bab ii landasan teori 2.1. tinjaun pustaka 2.1.1. konsep ... filebunyi, teks, atau gabungannya. data...
TRANSCRIPT
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjaun Pustaka
2.1.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan penerapan sistem didalam organisasi yang
bertujuan untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat
manajemen. Telah diketahui informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen di dalam pengambilan keputusan. Darimana informasi tersebut bisa
didapatkan, informasi diperoleh dari sistem informasi.
1. Sistem
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007;5), Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
aturan tertentu.
a. Komponen Sistem (Component)
Komponen-komponen suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen
yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk
satu kesatuan.
b. Batasan Sistem (Boundary)
Batas Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
8
c. Subsistem
Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing
d. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
e. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya.
f. Masukan Sistem (Input)
Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input).
g. Keluaran Sistem (Output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
h. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya.
i. Sasaran Sistem (Object)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
9
2. Informasi
Menurut Laudon dan Laudon (2010: 15), “data,in contrast, are
streams of raw facts representing events occurring inorganizations or the
physical environment before they have been organizedand arranged into a
form that people can understand and use”. Data merupakan sekumpulan
fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian dalam organisasi atau
lingkungan fisik perusahaan. Data biasanya belum dikelola dan
diorganisasikan ke dalam bentuk yang dapat dipahami oleh manusia secara
efektif. Data merupakan representasi dunia nyata (realworld) yang mewakili
suatu objek, seperti manusia, benda, hewan, konsep, peristiwa, keadaan, dan
lain sebagainya, yang direkam dalam bentuk simbol, angka, huruf, gambar,
bunyi, teks, atau gabungannya. Data adalah bahan baku yang belum
mempunyai makna atau belum mempunyai pengaruh langsung bagi
penggunanya, sehingga perlu diolah untuk menghasilkan sesuatu yang lebih
bermakna.
Adapun yang dimaksudkan dengan informasi, menurut Laudon dan
Laudon (2010 : 15), adalah “data that have been shapedinto a form that is
meaningful and useful to human beings”. Informasi adalah data yang telah
diolah atau diproses sedemikian rupa menjadi sebuah bentuk yang bermakna
bagi pengguna atau penerimanya. Informasi tersebut bermanfaat dalam
peningkatan pengetahuan dan pengambilan keputusan pengguna atau
penerimanya. Adapun segala kegiatan yang berkaitan dengan pemerolehan
informasi, penggunaan informasi secara efektif, dan pembuangan informasi
10
yang tidak berguna lagi pada saat yang tepat dinamakan manajemen
informasi. Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu :
a. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias maupun
menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat
dengan jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat pada waktunya (timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di
dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak
lagi bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga
pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat
fatal bagi perusahaan
c. Relevan (relevance)
Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan
masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi
harus bermanfaat bagi pemakainya.
3. Sistem Informasi
Menurut Laudon dan Laudon (2010 : 15), Sistem Informasi
Merupakan “a set of interrelated components that collect (or retrieve),
process, store, and distribute information to support decision making and
control in an organization.”
Pengertian di atas mengandung arti bahwaSistem informasi
merupakan satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan
(atau mendapatkan kembali), memproses, menyimpan, dan
11
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
kendali dalam suatu organisasi.
Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang menyusun
didalamnya. O’Brien (2004), menyatakan bahwa sistem informasi terdiri
dari lima komponen yaitu :
a. Sumber Daya Manusia (People Resource)
Personel (SDM) diperlukan untuk pengelolaan sistem informasi.
Secara garis besar, sumber daya manusia ini terbagi menjadi dua
kelompok :
1) End users atau pengguna yaitu orang-orang yang
menggunakan sistem informasi.
2) Spesialis sitem informasi, seperti manajer, analis,
programer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap
perawatan sistem.
b. Sumber daya perangkat lunak dapat diartikan sebagai segala hal
yang diperlukan dalam instruksi pemrosesan informasi. Perangkat
lunak yang dimaksud bukan hanya berupa program yang secara
langsung dapat dioperasikan dan mengendalikan komputer, akan
tetapi juga beupa prosedur yang diperlukan dalam sistem
informasi. Perangkat lunak secara umum dapat dibagi menjadi
tiga jenis utama, yaitu :
1) perangkat lunak sistem (sistem operasi, sistem utilitas, dan
sistem komunikasi).
2) perangkat lunak aplikasi.
12
3) perangkat lunak bahasa pemrograman, dan prosedur (tata
cara atau peraturan-peraturan dalam menggunakan sistem
informasi).
c. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware Resource)
Perangkat keras merupakan istilah menyeluruh untuk semua
bagian fisik komputer, perangkat keras bukan hanya berupa
mesin, akan tetapi juga termasuk media data. Perangkat keras
secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) Sistem komputer yang keberadaannya terdapat di dalam
Central Processing Unit (CPU).
