koleksi Per Kapita

Jumlah (judul) koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya 0,025 per kapita

dikalikan jumlah penduduk di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan.

Contoh tabel:

Tabel 2.1. Koleksi Perpustakaan Perkapita

No Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah Koleksi Keterangan

1 <200.000 5.000

2 200.000-300.000 7.500

3 300.000-400.000 10.000

4 Dst (kelipatan 100.000) Penambahan 2.500 koleksi

(Sumber: Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan,

Jakarta,2011)

Page 8: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

12  

2.Usia Koleksi

Perpuatakaan memiliki koleksi terbaru (lima tahun terakhir) sekurang-

kurangnya 10% dari jumlah koleksi.

3.Jenis Koleksi

a.Perpustakaan memiliki jenis koleksi anak, koleksi remaja, koleksi referensi

anak, koleksi referensi remaja, koleksi khusus, surat kabar, majalah, dan

koleksi non cetak.

b.Jenis koleksi perpustakaan mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat,

termasuk kebutuhan penyandang cacat.

c.Perpustakaan menyediakan koleksi terbitan local dan koleksi muatan local.

d.Koleksi perpustakaan terdiri dari berbagai disiplin ilmu sesuai kebutuhan

masyarakat

e.Komposisi dan jumlah masing-masing jenis koleksi disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat dan kebijakan pembangunan daerah.

4.Koleksi Referensi

Perpustakaan menyediakan bahan perpustakaan referensi. Koleksi bahan

perpustakaan referensi sekurang-kurangnya terdiri dari ensiklopedia, direktori,

handbook/manual, kamus, majalah.

5.Pengembangan Koleksi

a.Perpustakaan mempunyai kebijakan pengembangan koleksi secara tertulis dan

harus ditinjau sekurang-kurangnya setiap 3 tahun.

b.Kebijakan pengembangan koleksi mencakup seleksi, pengadaan, pengolahan,

dan penyiangan bahan perpustakaan, serta pelestarian terbitan dan muatan

local.

c.Penambahan koleksi buku sekurang-kurangnya 5% dari jumlah judul per

tahun.

d.Kebijakan pengembangan koleksi ditinjaklanjuti dengan program tahunan dan

pedoman kerja perpustakaan.

e.Pengembangan koleksi mempertimbangkan kebutuhan pelayanan

perpustakaan keliling.

Page 9: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

13  

6.Belanja Bahan Perpustakaan

Perpustakaan memiliki anggaran belanja perpusptakaan sekurang-kurangnya

Rp. 4.000,- per kapita per tahun.

7.Pengorganisasian Bahan Perpustakaan

a.Seleksi Bahan Perpustakaan

Seleksi bahan perpustakaan dilakukan berdasarkan usulan dari pemustaka,

usulan tim seleksi, dan menggunakan katalog penerbit.

b.Proses Pengolahan Bahan Perpustakaan

Pengolahan bahan perpustakaan dilakukan dengan system yang baku. Proses

pengolahan bahan perpustakaan dilakukan melalui pencetakan dalam buku

induk (dilakukan secara otomatis).

Bahan perpustakaan yang telah selesai diproses, selambat,lambatnya satu

minggu telah tertata diruang koleksi dan dapat diakses oleh public

(pemustaka).

8.Perawatan Koleksi

a.Pembasmian serangga perusak bahan pustaka.

Perpustakaan melakukan fumigasi setiap 3 tahun sekali.

b.Pengendalian kondisi ruangan (cahaya kelembaban)

Untuk mengendalikan kondisi koleksi, menjaga temperature perpustakaan,

cahaya dan kelembaban ruangan

c.Penjilidan

Perpustakaan melakukan penjilidan bahan pustaka surat kabar dan majalah

sekurang-kurangnya 1 kali setahun

d.Perbaikan Bahan Perpustakaan

Perpustakaan merupakan perbaikan bahan pusaka yang sudah rusak 1 kali

setahun.

9.Cacah Ulang dan Penyiangan

Perpustakaan melakukan cacah ulang dan penyiangan koleksi sekurang-

kurangnya 3 tahun sekali. Jumlah koleksi yang disiangi sekurang-kurangnya

berjumlah 0,0125 eksemplar per kapita per tahun.

Page 10: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

14  

2.2.6. Standar Tenaga Perpustakaan

Standar tenaga perpustakaan pada buku Standar Nasional Perpustakaan

(Perpustakaan Nasional RI,6:2011):

1.Jumlah Tenaga

Jumlah seluruh tenaga perpustakaan (staf) sekurang-kurangnya 1 orang per

5.000 penduduk di wilayah kewenangan.

2.Jumlah Tenaga Berkualifikasi

Jumlah tenaga perpustakaan yang memiliki kualifikasi di bidang

perpustakaan sekurang-kurangnya 1 orang per 15.000 penduduk di wilayah

kewenangan.

