bab ii landasan teori a. persepsi 1. definisi...
TRANSCRIPT
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persepsi
1. Definisi Persepsi
Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses perolehan, penafsiran,
pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang
diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur adalah informasi indrawi dari
lingkungan sosial, serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain
(Sarwono dan Meinarno, 2009: 24).
Gambar 2.1 Empat Aspek dalam Persepsi Sosial
(Sumber: Baron dan Byrne, 2004: 38-39)
Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957 (dalam Walgito, 1991:
53) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.
Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut
tidak berhenti di situ saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan
oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya
merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas
dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang
mendahului terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat,
Komunikasi
nonverbal Atribusi Karakateristik
pembentukan kesan
Mengelola kesan
atau presentasi
diri
19
yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya
melalui alat indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu
dengan dunia luarnya. Disini persepsi tokoh masyarakat sangat dibutuhkan
oleh masyarakat sekitar dalam menafsirkan suatu kejadian yang sudah
terlihat oleh panca indera dengan tindakan yang sesuai dengan nilai agama
dan hukum moral yang ada.
Menurut Leavitt (dalam Sobur, 2003: 445), Persepsi (percepstion)
dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat
sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu
bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.
Menurut De Vito (dalam Sobur, 2003: 445-446), persepsi adalah
proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang
mempengaruhi indera kita. Yusuf (dalam Sobur, 2003: 446) menyebutkan
persepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”. Gulo (dalam Sobur,
2003: 446) mendefinisikan persepsi sebagai proses seseorang menjadi
sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang
dimilikinya.
Menurut Desiderato (dalam Rakhmat, 1994: 51) menyatakan bahwa
persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli
indrawi (sensory stimuli).
20
Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu
untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka
agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (Robbins, 2001: 88).
Persepsi pada intinya merupakan suatu interpretasi dari hasil panca
indera dalam suatu objek walaupun hasilnya berbeda dan dalam keadaan
sadar. Di sini objek yang dimaksud adalah remaja hamil diluar nikah,
sehingga persepsi tokoh masyarakat yang sesuai dalam masalah ini sangat
berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekitar untuk memahami
bagaimana hukum pernikahan tersebut serta apa tanggapan langsung dari
tokoh masyarakat yang secara spontan dilakukan sesuai dengan hukum
agama Islam dan kebudayaan timur sebagai bentuk sanksi moral.
2. Indikator Persepsi
Menurut Walgito (1989: 54) ada beberapa hal yang di perlukan agar
persepsi dapat disadari oleh individu yaitu:
a. Adanya objek yang dipersepsikan. Objek menimbulkan stimulus yang
mengenai alat indera atau reseptor stimulus dapat datang dari luar
langsung mengenai alat indera (reseptor), dapat datang dari dalam yang
langsung mengenai syaraf penerima (sensoris) yang bekerja sebagai
reseptor.
b. Alat indera atau reseptor. Yaitu merupakan alat untuk menerima
stimulus, disamping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang di terima reseptor ke pusat syaraf
21
yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk mengadakan
respon diperlukan syaraf motoris.
c. Adanya perhatian. Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi
terhadap sesuatu diperlukan adanya perhatian yang merupakan langkah
pertama sebagai suatu kesiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa
perhatian tidak akan terjadi persepi.
Jadi indikator persepsi dapat disimpulkan dimana objek yang
menimbulkan stimulus yaitu remaja hamil di luar nikah kemudian
mengenai alat indera berupa mata, telinga, hidung, kulit, mulut, akal, dan
hati yang diterima oleh tokoh masyarakat kemudian kemudian ke pusat
syaraf yang dilakukan secara sadar sehingga menimbulkan sebuah
perhatian yang terpusat pada remaja yang hamil di luar nikah tersebut.
B. Proses terjadinya Persepsi
Schermerhorn, dkk (1994: 153-155) proses persepsi secara umum
terbagi dalam 4 tahap, yaitu:
1. Perhatian dan Seleksi (Attention and Selection)
Pemilihan informasi secara selektif hanya memberikan kesempatan pada
proporsi yang kecil dari seluruh informasi yang ada. Proses seleksi ini
berasal dari proses terkontrol, yaitu individu secara sadar memutuskan
informasi mana yang akan diperhatikan dan mana yang akan diabaikan.
