bab ii landasan teori 2.1 penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/60208/55/bab ii.pdfterhadap...
TRANSCRIPT
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
No Sumber Hasil penelitian
1 Groho.D Ananto
(2002) dalam
skripsinya yang
berjudul “Pengaruh
Marketing Mix
Terhadap Volume
Penjualan Benih
Padi Bersertifikat di
PT Pertani (Persero)
Cabang Surakarta”.6
Darisanalisis yang dilakukan ternyata ditemukan
adanya pengaruh antara marketing mix dengan
volume penjualan. Hal ini dapat dilihat dari nilai R
Square yang tinggi yang menandakan bahwa
volume penjualan Benih Padi Bersertifikat di PT
Pertani (Persero) Cabang Surakarta dapat
dijelaskan oleh atribut marketing mix yaitu biaya
promosi, biaya distribusi, produk, harga.
Sedangkan derajat keterkaitan paling erat atau
besar adalah biaya promosi dan biaya distribusi.
2 Sri. Ardani (2007)
skripsi yang
berjudul “Pengaruh
strategi bauran
hasil penilitian Secara individu terdapat tiga
variable, yaitu variabel produk, distribusi/tempat,
dan promosi yang menyatakan adanya korelasi
yang nyata terhadap penjualan. Hasil regresi linier
6 Pertama, Groho D Ananto “Penggaruh Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan Benih Padi
Bersertifikat di PT Pertani Cabang Surakarta” (2002)
8
pemasaran terhadap
penjualan pada toko
cendera mata di
objek wisata Tanah
Lot, Kabupaten
Tabanan”.7
berganda menunjukkan bahwa secara simultan
variabel bauran pemasaran (produk, harga,
distrubusi, promosi) berpengaruhsignifikan
terhadap penjualan. Berdasarkan analisis langkah
bijak didapat tiga variable, yaitu produk, harga, dan
promosi mempunyai hubungan yang kuat terhadap
penjualan.
3 T.S. Wahyu Prima
Indrayana (2009)
“Analisis Pengaruh
Variabel Marketing
Mix Terhadap
Volume Penjualan
Pada PT. Danliris Di
Sukoharjo”.8
Berdasarkan analisis berikut kesimpulan
1.Berpengaruh signifikan terhadap volume
penjualan. Variabel periklanan berpengaruh
signifikan dalam volume penjualan. 2 Uji
signifikansi pengaruh secara bersama-sama
menunjukkan ada pengaruh yang signifikan
antara variabel personal selling dan periklanan
terhadap volume penjualan. Hal ini dibuktikan
dari perhitungan uji F dimana Fhitung sebesar
67,028 dengan signifikansi F sebesar 0,000
yang lebih kecil
4 Adrianah (2017)
“Pengaruh bauran
pemasaran terhadap
Berdasarkan uraian permasalahan dan hasil
penelitian serta pembahasan, maka dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai
7 Sri Ardani Pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap penjualan pada toko cendera mata di
objek wisata Tanah Lot, Kabupaten Tabanan” (2007) 8 T.S. Wahyu Prima Indrayana “Analisis Pengaruh Variabel Marketing Mix Terhadap Volume
Penjualan Pada PT. Danliris Di Sukoharjo”. (2009)
9
volume penjualan
pada P.T. ardan
masogi TBK di kota
pare-pare”.9
berikut. 1. Bauran pemasaran merupakan salah satu
konsep pemasaran yang telah banyak digunakan
oleh berbagai perusahaan dalam meningkatkan
volume penjualan, baik berupa produk atau jasa. 2.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dan bernilai positif
variabel bauran pemasaran terhadap peningkatan
volume penjualan,
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Philip Kotler pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan
di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.10 Untuk
meningkatkan produk suatu perusahan, selain memperbaiki faktor produksi,
tindakan pemasaran berperan di dalamnya, hingga melalui peningkatan
produknya tujuan yang dicapai dapat sesuai pada rencana yang sudah
dipastikn, dan ada kesamaan pada kondisi pasar.
