bab ii landasan teori - bina sarana informatika...fungsi pengendalian dan kemanan data (entry...
TRANSCRIPT
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Dalam dunia bisnis, akuntansi merupakan salah satu bagian pokok, dimana
mengatur keuangan yang terorganisir dan sistematis untuk menghasilkan suatu laporan
keuangan yang digunakan untuk mengambil keputusan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan dan juga dapat memantau hasil kinerja dari seluruh kegiatan
operasional perusahaan Hery (2014:7).
2.1.1. Definisi Akuntansi
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya dalam bahasa
Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi adalah
sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan (Rusdi, 2016).
Menurut Sodikin (2014:1) “Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya
adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan,
tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi dalam mengambil pilihan-pilihan beralasan di antara berbagai
tindakan alternatif.”
Secara definisi menurut Sujarweni (2015:3) akuntansi adalah proses dari
transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar,
neraca lajur, kemudian akan menghasilkan infomasi dalam bentuk laporan keuangan
yang digunakan pihak-pihak tertentu
8
Tujuan dari akuntansi adalah menyajikan informasi dan fungsi laporan
keuangan untuk jeis kegiatan usaha dalam bentuk jenis-jenis laporan keuangan.
Melengkapi informasi yang di hasilkan oleh sistem, sebagai perbaikam dan
pengedalian akuntansi dan mengurangi biaya klerikal yang dihasilkan oleh suatu
kegiatan bisnis Mulyadi (2013:32).
Akuntansi Keuangan adalah merupakan bagian dari akuntansi yang
berhubungan dengan penyajian laporan keuangan perusahaan kepada pihak eksternal
seperti pemegang saham, kreditor, pemasok serta pemerintah Mulyadi (2013:41).
2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi
A. Definisi Sistem
Menurut (Rusdi, 2016) suatu sistem jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Prosedur didefinisikan pada komponen atau elemennya sebagai suatu prosedur
adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (menulis), biasanya melibatkan beberapa
orang didalam satu atau lebih departemen,yang diterapkan untuk menjamin
penanganan yang seragam dan transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
B. Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh
suatu sistem.
C. Komponen Sistem
Tiga komponen sistem fungsi adalah input-proses-output, fungsi ini juga
menunjukan bahwa sistem sebagai proses tidak bisa berdiri sendiri, harus ada input
dan outputnya.
9
a. Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem, input
bervariasi biasa berupa energi, manusia, data, modal, dan laian-lain.
b. Proses merupakan perubahan dari input menjadi output.
c. Output adalah hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan
sistem.
D. Lingkungan sistem
Lingkungan sistem adalah faktor-faktor di luar sistem yang mempengaruhi
sistem. Lingkungan sistem ada dua macam yaitu lingkungan eksternal (lingkungan
berada di luar sistem) dan lingkungan internal (lingkungan yang berada di dalam suatu
sistem).
E. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah dikalasifikasi atau diolah atau
diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Teori
informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematika komunikasi yang memberikan
pandangan yang berguna bagi sistem infromasi, dimana konsep usia informasi
menunjukan hubungan interval informasi, jenis data dan penundaan pengolahan dalam
menentukan usia informasi (Rusdi, 2016).
F. Sistem Informasi
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi loperasi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu (Rusdi, 2016).
G. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi merupakan bagian atau partial sistem informasi
yang membentuk sistem informasi. Berikut ini ada enam blok yang masing-masing
10
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai sasarannya:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode-
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatam manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan ‘kotak alat’ (toolbox) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perakat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data
untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
11
Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau di manipulasi dengan menggunakan
perangkat lunak yang disebut dengan Database Management Systems (DBMS).
6. Blok Kendali
Banyak hal yang merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam,
temperatur, air, debu, kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan,
ketidakefisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah dan langsung cepat diatasi.
H. Tujuan Sistem Informasi
Tujuan utama penyusunan sistem informasi menurut Mulyadi (2016:15):
1. Untuk menyediakan informasi bagipengolahan kegiatan usaha baru
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
4. Untuk melengkapi biaya klerikal dalam penyelenggara catatan akuntansi.
I. Fungsi Sistem Informasi
Sementara fungsi utama dari sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Fungsi pengumpulan data (data collection)
2. Fungsi pemrosesan data (data processing)
3. Fungsi manajemen data (data management)
4. Fungsi pengendalian dan kemanan data (entry barrier)
5. Fungsi penyedia informasi (reporting)
Pihak yang dilayani oleh penyedia sistem informasi adalah:
12
1. Pihak Eksternal, merupakan pihak luar perusahaan, contohnya adalah:
pemerintahan, pelanggan, konsultan, dan lain-lain.
2. Pihak Internal, merupakan pihak dalam perusahaan seperti pemilik, pengguna,
sistem informasi, manajemen perusahaan, dan karyawan.
J. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah suatu susunan bebagai dokumen, alat
komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk
mentrasformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan (Rusdi, 2016). Untuk
menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan, sistem
informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:
1. Mengumpulkan transaksi data dan lain lalu memasukannya ke dalam sistem
2. Memproses data transaksi
3. Menyimpan data untuk keperluan di masa mendatang
4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau
memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di
komputer.
5. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang
dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.
Menurut Krismiaji (2015:4) sistem informasi akuntansi akan melakukan
lima fungsi utama dalam aktivitas kegiatannya sehari-hari yaitu:
1. Aktivitas mengidentifikasikan, mengumpulkan dan menyimpan data dari
seluruh operasi perusahaan. Fungsi ini terdiri dari aktivitas memeriksa
keabsahan data transaksi dengan cara memeriksa ketepatan dan kelengkapan
dari dokumen atau formulir yang tersedia menginput data transaksi ke dalam
13
sistem pemrosesan, dan menyimpan data transaksi ke dalam media penyimpanan
(database/arsip perusahaan).
2. Melakukan pemrosesan data menjadi informasi yang berguna bagi berbagai
pihak yang berkepentingan. Aktivitas ini meliputi:
a. Pengklasifikasian data
b. Mencatat dokumen
c. Mengurutkan atau menyusun dan mengelompokan data
d. Menggabungkan data
e. Melakukan perhitungan
f. Peringkasan dan pelaporan hasil pengolahan data
3. Melakukan manajemen data-data yang ada ke dalam kelompok-kelompok yang
sudah ditetapkan oleh perusahaan. Fungsi manajemen data meliputi: menyimpan
data, pemutakhiran data, dan pemanggilan/pemunculan data kembali
(retiriving).
4. Melakukan kontrol data yang cukup, sehingga asset organisasi dapat terjaga
yang meliputi : menjaga dan menjamin keamanan asset perusahaan dan
menjamin bahwa data yang diperoleh perusahaan sudah lengkap, akurat dan
lengkap serta diproses sesuai dengan prosedur yang benar.
5. Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi berbagai
pihak yang berkepentingan, seperti manajemen, investor, pimpinan perusahaan,
dan masih banyak lagi yang lainnya.
2.1.3 Siklus Akuntansi
Secara umum akuntansi dapat diartikan sebagai langkah-langkah atau proses
akiuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan, mulai dari transaksi sampai
14
penyajian laporan keuangan Mulya (2013:37). Siklus akuntansi dapat digambarkan
sebagai berikut:
Sumber : Mulya (2013:38)
Gambar II.1
Siklus Akuntansi
Keterangan laporan keuangan:
1. Neraca
2. L/R : Laba Rugi
3. AK : Aliran Kas
4. LE : Laporan Equity (Perubahan Modal)
5. CLK : Catatan atau Laporan Keuangan
15
Penjelasan singkat gambar di atas diuraikan di bawah ini:
A. Transaksi
Transaksi merupakan kejadian-kejadian ekonomi dari aktivitas normal yang
dilakukan oleh perusahaan dan berkaitan dengan operasi utama perusahaan, baik
langsung maupun tidak langsung pada periode tertentu Mulya (2013:39).
B. Dokumentasi
Bukti dari transaksi yang dilakukan. Sesuatu transaksi seperti pembelian dan
penjualan yang dilakukan tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada bukti otentiknya.
Bukti otentik disini tentu dalam bentuk tertulis.
C. Jurnal Khusus
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu. Bila dalam
jurnal umum semua transaksi dicatat ke dalam satu jurnal, lain halnya dengan jurnal
khusus, transaksi yang terjadi dapat dikelompokan dan dicatat ke beberapa buku
(jurnal), sehingga memungkinkan adanya pembagian tugas pencatatan kepada
beberapa orang Priyati (2013:73).
D. Buku Besar
Buku besar adalah buku yang berisikan kumpulan perkiraan-perkiraan Priyati
(2013:34). Apabila kita belum mendapatkan informasi yang lengkap dalam buku
harian tentang mutasi dari sebuah perkiraan, maka yang lengkap dalam buku harian
tentang mutasi dari sebuah perkiraan, maka dalam buku besar umum ini kita sudah
dapat mengetahui mutasi setiap jenis perkiraan.
Di samping buku besar umum, pada gambar di atas juga terlihat buku besar
pembantu yang digunakan untuk cross check dengan buku besar umum. Buku besar
ini dapat pencatatanya adalah langsung dari bukti asli sehingga daya kontrolnya
terhadap buku besar umum tinggi.
16
E. Neraca Saldo
Neraca saldo adalah suatu daftar yang berisikan saldo masing-masing
perkiraan di buku besar Priyati (2013:38).
F. Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat Jurnal penyesuaian ini adalah ayat yang dibuat umumnya pada akhir
periode akuntansi untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan tertentu, sehingga
mencerminkan saldo yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi Priyati
(2013:45).