2) Periferal komputer, yaitu peralatan yang dipergunakan
untuk melakukan input data atau perintah (keyboard dan
mouse), menampilkan output informasi (video screen dan
printer), serta untuk penyimpanan data (storage) seperti
magnetic atau optical disk.
d. Sumber Daya Data (Data Resource)
Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses
lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. Data yang dimaksud
di sini biasanya telah diorganisasi, disimpan, dan diakses dengan
berbagai teknologi manajemen data dalam bentuk database, yaitu
data yang telah diorganisasi dan diproses, sehingga mudah
diakses pengguna sistem informasi.
e. Sumber daya jaringan merupakan salah satu komponen yang
menyusun Sistem Informasi. Sumber daya jaringan di sini
13
menekankan pada teknologi komunikasi dan jaringan yang
merupakan bagian dari sumber daya yang penting dalam sistem
informasi. Sumber daya jaringan terdiri dari : Media komunikasi,
Pendukung jaringan. Berdasarkan definisi dan penjelasan
sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi
informasi, dan prosedur kerja), melakukan proses pengolahan data
untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.2. Manajemen Aset
Menurut Dewi Melany (2015:2) Manajemen aset adalah suatu proses
mulai dari perencanaan sampai dengan penghapusan serta monitoring terhadap
aset selama umur penggunaannya oleh suatu organisasi atau perusahaan. Secara
umum, manajemen aset baik di perusahaan maupun negara meliputi aktivitas inti
perencanaan (planning), perolehan (acquisition), pemanfaatan (utilization), dan
penghapusan (disposal).
Menurut Dr. A Sugiama (2013:24-25) Manajemen aset adalah ilmu dan
seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan
kebutuhan aset , mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai,
mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga
mengalihkan aset secara efektif dan efisien.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Aset
merupakan suatu proses perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan
aset.
14
2.1.3. Analisis Sistem
Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting
karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.
Tahapan ini menentukan bentuk sistem yang harus dibangun. Menurut O’Brien
dan Marakas (2007 : 414), “systems analysis is an in depth study of end-user
information needs that produces functional requirements that are used as the
basis for the design of a new information system. Systems analysis traditionally
involves a detailed study of:
1. The information needs of a company and end users like yourself.
2. The activities, resources, and products of one or more of the present
information systems being used.
3. The information system capabilities required to meet your information
needs and those of other business stakeholders that may use the system”
Analisis sistem merupakan penelitian mendalam tentang kebutuhan
informasi pengguna akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional yang
digunakan sebagai dasar untuk desain sistem informasi baru. Analisis sistem
tradisional melibatkan studi rinci mengenai :
1. Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir
2. Kegiatan, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi
yang saat ini digunakan
15
3. Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
informasi dan pemilik kepentingan bisnis lain yang mungkin menggunakan
sistem.
2.1.4. Perancangan Sistem
Perancangan merupakan penghubung antara spesifikasi kebutuhan dan
implementasi. Perancangan merupakan rekayasa representasi yang berarti
terhadap sesuatu yang hendak dibangun. Tujuan perancangan sistem :
1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem
2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk
pemrogram dan ahli-ahli teknik yang terlibat.
2.1.5. Unifed Modeling Languange (UML)
1. Definisi UML ( Unified Modeling Language)
Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:133) menjelaskan bahwa UML
adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk
mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan
arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.
Dari pendapat yang di kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Unified Modeling Languange (UML) merupakan sebuah bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung.
16
2. Jenis Diagram UML
Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:140) menyebutkan terdiri dari 13
macam diagram yang dikelompokan dalam 3 kategori yaitu Structure diagrams,
Behavior diagrams dan Initeraction diagrams. Berikut 13 macam diagram yang
dikelompokan dalam 3 kategori.
a. Diagram Kelas (Class Diagram )
Menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas
yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang
disebut atribut dan metode atau operasi.
b. Diagram Objek (Object Diagram)
Menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan
jalannya objek dalam sistem. Pada diagram objek harus dipastikan
semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus
dipakai objeknya. Diagram objek juga berfungsi untuk mendefiniskan
contoh nilai atau isi dari atriibut tiap kelas.
c. Diagram Komponen (Component Diagram)
Diagram komponen dibuat untuk menunjukan organisasi dan
ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.