Prodak yang diperoleh dari perusahaan, diinginkan dapat mencapai
kebutuhan dan keinginan dari konsumen, dan harga yang ditetapkan dapat
9 Adrianah pengaruh bauran pemasaran terhadap volume penjualan pada P.T. ardan masogi TBK
di kota pare-pare (2017) 10 Kotler & Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. (Alih Bahasa: Bob Sabran,
M.M). Jakarta: Penerbit Erlangga.
10
memenuhi harapan konsumen, sehingga membuktikan konsumen untuk
menggandakan pembeliannya pada produk yang ditawarkan, yang nanti
selanjutnya mendatangkan keuntungan untuk perusahaan.
Agar bisa bertahan di dalam pasar yang peka terhadap perubahan dalam
persaingan yang sangat ketat, sebuah perusahaan pertama-tama menentukan
“apa yang bisa dijual, berapa banyak yang bisa dijual, dan strategi apa yang
harus didayagunakan untuk memikat konsumen”.
Jadi kesimpulan dari konsep di atas bahwa pemasaran merupakan suatu
interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran. Akan tetapi,
pemasaran bukanlah sekadar menghasilkan penjualan barang dan jasa saja.
Sebenarnya pemasaran dilakukan, baik sebelum maupun sesudah pertukaran.
Kegiatan-kegiatan di dalam pemasaran semuanya ditujukan untuk memberikan
kepuasan, baik bagi penjual maupun bagi pembeli barang dan jasa
2.2.2 Item bauran pemasaran
Berikut ini adalah beberapa indikator variable bauran pemasaran yang
dikemukakan oleh Ali Hasan
1. Prodak: karakteristik, pilihan, desain, dan jumblah prodak
2. Harga: harga pokok dan diskon, dan margin harga
3. Tempat: jalur distribusi, cakupan, lokasi, dan transportasi
4. Promosi: periklanan, pemasaran langsung dan penjualan
11
Menurut Sunyoto marketing mix merupakan kombinasi variabelatau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran11, variabel yang
dapatdikendalikan oleh perusahaan untuk memengaruhi reaksi para pembeli
atau konsumen. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas
pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar
memilikikombinasi kegiatan yang terbaik saja, tetapi dapat mengkoordinasikan
berbagaivariabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program
pemasaran secaraefektif. Keempat unsur marketing mix adalah strategi produk,
stretegi harga,strategi distribusi, dan stretegi promosi
2.2.3 Pengertian Bauran Pemasaran
Kotler mengemukakan definisi bauran pemasaran sebagaiberikut:
Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its
marketing objective in the target market. Bauran pemasaran adalah
sekumpulan alat pemasaran (marketing tools) yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.12
Zeithaml dan Bitner mengemukakan definisi bauran pemasaran
sebagai berikut: Marketing mix defined as the elements an organization
appear as core decision variables in any marketing text or marketing plan.
Dengan demikian bauran pemasaran jasa adalah unsur-unsur organisasi
(perusahaan) yang bisa dikontrol oleh perusahaan pada komunikasinya
11 Sunyoto, Danang, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran (Konsep, Strategi, dan Kasus), CAPS,
Yogyakarta, 2014. 12 Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid Kesatu. PT. Macanan Jaya
Cemerlang. Jakarta
12
dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen. Dari
definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan
control penjualan yang paling terkait, diorganisir dan digunakan dengan tepat,
hingga perusahaan dapat mencapai marketing objektif sekaligus memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.13
Selanjutnya Zeithaml dan Bitner menyampaikan konsep bauran
pemasaran tradisional (traditional marketing mix) yang terdiri dari 4 yaitu
prodak, harga tempat dan promosi. Sementara untuk pemasaran jasa perlu
bauran pemasaran yang diperluas dengan penambahan bauran pemasaran
yang baru yaitu manusia, bukti fisik, dan proses hingga menjadi 7 Masing-
masing dari tujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan
bergantung dari satu dengan yang lainnya hingga mempunyai suatu bauran
yang optimal sesuai dengan kriteria jajaranya, hal ini sepeti diungkapan
Zeithaml.
