bab ii landasan teori a. tinjauan peneliti...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Sejumlah penelitian berkaitan dengan analisa indeks LQ-45 telah
menghasilkan sejumlah temuan yang menguatkan sebagai alternatif
berinvestasi di pasar modal. Adapun penelitian-penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan Natan, dkk (2010) adalah tentang Analisis
Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Astra
International Tbk Periode 2007. Dalam penelitian ini data yang digunakan
adalah data kuantitatif yang digunakan adalah laporan keuangan saham LQ-45
dan non LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian
Rimawati (2012) meneliti tentang Analisa Fundamental Dan Analisa Teknikal
Pada Rencana Investasi Pasar Modal. Hasil penelitian menunjukkan Pada
penelitian ini menggunakan rasio ROA , ROE dan ROI ynag dinyatan efektif
dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
Pada portofolio dengan pilihan perusahaan produk konsumsi
menunjukkan bahwa pada analisa kebangkrutan mempergunakan analisa Z
score, mempunyai tingkat resiko yang tinggi terhadap kebangkrutan. Tetapi
kelima saham ini pada analisa teknikalnya menunjukan Secondary trend yang
bergerak naik untuk saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., PT. Unilever
Indonesia Tbk., PT. Astra International Tbk.,. PT. H.M. Sampoerna Tbk.
6
Pilihan saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
Agustus 2011-Januari 2012 tidak menjadi jaminan bahwa perusahaan tidak
berisiko terhadap Kebangkrutan. Pada analisa Kebangkrutan mempergunakan
Analisa Z score menunjukkan bahwa PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dan
PT. Gudang Garam Tbk. sangat berisiko terhadap Kebangkrutan sedang PT
Unilever Indonesia Tbk. dan PT. Astra International Beresiko terhadap
Kebangkrutan.
Penelitian yang dilakukan Mudjiyono (2012) tentang Investasi dalam
Saham dan Meminimalisir Risiko Sekuritas pada Pasar Modal di Indonesia.
Pendekatan yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa investasi dapat dilakukan secara langsung
(direct investment) yaitu dengan mendirikan usaha secara sendiri maupun
bersama-sama namun investasi ini tingkat pengembalian modal cukup lama
walaupun dalam jangka panjang cukup menguntungkan, dan investasi
dilakukan dengan melakukan pembelian surat-surat berharga di pasar
modal/bursa efek (indirect Investmen) atau penanaman modal tidak langsung.
Selain itu untuk meminimalisir risiko, investor dapat pengadakan surat-surat
berharga yaitu membeli berbagai macam surat berharga, tidak terfokus pada
satu macam surat berharga (portofolio).
7
Tabel 2.1
Relevansi Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Sekarang
Peneliti
Terdahulu
Objek Penelitian
Metode
Analisis
Hasil Penilitian
Natan, dkk
(2010)
Analisis Laporan
Keuangan untuk Menilai
Kinerja Keuangan Pada
PT. Astra International
Tbk Periode 2007-2009
Deskriptif
Kuantitatif
Pada penelitian ini menggunakan rasio
ROA , ROE dan ROI ynag dinyatan
efektif dalam menilai kinerja keuangan
perusahaan.
Rimawati
(2012)
Analisa Fundamental
Dan Analisa Teknikal
Pada Rencana Investasi
Pasar Modal.
Deskriptif
Kuantitatif
a) Pada portofolio dengan pilihan
perusahaan produk konsumsi
menunjukkan bahwa pada analisa
kebangkrutan mempergunakan analisa Z
score, mempunyai tingkat resiko yang
tinggi terhadap kebangkrutan.
b) Pilihan saham LQ-45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode Agustus
2011-Januari 2012 tidak menjadi jaminan
bahwa perusahaan tidak berisiko terhadap
Kebangkrutan.
Mudjiyono
(2012)
Investasi dalam Saham
dan Meminimalisir
Risiko Sekuritas pada
Pasar Modal di
Indonesia.