Diagram komponen ini fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan
dan ada di dalam sistem.
d. (Composite Structure Diagram)
Diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan struktur dari
bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan
17
struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling
terhubung.
e. Diagram Paket (Package Diagram)
Menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait
dalam digram UML.
f. Diagram Deployment (Deployment Diagram)
Diagram ini menunjukan konfihurasi komponen dalam proses
eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk
memodelkan sistem tambahan (embedded system) dan sistem
client/server.
g. Diagram Use Case (Use Case Diagram)
Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan atau
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan
sistem informasi yang akan diibuat. Usecase digunakan untuk
mengetahui funsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi.
h. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Diagram ini menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak.
i. Diagram Mesin Status (State Machine Diagram)
Digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi
status dari sebuah mesin atau sistem atau objek. State machine
18
diagram merupakan pengembangan dari diagram Finite State
Automata dengan penambahan beberapa fitur dan konsep baru.
j. Diagram urutan (Sequence Diagram)
Diagram ini menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram
sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam
sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang
diinstansiasi menjadi objek itu.
k. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)
Communication Diagram adalah penyederhanaan dari diagram
kolaborasi (collaboration diagram). Diagram komunikasi
menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalm bentuk urutan
pengiriman pesan.
l. Diagram Waktu (Timing Diagram)
Diagram ini merupakan diagram yang fookus pada penggambaran
terkait batasan waktu. Timing Diagram digunakan untuk
menggambarkan tingkah lakusistem dalam periode waktu tertentu.
m. Interection Overview Diagram
Diagram ini adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik
mempresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram dapat meliputi
diagram sequence, diagram komunikasi, interaction overview
diagram, dan timing diagram.
19
Jenis-jenis diagram tersebut tidak mutlak harus digunakan dalam
pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada
UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya
data flow diagram, entity relation diagram, dan sebagainya.
2.1.6. Entity Relationship Diagram(ERD)
Menurut Simarmata dalam Yulianti dan Yupianti (2012:93) menjelaskan
bahwa ERD adalah model data konseptual yang memandang dunia nyata sebagai
(entities) dan hubungan (relationship).
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:53) “ERD adalah bentuk paling
awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan
OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”. ERD bersama-sama
dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan
sebagai spesifikasi untuk database.
Komponen-komponen yang terdapat pada entity relationship diagram
sebagai berikut:
1. Entitas, merupakan data inti yang akan disimpan penamaan entitas
biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama table.
2. Relasi, yaitu relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali
dengan katra kerja.
3. Atribut, field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas
4. Atribut multinilai, field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu
entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari Satu.
20
5. Atribut kunci primer, field atau kolom data yang butuh disimpan dalam
suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan.
6. Asosiasi, penghubung antara relasi dan entitas dimana kedua ujungnya
memiliki multiplicity.
Di dalarn entity relationship diagram terdapat kardinalitas atau derajat
relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan
entitas pada himpunan entitas yang lain. Jenis kardinalitas atau derajat relasi pada
entity relationship diagram adalah sebagai berikut:
1. Satu ke Satu (One to One)
Kunci Primer salah satu entitas yang akan dijadikan kunci asing (foreign
key) pada tabel yang lain dan kunci asing itu dijadikan kunci primer juga,
dengan kata lain, relasi tidak menjadi tabel sendiri menurut (Sukamto dan
Shalahuddin (2013:61)
Gambar II.1. Contoh One To One
.
2. Satu ke Banyak (One to Many)
Kunci primer entitas yang memiliki hubungan one akan menjadikan kunci
primer di entitas yang memiliki hubungan many dengan kata lain, relasi
tidak menjadi tabel sendiri (Sukamto dan Shalahuddin 2013:61)
Pasien Ditempatkan Kendaraan 1 1
21
Contoh :
1 M
Gambar II.2. Contoh One To Many
3. Banyak ke Satu (Many to One)
Menjadi sebuah tabel tersendiri dengan kunci primer adalah atribut yang
menjadi kunci primer di kedua entitas yang direlasikannya (Sukamto dan
Shalahuddin 2013:60).
Contoh :
M 1
Gambar II.3. Contoh Many to One
4. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Menjadi sebuah tabel tersendiri dengan kunci primer (primary key) adlah
kunci primer pada entitas dan memiliki atribut dengan nama seperti pada
atribut entitas (Sukamto dan Shalahuddin 2013:60).
Contoh :
M M
Gambar II.4 Contoh Many To Many
Pegawai
Bekerja Proyek 1
1
1
M
Siswa Diajarkan Dosen
Pegawai Bekerja Proyek
22
2.1.7. Microsoft Visual Studio 2010
Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan
dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan
menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini,
para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms,
Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat
diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual
C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu
dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri
menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat
sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang
diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang
kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft,
dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.