22
2. Organisasi (Organization)
Pada tahap ini, seluruh informasi yang telah masuk seleksi pada tahap
sebelumnya akan diorganisasikan. Adapun cara untuk mengorganisasi
informasi secara efisien adalah schema. Schema adalah kerangka kognitif
yang menggambarkan pengetahuan yang diorganisasi dengan pemberian
konsep atau stimulus yang dibangun melalui pengalaman.
3. Interpretasi (Interpretation)
Setelah perhatian digambarkan pada stimulus tertentu dan informasi telah
diorganisasi, maka individu akan mencoba untuk memperoleh jawaban
tentang makna dari informasi tersebut. Tahap ini sangat dipengaruhi oleh
causal attribution, yaitu sebuah percobaan untuk menjelaskan mengapa
sesuatu terjadi dengan seperti itu.
4. Pencarian Kembali (Retrieval)
Informasi yang telah tersimpan dalam sebuah memori harus dicari kembali
bila informasi tersebut digunakan. Individu akan lebih mudah
mendapatkan kembali informasi yang telah tersimpan bila telah terskema
dan terorganisir dengan baik.
Secara sederhana, Goldstein (dalam Feldman, 2003: 101) memberikan
gambaran terbentuknya persepsi.
Gambar 2.2, Recognize The Letter R
(Sumber: Goldstein, 1984 dalam Feldman, 2003: 101)
Stimulus Sensasion Freature Detection
High Level Analysis Integration Perception
23
Proses persepsi bermula dari diterimanya stimulus yang berasal dari
lingkaran luar. Stimulus tersebut akan menghasilkan sensasi pada panca
indera. Sensasi yang diterima oleh panca indera tersebut kemudian diteruskan
menuju ke detektor bentuk. Pada detektor bentuk, sensasi dianalisis dengan
tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Analisis ini dilakukan dengan
lebih mendalam dan mendetail. Hasil analisis kemudian dikirim ke otak dan
selanjutnya diintegrasikan untuk membentuk suatu persepsi yang utuh tentang
stimulus tersebut.
Jadi proses persepsi diawali dengan perhatian dan seleksi terhadap
informasi yang ada yaitu remaja hamil di luar nikah, kemudian informasi
yang telah terseleksi tersebut diorganisir agar tidak terjadi sebuah fitnah
belaka atau informasi yang semu, kemudian mulailah tahap interpretasi, yaitu
individu mencoba memahami makna informasi tersebut. Ketika individu
membutuhkan informasi tersebut, maka dilakukan tahap pencarian kembali
dari tokoh masyarakat ketika terjadi kembali remaja yang hamil di luar di
Desa Genukwatu.
C. Bentuk-bentuk Persepsi
Menurut Walgito (2004: 118) bentuk-bentuk persepsi adalah sebagai
berikut:
1. Persepsi melalui Indera Penglihatan
Alat indera merupakan alat utama dalam individu mengadakan
persepsi. Seseorang dapat melihat dengan matanya tetapi mata bukanlah
24
satu-satunya bagian hingga individu dapat mempersepsi apa yang
dilihatnya, mata hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian yang
menerima stimulus, dan stimulus ini dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke
otak, hingga akhirnya individu dapat menyadari apa yang dilihat.
Apabila seseorang melihat sesuatu objek maka stimulus yang
mengenai mata bukanlah objeknya secara langsung, tetapi sinar yang
dipantulkan oleh objek tersebut yang bekerja sebagai stimulus yang
mengenai mata. Sinar yang mengenai mata mempunyai sifat gelombang,
ada yang bergelombang pendek dan ada juga yang bergelombang panjang.
Di samping itu sinar juga mempunyai sifat kekuatan atau intensitas
gelombang yang bermacam-macam. Perbedaan dalam soal intensitas akan
membawa perbedaan dalam soal terang tidaknya sinar yang diterima.
Perbedaan panjang pendeknya gelombang akan membawa perbedaan
dalam warna yang dilihat. Apabila seseorang melihat suatu benda, maka
dari benda itu dapat dilihat bentuknya, jaraknya, warnanya, ukurannya,
dan kadang-kadang geraknya.
