bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · embeded scripting). php adalah script yang...
TRANSCRIPT
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
2.1.1. Internet
Menurut Sibero (2014:10) “Internet (Interconnected Network) adalah
jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet
dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti halnya
komputer lokal maupun jaringan area, internet juga menggunakan protokol
komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet
Protocol)”.
2.1.2. World Wide Web
Web suatu alat untuk berkomunikasi satu arah yang berupa halaman-
halaman web yang disajikan dalam bentuk hypertext.
Menurut Sibero (2014:11) “Word Wide Web (W3) atau yang dikenal juga
dengan istilah web adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen
digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan
lainnya pada jaringan internet”.
Sedangkan menurut Simarmata (2010:47) “web adalah sebuah sistem
dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain
yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk
hiperteks”.
8
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa world wide web aatau web
merupakan suatu sistem yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi
berupa teks, gambar, multimedia yang disajikan dalam bentuk hypertext.
2.1.3. Web Browser
Menurut Sibero (2014:12) “Web Browser adalah aplikasi perangkat lunak
yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web”.
Sedangkan menurut Rudyanto Arief (2011:19) “web browser adalah
program yang berfungsi untuk menampilkan dokumen-dokumen web dalam
format HTML”.
2.1.4. Web Server
Menurut Sibero (2014:12) “Web Server adalah sebuah komputer yang
terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak”.
Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat
menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis
menggunakan Client scripting maupun server slide scripting tersimpan dalam
direktori web server (document root) (Rudyanto Arief ,2011:19).
Secara bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web server tidak
berbeda dengan komputer rumah atau PC, yang membedakan adalah kapasitas
dan kapabilitasnya. Perbedaan tersebut dikarenakan web server bekerja sebagai
penyedia layanan yang dapat diakses oleh banyak pengguna, sehingga dibutuhkan
kapasitas dan kapabilitas yang besar dibandingkan PC.
9
2.1.5. Pengertian Website
Website sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Jika kita ingin
mencari sebuah informasi di internet, kita pasti mengetikkan alamat yang dituju
pada url web browser, seperti contohnya : www.google.com, www.yahoo.com.
Menurut Febio Jimmy (2011:87) bahwa : Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung internet”. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut hiperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hyperteks. Sedangkan menurut Rudyanto Arief (2011:8) Pengertian “Website adalah
kumpulan dari halaman web yang sudah dipublikasikan dijaringan internet dan
memiliki domain/URL (Uniform Resource Locator) yang dapat diakses semua
pengguna internet dengan cara mengetikkan alamatnya”.
2.1.6. Bahasa Pemrograman Web (Web Development Languages)
1. Java Script
Menurut Sibero (2014:150) “JavaScript adalah suatu bahasa pemrograman
yang dikembangkan yang dapat berjalan pada web browser. Pada awalnya
Javascript dikembangkan pada web browser Netscape oleh Brendan Eich dengan
nama Mocha, kemudian berubah menjadi LiveScript dan yang akhirnya sampai
saat ini menjadi JavaScript”.
Sedangkan menurut Kadir (2013:9) “Javascript adalah bahasa script yang
biasa diletakkan bersama kode HTML untuk menentukan suatu aksi”.
10
2. Personal Home Page (PHP)
Menurut Sibero (2014:49) “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu
proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti
komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.
Hidayatullah dan Kawistara (2014:213) menyimpulkan bahwa : PHP singkatan dari Perl Hypertext Proccesor yaitu bahasa pemprograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang berintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/ update. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa Hypertext Prepocessor adalah bahasa pemprograman yang berisi kode-
kode script yang digunakan untuk website dinamis.
3. JQuery
Menurut Sibero (2014:218) “jQuery adalah salah satu javascript
framework terbaik saat ini. jQuery dikembangkan oleh John Resig pada tahun
2006 di BarCamp NYC. Pada awalnya perkembangannya, jQuery pertama dibuat
untuk meringkas pengguna CSS Selector dalam suatu pustaka fungsi. jQuery
memiliki ciri khas pada penggunaan perintahnya, prefix untuk jQuery dengan
tanda $ kemudian dilanjutkan dengan fungsi atau perintah”.