Deskriptif
Kuantitatif
a) Mendirikan usaha secara sendiri maupun
bersama-sama namun investasi ini tingkat
pengembalian modal cukup lama.
b) Untuk meminimalisir risiko, investor
dapat pengadakan surat-surat berharga
yaitu membeli berbagai macam surat
berharga, tidak terfokus pada satu macam
surat berharga.
Peneliti
Sekarang
Objek Penelitian
Metode
Analisis
Hasil Penilitian
8
Rizka
(2017)
Penerapan Analisis
Fundamental Sebagai
Alternatif Berinvestasi
pada Pasar Modal
Deskriptif
Kualitatif
Berinvestasi dengan menggunakan
penerapan analisis fundamental lebih
efektif dan dalam penilaian laporan
keungan perusahaan menggunakan rasio
ROA.
B. Tinjauan Pustaka
1. Pasar Modal Indonesia
9
Gambar 2.1
Struktur Pasar Modal Indonesia
BURSA EFEK LEMBAGA KLIRING DAN
PENJAMIN (LKP)
LEMBAGA
PENYIMPANAN DAN
PENYELESAIAN
Perusahaan Efek
- Penjamin
emisi
- Perantara
Perdagangan
Efek
- Manajer
Investasi
Lembaga Penunjang
- Biro Administrasi
Efek
- Bank Kustodian
- Wali Amanat
- Penasihat Investasi
- Pemeringkat Efek
Profesi Penunjang
- Akuntan
- Konsultan
Hukum
- Penilaian
- Notaris
Emiten
Perushaan
Publik
Reksa Dana
Sumber: Darmadji, Tjiptono (2006:37)
Beberapa penjelasan dari struktur organisasi tersebut di atas menurut
Darmadji, Tjiptono (2006:37) adalah sebagai berikut:
a) Bursa Efek
MENTERI
KEUANGAN OJK
10
Bursa Efek adalah lembaga perusahaan yang menyelenggarakan
atau menyediakan fasilitas system (pasar) untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek antara berbagai perusahaan atau
perorangan yang terlibat dalam tujuan perdagangan efek perusahaan-
perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek. Menurut Undang-Undang
Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, Bursa Efek adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan system dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.
Di Indonesia, saat ini terdapat dua Bursa Efek, yaitu Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Pemegang saham Bursa
Efek adalah perusahaan efek yang telah memperoleh izin usaha sebagai
perantara perdagangan efek.
1) Tugas Bursa Efek Sebagai Fasilitator. Tugas tugas bursa efek
tersebut antara lain: menyediakan sarana perdagangan efek,
mengupayakan likuiditas instrument yaitu mengalirkan dana secara
cepat pada efek-efek yang dijual, menyebar luaskan informasi bursa
ke seluruh lapisan masyarakat, memasyarakatkan pasar modal untuk
menarik calon investor dan perusahaan yang go public, serta
menciptakan instrument dan jasa baru.
2) Tugas Bursa Efek sebagai SRO (Self Regulatory organization).
Disebut SRO karena ketiga lembaga tersebut diberi wewenang untuk
membuat peraturan yang mengikat badan atau organisasi yang
11
terlibat dengan fungsinya. Tugas bursa efek sebagai SRO antara lain:
membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan Bursa,
mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan
fungsi pengawasan, dan ketentuan Bursa Efek mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat bagi pelaku pasar modal.
3) Indikator Bursa yang Likuid. Ada beberapa indikator bursa yang
likuid antara lain sebagai berikut: transaksi dapat dilakukan dengan
mudah dan cepat, perbedaan harga permintaan dan penawaran yang
sangat tipis, transaksi dalam jumlah besar dapat dilakukan tanpa
mempengaruhi harga secara medasar serta kedalaman dan keluasan
pasar serta pengerakan harga merupakan reaksi yang cepat terhadap
informasi.
b) Lembaga kliring dan Penjamin
Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP) adalah salah satu lembaga
pendukung terselenggaranya kegiatan system pasar modal secara
lengkap, selain lembaga penyimpanan dan penyelesaian. Lembaga ini
juga menyelenggarakan jasa kliring dan penjamin penyelesaian
transaksi bursa. LKP saat ini diselenggarakan oleh PT Kliring Penjamin
Efek Indonesia (KPEI).