2. Persepsi melalui Indera Pendengaran
Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengaran, yaitu
telinga. Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat mengetahui sesuatu
yang ada di sekitarnya. Telinga dapat dibagi atas beberapa bagian yang
maisng-masing mempunyai fungsi atau tugas sendiri-sendiri, yaitu:
a. Telinga bagian luar, yaitu merupakan bagian yang menerima stimulus
dari luar.
25
b. Telinga bagian tengah, yaitu merupakan bagian yang meneruskan
stimulus yang diterima oleh telinga bagian luar, jadi bagian ini
merupakan transformer.
c. Telinga bagian dalam, yaitu merupakan reseptor yang sensitif yang
merupakan syaraf-syaraf penerima.
Seperti halnya dalam penglihatan, dalam pendengaran individu dapat
mendengar apa yang mengenai reseptor sebagai suatu respon terhadap
stimulus tersebut. Kalau individu dapat menyadari apa yang didengar,
maka dalam hal ini individu dapat mempersepsi apa yang didengar, dan
terjadilah suatu pengamatan atau persepsi.
3. Persepsi melalui Indera Pencium
Orang dapat mencium bau sesuatu melalui alat indera pencium yaitu
hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah
dalam. Stimulusnya berwujud benda-benda yang bersifat khemis atau gas
yang dapat menguap, dan mengenai alat-alat penerima yang ada dalam
hidung, kemudian diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak, dan sebagai
respon dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang diciumnya
yaitu bau yang diciumnya.
4. Persepsi melalui Indera Pengecap
Indera pengecap terdapat di lidah. Stimulusnya merupakan benda
cair. Zat cair itu mengenai ujung sel penerima yang terdapat pada lidah,
yang kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga
akhirnya orang dapat menyadari atau mempersepsi tentang apa yang
26
dikecap itu. Mengenai rasa ini ada empat macam rasa pokok yaitu rasa
pahit, manis, asin, asam. Masing-masing rasa ini mempunyai daerah
penerima rasa sendiri-sendiri pada lidah.
5. Persepsi melalui Indera Peraba (Kulit)
Indera ini dapat merasakan rasa sakit, rabaan, tekanan dan
temperatur. Tetapi tidak semua bagian kulit dapat menerima rasa-rasa ini.
Pada bagian-bagian tertentu saja yang dapat untuk menerima stimulus-
stimulus tertentu. Rasa-rasa tersebut di atas merupakan rasa-rasa kulit yang
primer, sedangkan di samping itu masih terdapat variasi yang bermacam-
macam.
Dalam hal tekanan atau rabaan, stimulusnya langsung mengenai
bagian kulit bagian rabaan atau tekanan. Stimulus ini akan menimbulkan
kesadaran akan lunak, keras, halus, kasar.
Stimulus yang dapat menimbulkan rasa sakit dapat bersifat khemis
maupun electrical dan sebangsanya yang pada pokoknya stimulus itu
cukup kuat menimbulkan kerusakan pada kulit, dan hal ini menimbulkan
rasa sakit.
Bentuk persepsi pada intinya merupakan persepsi yang tidak hanya
dilakukan oleh penglihatan saja, namun dengan alat indera secara lengkap
agar menghasilkan suatu data yang maksimal dan sesuai dengan kenyataan
yang ada di lapangan, dimana stimulus itu bersifat kuat maka hasil yang
didapat agar lebih spesifik. Dan dalam hal ini stimulus yang dimaksud
27
adalah remaja hamil di luar nikah dan seseorang yang melihat kemudian
memberikan persepsi adalah tokoh masyarakat.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Gibson, dkk (dalam Jenny, 2012), faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal
dan Faktor Eksternal.
1. Faktor internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang
terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
a. Fisiologis
Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang
diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk
memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera
untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi
terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
b. Perhatian
Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk
memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas
mental yang ada pada suatu objek. Energi tiap orang berbeda-beda
sehingga perhatian seseorang terhadap objek juga berbeda dan hal ini
akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu objek.
28
c. Minat
Persepsi terhadap suatu objek bervariasi tergantung pada seberapa
banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk
mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan
seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat
dikatakan sebagai minat.
d. Kebutuhan yang Searah
Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu
mencari objek-objek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai
dengan dirinya.
e. Pengalaman dan Ingatan
Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh
mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk
mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
f. Suasana Hati
Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini
menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat
mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, berreaksi dan
mengingat.