G. Neraca Lajur
Neraca lajur adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja untuk
menyusun laporan keuangan Priyati (2013:55). Neraca lajur yang digunakan untuk
mempermudah penyajian laporan keuangan dengan berbagai penyesuaian
(adjustment) yang dilakukan. Dari neraca lajur tersebut, dihasilkan laporan
keuangan yang terdiri dari lima bagian yakni:
1. Neraca
Sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aset, kewajiban dan ekuitas
perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan posisi
keuangan perusahaan Hery (2014). Bentuk neraca secara umum dalam laporan
keuangan dibagi menjadi dua, yaitu bentuk staffel dan scontro.
2. Laba Rugi (L/R)
Menurut Hery (2014) laporan laba rugi merupakan laporan yang sistematis
tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode. Laporan laba rugi ini
akhirnya memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba atau rugi
bersih yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban.
17
3. Laporan Equity (LE)
Laporan keuangan yang harus dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan
peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang
bersangkutan melaporkan tentang
4. Aliran Kas (AK)
Laporan yang memperlihatkan jumlah kas yang diterima, seperti
pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan
perusahaan, seperti beban yang harus dikeluarkan, pembayaran hutang, dan
pengambilan prive.
5. Catatan atas Laporan Keuangan (CLK)
Melaporkan tentang penjelasan mengenai semua perkiraan yang tercantum
dineraca, laba rugi, dan perubahan equity. Terdapat beberapa elemen-elemen atau
jenis akun yang termasuk dalam laporan keuangan.
Siklus akuntansi merupakan proses pencatatan akuntansi mulai dari
dokumentasi sampai penyajian laporan keuangan. Gambar diatas merupakan siklus
akuntansi yang merupakan proses pencatatan akuntansi mulai dari transaksi sampai
dengan penyajian laporan keuangan.
2.1.4. Akuntansi Perusahaan Dagang
1. Perusahaan Dagang
Tujuan utama mendirikan perusahaan menurut Priyati (2013:4) adalah mencari
laba (keuntungan). Untuk menjalankan kegiatannya, perusahaan memerlukan dana,
dana yang diperoleh dari pemilik dan kreditur, lalu digunakan untuk melakukan usaha
yang nantinya akan diterima dalam bentuk dana lagi.
18
Perusahaan dagang adalah model operasionalnya dimulai dari membeli barang
dagang dan menjualnya kembaliani (Monica Sri Christine Sebayang, 2016). Jadi
produk yang dijual adalah barang dagang.Sebagai contoh yang biasa kita temui adalah
toko kelontong dan supermarket. Kedua jenis bisnis ini membeli barang kebutuhan
sehari-hari dari pemasok dan menjual kembali kepada konsumen.
Dalam catatan maupun prosedur akuntansi perusahaan dagang tidak berbeda
dengan perusahaan jasa. Laba atau rugi suatu perusahan dagang dihitung dengan cara
mengurangkan biaya untuk memperoleh pendapatan dari hasil penjualan pada periode
yang bersangkutan.
Biaya-biaya tersebut meliputi harga pokok (cost) barang yang terjual dan
biaya-biaya operasi yang terjadi selama periode bersangkutan. Harga pokok barang
yang laku dijual disebut dengan harga pokok penjualan (HPP). Saat melakukan
perhitungan akuntansi perusahaan dagang ada empat komponen penting yaitu, barang
masuk, kas keluar, barang keluar, dan juga kas masuk.
Perusahaan dagang jugamemiliki ciri khas berupa beberapa akun.
Dibawah ini dijelaskan akun-akun tersebut:
a. Akun pembelian
Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual
kembali. Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit,
dan sebagian pembayaran (Mulyaningsih, Faizah, & Solecha, 2016).
b. Akun penjualan
Terjadi karena perusahaan menjual barang-barang dagang yang diperoleh
dari pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara
tunai, kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan
19
syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur
jika kredit dan bukti penerimaan kas jika tunai.
c. Akun Persediaan
Bagian dari akuntansi perusahaan dagang yang meyimpan data mengenai
jumlah persediaan barang selama periode tertentu.
d. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok yang dipakai untuk menentukan harga beli barang yang dijual
pada suatu periode tertentu dan dipengaruhi oleh harga pasar.
e. Akun potongan pembelian
Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan
tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam
masa potongan,maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi dengan
potongan yang diterima.
f. Akun potongan penjualan
Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual, bertujuan
agar tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual
sebesar jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan.
g. Akun retur pembelian
Terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah
dibeli atau sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai
maka penjual akan mengembalikan besarnya retur dengan tunai juga.
Tetapi jika secara kredit maka besarnya retur akan mengurangi harga
fakturnya.