Sebagai lembaga yang berfungsi sebagai fasilitator kliring dan
penjaminan transaksi, KPEI menyediakan jasa antara lain: kliring dan
penyelesaian transaksi bursa, penjaminan penyelesaian transaksi bursa
(penjamin berfungsi memberikan kepastian terpenuhinya hak dan
12
kewajiban angota bursa (investor) yang timbul dari transaksi bursa),
pinjam-meminjam efek serta jasa lain di lingkungan pasar modal, yang
diselenggarakan untuk mendukung fungsi kliring dan penjaminan,
seperti: Pelaporan harian MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan –
Net Adjusted Working Capital), pelaporan kegiatan transaksi bursa
BAPEMPAM, dan lain-lain.
c) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah lembaga
atau perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral
(tempat penyimpanan terpusat) bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek,
dan pihak lainnya. Saat ini di selenggarakan oleh PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI). Bank Kustodian adalah bank yang bertindak
sebagai tempat penyimpanan dan penitipan uang, surat surat berharga
atau barang berharga lainnya.
Secara garis besar jasa yang disediakan oleh Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI) untuk pemegang rekening antara lain:
pengelolah rekening dan pendaftaran pemegang rekening. Deposit efek
yang merupakan jasa untuk mengkonversikan sertifikat efek ke dalam
bentuk catatan elektronik. Penarikan efek dan dana juga merupakan jasa
untuk mengeluarkan efek dan dana dari C-BEST.
Penyelesaian transaksi bursa juga merupakan jasa jasa untuk
pemindah bukuan antar rekening efek berdasarkan instruksi dari KPEI.
Penyelesaian transaksi di luar bursa menggambarkan jasa untuk
13
pemindah bukuan antar rekening efek berdasarkan instruksi dari
pemegang rekening. Jasa yang terakhir adalah aksi korposari (corporate
action) merupakan jasa untuk mendistribusikan hak atas efek secara
langsung dengan cara kredit ke dalam rekening efek serta inquiry dan
laporan.
2. Penilaian dan pemilihan saham.
Terdapat dua penilaian dalam menganalisa saham, yaitu analisis
fundamental dan analisa teknikal. Analisa fundamental adalah suatu
metode peramalan pergerakan instrumen finansial diwaktu mendatang
berdasarkan pada perekonomian, politik, lingkungan dan faktor-faktor
relevan lainnya serta statistik yang akan mempengaruhi permintaan dan
penawaran instrument finansial tersebut. Analisis fundamental
mengidentifikasi dan mengukur faktor-faktor yang menentukan nilai
intrinsik suatu instrumen finansial.
Apabila penawaran meningkat tetapi permintaannya tetap, maka harga
pasar akan meningkat, begitu sebaliknya. Salah satu kesulitan analisis
fundamental adalah mengukur secara akurat hubungan antara variabel-
variabel, sehingga para analisis harus membuat estimasi berdasarkan
pengalaman mereka.
Sedangkan analisis teknikal adalah suatu metode meramalkan
pergerakan harga saham dan meramalkan kecenderungan pasar di masa
mendatang dengan cara mempelajari grafik harga saham, volume
perdagangan dan indeks harga saham gabungan. Analisis teknikal lebih
14
memperhatikan pada apa yang telah terjadi di pasar, daripada apa yang
seharusnya terjadi. Para analisis teknikal tidak begitu peduli terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi pasar, sebagaimana para analisis
fundamental, tetapi lebih berkonsentrasi pada instrument pasarnya. (Djoko
Susanto dan Agus Sabari, 2002).