Alma mengatakan bahwa bauran pemasaran jasa terdiri dari: Product
(produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi), People
(orang), Physical Evidence (bukti fisik) dan Process (proses).14
1. Produk adalah keseluruhan konsep yang memberikan sejumlah manfaat
kepada konsumen. Yang mungkin harus diperhatikan dalam produk adalah
konsumen tidak hanya membeli produk itu saja tetapi membeli benefit dan
value dari produk tersebut yang disebut “the offer”.
13 Zeithaml, VA. dan MJ. Bitner. 2007. Understanding Customer Expectations andPerpections
Through Marketing Research. 2nd Edition. Irwin McGraw Hill. 14 Alma, B. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfa Beta.Bandung.
13
Terutama pada prodak jasa . Dari penyediaan jasa kepada
konsumen. Apa keunikan produk (dalam hal ini produk jasa) yang kita
tawarkan, siapa pasar sasaran utama jasa kita, kemudian aapakah produk
tersebut akan mampu berttahan (dalam arti tidak akan digantikan posisinya
oleh produk lain), untuk berapa lama prodak tersebut akan bertahan
Menurut Lupiyoadi Dalam merencanakan penawaran pasar/produk
harus memikirkan 5 (lima) yaitu:15
1. Pertama adalah manfaat utama yaitu jasa atau manfaat dasar yang
sesungguhnya dibeli pelanggan.
2. Kedua adalah mengubah manfaat utama menjadi produk jenerik yaitu
variasi dari produk tersebut.
3. Ketiga adalah pemasar mempersiapkan prodak yang diharapkan yaitu
satu atribut dan persyaratan, biasanya diharapkan atau disetujui pembeli
ketika membeli produk itu.
4. Keempat adalah pemasar mempersiapkan produk tambahan dengan
meliputi tambaha jasa dan manfaat yang akan memberdayakan dari
produk pesaing.
5. Kelima adalah produk potensial yaitu semua tambahan dan perubahan
yang mungkin didapat produk tersebut di masa depan Kotler dan
Susanto.
2. Harga (Price) adalah salah satu faktor yang harus dikendalikan secara apik
dengan tujuan ingin dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan yang
15 Lupiyoadi, R. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.
14
bersanggutan dengan harga akan sangat mempangaruhi bebrapa lingkup
kegiatan suatu perusahaan, baik yang dilihat berkaitan dengan kegiatan
penjualan, pembelian ataupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan dalam usaha ini berarti, dengan harga menggambarkan
nilai uang sebuah barang dan jasa.
3. Promosi (Promotion) adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang
dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahan
yang bersangkutan.
Tjiptono mengatakan promosi merupakan gabungan dari berbagai
jenis promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari
kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal.
Sebelum melakukan promosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang
yang mencakup bauran promosi sebagai berikut:16
1) Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster dan lainlain.
2) Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
3) Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal positif.
4) Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel.
5) Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima masyarakat.
6) Personal selling yang dilakukan tatap muka langsung.
16 Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. CV. Andi Offset. Yogyakarta.
15
4. Tempat (Place) turut membantu menentukan citra tempat usaha. Lamb,
et.al (2001) mengatakan elemen utama dari penampilan tempat adalah
suasana (atmosphere), yaitu keseluruhan yang ingin disampaikan
bagaimana letak fisik dan dekorasi.
2.2.4 Unsur-unsur bauran pemasaran
Bauran Pemasaran merupakan kombinasi empat variabel dan
kegiatan yang merupakan inti dari suatu cara pemasaran perusahaan, yaitu
prodak, harga, tempat, dan promosi17
Bauran pemasaran mencapai tujuan pemasaran, maka dengan
kempat variabel tersebit harus saling mendukung antara lain atau dengan
kata lain, manajemen harus berusaha agar unsur-unsurnya bauran
pemasaran dapat berjalan untuk mencapai tujuan yang ingin ditetakan.