2.1.8. Miscrosoft SQL Server 2008
Microsoft SQL Server merupakan produk Relational Database
Management System (RDBMS) yang dibuat oleh Microsoft. Orang sering
menyebutnya dengan SQL Server saja. Microsoft SQL Server juga mendukung
SQL sebagai bahasa untuk memproses query ke dalam database. Microsoft SQL
Server Mirosoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan atau
juga pemerintahan sebagai solusi database atau penyimpanan data. Pada tahun
23
2008 Microsoft mengeluarkan SQL Server 2008 yang merupakan versi yang
banyak digunakan
2.1.9. Crystal Report
Crystal Report adalah program Penbuat Laporan dari Seagate. Corp yang
dibuat untuk membantu user untuk membuat laporan dengan mudah tanpa
mengunakan Data Environment dan Data Report, dimana di Crystal Report
tersebut bisa menggunakan fasilitas Expert untuk membantu mendesain laporan
sesara mudah.
Pada Crystal Report dapat terdiri dari satu atau beberapa tabel, query, dan
report. Sebuah Report tidak harus memiliki ketiga elemen yang disebutkan. Kita
dapat menyebutkan kumpulan data kita sebuah database kendati hanya ada sebuah
tabel didalamnya. Yang pasti, dalam sebuah Report haruslah terdapat sebuah tabel
karena tabel atau entiti dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar
muka komunikasi antara pemakai dengan para pengguna komputer. Dalam tabel
tersebut merupakan source atau sumber dari item-item data yang diorganisasikan
dalam bentuk Laporan.
2.1.10. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Pada awalnya pengembangan perangkat lunak, para pembuat program
(programmer) langsung melakukan pengodean perangkat lunak tanpa
menggunakan prosedur atau tahapan pengenbangan perangkat lunak. SDLC atau
Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development
Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat
24
lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang
untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan
best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik) menurut Rosa A. S dan M.
Shalahuddin (2013:25).
Model waterfall menurut Rosa dam Shalahuddin (2013:28), “ adalah model SDLC
air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensi linier (sequential linier)
atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup
perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,
pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).
Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2013:29)
Gambar II.5 Ilustrasi Model Waterfall
1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak seperti apa yang
dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program
perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini
25
mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan
ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program
pada tahap selanjutnya.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangat lunak. Hasil
dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan yang telah
dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan
fungsional dan memastikan semua bagian sudah diuji. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan
hasil yang keluar sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support)
Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses
pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan
perangkat lunak yang sudah ada, tetapi tidak untuk membuat perangkat
lunak baru.
2.2. Penelitian Terkait
Seiring dengan masalah dunia kerja yang semakin kompleks, diperlukan
suatu alat atau cara yang dapat memanfaatkan informasi yang ada agar dapat
mendukung proses bisnis atau kegiatan pada suatu organisasi agar kinerjanya
lebih efektif dan efisien. PT. Infomedia Nusantara adalah suatu badan usaha di
Jakarta yang bergerak di bidang usaha layanan Direkrori, layanan Contact Center
26
dan layanan konten, proses pencatatan barang hingga pemakaiannya masih
dilakukan secara manual. Sistem manajemen aset dilakukan secara sederhana, dan
menggunakan spreadsheet sebagai alat bantu. Hasil pengamatan yang ada
menunjukkan beberapa potensi masalah yang kerap terjadi seperti kehilangan data
barang, dan ketidaksesuaian data.
Dari masalah tersebut, penulis berinisiatif untuk mengembangkan sebuah
sistem informasi manajemen aset untuk membantu efisiensi kegiatan operasional
management aset perusahaan. Untuk itu, dilakukan proses pengembangan
perangkat lunak yang didasarkan pada rekayasa perangkat lunak yang benar.
Dalam menganalisis dan merancang sistem informasi manajemen aset digunakan
metode penelitian dengan studi kepustakaan, studi dokumentasi, wawancara,
observasi, serta analisis dan desain dengan menggunakan diagram yang
terkandung dalam UML (Unified Modelling Language). Penelitian ini akan
menguraikan aktifitas-aktifitas dan pemakaian barang pada masing-masing tahap
pengembangan berdasarkan metode berorientasi obyek.
Hasil analisis dan desain sistem informasi manajemen aset diharapkan
dapat mempercepat proses pengolahan data dan dapat mengatasi kelemahan pada
sistem yang masih manual, selain itu diharapkan pula dengan adanya sistem ini
dapat mempermudah dalam pencarian data yang dibutuhkan untuk keperluan
perusahaan.
Mengatasi masalah tersebut penulis melakukan perancangan sistem baru
dengan menggunakan microsoft visual studio. Sistem baru yang dirancang
menggunakan bahasa pemograman visual basic.Net dan sql server sebagai
27
database. Penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu aplikasi program yang
dapat melakukan kontrol persediaan dan memberikan laporan update stok.