3. Analisis Fundamental.
Analisis fundamental memperkirakan harga saham di masa yang akan
datang dengan menggunakan:
a) Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi
harga saham di masa yang akan datang.
b) Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh
taksiran harga saham.
Dalam membuat model peramalan harga saham tersebut, langkah
yang penting adalah mengidentifikasikan faktor-faktor fundamental
(seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan dividen, dan
sebagainya) yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. (Husnan,
2005:315).
Adapun Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu:
1. Faktor politik sebagai salah satu alat indikator untuk memprediksi
pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu
terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap
fluktuasi nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak
15
pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak
apa pun terhadap pergerakan nilai tukar.
2. Faktor keuangan sangat penting dalam melakukan Analisa Fundamental.
Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan
oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut
perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan
terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan
ini juga memengaruhi nilai mata uang. Tingkat suku bunga adalah
penentu untama nilai tukar suatu mata uang selain indikator lainnya
seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan
tingkat suku bunga tingkat suku bunga ini adalah semakin tinggi tingkat
suku bunga semakin kuat nilai tukar mata uang. Namun, kadang kala
terdapat salah pegertian bahwa kenaikan tingkat uku bunga secara
otomatis akan memicu menguatnya nilai tukar maa uang domentik.
Perhatian terhadap suku bunga ini terutama harus dipusatkan pada tingkat
suku bunga riil, bukan pada tingkat suku bunga nominal. Ini karena
perhitungan tingkat suku bunga riil telah menyertakan variabel tingkat
inflasi di dalamnya.
3. Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang sangat signifikan
terhadap nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam
suatu negara dapat membawa dampak (regional effect) bagi
perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam kawasan yang
sama. Dalam era global asset allocation, arus portofolio modal tidak lagi
16
mengenal batas-batas wilayah negara. para fund manager, investor, dan
hedge funds yang melakukan investasi secara global, sangat mencermati
perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan
juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan/regional tertentu.
4. Faktor ekonomi : indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak
dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor
fundamental itu sendiri. Indikator-indikator ekonomi yang sering
digunakan dalam analisa fundamental, yaitu :
a) Produk nasional bruto (PNB) adalah total produksi barang dan jasa
yang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang bertempat
tinggal/ berdomisili di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri
dalam suatu periode tertentu.
b) Produksi domestik bruto (PDB) adalah penjumlahan seluruh barang dan
jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam
negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara
tersebut pada suatu waktu/ periode tertentu.
c) Tingkat inflasi : Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi
inflasi adalahdengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku
bunga. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator
fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat PDB dan
PNB ke dalam nilai yang sebenarnya. Nilai GDP dan GNP riil
merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang investor dalam
membandingkan peluang dan risiko investasinya di
17
mancanegara.Indikator-indikator inflasi yang biasanya digunakan oleh
para investor:
d) Indeks harga produksi atau Producer Price Index (PPI) adalah indeks
yang mengukur rata-rata perubahan harga yang di terima oleh produsen
domestic untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat
proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi
terutama dari sektor manufaktur, pertambangan, dan pertanian.
e) Indeks harga konsumen atau Consumer Price Index (CPI) adalah
digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga eceran dari
sekelompok barang dan jasa tertentu. Index CPI dan PPI digunakan
oleh seorang Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi
yang terjadi.Neraca pembayaran atau balance of payment adalah suatu
neraca yang terdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian
internasional suatu negara, baik yang bersifat komersial maupun
finansial, dengan negara lain pada suatu periode tertentu. Neraca
pembayaran ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk,
pemerintah, dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti
transaksi expor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank
Sentral, dan lain-lain. Dengan adanya neraca pembayaran ini kita
mengetahui kapan suatu negara mengalami surplus maupun defisit.