Faktor internal pada intinya berupa fisiologis, perhatian, minat,
kebutuhan searah, pengalaman, suasana hati seseorang yaitu tokoh
masyarakat sangat mempengaruhi dalam terjadinya persepsi, karena
hubungan akan hal ini sangat berkaitan erat, walaupun pada kenyataannya
29
semua juga tergantung objek (remaja hamil di luar nikah) dan tergantung
energi yang digunakan tokoh masyarakat ketika melihat hal tersebut.
2. Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik
dari linkungan dan objek-objek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen
tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia
sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau
menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
persepsi adalah :
a. Ukuran dan Penempatan dari Objek atau Stimulus
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu objek,
maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi
persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu objek
individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk
persepsi.
b. Warna dari Objek-objek
Objek-objek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah
dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
c. Keunikan dan Kekontrasan Stimulus
Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan
sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan
banyak menarik perhatian.
30
d. Intensitas dan Kekuatan dari Stimulus
Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering
diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan
dari stimulus merupakan daya dari suatu objek yang bisa
mempengaruhi persepsi.
e. Motion atau Gerakan
Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap objek yang
memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan objek
yang diam.
Faktor eksternal pada intinya sangat dipengaruhi oleh objek (remaja
hamil di luar nikah) ketika gerakan dari objek (remaja hamil di luar nikah)
tersebut kuat dan mempunyai kedekatan hubungan maka akan semakin
mudah untuk dipahami daripada objek (remaja hamil di luar nikah) yang
diam, karena objek-objek tersebut memiliki suatu cahaya yang lebih untuk
lebih diperhatikan dengan melihat penampilan yang di luar sangkaan.
E. Perspektif Islam tentang Persepsi
1. Telaah Teks Psikologi tentang Persepsi
a. Sampel Teks Psikologi tentang Persepsi
Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957 (dalam Walgito,
1991: 53) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatu proses
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat
indera. Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada
31
umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat
susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.
Menurut Desiderato (dalam Rakhmat, 1994: 51) menyatakan
bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli
indrawi (sensory stimuli).
Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh
individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera
mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (Robbins,
2001: 88).
Persepsi pada intinya merupakan suatu interpretasi dari hasil
panca indera dalam suatu objek walaupun hasilnya berbeda dan dalam
keadaan sadar. Di sini objek yang dimaksud adalah remaja hamil diluar
nikah, sehingga persepsi tokoh masyarakat yang sesuai dalam masalah
ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekitar untuk
memahami bagaimana hukum pernikahan tersebut serta apa tanggapan
langsung dari tokoh masyarakat yang secara spontan dilakukan sesuai
dengan hukum agama Islam dan kebudayaan timur sebagai bentuk
sanksi moral.
32
b. Analisis Komponen Teks tentang Persepsi
Tabel 2.1
Analisis Teks Komponen tentang Persepsi
No Komponen Deskripsi
1. Aktor Tokoh masyarakat
2. Aktivitas Memberi pengetahuan, mengamati,
menyimpulkan
3. Proses Seleksi, organisasi, interpretasi, pencarian
kembali
4. Bentuk Penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecap, peraba, akal, hati
5. Faktor Internal: Fisiologis, perhatian, minat,
kebutuhan searah, pengalaman, suasana hati.
Eksternal: Ukuran dan penempatan, warna dari
objek, keunikan stimulus, kekuatan stimulus,
gerakan.
6. Objek Tokoh masyarakat dan remaja hamil di luar
nikah
7. Tujuan (+) Kuat, sehat, soleh
(-) Lemah, sakit, hasud
8. Standart
Norma
Agama dan sosial
9. Efek (+) Beriman, taubat, soleh
(-) Cibiran masyarakat, sanksi moral, dosa
33
c. Pola Teks tentang Persepsi
Gambar 2.3
Pola Teks tentang Persepsi
Tokoh
masyarakat
Memberi
pengetahuan,
mengamati,
menyimpulkan
Seleksi,
organisasi,
interpretasi,
pencarian
kembali
Penglihatan,
pendengaran,
penciuman,
pengecap, peraba,
akal, hati
Internal: Fisiologis,
perhatian, minat,
kebutuhan searah,
pengalaman, suasana hati.