Adapun keempat yariabel bauran pemasaran atau Marketing Mix tersebut:
Produk, Harga, Promosi, dan Tempat, atau sering disebut 4P
1. Produk ialah kombinasi “barang dan jasa” yang ditawarkan
kepada pasar.
2. Harga ialah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen
untuk mendapatkan produk.
3. Promosi adalah sekuruh kegiatan suatu perusahaan untuk
memperkenalkan dan meningkatkan kualitas produk dan bertujun agar
konsumen tertarik untuk membelinya.
17 Swastha, B., & Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Offset.
16
4. Tempat adalah diaman semuanya memiliki saluran distribusa di
tmana sudah memiliki lokasi yang tepat
1. Saluran distribusi merupakan struktur unit oranisasi dalam
perusahaan dan luar perusahaan yang berdiri dari agen, perdagangan besar,
dan pengecer melalui mana suatu produk atau jasa dipasarkan.
2. Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan
produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai.
2.2.5 Pengertian Bauran Pemasaran
Menurut Kotler bauran pemasaran atau Marketing mix adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terusmenerus
mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran. Jadi bauran pemasaran terdiri
dari kumpulan yariabel yang dapat dikontrol dan digunakan oleh perusahaan
agar mempengaruhi feedback konsumen dalam pasar sasarannya.18
Variabel atau kegiatan tersebut harus digabungkan dan dialokasikan
oleh perusahaan seefisien mungkin dalam melakukan tugas atau
permasalahan pasar. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekedar
memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, tetapi juga dapat mengkontrol
berbagai variabel bauran pemasaran tersebut untuk melaksanakan program
pemasaran secara efisien
18 Kotler, Philip dan Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, jilid pertama, PT Indeks,
Bandung, 2007
17
Menurut Sunarto bahwa bauran pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Pengertian bauran pemasaran menurut Assauri adalah merupakan
gabungan antara variabel atau kegiatan yang Merupakan inti dari sistem
pemasaran, variabel yang bisa dikendalikan oleh suatu perusahaan agar
mempengaruhi reeksi pembeli atau konsumen.19
Pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya lewat produk yang
ditawarkan. Dalam hal ini produk tersebut harus didesain sedemikian rupa
sehingga dapat menarik perhatian konsumen. Misalnya pembungkus yang
menarik dari segi warna, mudah di bawa kesana-kemari atau agar eksklusif.
Selain itu pengusaha dapat pula mencantumkan harga yang rendah
serta Pemberian potongan harga, mencantumkan harga obral serta harga cuci
gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan
dapat menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan
transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas
waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.
Cara distribusi yang memenuhi kebutuhan konsumen juga dapat
diterapkan agar dapat menarik para konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkannya. Misalnya saja untuk barang kebutuhan sehari-hari
distribusinya dibuat dekat dengan konsumen agar kebutuhan sehariharinya
19 Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta, 2011
18
yang biasanya memiliki sifat frekuensi pembelian tinggi dengan jumlah
kebutuhan yang kecil-kecil itu dapat segera terpenuhi.
Cara lainnya adalah dengan memberitaukam dan melakukan kegiatan
pada konsumen. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai peristiwa
yaitu dengan melalui iklan atau promosi penjualan. Promosi penjualan pada
umumnya untuk memperkenalkan pelanggan dan juga memperola
ketertarikan konsumen, dan juga apabila telah kenal maka untuk mengikan
ketertarikan konsumen agar dapat melakukan orde kembali, bahkan bagi yang
lupa bias diingat kembali karena kualitas nya yang tidak diremehkan hasilna
2.2.6 Strategi Bauran Pemasaran
Menurut Yoeti, strategi pemasaran bukan hanya bauran pemasaran
atau empat unsur P (product, price, place, dan promotion), tetapi untuk
menerapkannya harus terlebih dahulu dipilih siapa target pasar yang akan
dituju, apakah cukup anggaran untuk melaksanakan kegiatan pemasaran itu,
dan apakah waktu memasarkannya tepat waktu. Hal itu penting karena kalau
waktunya tidak cocok atau tepat, maka semuanya akan sia-sia. Secara ringkas
tiap-tiap strategi bauran pemasaran diuraikan sebagai berikut.
a. Strategi Produk
Secara garis besar strategi produk dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis, yaitu strategi positioning produk, strategi repositioning
produk, strategi overlap produk, strategi lingkup produk, strategi desain
19
produk, strategi eliminasi produk, strategi produk baru, dan strategi
diversifikasi.20
1) Strategi Positioning Produk
Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha
menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran
sehingga membutuhkan citra (image) merek atau produk yang lebih
unggul dibandingkan dengan merek/produk pesaing.