20
h. Akun Retur Penjualan
Akun yang digunakan untuk menyimpan dan menganalisa data mengenai
barang yang sudah terjual ke konsumen namun dikembalikan kepada perusahaan
karena kondisinya yang tidak baik atau cacat dan tidak sesuai dengan pemesanan.
i. Beban Pemasaran
Beban yang digunakan untuk semua yang ditanggung oleh perushaan
dagang untuk menjual barang-barang persediaan haingga sampai ke tangan
konsumen.
Dari beberapa aktivitas dan akun, akuntansi perusahaan dagang lebih
ditekankan pencatatan barang-barang dagangan, baik yang masuk maupun yang keluar
dari perusahaan atau yang terjual kepada konsumen. Pencatatan barang ini sangat
penting dan menjadi pusat dari sistem akuntansi perusahaan karena data pada akun ini
sangat berpengaruh terhadap akun lainnya dalam perhitungan.
2. Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang
Metode pencatatan persediaan barang dagang ada dua cara, antara lain:
a. Sistem Metode Periodik (Periodic Inventory System)
Sistem ini menentukan besarnya persediaan dilakukan dengan cara
menggandakan perhitungan secara fisik pada persediaan barang ketika akhir periode.
Pada sistem ini selaras bila digunakan oleh perusahaan kecil dan barang dagangannya
cenderung murah serta transaksi sering terjadi Hery (2014:114).
Pencatatan pada sistem ini persediaan barang dagang hanya akan dicatat
disetiap akhir periode sebesar persediaan akhir dari perolehan perhitungan fisik barang
21
dagang. Persediaan barang dagang merupakan persediaan awal periode berikutnya.
Ketika periode akuntansi berjalan, bila ada pembelian barang dagang maka akan
dicatat sebagai akun pembelian. Lalu bila ada penjualan barang dagang maka akan
dicatat sebagai akun penjualan.
b. Sistem Metode Permanen (Perpectual Inventory System)
Pada sistem ini, pencatatan barang dagang dilakukan secara permanen atau
terus menerus, detail atau terperinci pada setiap transaksi yang terjadi dalam
perusahaan barang dagang, mengikuti perubahan atas persediaan awal pada periode
sampai akhir periode akuntansi.
Pada sistem metode permanen (perpectual) ini terdapat penjurnalan Pembelian
: Persediaan Barang xx
Kas / Utang xx
Penjualan : Kas/Piutang xx
Penjualan xx
HPP xx
Persediaan Barang xx
Dalam sistem ini cocok bila digunakan pada perusahaan yang menjual barang
dagangnya dengan nilai tinggi,seperti TV, dan mobil Hery (2014:104).Pencatatan
sistem ini akun “persediaan barang dagang “ akan dicatat sebelah debet setiap ada
transaksi pembelian barang dagang serta akan dicatat sisi sebelah kredit setiap ada
penjualan barang dagang.
22
1) Retur penjualan atau pengurangan harga
Retur penjualan atau pengurangan harga ialah akun yang berfungsi
untuk mencatat pengembalian suatu barang yang sudah dijual. Akun “retur
penjualan atau pengurangan harga” akan dicatat di sebelah debet dan sifatnya
akan mengurangi piutang.
2) Beban angkut penjualan
Beban angkut penjualan ialah akun yang berfungsi untuk mencatat
besarnya beban angkut dan akan ditanggung oleh pihak penjual.
Akun pada “beban angkut penjualan”dicatat pada sisi sebelah debet dan “kas”
disisi sebelah kredit.
3) Persediaan barang dagang
Persediaan barang dagang ialah akun yang berfungsi untuk
menentukan jumlah barang dagang dalam persediaan perusahaan pada saat
menunggu untuk dijual. Pencatatan akun tergantung pada cara pencatatan
persediaan yang dilakukan dalam suatu perusahaan.
4) Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan (HPP) ialah akun yang berfungsi saat
menentukan jumlah harga pokok barang yang dijuakan. Yakni harga beli
ditambah beban yang dikeluarkan dalam memperoleh barang yang akan
dijual tersebut. Akun pada “harga pokok penjualan” dapat dicatat akhir
periode pada saat penyesuaian.
23
3. Jurnal Khusus (Special Journal)
Jurnal khusus ialah buku jurnal (buku harian) yang digunakan untuk mencatat
jenis transaksi yang semakin banyak dan frekuensinya terjadi semakin tinggi Priyati
(2013:75). Jenis jurnal yang biasanya terdapat dalam perusahaan yang relatif besar
adalah sebagai berikut:
a. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
Jurnal pembelian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat
pembelian barang dagangan atau aktiva lainnya secara kredit.
b. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat
penjualan barang dagangan dan barang lain secara kredit
c. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk
mencatat semua penerimaan kas yang dilakukan perusahaan.
d. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
semua pengeluaran kas.
e. Laporan Piutang (Account Receivable)
Laporan piutang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi
penambahan dan pengurangan piutang perusahaan serta saldo akhir piutang
masing-masing pelanggan. Laporan piutang biasanya akan menyajikan data-
data kode pelanggan, nama pelanggan, saldo awal piutang, penjualan, uang
muka, potongan penjualan, retur penjualan, PPN keluaran, pembayaran
piutang dan saldo akhir piutang.