3.Kualifikasi Kepala Perpustakaan

Kepala perpustakaan sekurang-kurangnya berlatar belakang pendidikan

S1/diploma perpustakaan S1/diploma non perpustakaan dengan pelatihan bidang

perpustakaan

4.Status Tenaga Pengelola Perpustakaan

Tenaga pengelola perpustakaan terdiri dari pustakawan, tenaga teknis, dan

tenaga pendukung yang berstatus tetap atau honorer.

5.Pembinaan Tenaga Pengelola Perpustakaan

a.Pembinaan tenaga pengelola perpustakaan dilakukan dengan cara mengikuti

diklat perpustakaan, lomba-lomba kepustakawan, seminar kepustakawan, dan

menjadi anggota organisasi profesi kepustakawan.

b.Peningkatan kompotensi tenaga pengelola perpustakaan dilakukan dengan

memanfaatkan atau melalui skema sertifikasi kompetensi sekurang-kurangnya

20% jumlah pustakawan.

2.2.7. Standar Pengelolaan Perpustakaan

Standar pengelolaan perpustakaan menurut buku Standar Nasional

Perpustakaan (Perpustakaan Nasional RI, 2011):

1.Perencanaan

a.Perencanaan perpustakaan dilakukan berdasarkan karakteristik, fungsi, dan

tujuan perpustakaan serta dilakukan secara berkesinambungan.

b.Perpustakaan menyusun rencana kerja atau rencana strategis lima tahunan

yang dirinci dalam rencana kerja tahunan.

Page 11: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

15  

c.Perpustakaan memiliki kebijakan pengelolaan dengan mengacu pada rencana

kerja dan rencana strategis yang disetujui oleh lembaga induknya.

2.Pengorganisasian

a.Pengorganisasian perpustakaan dilakukan secara mandiri, efisien, efektif, dan

akuntabel.

b.kebersihan pengelola perpustakaan diukur melalui indicator kinerja

perpustakaan.

c.Indikator kinerja perpustakaan mengacu pada standar teknis pengukuran

kinerja perpustakaan atau indicator kinerja perpustakaan yang ditetapkan

secara tertulis oleh kepala perpustakaan.

d.Pengeorganisasian perpustakaan memiliki prosedur baku.

3.Pengawasan

a.Pengawasan perpustakaan meliputi supervise, evaluasi, dan pelaopran.

b.Supervisi dilakukan oleh pimpinan perpustakaan secara teratur dan

berkesinambungan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas

perpustakaan.

c.Evaluasi terhadap lembaga dan program perpustakaan dilakukan oleh

penyelenggara perpustakaan atau masyarakat.

4.Pelaporan

a.Pelaporan dilakukan oleh pimpinan perpustakaan dan disampaikan kepada

pemerintah pusat dan pemerinyah daerah.

b.Pelaporan dibuat secara berkala dan mengacu pada tugas dan fungsi

perpustakaan.

c.Pelaporan berfungsi sebagai bahan evaluasi sesuai dengan indicator kinerja.

5.Anggaran

a.Perpustakaan menyusun rencana anggaran secara berkesinambungan sesuai

dengan misi dan tugas fungsi perpustakaan.

b.Penyusunan anggaran mengacu pada rencana kerja dan program perpustakaan.

c.Anggaran perpustakaan secara rutin bersumber dari anggaran pendapatan dan

belanja daerah (APBD).

Page 12: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

16  

2.2.8. Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana menurut buku Standar Nasional

Perpustakaan (Perpustakaan Nasional RI, 2011):

1.Gedung

a.Luas gedung sekurang-kurangnya 0,008m2 per kapita dikalikan jumlah

penduduk.

b.Memenuhi standar kesehatan, keselamatan, kenyamanan, ketenangan,

keindahan, pencahayaan, keamanan, dan sirkulasi udara.

c.Perencanaan gedung memungkinkan perkembangan fisik.

d.Memenuhi aspek teknologi, ergonomic, konstruksi, lingkungan, efektifitas,

efesiensi, dan kecukupan.

e.Berbentuk permanen.

f.Memperhatikan kekuatan dan memenuhi persyaratan konstruksi lantai untuk

ruang koleksi perpustakaan (minimal 400kg/m2).

g.Dilengkapi dengan area parkir dan difasilitasi sarana kepentingan umum

seperti toilet, dan tangga darurat.

2.Lokasi dan Lahan

a.Berada pada lokasi yang mudah dilihat, dikenal, dan di jangkau masyarakat.

b.Di bawah kepemilikan atau kekuasaan pihak pemerintah daerah.

c.Memiliki status hukuman yang jelas.

d.Jauh dari lokasi lawan bencana.