2) Strategi Repositioning Produk
Strategi ini dibutuhkan bilamana terjadi salah satu dari empat
kemungkinan berikut. Pertama ada pesaing yang masuk dan produknya
diposisikan berdampingan dengan merek perusahaan sehingga
membawa dampak buruk terhadap pasar perusahaan. Kedua preferensi
konsumen telah berubah. Ketiga ditemukan kelompok preferensi
pelanggan baru, yang diikuti dengan peluang yang menjanjikan.
Keempat terjadi kesalahan dalam positioning sebelumnya.
3) Strategi Overlap Produk
Strategi ini adalah strategi pemasaran yang menciptakan
persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan sendiri.
4) Strategi Lingkup Produk
Strategi ini berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk
suatu perusahaan, misalnya jumlah produk dan banyaknya item setiap
20 Sofjan Assauri, Op. Cit, hlm.165
20
hari yang ditawarkan. Strategi ini ditentukan dengan memperhitungkan
misi keseluruhan dari unit bisnis.
5) Strategi Desain Produk
Strategi ini berkaitan dengan tingkat standardisasi produk.
Perusahaan memiliki tiga pilihan strategi, yaitu produk standar, produk
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan tertentu, dan
produk standar dengan modifikasi.
6) Strategi Eliminasi Produk
Pada hakikatnya produk yang tidak sukses atau tidak sesuai
dengan portofolio produk perusahaan perlu dihapuskan karena bisa
merugikan perusahaan yang bersangkutan, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
7) Strategi Produk Baru
Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk
yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang
dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan. Selain itu, juga
dapat didasarkan pada pandangan konsumen mengenai produk tersebut.
8) Strategi Diversifikasi
Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk
atau pasar yang baru atau keduanya dalam rangka mengejar
petumbuhan, peningkatan penjualan, profilabilitas, dan fleksibilitas.
b. Strategi Harga
21
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan
satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau
pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk,
distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).21
Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya
dapat diubah dengan cepat. Strategi penetapan harga dapat dikelompokkan
menjadi strategi penetapan harga produk baru, strategi penetapan harga
produk yang sudah mapan, strategi fleksibilitas harga, strategi penetapan
harga lini produk, strategi leasing, strategi bundling-pricing, strategi
kepemimpinan harga, strategi penetapan harga untuk membentuk pangsa
pasar.
c. Strategi Distribusi
Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah rute atau rangkaian
perantara yang merupakan suatu kegiatan penyampaian produk sampai ke
tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu,
kebijakan penyaluran merupakan penentuan saluran pemasaran
(marketing channels) dan distribusi fisik (physical distribution). Kedua
faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan
penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran produk persuahaan.22
d. Strategi Promosi
21 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Op. Cit, hlm. 63 22 Sofjan Assauri, Op.Cit, hlm 233-234
22
Menurut A. Hamdani promosi merupakam salah satu variabel dalam
bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan
dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi
sebagai alat komunkasi antar perusahaan dengan konsumen, melainkan
juga sebagai alat untk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan
pembelian atau penggunaan produk sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya.23 Promosi merupakan aktivitas yang menyampaikan
manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya
2.2.7 Volume Penjualan
1. Arti Penjualan
Menurut Kotler “penjualan merupakan sebuah proses dimana
kebutuhan pem beli dan kebutuhan penjual terpenuhi melalui pertukan
informasi dan kepentingan”. Istilah penjualan sering disamakan dengan
istilah promosi. Padahal penjualan hanya meliputi kegiatan pemindahan
barang atau jasa, atau penggunaan penjual saja. Dan tidak terdapat
kegiatan promosi yang ditujukan untuk mendorong permintaan.24
Penjualan hanya merupakan bagian dari promosi. Sifat kegiatan
dan struktur pelaporan di dalam perusahaan dapat berbeda. Namun pada
prinsipnya semua ditujukan untuk memudahkan tugas penjualan. Bagi
tenaga penjualan kegiatan pemasaran sangat penting. Mungkin salah
satunya yang paling penting adalah periklanan, dimana efektifitasnya
23 Danang Sunyoto, Op.Cit, hlm. 154 24 Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid Kesatu. PT.
Macanan Jaya Cemerlang. Jakarta.
23
berkaitan langsung dengan kunjungan konsumen ke perusahaan. Dalam
hal ini berhubungan langsung dengan jumlah penjualan yang
dihasilkan. Di dalam penjualan masalah pelayanan sangat penting,
kunjungan seorang wiraniaga kepada para konsumen akan memberikan
kemungkinan timbulnya banyak pesanan. Fungsi dari wiraniaga adalah
mempromosikan produk yang dihasilkan perusahaan.
Disamping itu juga dapat memberikan saran-saran yang menarik.
Hal ini sangat efektif untuk meningkatakan penjualan. Dengan
demikian penjualan akan mengalami peningkatan apabila didukung
oleh kegiatan promosi yang dilakukan secara obyektif dan intensif.
Selain itu masalah produk, distribusi dan harga sebagai variabel
pemasaran yang lain juga harus dipertimbangkan.
2. Volume Penjualan
Salah satu indikator berhasil tidaknya suatu aktifitas pemasaran
dari suatu produk dapat dilihat dari besar kecilnya volume penjualan
yang dicapai perusahaan yang bersangkutan dalam suatu periode
berikutnya. Umumnya bila volume penjualan yang diperoleh rendah
maka keuntungannya akan rendah pula.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap perusahaan dituntut untuk bisa
meningkatkan volume penjualannya seoptimal mungkin dalam rangka
mencari keuntungan yang setinggi-tingginya. Volume adalah mengacu
pada sejumlah tertentu dari sesuatu yang hendak diukur. Sedangkan
penjualan adalah dalam perusahaan niaga penjualan berarti
24
transaksitransaksi yang meliputi pengiriman barang dengan kas, janji-
janji untuk membayarnya. Pengukuran volume penjualan didapatkan
dari akumulasi penjualan harian berbanding dengan target yang telah
ditetapkan. Penetapan target indikator penjualan dilakukan per tahun,
dengan mendefinisikan target-target yang lebih detail tiap bulannya.
Target bulanan diakumulasikan untuk mendapatkan target tahunan.
Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu yang dapat
meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan
perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Basu
Swastha (2005: 406) sebagai berikut:25
1) Kondisi dan kemampuan penjual
Penjual harus dapat meyakinkan pembeli agar berhasil mencapai
target penjualan yang diinginkan. Untuk itu penjual harus memahami
beberapa masalah penting yang berkaitan dengan penjualan, yaitu
meliputi jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan, harga produk,
syarat penjualan seperti pembayaran, pelayanan setelah penjualan dan
garansi.
2) Kondisi pasar
25 Basu Swasta dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty
25
Faktor ini meliputi pertama jenis pasar, apakah pasar konsumsi
atau pasar industry, kedua kelompok pembeli, ketiga daya belinya,
keempat keinginan dan kebutuhan
3) Modal
Jika modal besar dapat dilakukan kegiatan penjualan lebih
banyak dibandingkan bila modal terbatas.
4) Kondisi perusahaan
Pada perusahaan besar masalah penjualan ditangani oleh bagian
tersendiri (bagian penjualan) sedangkan pada perusahaan kecil
biasanya oleh pimpinan sendiri.
5) Faktor lain
Meliputi periklanan, perorangan, pemberian hadiah dan
kampanye sering mempengaruhi penjualan. Bagi perusahaan yang
bermodal kuat kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan sedangkan bagi
perusahaan kecil jarang dilakukan.