24
2.2. Tool Aplikasi
Sistem akuntansi yang telah terkomputerisasi akan mempermudah untuk
melihat informasi keuangan lebih cepat, efetif dan efisien (Mulyaningsih, 2016). Di
dalam perusahaan besar untuk mendapatkan laporan keuangansangat mudah, karena
mereka memanfaatkan sitem teknologi informasi yang ditunjukan dengan sumber daya
yang sangat baik.
2.2.1. Definisi Zahir Accounting
Zahir Accounting menurut Yuswanto,dkk (2015:1) merupakan software
akuntansi yang dibuat secara terpadu (integrated software) oleh PT. Zahir
Internasional. Zahir Accounting dibuat pertama kali pada tahun 1996 dengan nama
Zahir Accounting versi 1.0 kemudian di kembangkan sehingga muncul versi 2.0 pada
tahun 1997 dan mulai dipasarkan pada tahun 1999.
Zahir Accounting adalah suatu software akuntansi yang mampu
mempersiapkan laporan keuangan lewat modul-modul tertentu (Rusdi, 2016). Laporan
keuangan terbaik di Indonesia yang penuh inovasi, fleksibel, berfasilitas lengkap dan
berdaya guna tinggi, software ini berbasiskan Windows 98/2000/NT/XP/Vista.
Dengan mengaplikasikan program akuntansi laporan keuangan menggunakan
software Zahir Accounting Versi 5.1 dapat memberikan alternatif solusi dalam
pengolahan data transaksi keuangan (Yustia & Marlina, 2018). Saat ini software Zahir
Accounting telah digunakan oleh banyak perusahaan di Indonesia dan dikembangkan
ke versi 5.1.
Berdasarkan kegiatan transaksi keuangan yang telah diinput dalam software
Zahir Accounting, maka secara otomatis Zahir Accounting akan menampilkan laporan-
laporan keuangan yang dengan mudah dilihat oleh user. Laporan keuangan dapat
25
dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan
(Desmahary, Kuswara, 2016).
2.2.2. Pengantar Antar Muka
Zahir merupakan aplikasi keuangan yang mudah digunakan, berikut adalah
langkah–langkah untuk membuka program dan modul-modul dalam program Zahir
Accounting:
1. Tampilan Awal Program Zahir Accounting
Gambar II.2
Tampilan Awal Program Zahir Accounting
Menu utama program Zahir Accounting ditampilkan di tengah-tengah layar
sebelum user masuk lebih jauh lagi, seperti pada gambar datas.
1
2 a
b
c
d
e
f
3
a
b
c
6
5
4
26
1. Versi Program 5.1.14b Build 14b
Pada pojok kanan atas menu utama adalah versi program Zahir
Accounting yang dipakai sedangkan build 14b itu berati menunjukan nomor update
dari program yang dipakai.
2. Administrasi Data Keuangan
Menampilkan pilihan-pilihan saat ingin membuka data pada aplikasi
Zahir Accounting. Terdapat lima pilihan di dalamnya, antara lain:
a. Buka Data Sebelumnya
Memberikan kemudahan user untuk membuka data yang terakhir kali pernah
dibuka.
b. Membuat Data Baru
Digunakan user untuk yang belum pernah dan ingin membuat data baru
perusahaan.
c. Buka Data
Digunakan untuk membuka data keuangan yang pernah dibuat sebelumnya.
File data keuangan Zahir Accounting akan selalu menggunakan format *.gdb
atau *.gbk.
d. Buka File Backup
Digunakan untuk membuka file yang sudah pernah dibakcup dalam folder
dokumen penyimpanan zahir pada komputer dengan menggunakan format
*.gbk.
e. Keluar, berarti tidak jadi atau membatalkan masuk ke dalam aplikasi Zahir
Accounting.
27
f. Register
Digunakan untuk melakukan registrasi terhadap program Zahir Accounting
yang user gunakan. Registrasi wajib dilakukan agar program bisa digunakan.
3. Online Help
a. Panduan Pengguna
memberikan arahan-arahan serta petunjuk-petunjuk dalam menjalankan
aplikasi Zahir Accounting.
b. Video Training
Pilihan lain jika kurang jelas membaca dan mencerna panduan. Dalam video
training ini menampilkan video arahan dan petunjuk dalam menjalankan
aplikasi Zahir Accounting.
c. Bantuan Jarak Jauh (Remote Access), membantu user saat kesulitan dengan
sistem bertanya, dengan ini user mendapat informasi yang dibutuhkan.