Sedangkan menurut Hidayatullah dan Kawistara (2014:421) “JQuery
adalah suatu library Javascript yang akan menjadikan web lebih bagus dalam hal
user interface, lebih stabil, dan dapat mempercepat waktu kinerja dalam
pembuatan web hanya perlu memanggil fungsinya saja tanpa harus membuat dari
awal”.
11
2.1.7. Basis Data
1. Pengertian Basis Data
Menurut Sholichin (2010:6) “Basis data (atau database) adalah kumpulan
informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi
dari basis data tersebut”
Shalahudin dan Rosa (2015:43) “Sistem Basis Data adalah sistem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah
atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.
2. SQL
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:46) “Structured Query Language
(SQL) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS. SQL
awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus”.
Sedangkan menurut kristanto (2010:218) “SQL sering juga disebut sebagai
query merupakan suatu bahasa (language) yang digunakan untuk mengakses
database”.
Ada 3 (tiga) jenis perintah SQL menurut Kristanto (2010:218) yang diolah
kembali yaitu sebagai berikut:
A. DDL (Data Definition Language)
DDL adalah perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu
struktur database. Perintah QSL yang termasuk DDL adalah sebagai
berikut:
12
1. CREATE
CREATE digunakan untuk mendefinisikan suatu struktur, wadah yang
digunakan sebagai media suatu data/record, dan atribut pendukung
lainnya.
2. ALTER
ALTER digunakan untuk mengubah definisi suatu struktur, wadah
yang digunakan sebagai media suatu data/record, dan atribut
pendukung lainnya.
3. RENAME
RENAME digunakan untuk mengganti nama suatu struktur, wadah
yang digunakan sebagai media suatu data/record yang penggunaannya
hanya berlaku untuk database dan table.
4. DROP
DROP digunakan untuk menghapus suatu struktur, wadah yang
digunakan sebagai media suatu data/record.
B. DML (Data Manipulation Language)
DML adalah perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi atau
pengolahan data atau record dalam table. Perintah SQL yang termasuk
dalam DML adalah sebagai berikut:
1. SELECT
Berfungsi untuk menampilkan data-data pada tabel-tabel yang
terdapat dalam database.
2. INSERT
Perintah yang digunakan untuk mengisi data baru dalam tabel.
13
3. UPDATE
Perintah yang digunakan untuk nilai atribut memodifikasi (beberapa)
data dalam sebuah tabel.
4. DELETE
Perintah yang digunakan untuk menghapus data yang ada di dalam
sebuah tabel.
C. DCL (Data Control Language)
DCL adalah perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak
akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field.
Perintah SQL yang termasuk DCL adalah sebagai berikut:
1. GRANT
Merupakan perintah/mengijinkan yang digunakan untuk mengizinkan
seorang user untuk mengakses tabel pada database tertentu.
2. REVOKE
Merupakan perintah yang digunakan untuk mencabut suatu hak akses
seorang user pada tabel dalam database tertentu.
2.1.8. Pengembangan Perangkat Lunak
Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam penulisan
ini adalah model waterfall.
Menurut Rosa dan Shalahudin (2013:28) model SDLC air terjun
(waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik.
Model air terjun menyediakan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau
terurut dimulai dari:
14
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami
perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada
desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur
pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap
analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan
menjadi program pada tahap selanjutnya
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsinal
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan yang ada.
5. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (Maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena
adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau
perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap
15
pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan
mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang
sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2. Teori Pendukung
Teori pendukung dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sangat
diperlukan karena sebagai referensi untuk menunjang atau memperdalam
pemahaman terhadap informasi-informasi yang disajikan. Dalam penulisan ini
penulis menggunakan beberapa teori pendukung, antara lain:
2.2.1. Sistem Informasi
Menurut Sibero (2013:10) menyimpulkan bahwa : Sistem komputer dapat didefinisikan kumpulan dari beberapa intruksi yang saling mendukung dan bekerja sama menghasilkan pengolahan kompleks. Sistem komputer yang dimaksud adalah suatu proses kerja memanfaatkan komputer sebagai pengolah data sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Informasi adalah suatu hasil pengolahan data dari sistem komputer yang dibutuhkan pengguna yang memiliki manfaat bagi penggunanya. Hasil pengolahan dari kumpulan-kumpulan informasi yang saling terkait antara satu dan lainnya disebut sebagai sistem informasi. Sistem Informasi adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan
strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang
diperlukan oleh pihak luar tertentu (Tata Sutabri, 2012:38).