Eksternal: Ukuran dan
penempatan, warna dari
objek, keunikan stimulus,
kekuatan stimulus,
gerakan.
Tokoh
masyarakat dan
remaja hamil di
luar nikah
(+) Kuat, sehat,
soleh (-)
Lemah, sakit,
hasud
Agama dan sosial
(+) Beriman,
taubat, soleh (-)
Cibiran
masyarakat,
sanksi moral,
dosa
34
d. Mind Map (Peta Konsep) tentang Persepsi
Gambar 2.4
Mind Map (Peta Konsep) tentang Persepsi
Persepsi
Aktor Tokoh
masyarakat
Aktivitas
Memberi pengetahuan
Mengamati
Menyimpulkan
Proses
Seleksi Organisasi
Interpretasi Pencarian kembali
Bentuk
Penglihatan
Pendengaran
Penciuman
Pengecap
Peraba
Akal
Hati
Faktor
Internal
Fisiologis
Perhatian
Minat Kebutuhan
searah Pengalaman
Suasana hati
Eksternal
Ukuran dan penempatan Warna dari
objek Keunikan stimulus
Kekuatan stimulus
Gerakan Objek
Tokoh masyarakat
Remaja hamil di luar nikah
Tujuan
(+) Kuat, sehat, soleh
(-) Lemah, sakit, hasud
Standart norma
Agama
Sosial
Efek
(+) Beriman, taubat, soleh
(-) Cibiran masyarakat, sanksi moral, dosa
35
2. Telaah Teks Islam tentang Persepsi
a. Sampel Teks Islam tentang Persepsi
Menurut dalam kajian Islam, dalam persepsi itu bisa di lihat dari
lafadznya bukan dari sebabnya kenapa remaja bisa hamil di luar nikah,
sehingga orang yang berprasangka itu juga termasuk mendapat dosa.
Dan maksud dari orang yang mendustakan agama disini adalah remaja
yang hamil di luar nikah yaitu remaja yang melakukan perzinaan
sampai mengakibatkan kehamilan. Firman Allah dalam Q.S Al-Hujurat
ayat 12 (Depag, 2012: 517):
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-
sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
(Q.S Al-Hujurat: 12)
b. Analisis Komponen Teks Islam tentang Persepsi
Tabel 2.2
Analisis Komponen Teks Islam tentang Persepsi
No Komponen Deskripsi
1. Aktor
2. Aktivitas . , ,
36
3. Proses
. , , ,
4. Bentuk , , , , ,
. ,
5. Faktor Internal:
, , , ,
. ,
Ekternal:
. , , , ,
6. Objek . ,
7. Tujuan Positif:
. , ,
Negatif:
. , ,
8. Standart
Norma :
( , , , )
: ( )
9. Efek Positif:
. , ,
Negatif:
. , ,
3. Inventarisasi dan Tabulasi Teks tentang Persepsi
Tabel 2.3
Inventarisasi dan Tabulasi Teks tetang Persepsi
No Term Kategori Teks Makna Substansi
Psikologi
Sumber Jml
1. Aktor Tokoh
masyara-
kat
Orang-
orang
yang
beriman
Tokoh
masyarakat
2:97,2:26
,2:62,2:7
6,2:178,2
:104,5:41
,2:3,5:82,
49:12,dst
450
37
2. Aktivi-
tas
Memberi
pengeta-
huan,
menga-
mati,
menyim-
pulkan
Pengeta-
huan
Memberi
pengetahuan
40:83,7:1
87,27:42,
7:52,16:4
3,58:11,5
3:35,53:3
0,52:41,4
7:16,dst
67
Perhati-
kanlah
Mengamati
3:137,43:
25,37:73,
30:50,30:
42,29:20,
27:69,27:
51,27:28,
27:14,dst
28
Purba-
sangka
(kecuriga
an)
Menyim-
pulkan
49:12 1
3. Proses Seleksi,
organisa-
si,
interpreta
si,
pencari-
an
kembali
Sebenar-
benar-
nya
Seleksi
1:1,86:16
,86:15,71
:18,50:42
,50:19,39
:20,37:7,
37:2,37:1
,dst
21
Catatan
Organisasi
54:52,81:
10,45:29,
45:28,78:
29,69:19,
69:9,69:8
,50:23,5:
95, dst.