4. History Data
Bagian ini digunakan untuk menampilkan data-data keuangan yang pernah dibuka
sebelumnya
5. Edisi Software
Bagian ini digunakan unuk menampilkan informasi tentang edisi software yang
dimiliki. Edisi ini diinformasikan kepada Zahir ketika anda bertanya kepada Zahir
atas masalah yang terjadi pada program, dan lain-lain.
6. Website Program
Bagian ini digunakan untuk memuka website Zahir Accounting, untuk
mendownload update, melihat tanya jawab dan berdiskusi di forum.
28
2. Menu Program Zahir Accounting
Pada bagian atas menu utama Zahir Accounting terdapat beberapa menu
program. Menu program digunakan jika tidak menggunakan menu yang berbentuk
modul-modul pada Zahir Accounting.
a b c d e f
Gambar II.3
Menu Program
a. File
Menu file digunakan untuk membuat data keuangan baru atau untuk kembali
ke menu utama, memback-up data, menjalankan alat bantu, dan administrasi
password hak akses.
b. Setting
Menu setting dapat mensetup klasifikasi rekening perkiraan, mengisi saldo
awal rekening perkiraan, mengisi saldo awal hutang dan piutang usaha, saldo awal
persediaan, mengatur bahasa, mengatur konfigurasi point of sales dan mengatur
kofigurasi program.
c. Tutup Buku
Menu tutup buku untuk melakukan proses tutup buku bulanan, tutup buku
tahunan, dan melakukan evaluasi terhadap mata uang asing.
d. Window
Menu window dapat menutup semua jendela form yang terbuka, serta dapat
menampilkan atau menyembunyikan panel samping.
29
e. [F1] Petunjuk
Menu petunjuk dapat menampilkan panduan penggunaan program Zahir
Accounting.
3. Modul-modul dalam program Zahir Accounting
Modul pada program Zahir Accounting dibuat untuk memudahkan user dalam
melakukan transaksi keuangan. Penjelasan dari modul-modul pada Zahir Accounting
sebagai berikut:
A. Modul Data-Data
Dalam modul data-data menampung data transaksi, seperti data customer, data
pelanggan, data vendor, data barang pajak, mata uang, data harta tetap dan proses
penyusutannya.
A
a b c d
e f g h
30
i j
k l
m n
Gambar II.4
Modul Data-Data
a. Data Nama Alamat
Digunakan untuk mendata customer, vendor, employee dan other yang
berhubungan dengan transaksi jual beli dan serah terima. Didalamnya terdapat
nomor id, nama perusahaan, tipe, jenis, jabatan, telepon dan alamat.
b. Data Rekening
Digunakan untuk menambahkan, mengedit dan menghapus daftar akun yang
diperlukan perusahaan pada setiap berjalannya transaksi.
c. Data Produk
Digunakan untuk menginput barang-barang yang tersedia beserta harganya.
Terdapat kode barang, deskripsi, kelompok, satuan, stok minimal, minimal
pemesanan, harga jual satuan, supplier utama dan pajak.
31
d. Satuan Ukuran
Berguna untuk menentukan kondisi penjualan produk, seperti unit, pcs, dus, dan
lain-lain. Di dalamnya terdapat kode, nama, dan keteranga (jika diperlukan) harus
diisi.
e. Data Proyek
Digunakan untuk mendata nama proyek yang memang diperlukan dalam
perusahaan dalam transaksi.
f. Data Harta Tetap
Digunakan untuk mendata harta tetap yang ada pada perusahaan. Didalamnya
terdapat nama harta, kelompok, tanggal beli, harga beli, nilai residu, umur
ekonomis, lokasi, akumulasi beban, beban pertahun, nilai buku dan beban perbulan.
g. Data Pajak
Digunakan untuk membuat jenis pajak untuk barang-barang yang dijual dan dibeli.
Di dalamnya terdapat kode, pajak, persentase %, akun beli, akun jual dan
keterangan.
h. Data Mata Uang
Digunakan untuk memilih mata uang apa yang ingin digunakan seperti IDR atau
Rp. Di dalamnya terdapat kode mata uang, nama mata uang, simbol dan terdapat
juga akun penting yang harus diisi.
i. Klasifikasi Alamat
Sebagai tempat pengecekan nama dan alamat customer, vendor, employee dan other
yang telah didata pada data master nama dan alamat.
32
j. Kelompok Produk
Digunakan untuk mengelompokan barang ke dalam satu kelompok tertentu.