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
sistem yang menggunakan teknologi komputer untuk mengumpulkan, memproses
dan menyebarkan informasi.
16
2.2.2. Aplikasi
Menurut Rizal (2013:10) “Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu
perangkat komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang
disusun hinga sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses masukan
(input) menjadi keluaran (output)”.
Sedangkan menurut Pramadya (2013) “Perangkat lunak aplikasi yaitu
perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pemakai komputer untuk
melaksanakan pekerjaannya”.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah sebuah
program atau perangkat lunak yang dirancang atau dibuat untuk tujuan tertentu
dengan melakukan aktifitas tertentu melalui proses dan prosedur aliran data dalam
infrastruktur teknologi informasi yang sesuai dengan jenjang dan kebutuhan.
2.2.3. Pemesanan
Menurut Edwin (2012:1) “Pemesanan dalam arti umum adalah perjanjian
pemesanan tempat antara 2 (dua) pihak atau lebih, perjanjian pemesanan tempat
tersebut dapat berupa perjanjian atas pemesanan suatu ruangan, kamar, tempat
duduk dan lainnya, pada waktu tertentu dan disertai dengan produk jasanya”.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa pemesanan adalah proses
perbuatan, cara memesan atau memesankan.
2.2.4. Struktur Navigasi
Menurut Suyanto (2008:62) “Struktur navigasi dalam situs web melibatkan sistem navigasi situs web secara keseluruhan dan desain interface situs web tersebut, navigasi memudahkan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web”. Struktur navigasi juga dapat diartikan sebagai struktur alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan website.
17
Ada empat macam bentuk dasar dari struktur navigasi yang biasa
digunakan yaitu (Binanto 2010:269) :
1. Struktur Navigasi Linier
Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang
berurut yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut
menurut urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis
ini adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak
dapat dua halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya, pengguna
akan melakukan navigasi secara berurutan, dalam frame atau byte
informasi satu ke yang lainnya.
Sumber : Binanto, (2010a:269)
Gambar II.1 Struktur Navigasi Linier
2. Struktur Navigasi Hirarki
Struktur dasar ini disebut juga struktur “linier dengan percabangan”,
karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur
yang terbentuk oleh logikaisi.
Sumber : Binanto (2010b:269)
Gambar II.2 Struktur Navigasi Hirarki
18
3. Struktur Navigasi Tidak Berurut (Non-Linier)
Struktur navigasi non-linier merupakan pengembangan dari struktur
navigasi linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi
bercabang. Percabangan yang dibuat pada struktur non-linier ini berbeda
dengan percabangan pada struktur hirarki, karena pada percabangan non-
linier ini walaupun terdapat percabangan tetap tiap-tiap tampilan
mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master dan Slave Page,
pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek
dengan tidak terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sumber : Binanto (2010c:270)
Gambar II.3 Struktur Navigasi Nonlinier
4. Struktur Navigasi Campuran (Camposite)
Struktur navigasi pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara
non-linier), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi
penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu
hirarki.
19
Sumber : Binanto (2010d:270)
Gambar II.4 Struktur Navigasi Composite
2.2.5. ERD (Entity Relations Diagram)
1. Pengertian ERD
ERD merupakan singkatan dari Entity Relations Diagram. ERD
merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data
berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
Menurut Sumantri (2011:116) menyatakan bahwa, “ERD adalah model
konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan”.
Entity Relations Diagram (ERD) pertama kali dideskripsikan oleh Peter
Chen yang dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak CASE. Komponen-
komponen yang termasuk dalam ERD menurut Imbar dalam Sumantri (2011:116),
adalah:
a. Entitas (Entity)
Sebuah barang atau objek yang dapat dibedakan dari objek lain.
b. Relasi (Relations)
Asosiasi 2 ata lebih entitas dan berupa kata kerja.