14
Sebab-
sebab
Interpretasi 2:97,2:11
5,13:11,5
:78,6:4,5
1:22,21:1
0,3:152,8
:6,9:7,dst
80
Mencari-
cari
Pencarian
kembali
3:7,4:34,
9:48,9:62
,49:12
5
4. Bentuk Pengliha-
tan,
pendenga
ran,
penciu-
man,
pengecap
, peraba,
akal, hati
Perhati-
kanlah
Penglihatan
3:137,43:
25,37:73,
30:50,30:
42,29:20,
27:69,27:
51,27:28,
27:14,dst
28
Telinga
Pendengaran
2:19,4:11
9,5:45,7:
179,7:19
5,17:46,1
8:11,18:5
7,22:46,4
1:5,dst
14
38
Hidung Penciuman
5:45,2:19
6,68:16
3
Katakan-
lah
Pengecap
6:19,13:1
6,2:219,3
:154,39:3
8,6:56,6:
71,49:14,
6:91,17:2
8,dst
310
Kulit
Peraba
4:56,39:2
3,41:21,8
6:2,12:62
,16:80,22
:20,35:13
,38:44,41
:20,dst
13
Akal
Akal
5:58,93:7
,72:4,65:
10,57:3,5
3:6,50:37
,39:21,39
:18,36:68
,dst
19
Hati Hati 3:137,43:
25,37:73,
30:50,30:
42,29:20,
27:69,27:
51,27:28,
27:14,dst
28
5. Faktor Internal:
Fisiolo-
gis,
perhatian
, minat,
kebutu-
han
searah,
pengala
man,
suasana
hati.
Eksternal
: Ukuran
dan
penempa
tan,
warna
dari
objek,
keunikan
stimulus,
kekuatan
stimulus,
gerakan.
Internal
Purba-
sangka
(kecuriga
an)
Fisiologis
49:12
1
Perhatian
Perhatian
2:1,12:9,
23:114.
3
Mengu-
rangi
Minat
4:12,2:28
2,4:24,4:
40,4:46,4
:101,5:13
,9:4,47:3
5,49:14,
dst
13
Menghi-
langkan
Kebutuhan
searah
22:29,10
6:4,94:2,
88:7,39:3
8,35:34,3
3:33,27:6
2,24:43,2
4:33,dst
23
Kejadian Pengalaman
10:102,3
9:6,50:6,
56:1,69:5
,2:87,12:
29
39
64,36:68,
32:7,30;8
,dst
Perasaan
Suasana hati
33:10,1;5
,2:262,2:
263,2:26
4,4:148,9
:110,11:5
,29:25
9
Ekster-
nal
Ukuran
Ukuran dan
penempatan
5:48,7:14
3,15:19,1
5:21,20:1
21,23:18,
25:2,29:1
,42:27,54
:49,dst
11
Takut
Warna dari
objek
2:19,24:5
2,4:3,72:
13,6:137,
21:49,27:
10,28:32,
11:70,30:
28,dst
140
Mereka
(remaja
hamil di
luar
nikah)
Keunikan
stimulus
2:76,4:89
,2:115,2:
19,63:4,2
:102,24:3
1,2:97,4:
46,60:10,
dst
475
Sikap
Kekuatan
stimulus
4:128,6:1
11,14:8,1
3:11,47:1
,33:32,29
:10,2:61,
16:125,1
6:61,dst
18
Huku-
man
Gerakan 20:97,3:1
37,44:1,4
:25,40:3,
28:63,24:
22,24:8,2
4:2,8:14,
dst
24
6. Objek Tokoh
masyara-
kat,
remaja
hamil di
luar
nikah
Orang-
orang
yang
beriman
Tokoh
masyarakat
2:97,2:26
,2:62,2:7
6,2:178,2
:104,5:41
,2:3,5:82,
2:177,dst
450
Perempu
an yang
Remaja
hamil di luar
24:3,24:2
2
40
berzina
dan laki-
laki yang
berzina
nikah
7. Tujuan (+) Kuat,
sehat,
soleh
(-)
Lemah,
sakit,
hasud
Positif:
Kuat
Kuat
16:92,28:
76,30:54,
2:115,7:1
55,23:41,
57:25,54:
43,53:5,5
1:1,dst
52
Sehat
Sehat
2:18,3:97
,19:10,11
3:1
4
Soleh Soleh 47:2 1
Negatif
Lemah