Secara garis besar Balance of Payment dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
f) Neraca perdagangan yang merupakan selisih antara total ekspor dan
impor barang, jasa, dan transfer. Dalam perhitungannya, neraca
18
perdagangan ini tidak mencakup transaksi-transaksi asset finansial dan
kewajiban (hutang). Data ini merupakan indikator tren perdagangan
luar negeri yang merupakan aliran bersih dari total ekspor dan
imporbarang dan jasa sebagai penerimaan atau penghasilan. Dengan
adanya transaksi ekspor maka akan diterima sejumlah uang yang
nantinya akan menambah permintaan terhadap mata uang negara
eksportir. Begitu pula sebaliknya pada impor barang dan jasa dimana
sejumlah uang harus dikeluarkan guna membayar barang dan jasa yang
kita impor, hal ini akan menambah penawaran akan mata uang negara
importir.
g) Aliran Modal yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung,
dimana pada investasi langsung, investor dari luar negeri melakukan
penanaman modal dalam aset riil misalnya saja membangun pabrik,
gedung perkantoran dll.Investasi ini biasanya bersifat jangka panjang.
Sedangkan investasi tidak langsung dapat kita temui di dalam investasi
instrument keuangan. Misalnya seorang investor melakukan pembelian
saham atau obligasi di bursa Indonesia. Maka investor tersebut harus
menukarkan mata uangnya ke rupiah supaya dapat membeli saham
ataupun obligasi di Indonesia.
h) Tingkat pengangguran adalah suatu indikator yang dapat memberikan
gambaran tentang kondisi rill berbagai sektor ekonomi. Indikator ini
dapet dijadikan alat untuk menganalisasehat/tidaknya perekonomian
suatu negara. Apabila perekonomian berada dalam kondisi baik maka
19
akan tercapai tingkat pengangguran yang rendah. Tetapi jika
perekonomian dalam keadaan lesu maka tingkat pengangguran pun
meningkat.
i) Kurs valuta asing adalah nilai perbandingan atau bisa juga disebut nilai
tukar antara suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Kurs ini
biasanya digunakan sebagai indikator utama untuk melihat kekuatan
ekonomi ataupun tingkat kestabilan perekonomian suatu Negara. Jika
kurs mata uang negara tersebut tidak stabil maka dapat dikatakan
bahwa perekonomian negara tersebut tidak baik atau sedang mengalami
krisis ekonomi. Untuk itu perlu bagi suatu Negara untuk memiliki mata
uang yang stabil agar perekonomian negara tersebut dapat berjalan
dengan lancar dan membentuk suatu tren pertumbuhan.
j) PSNCR - Public Sector Net Cash Requirement atau kebutuhan tunai
sektor publik yaitu jumlah uang yang harus dipinjam pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Sebab pemerintah seringkali
mengeluarkan lebih dari yang mereka terima dari penerimaan pajak,
dan satu-satunya cara untuk menambah kekurangannya adalah dari
meminjam.
(sumber: wikipedia, diakses pada 16 Maret 2017)
Dalam analisis fundamental ini dinyatakan bahwa saham memiliki nilai
intrinsik tertentu (nilai yang seharusnya). Analisis ini akan membandingkan
nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya guna menentukan apakah
harga pasar saham tersebut sudah mencerminkan nilai intrinsiknya atau
20
belum. Nilai intrinsik suatu saham ditentukan oleh faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhinya. Ide dasar pendekatan ini adalah
bahwa harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Kinerja
perusahaan itu sendiri dipengaruhi oleh kondisi industri dan perekonomian
secara makro.
4. ROA (Return On Assets)
ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih
yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi
rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh
keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik
perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan
perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat
pengembalian atau deviden akan semakin besar. Hal ini juga akan
berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal yang
akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan. Lestari dan Sugiharto (2007: 196).
Rumus untuk menghitung ROA adalah sebagai beriku:
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕𝒙 𝟏𝟎𝟎
5. Indeks LQ-45
21
Indeks LQ-45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang
paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan
indikator likuidasi. Indeks LQ-45, menggunakan 45 saham yang terpilih
berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam
bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham
yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.