3. Indicator volume penjualan
Menurut Philip Kotler yang dikutip Swastha dan Irawan
(2003:404), menyimpulkan bahwa ada beberapa indikator dari
volume penjualan adalah sebagai berikut:
1. Menuju volume penjualan
Volume penjualan menurut Kotler (2008: 179) menyebutkan
bahwa memperlihatkan jumlah barang yang dijual dalam jangka
waktu tertentu. Menurut Basu Swasta (2002: 403) penjualan adalah
26
interaksi antara individu yang saling bertemu muka yang ditujukan
untuk menciptakan, memperbaiki, atau mempertahankan hubungan
pertukaran hingga mendapatkan keuntungsn bagi pihak lain.
Perusahaan harus memperhatikan ini dan memiliki strategi yang
baik untuk mmemperlihatkan produknya untuk mengapai penjualan
yang sangaat tinggi.
2. Mendapatkan laba
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh J.Wild, KR
Subramanyan (2003:407), bahwa: “Laba adalah selisih pendapatan
dan keuntungan setelah dikurangi kerugian dan beban. Laba adalah
salah satu ukuran aktivitas dan dihitung berdasarkan dasar akuntansi
akural”. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Hendrikson
yang diterjemahkan oleh Suwarjono (2000:242), bahwa : “Laba
adalah selisih dari pendapatan dan biaya, dimana jumah pendapatan
lebih besar dari pada biaya”. Sedangkan Pengertian laba usaha
menurut pendapat yang dikemukakan oleh Soemarso S.R
(2002:227), menyatakan bahwa : “Laba usaha adalah laba yang
diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan”.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan apa yang telah
dilakukan suatu perusahaan agak mendapatkan keuntungan,
sebaliknya jika investor tidak sukses dalam usahanya, maka akan
ditarik kembali danya yang telah diberikan
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan
27
Kallapur dan Trombley (2001:58) menjelaskan bahwa
pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan ukuran perusahaan melalui peningkatan aktiva.
Kemampuan perusahaan untuk menjual produknya akan
meningkatkan volume penjualan bagi perusahaan yang dapat
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan untuk menunjang
pertumbuhan perusahaan dan perusahaan akan tetap bertahan di
tengah persaingan yang semakin ketat antar perusahaan.
2.2.8 Bauran Pemasaran Menutut Pandangan Islam
Bauran pemasaran bukan menjadi suatu hal yang baru dalam dunia
islam, karena sebelumnya telah diatur dalam QS.Al-Baqarah ayat 16,
Allah SWT berfirman:
الذين اشتوا الضللة بلدى فما ربت تارتم وما كانوا مهتدين أولئك
Artinya: “Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan
petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan
tidaklah mereka mendapat petunjuk”.26
Allah SWT berfirman dalam QS.An- Nisa ayat 29:
نكم بلباطل إل أن تكون تارة ي أي ها الذين آمنوا ل تكلوا أموالكم ب ي
رحيم ا بكم عن ت راض منكم ول ت قت لوا أن فسكم إن الل كان
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-
26 Al- Quran surat Albaqarah ayat 16
28
suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu”.27
Strategi keunggulan bersaing yang telah dipilih dan ditetapkan oleh
perusahaan, dipraktekan secara rinci melalu bauran pemasaran, yaitu perpaduan
komponen pemasaran melalui penciptaan sesuatu yang diperdagangkan sampai
pada penyerahan seuatu itu kepada pembeli dengan pelayanan yang proposional
dan tulus untuk meperoleh respon positif pasar sasaran.
2.2. Kerangka Pikir Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis yag disajikan diatas menjelaskan bahwa ada
hubugan antara variabel Prodak, Harga, dan Promosi, Tempat terhadap
peningkatan volume penjualan. Apabila terjadi perubahan diantara ketiga
variabel tersebut maka akan mempengaruhi hasil dari volume penjualan
ditunjukan pada gambar berikut:
27 Al- Quran surat An-nisa ayat 29