3.Ruang Perpustakaan

Ruang perpustakaan sekurang-kurangnya terdiri dari ruang referensi, ruang

koleksi, ruang baca, ruang kepala perpustakaan, ruang kerja staff, ruang

pengolahan, ruang serba guna, ruang teknologi informasi dan komunikasi serta

multi media, gudang, area public (tempat suci dan toilet tidak berada didalam

ruang koleksi).

Page 13: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

17  

4.Sarana Layanan dan Sarana Kerja

Tabel 2.2. Sarana Layanan & Sarana Kerja Perpustakaan

No  Jenis Sarana  Jumlah No Jenis Sarana  Jumlah 1  Rak Buku  50  9  Perangkat

Komputer10 

2  Rak Majalah  5  10  Alat Baca Tunanetra

10 

3  Rak Audio Visual 3 11 AC 3 4  Rak Buku Referensi  10  12  Rak Display

Buku Baru2 

5  Meja Baca  200  13  Rak Surat Kabar

6  Meja Kerja  40  14  Jaringan Internet

7 Laci Katalog  4    8  Kursi Baca  200      

(sumber: Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan,Jakarta,

2011)

5.Penyediaan Komputer Internet

a.Setiap 50.000 jumlah penduduk, sekurang-kurangnya disediakan 1 unit

computer yang terkoneksi dengan internet.

b.Perpustakaan memanfaatkan dan mendayagunakan sarana computer untuk

mengembangkan e-library (perpustakaan digital) dan kepentingan pelayanan

akses informasi.

2.2.9. Standar Ruang Perpustakaan

Beragamnya jenis informasi/koleksi dalam perpustakaan menuntut

kebutuhan ruang dengan persyaratan khusus,seperti: (Pedoman Tata Ruang dan

Perabot Perpustakaan Umum 2011)

a.Ruang perpustakaan disesuaikan dengan tata tertib administrasi yang efektif

dan ekonomis untuk memudahkan kelancaran tugas-tugas perpustakaan.

b.Luas tempat koleksi tergantung pada jumlah koleksi

c.Setiap rak terdiri dari 5 bidang yang disusun ke atas, tinggi rak maksimal

1.80m2.

Page 14: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

18  

Gambar 2.1 Standar Tinggi Rak

(sumber: Data Arsitek Jilid 2)

Gambar 2.2 Standar Tinggi Rak

(sumber: Data Arsitek Jilid 2)

Gambar 2.3 Standar Lorong

(sumber: Data Arsitek Jilid 2)

Page 15: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

19  

Gambar 2.4 Standar Ruang Baca

(sumber: Data Arsitek Jilid 2)

Gambar 2.5 Standar Ruang Baca

(sumber: Data Arsitek Jilid 2)

2.3. Arsitektur Tropis

Arsitektur tropis adalah rancangan arsitektur yang dibuat untuk mengatasi

problematika yang ditimbulkan oleh iklim tropis, suatu rancangan yang dibuat

untuk memodifikasi iklim luar yang berkarakter tropis basah (yang tidak

dikehendaki) menjadi iklim dalam bangunan yang dikehendaki. (tri harso

karyono,1999).

2.3.1. Ciri-ciri Iklim Tropis

Ciri-ciri iklim tropis di bagi menjadi empat (4) yaitu:

a.Daerah Tropical Basah

Presipitasi dan kelembaban tinggi dengan temperature yang hampir selalu

tinggi. Angin sedikit, radiasi matahari sedang sampai kuat. Pertukaran panas

kecil, karena tingginya kelembaban.

Page 16: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

20  

b.Daerah Tropical Kering

Radiasi matahari sangat kuat dan permukaan tanah reflektif. Hujan sedikit,

begitu juga kelembaban. Bisa terjadi badai pasir dan debu. Perbedaan

temperatur antara malam dan siang besar.

c.Daerah Campuran : savana lembab dan kering

Perbedaan musim jelas: satu musim panjang yang mempunyai iklim daerah

panas kering, dan satu musim pendek seperti daerah tropical basah. Daerah di

sekitar garis balik sering memiliki 3 musim, yaitu dingin dan kering dengan

kelembaban rendah, siang panas dan malam dingin. Perbedaan temperatur besar

selama musim kering dan kecil selama musim hujan.

d.Daerah Pegunungan

Daerah dataran tinggi pada umumnya memiliki temperatur sedang, tetapi

sekaligus terkena radiasi matahari lebih besar dibandingkan dengan dataran

rendah. Malam bisa menjadi dingin pada musim dingin.