Beberapa kriteria - kriteria seleksi untuk menentukan suatu emiten
dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 adalah sebagai berikut :
a) Kriteria yang pertama yaitu : Berada di TOP 95% dari total rata-rata
tahunan nilai transaksi saham di pasar regular dan berada di TOP 90%
dari rata-rata tahunan kapitalisasi pasar.
b) Kriteria yang kedua yaitu : Merupakan urutan tertinggi yang mewakili
sektornya dalam klasifikasi industry bursa efek sesuai dengan nilai
kapitalisasi pasar, serta merupakan urutan tertinggi berdasarkan
frekuensi transaksi. (Tjiptono, 2001).
Indeks LQ45 merupakan perwakilan lebih dari 70 persen total
kapitalisasi Bursa Efek Indonesia dan mencakup 60 saham yang paling
banyak diperdagangkan setiap harinya, dalam hitungan nilai, selama
periode 12 bulan. Saham perusahaan yang tercatat dalam indeks ini dipilih
secara seksama, dengan likuiditas menjadi indikator utama karena
dianggap sebagai penunjuk kinerja yang solid dan mencerminkan nilai
pasar sebenarnya. Begitu terpilih, saham-saham tersebut dipantau dengan
ketat dan kinerja kuartalan mereka dievaluasi. Berdasarkan data yang
22
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (2008). untuk dapat masuk dalam
pemilihan suatu saham harus memenuhi kriteria tertentu dan melewati
seleksi utama sebagai berikut :
1) Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan
2) Masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi di pasar reguler
3) Dari 60 saham tersebut, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar
secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ-45
4) Untuk mendapatkan 45 saham akan dipilih 15 saham lagi dengan
menggunakan kriteria Hari Transaksi di Pasar Reguler, Frekuensi
Transaksi di Pasar Reguler dan Kapitalisasi Pasar. Metode pemilihan
15 saham tersebut adalah:
a. Dari 30 sisanya, dipilih 25 saham berdasarkan Hari Transaksi di
Pasar Reguler.
b. Dari 25 saham tersebut akan dipilih 20 saham berdasarkan
Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler
c. Dari 20 saham tersebut akan dipilih 15 saham berdasarkan
Kapitalisasi Pasar, sehingga makan didapat 45 saham untuk
perhitungan indeks LQ45.
5) Selain melihat kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut di atas,
akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan
perusahaan tersebut. Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau
perkembangan kinerja komponen saham yang masuk dalam
penghitungan indeks LQ45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi
23
atas pergerakan urutan saham-saham tersebut. Penggantian saham akan
dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan
Agustus. Untuk menjamin kewajaran (fairness) pemilihan saham, BEI
juga dapat minta pendapat kepada komisi penasehat yang terdiri dari
para ahli dari Bapepam, Universitas dan profesional di bidang pasar
modal yang independen.
6. Investasi.
Investasi adalah pengeluaran-pengerualaran yang dilakukan oleh
seseorang atau perusahaan untuk membeli barang oleh sekuritas dengan
tujuan untuk menambah nilai suatu asset dimasa yang akan mendatang
(Sunariyah, 2010:4).
Di Indonesia, topik investasi sudah diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK No. 13) Investasi adalah suatu aktiva yang
digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth)
melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan uang
sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi
perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan. Investasi menurut Standar Akuntansi
Pemerintahan, untuk perusahaan-perusahaan yang dikelola Negara
(BUMN). Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh
manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.