20
c. Atribut (Attribute)
Properti yang dimiliki setiap entitas yang akan disimpan datanya.
d. Kardinalitas (Cardinality)
Angka yang menunjukkan banyaknya kemunculan suatu objek terkait
dengan kemunculan objek lain pada suatu relasi. Menurut penulis yang
sama kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas
(misalnya A dan B) dapat berupa :
1) Modalitas (Modality) adalah partisipasi sebuah entitas pada suatu relasi, 0
jika partisipasi bersifat ”opsional”/parsial, dan 1 jika partisipasi bersifat
”wajib”/total.
2) Total Contraint adalah constraint yang mana data dalam entitas yang
memiliki constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas dari
relasinya.
Dalam mentransformasikan diagram-ER kedalam bentuk LRS harus
mempunyai pedoman sebagai berikut menurut Adiwinoto (2010:21):
1) Transformasi 1:1 (one to one)
Satu kejadian pada entity yang pertama hanya mempunyai satu hubungan
dengan satu kejadian pada entity kedua jika tingkat hubungan dinyatakan
satu pada satu.
2) Transformasi 1:M/M:1 (one to many/many to one)
Pada transformasi ini tergantung dari mana hubungan tersebut dilihat, jika
tingkat hubungan satu pada banyak adalah sama dengan banyak dengan
satu, maka relasi pada ERD digabungkan pada set entitas yang memiliki
tingkat kardinalitasnya banyak.
21
3) Transformasi M:M (many to manyi)
Relasi pada tingkat tidak akan digabungkan dengan entitas lain melainkan
akan menjadi sebuah satu set entitas jika kejadian pada sebuah entity
mempunyai banyak hubungan dari kejadian pada entity lainnya.
2. LRS (Logical Record Structure)
Logical Record Structure sering juga dipakai oleh para pengembang
aplikasi web untuk membangun sebuah aplikasi web dinamis. Menurut Simarmata
dan paryudi (2007:115) “LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari
struktur record-record pada tabel-tabel yang berbentukdari hasil relasi antar
himpunan entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK)
Berikut adalah cara membentuk scema database atau LRS berdasarkan
Entity Relationship Diagram :
a. Jika relasinya satu ke satu, maka foreign key diletakkan pada salah satu
dari dua entitas yang ada atau menyatukan kedua entitas tersebut.
b. Jika relasinya satu ke banyak, maka foreign key diletakkan pada entitas
many.
Jika relasinya banyak ke banyak, maka dibuat file konektor yang berisi dua
foreign key yang berasal dari kedua entitas.
2.2.6. Pengujian Web (Black Box Testing)
Menurut Simarmata (2010d:316) klasifikasi black box testing mencakup
beberapa pengujian, yaitu:
1. Pengujian Fungsional (Functional Testing)
Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah
aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian fungsional meliputi
22
seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah
pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar,
dan integrasi. Pengujian fumgsional juga meliputi permukaan yang jelas
dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan dan
bagaimana meningkatkan sistem).
2. Pengujian Tegangan (Stress Testing)
Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi di dalam
lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang
lebih menuntut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban
kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup komples
dilakukan, dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.
3. Pengujian Beban (Load Testing)
Pada pengujian beban, aplikasi yang terjadi pada pengujian situs web, untk
mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun.
Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban
tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi
dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk
merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar
sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.
4. Pengujian Khusus (Ad-Hoc Testing)
Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test
plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus dapat menemukan
lubang-lubang dalam pengujian strategi dan dapat mengekspos hubungan
di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengan cara ini, pengujian
23
khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa kelengkapan yang sedang
diuji.
5. Pengujian Penyelidikan (Exploratory Testing)
Pengujian penyelidikan mirip dengan penguji khusus dan dilakukan untuk
mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini
merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.
6. Pengujian Usabilitas (Usability Testing)
Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna
(testing for user-friendlines). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka
pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna
tertentu. Pengujian usability adalah proses yang bekerja dengan pengguna
akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana
mereka berinteraksi dengannya. Tujuan dari pengujian usability harus
membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk
memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum.
7. Pengujian Asap (Smoke Testing)
Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing).
Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah
siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela
sampai tingkat yang paling diharapkan.
8. Pengujian Pemuliahan (Recovery Testing)
Pengujian pemuliahan (recovery testing) pada dasarnya dilakukan untuk
memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bis a pulih terhadap semua
24
jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis
atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.