Gambar 2.6 Periode Penyinaran dan Sudut Jauh Pada Fasade

2.3.2. Ciri-ciri Bangunan Tropis

Ciri-ciri bangunan tropis yaitu:

a.Daerah Tropical Basah

Bangunan sebaiknya terbuka dengan jarak yang cukup antara masing-masing

bangunan, untuk menjamin sirkulasi udara baik. Orientasi utara-selatan, untuk

mencegah pemanasan fasade yang lebih besar. Lebar bangunan untuk

mendapatkan ventilasi silang. Ruang sekitar bangunan diberi peneduh, tanpa

menggangu sirkulasi udara.

Page 17: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

21  

b.Daerah Tropical Kering

Letak bangunan rapat, agar sedikit menerima radiasi matahari dan dapat

saling mereduksi. Bangunan kompak dengan sedikit lobang, orientasi ke

halaman dalam yang teduh. Ruangan sebaiknya dalam, dengan pencapaian

melalui gang dan halaman tertutup. Bagian terbuka yang teduh diberi tanaman

dan kolom untuk pendinginan. Kontruksi bangunan menyerap panas dengan

baik.

c.Daerah Campuran: savanna lembab dan kering

Pengaturan bangunan di lokasi pedalaman, seperti di daerah tropical kering

dengan orientasi utara-selatan untuk fase lebar. Letak bangunan tidak telalu

rapat, untuk mendapatkan cahaya matahari dalam musim dingin. Pemanfaatan

gerakan udaran alamiah daerah maritime. Ruang terbuka diteduhi pada musim

panas dan dilindungi dari angina pada musim dingin.

d.Daerah Pegunungan

Pengaturan letak bangunan relative kompak; arah sumbu panjang timur-barat

dengan jendela besar pada sisi utara dan selatan, karena jendela pada fasede

barat menerima radiasi terbesar pada temperatur udara tertinggi. Ruang terbuka

dilindungi terhadap radiasi matahari pada musim panas, pada musim dingin

radiasi matahari ini diinginkan.

Gambar 2.7 Bayangan Dari Sudut Plat

Page 18: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

22  

2.3.3. Masalah Umum dan Masalah Bangunan

a.Daerah Tropical Basah

Panas yang sangat tidak menyenangkan. Penguapan sedikit, karena gerakan

udara lambat. Perlu perlindungan terhadap radiasi matahari, hujan, serangga; di

sekitar lautan juga diperlukan perlindungan terhadap angina keras.

b.Daerah Tropical Kering

Perlindungan terutama terhadap radiasi matahari langsung, pantulan

permukaan dan emisi panas dari bangunan sekitarnya. Perlindungan terhadap

serangga, pasir, debu. Tindakan harus dilakukan untuk menambah kelambaban.

c.Daerah Campuran: savanna lembab dan kering

Masalah-masalah dari kedua daerah iklim utama tergabung disini,

penyelesaian lebih kompleks, karena untuk keduanya harus direncanakan hal-

hal yang ekstrim. Lokasi benua memerlukan perlindungan terhadap panas dan

debu, sementara lokasi maritim membutuhkan ventilasi yang baik.

Pengumpulan air kondensasi bisa menjadi masalah. Dalam musim dingin

kadang-kadang perlu pemanasan.

d.Daerah Pegunungan

Perlindungan lobang-lobang dan ruangan terbuka terhadap radiasi matahari

dan angin dingin. Malam yang dingin pada musim dingin kadang memerlukan

pemanasan.

2.4. Kesimpulan Perpustakaan Umum Kota Denpasar Dengan

Pendekatan Arsitektur Tropis

Perpustakaan merupakan suatu tempat yang diperuntukan bagi masyarakat

luas mulai dari PAUD, Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Perguruan

Tinggi (PT) untuk memperoleh informasi dengan berbagai media yang tersedia

(koleksi karya tulis, karya cetak atau digital).

Pada rancangan arsitektur Perpustakaan Umum yang akan direncanakan

adalah bangunan terbuka dengan jarak yang cukup antara masing-masing

bangunan, untuk mencegah pemanasan fasade yang lebih besar, membuat bukaan

Page 19: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

23  

yang cukup, memberi peneduh tanpa merusak ventilasi udara, membuat bangunan

ringan dengan daya serap panas yang rendah.

Faktor yang mempengaruhi perencanaan Perpustakaan Umum dengan

iklim tropis: Matahari : pengaruh pada orientasi bangunan, berpengaruh pada

fasade bangunan, pemakaian material, peletakan ruang dalam, Temperatur dan

kelembaban udara: pengaruh pada perancangan iklim mikro, Curah hujan:

pengaruh pada fasade bangunan, utilitas bangunan, gerakan angin.

2.5. Studi Banding Fasilitas Sejenis

Tujuan studi banding dilakukan adalah sebagai perbandingan terhadap

suatu rancangan yang sudah ada sebelumnya dengan skala yang sama yaitu

perpustakaan kabupaten atau sekurang-kurangnya menyerupai dengan rancangan

yang akan dibuat pada perencanaan nanti.