Lemah
30:54,4:1
27,3:123,
2:282,68:
42,63:8,4
7:35,46:1
1,40:47,3
8:34,dst
52
Sakit
Sakit
5:6,2:196
,113:1,44
:55,38:44
,38:34,37
:145,37:8
9,26:80,2
4:61,dst
22
Dengki Hasud 2:109 1
8. Stan-
dart
Norma
Agama
dan
sosial
:
Agama:
Dan
bertakwa
lah
kepada
Allah
Agama:
Taqwa
2:282,5:2
,2:189,2:
196,4:1,4
:131,33:3
7,8:1,5:4,
65:1,dst
63
Orang-
orang
yang
beriman
Beriman
2:97,2:26
,2:62,2:7
6,2:178,2
:104,5:41
,2:3,5:82,
2:177,dst
450
Dosa
Dosa
3:135,4:3
1,46:31,1
6:25,24:5
2,4:48,29
:12,6:120
,40:11,40
:21,dst
153
41
Taubat
Taubat
9:118,2:1
28,4:17,4
:18,9:104
,9:117,2:
160,33:7
3,33:24,2
5:71,dst
38
:
Dunia:
Huku-
man
Sosial:
Sanksi
20:97,3:1
37,44:1,4
:25,40:3,
28:63,24:
22,24:8,2
4:2,8:14,
dst
24
9. Efek (+)Beri-
man,
taubat,
soleh.
(-) Cibir-
an
masyara-
kat,
sanksi
moral,
dosa.
Positif:
Maha
penya-
yang
Beriman
1:1,17:1,
62:1,14:1
,34:1,39:
1,16:1,49
:1,55:1,5
7:1,dst
232
Taubat
Taubat
9:118,2:1
28,4:17,4
:18,9:104
,9:117,2:
160,33:7
3,33:24,2
5:71,dst
38
Orang-
orang
sholeh
Soleh
47:2
1
Negatif:
Menggun
jingkan
Cibiran
masyarakat
49:12
1
Deralah Sanksi moral 24:1,24:2 2
Dosa Dosa
3:135,4:3
1,46:31,1
6:25,24:5
2,4:48,29
:12,6:120
,40:11,40
:21,dst
153
42
4. Format Mind Map (Peta Konsep) Teks Islam tentang Persepsi
Gambar 2.5
Format Mind Map (Peta Konsep) Teks Islam tentang Persepsi
Persepsi
Aktor
Aktivitas
Proses
Bentuk
Faktor Internal
Eksternal
Obyek
Tujuan
Positif
Negatif
Standart norma
Efek
Positif
Negatif
43
5. Rumusan Konseptual Teks Islam tentang Persepsi
a. Rumusan Global (Ijmali) Teks Islam tentang Persepsi
Persepsi merupakan suatu tindakan seseorang yang ditandai
dengan adanya aktivitas melalui beberapa proses yang dilakukan oleh
panca indera sehingga mempunyai bentuk yang sesuai dengan faktor
internal dan eksternal atas objek yang diteliti berdasarkan standart
norma agama dan sosial dengan tujuan positif atau negatif yang
kemudian menimbulkan efek positif dan negatif juga.
b. Rumusan Partikular (Tafsili, Rinci) Teks Islam tentang Persepsi
Persepsi merupakan suatu tindakan seseorang yaitu yang
ditandai dengan adanya aktivitas , , melalui beberapa
proses berupa , , , yang dilakukan oleh panca
indera ( , , , , , , ) sehingga
mempunyai bentuk yang sesuai dengan faktor internal , ,
, , , dan eksternal , , , ,
atas objek dan yang diteliti berdasarkan
standart norma agama ( ) , , , dan sosial
( ) dengan tujuan positif , , atau negatif
, , yang kemudian menimbulkan efek positif ,
, dan negatif , , juga.