24
Dalam hubungannya dengan pengelolaan, investasi dapat dibagi
menjadi dua yaitu Investasi langsung (direct Investment) dan investasi
tidak langsung (Indirect Investment) Investasi Langsung (direct
Investment) adalah penanaman modal secara langsung dalam bentuk
pendirian perusahaan yang pada awalnya dikelola sendiri oleh sipenanam
modal tersebut, keuntungan dan kerugian ditanggung sendiri dan
biasanya memerlukan waktu jangka panjang, pengembalian modal dalam
waktu tidak terbatas. Investasi tidak langsung (indirect investment) yaitu
penanaman modal pada perusahaan lain yang sudah berdiri dengan cara
pembelian saham perusahaan lain, dengan harapan untuk mendapatkan
bagian dari keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen.
Dilihat dari segi waktu (lamanya), investasi dapat diklasifikasikan
menjadi dua golongan, yaitu Investasi Jangka Pendek dan Investasi
Jangka Panjang. Golongan pertama, investasi Jangka Pendek yaitu
investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki
selama setahun atau kurang dengan tujuan memberdayakan kas supaya
mendapatkan keuntungan dari penjualan surat berharga dikumudian hari
jika harga surat berharga yang dimiliki kursnya lebih tinggi dari pada
kurs beli atau untuk mendapatkan capital gain dan juga agar tidak terjadi
kas menganggur (idle cash). Sedang investasi jangka panjang adalah
investasi selain investasi lancar yang kepemilikannya lebih dari periode
akuntansi dan biasanya dimiliki lebih dari 5 tahun. Perusahaan
melakukan investasi dengan alasan yang berbeda-beda.
25
Bagi beberapa perusahaan, aktivitas investasi merupakan unsur
penting dari operasi perusahaan, dan penilaian kinerja perusahaan
mungkin sebagian besar, atau seluruhnya bergantung pada hasil yang
dilaporkan mengenai aktivitas ini. Beberapa perusahaan melakukan
investasi sebagai cara untuk menempatkan kelebihan dana dan beberapa
perusahaan lain melakukan perdagangan investasi untuk mempererat
hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Dari
tulisan para ahli, diperoleh informasi bahwa pada umumnya tujuan
investasi adalah sebagai berikut:
a) Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode,
antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan
lain-lainnya.
b) Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk
kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
c) Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui
pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
d) Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar
untuk produk yang dihasilkan.
e) Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan
yang sejenis.
f) Untuk menjaga hubungan antar perusahaan
Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat
atau dokumen lain yang serupa. Hakikat suatu investasi dapat berupa
26
hutang, selain hutang jangka pendek atau hutang dagang, atau instrumen
ekuitas. Pada umumnya investasi memiliki hak finansial, sebagai hak
berwujud seperti investasi tanah, bangunan/real estate, emas, berlian,
atau komoditi lain yang dapat dipasarkan. Untuk beberapa jenis investasi,
terdapat pasar yang aktif yang dapat membentuk nilai pasar. Untuk jenis
investasi tersebut nilai pasar digunakan sebagai indikator penetapan nilai
wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar aktif, cara
lain digunakan untuk menentukan nilai wajar.
7. Jenis Investasi Yang terdapat di Pasar Modal.
a) Saham.
Investasi dalam bentuk saham, atau biasa disebut investasi saham
merupakan pembelian atau penyertaan atau kepemilikan saham
perusahaan lain dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan
lainnya. Keuntungan diperoleh dari bagian dividen yang dibagikan
sesuai dengan penyertaan modal atau bagian sahamnya. Keuntungan
lainnya bisa berupa control management yaitu hak menentukan
kebijakan atas perusahaan yang dibeli.
Control managemen diperoleh jika kepemilikan saham mencapai
jumlah mayoritas. Perusahaan yang melakukan investasi saham
disebut perusahaan induk (parent company), sedangkan perusahaan
yang mengeluarkan saham disebut perusahaan anak (subsidiary
company). Hubungan keduanya biasa disebut perusahaan yang
berafiliasi (parent-subsidiary affiliation).
27
Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham
mempunyai maksud atau beberapa alasan, antara lain; untuk
menebarkan resiko (risk spread), memperkokoh jaringan pasar,
memperkuat distribusi, menjaga suplai bhan baku jika perusahaan
yang dibeli merupakan penyuplai (suplier) bahan baku dan
memperkuat manajemen, strategi ini berlaku untuk jenis Saham Biasa.