2.5.1. Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Badung dan Kota

Denpasar

Tabel 2.3. Studi Banding Fasilitas Sejenis

No SPESIFIKASI KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM

KABUPATEN BADUNG

A

1

Penyelenggaraan Perpustakaan

Sejarah singkat

-Tanggal 2 Mei 1990 sampai dengan

tanggal 26 November 1988 didirikan

oleh Yayasan Perpustakaan Umum

dan Penerbitan Daerah Bali.

-Tanggal 26 November 1988 UPT Dinas

Pendidikan Dasar Provinsi Bali,

Keputusan Gubernur No. 501 Tahun

1990.

-Tanggal 31 Desember UPT Dinas

Pendidikan Dasar Kabupaten Badung,

Keputusan Bupati KDH Tk.II Badung

No. 1400 Tahun 1990.

-Tanggal 21 Juli 2008 Kantor

Perpustakaan Umum Kabupaten

Page 20: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

24  

Badung di tetapkan menjadi Kantor

Perpustakaan Daerah Kabupaten

Badung.

2 Visi dan Misi Visi:

-Mewujudkan perpustakaan sekolah

yang standar untuk meningkatkan

kualitas pendidikan dan peningkatan

minat baca di Kabupten Badung.

Misi:

-Peningkatan sarana dan prasarana

perpustakaan.

-Peningkatan profesionalisme di bidang

perpustakaan.

-Peningkatan pelayanan perpustakaan.

-Peningkatan partisipasi masyarakat dan

sekolah.

3 Status lembaga dan tahun berdiri Kantor, Tahun 1988.

4 Kegiatan promosi perpustakaan -Menyelenggarakan pameran buku.

-Menyelenggarakan lomba.

-Menyebar brosur, pamflet, poster dan

publikasi lain berisi promosi layanan

perpustakaan.

B

1

Layanan Perpustakaan

Jam buka

-Senin s.d Jumat pkl. 07.30-13.00

-Sabtu-Minggu pkl. 08.00-12.00

2 Anggota perpustakaan Total anggota terdaftar 383 orang

Komposisi anggota berdasarkan jenis

dan golongan:

-Mahasiswa/pelajar:65%

-Dosen/Guru:21%

-Karyawan:14%

3 Jumlah penduduk 589 jiwa (2013)

Page 21: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

25  

4 Kegiatan layanan perpustakaan -Layanan baca ditempat.

-Layanan keanggotaan.

-Layanan sirkulasi.

-Layanan referensi.

-Layanan koleksi kliping.

-Layanan bercerita untuk anak-anak.

-Layanan pendidikan dan bimbingan

pemustaka.

5 Jumlah perpustakaan yang dibina -Perpustakaan desa/kelurahan:62

-Perpustakaan kecamatan:6

-Perpustakaan sekolah:248

6 Potensi daerah Pariwisata

C

1

Koleksi Perpustakaan

Total koleksi berdasarkan judul

30.471 Judul

2 Total koleksi berdasarkan

eksemplar

65 eksemplar

D

1

Tenaga perpustakaan

Total jumlah SDM

47 Orang

2 Jumlah berdasarkan status

kepegawaian

-SD:4%

-SMP:11%

-SMU/SMK:60%

-S1:23%

-S2:2%

E

1

Pengelolaan Perpustakaan

Dana alokasi umum perpustakaan

Rp. 156.936.247.000

2 Total anggaran perpustakaan

3 Sumber anggaran Berasal dari dana APBD dan APBN,

Komposisi persentase alokasi anggaran

-Pengembangan koleksi:1,59%

-Belanja lain:98,41%

4 Prestasi kelembagaan -Tahun 2008 juara III Lomba Bercerita

Tingkat SD.

Page 22: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

26  

F

1

2

3

4

5

6

7

Sarana dan Prasarana

Alamat lembaga

Status tanah

Luas tanah

Status gedung

Luas gedung

Fasilitas Gedung

Kondisi geografis daerah

-Di Kawasan Puspem Badung

-Tanah pemerintah

-Milik Pemerintah Kabupaten Badung

-Ruang tamu (lobby)

-Ruang kepala kantor

-Ruang kasubag TU

-Ruang seksi pengolahan

-Ruang seksi bintek

-Ruang seksi layanan

-Ruang arsip dan gudang

-Ruang pertemuan

-Paintry

-Toilet umum

-Dataran dan pesisir.