Didalamnya terdapat kelompok barang, gudang, departemen, sifat persediaan,
sistem persediaan dan kode akun yang harus diisi.
k. Data Departemen
Digunakan untuk mendata departemen yang ada di dalam perusahaan. Di dalamnya
terdapat nomor, nama, sub departemen, penanggung jawab, bidang dan keterangan.
l. Fixed Asset
Sebagai tempat pengecekan, pengeditan, pembuatan, penghapusan dan tabel
penyusutan data harta tetap yang sudah didata pada data master data harta tetap.
m. Proyek
Sebagai pemisah dalam pengerjaan proyek, departemen, biaya, dan status
pengerjaannya.
n. Catatan Trasaksi
Sebagai catatan untuk transaksi yang berjalan sebagai pengingat. Terdapat term of
sales, term of payment, catatan pada faktur, dan cacatan atas retur.
B. Modul Buku Besar
Modul buku besar meliputi transaksi jurnal umum, daftar akun, buku besar dan
daftar transaksi jurnal umum.
B
33
Gambar II.5
Modul Buku Besar
1. Data Rekening Perkiraan
Menampilkan semua daftar akun perusahaan serta sebagai tempat
pengecekan akun-akun yang sudah dibuat, diedit dan ingin mengapusnya.
2. Transaksi Jurnal Umum
Digunakan untuk mencatat transaksi ke dalam nama perkiraan/akun dan
jumlah yang harus didebit dan kreditnya.
3. Buku Besar
Didalamnya terdapat informasi transaksi pengeluaran dan pemasukan pada
perusahan.
4. Daftar Transaksi Jurnal
Untuk melihat transaksi yang sudah kita input pada jurnal umum.
C. Modul Penjualan
Modul penjualan meliputi input transaksi penjualan, penerimaan pembayaran,
piutang usaha, daftar piutang, faktur, dan lain-lain.
34
C
1 2 3 4
5 6
7 8
9
Gambar II.6
Modul Penjualan
35
1. Sales Order
Digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dengan tunai dan
kredit.
2. Pengiriman Barang (Invoicing)
Untuk menentukan penjualan pada jenis pembayaran apa yang dipilih seperti
tunai atau kredit serta pengecekan daftar barang yang sudah dijual agar dapat
mengurangi stok barang karena sudah proses pengiriman.
3. Retur Penjualan
Untuk mendata barang penjualan yang dikembalikan (retur) dan terdapat juga
pengembalian jenis apa yang dipilih kredit atau tunai.
4. Daftar Piutang Usaha
Memberikan data piutang customer yang telah diinput pada saldo awal piutang
usaha.
5. Pembayaran Piutang Usaha
Untuk mendata nama customer, memo pembayaran, tanggal serta pendapatan
piutang yang didapat.
6. Pengembalian Kelebihan (Kredit)
Untuk mendata kelebihan pembayaran dari customer.
7. Data-Data
Berisikan hasil pendataan yang telah kita input diawal pada modul data-data.
Terdapat nama alamat, produk, satuan pengukuran, departemen, proyek, mata
uang, data pajak, dan rekening perkiraan.
36
8. Daftar Transaksi dan Cetak Faktur
Hasil keseluruhan dari pendataan transaksi yang telah diinput. Terdapat sales
order, pengiriman barang, retur penjualan, dan pembayaran piutang usaha.
9. Catatan Trasaksi
Sebagai catatan untuk transaksi yang berjalan sebagai pengingat. Terdapat
term of sales, term of payment, catatan pada faktur, dan cacatan atas retur.
D. Modul Pembelian
Modul pembelian meliputi transaksi pembelian, pembayaran hutang usaha,
daftar hutang, faktur, dan lain-lain.
D
1 2 3 4
5 6
37
7 8
9
Gambar II.7
Modul Pembelian
1. Purchase Order
Digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang secara tunai dan
kredit.
2. Pengiriman Barang (Invoicing)
Digunakan untuk menentukan pembelian pada jenis pembayaran apa yang
dipilih seperti tunai atau kredit serta pengecekan daftar barang yang sudah dibeli
agar dapat menambah stok barang karena sudah proses pengiriman.
3. Retur Pembelian
Untuk mendata barang pembelian yang dikembalikan (retur) dan terdapat juga
pengembalian jenis apa yang dipilih kredit atau tunai.
4. Daftar Hutang Usaha
Memberikan data hutang perusahaan pada vendor yang telah diinput pada saldo
awal hutang usaha.
38
5. Pembayaran Hutang Usaha
Untuk mendata nama vendor, memo pembayaran, tanggal serta total hutang
perusahaan yang harus dibayar.
6. Pengembalian Kelebihan (Debit)
Untuk mendata kelebihan pembayaran hutang perusahaan pada vendor.
7. Data-Data
Berisikan hasil pendataan yang telah kita input diawal pada modul data-data.
Terdapat nama alamat, produk, satuan pengukuran, departemen, proyek, mata
uang, data pajak, dan rekening perkiraan.
8. Daftar Transaksi dan Cetak Faktur
Hasil keseluruhan dari pendataan transaksi yang telah diinput. Terdapat purchase
order, pengiriman barang, retur penjualan, dan pembayaran piutang usaha.