1) Saham Biasa (Commond Stock) Saham Biasa adalah suatu
sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti
pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting
bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk
menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan
serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita
perusahaan.
Investor yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak
untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan
hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang
dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka
semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol
operasional perusahaan. Belakangan ini istilah akuisi mencuat
seiring maraknya dinamika bisnis di negara kita dan
digulirkannya paket deregulasi tentang pasar modal. Istilah akuisi
sendiri sebetulnya merupakan konsep lama.
28
Akuisi sudah lama dipraktekkan terutama di negara-negara
industri maju. Begitu pula buku-buku tentang akuisi pun sudah
lama ada. Secara sederhana akuisi diartikan sebagai pembelian
atau penguasaan atau pengambilan (take over) oleh perusahaan
besar (parent company) terhadap perusahaan sasaran (subsidiary
company). Dalam praktiknya, setelah proses akuisi sering
dilakukan proses penggabungan atau peleburan menjadi
perusahaan baru memungkinkan timbulnya entitas hukum baru
(new legal entity), misalnya Lippo Bank. Tetapi ada juga yang
tetap mempertahankan legal entitas lama, misalnya Bimoli tetap
menggunakan legal entitas lama meski sudah dibeli kelompok
Salim Group.
Perusahaan yang melakukan akuisisi mempunyai beberapa tujuan,
antara lain; untuk mencari pendapatan dari pembagian deviden,
memperkokoh jaringan pasar (network market), memperkuat
distribusi, penyebaran resiko, mencapai skala ekonomi (economy
to scale) dan diversifikasi (divercification). Kegiatan ini bisa
dilakukan langsung dengan perusahaan sasaran/target atau bisa
melalui pasar modal. Perusahaan yang melakukan akuisisi pada
prinsipnya adalah melakukan investasi. Oleh karena itu akuisisi
dilakukan untuk jangka waktu yang lama (long term investment)
dan dalam neraca dikelompokkan ke dalam pos investasi saham.
29
2) Saham Preferen (Prefered Stock) Saham preferen adalah saham
yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik
saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen
lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang
saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga
jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk
membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak
lengser.
b) Obligasi.
Obligasi adalah hutang / utang jangka panjang secara tertulis dalam
kontrak surat obligasi yang dilakukan oleh pihak berhutang yang
wajib membayar hutangnya disertai bunga (penerbit obligasi) dan
pihak yang menerima pembayaran atau piutang yang dimilikinya
beserta bunga (pemegang obligasi) yang pada umumnya tanpa
menjaminkan suatu aktiva. Obligasi ketika pertama kali dijual dijual
dengan nilai per value. Obligasi atau kalau dalam bahasa Inggris
disebut bond merupakan surat utang jangka panjang yang diterbitkan
oleh pemerintahpusat maupun daerah, BUMN, perusahaan swasta.
Sekarang ini obligasi sudah menjadi sarana investasi masyarakat luas.
Sebelumnya obligasi hanya menjadi sarana investasi bagi investor
yang memiliki uang dalam jumlah besar.
Hal yang sangat berpengaruh di harga pasar obligasi itu perubahan
suku bunga deposito, naik turunnya suku bunga akan berpengaruh
30
terhadap harga pasar suatu obligasi. Hubungan harga pasar obligasi
dengan suku bunga deposito mempunyai hubungan berbanding
terbalik atau berkorelasi negative. Jadi kalau suku bunga deposito
naik, harga obligasi akan turun. Sebaliknya, kalau suku bunga
deposito turun harga obligasi akan naik. Salah satu jenis obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia saat ini adalah obligasi
kupon (Coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa
berlaku obligasi.
c) Reksadana.
Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksadana (disebut
manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di
pasar uang atau pasar modal.