(Sumber: Perpustakaan Umum Kabupaten Badung)

(Sumber: Perpustakaan Umum Kabupaten Badung)

Page 23: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

27  

Tabel 2.4 Studi Banding Fasilitas Sejenis

No SPESIFIKASI KANTOR PERPUSTAKAAN

PROVINSI BALI

A

1

Penyelenggaraan Perpustakaan

Sejarah singkat

- Keberadaan Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Perpustakaan Negara Provinsi Bali yang pertama kali didirikan di Singaraja pada tanggal 1 Februari 1959. Saat itu perpustakaan ini dipimpin oleh St. Kosta Soegeng sampai dengan tahun 1968. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 095/0/1979 tanggal 29 Mei 1979, mengalami perubahan nama menjadi Perpustakaan Wilayah dan ada dibawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan klasifikasi tipe B dikarenakan jumlah koleksi buku yang ada pada saat itu kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) judul.

Mengingat pentingnya peran perpustakaan sebagai tempat kegiatan non formal, juga salah satu sarana pelestarian bahan pustaka yang berfungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi kebudayaan dan lainnya, maka pada tanggal 6 Maret 1989 terbitlah Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 11 Tahun 1989 tentang Perpustakaan Nasional. Dengan terbitnya Keppres tersebut nama Perpustakaan Wilayah diganti menjadi Perpustakaan Daerah Bali. Perpustakaan ini berkedudukan sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pada saat proses pengalihan status ini, Perpustakaan Daerah dipimpin oleh Made Sutanaya, BA. (1968-1990).

Pada bulan Desember 1997 terbit Keppres Nomor 50 tahun 1997 tentang

Page 24: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

28  

Perpustakaan Nasional RI yang kemudian diikuti dengan terbitnya Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 44 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional RI. Dengan terbitnya Keppres dan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional tersebut, maka Perpustakaan Daerah Bali berubah nama lagi menjadi Perpustakaan Nasional Provinsi Bali dengan peningkatan status menjadi perpustakaan tipe A (eselonering II) karena jumlah koleksinya lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) judul..

Dengan adanya kebijakan pindahnya kantor-kantor tingkat Provinsi dari Singaraja ke Denpasar maka perpustakaan ini juga ikut pindah ke Denpasar. Perpustakaan yang di Singaraja selanjutnya berstatus Unit Layanan. Terhitung dari tahun 1990 sampai dengan 1999 perpustakaan ini dipimpin oleh Drs. I Wayan Rateng Arimbawa. Selanjutnya sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 pimpinan perpustakaan ini dipegang oleh Drs. Elazar Mangku Barus, SH.

Terbitnya UU tentang Otonomi Daerah serta Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Bali Provinsi Bali Nomor 2 tahun 2001, tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, menjadikan perpustakaan ini bukan lagi lembaga vertikal / pusat tapi telah lebur menjadi salah satu perangkat di daerah (Provinsi Bali). Nama lembaganya pun kemudian menyesuaikan menjadi Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Bali. Seluruh asset dan personilnya diserahkan kepada Gubernur Bali. Pada saat ini pimpinan dipegang oleh Albiner Silaen, SE. (2000-2008)

Sejak diberlakukannya PP 41 Tahun

Page 25: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

29  

2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, serta diterbitkannya Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah,maka sejak 28 Juli 2008 perpustakaan ini digabung dengan Kantor Arsip Daerah. Nama lembaganyapun kemudian berubah menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali. Terhitung sejak tanggal 28 Agustus 2008 lembaga ini dipimpin oleh Ni Luh Putu Praharsini, SH. dan kemudian pada mutasi awal tahun 2012 lembaga ini dipimpin oleh Luh Putu Haryani, SE. MM.

2 Visi dan Misi -Visi

Terwujudnya Perpustakaan dan Arsip

yang Bernilai Guna sebagai Wahana

Pembelajaran dan Pelestarian Menuju

Bali yang Maju, Aman, Damai dan

Sejahtera

-Misi

Mewujudkan Layanan Prima

Perpustakaan dan Pelestarian Bahan

Pustaka

Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan Perpustakaan

Meningkatkan Penataan, Pengelolaan, Pelayanan

Mewujudkan Deposit, Pengolahan dan Pengembangan Bahan Pustaka

Melaksanakan Tertib Administrasi Bidang Perpustakaan

3 Status lembaga dan tahun berdiri -2008

4 Kegiatan promosi perpustakaan -Menyelenggarakan pameran buku.

B Layanan Perpustakaan Senin-Rabu : Pkl. 08.00 - 15.30 Wita

Page 26: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

30  

1 Jam buka Jumat : Pkl. 08.00 - 13.00 Wita

Sabtu : Pkl. 08.00 - 15.00 Wita

Minggu : Pkl. 08.00 - 13.00 Wita 2 Kegiatan layanan perpustakaan -Pelayanan baca ditempat