9. Catatan Trasaksi
Sebagai catatan untuk transaksi yang berjalan sebagai pengingat. Terdapat term
of sales, term of payment, catatan pada faktur, dan cacatan atas retur.
E. Modul Kas & Bank
Modul kas & bank meliputi transaksi kas masuk, kas keluar, transfer kas, daftar
giro masuk-keluar, dan rekonsiliasi bank.
E
39
1 2 3 4
5 6
Gambar II.8
Modul Kas & Bank
1. Transfer Kas
Pengiriman biaya dari akun ke akun lain. Terdapat didalamnya dari akun, ke
akun, tanggal, ref , jumlah baiaya, dan keterangan.
2. Kas Masuk
Data rekapan penginputan pada transfer akun penerimaan biaya yang masuk.
3. Kas Keluar
Data rekapan penginputan pada transfer akun pengeluaran biaya yang
mengirim.
4. Rekonsiliasi Bank
Digunakan untuk pengendalian perbedaan antara saldo kas dan saldo bank
dengan saldo rekening.
40
5. Data-Data Pendukung
Berisikan hasil pendataan yang telah kita input diawal pada modul data-data.
Terdapat satuan pengukuran, nama alamat, departemen, dan rekening
perkiraan.
6. Daftar Transaksi dan Cetak Faktur
Hasil keseluruhan dari pendataan transaksi yang telah diinput pada modul
persediaan. Terdapat transaksi kas masuk, transaksi kas keluar, giro masuk dan
giro keluar.
F. Modul Persediaan
Modul persediaan meliputi daftar produk/persediaan, input transaksi
pemakaian barang, pemindahan barang, stock opname, daftar barang, penentu harga
jual, dan lain-lain.
F
1 2 3 4
41
5 6
7 8
Gambar II.9
Modul Persediaan
1. Pemakaian/Penyesuaian Barang
Untuk mendata stock barang yang ada, mengetahui jumlah persediaan barang
yang ada setelah ada penjualan dan pembelian.
2. Pemindahan Barang
Mendata barang-barang yang akan dipindahkan dan menecek posisi barang
awal dan akhirnya.
3. Stock Opname
Proses pencocokan antara data barang yang tercatat. Terdapat kolom tersedia
buku dan tersedia fisik. Disitulah terlihat jumlah barang yang tedapat pada
sistem dan harus disamakan dengan barang yang nyata.
4. Perakitan
Untuk melakukan perakitan/produksi barang secara otomatis dengan rumus
setiap barang-barang yang terdapat pada suatu barang jadi.
42
5. Data Produk
Digunakan untuk mengecek dan memastikan barang-barang yang sebelumnya
sudah diinput begitu juga dengan kelompok produk.
6. Kegiatan
Terdapat data barang, harga jual dan harga beli barang yang sudah diinput pada
awal data barang.
7. Data-Data Pendukung
Berisikan hasil pendataan yang telah kita input diawal pada modul data-data.
Terdapat satuan pengukuran, nama alamat, departemen, dan rekening perkiraan.
8. Daftar Transaksi dan Cetak Faktur
Hasil keseluruhan dari pendataan transaksi yang telah diinput pada modul
persediaan. Terdapat pemakaian/penyesuai dan pemindahan barang.
G. Modul Laporan
Modul laporan meliputi berbagai macam laporan keuangan seperti
neraca, laporan laba/rugi, buku besar, aliran kas, laporan stok barang, laporan
penjuaalan, laporan pembelian dan analisa rasio.
G
43
Gambar II.10
Modul Laporan
1
2
3
4
5
6
44
1. Analisa Bisnis
Informasi tentang hasil analisa transaksi pada masa periode perbulannya.
Terdapat reminder dan kalender.
2. Laporan Keuangan
Hasil perhitungan transaksi selama masa periode yang terdapat arus kas, laba
rugi, neraca, neraca saldo, buku besar, daftar jurnal, jejak audit, jurnal umum,
giro keluar, giro masuk, jurnal kas masuk, jurnal keluar, rekonsiali bank.
3. Laporan penjualan dan piutang
Hasil perhitungan transaksi selama masa periode yang terdapat penjualan,
pesanan, retur penjualan, piutang usaha, kartu piutang, mutasi, dan surat tagihan.
4. Laporan Pembelian dan hutang
Hasil perhitungan transaksi selama masa periode yang terdapat pembelian,
jurnal, pembelian, pesanan, retur pembelian, hutang usaha, kartu hutang, mutasi,
pembayaran, dan rincian hutang.
5. Laporan Barang
Hasil akhir persediaan barang pada masa periode, terdapat barang dibeli, barang
terjual, daftar barang, daftar harga, jurnal persediaan, kartu stok, mutasi,
transaksi semua barang, dan analisa produk.
6. Laporan Lainnya
Hasil akhir pendataan pada proyek, departemen, harta tetap dan daftar nama dan
alamat.