9. Pengujian Volume (Volume Testing)
Pengujian volume dilakukan terhadap efesiensi dari aplikasi. Jumlah data
yang besar diproses melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memeriksa
keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya,
adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat
lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang dapat
diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat
menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat
membarui basis data atau pengembalian data (data retrival).
10. Pengujian Domain (Domain Testing)
Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan
teknik pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang
pengujian kemungkinan dari variabel individu dan membaginya lagi ke
dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudia, anda menguji
perwakilan dari ruang masing-masing subset.
11. Pengujian Skenario (Scenario Testing)
Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan
memotivasi stakeholder, tantangan untuk program dan mempermudah
penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi
variabel-variabel dan fungsi yang sangat berarti dari pada kombinasi
buatan yang anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain
pengujian kombinasi.
25
12. Pengujian Regresi (Regression Testing)
Pengujian regresi adalah gaya pengujian yang berfokus pada pengujian
ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi
berorientasi risiko (risk-oriented regreession testing), daerah yang sama
yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda
(semakin kompleks). Usaha regresi bertujuan untuk mengurangi risiko
berikut ini:
a. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.
b. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama
atau memperkenalkan bug baru.
13. Pengujian Pengguna (User Acceptance)
Pada jenis ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk
mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan
bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak,
user acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing),
pengujian aplikasi (application testing), dan pengujian pengguna akhir
(end user testing) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika
perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yang dimaksud oleh pengguna.
UAT dapat dilakukan dengan in-house testing dengan membayar relawan
atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau biasanya
mendistribusikan perangkat lunak secara gratis untuk diunduh melalui
web.
26
14. Pengujian Alfa (alpha testing)
Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat
pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembangan
mencatat setiap masukkan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna.
Semua perilaku yang tidak normal dari sistem dan dikoreksi oleh para
pengembang.
15. Pengujian Beta (beta testing)
Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak mendistribusikan sebagai sebuah
versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka.
Pengecualian/catat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang.
Penguji beta dilakukan setelah penguji alfa. Versi perangkat lunak yang
dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas
diluar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat
agar dapat memastikan bahwa perangkat lunak tersebut memiliki beberapa
kesalahan atau bug.
2.2.7. Software Pendukung
1. Adobe Dreamweaver CS5
Dreamweaver merupakan suatu perangkat lunak web editor keluaran adobe
system yang digunakan untuk membangun dan mendesign suatu website dengan
fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunaannya (Sadeli,2011:2).
Dengan menggunakan Adobe Dreamweaver CS5 dapat memungkinkan
penulis untuk bisa bekerja lebih cepat dalam merancang dan mendesain web.
27
2. Sublime Text 3
Menurut Pratama (2013) “Sublime Text adalah Text Editor yang dapat
digunakan untuk membuat kode program mulai dari PHP, HTML, CSS dan yang
lainnya”. Sedangkan menurut Yusti (2015) “Sublime Text adalah teks editor
berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya akan fitur, cross-platform,
mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan pengembang, penulis, dan
desainer. Para Programmer biasanya menggunakan Sublime Text untuk
menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini Sublime Text
sudah mencapai pada versi 3 Beta”.
3. Wamp Server
Menurut Kadir (2008:4) “Wamp Server adalah sebuah software yang
mengemas MySQL, PHP, dan Apache sehingga mempermudah para pengembang
sistem yang hendak menggunakan”.
4. Bootstrap
Menurut Alatas (2013:2) “Bootstrap merupakan framework ataupun tools
untuk membuat aplikasi web ataupun situs web responsive secara tepat, mudah
dan gratis”.
5. My SQL
Menurut Sibero (2014:97) menyatakan bahwa “MySQL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data. MySQL pertama dikembangkan oleh MySQL AB yang kemudian diakuisisi Sun Microsystem terakhir dikelola oleh Oracle Coorporation”. Sedangkan menurut Anhar (2010:45) “MySQL (My Structure Query
Language) adalah salah satu Database Management System (DBMS) dari sekian
banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainnya. MySQL
28
berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat
open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis, pemrograman PHP
juga sangat mendukung/support dengan database MySQL”.