-Pelayanan administrasi perkantoran

-Peningkatan sarana dan prasarana arsip

-Monitoring dan evaluasi kearsipan

-Pembangunan data base informasi

kearsipan

-Penyediaan bahan perpustakaan umum

daerah

C

1

Tenaga perpustakaan

Total jumlah SDM

42 Orang

2 Jumlah berdasarkan status

kepegawaian

30 Orang

2 Sumber anggaran Berasal dari dana APBD dan APBN,

F

1

2

Sarana dan Prasarana

Alamat lembaga

Status tanah

Jl. Teuku Umar No. 55 Denpasar - Bali (80114)

Kepemilikan sendiri

Page 27: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

31  

(Sumber: Perpustakaan Provinsi Bali

(Sumber: Perpustakaan Provinsi Bali)

2.6. Kesimpulan Studi Banding Fasilitas Sejenis

a.Perpustakaan Kabupaten Badung

Perpustakaan ini di dirikan oleh Yayasan Perpustakaan Umum dan

Penerbitan Daerah Bali pada tanggal 2 Mei 1990 sampai tanggal 26 November

1988, Pada tanggal 26 November 1988 berubah menjadi UPT Dinas Pendidikan

Dasar Provinsi Bali (keputusan Gubernur No. 501 Tahun 1990), dan tanggal 31

Desember menjadi UPT Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Badung (keputusan

Bupati KDH Tk.II Badung No. 1400 Tahun 1990, lalu pada tanggal 21 Juli 2008

menjadi Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Badung sampai sekarang.

Page 28: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

32  

Perpustakaan ini memiliki kesan formal jika masuk kedalam perpustakaan.

Perpustakaan bukan hanya sebagai tempat penyimpanan dan peminjaman, tetapi

perlu fasilitas penunjang seperti ruang internet, ruang pemeran.

Membangun perpustakaan tidak cukup hanya sekedar bangunan tersebut

terbangun tetapi bagaimana cara dalam membangun perpustakaan (sarana dan

prasarana), tampilan bangunan sedemikian menariknya agar masyarakat lebih

mudah mengenal dan senang datang ke perpustakaan.

b.Perpustakaan Provinsi Bali

Perpustakaan Negara Provinsi Bali yang pertama kali didirikan di singaraja

pada tanggal 1 Februari 1959, selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No: 095/0/1979 tanggal 29

Mei 1979 mengalami perubahan nama menjadi Perpustakaan Wilayah.

Mengingat pentingnya peran perpustakaan sebagai tempat sumber informasi

ilmu pengetahuan, maka pada tanggal 6 Maret 1989 terbitlah Keputusan

Presiden (Keppres) No:11 Tahun 1989 tentang Perpustakaan Nasional, dengan

terbitnya Keppres tersebut nama Perpustakaan Wilayah diganti menjadi

Perpustakaan Daerah Bali. Pada bulan Desember 1997 terbit Keppres No:50

Tahun 1997 tentang Perpustakaan Nasional RI yang kemudian diikuti dengan

terbitnya Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI No: 44 Tahun 1998

tentang Organisasi dan Tata Kerja, dengan terbinya keputusan maka berubah

nama lagi menjadi Perpustakaan Nasional Provinsi Bali. Dengan adanya

kebijakan pindahnya kantor tingkat Provinsi dari Singaraja ke Denpasar makan

perpustakaan ini ikut pindah ke Denpasar. Sejak berlakunya PP 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah, serta diterbitkannya Peraturan Daerah

(PERDA) Provinsi Bali No: 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, maka sejak 28 Juli 2008

perpustakaan ini digabung dengan Kantor Arsip Daerah lalu nama lembaganya

berubah menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali sampai saat ini.

Perpustakaan ini juga memberikan layanan baca ditempat, layanan

administrasi perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana arsip, monitoring

dan evaluasi kearsipan, penyediaan bahan perpustakaan umum daerah.

Page 29: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

33  

2.7. Spesifikasi Umum Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota

Dari berbagai kajian teoritis dan studi banding terhadap proyek sejenis

yang dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik persyaratan umum dari

Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota, sebagai berikut:

2.7.1. Pengertian

Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota merupakan suatu wadah/tempat

pusat mencari, memperoleh, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi

dengan berbagai sarana/media yang tersedia (koleksi karya tulis, karya cetak dan

karya rekam serta digital) guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,

pelestarian, informasi dan rekreasi bagi masyarakat luas daerah kabupaten/kota

untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosial dan dikelola oleh institusi

secara professional dengan sistem yang baku.

2.7.2. Tujuan

Tujuan dari pengadaan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota ini adalah

untuk mengubah pandangan masyarakat pada umumnya tentang perpustakaan

sebagai tempat yang membosankan, deretan buku berdebu, tetapi sebagai wadah

dengan tujuan:

a.Sebagai pusat informasi.

b.Memberikan layanan kepada pemustaka.

c.Meningkatkan kegemaran membaca.

d.Memperluas wawasan dan pengentahuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa dengan suasana nyaman, aman, relax, dinamis, menyenangkan dan

inspiratif, dengan fasilitas lebih lengkap yang diperlukan untuk mengembangkan

pribadi dan lingkungan social.

2.7.3. Fungsi

Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota berfungsi sebagai wahana untuk

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi

untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan masyarakat. Selain menjadi

ruang baca, perpustakaan ini juga sekaligus bisa menjadi ruang publik bagi

masyarakat.

Page 30: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

34  

2.7.4. Manfaat Pengadaan

1.Bagi masyarakat umum

a.Sebagai sarana untuk mencari dan memenuhi kebutuhan informasi

masyarakat.

b.Meningkatkan minat baca masyarakat sejak usia dini.

c.Menyediakan sarana rekreasi edukatif bagi masyarakat melalui membaca.

2.Bagi ilmu pengetahuan dan dunia pengetahuan

a.Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri.

b.Meningkatkan mutu pendidikan dengan penyediaan informasi yang lengkap

secara cuma-cuma bagi pelajar, mahasiswa, staf pengajar maupun para ilmuan.

3.Bagi pemerintah

a.Dapat membantu pemerintah dalam mengembangkan Kota Denpasar pada

khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.

b.Turut serta dalam mensukseskan tujuan pemerintah dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa.

2.7.5. Aktivitas dan Kegiatan

Kegiatan dan aktivitas dalam Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota

dikelompokan menjadi empat, yaitu:

1.Kegiatan utama yang dilakukan dalam perpustakaan umum kota Denpasar ini,

meliputi kegiatan mencari informasi/koleksi perpustakaan (karya tulis, karya

cetak dan karya rekam serta digital), pelayanan referensi, belajar dan membaca

(ditempat) sejak usia dini, layanan bercerita, layanan keliling (mobil keliling),

kegiatan pemutaran film dan layanan bimbingan pemustaka.

2.Kelompok kegiatan pendukung, merupakan kegiatan yang keberadaannya dapat

mendukung kegiatan utama, seperti: layanan informasi dan registrasi, bedah

buku, berseminar, kegiatan lomba-lomba dan promosi, pameran, memberi buku

dan alat tulis, istirahat, kegiatan pendaftaran anggota baru perpustakaan,

kegiatan menunggu, kegiatan penitipan barang.

3.Kegiatan pengelola merupakan kegiatan pengelolan dan pelayanan

perpustakaan.

Page 31: BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN ......5 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS 2.1. Pemahaman Tentang Perpustakaan Secara Umum 2.1.1

35  

4.Kegaiatan servis dalam Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota merupakan

kegiatan yang berkaitan dengan utilitas: penyimpanan, penyeleksian serta

perawatan buku baru dan lama, pengembangan koleksi.

2.7.6. Fasilitas

Untuk mendukung kegiatan tersebut, fasilitas-fasilitas yang disediakan

adalah sebagai berikut:

1.Fasilitas utama, merupakan fasilitas yang mewadahi kegiatan utama yaitu

berupa ruang perpustakaan anak (ruang meyimpan, membaca), ruang

perpustakaan umum/dewasa (ruang membaca, meyimpan), ruang referensi,

ruang terbitan berkala, ruang audio visual, ruang internet dan e-book, ruang

layanan mobil keliling.

2.Fasilitas pendukung, terdiri dari ruang informasi, ruang sirkulasi/peminjaman,

pengembalian dan pendaftaran anggota perpustakaan, ruang pameran buku baru,

ruang katalog, ruang penitipan barang, lobby, ruang serba guna.

3.Fasilitas pengelola merupakan fasilitas yang mewadahi kegiatan pengelola,

ruang rapat, lobby, pengelola, loker, ruang ganti, pantry.

4.Fasilitas servis, merupakan fasilitas yang mewadahi kegiatan servis, yaitu terdiri

dari ruang bongkar muat, ruang penerimaan dan gudang buku baru, gudang

pelengkapan & alat, ruang pengolahan & perawatan koleksi, ruang MEP, ruang

pos jaga.

2.7.7. Waktu Operasional

Waktu layanan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota beroperasi sekurang-

kurangnya delapan jam setiap hari mulai jam 08.00-15.30, dengan pengurangan

waktu operasional sesuai ketentuan setempat (misalkan hari besar dan perayaan

tertentu).

2.7.8. Sistem Pengelolaan dan Pembiayaan

Prinsip umum pengelolan dan pembiayaan Perpustakaan Umum

Kabupaten/Kota secara rutin bersumber melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanjan Daerah (APBD), dari sumber lain yang tidak mengikat, seperti donator

yang peduli terhadap kemajuan perpustakaan maupun secara mandiri melalui

pembangunan usaha kecil.